21
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang selanjutnya disebut PT TELKOM merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi. PT TELKOM yang merupakan perusahaan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki status sebagai perseroan terbuka, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia dan selebihnya dimiliki oleh publik (investor lokal dan asing). Dalam rangka merealisasikan misinya untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi terkemuka di kawasan regional, PT TELKOM menempuh proses transformasi menjadi sebuah organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer centric organization) yang memiliki daya saing yang baik di pasar. Salah satu langkah yang diambil PT TELKOM dalam realisasi misinya ini adalah pengerahan segenap potensi yang dimiliki, termasuk bersinergi dengan perusahaan di lingkungan kelompok usaha PT TELKOM sendiri, untuk menjadi yang terbaik di setiap lini usahanya. Sebagai perintis penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia, PT TELKOM telah melalui berbagai perkembangan lewat perjalanan sejarah yang panjang. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan sejarah PT TELKOM : Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 1 Tahun Peristiwa 1842 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. 1906 Pembentukan PTT (Post, Telegraaf en Telefoon Dienst), merupakan sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi. 1 Diolah dari berbagai sumber, 2008 1

BAB I PROFIL PERUSAHAAN - · PDF fileBAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang selanjutnya disebut PT TELKOM merupakan sebuah perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang selanjutnya disebut PT

TELKOM merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi. PT TELKOM yang

merupakan perusahaan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki status

sebagai perseroan terbuka, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah

Republik Indonesia dan selebihnya dimiliki oleh publik (investor lokal dan asing).

Dalam rangka merealisasikan misinya untuk menjadi perusahaan

informasi dan komunikasi terkemuka di kawasan regional, PT TELKOM

menempuh proses transformasi menjadi sebuah organisasi yang berorientasi pada

pelanggan (customer centric organization) yang memiliki daya saing yang baik di

pasar. Salah satu langkah yang diambil PT TELKOM dalam realisasi misinya ini

adalah pengerahan segenap potensi yang dimiliki, termasuk bersinergi dengan

perusahaan di lingkungan kelompok usaha PT TELKOM sendiri, untuk menjadi

yang terbaik di setiap lini usahanya.

Sebagai perintis penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia, PT

TELKOM telah melalui berbagai perkembangan lewat perjalanan sejarah yang

panjang. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan sejarah

PT TELKOM : Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.1

Tahun Peristiwa

1842 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah badan usaha swasta

penyedia layanan pos dan telegraf.

1906 Pembentukan PTT (Post, Telegraaf en Telefoon Dienst), merupakan

sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi.

1 Diolah dari berbagai sumber, 2008

1

Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)

1948 Nasionalisasi PTT .

1961 Perubahan status jawatan menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel).

1965 Pemecahan PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN

Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN

Telekomunikasi).

1974 Pemecahan PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa

telekomunikasi nasional serta internasional dan PT INTI yang

memproduksi alat-alat telekomunikasi.

1976 Peluncuran Satelit Palapa A1, tanggal 9 Juli 1976 dan berakhir

operasinya tahun 1983.

1977 Peluncuran Satelit Palapa A2, tanggal 11 Maret 1977 dan masa

operasi hingga 1987.

1980 Pembentukan PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan

sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari

Perumtel.

1983 Peluncuruan Satelit Palapa B1, tanggal 16 Juni 1983 dan beroperasi

hingga 1990.

1984 Peluncuran Satelit Palapa B2, tanggal 26 Februari 1984 namun gagal

mengorbit.

1987 Peluncuran Satelit Palapa B2P tanggal 21 Maret dengan masa operasi

hingga 1996.

1990 Peluncuran Satelit Palapa B2R tanggal 14 April 1990 dengan akhir

operasi tahun 2000.

1991 Perubahan Perumtel menjadi bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) berdasarkan PP

No.25 tahun 1991.

1992 Peluncuran satelit Palapa B4 diluncurkan 14 Mei 1992.

2

Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)

1995 Penawaran umum saham perdana PT TELKOM (Initial Public

Offering/IPO) dilakukan tanggal 14 November 1995. Saham PT

TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ),

Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan

London Stock Exchange (LSE). Saham PT TELKOM juga

diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without

Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

1996 Kerja Sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan 1 Januari 1996

di wilayah Divisi Regional Sumatera-dengan mitra PT Pramindo Ikat

Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-

dengan mitra PT AriaWest International (AWI); Divisi Regional IV

Jawa Tengah dan DI Yogyakarta-dengan mitra PT Mitra Global

Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan-

dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi

Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka

SingTel International.

KPN dan Sedco masuk ke Telkomsel sehingga komposisi kepemilikan

saham Telkomsel adalah PT TELKOM 42,72%, Indosat 35%, KPN

17,28% dan Sedco 5%.

1999 Undang-Undang nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi ditetapkan

antara lain berisi penghapusan monopoli penyelenggaraan

telekomunikasi yang berlaku efektif sejak 8 September 2000.

2001 PT TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari Indosat sebagai

bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi

Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama

dan kepemilikan silang antara PT TELKOM dengan Indosat.

Setelah transaksi ini, PT TELKOM menguasai 77,72% saham

Telkomsel.

3

Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)

PT TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan

mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan

keuangan PT TELKOM.

2002 PT TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap,

yaitu tahap pertama 30% saham pada saat ditandatanganinya

perjanjian jual-beli tanggal 15 Agustus 2002, tahap kedua 15% pada

30 September 2003, dan sisanya tahap terakhir 55% saham pada 31

Desember 2004.

PT TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore

Telecom Mobile Pte.Ltd. (SingTel) sehingga setelah penjualan ini PT

TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002

terjadi duopoli penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal.

2003 PT TELKOM membeli seluruh saham Aria West International

(AWI). PT TELKOM melakukan pelepasan kepemilikan pada PT

Telekomindo Seluler Raya, PT Komunikasi Seluler Indonesia, PT

Menara Jakarta, dan PT Metro Seluler Nusantara, serta

meningkatkan kepemilikan saham pada PT Multimedia Nusantara,

PT Indonusa Telemedia, dan PT Pasifik Satelit Nusantara.

2004 PT TELKOM meluncurkan layanan baru TELKOM International

Call (TIC) 007. Trafik TIC disalurkan melalui 3 stasiun gerbang

internasional (gateway) di Jakarta, Surabaya dan Batam.

Layanan SLI dengan kode akses 007 berbasis clear channel ini akan

menambah layanan telepon internasional yang sudah ada yaitu

TELKOMGlobal 017 yang berbasis VoIP .

PT TELKOM meluncurkan layanan akses internet berkecepatan

tinggi dengan nama TelkomSpeedy, di Jakarta dan Surabaya. Speedy

merupakan sebuah layanan berbasis teknologi Asymmetric Digital

Subscriber Line (ADSL), yang memisahkan layanan data dan suara

pada satu kabel telepon sehingga memudahkan pemakai untuk

mengakses internet dan bertelepon pada saat bersamaan.

4

Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)

2004 Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan (RUPST) 30 Juli 2004, PT TELKOM mengumumkan

perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp 500 menjadi

Rp 250 per saham dan sekaligus perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2

Anggaran Dasar Perseroan. Realisasi stock split 1 saham lama

menjadi 2 saham telah disetujui oleh RUPST pada 30 Juli 2004.

Pada saat yang sama, PT TELKOM mengubah rasio untuk ADS,

perbandingan sebelumnya 1 ADS setara dengan 20 saham biasa,

menjadi 1 ADS setara dengan 40 saham biasa.

2005 PT TELKOM memperingati 10 tahun sebagai perusahaan publik

dan bertekad untuk melanjutkan melakukan dual listing di Bursa

Efek Jakarta dan di New York Stock Exchange.

PT TELKOM berhasil meluncurkan satelit TELKOM-2,

melengkapi layanan satelit TELKOM-1, yang memiliki cakupan

yang luas di Asia Pasifik.

Pada akhir September 2005, PT TELKOM memiliki jumlah

pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta, sementara pelanggan

seluler Telkomsel berjumlah 23,5 juta dan menjadi pemegang

saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk di Telkomsel,

yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri seluler di

Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72%, merupakan salah

satu yang tertinggi di dunia.

Pada bulan November 2005 mengumumkan rencana untuk

membeli kembali saham dengan jumlah maksimal sebesar 5%

dari saham seri B yang beredar.

5

Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)

1.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT TELKOM2

1.2.1 Pilar Bisnis PT TELKOM

Kegiatan utama dari PT TELKOM adalah penyelenggara jaringan dan

layanan telekomunikasi di Indonesia. Ruang lingkup bidang usaha yang dijalani

PT TELKOM dalam industri telekomunikasi saat ini terbagi atas lima pilar bisnis

utama. Kelima pilar bisnis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Telepon Tetap Kabel - Fixed Phone (TELKOM Phone)

Jaringan telepon tetap kabel PT TELKOM melayani segmen pelanggan rumah

tangga, bisnis, dan lembaga. Telepon tetap kabel mencakup sambungan

2 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT TELKOM, Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkom-indonesia.com/bisnis/

2006 PT TELKOM telah menjalin kerjasama pemanfaatan ICT dengan

sejumlah institusi pendidikan melalui layanan Smart Campus

yang mensinergikan layanan informasi dan komunikasi

(InfoCom) dengan menggunakan jaringan telekomunikasi yang

dipersiapkan oleh PT TELKOM. Smart Campus dikembangkan

TELKOMRisTI, antara lain

dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi

Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan beberapa

universitas lainnya. Nilai harga pasar saham PT TELKOM (share

price) yang pada akhir 2006 berhasil menembus angka Rp 10 ribu

per lembar.

2007 PT Telkom Tbk menggandeng Clarity untuk menyukseskan

program TeNOSS (Telkom Network Operational Support

System) terkait penyelenggaran program Infusion 2008. PT

TELKOM juga melaksanaan program EMSOP (Employee and

Management Stock Option Plan).

6

telepon untuk lokal dan sambungan langsung jarak jauh, serta sambungan

langsung internasional melalui TELKOM SLI 007. PT TELKOM juga

mengembangkan jaringan fiber optic regional bersama beberapa operator

telekomunikasi di Malaysia, Singapura, Thailand, dan negara lainnya.

2. Telepon Tetap Nirkabel - Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi)

Jaringan telepon tetap tanpa kabel melengkapi jaringan telepon tetap kabel,

dan tersedia melalui layanan TELKOMFlexi yang terdiri dari layanan

pascabayar (Classy) dan prabayar (Trendy). Pelanggan dapat memanfaatkan

FLEXIHome untuk layanan telepon tetap yang dapat diakses dengan

menggunakan terminal telepon tetap nirkabel (fixed wireless terminal-FWT).

Pelanggan juga dapat memilih FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan

memiliki dua sampai tiga nomor Flexi dalam satu kartu. TELKOMFlexi saat

ini dapat diakses di 231 kota di Indonesia.

3. Telepon Seluler - Mobile Phone (TELKOMSEL)

PT TELKOM memberikan layanan seluler melalui 65% kepemilikan saham di

anak perusahaan, Telkomsel, yang saat ini memiliki jaringan seluler

mencakup 90% dari 240 juta lebih penduduk Indonesia. Layanan Telkomsel

telah menjangkau lebih dari 650 kota di Indonesia. Khusus untuk Jawa dan

Bali, layanan Telkomsel telah menjangkau seluruh kecamatan. Telkomsel

menawarkan layanan pascabayar: kartuHALO dan dua layanan kartu

prabayar: simPATI dan kartuAs. Telkomsel juga memiliki layanan roaming

internasional yang dilakukan melalui kerjasama dengan 244 mitra

internasional di 148 negara sesuai data terakhir.

4. Data dan Internet

PT TELKOM menyediakan fitur SMS (short-message-service) pada layanan

telepon tetap nirkabel dan seluler. Selain itu PT TELKOM juga menyediakan

layanan internet dial-up (TELKOMNet Instan) dan akses internet broadband,

layanan jaringan data, VoIP untuk panggilan internasional (TELKOMGlobal-

017, TELKOMSave), ISDN (jaringan layanan digital terpadu), dan layanan

multimedia lainnya. TELKOMNet Instan menyediakan akses internet dial-up

tanpa berlangganan dan dirancang agar mudah digunakan. Untuk

7

mengoptimalkan penggunaan jaringan dan memberi nilai tambah, PT

TELKOM telah mengembangkan akses internet pita lebar (broadband)

dengan nama TELKOMSpeedy.

5. Jaringan dan Interkoneksi (TELKOM Intercarrier)

Jaringan dan interkoneksi PT TELKOM dan Telkomsel menyediakan layanan

penyewaan transponder satelit, siaran melalui satelit, VSAT, distribusi audio,

layanan sirkit sewa berbasis satelit dan pemancar; serta melayani operator

telekomunikasi berlisensi lainnya yangmenyediakan layanan telepon tetap

maupun seluler yang mengandalkan layanan jaringan PT TELKOM dan

Telkomsel.

1.2.2 Kelompok Usaha TELKOM3

Kelompok Usaha TELKOM adalah beberapa anak perusahaan PT

TELKOM, yaitu :

1. Telepon Tetap Kabel - Fixed Phone

a. PT Aria West International (AWI) - merupakan mitra Kerjasama Operasi

(KSO) di Regional III yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk

wilayah Jawa Barat dan Banten.

b. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) - merupakan mitra Kerjasama

Operasi (KSO) di Regional I yang menyediakan layanan telekomunikasi

untuk wilayah Sumatera.

c. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) - merupakan mitra Kerjasama

Operasi (KSO) di Regional VI yang menyediakan layanan telekomunikasi

untuk wilayah Kalimantan.

2. Telepon Seluler

a. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) merupakan penyedia layanan

telekomunikasi seluler yang menggunakan teknologi GSM.

3Kelompok Usaha TELKOM , Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkom-indonesia.com/bisnis/kelompok usaha/

8

3. Aplikasi, Content dan Datacom

a. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) - bergerak dalam penyediaan

layanan informasi dan call center.

b. PT Multimedia Nusantara (Metra) - bergerak dalam bidang

penyelenggaraan penyiaran televisi sistem berlangganan dan jasa layanan

multimedia.

c. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) - merupakan penyedia layanan

multimedia interaktif dan tv berbayar spesial.

d. PT Napsindo Primatel International (Napsindo) - merupakan penyedia

layanan Network Access Point, Voice Over Data, dan layanan lain sejenis.

4. Properti dan Kontruksi

a. PT Graha Sarana Duta (GSD) - bergerak dalam pengelolaan dan

pemeliharaan gedung, pemasaran dan pengembangan properti, dan jasa

kontraktor dan teknik rekayasa.

1.2.3 Unit Bisnis PT TELKOM4

Unit-unit Bisnis PT TELKOM terdiri dari Divisi & Center, Yayasan dan Anak

Perusahaan, sebagai berikut :

1. Divisi & Center

a. Divisi Long Distance

b. Carrier & Interconnection Service

c. Divisi Multimedia

d. Divisi Fixed Wireless

e. Enterprise Service Center

f. Divisi

g. Regional I - Sumatera

h. Divisi Regional II - Jakarta

i. Divisi Regional III - Jawa Barat

j. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta

4 Unit Bisnis PT. TELKOM, Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkom-indonesia.com/struktur/

9

k. Divisi Regional V - Jawa Timur

l. Divisi Regional VI - Kalimantan

m. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia

n. Maintenance Service Center

o. Training Center

p. Carrier Development Support Center

q. Management Consulting Center

r. Construction Center

s. I/S Center

t. R&D Center

u. Community Development Center

2. Yayasan

a. Dana Pensiun TELKOM (Dapentel)

b. Yayasan Pendidikan TELKOM

c. Yayasan Kesehatan TELKOM

d. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)

3. Anak Perusahaan

a. Kepemilikan > 50%

1. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (seluler

GSM)

2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-

VI Kalimantan)

3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi

4. PT Aria West International (AWI) : Telekomunikasi Telepon Tetap

(KSO-III Jawa Barat dan Banten)

5. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon

Tetap (KSO-I Sumatra)

6. PT Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV

7. PT Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point

8. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV kabel

9. PT Graha Sarana Duta (GSD) : properti, konstruksi, dan jasa

10

b. Kepemilikan 20% - 50%

1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT

2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi

lainnya

3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan

Komunikasi

c. Kepemilikan < 20%

1. PT Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT-450 Selular dan

CDMA

2. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) : Telepon tetap di Batam

dan Pulau Bintan

3. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) :

Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomnikasi

1.3 Visi, Misi, Sasaran, Strategi, dan Budaya Perusahaan5

1.3.1 Visi PT TELKOM

Visi PT TELKOM adalah menjadi perusahaan informasi dan komunikasi

terkemuka di kawasan regional (To Become a Leading InfoCom Company in the

Region). Hal ini menunjukkan bentuk tekad PT TELKOM untuk menjadi

penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal di tingkat regional

(Asia Tenggara, Asia, dan akan berlanjut ke Asia Pasific).

1.3.2 Misi PT TELKOM

Misi PT TELKOM adalah

1. memberikan layanan ”one stop InfoCom services with exellent

quality & copetitive price” dengan jaminan bahwa pelanggan akan

mendapatkan pelayanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan

jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT TELKOM akan

5 Visi, Misi, Sasaran, Strategi, dan Budaya Perusahaan, TELKOM Laporan Tahunan 2006,

Dikutip 23 Maret, 2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.

11

mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,

penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun

kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung

secara sinergis.

2. ’’Managing business through best practices, competitive

advantage, & synergy’’ pengelolaan usaha akan selalu mengacu

kepada best practice serta menungkatkan kekuatan daya saing

dengan memanfaatkan kekuatan sinergi dalam upaya terciptanya

value perusahaan yang tinggi.

1.3.3 Sasaran PT TELKOM

PT TELKOM telah menetapkan sembilan sasaran strategis yang

dikelompokkan dalam tiga kategori besar, yaitu :

1. Upaya untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dan margin laba yang

berkelanjutan.

2. Upaya untuk menciptakan nilai tambah (value creation) bagi segenap

stakeholder.

3. Upaya untuk mencapai kualitas unggul (quality excellence) dari segi produk

maupun layanan.

1.3.4 Strategi PT TELKOM

Untuk mendukung visi PT TELKOM untuk menjadi pelaku InfoCom

terkemuka di kawasan regional dan dalam mewujudkan misinya dalam

memberikan layanan yang terbaik, manajemen PT TELKOM telah

mengembangkan strategi bisnis yang terdiri dari empat unsur utama, yaitu:

1. Multi service bundling

Untuk mengembangkan bisnis InfoCom, PT TELKOM harus dapat

memberikan layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan

telepon misalnya harus sudah mencakup layanan multimedia. Pelanggan

12

tidak lagi mengenal PT TELKOM hanya sebagai penyedia telepon tetapi

sudah dapat menikmati berbagai layanan secara paket.

2. Service excellent

Service excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan

prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual

menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran PT

TELKOM.

3. Building business scale

Membangun bisnis berskala besar sangat penting bagi PT TELKOM yang

sudah dikenal sebagai national company. Untuk itulah central policy harus

diperkuat dan produk harus mencakup national wide. Produk-produk

dengan branding lokal perlu dihentikan kemudian dibuatkan

standarisasinya sehingga apabila diimplementasikan secara nasional akan

membentuk business scale yang besar dan kompetitif (barrier to entry

bagi pesaing)

4. Strong financial growth

Pertumbuhan perusahaan secara finansial sudah sangat perlu ditingkatkan

dan akan menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.

1.3.5 Budaya PT TELKOM

”THE TELKOM WAY 135” sebagai budaya korporasi yang

dikembangkan PT TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya

perusahaan untuk dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.

Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral

harus menjiwai setiap personnel PT TELKOM, yaitu :

1 (satu) asumsi dasar yang disebut Committed 2U

3 (tiga) nilai inti, mencakup: Customer Value, Excellent Service, dan

Competent People.

13

5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :

Stretch the Goals, Simplify, Involve Everyone, Quality is My Job, dan Reward

the Winner.

TELKOM berharap dengan tersosialisasinya ‘THE TELKOM WAY 135’

maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara

memandang, cara berpikir, dan cara berperilaku semua insan PT TELKOM.

1.4 Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia PT TELKOM

1.4.1 Struktur Organisasi

Dalam pengelolaan organisasinya, PT TELKOM memiliki sebuah Dewan

Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota serta sebuah

Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) Presiden Direktur atau CEO, 1 (satu)

Wakil Direktur Utama atau COO, 1 (satu) Direktur Enterprise & Wholesale, 1

(satu) Direktur Konsumer, 1 (satu) Direktur Network & Solution, 1 (satu)

Direktur Keuangan dan 1 (satu) Direktur Sumber Daya Manusia.

Gambar 1.1 Struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.6

6 Struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret, 2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.

14

Sejalan dengan perkembangan industri telekomunikasi, PT TELKOM

memandang perlu melakukan penataan struktur organisasi berbasis pelanggan

(customer centric) untuk mempertahankan keberlangsungan usaha di tengah

lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Customer centric organization

menempatkan pelanggan sebagai bagian yang paling penting dari bisnis sehingga

seluruh sumber daya yang dimiliki difokuskan untuk dapat memberikan layanan

terbaik bagi pelanggan.

1.4.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kompeten merupakan

tulang punggung PT TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis

telekomunikasi. Transformasi pengelolaan sumber daya manusia PT TELKOM

dilakukan melalui perbaikan sizing, aging, competency, dengan

mengimplementasikan secara konsisten Competence Based Human Resources

Management (CBHRM).

Sebagai tindak lanjut CBHRM yang meliputi sembilan jenis bidang yaitu

rekrutmen, pengembangan kompetensi, manajemen karir, manajemen

performansi, disiplin karyawan, manajemen waktu, manajemen perjalanan,

remunerasi, dan pengunduran diri, telah dilakukan beberapa kegiatan di

antaranya:

Bidang pengembangan kompetensi : melakukan penyempurnaan Direktori

Kompetensi dan Pedoman Pengembangan Kompetensi.

Bidang manajemen karir : mengimplementasikan program job tender dan fit &

proper test untuk posisi tertentu dengan memperhatikan profile match up.

Bidang manajemen performansi : melakukan penyempurnaan aplikasi

Asessment Tool pengembangan kompetensi yaitu mengurangi bobot penilaian

diri sendiri dan menambah bobot penilaian oleh atasan.

15

Sampai dengan Desember 2006, PT TELKOM memiliki karyawan

sebanyak 34.021orang7. Pada gambar berikut ditunjukkan komposisi tenaga kerja

PT TELKOM berdasarkan tingkat pendidikan dan usia.

Gambar 1.2 Komposisi karyawan PT TELKOM berdasarkan level pendidikan dan usia8

7 Sumber Daya Manusia PT TELKOM, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret,

2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.

16

1.5 Isu Bisnis

Isu bisnis yang mengemuka saat ini adalah kemungkinan berpisahnya

salah satu unit bisnis PT TELKOM (Telkom Flexi) menjadi anak perusahaan. PT

TELKOM sebagai incumbent dan pemimpin pasar dalam industri telekomunikasi

di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada salah satu pilar bisnisnya yang

sudah mulai decline yaitu FWL (fixed wireline) karena munculnya substitusi

layanan maupun teknologi, tidak hanya PT TELKOM yang mengalami masalah

seperti itu tetapi hampir seluruh perusahaan telekomunikasi di dunia

mengalaminya. Adanya perubahan paradigma dalam perspektif industri ICT

(Informations and Communications Technology) seperti coverage service, fixed

mobile coverage nerworks (FMC), all IP networks, Next Generation Networks

(NGN) serta fenomena dari fixed service ke mobile. Untuk itu PT TELKOM telah

mempersiapkan second curve dalam PLC-nya melalui Broadband Access,

Multimedia dan Fixed Wireless Access (FWA) selain tetap mempertahankan pilar

bisnisnya yang masih tetap berkembang seperti selular (mobile).

FWA merupakan solusi permasalahan dalam hal kecepatan penggelaran

infrastruktur/jaringan serta besaran investasi yang harus dikeluarkan, efisiensi

biaya operasi dan pemeliharaan dibandingakan dengan FWL (Fixed Wireline).

Dengan pertimbangan tersebut maka manajeman PT TELKOM telah menetapkan

bahwa kebutuhan layanan FWL diprioritaskan dipenuhi oleh FWA berbasis

CDMA, serta didukung dengan kebijakan pengembangan infrastruktur jaringan

fixed di fokuskan pada pengembangan penetrasi FWA berbasis CDMA dan

transformasi jaringan menuju NGN (Next Generation Network) berbasis IP dan

bersifat konvergen, multiservice, flexible dengan jaminan QoS (Quality of

Service).

Secara umum kontribusi bisnis seluler sangat jauh dominan di atas

portofolio bisnis PT TELKOM yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan

8 Sumber Daya Manusia PT TELKOM, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret,

2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.

17

investor terhadap bisnis PT TELKOM non gabungan (FWL, FWA Telkom Flexi,

dan Multimedia) lebih kecil jika dibandingkan dengan prospek bisnis seluler di

anak perusahaan PT TELKOM (PT Telkomsel). Kondisi inilah yang menjadikan

PT TELKOM berusaha untuk melakukan inovasi dan improvement di bisnis selain

bisnis seluler, saat ini pusarannya berada di Telkom Flexi, sehingga ke depan PT

TELKOM berharap Telkom Flexi mampu menyumbang kontribusi yang

signifikan dalam tercapainya kapitalisasi pasar US$ 30 milyar (3010) pada tahun

2010. Tekad PT TELKOM untuk mengembangkan bisnis maupun infrastruktur

FWA menjadi salah satu strategic initiative CSS, khususnya kebijakan portofolio

bisnis dalam rangka meningkatkan value perusahaan, sehingga rencana spin off

divisi FWA menjadi salah satu wacana management PT TELKOM.

Beberapa manfaat dengan menjadikan Telkom Flexi sebagai anak

perusahaan adalah sebagai berikut:

• Pengelolaan Telkom Flexi akan menjadi lebih flexible dan focus karena

bersifat otonomi dalam menetapkan berbagai kebijakan dan strategi dalam

menghadapi persaingan yang ketat dan upaya untuk menumbuhkan

bisnisnya.

• Telkom Flexi saat ini masih dianggap sebagi bagian dari pilar bisnis fixed

line dimana fixed line merupakan bisnis yang less contribution bahkan

diartikan cenderung decline oleh investor, sehingga pemisahan Telkom

Flexi sebagai anak perusahaan memiliki arti penting untuk merevitalisasi

bisnis fixed line ataupun penciptaan pilar baru limited mobility sebagai

entity tersendiri.

• Dapat menggandeng strategic partner sebagai shareholder yang dapat

terlibat langsung dalam menumbuhkan bisnis.

18

1.6 Divisi Fixed Wireless Access (Telkom Flexi)9

1.6.1 Misi dan Tujuan Telkom Flexi

a. Misi perusahaan untuk Telkom Flexi :

(di rumuskan dari Keputusan Direksi No. KD.62/HK220/OPSAR

32/2002)

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. berupaya menjadi perusahaan

infokom terkemuka di kawasan regional dengan menciptakan produk yang

mempunyai keunggulan kompetitif dibanding produk-produk pesaing

melalui pembangunan jaringan dan delivery produk ke pelanggan dengan

memanfaatkan teknologi CDMA sebagai jaringan akses pelanggan tanpa

kabel.

b. Tujuan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. untuk produk Telkom

Flexi :

(di rumuskan dari Keputusan Direksi No. KD.62/HK220/OPSAR-

32/2002)

1. Memenuhi demand layanan InfoCom yang mencakup penyediaan

layanan voice dan komunikasi data dengan menggunakan

teknologi wireless CDMA yang dapat memberikan solusi dengan

percepatan pembangunan dan biaya yang paling optimal.

2. Meningkatkan market share pengguna layanan telekomunikasi PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara keseluruhan, khususnya

untuk layanan post-paid maupun pre-paid.

3. Meningkatkan penetrasi telekomunikasi di Indonesia.

4. Memperkuat persepsi masyarakat terhadap citra positif PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai perusahaan yang bergerak

di dunia telekomunikasi Indonesia.

9 Telkom, 2005, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak

dipublikasikan.

19

1.6.2 Strategi Pemasaran Eksisting Telkom Flexi

a. Segmentasi pasar

Segmen pasar yang dilakukan oleh Telkom Flexi

terbagi menjadi beberapa jenis segmen pasar, yaitu:

1. Segmentasi pelanggan berdasarkan pembelanjaan

telekomunikasi :

• Lower segment (ARPU s/d 100.000 per bulan)

• Midle segment (ARPU Rp. 100.000 s/d 150.000

per bulan)

• Up segment (ARPU lebih dari Rp. 150.000 per

bulan)

2. Segmentasi berdasarkan cara pembayaran :

• Prepaid (Flexi Trendy)

• Postpaid (Flexi Classy)

3. Segmentasi berdasarkan golongan tarif (kelas kota) :

• Golongan I

• Golongan II

• Golongan III

4. Segmentasi berdasarkan terminal pelanggan/CPE :

• Mobile phone (handheld)

• Fixed phone

5. Segmentasi berdasarkan kelompok pelanggan :

• People on the move

• Residential

• Bisnis

• Dinas

• Wartel/Warnet

20

b. Target pasar

Target pasar yang ingin dibidik oleh Telkom Flexi adalah

sebagai berikut :

• Konsumen yang membutuhkan sambungan telepon di

rumah maupun di kantor.

• Pelanggan PSTN eksisting yang membutuhkan layanan

lebih dari PSTN wireline dalam hal flexibility, personality

dan keragaman fitur.

• Pelanggan PSTN eksisting yang membutuhkan second line.

• Pelanggan ataupun calon pelanggan mobile phone (GSM,

AMPS, dan lainnya) yang membutuhkan layanan dengan

tarif usage lebih hemat dalam posisi homezone.

• Pengguna internet aktif yang membutuhkan layanan

wireless high speed data.

c. Positioning produk

Positioning produk Telkom Flexi adalah limited

mobility, yaitu di antara layanan fixed phone dan layanan

mobile phone.

21