Upload
hoangthu
View
253
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan bagian dari strategi
pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan didukung oleh perubahan
paradigma sentralisasi ke desentralisasi pendidikan. Dengan penerapan MBS diharapkan
dapat memperkuat kehidupan demokrasi bidang pendidikan, desentralisasi kewenangan,
sumber daya, dan dana. Setelah lebih dari satu dasawarsa, sejak MBS dirintis dan
diterapkan, pencapaian keberhasilannya di sekolah sangat variatif. Berdasarkan Rencana
Strategi Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 sekolah yang berhasil menerapkan
MBS dengan baik sebesar (50 %), tetapi masih banyak pula sekolah yang belum berhasil
sebesar (50 %). Sesuai dengan Rencana strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tersebut, diharapkan pada akhir Tahun 2018, terdapat 90% sekolah telah
menerapkan MBS dengan baik.
Kebijakan MBS sebagai standar model pengelolaan sekolah telah lama disosialisasikan,
dirintis penerapannya dan telah dilaksanakan, namun perlu dilakukan penyegaran dan
digiatkan kembali pelaksanaannya. Bagi sekolah yang telah berhasil melaksanakan
dengan baik, perlu meningkatkan diri dan menjaga keberlanjutannya. Bagi sekolah yang
belum optimal menerapkan atau bahkan baru melaksanakan MBS, perlu didorong dan
dibuka wawasannya tentang makna dan pentingnya MBS bagi upaya perbaikan kualitas
pendidikan di lingkup sekolah, daerah, maupun nasional.
Pencapaian keberhasilan penerapan MBS di Sekolah Dasar (SD) masih beragam.
Berdasarkan penelitian dan pengamatan tentang MBS, keberagaman keberhasilan
tersebut disebabkan antara lain oleh belum kuatnya komitmen pengambil kebijakan
pendidikan di daerah. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman pihak
sekolah dan masyarakat, akan arti penting MBS bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Berkenaan dengan hal tersebut, perlu peningkatan jumlah sekolah yang menerapkan MBS
dengan melakukan penguatan peran dan fungsi kepala sekolah dalam melaksanakan
MBS.
Bagi penyelenggara SD yang telah menerapkan MBS dengan baik, agar terus
meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam jangka panjang. Bagi penyelenggara SD
yang belum optimal menerapkan MBS dapat termotivasi untuk menerapkan MBS sebagai
wahana untuk meningkatkan mutu proses dan hasil penyelenggaraan pendidikan.
Keberhasilan dalam mengimplementasikan Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi
Page | 2
Kepala Sekolah SD, akan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan
pada jenjang satuan pendidikan.
Pelatihan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) bagi Kepala Sekolah SD di Surabaya
ini, dalam rangka penguatan kembali penerapan MBS di satuan pendidikan SD. Dengan
panduan diklat ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan Kota
Surabaya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan tim fasilitator MBS memiliki persamaan
persepsi dan langkah gerak dalam melaksanakan pembinaan teknis sehingga sekolah
dapat melaksanakan MBS dengan baik sesuai yang direncanakan.
Panduan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan agar kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial bagi Kepala Sekolah SD lebih
efektif dan tercipta kesamaan pandangan, persepsi, dan langkah antara SKPD terkait
dalam mengimplementasikan MBS secara baik.
B. Dasar Hukum
Kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD
diselenggarakan dengan memperhatikan beberapa regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota,
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 jo Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44/U/2002 tentang Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah,
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan,
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah,
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah,
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualitas Akademik Guru,
Page | 3
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan,
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan,
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA,
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan,
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota,
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.
20. Peraturan Daerah no 16 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD agar
peserta memiliki kompetensi sebagai berikut: kepemimpinan perubahan, memahami
konsep MBS, mengidentifikasi tahap-tahap pelaksanaan MBS, menerapkan tata kelola
yang baik dalam MBS, dan melaksanakan monitoring dan evaluasi MBS.
2. Tujuan Khusus
a. Memiliki wawasan arah kebijakan dan isu strategis pendidikan
b. Memiliki wawasan terkait kepemimpinan transformative, gaya kerja untuk perubahan
sekolah
c. Kapasitasi Tupoksi KS sesuai peraturan yang ada untuk mendukung dalam
menjalankan tugas fungsinya di sekolah
d. Memiliki kemampuan mengimplementasikan kepemimpinan dan MBS di sekolah mulai
proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
e. Memiliki kemampuan melaksanakan monitoring dan evaluasi program di sekolah.
D. Hasil Yang Diharapkan
1. Memiliki wawasan arah kebijakan pengembangan MBS SD di kota Surabaya
2. Memiliki wawasan terkait kepemimpinan transformatif di sekolah
Page | 4
3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam proses perencanaan program,
pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.
4. Memiliki kemampuan mengimplementasikan kepemimpinan dan manajerial (MBS) di
sekolah mulai proses perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan
dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistim informasi manajemen, penilaian khusus
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
5. Memiliki kemampuan melaksanakan monitoring dan evaluasi program di sekolah.
E. Peserta, Waktu, dan Tempat Diklat
Peserta Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD tahun 2018 di
Surabaya terdiri dari Kepala Sekolah SD Negeri yang berjumlah 289 peserta yang
dilaksanakan 3 (tiga) angkatan dengan jadwal waktu dan tempat sebagai berikut.
Ank
Tanggal
Waktu
Jumlah
Tempat IN-1 ON-1 IN-2
I 3 s/d 11 Agt 3-4 Agt 6—9 Agt 10-11 Agt 97 SMPN 13 Surabaya
II 6 s/d 15 Agt 6-7 Agt 8—13 Agt 14-15 Agt 96 SMPN 13 Surabaya
III 20 s/d 29 Agt 20-21 Agt 23-27 Agt 28-29 Agt 96 SMPN 22 Surabaya
Page | 5
BAB II
STRUKTUR MATERI DAN POLA DIKLAT
A. Struktur Materi Diklat
Struktur Materi Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD di
Surabaya tahun 2018 secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga dengan rincian
sebagai berikut:
NO MATERI SUB MATERI JP
01. Materi IN-1 1. Kebijakan Pendidikan Kota Surabaya
2 JP
2. Manajemen Perubahan (Transformatif) 4 JP
3. Konsep MBS 4 JP
4. Menyusun Rencana Program MBS di Sekolah 4 JP
5. Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan
(PKB) KS 2 JP
02. Materi ON 1. Praktik Pelaksanaan MBS
2. Praktik Inovasi KS
16 JP
03. Materi IN-2 1. Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah 3 JP
2. Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS 2 JP
3. Refleksi dan tindak lanjut praktik Inovasi KS 2 JP
4. Gaya Kerja Kepala Sekolah 3 JP
5. Penjaminan Mutu Pendidikan 3 JP
6. Etika dan Disiplin Pengawai Negeri Sipil 4 JP
JUMLAH 48 JP
Page | 6
B. Pola Diklat
Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Kota Surabaya
dilaksanakan dengan pola IN-ON-IN.
Kegiatan IN pertama, Kepala Sekolah SD mengikuti diklat untuk mendapatkan pelatihan
Penguatan Kepemimpinan dan MBS. Kegiatan IN-1 dilaksanakan selama 2 hari (16 JP).
Kegiatan ON, Kepala Sekolah SD yang sudah mengikuti diklat melakukan ON dengan
mengimplementasikan MBS terkait 8 standart sesuai dengan karakteristik lembaganya.
Kegiatan ON dilaksanakan selama satu minggu (4 hari) yang ekuivalen dengan 16 JP.
Kegiatan IN kedua, Kepala Sekolah SD mengikuti diklat kembali untuk mendapatkan
umpan balik dan penguatan terhadap hasil implementasi MBS di sekolah dari fasilitator. IN
kedua dilaksanakan selama 2 (dua) hari (16 JP).
C. Strategi Pelaksanaan Diklat
Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Kota Surabaya ini
dilaksanakan menggunakan pendekatan learning by doing, dimana peserta diajak secara
langsung melakukan berbagai eksperimen, diskusi, dan analisis berbagai pengalaman/
kasus yang terjadi di sekolah. Co-Kreasi dimana peserta aktif berpartisipasi melakukan
kegiatan eksperimen, analisa dan terlibat aktif untuk merumuskan solusinya berdasar
pengalaman yang dimiliki. Dilanjutkan dengan penugasan untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang diperoleh dalam diklat di tempat tugasnya masing-masing.
Dengan pendekatan ini diharapkan peserta diklat menjadi lebih aktif dan mudah
memahami materi. Metode yang digunakan dalam diklat, antara lain: ceramah singkat,
diskusi, tanya jawab, penugasan, kerja kelompok, dan presentasi.
IN-2 Diklat oleh Tim
Fasilitator (2 hari)
IN-1 Diklat oleh Tim
Fasilitator (2 hari)
ON-1 Kepala Sekolah
Mengimplementasikan MBS
Page | 7
D. Sarana dan Prasarana
Untuk menjamin kelancaran Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala
Sekolah SD Kota Surabaya 2018 diperlukan dukungan sarana dan prasarana antaralain
sebagai berikut:
1. Ruang kelas dengan luas, pencahayaan,dan sirkulasi udara yang memadai
2. LCD, laptop, dan whiteboard
3. ATK untuk keperluan administrasi dan akademik
4. Perangkat sound system, speaker
5. Media dan peraga yang disiapkan oleh narasumber
6. Hand out materi worksop dan buku-buku referensi sebagai penunjang.
Page | 8
BAB III
TIM FASILITATOR DIKLAT
A. Unsur Tim Fasilitator Diklat
Unsur fasilitator Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD
Kota Surabaya berasal dari unsur:
1) Dinas Pendidikan Surabaya
2) Widyaiswara Badan Diklat Pemkot Surabaya
3) Akademisi Universitas Negeri Surabaya
B. Tugas Tim Fasilitator Diklat
1) Menyusun perangkat materi Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala
Sekolah SD
2) Melaksanakan standar, norma, kriteria, pedoman, dan prosedur Diklat Diklat
Kepemimpinan dan Manajerial (MBS)
3) Melaksanakan kebijakan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala
Sekolah SD
4) Melakukan asistensi kepada kepala sekolah SD dalam mengimplementasikan
materi diklat di lembaganya
5) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial
(MBS) ajerial Bagi Kepala Sekolah SD
C. Kriteria Tim Fasilitator Diklat
1) Memiliki kompetensi sesuai dengan mata diklat yang di sampaikan.
2) Mampu mengkomunikasikan ide dengan jelas, tegas, dan berwibawa dihadapan
peserta.
3) Berpengalaman sebagai fasilitator di tingkat kota/provinsi/nasional.
4) Memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas.
5) Menyatakan kesanggupan sebagai fasilitator tingkat kota.
Page | 9
BAB IV
PENGAWASAN DAN EVALUASI DIKLAT
A. Pengawasan Pelaksanaan Diklat
Pengawasan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah
SD bertujuan untuk mengawal dan memastikan kegiatan Diklat telah berjalan sesuai
dengan program yang ditetapkan dan panduan kegiatan, apabila didapati hal-hal yang
tidak sesuai dengan program dan panduan masalah atau kendala yang dihadapi dapat
dicarikan solusi atau pemecahannya agar pelaksanaan kegiatan Diklat Kepemimpinan dan
Manajerial (MBS) tidak sampai terhambat terlalu besar pada kegiatan sehingga kegiatan
dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Pengawasan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) dapat dilakukan
saat persiapan, dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pengawasan dilakukan secara
internal oleh instansi penyelenggara dengan menggunakan metode tertentu seperti
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengawasan yang dilakukan bersifat
pembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan seperti melakukan penyelidikan
terhadap suatu kasus. Temuan yang diperoleh dari hasil pengawasan dapat disampaikan
langsung dan tidak langsung untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan dengan cara yang
arif kepada instansi penyelenggara kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS),
panitia penyelenggara, dan Tim Fasilitator. Ruang lingkup pengawasan pelaksanaan
Diklat MBS meliputi berbagai hal seperti tempat/lokasi, peserta, fasilitator dan
narasumber, perangkat Diklat: bahan naskah/makalah, power point, dan CD,
fasilitas/perlengkapan, pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi Diklat.
B. Evaluasi Pelaksanaan Diklat
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektivan dan efiesiensi pelaksanaan Diklat
Kepemimpinan dan Manajerial (MBS)termasuk kendala dan masalah serta solusi yang
dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akan
menjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan
Manajerial (MBS) agar menjadi lebih baik pada masa mendatang.
Evaluasi pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) dilakukan terhadap: (1)
keefektivan penyelenggaraan Diklat, (2) penguasaan peserta terhadap kompetensi yang
ditetapkan, dan (3) performansi/unjuk kerja fasilitator.
1. Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penyelenggaraan meliputi: (1) kualias
pelayanan dalam pemilihan tempat, (2) penyediaan alat penyajian, (3) perangkat
Page | 10
Diklat, (4) ATK, (5) konsumsi, (6) penerimaan peserta, (7) alokasi waktu sajian, dan
(8) relevansi materi Diklat. Evaluasi penyelenggaraan Diklat dilaksanakan dengan
teknik angket yang diisi oleh peserta pada akhir kegiatan.
2. Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penguasaan peserta terhadap kompetensi
yang ditetapkan meliputi: (1) kehadiran di kelas selama kegiatan Diklat, (2) aktivitas
dalam berbagai kegiatan diskusi, presentasi, dan kegiatan-kegiatan belajar lainnya,
(3) pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritis, dan (4)
keterampilan peserta diklat. Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik
pengamatan dan portofolio yang berupa hasil kerja individu maupun kelompok.
3. Evaluasi terhadap fasilitator meliputi aspek: (1) penguasaan materi, (2) penggunaan
metode penyajian, (3) pemberian contoh-contoh, (4) penggunaan bahasa, (5) sikap
dan penampilan, (6) kejelasan dalam pembimbingan, dan (7) kemenarikan sajian
C. Sertifikat Diklat
Peserta Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Bagi Kepala
Sekolah SD yang telah mengikuti seluruh kegiatan diklat akan mendapatkan sertifikat
sebagai bukti keikutsertaan Diklat yang dikeluarkan oleh Universitas Negeri Surabaya.
Page | 11
BAB V
TATA TERTIB PELAKSANAAN DIKLAT
Untuk memastikan kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah
SD ini berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan, semua unsur yang terkait dalam
kegiatan ini hendaknya mentaati peraturan berikut.
1. Peserta
a. Setiap peserta berhak memperoleh pelayanan yang sama dari panitia;
b. Setiap peserta mendapatkan pelayanan konsumsi yang telah disediakan oleh panitia;
c. Setiap peserta memperoleh bahan-bahan yang telah disediakan panitia;
d. Peserta tidak diperkenankan membawa anggota keluarga selama kegiatan
berlangsung.
e. Setelah tiba di tempat kegiatan, peserta diharapkan segera menghubungi panitia
penyelenggara untuk:
1) Menyerahkan kelengkapan administrasi sesuai dengan surat panggilan;
2) Mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara;
3) Menerima peralatan dan bahan ajar untuk pelaksanaan kegiatan;
f. Untuk kemudahan serta kelancaran pelaksanaan kegiatan, setiap peserta diharapkan:
1) Mengikuti semua kegiatan sesuai dengan arahan fasilitator;
2) Wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai dan mengisi daftar hadir;
3) Mengganti nada telefon genggam menjadi nada getar.
g. Untuk hal-hal yang bersifat mendesak seperti pertolongan peserta yang sakit, peserta
dapat menghubungi panitia.
2. Narasumber/Fasilitator
a. Berlaku disiplin;
b. Saling menghormati antar fasilitator;
c. Menyiapkan makalah (bahan ajar), media pembelajaran, alat evaluasi dan bahan
diskusi atau simulasi;
d. Membimbing peserta yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas;
e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal kegiatan;
3. Panitia Penyelenggara
a. Mematuhi tugas sebagai satuan tugas/panitia penyelenggara;
b. Menyiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan selama kegiatan;
c. Menyelenggarakan administrasi peserta, fasilitator dan panitia penyelenggara.
Page | 12
BAB VI
PENUTUP
Kepemimpinan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah terbukti dan dinilai sebagai
pendekatan yang tepat untuk digunakan oleh sekolah dasar dalam pengelolaan sekolah. Hal
tersebut sebagai hasil evaluasi rintisan program MBS pada akhir Tahun 2000. Hasil yang baik
tersebut terutama tampak dalam aspek manajemen sekolah menjadi lebih transparan,
demokratis, partisipatif, akuntabel, dan meningkatnya kemandirian sekolah. Dalam aspek
pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif, berani bertanya dan mengungkapkan pendapat,
produktif dan kreatif dalam membuat penyelesaian tugas-tugas. Kegiatan belajar dilakukan
siswa dalam suasana yang menyenangkan dan demokratis. Peranserta masyarakat di sekolah
pun tampak meningkat tidak hanya mereka terlibat dalam perencanaan program sekolah,
tetapi mereka juga dilibatkan dalam pelaksanaan program dan dalam pengawasannya.
Hasil evaluasi tersebut merupakan salah pertimbangan Kepemimpinan dan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) ditetapkan sebagai regulasi dan kebijakan pendidikan yang digunakan
oleh sekolah-sekolah sebagai pendekatan dalam pengelolaan sekolah. Regulasi tersebut
tertuang dalam peraturan perundangan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Dengan demikian MBS telah menjadi keharusan bagi setiap
penyelenggaraan sekolah untuk menggunakannya dalam mengelola pendidikan di sekolahnya.
Untuk itu MBS harus diilaksanakan secara terus menerus secara berkesinambungan dan dapat
ditingkatkan penyebaran dan kualitasnya dari waktu ke waktu dalam rangka upaya
peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan.
Dalam rangka mendesiminasikan dan menyebarluaskan MBS di sekolah-sekolah dasar dapat
merata di seluruh wilayah Surabaya diperlukan adanya diklat yang dilakukan secara
berjenjang dan bersinergi dari berbagai instansi melalui Dinas Pendidikan Kota dan Badan
Kepegawain Daerah (BKD). Melalui kegiatan diklat yang dilakukan secara efektif dan efisien
diharapkan adanya peningkatan jumlah dan mutu pelaksanaan MBS oleh sekolah-sekolah
dasar secara signifikan.
Dengan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan MBS ini diharapkan dapat pula mendorong
agar hasil praktik-praktik yang baik dari pelaksanaan MBS yang ada selama ini di lingkungan
sekolah dapat ditingkatkan. Keberhasilan pelaksanaan Diklat ini ditentukan oleh kesesuaian
kompetensi fasilitator, keseriusan peserta, dan kinerja panitia penyelenggara. Panduan ini
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi semua pihak terkait dalam pelaksanaan Diklat
Kepemimpinan dan Manajerial Bagi Kepala Sekolah SD di kota Surabaya.
Page | 13
DAFTAR PUSTAKA
Abu-Duhou, I. 1999. School-Based Management. Paris: UNESCO, International Institute for
Educational Planning.
Atmodiwirjo, S. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Ardadizya Jaya.
Fattah, N. 2004. Konsep MBS dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis
Pendidikan Nasional 2010-2014
Subakir, S. dan Sapari, A.. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Surabaya: Penerbit SIC.
Sujanto, B. 2007. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah: Model Pengelolaan Sekolah di
Era Otonomi Daerah. Jakarta: Sagung Seto.
Page | 14
Lampiran 1.
JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL
KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018
Angkatan l (Pertama)
Tempat: SMPN 13 Surabaya
Jln. Jemursari II, Jemur Wonosari, Wonocolo, Kota Surabaya
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
IN 1 - Hari Pertama (I) – 3 Agustus 2018
08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan
Surabaya (2 JP)
Kadisdik Kota
Surabaya
09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan (3 JP)
Prof. Mustaji
11.45 – 13.00 Istirahat Panitia
13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif
(3 JP)
Prof. Suyatno
15.15- Istirahat Panitia
IN 1 - Hari Kedua (II) – 4 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di
Sekolah (4 JP)
P. Bambang Sigit
15.30- Istirahat Panitia
ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah
(8—9 Agustus 2018)
IN 2 – Hari Pertama (I) – 10 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS
(2 JP)
Prof. Sarmini
14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik
Inovasi KS (2 JP)
Prof. Sarmini
Page | 15
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
15.30- Istirahat Panitia
Hari Kedua (II) – 11 Agustus 2018
08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi
10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program
Sekolah (2 JP)
P. Karwanto
11.45 – 13.00 Ishoma Panitia
13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto
15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan
Page | 16
Lampiran 2.
JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL
KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018
Angkatan Il (Kedua)
Tempat: SMPN 13 Surabaya
Jln. Jemursari II, Jemur Wonosari, Wonocolo, Kota Surabaya
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
IN 1 - Hari Pertama (I) – 6 Agustus 2018
08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan
Surabaya (2 JP)
Kadisdik Kota
Surabaya
09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan (3 JP)
Prof. Mustaji
11.45 – 13.00 Istirahat Panitia
13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif
(3 JP)
P. Djuli Djati P
15.15- Istirahat Panitia
IN 1 - Hari Kedua (II) – 7 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di
Sekolah (4 JP)
P. Bambang Sigit
15.30- Istirahat Panitia
ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah
(8—13 Agustus 2018)
IN 2 – Hari Pertama (I) – 14 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS
(2 JP)
Prof. Sarmini
14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik
Inovasi KS (2 JP)
Prof. Sarmini
Page | 17
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
15.30- Istirahat Panitia
Hari Kedua (II) – 15 Agustus 2018
08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi
10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program
Sekolah (2 JP)
P. Karwanto
11.45 – 13.00 Ishoma Panitia
13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto
15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan
Page | 18
Lampiran 3.
JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL
KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018
Angkatan IIl (Ketiga)
Tempat: SMPN 22 Surabaya
Jln. Gayungsari Barat X No. 38, Gayungan, Kota Surabaya
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
IN 1 - Hari Pertama (I) – 20 Agustus 2018
08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan
Surabaya (2 JP)
Kadisdik Kota
Surabaya
09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan (3 JP)
Prof. Mustaji
11.45 – 13.00 Istirahat Panitia
13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif
(3 JP)
P. Djuli Djati P
15.15- Istirahat Panitia
IN 1 - Hari Kedua (II) – 21 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di
Sekolah (4 JP)
P. Bambang Sigit
15.30- Istirahat Panitia
ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah
(23—27 Agustus 2018)
IN 2 – Hari Pertama (I) – 28 Agustus 2018
08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah
11.30 – 12.30 Istirahat Panitia
12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS
(2 JP)
Prof. Sarmini
14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik
Inovasi KS (2 JP)
Prof. Sarmini
Page | 19
Jam Materi Pelatihan Narasumber/
Fasilitator
15.30- Istirahat Panitia
Hari Kedua (II) – 29 Agustus 2018
08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi
10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program
Sekolah (2 JP)
P. Karwanto
11.45 – 13.00 Ishoma Panitia
13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto
15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan