19
Page | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan didukung oleh perubahan paradigma sentralisasi ke desentralisasi pendidikan. Dengan penerapan MBS diharapkan dapat memperkuat kehidupan demokrasi bidang pendidikan, desentralisasi kewenangan, sumber daya, dan dana. Setelah lebih dari satu dasawarsa, sejak MBS dirintis dan diterapkan, pencapaian keberhasilannya di sekolah sangat variatif. Berdasarkan Rencana Strategi Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 sekolah yang berhasil menerapkan MBS dengan baik sebesar (50 %), tetapi masih banyak pula sekolah yang belum berhasil sebesar (50 %). Sesuai dengan Rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, diharapkan pada akhir Tahun 2018, terdapat 90% sekolah telah menerapkan MBS dengan baik. Kebijakan MBS sebagai standar model pengelolaan sekolah telah lama disosialisasikan, dirintis penerapannya dan telah dilaksanakan, namun perlu dilakukan penyegaran dan digiatkan kembali pelaksanaannya. Bagi sekolah yang telah berhasil melaksanakan dengan baik, perlu meningkatkan diri dan menjaga keberlanjutannya. Bagi sekolah yang belum optimal menerapkan atau bahkan baru melaksanakan MBS, perlu didorong dan dibuka wawasannya tentang makna dan pentingnya MBS bagi upaya perbaikan kualitas pendidikan di lingkup sekolah, daerah, maupun nasional. Pencapaian keberhasilan penerapan MBS di Sekolah Dasar (SD) masih beragam. Berdasarkan penelitian dan pengamatan tentang MBS, keberagaman keberhasilan tersebut disebabkan antara lain oleh belum kuatnya komitmen pengambil kebijakan pendidikan di daerah. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman pihak sekolah dan masyarakat, akan arti penting MBS bagi peningkatan kualitas pendidikan. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu peningkatan jumlah sekolah yang menerapkan MBS dengan melakukan penguatan peran dan fungsi kepala sekolah dalam melaksanakan MBS. Bagi penyelenggara SD yang telah menerapkan MBS dengan baik, agar terus meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam jangka panjang. Bagi penyelenggara SD yang belum optimal menerapkan MBS dapat termotivasi untuk menerapkan MBS sebagai wahana untuk meningkatkan mutu proses dan hasil penyelenggaraan pendidikan. Keberhasilan dalam mengimplementasikan Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi

BAB I PENDAHULUAN - dispendiksurabaya.files.wordpress.com · Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial bagi Kepala Sekolah SD lebih efektif dan tercipta kesamaan pandangan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan bagian dari strategi

pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan didukung oleh perubahan

paradigma sentralisasi ke desentralisasi pendidikan. Dengan penerapan MBS diharapkan

dapat memperkuat kehidupan demokrasi bidang pendidikan, desentralisasi kewenangan,

sumber daya, dan dana. Setelah lebih dari satu dasawarsa, sejak MBS dirintis dan

diterapkan, pencapaian keberhasilannya di sekolah sangat variatif. Berdasarkan Rencana

Strategi Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 sekolah yang berhasil menerapkan

MBS dengan baik sebesar (50 %), tetapi masih banyak pula sekolah yang belum berhasil

sebesar (50 %). Sesuai dengan Rencana strategis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan tersebut, diharapkan pada akhir Tahun 2018, terdapat 90% sekolah telah

menerapkan MBS dengan baik.

Kebijakan MBS sebagai standar model pengelolaan sekolah telah lama disosialisasikan,

dirintis penerapannya dan telah dilaksanakan, namun perlu dilakukan penyegaran dan

digiatkan kembali pelaksanaannya. Bagi sekolah yang telah berhasil melaksanakan

dengan baik, perlu meningkatkan diri dan menjaga keberlanjutannya. Bagi sekolah yang

belum optimal menerapkan atau bahkan baru melaksanakan MBS, perlu didorong dan

dibuka wawasannya tentang makna dan pentingnya MBS bagi upaya perbaikan kualitas

pendidikan di lingkup sekolah, daerah, maupun nasional.

Pencapaian keberhasilan penerapan MBS di Sekolah Dasar (SD) masih beragam.

Berdasarkan penelitian dan pengamatan tentang MBS, keberagaman keberhasilan

tersebut disebabkan antara lain oleh belum kuatnya komitmen pengambil kebijakan

pendidikan di daerah. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman pihak

sekolah dan masyarakat, akan arti penting MBS bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Berkenaan dengan hal tersebut, perlu peningkatan jumlah sekolah yang menerapkan MBS

dengan melakukan penguatan peran dan fungsi kepala sekolah dalam melaksanakan

MBS.

Bagi penyelenggara SD yang telah menerapkan MBS dengan baik, agar terus

meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam jangka panjang. Bagi penyelenggara SD

yang belum optimal menerapkan MBS dapat termotivasi untuk menerapkan MBS sebagai

wahana untuk meningkatkan mutu proses dan hasil penyelenggaraan pendidikan.

Keberhasilan dalam mengimplementasikan Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi

Page | 2

Kepala Sekolah SD, akan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan

pada jenjang satuan pendidikan.

Pelatihan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) bagi Kepala Sekolah SD di Surabaya

ini, dalam rangka penguatan kembali penerapan MBS di satuan pendidikan SD. Dengan

panduan diklat ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan Kota

Surabaya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan tim fasilitator MBS memiliki persamaan

persepsi dan langkah gerak dalam melaksanakan pembinaan teknis sehingga sekolah

dapat melaksanakan MBS dengan baik sesuai yang direncanakan.

Panduan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan agar kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial bagi Kepala Sekolah SD lebih

efektif dan tercipta kesamaan pandangan, persepsi, dan langkah antara SKPD terkait

dalam mengimplementasikan MBS secara baik.

B. Dasar Hukum

Kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD

diselenggarakan dengan memperhatikan beberapa regulasi sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota,

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 jo Nomor 66 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44/U/2002 tentang Dewan Pendidikan

dan Komite Sekolah,

9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan,

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah,

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah,

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualitas Akademik Guru,

Page | 3

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan,

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan,

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA,

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan,

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota,

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana

Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

20. Peraturan Daerah no 16 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD agar

peserta memiliki kompetensi sebagai berikut: kepemimpinan perubahan, memahami

konsep MBS, mengidentifikasi tahap-tahap pelaksanaan MBS, menerapkan tata kelola

yang baik dalam MBS, dan melaksanakan monitoring dan evaluasi MBS.

2. Tujuan Khusus

a. Memiliki wawasan arah kebijakan dan isu strategis pendidikan

b. Memiliki wawasan terkait kepemimpinan transformative, gaya kerja untuk perubahan

sekolah

c. Kapasitasi Tupoksi KS sesuai peraturan yang ada untuk mendukung dalam

menjalankan tugas fungsinya di sekolah

d. Memiliki kemampuan mengimplementasikan kepemimpinan dan MBS di sekolah mulai

proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

e. Memiliki kemampuan melaksanakan monitoring dan evaluasi program di sekolah.

D. Hasil Yang Diharapkan

1. Memiliki wawasan arah kebijakan pengembangan MBS SD di kota Surabaya

2. Memiliki wawasan terkait kepemimpinan transformatif di sekolah

Page | 4

3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam proses perencanaan program,

pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan.

4. Memiliki kemampuan mengimplementasikan kepemimpinan dan manajerial (MBS) di

sekolah mulai proses perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan

dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistim informasi manajemen, penilaian khusus

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

5. Memiliki kemampuan melaksanakan monitoring dan evaluasi program di sekolah.

E. Peserta, Waktu, dan Tempat Diklat

Peserta Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD tahun 2018 di

Surabaya terdiri dari Kepala Sekolah SD Negeri yang berjumlah 289 peserta yang

dilaksanakan 3 (tiga) angkatan dengan jadwal waktu dan tempat sebagai berikut.

Ank

Tanggal

Waktu

Jumlah

Tempat IN-1 ON-1 IN-2

I 3 s/d 11 Agt 3-4 Agt 6—9 Agt 10-11 Agt 97 SMPN 13 Surabaya

II 6 s/d 15 Agt 6-7 Agt 8—13 Agt 14-15 Agt 96 SMPN 13 Surabaya

III 20 s/d 29 Agt 20-21 Agt 23-27 Agt 28-29 Agt 96 SMPN 22 Surabaya

Page | 5

BAB II

STRUKTUR MATERI DAN POLA DIKLAT

A. Struktur Materi Diklat

Struktur Materi Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD di

Surabaya tahun 2018 secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga dengan rincian

sebagai berikut:

NO MATERI SUB MATERI JP

01. Materi IN-1 1. Kebijakan Pendidikan Kota Surabaya

2 JP

2. Manajemen Perubahan (Transformatif) 4 JP

3. Konsep MBS 4 JP

4. Menyusun Rencana Program MBS di Sekolah 4 JP

5. Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan

(PKB) KS 2 JP

02. Materi ON 1. Praktik Pelaksanaan MBS

2. Praktik Inovasi KS

16 JP

03. Materi IN-2 1. Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah 3 JP

2. Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS 2 JP

3. Refleksi dan tindak lanjut praktik Inovasi KS 2 JP

4. Gaya Kerja Kepala Sekolah 3 JP

5. Penjaminan Mutu Pendidikan 3 JP

6. Etika dan Disiplin Pengawai Negeri Sipil 4 JP

JUMLAH 48 JP

Page | 6

B. Pola Diklat

Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Kota Surabaya

dilaksanakan dengan pola IN-ON-IN.

Kegiatan IN pertama, Kepala Sekolah SD mengikuti diklat untuk mendapatkan pelatihan

Penguatan Kepemimpinan dan MBS. Kegiatan IN-1 dilaksanakan selama 2 hari (16 JP).

Kegiatan ON, Kepala Sekolah SD yang sudah mengikuti diklat melakukan ON dengan

mengimplementasikan MBS terkait 8 standart sesuai dengan karakteristik lembaganya.

Kegiatan ON dilaksanakan selama satu minggu (4 hari) yang ekuivalen dengan 16 JP.

Kegiatan IN kedua, Kepala Sekolah SD mengikuti diklat kembali untuk mendapatkan

umpan balik dan penguatan terhadap hasil implementasi MBS di sekolah dari fasilitator. IN

kedua dilaksanakan selama 2 (dua) hari (16 JP).

C. Strategi Pelaksanaan Diklat

Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Kota Surabaya ini

dilaksanakan menggunakan pendekatan learning by doing, dimana peserta diajak secara

langsung melakukan berbagai eksperimen, diskusi, dan analisis berbagai pengalaman/

kasus yang terjadi di sekolah. Co-Kreasi dimana peserta aktif berpartisipasi melakukan

kegiatan eksperimen, analisa dan terlibat aktif untuk merumuskan solusinya berdasar

pengalaman yang dimiliki. Dilanjutkan dengan penugasan untuk mengimplementasikan

pengetahuan yang diperoleh dalam diklat di tempat tugasnya masing-masing.

Dengan pendekatan ini diharapkan peserta diklat menjadi lebih aktif dan mudah

memahami materi. Metode yang digunakan dalam diklat, antara lain: ceramah singkat,

diskusi, tanya jawab, penugasan, kerja kelompok, dan presentasi.

IN-2 Diklat oleh Tim

Fasilitator (2 hari)

IN-1 Diklat oleh Tim

Fasilitator (2 hari)

ON-1 Kepala Sekolah

Mengimplementasikan MBS

Page | 7

D. Sarana dan Prasarana

Untuk menjamin kelancaran Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala

Sekolah SD Kota Surabaya 2018 diperlukan dukungan sarana dan prasarana antaralain

sebagai berikut:

1. Ruang kelas dengan luas, pencahayaan,dan sirkulasi udara yang memadai

2. LCD, laptop, dan whiteboard

3. ATK untuk keperluan administrasi dan akademik

4. Perangkat sound system, speaker

5. Media dan peraga yang disiapkan oleh narasumber

6. Hand out materi worksop dan buku-buku referensi sebagai penunjang.

Page | 8

BAB III

TIM FASILITATOR DIKLAT

A. Unsur Tim Fasilitator Diklat

Unsur fasilitator Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD

Kota Surabaya berasal dari unsur:

1) Dinas Pendidikan Surabaya

2) Widyaiswara Badan Diklat Pemkot Surabaya

3) Akademisi Universitas Negeri Surabaya

B. Tugas Tim Fasilitator Diklat

1) Menyusun perangkat materi Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala

Sekolah SD

2) Melaksanakan standar, norma, kriteria, pedoman, dan prosedur Diklat Diklat

Kepemimpinan dan Manajerial (MBS)

3) Melaksanakan kebijakan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala

Sekolah SD

4) Melakukan asistensi kepada kepala sekolah SD dalam mengimplementasikan

materi diklat di lembaganya

5) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial

(MBS) ajerial Bagi Kepala Sekolah SD

C. Kriteria Tim Fasilitator Diklat

1) Memiliki kompetensi sesuai dengan mata diklat yang di sampaikan.

2) Mampu mengkomunikasikan ide dengan jelas, tegas, dan berwibawa dihadapan

peserta.

3) Berpengalaman sebagai fasilitator di tingkat kota/provinsi/nasional.

4) Memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas.

5) Menyatakan kesanggupan sebagai fasilitator tingkat kota.

Page | 9

BAB IV

PENGAWASAN DAN EVALUASI DIKLAT

A. Pengawasan Pelaksanaan Diklat

Pengawasan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah

SD bertujuan untuk mengawal dan memastikan kegiatan Diklat telah berjalan sesuai

dengan program yang ditetapkan dan panduan kegiatan, apabila didapati hal-hal yang

tidak sesuai dengan program dan panduan masalah atau kendala yang dihadapi dapat

dicarikan solusi atau pemecahannya agar pelaksanaan kegiatan Diklat Kepemimpinan dan

Manajerial (MBS) tidak sampai terhambat terlalu besar pada kegiatan sehingga kegiatan

dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Pengawasan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) dapat dilakukan

saat persiapan, dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pengawasan dilakukan secara

internal oleh instansi penyelenggara dengan menggunakan metode tertentu seperti

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengawasan yang dilakukan bersifat

pembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan seperti melakukan penyelidikan

terhadap suatu kasus. Temuan yang diperoleh dari hasil pengawasan dapat disampaikan

langsung dan tidak langsung untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan dengan cara yang

arif kepada instansi penyelenggara kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS),

panitia penyelenggara, dan Tim Fasilitator. Ruang lingkup pengawasan pelaksanaan

Diklat MBS meliputi berbagai hal seperti tempat/lokasi, peserta, fasilitator dan

narasumber, perangkat Diklat: bahan naskah/makalah, power point, dan CD,

fasilitas/perlengkapan, pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi Diklat.

B. Evaluasi Pelaksanaan Diklat

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektivan dan efiesiensi pelaksanaan Diklat

Kepemimpinan dan Manajerial (MBS)termasuk kendala dan masalah serta solusi yang

dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akan

menjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan

Manajerial (MBS) agar menjadi lebih baik pada masa mendatang.

Evaluasi pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) dilakukan terhadap: (1)

keefektivan penyelenggaraan Diklat, (2) penguasaan peserta terhadap kompetensi yang

ditetapkan, dan (3) performansi/unjuk kerja fasilitator.

1. Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penyelenggaraan meliputi: (1) kualias

pelayanan dalam pemilihan tempat, (2) penyediaan alat penyajian, (3) perangkat

Page | 10

Diklat, (4) ATK, (5) konsumsi, (6) penerimaan peserta, (7) alokasi waktu sajian, dan

(8) relevansi materi Diklat. Evaluasi penyelenggaraan Diklat dilaksanakan dengan

teknik angket yang diisi oleh peserta pada akhir kegiatan.

2. Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penguasaan peserta terhadap kompetensi

yang ditetapkan meliputi: (1) kehadiran di kelas selama kegiatan Diklat, (2) aktivitas

dalam berbagai kegiatan diskusi, presentasi, dan kegiatan-kegiatan belajar lainnya,

(3) pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritis, dan (4)

keterampilan peserta diklat. Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik

pengamatan dan portofolio yang berupa hasil kerja individu maupun kelompok.

3. Evaluasi terhadap fasilitator meliputi aspek: (1) penguasaan materi, (2) penggunaan

metode penyajian, (3) pemberian contoh-contoh, (4) penggunaan bahasa, (5) sikap

dan penampilan, (6) kejelasan dalam pembimbingan, dan (7) kemenarikan sajian

C. Sertifikat Diklat

Peserta Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah SD Bagi Kepala

Sekolah SD yang telah mengikuti seluruh kegiatan diklat akan mendapatkan sertifikat

sebagai bukti keikutsertaan Diklat yang dikeluarkan oleh Universitas Negeri Surabaya.

Page | 11

BAB V

TATA TERTIB PELAKSANAAN DIKLAT

Untuk memastikan kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Manajerial (MBS) Bagi Kepala Sekolah

SD ini berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan, semua unsur yang terkait dalam

kegiatan ini hendaknya mentaati peraturan berikut.

1. Peserta

a. Setiap peserta berhak memperoleh pelayanan yang sama dari panitia;

b. Setiap peserta mendapatkan pelayanan konsumsi yang telah disediakan oleh panitia;

c. Setiap peserta memperoleh bahan-bahan yang telah disediakan panitia;

d. Peserta tidak diperkenankan membawa anggota keluarga selama kegiatan

berlangsung.

e. Setelah tiba di tempat kegiatan, peserta diharapkan segera menghubungi panitia

penyelenggara untuk:

1) Menyerahkan kelengkapan administrasi sesuai dengan surat panggilan;

2) Mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara;

3) Menerima peralatan dan bahan ajar untuk pelaksanaan kegiatan;

f. Untuk kemudahan serta kelancaran pelaksanaan kegiatan, setiap peserta diharapkan:

1) Mengikuti semua kegiatan sesuai dengan arahan fasilitator;

2) Wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai dan mengisi daftar hadir;

3) Mengganti nada telefon genggam menjadi nada getar.

g. Untuk hal-hal yang bersifat mendesak seperti pertolongan peserta yang sakit, peserta

dapat menghubungi panitia.

2. Narasumber/Fasilitator

a. Berlaku disiplin;

b. Saling menghormati antar fasilitator;

c. Menyiapkan makalah (bahan ajar), media pembelajaran, alat evaluasi dan bahan

diskusi atau simulasi;

d. Membimbing peserta yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas;

e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal kegiatan;

3. Panitia Penyelenggara

a. Mematuhi tugas sebagai satuan tugas/panitia penyelenggara;

b. Menyiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan selama kegiatan;

c. Menyelenggarakan administrasi peserta, fasilitator dan panitia penyelenggara.

Page | 12

BAB VI

PENUTUP

Kepemimpinan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah terbukti dan dinilai sebagai

pendekatan yang tepat untuk digunakan oleh sekolah dasar dalam pengelolaan sekolah. Hal

tersebut sebagai hasil evaluasi rintisan program MBS pada akhir Tahun 2000. Hasil yang baik

tersebut terutama tampak dalam aspek manajemen sekolah menjadi lebih transparan,

demokratis, partisipatif, akuntabel, dan meningkatnya kemandirian sekolah. Dalam aspek

pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif, berani bertanya dan mengungkapkan pendapat,

produktif dan kreatif dalam membuat penyelesaian tugas-tugas. Kegiatan belajar dilakukan

siswa dalam suasana yang menyenangkan dan demokratis. Peranserta masyarakat di sekolah

pun tampak meningkat tidak hanya mereka terlibat dalam perencanaan program sekolah,

tetapi mereka juga dilibatkan dalam pelaksanaan program dan dalam pengawasannya.

Hasil evaluasi tersebut merupakan salah pertimbangan Kepemimpinan dan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) ditetapkan sebagai regulasi dan kebijakan pendidikan yang digunakan

oleh sekolah-sekolah sebagai pendekatan dalam pengelolaan sekolah. Regulasi tersebut

tertuang dalam peraturan perundangan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Dengan demikian MBS telah menjadi keharusan bagi setiap

penyelenggaraan sekolah untuk menggunakannya dalam mengelola pendidikan di sekolahnya.

Untuk itu MBS harus diilaksanakan secara terus menerus secara berkesinambungan dan dapat

ditingkatkan penyebaran dan kualitasnya dari waktu ke waktu dalam rangka upaya

peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan.

Dalam rangka mendesiminasikan dan menyebarluaskan MBS di sekolah-sekolah dasar dapat

merata di seluruh wilayah Surabaya diperlukan adanya diklat yang dilakukan secara

berjenjang dan bersinergi dari berbagai instansi melalui Dinas Pendidikan Kota dan Badan

Kepegawain Daerah (BKD). Melalui kegiatan diklat yang dilakukan secara efektif dan efisien

diharapkan adanya peningkatan jumlah dan mutu pelaksanaan MBS oleh sekolah-sekolah

dasar secara signifikan.

Dengan pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan MBS ini diharapkan dapat pula mendorong

agar hasil praktik-praktik yang baik dari pelaksanaan MBS yang ada selama ini di lingkungan

sekolah dapat ditingkatkan. Keberhasilan pelaksanaan Diklat ini ditentukan oleh kesesuaian

kompetensi fasilitator, keseriusan peserta, dan kinerja panitia penyelenggara. Panduan ini

diharapkan dapat dijadikan acuan bagi semua pihak terkait dalam pelaksanaan Diklat

Kepemimpinan dan Manajerial Bagi Kepala Sekolah SD di kota Surabaya.

Page | 13

DAFTAR PUSTAKA

Abu-Duhou, I. 1999. School-Based Management. Paris: UNESCO, International Institute for

Educational Planning.

Atmodiwirjo, S. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Ardadizya Jaya.

Fattah, N. 2004. Konsep MBS dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis

Pendidikan Nasional 2010-2014

Subakir, S. dan Sapari, A.. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Surabaya: Penerbit SIC.

Sujanto, B. 2007. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah: Model Pengelolaan Sekolah di

Era Otonomi Daerah. Jakarta: Sagung Seto.

Page | 14

Lampiran 1.

JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL

KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018

Angkatan l (Pertama)

Tempat: SMPN 13 Surabaya

Jln. Jemursari II, Jemur Wonosari, Wonocolo, Kota Surabaya

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

IN 1 - Hari Pertama (I) – 3 Agustus 2018

08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan

Surabaya (2 JP)

Kadisdik Kota

Surabaya

09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan

Berkelanjutan (3 JP)

Prof. Mustaji

11.45 – 13.00 Istirahat Panitia

13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif

(3 JP)

Prof. Suyatno

15.15- Istirahat Panitia

IN 1 - Hari Kedua (II) – 4 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di

Sekolah (4 JP)

P. Bambang Sigit

15.30- Istirahat Panitia

ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah

(8—9 Agustus 2018)

IN 2 – Hari Pertama (I) – 10 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS

(2 JP)

Prof. Sarmini

14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik

Inovasi KS (2 JP)

Prof. Sarmini

Page | 15

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

15.30- Istirahat Panitia

Hari Kedua (II) – 11 Agustus 2018

08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi

10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program

Sekolah (2 JP)

P. Karwanto

11.45 – 13.00 Ishoma Panitia

13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto

15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan

Page | 16

Lampiran 2.

JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL

KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018

Angkatan Il (Kedua)

Tempat: SMPN 13 Surabaya

Jln. Jemursari II, Jemur Wonosari, Wonocolo, Kota Surabaya

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

IN 1 - Hari Pertama (I) – 6 Agustus 2018

08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan

Surabaya (2 JP)

Kadisdik Kota

Surabaya

09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan

Berkelanjutan (3 JP)

Prof. Mustaji

11.45 – 13.00 Istirahat Panitia

13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif

(3 JP)

P. Djuli Djati P

15.15- Istirahat Panitia

IN 1 - Hari Kedua (II) – 7 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di

Sekolah (4 JP)

P. Bambang Sigit

15.30- Istirahat Panitia

ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah

(8—13 Agustus 2018)

IN 2 – Hari Pertama (I) – 14 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS

(2 JP)

Prof. Sarmini

14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik

Inovasi KS (2 JP)

Prof. Sarmini

Page | 17

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

15.30- Istirahat Panitia

Hari Kedua (II) – 15 Agustus 2018

08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi

10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program

Sekolah (2 JP)

P. Karwanto

11.45 – 13.00 Ishoma Panitia

13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto

15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan

Page | 18

Lampiran 3.

JADWAL DIKLAT KEPEMIMPINAN DAN MANAGERIAL

KEPALA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TAHUN 2018

Angkatan IIl (Ketiga)

Tempat: SMPN 22 Surabaya

Jln. Gayungsari Barat X No. 38, Gayungan, Kota Surabaya

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

IN 1 - Hari Pertama (I) – 20 Agustus 2018

08.00 – 09.30 Sesi 1: Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan

Surabaya (2 JP)

Kadisdik Kota

Surabaya

09.30 – 11.45 Sesi 2: Pengembangan Keprofesionalan

Berkelanjutan (3 JP)

Prof. Mustaji

11.45 – 13.00 Istirahat Panitia

13.00– 15.15 Sesi 3: Manajemen Perubahan/Transformatif

(3 JP)

P. Djuli Djati P

15.15- Istirahat Panitia

IN 1 - Hari Kedua (II) – 21 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 4: Konsep MBS (4 JP) P. Harmanto

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 15.30 Sesi 5: Menyusun Rencana Program MBS di

Sekolah (4 JP)

P. Bambang Sigit

15.30- Istirahat Panitia

ON Praktik Pelaksanaan MBS dan Inovasi di Sekolah

(23—27 Agustus 2018)

IN 2 – Hari Pertama (I) – 28 Agustus 2018

08.30 – 11.30 Sesi 1: Etika dan Disiplin Pengawai (4 JP) Bu. Anis Masluchah

11.30 – 12.30 Istirahat Panitia

12.30 – 14.00 Sesi 2: Refleksi dan tindak lanjut praktik MBS

(2 JP)

Prof. Sarmini

14.00– 15.30 Sesi 3: Refleksi dan tindak lanjut praktik

Inovasi KS (2 JP)

Prof. Sarmini

Page | 19

Jam Materi Pelatihan Narasumber/

Fasilitator

15.30- Istirahat Panitia

Hari Kedua (II) – 29 Agustus 2018

08.00 – 10.55 Sesi 4: Gaya Kerja Kepala Sekolah (3 JP) P. Martadi

10.15 – 11.45 Sesi 5: Monitoring dan Evaluasi Program

Sekolah (2 JP)

P. Karwanto

11.45 – 13.00 Ishoma Panitia

13.00 – 15.15 Sesi 6: Penjaminan Mutu Pendidikan (3 JP) P. Karwanto

15.15 – 15.30 Penutupan kegiatan