12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat pasti terdapat hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana yang harmonis tersebut, salah satunya dengan komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan kunci utama dalam setiap hubungan, tidak hanya dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan, komunikasi juga memberikan pandangan yang dapat dimengerti oleh masing-masing pihak sehingga mengurangi terjadinya sebuah kesalahpahaman. Kompas Gramedia adalah Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang terus mengembangkan unit-unit usahanya dimana kini sudah dinaungi sekitar 22.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perlu dipahami bahwa semakin banyaknya karyawan yang terdapat di perusahaan, semakin besar pula resiko terjadinya ketidakharmonisan di lingkungan perusahaan. Dengan demikian, bagaimana cara menciptakan hubungan baik anatara perusahaan dengan karyawan merupakan salah satu tugas dari Kompas Gramedia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan dapat tercapai apabila karyawan juga dapat menjaga hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan. Oleh sebab itu, Kompas Gramedia tidak hanya fokus dengan menciptakan suasana perusahaan yang harmonis dan

BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari

sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat pasti terdapat

hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan. Banyak cara yang

dapat dilakukan untuk menciptakan suasana yang harmonis tersebut, salah satunya

dengan komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan kunci utama dalam setiap

hubungan, tidak hanya dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan, komunikasi

juga memberikan pandangan yang dapat dimengerti oleh masing-masing pihak

sehingga mengurangi terjadinya sebuah kesalahpahaman.

Kompas Gramedia adalah Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang

media massa yang terus mengembangkan unit-unit usahanya dimana kini sudah

dinaungi sekitar 22.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perlu

dipahami bahwa semakin banyaknya karyawan yang terdapat di perusahaan,

semakin besar pula resiko terjadinya ketidakharmonisan di lingkungan

perusahaan. Dengan demikian, bagaimana cara menciptakan hubungan baik

anatara perusahaan dengan karyawan merupakan salah satu tugas dari Kompas

Gramedia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan

suatu perusahaan dapat tercapai apabila karyawan juga dapat menjaga hubungan

kerja yang baik antar sesama karyawan. Oleh sebab itu, Kompas Gramedia tidak

hanya fokus dengan menciptakan suasana perusahaan yang harmonis dan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

2

kesejahteraan karyawannya saja, melainkan juga berusaha agar setiap karyawan

dapat memiliki hubungan yang baik dengan karyawan lainnya.

Dalam hal ini, Corporate Communication Kompas Gramedia berperan

penting dalam menciptakan hubungan baik antar karyawan tersebut. Untuk itu

Corporate Communication Kompas Gramedia melakukan kegiatan kehumasan

sebagai salah satu bentuk dari fungsi Public Relations antara lain mengadakan

kegiatan turnamen olahraga rutin setiap tahunnya yang di khususkan kepada para

karyawan Kompas Gramedia dari berbagai divisi di seluruh Indonesia dengan

nama kegiatan “Oetama Cup” diikuti dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.

Kegiatan ini diselenggarakan di berbagai daerah sesuai domisili daerah kantor

Kompas Gramedia dan dalam kesempatan ini, peneliti memfokuskan untuk

meneliti kegiatan Oetama Cup 2017 yang diselenggarakan di Jakarta.

Dengan adanya kegiatan “Oetama Cup”, Corporate Communication

Kompas Gramedia mengharapkan agar hubungan baik antar karyawan satu dan

lainnya dapat selalu erat, harmonis, dan terjaga.

Melihat dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih dalam mengenai bagaimana kegiatan tersebut dapat membangun

hubungan baik antar karyawan Kompas Gramedia dengan judul penelitian

“STRATEGI CORPORATE COMMUNICATION KOMPAS GRAMEDIA

DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN

(STUDI KASUS OETAMA CUP 2017 DI JAKARTA)”

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

3

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Untuk memahami strategi Corporate Communication dalam membangun

hubungan baik antar karyawan melalui kegiatan Oetama Cup 2017.

1.2.2. Tujuan

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

Program Diploma III akademi Komunikasi Jurusan Public Relations Bina Sarana

Informatika.

1.3. Metode Riset

1.3.1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:63) menyatakan bahwa “dalam penelitian

kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan natural setting (kondisi yang

alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperan serta, wawancara dan dokumentasi”.

Dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan empat teknik pengumpulan

data, diantaranya:

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

4

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2016:145) mengemukakan pendapatnya tentang

observasi “sebagai teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila

penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

bila responden yang diamati idak terlalu besar”.

Adapun metode observasi terdapat menjadi 2 jenis menurut Hasanah

(2016:36) yaitu:

a. Observasi Partisipasi (Berperan serta): Observasi partisipasi merupakan

observasi dimana peneliti (observer) ikut terlibat langsung dalam kegiatan

pengamatan sehari-hari orang yang sedang di amati atau yang digunakan

sebagai sumber data peneliti. Peneliti bertindak menjadi obsever dan menjadi

bagian dari kelompok yang di telitinya.

b. Observasi Non Partisipasi (Tidak berperan serta): Observasi non

partisipasi merupakan observasi yang ketika pelaksanaanya tak melibatkan

peneliti sebagai observer atau kelompok yang di teliti dan hanya sebagai

pengamat independen. Penelitian jenis ini banyak dilakukan dimasa kini,

hanya saja kelemahan dari metode jenis ini kehadiran pengamat di

khawatirkan dapat mempengaruhi perilaku atau sikap orang yang diamati atau

informan.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian dengan

observasi tidak langsung pada kegiatan Oetama Cup 2017 yang diselenggarakan

oleh Corporate Communication Kompas Gramedia. Penulis tidak terlibat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

5

langsung dalam kegiatan tersebut, tetapi penulis mengamati proses pelaksanaan

dari kegiatan tersebut.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016:231) “Wawancara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikotruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Adapun jenis-jenis wawancara menurut Yusuf (2016:372) adalah sebagai

berikut:

a. Wawancara terencana-terstruktur

Pada hal ini peneliti menyusun scara terperinci dan sistematis rencana atau

pedoman pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format

yang baku.

b. Wawancara terencana-tidak terstruktur

Peneliti atau pewawancara menyusun rencana (schedule) wawancara yang

mantap, tetapi tidak menggunakan format dan urutan yang baku.

c. Wawancara bebas

Jenis wawancara ini berlangsung secara alami, tidak diikat atau diatur oleh

suatu pedoman atau oleh suatu format yang baku.

Sedangkan Kriyantono (2014:98-100) berpendapat bahwa ada beberapa

macam jenis wawancara dalam kegiatan riset, yaitu:

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

6

a. Wawancara Pendahuluan

Pada jenis wawancara ini tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol,

informal, terjadi begitu saja, tidak terorganisir atau terarah. Biasanya

digunakan untuk mengenalkan periset kepada orang yang akan diriset.

b. Pendekatan Terstruktur

Jenis wawancara ini biasanya pewawancara mempunyai daftar pertanyaan

tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan

secara bebas, yang berkaitan dengan permasalahan.

c. Wawancara Semistruktural

Jenis wawancara ini biasanya pewawancara mempunyai daftar pertanyaan

tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan

secara bebas, yang berkaitan dengan permasalahan.

d. Wawancara Mendalam

Wawancara terstruktur adalah suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar

mendapatkan data lengkap dan mendalam muka.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan wawancara

mendalam (indepth interview) kepada dua narasumber yaitu: key informan dan

informan. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan bertatapan langsung

dengan narasumber dan memberikan beberapa pertanyaan lisan terkait strategi

Corporate Communication dalam membangun hubungan baik antar karyawan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

7

melalui kegiatan Oetama Cup 2017. Sehingga penulis mendapatkan fakta data dan

informasi yang akurat mengenai kegiatan tersebut dalam menyusun tugas akhir.

Adapun key informan dalam penulisan tugas akhir ini adalah Bapak

Murtanih (Kimung) selaku Internal Public Relation Kompas Gramedia.

Sedangkan salah satu informan dalam penulisan tugas akhir ini adalah Bapak

Krisna Panolih, Peneliti Litbang Kompas yang juga merupakan salah satu peserta

Oetama Cup 2017.

3. Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2013:83) studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.

Adapun langkah-langkah penelitian kepustakaan menurut Zed dalam

Aminati dan Purwoko (2013:223-224) adalah sebagai berikut:

a. Memiliki ide umum mengenai topik penelitian

b. Mencari informasi yang mendukung topik

c. Pertegas fokus penelitian

d. Mencari dan menemukan bahan bacaan yang diperlukan dan

mengklasifikasi bahan bacaan

e. Membaca dan membuat catatan penelitian

f. Me-review dan memperkaya lagi bahan bacaan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

8

g. Mengklasifikasi lagi bahan bacaan dan mulai menulis

Dalam hal ini, penulis menggunakan buku-buku public relations dan e-

journal sebagai bahan referensi penulisan.

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016:230) “dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang”.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memiliki dokumentasi berupa hasil

wawancara dengan key informan dalam bentuk rekaman dan tertulis dan

mendapatkan dokumentasi berupa foto saat wawancara berlangsung dan foto

kegiatan Oetama Cup 2017 sebagai bukti telah terlaksananya kegiatan tersebut.

1.3.2. Metode Analisa Penelitian

1. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Menurut Sugiyono (2013:1) penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan yang alamiah. Peneliti merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil dari penelitian lebih menekankan makna dari generalisasi.

Sedangkan menurut Moleong dalam Sofian (2014:71) “penelitian kualitatif

adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia

dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang di teliti”.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

9

2. Metode Analisa Deskriptif

Menurut Suryani & Hendriyadi (2016:109) “penelitian deskriptif adalah

penelitian yang ditujukan unruk menggambarkan situasi atau kejadian yang

terjadi”.

Sementara itu, menurut Sugiyono (2014:53) menyatakan bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen karena jika independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen). Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memahami bahwa metode penelitian

deskriptif adalah sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau

menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta dengan

interprestasi yang tepat, bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi

mencari pemahaman observasi.

Sehingga pada tugas akhir ini, metode penelitian yang penulis ambil adalah

kualitatif deskriptif dimana penulis menjabarkan seluruh permasalahan yang ada

terkait penelitian berdasarkan data-data yang sudah peneliti dapatkan.

1.3.3.Waktu Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian selama 1

(satu) bulan, dimulai dari tanggal 16 April 2018 sampai dengan 16 Mei 2018 yang

bertempat di kantor Corporate Communication Kompas Gramedia di Jl. Palmerah

Selatan, Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini, penulis mangambil judul “Strategi

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

10

Corporate Communication Kompas Gramedia Dalam Membangun Hubungan

Baik Antar Karyawan (Studi Kasus Oetama Cup 2017 di Jakarta).

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis hanya membatasi pada

pembahasan tentang Corporate Communication Kompas Gramedia dalam

membangun hubungan baik antar karyawan melalui kegiatan Oetama Cup 2017.

Konsep-konsep yang digunakan untuk membahas penelitian ini adalah Definisi

Public Relations, Ruang Lingkup Public Relations, Tugas dan Fungsi Public

Relations, Peran Public Relations, Strategi Komunikasi Public Relations, Definisi

Corporate Communication, Tugas dan Fungsi Corporate Communication, Special

Event.

1.5. Permasalahan Pokok

Kompas Gramedia adalah perusahaan media di Indonesia yang hadir dengan

berbagai produk berbasis informasi dan pengetahuan yang terus mengembangkan

unit-unit usahanya, dimana kini sudah dinaungi sekitar 22.000 karyawan yang

tersebar di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya Kompas Gramedia

menyelenggarakan kegiatan yang dikhususkan untuk para staff/karyawan nya.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menciptakan suasana yang sportif dan

harmonis di dalam perusahaan dan untuk membangun hubungan yang baik antar

sesama karyawan, karena di dalam perusahaan yang besar tidak luput oleh

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

11

hubungan baik antar karyawannya sehingga dapat bekerjasama dengan baik dalam

merealisasikan visi dan misi perusahaan tersebut.

Salah satu kegiatan rutin tiap tahunnya ialah turnamen olahraga dari

berbagai jenis cabang olahraga “Oetama Cup” yang diperuntukkan khusus untuk

para staff/karyawan dari seluruh divisi Kompas Gramedia di seluruh daerah

domisili Kompas Gramedia.

Penulis ingin mengetahui apakah strategi yang digunakan oleh corporate

communication Kompas Gramedia melalui kegiatan Oetama Cup 2017 berhasil

diterapkan dengan baik dan berhasil mencapai tujuannya.

Maka dalam penulisan ini, penulis mengambil judul “STRATEGI

COROPORATE COMMUNICATION KOMPAS GRAMEDIA DALAM

MEMBANGUN HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN (STUDI

KASUS OETAMA CUP 2017 DI JAKARTA)”.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini terdiri dari empat (IV) bab, dimana setiap

bab terdiri atas sub bab, adapun sistematika yang digunakan oleh penulis dalam

pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memaparkan latar belakang dalam pemilihan

judul, menjelaskan maksud dan tujuan yang berisi tentang apa yang

diinginkan penulis dan tujuan apa dibuatnya tugas akhir ini.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Latar Belakang Sebuah perusahaan yang besar tentunya tidak luput oleh kinerja baik dari sejumlah karyawannya dan di dalam perusahaan yang sehat terdapat pasti

12

Memaparkan metode penelitian, dan waktu metode riset meliputi :

teknik pengumpulan data, metode analisa penelitian dan waktu

penelitian. Berikutnya adalah ruang lingkup, merumuskan

permasalahan pokok dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memaparkan pengertian umum dan khusus mengenai

Public Relations dan ruang lingkup Public Relations, serta dasar-

dasar pemikiran dari teori-teori yang telah ada sebagai bahan acuan

untuk melaksanakan penelitian secara harfiah dan dapat di

pertanggung jawabkan oleh sumber yang sudah di kutip.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas dan berisikan hasil penelitian yang

mencangkup gambaran umum mengenai sejarah, visi, dan misi

perusahaan, juga hasil pengumpulan data yang memberikan detail

peristiwa dan langkah-langkah kegiatan yang diobservasikan yaitu

peran Humas dan penyampaian informasi, gambaran kendala dan

solusi masalah yang penulis angkat serta pembahasannya.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan dari

masalah yang penulis angkat.