Upload
ngokiet
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menghadapi era globalisasi, modal utama yang harus dimiliki oleh
suatu bangsa adalah peningkatan mutu pendidikan. Karena, kualitas
pendidikan merupakan investasi yang paling utama untuk meningkatkan
Sumber Daya Manusia. Bidang pendidikan memegang peranan penting dalam
mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Bidang pendidikan,
yang paling berperanan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah guru,
dimana guru dituntut aktif dan kreatif dalam proses belajar sehingga hasil
belajar yang didapat maksimal.
Proses belajar mengajar, guru mempunyai banyak pilihan strategi
pembelajaran ataupun pendekatan pembelajaran. Pemilihan strategi
pembelajaran ataupun pendekatan pembelajaran adalah agar guru dalam
menyampaikan pembelajarannya tidak selalu berpusat pada guru, tetapi siswa
aktif dan kreatif menemukan sendiri pembelajaran yang dimaksud melalui
kehidupan sehari-hari yang ada disekeliling mereka.
Ada banyak pilihan strategi pembelajaran ataupun pendekatan
pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan contextual teaching learning.
Pendekatan contextual teaching learning disini adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata mereka, maksudnya
contextual teaching learning adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang akan diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa
mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika mereka
belajar.
Pada penerapannya, pendekatan contextual teaching learning
mempunyai beberapa tahapan dalam pembelajarannya, yaitu tahap pendekatan
kontruktivisme, pendekatan bertanya, strategi inkuiri, pendekatan masyarakat
belajar, pendekatan pemodelan, pendekatan refleksi dan penilaian sebenarnya.
Dalam proses belajar, guru bisa memilih salah satu tahap untuk
menerapkannya. Misalnya tahap inkuiri, tahap inkuiri yang biasa dikenal
dengan tahap menemukan. Menemukan disini berarti melaksanakan sejauh
mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik, dimana siswa diajak untuk
menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika bertemu langsung
dengan dunia nyata. Pada tahap strategi inkuiri dalam penerapannya bisa
digunakan untuk mata pelajaran apa saja, khususnya mata pelajaran IPA.
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang rasional dan objektif, yang dimaksud
rasional adalah masuk akal atau logis, dapat diterima oleh akal sehat,
sedangkan objektif adalah sesuai dengan kenyataan atau pengamatan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
panca indra. Dalam pelajaran sains terlibat upaya berupa observasi,
eksperimen penggunaan alat dan berbagai hitungan tematik (Darmodjo dan
R.E Kaligis, 1992:40), jadi pelajaran ini membutuhkan eksperimen atau
percobaan dalam pelaksanaa pembelajaran. Dengan melakukan percobaan
maka siswa menemukan bukti kebenaran dari teori suatu yang dipelajari dan
cara berpikir yang ilmiah (Rostiyah, 1989:80). Dalam pembelajaran,
persiapan, kreatifitas dan kemampuan guru mengkondisikan KBM menjadi
lebih menarik sangat mempengaruhi keberhasilan KBM (Rostiyah, 1989:80).
IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat
diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Menurut Srini M. Iskandar
(1997: 16) beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA yaitu, IPA berguna
bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian kebudayaan
bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan
yaitu mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan.
Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses
pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang
telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap
dalam hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-
sekolah yang memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum mencapai
standar ketuntasan yang telah ditentukan.
Berbagai perlakuan dapat dilakukan siswa berkaitan dengan
keberadaan pengajaran yang masih banyak dilakukan secara konvensional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
(pembelajaran terpusat pada guru). Perasaan jenuh yang dialami siswa dengan
pembelajaran seperti itu mengurangi konsentrasi belajar siswa dan
mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang dapat menghilangkan kejenuhan
tersebut, seperti mengobrol di kelas, melamun, mengerjakan tugas mata
pelajaran selain IPA bahkan sengaja tidur di kelas.
Dalam Kurikulum KTSP, para guru dituntut untuk melibatkan
siswa secara aktif sebagai subjek pembelajaran. Strategi yang sering
digunakan untuk mengaktifkan siswa yaitu dengan melibatkan siswa dalam
diskusi di kelas. Akan tetapi terkadang diskusi ini kurang efektif walaupun
guru sudah berusaha mendorong siswa agar ikut berpartisipasi aktif dalam
proses diskusi. Banyak guru mengeluhkan bahwa hasil belajar dengan diskusi
tidak seperti yang mereka harapkan. Para siswa bukannya memanfaatkan
kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka,
akan tetapi kebanyakan dari mereka bermain, bergurau dan sebagainya.
Johnson dan Smith dalam (Lie, 2007 : 5) mengemukakan bahwa
pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara
guru dan siswa. Maksud dari pernyataan tersebut adalah kegiatan pendidikan
merupakan suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar
pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang
terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan yang lain menjalin
komunikasi dan membangun pengetahuan bersama.
Strategi pembelajaran merupakan suatu tindakan tertentu yang
harus dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dapat tercapai. Menurut Kemp (dalam Wina, 2006:126) “Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.
Senada dengan Dick and Carey (dalam Asep, 2007:89) yang menyatakan
bahwa “Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa”.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
Kunandar (2010:371) menyatakan bahwa “Pembelajaran inkuiri adalah
kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong untuk belajar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip,
dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri
mereka sendiri”. Lebih lanjut, Wina (2006:196) menyatakan bahwa “Strategi
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”.
Dari hasil pengamatan dan wawacara dengan kepala sekolah,
beberapa guru dan siswa SDN 1 Getasrejo sudah melaksanakan pembelajaran
IPA dengan menggunakan strategi inkuiri baik mengenai RPP dan silabus
yang telah di buat maupun pada saat proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Penggunaan strategi inkuiri pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 1 Getasrejo
Grobogan”.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana Perencanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan?
2. Bagaimana pelaksanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan?
3. Bagaimana evaluasi strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan? dan
hasil yang dicapai?
4. Bagaimana kendala dan solusi pemecahan dalam penggunaan strategi
inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V
SDN 1 Getasrejo Grobogan?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perencanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
2. Mengetahui pelaksanaan srategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Mengetahui evaluasi strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
4. Mengetahui kendala dan solusi pemecahan dalam penggunaan strategi
inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa kelas V
SDN 1 Getasrejo grobogan
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran bagi
perkembangan dunia pendidikan mengenai pentingnya upaya
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok
sifat –sifat cahaya dengan menggunakan strategi inkuiri.
2. Manfaat Praktis
Bagi siswa menumbuhkan semangat bagi siswa untuk belajar khususnya
belajar tentang materi Ilmu Pengethuan Alam. Bagi guru dapat mendesain
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang aktif kreatif dan
menyenangkan melalui strategi inkuiri. Bagi sekolah memberi sumbangan
pada sekolah tentang manfaat penggunaan strategi inkuiri terhadap
peningkatan hasil belajar siswa belajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk penelitian
berikutnya yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Pengertian Perencanaan
Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (2006:61) mengatakan
bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Perencanaan penting untuk pembelajaran di Sekolah karena
memungkinkan siswa diberi kesempatan terbaik untuk memperoleh kemajuan
dalam perkembangan dan belajar. Guru dapat memahami peranannya dan
tugas-tugas yang harus dicapai siswa untuk berkembang dan belajar. Guru
menyediakan sumber-sumber belajar untuk mendukung proses belajar.
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah proses dasar
yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan
pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan
penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam
(natural resources), dan sumberdaya lainnya (other resources) untuk
mencapai tujuan. Tujuan dari perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
yang hendak dicapai teori ini dikemukakan oleh George R. Terry dan Leslie
W. Rue.
b. Manfaaat Perencanaan Pembelajaran
Hal ini sejalan dengan pendapat Uno (2006:3) upaya perbaikan
pembelajaran melalui perencanaan pembelajaran dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar
4) Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa
secara perseorangan.
5) Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6) Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar.
7) Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran.
Menurut Abdul Majid (2008: 22) terdapat beberapa manfaat
perencanaan pembelajaran yaitu:
1) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
3) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
siswa.
4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6) Untuk menghematkan waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Pelaksanaaan Pembelajaran
a. Pengertian Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa
menurut langkah–langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang
diharapkan (Nana Sudjana, 2010 : 136 ). Menurut Syaiful Bahri dan Aswan
Zain ( 2010 : 1) pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.
Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan
pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan
pengajaran/pembelajaran-pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya
dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan
pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
b. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus dapat
mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar. Keempat
persoalan (tujuan, bahan, strategi dan alat, serta penilaian) menjadi komponen
utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar–mengajar. Secara skematis
keempat komponen tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai
berikut :`
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar Interelasi komponen pengajaran
(Nana Sudjana, 2010 : 30)
1) Tujuan
Tujuan dalam proses belajar–mengajar merupakan komponen pertama
yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai
indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasarnya adalah rumusan
tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah
mereka menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses
pengajaran. Isi tujuan pengajaran pada intinya adalah hasil belajar yang
diharapkan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka ada tujuan yang dibuat
oleh guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran maka guru harus
memperhatikan beberapa hal antara lain (Nana Sudjana, 2010: 63):
Tujuan
Bahan
Strategi dan Alat
Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a) Luas dan dalamnya bahan yang akan di ajarkan.
b) Waktu yang tersedia
c) Sarana belajar seperti buku pelajaran, alat bantu dan lain – lain
d) Tingkat kesulitan bahan dan timgkat permasalahan siswa
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam merumuskan
tujuan pembelajaran antara lain:
a) Rumusan tujuan harus berpusat pada perubahan tingkah laku siswa
b) Rumusan tujuan pembelajaran harus berisikan tingkah laku oprasional,
yang artinya dapat diukur saat itu juga
c) Rumusan tujuan berisikan tentang makna dari pokok bahasan yang akan
diajarkan saat itu
2) Bahan
Tujuan yang jelas dan oprasional dapat ditetapkan bahan pelajaran
yang harus menjadi isi kegiatan belajar–mengajar. Bahan pelajaran inilah yang
diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan atau tingkah
laku yang diharapkan untuk dimiliki siswa.Menurut Nana Sudjana (2010: 69),
ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan bahan
pembelajaran antara lain:
a) Bahan harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
b) Menetapkan bahan pembelajaran harus sesuai dengan urutan tujuan.
c) Urutan bahan hendaknya memperhatikan kesinambungan antara bahan
yang satu dengan bahan yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d) Bahan disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks, dari yang
mudah menuju yang sulit, dari yang konkrit menuju yang abstrak.
e) Sifat bahan ada yang faktual dan ada yang konseptual, Bahan yang faktual
sifatnya konkret dan mudah diingat, sedangkan bahan yang konseptual
berisikan konsep – konsep abstrak dan memerlukan pemahaman.
3) Strategi
Strategi dan alat yang digunakan dalam pengajaran dipilih atas dasar
tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi dan alat
berfungsi sebagai jembatan atau media transformasi pelajaran terhadap tujuan
yang inhgin dicapai. Strategi dan alat yang digunakanharus betul–betul efektif
dan efisien.
4) Alat
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting untuk
membantu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sebab dengan
adanya alat peraga, bahan yang akan disapaikan kepada siswa akan lebih
mudah diterima dan dipahami siswa. Prinsip–prinsip menggunakan alat peraga
menurut Nana sudjana (2010: 104) adalah :
a) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat.
b) Menetapkan atau memperhitunghkan subjek dengan tepat.
c) Menyajikan alat peraga dengan tepat.
d) Menempatkan atau memperliahatkan alat peraga pada waktu, tempat dan
situasi yang tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Penilaian
Untuk menetapkan apakah tujuan belajar telah tercapai atau tidak
maka penilaianlah yang harus memainkan peran dan fungsinya. Dengan
perkataan lain bahwa penilaian berperan sebagai barometer untuk mengukur
tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Itulah sebabnya fungsi penilaian pada
dasarnya untuk mengukur tujuan. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru
dalam penilaian menurut Nana Sudjana (2010: 117) antara lain :
a) Penilaian harus dilakukan secara berlanjut.
b) Dalam proses mengajar penilaian dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu
Pre-test yaitu tes kepada siswa sebelum pelajaran dimulai, Mid-test yaitu
tes yang diberikan pada pertengahan pelaksanaan pembelajaran dan Post-
test yaitu tes yang diberikan setelah proses pembelajaran berlangsung.
c) Penilaian dilakukan tidak hanya didalam kelas melainkan juga diluar kelas
terutama pada tingkah laku.
d) Untuk memperoleh gambaran objektif penilaian sebaiknya dilakukan
penilaian tes dan non tes.
3. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Definisi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran merupakan suatu tindakan tertentu yang harus
dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Menurut Kemp (dalam Wina, 2006:126) “Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”. Senada dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dick and Carey (dalam Asep, 2007:89) yang menyatakan bahwa “Strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada
siswa”.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
Kunandar (2010:371) menyatakan bahwa “Pembelajaran inkuiri adalah
kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong untuk belajar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip,
dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri
mereka sendiri”. Lebih lanjut, Wina (2006:196) menyatakan bahwa “Strategi
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”.
Berdasarkan pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk memiliki
pengalaman belajar dalam menemukan konsep-konsep materi berdasarkan
masalah yang diajukan.
b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri
Pengertian strategi pembelajaran inkuiri yang sedikit berbeda yaitu
dari, Kourilsky dalam Hamalik (2011:220) menyatakan “Pengajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana
kelompok siswa inkuiri ke dalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban
terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas
dan struktur kelompok”. Dari pengertian strategi pembelajaran inkuiri yang
dikemukakan para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa strategi
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang mencakup
seluruh kemampuan siswa dalam struktur kelompok melalui proses berfikir
kritis, logis, analitis, dan sistematis untuk menemukan jawaban dari suatu
masalah. Masalah yang akan dicari jawabannya tersebut harus kontekstual.
Kontekstual dalam hal ini yaitu mengkaitkan konten mata pelajaran
(isi, materi pelajaran) dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa
membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran
inkuiri oleh Sanjaya (2011:196-197) adalah, sebagai berikut:
1) Menempatkan siswa sebagai subjek belajar Artinya menekankan pada
aktivitas siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran. Siswa tidak
hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara
verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan Hal ini
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Aktivitas
pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru
dan siswa. Oleh sebab itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik
bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
3) Tujuan dari penggunaan inkuiri yaitu mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Sanjaya
(2011:199-201) mengungkapkan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
terdapat prinsip yang harus diperhatikan oleh guru yaitu sebagai berikut:
4) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Strategi pembelajaran ini
selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Pengembangan intelektual pada proses belajar disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa berdasarkan usia.
5) Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
interaksi, baik interaksi antarsiswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan
lingkungan.
6) Prinsip bertanya Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab
itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langah inkuiri sangat
diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap
guru, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa,
bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan
kemampuanberpendapat, atau bertanya untuk menguji.
7) Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah
fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think).
Dalam proses berpikir, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
melalui keterlibatan aktif melalui pengalaman nyata dalam pembelajaran.
8) Prinsip keterbukaan segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh karena itu,
perlu adanya mencoba berbagai kemungkinan tersebut. Siswa perlu
diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan
kemampuan logika dan nalarnya. Untuk menciptakan kondisi yang
demikian, peranan guru sangat menentukan keberhasilan strategi
pembelajaran inkuiri. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi
dan siswa sebagai penerima informasi. Oleh karena itu, peran guru dalam
strategi pembelajaran inkuiri (Trianto, 2011:136) adalah sebagai berikut:
a) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir
b) Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan
c) Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
d) Administrator, bertanggungjawab seluruh kegiatan kelas
e) Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan
f) Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas
g) Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.
Dalam menggunakan Strategi pembelajaran inkuiri diharapkan efektif,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Sanjaya (2011:
197) strategi inkuiri akan efektif apabila:
i) Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban
dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
ii) Bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau
konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang
perlu pembuktian.
iii) Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa
terhadap sesuatu.
iv) Guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata
memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
v) Jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa
dikendalikan oleh guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
vi) Guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan strategi
yang berpusat pada siswa.
Dari teori strategi pembelajaran inkuiri, maka dapat dipahami bahwa
pengetahuan yang dimiliki siswa sebaiknya bukan sejumlah fakta hasil dari
mengingat saja. Akan tetapi, hasil dari proses menemukan sendiri
menggunakan potensi yang dimilikinya melalui kegiatan aktif dalam
pembelajaran. Menemukan yang dibahas di sini bukan menemukan hal baru
yang belum diketahui orang lain, tetapi menemukan pengalaman baru oleh
siswa sendiri. Siswa bekerja dalam struktur kelompok kecil. Dalam kelompok,
siswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasa melalui koordinasi saat
percobaan, diskusi, dan presentasi hasil percobaan. Selain itu juga dapat
mengembangkan sikap sosial melalui interaksi bekerja sama dalam kelompok.
Dengan adanya aktivitas menemukan konsep, akan mengurangi
ketergantungan siswa kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi dan
melatih siswa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber informasi. Strategi
pembelajaran inkuiri mengarahkan pada berfikir tingkat tinggi yang meliputi
pemahaman sains, terampil memperoleh dan menganalisis informasi, dan
kreatif untuk menciptakan sesuatu. Dari proses berpikir tingkat tinggi melalui
kegiatan belajar dengan melakukan akan membangun kaitan antara informasi
baru dengan konsep dari pengalaman nyata yang ada dalam setruktur kognitif
siswa sebagai dasar keingintahuan yang distimulus oleh pertanyaan-
pertanyaan dari guru. Siswa akan menggunakan kemampuan alat indranya
untuk mencari jawaban dari keingintahuannya. Namun demikian, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mengubah paradigma belajar sebagai proses berfikir daripada mengutamakan
hasil belajar saja tampaknya bukan hal yang mudah. Padahal untuk
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri siswa diajak memecahkan suatu
persoalan, bertanya dan menjawab pertanyaan ke dan dari guru. Sehingga
dalam proses inkuiri guru harus benar-benar memahami dari segi bobot materi
dan kemampuan siswa untuk menciptakan pembelajaran dengan penggunaan
strategi inkuiri yang efektif.
Berdasarkan kajian teori strategi pembelajaran inkuiri, dapat
disimpulkan bahwa strategi ini merupakan pengembangan dari pendekatan
keterampilan proses sehingga orientasi pembelajaran berpusat pada siswa
melalui aktivitas penemuan dalam struktur kelompok. Untuk mengarahkan
pada kegiatan penemuan disesuaikan tingkat perkembangan kognitif siswa
berdasarkan usia dengan benda atau pengalaman konkret menuju pada
pembelajaran bermakna.
c. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri
Kunandar (2010:373) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
dilakukan melalui beberapa siklus, yaitu observasi (observation), bertanya
(questioning), mengajukan hipotesis (hypothesis), pengumpulan data (data
gathering), pembahasan, dan penyimpulan (conclusion). Pendapat lain
dikemukakan oleh Wina (2006:201) yang menyatakan bahwa “Secara umum
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) orientasi, 2) merumuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
masalah, 3) merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji
hipotesis, dan 6) merumuskan kesimpulan”.
Trianto (2011: 168) menyatakan, bahwa kemampuan yang diperlukan
untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan. Kegiatan inkuiri dimulai
ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Untuk meyakinkan bahwa
pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan dipapan tulis,
kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesa.
2) Merumuskan hipotesa. Hipotesa adalah jawaban sementara atas
pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk
memudahkan proses ini, guru menanyakan pada siswa gagasan mengenai
hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu
hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan.
3) Mengumpulkan data. Hipotesis digunakan untuk menuntun proses
pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau
grafik.
4) Analisis data. Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting
dalam menguji hipotesis adalah pemikiran “ benar “ atau “ salah “. Setelah
memperoleh kesimpulan, dari data percobaan, siswa dapat menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau
ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah
dilakukannya.
5) Membuat kesimpulan. Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah
membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.
Suhana (2010: 73) menyatakan bahwa strategi inkuiri dalam prosesnya
mempunyai tahapan dalam pembelajarannya yaitu sebagai berikut:
a)Pengamatan (observation), b) Bertanya (questioning), c) Mengajukan
dugaan (hipothesis), d)Pengumpulan data (data gathering), e) Penyimpulan
(conclussion). Amri (2010: 92) mengungkapkan bahwa strategi inkuiri
mempunyai langkah-langkah yang berurutan dalam proses pembelajarannya,
diantaranya: a. Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena alam
b. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi c. Mengajukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dugaan atau kemungkinan jawaban. d. Mengumpulkan data terkait dengan
pertanyaan yang diajukan. e. Merumuskan kesimpulan kesimpulan
berdasarkan data.
Dalam pelaksanaan langkah–langkah inkuiri supaya siswa lebih aktif
dan menarik maka langkah–langkah pembelajaran yang dilakukan adalah
sebagai berikut: a) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan. b)Merumuskan
hipotesa. c) Mengumpulkan data. d) Menganalisa data e) Membuat
kesimpulan.
d. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri sebagai salah satu strategi pembelajaran
yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika di SD memiliki
beberapa keunggulan. Nurhadi (2002:71) menyatakan “Pembelajaran dengan
inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk
melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa
juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan
berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani
informasi”. Sedangkan menurut Wina (2006:208):
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang banyak
dianjurkan karena strategi ini memiliki keunggulan: 1) merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran dengan
strategi ini dianggap lebih bermakna, 2) dapat memberikan ruang kepada
siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, 3) merupakan strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman, dan 4) dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata.
Pada hakikatnya strategi pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan
untuk menciptakan keaktifan siswa dalam pembelajaran agar siswa dapat
terlatih untuk mandiri dalam memecahkan masalah dan memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan perkembangannya.
4. Pengertian Hasil Belajar
Sudjana (2001: 23) mengungkapkan hasil belajar dalam rangka studi
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
Perinciannya adalah sebagai berikut:
1) Ranah kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, anaslisis, sintesis
dan penilaian.
a) Pengetahuan. Pengetahuan disini merupakan pengetahuan yang
harus dipelajari dan harus diingat.
b) Pemahaman. Pemahaman disini lebih pada memahami sebuah
materi
c) Penerapan. Penerapan disini lebih pada cara menerapkan sebuah
materi yang sudah dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
d) Analisis. Analisis disini lebih pada kecakapan dalam menguraikan
materi supaya lebih bisa dimengerti.
e) Sintesis. Disini sintesis lebih pada kecakapan memadukan konsep-
konsep sehingga akan membentuk struktur atau pola baru.
f) Evaluasi. Evaluasi mengacu pada kemampuan memberikan
pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
2) Ranah afektif
Ranah afektif adalah berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu penerima, menjawab
atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah afektif
berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif
tingkat tinggi. Pada afektif lebih tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai
hasil, yaitu :
a) Receving/attending, yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, ejala dll.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau
pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai
tersebut.
d) Organisasi ( organization ), yakni pengembangan dari nilai
kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai,
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai characterization by a
value or value complex, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang, yang mempengarui pola kepribadian dan
tingkah laku.
Nana Sudjana (2000:72) mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dari: a) Turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya. b) Terlibat dalam pemecahan masalah.
c)Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya. d) Berusaha mencaru berbagai informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah. e) Melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk gurunya dan hasil-hasil yang diperolehnya. f) Menilai
kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. g) Melatih diri dalam
memecahkan soal atau masalah yang sejenis. h) Kesempatan menggunakan
atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihadapinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Pembelajaran IPA
a. Pengertian IPA
Istilah sains berasal dari bahasa latin scientia yang dapat diartikan
sebagai pengetahuan. Dalam arti sempit sains dapat diartikan sebagai disiplin
ilmu yang terdiri atas dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu
biologi). Termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia,
geologi, mineralogi, meteorology, dan fisika, sedangkan life science meliputi
biologi (anatomi, fisiologi, zoology, sitologi, embriologi, mikrobiologi).
Istilah sains dimaknai secara khusus sebagai nature of science atau ilmu
pengetahuan alam.
Refandi (2006) IPA atau Sains adalah suatu kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dan dalam pengetahuannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam.Conant (Dalam Usman, 2006:1)
mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai suatu deretan konsep serta
skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan tumbuh sebagai hasil
eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan
dieksperimentasikan lebih lanjut. Puskur, Balitbang Depdiknas (2009)
menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam adalah suatu cara mencari tahu tentang alam dan gejala-
gejalanya. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Prinsip dan Tujuan Pembelajaran IPA
Dalam prinsip-prinsip Peaget dalam pengajaran IPA (Harsono, 1993:
34) diterapkan dalam program-program yang menekankan pembelajaran
melalui menemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan manipulasian alat,
bahan, atau media belajar yang lain serta peranan guru sebagai fasilitator yang
mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan siswa dapat memperoleh
berbagai pengalaman belajar. Implikasi dari teori Piaget pada pendidikan
adalah:
1) Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak
sekedar kepada hasilnya. Selain kebenaran jawaban siswa, guru harus
memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban
tersebut.
2) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatab
aktif dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, selain mengajar secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
klasik, guru mempersiapkan beranekaragan kegiatan secara langsung
dengan dunia fisik.
3) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan. Teori Piaget mengasumsi bahwa seluruh siswa tumbuh
dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan
itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda.
Pembelajaran IPA mempunyai beberapa tujuan pembelajaran bagi
peserta didik. Menurut Refandy (2006: 65), bahwa mata pelajaran IPA di
SD/MI memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan tersebut diantaranya adalah:
1) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep–konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –hari
2) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
c. Ruang Lingkup IPA
Sumiati (2009: 12 ) ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI
meliputi aspek-aspek berikut :
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan2.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya. SK dan KD untuk mata pelajaran IPA, yang
ditujukan bagi siswa kelas V SD adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karya / model
Mendiskripsikan sifat-sifat
cahaya
Memahami hubungan antara gaya,
gerak dan energi serta fungsinya
Mendiskripsikan hubungan
antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan ( gaya
gravitasi, gaya gesek dan gaya
magnet )
C. Penelitian Relevan
Strategi inkuiri ini juga pernah diteliti oleh Anjar (2009) yang
berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan strategi
inkuiri dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok pesawat sederhana di
SD N 3 Kaloran tahun ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan,
nilai rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus 1 diperoleh 70,50 dan pada
siklus 2 meningkat menjadi 77.69. Nilai rata-rata hasil belajar afektif minat
pada siklus 1 diperoleh 80,10 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,83.
Nilai rata-rata hasil belajar afektif sikap pada siklus 1 diperoleh 80,35 dan
pada siklus 2 meningkat menjadi 90,15. Nilai rata-rata hasil belajar afektif
nilai pada siklus 1 diperoleh 82,45 dan siklus 2 meningkat menjadi 88,10.
Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada siklus 1 yaitu 85,50 meningkat
menjadi 93,00 pada siklus 2. Dari hasil yang peroleh, penelitian dengan
menggunakan strategi inkuiri pada siswa SD N Kaloran Temanggung dapat
meningkat hasil belajar siswa secara optimal.
Jika dibandingkan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Anjar (2009) dengan penelitian yang dilakukan di SDN 1 Getasrejo Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan dari kedua penelitian
tersebut adalah bahwa keduanya sama-sama meneliti tentang penggunaan
strategi/strategi inkuiri pada mata pelajaran IPA di SD, namun perbedaannya
terletak pada materi yang digunakan. Dalam penelitian Anjar (2009), materi
yang digunakan adalah materi pokok pesawat sederhana, sedangkan
penelitian di SDN 1 Getasrejo Grobogan menggunakan materi pokok sifat-
sifat cahaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2013) yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya”. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
yang pencapaiannya hanya 35,8% siswa yang tuntas memenuhi nilai KKM
mata pelajaran IPA. Selain itu, guru masih menggunakan strategi yang
bersifat teacher centered,yaitu strategi ceramah. Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah, (1) mengetahui
gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA materi gaya dan(2)
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA
materi gaya. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis&Taggart dengan jumlah
tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri 3
Cibodas Lembang dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Instrumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pembelajaran yang digunakan adalah berupa tes, lembar observasi (observasi
guru dan lembar observasi siswa), dan lembar angket. Hasil penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing ditunjukkan dengan
perencanaan setiap siklusnya yang mengalami perbaikan berdasarkan
hasilrefleksi di siklus sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dilihat dari
aktivitas guru dan siswa pada setiap siklusnya yang mengalami peningkatan.
Pencapaian hasil belajar kognitif siswa pada siklus I mencapai rata-rata 63,07
dengan ketuntasan 59%, siklus II mencapai rata-rata 70,83% dengan
ketuntasan 66,6% dan siklus III mencapai rata-rata 80,73 dengan
ketuntasan97,4%. Adapun hasil belajar afektif siswa di siklus I mencapai
63,6%, siklus II mencapai 68,9% dan siklus III mencapai 75,7%. Hasil belajar
psikomotor siswa padasiklus I mencapai 67,7%, siklus II 70,4 dan siklus III
mencapai 78,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat saran yang hendak
disampaikan yaitu guru atau peneliti lain yang akan melakukan pembelajaran
IPA untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran, seperti
model pembelajaran inkuiri terbimbing yang sudah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jika dibandingkan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Dwi (2013) dan penelitian yang dilakukan di SDN 1 Getasrejo Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan kedua penelitian tersebut
adalah sama-sama meneliti tentang strategi inkuiri, namun perbedaannya
adalah dalam penelitian Dwi (2013) lebih difokuskan pada penelitian tentang
strategi inkuiri terbimbing yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA, sedangkan penelitian di SDN 1 Getasrejo Grobogan
terfokus pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta kendala dan solusi
dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi inkuiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Priatna (2013) berjudul “Penerapan
Strategi Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana”. Penelitian Tindakan
Kelas ini dilatarbelakangi rendahnya nilai hasil ulangan IPA, hal ini diketahui
dengan ketunta san nilai yang hanya mencapai 47,37%, dengan rata-rata kelas
67,87. Hal tersebut berdasarkan pengamatan di lapangan karena cara
mengajar yang masih teacher centred.
Jika dibandingkan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Priatna (2013) dengan penelitian di SDN 1 Getasrejo Grobogan terdapat
persamaan dan perbedaannya. Persamaannya adalah sama-sama meneliti
tentang penggunaan strategi inkuiri pada mata pelajaran IPA, namun
perbedaannya terletak pada focus penelitian dimana penelitian Priatna (2013)
terfokus pada penggunaan strategi inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Konsep Pesawat Sederhana sedangkan penelitian di SDN 1
Getasrejo Grobogan meneliti tentang hasil belajar siswa pada materi sifat –
sifat cahaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2013) berjudul
“Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan strategi inkuiri pada
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Penerapan pendekatan inkuiri akan
membantu siswa lebih mudah dan terfokus untuk memahami suatu materi
pokok dan melatih siswa agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya.
Peneltian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 17 Air Upas.
strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi deskriptif.
Bentuk Penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di
Kelas IV SDN 17 Air Upas Kecamatan Air Upas Kabupaten Ketapang.
Hasil penelitian yaitu (1) Penggunaan pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa sebesar
28,57%. (2) Penggunaan strategi inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan aktivitas mental siswa sebesar 32,33% yaitu peningkatan
dalam kategori aktivitas mental siswa. (3) Penggunaan pendekatan
inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas emosional
siswa sebesar 42,86% yaitu peningkatan dalam kategori aktivitas
emosional siswa.(4) Penggunaan strategi inkuiri dalam pembelajaran IPA
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran
sebesar 25%. (5) Penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran sebesar 92,31%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Jika dibandingkan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hartono (2013) dengan penelitian yang dilakukan di SDN 1 Getasrejo
Grobogan terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaannya adalah kedua
penelitian tersebut sama-sama meneliti tentang pembelajaran yang
menggunakan strategi inkuiri di Sekolah Dasar. Namun perbedaannya adalah
bahwa dalam penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2013) lebih meneliti
tentang penggunakan strategi inkuiri yang mampu meningkatkan aktivitas
belajar siswa sedangkan penelitian yang dilakukan di SDN 1 Getasrejo
Grobogan meneliti tentang strategi inkuiri yang difokuskan untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Endah, Widha, dan Haryono (2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia
dengan inkuiri terbimbing menggunakan media modul dan e-learning,
kemampuan pemahaman membaca, dan kemampuan berpikir abstrak
terhadap prestasi belajar siswa dan interaksinya. Penelitian ini menggunakan
strategi kuasi eksperimen, dilakukan di SMA Negeri 1 Wonogiri tahun
Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini sampel dipilih secara acak (cluster
random sampling), sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA5,6
menggunakan media modul dan kelas XI IPA4,7 menggunakan media e-
learning. Analisis data penelitian menggunakan anava dengan desain faktorial
2x2x2 sel tak sama dengan bantuan software PASW Versi 18. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh pembelajaran kimia
menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul dan e-learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
terhadap prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh kemampuan pemahaman
membaca terhadap prestasi belajar siswa; (3) ada pengaruh kemampuan
berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (4) ada interaksi antara
pembelajaran kimia menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul
dan e-learning dengan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi
belajar siswa; (5) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia
menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul dan e-learning dengan
kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (6) tidak ada
interaksi antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan
berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada interaksi antara
pembelajaran kimia menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul
dan e-learning, kemampuan pemahaman membaca, kemampuan berpikir
abstrak terhadap prestasi belajar siswa.
Jika dibandingkan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Endah, Widha, dan Haryono (2012) dengan penelitian yang dilakukan di
SDN 1 Getasrejo Grobogan terdapat persamaan dan perbedaannya.
Persamaannya adalah antara kedua penelitian tersebut sama-sama meneliti
tentang strategi inkuiri untuk mata pelajaran IPA. Perbedaannya, penelitian
yang dilakukan oleh Endah, Widha, dan Haryono (2012) penerapan inkuiri
dibantu dengan media modul dan e-learning serta diterapkan pada siswa SMA
yang merupakan pribadi yang sudah matang untuk diterapkan strategi
penemuan sedangkan penelitian yang dilakukan di SDN 1 Getasrejo
Grobogan lebih terfokus pada siswa Sekolah Dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
D. Kerangka Berfikir
Pendekatan pembelajaran adalah sarana interaksi guru dengan siswa
didalam kegiatan belajar mengajar. Disini sangatlah penting dalam ketetapan
dalam memilih pendekatan pembelajaran dalam mengajar, pendekatan
pembelajaran mengajar yang dipilih harus sesuai dengan tujuan, jenis dan
sifat materi yang diajarkan. Apabila dalam penggunaaan pendekatan dalam
pembelajaran kurang sesuai akan berakibat proses belajar mengajar akan
membosankan, pelajaran yang kurang dipahami serta monoton.
Disini selain pendekatan dalam pembelajaran ada hal sangat sangat
penting juga yang mempengarui, yaitu prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada khususnya masih rendah. Itu semua dikarenakan
banyak siswa beranggapan bahwa IPA adalah pelajaran yang sulit dan
membutuhkan proses sehingga mengakibatkan sikap yang acuh terhadap
pelajaran IPA. Disisi lain ada juga yang mempengaruhi yaitu sikap guru
terhadap muridnya. Biasanya guru kurang memperhatikan tingkat
pemahaman siswa dalam mengikuti perubahan tahap demi tahap dalam
mencapai materi pelajaran. Bisa dibilang dalam proses belajar mengajar
masih berpusat pada guru.
Berdasarkan beberapa teori mengenai pembelajaran strategi inkuiri,
maka terdapat suatu gagasan, diantaranya Strategi inkuiri menekankan pada
proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi dan Strategi inkuiri dapat
meningkatkan kompetensi dasar dari suatu materi pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Penggunaan Strategi inkuiri di kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
melalui sebuah tahapan persiapan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran inkuiri yang sudah bejalan demi kemajuan pembelajaran IPA di
SDN 1 Getasrejo Grobogan khususnya kelas V dan Sekolah pada umumnya.
Sehingga kerangka berfikiri penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
Perencanaan
Pembelajaran
IPA dengan
Inkuiri
Evaluasi
Pembelajara
n IPA
dengan
Strategi
Inkuiri
Pelaksanaan
Pembelajaran
IPA dengan
Strategi
Inkuiri
Hambatan Penunjang
Hasil
yang
dicapai
Latar Belakang:
- Prestasi belajar IPA masih rendah. - Banyak siswa beranggapan bahwa
IPA adalah pelajaran yang sulit. - Guru kurang memperhatikan
tingkat pemahaman siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Alasan
menggunakan penelitian kualitatif dikarenakan penelitian ini akan
mendeskripsikan mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri pada
mata pelajaran IPA kelas VI di SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan, sesuai
pengamatan peneliti sebagaimana dijelaskan Bogdan dan Tailor (dalam
Moleong, 2006: 4) bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini juga
dikatakan penelitian kualitatif karena penelitian menggunakan latar
belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai strategi yang ada (Denzin dan
Guba dalam Moleong, 2006: 5).
Dalam bukunya Harsono (2008: 156) disebutkan ciri penelitian
kualitatif meliputi (a) natural setting, (b) permasalahan masa kini,
(c)pemusatan pada deskripsi, (d) peneliti sebagai alat utama riset,
(e)pemahaman tacit knowledge, (f) makna sebagai perhatian utama riset,
(g) analisis induktif, (h) struktur sebagai ritual constraint, (i) penelitian
kualitatif bersifat holistik, (j) desain penelitian lentur dan terbuka,
(k)negotiated outcomes, (l) bentuk laporan dengan model studi kasus,
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
(m)interpretasi idiografik, (n) aplikasi tentaif, (o) keterikatan antara
temuan dengan fokus, (p) penggunaan kriteria khusus bagi kebenaran,
dengan menekankan kebenaran sebagai hasil proses.
Table 3.1 Matrik Penelitian
No. Rumusan
Masalah Jenis Data
Sumber
Data
Instrument Penelitian
Catatan
lapangan
lembar
observasi
pedom
an
wawa
ncara
1. Perencanaan
strategi inkuiri
pada mata
pelajaran Ilmu
Pengetahuan
Alam dengan
materi pokok
sifat –sifat
cahaya bagi
siswa kelas V
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
Deskriptif
Kualitatif
Kepala
sekolah,
guru, dan
siswa
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
√
√
√
2. Pelaksanaan
srategi inkuiri
pada mata
pelajaran Ilmu
Pengetahuan
Alam dengan
materi pokok
Deskriptif
Kualitatif
Kepala
sekolah,
guru, dan
siswa
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
√
√
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sifat –sifat
cahaya bagi
siswa kelas V
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
3. Evaluasi strategi
inkuiri pada
mata pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Alam dengan
materi pokok
sifat –sifat
cahaya bagi
siswa kelas V
SDN 1
Getasrejo
Grobogan? dan
hasil yang
dicapai
Deskriptif
Kualitatif
Kepala
sekolah,
guru, dan
siswa
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
√
√
√
4. Kendala dan
solusi
pemecahan
dalam
penggunaan
strategi inkuiri
pada mata
pelajaran Ilmu
Pengetahuan
Deskriptif
Kualitatif
Kepala
sekolah,
guru, dan
siswa
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
√
√
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
B. Kehadiran Peneliti
Agar didapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti terjun langsung
ke lokasi penelitian. Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini
dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan untuk mencari
data mengenai model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas
VI di SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan. Oleh karena itu, kedudukan peneliti
adalah sebagai instrumen penelitian (Spradley, 2007).
Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian
disini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data sebagai murid. Ciri-ciri
umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat
menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas
pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan
kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong,
2006: 168-169). Peneliti sebagai murid, dalam hal ini peneliti terlibat
mengikuti kegiatan penelitian, melihat apa yang subjek penelitian lakukan,
Alam dengan
materi pokok
sifat – sifat
cahaya bagi
siswa kelas V
SDN 1
Getasrejo
Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
kapan, dengan siapa dan dalam keadaan apa dan menanyai mereka mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran tematik pada kelas awal.
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala
sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh
peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan
tersebut ke dalam etnografi. Lofland dalam Moleong (2006: 57), sumber
data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
a. Kata-kata dan tindakan.
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber utama yang dicatat melalui catatan
tertulis atau rekaman video atau tape, foto atau film. Wawancara atau
pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari melihat,
mendengar, dan bertanya.
Sumber data tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah
ilmiah, arsip, dokumen pribadi atau resmi.
b. Foto.
Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2006: 160) ada dua kategori
foto yang dapat dimanfaaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan sendiri. Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
umumnya foto yang tidak digunakan secara tunggal untuk menganalisa
data saja, namun dengan kata lain sebaiknya foto digunakan sebagai
pelengkap pada cara dan teknis lainnya.
2. Sumber Data
Data dapat diartikan sebagai bahan mentah yang didapatkan peneliti
dari penelitiannya, bisa berupa fakta maupun keterangan yang dapat
digunakan sebagai dasar analisis. Data dapat berfungsi sebagai bukti dan
petunjuk tentang adanya sesuatu. Sumber data adalah sesuatu yang
menjadi sumber untuk memperoleh sebuah data. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan sumber data berupa hasil observasi, hasil
wawancara, dan dokumentasi.
a. Informan
Dalam penelitian kualitatif, informan tidak disebut sebagai
subjek penelitian, karena sumber data menyangkut orang mempunyai
kedudukan yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam
penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci
(key person). Dalam hal ini adalah kepala sekolah yaitu Rubiyanti,
S.Pd, guru kelas V yaitu Sutanti, S.Pd.SD dan siswa di lingkungan
SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan.
b. Tempat dan Aktivitas
Tempat yang menjadi sumber data adalah tempat
berlangsungnya penelitian yaitu di SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan.
Sedangkan aktivitas adalah segala gerak yang dilakkan oleh subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
penelitian yaitu guru dan siswa dalam pembelajaran IPA Materi Pokok
Sifat-Sifat Cahaya Meliputi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
dengan strategi inkuiri.
c. Dokumentasi
Dokumen adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan
ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan
keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut. Dalam penelitian
tentang “Penggunaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi pokok sifat –sifat cahaya bagi siswa
kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan”, peneliti menggunakan dokumen
berupa materi pokok sifat-sifat cahaya kelas V, Silabus, RPP, dan data
prestasi siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Strategi pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui strategi pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2006: 308). Strategi pengumpulan data dalam penelitian dengan ini
berdasarkan setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga
kependidikan. Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang
diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
diperoleh melalui dokumen perencanaan pembelajaran, dan berdasarkan
teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan
dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Strategi yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah:
1. Wawancara Mendalam
Wawancara dilakukan tidak menggunakan struktur yang ketat,
tetapi dengan pertanyaan yang makin memfokus pada masalah agar
informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai dengan karakteristik
penelitian kualitatif yaitu peneliti sebagai alat pengumpul data. Informan
yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Data yang
ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pengelolaan
pembelajaran tematik di kelas awal sekolah dasar. Data ini meliputi
persiapan dan juga penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata
pelajaran IPA kelas VI di SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan
2. Observasi
Observasi langsung sering juga disebut observasi partisipatif.
Peneliti mengobeservasi secara langsung, baik secara formal maupun
informal. Pengamatan ini difokuskan pada kegiatan sekolah yang terkait
dengan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
data mengenai kodisi fisik sekolah, Kegiatan belajar mengajar, dan
perilaku siswa. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
a. Pengamatan deskriptif; pengamatan untuk mengeksplorasi data secara
umum. Dalam tahap ini peneliti mengamati secara umum saja tentang
kegiatan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas
V di SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan
b. Pengamatan terfokus, pengamatan untuk menunjang analisis. Peneliti
secara seksama mengamati interaksi siswa di dalam kelas di SDN 1
Getasrejo Kab. Grobogan
c. Pengamatan terseleksi; pengamatan untuk menunjang komponen.
Peneliti mengambil beberapa kegiatan yang dijadikan contoh secara
detail sehingga kegiatan tersebut patut dijadikan contoh dan masih
mengandung beberapa kelemahan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan
ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-
keterangan mengenai perisiwa tersebut. Teknik ini dilakukan untuk
memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip tentang pengelolaan
pembelajaran tematik di kelas awal sekolah dasar. Data yang disajikan
tersebut berupa (a) Perangkat pembelajaran; (b) hasil evaluasi
pembelajaran, dan (c) Profil SDN 1 Getasrejo Kab. Grobogan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
E. Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis
berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles &
Huberman (1994). Ada empat komponen analisis yang dilakukan dengan
model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Masing-masing komponen berinteraksi dan membentuk
suatu siklus. Moleong (2005: 25) menegaskan bahwa pekerjaan analisis data
adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengkategorikannya. Tujuannya adalah menemukan makna yang akhirnya
bisa diangkat menjadi teori. Pada prinsip pokoknya penelitian kualitatif adalah
menemukan teori dari data atau dapat juga menguji suatu teori yang sedang
berlaku.
Sesuai dengan pendapat diatas, pada prinsipnya penelitian
dilaksanakan juga bermaksud menemukan suatu teori sekaligus menguji suatu
teori yang sedang berlaku. Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada
hakikatnya berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragaraf-paragaraf, dan
dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat deskripsi mengenai peristiwa-
peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh subjek. Karena itu teknik analisis
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan
model analisis interaktif (Sutopo, 2002: 87). Dalam model analisis ini, tiga
komponen analisisnya, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
kesimpulan/verifikasi dilaksanakan bersama dengan proses pengumpulan data
dalam bentuk interaktif melalui proses siklus.
Adapun panduan yang dijadikan dalam proses analisis data, dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Dari hasil wawancara, observasi, pencatatan dokumen, dibuat catatan
lapangan secara lengkap. Catatan lapangan ini terdiri atas deskripsi dan
refleksi.
2. Berdasarkan catatan lapangan, selanjutnya dibuat reduksi data. Reduksi
data ini berupa pokok-pokok temuan yang penting.
3. Dari reduksi data kemudian diikuti penyusunan sajian data yang berupa
cerita sistematis dengan suntingan peneliti supaya maknanya lebih jelas
dipahami. Sajian data ini, dilengkapi dengan faktor pendukung, antara lain
strategi, skema, bagan, tabel, dan sebagainya.
4. Berdasarkan sajian data tersebut, kemudian dirumuskan kesimpulan
sementara.
5. Kesimpulan sementara tersebut senantiasa akan terus berkembang sejalan
dengan penemuan data baru dan pemahaman baru, sehingga akan didapat
suatu kesimpulan yang mantap dan benar-benar sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Demikian seterusnya aktivitas penelitian ini
berlangsung, yaitu terjadi, interaksi yang terus menerus antara ketiga
komponen analisisnya bersamaan dengan pengumpulan data baru yang
dirasakan bisa menghasilkan data yang lengkap sehingga dapat
dirumuskan kesimpulan akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
6. Dalam merumuskan kesimpulan akhir, agar dapat terhindar dari unsur
subjektif, dilakukan upaya:
a. Melengkapi data-data kualitatif dengan data-data kuantitatif.
b. Mengembangkan “intersubjektivitas”, melalui diskusi dengan orang
lain.
Untuk memperjelas proses pelaksanaan analisis model interaktif, di
bawah ini disajikan gambar sebagai berikut:
Gambar 3. 1.
Model Analisis Interaktif (Sumber Miles dan Huberman, 2007: 20)
F. Keabsahan Data
Cara menguji apakah data itu valid atau tidak, biasanya kita memakai
cara triangulasi. Menurut Sugiyono (2009: 241), triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Terdapat berbagai cara
triangulasi antara lain:
1. Triangulasi sumber, adalah cara mempertemukan tiga sumber informasi
atau lebih untuk menentukan suatu informasi itu valid atau tidak.
Pengumpulan
Data
Kesimpulan
Penarikan
Reduksi
Data
Penyajian
Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Triangulasi strategi, adalah cara mengkomparasikan antara tiga strategi
atau lebih untuk menguji validitas informasi.
3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara
dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil
wawancara ditranskip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta
membaca, dan menandatangani naskah itu.
4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat
memahami apa yang diteliti untuk menguji keashihan sebuah informasi
atau lebih.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan
antara lain:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dilihat sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Getasrejo Grobogan merupakan
salah satu SD di Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
SDN 1 Getasrejo Grobogan ini terletak arah utara kurang lebih 2 km dari
ibukota kabupaten dan timur dari arah ibukota provinsi jawa tengah kurang
lebih 64 km. Dapat dijangkau dengan jalan darat dari ibukota Kabupaten
selama kurang 10 menit.
Keadaan udara di sekitar lingkungan SD ini sangatlah sejuk karena
banyak ditanami pohon dan aneka bunga dilengkapi dengan tamannya yang
indah membuat udara disekitar menjadi segar dan sangat nyaman untuk
pembelajaran. Letaknya tidak terlalu ramai dan terlalu sepi karena berada di
pinggiran kota dan bangunan gedung sangatlah megah karena beberapa kali
mendapat rehab dari pemerintah
SDN 1 Getasrejo meupakan SD inti yang merupakan pusat kegiatan
bagi guru – guru dalam satu gugus di lingkungan UPTD Pendidikan
kecamatan Grobogan dengan nama gugus RA. Kartini. Dalam satu Gugus
RA. Kartini terdiri dari dari 9 ( sembilan ) SD. Banyak prestasi yang
diperoleh SDN 1 Getasrejo baik dalam lomba akademik dan non akadmik
diantaranya lomba siswa berprestasi, lomba mata pelajaran, lomba gugus,
lomba perustakaan lomba volley, sepakbola, sepak takraw dan lain
sebagainya, ini semua berkat pembinaan dan bimbingan guru – guru dan
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
motivasi kepala sekolah serta dukungan dari wali murid juga komite sekolah
sejalan apa yang menjadi visi dan misi sekolah yaitu kompetisi dalam prestasi
teguh, berbudi pekerti luhur, iman dan tagwa dalam membangun karakter
Guru – guru di SDN 1 Getasrejo sebagian besar sudah bersertifikat
pendidik jumlah guru semua ada 12 personil baik yang PNS maupun yang
non PNS mempunyai latar belakang pendidikan minimal S-1, bahkan ada
beberapa yang melanjutkan studi lagi S-2 sehingga untuk prestasi dan
kemajuan sekolah tidak diragukan lagi ditambah lagi dengan seringkali SD
Inti ini sering mendapat bantuan berupa pelatihan atau diklat dari DBE dan
program KKG Bermutu serta sering guru-gurunya dikirim pelatihan baik
tingkat kabupaten maupun propinsi sehingga bisa menambah wawasan serta
khasanah pengetahuan guru – guru SDN 1 Getasrejo khususnya serta SD
dalam satu gugus pada umumnya.
SDN 1 Getasejo merupakan SD yang gemuk dari tahun ketahun
jumlah muridnya tidak pernah mengalami penurunan untuk perode tahun
2014/2015 jumlah murid mencapai 248 anak yang mengalami peningkatan
sedikit dari tahun sebelummya tahun 2013/2014 yang berjumlah 242 anak
yang terbagi menjadi 7 ( tujuh ) rombongan belajar dengan ruang kelas yang
cukup memadai yang memberi kenyamanan siswa untuk belajar ditunjang
dengan sarana prasarana yang lengkap serta halaman yang cukup luas
menambah kegairahan dan semangat pada diri siswa untuk mengukir prestasi
sesuai apa yang menjadi harapan sekolah pada khususnya serta tujuan
pendidikan nasional pada umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
B. Temuan Penelitian
1. Perencanaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan Materi Pokok Sifat–Sifat Cahaya bagi Siswa Kelas V SDN
1 Getasrejo Grobogan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan
mengacu pada kurikulum yang telah ada. Ibu Rubiyanti, selaku Kepala
Sekolah SDN 1 Getasrejo Grobogan menjelaskan mengenai kurikulum yang
digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai berikut
“ Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan penggunaan KTSP pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia”. ( CL 1 hal 95 )
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sutanti,
guru kelas SDN 1 Getasrejo Grobogan menjelaskan mengenai kurikulum
yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai berikut
“ Kurikulum yang pakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum KTSP memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
kesempatan kepada setiap sekolah khususnya SDN 1 Getasrejo
Grobogan untuk mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan sesuai dengan karakteristik sekolah. Untuk
itulah sekolah dituntut melakukan inisiatif dalam menggali secara
mandiri berbagai potensi dan sumber daya untuk mendukung
pembelajaran yang digunakan”. ( CL 2 hal 98 )
Dari beberapa penjelasan diatas memberikan informasi bahwa
kurikulum yang dipakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan kurikulum KTSP memberikan kesempatan kepada setiap
sekolah khususnya SDN 1 Getasrejo Grobogan untuk mengembangkan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan
karakteristik sekolah. Untuk itulah sekolah dituntut melakukan inisiatif dalam
menggali secara mandiri berbagai potensi dan sumber daya untuk mendukung
pembelajaran yang digunakan.
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas
penting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No.
41 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu
komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses
dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran hendaknya diletakkan dan
dijadikan titik tolak berfikir guru dalam menyusun sebuah Rencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-komponen perencanan
lainnya.
Rencana pembelajaran merupakan langkah-langkah penting untuk
mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Apabila rencana pembelajaran
disusun secara baik maka tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Di dalam rencana pembelajaran guru telah menentukan strategi
yang akan digunakan. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan dijelaskan oleh Ibu Sri
Lestari sebagai berikut.
“ Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi
inkuiri, kami selaku guru kelas di SDN 1 Getasrejo Grobogan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) mengacu pada
silabus yang ada, kami meyusun RPP untuk setiap Kompetensi
Dasar.”
( CL 3 hal 105 )
Penjelasan di atas memberikan informasi bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam guru SDN
1 Getasrejo Grobogan dengan menggunakan strategi inkuiri, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP ) mengacu pada silabus yang ada, guru SDN
1 Getasrejo Grobogan meyusun RPP untuk setiap Kompetensi Dasar.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sutanti
Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut.
“ Saya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetuhuan Alam dengan menggunakan strategi
inkuiri berdasarkan dengan silabus yang telah ditetapkan oleh Dinas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Pendidikan, Kami menyususn rencana pelakasanaan pembelajaran
untuk setiap Kompetensi Dasar “( CL 2 hal 98 )
Penjelasan guru diatas memberiakan informasi bahwa guru SDN 1
Getasrejo Grobogan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
mata pelajaran Ilmu Pengetuhuan Alam dengan menggunakan strategi inkuiri
berdasarkan dengan silabus yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan,
guru menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran untuk setiap Kompetensi
Dasar.
Mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam di
SDN 1 Getasrejo Grobogan dijelaskan oleh Ibu Sri Lestari sebagai berikut.
“Dalam perencanaan pembelajaran kami menguraikan segala sesuatu
yang akan kami laksanakan dalam pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Ilmu pengetahuan Alam. Komponen-komponen yang
terdapat didalamnya antara lain adalah Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi yang digunakan dalam penyampaian materi,
rincian pembelajaran, media yang digunakan dan sumber belajar. Di
dalamnya juga kami cantumkan tentang penilaian yang kami gunakan,
penilaian yang digunakan disesuaikan dengan materi dan strategi yang
digunakan sehingga dapat mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan khususnya dengan strategi
inkuiri”. ( CL 3 hal 105)
Wawancara di atas memberikan informasi bahwa dalam perencanaan
pembelajaran guru SDN 1 Getasrejo Grobogan menguraikan segala sesuatu
yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
Ilmu pengetahuan Alam. Komponen-komponen yang terdapat didalam
rencana pelaksanaan pembelajaran antara lain adalah Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, materi pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
strategi yang digunakan dalam penyampaian materi, rincian pembelajaran,
media yang digunakan dan sumber belajar. Di dalamnya juga dicantumkan
tentang penilaian yang kami gunakan, penilaian yang digunakan disesuaikan
dengan materi dan strategi yang digunakan sehingga dapat mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan khususnya dengan
strategi inkuiri
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sutanti
guru SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut
“ RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Kami merancang
RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jam pelajaran
yang ada di jadwal. Komponen utama RPP adalah tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar”. ( CL 2 hal 98 )
Penjelasan diatas memberikan informasi bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran disusun untuk setiap Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang rencana
pelakasanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan jam pelajaran yang ada di jadwal. Komponen utama rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.
Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi inkuri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang
pembelajaran. Ibu Sri Lestari menjelaskan sebagai berikut. ( CL 3 hal 105 )
“ Ketersediaan sarana prasarana sebagai penunjang pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan strategi
inkuiri yang perlu diperhatikan salah satunya adalah ketresediaan alat
peraga yang digunakan oleh guru untuk membantu melaksanakan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan strategi
inkuiri, sejauh ini sarana dan prasarana yang ada di SDN 1 Getasrejo
Grobogan sudah cukup baik untuk pelaksanan pembelajaran dengan
mengguanakan strategi inkuiri, siswa juga membawa alat peraga dari
rumah”.
Wawancara diatas memberikan informasi bahwa ketersediaan sarana
prasarana sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menerapkan strategi inkuiri yang perlu diperhatikan salah
satunya adalah ketresediaan seperti alat peraga yang digunakan oleh guru
untuk membantu melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan penerapan strategi inkuiri, sejauh ini sarana dan prasarana yang ada di
SDN 1 Getasrejo Grobogan sudah cukup baik untuk pelaksanan pembelajaran
dengan menggunakan strategi inkuiri, siswa juga membawa alat peraga dari
rumah.
2. Pelaksanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok sifat –sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan
Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Proses pelaksanaan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan murid
dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong
untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman
dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-
prinsip untuk diri mereka sendiri.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1
Getasrejo Grobogan dengan menggunakan strategi inkuiri siswa dibagi dalam
tiap kelompok untuk memudahkannya dikelompokkan berdasarkan urutan
absen, seperti yang dijelaskan oleh Ibu Sutanti sebagai berikut
“ Sebelum pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri dilaksanakan, saya membagi siswa
kedalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 2
- 3 orang siswa tiap kelompok, siswa diarahkan untuk menggunakan
langkah inkuiri dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan”
( CL 2 hal 98 )
Penjelasan di atas memberikan informasi bahwa sebelum pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi inkuiri
dilaksanakan, guru SDN 1 Getasrejo Grobogan membagi siswa kedalam
kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 2 - 3 orang siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
tiap kelompok, siswa diarahkan untuk menggunakan langkah inkuiri dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Wahyu,
siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut.
“Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil yang
masing-masing terdiri dari 2-3 orang siswa tiap kelompok, tiap
kelompok diurutkan berdasarkan urutan absensi, kemudian kami
bekerjasama untuk menyelesaikan masalah yang disampaikan oleh
guru” ( CL 4 hal 109 )
Penjelasan siswa diatas memberikan informasi bahwa guru SDN 1
Getasrejo Grobogan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang
masing-masing terdiri dari 2-3 orang siswa tiap kelompok, tiap kelompok
diurutkan berdasarkan urutan absensi, kemudian kami bekerjasama untuk
menyelesaikan masalah yang disampaikan oleh guru
Kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
Selain itu kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, menjelaskan kegiatan yang
akan dilalui siswa, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak
dengan materi yang akan dipelajari.
Mengeni kegiatan awal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di SDN 1 Getasrejo Grobogan dijelaskan oleh Ibu Sutanti sebagai berikut.
“ Kami mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuri dengan memeberikan motivasi kepada
siswa, saya bercerita mengenai contoh-contoh yang perlu diteladani
oleh siswa, setelah itu saya memberikan apresiasi kepada siswa seperti
dengan mengulas materi pelajaran yang sebelumnya diterangkan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
kemudian saya merangkan materi yang akan saya ajarakan dengan
mangaitkan dengan pengalaman-pengalaman sehari yang pernah
dialami oleh siswa” (CL 2 hal 98 )
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sri
Lestari sebagai berikut
“ saya mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggukan strategi inkuri dengan memeberikan motivasi kepada
siswa, setelah itu saya memberikan apresiasi kepada siswa seperti
dengan mengulas materi pelajaran yang sebelumnya diterangkan,
kemudian saya merangkan materi yang akan saya ajarakan dengan
mangaitkan dengan pengalaman-pengalaman sehari yang pernah
dialami oleh siswa” ( CL 3 hal 109 )
Dari beberapa penjelasan diatas memeberikan informasi bahwa guru
SDN 1 Getasrejo Grobogan mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggukan strategi inkuri dengan memberikan motivasi kepada
siswa, guru SDN 1 Getasrejo Grobogan bercerita mengenai contoh-contoh
yang perlu diteladani oleh siswa, setelah itu guru SDN 1 Getasrejo Grobogan
memberikan apresiasi kepada siswa seperti dengan mengulas materi pelajaran
yang sebelumnya diterangkan, kemudian guru mangaitkan materi dengan
pengalaman-pengalaman sehari yang pernah dialami oleh siswa.
Pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat
pada siswa di mana kelompok siswa inkuiri ke dalam suatu isu atau mencari
jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang
digariskan secara jelas dan struktur kelompok. Mengenai pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
menggunakan strategi inkuiri dijelaskan oleh Ibu Rubiyanti kepala sekolah
SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut.
“ model pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang langsung
terpusat pada peserta didik yang mana nantinya kelompok-kelompok
siswa tersebut akan dibawa dalam persoalan untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pernyataan atas permasalahan tersebut. Model
pembelajaran ini dapat melatih para siswa untuk belajar mulai dari
menyelidiki dan menemukan masalah hingga menarik kesimpulan.
menjadikan siswa akan lebih banyak belajar mandiri untuk
memecahkan permasalahan yang telah diberikan oleh guru.
Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu,
kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat
diperlukan.” ( CL 1 hal 95 )
Penjelasan Kepala sekolah diatas memberikan informasi bahwa model
pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang langsung terpusat pada
peserta didik yang mana nantinya kelompok-kelompok siswa tersebut akan
dibawa dalam persoalan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pernyataan
atas permasalahan tersebut. Model pembelajaran ini dapat melatih para siswa
untuk belajar mulai dari menyelidiki dan menemukan masalah hingga
menarik kesimpulan. menjadikan siswa akan lebih banyak belajar mandiri
untuk memecahkan permasalahan yang telah diberikan oleh guru.
Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langah inkuiri sangat diperlukan.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disamapaikan oleh Ibu
Sutanti guru SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
“ Pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana siswa
didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka
sendiri” (CL 2 Hal 98 )
Penjelasan tersebut memberikan informasi bahwa pembelajaran
inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong untuk belajar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan
melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip
untuk diri mereka sendiri.
Mengenai langkah-langkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan strategi inkuiri dijelaskan oleh Ibu Sri Lestari SDN 1 Getasrejo
Grobogan sebagai berikut.
“Langkah-langkah pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dilakukan melalui beberapa siklus, yaitu observasi
bertanya, mengajukan hipotesis, pengumpulan data pembahasan, dan
penyimpulan yang dialakukan oleh siswa dan guru “(CL 3 hal 109 )
Penjelasan di atas memberikan informasi bahwa langkah-langkah
pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilakukan
melalui beberapa siklus, yaitu observasi bertanya, mengajukan hipotesis,
pengumpulan data pembahasan, dan penyimpulan yang dialakukan oleh siswa
dan guru.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sutanti
sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
“Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut: 1) orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) merumuskan
hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan 6)
merumuskan kesimpulan”. ( CL 2 hal 98 )
Dari beberapa penjelasan diatas memberikan informasi bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) orientasi, 2) merumuskan
masalah, 3) merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji
hipotesis, dan 6) merumuskan kesimpulan.
Guru mempunyai peranan yang sangat penting agar pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan strategi inkuiri dapat berjalan efektif,
Ibu Sutanti menjelaskan mengenai prinsip-prinsip yang harus dicermati agar
pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
strategi inkuiri dapat berjalan efektif.
“ Prinsip-prinsip yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi
inkuiri antara lain adalah : 1) berorientasi pada pengembangan
intelektual: siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
2)Prinsip interaksi: Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan yang mengarahkan
agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka. 3) Prinsip bertanya: kemampuan guru untuk
bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan, baik
bertanya untuk melacak maupun bertanya untuk menguji kemampuan.
4) Prinsip belajar untuk berpikir: belajar merupakan proses
mengembangkan potensi seluruh kemapuan otak bukan hanya sekedar
bukan hanya mengingat. 5) Prinsip keterbukaan: guru menyediakan
ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan
hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis
yang diajukan.” ( CL 2 hal 98 )
Penjelasan diatas memberikan informasi bahwa prinsip-prinsip yang
perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru dalam melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri antara lain adalah: 1)
berorientasi pada pengembangan intelektual: siswa beraktivitas mencari dan
menemukan sesuatu. 2) Prinsip interaksi: Pembelajaran sebagai proses
interaksi berarti menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan yang
mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya
melalui interaksi mereka. 3) Prinsip bertanya: kemampuan guru untuk
bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan, baik bertanya untuk
melacak maupun bertanya untuk menguji kemampuan. 4) Prinsip belajar
untuk berpikir: belajar merupakan proses mengembangkan potensi seluruh
kemapuan otak bukan hanya sekedar bukan hanya mengingat. 5) Prinsip
keterbukaan: guru menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukan.
3. Evaluasi strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan materi pokok sifat–sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan dan hasil yang dicapai
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan
menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam
bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk
menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf
kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan
pengajaran guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan dijelaskan oleh Ibu Sutanti
sebagai berikut.
“ Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan, kami melaksanakan
evaluasi setelah selesai pelaksanan pembelajaran dengan penerapan
strategi inkuri, dengan memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa
secara mandiri untuk mengetahui pemahaman siswa setelah diberikan
materi dengan menggunakan strategi inkuiri”. ( CL 2 hal 98 )
Penjelasan diatas memberikan informasi bahwa pelaksanaan evaluasi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi inkuiri di SDN 1
Getasrejo Grobogan, Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan melaksanakan
evaluasi setelah selesai pelaksanan pembelajaran dengan penerapan strategi
inkuri, dengan memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa secara mandiri
untuk mengetahui pemahaman siswa setelah diberikan materi dengan
menggunakan strategi inkuiri.
Ibu Sutanti Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan menambahakan
mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan menggunakan strategi inkuiri sebagai berikut.
“ Saya melaksanakan evaluasi disetiap akhir pembelajaran, saya
meminta siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri, dari hasil
jawaban siswa tersebut, saya mempunyai gambaran mengenai
sejauhmana pemahaman siswa ketika melaksanaan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan penerapan strategi inkuiri”. ( CL 2 hal
102)
Penjelasan diatas memberikan informsi bahwa Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan melaksanakan evaluasi disetiap akhir pembelajaran, Guru SDN 1
Getasrejo Grobogan meminta siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
dari hasil jawaban siswa tersebut, Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan
mempunyai gambaran mengenai sejauh mana pemahaman siswa ketika
melaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan
strategi inkuiri.
Ibu Sutanti Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan juga menjelaskan
mengenai bentuk soal yang diguanakan untuk melaksanakan evaluasi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi inkuiri
sebagai berikut.
“ Bentuk soal yang kami gunakan untuk mengevaluasi pelaksaaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi
inkuri menggunakan bentuk soal bentuk pilihan ganda dan dalam
bentuk essay, saya memberikan waktu 45 menit untuk
mengerjakannya”. ( CL 2 hal 98 )
Penjelasan tersebut memberikan informasi bahwa bentuk soal yang
digunakan untuk mengevaluasi pelaksaaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggunakan strategi inkuri menggunakan bentuk soal bentuk
pilihan ganda dan dalam bentuk essay, guru memberikan waktu 45 menit
untuk mengerjakannya.
Efektivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan berdasarkan
hasil belajar yang telah dicapai dijelaskan oleh Ibu Rubiyanti selaku kepala
sekolah sebagai berikut.
“ Berdasarkan hasil ulangan yang dilaporkan oleh guru kelas
didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan jika
dibandingkan ketika guru hanya melaksanakan pembelajaran dengan
strategi ceramah, sekitar 90% hasil belajar siswa telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), untuk KKM pada mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan
adalah 7”. ( CL 1 hal 95 )
Penjelasan kepala sekolah diatas memberikan informasi bahwa
berdasarkan hasil ulangan yang dilaporkan oleh guru kelas didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan ketika guru
hanya melaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah, sekitar 90%
hasil belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
untuk KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1
Getasrejo Grobogan adalah 7.
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara
guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-
model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru
mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan
kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai
orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar. Proses pembelajaran akan efektif,
jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif.
Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat
belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis
dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa.
Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran Ilmui Pengetahuan Alam
dengan strategi ikuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan dijelaskan oleh Putri
siswi kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut.
“ Dengan penggunaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam interaksi yang terjadi antara saya dengan teman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
dan juga guru, menjadi lebih hidup, saya lebih terlibat secara langsung
dalam pembelajaran, baik secara mandiri dan kelompok, saya
berusaha aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, mencari
pemecahan masalah, dan berusaha untuk mencari solusi dari masalah
yang diberikan “( CL 5 hal 111 )
Penjelasan siswa diatas memberikan informasi bahwa dengan
penggunaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
interaksi yang terjadi antar siswa dan siswa dengan guru, menjadi lebih
hidup, siswa lebih terlibat secara langsung dalam pembelajaran, baik secara
mandiri dan kelompok, siswa berusaha aktif menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru, mencari pemecahan masalah, dan berusaha untuk
mencari solusi dari masalah yang diberikan.
Evaluasi Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang wajib dilakukan di
dunia pendidikan. Evaluasi Pembelajaran tentu saja tidak hanya mengadakan
evaluasi namun memiliki beberapa tujuan an fungsi. Mengenai tujuan evalusi
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuri dijelaskan oleh Ibu Sutanti sebagai berikut
“ Tujuan dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran khususnya pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain adalah untuk
mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk mengetahui efektifitas
mengajar guru dengan strategi mengajar yang digunakan, Untuk
mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran
sudah memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran. Untuk
mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran. Mengetahui sejauh mana
perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran, Menentukan tingkat
kemajuan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan “( CL 2 hal
98 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Dari penjelasan kepala sekolah diatas memberikan informasi bahwa
tujuan dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain adalah untuk mengetahui
kemajuan belajar siswa, untuk mengetahui efektifitas mengajar guru dengan
strategi mengajar yang digunakan, untuk mengetahui apakah komponen-
komponen dalam proses pembelajaran sudah memberikan kontribusi positif
bagi proses pembelajaran. untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan
pemikiran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran,
menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan.
4. Kendala dan solusi pemecahan dalam penggunaan strategi inkuiri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok sifat –
sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
Strategi pembelajaran merupakan suatu tindakan tertentu yang harus
dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Dalam kenyataan dilapangan dalam proses belajar
mengajar banyak sekali kendala yang dialami selama kegiatan berlangsung,
sehingga tujuan pembelajaran tidak bisa tercapai secara maksimal. Agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mengatasi
kendala-kendala atau hambatan tersebut. Hambatan-hambatan atau kendala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dijelaskan oleh Ibu Sutanti sebagai berikut.
“ Hambatan yang terjadi dalam penggunaan strategi inkuri pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan alam terletak pada cuaca yang
berlangsung ketika pembelajaran berlangsung pada materi pokok
sifat-sifat cahaya, diperlukan sinar matahari secara langsung untuk
mempraktekkan teori-teori yang diajarkan seperti memepraktekkan
sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar, menentukan sifat-sifat
cahaya yang mengenai cermin cekung, mendeskripsikan sifat-sifat
cahaya yang mengenai cermin cembung dimana untuk
mempraktekkannya membutuhkan sinar matahari secara langsung”
( CL 2 hal 98 )
Penjelasan diatas memberikan informasi bahwa hambatan yang terjadi
dalam penggunaan strategi inkuri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
alam terletak pada cuaca yang berlangsung ketika pembelajaran berlangsung
pada materi pokok sifat-sifat cahaya, diperlukan sinar matahari secara
langsung untuk mempraktekkan teori-teori yang diajarkan seperti
memepraktekkan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar, menentukan
sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung, mendeskripsikan sifat-sifat
cahaya yang mengenai cermin cembung dimana untuk mempraktekkannya
membutuhkan sinar matahari secara langsung.
Ibu Sutanti juga menjelaskan hambatan lain dalam pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengethuan Alam pada materi pokok sifat-sifat cahaya
dengan strategi inkuiri sebagai berikut
“ Terkadang saat pelajaran berlangsung, siswa ramai dan bermain
dengan alat peraga yang dibawanya sendiri sehingga mengganggu
siswa sehingga menggangu konsentrasi siswa, siswa kurang
memperhatikan pelajaran dan kurang bisa menyerap pelajaran dengan
baik ” ( CL 2 hal 98 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Penjelasan diatas memberikan informasi bahwa, terkadang saat
pelajaran berlangsung siswa ramai dan bermain dengan alat peraga yang
dibawanya, mengganggu siswa yang mengakibatkan menggangu konsentrasi
siswa, siswa kurang memperhatikan pelajaran dan kurang bisa menyerap
pelajaran dengan baik.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Putri siswi
SDN 1 Getasrejo Grobogan sebagai berikut
”Terkadang teman-teman kurang disiplin untuk mengikuti pelajaran,
teman-teman ramai sendiri-sendiri, bahkan ada siswa yang malah
sibuk sendiri untuk memainkan alat peraga yang dibawa dan
mengganggu teman yang lainnya, terkadang ada teman yang jail” (CL
5 hal 113 )
Penjelasan siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan diatas memebrikan
informasi bahwa terkadang siswa-siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan kurang
disiplin untuk mengikuti pelajaran, siswa-siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan
ramai sendiri-sendiri, bahkan ada siswa yang malah sibuk sendiri untuk
memainkan alat peraga yang dibawa dan mengganggu teman yang lainnya.
Dampak dari hambatan yang berlangsung dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam menggunakan strategi inkuiri dijelasakan oleh Wahyu
sebagai berikut.
” Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut, kami yang semula
antusias untuk mengikuti pembelajaran akhirnya tergaganggu dan
saya juga ikut bermain dengan teman dengan alat peraga yang dibawa,
sehingga penjelasan materi yang dijelaskan tidak saya terima dengan
baik ” ( CL 4 hal 109 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dari wawancara dengan siswa tersebut memeberikan informasi
bahwa, dengan adanya hambatan-hambatan yang terjadi pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi inkuiri, siswa yang semula antusias
untuk mengikuti pembelajaran akhirnya tergaganggu dan siswa juga ikut
bermain dengan alat peraga yang dibawa, sehingga penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan maksimal.
Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi Inkuiri dijelaskan oleh
Ibu Sutanti sebagai berikut
” Upaya yang kami lakukan untuk mengaatasi hambatan-hambatan
yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seperti dengan adanya
pendekatan antara guru dengan siswa untuk meminimalkan hambatan-
hambatan tersebut, memberikan nasehat-nasehat kepada siswa yang
kurang memiliki minat dalam pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. ( CL 2 hal 98 )
Penjelasan guru diatas memberikan informasi bahwa upaya yang kami
lakukan untuk mengaatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran seperti dengan adanya pendekatan antara guru
dengan siswa untuk meminimalkan hambatan-hambatan tersebut,
memberikan nasehat-nasehat kepada siswa yang kurang memiliki minat
dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Sri
Lestari dijelaskan sebagai berikut
“ Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan
menumbuhkan dan meningkatkan minat para siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih antusias dan termotivasi,
membuat suasana dalam kelas menjadi menyenangkan,dan tidak
membuat suasana menjadi jenuh atau bahkan membosankan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
senantiasa berkomunikasi kepada siswa sejauh mana masalah-masalah
yang diberikan oleh guru dapat terpecahkan” ( CL 3 hal 105)
Penjelasan guru diatas memberikan informasi bahwa untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan
minat para siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
antusias dan termotivasi, membuat suasana dalam kelas menjadi
menyenangkan,dan tidak membuat suasana menjadi jenuh atau bahkan
membosankan dan senantiasa berkomunikasi kepada siswa sejauh mana
masalah-masalah yang diberikan oleh guru dapat terpecahkan.
C. Pembahasan
1. Perencanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok sifat–sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan
Kurikulum yang dipakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum KTSP memberikan kesempatan
kepada setiap sekolah khususnya SDN 1 Getasrejo Grobogan untuk
mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
sesuai dengan karakteristik sekolah. Untuk itulah sekolah dituntut melakukan
inisiatif dalam menggali secara mandiri berbagai potensi dan sumber daya
untuk mendukung pembelajaran yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam guru SDN 1 Getasrejo Grobogan dengan menggunakan
strategi inkuiri, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) mengacu pada
silabus yang ada, guru SDN 1 Getasrejo Grobogan meyusun RPP untuk
setiap Kompetensi Dasar. Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggunakan strategi inkuiri berdasarkan dengan silabus yang
telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, guru menyusun rencana
pelakasanaan pembelajaran untuk setiap Kompetensi Dasar.
Dalam perencanaan pembelajaran guru SDN 1 Getasrejo Grobogan
menguraikan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam. Komponen-
komponen yang terdapat didalam rencana pelakasanaan pembelajaran antara
lain adalah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan
Pembelajaran, materi pembelajaran, strategi yang digunakan dalam
penyampaian materi, rincian pembelajaran, media yang digunakan dan
sumber belajar. Di dalamnya juga dicantumkan tentang penilaian yang kami
gunakan, penilaian yang digunakan disesuaikan dengan materi dan strategi
yang digunakan sehingga dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan khususnya dengan strategi inkuiri.
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap Kompetensi
Dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
yang disesuaikan dengan jam pelajaran yang ada di jadwal. Komponen utama
rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) adalah tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar.
Ketersediaan sarana prasarana sebagai penunjang pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan strategi inkuiri
yang perlu diperhatikan salah satunya adalah ketresediaan seperti alat peraga
yang digunakan oleh guru untuk membantu melaksanakan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan penerapan strategi inkuiri, sejauh ini sarana dan
prasarana yang ada di SDN 1 Getasrejo Grobogan sudah cukup baik untuk
pelaksanan pembelajaran dengan mengguanakan strategi inkuiri, siswa juga
memebawa alat peraga dari rumah.
Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (2006:61) mengatakan
bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Perencanaan penting untuk pembelajaran di Sekolah karena
memungkinkan siswa diberi kesempatan terbaik untuk memperoleh kemajuan
dalam perkembangan dan belajar. Guru dapat memahami peranannya dan
tugas-tugas yang harus dicapai siswa untuk berkembang dan belajar. Guru
menyediakan sumber-sumber belajar untuk mendukung proses belajar.
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Hal ini sejalan dengan pendapat Uno (2006:3) upaya perbaikan
pembelajaran melalui perencanaan pembelajaran dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut :
1). Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencnaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2). Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
3). Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar
4). Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa
secara perseorangan.
5). Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6). Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar.
7). Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran.
Strategi inkuiri ini juga pernah diteliti oleh Anjar (2009) yang
berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan strategi
inkuiri dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok pesawat sederhana di
SD N 3 Kaloran tahun ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan,
nilai rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus 1 diperoleh 70,50 dan pada
siklus 2 meningkat menjadi 77.69. Nilai rata-rata hasil belajar afektif minat
pada siklus 1 diperoleh 80,10 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,83.
Nilai rata-rata hasil belajar afektif sikap pada siklus 1 diperoleh 80,35 dan
pada siklus 2 meningkat menjadi 90,15. Nilai rata-rata hasil belajar afektif
nilai pada siklus 1 diperoleh 82,45 dan siklus 2 meningkat menjadi 88,10.
Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada siklus 1 yaitu 85,50 meningkat
menjadi 93,00 pada siklus 2. Dari hasil yang peroleh, penelitian dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
menggunakan strategi inkuiri pada siswa SD N Kaloran Temanggung dapat
meningkat hasil belajar siswa secara optimal.
2. Pelaksanaan srategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok sifat–sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan
Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan mengawali pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam menggukan strategi inkuri dengan memberikan motivasi
kepada siswa, bercerita mengenai contoh-contoh yang perlu diteladani oleh
siswa, setelah itu memberikan apresiasi kepada siswa dan mengulas materi
pelajaran yang sebelumnya, kemudian mangaitkan materi dengan
pengalaman-pengalaman sehari yang pernah dialami oleh siswa.
Model pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang langsung
terpusat pada peserta didik yang mana nantinya kelompok-kelompok siswa
tersebut akan dibawa dalam persoalan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pernyataan atas permasalahan tersebut. Model pembelajaran ini
dapat melatih para siswa untuk belajar mulai dari menyelidiki dan
menemukan masalah hingga menarik kesimpulan. menjadikan siswa akan
lebih banyak belajar mandiri untuk memecahkan permasalahan yang telah
diberikan oleh guru. Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu,
kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langah inkuiri sangat
diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Kunandar (2010:373) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
dilakukan melalui beberapa siklus, yaitu observasi (observation), bertanya
(questioning), mengajukan hipotesis (hypothesis), pengumpulan data (data
gathering), pembahasan, dan penyimpulan (conclusion). Proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut: 1) orientasi, 2) merumuskan masalah, 3)
merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan 6)
merumuskan kesimpulan.
Prinsip-prinsip yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri
antara lain adalah: 1) berorientasi pada pengembangan intelektual: siswa
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. 2) Prinsip interaksi:
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru sebagai
pengatur lingkungan yang mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan
kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3) Prinsip bertanya:
kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat
diperlukan, baik bertanya untuk melacak maupun bertanya untuk menguji
kemampuan. 4) Prinsip belajar untuk berpikir: belajar merupakan proses
mengembangkan potensi seluruh kemapuan otak bukan hanya sekedar bukan
hanya mengingat. 5) Prinsip keterbukaan: guru menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2013) yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya”. Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA yang
pencapaiannya hanya 35,8% siswa yang tuntas memenuhi nilai KKM mata
pelajaran IPA. Selain itu, guru masih menggunakan strategi yang bersifat
teacher centered,yaitu strategi ceramah. Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah, (1) mengetahui gambaran
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada mata pelajaran IPA materi gaya dan(2) mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA materi gaya. Strategi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
mengadaptasi model Kemmis&Taggart dengan jumlah tiga siklus. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri 3 Cibodas Lembang dengan
jumlah siswa sebanyak 39 orang. Instrumen pembelajaran yang digunakan
adalah berupa tes, lembar observasi (observasi guru dan lembar observasi
siswa), dan lembar angket. Hasil penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing ditunjukkan dengan perencanaan setiap
siklusnya yang mengalami perbaikan berdasarkan hasil refleksi di siklus
sebelumnya.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat dilihat dari aktivitas guru dan siswa pada setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
siklusnya yang mengalami peningkatan. Pencapaian hasil belajar kognitif
siswa pada siklus I mencapai rata-rata 63,07 dengan ketuntasan 59%, siklus II
mencapai rata-rata 70,83% dengan ketuntasan 66,6% dan siklus III mencapai
rata-rata 80,73 dengan ketuntasan 97,4%. Adapun hasil belajar afektif siswa di
siklus I mencapai 63,6%, siklus II mencapai 68,9% dan siklus III mencapai
75,7%. Hasil belajar psikomotor siswa padasiklus I mencapai 67,7%, siklus II
70,4 dan siklus III mencapai 78,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi gaya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat saran yang hendak disampaikan
yaitu guru atau peneliti lain yang akan melakukan pembelajaran IPA untuk
mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran, seperti model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang sudah terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Evaluasi strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan materi pokok sifat–sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan dan hasil yang dicapai
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan, Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan melaksanakan evaluasi setelah selesai pelaksanan pembelajaran
dengan penerapan strategi inkuri, dengan memberikan soal untuk dikerjakan
oleh siswa secara mandiri untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
diberikan materi dengan menggunakan strategi inkuiri. Guru SDN 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Getasrejo Grobogan melaksanakan evaluasi disetiap akhir pembelajaran,
Guru SDN 1 Getasrejo Grobogan meminta siswa untuk mengerjakan soal
secara mandiri, dari hasil jawaban siswa tersebut, Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan mempunyai gambaran mengenai sejauh mana pemahaman siswa
ketika melaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan
strategi inkuiri.
Bentuk soal yang digunakan untuk mengevaluasi pelaksaaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi inkuri
menggunakan bentuk soal bentuk pilihan ganda dan dalam bentuk essay,
guru memberikan waktu 45 menit untuk mengerjakannya. Berdasarkan hasil
ulangan yang dilaporkan oleh guru kelas didapatkan bahwa prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan ketika guru hanya
melaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah, sekitar 90% hasil
belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), untuk
KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo
Grobogan adalah 7.
Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik (2005: 145), evaluasi
dimaksudkan untuk mengamati hasil belajar siswa dan berupaya menentukan
bagaimana menciptakan kesempatan belajar itu sendiri, selain itu untuk
mengamati peranan guru, strategi pengajaran khusus, teori kurikulum, dan
prinsip-prinsip belajar untuk diterapkan dalam pengajaran. Tujuan penilaian
tidak lain adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang sejauh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
mana tingkat pencapaian siswa dalam memahami materi pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang dilaksanakan
dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya dapat dikelompkkan menjadi
dua yaitu: pertama membantu guru dalam menentukan derajat tujuan
pengajaran agar dapat dicapai. kedua membantu guru untuk mengetahui
keadaan yang benar dari para siswanya. Menurut Sukardi (2008:4), fungsi
evaluasi adalah;
1) sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan oleh
seorang guru
2) untuk mengetahui aspek aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar
3) mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
4) sebagai alat untuk mengetahui perkembangan kelas siswa
5) sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua siswa
Penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2013) berjudul “Peningkatan
aktivitas belajar siswa dengan strategi inkuiri pada pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar”. Penerapan pendekatan inkuiri akan membantu siswa
lebih mudah dan terfokus untuk memahami suatu materi pokok dan melatih
siswa agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya. Peneltian ini
bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan inkuiri pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 17 Air Upas. strategi yang digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
dalam penelitian ini adalah strategi deskriptif. Bentuk Penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 17 Air Upas
Kecamatan Air Upas Kabupaten Ketapang. Hasil penelitian yaitu (1)
Penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan aktivitas fisik siswa sebesar 28,57%. (2) Penggunaan
strategi inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas
mental siswa sebesar 32,33% yaitu peningkatan dalam kategori aktivitas
mental siswa. (3) Penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan aktivitas emosional siswa sebesar 42,86% yaitu
peningkatan dalam kategori aktivitas emosional siswa.(4) Penggunaan
strategi inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam merencanakan pembelajaran sebesar 25%. (5) Penggunaan
pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran sebesar 92,31%.
4. Kendala dan solusi pemecahan dalam penggunaan strategi inkuiri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok sifat –
sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
Hambatan yang terjadi dalam penggunaan strategi inkuri pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan alam terletak pada cuaca yang berlangsung
ketika pembelajaran berlangsung pada materi pokok sifat-sifat cahaya,
diperlukan sinar matahari secara langsung untuk mempraktekkan teori-teori
yang diajarkan seperti memepraktekkan sifat-sifat cahaya yang mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
cermin datar, menentukan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung,
mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung dimana
untuk mempraktekkannya membutuhkan sinar matahari secara langsung.
Terkadang siswa-siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan kurang disiplin
untuk mengikuti pelajaran, siswa-siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan ramai
sendiri-sendiri, bahkan ada siswa yang malah sibuk sendiri untuk memainkan
alat peraga yang dibawa dan mengganggu teman yang lainnya. Dengan
adanya hambatan-hambatan yang terjadi pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan strategi inkuiri, siswa yang semula antusias untuk
mengikuti pembelajaran akhirnya tergaganggu dan siswa juga ikut bermain
dengan alat peraga yang dibawa, sehingga penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan maksimal.
Upaya yang dilakukan untuk mengaatasi hambatan-hambatan yang
muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seperti dengan adanya pendekatan
antara guru dengan siswa untuk meminimalkan hambatan-hambatan tersebut,
memberikan nasehat-nasehat kepada siswa yang kurang memiliki minat
dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan menumbuhkan dan
meningkatkan minat para siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih antusias dan termotivasi, membuat suasana dalam kelas
menjadi menyenangkan,dan tidak membuat suasana menjadi jenuh atau
bahkan membosankan dan senantiasa berkomunikasi kepada siswa sejauh
mana masalah-masalah yang diberikan oleh guru dapat terpecahkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Penelitian yang dilakukan oleh Endah, Widha, dan Haryono (2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia
dengan inkuiri terbimbing menggunakan media modul dan e-learning,
kemampuan pemahaman membaca, dan kemampuan berpikir abstrak
terhadap prestasi belajar siswa dan interaksinya. Penelitian ini menggunakan
strategi kuasi eksperimen, dilakukan di SMA Negeri 1 Wonogiri tahun
Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini sampel dipilih secara acak (cluster
random sampling), sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA5,6
menggunakan media modul dan kelas XI IPA4,7 menggunakan media e-
learning. Analisis data penelitian menggunakan anava dengan desain faktorial
2x2x2 sel tak sama dengan bantuan software PASW Versi 18. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh pembelajaran kimia
menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul dan e-learning
terhadap prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh kemampuan pemahaman
membaca terhadap prestasi belajar siswa; (3) ada pengaruh kemampuan
berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (4) ada interaksi antara
pembelajaran kimia menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul
dan e-learning dengan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi
belajar siswa; (5) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia
menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul dan e-learning dengan
kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (6) tidak ada
interaksi antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan
berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada interaksi antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
pembelajaran kimia menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul
dan e-learning, kemampuan pemahaman membaca, kemampuan berpikir
abstrak terhadap prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Perencanaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok sifat –sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan
Kurikulum yang pakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dengan kurikulum KTSP. Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan mempunyai keleluasaan dalaam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk mata pelajaran Ilmu Pengetuhuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri berdasarkan dengan silabus yang telah
ditetapkan, guru menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran untuk setiap
Kompetensi Dasar. Komponen-komponen yang terdapat didalam rencana
pelakasanaan pembelajaran antara lain adalah Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, materi pembelajaran,
strategi yang digunakan dalam penyampaian materi, rincian pembelajaran,
media yang digunakan dan sumber belajar, didalamnya juga dicantumkan
tentang penilaian yang digunakan.
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
2. Pelaksanaan srategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok sifat –sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan
Sebelum pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri dilaksanakan, guru SDN 1 Getasrejo Grobogan
membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing
terdiri dari 2 - 3 orang siswa tiap kelompok. Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggukan strategi inkuri dengan memberikan motivasi dan apresiasi.
Langkah-langkah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
mengguanakan strategi inkuiri adalah 1) orientasi, 2) merumuskan masalah,
3) merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan
6) merumuskan kesimpulan.
3. Evaluasi strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan materi pokok sifat –sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan? dan hasil yang dicapai
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan, Guru SDN 1 Getasrejo
Grobogan melaksanakan evaluasi setelah selesai pelaksanan pembelajaran
dengan penerapan strategi inkuri, dengan memberikan soal untuk dikerjakan
oleh siswa secara mandiri. Bentuk soal yang digunakan untuk mengevaluasi
pelaksaaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
strategi inkuri menggunakan bentuk soal bentuk pilihan ganda dan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
bentuk essay, guru memberikan waktu 45 menit untuk mengerjakannya.
Berdasarkan hasil ulangan yang dilaporkan oleh guru kelas didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan
ketika guru hanya melaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah,
sekitar 90% hasil belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), untuk KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1
Getasrejo Grobogan adalah 7.
4. Kendala dan solusi pemecahan dalam penggunaan strategi inkuiri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok sifat –
sifat cahaya bagi siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan
Hambatan yang terjadi dalam penggunaan strategi inkuri pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan alam terletak pada kendala teknis seperti faktor
cuaca yang berlangsung ketika pembelajaran berlangsung pada materi pokok
sifat-sifat cahaya. Kendala yang lainnya adalah saat mengikuti pembelajaran
ada siswa SDN 1 Getasrejo Grobogan ramai, sibuk sendiri untuk memainkan
alat peraga yang dibawa dan mengganggu teman yang lainnya. Dengan
adanya hambatan tersebut penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
tidak dapat diterima dengan maksimal.Upaya yang dilakukan untuk
mengaatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
pembelajaran seperti dengan adanya pendekatan antara guru dengan siswa
untuk meminimalkan hambatan-hambatan tersebut, memberikan nasehat-
nasehat kepada siswa yang kurang memiliki minat dalam pembelajaran
khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
B. Implikasi
1. Jika Siswa dapat menjadikan penelitian ini sebagai pedoman dalam strategi
belajar yang efektif maka akan menumbuhkan semangat bagi siswa untuk
belajar khususnya belajar tentang materi Ilmu Pengethuan Alam
2. Jika guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai landasan dalam
memberikan strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi
siswa, maka guru dapat mendesain pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
yang aktif kreatif dan menyenangkan melalui strategi inkuiri.
3. Jika sekolah dapat menjadikan penelitian ini sebagai landasan dalam
mempelajari strategi-strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan nilai
KKM siswa dengan semaksimal mungkin, maka penelitian ini dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi anak didiknya.
C. Saran -saran
1. Bagi Kepala Sekolah SDN 1 Getasrejo
Kepala sekolah mengarahkan, membimbing guru untuk
melaksanakan pembelajaran yang bervariasi dengan berbagai macam
strategi pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton, menjadikan
siswa lebih termotivasi dan prestasi belajar dapat dicapai dengan maksimal
2. Bagi Guru Kelas V SDN 1 Getasrejo
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan variasi strategi
pembelajaran yang ada, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
3. Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Siswa senantiasa mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat
dan antusias sehingga hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan dan
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
DAFTAR PUSTAKA
Amri. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif Enovatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi
Pusaka
Anjar. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi
Inkuiri pada Pembelajaran IPA dengan Materi Pokok Pesawat Sederhana.
Temanggung.
Arikunto, Suharsimi. 2002. ”Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, suharsimi. 1997. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asep Herry Hermawan, Asra, dan Laksmi Dewi. 2007. Belajar dan Pembelajaran
SD. Bandung: UPI PRESS.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas
Endah Dwi Yuniyanti, Widha Sunarno, Haryono. 2012. Pembelajaran Kimia
Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul Dan E – Learning
Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan
Berpikir Abstrak. JURNAL INKUIRI ISSN: 2252-7893, Vol 1, No 2, 2012
(hal 112-120) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Endah Sutasih. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar Melalui Strategi Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Sdn I Sribit
Delanggu Pada Pelajaran IPS . Jurnal . PEDAGOGIA Vol. 2, No. 1,
Februari 2013: halaman 59-70
Hartono, Susanto. 2013. Peningkatan aktivitas belajar siswa Dengan strategi
inkuiri pada pembelajaran IPA Di sekolah Dasar. Jurnal Penelitian. PGSD,
FKIP Universitas Tanjungpura.
Hasan. 1996. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harsono. 1993. Prinsip Pembelajaran IPA. Jakarta : Sinar Dunia
H.B. Siswanto. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis. 1992. Pendidikan IPA 2. Jakarta::
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Johnson, Johnson & Smith. 1991. The Internal Dynamics Of Cooperative
Learning. Plenum Press: New York and London. Massashucetts.
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Mattew B Milles.A Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: :
UI Press
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Sebuah Panduan
Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2002). MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya.
Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algosindo.
Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Jawa Timur : Depdiknas.
Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk. 2002. Pembelajaran Kontestual (Contextual
Teaching And Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT.
Grasindo.
Purwanti, Dwi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya.
S2 thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Priatna, Hendar. 2013. Penerapan Strategi Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Konsep Pesawat
Sederhana: Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn 2 Cibungurkelas V Semester
II Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat. S2 thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Refandi. 2006. KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah Buku IPA. CV Timur Putra Mandiri.
Spradley. 2007 . The Ethnographic Intervie. Yogyakarta : PT Tiara Wacana
Yogya
Srini M. Iskandar. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Sugiyono. 2009. Strategi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
Sukmadinata. 2007. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Sumiati. 2009. Strategi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.
Sutopo.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta : Sebelas Maret
University Press
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Penbelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
CATATAN LAPANGAN
Nomor Catatan : 01
Jenis : Wawancara
Hari / Tanggal : Rabu, 2 April 2014
Waktu : Pukul 10.00 – 11.00
Tempat : Kantor SD Negeri 1 Getasrejo
Pengamat : Hernowo (P)
Subjek : Ibu Rubiyanti, selaku kepala Sekolah (KS)
Topik : Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Kegiatan penelitian diawali dengan izin peneliti untuk melakukan
kegiatan penelitian. Pihak SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten
Grobogan memberikan izin untuk melakukan penelitian dan peneliti dipersilahkan
untuk melakukan wawancara dengan kepala sekolah SDN 1 Getasrejo Kecamatan
Grobogan Kabupaten Grobogan. Peneliti hanya bertanya seputar penggunaan
strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan.
Hal yang detail berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tidak
peneliti lakukan karena peneliti akan bertanya secara detail dengan guru IPA SD
Negeri 1 Getasrejo Grobogan. Berikut ini hasil wawancara yang berhasil peneliti
lakukan dengan kepala sekolah SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan
Kabupaten Grobogan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
P : Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran IPA SDN 1 Getasrejo
Grobogan?
KS : Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
SDN 1 Getasrejo Grobogan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ), dengan penggunaan KTSP pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,
mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia
P : Apa yang ibu ketahui tentang model pembelajaran inkuiri?
KS : model pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang langsung terpusat
pada peserta didik yang mana nantinya kelompok-kelompok siswa tersebut
akan dibawa dalam persoalan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pernyataan atas permasalahan tersebut. Model pembelajaran ini dapat
melatih para siswa untuk belajar mulai dari menyelidiki dan menemukan
masalah hingga menarik kesimpulan. menjadikan siswa akan lebih banyak
belajar mandiri untuk memecahkan permasalahan yang telah diberikan oleh
guru. Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan
guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
P : Bagaimana hasil prestasi dari Efektivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggunakan metode inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan
ini?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
KS : Berdasarkan hasil ulangan yang dilaporkan oleh guru kelas didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan
ketika guru hanya melaksanakan pembelajaran dengan metode ceramah,
sekitar 90% hasil belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), untuk KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN
1 Getasrejo Grobogan adalah 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
CATATAN LAPANGAN
Nomor Catatan : 02
Jenis : Wawancara
Hari / Tamggal : Kamis, 10 April 2014
Waktu : Pukul 09.00 – 10.00
Tempat : Kantor SD Negeri 1 Getasrejo
Pengamat : Hernowo (P)
Subjek : Ibu Sutanti, guru kelas SDN 1 Getasrejo Grobogan (ST)
Topik : Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Peneliti melakukan kegiatan penelitian dengan guru kelas SDN 1
Getasrejo Grobogan. Guru yang berkenan memberikan waktunya untuk
melakukan wawancara adalah Ibu Sutanti. Kegiatan wawancara dilakukan di
ruang kantor SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Pada
saat Ibu Sutanti tidak mengajar, beliau bersedia untuk melakukan wawancara
sehingga tidak mengganggu aktivitas mengajarnya. Beliau bersikap kooperatif
sehingga penulis mendapatkan banyak informasi dari hasil jawaban yang
diberikan. Berikut ini Hasil Wawancara dengan Ibu Sutanti.
P : Kurikulum apa yang pakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini bu?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
ST : Kurikulum yang pakai di SDN 1 Getasrejo Grobogan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan kurikulum KTSP memberikan kesempatan kepada setiap
sekolah khususnya SDN 1 Getasrejo Grobogan untuk mengembangkan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan
karakteristik sekolah. Untuk itulah sekolah dituntut melakukan inisiatif
dalam menggali secara mandiri berbagai potensi dan sumber daya untuk
mendukung pembelajaran yang digunakan
P : Dengan menggunakan strategi pembelajaran apa dalam RPP mata pelajaran
IPA yang ibu terapkan?
ST : Saya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetuhuan Alam dengan menggunakan strategi inkuiri berdasarkan
dengan silabus yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, Kami
menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran untuk setiap Kompetensi
Dasar
P : RPP disusun untuk apa dalam pembelajaran IPA kelas V SDN 1 Getasrejo
Grobogan?
ST : RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Kami merancang RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan jam pelajaran yang ada di jadwal.
Komponen utama RPP adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
strategi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
P : Bagaimana model belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan dengan menggunakan
strategi inkuiri ini?
ST : Sebelum pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri dilaksanakan, saya membagi siswa kedalam
kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 2 - 3 orang
siswa tiap kelompok, siswa diarahkan untuk menggunakan langkah inkuiri
dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
P : Bagaimana saudara pengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri ini?
ST : Kami mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri dengan memberikan motivasi kepada siswa,
saya bercerita mengenai contoh-contoh yang perlu diteladani oleh siswa,
setelah itu saya memberikan apresiasi kepada siswa seperti dengan mengulas
materi pelajaran yang sebelumnya diterangkan, kemudian saya menerangkan
materi yang akan saya ajarakan dengan mangaitkan dengan pengalaman-
pengalaman sehari yang pernah dialami oleh siswa
P : Apa yang ibu ketahui tentang model pembelajaran inkuiri?
ST : Pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong
untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
P : Bagaimana langkah-langkah pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam ini?
ST: Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1)orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) merumuskan hipotesis,
4)mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan 6) merumuskan
kesimpulan
P : Prinsip-prinsip apa yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri?
ST : Prinsip-prinsip yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri antara
lain adalah : 1) berorientasi pada pengembangan intelektual : siswa
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. 2) Prinsip interaksi :
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru sebagai
pengatur lingkungan yang mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan
kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3) Prinsip bertanya :
kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat
diperlukan, baik bertanya untuk melacak maupun bertanya untuk menguji
kemampuan. 4) Prinsip belajar untuk berpikir : belajar merupakan proses
mengembangkan potensi seluruh kemapuan otak bukan hanya sekedar
bukan hanya mengingat. 5) Prinsip keterbukaan : guru menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya
dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
P : Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan ini?
ST : Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi
inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan, kami melaksanakan evaluasi setelah
selesai pelaksanan pembelajaran dengan penerapan strategi inkuri, dengan
memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa secara mandiri untuk
mengetahui pemahaman siswa setelah diberikan materi dengan
menggunakan strategi inkuiri
P : Kapan ibu melaksanakan evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan strategi inkuiri di SDN 1 Getasrejo Grobogan ini?
ST : Saya melaksanakan evaluasi disetiap akhir pembelajaran, saya meminta
siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri, dari hasil jawaban siswa
tersebut, saya mempunyai gambaran mengenai sejauhmana pemahaman
siswa ketika melaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
penerapan strategi inkuiri
P : Bagaimana bentuk soal yang saudara gunakan dalam kegiatan evaluasi
pelaksaaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
strategi inkuri ini?
ST : Bentuk soal yang kami gunakan untuk mengevaluasi pelaksaaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi
inkuri menggunakan bentuk soal bentuk pilihan ganda dan dalam bentuk
essay, saya memberikan waktu 45 menit untuk mengerjakannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
P : Apa tujuan dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
ST : Tujuan dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain adalah untuk mengetahui
kemajuan belajar siswa, untuk mengetahui efektifitas mengajar guru dengan
strategi mengajar yang digunakan, Untuk mengetahui apakah komponen-
komponen dalam proses pembelajaran sudah memberikan kontribusi positif
bagi proses pembelajaran. Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan
pemikiran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Mengetahui
sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran, Menentukan
tingkat kemajuan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
P : Hambatan apa yang saudara temui dalam penggunaan strategi inkuri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Kecamatan
Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
ST : Hambatan yang terjadi dalam penggunaan strategi inkuri pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan alam terletak pada cuaca yang berlangsung
ketika pembelajaran berlangsung pada materi pokok sifat-sifat cahaya,
diperlukan sinar matahari secara langsung untuk mempraktekkan teori-teori
yang diajarkan seperti memepraktekkan sifat-sifat cahaya yang mengenai
cermin datar, menentukan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung,
mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung dimana
untuk mempraktekkannya membutuhkan sinar matahari secara langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
P : Apa hambatan lain yang ibu temui dalam penggunaan strategi inkuri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Kecamatan
Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
ST : Terkadang saat pelajaran berlangsung, siswa ramai dan bermain dengan alat
peraga yang dibawanya sendiri sehingga mengganggu siswa sehingga
menggangu konsentrasi siswa, siswa kurang memperhatikan pelajaran dan
kurang bisa menyerap pelajaran dengan baik
P : Usaha atau upaya apa yang ibu lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi inkuri
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
ST : Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seperti dengan adanya pendekatan
antara guru dengan siswa untuk meminimalkan hambatan-hambatan
tersebut, memberikan nasehat-nasehat kepada siswa yang kurang memiliki
minat dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
CATATAN LAPANGAN
Nomor Catatan : 03
Jenis : Wawancara
Hari / tanggal : Rabu, 16 April 2014
Waktu : Pukul 10.00 – 11.00
Tempat : Kantor SD Negeri 1 Getasrejo
Pengamat : Hernowo (P)
Subjek : Ibu Sri Lestari selaku Guru (SL)
Topik : Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Bukan hanya dengan Ibu Sutanti saja peneliti melakukan kegiatan
wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sri Lestari selaku Guru
SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Sama halnya ketika
peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sutanti, Ibu Sri Lestari menjawab
setiap pertanyaan yang peneliti ajukan. Di ruang guru kami melakukan kegiatan
wawancara dan tidak terganggu dengan ramainya sekolah sebab dilakukan pada
saat jam belajar ketika Ibu Sri Lestari tidak melakukan tugas mengajar. Berikut ini
hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu Sri Lestari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
P : Dalam RPP pada mata pelajaran IPA guru menggunakan strategi
pembelajaran apa?
SL : Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi inkuiri, kami selaku guru
kelas di SDN 1 Getasrejo Grobogan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP ) mengacu pada silabus yang ada, kami meyusun RPP
untuk setiap Kompetensi Dasar.
P : Komponen-komponen apa yang ibu buat dalam penyusunan RPP pada mata
pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten
Grobogan?
SL : Dalam perencanaan pembelajaran kami menguraikan segala sesuatu yang
akan kami laksanakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
Ilmu pengetahuan Alam. Komponene-komponenen yang terdapat
didalamnya antara lain adalah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator, Tujuan Pembelajaran, materi pembelajaran, strategi yang
digunakan dalam penyampaian materi, rincian pembelajaran, media yang
digunakan dan sumber belajar. Di dalamnya juga kami cantumkan tentang
penilaian yang kami gunakan, penilaian yang digunakan disesuaikan dengan
materi dan strategi yang digunakan sehingga dapat mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan khususnya
dengan strategi inkuiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
P : Dalam perencanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi inkuri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Grobogan juga
harus memperhatikan apa saja?
SL : Ketersediaan sarana prasarana sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan strategi inkuiri yang perlu
diperhatikan salah satunya adalah ketersediaan alat peraga yang digunakan
oleh guru untuk membantu melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan penerapan strategi inkuiri, sejauh ini sarana dan prasarana
yang ada di SDN 1 Getasrejo Grobogan sudah cukup baik untuk pelaksanan
pembelajaran dengan mengguanakan strategi inkuiri, siswa juga membawa
alat peraga dari rumah
P : Bagaimana saudara pengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan strategi inkuiri ini?
SL : saya mengawali pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggukan
strategi inkuri dengan memeberikan motivasi kepada siswa, setelah itu saya
memberikan apresiasi kepada siswa seperti dengan mengulas materi
pelajaran yang sebelumnya diterangkan, kemudian saya merangkan materi
yang akan saya ajarakan dengan mangaitkan dengan pengalaman-
pengalaman sehari yang pernah dialami oleh siswa
P : Bagaimana langkah-langkah pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam ini?
SL : Langkah-langkah pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dilakukan melalui beberapa siklus, yaitu observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
bertanya, mengajukan hipotesis, pengumpulan data pembahasan, dan
penyimpulan yang dialakukan oleh siswa dan guru
P : Usaha atau upaya apa yang ibu lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi inkuri
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
SL : Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan menumbuhkan dan
meningkatkan minat para siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih antusias dan termotivasi, membuat suasana dalam kelas
menjadi menyenangkan,dan tidak membuat suasana menjadi jenuh atau
bahkan membosankan dan senantiasa berkomunikasi kepada siswa sejauh
mana masalah-masalah yang diberikan oleh guru dapat terpecahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
CATATAN LAPANGAN
Nomor Catatan : 04
Jenis : Wawancara
Hari / Tanggal : Kamis , 24 April 2014
Waktu : Pukul 09.00 – 09.30
Tempat : Ruang Kelas V
Pengamat : Hernowo (P)
Subjek : Wahyu, siswa kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan (W)
Topik : Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Kegiatan penelitian di SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan
Kabupaten Grobogan juga mengagendakan kegiatan wawancara dengan peserta
didik. Peneliti melakukan wawancara dengan Wahyu, siswa kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan. Pada saat jam istirahat peneliti melakukan kegiatan
wawancara yang bertempat di kelas V. Meskipun hasil jawabannya pendek-
pendek namun jawaban yang diberikan membantu peneliti untuk mengetahui
bagaimana Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten
Grobogan. Berikut ini hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Wahyu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
P : Apa yang dilakukan guru sebelum pelaksanaan pembelajaran inkuiri pada
mata pelajaran IPA di Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
ini?
W : Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil yang masing-
masing terdiri dari 2-3 orang siswa tiap kelompok, tiap kelompok diurutkan
berdasarkan urutan absensi, kemudian kami bekerjasama untuk
menyelesaikan masalah yang disampaikan oleh guru
P : Apa dampak yang kamu rasakan dengan adanya hambatan-hambatan dalam
penggunaan strategi inkuri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
SDN 1 Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
W : Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut, kami yang semula antusias
untuk mengikuti pembelajaran akhirnya terganggu dan saya juga ikut
bermain dengan teman dengan alat peraga yang dibawa, sehingga penjelasan
materi yang dijelaskan tidak saya terima dengan baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
CATATAN LAPANGAN
Nomor Catatan : 05
Jenis : Wawancara
Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014
Waktu : 09.00 – 09.30
Tempat : Ruang Kelas V
Pengamat : Hernowo (P)
Subjek : Putri siswi kelas V SDN 1 Getasrejo Grobogan (PT)
Topik : Penggunaan Strategi Inkuiri pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Getasrejo
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan peserta didik SDN 1
Getasrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Peserta didik yang
bersedia memberikan waktu untuk wawancara adalah Putri siswi kelas V SDN 1
Getasrejo Grobogan. Di ruang kelas kami melakukan wawancara, berikut hasil
wawancara yang berhasil kami lakukan.
P : Apa manfaat yang adik rasakan dengan penggunaan strategi inkuiri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini?
PT: Dengan penggunaan strategi inkuiri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam interaksi yang terjadi antara saya dengan teman dan juga guru,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
menjadi lebih hidup, saya lebih terlibat secara langsung dalam pembelajaran,
baik secara mandiri dan kelompok, saya berusaha aktif menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru, mencari pemecahan masalah, dan berusaha
untuk mencari solusi dari masalah yang diberikan
P : Hambatan apa yang kamu temui dalam penggunaan strategi inkuri pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 1 Getasrejo Kecamatan
Grobogan Kabupaten Grobogan ini?
PT : Terkadang teman-teman kurang disiplin untuk mengikuti pelajaran, teman-
teman ramai sendiri-sendiri, bahkan ada siswa yang malah sibuk sendiri
untuk memainkan alat peraga yang dibawa dan mengganggu teman yang
lainnya, terkadang ada teman yang jail
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
PEMETAAN KD DAN INDIKATOR
Tahun Pelajaran : 2014 -2015
Nama Sekolah : SD NEGERI 1 GETASREJO
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Program : V
Semester : 2 (dua)
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
5. Memahami
hubungan antara
gaya, gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5.1. Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya
gesek, gaya magnet)
o Mengelompokk
an benda-benda
yang bersifat
magnetis dan
yang tidak
magnetis.
o Menunjukkan
kekuatan gaya
magnet dalam
menembus
beberapa benda
melalui
percobaan.
o Memberi
contoh
penggunaan
gaya magnet
dalam
kehidupan
sehari-hari.
o Membuat
magnet.
o Menyimpulkan
bahwa gaya
gravitasi
menyebabkan
benda bergerak
ke bawah.
o Memprediksi
seandainya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
tidak ada gaya
gravitasi di
bumi.
o Membandingka
n gerak benda
pada
permukaan
yang berbeda-
beda (kasar,
halus).
o Menjelaskan
berbagai cara
memperkecil
atau
memperbesar
gaya gesekan.
o Menjelaskan
manfaat dan
kerugian yang
ditimbulkan
oleh gaya
gesekan dalam
kehidupan
sehari-hari.
5.2. Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
o Mengidentifika
si berbagai
jenis pesawat
sederhana misal
pengungkit,
bidang miring,
katrol dan roda.
o Menggolongka
n berbagai alat
rumah tangga
sebagai
pengungkit,
bidang miring,
katrol, dan
roda.
o Mengidentifika
si kegiatan
yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
menggunakan
pesawat
sederhana.
o Mendemonstras
ikan cara
menggunakan
pesawat
sederhana.
6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya/model
6.1. Mendeskripsi-kan
sifat-sifat cahaya
o Mendemonstras
ikan sifat
cahaya yang
mengenai
berbagai benda
(bening,
berwarna, dan
gelap).
o Mendeskripsika
n sifat-sifat
cahaya yang
mengenai
cermin datar
dan cermin
lengkung
(cembung atau
cekung).
o Menunjukkan
contoh
peristiwa
pembiasan
cahaya dalam
kehidupan
sehari-hari
melalui
percobaan.
o Menunjukkan
bukti bahwa
cahaya putih
terdiri dari
berbagai warna.
o Memberikan
contoh
peristiwa
penguraian
2 JP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
cahaya dalam
kehidupan
sehari-hari.
6.2. Membuat suatu
karya/model,
misalnya periskop
atau lensa dari
bahan sederhana
dengan
menerapkan sifat-
sifat cahaya.
o Menentukan
model yang
akan dibuat
dengan
menerapkan
sifat-sifat
cahaya, misal
periskop, atau
lensa
sederhana.
o Memilih dan
menentukan
berbagai
alat/bahan yang
sesuai.
o Menggunakan
bahan/benda
yang sesuai.
o Membuat
karya/model
yang sesuai
dengan
rancangan.
o Menguji cara
kerja model
yang dibuat.
o Memodifikasi
hasil rancangan
untuk
menghasilkan
karya/model
yang terbaik.
o Menerapkan
prinsip
keselamatan
kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.1 Mendeskripsikan
proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
o Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan.
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
o Mengidentifika
si komposisi
dan jenis-jenis
tanah, misalnya
: berpasir, tanah
liat, humus
7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi
o Menggambarka
n secara
sederhana
lapisan-lapisan
bumi (lapisan
inti, lapisan
luar dan kerak).
*)
7.4 Mendeskripsikan
proses daur air dan
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhinya
o Menjelaskan
pentingnya air.
o Menggambarka
n proses daur
air dengan
menggunakan
diagram atau
gambar.
7.5 Mendeskripsikan
perlunya
penghematan air
o Mengidentifika
si kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
daur air.
o Melakukan
pembiasaan
cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Alokasi
Waktu
menghemat air.
7.6 Mengidentifikasi
peristiwa alam
yang terjadi di
Indonesia dan
dampaknya bagi
makhluk hidup
dan lingkungan
o Membuat suatu
laporan
berdasarkan
hasil
pengamatan
atau
pengalaman
pribadi atau
laporan surat
kabar/media
lainnya tentang
peristiwa alam
misalnya banjir,
gempa bumi,
gunung
meletus.
o Menjelaskan
dampak dari
peristiwa alam
terhadap
kehidupan
manusia, hewan
dan lingkungan.
7.7 Mengidentifikasi
beberapa kegiatan
manusia yang
dapat mengubah
permukaan bumi
(pertanian,
perkotaan, dsb)
o Mengidentifika
si kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
permukaan
bumi.
JUMLAH
, Getasrejo, 2 Januari 2014
Mengetahui, Guru Kelas V
Kepala Sekolah
RUBIYANTI,S.Pd SUTANTI, S.Pd.SD
NIP. 198305072005012009 NIP 19600518 198012 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pokok AW
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6.1. Mendeksipsikan
sifat-sifat cahaya
- Mendemonstrasikan sifat
cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening,
berwarna, gelap)
- Mendemonstrasikan sifat-
sifat cahaya yang
mengenai cermin datar
dan cermin lengkung
(cembung dan cekung)
- Membandingkan gerak
benda pada permukaan
Cahaya dan
sifat sifatnya
Gaya gesek
Gaya grafitasi
2 JP X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pokok AW
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
yang berbeda-beda (kasar,
halus)
- Menjelaskan berbagai
cara memperkecil atau
memperbesar gaya gesek
- Menjelaskan manfaat dan
kerugian yang
ditimbulkan oleh gaya
gesek dalam kehidupan
sehari-hari
- Membandingkan
kecepatan jatuh dua buah
benda (yang berbeda
berat, bentuk dan ukuran)
dari ketinggian tertentu
- Menyimpulkan bahwa
gaya gravitasi
menyebabkan benda
bergerak ke bawah
- Memprediksi seandainya
tidak ada gaya gravitasi
bumi
- Menunjukkan contoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pokok AW
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
peristiwa pembiasan
cahaya dalam kehidupan
sehari-hari melalui
percobaan
6.2 Membuat suatu
karya/ model,
misalnya periskop
atau lensa dari
bahan sederhana
dengan
menerapkan sifat-
sifat cahaya
- Menentukan model yang
akan dibuat dengan
menerapkan sifat-sifat
cahaya, misalnya
periskop, lensa sederhana
- Memilih dan menentukan
berbagai alat/bahan yang
sesuai
- Menggunakan bahan/
benda
- Membuat karya model
yang sesuai dengan
rancangan
- Menguji hasil karyanya
- Memodifikasi hasil
rancangan untuk
menghasilkan karya
model yang terbaik
Penerapan
sifat-sifat
cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Kompetensi Dasar Indikator Materi
Pokok AW
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
- Menerapkan prinsip
keselamatan kerja
Uji Kompetensi 2 JP
Remedial 2JP
Pengayaan 2JP
, Getasrejo, 2 Januari 2014
Mengetahui, Guru Kelas V
Kepala Sekolah
RUBIYANTI,S.Pd SUTANTI, S.Pd.SD
NIP. 198305072005012009 NIP 19600518 198012 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD NEGERI 1 GETASREJO
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Program : V
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
6.1 Mendeskripsi-
kan sifat-sifat
cahaya
Cahaya Dan Sifat-
Sifatnya
A. Sifat cahaya
(Hlm.141)
o Memahami peta konsep
tentang cahaya
o Melakukan kegiatan 6.1 s.d
6.9
o Menyebutkan sifat cahaya :
- cahaya merambat lurus
- cahaya menembus benda
bening
o Mendemonstrasikan
sifat cahaya yang
mengenai berbagai
benda (bening,
berwarna, dan
gelap).
Tugas
Individu
dan
Kelompok
Laporan dan
unjuk kerja
Uraian
Kegiatan 6.1
Hlm.142
Kegiatan 6.2
Sumber:
Buku SAINS SD
Kelas V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
B. Antara cahaya
dan penglihatan
saling
berhubungan.
(Hlm.150)
- cahaya dapat dipantulkan.
- cahaya dapat dibiaskan
- cahaya putih terdiri dari
berbagai warna
o Memahami sifat cermin datar,
cermin cekung dan cermin
cembung.
o Memahami bayangan yang
terjadi pada cermin datar,
cermin cekung, cermin
cembung.
o Memahami istilah dari
pemantulkan teratur,
bayangan semu, bayangan
nyata, pembiasan, medium,
garis normal, spektrum.
o Menyebutkan contoh
peristiwa penguraian cahaya
dalam kehidupan sehari-hari.
o Memahami bahwa benda
terlihat oleh mata karena
o Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
yang mengenai
cermin datar dan
cermin lengkung
(cembung atau
cekung).
o Menunjukkan contoh
peristiwa pembiasan
cahaya dalam
kehidupan sehari-
hari melalui
percobaan.
o Menunjukkan bukti
bahwa cahaya putih
terdiri dari berbagai
warna.
o Memberikan contoh
peristiwa penguraian
cahaya dalam
kehidupan sehari-
hari.
Objektif
Hlm.143
Kegiatan 6.3
Hlm.144
Kegiatan 6.4
Hlm.144
Kegiatan 6.5
Hlm.145
Kegiatan 6.6
Hlm.146
Alat:
- Karton tebal,
tiga kayu,
gunting,
pelubang,
lampu senter,
gelas bening,
gelas
berwarna,
kaleng, batu,
karton, triplek,
plastik bening,
botol bening,
air jernih dan
berlumpur
- Senter, cermin
datar, kertas
hitam, sendok
makan,
pulpen, pensil,
mangkuk
bening,basko
m, selembar
kertas putih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
benda memantulkan cahaya
o Memahami bahwa mata tidak
dapat melihat benda yang
sangat kecil.
o Mengetahui cara menjaga
mata agar tidak rusak
- Membaca di tempat terang
- Tidak memandang
langsung sumber cahaya
yang menyilaukan.
o Mengetahui cacat mata
- Rabun
jauh
- Rabun
dekat
- Cacat
mata
tua
o Menyebutkan alat-alat optik
yang lain
- Kaca
pembesar
- Kamera
- Mikroskop
- Teropon
g
- Periskop
- Overhea
d
proyekto
r
o
Kegiatan 6.7
Hlm.147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Kegiatan 6.8
Hlm.147
Kegiatan 6.9
Hlm.149
6.2 Membuat suatu
karya/model,
misalnya
periskop atau
lensa dari bahan
sederhana
dengan
Cahaya Dan Sifat-
Sifatnya
C. Karya
berteknologi
sederhana
o Membuat kaca pembesar dari
air (hlm.155)
o Membuat kaca pembesar dari
bohlam (hlm.155)
o Menentukan model
yang akan dibuat
dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya,
misal periskop, atau
lensa sederhana.
Tugas
Individu
dan
Kelompok
Laporan
Uraian
Objektif
Membuat
kaca
pembesar dari
- Air
- Bohlam
Sumber:
Buku SAINS SD
Kelas V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
menerapkan
sifat-sifat
cahaya.
(hlm.155)
Cahaya Dan Sifat-
Sifatnya
C. Karya
berteknologi
sederhana
o Membuat kamera lubang
jarum (hlm.156)
o Membuat spektrum cahaya
(hlm.157)
o Membuat kaleidoskop
(hlm.157)
o Membuat cakram warna
(hlm.158)
o Membuat periskop (hlm.159)
o Memilih dan
menentukan berbagai
alat/bahan yang
sesuai.
o Menggunakan
bahan/benda yang
sesuai.
o Membuat
karya/model yang
sesuai dengan
rancangan.
o Menguji cara kerja
model yang dibuat.
o Memodifikasi hasil
rancangan untuk
menghasilkan
karya/model yang
terbaik.
o Menerapkan prinsip
keselamatan kerja.
Membuat
kamera
lubang jarum
Membuat
spektrum
cahaya
Membuat
cakram warna
Membuat
periskop
Alat:
- Plastik,
rantang, panci
besar, air,
garam dapur,
bongkahan es
- Kertas karton,
pelubang
kertas, kotak
kecil, segelas
air putih,
sendok kecil,
kertas koran.
- Bohlam bekas,
obeng, olastik,
karet gelang,
air jernih,
kertas koran
- Kaleng susu
bekas tanpa
penutup, karet
gelang, kertas
kalkir, paku,
palu besi
- Kertas karton
putih, gelas
bening, kertas
karton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
berwarna
gelap, senter
- Kotak bekas
pasta gigi,
kertas
potongan
kertas
beraneka
warna, karton,
gunting, lem,
dan penggaris,
- Karton warna
putih, benang
kelos dua utas,
cat air warna
merah, jingga,
kuning, hijau,
biru, nila, dan
ungu, gunting,
penggaris,
kuas, jangka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung
jawab ( responsibility )Dan Ketelitian ( carefulness)
, Getasrejo, 2 Januari 2014
Mengetahui, Guru Kelas V
Kepala Sekolah
RUBIYANTI,S.Pd SUTANTI, S.Pd.SD
NIP. 198305072005012009 NIP 19600518 198012 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
DISUSUN OLEH :
NAMA : SUTANTI, S.Pd.SD
NIP : 198305072005012009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Negeri 1 Getasrejo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Cahaya dan Sifat - Sifatnya
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
B. Kompetensi Dasar
6.1. Mendeskripsikan sifat – sifat cahaya
C. Indikator
Mendiskripsikan dan mendemontrasikan sifat – sifat cahaya yang mengenai
berbagai benda.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah diajarkan tentang sifat – sifat cahaya siswa kelas 5 semester 2 mampu :
Mendemonstrasikan sifat cahaya yang merambat lurus.
Menjelaskan sifat cahaya merambat lurus.
Mendemonstrasikan sifat cahaya yang menembus benda bening.
Menjelaskan sifat cahaya menembus benda bening.
Mendemonstrasikan sifat cahaya dapat dibiaskan.
Menjelaskan sifat cahaya dapat dibiaskan.
E. Materi Esensial
Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau
dipantulkan dari benda tersebut,yang sampai ke mata. Sumber cahaya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
benda – benda yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Contohnya matahari,
lampu dan lilin.
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya sebagai
berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah – celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala arah.
Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi yang terkena
cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi yang tidak terkena
cahaya matahari akan terjadi malam.
Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh percobaan bahwa cahaya
merambat lurus.
Cahaya menembus benda bening
Benda – benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening. Contohnya air
bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol bening. Benda – benda yang
tidak dapat ditembus cahaya desebut benda gelap. Contohnya kertas, air susu dan
air kopi. Benda yang tidak tembus cahaya apabila dikenai cahaya akan
membentuk suatu bayangan karena tidak dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. Contohnya seperti gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya ketika
melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya adalah zat
perantara yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat daripada medium air.
Medium air lebih rapat daripada medim udara.
a. Bila cahaya datang dari medium renggang ke medium yang lebih rapat, maka
cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya pembiasan dari udara
ke air.
b. Bila cahaya datang dari medium rapat ke medium renggang maka cahaya
akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya pembiasan cahaya dari air ke
udara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari – hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak patah.
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman sesungguhnya jika
airnya tenang.
F. Media Pembelajaran
Sumber
Buku elektronik Sains Jilid 5.Pengarang:Haryanto. Penerbit:Erlangga.Halaman:
109 – 122
Alat demonstrasi
Alat dan bahan
1) 3 kertas kardus berukuran 10 cm x 15 cm
2) lilin
3) korek api
4) Pensil.
5) Gelas
6) Air
7) Senter
G. Metode dan Pendekatan
1. Metode : Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi
2. Pendekatan : Inkuiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
H. Rincian Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
Motifasi
Guru memberikan sebuah ilustrasi kepada murid dengan bercerita, Setiap malam
Leo selalu membaca buku di kamarnya. Semua pelajaran yang telah dipelajari
pada siang hari, dia baca kembali. Selain itu, Leo selalu mempersiapkan buku
pelajaran yang akan dipelajarinya esok hari di kelas. Suasana di kamar terlihat
terang. Lampu menerangi setiap benda yang ada di kamar Leo.
Rumusan masalah
Bagaimana yang terjadi jika listrik mati dan tidak ada lampu penerangan yang
menyala?
Hipotesa
Jawaban siswa
2. Kegiatan inti ( 50 menit )
Explorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Mendemonstrasikan alat peraga dari 3 buah kertas kardus yang di lubangi
tengahnya dengan pisau, kemudian 3 kertas tersebut dijajarkan dalam satu garis.
Di belakang kertas ketiga dinyalakan sebuah lilin. Kemudian guru menyuruh
salah satu murid melihat cahaya dari depan kardus yang paling dekat dengan
mata. Dengan mendemonstrasikan kegiatan ini anak dapat memahami dan dapat
menyimpulkan bahwa cahaya dapat merambat lurus melalui lubang sampai ke
mata kita.
- Menjelaskan sifat cahaya merambat lurus.
- Mendemonstrasikan alat peraga untuk membuktikan bahwa benda yang tidak
tembus cahaya apabila dikenai cahaya akan membentuk bayangan. Guru
menyuruh salah satu siswa dengan alat peraga berupa senter yang disorotkan ke
tangannya kemudian siswa disuruh mengamati apa yang akan terjadi.
Demonstrasi ini bertujuan untuk menunjukan kepada siswa bahwa cahaya dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
menembus benda bening dan membentuk bayangan pada benda yang tidak
tembus cahaya.
- Menjelaskan sifat cahaya menembus benda bening.
- Mendemonstrasikan alat peraga untuk membuktikan bahwa cahaya itu dapat
dibiaskan dengan menyuruh siswa maju kedepan kelas untuk melakukan
percobaan memasukkan pensil kedalam gelas yang berisikan air. Kemudian siswa
mengamati yang terjadi pada pensil. Setelah mengamati percobaan ini siswa
dapat membuktikan dan tahu alasanya pensil yang dimasukkan dalam air akan
kelihatan patah.
- Menjelaskan sifat cahaya dapat dibiaskan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
- Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan tabel
Siswa mengerjakan tabel dibawah ini dan dapat didiskusikan dengan
kelompok
NO Nama Benda Benda Bening Benda Gelap
1 Tembok
2 Kaca
3 buku
4 Botol Aqua
5 Papan
Keterangan: berilah tanda (X) silang pada kolom yang anda anggap benar
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Bertanya jawab tentang hal – hal yang telah di pelajari siswa
- Bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan
penguatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
3. Penutup (5 menit)
a. Kesimpulan:
Kesimpulan Khusus:
Sifat – sifat cahaya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari misalnya
masuknya cahaya melalui cela- cela jendela, plastic bening, gelas bening kolam
renang kelihatan dangkal, cahaya lilin dapat terlihat di lubang yang lurus dan
terlihat oleh mata.
Kesimpulan Umum:
Sumber cahaya adalah benda – benda yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri.
Contohnya matahari, lampu dan lilin. Cahaya memiliki sifat, Diantaranya adalah
Dapat merambat lurus, menembus benda bening, Cahaya dapat dibiaskan.
b. Tugas Rumah:
1. Semua benda yang memancarkan cahaya disebut…..
2. Benda benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat karena adanya….
3. Benda –benda yang dapat ditembus cahaya disebut….
4. Contoh benda yang tidak tembus cahaya adalah…..
5. Belahan bumi yang tidak terkena cahaya matahari akan terjadi……
I. Penilaian
Jenis : Tertulis
Bentuk : Pilihan Ganda
Soal
Pilihlah jawaban dengan membubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang
kamu anggap paling benar!
1. Berikut ini yang bukan merupakan sumber cahaya adalah. . . .
a. Matahari
b. Bumi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
c. Lampu
d. Lili
2. Peristiwa berikut yang membuktikan cahaya merambat lurus yaitu....
a. Cahaya menembus benda bening
b. Terbentuknya pelangi pada saat hujan
c. Memantulnya cahaya pada cermin
d. Rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
3. Dasar kolam yang jernih tampak dangkal. Hal ini disebabkan peristiwa....
a. Pembiasan cahaya c. Pemantulan cahaya
b. perambatan cahaya d. Cahaya menembus benda bening
4. Benda – bnda yang dapat ditembus cahaya disebut ….
a. Benda bening c. Bayangan
b. Benda gelap d. kertas
5. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat,
maka cahaya akan . . . .
a. Dibiaskan mendekati garis normal
b. Dipantulkan kembali
c. Dibiaskan menjauhi garis normal
d. Merambat lurus
Kunci jawaban :
1.b
2.d
3.a
4.a
5.c
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Penilaian :
Jumlah soal benar (5) x 20 =100
, Getasrejo, 2 Januari 2014
Mengetahui, Guru Kelas V
Kepala Sekolah
RUBIYANTI,S.Pd SUTANTI, S.Pd.SD
NIP. 198305072005012009 NIP 19600518 198012 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
FOTO GEDUNG DAN PAPAN
NAMA SD NEGERI 1
GETASREJO
RUANG KANTOR SD NEGERI
1 GETASREJO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN IBU RUBIYANTI KEPALA SD
NEGERI 1 GETASREJO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN IBU SUTANTI GURU KELAS V
SD NEGERI 1 GETASREJO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
FOTO PENELITI DENGAN SISWA
SAAT KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN SISWA KELAS BERNAMA
WAHYU SAAT ISTIRAHAT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN SISWA BERNAMA PUTRI
SAAT ISTIRAHAT
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN SISWA SAAT KBM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
FOTO WAWANCARA PENELITI
DENGAN IBU SRI LESTARI GURU SD
NEGERI 1 GETASREJO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
PENGGUNAAN STRATEGI INKURI PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS V SDN 1 GETASREJO
KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
Hernowo
S811308019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
PENGGUNAAN SRATEGI INKURI PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS V SDN 1 GETASREJO
KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN
TESIS
Oleh :
Hernowo
S811308019
Komisi
Pembimbing
Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I
Prof. Dr.Samsi Haryanto, M.Pd
NIP.194404041976031001
....................... …
Pembimbing II
Dr.Nunuk Suryani, M.Pd
NIP.196611081990032001
....................... …
Telah dinyatakan memenuhi syarat
Pada tanggal ………………………….2014
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Program Pasca Sarjana UNS
Dr.Nunuk Suryani, M.Pd
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………............... iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………….. v
HALAMAN
PERSEMBAHAN………………………………………………………………… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1
B. Fokus Masalah ...................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian........................ ......................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 8
A. Kajian Teori ............................................................................................ 8
1.Perencanaan Pembelajaran ............................................................... 8
2.Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 10
3.Model Pembelajaran Inkuiri ………………………………………… 14
4. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 24
B. Pembelajaran IPA .................................................................................... 27
C. Penelitian Relevan .................................................................................... 30
D. Kerangka pikir ......................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 39
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 39
B. Kehadiran Penelitian .............................................................................. 42
C. Data dan Sumber Data ............................................................................ 43
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45
E. Teknis Analisis Data .............................................................................. 48
F. Keabsahan Data .................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 52
A. Dekripsi Lokasi Penelitian ................................................................... 52
B. Temuan Penelitian .................................................................................
C. Pembahasan ............................................................................................ 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 92
A. Simpulan .......................................................................................................... 92
B. Implikasi ......................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ . 97
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CATATAN LAPANGAN 01 ...................................................................................... 99
CATATAN LAPANGAN 02 ................................................................................... 102
CATATAN LAPANGAN 03 .................................................................................... 109
CATATAN LAPANGAN 04 ..................................................................................... 113
CATATAN LAPANGAN 05 ..................................................................................... 115
PEMETAN KD DAN INDIKATOR ...................................................................... 117
PROGRAM SEMESTER ........................................................................................ 123
SILABUS PEMBELAJARAN ............................................................................... 127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................................ 134
FOTO – FOTO /DOKUMENTASI ………………………………………………... 143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user