Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Gambaran Umum Objek PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berdiri secara resmi pada tanggal 6 Juli
1974. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing memproduksi sepeda motor dan suku
cadangnya. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing awalnya berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta
Timur dan kemudian menambah lokasi baru untuk menunjang operasional serta kegiatan
produksi di Karawang, Jawa Barat. Sejak awal, pabrik sepeda motor Yamaha menjalankan
kegiatan operasinya pada tahun 1969 di Indonesia sebagai pabrik perakitan yang semua
komponennya diimpor dari Jepang dan dilakukan secara manual dengan jumlah tenaga yang
relatif sedikit dengan produksi rata rata sepuluh unit per hari. Sekarang, pabrik PT Yamaha
Indonesia Motor Manufacturing didukung oleh sekitar dua ribu karyawan dan memproduksi
sendiri serta mengekspor beberapa produknya ke beberapa negara seperti Jepang, Thailand,
China dan Malaysia.
Yamaha memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan alat transportasi kendaraan
roda dua, dengan standar kualitas yang tinggi disertai pelayanan purna jual yang tersebar di
seluruh Indonesia dengan total jaringan lebih dari 3.000 dealer dan bengkel. Yamaha Indonesia
Motor Manufacturing memiliki perjalanan dan pengalaman yang panjang dalam memproduksi
dan melayani masyarakat Indonesia. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing secara terus
menerus melakukan inovasi terhadap produk, proses produksi maupun pelayanan yang selalu
berorientasi terhadap keinginan dan kepuasan pelanggan serta komunitas sebagai prioritas utama
perusahaan.
Kunci sukses Yamaha adalah memiliki ciri khas unik dan menjadi pelopor dalam inovasi
yang melebihi keinginan pelanggan, dengan tujuan masa mendatang yang lebih baik berdasarkan
semangat Semakin di Depan.
Yamaha Indonesia sebagai perusahaan besar multinasional, memiliki cita-cita untuk menjadi
perusahaan unggul yang terus tumbuh berkelanjutan melalui inovasi berdasarkan pengalaman
yang menyenangkan untuk menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan masyarakat.
1.1.2 Logo Perusahaan
Pada gambar 1.1 menampilkan logo Yamaha didirikan pada tahun 1967. (Tanda yang
mirip dengan versi logo khusus saat ini juga digunakan sebagai ‘desain terbalik’.)
Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing
Sumber: (www.yamaha-motor.co.id) (akses : 1 Oktober 2018)
1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah visi & misi dari perusahaan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing :
a. Visi
Menjadi perusahaan unggul yang terus tumbuh berkelanjutan melalui inovasi berdasarkan
pengalaman yang menyenangkan untuk menciptakan kesejahteraan dan memperkaya
kehidupan masyarakat.
b. Misi
1) Menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan bagi pelanggan dan masyarakat,
perusahaan mitra kerja dan karyawan
2) Menjadi brand unggulan melalui inovasi yang menyenangkan untuk memenuhi impian
dan melebihi harapan pelanggan yang menjadi kebanggaan dan pengalaman luar biasa
yang tak terlupakan.`
3) Menjadi manusia unggulan yang melakukan proses dan menghasilkan yang terbaik
dengan menjalin komunikasi, kerjasama tim yang kuat dan perbaikan terus menerus di
dalam perusahaan maupun dengan mitra bisnis.
4) Pertumbuhan bisis yang sehat dan menguntungkan secara berkelanjutan dengan
mengembangkan sumber daya, peluang bisnis, pelanggan setia dan masyarakat.
1.1.4 Produk Skuter Matik Kategori Maxi Yamaha
Dibawah ini adalah daftar produk skuter matic dari kategori Maxi Yamaha
Tipe Motor Maxi Yamaha Kapasitas Mesin
Lexi–S 125CC
Lexi 125CC
NMAX ABS 155CC
NMAX 155CC
XMAX 155CC
AEROX R-VERSION MOVISTAR
155CC
AEROX R-VERSION
155CC
AEROX 155 VVA S-VERSION
155CC
AEROX VVA
155CC
XMAX 250CC
TMAX 530CC
Tabel 1.1 Produk-Produk Maxi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
Sumber : (https://www.yamaha-motor.co.id/products) (akses : 1 Oktober 2018)
Selain skuter Maxi matik, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing juga memiliki
beberapa tipe produk lain, yaitu: Skuter Matik, Naked Bike, Moped, Sport, CBU dan ATV.
Sumber: www.yamaha-motor.co.id (akses : 1 Oktober 2018)
Dibawah ini merupakan gambar dari sepeda motor Yamaha NMAX
Gambar 1.2 Produk Motor dari Yamaha Nmax
Sumber: (www.yamaha-motor.co.id) (akses : 1 Oktober 2018)
1.2 Latar Belakang
Perkembangan dunia otomotif serta pemasarannya pada era globalisasi sekarang ini telah
berkembang menjadi begitu kompleks dan saat ini penuh dengan inovasi-inovasi yang telah
dilakukan oleh para pelakunya. Khususnya pada perkembangan industri sepeda motor di
Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dengan hadirnya berbagai macam merek
yang digunakan oleh perusahaan yang merupakan produsen. Albert Soebianto, (2014 : 01)
mengatakan pada saat ini perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin kompetitif. Hal
ini dapat dilihat dari beragam inovasi produk yang diberikan perusahaan otomotif yaitu
memberikan fasilitas dan spesifik yang memadai untuk menunjang kebutuhan konsumen. Salah
satunya adalah industri sepeda motor yang merupakan kendaraan beroda dua ditenagai oleh
sebuah mesin, sekarang ini pengguna sepeda motor di Indonesia semakin meningkat karna
banyak merek produk sepeda motor yang sudah dikenal oleh masyarakat luas diantaranya
Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS.
Dibawah ini merupakan tabel persentase dari penjualan sepeda motor 2016-2017
Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor 2016-2017 di Indonesia
Sumber : ( www.otomotif.kompas.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) telah mengeluarkan data penjualan sepeda
motor nasional tahun 2017. Penjualan sepeda motor pada tahun 2017 mencapai 5.886.103 unit
mengalami penurunan 0,76% dari tahun 2016 yang mencapai 5.931.285 unit. Perusahaan sepeda
motor dengan merek Honda mencetak penjualan tertinggi di Tanah Air yakni sebesar 4.385.888
unit dengan pangsa pasar 74,51%. Sementara posisi kedua yaitu Yamaha 1.348.211 unit dengan
pangsa pasar 22,90%, diikuti Kawasaki 78.637 unit atau berhasil meraih pangsa pasar 1,34%,
Suzuki 72.191 unit dengan pangsa pasar 1,23% dan TVS 1.176 unit dengan pangsa pasar 0,02%.
(www.cnnindonesia.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Dibawah ini merupakan gambar dan grafik penjualan motor Januari-Mei 2018
Gambar 1.3 Grafik Penjualan Sepeda Motor Januari-Mei 2018 di Indonesia
Sumber : (www.tmcblog.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Jika diakumulasi sejak bulan Januari – Mei 2018 telah terdistribusi total 2.627.718 unit
dengan berbagai macam merek dan berbagai macam produk sepeda motor di Indonesia. Honda
masih menguasai 74,76% pangsa pasar dengan angka 1.964.522 unit terdistribusi selama 5 bulan
ini. Diikuti oleh Yamaha yang berada di posisi kedua dengan meraih 22,64% pangsa pasar
dengan total distribusi 5 bulan pertama 2018 sebanyak 594.794 Unit. Kawasaki masih
menempati posisi ketiga dalam angka distribusi 5 bulan pertama 2018 dengan angka 39.0044
Unit atau menguasai 1,49% pangsa pasar. Suzuki masih di posisi keempat yang menguasai
1,11% pangsa pasar dengan 29.224 Unit. Dan posisi terakhir TVS yang mendistribusikan ke
pasar domestik hanya terjual sebanyak 114 unit motor di 5 bulan pertama 2018 ini.
(www.tmcblog.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Berikut adalah gambar grafik penjualan motor maxiscooter dari Januari-Mei 2018
Gambar 1.4 Grafik Penjualan Sepeda Motor NMAX & PCX Januari-Mei 2018
Sumber : (www.tmcblog.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Salah satu jenis skuter matik yang sedang menjadi tren saat ini adalah skuter matik premium
berbadan bongsor yang memiliki kapasitas mesin 155 cc. Saat ini baru ada dua skuter matik
premium yang berkompetisi merebut hati pengguna kendaraan sepeda motor di Indonesia, yaitu
Honda PCX dan Yamaha NMAX. Persaingan skuter matik premium antara Yamaha dan Honda
semakin ramai. Dua pabrikan motor asal Jepang ini terus bersaing dengan meluncurkan produk-
produk unggulannya. Honda PCX dan Yamaha NMAX sekilas tampak mirip.
Bahkan, kapasitas mesin keduanya juga identik. Tidak heran, jika rumor munculnya NMAX
memang untuk menganggu pesaing abadinya yaitu Honda yang lebih dulu menghadirkan All-
New PCX.
Yamaha NMAX mencapai angka tertinggi pada bulan Maret 2018 dalam 5 bulan terakhir,
walaupun Yamaha Nmax memimpin pasar pada segmen ini, tetapi terlihat bahwa dari bulan
Maret sampai Mei 2018 cenderung menurun. Honda PCX dari Februari sampai Mei 2018 angka
distribusinya naik, namun di dua bulan terakhir April dan Mei 2018 cenderung datar, hanya naik
162 unit saja.
Sepertinya benar bahwa pangsa pasar MaxiScooter 150 cc di 2018 memang sedang
berkembang pesat. Ketika pasar hanya punya NMAX pada bulan Januari 2018, penjualan
NMAX hanya berada di angka 28.402 Unit. Namun ketika hadirnya Varian baru tidak membuat
pangsa pasar NMAX tergerus, walaupun Pendatang baru Honda PCX 150 hadir. Buktinya pada
Mei 2018 penjualan NMAX masih menempati penjualan tertinggi pada angka 32.769 Unit.
(www.tmcblog.com) (akses : 1 Oktober 2018)
Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk membahas topik pada produk Yamaha Nmax
yang merupakan sepeda motor berkategori skuter matik premium yang sedang berkembang pesat
pada saat ini. Penulis melihat bahwa Honda selalu menjadi pemimpin pasar sepeda motor,
sedangkan Yamaha selalu menjadi nomor 2 (dua) setelah Honda. Walaupun penjualan mereka
selalu menunjukan hasil yang positif, ini berarti hasil positif dari peningkatan penjualan sepeda
motor Yamaha belum mampu mengalahkan penjualan sepeda motor Honda sebagai pemimpin
pasar sepeda motor di Indonesia. Dengan menggunakan tagline “Yamaha Semakin Didepan”
Yamaha berusaha menunjukan bahwa mereka selangkah lebih maju dibandingkan yang lain dan
juga agar konsumen semakin mengenal produk mereka dan kemudian mau memakai produk-
produk motor buatan mereka yang dikenal cepat, gesit dan sporty sehingga cocok untuk berbagai
golongan usia. Selain itu Suzuki dan Kawasaki tak ubahnya menjadi pelengkap dalam pasar
sepeda motor di Indonesia. Dari besarnya pengaruh yang diberikan oleh suatu merek yang sudah
dianggap sebagai aset perusahaan maka PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)
selaku agen pemegang merek Yamaha di Indonesia menginginkan sepeda motor Yamaha terus
berusaha untuk menjadi market leader.
Menurut Kotler & Keller dalam Pujianingrum (2017: 5) Keputusan pembelian adalah
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang
atau layanan yang ditawarkan, itu dimulai ketika memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.
Ekuitas merek (Brand Equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh
pelanggan dari sebuah merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan
suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan dan keunggulan yang dapat membedakannya
dengan merek pesaing. Seperangkat asset yang dimiliki oleh merek tersebut terdiri dari
kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand
association), dan loyalitas merek (brand loyalty) (Quan Tran dan Carmen Cox, 2009). Maka
ekuitas merek kemungkinan akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian suatu merek dari
barang atau jasa yang dipasarkan. Untuk produk seperti sepeda motor ini ekuitas merek menjadi
sangat penting karena mempegaruhi keputusan pembelian konsumen. Brand equity terdiri dari
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Aspek-aspek dari brand
equity ini yang berperan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian.
Hawkins & Mothersbaugh (2013: 339) Juga mendefinisikan Ekuitas Merek sebagai nilai
yang ditugaskan untuk merek kedalam karakteristik fungsional dari produk oleh konsumen.
Ekuitas merek hampir sama dengan reputasi merek, merek yang memiliki reputasi baik dari
konsumen akan berpotensi memiliki ekuitas merek yang tinggi, dan sebaliknya. Menurut Grewal
& Levy (2012: 307) Ekuitas merek adalah himpunan aset dan kewajiban yang berhubungan
dengan merek yang ditambahkan atau dikurangkan dari nilainya produk atau layanan. Ada empat
aspek dari sebuah merek untuk menentukan ekuitasnya; yaitu Kesadaran Merek, Persepsi
Kualitas, Asosiasi Merek, dan Loyalitas Merek.
Yamaha merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sepeda motor terbesar yang
ada di indonesia yang sudah puluhan tahun menciptakan produk-produk motor berkualitas.
Motor pabrikan Yamaha sekarang sudah banyak kita temui di jalanan raya baik di kota ataupun
di desa. Dengan banyak masyarakat yang membeli motor yamaha tentunya sudah dapat
dipastikan bahwa produk motor Yamaha banyak keunggulan dan tentunya memiliki kualitas
yang bagus, kekuatan motor juga sudah terjamin tetapi tentang masalah kekuatan motor tersebut
tergantung karakter penggunanya bagaimana menggunakan motor tersebut apakah rajin di servis
atau dibiarkan saja. Dengan mesin motor dari Yamaha yang terbukti tangguh dan juga bandel
menjadi Yamaha sebagai merek sepeda motor dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Bahkan
beberapa orang masih menggunakan motor dari Yamaha mungkin karena kualitas mesin yang
bandel. Tentunya Yamaha juga sudah memiliki kekuatan merek yang sangat kuat dan sudah
melekat di benak masyarkat indonesia dan juga dunia. Kekuatan merek yang dimiliki yamaha
memang sangat ampuh yang membuat pabrikan dengan desain logo garpu tala ini bisa bertahan
sampai sekarang dan juga memiliki banyak konsumen yang jatuh hati pada produk yamaha.
Yamaha juga memiliki kelebihan yaitu performa mesin motor dari produk-produk yamaha
memiliki performa yang sangat terjamin. Banyak pengguna setia yamaha dan juga konsumen
yang mengklaim bahwa tenaga yang dihasilkan motor-motor keluaran pabrikan yamaha memiliki
keunggulan yang lebih di bandingkan dengan sepeda motor merek lain atau rivalnya seperti
honda, suzuki, kawasaki dan lain sebagainya. (www.modifikasi.co.id) (akses : 1 Oktober 2018)
Dibawah ini merupakan data penjualan sepeda motor terbanyak 10 daerah di Indonesia
Gambar 1.5 Total Grafik Distribusi Pasar Sepeda Motor Januari-Mei 2018
Sumber : (http://warungasep.net) (akses : 1 Oktober 2018)
Disini penulis mendapatkan data tentang penjualan distribusi sepeda motor dalam sepuluh
daerah di seluruh Indonesia. Dan ternyata terungkap jika angka distribusi terbesar adalah ke
daerah Jawa Barat. Tercatat dari 2,6juta unit yang tersebar selama 5 bulan terkahir, maka sekitar
17,65 % atau total 463.813 unit sepeda motor terjual di daerah Jawa Barat. Wajar saja karena
selain menjadi salah satu penduduk terbanyak juga Jawa Barat menjadi daerah basis produksi
karena pabrik sepeda motor kebayakan ada di daerah ini, Selanjutnya yang ke-2 ada di daerah
Jawa Timur. Walaupun melewati 2 provinsi yaitu Jateng dan DIY tapi ternyata daerah paling
timur di Pulau Jawa ini menjadi yang terbanyak ke-2 distribusi sepeda motor di Indonesia,
tercatat sebanyak 417.665 unit sepeda motor tersebar merata di daerah ini. Dan yang ke-3 masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa, DKI Jakarta ada di posisi ke-3 daerah yang paling banyak
menerima distribusi sepeda motor. Di daerah Ibukota Indonesia ini sebanyak 335.304 unit di
distribusikan sepanjang Januari – Mei 2018. Dan daerah selanjutnya adalah Jawa Tengah
diposisi ke-4 kemudian di posisi ke-5 ada daerah di Pulau Sumatera, yaitu Sumatera Utara.
(www.warungasep.net) (akses : 1 Oktober 2018)
Ibu kota dari Jawa Barat adalah kota Bandung yang merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia yang memiliki masyarakat dengan mobilitas tinggi, dengan adanya mobilitas yang
tinggi tersebut mengakibatkan kemacetan di kota Bandung. Untuk menghindari kemacetan
masyarakat mencari alternatif kendaraan yang memiliki tingkat kenyamanan dan mampu
melewati kemacetan, kendaraan alternatif yang dipilih masyarakat yaitu sepeda motor.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Nmax Di Kota
Bandung”.
1.3 Rumusan Masalah
1) Bagaimana ekuitas merek terhadap Yamaha NMAX di kota Bandung?
2) Bagaimana keputusan pembelian Yamaha NMAX di kota Bandung?
3) Bagaimana Pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Yamana NMAX
di kota bandung?
1.4 Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui ekuitas merek Yamaha NMAX di kota Bandung
2) Untuk mengetahui keputusan pembelian Yamaha NMAX di kota Bandung
3) Untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Yamaha
NMAX di kota Bandung
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi akademisi dan praktisi:
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan di
bidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan Faktor-faktor Ekuitas Merek terhadap
Keputusan Pembelian. Disamping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga
dapat dijadikan rujukan bagi peneliti berikutnya.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk bahan pertimbangan dan kontribusi
pemikiran bagi perusahaan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dalam
meningkatkan Faktor-faktor Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian.
1.6 Sistematika Penulisan
Ringkasan sistematika laporan magang ini dibuat untuk mempermudah dalam memberikan
arahan dan gambaran dalam penulisan laporan magang. Sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai penjelasan secara umum, ringkas dan padat tentang isi dari penelitian. Isi
dari bab ini meliputi: objek penelitian, latar belakang, identifikasi masalah penelitian, tujuan
penelitian, waktu & periode penelitian, sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat rangkuman secara jelas, ringkas dan padat tentang hasil tinjauan pustaka
terkait dengan topik dan variabel penelitian yang dijadikan sebagai dasar atau rujukan dalam
penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. Tinjauan pustaka harus
merujuk pada teori-teori yang sudah baku yang dimuat dalam buku teks yang dipublikasikan.
Disarankan peneliti agar menggunakan buku teks yang didasarkan pada hasil penelitian dan
relevan dengan peneliti yang akan dilakukan. rangkuman teori dapat merujuk pada artikel dalam
jurnal bereputasi (baik jurnal nasional maupun internasional). Hasil rangkuman tersebut
kemudian digunakan untuk menguraikan kerangka pemikiran.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data. Teknik analisis data harus relevan dengan masalah
penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan harus diuraikan secara sistematis sesuai dengan
identifikasi masalah serta tujuan penelitian. Dalam pembahasan hasil pengolahan data, cakupan
penelitian dan batasan penelitian serta benang merah interpretasi harus tampak jelas.
Pembahasan dapat dilakukan dengan menggunakan sub-judul.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan hasil analisis data dalam kaitannya dengan jawaban terhadap pertanyaan
penelitian. Saran merupakan masukan yang diberikan oleh peneliti berkaitan dengan hasil
penelitian.