Upload
truongkiet
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai konsekwensi dari laju pertumbuhan perekonomian dikawasan
perkotaan mengakibatkan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat, yang
berarti adanya peningkatan permintaan kebutuhan akan jasa transportasi. Dalam
mengantisipasi permintaan terhadap pelayanan jasa transportasi diperlukan
keseimbangan di dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas. Namun
demikian, menjaga keseimbangan tersebut sangatlah sulit untuk dilakukan, dan
karenanya masalah yang dihadapi hampir semua kota di Indonesia termasuk
Kota Bogor adalah kemacetan, kesemerawutan, polusi dan tingginya
kecelakaan lalu lintas sebagai akibat tidak terciptanya keseimbangan.
Penanganan masalah transportasi sepertinya dihadapkan pada
permasalahan yang rumit dan tidak berkesudahan karena memang sangat
berkaitan dengan masalah sosial, kesadaran manusia (masyarakat dan
pemimpinnya), dan kemauan semua pihak untuk bahu membahu
“memin ima l i s i r kerusakan” yang telah ditimbulkan bersama, dimana dengan
semakin tingginya biaya kemacetan lalulintas, polusi udara, kebisingan
lingkungan dan lain-lain perlu dilakukan langkah pembinaan, pengendalian dan
pengawasan.
Dengan berbagai permasalahan transportasi di Kota Bogor, eksistensi
peran transportasi perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui
pembangunan yang mengacu kepada konsep kesisteman, melalui proses
perencanaan yang tepat dengan tahapan yang terarah. Memperhatikan hasil
evaluasi kinerja yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Tahun 2010 – 2014 dan
merespon, serta mengantisipasi perubahan lingkungan strategis baik internal
maupun eksternal, akan berpengaruh terhadap terjadinya perubahan skema-
skema perencanaan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu dilakukan Penyesuaian Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota
Bogor Tahun 2015 – 2019, dengan rencana anggaran pembangunan yang
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 2
disusun berdasarkan penganggaran terpadu (unifed budget), serta penyusunan
program kerja yang berkesinambungan (sustainable program) berbasis kinerja,
dengan tetap mengacu pada arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Bogor Tahun 2005 – 2025 yang ditetapkan dalam PERDA
Kota Bogor No. 7 Th. 2005 yang telah masuk dalam Tahapan ke-3 melaui
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun
2015 – 2019.
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana
yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka keberadaan RENSTRA
Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015–2019 merupakan satu bagian yang utuh
dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bogor khususnya dalam
menjalankan rencana agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kota
Bogor Tahun 2015–2019, serta dari keberadaannya untuk setiap tahunnya
selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana
Kerja (RENJA) Dinas LLAJ Kota Bogor yang dalam penyusunannya mengacu
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bogor.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun
2015–2019, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 3
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembangian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik ;
13. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
14. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
15. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
17. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor di Jalan;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan
21. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 4
26. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evalusai
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
30. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
31. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
33. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
35. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
36. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan;
37. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
38. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
39. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
40. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;
41. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah;
42. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang
Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS);
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 5
43. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2008 tentang
Rencana Jangka Pembangunan Jangka Panjang Departemen
Perhubungan Tahun 2005 – 2025;
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
45. Peraturan Menteri Negara Pendaygunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
46. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
47. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.81 Tahun 2011 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota;
48. Perturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Pemanfaatan Bagian Jalan;
49. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Jalan Berbasis Jalan;
50. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.98 Tahun 2013 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor
Umum Dalam Trayek;
51. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.13 Tahun 2014 Tentang
Rambu Lalu Lintas;
52. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan;
53. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2005-2025;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 6
54. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013-2018;
55. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil;
56. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;
57. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Kota Bogor;
58. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 – 2025;
59. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Bogor;
60. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Bogor 2011 – 2031;
61. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
62. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun
2015-2019.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015–2019, adalah
untuk memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, dan program Dinas LLAJ Kota Bogor dalam kurun waktu 2015-2019,
dengan maksud untuk menyediakan tolak ukur pelaksanaan strategi
pembangunan Dinas LLAJ Kota Bogor untuk secara konsekuen dan konsisten
menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan posisi dan peran yang diemban,
antara lain:
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 7
1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan
tugasnya untuk menentukan prioritas di bidang perencanaan
pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan dalam kurun waktu 2015 - 2019 dapat tercapai;
2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi
dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara
internal maupun eksternal;
3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
tentang rencana pembangunan tahunan;
4. Menjadi kerangka dasar dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan.
Tujuan Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015–2019
adalah untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas LLAJ Kota Bogor dibidang pembangunan dan penyelenggaraan
pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan, dalam rangka meningkatkan
aksesibilitas dan mobilitas manusia dan barang untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi di wilayah Kota Bogor, dan dapat dijadikan dasar dalam;
1. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahunan dan penyusunan Rencana
Kerja Anggaran (RKA), serta Daftar Penggunaan Anggaran (DPA)
2. Mewujudkan sinergisitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan dalam penyusunan program dan kegiatan antar tingkat
satuan unit kerja Dinas LLAJ Kota Bogor dalam mewujudkan visi dam misi,
sehingga diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan internal
yang kondusif dan menghindarkan timbulnya penyimpangan tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) organisasi atau disorientasi dari Core Businessnya.
3. Mewujudkan terciptanya lalu lintas yang aman, nyaman dan handal yang
dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang lebih realistis sebagai
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 – 2019.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 8
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan cakupan Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota
Bogor Tahun 2015–2019, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kurun waktu RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor adalah tahun 2015-2019,
2. Substansi RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor, meliputi evaluasi pencapaian
RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor kurun waktu 2010-2013.
3. RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015-2019 merupakan acuan
dalam penyusunan RENJA – RKA – DPA berbasis kinerja kurun waktu
2015-2019.
E. KERANGKA PIKIR
Proses Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015–2019
diawali dengan melakukan pemetaan terhadap pencapaian target yang telah
ditetapkan kurun waktu 2010-2014 sebagai dasar kebijakan lebih lanjut untuk
menentukan kebutuhan sarana dan prasarana transportasi kurun waktu 2015-
2019.
Sejalan dengan itu, diperlukan pengamatan dan analisis terhadap
pengaruh lingkungan strategis yang terkait, baik langsung maupun tidak
langsung dengan tugas pokok dan fungsi Dinas LLAJ Kota Bogor, baik internal
maupun eksternal. Pengaruh strategi internal akan diformulasikan dalam bentuk
kekuatan dan kelemahan, sedangkan pengaruh strategi eksternal akan
diformulasikan dalam bentuk peluang dan ancaman.
Dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan lingkungan strategis
serta mencermati pencapaian target RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor kurun
waktu 2010-2014, maka di dalam Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota
Bogor Tahun 2015–2019 akan dirumuskan langkah-langkah kebijakan lebih
lanjut dalam mencapai target kinerja pelayanan sarana dan prasarana lalu lintas
dan angkutan jalan kurun waktu 2015-2019.
Dalam rangka memperjelas arah tugas pokok dan fungsi Dinas LLAJ Kota
Bogor akan dirumuskan Visi Dinas LLAJ Kota Bogor yang dijabarkan lanjut ke
dalam Misi Dinas LLAJ Kota Bogor, dan lebih lanjut diformulasikan tujuan,
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 9
sasaran yang terukur, prioritas, strategi dan arah kebijakan pembangunan dalam
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
Dalam Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015–2019
berpedoman pada Bagan Alur Pikir sebagaimana Gambar-1.
GAMBAR I-1
BAGAN ALUR PIKIR PENYUSUNAN RENSTRA DINAS LLAJ KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019
RKA
DPA
RENCANA KERJA
(RENJA)
EVALUASI
PENCAPAIAN
TARGET KINERJA
TAHUN 2010-2014
TARGET
CAPAIAN KINERJA
TAHUN
2015-2019
VISI
DINAS LLAJ KOTA BOGOR
MISI
DINAS LLAJ
KOTA BOGOR
STRATEGI
KEKUATAN –
KELEMAHAN -
PELUANG -
ANCAMAN
TUJUAN
PENYELENGGARAAN
LALU LINTAS &
ANGKUTAN JALAN
SASARAN DAN
PRIORITAS
PENYELENGGARAAN
L.L.A.J
TAHUN 2015-2019
ARAH KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN
L.L.A.J
TAHUN 2015-20149
PROGRAM/
KEGIATAN
TAHUN 2015-2019
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 10
F. SISTIMATIKA PENULISAN
Metoda dalam Penyusunan RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun
2015–2019 adalah mengkombinasikan antara metoda top down dan bottoom up,
dengan mengoptimalkan partisipatif dan transparansi dan diharapkan hasil
yang akan dicapai lebih bersifat representative, dengan sistematika penulisan
sebagaiberikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
E. KERANGKA PIKIR
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
B. SUMBER DAYA SKPD
C. PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD
BAB III : EVALUASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA SKPD TH 2010-2014
A. REALISASI PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN
B. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A. ANALISIS RENSTRA K/L DAN SKPD PROVINSI JABAR
B. TELAAHAN RTRW KOTA BOGOR
C. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
BAB V : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019
A. VISI DAN MISI KOTA BOGOR
B. VISI DAN MISI SKPD
C. TUJUAN DAN SASARAN SKPD
D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
BAB VI : TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM, INDIKASI KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2015-2019
A. TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM
B. INDIKASI KEGIATAN DAN ESTIMASI PEMBIAYAAN
BAB VII: KAIDAH PELAKSANAAN RENSTRA
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3
Tahun 2010, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor mempunyai
TUGAS POKOK; melaksanakan sebagian urusan di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, berdasarkan Peraturan
Walikota Bogor Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja
dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Di Lingkungan Dinas LLAJ Kota Bogor,
Dinas menyelenggarakan FUNGSI:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
lalu lintas dan angkutan jalan;
3. Pelaksanaan teknis operasional di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
4. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan
prasarana Dinas;
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas LLAJ Kota Bogor
sebagai Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor yang menangani Urusan di
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga telah dilengkapi dengan Peraturan
Daerah (PERDA) yang memudahkan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan
pelayanan masyarakat berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bogor
Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
dan didalamnya mengatur KEWENANGAN Pemerintah Kota Bogor dalam
penyelenggaraan LLAJ, yaitu:
1. Penyusunan dan penetapan rencana induk jaringan lalu lintas dan
angkutan jalan kota (RIJLLAJ-K)
2. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kota.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 12
3. Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan
penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas,
alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan, alat pengawasan dan
pengaman jalan, serta fasilitas pendukung kegiatan LLAJ.
4. Persetujuan dan pemberian izin pelaksanaan pekerjaan jalan pada ruang
milik jalan yang dapat mengakibatkan gangguan lalu lintas.
5. Penetapan Lokasi – Pengesahan Rancang Bangun – Persetujuan
Pengoperasian Terminal Penumpang Tipe C
6. Persetujuan penyelenggaraan pool kendaraan.
7. Penetapan lokasi – pembangunan fasilitas parkir dan penyelenggaraan
perparkiran
8. Penyelenggaraan pengujian berkala terhadap kendaraan bermotor wajib uji
di Kota Bogor
9. Penetapan wilayah pelayanan - operasional, dan pelaksanaan pendaftaran
kendaraan tidak bermotor.
10. Penetapan persyaratan – tatacara pemasangan reklame dan pemberian
rekomendasi pemasangan reklame pada kendaraan angkutan umum.
11. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kota
12. Penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas di jalan kota atau kajian teknis
lalu lintas
13. Penetapan dan penyelenggaraan manajemen kebutuhan lalu lintas
14. Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan
selain untuk kegiatan lalu lintas di jalan kota;
15. Operasional pemindahan dan penguncian roda kendaraan bermotor yang
berhenti atau parkir pada tempat yang dilarang
16. Penyusunan rencana umum jaringan trayek perkotaan dan penetapan
kebutuhan kendaraan untuk angkutan yang wilayah pelayanannya di dalam
wilayah kota.
17. Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi
yang wilayah pelayanannya di dalam kota.
18. Pemberian Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Dalam Trayek
(Angkutan Kota) dan Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Tidak
Dalam Trayek (angkutan taksi, angkutan dengan tujuan tertentu/sewa,
angkutan untuk tujuan keperluan pariwisata/ atau di luar pelayanan
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 13
angkutan orang dalam trayek, angkutan di kawasan tertentu pada jalan
lokal dan jalan lingkungan, dan angkutan khusus; antar jemput anak
sekolah dan karyawan) yang wilayah pelayanannya di dalam kota.
19. Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan
jalan kota
20. Penentuan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan kota.
21. Penetapan persyaratan dan identitas kendaraan umum.
22. Pemberian izin insidentil kepada kendaraan umum yang telah memiliki izin
penyelenggaraan angkutan untuk digunakan menyimpang dari izin yang
dimiliki
23. Pelaksanaan peremajaan dan penghapusan kendaraan umum
24. Penetapan, pengaturan dan pengendalian tempat-tempat yang
diperuntukkan untuk kegiatan bongkar dan muat barang
25. Membangun dan mewujudkan budaya keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan, serta penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan lalu lintas di jalan kota
26. Pembentukan, penetapan dan memfasilitasi pelaksanaan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
27. Pemeriksaan kendaraan di terminal dan di jalan sesuai kewenangannya
dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan
28. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran;
a. Pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan (ketentuan pengujian
berkala);
b. Daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;
c. Perizinan angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan
bermotor umum;
Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, STRUKTUR
ORGANISASI Dinas LLAJ Kota Bogor terdiri dari:
a. Pejabat Eselon II ; Kepala Dinas : 1 orang
b. Pejabat Eselon III ; - Sekretaris Dinas : 1 orang
- Kepala Bidang : 3 orang
c. Pejabat Eselon IV ; - Kepala UPTD Terminal : 1 orang
- Kepala Sub Bagian : 3 orang
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 14
- Kepala Seksi : 8 orang
- Ka.Sub.Bag.TU UPTD : 1 orang
d. Jabatan Fungsional; Penguji Kendaraan Bermotor
Pejabat struktural dalam melaksanakan tugas pokoknya menjalankan
fungsi:
1. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja di
lingkungan Dinas;
2. Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi kepegawaian,
perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;
3. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang lalu lintas
(manajemen dan rekayasa lalu lintas, perparkiran dan teknik prasarana);
4. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang lalu lintas
(manajemen dan rekayasa lalu lintas, perparkiran dan teknik prasarana);
5. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan (angkutan
dalam trayek dan angkutan tidak dalam trayek);
6. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang angkutan (angkutan
dalam trayek dan angkutan tidak dalam trayek);
7. Penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan di bidang keselamatan
dan ketertiban (bimbingan keselamatan, pengendalian dan ketertiban,
pengujian kendaraan bermotor);
8. Penyiapan perumusan dan pengkoordinasian pelaksanaan norma, criteria,
pedoman dan prosedur di bidang keselamatan dan ketertiban (bimbingan
keselamatan, pengendalian dan ketertiban, pengujian kendaraan
bermotor);
9. Penyusunan rencana program dan rencana kerja UPTD Terminal;
10. Pengelolaan administrasi keuangan dan administrasi umum di lingkungan
UPTD Terminal;
11. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan kegiatan dalam
penggunaan sarana dan prasarana terminal
Adapun Struktur Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota
Bogor berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana Gambar-II.1.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019....................... 15
KEPALA DINAS LLAJ
KOTA BOGOR
SEKRETARIS DAERAH
KOTA BOGOR
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS DINAS
SUB BAGIAN
UMUM & KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
PELAPORAN
BIDANG KESELAMATAN & KETERTIBAN
BIDANG ANGKUTAN
BIDANG
LALU LINTAS
SEKSI TEKNIK
PRASARANA
SEKSI MANAJEMEN &
REKAYASA
LALU LINTAS
SEKSI
PERPARKIRAN
SEKSI ANGKUTAN
DALAM TRAYEK
SEKSI ANGKUTAN TDK
DALAM TRAYEK
SEKSI PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR
SEKSI PENGENDALIAN DAN
KETERTIBAN
SEKSI BIMBINGAN DAN
KESELAMATAN
UPTD TERMINAL
SUB BAGIAN TU
UPTD TERMINAL
GAMBAR II-1:
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 16
B. SUMBER DAYA DINAS LLAJ KOTA BOGOR
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada keseluruhan lini struktur
organisasi diatas, Dinas LLAJ Kota Bogor, s/d bulan Oktober tahun 2014
didukung sebanyak 330 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 46 orang Non
PNS.
a. TABEL II-1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JUMLAH PEGAWAI (Orang)
PNS Calon PNS TKK
1 S-2 15 0 0
2 S-1 / D-IV 48 0 0
3 D-III / Akademi 9 0 0
4 D-II / D-I 0 0 0
5 SMA/ Sederajat 180 0 2
6 SMP/ Sederajat 35 0 5
7 SD/ Sederajat 29 0 17
8 Non Ijasah 0 0 15
Jumlah Pegawai 316 0 39
b. TABEL II-2 : Jumlah Pegawai Berdasar Kepangkatan dan Golongan
NO GOLONGAN JUMLAH
1 PNS Gol. IV 6
2 PNS Gol. III 53
3 PNS Gol. II 191
4 PNS Gol. I 66
5 Calon PNS 0
6 Non PNS 39
Jumlah Pegawai 355
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 17
c. TABEL II-3 : Jumlah Pegawai Yg Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan
NO DIKLAT PIM. JUMLAH
1 Diklat Pim. Tk. I -
2 Diklat Pim. Tk. II 1
3 Diklat Pim. Tk. III 4
4 Diklat Pim. Tk. IV 12
d. TABEL II-4 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselonaring
NO ESSELON JUMLAH
1 Esselon II-B (Kepala Dinas) 1
2 Esselon III-A (Sekretaris Dinas) 1
3 Esselon III-B (Kepala Bidang) 3
4 Esselon IV-A (Kasi, Ka.Sub.Bag., Ka.UPTD) 12
5 Esselon IV-B (Ka.Sub.Bag. TU UPTD) 1
6 Jabatan Fungsional 5
7 Staf (Termasuk CPNS dan TKK) 332
Jumlah Pegawai 355
2. SARANA DAN PRASARANA KERJA DINAS
Sarana dan prasarana yang mendukung mobilitas petugas Dinas LLAJ Kota
Bogor dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya s/d akhir tahun 2013 terdiri dari:
TABEL II-5 : Jumlah Sarana dan Prasarana Kerja Dinas
NO URAIAN JUMLAH
1 Mobil Dinas 4
2 Motor Dinas 14
3 Mobil Patroli 8
4 Motor Patroli 24
5 Mobil Derek 1
6 Crane Decker 2
7 Bus 1
8 Menara Komunikasi 1
9 Radio Komunikasi 75
10 Radio Right 16
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 18
C. PELAKSANAAN KEGIATAN DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor saat ini melaksanakan
kegiatan sebagian urusan dibidang perhubungan antara lain :
1. Kegiatan Perencanaan Teknis Lalu Lintas;
2. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharahaan Prasarana Lalu Lintas,
Perlengkapan Jalan dan Fasilitas Lalu Lintas;
3. Kegiatan Pengaturan dan Pengendalian Lalu Lintas ;
4. Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan & Pelayanan Perizinan Angkutan
Umum
5. Kegiatan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
6. Kegiatan Pemungutan Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha & Perizinan
Tertentu
7. Kegiatan Peningkatan Kesadaran Ketertiban dan Kedisiplinan Berlalu Lintas
Pengguna Jalan
8. Kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia Dinas
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 19
BAB III EVALUASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA
DINAS LLAJ KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014
A. REALISASI PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN
1. CAPAIAN APBD DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Berdasarkan hasil analisis capaian Anggaran Belanja dan Anggaran
Pendapatan Tahun 2010-2014, tampak sebagaimana:
LAMPIRAN–1 : Tabel Realisasi Capaian Kinerja APBD Kota Bogor Tahun
2010 S/D Tahun 2014
2. CAPAIAN PENERAPAN SPM BIDANG PERHUBUNGAN
Berdasarkan hasil kinerja pelayanan Dinas LLAJ Kota Bogor berdasarkan
urusan wajib perhubungan, s/d tahun 2014 menunjukkanhasil sebagai
berikut:
a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
Tingkat capaian realisasi panjang jalan yang dilintasi trayek angkutan
umum s/d tahun 2014 telah mencapai 328.560 Km atau mencakup
45,67 % apabila dibandingkan dengan panjang jalan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kota Bogor ( 719,385 Km).
Adapun Indikator Kinerja Kunci (IKK) dalam rangka valuasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPP) terhadap laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dari aspek tingkat
capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dilihat dari
perbandingan “Jumlah Angkutan Darat” terhadap “Jumlah Penumpang
Angkutan Darat” pada tahun 2014 sebesar 0,0135 %.
b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan
Realisasi pembangunan shelter sebagai bagian prasarana jalan
yang menunjang pelayanan angkutan umum dengan capaian
49,12 % (56 unit shelter terbangun dari rencana 114 unit)
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 20
Keberadaan terminal penumpang sebagai simpul transportasi
yang berfungsi sebagai tempat naik/turun penumpang dan
pergantian moda dengan tingkat capaian terbangun sebesar
42,86% (3 terminal dari 7 yang direncanakan).
c. Fasilitas Perlengkapan Jalan
Sebagai upaya mendukung peningkatan kelancaran, ketertiban,
keamanan dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan,
pembangunan/pemasangan/pemeliharaan perlengkapan jalan/
fasilitas jalan dari target s/d 2014 yang belum tercapai berkaitan
penyediaan APILL tercapai 45 %, pembangunan Shelter tercapai 49,12
% dan pembangunan median jalan tercapai 73,41 %.
d. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
Sebagai upaya menunjang pelaksanaan pengujian kendaraan
bermotor untuk menjamin kondisi kendaraan bermotor yang laik teknis
dan laik operasional, jumlah ketersediaan alat uji PKB sebesar 66,67
% (10 unit dari 15 unit alat uji PKB yang seharusnya ada).
3. CAPAIAN KINERJA (PROGRAM) DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Realisasi pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas LLAJ Kota Bogor
berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2010 – 2014 Dinas
LLAJ Kota Bogor dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bogor Tahun 2010 – 2014, meliputi:
a. Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan
b. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
d. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Sasaran dari keempat program tersebut, adalah:
1. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, dg
sasaran :
a. Meningkatnya kualitas perencanaan perhubungan, dengan kegiatan :
1) Penyediaan Rencana Induk Jaringan LLAJ Kota
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 21
2) Penyediaan dan pemutakhiran data bidang perhubungan.
3) Perencanaan teknis sarana prasarana perhubungan (FS, DED).
4) Evaluasi kinerja lalu lintas dan angkutan jalan.
5) Penyediaan standar pelayanan minimal perhubungan.
b. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan perhubungan, dengan
kegiatan:
1) Koordinasi penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan serta
2) Peningkatan pengelolaan terminal dan perparkiran.
c. Tersedianya sarana prasarana perhubungan, dengan kegiatan:
1) Penyediaan/pemeliharaan/revitalisasi terminal, parkir, stasiun
KA, shelter/halte, jembatan penyeberangan orang.
2) Pengadaan lahan u/ penyediaan saranaprasarana perhubungan.
2. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan sasaran:
a. Tertatanya lalu lintas di lokasi rawan kemacetan, dg kegiatan :
1) Manajemen dan rekayasa lalu lintas di zona kemacetan,
2) Penyediaan dan pemeliharaan sarana pengaman lalu lintas.
3) Penetapan zona selamat sekolah.
4) Pengamanan lalu lintas pada hari besar .
b. Tertatanya lokasi eks. PKL, dengan indikasi kegiatan manajemen dan
rekayasa lalu lintas di lokasi PKL.
3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, dengan sasaran :
a. Meningkatnya kinerja pelayanan angkutan umum, dg kegiatan :
1) Penyelenggaraan angkutan umum massal.
2) Penataan rute angkutan kota.
3) Pengendalian perijinan angkutan umum.
4) Penataan angkutan umum (taksi, minibus).
b. Meningkatkan kedisiplinan pengemudi, dengan indikasi kegiatan :
1) Penegakan hukum lalu lintas.
2) Pembinaan lalu lintas.
3) Pembinaan dan pemilihan pengemudi angkutan teladan
4) Lomba tertib lalu lintas.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 22
4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor,
dengan sasaran :
Meningkatkan kelaikan kendaraan bermotor, dengan kegiatan :
a. Penyediaan sarana prasarana pengujian kendaraan (Gedung PKB
dan alat pengujian).
b. Pelaksanaan pengujian kendaraan.
c. Pelaksanaan uji petik.
Dari keseluruhan pelaksanaan kegiatan pada keempat program tersebut dalam
kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, dengan capaian kinerja
program/kegiatan sebagai berikut:
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 23
TABEL III-1: CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN
RPJMD KOTA BOGOR TAHUN 2010 – 2014 (PERDA KOTA BOGOR NO. 5 TH. 2010)
1. PROGRAM PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING SEBELUM
2010
TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN PROGRAM
2010 2011 2012 2013 2014
TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL
Meningkatnya kualitas perencanaan perhubungan
Jenis perencanaan perhubungan
4 5 5 7 8 7 11 8 15 8 14
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan perhubungan
Rata-rata waktu tempuh & kecepatan
15,00
km/jam
4,00
mnt/km
17,00 km/jam
3,50 mt/km
17,00 km/jam
3,50 mt/km
18,00 km/jam
3,30 mt/km
18,25 km/jam
3,28 mt/km
19,00 km/jam
3,10 mt/km
20,21 km/jam
2,97 mt/km
20,00 km/jam
3,00 mnt/km
20,08 km/jam
2,99 mnt/km
21,00 km/jam
2,86 mnt/km
21,59 km/jam
2,78 mnt/km
Tersedianya sarana prasarana perhubungan
Jumlah kegiatan pengadaan & pemeliharaan fasilitas lalin
6 7 7 8 8 8 9 8 12 8 15
2. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGAMANAN LALU LINTAS
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING SEBELUM
2010
TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN PROGRAM
2010 2011 2012 2013 2014
TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL
Tertatanta lalu lintas di lokasi rawan kemacetn
Jumlah zona (kawasan) kemacetan
14 11 11 9 8 7 5 5 5 3 3
Tertatanya lokasi eks PKL
Jumlah Lokasi PKL
17 1 1 2 2 2 2 1 1 0 1
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 24
3. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING SEBELUM
2010
TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN PROGRAM
2010 2011 2012 2013 2014
TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL
Meningkatnya kinerja pelayanan angkutan umum
Jumlah trayek penataan shift angkot
0 6 10 10 12 15 16 20 16 23 16
Meningkatnya kedisiplinan pengemudi
Pelanggaran lalu lintas angkot
57 50 50 45 45 40 42 35 35 30 30
4. PROGRAM PENINGKATAN KELAIKAN PENGOPERASIAN KENDARAAN BERMOTOR
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING SEBELUM
2010
TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN PROGRAM
2010 2011 2012 2013 2014
TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL TRGT REAL
Meningkatnya kelaikan kendaraan bermotor
Jumlah kendaraan wajib uji melaksanakan uji berkala
22.991 23.006 21.886 23.006 22.097 23.006 22.418 23.006 23.045 23.006 23.156
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 25
Strategi penataan transportasi yang dilaksanakan dalam penanganan
permasalahan transportasi sebagaimana RPJMD Kota Bogor 2010 – 2014,
untuk manajemen rekayasa lalu lintas, difokuskan pada pengaturan 11 (sebelas)
titik kemacetan, yakni :
1) Simpang Tanjakan Empang; 7) Simpang Lawang Seketeng;
2) Simpang Gunung Batu; 8) Jembatan Merah;
3) Simpang Asem; 9) Sukasari (Depan Shangrila);
4) Simpang Bank Jabar; 10). Simpang Paledang;
5) Simpang Taman Topi; 11) Simpang Suryakencana;
6) Jalan Otto Iskandardinata.
Sampai dengan tahun 2014, berdasarkan data evaluasi kinerja jaringan jalan
dan simpang (150 ruas jalan dan 54 simpang), diketahui;
Rata-rata Kecepatan pada 150 ruas jalan adalah 31,97 kilometer/jam
(pada hari kerja) dan 33,78 kilometer/jam (pada hari libur)
Terdapat 50 ruas jalan pada kondisi kritis dengan Tingkat Pelayanan (level
of service) C (35 ruas jalan) dan D (15 ruas jalan) dan hal ini memerlukan
perhatian dan penanganan, dan yang paling rendah adalah ruas jalan Jl.
Raya Sukabumi dengan nilai V/C ratio sebesar 0,80, kecepatan rata-rata
hanya 18,83 km/jam.
Dari 54 simpang, persimpangan dengan kinerja terburuk pada simpang
Ciawi dengan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,87 dengan rata-rata
jumlah antrian 109 smp (panjang antrian 207,1 meter) dan rata-rata
tundaan sebesar 50,3 detik/smp.
Adapun Kinerja Lalu Lintas dari 11 Lokasi Rawan Kemacetan berdasarkan
RPJMD, masih terdapat 5 (lima) lokasi dengan tingkat pelayanan D (V/C ratio
0,75 – 0,84), yaitu: Simpang Tanjakan Empang, Simpang Lawang Saketeng,
Jembatan Merah, Simpang Bank jabar, Sukasari (depan Shangrilla), dengan
kecepatan terendah pada ruas jalan MA. Salmun sebesar 21,59 kilometer/jam
(pada hari kerja).
Di luar 11 (sebelas) titik rawan kemacetan tersebut, saat ini dan terutama pada
hari-hari libur (Sabtu-Minggu dan hari libur nasional) di ruas-ruas jalan tertentu
seringkali juga terjadi kepadatan dan tersendatnya (kemacetan) arus lalu lintas.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 26
TABEL III - 2 : IDENTIFIKASI KINERJA LALU LINTAS PADA 11 LOKASI RAWAN KEMACETAN TAHUN 2014
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 27
Pelayanan Angkutan Umum di dalam Wilayah Kota Bogor dilayani oleh 23 trayek
Angkutan Kota (AK) dengan jumlah armada sebanyak 3.412 unit, 10 trayek
Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dengan jumlah armada sebanyak
4.426 unit, dan 3 koridor Angkutan Massal Trans Pakuan dengan jumlah armada
sebanyak 30 unit. Sampai dengan tahun 2014, jaringan pelayanan angkutan
umum dengan panjang lintasan trayek telah mencapai 328.560 Km atau
mencakup 45,67 % apabila dibandingkan dengan panjang jalan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kota Bogor ( 719,385 Km).
Berkaitan dengan menerapkan operasional sistem shift merupakan kegiatan
sejak tahun 2009, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pengemudi
dan pengusaha, menciptakan keseimbangan antara jumlah penumpang dengan
kendaraan angkutan umum yang beroperasi, dan meningkatkan kualitas
pelayanan angkutan umum. Adapun realisasi penerapan s/d tahun 2014
sebanyak 16 trayek, dengan rincian sebagai berikut:
1. Trayek 06-AK (Ramayana-Ciheuleut)
2. Trayek 07A-AK (Pondok Rumput-Pasar Anyar)
3. Trayek 11-AK (Pajajaran Indah-Pasar Minggu)
4. Trayek 13-AK (Bantar Kemang-Ramayana)
5. Trayek 05-AK (Cimahpar -Ramayana)
6. Trayek 02-AK(Sukasari-Terminal Bubulak)
7. Trayek 11-AK (Baranangsiang- Bubulak)
8. Trayek 13-AK (Sukasari-Pasir Kuda-Bubulak)
9. Trayek 01-AK (Terminal Merdeka-Cipinang Gading)
10. Trayek 13-AK (Terminal Merdeka-Bantar Kemang)
11. Trayek 08A-AK (Wr. Jambu-Tmn Kencana-Ramayana)
12. Trayek 04-AK (Warung Nangka-Ramayana)
13. Trayek 07-AK (Warung Jambu-Terminal Merdeka)
14. Trayek 05A-AP (Ciomas-Terminal Merdeka)
15. Trayek 04A-AP (Cihideung-Ramayana)
16. Trayek 03-AP (Ciapus-Ramayana)
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 28
Realisasi pengurangan jumlah kendaraan angkutan kota dan angkutan
perkotaan AKDP sebanyak 16 Trayek yang telah melaksanakan operasional
system shift s/d tahun 2013 sebanyak 1.153 kendaraan tidak operasional per
hari.
Dalam rangka meningkatkan dan mendukung manajemen dan rekayasa Lalu
lintas yang ada di Kota Bogor dengan tujuan untuk menciptakan
penyelenggaraan perhubungan yang tertib, selamat dan aman, secara periodik
dipenuhi melalui pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, sebagaimana
tabel berikut:
TABEL III-3 : Realisasi Pengadaan/Pemasangan Perlengkapan Jalan
Tahun 2010 - 2014
No Perlengkapan Jalan/ Fasilitas
Lalu Lintas
Indi-kator
Kinerja
Target Capaian s/d 2014
Realisasi Pencapaian Program
s/d 2010
2011 2012 2013 2014 Jml s/d
2014 %
Capain
1 Marka Jalan Meter2 7.500 1.000 2.050 1.575 1.600 3.950 10.085 135,67
2 Rambu Lalu Lintas Buah 500 30 78 75 132 300 615 123,00
3 APILL Buah 20 5 0 1 1 2 9 45,00
4 Pita Penggaduh Meter2 900 60 90 140 420 0 710 78,89
5 RPPJ Tiang Portal Buah 25 9 0 0 0 1 10 40,00
6 Warning Light Buah 15 0 3 2 4 0 9 60,00
7 RPPJ Tiang F Buah 150 10 10 9 14 32 75 50,00
8 Delineator Buah 500 0 0 0 40 40 80 16,00
9 Paku Marka Buah 1.000 0 202 400 750 805 2.157 215,70
10 Guardrail/ Meter2 500 0 84 88 120 124 416 83,20
11 Water Barrier Buah 75 0 0 0 10 300 310 413,33
12 Traffic Cone Buah 300 0 0 150 250 100 500 116,67
13 Cermin Tikungan Buah 35 0 3 11 25 41 80 205,71
14 Papan Nama Jalan Buah 400 0 0 132 180 0 312 45,00
15 Shelter Unit 114 50 0 0 3 3 56 49,12
16 Kawasan ZoSS Lokasi 25 3 1 1 2 2 9 36,00
17 Median Jalan Meter2 2.000 356 290 122,35 550 150 1.468,35 73,42
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 29
Sebagai jaminan keselamatan laik teknis dan laik jalan kendaraan bermotor
dalam penyelenggaraan angkutan penumpang umum dan angkutan barang
sebagai kendaraan wajib uji, dilakukan Pengujian Kendaraan Bermotor Berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali, dengan hasil sebagaimana tabel berikut:
TABEL III-4 : Realisasi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Berkala Tahun 2010 - 2014
NO URAIAN KENDARAAN WAJIB UJI (UNIT)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pengujian Kendaraan Bermotor 21.886 22.097 22.418 23.045 23.156
a. Kendaraan yang lulus uji (unit)
Prosentase (%) Lulus Uji
21.820
99,70 %
21.870
90,00 %
22.235
99,20 %
22.670
98,37 %
22.064
95,28 %
b. Kendaraan yg tidak lulus uji/afkir
Prosentase (%) Tidak Lulus Uji
60
0,30 %
227
10,00 %
183
0,80 %
375
1,63 %
1.092
4,72 %
2 Pengujian Emisi Gas Buang
a. Menurut Jenis Bahan Bakar 21.886 22.097 22.418 23.045 23.156
1) Bahan Bakar Bensin 13.788 15.702 15.884 16.372 14.992
2) Bahan Bakar Solar 8.098 6.395 6.534 6.673 8.164
b. Berdasar Hasil Uji 21.886 22.097 22.418 23.045 23.156
1) Kendaraan Lulus Uji
Prosentase (%) Lulus Uji
21.877
99,96 %
21.995
99,54 %
22.101
98,60 %
22.783
98,86 %
22.932
99,03 %
2) Kendaraan Tidak Lulus Uji
Prosentase (%) Tdk Lulus Uji
9
0,04
102
0,46%
317
1,40 %
262
1,14 %
224
0,97 %
B. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Berdasarkan data BPS Kota Bogor, jumlah penduduk Kota Bogor hingga
akhir Tahun 2012 mencapai jumlah 1.004.831 jiwa terdiri atas 510.884 laki-laki
dan 493.947 perempuan dengan kepala keluarga sebanyak 243.665 KK.
Dengan luas wilayah 118,50 km2, rata-rata kepadatan penduduk Kota Bogor
Tahun 2012 adalah 8.480 jiwa/km2 (kategori kepadatan Sedang).
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 30
TABEL III-5 : Rekapitulasi Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2008 - 2012
TAHUN JUMLAH PENDUDUK
(JIWA) LAJU
PERTUMBUHAN (%)
2008 942.204 2,22
2009 946.204 2,39
2010 950.334 2,38
2011 987.315 1,84
2012 1.004.831 1,77
Rata-rata Laju Pertumbuhan 2,12
TABEL-III.6 : Luas Wilayah, Jumlah RT/RW, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun 2012
No KECAMATAN LUAS WILAYAH
(Km2)
BANYAK NYA
JUMLAH PENDUDUK RUMAH TANGGA
LAJU PERTUM-BUHAN
KEPADATAN (PER Km2)
RT RW LAKI-LAKI
PEREM PUAN
JUMLAH
1 Bogor Selatan 30,81 769 190 97.698 92.837 190.535 45.714 2,5 6.184
2 Bogor Timur 10,15 318 59 50.553 49.430 99.983 24.052 2,5 9.851
3 Bogor Utara 17,72 527 108 91.874 88.973 180.847 44.218 3,0 10.206
4 Bogor Tengah 8,13 431 98 52.720 51.550 104.270 26.404 1,4 12.825
5 Bogor Barat 32,85 800 197 113.373 109.795 223.168 53.656 2,8 6.794
6 Tanah Sareal 18,84 634 128 104.666 101.362 206.028 49.621 3,9 10.936
JUMLAH:
2012 118,50 3.479 780 510.884 493.947 1.004.831 243.665 3,87 8.480
Sumber : LKPJ Walikota Bogor 2013
Dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, Kota Bogor telah menjadi
Kota Metropolitan, dengan konsekuensi membutuhkan peningkatan pelayanan
khususnya di bidang transportasi dan saat ini pergerakan lokal di Kota Bogor
ditopang oleh prasarana berupa jaringan jalan sepanjang 757,393 km (jalan
nasional/negara 29,019 km, jalan propinsi 8,989 km, dan jalan kota 719,385 km)
dan ditunjang oleh keberadaan 3 terminal penumpang, yaitu Teminal
Baranangsiang (Tipe A), Terminal Bubulak dan Terminal Merdeka (Tipe C).
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 31
TABEL III-7 : Kondisi Jaringan Jalan Di Kota Bogor Tahun 2013
No Status Jalan
Kondisi (Km) Jumlah (Km)
Baik Sedang Rusak R Rusak B
1 Nasional 23,565 5,454 0,000 0,000 29,019
2 Propinsi 8,002 0,987 0,000 0,000 8,989
3 Kota 209,510 410,250 77,817 21,808 719,385
Jumlah 241,077 416,691 77,817 21,808 757,393
Rata-rata ratio pertumbuhan prasarana/ jaringan jalan + 0,01% adalah
sangat tidak sebanding dengan pesatnya pertumbuhan sarana/kendaraan
bermotor dengan ratio sebesar + 11,7%, sehingga konsekuensinya adalah
terjadi hambatan arus lalu lintas (terjadinya kemacetan lalu lintas)
TABEL III-8 : Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Di Kota Bogor
NO
T A HUN
JENIS KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR
TOTAL % MOBIL PENUMPANG
MOBIL BARANG
MOBIL BUS SEPEDA MOTOR
KENDARAAN KHUSUS
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 2008 43.400 11.591 792 150.304 100 206.187
2 2009 46.143 6,3 11.776 1.6 821 3,7 173.724 15,6 101 1,0 232.565 12,8
3 2010 51.145 10,8 11.295 -4,1 836 1,8 206.845 19,1 103 2,0 270.224 16,2
4 2011 57.688 12,8 11.971 6,0 1.028 23,0 230.316 11,3 83 -19,4 301.087 11,4
5 2012 63.464 10,0 12.295 2,7 991 -3,6 260.045 12,9 83 0,0 336.878 11,9
6 2013 64.705 2,0 11.617 -5,5 944 -4,7 279.753 7,6 83 0,0 357.102 6,0
RATA2 PENINGKATAN
8,4 0,2 4,0 13,3 -3,3 11,7
Transportasi semakin vital peranannya sejalan dengan kemajuan ekonomi
dan mobilitas masyarakatnya. Hal – hal yang bersangkut paut dengan
transportasi menyinggung langsung kepada kebutuhan pribadi – pribadi warga
kota dan berkaitan langsung dengan ekonomi kota.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 32
Adapun permasalahan transportasi secara umum di Kota Bogor adalah :
1. Pertumbuhan penduduk Kota Bogor yang cukup tinggi yaitu rata-rata
sekitar + 2,12 % dalam kurun 5 tahun terakhir, dan saat ini dengan
penduduk lebih dari 1 juta jiwa, Kota Bogor telah menjadi Kota
Metropolitan.
2. Tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan (rata-rata tahun 2013
mencapai 11,7 % per tahun) dengan penambahan jaringan jalan (rata-rata
0,01%) dan rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan
jalan; belum terpadunya pembangunan prasarana jalan dengan sistem
jaringan transportasi jalan, penataan kelas jalan dan terminal serta pola
pelayanan distribusi angkutan jalan.
3. Ketidakseimbangan supply dan demand
Selain pertumbuhan kendaraan pribadi dan sepeda motor yang cukup
tinggi, juga akumulasi pelayanan angkutan umum di dalam wilayah Kota
Bogor, sebanyak 23 trayek (3.412 kendaraan) Angkutan Kota dan 10 trayek
(4.644 kendaraan) Angkutan Perkotaan AKDP dengan jenis kendaraan bus
kecil (kapasitas tempat duduk + 10 orang), dengan factor muatan (Load
Factor/ LF) rata-rata 48 % dengan kecenderungan operasional menunggu
penumpang (ngetem) menambah volume lalu lintas semakin padat dan
berdampak thdap in-efisiensi penggunaan ruang jalan di wilayah Kota
Bogor.
4. Jaringan jalan yang tersedia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan
pola distribusi angkutan barang
5. Masalah mobilitas, rendahnya kelancaran distribusi angkutan jalan, akibat;
a. Terbatasnya perkembangan kapasitas prasarana jalan;
b. Kondisi sarana jalan yang rata-rata semakin menurun pelayanannya;
c. Optimalisasi penggunaan kapasitas jalan yang masih rendah
tingginya delay factor pada badan jalan), serta banyaknya daerah
rawan kemacetan akibat penggunaan badan, dan daerah milik jalan
untuk kegiatan sosial ekonomi, pasar (PKL), parkir;
d. Sistem manajemen lalu lintas yang belum optimal;
e. Penataan jaringan transportasi jalan, penetapan kelas jalan dan
pengaturan sistem terminal.
f. Terjadinya campuran lalu lintas (mixed traffic) yang tinggi
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 33
6. Rendahnya tingkat disiplin pengguna jalan.
7. Kemacetan lalu lintas di Kota Bogor terutama menjelang hari libur (Sabtu,
Minggu).
8. Kurang tersedianya fasilitas perlengkapan jalan, seperti marka, rambu
RPPJ dan paku jalan.
9. Meningkatnya kecelakaan lalu lintas dan fatalitas akibat kecelakaan..
10. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan polusi suara) akibat
kemacetan dan masih dominannya penggunaan lalu lintas kendaraan
pribadi di jalan;
11. Rendahnya kualitas pelayanan dan kuantitas angkutan umum yang
diakibatkan oleh;
a. Belum berkembangnya keterpaduan rencana tata ruang wilayah dan
pengembangan transportasi perkotaan,
b. Rendahnya disiplin pengguna angkutan umum,
c. Rendahnya Load factor akibat tingginya kepemilikikan dan
penggunaan kendaraan pribadi seperti sepeda motor
d. Kurang profesionalitas operator angkutan umum,
e. Tingkat kemacetan lalu lintas pada jam sibuk,
f. Lambatnya peningkatan kinerja dan pengembangan koridor Angkutan
Umum Massal ”BRT Trans Pakuan” dan penataan angkutan kota
”saat ini” sebagai Feeder.
12. Belum tersusunnya pedoman pola pengembangan transportasi perkotaan
di Kota Bogor.
13. Masih terbatasnya pengembangan SDM di bidang LLAJ baik tingkat
regulator maupun operator, pembinaan usaha angkutan serta
pengembangan teknologi sarana dan prasarana LLAJ yang lebih efisien
dan ramah lingkungan;
14. Terbatasnya dana untuk pembangunan sarana dan prasarana transportasi
secara menyeluruh.
15. Masih minimnya peran swasta dan BUMN/BUMD dalam
investasi/penyelenggaraan LLAJ (pembangunan sarana dan prasarana
transportasi).
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 34
Perubahan berbagai paradigma sangat berpengaruh kepada kebijakan,
strategi dan kinerja Dinas LLAJ Kota Bogor. Dalam skala regional isu
demokratisasi, hak azasi manusia dan lingkungan hidup perlu diantisipasi oleh
Dinas LLAJ Kota Bogor dalam pemberian pelayanan umum yang semakin
mempertimbangkan azas keadilan, penyediaan fasilitas pelayanan umum yang
memadai dan penyediaan prasarana dan sarana transportasi.
Keberanian masyarakat untuk melakukan protes terbuka terhadap
kebijakan publik yang mereka anggap kurang memenuhi azas keadilan,
menuntut adanya transparansi dalam proses pelayanan dan sosialisasi produk
kebijakan publik yang akan diterapkan, sehingga kebijakan tersebut sesuai
dengan aspirasi masyarakat, sehingga Dinas LLAJ Kota Bogor perlu
mengantisipasi berdasarkan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat dan
hubungan antar lembaga.
Demikian pula isu perdagangan bebas yang bercirikan efisiensi dan
privatisasi perlu diantisipasi berkenan dengan fungsi Dinas LLAJ Kota Bogor
sebagai Pelaksana Kewenangan Pemerintah Kota Bogor di Bidang Lalu Lintas
Angkutan Jalan, sebagai Regulator serta Fasilitator dalam penyiapan kebijakan
umum dan kebijakan teknis di bidang transportasi.
Dengan melihat fenomena dan perubahan paradigma diatas, sangat
disadari bahwa pengaruh global dan regional serta lokal merupakan landasan
bagi terbentuknya lingkungan baru dimasa depan. Dalam kaitan ini profil masa
depan yang merupakan refleksi dari berbagai tantangan dan perubahan
sebagaimana yang dikemukakan diatas adalah :
1. Terjadinya keterkaitan, keterpaduan dan ketergantungan antara elemen
pada semua bidang.
2. Kecenderungan terpolanya lingkungan kerja masa depan yang
menggambarkan pola antar kegiatan dengan layanan antar moda
transportasi yang saling terintegrasi secara kesisteman.
3. Dalam persaingan global yang semakin tajam akan diwarnai oleh
kecanggihan teknologi tranportasi sehingga sektor transportasi akan
dihadapkan kepada tuntutan atas kecepatan, keandalan, efisiensi & daya
saing yang semakin tinggi.
4. Sektor transportasi dituntut semakin berperan dalam mendukung
pergerakan dan mobilitas orang, barang dan jasa guna mendukung
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 35
tumbuhnya ekonomi di Kota Bogor, serta sekaligus mempersempit
kesenjangan antar daerah dengan senantiasa memperhatikan kesesuaian
Tata Ruang & Kelestarian Lingkungan.
5. Meningkatnya tuntutan konsumen atau pengguna jasa terhadap kualitas
layanan jasa transportasi yang direfleksikan oleh terwujudnya :
a. Kondisi persaingan yang sehat, efisien dan berkelanjutan dalam
penyelenggaraan jasa transportasi yg pda gilirannya dpt
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Kota Bogor.
b. Pemerataan manfaat bagi pengguna jasa dan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
c. Perlindungan terhadap kepentingan pengguna jasa transportasi,
dalam hal kualitas pelayanan, tarif dan variasi pilihan jasa sesuai
preferensinya.
d. Peraturan Daerah yang mendukung pelaksanaan kegiatan
transportasi secara efektif.
Dengan memperhatikan dalam menyikapi kecenderungan kedepan yang
dihadapi, baik oleh jajaran operator maupun pengguna jasa tersebut, diperlukan
peran aktif Dinas LLAJ Kota Bogor dalam melaksanakan tugas dan fungsi
pembinaan dan koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan transportasi dalam
pengalokasian dan pendayagunaan secara efektif dan efisien, terutama
tindaklanjut di dalam pengembangan infrastruktur wilayah, yaitu;
1. Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan pengembangan angkutan
umum massal ”Bus Transit System” Trans pakuan
2. Pengembangan jaringan jalan yang efektif dan efisien yang
menghubungkan pusat kegiatan wilayah (terutama jalan-jalan tembus)
3. Pengaturan hierarki peran serta fungsi jaringan transportasi yang lebih baik
agar menghasilkan pergerakan yang efisien dan efektif
4. Revitalisasi pelayanan angkutan kereta api Bogor – Jakarta dan Bogor -
Sukabumi
5. Pengaturan pergerakan (traffic management) untuk angkutan barang dan
angkutan penumpang
6. Pengembangan keterpaduan sistem transportasi dan koneksi antar moda
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 36
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A. ANALISIS RENSTRA K/L DAN SKPD PROVINSI JABAR
1. Analisis Renstra Kementerian Perhubungan
Berdasarkan Rancangan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun
2015-2019, melalui Visi “Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal,
berdaya saing, memberikan nilai tambah untuk mendukung ketahanan
nasional”, dengan Sasaran Strategis;
a. Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana transportasi;
b. Meningkatnya aksesibilitas dalam mendukung konektivitas nasional;
c. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur
transportasi;
d. Meningkatnya peran Pemda, BUMN/D, Swasta dan masyarakat
dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi sebagai upaya
meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan transportasi;
e. Meningkatnya keselamatan transportasi;
f. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja kelembagaan;
g. Meningkatnya kualitas SDM dalam mendukung kinerja transportasi;
h. Meningkatnya kinerja regulasi dalam mendukung kinerja transportasi;
i. Mendukung implementasi kebijakan transportasi berbasis lingkungan;
j. Meningkatnya IPTEK berbasis lingkungan.
Adapun arah dan kebijakan strategis subsektor perhubungan darat adalah
“Transportasi Perkotaan Berkelanjutan – Sustainable Urban Transport“
melalui 5 (lima) Pilar Kebijakan (Push – Pull Policies);
a. Peningkatan peran angkutan umum, melalui;
1. Pengembangan Transit System atau Transit Orionted
Development TOD);
2. Pengembangan jaringan dan infrastruktur angkutan umum
massal
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 37
3. Perbaikan intermodalitas dan aksesibilitas angkutan umum
4. Perbaikan sistem kepemilikan angkutan umum
b. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, melalui;
1. Perbaikan kapasitas jalan
2. Penerapat Inteligent Transport System (ITS) al. ATCS
3. Penerapan Manajemen Lalu Lintas
4. Penerapan Analisis Dampak Lalu Lintas
c. Penurunan Polusi Udara dan Suara, melalui;
1. Gasifikasi kendaraan bermotor
2. Pemanfaatan energi alternatif
3. Penerapatan tehnologi ramah lingkungan – green transport
environmentally friendly
d. Transportation Demand Management (TDM), melalui;
1. Penerapan Electronic Road Pricing (ERP)
2. Penerapan Manajemen Perparkiran
3. Penerapan Dis-incentive using private car
e. Pengembangan Non Motorized Transport (NMT), melalui;
1. Pengembangan fasilitas pejalan kaki
2. Pengembangan jalur pesepeda
3. Pengembangan Car Free Day
2. Analisis Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
Sebagaimana indikator kinerja program RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018, berkaitan dengan urusan perhubungan dengan arahan strategi
mengembangkan infra-struktur transportasi per-hubungan dlm rangka
peningkatan pelayanan pergerakan orang & barang serta pengemba-ngan
sistem transportasi publik regional yg nyaman, dengan program
pembangunan;
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), dengan;
1) Sasaran; Meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas LLAJ
(menuju zero accident) melalui peningkatan ketersediaan fasilitas
perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi dan pengembangan
informasi teknologi untuk mengatasi persoalan lalu lintas jalan
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 38
2) Indikator Kinerja; Tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan
(rambu, marka, dan guadrill) dan penerangan jalan umum (PJU)
pada jalan Provinsi
b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, dengan;
1) Sasaran;
a) Mengembangkan sistem transportasi publik regional yang
nyaman;
b) Mengembangkan terminal angkutan umum regional yang
terpadu dan modern;
c) Meningkatnya kesadaran berlalu lintas dan kinerja awak
kendaraan umum
d) Meningkatnya pelayanan perijinan dan pengawasan
angkutan umum;
e) Tertatanya jaringan lalu lintas angkutan barang dan
penumpang;
f) Meningkatnya kinerja kualitas angkutan umum AKDP dan
AKAP di Jawa Barat, melalui pengembangan terminal
angkutan umum regional yang terpadu dan modern, antara
lain penyediaan Terminal Tipe A di Kota Bogor, Kota Depok,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon,
Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota Bandung dan
Kabupaten Bandung; serta penyediaan Terminal Tipe B di
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Garut, Kota Cimahi, dan Palabuhanratu.
2) Indikator Kinerja; Tingkat pelayanan angkutan di jaringan jalan
provinsi
c. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan;
1) Sasaran; Meningkatkan penanganan dan pengendalian muatan
lebih (overloading)
2) Indikator Kinerja; Tingkat Penindakan Pelanggaran Overloading di
Jembatan Timbang
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 39
d. Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan Bermotor, dengan;
1) Sasaran;
a) Meningkatnya kinerja kegiatan uji mutu terhadap produksi
karoseri;
b) Meningkatnya kinerja PKB
2) Indikator Kinerja; Tingkat ketersediaan sarpras pemeriksaan
kendaraan bermotor
B. TELAAHAN RTRW KOTA BOGOR
Dalam RTRW Nasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008, kawasan strategis nasional terkait dengan Kota Bogor adalah Kawasan
Perkotaan JABODETABEKPUNJUR, dengan kriteria kepentingan adalah
ekonomi. Kota Bogor sebagai bagian dari kawasan perkotaan
Jabodetabekpunjur termasuk dalam wilayah perencanaan kawasan strategis ini.
Arahan terhadap kawasan ini adalah rehabilitasi/ revitalisasi kawasan.
Sebagai konsekwensi kebijakan penataan ruang antara lain adalah semakin
lebarnya gap antara ketersediaan prasarana transportasi dengan perkembangan
kebutuhan untuk pergerakan, khususnya intra perkotaan. Pergerakan intra
perkotaan yang saat ini sudah sangat dibawah standard layanan transportasi,
khususnya terjadi sekitar kawasan Kebun Raya Bogor, dimana perkembangan
bangkitan dan tarikan kegiatan sangat besar. Perkembangan bangkitan dan
tarikan pergerakan tersebut tidak diikuti secara memadai oleh jaringan jalan
maupun fasilitas transportasi. Jalan kampung yang tadinya merupakan jalan lokal
dan jalan lingkungan telah berfungsi sebagai jalan kolektor tanpa ada perubahan
teknis yang dibutuhkan untuk mengakomodasi pertumbuhan pergerakan yang
terjadi.
Memperhatikan PERDA Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang RTRW Kota
Bogor Tahun 2011 – 2031, di dalam rencana struktur ruang wilayah dengan
arahan rencana pengembangan sistem jaringan, sebagaimana Pasal-Pasal
berikut:
Pasal 17
Rencana jaringan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3)
huruf a meliputi ;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 40
a. Rencana Pengembangan sistem transportasi darat; dan
b. Rencana Pengembangan sistem transportasi perkeretaapian.
Pasal 18
(1) Rencana pengembangan sistem transportasi darat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf a meliputi:
a. Rencana pengembangan sistem jaringan jalan;
b. Rencana jaringan prasarana transportasi; dan
c. Rencana jaringan pelayanan angkutan jalan.
(2) Rencana pengembangan sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a adalah sebagai berikut:
a. Rencana penetapan fungsi jalan;
b. Rencana peningkatan kapasitas dan jaringan jalan; dan
c. Rencana pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan
kaki.
(3) Rencana pengembangan jaringan prasarana transportasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah sebagai berikut:
a. Rencana peningkatan kualitas dan kuantitas terminal; dan
b. Rencana penataan sistem perparkiran.
(4) Rencana pengembangan jaringan pelayanan angkutan jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah sebagai berikut:
a. Rencana peningkatan pelayanan angkutan umum massal;
b. Rencana penataan angkutan kota; dan
c. Rencana penyediaan angkutan umum yang ramah lingkungan.
(5) Rencana pengembangan sistem transportasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.
Pasal 19
(1) Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a, sebagai berikut:
a. Jalan arteri primer;
b. Jalan kolektor primer;
c. Jalan lokal primer;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 41
d. Jalan arteri sekunder; dan
e. Jalan kolektor sekunder.
(2) Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum pada Lampiran III Peraturan Daerah ini.
Pasal 20
Rencana peningkatan kapasitas dan jaringan jalan sebagaimana dimaksud
dalam 18 ayat (2) huruf b sebagai berikut:
a. Peningkatan akses melalui pembangunan jalan baru;
b. Peningkatan kapasitas jalan eksisting; dan
c. Penyediaan jalur khusus kendaraan tidak bermotor.
Pasal 21
(1) Rencana peningkatan akses melalui pembangunan jalan baru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a meliputi:
a. Rencana pembangunan jalan tol;
b. Rencana pembangunan jalan baru non tol.
(2) Rencana pembangunan jalan tol sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a adalah Jalan Lingkar Luar Bogor dan Jalan Tol Bogor - Ciawi –
Sukabumi.
(3) Rencana pembangunan jalan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. Jalan pararel lingkar luar Bogor antara Sentul sampai Kedung Halang;
b. Jalan R3 antara Villa Duta sampai Wangun;
c. Jalan lingkar dalam selatan antaraTajur sampai Pasir Kuda;
d. Jalan tembus Jalan Achmad Sobana – Jalan Ahmad Yani;
e. Pembukaan akses jalan poros barat timur dan utara selatan di WP C
dan WP D;
f. Pembangunan jalan di sisi jalan tol Jagorawi di WP E; dan
g. Pembangunan jalan tembus.
(4) Penetapan status jalan sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku, khusus untuk status jalan kota ditetapkan oleh Walikota.
(5) Rencana pembangunan jalan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3), tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 42
Pasal 22
Rencana peningkatan kapasitas jalan eksisting sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 huruf b melalui pelebaran Jalan Raya Pajajaran, Jalan Raya Tajur,
Jalan KS Tubun, Jalan Cilendek - Semplak, Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Jalan
Mayjen Ishak Djuarsa, Jalan Ciomas, Jalan KH. Abdullah Bin Muhamad Nuh,
Jalan Pangeran Sogiri, Jalan Tumenggung Wiradiredja, Jalan Parung Banteng,
Jalan Kayumanis-Cilebut, Jalan Cibeureum, Jalan Cikaret, Jalan Cipaku, Jalan
Warung Nangka, Jalan Tentara Pelajar Warung Legok dan Jalan Mandala
Ciluar.
Pasal 23
Rencana penyediaan jalur khusus kendaraan tidak bermotor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 huruf c meliputi:
a. Penyediaan jalur khusus kendaraan tidak bermotor;
b. Jalur khusus kendaraan tidak bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri tentang rencana rinci tata
ruang.
Pasal 24
(1) Rencana pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf c sebagai berikut :
a. Pembangunan prasarana dan sarana pejalan kaki di:
1. Jalan-jalan arteri dan kolektor;
2. Jalan-jalan lokal di kawasan komersial dan kawasan perumahan
kepadatan tinggi;
3. Lokasi dengan tingkat mobilitas tinggi seperti stasiun, terminal,
sekolah, rumah sakit, dan sarana ibadah; dan
4. Lokasi menuju dan dari halte angkutan umum.
b. Peningkatan kualitas prasarana dan sarana pejalan kaki yang ada; dan
c. Pembangunan prasarana dan sarana pejalan kaki mengikuti ketentuan
teknis yang ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan,
keamanan dan keselamatan.
(2) Desain prasarana dan sarana pejalan kaki harus mengakomodir kepentingan
kaum difabel.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 43
Pasal 25
Rencana peningkatan kualitas dan kuantitas terminal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf a adalah sebagai berikut:
a. Optimalisasi terminal Baranangsiang;
b. Pembangunan terminal tipe A di Kelurahan Tanah Baru;
c. Peningkatan sarana pendukung terminal penumpang;
d. Pembangunan terminal barang di Kelurahan Cibadak dan Kelurahan
Cibuluh; dan
e. Peningkatan sarana pendukung terminal barang.
Pasal 26
Rencana penataan sistem perparkiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (3) huruf b adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan gedung parkir dan/atau taman parkir bersama di pusat-pusat
kegiatan dan pusat WP;
b. Perluasan fasilitas parkir yang sudah tidak memadai baik perluasan secara
vertikal maupun horisontal di pusat-pusat kegiatan; dan
c. Penetapan ketentuan penyediaan parkir bagi semua kegiatan yang
menimbulkan bangkitan pergerakan lalu lintas.
Pasal 27
Rencana peningkatan pelayanan angkutan umum massal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a sebagai berikut:
a. Pengembangan angkutan umum massal meliputi angkutan umum massal
Trans Pakuan untuk pelayanan dalam kota serta angkutan umum massal
antar kota seperti kereta api dan pengumpan angkutan umum massal Trans
Jakarta;
b. Pengembangan Jalur angkutan umum massal dalam kota yang
menghubungkan rencana terminal Ciawi – Cidangiang - rencana terminal
Dramaga, rencana terminal Ciawi - rencana terminal Dramaga melalui Bogor
Inner Ring Road Selatan, Rencana terminal Dramaga -rencana terminal
Tanah Baru - Sentul, Rencana terminal Tanah Baru – rencana terminal
Cibinong, rencana pengembangan jalur tengah kota melalui stasiun kereta
api Bogor;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 44
c. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung sistem angkutan umum
massal seperti halte, sarana parkir untuk peralihan moda, rambu lalu lintas,
dan pengembangan jalur bus; dan
d. Penataan pelayanan angkutan paratransit yang berkualitas dan terpadu
dengan pelayanan angkutan umum lain.
Pasal 28
Rencana penataan angkutan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat
(4) huruf b sebagai berikut:
a. Peningkatan manajemen angkutan umum baik angkutan kota maupun
angkutan massal;
b. Penataan sistem angkutan umum kota melalui pembagian shift angkutan
umum kota dan penataan trayek angkutan umum kota.
Pasal 29
Rencana penyediaan angkutan umum yang ramah lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf c yaitu dengan pengembangan
angkutan umum yang ramah lingkungan.
Pasal 30
Rencana pengembangan sistem transportasi perkeretaapian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf b adalah sebagai berikut:
a. Penataan stasiun Bogor dan kawasan sekitarnya;
b. Peningkatan jalur kereta api Bogor - Jakarta dan Bogor - Sukabumi;
c. Pembangunan stoplet terpadu di Sukaresmi;
d. Perbaikan dan pemeliharaan pintu perlintasan;
e. Pembangunan perlintasan tidak sebidang di Jalan MA Salmun, Jalan
Kapten Muslihat, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Kebon Pedes; dan
f. Penataan ruang di sepanjang jaringan jalur kereta api.
Memperhatikan penjabaran dalam PERDA RTRW Kota Bogor diatas, pada
dasarnya transportasi Kota Bogor hanya meliputi transportasi darat, terdiri dari
aspek jaringan jalan, sistem pergerakan, pelayanan angkutan umum, terminal
penumpang, pelayanan kereta api, sistem perparkiran dan jalur pejalan kaki.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 45
Arahan Sistem transportasi tersebut ditetapkan:
a. Penegasan kembali fungsi jaringan jalan :
1. Menetapkan fungsi jaringan jalan; dan
2. Mengarahkan kegiatan sesuai dengan fungsi jalan.
b. Pendistribusian pergerakan penduduk:
1. Menyeimbangkan aksesibilitas menuju pusat-pusat kegiatan, baik
untuk arah utara-selatan maupun barat-timur; dan
2. Memisahkan arus pergerakan regional dan lokal.
c. Peningkatan kapasitas dan jaringan jalan:
1. Membangun dan mengintegrasikan jalan-jalan baru;
2. Meningkatkan pelayanan jalan;
3. Meningkatkan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan;
4. Mengendalikan simpang dan jalan akses; dan
5. Menyediakan jalur khusus kendaraan tidak bermotor.
d. Peningkatan pelayanan angkutan umum massal:
1. Mengembangkan jalur angkutan umum massal pada jalur utama kota;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan angkutan umum
massal baik yang berbasis jalan maupun rel;
3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung
angkutan umum massal; dan
4. Memperbaiki manajemen pengelolaan angkutan umum massal.
e. Penataan angkutan kota:
1. Menyediakan angkutan kota sebagai pengumpan angkutan umum
massal; dan
2. Membatasi angkutan kota.
f. Penyediaan angkutan umum yang ramah lingkungan dengan
meminimalkan tingkat pencemaran emisi gas buang dengan penggunaan
bahan bakar yang ramah lingkungan.
g. Peningkatan kualitas dan kuantitas terminal penumpang:
1. Membangun terminal tipe A;
2. Memanfaatkan terminal penumpang di wilayah perbatasan yang
dikerjasamakan dg Pemerintah Kabupaten Bogor;
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 46
3. Meningkatkan kualitas sarana pendukung terminal penumpang
h. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kereta api:
1. Membangun stasiun/stoplet terpadu untuk meningkatkan pelayanan
terhadap pengguna jasa kereta api;
2. Menata kawasan stasiun dan sekitarnya;
3. Meningkatkan kualitas sarana pendukung stasiun;
4. Meningkatkan jalur kereta api; dan
5. Pembangunan perlintasan tidak sebidang
i. Penataan sistem perparkiran:
1. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai;
2. Memprioritaskan pengembangan fasilitas parkir vertikal; dan
3. Mewajibkan setiap kegiatan yang menimbulkan tarikan pergerakan
untuk menyediakan lahan parkir sesuai ketentuan yang berlaku
j. Penyediaan jalur pejalan kaki:
1. Membangun jalur pejalan kaki pada pusat kegiatan yang berorientasi
pada keamanan dan kenyamanan pejalan kaki, serta dapat di akses
oleh orang dengan keterbatasan kemampuan;
2. Mengintegrasikan jalur pejalan kaki dengan sarana dan prasarana
pendukung pusat-pusat kegiatan;
3. Mempertahankan fungsi jalur pejalan kaki yang sudah digunakan
sesuai dengan fungsinya;
4. Mengembalikan fungsi jalur pejalan kaki yang difungsikan untuk
kegiatan selain sebagai jalur pejalan kaki; dan
5. Meningkatkan kualitas jalur pejalan kaki yang sudah ada
C. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Penyelenggaraan pembangunan bidang perhubungan dalam kurun waktu 2010
– 2014 telah membuahkan hasil yang mengarah perwujudan sistem transportasi
Kota Bogor yang handal dan berkemampuan tinggi, tetapi kedepan masih
terdapat berbagai tantangan, peluang dan kendala antara lain berupa perubahan
lingkungan yang dinamis seperti; globalisasi ekonomi, perubahan perilaku
permintaan jasa transportasi, kondisi politik daerah (dengan berakhirnya Jabatan
Walikota Bogor pada Tahun 2013), teknologi, dan kepedulian pada kelestarian
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 47
lingkungan hidup. Sejauh itu, isu-isu yang berkembang sampai dengan periode
tahun 2014 adalah konversi bahan bakar fosil ke gas, intelegensia transport
management dan rencana pemerintah menurunkan tingkat emisi sebesar 26 %
atau setara dengan 2,9 metrik kubik karbon. Namun permasalahan utama
bidang perhubungan adalah; 1) belum berkembangnya sistem angkutan umum
massal dan integrasi antar moda; 2) kurangnya perlengkapan jalan dan fasilitas
lalu lintas jalan.
Dalam mengantisipasi kondisi tersebut, sistem transportasi Kota Bogor
diarahkan untuk mewujudkan keandalan pelayanan dan keterpaduan antar dan
intra moda transportasi yang disesuaikan dengan perkembangan ekonomi,
kebijakan tata ruang, pelestarian lingkungan dan kebijakan energi, sehingga
diharapkan memenuhi fungsinya sebagai penunjang dan pendorong
pembangunan (promoting sector dan servicing sector), memenuhi kebutuhan
aksesibilitas masyarakat serta memenuhi kebutuhan distribusi dengan
memperhatikan keandalan serta kelaikan sarana dan prasarana transportasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi selalu menjadi perhatian bagi Dinas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor sebagai antisipasi terhadap penyusunan
kebijakan. Faktor-faktor yang berpengaruh baik internal (diformulasikan dalam
bentuk kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness) maupun eksternal
(diformulasikan dalam bentuk peluang/opportunities dan ancaman/threats)
merupakan masukan signifikan bagi perencanaan ke depan yang sekaligus
sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan kebijakan untuk mencapai kondisi
pelayanan ideal yang diharapkan, yaitu mewujudkan sistem transportasi Kota
Bogor yang handal dan berkemampuan tinggi..
1. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
a. KEKUATAN (STRENGTHS)
1) Dukungan political will dari pemerintah daerah dalam
pengembangan sistem transportasi di Kota Bogor, dimana salah
satu program prioritas penanganan masalah di Kota Bogor
adalah prioritas penanganan pada sektor transportasi.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 48
2) Kelembagaan
Penetapan organisasi perangkat daerah dalam rangka .
memfasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah adalah
merupakan upaya pemberdayaan perangkat daerah otonom,
sehingga daerah dapat lebih meningkatkan aspek pelayanan
dan kesejahteraan masyarakat. Termasuk pembentukan
organisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai
wadah untuk mengkoordinasikan instansi Penyelenggara Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Bogor yang memerlukan
keterpaduan dalam perencanakan dan menyelesaikan masalah
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3) Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di
lingkungan penyelenggara LLAJ.
b. KELEMAHAN (WEAKNESS)
1) Keterbatasan jaringan dan kapasitas jalan, serta terjadinya
campuran lalu lintas (mixed traffic) yang tinggi.
Pertumbuhan prasarana jalan yang sangat rendah, tidak
sebanding dengan pertumbuhan kendaraan pribadi dan sepeda
motor yang cukup tinggi, juga akumulasi pelayanan angkutan
umum di dalam wilayah Kota Bogor, sebanyak 23 trayek (3.412
kendaraan) Angkutan Kota dan 10 trayek (4.644 kendaraan)
Angkutan Perkotaan AKDP dengan jenis kendaraan bus kecil
(kapasitas tempat duduk + 10 orang), menambah volume lalu
lintas semakin padat dan berdampak terhadap in-efisiensi
penggunaan ruang jalan di wilayah Kota Bogor.
2) Kompleksitas penyebab permasalahan transportasi di Kota
Bogor yang secara langsung berimplikasi terjadinya penurunan
kinerja pelayanan angkutan umum, antara lain;
a) Keterbatasan aksesibilitas jaringan jalan,
b) Keterbatasan perlengkapan jalan dan fasilitas lalu lintas,
c) Tingkat kedisiplinan pengguna jalan yang masih rendah,
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 49
d) Kinerja penggunaan ruang jalan yang sudah mendekati
kapasitas
e) Tingginya delay factor pada badan jalan,
f) Ketidakseimbangan supply dan demand
3) Pertumbuhan sistem kegiatan (tata guna lahan) yang tidak
sejalan dengan sistem transportasi (sistem jaringan dan sistem
pergerakan).
4) Penegakan hukum terhadap pelanggar instrumen peraturan
yang berlaku oleh aparat penyelenggara LLAJ.
2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
a. PELUANG (OPPORTUNITIES)
1) Implementasi Otonomi Daerah;
Sektor transportasi dituntut untuk semakin mampu berperan
dalam mendukung pergerakan dan mobilitas orang, barang dan
jasa yang pada akhirnya dapat berfungsi sebagai perekat dan
jembatan guna mendukung tumbuhnya perekonomian,
merupakan inti substansi dari pembangunan sektor yang
berwawasan pembangunan wilayah (regional based transport
program and development). Konsep ini menjadi relevan dengan
diimplementasikannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, yaitu kewenangan daerah dalam
penyelenggaraan, pembiayaan dan perencanaan pembangunan
semakin besar yang ditopang oleh pendapatan daerah dan
dimungkinkannya adanya Undang-Undang No. 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Ditambah
lagi dengan adanya PP Nomor 38 Tahun 2008 menunjukkan
semakin jelasnya kewenangan yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah.
2) Kerja Sama antar Daerah;
a) Secara Regional dalam BKSP (Badan Kerja Sama
Pembangunan) JABODETABEK
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 50
b) Kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Bogor
– Pemerintah Kota Bogor, yang ditindaklanjuti dengan
Perjanjian Kerjasama antara Dinas LLAJ Kabupaten –
Dinas LLAJ Kota Bogor no.: 551/1131-DLLAJ
119/07-Dishubkomin-2010
tgl 13 Agustus 2010 Tentang Penyelarasan
Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pada
Wilayah Perbatasan, dengan ruang lingkup meliputi ;
Perencanaan dan penataan jaringan transportasi dan
lalu lintas angkutan jalan
Pembangunan dan pengelolaan terminal penumpang
di wilayah perbatasan
Penyelenggaraan pelayanan angkutan penumpang
dan barang
Koordinasi pembangunan fasilitas lalu lintas dan
pengendalian ketertiban lalu lintas di wilayah
perbatasan.
3) Dukungan dari Instansi Vertikal dan Badan Usaha;
a) Sebagai dukungan percepatan penataan transportasi, Kota
Bogor terpilih sebagai Kota Percontohan di Bidang
Transportasi Perkotaan sebagaimana Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor: KP.113 Tahun 2009, khususnya
dalam rangka restrukturisasi angkutan umum dan
pengembangan angkutan massal “Bus Transit
System/BTS” Trans Pakuan sebagai bagian
pengembangan transportasi perkotaan yang berkelanjutan
(Sustainable Urban Transport/SUT).
b) Adanya penetapan 20 Langkah “Penanganan Transportasi
Jabodetabek” oleh UKP4 (Unit Kerja Presiden-Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) dan
karena Kota Bogor telah menjadi bagian aglomerasi
perkotaan Jabodetabek, maka tidak bisa dihindarkan Kota
Bogor masuk dalam kerangka penanganan, yaitu Langkah:
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 51
Ke-3 : Perbaikan sarana-prasarana jalan
Ke-6 : Penyiapan lahan park and ride untuk
mendukung KRL
Ke-10 : Harga gas khusus transport
Ke-11 : Restrukturisasi angkutan bus kecil yang tidak
efisien
Ke-18 : Pembentukan OTJ (Otoritas Transportasi
Jabodetabek)
Ke-19 : Revisi Rencana Induk Transportasi Terpadu
Jabodetabek
Ke-20 : Pendidikan masyarakat tentang kemacetan dan
disiplin berlalu lintas
c) Dukungan Public Private Partnership (P-3)/ Kerjasama
Pemerintah-Swasta (KPS) dan Corporate Social
Responsibilty (CSR)
Terbukanya infrastruktur transportasi bagi peran serta
swasta termasuk investor asing akan membuka peluang
alih teknologi serta peluang perluasan pangsa pasar,
terutama untuk segmen usaha yang memiliki pasar pada
skala global. Disamping itu globalisasi di sektor transportasi
tentunya memberikan kesempatan kepada operator
transportasi untuk melakukan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan operator transportasi asing guna
memperluas jangkauan jaringan transportasi tidak saja
dalam negeri melainkan juga luar negeri.
4) Dukungan Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif
Peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi di sektor
transportasi yang mengarahkan pemanfaatan sumber energi
alternatif, khususnya energi Bahan Bakar Gas (BBG) dengan
terbitnya Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 Tentang
Penyediaan, Pendistribusian, Dan Penetapan Harga Bahan
Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan, serta komitmen
Pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca (Perpres
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 52
No. 61 Th. 2011 tentang Rencana Aksi Nasional penurunan Gas
Rumah Kaca.
b. ANCAMAN (THREATS)
1) Kota Bogor menjadi bagian kawasan aglomerasi perkotaan
Jabodetabek;
Sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan perekonomian
dikawasan perkotaan mengakibatkan peningkatan aktivitas
kegiatan masyarakat, yang berarti adanya peningkatan
permintaan kebutuhan akan jasa transportasi dan tak terkecuali
kebutuhan pelayanan jasa transportasi pada kawasan Bogor-
Depok-Tangerang-Bekasi (BODETABEK) yang melahirkan pola
pergerakan commuter.
2) Globalisasi;
Globalisasi dapat dimaknai sebagai proses integrasi dunia
disertai dengan ekspansi pasar yang di dalamnya mengandung
banyak implikasi bagi kehidupan manusia, dan peran
transportasi sangat ditentukan oleh pasar yang dicirikan oleh
semangat persaingan.
Oleh karena itu dari aspek permintaan (demand side) kebijakan
efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi dalam penyelenggaraan
transportasi merupakan syarat mutlak agar dapat bersaing di
pasar global.
Dari sisi penawaran (supply side), kebijakan penambahan
kapasitas dan pembangunan sarana serta prasarana
transportasi harus diupayakan memenuhi persyaratan teknis dan
layak dioperasikan dengan biaya terendah (least cost) dalam
kerangka biaya jangka panjang (long run variable cost).
Minimnya fasilitas infrastruktur sektor transportasi akan
menghambat pengembangan sektor lainnya, sehingga pada
gilirannya target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 53
Dari 13 faktor S-W-O-T diatas yang berpengaruh baik internal
(kekuatan/Strengths sebanyak 3 faktor dan kelemahan/Weakness sebanyak 4
faktor) maupun eksternal (peluang/Opportunities sebanyak 4 faktor dan
ancaman/Threats sebanyak 2 faktor), selanjutnya dijadikan Faktor Analisa
Penilaian terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perhubungan
(Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan memberikan SKOR (1 – 2 – 3 – 4 atau
Kurang Prioritas – Agak Prioritas – Prioritas – Sangat Prioritas) masing-masing
Faktor terhadap masing-masing Kegiatan dan selanjutnya dilakukan
perankingan terhadap total nilai analisa dari 13 Faktor SWOT, sebagaimana
LAMPIRAN – 2.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 54
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019
A. VISI DAN MISI KOTA BOGOR
RPJMD Kota Bogor 2015-2019 adalah sebagai tahapan ke-3 dari RPJP
Kota Bogor 2005 – 2025, dimana Pemerintahan Kota Bogor dengan
kepemimpinan Walikota Bogor yang baru dalam melaksanakan pembangunan
periode 2015 – 2019 menetapkan VISI yang lebih terfokus yakni “Menjadikan
Bogor Sebagai Kota Yang Nyaman, Beriman Dan Transparan”, dan dalam
mewujudkannya dengan MISI:
1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi
dan komunikasi
2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur
3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan
4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan
dan ekonomi kreatif
5. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan
6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan
masyarakat madani
B. VISI DAN MISI DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Dengan memperhatikan Visi dan Misi Kota Bogor 2015 – 2019 diatas
adalah sejalan dengan MISI-3 “Mewujudkan Bogor kota yang berwawasan
lingkungan”, dengan TUJUAN-III.2 “Meningkatkan Kualitas Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Kota” dan TUJUAN-III.3 “Mengembangkan
Transportasi Kota yang mengutamakan Angkutan Massal, Pejalan kaki dan
Pesepeda”.
Hal tersebut adalah sejalan dengan konsep pengembangan transportasi
kedepan pada umumnya di dunia, yaitu didasarkan pada 2 (dua) konsep dasar:
1. S.U.T (Sustainable Urban Transport) dan
2. E.S.T (Environment Sustainable Transport).
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 55
TABEL III-9 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program RPJMD 2015-2019
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN
STARTEGI PROGRAM
AWAL AKHIR
III.2. Meningkatkan kualitas daya dukung & daya tampung ling-kungan kota
Menurunnya tingkat pencemaran akibat aktivitas perkotaan
Tingkat pemenuhan baku mutu kualitas udara (%)
20 100 Mengimplementasikan regulasi standar kualitas pencemaran yang diiringi dengan perubahan sistem kota yang lebih ramah lingkungan
Pengembangan Transportasi Ramah Lingkungan
III.3. Mengembang kan trasportasi kota yang mengutamakan angkutan umum massal, pejalan kaki dan pesepeda
Terwujudnya sistem angkutan kota yang nyaman dan ramah lingkungan
Jumlah angkutan umum berbahan bakar alternatif
0 1.000 Mewujudkan sistem pergerakan yang efisien dan ramah lingkungan yang berdasarkan pada sistem angkutan massal yang memadai
Pengembangan transportasi ramah lingkungan
Jumlah prasarana & sarana perhubungan terbangun dan terpelihara
4 72 Peningkatan aksesibilitas pelayanan jasa transportasi
Operasional jumlah koridor BTS Transpakuan
3 7 Peningkatan Kualitas pelayanan angk. umum
Meningkatnya kualitas sarana prasarana peja-lan kaki & peng-guna sepeda
Jalur sepeda yang dikembangkan (koridor)
0 3 Pengembangan jalur pesepeda dimulai pada koridor jalan utama, dan dalam proses evaluasi dikembangkan di jalur lain yang memadai
Peningkatan prasarana pedestrian dan pesepeda
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 56
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN STARTEGI PROGRAM
AWAL AKHIR
Berkurangnya kemacetan
Rata-rata waktu tempuh di lokasi rawan kemacetan (km/jam)
20,08 23 Menargetkan pengurangan jumlah kendaraan pribadi dengan meningkatkan pelayanan angkutan umum disertai dengan evaluasi dan pengembangan kawasan parkir (pengadaan gedung parkir di pusat kotamemanfaatan akuisisi lahan & land banking)
Peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum
Peningkatan keselamatan & keamanan transportasi
Peningkatan kompetensi SDM Transportasi
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 57
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan Kota Bogor menetapkan VISI : “Terwujudnya Sistem Transportasi Kota
Bogor yang Berkelanjutan, Berkualitas, dan Berwawasan Lingkungan”
dengan maksud:
1. Sistem Transportasi
: Satu kesatuan komponen yang terdiri dari prasarana
(jalan, terminal dan stasiun KA), sarana (kendaraan) dan
sistem pengoperasian untuk mendukung kelancaran
mobilitas antar tata guna lahan dalam memenuhi
kebutuhan kehidupan ekonomi.
2. Berkelanjutan : Transportasi berkelanjutan (sustainable transportation)
merupakan konsep yang mengkaitkan antara tiga (3)
parameter yang saling berhubungan, secara
konprehensif dan saling ketergantungan, yaitu
Lingkungan, Sosial Masyarakat dan Ekonomi.
Berkelanjutan dalam penyelenggaraan transportasi,
dengan ide dan prinsip;
a : Access (jangkauan) Kota dirancang untuk manusia
bukan untuk mobil. Sehingga kota bagi orang yang
tidak memiliki kendaraan akan merasa kenyamanan
yang sama dengan yang memiliki kendaraan.
b : Equity (keberadilan) Prioritas utama harus diberikan
kepada angkutan umum, berjalan-kaki dan
bersepeda yang merupakan alat transportasi yang
dapat dijangkau oleh semua orang dan memiliki
dampak negatif yang sedikit.
c : Pencegahan Polusi
d : Kesehatan dan Keselamatan
e : Partisipasi masyarakat dan transparansi. Sangatlah
penting untuk memberi dukungan dan informasi
secara cukup dan tepat kepada masyarakat tentang
pilihan moda transportasi.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 58
f : Perencanaan yang terintegrasi
g : Manfaat ekonomi dan biaya yang rendah
3. Pelayanan Berkualitas
: Penyelenggaraan transportasi yang aman (dari resiko
kriminalitas), selamat (dari resiko kecelakaan), nyaman
(tertib, teratur dan rasa nyaman) dan handal
(efisien/cepat, murah; aksesibel/mudah dijangkau &
dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
adanya integrasi antar moda/fasilitas, terjadual dengan
system ticketing) bagi penggunanya.
4. Berwawasan Lingkungan
: Kebijakan strategis penyelenggaraan transportasi
berdasarkan tujuan untuk mengurangi Gas Rumah Kaca
(GRK) melalui konsep;
a. Avoid (menghindari atau mengurangi kebutuhan
perjalanan)
b. Shift (beralih ke moda transportasi yang lebih ramah
lingkungan)
c. Improve (meningkatkan efisiensi penggunaan bahan
bakar kendaraan dan teknologi kendaraan)
Dalam upaya mewujudkan Visi tersebut, ditempuh kebijakan
pengembangan pola keterpaduan antar intermoda angkutan, dengan arah
pengembangan sistem transportasi:
1. Penyediaan Infrastruktur dan peningkatan aksesibilitas antar kawasan
pengembangan kota
2. Meningkatkan mobilitas lalu lintas
3. Meningkatkan pelayanan angkutan umum dalam kota maupun regional
Jabodetabek
4. Penyediaan feeder yg memadai dari dan ke simpul transportasi
5. Meningkatkan ketertiban dan keselamatan transportasi
6. Meningkatkan mutu lingkungan hidup yang berkaitan dengan transportasi
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 59
Sebagai penjabaran dari visi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota
Bogor dirumuskan MISI Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor
sebagai berikut:
1. Meningkatkan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi;
Kebutuhan aksesibilitas pelayanan jasa transportasi yang menjangkau
keseluruhan wilayah Kota Bogor, melalui upaya mengembangkan dan
mengoptimalkan penggunaan ruang kegiatan (mobilitas lalu lintas) yang
dilakukan dengan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan
peningkatan/pembangunan prasarana (infrastruktur) transportasi.
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum
Meningkatkan pelayanan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman,
andal, aksesibilitas, tarif terjangkau, dan sarana yang memadai, baik
angkutan dalam trayek ( angkutan massal “Trans Pakuan” dan Feeder
“Angkutan Kota”) dan angkutan tidak dalam trayek (angkutan pariwisata,
angkutan sekolah, taxi)
3. Meningkatkan Keselamatan Dan Keamanan Transportasi
Penyediaan fasilitas keselamatan dan keamanan LLAJ, terjaminnya
kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan,
pembinaan dan pengawasan operasional.
4. Meningkatkan Kompetensi SDM Transportasi
Dengan kondisi masih rendahnya disiplin pemakai jalan dan para
pemangku kepentingan bidang transportasi, penting dilakukan peningkatan
kapasitas manusia sebagai pemakai jalan dan para pemangku kepentingan
bidang transportasi, melalui Diklat maupun sosialisasi.
5. Mengembangkan Transportasi Yang Ramah Lingkungan
Pembangunan, pemeliharaan dan pengoperasian sarana dan prasarana
transportasi melalui penerapan teknologi dan pemberdayaan masyarakat
dalam mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 60
C. TUJUAN DAN SASARAN DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi ditetapkan tujuan
sebagai rumusan yang harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Selama kurun waktu 2015 – 2019
ditetapkan TUJUAN :
1. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif,
yaitu berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas,
maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, melalui;
a. Penyediaan perlengkapan jalan dengan fasilitas pendukung yang
memadai.
b. Pengendalian kapasitas jalan yang diakibatkan delay factor (PKL,
parkir) di badan jalan, melalui pengembangan konsep ”Transport
Demand Management – TDM”
c. Penyediaan prasarana terminal angkutan jalan yang memadai.
d. Kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
serta ramah lingkungan.
e. Pengendalian ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
f. Peningkatan kinerja angkutan umum yang lebih handal, melalui
pengembangan sistem angkutan umum massal ”Bus Transit System -
BTS” Trans Pakuan dan peningkatan penggunaan angkutan umum
melalui konsep pembangunan ”Transit Oriented Development – TOD”
g. Pengembangan moda angkutan massal alternatif, Sky Way (kereta
gantung) dan/atau monorail atau tram dalam kota.
2. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efisien,
yaitu berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan
teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang
berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang
menjadi beban masyarakat, melalui;
a. Pengembangan Intelligent Transportation System (seperti; ATCS, Bus
Priority, VMS, Ticketing System)
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 61
b. Pengurangan emisi gas buang melalui penggunaan bahan bakar
alternatif
c. Peningkatan pegawai yang profesional di bidang LLAJ
d. Peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta (Public Private
Partnerships - PPP’s dan Private Sector Participation – PSP)
Sedangkan SASARAN Pembangunan Transportasi Tahun 2015-2019 yang
ingin dicapai dari Tujuan pencapaian Misi Dinas LLAJ Kota Bogor, adalah:
1. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk
mengurangi bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi;
2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi;
3. Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan
prasarana transportasi sesuai standar pelayanan minimal, yang dilakukan
dengan pendekatan 6-E (Engineering, Education, Enforcement,
Encouragment, Emergency, Economic);
4. Meningkatnya kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan;
5. Terwujudnya teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan
sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim untuk mewujudkan Green City
dengan berpedoman pada Rencana Aksi Daerah untuk menurunkan Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK).
Sasaran pembangunan transportasi tersebut diwujudkan dalam SASARAN SUB
SEKTOR:
1. Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ
2. Meningkatnya kelaikan sarana LLAJ.
3. Menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas.
4. Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan,
serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal ketertiban,
keamanan dan kenyamanan.
5. Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam mendukung
mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung perwujudan sistem
transportasi Kota Bogor.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 62
6. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan angkutan umum bagi
masyarakat.
7. Meningkatnya efektivitas regulasi dan kelembagaan transportasi jalan,
melalui;
a. Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) terkait.
b. Peningkatan peran serta swasta dan masyarakat dalam
penyelenggaraan transportasi jalan.
c. Memperjelas peran regulator dalam pelayanan transportasi publik.
8. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik, dan
penanganan dampak polusi udara serta pengembangan teknologi sarana
yang ramah lingkungan.
9. Meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan
penyelenggaraan LLAJ.
10. Terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien dengan
berbasis masyarakat dan wilayah, andal dan ramah lingkungan serta
terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu perlu didukung perencanaan
transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan wilayah dan
mengantisipasi permintaan pelayanan serta didukung oleh kesadaran dan
kemampuan pemerintah Kota Bogor dan masyarakat.
D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS LLAJ KOTA BOGOR
Di dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi, serta mencapai tujuan
dan sasaran seperti tersebut di atas, ditempuh melalui 2 (dua) STRATEGI pokok
pembangunan transportasi:
1. Strategi Penataan Penyelenggaraan Transportasi
Strategi ini diarahkan untuk penataan penyelenggaraan transportasi sejalan
dengan perubahan lingkungan strategis baik pada skala lokal, regional
Jabodetabek. Penataan penyelenggaraan transportasi dilakukan melalui;
a. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 63
b. Pelaksanaan reformasi dan restrukturisasi kelembagaan dan
peraturan di bidang transportasi (regulatory reform),
c. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia transportasi
d. Peran serta swasta dalam pengoperasian dan pembangunan
infrastruktur transportasi,
e. Mereposisi peran pemerintah dari operator dan pemilik (owner)
menjadi regulator dan fasilitator.
2. Strategi Pembangunan Transportasi
Pembangunan Transportasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan
kualitas pelayanan termasuk keselamatan dan keamanan dalam kerangka
penyediaan aksesibilitas jasa transportasi kepada masyarakat dengan
strategi;
a. Pengembangan sistem angkutan umum massal ”Bus Transit System -
BTS” Trans Pakuan
b. Pengembangan TDM (Transport Demand Management), dan
c. Pengembangan TOD (Transit Oriented Development),
d. Pelaksanaan 5 Pilar Keselamatan LLAJ, meliputi; Safer Management;
Safer System; Safer People; Safer Vehicle dan Safer Road,
e. Melalui Pendekatan 6-E (Engineering, Education; Enforcement;
Encouragment; Emergency, Economic),
Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam
suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau
merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan
pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program
dan kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan
sasaran, tujuan serta visi dan misi Dinas LLAJ Kota Bogor, yaitu dengan
KEBIJAKAN :
1. Manajemen Lalu Lintas
Lalu lintas di Kota Bogor akan terus berkembang dengan cepat, tidak
memungkinkan mengakomodasi pertumbuhan dengan membangun jalan-
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 64
jalan baru. Untuk itu perlu diterapkan langkah-langkah manajemen lalu
lintas yang baik untuk memanfaatkan prasarana jalan dengan optimal.
Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian lalu lintas
dengan menggunakan optimasi penggunaan prasarana yang ada. Hal ini
menyangkut kondisi arus lalu lintas dan sarana penunjangnya.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam manajeman lalu lintas antara
lain :
a. Manajemen Kapasitas
Adalah menggunakan kapasitas dan ruas jalan seefektif mungkin
sehingga pergerakan lalu lintas yang lancar merupakan persyaratan
utama dengan cara :
1) Peningkatan kapasitas persimpangan jalan dengan cara
melakukan perbaikan geometric persimpangan dengan membuat
pulau-pulau lalu lintas dan kanalisai.
2) Peningkatan kapasitas ruas jalan dengan cara melakukan
penertiban penggunaan daerah manfaat jalan dari aktifitas
pedagang kaki lima (PKL), pemisahan jenis kendaraan, dan
pengendalian parkir di badan jalan (on street parking) diatur
tempat, posisi dan waktu.
3) Peningkatan kapasitas jaringan jalan dengan melakukan
pembatasan tempat membelok (turning movement), sistem jalan
satu arah, tidal flow dan koordinasi lampu lalu lintas (ATCS).
b. Manajemen Permintaan (Demand)
Langkah yang dilakukan dalam manajemen permintaan adalah :
1) Merubah rute kendaraan angkutan umum
2) Merubah moda dari angkutan pribadi ke moda angkutan umum
dengan kapasitas massal
3) Kebijaksanaan parkir dengan melarang parkir pada daerah
tertentu atau jalan tertentu di pusat kota (Transport Demand
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 65
Management) dan diarahkan pembangunan parkir di batas kota
(Park City Wide)
4) Pengembangan Intelligent Transportation System- ITS (seperti;
ATCS, Bus Priority, VMS), yaitu memberikan informasi kepada
pengguna jalan tentang kondisi lalu lintas melalui media
elektronik/internet, alat yang dipasang pada kendaraan, dan
papan elektronik yang dipasang pada lokasi/jalan tertentu yang
dapat memberikan gambaran situasi arus lalu lintas secara nyata
sehingga pengguna jasa transportasi dapat dengan mudah
memilih rute.
5) Kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan dengan penerapan
dilarang berbelok untuk memasuki suatu gedung.
c. Manajemen Prioritas
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Membuat lajur khusus BTS-Trans Pakuan apabila
memungkinkan
2) Membuat/membangun fasilitas pejalan kaki/trotoar yang dapat
digunakan untuk penderita cacat / orang tua.
3) Membuat jalur khusus sepeda
4) Membuat daerah khusus digunakan untuk pejalan kaki, di mana
kendaraan pribadi dilarang untuk memasukinya.
5) Memasang audio tactile pada tiang lampu lalu lintas yang
berguna bagi tuna netra untuk menyebrang jalan baik di
persimpangan maupun ruas jalan.
.
2. Manajemen Angkutan Umum
Kebijakan dan strategi transportasi untuk jangka menengah dan panjang di
bidang angkutan umum adalah :
a. Menata kelembagaan pengelolaan angkutan umum
b. Re-Strukturisasi dan Rasionalasi angkutan kota
c. Pengembangan sistem angkutan masal BTS-Trans Pakuan dan
Angkutan Kota di re-routing sebagai angkutan pengumpan “Feeder”
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 66
d. Memberikan prioritas bagi bus di persimpangan dengan cara
memberikan nyala lampu hijau pada saat bus sampai di
persimpangan (bus priority).
e. Pengembangan moda angkutan massal alternatif; Sky Way (kereta
gantung) dan/atau monorail atau tram dalam kota.
3. Manajemen Angkutan Barang
Pengendalian pergerakan angkutan barang dalam kota dengan pengaturan
untuk penentuan kawasan distribusi dan koleksi untuk angkutan barang,
yang bertujuan untuk mengendalikan waktu penggunaan ruang jalan agar
tidak bersama-sama dengan perjalanan masyarakat kota pada periode
waktu sibuk, pengendalian lintasan yang dapat digunakan oleh angkutan
barang terutama ditujukan untuk melindungi jalan-jalan dan lingkungan dari
kerusakan, penentuan lokasi parkir untuk berhenti di pinggir jalan dan
penentuan waktu dan lokasi untuk kegiatan bongkar muat barang.
4. Manajemen Terminal
Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan yang
berfungsi pokok sebagai pelayanan umum, yaitu tempat untuk naik turun
penumpang dan bongkar muat barang, pengendalian lalu lintas kendaraan
umum serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Untuk mendukung fungsi terminal tersebut, langkah yang dilakukan yaitu :
a. Menentukan lokasi yang sesuai/ strategis baik untuk terminal
penumpang maupun terminal barang,
b. Pembangunan terminal terpadu
c. Partisipasi sektor swasta dalam penyediaan dan pembangunan
terminal akan terus didorong, tetapi akan tetap diperlukan kerjasama
dalam kerangka struktur dan rencana transportasi setempat.
5. Manajemen Tata Ruang
a. Penetapan Tata Ruang
Penyusunan dan penetapan kebijakan transportasi kota sangat
berkaitan erat dengan penetapan kebijakan tata ruang kota. Penataan
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 67
berbagai pusat kegiatan dan pemukiman serta kepentingan
masyarakat kota secara tepat dan baik akan membantu memudahkan
perencanaan dan pengaturan transportasi kota secara baik.
b. Penyebaran Pusat Kegiatan
Penyebaran pusat kegiatan ke berbagai lokasi di wilayah kota dapat
membantu menghindarkan terjadinya pemusatan beban jalan pada
suatu jaringan jalan kota tertentu, dapat mendorong menurunnya
panjang perjalanan.
6. Manajemen Lingkungan
Kualitas udara di daerah perkotaan sangat rendah, dengan tingkat
pencemaran udara yang cenderung tinggi. Kendaraan bermotor
memberikan kontribusi penting bagi berbagai masalah lingkungan seperti
polusi udara, polusi kebisingan, polusi getaran dan lainnya.
Untuk mengatasi ini perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mewajibkan kendaraan penumpang umum dan barang (saat ini)
dilakukan pengujian kendaraan setiap enam bulan sekali.
b. Menetapkan ambang batas gas buang kendaraan
c. Mengurangi kadar timbal dalam bahan bakar minyak
d. Penggunaan kendaraan bermotor berbahan alternative (Bio Diesel
Fuel dan Bakar Bakar Gas)
e. Melarang kendaraan berat memasuki perumahan/ pemukiman dan
kawasan tertentu.
f. Penegakan hukum yang berlaku.
7. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai pengguna jasa transportasi sangat mutlak untuk
ditingkatkan. Hal ini disebabkan
Dengan kondisi masih rendahnya disiplin pemakai jalan dan kemampuan
petugas operasional di lapangan, sangat penting dilakukan peningkatan
kapasitas dalam penyelenggaraan transportasi, dengan langkah-langkah
yang dilakukan antara lain :
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 68
a. Memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlalu lintas di jalan
b. Meningkatkan kualitas pengusaha angkutan umum
c. Meningkatkan kualitas petugas operasional
d. Memberdayakan kualitas sekolah mengemudi
e. Memperketat seleksi untuk memperoleh SIM
f. Menindak tegas setiap pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 69
BAB VI
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM, RUMUSAN INDIKASI
KEGIATAN DAN ESTIMASI PEMBIAYAAN TAHUN 2015-2019
A. TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM
Strategi urusan perhubungan berkaitan penataan penyelenggaraan transportasi
dan pembangunan transportasi sebagaimana RPJMD Kota Bogor tahun 2015-
2019, dilaksanakan melalui Program dengan Target Pencapaian Kinerja
Program Urusan Perhubungan Tahun 2015 - 2019, sebagaimana LAMPIRAN-3 :
Tabel Target Pencapaian Kinerja Program dan Indikasi Kegiatan RENSTRA
Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015 – 2019.
TABEL VI-1 : Program dan Sasaran Program RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor Tahun 2015 - 2019
PROGRAM SASARAN PROGRAM
1 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi
1.1 Tersedianya Perencanaan Teknis Pengembangan, Pembangunan Bidang Perhubungan
1.2 Tersedianya Lahan (Land Banking) untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana Perhubungan
1.3 Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruktur) dan Sarana Perhubungan
2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum
2.1 Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal/ Bus Transit System (BTS)
2.2 Pengembangan Angkutan Pengumpan (Feeder)
2.3 Pengendalian Angkutan Tidak Dalam Trayek
2.4 Pengembangan Angkutan/ Bus Sekolah
2.5 Pengembangan Angkutan Wisata Dalam Kota
3 Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi
3.1 Tersedia dan Terpeliharanya Perlengkapan Jalan
3.2 Kelancaran Arus lalu Lintas dan Angkutan Jalan
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 70
PROGRAM SASARAN PROGRAM
4 Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi
4.1 Meningkatnya Kompetensi Pemangku Kepentingan Bidang Transportasi
4.2 Meningkatnya Kesadaran Disiplin dan Tertib Berlalu Lintas Pemakai Jalan
5 Pengembangan Transportasi Ramah Lingkungan
5.1 Pengurangan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
5.2 Peningkatan Pelayanan PKB
5.3 Pengembangan Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif
B. INDIKASI KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Target Pencapaian Kinerja Program Urusan Perhubungan Tahun 2015 – 2019
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2015-2019, dijabarkan
dalam Indikasi Kegiatan dan Estimasi Pembiayaan sebagaimana LAMPIRAN-4 :
Tabel Rumusan Rencana Program, Sasaran Program, Kegiatan, Indikator
Kinerja dan Pendanaan Indikatif Tahun 2015 – 2019.
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 71
TABEL VI-2:
TARGET CAPAIAN KINERJA PROGRAM- KEGIATAN URUSAN PERHUBUNGAN RENSTRA DINAS LLAJ KOTA BOGOR TAHUN 2015 – 2019
1. PROGRAM : PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI
TUJUAN PROGRAM : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG EFEKTIF
NO
SASARAN PROGRAM INDIKATOR
KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AWAL 2015
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1
Tersedianya Perencanaan Teknis Pengembangan, embangunan Bidang Perhubungan
Ketersediaan Dokumen Perencanaan Teknis
6 29 22 16 14 12 99
2
Tersedianya Lahan (land banking) untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana Perhubungan
Luas lahan (Hektar) yang di Bebaskan
0 8,25 7,50 5,00 3,50 0,50 24,75
3
Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruk tur) dan Sarana Perhubungan
Jumlah Kegiatan Pembangunan & Pemeliharaan Prasarana & Sarana Perhubungan
4 12 14 17 14 11 72
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 72
2. PROGRAM : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
TUJUAN PROGRAM : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG EFEKTIF
NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR
KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AWAL 2015
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM KONDISI KINERJA
AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1
Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal/ Bus Transit System (BTS)
Operasional (Jumlah) Koridor BTS Trans Pakuan
3 4 5 6 7 7 7
2 Pengembangan Angkutan Pengumpan (Feeder)
Jumlah Trayek Feeder 6 10 14 17 20 23 23
3 Pengendalian Angkutan Tidak Dalam Trayek
Penurunan Jumlah Becak
1.725 1.300 1.000 750 500 250 250
4 Pengembangan Angkutan/ Bus Sekolah
Jumlah Koridor Bus Sekolah
0 0 1 1 1 0 3
5 Pengembangan Angkutan Wisata Dalam Kota
Jumlah Angkutan Wisata 0 0 0 2 0 0 2
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 73
3. PROGRAM : PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI
TUJUANPROGRAM : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG EFISIEN
NO
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AWAL 2015
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM KONDISI KINERJA
AWAL 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedia dan Terpeliharanya Perlengkapan Jalan
Jumlah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Terpasang
51 8 7 9 7 7 89
2 Kelancaran Arus Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Jumlah Pelaksanaan Operasi Penertiban Gabungan
60 108 108 108 108 108 600
4. PROGRAM : PENINGKATAN KOMPETENSI SDM TRANSPORTASI
TUJUAN PROGRAM : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG EFISIEN
NO
SASARAN PROGRAM INDIKATOR
KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AWAL 2015
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM
KONDISI KINERJA
AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1
Meningkatnya Kompetensi Pemangku Kepentingan Bidang Transportasi
Jumlah Peserta Penyegaran Petugas Operasional LLAJ
- 100 100 100 100 100 500
2 Meningkatnya Kesadaran Disiplin dan Tertib Berlalu Lintas Pemakai Jalan
Jumlah Peserta Sosialisasi
2.100 900 1.000 1.000 1.000 1.000 7.000
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 74
5. PROGRAM : PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN
TUJUAN PROGRAM : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG EFISIEN
NO SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
KONDISI KINERJA
AWAL 2015
TARGET PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM KONDISI KINERJA
AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1
Pengurangan Emisi gas Buang Kendaraan Bermotor
Pelaksanaan Uji Petik Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
6 12 12 12 12 12 66
2
Peningkatan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji
22.418 21.925 21.769 21.771 21.227 22.435 22.435
3
Pengembangan Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif
Jumlah Kendaraan Umum Berbahan Bakar Alternatif
0 200 400 600 800 1.000 1.000
.
RENSTRA Dinas L.L.A.J Kota Bogor Tahun 2015 – 2019..................... 75
BAB VII
KAIDAH PELAKSANAAN RENSTRA
Dinas LLAJ Kota Bogor sebagai dinas teknis yang mengemban tugas di bidang
transportasi, dituntut untuk mampu berperan sebagai pembina transportasi yang
profesional, mampu menyusun program dan kegiatan khususnya di bidang lalu lintas
dan angkutan jalan yang mampu rmengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi
baik aspek ekonomi, sosial budaya dan sumberdaya pemerintahan serta fisik dan
prasarana secara aktual, faktual dan kontekstual sehingga dapat memberikan
kontribusi nyata bagi meningkatnya kemakmuran warga kota (welfare state).
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ)
Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor Tentang
Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor 2015 – 2019.
RENSTRA Dinas LLAJ Kota Bogor disusun dalam rangka menjaga
kesinambungan pembangunan di sektor transportasi serta menjadi arah dan pedoman
pelaksanaan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan bagi seluruh unit kerja di
lingkungan Dinas LLAJ Kota Bogor, dg kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas LLAJ Kota Bogor secara bersama-sama
mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan RENSTRA DLLAJ Kota
Bogor Tahun 2015-2019.
2. RENSTRA DLLAJ Kota Bogor Tahun 2015-2019 dijabarkan ke dalam Rencana
Kerja (RENJA) Dinas LLAJ Kota Bogor Tahunan dan menjadi acuan unit kerja
di lingkungan Dinas LLAJ Kota Bogor dalam menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dan Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) tahun berjalan.
3. Dinas LLAJ Kota Bogor berkewajiban menjaga konsistensi dan efektivitas
pelaksanaan antara RENSTRA dengan RENJA oleh unit kerja di lingkungan
Dinas LLAJ Kota Bogor
Bogor, Desember 2014
KEPALA DINAS LLAJ KOTA BOGOR
ACHSIN PRASETYO, ATD.M.Eng.Sc. NIP. 19621109 198303 1 014