Upload
vunhi
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 1
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
a. Kondisi Nyata
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mewujudkan tujuan tersebut berpedoman pada
prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan yang meliputi: (1)
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi
hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan
kemajemukan bangsa, (2) Pendidikan diselenggarakan sebagai
satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi
makna, (3) Pendidikan diselenggarakan sebagai proses
BAB I
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 2
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat, (4) Pendidikan diselenggarakan
dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, (5) Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung
bagi segenap warga masyarakat, dan (6) Pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan (1) harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, (2)
peningkatan mutu, (3) relevansi serta (4) efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan
dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa
dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan
dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan.
Kondisi nyata berdasarkan laporan UNESCO dalam
Education For All Globlal Monitoring Report (EFA-GMR), Indeks
Pembangunan Untuk Semua atau The Education for All
Development Index (EDI), Indonesia tahun 2014 pada
peringkat 57 dari 115 negara. Itu artinya pendidikan kita pada
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 3
level medium, rekomendasi UNESCO pada peluncuran Global
Education Monitoring (GEM) tahun 2016 secara angka
partisipasi pendidikan terus meningkat terutama untuk
pendidikan dasar dan menengah mencapai angka 100% akan
tetapi kesenjangan mutu pendidikan menjadi perhatian yang
serius di Indonesia.
Sekolah Model
Pada tahun 2016 ini Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) di seluruh Indonesia menggulirkan satu program bagi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini
dilaksanakan dengan memilih beberapa sekolah tingkat SD,
SLTP dan SLTA di seluruh Indonesia untuk menjadi sekolah
model bagi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Internal (SPMI). SMP Negeri 1 Mejayan
merupakan salah satu sekolah yang terpilih untuk
menjadi sekolah model.
Definisi sekolah model menurut Buku Juknis Dikdasmen,
adalah sekolah yang ditetapkan dan dibina oleh LPMP untuk
menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri;
menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu
pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan,
sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang
secara mandiri serta
memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik
penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 4
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang
Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941);
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 5
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelola dan Penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pola
pengimbasan adalah meningkatkan mutu pendidikan
sesuai dengan standar nasional pendidikan serta
menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan
pendidikan.
Tujuan pengembangan sekolah model dan pola
pengimbasan adalah untuk mengembangkan:
1. Percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri.
2. Pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu
pendidikan kepada sekolah hingga seluruh sekolah
mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara
mandiri pada tahun 2019.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
pengembangan sekolah model dan pola pengimbasan
adalah:
1. Sekolah menerapkan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri;
2. Sekolah meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional
Pendidikan;
3. Sekolah berbudaya mutu;
D. SEKOLAH SASARAN PENGIMBASAN
1. SMPN 2 Mejayan
2. SMPN 3 Mejayan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 6
3. SMPN 4 Mejayan
4. SMPN 1 Gemarang
5. SMPN 2 Gemarang
Kriteria Sekolah Model
Sekolah belum memenuhi SNP
1. Seluruh komponen sekolah bersedia dan berkomitmen untuk
mengikuti seluruh rangkaian pelaksanaan pengembangan
sekolah model.
2. Adanya dukungan dari pemerintah daerah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sekolah harus
dilakukan oleh seluruh anggota sekolah yaitu kepala sekolah,
guru, siswa dan staf sekolah sesuai tugasnya masing-masing.
Ada lima tahapan siklus yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Tahap pertama adalah memetakan mutu sekolah dengan
berpedoman pada EDS
2. Tahap kedua adalah membuat perencanaan peningkatan mutu
sekolah
3. Tahap ketiga adalah pelaksanaan program penjaminan mutu
sekolah
4. Tahap Ke empat adalalah monitoring dan evaluasi
5. Tahap kelima strategi peningkatan mutu sekolah
Dalam pelaksanaannya, LPMP akan memberikan
pendampingan kepada calon sekolah model yang telah dipilih
sampai sekolah tersebut mampu melaksanakan siklus
pemenuhan mutu pendidikan internal secara mandiri.
Adapaun program pendampingan yang dilaksanakan LPMP
pada tahun 2016 terbagi kepada beberapa tahap antara lain:
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 7
1. Bimtek Sekolah Model, di tiap kabupaten/kota yang terpilih
menjadi pilot projek SPMI
2. Pendampingan Tahap 1, di sekolah model
3. Pendampingan Tahap 2, di sekolah model
4. Workshop Penyusunan Potret Sekolah, di LPMP Propinsi
5. Ekspose Sekolah Model, di kabupaten dilanjutkan di tingkat
pusat.
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL
Definisi:
o ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) untuk menjadi sekolah acuan bagi
sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan penjaminan
mutu pendidikan secara mandiri.
o menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan
secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga
budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri
o memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik
penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima
sekolah di sekitarnya
Kriteria:
o Sekolah belum memenuhi SNP.
o Seluruh komponen sekolah bersedia dan berkomitmen
untuk mengikuti seluruh rangkaian pelaksanaan
pengembangan sekolah model.
o Adanya dukungan dari pemerintah daerah.
Sasaran:
o Sasaran sekolah model adalah:
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 8
o sebanyak 16 sekolah per kabupaten/kota (untuk target
2016);
o jumlah sekolah model pada jenjang SD, SMP, SMA dan
SMK mengikuti distribusi jumlah sekolah
o Sasaran sekolah imbas adalah:
o sebanyak 5 sekolah per 1 sekolah model;
o sekolah sedapat mungkin berada pada gugus yang sama
untuk jenjang SD dan klaster yang sama untuk jenjang
SMP, SMA dan SMK.
o Pemerintah kabupaten/kota mengusulkan calon sekolah,
dimana komposisi antara jumlah SD dan SMP diserahkan
kepada pemerintah kabupaten/kota.
o Pemerintah provinsi mengusulkan calon sekolah, dimana
komposisi antara jumlah SMA dan SMK diserahkan kepada
pemerintah provinsi.
o Sekolah-sekolah imbas memiliki akses (terutama
transportasi) untuk berkomunikasi, kerjasama dan
koordinasi dengan sekolah model mereka.
o Sekolah-sekolah imbas pada jenjang SD, SMP dan SMA
dapat ditentukan berdasarkan jarak terdekat, sedangkan
pada jenjang SMK dapat dipertimbangkan pula
berdasarkan paket kejuruan yang dimiliki.
o Pengusulan ditindaklanjuti oleh LPMP dengan dibantu oleh
tim dari pemerintah daerah.
o Proses tindaklanjut oleh LPMP berupa verifikasi dan
validasi: kunjungan sekolah, pencocokan dokumen sekolah
dengan data pokok pendidikan, survey petugas LPMP ke
sekolah untuk mengukur kondisi awal sekolah,Focus Group
Discussion dengan seluruh komponen dari calon sekolah
untuk mengetahui komitmen dan kesungguhan mereka.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 9
o Hasil verifikasi dan validasi LPMP dilaporkan kepada
pemerintah daerah.
o Pemerintah daerah dapat mengusulkan daftar baru jika
terdapat sekolah yang tidak dapat memenuhi proses
verifikasi dan validasi yang kemudian akan ditindaklanjuti
kembali oleh LPMP.
o Pemerintah daerah dapat mengusulkan sekolah model di
luar kuota yang diberikan oleh LPMP dengan kesepakatan
bahwa sekolah di luar kuota akan didukung dan dibiayai
oleh pemerintah daerah sendiri dan dibina oleh fasilitator
daerah.
o LPMP memfasilitasi dengan melatih fasilitator daerah yang
diusulkan pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah
dapat melaksanakan sekolah model secara mandiri.
Program sekolah model di maknai sebagai sekolah yang telah
mampu menjalankan system manajemen dan pembelajaran di
sekolahnya dengan tata kelola yang sesuai dengan tata
peraturan dan perudangan yang berlaku. Melalui sekolah
model di harapkan dapat di laksanakan system penjaminan
mutu secara komprehensip sehingga di muaranya mutu
pendidikan dapat meningkat.
b. Kondisi Ideal
Sejalan dengan kebijakan pemerintah serta kondisi obyektif
permasalahan pendidikan di Indonesia, SMP Negeri 1 Mejayan
lebih mengarahkan kepada usaha peningkatan kualitas
pendidikan baik dari sisi akademik, layanan (manajemen)
maupun non akademik. Melalui Konsep Manajemen Berbasis
Sekolah dalam aplikasinya sering dikenal MPMBS, SMP Negeri
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 10
1 Mejayan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan
visi dan misi antara melalui penyusunan kurikulum sekolah
dalam rangka menyongsong era global dengan bertumpu pada
Penguatan Pendidikan Karakter.
Pemberian otonomi luas ke manajemen sekolah, sungguh
sebuah tantangan dan sekaligus peluang besar bagi
stakeholder sekolah. Dipandang sebagai tantangan karena
otonomi sekolah membutuhkan keberanian mengambil
keputusan dan mengelola resiko berdasarkan kebutuhan
setempat. Kualitas SDM tentunya menjadi ukuran berhasil
tidaknya mengelola satuan pendidikan. Dipandang sebagai
peluang karena dengan pemberian otonomi ini berarti sekolah
diberi kebebasan untuk mengatur diri dalam berimprovisasi
dan berinovasi sesuai dengan kondisi dan daya dukung yang
dimiliki. Demokratisasi pendidikan akan terbangun dan pada
gilirannya peningkatan mutu pendidikan akan segera
terwujud. Tantangan dan peluang yang ditimbulkan dari
pemberian otonomi itu telah direspon secara positif oleh
stakeholder pendidikan di SMP Negeri 1 Mejayan dengan
menampilkan program – program sekolah yang konstruktif,
kompetitif sebagaimana tertera pada Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum SMP Negeri 1 Mejayan disusun dan
disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Sejalan dengan
adanya perubahan-perubahan maka kurikulum SMP Negeri 1
Mejayan disusun sedemikian rupa untuk adaptif
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 11
terhadap kondisi riil yang terus berkembang dalam
rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
c. Potensi dan Karakteristik SMP Negeri 1 Mejayan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan ada 8
standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan. Hasil analisis konteks yang dapat disimpulkan
dari SMP Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun dengan
memakai pendekatan SWOT atau Strengths Weaknesses
Oportunities and Threats (kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan) adalah:
1) Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a) Kekuatan
SMP Negeri 1 Mejayan memiliki tenaga pendidik
sejumlah 56 guru dan tenaga kependidikan 13 pegawai.
Kualifikasi Pendidik meliputi: 5 orang telah
berkualifikasi S2, 50 orang berkualifikasi S1 dan 1
orang sedang menempuh S2. Sedangkan tenaga
kependidikan meliputi: 11 orang berkualifikasi
SMA/SMK, 2 orang berkualifikasi SMP dan 1 orang
berkualifikasi SD.
b) Kelemahan
Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga
pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada di SMP
Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun memenuhi standar,
namun kompetensinya masih perlu ditingkatkan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 12
Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar siswa maupun
dari interview kepada siswa perihal metode pembelajaran
yang dilakukan guru di kelas.
c) Peluang
Dengan adanya sertifikasi guru dan regulasi regulasi
yang mengatur tenaga kependidikan diharapkan guru
semakin bersemangat dalam bekerja sehingga menjadi
guru efektif.
d) Tantangan
Guru seperti yang diamanatkan dalam permendiknas
nomer 16 tahun 2007 harus memiliki empat kompetensi
meliputi: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi
kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi
professional. Upaya pencapaian empat kompetensi yaitu
dengan memotivasi guru dan memberikan pembinaan
karir guru baik melalui MGMP/MGMPS, workshop,
seminar dan diklat.
Mencermati kekuatan, kelemahan, tantangan dan
peluang yang ada bagi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh SMP
Negeri 1 Mejayan adalah :
1. Melakukan pembinaan
2. MGMP/ MGMPS
3. Diklat/Workshop/seminar
2) Peserta Didik
a) Kekuatan
Setiap dilaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) pada setiap awal tahun pelajaran jumlah
pendaftar selalu melebihi Pagu yang ditetapkan sehingga
sekolah mendapatkan murid yang memiliki nilai
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 13
akademis dan non akademis yang baik. Pelaksanaan
seleksi PPDB melalui test potensi akademik dan hasil
nilai UASBN dengan mempertimbangkan prestasi
akademik maupun akademik.
b) Kelemahan
Peserta didik yang berasal dari berbagai daerah dan asal
sekolah dengan budayanya masing masing
membutuhkan waktu untuk menyamakan visi dan
persepsi dalam lingkungan belajar yang baru.
c) Peluang
Dengan input nilai yang masuk di SMPN 1 Mejayan
Kabupaten Madiun yang baik maka mempunyai peluang
untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
d) Tantangan
SMP Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun harus
mempunyai ciri keunggulan tersendiri yaitu mencetak
siswa yang unggul baik dalam mutu baik akademis
maupun non akademis yang meliputi sikap dan
ketrampilan. Ketika sekolah mampu melahirkan prestasi
prestasi baik akademis maupun non akademis maka
sekolah ini terus menjadi tujuan pertama bagi warga
masyarakat untuk menyekolahkan putera puterinya.
Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan
peluang yang ada bagi peserta didik, maka hal-hal yang
perlu dilakukan oleh SMP Negeri 1 Mejayan Kabupaten
Madiun adalah :
a. Membuat program khusus untuk peningkatan prestasi
akademik dan non akademik.
b. Melibatkan seluruh stake holder dalam upaya
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 14
mengembangkan potensi sekolah
c. Meningkatkan kerjasama dengan pihak pihak terkait untuk
menjadikan keunggulan sekolah.
3) Proses Pembelajaran
a. Kekuatan
Hasil analisa konteks proses pembelajaran di SMP
Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan 6 hari
efektif dengan rincian 40 jam/ minggu untuk kelas VII,
VIII dan IX.
b. Kelemahan
Belum semua guru menggunakan metode pembelajaran
saintifik meskipun 100% guru telah memperoleh materi
Kurikulum 2013
c. Peluang
Kegiatan MGMP dilaksanakan setiap bulan dapat
dimanfaatkan guru sebagai media untuk menambah
ilmu, tukar informasi, dan mengembangkan motivasi.
Kegiatan MGMPS aktif dilaksanakan secara periodik
maupun insidental.
d. Tantangan
Kegiatan MGMP dibatasi kehadirannya untuk satu guru
pada setiap semester.
Mencermati kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang ada pada proses pembelajaran, maka hal-hal yang perlu
dilakukan oleh SMP Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun
adalah:
1. Membuat program untuk penjadwalan guru yang mengikuti
MGMP sehingga semua dapat mengikuti.
2. Mendesiminasikan hasil MGMPS ke seluruh guru
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 15
3. Mengadakan IHT untuk meningkatkan pemahaman dan
penerapan model pembelajaran saintifik.
4. Sarana Prasarana
a. Kekuatan
Sarana sekolah yang digunakan dalam proses belajar
mengajar dan sarana lain untuk menunjang
pembelajaran terdiri dari: 30 ruang kelas, 2 Lab
Komputer, 1 ruang perpustakaan , 1 Lab IPA, 1 Lab
Bahasa, 2 ruang pertemuan, lapangan olah raga yang
memadai, taman yang luas dengan kerindangan pohon–
pohon , 1 mushola, 2 kantin dan fasilitas HOTSPOT
untuk mengakses informasi dan membantu dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Kelemahan
Dengan luas tanah hanya 11.401 m2, maka biaya
perawatan sekolah sangat mahal karena dana sekolah
hanya bersumber dari dana BOS. Dengan tuntutan
sekolah yang harus berstandar sesuai dengan SNP dan
memiliki plus sebagai sekolah adiwiyata mandiri
sehingga sekolah menjadi sekolah yang ideal sebagai
tempat pembelajaran dengan berbasis lingkungan yang
bersih, asri, rindang dan nyaman maka memerlukan
manejemen pengelolaan yang efektif dan efesien.
c. Peluang
Bantuan pemerintah dalam bentuk block grant untuk
pendidikan dasar dalam rangka perluasan akses dan
peningkatan mutu yang berupa pembangunan RKB,
rehabilitasi dan pengadaan sarana penunjang
merupakan media dalam pengembangan sarana
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 16
prasarana sekolah.
d. Tantangan
Sebagai Sekolah yang memenuhi SNP dan memiliki
keunggulan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri diperlukan
dana yang tidak sedikit. Biaya Operasional diperoleh dari
dana BOS untuk memelihara dan perawatan sekolah tentu
saja itu belum mencukupi untuk operasional 30 kelas. Ini
merupakan tantangan tersendiri guna pengembangan saran
prasarana di sekolah.
5. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
a. Kekuatan
Dukungan warga sekolah merupakan kekuatan untuk
mengelola sekolah Adiwiyata mandiri dan sekolah model yang
berbasis IT di SMP Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun.
b. Kelemahan
Dengan dana minimal di sekolah tentulah masih belum cukup
untuk mengelola sekolah Adiwiyata mandiri dan sekolah model
yang berbasis IT di SMPN 1 Mejayan Kabupaten Madiun.
c. Peluang
Dengan adanya pendanaan bidang pendidikan sebesar 20% dari
APBN yang dituangkan dalam bentuk block grant untuk
pengembangan sarana prasarana dan peningkatan kualitas
tenaga pendidik dan kependidikan melalui berbagai kegiatan
baik diklat ataupun workshop merupakan peluang untuk
mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di SMPN 1
Mejayan Kabupaten Madiun.
d. Tantangan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 17
Dengan tuntutan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri dan
Sekolah Model berbasis IT maka merupakan tantangan bagi
sekolah untuk mempertahankan SMPN 1 Mejayan sebagai
Adiwiyata Mandiri dan mewujudkan SMPN 1 Mejayan sebagai
Sekolah Model di Kabupaten Madiun.
6. Pembiayaan (Dana)
a. Kekuatan
Peserta didik sejumlah 30 kelas merupakan kekuatan di SMPN 1
Mejayan Kabupaten Madiun, untuk menggunakan dana yang
ada seefektif dan efeisien mungkin dengan menggunakan skala
prioritas sesuai dengan analisa konteks dan evaluasi diri
sekolah yang dituangkan pada RKAS.
b. Kelemahan
Sumber dana terbatas dari dana BOS dan belum ada partisipasi
yang berupa sumbangan dana orang tua/masyarakat karena
SMPN 1 Mejayan benar-benar menerapkan peraturan
pemerintah tentang sekolah gratis. Pengadaan sumber dana
yang terbatas tersebut diperlemah dengan persepsi masyarakat
bahwa sekolah untuk jenjang pendidikan dasar adalah gratis
dengan meniadakan peran masyarakat dalam pendanaan
pendidikan.
c. Peluang
Dengan input nilai yang masuk di SMPN 1 Mejayan Kabupaten
Madiun yang baik maka mempunyai peluang untuk
meningkatkan prestasi peserta didik.
d. Tantangan
Berdasarkan kondisi yang ada maka SMPN 1 Mejayan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 18
Kabupaten Madiun mempunyai tantangan bagaimana menjadi
sekolah model dan memiliki plus.
Hasil analisis SWOT secara kualitatif tersebut untuk mengetahui
kondisi ideal dan kondisi nyata dari SMPN 1 Mejayan Kabupaten
Madiun.
2. LANDASAN HUKUM
1. Pancasila.
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal 35 ayat 1, pasal 36 ayat 1, pasal 37 ayat 1 dan pasal 38
ayat 1 dan 2
4. PP Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar
5. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
7. Peraturan Menteri Dikbud RI nomor 81A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013
8. Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
9. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
10. Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
dasar dan Menengah
11. Permendikbud Nomor 68 tahun 2014 tentang Peran Guru TIK
dan KKPI
12. Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 19
Konseling pada Pendidikan dasar dan Menengah
13. Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
14. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
15. Permendikbud Nomor 64 tahun 2015 tentang Kawasan Bebas
Rokok di Sekolah
16. Permendikbud Nomor 65 tahun 2015 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Permendikbud Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah
18. Permendikbud Nomor 18 tahun 2016 tentang Kegiatan
Pengenalan Lingkungan Sekolah
19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
20. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
21. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
22. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
23. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
24. Permeneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Nomor 8 Tahun 2014 kebijakan Sekolah Ramah Anak
25. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014
tentang Mulok Wajib Bahasa Daerah.
26. Peraturan Bupati Madiun Nomor 19 tahun 2007 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Lingkungan Hidup di
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 20
Kabupaten Madiun.
27. Instruksi Bupati Madiun Nomor 3 tahun 2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup di
Kabupaten Madiun.
28. Peraturan Bupati Madiun Nomor 64 tahun 2016 tentang
Pendidikan Karakter Berbasis Keagamaan pada SD dan SMP di
Kabupaten Madiun.
29. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 15 Tahun 2009
tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten
Madiun.
30. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,
Nomor : 188/3112/101.1/2017 tentang Hari Efektif dan Hari
Efektif fakultatif dan hari Libur bagi satuan Pendidikan di
Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2017/2018
B. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM SMP NEGERI 1 MEJAYAN
1. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Mejayan
Kabupaten Madiun ini adalah:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 21
spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum akan memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum akan dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum akan dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
6. Persatuan nasional dan nilai – nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan
dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
7. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum akan dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
8. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri
1 Mejayan Kabupaten Madiun.
Kurikulum disusun dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMP Negeri 1
Mejayan Kabupaten Madiun termasuk juga untuk penyusunan
RKS dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah).
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 22
2. Acuan Operasional Kurikulum
Sedangkan acuan operasional penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi
diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 23
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan
pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan
keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus
ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 24
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam wilayah NKRI.
3. Prinsip Penyusunan Kurikulum
Secara umum yang dimaksud dengan kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum sekolah adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta tata cara yang digunakan untuk mencapai tujuan sekolah.
Jadi kurikulum sekolah bentuk operasional/terapan yang disusun
disesuaikan dengan keadaan objektif sekolah yakni keadaan
objektif sarana prasarana, ketenagaan, peserta didik, dukungan
masyarakat dan dukungan pemerintah setempat. Namun
demikian penyusunan kurikulum sekolah tetap berpedoman
pada rambu-rambu dan kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh peraturan pemerintah pusat (Kementerian
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 25
pendidikan nasional) dalam hal ini yang mengatur ialah UU Nomor
Nomor 20 Tahun 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
Dalam penyusunan Kurikulum ini juga berdasarkan
Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
Permendikbud dan Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
a. Prinsip pengembangan kurikulum sekolah sebagai berikut:
(1). Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
(2) Keberagaman dan terpadu (pluralisme dan
multiculture) Kurikulum sekolah dikembangkan
dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,
tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 26
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna clan tepat antar substansi.
(3). Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Kurikulum sekolah dikembangkan atas dasar kesadran
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang
secara dinamis dan oleh karena itu semangat clan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
(4). Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum sekolah dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan
berpikir, ketrampilan social, ketrampilan akademik dan
ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.
(5). Holistik (menyeluruh) dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum sekolah mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
(6). Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum sekolah diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 27
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
(7). Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Sekolah
(1). Pelaksanaan kurikulum sekolah didasarkan pada potensi
perkebangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirina. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang
bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
(2). Kurikulum sekolah dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar yaitu: (a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk
hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
(3). Pelaksanaan kurikulum sekolah memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 28
tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.
(4). Kurikulum sekolah dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut
wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung
tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di
tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan
memberikan contoh dan teladan).
(5). Kurikulum sekolah dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar,
dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam
takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam, semesta dijadikan sumber belajar, contoh
dan teladan).
(6). Kurikulum sekolah dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh
bahan kajian secara optimal.
(7). Kurikulum sekolah yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 29
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VISI
Visi SMP Negeri 1 Mejayan :
“Unggul Dalam Mutu , Mulia Dalam Sikap Dan Perilaku, Peduli
Dan Berbudaya Lingkungan, Berkarakter Bangsa, Serta Berwawasan Global”
B. MISI
1. Standar Isi
1.1 Melaksanakan Pengembangan Kurikulum 2013 berdasarkan
panduan dari BSNP
1.2 Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir
dan berwawasan ke depan.
1.3 Melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup
1.4 Melaksanakan Inovasi pembelajaran.
1.5 Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran di Sekolah
dengan pendekatan Contextual Teaching Learning.
1.6 Menyediakan layanan Bimbingan Konseling untuk
pengembangan diri siswa
1.7 Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan untuk
peserta didik.
2. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
2.1 Melaksanakan pengembangan SDM Pendidikan di bidang
akademis maupun non akademis.
2.2 Melaksanakan peningkatan etos kerja dan kedisiplinan Guru
dan Karyawan.
2.3 Melaksanakan pengembangan SDM di bidang Pendidikan
Lingkungan Hidup.
2.4 Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu
dan tangguh susai dengan standar kualifikasi dan kompetensi
BAB II
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 30
2.5 Mewujudkan budaya disiplin dan peka terhadap kepedulian
sosial bagi setiap warga sekolah.
3. Standar Proses
3.1 Melaksanakan pengembangan Pembelajaran dengan mengacu
pada prinsip pembelajaran pada kurikulum
3.2 Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan media audio
visual
3.3 Melaksanakan pembelajaran berbasis Informasi dan teknologi
3.4 Melaksanakan pengembangan pembelajaran berwawasan
lingkungan.
3.5 Mengembangkan proses pembelajaran yang efektif,efisien dan
berinovatif
3.6 Mengoptimalkan pelaksanaan KBM untuk meningkatkan
prestasi peserta didik baik untuk tingkat kabupaten, propinsi
maupun nasional
3.7 Menyediakan fasilitas sumber belajar bagi siswa yang mewadai
4. Standar Sarana Dan Prasarana
4.1 Mewujudkan sarana prasarana pendidikan yang relefan dan
mutakhir.
4.2 Melaksanakan pengembangan sarana prasarana sekolah yang
berbasis Tehnologi Informatika untuk mendukung Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
4.3 Mewujudkan sekolah sehat.
4.4 Melaksanakan pengembangan sarana prasarana sekolah
berbasis dan peduli lingkungan.
4.5 Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri, indah,
rindang dan nyaman.
5. Standar Kompetensi Lulusan
5.1 Melaksanakan model pembelajaran melalui Pendekatan Saintifik
dengan Kurikulum SMPN 1 Mejayan yang berwawasan
lingkungan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 31
5.2 Melaksanakan kerjasama dengan pihak terkait yaitu komite
sekolah, orang tua dan lembaga pendidikan lain.
5.3 Melaksanakan Bimbingan belajar secara efektif dan intensif.
5.4 Melaksanakan Uji Coba Ujian Nasional baik dengan paper based
test dan computer based test di tingkat sekolah maupun
kabupaten.
5.5 Mewujudkan lulusan yang memiliki karakter religious,
nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas
5.6 Mewujudkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetitif.
5.7 Mewujudkan kemampuan seni budaya yang tangguh dan
kompetitif.
5.8 Mewujudkan prestasi siswa dalam berbagai olimpiade tingkat
nasional.
5.9 Mewujudkan prestasi siswa dalam bidang ekstra kurikuler dan
pengembangan diri.
5.10 Melaksanakan kerjasama dengan lembaga yang kompeten
dalam mendukung Pembelajaran Pendidikan Lingkungan
Hidup.
5.11 Melaksanakan penerapan dan pengembangan Pembelajaran
Pendidikan Lingkungan Hidup secara Monolitik dan
Terintegrasi Lintas Mata Pelajaran.
5.12 Melaksanakan pengembangan diri dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang berwawasan lingkungan.
6. Standar Pengelolaan
6.1. Melaksanakan pengelolaan kegiatan sekolah secara optimal
yang mengupayakan perlindungan dan pengelolaan terhadap
lingkungan hidup.
6.2. Melaksanakan administrasi sekolah dengan baik dan memenuhi
sarana pembelajaran.
7. Standar Pembiayaan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 32
7.1 Melaksanakan pembiayaan operasional sekolah secara
maksimal.
7.2 Melaksanakan manajemen sekolah secara transparan.
7.3 Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh dan
manajemen bertaraf internasional.
7.4 Mewujudkan penggalangan dana pendidikan yang memadai.
7.5 Mewujudkan pengelolaan pembiayaan pendidikan yang efisien
dan transparansi dan akuntabel.
7.6 Melaksanakan pembiayaan dalam bidang pembelajaran
Lingkungan Hidup.
7.7 Melaksanakan pembiayaan dalam usaha-usaha kegiatan
pelestarian lingkungan.
8. Standar Penilaian
8.1 Melaksanakan pengembangan teknik dan intrumen Penilaian
8.2 Melaksanakan penilaian pendidikan yang mengembangkan
indikator dan instrumen penilaian pembelajaran Lingkungan
Hidup secara integrasi maupun monolitik.
8.3 Melaksanakan pengembangan perangkat system penilaian yang
mengacu pada mekanisme dan prosedur Penilaian Kurikulum
2013
C. TUJUAN
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
b. Tujuan Pendidikan Sekolah Pertama
Tujuan pendidikan tingkat SMP (pendidikan dasar) dirumuskan
mengacu pada tujuan umum pendidikan, yaitu : meletakkan dasar
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 33
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
c. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 1 Mejayan :
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif dengan
kemampuan akademis dan non akademis.
2. Sekolah mampu menghasilkan 100% lulusan yang unggul,
kompetitif, beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur,
berkarakter, peduli dan berbudaya lingkungan.
3. Sekolah mampu menghasilkan Dokumen 1 atau Buku 1 KTSP,
mengandung muatan karakter bangsa dan memuat kebijakan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
4. Sekolah mampu menghasilkan 100% silabus yang berkarakter
bangsa dan terintregrasi dengan Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang kelas.
5. Sekolah mampu menghasilkan 100% RPP yang berkarakter
bangsa dan terintregrasi dengan Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang kelas.
6. Sekolah mampu mengembangkan proses pembelajaran yang
efektif, efisien, menanamkan kesadaran perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
7. Sekolah mampu mengoptimalkan pelaksanakan KBM untuk
meningkatkan prestasi.
8. Sekolah mampu menerapkan 80% program bilinggual dalam
KBM untuk mata pelajaran MIPA dan TIK
9. Sekolah mampu memenuhi 90% tenaga kependidikan bertugas
sesuai dengan bidang keahliannya dan mampu TIK.
10. Sekolah mampu memenuhi peralatan TIK yang lengkap,
mutakhir untuk persiapan Ujian Nasional Berbasi Komputer
(UNBK) dan ramah lingkungan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 34
11. Sekolah mampu memenuhi perpustakaan yang representatif.
12. Sekolah mampu memenuhi Lab. Komputer, Lab. IPA, dan Lab.
Bahasa yang representatif, lengkap dan ramah lingkungan.
13. Sekolah mampu memenuhi sarana prasarana yang lengkap
untuk Olah raga, Seni Budaya, Ekstra kurikuler, pengembangan
diri dan kreatifitas siswa yang ramah lingkungan .
14. Sekolah mampu melaksanakan manajemen berbasis sekolah
yang tangguh dan melaksanakan program dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
15. Sekolah mampu memenuhi / menghasilkan standar penilaian
pendidikan yang relevan.
16. Sekolah mampu memenuhi standar pembiayaan pendidikan yang
memadai.
17. Sekolah mampu memenuhi pengelolaan pembiayaan pendidikan
yang efisien dan transparansi.
18. Sekolah mampu menghasilkan prestasi olah raga siswa minimal
tingkat propinsi.
19. Sekolah mampu meningkatkan prestasi bidang seni budaya.
20. Sekolah mampu meningkatkan prestasi siswa dalam berbagai
olimpiade tingkat nasional.
21. Sekolah mampu mewujudkan 80% prestasi siswa dalam bidang
ekstra kurikuler dan pengembangan diri.
22. Sekolah mampu menciptakan sekolah adiwiyata yang
memberikan kenyamanan belajar siswa dalam pencapaian
prestasi.
23. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih
dan sehat.
24. Sekolah mampu mewujudkan budaya disiplin dan peka terhadap
kepedulian sosial bagi setiap warga sekolah.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 35
D. PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mejayan.
2. No. Statistik Sekolah : 201050804003
3. Tipe Sekolah : A
Alamat Sekolah :Jl. P. Sudirman 71 Caruban
: Kecamatan Mejayan.
: Kabupaten Madiun
: Propinsi Jawa Timur.
4. Telepon/HP/Fax : ( 0351 ) 383092
5. Status Sekolah : Negeri
6. Nilai Akreditasi Sekolah : A
7. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
8. Status Tanah : Hak Milik
9. Luas Lahan/Tanah : 13.197 m2
10. Luas Tanah Terbangun : 4.075 m2
11. Luas Tanah Siap Bangun : - m2
12. Luas Lantai Atas Siap Bangun : 630 m2
13. Sebagai SSN : Tahun 2004
14. Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
a. Unsur Pimpinan
No Jabatan Nama
Jenis Kelamin Usia
Pend.
Akhir
Masa Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Drs.HENDRO SUWONDO,
M.Pd. L 48 S-2 19
2. Wakil Kepala
Sekolah HARUN YUSUF EFFENDI, S.Pd, M.Pd
L 43 S-2 14
3. Wakil Kepala
Sekolah
AGUS SETYORINI
ERLINA,S.Pd P 41 S-1 14
4. Wakil Kepala
Sekolah AMBARWOTO L 59 D-1 35
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 36
b. Guru
1) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
No. Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru
Bantu
L P L P
1. S3/S2/S1/D4 15 32 4 3 47
2. < S1/D4 1 1 2
Jumlah 16 32 5 3 56
2) Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar
belakang pendidikan (keahlian)
No. Guru
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai dengan tugas
mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang
pendidikan yang TIDAK sesuai dengan
tugas mengajar Jumlah
D1/D
2
D3/ Sarmu
d
S1/D4
S2/S3
D1/D2
D3/ Sarm
ud
S1/D4
S2/S3
1. IPA 8 8
2. Matematika 6 1 7
3. Bahasa
Indonesia 8 8
4. Bahasa
Inggris 4 2 6
5. Pendidikan
Agama 1 4 5
6. IPS 1 5 2 8
7. Penjasorkes 4 4
8. Seni Budaya 1 1 2
9. PKn 3 3
10. TIK/Keterampilan
1 1
11. BK 4 4
12.
Lainnya: ..............
Bhs. Daerah PLH
2
2
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 37
No. Guru
Jumlah guru
dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas
mengajar
Jumlah guru dengan
latar belakang pendidikan yang
TIDAK sesuai dengan
tugas mengajar Jumlah
D1
/D2
D3/
Sarmud
S1/D4
S2/S3
D1/D2
D3/
Sarmud
S1/D4
S2/S3
Jumlah 3 52 2 56
3) Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru
No. Jenis Pengembangan
Kompetensi
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan
kompetensi/profesionalisme
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Penataran KBK/KTSP 10 12 22
3. Penataran Metode Pembelajaran (termasuk
CTL)
10 8 18
4. Penataran PTK 6 4 10
5. Penataran Karya Tulis Ilmiah
1 1
6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi
11 15 27
7. Penataran PTBK 12 14 26
8.
Penataran lainnya:
.............. Pembinaan Olympiade
2
1
3
4) Prestasi guru
No. Jenis lomba
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun terakhir
Tingkat Jumlah Guru
1. Guru Model
Nasional
Provinsi 1
Kab/Kota 3
2. Guru Berprestasi
Nasional
Provinsi
Kabupaten 1
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 38
3 OSN Guru
Nasional 1
Provinsi 1
Kabupaten
3. Kepala Sekolah Berprestasi
Nasional
Provinsi
Kabupaten 1
4 Karya Tulis Guru
Nasional
Provinsi
Kabupaten 1
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
No. Tenaga
pendukung
Jumlah tenaga
pendukung dan kualifikasi
pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung
Berdasarkan Status dan
Jenis Kelamin Jumlah
SMP SM
A D1 D2 D3 S1
PNS Honore
r
L P L P
1. Tata Usaha 5 3 1 1 5
2. Pustakawan
3. Laboran lab.
IPA
4. Teknisi lab.
Komputer
5. Laboran lab. Bahasa
6. PTD (Pend Tek. Dasar)
7. Kantin
8. Penjaga Sekolah 1 1 1
9. Tukang Kebun 2 2 1 3 4
10. Keamanan 1 1 2
11. Lainnya: Pustakawan.
1 1 1
Jumlah 2 9 1 2 3 6 13
5. Data Sarana Ruang dan Lapangan
a. Data Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi Jumlah dan ukuran Jml. ruang Jumlah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 39
Ukuran
7x9 m2 (a)
Ukuran
> 63m2 (b)
Ukuran
< 63 m2 (c)
Jumlah
(d) =(a+b+c)
lainnya
yg digunakan untuk r.
Kelas
(e)
ruang yg
digunakan u. R. Kelas
(f)=(d+e)
Baik 22 4 26
.............
ruang, yaitu:
………
33
Rsk
ringan
Rsk
sedang 7 7
Rsk
Berat
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan <
15%
Rusak ringan 15% - <30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%
Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis
Ruangan
Jml (buah
)
Ukuran (pxl)
Kondisi*)
Jenis
Ruangan
Jml
(buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Perpustakaan 2 8 X 10 Sedang 6. Lab. Bahasa 1 8 x 15 sedang
2. Lab. IPA 2 8 x 10 Sedang 7. Lab. Komputer 2 7 x 9 Baik
3. Ketrampilan 1 7 x 9 Baik 8. Serbaguna/aula 2 9 x 27
7 x 18
Baik
Sedang
4. Multimedia 1 8 x 12 Baik
5. Kesenian 1 7 x 8 Baik
b. Data Ruang Kantor
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 40
Jenis Ruangan Jumlah
(buah) Ukuran
(pxl) Kondisi*)
1. Kepala Sekolah 1 4x5 Sedang
2. Wakil Kepala Sekolah
1 7x9 Sedang
3. Guru 1 7x15 Sedang
4. Tata Usaha 1 3x5 Sedang
5. Tamu 1 3x5 Sedang
Lainnya: ………………
c. Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi*) Jenis
Ruangan Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Gudang 2 4x6 7x8
Sedang 10. Ibadah 1 6x6 Sedang
2. Dapur 1 4x8 Sedang 11. Ganti 3. Reproduksi
12. Koperasi 1 2x3 Sedang
4. KM/WC Guru
2 1,5x2 Sedang 13. Hall/lobi
5. KM/WC Siswa
10 1,5x2 Sedang 14. Kantin 1 4x6 Sedang
6. BK 1 7x5 Sedang 15. Rumah Pompa/ Menara Air
7. UKS 1 7x4 Sedang 16. Bangsal Kendaraan
8. PMR/ Pramuka
1 4x8 Sedang 17. Rumah Penjaga
1 6x8 Sedang
9. OSIS 1 7x9 Sedang 18. Pos Jaga 1 2x2 Sedang
e. Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga
a. Voli
2
30x50
Baik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 41
b. Basket
c. Badminton
d. Pingpong
1
2
1
30x50
10x30
9x18
Baik
Baik
Sedang
2. Lapangan Upacara 1 60x50 Baik
3. Loncat Jauh 1 10x5 Baik
6. Koleksi Buku Perpustakaan
No. Jenis Jumlah Kondisi
Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran
(semua mata pelajaran) 8.867 150 8.717
2.
Buku bacaan (misalnya
novel, buku ilmu pengetahuan dan
teknologi, dsb.)
2.029 164 1.865
3. Buku referensi (misalnya
kamus, ensiklopedia, dsb.) 110 110
4. Jurnal 10.051 314 9.737
5. Majalah 256 15 241
6. Surat kabar
Total 11.262 329 10.931
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 42
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM 2013
1. Struktur kurikulum
Menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, dostribusi konten mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban
belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran.
BAB III
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 43
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam
struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai
posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam
struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa
untuk menentukan berbagai pilihan.
Struktur Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
BELAJAR PERMINGGU
KELOMPOK A VII VIII IX
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
KELOMPOK B
1. Seni Budaya 3 3 3
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 44
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
BELAJAR PERMINGGU
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
4. Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran 40 40 40
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa
Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di
dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain Pramuka (Wajib),
Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan
Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya,Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut. Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai mata pelajaran
integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 45
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan
alam.
Disamping itu, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta
pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni
musik, seni tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan
secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih
aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan
fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
2. Beban Belajar
Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII dan VIII
masing-masing 38 jam per minggu ditambah 2 jam Bahasa Jawa
sesuai dengan edaran dari Departemen Pendidikan Propinsi Jawa
Timur No 045.2/4340/103.07/2013 tentang Pembelajaran
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
di Jawa Timur. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan
jam belajar per minggu dari semula 32 menjadi 40 jam belajar.
Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs
tetap yaitu 40 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran
yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 46
aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk melakukan pengamatan, menanya, asosiasi,
menyaji, dan komunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu
respon peserta didik karena mereka belum terbiasa.Selain itu,
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan
penilaian proses dan hasil belajar.
Tabel Beban Belajar :
BebanBelajar (Tatap Muka)
Kelas
Waktu/ Jampel
Jml.JamperMinggu
Minggu Efektif
7 40Menit 40 JP 34 - 38
8 40Menit 40JP 34 - 38
9 40Menit 40JP 34 - 38
PenetapanBebanBelajar
Kegiatan
Waktu
Tatap Muka
40 menit
Penugasan Terstruktur
50% x 40 menit =20 menit
Kegiatan Mandiri
Jumlah
60 menit
Alokasi waktu tugas terstruktur dan tak terstruktur
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 47
Komponen Alokasi Waktu kegiatan/jam pelajaran
per minggu
Tatap
muka
Penugasan terstruktur
Maksimal ekuivalen dengan
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 1.5
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 1.5
Bahasa Indonesia 6 3
Matematika 5 2.5
Ilmu Pengetahuan Alam 5 2.5
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
Bahasa Inggris 4 2
Kelompok B
Seni Budaya 3 1.5
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3 1.5
Prakarya dan PLH 2 1
Bahasa Jawa 2 1
Tabel Jam dalamsatu harisebagai berikut: No.
Jamke AlokasiWaktu
Kegiatan
1 06.30 - 07.00 Pembiasaan
2 I 07.00 - 07.40 Pembelajaran
3 II
07.40 - 08.20 Pembelajaran
4 III
08.20 - 09.00 Pembelajaran
5 IV 09.00 - 09.40 Pembelajaran
09.40 - 10.00 Istirahat
6 V 10.00 - 10.40 Pembelajaran
7 VI
10.40 - 11.20 Pembelajaran
8 - 11.20 - 11.50 Istirahat
9 VII 11.50 - 12.30 Pembelajaran
10 VIII
12.30 - 13.10 Pembelajaran
B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 48
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau
operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus
dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan
tertentu,gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan
kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft
skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) Kompetensi Dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi
Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam
empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 49
Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi
Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan
dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan. (Kompetensi Inti 3) dan
penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Kompetensi Inti SMP adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI
INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2.Menghargai dan menghayati perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 50
Pengetahuan 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
Keterampilan 4.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang teori.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 51
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai
kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya
pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran
dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial,
progresifisme, atau pun humanisme. Karena filosofi yang
dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan
di bagian landasan filosofi, maka nama mata pelajaran dan isi
mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan
tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Pertama yang merupakan satu kesatuan ide
masing-masing mata pelajaran dimuat dalam tabel-tabel
berikut ini:
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs
KELAS: VII
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 52
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa Allah akan meninggikan derajat orang
yang beriman dan berilmu
2.1 Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu
sebagai implementasi Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33 dan Hadis terkait
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’andengan meyakini
bahwa Allah mencintai orang-orang yang ikhlas, sabar, dan pemaaf
2.2 Menunjukkan perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai implementasi
pemahaman Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Imran/3: 134, dan
Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah
Maha Mengetahui, Maha Waspada, Maha Mendengar, dan Maha
Melihat
2.3 Menunjukkan perilaku
percaya diri, tekun, teliti, dan kerja keras sebagai implementasi makna al-’Alim, al- Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
1.4 Beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin sebagaicerminan
makna iman kepada malaikat
1.5 Meyakini bahwa jujur, amanah, dan istiqamah adalah perintah agama
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, amanah, dan istiqamah dalam
kehidupan sehari-hari
1.6 Menyakini bahwa hormat
dan patuh kepada orang tua dan guru, dan
2.6 Menunjukkan perilaku
hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 53
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
berempati terhadap sesama adalah perintah agama
berempati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Menghayati ajaran bersuci dari hadas kecil dan
hadas besar berdasarkan syariat Islam
2.7 Menunjukkan perilaku hidup bersih sebagai
wujud ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan
syari’at Islam
1.8 Menunaikan salat wajib
berjamaah sebagai implementasi pemahaman rukun Islam
2.8 Menunjukkan perilaku
demokratis sebagai implementasi pelaksanaan salat berjemaah
1.9 Menunaikan salat Jumat sebagai implementasi
pemahaman ketaatan beribadah
2.9 Menunjukkan perilaku peduli terhadap sesama
dan lingkungan sebagai implementasi pelaksanaan
salat Jumat
1.10 Menunaikan salat jamak qasar ketika bepergian jauh (musafir) sebagai implementasi pemahaman
ketaatan beribadah
2.10 Menunjukkan perilaku disiplin sebagai
implementasi pelaksanaan salat jamak qasar
1.11 Menghayati perjuangan
Nabi Muhammad saw. periode Makkah dalam
menegakkan risalah Allah Swt.
2.11 Meneladani perjuangan
Nabi Muhammad saw. periode Makkah
1.12 Menghayati perjuangan
Nabi Muhammad saw. periode Madinah dalam
menegakkan risalah Allah Swt.
2.12 Meneladani perjuangan
Nabi Muhammad saw. periode Madinah
1.13 Menghayati perjuangan dan kepribadian al-Khulafa al-
Rasyidunsebagai penerus perjuangan Nabi
Muhammad saw. dalam menegakkan risalah Allah Swt.
2.13 Meneladani perilaku terpuji al-Khulafa al-Rasyidun
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 54
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami makna Q.S. al-Mujadilah /58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33dan Hadis terkait tentang
menuntut ilmu
4.1.1 Membaca Q.S. al-Mujadilah /58: 11 dan
Q.S. ar-Rahman /55: 33 dengan tartil
4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Mujadilah /58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33
dan Hadis terkait dengan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan semangat menuntut ilmu dengan pesan Q.S. al-Mujadilah /58: 1 dan Q.S. ar-Rahman /55: 33
3.2 Memahami makna Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Imran/3: 134 serta
Hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf
4.2.1 Membaca Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Imran/3: 134 dengan tartil
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan
Q.S. Ali Imrān/3: 134 serta Hadis terkait
dengan lancar 4.2.3 Menyajikan keterkaitan
ikhlas, sabar, dan pemaaf
dengan pesan Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 55
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Imran/3: 134
3.3 Memahami makna al-Asma‘u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
4.3 Menyajikan contoh
perilaku yang mencerminkan orang yang
meneladani al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as- Sami’, dan al-Bashir
3.4 Memahami makna iman kepada malaikat
berdasarkan dalil naqli.
4.4 Menyajikan contoh perilaku yang
mencerminkan iman kepada malaikat Allah Swt.
3.5 Memahami makna perilaku jujur, amanah, dan istiqamah
4.5 Menyajikan makna perilaku jujur, amanah, dan istiqamah
3.6 Memahami makna hormat dan patuh kepada kedua
orang tua dan guru, dan empati terhadap sesama
4.6 Menyajikan makna hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru, dan empati terhadap sesama
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan
syari’at Islam
4.7 Menyajikan cara bersuci dari hadas besar
3.8 Memahami ketentuan
salat berjemaah
4.8 Mempraktikkan salat
berjamaah
3.9 Memahami ketentuan salat Jumat
4.9 Mempraktikkan salat Jumat
3.10 Memahami ketentuan salat jamak qasar
4.10 Mempraktikkan salat jamak dan qasar
3.11 Memahami sejarah perjuangan Nabi
Muhammad saw. periode Makkah
4.11 Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan
Nabi Muhammad saw. periode Makkah
3.12 Memahami sejarah
perjuangan Nabi Muhammad saw. periode
Madinah
4.12 Menyajikan strategi
perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw.
periode Madinah
3.13 Memahami sejarah perjuangan dan
kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun
4.13 Menyajikan strategi perjuangan dan
kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 56
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa rendah hati, hemat, dan hidup
sederhana adalah perintah agama
2.1 Menunjukkan perilaku rendah hati, hemat, dan
hidup sederhana sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al- Isra’/17: 26-27 dan Hadis terkait
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa Allah memerintahkan untuk mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal dan bergizi
2.2 Terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi
dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
pemahaman Q.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis
terkait
1.3 Beriman kepada kitab-
kitab suci yang diturunkan Allah Swt.
2.3 Menunjukkan perilaku
toleran sebagai implementasi beriman
kepada kitab-kitab Allah Swt.
1.4 Beriman kepada Rasul-
rasul Allah Swt.
2.4 Menunjukkan perilaku
amanah sebagai implementasi iman kepada
Rasul Allah Swt.
1.5 Meyakini bahwa minuman keras, judi, dan
2.5 Menunjukkan perilaku menghindari minuman
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 57
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pertengkaran adalah
dilarang oleh Allah Swt.
keras, judi, dan
pertengkaran dalam kehidupan sehari-hari
1.6 Meyakini bahwa perilaku jujur dan adil adalah ajaran pokok agama
2.6 Menunjukkan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Menghayati ajaran berbuat baik, hormat, dan
patuh kepada orang tua dan guru adalah perintah agama
2.7 Menunjukkan perilaku berbuat baik, hormat, dan
patuh kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
1.8 Meyakini bahwa beramal saleh dan berbaik sangka
adalah ajaran pokok agama
2.8 Memiliki sikap gemar beramal saleh dan berbaik
sangka kepada sesama
1.9 Melaksanakan salat
sunah berjamaah dan munfarid sebagai perintah
agama
2.9 Menunjukkan perilaku
peduli dan gotong royong sebagai implementasi
pemahaman salat sunah berjamaah dan munfarid
1.10 Melaksanakan sujud syukur, sujud tilawah, dan
sujud sahwi sebagai perintah agama
2.10 Menunjukkan perilaku tertib sebagai implementasi darisujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi
1.11 Menjalankan puasa wajib
dan sunah sebagai perintah agama
2.11 Menunjukkan perilaku
empati sebagai implementasi puasa wajib
dan sunah
1.12 Meyakini ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram berdasarkan al-Qur’an
dan Hadis
2.12 Menunjukkan perilaku hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan dan minuman halal
1.13 Meyakini bahwa
pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayah sebagai
bukti nyata agama Islam dilaksanakan dengan benar
2.13 Menunjukkan perilaku
tekun sebagai implementasi dalam meneladani ilmuwan pada
masa Bani Umayyah
1.14 Meyakini bahwa pertumbuhan ilmu
2.14 Menunjukkan perilaku gemar membaca sebagai
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 58
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pengetahuan pada masa
Abbasiyah sebagai bukti nyata agama Islam
dilaksanakan dengan benar
implementasi dalam
meneladani ilmuwan pada masa Abbasiyah
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27 dan Hadis terkait tentang rendah
hati, hemat, dan hidup sederhana
4.1.1 Membaca Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27 dengan tartil
4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. Al-Isra’/17: 26-27
serta Hadis terkait dengan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dengan
pesan Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27
3.2 Memahami Q.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis
terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari
4.2.1 Membaca Q.S. an-Nahl/16: 114 terkait
dengan tartil 4.2.2 Menunjukkan hafalan
Q.S. an-Nahl/16: 114
serta Hadis terkait dengan lancar
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 59
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.2.3 Menyajikan keterkaitan
mengonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan bergizi dalam kehidupan sehari-haridengan pesan Q.S. an-Nahl/16: 114
3.3 Memahami makna
beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.
4.3 Menyajikan dalil naqli tentang beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.
3.4 Memahami makna beriman kepada Rasul Allah Swt.
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada Rasul Allah Swt.
3.5 Memahami bahaya mengonsumsi minuman
keras, judi, dan pertengkaran
4.5 Menyajikan dampak bahaya mengomsumsi
minuman keras, judi, dan pertengkaran
3.6 Memahami cara
menerapkan perilaku jujur dan adil
4.6 Menyajikan cara
menerapkan perilaku jujur dan adil
3.7 Memahami cara berbuat baik, hormat, dan patuh kepada orang tua dan
guru
4.7 Menyajikan cara berbuat baik, hormat, dan patuh kepada orang tua dan guru
3.8 Memahami makna
perilaku gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama
4.8 Menyajikan contoh
perilaku gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama
3.9 Memahami tata cara salat sunah berjemaah dan
munfarid
4.9 Mempraktikkan salat sunah berjamaah dan
munfarid
3.10 Memahami tata cara sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
4.10 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunah
4.11 Menyajikan hikmah pelaksanaan puasa wajib dan puasa sunah
3.12 Memahami ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram berdasarkan al-Qur’an dan Hadis
4.12 Menyajikan hikmah mengonsumsi makanan
yang halal dan bergizi sesuai ketentuan dengan al-Qur’an dan Hadis
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 60
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.13 Memahami sejarah
pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Bani
Umayah
4.13 Menyajikan rangkaian
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa
Bani Umayah
3.14 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan masa Abbasiyah
4.14 Menyajikan rangkaian sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa Abbasiyah
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa optimis, ikhtiar, dan tawakal adalah perintah agama
2.1 Menunjukkan perilaku optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai
implementasi pemahaman Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Ali Imran/3: 159 dan Hadis terkait
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa toleransi dan menghargai perbedaan
adalah perintah agama
2.2 Menunjukkan perilaku toleran dan menghargai
perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan masyarakat sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-Hujurat/49: 13 dan
Hadis terkait
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 61
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.3 Beriman kepada hari akhir
2.3 Menunjukkan perilaku mawas diri sebagai implementasi pemahaman
iman kepada Hari Akhir
1.4 Beriman kepada qadha
dan qadar 2.4 Menunjukkanperilaku
tawakal kepada Allah Swt sebagai implementasi pemahaman iman kepada
qadha dan qadar
1.5 Meyakini bahwa jujur dan
menepati janji adalah ajaran pokok agama
2.5 Menunjukkan perilaku
jujur dan menepati janji dalam kehidupan sehari-hari
1.6 Meyakini bahwa berbakti dan taat kepada orang tua
dan guru adalah perintah agama
2.6 Menunjukkan perilaku hormat dan taat kepada
orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Meyakini bahwa berbakti
dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa
malu adalah ajaran pokok agama
2.7 Menunjukkan perilaku
tata krama, sopan santun, dan rasa malu
1.8 Melaksanakan zakat
sesuai dengan ketentuan syari’at Islam
2.8 Menunjukkan perilaku taat
dan peduli sebagai hikmah dari ketentuan zakat
1.9 Meyakini bahwa ibadah haji dan umrah adalah perintah Allah Swt.
2.9 Menunjukkan perilaku menjaga solidaritas umat Islam dalam kehidupan
sehari-hari
1.10 Menjalankan ketentuan
syariat Islam dalam penyembelihan hewan
2.10 Menunjukkan perilaku
peduli terhadap lingkungan sebagai implementasi pemahaman
ajaran penyembelihan hewan
1.11 Melaksanakan qurban dan aqiqah
2.11 Menunjukkan perilaku empati dan gemar menolong kaum du’afa
sebagai implementasi pemahaman makna ibadah
qurban dan aqiqah
1.12 Meyakini bahwa 2.12 Menunjukkan perilaku
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 62
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
berkembangnya Islam di Nusantara sebagai bukti Islam rahmatan lil-al-‘alamin
cinta tanah air sebagai implementasi mempelajari sejarah perkembangan
Islam di Nusantara
1.13 Meyakini bahwa tradisi
Islam Nusantara sebagai bukti ajaran Islam dapat mengakomodir nilai-nilai
sosial budaya masyarakat
2.13 Menunjukkan perilaku
peduli lingkungan sebagai implementasimempelajari sejarah tradisi Islam
Nusantara
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Ali Imrān/3: 159 tentang optimis, ikhtiar, dan
tawakal serta Hadis terkait
4.1.1 Membaca Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
tartil 4.1.2 Menunjukkan hafalan
Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Ali Imran/3: 159 serta Hadis terkait
dengan lancer
4.1.3 Menyajikan keterkaitan optimis, ikhtiar, dan tawakal dengan pesan
Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 63
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan Q.S. Ali Imran/3: 159
3.2 Memahami Q.S. al-Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan Hadis
terkait
4.2.1 Membaca Q.S. al-Hujurat/49: 13 dengan tartil
4.2.2 Menunjukkan hafalan
Q.S. al-Hujurat/ 49: 13 serta Hadis terkait
dengan lancar 4.2.3 Menyajikan keterkaitan
toleransi dan menghargai
perbedaan dengan pesan Q.S. al-Hujurat/ 49: 13
3.3 Memahami makna iman kepada Hari Akhir berdasarkan pengamatan
terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk
ciptaanNya
4.3 Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan gambaran kejadian hari akhir
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam
sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang adanya Qadha dan
Qadar
3.5 Memahami penerapan
jujur dan menepati janji dalam kehidupan sehari-
hari
4.5 Menyajikan penerapan
perilaku jujur dan menepati janji dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Memahami cara berbakti dan taat kepada orang tua
dan guru
4.6 Menyajikan cara berbakti dan taat kepada orang tua
dan guru
3.7 Memahami makna tata
krama, sopan santun, dan rasa malu
4.7 Menyajikan contoh
perilaku tata krama, sopan-santun, dan rasa malu
3.8 Memahami ketentuan zakat
4.8 Mempraktikkan ketentuan zakat
3.9 Memahami ketentuan ibadah haji dan umrah
4.9 Mempraktikkan manasik haji
3.10 Memahami ketentuan penyembelihan hewan
4.10 Memperagakan tata cara penyembelihan hewan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 64
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dalam Islam
3.11 Memahami ketentuan qurban dan aqiqah
4.11 Menjalankan pelaksanaan ibadah qurban dan aqiqah
di lingkungan sekitar rumah
3.12 Memahami sejarah perkembangan Islam di
Nusantara
4.12 Menyajikan rangkaian sejarah perkembangan
Islam di Nusantara
3.13 Memahami sejarah tradisi
Islam Nusantara
4.13 Menyajikan sejarah dan
perkembangan tradisi Islam Nusantara
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima bahwa hanya Allah yang dapat
mengampuni dan menyelamatkan manusia di dalam Yesus Kristus
2.1 Bersedia mengampuni orang lain
1.2 Mengakui bahwa 2.2 Turut bertanggung jawab
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 65
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pemeliharaan Allah dan keselamatan berlaku bagi seluruh ciptaan termasuk
alam
memelihara alam
1.3 Menghayati nilai-nilai kristiani mengacu pada
Alkitab
2.3 Berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kristiani
mengacu pada Alkitab
1.4 Menghayati sikap rendah hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama mengacu
pada Alkitab
2.4 Bersikap rendah hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama
mengacu pada Alkitab
1.5 Menerima disiplin sebagai wujud ketaatan pada Firman Allah
2.5 Menunjukkan sikap disiplin sebagai wujud ketaatan pada firman
Tuhan
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami bahwa Allah mengampuni dan
menyelamatkan manusia di dalam Yesus Kristus
4.1 Membuat karya yang menunjukkan
kesanggupan mengampuni diri sendiri
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 66
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan sesama
3.2 Mencari fakta yang berkaitan dengan
pemeliharaan Allah terus berlangsung bagi manusia dan alam
4.2 Melakukan berbagai aktivitas yang
menunjukkan keterlibatan aktif dalam memelihara alam dan
lingkungan hidup
3.3 Menganalisis nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam Alkitab
4.3 Membuat karya yang berkaitan dengan praktik hidup yang
mencerminkan nilai-nilai kristiani
3.4 Menganalisis sikap rendah
hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama mengacu pada Alkitab
4.4 Membuat proyek yang
berkaitan dengan sikap rendah hati, peduli, dan solidaritas
3.5 Memahami manfaat
disiplin bagi remaja Kristen
4.5 Membuat program dalam
periode tertentu yang menunjukkan disiplin sebagai wujud ketaatan
pada firman Allah
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 67
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri makna hidup beriman dan
berpengharapan
2.1 Menunjukkan sikap hidup beriman dan
berpengharapan
1.2 Menghayati peran Roh Kudus dalam proses hidup beriman
2.2 Mempraktikkan sikap hidup beriman yang dipimpin Roh Kudus
1.3 Mensyukuri hidup sebagai
orang beriman sesuai dengan teladan Yesus
2.3 Menunjukkan sikap hidup
orang beriman sesuai dengan teladan Yesus
1.4 Menghayati ibadah, doa, dan membaca Alkitab sebagai wujud hidup orang
beriman
2.4 Bersikap setia dalam ibadah, doa, dan membaca Alkitab sebagai
wujud hidup orang beriman
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 68
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami arti sikap hidup
beriman dan berpengharapan
4.1 Menyajikan karya yang
berkaitan dengan cara hidup beriman dan
berpengharapan dalam bentuk tindakan nyata
3.2 Menganalisis peran Roh Kudus dalam hidup orang
beriman
4.2 Menyajikan berbagai contoh cara hidup orang
beriman yang dipimpin Roh Kudus
3.3 Memahami makna hidup beriman sesuai dengan
teladan Yesus
4.3 Membuat karya yang berkaitan dengan sikap
hidup sebagai orang beriman sesuai dengan
teladan Yesus
3.4 Menerapkan kesetiaan
dalam beribadah, berdoa dan membaca Alkitab
sebagai wujud hidup orang beriman
4.4 Melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan kesetiaan dalam
beribadah, berdoa dan membaca Alkitab sebagai wujud hidup orang
beriman
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 69
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati karya Allah
dalam pertumbuhan gereja
2.1 Menunjukkan sikap
menghargai karya Allah dalam pertumbuhan
gereja
1.2 Mensyukuri karya Allah melalui perubahan-perubahan baru yang
dihadirkan gereja di tengah-tengah dunia
2.2 Bersikap sebagai orang yang percaya pada karya Allah melalui perubahan-
perubahan baru yang dihadirkan gereja di tengah-tengah dunia
1.3 Mensyukuri teladan Yesus
Kristus dalam hal berkarya bagi manusia dan dunia
secara keseluruhan
2.3 Meneladani Yesus Kristus
dalam hal berkarya bagi sesama dan dunia
1.4 Menerima berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini
2.4 Menunjukkan tanggung jawab terhadap berbagai bentuk pelayanan gereja
di tengah masyarakat pada masa kini
1.5 Menerima perannya sebagai anggota gereja dan
masyarakat
2.5 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab
terhadap perannya sebagai anggota gereja
dan masyarakat
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 70
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami karya Allah dalam pertumbuhan gereja
4.1 Menelaah karya Allah dalam pertumbuhan gereja
3.2 Menganalisis karya Allah
melalui perubahan-perubahan baru yang
dihadirkan gereja di tengah-tengah dunia
4.2 Membuat refleksi
mengenai karya Allah melalui perubahan-
perubahan baru yang dihadirkan gereja di tengah-tengah dunia
3.3 Menerapkan teladan Yesus
Kristus dalam hal berkarya bagi sesama dan dunia
4.3 Membuat karya yang
berkaitan dengan menerapkan teladan Yesus Kristus dalam hal
berkarya bagi sesama dan dunia
3.4 Mengkritisi bentuk
pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini
4.4 Membuat karya tentang
berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada
masa kini
3.5 Memahami tindakan konkrit yang dilakukan dalam mewujudkan perannya
sebagai anggota gereja danmasyarakat
4.5 Membuat proyek yang berkaitandengan berperan aktif sebagai anggota
gereja dan masyarakat
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 71
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMP
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur karena dirinya diciptakan sebagai citra Allah
2.1 Percaya diri terhadap keunikan diri sebagai citra Allah
1.2 Bersyukur kepada Allah atas kemampuan dan keterbatasan yang dimilikinya
2.2 Bertanggung jawab mengembangkan kemampuan dan mengatasi keterbatasan dirinya
1.3 Bersyukur atas dirinya telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat
2.3 Santun terhadap perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat
1.4 Bersyukur atas anugerah seksualitas demi kehidupan bersama yang lebih baik
2.4 Bertanggung jawab dalam mengembangkan seksualitas secara benar sebagai anugerah Allah
1.5 Bersyukur atas peran keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat terhadap pengembangan dirinya
2.5 Bertanggung jawab pada keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat atas peran mereka terhadap pengembangan dirinya
1.6 Bersyukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya
2.6 Peduli pada peran teman terhadap perkembangan dirinya
1.7 Beriman akan Yesus yang telah mengajarkan sifat dan sikap yang baik
2.7 Jujur dalam meneladani berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 72
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.8 Beriman akan Yesus yang memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah
2.8 Percaya diri dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah yang diperjuangan Yesus Kristus
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami keunikan diri sebagai citra Allah
4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/membuat refleksi/membuat puisi) yang mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai citra Allah
3.2 Memahami berbagai kemampuan dan keterbatasan dirinya
4.2 Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untukmengembangkan kemampuan dan mengatasi keterbatasan
3.3 Memahami sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan laki-laki
4.3 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/kliping) tentang kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari
3.4 Memahami berbagai cara untuk mengembangkan seksualitas sebagai anugerah Allah demi kehidupan bersama
4.4 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/slogan) tentang mengembangkan seksualitassebagai anugerah Allah demi kehidupan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 73
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
bersama yang lebih baik
3.5 Memahami peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam mengembangkan dirinya
4.5 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/puisi/refleksi/merencanakan suatu kegiatan) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat terhadap pengembangan dirinya
3.6 Memahami peran teman
terhadap perkembangan dirinya
4.6 Melakukan aktivitas
(misalnya menyusun doa/puisi/refleksi) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya
3.7 Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus yang patut diteladani.
4.7 Merencanakan aktivitas/kegiatan sebagai perwujudan meneladan berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Memahami nilai-nilai Kerajaan Allah untuk mengembangkan hidup bersama
4.8 Melakukan aktivitas (misalnya Menemukan dan menuliskan ayat-ayat Kitab Suci/menghias ayat Kitab Suci/membuat motto) yang berhubungan dengan nilai-nilai Kerajaan Allah demi hidup bersama yang lebih baik
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 74
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Beriman akan Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia
2.1 Peduli pada sesama agar kehadirannya dapat dirasakan sebagai wujud Allah yang menjelma menjadi manusia
1.2 Bersyukur atas nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus Kristus melalui sabda dan tindakan
2.2 Bertanggung jawab mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kata-kata dan perbuatan
1.3 Bersyukur atas panggilan dan perutusan Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah
2.3 Bertanggung jawab dalam menanggapi panggilan dan perutusan Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah
1.4 Bersyukur pada Allah sebagai wujud penghayatan akanmakna sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus
2.4 Peduli pada sesama untuk mewujudkan makna sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak pewartaanNya
1.5 Percaya akan Roh Kudus sebagai daya hidup Gereja
2.5 Santun dalam kehidupan menggereja sebagai wujud karya Roh Kudus
1.6 Bersyukur atas kehadiran Gereja sebagai Paguyuban umat beriman
2.6 Peduli terhadap kegiatan Gereja sebagai paguyuban umat beriman
1.7 Bersyukur atas aneka pelayanan Gereja
2.7 Bertanggung jawab untuk terlibat dalam aneka pelayanan Gereja
1.8 Bersyukur atas kehadiran Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan bagi semua orang
2.8 Peduli mewujudkan Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan bagi semua orang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 75
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.9 Bersyukur atas sakramen inisiasi dalam hidup menggereja
2.9 Bertanggung jawab atas panggilan dan perutusan anggota Gereja sebagai konsekuensi menerimasakramen inisiasi
1.10 Bersyukur atas sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi antara manusia dengan Allah dan sesama
2.10 Disiplin merayakan sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi antara manusia dengan Allah dan sesama
1.11 Bersyukur atas sakramen pengurapan orang sakit
sebagai wujud pendampingan Gereja terhadap orang yang menderita sakit
2.11 Peduli pada orang yang sakit
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang makna Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia
4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menceritakan kembali/menyusun doa/puisi) yang berkaitan dengan peristiwa Allah yang menjelma menjadi manusia
3.2 Memahami tugas Yesus Kristus mewartakan Kerajaan
Allah melalui sabda dan tindakan
4.2 Melakukan aktivitas (misalnya menceritakan
pengalaman/refleksi/laporan pengalaman) yang berkaitan dengan keterlibatan dalam mewartakan Kerajaan Allah melalui kata-kata dan perbuatan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 76
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami panggilan dan perutusan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya pada zaman sekarang demi mewujudkan Kerajaan Allah
4.3 Melakukan aktivitas (misalnya membuat refleksi/membuat laporan) yang berkaitan dengan pengalaman meksanakan panggilan dan perutusan Yesus Kristus demi mewujudkan Kerajaan Allah
3.4 Memahami makna peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak pewartaan-
Nya
4.4 Melakukan aktivitas (misalnya membuat refleksi/menyusun doa/puisi/ibadat) yang
berkaitan dengan maknaperistiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak pewartaanNya
3.5 Memahami peran Roh Kudus pada gereja perdana dan gereja masa kini
4.5 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/puisi/membuat refleksi/ibadat) yang berkaitan dengan peran Roh Kudus pada Gereja Perdana dan Gereja masa kini
3.6 Memahami makna gereja sebagai paguyuban umat beriman
4.6 Melakukan aktivitas (misalnya membuat refleksi/menyusun doa/puisi/melakukan wawancara) berkaitan dengan makna Gereja sebagai paguyuban umat beriman
3.7 Memahami aneka pelayanan gereja
4.7 Melakukan aktivitas (misalnya aksi sosial/mengikuti kegiatan lingkungan/menyumbang dana/menyusun doa/wawancara) yang berkaitan dengan aneka pelayanan Gereja
3.8 Memahami bahwa gereja
adalah tanda dan sarana keselamatan bagi semua orang
4.8 Melakukan aktivitas
(misalnya aksi sosial/mengikuti kegiatan lingkungan/menyumbang dana/menyusun doa) untuk mewujudkan Gereja sebagai tanda dan sarana
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 77
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
keselamatan bagi semua orang
3.9 Memahami ajaran gereja tentang makna dan konsekuensi sakramen inisisasi dalam hidup menggereja
4.9 Melakukan aktivitas (misalnya mempraktikkan/mendramatisasikan/membuat produk) yang berkaitan dengan tata cara penerimaan sakramen inisiasi
3.10 Memahami makna sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi antara
dirinya dengan Allah dan sesama
4.10 Melakukan aktivitas (misalnya mempraktikkan/mendramati
sasikan) yang berkaitan dengan tata cara pengakuan dosa
3.11 Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit sebagai sarana gereja untuk mendampingi orang yang sakit
4.11 Melakukan aktivitas (misalnya mengunjungi/mendoakan/menyusun doa) untuk orang yang sakit
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Beriman pada Allah yang menyelamatkan semua orang,yang ditanggapi dengan beriman dan beragama
2.1 Disiplin menjalankan hidup beriman dan beragama sebagai tangggapan atas iman akan Allah yang menyelamatkan semua orang
1.2 Bersyukur atas Gereja Katolik sebagai persekutuan dalam
2.2 Bertanggung jawab dalam praktik hidup beriman
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 78
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
mewujudkan praktek hidup beriman kristiani
kristiani
1.3 Bersyukur atas hak dan kewajiban sebagai umat beriman kristiani
2.3 Bertanggung jawab dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagai umat beriman kristiani
1.4 Bersyukur atas pelbagai bentuk pelayanan Gereja di tengah masyarakat
2.4 Peduli dalam kehidupan di tengah masyarakat
1.5 Bersyukur atas keluhuran martabat hidup manusia
2.5 Peduli terhadap martabat luhur hidup manusia
1.6 Beriman pada Allah yang mengajarkan kejujuran dan keadilan
2.6 Jujur dan adil dalam bertindak
1.7 Bersyukur atas keutuhan alam ciptaan
2.7 Bertanggung jawab untuk memelihara keutuhan alam ciptaan
1.8 Bersyukur atas persaudaraan sejati dengan penganut agama dan kepercayaan lain
2.8 Toleransi terhadap penganut agama dan kepercayaan lain
1.9 Bersyukur atas kesempatan untuk meraih cita-cita
2.9 Percaya diri dalam upaya meraih cita-cita
1.10 Bersyukur atas Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat
2.10 Peduli pada Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sebagai panggilan hidup
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami tentang Allah yang 4.1 Melakukan aktivitas
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 79
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
senantiasa berusaha menyelamatkan semua orang, yang ditanggapi dengan beriman dan beragama
(misalnya menyusun doa/menulis refleksi/membuat slogan/membuat kliping) yang berkaitan dengan beragama dan beriman
3.2 Memahami praktik hidup beriman kristiani dalam Gereja Katolik
4.2 Melakukan aktivitas (misalnya mengucapkan doa syahadat/menuliskan refleksi/menyusun doa/mengikuti kegiatan di lingkungan) yang berkaitan
denganpraktik hidup beriman kristiani
3.3 Memahami ajaran Gereja dan Kitab Suci tentang hak dan kewajiban umat beriman kristiani
4.3 Melakukan aktivitas (misalnya membuat jurnal/menuliskan refleksi/merencanakan kegiatan) yang berkaitan dengan kegiatan dalam hidup menggereja
3.4 Memahami latarbelakang dan tujuan, serta pelbagai bentuk pelayanan Gereja di tengah masyarakat
4.4 Melakukan aktivitas (misalnya menceritakan kembali/malakukan wawancara/menulis refleksi/membuat kliping) yang berkaitan tokoh katolik yang terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
3.5 Memahami sikap dan pandangan Gereja tentang keluhuran martabat hidup manusia
4.5 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/menuliskan refleksi/membuat slogan/membuat aksi) yang berkaitan dengan martabat luhur hidup manusia
3.6 Memahami ajaran Gereja tentang kejujuran dan keadilan
4.6 Melakukan aktivitas (misalnya membuat motto/menuliskan refleksi/menyusun
doa/membuat kliping) yang berkaitan dengan kejujuran dan keadilan
3.7 Memahami sikap dan pandangan Gereja atas berbagai keprihatinan tentang
4.7 Melakukan aktivitas (misalnya menanam pohon/membuat
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 80
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
keutuhan alam ciptaan dan usaha yang dilakukan
biopori/membuat motto/menuliskan refleksi) yang berkaitan dengan keutuhan alam ciptaan
3.8 Memahami ajaran Gereja tentang persaudaraan sejati dengan penganut agama dan kepercayaan lain
4.8 Melakukan aktivitas ( misalnya berkunjung ke rumah ibadah agama lain/menuliskan refleksi/melakukan wawancara pada tokoh agama) yang berkaitan dengan persaudaraan sejati
dengan penganut agama dan kepercayaan lain
3.9 Memahami pandangan masyarakat dan Gereja tentang pentingnya cita-cita
4.9 Melakukan aktivitas (misalnya merencanakan masa depan/menuliskan refleksi/menyusun doa) yang berkaitan dengan upaya meraih cita-cita
3.10 Memahami Sakramen Perkawinan dan Sakramen imamat sebagai panggilan hidup
4.10 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa untuk imam/menuliskan refleksi/melakukan wawancara) yang berkaitan dengan sakramen perkawinan dan sakramen imamat
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP/MTs
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2(SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran, gotong royong), santun,
dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 81
keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri proses
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
2.1 Menghargai proses perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai
dasar Negara
1.2 Menghargai norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dengan jujur sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Mematuhi norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
1.3 Menghayati nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.3 Mendukung nilai kesejarahan
perumusan dan pengesahan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Mensyukuri keberagaman
norma-norma, suku, agama, ras,
dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
secara adil sebagai sesama
ciptaan Tuhan
2.4 Menghargai keberagaman suku,
agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
1.5 Menanggapi pendapat secara
jujur tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat
2.5 Mendukung pendapat tentang
arti pentingnya kerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan di
masyarakat
1.6 Mendukungkarakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam
kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.6 Menampilkan karakteristik
daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 82
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis proses
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai Dasar
Negara
4.1 Melaksanakan tanggung
jawab atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh Pendiri
Negara dalam perumusan Pancasila
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan
4.2 Berperilaku sesuai norma-
norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan
3.3 Menganalisis kesejarahan
perumusan dan pengesahan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
4.3 Mendemonstrasikan proses kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 3.4 Mengkarakteristikkan
keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.4 Melaksanakan tanggung
jawab terkait keberagaman
suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis pentingnya kerja
sama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
4.5 Bertanggung jawab dalam
bekerja sama di berbagai
bidang kehidupan
masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik
daerah dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4.6 Mewujudkan karakteristik daerah dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 83
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri kedudukan dan fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara Indonesia
2.1 Bersikap peduli terhadap kedudukan dan fungsi
Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia
1.2 Menghargai makna,
kedudukan, dan fungsi
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara adil
sebagai bentuk sikap beriman
dan bertakwa
2.2 Mendukung kedudukan,
fungsi dan makna konstitusi
negara, serta peraturan
perundangan lainnya sesuai
dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
1.3 Menata tata urutan peraturan
perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional di
Indonesia secara adil
2.3 Memperjelas konsepsi tata
urutan peraturan perundang-
undangan sesuai dengan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 84
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat Kebangkitan
nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia secara tulus.
2.4 Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
1.5 Menghayati nilai dan semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.5 Menghargai nilai dan semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan komitmen kebangsaan
kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.6 Menunjukkan semangat dan komitmen kebangsaan
kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis kedudukan dan fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara Indonesia
4.1 Mendukung peran teladan tokoh-tokoh Pendiri Negara
dalam kedudukan dan fungsinya pada perumusan
Pancasila
3.2 Merasionalkan makna,
kedudukan, dan fungsi
Undang-Undang Dasar
4.2 Melaksanakan makna,
kedudukan, dan
fungsiUndang- Undang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 85
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta peraturan
perundang-undangan lainnya
dalam sistem hukum nasional
DasarNegaraRepublik
IndonesiaTahun 1945
3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional di
Indonesia
4.3 Mendemonstrasikan peran sebagai penyusun tata
urutan peraturan perundang-undangan
3.4 Memprediksi makna dan arti penting Kebangkitan nasional
1908 dalam perjuangan kemerdekaan
4.4 Menyaji hasil penalaran tentang peran kejuangan
tokoh Kebangkitan Nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan
3.5 Memproyeksikan nilai dan semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.5 Melaksanakan nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda 1928
3.6 Memahami pentingnya
semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara
Kesatuan Republik Indonesia
4.6 Mendemonstrasikan
perantokoh masyarakat akan pentingnya semangat dan komitmen kebangsaan
untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik
Indonesia
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI 1(SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2(SIKAP SOSIAL)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 86
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri perwujudan
Pancasila sebagai Dasar Negara yang merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mendukung perwujudan
Pancasila sebagai dasar
negara
1.2 Menghayatiisi alinea dan
pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan jujur
2.2 Mempertahankan isi alinea
dan pokok pikiran yang
terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
1.3 Menghargai ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara adil
2.3 Mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
1.4 Peka/peduli terhadap masalah-masalah yang muncul dalam
keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di masyarakat serta
cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
2.4 Memecahkan masalah-
masalah yang muncul dalam
keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan
(SARA) di masyarakat serta
cara pemecahannya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 87
1.5 Peka/peduli terhadap masalah-masalah yang
muncul dalam bidang sosial, budaya, ekonomi,
dan gender di masyarakat dan cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
2.5 Menghargai pendapat tentang masalah-masalah
yang muncul dalam bidang sosial, budaya, ekonomi,
dan gender di masyarakat dan cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1.6 Menghargai secara jujur
konsep bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.6 Mendukung konsep bela
negara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis langkah-langkah
untuk mewujudkan Pancasila
sebagai dasar negara
4.1 Mendemonstrasikan peran teladan tokoh-tokoh
nasional dalam perwujudan Pancasila
sebagai dasar negara
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.2 Menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 88
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami prinsip-prinsip kedaulatan sesuai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Mewujudkan prinsip-prinsip
kedaulatan sesuai Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam
keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA), sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
4.4 Mendukung peran mediator penyelesaian
masalah keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis prinsip
harmoni dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.5 Mendukung peran
mediator penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Mengkreasikan konsep cinta
tanah air/bela negara dalam
konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.6 Mendemonstrasikan peran para pahlawan untuk cinta tanah air/bela negara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 89
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan dibaca
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat
wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar
dan dibaca
3.2 Menelaah struktur dan 4.2 Menyajikan data, gagasan,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 90
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-
unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.3 Menceritakan kembali isi
teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi
(cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita
imajinasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan
bahasa, atau aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks
prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara
memainkan alat musik/tarian daerah, cara
membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan
didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks
prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara
membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas
daerah) yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan
aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan
cara membuat (cara memainkan alat
musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar
4.6 Menyajikan data rangkaian
kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik
daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll)
dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasilobservasi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 91
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks
laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau
diperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang
berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur
dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.9 Membuat peta
pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi
dan nonfiksi
4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi
(kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat
pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.11 Menyimpulkan isi (kabar,
keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang
dibaca atau diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat
pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan
resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan
kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar
4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan
3.14 Menelaah struktur dan
kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar
4.14 Menelaah struktur dan
kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda
daerah setempat yang
4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah
setempat yang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 92
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dibaca dan didengar dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda
daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
setempat yang dibaca dan didengar
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 93
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur
teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan
memotivasi) yang dibaca dan didengar
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita
(membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk
berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau
aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik)
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau
poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca
dan didengar
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster
(membanggakan dan memotivasi) dari berbagai sumber
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster (yang
membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau
poster secara lisan dan tulis
3.5 Mengidentifikasi informasi
teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari
koran/majalah) yang didengar dan dibaca
4.5 Menyimpulkan isi teks
eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan
majalah) yang didengar dan dibaca
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 94
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer dari
koran/majalah) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah
populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll)
secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan
struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks
puisi yang diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang
diperdengarkan atau dibaca
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan pendapat dalam bentuk teks puisi
secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-
unsur pembangun puisi
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa
paparan kejadian suatu fenomena alam yang
diperdengarkan atau dibaca
4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang berupa
proses terjadinya suatu fenomena dari beragam
sumber yang didengar dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang
diperdengarkan atau dibaca
4.10 Menyajikan informasi dan data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya
suatu fenomena secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur,
unsur kebahasaan, atau aspek lisan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang
kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang dibaca atau
diperdengarkan
4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan tentang kualitas
karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau didengar
3.12 Menelaah struktur dan 4.12 Menyajikan tanggapan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 95
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang
diperdengarkan dan dibaca
tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam
bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur,
unsur kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan
pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari
teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya)
yang didengar dan dibaca
4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
pertimbangan tentang berbagai hal positif permasalahan aktual dari
teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) yang didengar dan dibaca
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi
yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan
aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari
berbagai sumber yang didengar dan dibaca
4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan
pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan
moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah
4.15 Menginterpretasi drama (tradisional dan modern)
yang dibaca dan ditonton/didengar
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan
dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 96
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara
lisan/tertulis
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 97
kejadian tampak mata
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang dibaca dan didengar
(percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya
pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan yang didengar dan/atau dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan
percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi
zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin
pada makanan, dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil
dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan
kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan
aspek lisan
3.3 Mengidentifikasi gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang
permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan,
pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan
dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan.
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 98
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
yang dibaca atau didengar
mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita
pendek yang dibaca atau didengar
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan
dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
3.7 Mengidentifikasi informasi
berupa kritik, sanggahan, atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya,
dll) yang didengar dan/atau dibaca
4.7 Menyimpulkan isi teks
tanggapan berupa kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) yang didengar dan dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks tanggapan (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan,
atau pujian yang didengar dan/atau dibaca
4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks
tanggapan secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur
dan kebahasaan
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat
pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang
mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual
dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca
3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks
diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang
dibaca dan didengar
4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang mendukung
dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual
dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan,
dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 99
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari
teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar
4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi
dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks
cerita inspiratif
4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian,
dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan
memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi
4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara
unsur-unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca
4.14 Menyajikan tanggapan
terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur
dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.15 Membuat peta pikiran/
rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi
yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-
unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.16 Menyajikan tanggapan
terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 100
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan dan menentukan
urutan pada bilangan bulat
(positif dan negatif) dan
pecahan (biasa, campuran,
4.1 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
urutan beberapa bilangan
bulat dan pecahan (biasa,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 101
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
desimal, persen) campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melakukan
operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat
operasi
4.2 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
operasi hitung bilangan
bulat dan pecahan
3.3 Menjelaskan dan menentukan
representasi bilangan bulat
besar sebagai bilangan
berpangkat bulat positif
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bilangan bulat besar sebagai
bilangan berpangkat bulat
positif
3.4 Menjelaskan dan menyatakan
himpunan, himpunan bagian,
himpunan semesta, himpunan
kosong, komplemen himpunan,
menggunakan masalah
kontekstual
4.4 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan himpunan,
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan kosong,
komplemen himpunan
3.5 Menjelaskan dan melakukan
operasi biner pada himpunan
menggunakan masalah
kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan operasi biner pada
himpunan
3.6 Menjelaskan bentuk aljabar
dan unsur-unsurnya
menggunakan masalah
kontekstual
4.6 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bentuk aljabar
3.7 Menjelaskan dan melakukan
operasi pada bentuk aljabar
(penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian)
4.7 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
operasi pada bentuk aljabar
3.8 Menjelaskan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu
variabel dan penyelesaiannya
4.8 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan linear satu
variabel
3.9 Menjelaskan rasio dua 4.9 Menyelesaikan masalah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 102
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
besaran (satuannya sama dan berbeda)
yang berkaitan dengan rasio
dua besaran (satuannya
sama dan berbeda)
3.10 Menganalisis perbandingan
senilai dan berbalik nilai
dengan menggunakan tabel
data, grafik, dan persamaan
4.10 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan senilai dan
berbalik nilai
3.11 Menganalisis aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
4.11 Menyelesaikan masalah
berkaitan dengan
aritmetika sosial
(penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto,
tara)
3.12 Menjelaskan sudut, jenis
sudut, hubungan antar
sudut, cara melukis sudut,
membagi sudut, dan
membagi garis
4.12 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
sudut dan garis
3.13 Menganalisis hubungan antar
sudut sebagai akibat dari dua
garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
4.13 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua
garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
3.14 Manganalisis berbagai bangun
datar segiempat (persegi,
persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga
berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar
sudut
4.14 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bangun datar segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-
layang) dan segitiga
3.15 Menurunkan rumus untuk
menentukan keliling dan luas
segiempat (persegi,
4.15 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan luas dan keliling
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 103
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga
segiempat (persegi,
persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-
layang) dan segitiga
3.16 Menganalisis hubungan
antara data dengan cara
penyajiannya (tabel, diagram
garis, diagram batang, dan
diagram lingkaran)
4.16 Menyajikan dan
menafsirkan data dalam
bentuk tabel, diagram
garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 104
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menentukan pola pada
barisan bilangan dan barisan
konfigurasi objek
4.1 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pola pada barisan
bilangan dan barisan
konfigurasi objek
3.2 Menjelaskan kedudukan titik
dalam bidang koordinat
Kartesius yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
kedudukan titik dalam
bidang koordinat
Kartesius
3.3 Mendeskripsikan dan
manyatakan relasi dan fungsi
dengan menggunakan
berbagai representasi (kata-
kata, tabel, grafik, diagram,
dan persamaan)
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai
representasi
3.4 Menganalisis fungsi linear
(sebagai persamaan garis
lurus) dan
menginterpretasikan
grafiknya yang dihubungkan
4.4 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan fungsi
linear sebagai persamaan
garis lurus
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 105
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dengan masalah kontekstual
3.5 Menjelaskan sistem
persamaan linear dua variabel
dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear
dua variabel
3.6 Memeriksa kebenaran
teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
3.7 Menurunkan rumus untuk
menentukan keliling dan luas
daerah lingkaran yang
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
4.7 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan keliling
lingkaran dan luas
daerah lingkaran
3.8 Menjelaskan sudut pusat,
sudut keliling, panjang busur,
dan luas juring lingkaran,
serta hubungannya
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya
3.9 Menjelaskan garis singgung
persekutuan luar dan
persekutuan dalam dua
lingkaran dan cara
melukisnya
4.9 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
garis singgung
persekutuan luar dan
persekutuan dalam dua
lingkaran
3.10 Menurunkan rumus untuk
menentukan luas permukaan
dan volume bangun ruang sisi
datar (kubus, balok, prisma,
dan limas)
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya
3.11 Menjelaskan hubungan
antara diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang
diagonal dalam bangun ruang
sisi datar
4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar menggunakan hubungan diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 106
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
diagonal
3.12 Menganalisis data
berdasarkan distribusi data,
nilai rata-rata, median,
modus, dan sebaran data
untuk mengambil
kesimpulan, membuat
keputusan, dan membuat
prediksi
4.12 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
4.13 distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi
3.13 Menjelaskan peluang empirik
dan teoretik suatu kejadian
dari suatu percobaan
4.13 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
peluang empirik dan
teoretik suatu kejadian
dari suatu percobaan
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 107
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan dan melakukan
operasi bilangan berpangkat
bulat dan bentuk akar, serta
sifat-sifatnya
4.1 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat
bulat dan bentuk akar
3.2 Menjelaskan persamaan
kuadrat dan karakteristiknya
berdasarkan akar-akarnya
serta cara penyelesaiannya
4.2 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
persamaan kuadrat
3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan menggunakan
tabel, persamaan, dan grafik
4.3 Menyajikan fungsi
kuadrat menggunakan
tabel, persamaan, dan
grafik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 108
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Menjelaskan hubungan
antara koefisien dan
diskriminan fungsi kuadrat
dengan grafiknya
4.4 Menyajikan dan
menyelesaikan masalah
kontekstual dengan
menggunakan sifat-sifat
fungsi kuadrat
3.5 Menjelaskan transformasi
geometri (refleksi, translasi,
rotasi, dan dilatasi) yang
dihubungkan dengan
masalah kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan
transformasi geometri
(refleksi, translasi, rotasi,
dan dilatasi)
3.6 Menjelaskan dan menentukan
kesebangunan dan
kekongruenan antar bangun
datar
4.6 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
kesebangunan dan
kekongruenan antar
bangun datar
3.7 Menurunkan rumus untuk
menentukan luas permukaan
dan volume bangun ruang sisi
lengkung (tabung, kerucut,
dan bola)
4.7 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
permukaan dan volume
bangun ruang sisi
lengkung (tabung,
kerucut, dan bola), serta
gabungan beberapa
bangun ruang sisi
lengkung
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 109
(4) keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosialyaitu “Menunjukkan perilakujujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, dan percayadiri, dalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, danbudaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisipeserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep 4.1 Menyajikan data hasil
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 110
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pengukuran berbagai
besaran yang ada pada diri sendiri, makhluk hidup lain,
dan benda-benda di sekitar, serta pentingnya penggunaan satuan standar
(baku) dalam pengukuran
pengukuran dengan alat
ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk
hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan
tak baku dan satuan baku
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik
yang diamati
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan
benda di lingkungan sekitar berdasarkan
karakteristik yang diamati
3.3 Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat
fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan,
perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran
3.4 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu
tubuh pada manusia dan hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda
serta perpindahan kalor
3.5 Memahami konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis
4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk
energi, termasuk fotosintesis
3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel
4.6 Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan
4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 111
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
lingkungannya serta
dinamika populasi akibat interaksi tersebut
interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan sekitarnya
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan
dampaknya bagi ekosistem
4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
penyelesaian masalah pencemaran di lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan
3.9 Memahami perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem
4.9 Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/penanggulanga
n masalah perubahan iklim
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, gempa bumi,
dan tindakan pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai
ancaman bencana di daerahnya
4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
resiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan
diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana
di daerahnya
3.11 Memahami sistem tata surya, rotasi dan revolusi
bumi dan bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi
4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi
dan revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
pengamatan atau penelusuran berbagai sumber informasi
KELAS:VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 112
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
RumusanKompetensiSikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayatiajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
dan percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 113
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, sistem
gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak
4.1 Membuat tulisan tentang berbagai gangguan pada
sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak
manusia
3.2 Menganalisis gerak lurus,
pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya
pada gerak benda dan gerak makhluk hidup
4.2 Menyajikan hasil
penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda
3.3 Memahami konsep usaha,
pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka manusia
4.3 Menyajikan hasil
penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat
penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Menganalisis keterkaitan
struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
4.4 Mengomunikasikan
teknologi yang terinspirasi oleh hasil
pengamatan struktur tumbuhan dari berbagai sumber
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia
dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta
upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
pencernaan mekanis dan kimiawi
3.6 Memahami berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta
dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat
aditif dan zat adiktif bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada
manusia dan memahami
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
aktivitas (jenis,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 114
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
gangguan pada sistem peredaran darah, serta
upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah
intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut
jantung
3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada
tumbuhan
4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat
cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas,
misalnya dalam batang tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia
dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem
ekskresi
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan
penerapannya dalam menjaga kesehatan diri
3.11 Menerapkan konsep getaran, gelombang, bunyi,
dan sistem pendengaran dalam kehidupan sehari-
hari termasuk sistem sonar pada hewan
4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang
getaran, gelombang, dan bunyi
3.12 Memahami sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar
dan lengkung, serta penerapannya untuk menjelaskan proses
penglihatan manusia, mata serangga, dan prinsip kerja
alat optik
4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan
pada cermin dan lensa
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 115
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosialyaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
dan percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter pesertadidik lebihlanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 116
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sistem reproduksi
pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi
4.1 Menyajikan hasil
penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan
upaya pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
3.2 Memahami sistem perkembangbiakan pada
tumbuhan dan hewan
4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan
pada tumbuhan
3.3 Menerapkan konsep
pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup
4.3 Menyajikan hasil
penelusuran informasi dari berbagai sumber
terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan
3.4 Memahami konsep listrik statis dan gejalanya dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang
mengandung listrik
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang
gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi
listrik termasuk sumber energi listrik alternatif, serta
berbagai upaya menghemat energi listrik
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai
rangkaian listrik
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, induksi
elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet, termasuk dalam
4.6 Membuat karya sederhana yang
memanfaatkan prinsip elektromagnet dan/atau induksi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 117
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan
migrasi
elektromagnetik
3.7 Memahami konsep
bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia
4.7 Membuat salah satu
produk bioteknologi konvensional (misalnya tempe, tape, kecap,
yoghurt, atau produk lain)
3.8 Memahami konsep partikel materi, atom ion, dan molekul, struktur zat
sederhana,danhubungannya dengan sifat bahan yang
digunakan dalam kehidupan sehari- hari, serta dampak penggunaan bahan terhadap
kesehatan manusia
4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat dan pemanfaatan
bahan dalam kehidupan sehari-hari
3.9 Memahami sifat fisika dan
sifat kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dan pentingnya tanah untuk
keberlanjutan kehidupan
4.9 Menyajikan hasil
penyelidikan tentang sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi
kehidupan
3.10 Memahami proses dan
produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan
4.10 Menyajikan karya
tentang proses dan produk teknologi sederhana yang ramah
lingkungan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 118
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 119
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka
bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya, dan pendidikan
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang
Indonesia serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,
dan pendidikan
3.2 Menganalisis interaksi sosial
dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam
nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya
4.2 Menyajikan hasil analisis
tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya
3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia dengan ruang
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi
antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang konsep interaksi
antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang
untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia
3.4 Memahami berpikir kronologi,
perubahan dan kesinambungan dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan
pendidikan sejak masa
4.4 Menyajikan hasil analisis
kronologi, perubahan, dan kesinambungan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya,
geografis, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 120
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam
pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan
Islam
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 121
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perubahan keruangan dan interaksi
antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan,
politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN
yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia
(teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, dan politik
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang
yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya
serta pengembangan kehidupan kebangsaan
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
interaksi sosial dalam ruang yang berbeda
terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan
kebangsaan
3.3 Menganalisis keunggulan dan
keterbatasan ruang dalam permintaan dan penawaran, teknologi, serta pengaruhnya
terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang keunggulan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan
penawaran, teknologi, serta pengaruhnya
terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, budaya,
di Indonesia dan negara-negara ASEAN
3.4 Menganalisis kronologi, 4.4 Menyajikan hasil
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 122
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat
kebangsaan
kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai
tumbuhnya semangat kebangsaan
KELAS: IX Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 123
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perubahan keruangan dan interaksi
antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang
diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan
dan politik
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
keruangan dan interaksi antarruang negara-negara
Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan
pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik
3.2 Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya
Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh
kehidupan kebangsaan
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang perubahan
kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus
globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan
3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari
konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga,
pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan
antarruang dilihat dari konsep ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 124
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya)
dari awal kemerdekaan sampai awal reformasi
4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan,
sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai awal
reformasi
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA INGGRIS SMP/MTs
KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 125
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi interpersonal lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih,
dan meminta maaf, serta menanggapinya, sesuai
dengan konteks penggunaannya
4.1 Menyusun teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan menyapa, berpamitan, mengucapkan
terimakasih, dan meminta maaf, dan menanggapinya
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 126
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya. {Perhatikan unsur kebahasaan dan kosa
kata terkait hubungan keluarga; pronoun (subjective, objective, possessive)
4.2 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan
sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
3.3 Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk
angka, tanggal, dan tahun, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan
kosa kata terkait angka kardinal dan ordinal)
4.3 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam
bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 127
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait nama dan jumlah binatang, benda, dan
bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, sesuai dengan
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan
dan kosa kata terkait article a dan the, plural dan singular)
4.4 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
sangat pendek dan
sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan
meminta informasi terkait
nama dan jumlah binatang,
benda, dan bangunan publik
yang dekat dengan
kehidupan siswa sehari-hari,
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait dengan sifat orang, binatang, benda sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan be, adjective)
4.5 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
sangat pendek dan
sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan
meminta informasi terkait
sifat orang, binatang, dan
benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 128
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait dengan tingkah laku/tindakan/fungsi
orang, binatang, benda, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan kalimat declarative, interogative, simple present tense)
4.6 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan
sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait tingkah laku/tindakan/fungsi
orang, binatang, dan benda, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
3.7 Membandingkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks deskriptif lisan dan tulis
dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan deskripsi orang, binatang, dan
benda, sangat pendek dan sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya
4.7 Teks Deskriptif
4.7.1 Menangkap makna secara
kontekstual terkait fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks
deskriptif lisan dan tulis,
sangat pendek dan
sederhana, terkait orang,
binatang, dan benda
4.7.2 Menyusun teks deskriptif
lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait orang, binatang,
dan benda, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.8 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lirik
lagu terkait kehidupan remaja SMP/MTs
4.8 Menangkap makna secara kontekstual terkait
dengan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
KELAS: VIII
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 129
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 130
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan meminta perhatian, mengecek pemahaman, menghargai
kinerja, meminta dan mengungkapkan
pendapat, serta menanggapinya, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.1 Menyusun teks interaksi interpersonal lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan meminta perhatian, mengecek pemahaman,
menghargai kinerja, serta meminta dan
mengungkapkan pendapat, dan menanggapinya
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.2 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait kemampuan dan
kemauan, melakukan suatu tindakan, sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan can, will)
4.2 Menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi
terkait kemampuan dan kemauan, melakukan suatu
tindakan, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 131
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan
himbauan, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan must, should)
4.3 Menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi
terkait keharusan, larangan, dan himbauan, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.4 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi interpersonal lisan dan
tulis yang melibatkan tindakan menyuruh,
mengajak, meminta ijin, serta menanggapinya, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.4 Menyusun teks
interaksi interpersonal lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
yang melibatkan tindakan menyuruh,
mengajak, meminta ijin, dan menanggapinya
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.5 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks khusus dalam bentuk greeting card, dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan hari-hari
spesial, sesuai dengan
4.5 Menyusun teks khusus
dalam bentuk greeting
card, sangat pendek dan
sederhana, terkait hari-
hari spesial dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 132
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
konteks penggunaannya konteks
3.6 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait keberadaan orang, benda,
binatang, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan there is/are)
4.6 Menyusun teks
interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi
terkait keberadaan orang, benda, binatang, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.7 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang
dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan kebenaran umum, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan simple present tense)
4.7 Menyusun teks
interaksi transaksional lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian yang
dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan kebenaran
umum, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 133
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiat
an/ kejadian yang sedang dilakukan/berlangsung saat diucapkan, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan present continuous tense)
4.8 Menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi
terkait keadaan/tindakan/kegiatan/kejadian yang
sedang dilakukan/ berlangsung saat
diucapkan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.9 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang,
benda, sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan degree of comparison)
4.9 Menyusun teks
interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait
perbandingan jumlah dan sifat orang,
binatang, benda, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 134
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.10 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiat
an/ kejadian yang dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak rutin, atau
menjadi kebenaran umum di waktu lampau, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan simple past tense)
4.10 Menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta
informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/kejadian
yang dilakukan/terjadi,
rutin maupun tidak rutin, atau menjadi kebenaran umum di
waktu lampau, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.11 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks personalrecount lisan dan
tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait pengalaman pribadi di
waktu lampau, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.11 Teks recount
Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau
(personal recount) 4.11.2 Menyusun teks
recount lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 135
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(personal recount), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan
singkat dan pengumuman/
pemberitahuan (notice), dengan memberi dan meminta informasi terkait
kegiatan sekolah, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.12 Teks pesan singkat dan pengumuman/pemberitahuan (notice)
4.12.1 Menangkap makna
secara kontekstual terkait dengan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan (notice) lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah 4.12.2 Menyusun teks khusus
dalam bentuk pesan singkat dan pengumuman/pemberitahuan (notice), sangat pendek dan sederhana, terkait kegiatan sekolah, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.13 Menafsirkan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja
SMP/MTs
4.13 Menangkap makna
secara kontekstual terkait fungsi sosial dan unsur
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 136
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
remaja SMP/MTs
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 137
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi interpersonal lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan menyatakan harapan, doa, dan ucapan selamat atas
suatu kebahagiaan dan prestasi, serta
menanggapinya, sesuai dengan konteks penggunaannya
4.1 Menyusun teks interaksi interpersonal
lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
yang melibatkan tindakan menyatakan harapan, doa, dan
ucapan selamat atas suatu kebahagiaan
dan prestasi, dan menanggapinya, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
3.2 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait maksud, tujuan,
persetujuan melakukan suatu tindakan/kegiatan,
sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
4.2 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait maksud,
tujuan, persetujuan melakukan suatu
tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 138
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kebahasaan to, in order to, so that (dis)agreement)
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.3 Membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus
dalam bentuk label, dengan meminta dan memberi
informasi terkait obat/makanan/minuman, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.3 Menangkap makna
secara kontekstual terkait dengan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan teks khusus dalam
bentuk label pendek dan sederhana, terkait obat/makanan/minu
man
3.4 Membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks prosedur
lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait resep makanan/minuman dan manual, pendek dan
sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya
4.4 Menangkap makna
secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks prosedur lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dalam
bentuk resep dan manual
3.5 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiata
n/ kejadian yang sedang dilakukan/terjadi pada saat
ini, waktu lampau, dan waktu yang akan datang, sesuai dengan konteks
penggunaannya (perhatikan unsur kebahasaan present continuous, past continuous, will+continuous)
4.5 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
yang sedang dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu
lampau, dan waktu yang akan datang, dengan
memperhatikan fungsi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 139
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.6 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang
sudah/telah dilakukan/terjadi di waktu lampau dikaitkan dengan
keadaan sekarang, tanpa menyebutkan waktu
terjadinya secara spesifik, sesuai dengan konteks penggunaannya (perhatikan
unsur kebahasaan present perfect tense)
4.6 Menyusun teks
interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait dengan keadaan/
tindakan/kegiatan/ kejadian yang sudah/telah
dilakukan/terjadi di waktu lampau
dikaitkan dengan keadaan sekarang, tanpa menyebutkan
waktu terjadinya secara spesifik,dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi
dan meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya
4.7 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks naratif, lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana,terkait
fairy tales
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan
4.8 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 140
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian tanpa perlu menyebutkan pelakunya
sesuai dengan konteks penggunaannya.
(perhatikan unsur kebahasaan passive voice)
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks. (perhatikan
unsur kebahasaan passive voice)
3.9 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks information report lisan dan tulis
dengan memberi dan meminta informasi terkait mata pelajaran lain di Kelas
IX, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya
4.9 Teks information report 4.9.1 Menangkap makna
secara kontekstual
terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks information report lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait
topik yang tercakup dalam mata pelajaran lain di Kelas IX
4.9.2 Menyusun teks information report lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait
topik yang tercakup dalam mata pelajaran
lain di Kelas IX, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 141
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
konteks
3.10 Membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus
dalam bentuk iklan dengan memberi dan meminta
informasi terkait produk dan jasa, sesuai dengan konteks penggunaannya
4.10 Menangkap makna
secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks khusus dalam
bentuk iklan, pendek dan sederhana, terkait produk dan jasa
3.11 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik
lagu terkait kehidupan remaja SMP/MTs
4.11 Menangkap makna secara kontekstual
terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait
kehidupan remaja SMP/MTs
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMP/MTs
KELAS: VII
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 142
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang prosespembelajaranberlangsung,dandapatdigunakansebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik dan prosedur menggambar flora, fauna dan alam benda dengan berbagai bahan
4.1 Menggambar flora, fauna, dan alam benda
3.2 Memahami prinsip dan prosedur menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
4.2 Menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
3.3 Memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan buatan
4.3 Membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan buatan
3.4 Memahami prosedur penerapan 4.4 Membuat karya dengan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 143
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
ragam hias pada bahan alam berbagai motif ragam hias pada bahan alam
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
prosespembelajaranberlangsung,dandapatdigunakansebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 144
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara
berkelompok dalam bentuk unisono
4.1 Menyanyikan lagu dengan satu suara
secara berkelompok dalam bentuk unisono
3.2 Memahami dasar bernyanyi
dengan dua suara atau lebih secara berkelompok
4.2 Menyanyikan lagu
dengan dua suara atau lebih dalam bentuk
kelompok vokal
3.3 Memahami konsep dasar permainan alat musik
sederhana secara perorangan
4.3 Memainkan alat musik sederhana secara
perorangan
3.4 Memahami konsep dasar
ansamble musik.
4.4 Memainkan ansamble
musik sejenis dan campuran.
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 145
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
prosespembelajaranberlangsung,dandapatdigunakansebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak tari
berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga
4.1 Memeragakan gerak tari
berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga
3.2 Memahami gerak tari
berdasarkan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
4.2 Memeragakan gerak tari
berdasarkan ruang waktu dan tenaga sesuai
iringan
3.3 Memahami gerak tari sesuai dengan level dan pola lantai
4.3 Memeragakan gerak tari sesuai dengan level dan
pola lantai
3.4 Memahami gerak tari sesuai
level, dan pola lantai sesuai iringan
4.4 Memeragakan gerak tari
berdasarkan level dan pola lantai sesuai iringan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 146
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang prosespembelajaranberlangsung,dandapatdigunakansebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 147
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni
peran untuk pementasan fragmen
4.1 Memeragakan adegan fragmen sesuai konsep,
teknik dan prosedur seni peran
3.2 Memahami teknik menyusun
naskah fragmen
4.2 Menyusun naskah
sesuai kaidah pementasan fragmen
3.3 Memahami perancangan pementasan fragmen sesuai konsep, teknik dan prosedur
4.3 Merancang pementasan fragmen sesuai konsep, teknik dan prosedur
3.4 Memahami pementasan fragmen sesuai konsep,
teknik, dan prosedur
4.4 Mementaskan fragmen sesuai konsep, teknik,
dan prosedur
KELAS: VIII
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 148
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur menggambar menggunakan model dengan berbagai bahan
4.1 Menggambar menggunakan model dengan berbagai bahan dan teknik berdasarkan pengamatan
3.2 Memahami prosedur menggambar illustrasi dengan teknik manual atau digital
4.2 Menggambar illustrasi dengan teknik manual atau digital
3.3 Memahami prosedur menggambar poster dengan berbagai teknik
4.3 Membuat poster dengan berbagai bahan dan teknik
3.4 Memahami prosedur menggambar komik dengan berbagai teknik
4.4 Menggambar komik dengan berbagai teknik
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 149
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknik dan gaya menyanyi lagu-lagu daerah
4.1 Menyanyikan lagu-lagu daerah yang sesuai
dengan teknik dan gayanya sesuai dialektika atau intonasi kedaerahan
3.2 Memahami teknik dan gaya
lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara berkelompok
4.2 Menyanyikan lagu-lagu
daerah dengan dua suara atau lebih secara berkelompok
3.3 Memahami teknik permainan salah satu alat
4.3 Memainkan salah satu alat musik tradisional
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 150
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
musik tradisional secara perorangan
secara perorangan
3.4 Memahami teknik permainan
alat-alat musik tradisional secara berkelompok
4.4 Memainkan alat-alat
musik tradisional secara berkelompok
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 151
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami keunikan gerak tari tradisional dengan
menggunakan unsur pendukung tari
4.1 Memeragakan keunikan gerak tari tradisional
dengan menggunakan unsur pendukung tari
3.2 Memahami tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan
4.2 Memeragakan taritradisional dengan menggunakan unsur
pendukung tari sesuai iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari
tradisional
4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari tradisional berdasarkan
pola lantai dengan menggunakan unsur pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari tradisional
berdasarkan unsur pendukung tari sesuai iringan
4.4 Memeragakan tari tradisional berdasarkan
pola lantai dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 152
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik
dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah pementasan Pantomim
4.1 Meragakan gerak
pantomim sesuai konsep, teknik, dan prosedur seni peran
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah
pementasan pantomim
4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan
pantomim
3.3 Memahami perancangan pementasan pantomim sesuai
konsep, teknik dan prosedur
4.3 Merancang pementasan pantomim sesuai konsep,
teknik dan prosedur
3.4 Memahami pementasan 4.4 Mementaskan pantomim
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 153
pantomimsesuai konsep, teknik, dan prosedur
sesuai konsep, teknik, dan prosedur
KELAS: IX
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 154
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya
seni lukis dengan berbagai bahan
4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan
teknik
3.2 Memahami prosedur berkarya
seni patung dengan berbagai bahan dan teknik
4.2 Membuat karya seni
patung dengan berbagai bahan dan teknik
3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis dengan berbagai
bahan dan teknik
4.3 Membuat karya seni grafis dengan berbagai bahan dan
teknik
3.4 Memahami prosedur
penyelenggaraan pameran karya seni rupa
4.4 Menyelenggarakan
pameran seni rupa
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 155
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknik pengembangan ornamentasi
melodis dan ritmis lagu dalam bentuk vokal
solo/tunggal
4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis
maupun melodis lagu dalam bentuk vokal
solo/tunggal
3.2 Memahami teknik
pengembangan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu
dalam bentuk kelompok vokal
4.2 Mengembangkan
ornamentasi ritmis maupun melodis lagu
dalam bentuk kelompok vokal
3.3 Memahami konsep, bentuk,
dan ciri-ciri musik populer
4.3 Memainkan karya-karya
musik populer dengan vokal dan atau alat musik
secara individual
3.4 Memahami pertunjukan musik populer
4.4 Menampilkan hasil pengembangan
ornamentasi ritmis maupun melodis musik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 156
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
populer dalam bentuk
ansambel
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 157
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami keunikan gerak tari kreasi berdasarkan
unsur pendukung tari
4.1 Memeragakan keunikan gerak tari kreasi
berdasarkan unsur pendukung tari
3.2 Memahami tari kreasi dengan menggunakan unsur
pendukung tari sesuai iringan
4.2 Memeragakan tari kreasi dengan menggunakan
unsur pendukung tari sesuai iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari kreasi
4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari kreasi berdasarkan pola
lantai dengan menggunakan unsur
pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari kreasi
berdasarkan unsur pendukung tari sesuai
iringan
4.4 Memeragakan tari kreasi berdasarkan pola lantai
dengan menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 158
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni
peran sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet
4.1 Memeragakan adegan drama musikal dan/atau
operet sesuai konsep, teknik dan prosedur seni peran
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah
pementasan drama musikal dan atau operet
4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan
drama musikal dan/atau operet
3.3 Memahami perancangan pementasan drama musikal dan atau operet sesuai
konsep, teknik, dan prosedur
4.3 Merancang pementasan drama musikal dan atau operet sesuai konsep,
teknik, dan prosedur
3.4 Memahami pementasan 4.4 Mementaskan drama
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 159
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
drama musikal dan atau
Operet sesuai konsep, teknik dan prosedur
musikal dan/atau operet
sesuai konsep, teknik, dan prosedur
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 160
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep gerak
spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional *)
4.1 Mempraktikkan gerak
spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional
3.2 Memahami konsep gerak
spesifik dalam berbagai permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional. *)
4.2 Mempraktikkan gerak
spesifik dalam berbagai permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami konsep gerak
spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional. *)
4.3 Mempraktikkan gerak
spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar
dalam berbagai permainan sederhana dan atau tradisional. *)
3.4 Memahami konsep gerak spesifik seni beladiri. **)
4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni beladiri. **)
3.5 Memahami konsep latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan
4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 161
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pengukuran hasilnya. dan pengukuran hasilnya.
3.6 Memahami konsep berbagai keterampilan dasar dalam aktivitas spesifik senam
lantai.
4.6 Mempraktikkan berbagai keterampilan dasar spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi
dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.
4.7 Mempraktikkanprosedur
variasi dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam
aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak
spesifik salah satu gaya renang dengan koordinasi
yang baik. ***)
4.8 Mempraktikkan konsep
gerak spesifik salah satu gaya renang dengan
koordinasi yang baik. ***)
3.9 Memahami perkembangan tubuh remaja yang meliputi
perubahan fisik sekunder dan mental.
4.9 Memaparkanperkembang
an tubuh remaja yang meliputi perubahan fisik
sekunder dan mental.
3.10 Memahami pola makan
sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
4.10 Memaparkan pola makan
sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap
kesehatan.
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 162
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahamikonsep variasi
gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional
4.1 Mempraktikkan variasi
gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 163
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami konsep variasi gerak spesifik dalam berbagai
permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional
4.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami konsep variasi gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional
4.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana
dan atau tradisional
3.4 Memahami konsep variasi
gerak spesifik seni beladiri
4.4 Mempraktikkan variasi
gerak spesifik seni beladiri
3.5 Memahami konsep latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbanga, dan koordinasi) serta pengukuran hasilnya
4.5 Mempraktikkanlatihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi) serta
pengukuran hasilnya
3.6 Memahami konsep kombinasi
keterampilan berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam aktivitas spesifik
senam lantai
4.6 Mempraktikkan
kombinasi keterampilan berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam
aktivitas spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dan inti latihan dalam
aktivitas gerak berirama.
4.7 Mempraktikkan prosedurvariasi dan
kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan
lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dan inti
latihan dalam aktivitas gerak berirama
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 164
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahamikonsep gerak spesifik salah satu gaya
renang dalam permainan air dengan atau tanpa alat ***)
4.8 Mempraktikkangerak spesifik salah satu gaya
renang dalam permainan air dengan atau tanpa alat ***)
3.9 Memahamiperlunya pencegahan terhadap
“bahaya pergaulan bebas”
4.9 Memaparkan perlunya pencegahan terhadap
“bahaya pergaulan bebas”
3.10 Memahami cara menjaga
keselamatan diri dan orang lain di jalan raya
4.10 Memaparkancara
menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 165
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahamikonsep variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan
bola besar sederhana dan atau tradisional
4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasigerak spesifik dalam berbagai
permainan bola besar sederhana dan atau
tradisional
3.2 Memahamikonsep variasi
dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil sederhana dan
atau tradisional. *)
4.2 Mempraktikkan
variasidan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
kecil sederhana dan atau tradisional. *)
3.3 Memahamikonsep kombinasi gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam
berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional. *)
4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan
lempar dalam berbagai permainan sederhana
dan atau tradisional. *)
3.4 Memahami konsep variasidan kombinasi gerak
spesifik seni beladiri. **)
4.4 Mempraktikkan variasidan kombinasi
gerak spesifik seni beladiri. **)
3.5 Memahamipenyusunan program pengembangan
komponen kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan dan keterampilan
4.5 Mempraktikkan penyusunan program
pengembangan komponen kebugaran jasmani terkait dengan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 166
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
secara sederhana kesehatan dan keterampilan secara
sederhana.
3.6 Memahamikonsep kombinasi
keterampilan berbentuk rangkaian gerak sederhana secara konsisten, tepat, dan
terkontrol dalam aktivitas spesifik senam lantai
4.6 Mempraktikkan
kombinasi keterampilan berbentuk rangkaian gerak sederhana secara
konsisten, tepat, dan terkontrol dalam aktivitas spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak
pemanasan, inti latihan, dan pendinginan dalam aktivitas gerak berirama
4.7 Mempraktikkanprosedur variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
sebagai pembentuk gerak pemanasan, inti latihan, dan pendinginan dalam
aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak
spesifik salah satu gaya renang dalam bentuk
perlombaan ***)
4.8 Mempraktikkan gerak
spesifik salah satu gaya renang dalam bentuk
perlombaan ***)
3.9 Memahami tindakan P3K pada kejadian darurat, baik
pada diri sendiri maupun orang lain
4.9 Memaparkan tindakan P3K pada kejadian
darurat, baik pada diri sendiri maupun orang
lain
3.10 Memahami peran aktivitas fisik terhadap pencegahan penyakit
4.10 Memaparkan peran aktivitas fisik terhadap pencegahan penyakit
Keterangan: *) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan
bola kecil dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 167
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan
dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas
pembelajaran beladiri. ***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan
kondisi, jikalau tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PRAKARYA SMP/MTs
KELAS: VII
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 168
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter,
dan teknik pengolahan serat dan tekstil
4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan
serat/tekstil yang sesuai dengan potensi daerah
setempat (misal: rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit kayu,
kain, tali plastik dan lain-lain)
3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan,
dan penyajian produk kerajinan dari bahan serat
dan tekstil yang kreatif dan inovatif
4.2 Merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan
serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai
dengan potensi daerah setempat (misal: rumput/ilalang, kapas,
bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain)
3.3 Memahami pengetahuan 4.3 Memilih jenis bahan dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 169
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas dan plastik lembaran
teknik pengolahan kertas/plastik lembaran yang sesuai dengan
potensi daerah setempat
3.4 Memahamipengetahuan
tentang prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk
kerajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang
kreatif dan inovatif
4.4 Merancang, membuat,
dan menyajikan produk kerajinan dari bahan kertas/plastik lembaran
yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi
daerah setempat
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 170
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami wawasan teknologi,
perkembangan teknologi, keselamatan kerja, sketsa, dan gambar teknik
4.1 Membuat sketsa dan
gambar teknik dari suatu rancangan produk
3.2 Memahami jenis, karakteristik, kekuatan bahan, serta peralatan
kerja pengolahnya
4.2 Membuat produk sederhana menggunakan
peralatan kerja sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 Memahami jenis-jenis dan fungsi teknologi konstruksi
4.3 Memanipulasi jenis-jenis dan fungsi teknologi konstruksi
3.4 Memahami sistem, jenis, serta karakteristik persambungan dan
penguatan pada konstruksi
4.4 Membuat produk teknologi konstruksi dengan
memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 171
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami komoditas tanaman
sayuran yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.1 Menentukan komoditas
tanaman sayuran yang akan dibudidayakan sesuai kebutuhan wilayah
3.2 Memahami tahapan budidaya tanaman sayuran
4.2 Mempraktikkan tahapan budidaya tanaman
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 172
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sayuran 3.3 Memahami komoditas tanaman
obat yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.3 Menentukan komoditas tanaman obat yang akan dibudidayakan sesuai kebutuhan wilayah
3.4 Memahami tahapan budidaya tanaman obat
4.4 Mempraktikkan tahapan budidaya tanaman obat
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 173
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan pangan
buah menjadi makanan dan minuman segar yang ada di
wilayah setempat
4.1 Mengolah bahan pangan buah segar menjadi makanan dan minuman
sesuai pengetahuan rancangan dan bahan
yang ada di wilayah setempat
3.2 Memahami rancangan pembuatan,
penyajian dan pengemasan bahan
hasil samping dari pengolahan
makanan dan minuman buah segar
menjadi produk pangan yang ada
di wilayah setempat
4.2 Mengolah, menyaji, dan mengemas bahan hasil samping dari pengolahan
makanan dan minuman buah segar menjadi produk pangan yang ada
wilayah setempat
3.3 Memahami rancangan pengolahan
, penyajian dan pengemasan bahan
pangan sayuran menjadi makanan
dan atau minuman kesehatan
yang ada di wilayah setempat
4.3 Mengolah, menyaji, dan mengemasbahan pangan sayuran menjadi makanan
dan minuman kesehatan yang ada di wilayah setempat
3.4 Memahami rancangan pengolahan, penyajian, dan
pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan
makanan dan minuman sayuran menjadi produk pangan yang ada di wilayah
setempatwilayah setempat menjadi produk pangan
4.4 Pengolahan, penyajian, dan pengemasan bahan
hasil samping dari pengolahan makanan dan
minuman sayuran menjadi produk pangan yang ada wilayah setempat
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 174
KELAS: VIII
KERAJINAN Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 175
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengetahuan
tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak
(tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)
4.1 Memilih jenis bahan dan
teknik pengolahan bahan lunak yang sesuai dengan
potensi daerah setempat (misal: tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay
tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)
3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian
produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif
4.2 Perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan
lunak yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan
potensi daerah setempat setempat (misal: tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan
teknik pengolahan kerang, kaca, keramik dan botol plastik
4.3 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan kerang,
kaca, keramik dan botol plastik yang sesuai dengan
potensi daerah setempat
3.4 Memahami pengetahuan
tentang prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari kerang,
kaca, keramik dan botol plastik yang kreatif dan inovatif
4.4 Perancangan, pembuatan,
dan penyajian produk kerajinan dari kerang, kaca, keramik dan botol
plastik, yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 176
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perkembangan, peralatan, dan media pengantar teknologi informasi dan
komunikasi
4.1 Memanipulasi sistem teknologi informasi dan komunikasi
3.2 Memahami penerapan jenis,
karakteristik, dan istilah-istilah
4.2 Membuat produk teknologi
informasi dan komunikasi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 177
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
teknologi informasi dan komunikasi
dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia disekitarnya
3.3 Memahami sumber dan permasalahan air serta
perkembangan peralatan penjernih air
4.3 Memanipulasi sistem penjernih air
3.4 Memahami penerapan sistem penyaringan air alami dan buatan.
4.4 Membuat alat penjernih air dengan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 178
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami komoditas ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, ayam hias, reptil,
kucing, dan lain-lain) yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.1 Menentukan komoditas
ternak kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah setempat
3.2 Memahami kebutuhan dan karakteristik sarana dan peralatan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, ayam hias, reptil,
kucing, dan lain-lain)
4.2 Mempersiapkan sarana dan peralatan budidaya ternak kesayangan
(kelinci, hamster, burung, ayam hias, reptil, kucing,
dan lain-lain)
3.3 Memahami tahapan budidaya ternak kesayangan (kelinci, hamster, burung, ayam hias,
reptil, kucing, dan lain-lain)
4.3 Mempraktikkan tahapan budidaya ternak kesayangan (kelinci,
hamster, burung, ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
3.4 Menganalisis komoditas satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat
sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain) yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.4 Menerapkan komoditas satwa harapan (jangkrik,
kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 179
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Memahami kebutuhan dan karakteristik sarana dan peralatan budidaya satwa
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
4.5 Menentukan sarana dan peralatan ternak satwa harapan (jangkrik, kroto,
ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
3.6 Memahami tahapan budidaya satwa harapan (jangkrik, kroto,
ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
4.6 Mempraktikkan budidaya satwa harapan (jangkrik,
kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 180
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori \
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis rancangan
pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan pangan
serealia, kacang-kacangan dan umbi menjadi makanan dan minuman yang ada wilayah
setempat
4.1 Mengolah bahan pangan
serealia, kacang-kacangan dan umbi yang ada di
wilayah setempat menjadi makanan dan minuman sesuai rancangan
3.2 Menganalisis rancangan
pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan pangan serealia, kacang-kacangan, dan
umbi yang ada di wilayah setempat menjadi produk
pangan setengah jadi yang ada di wilayah setempat
4.2 Mengolah bahan pangan
setengah jadi dari bahan pangan serealia, kacang-kacangan dan umbi yang
ada di wilayah setempat
3.3 Menganalisis rancangan
pembuatan, penyajian, dan
pengemasan bahan pangan
setengah jadi dari bahan serealia,
kacang-kacangan, dan umbi yang
ada di wilayah setempat menjadi
produk pangan jadi (siap
konsumsi) yang ada di wilayah
setempat
4.3 Mengolah bahan pangan
serealia, kacang-kacangan, dan umbi
setengah jadi yang ada di wilayah setempat menjadi produk pangan jadi (siap
konsumsi)
3.4 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil
samping pengolahan serealia,
4.4 Pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil samping pengolahan
serealia, kacang-kacangan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 181
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kacang-kacangan dan atau umbi menjadi produk pangan yang ada wilayah setempat
dan atau umbi menjadi produk pangan yang ada wilayah setempat
rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat
KELAS IX
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 182
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan
kayu, bambu, dan rotan
4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan kayu (misalnya ranting,
papan, dan balok), bambu, atau rotan yang sesuai
dengan potensi daerah setempat
3.2 Menganalisis prinsip
perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari
bahan kayu, bambu, dan rotan yang kreatif dan inovatif
4.2 Merancang, membuat, dan
menyajikan produk kerajinan dari bahan
kayu, bambu, dan rotan yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi
daerah setempat
3.3 Memahami pengetahuan
tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan logam, batu, dan plastik
4.3 Memilih jenis bahan dan
teknik pengolahan bahan logam, batu, atau plastik yang sesuai dengan
potensi daerah setempat
3.4 Menganalisis prinsip
perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari
bahan logam, batu, dan plastik yang kreatif dan inovatif
4.4 Merancang, membuat, dan
menyajikan produk kerajinan dari bahan
logam, batu, dan plastik yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi
daerah setempat
REKAYASA
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 183
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 184
3.1 Menganalisis prinsip kelistrikan dan sistem instalasi listrik
rumah tangga
4.1 Membuat desain konstruksi instalasi listrik
rumah tangga
3.2 Menganalisisinstalasi listrik
rumah tangga
4.2 Membuat instalasi listrik
rumah tangga
3.3 Menganalisis dasar-dasar sistem
elektronika analog, elektronika digital, dan sistem pengendali
4.3 Memanipulasi sistem
pengendali
3.4 Menganalisispenerapan sistem pengendali elektronik
4.4 Membuat alat pengendali elektronik
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 185
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami komoditas ikan konsumsi yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.1 Menentukan komoditas ikan konsumsi yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat
3.2 Memahami sarana dan peralatan untuk budidaya ikan
konsumsi
4.2 Menyiapkan sarana dan peralatan untuk budidaya
ikan konsumsi
3.3 Memahami tahapan budidaya
(pembesaran) ikan konsumsi
4.3 Mempraktikkan budidaya
(pembesaran) ikan konsumsi
3.4 Memahami komoditas ikan hias yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah
setempat
4.4 Menentukan komoditas ikan hias yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah setempat
3.5 Memahami sarana dan peralatan untuk budidaya ikan hias
4.5 Mengembangkan sarana dan peralatan untuk budidaya ikan hias
3.6 Memahami tahapan budidaya (pembesaran) ikan hias
4.6 Mempraktikkan budidaya (pembesaran) ikan hias
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 186
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan,
pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil peternakan (daging, telur, susu) dan
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi makanan
yang ada di wilayah setempat
4.1 Mengolah bahan pangan hasil peternakan (daging,
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di wilayah
setempat menjadi makanan serta menyajikan dan/atau
melakukan pengemasan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 187
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan,
penyajian, dan pengemasan bahan pangan hasil peternakan
(daging, telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk
pangan setengah jadi yang ada di wilayah setempat
4.2 Membuat bahan pangan setengah jadi dari bahan
pangan hasil peternakan (daging, telur, susu) dan
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di wilayah setempat
serta menyajikan dan/atau melakukan pengemasan
3.3 Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, penyajian, dan pengemasan
bahan pangan setengah jadi dari bahan hasil peternakan (daging,
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan
jadi (siap konsumsi) yang ada di wilayah setempat
4.3 Membuat bahan pangan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan
perikanan (ikan, udang,cumi, rumput laut)
setengah jadi menjadi produk pangan jadi (siap konsumsi) serta
menyajikan dan/atau melakukan pengemasan
3.4 Menganalisis prinsip prinsip perancangan, pembuatan,
penyajian, dan pengemasan hasil samping pengolahan hasil
peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi
produk pangan yang ada di wilayah setempat
4.4 Mengolah, menyajikan, dan mengemas hasil samping
pengolahan hasil peternakan (daging, telur,
susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di wilayah
setempat menjadi produk pangan serta menyajikan
dan/atau melakukan pengemasa
3.2 Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh , kegiatan, atau
peristiwa
4.5 Menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh,
kegiatan, atau peristiwa dengan menggunakan tata krama
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 188
C. MUATAN LOKAL
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata
Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib Di
Sekolah/Madrasah maka Bahasa Jawa diajarkan di SMP Negeri 1 Mejayan.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk Bahasa Jawadimasukkan dalam struktur kurikulum kelompok B
serta diajarkan mulai kelas VII, VIII dan IX dengan beban 2 jam pelajaran
setiap pekan. Untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan mata pelajaran
maka disusun kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai rujukan
dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pelajaran.
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 189
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, dan
eksposisi dalam bentuk informasi atau berita secara lisan dan
tulis.
4.1 Menelaah dan menyunting
teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, dan
eksposisi dalam bentuk
informasi atau berita secara
lisan dan tulis
3.2 Menelaah dan menyunting teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, dan eksposisi dalam bentuk informasi atau berita
secara lisan dan tulis
4.2 Menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh,
kegiatan, atau peristiwa dengan menggunakan tata
karma
3.4 Memahami struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral lagu tembang macapat dan
kreasi secara lisan dan tulis
4.4 Mengapresiasi secara
lisan dan tulis.teks puisi
3.5 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral puisi secara lisan dan tulis
4.5 Melagukan dan mengungkapkan pesan tembang macapat dan
lagu kreasi
3.6 Memahami kaidah penulisan teks berupa kalimat sederhana
dengan aksara Jawa./ carakan Madhurâ
4.6 Membaca dan menulis kalimat sederhana dengan
aksara Jawa./ carakan Madhurâ
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 190
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kelas VIII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 191
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami kaidah dalam kegiatan
wawancara, dialog, dan diskusi
sesuai dengan tatakrama
4.3 Memahami kaidah dalam
kegiatan wawancara, dialog,
dan diskusi sesuai dengan
tatakrama
3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan dalam menulis
berbagai jenis surat, iklan, dan reklame sesuai konteks.
4.4 Menulis berbagai jenis surat,
iklan, dan reklame sesuai
dengan kaidah dan konteks
3.5 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral
tembang macapat secara lisan dan tulis
4.5 Mengubah teks tembang
macapat menjadi teks prosa.
3.6 Memahami teks berupa paragraf aksara jawa
4.6 Membaca dan menulis paragraf menggunakan
aksara jawa
Kelas IX
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 192
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teks hasil observasi
dalam bentuk laporan
4.1 Menyusun teks hasil
observasi dalam bentuk laporan.
3.2 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral
dari teks drama tradisional
(wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak /ludruk).
4.2 Melakukan kegiatan bermain peran drama
tradisional (wayang/
topèng ḍhâlâng/ kethoprak/ ludruk)
3.3 Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pidato dan teks pewara
4.3 Berpidato atau menjadi pewara pada suatu
kegiatan sekolah sesuai
konteks
3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks drama modern
4.4 Melakukan kegiatan bermain peran drama modern
3.5 Memahami struktur teks, kaidah, dan unsur kebahasaan
dalam menulis laporan kegiatan
4.5 Menulis laporan kegiatan sesuai kaidah.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 193
D. JADWAL KEGIATAN PEMBIASAAN
NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU
1 Mengaji /Jumat bersih/Jalan
Sehat Sabtu 07.00 – 08.00
2 4S (senyum sapa salam santun Senin – Sabtu 06.15 – 07.00
3 Patroli lingkungan Senin – Sabtu Istirahat
(09.30-10.00)
4 Kantin kejujuran Senin – Sabtu Istirahat
(09.30-10.00)
5 Lomba kebersihan kelas Sabtu 07.00 – 11.30
6 Lomba Pemilihan Duta
Lingkungan Tiap tahun
7 Peringatan Hari Lingkungan
Hidup dan aksi lingkungan Tiap tahun
8 Program Siswa Mengajar Sabtu 11.30 – 12.30
E. LAYANAN KONSELING
Tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar siswa
2) Melayani pengembangan karier siswa
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4) Membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
social siswa.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 194
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII dan VIII
masing-masing 38 jam per minggu ditambah 2 jam Bahasa Jawa
sesuai dengan edaran dari Departemen Pendidikan Propinsi Jawa
Timur No 045.2/4340/103.07/2013 tentang Pembelajaran
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
di Jawa Timur. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan
jam belajar per minggu dari semula 32 menjadi 40 jam belajar.
Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs
tetap yaitu 40 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
BAB IV
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 195
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran
yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa
aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk melakukan pengamatan, menanya, asosiasi,
menyaji, dan komunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu
respon peserta didik karena mereka belum terbiasa.Selain itu,
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan
penilaian proses dan hasil belajar.
Tabel Beban Belajar :
1. Alokasi Waktu Pembelajaran (Tatap Muka)
Kelas
Waktu/ Jampel
Jml.JamperMinggu
Minggu Efektif
7 40Menit 40 JP 34 - 38
8 40Menit 40JP 34 - 38
9 40Menit 40JP 34 - 38
2. Kegiatan Tatap Muka, Penugasan dan Kegiatan Mandiri
Kegiatan
Waktu Tatap Muka
40 menit
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 196
Penugasan Terstruktur
50% x 40 menit =20 menit
Kegiatan Mandiri
Jumlah
60 menit
Alokasi waktu tugas terstruktur dan tak terstruktur
Komponen Alokasi Waktu kegiatan/jam
pelajaran per minggu
Tatap muka
Penugasan terstruktur Maksimal ekuivalen dengan
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
3 1.5
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 1.5
Bahasa Indonesia 6 3
Matematika 5 2.5
Ilmu Pengetahuan Alam 5 2.5
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
Bahasa Inggris 4 2
Kelompok B
Seni Budaya 3 1.5
Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan 3
1.5
Prakarya dan PLH 2 1
Bahasa Jawa 2 1
Tabel Jam dalamsatu harisebagai berikut:
No.
Jam ke Alokasi Waktu
Kegiatan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 197
1 06.30 - 07.00 Pembiasaan
2 I 07.00 - 07.40 Pembelajaran
3 II 07.40 - 08.20 Pembelajaran
4 III 08.20 - 09.00 Pembelajaran
5 IV 09.00 - 09.40 Pembelajaran
09.40 - 10.00 Istirahat
6 V 10.00 - 10.40 Pembelajaran
7 VI 10.40 - 11.20 Pembelajaran
8 - 11.20 - 11.50 Istirahat
9 VII 11.50 - 12.30 Pembelajaran
10 VIII 12.30 - 13.10 Pembelajaran
3. Kegiatan Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara
peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar .
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan
pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar
benar- benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan
masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya
keras mewujudkan ide- idenya.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
pembelajaran saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan.
Pendekatan pembelajaran saintifik dapat menggunakan beberapa
model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 198
budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-
based learning, inquiry learning.
Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung
(direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional).
Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan
pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam
pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung,
yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan,
menghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap
yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan
pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral
dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh
karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang
terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam
rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan
nilai dan sikap.
Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi
pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas
kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Penjelasan guru,
respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis;mendorong dan
menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 199
mengaplikasikan materi pembelajaran; erbasis pada konsep, teori,
dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah pembelajaran:
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta
didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah
sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses
keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan
urutan logis meliputi proses pembelajaran melaui:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/mencoba;
4. Menalar/mengasosiasi; dan
5. Mengomunikasikan.
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah,
para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive
reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum
untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya,
penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik
untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
a. Mengamati
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 200
Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning).Proses mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan
antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
Aplikasi Mengamatipada kegiatan pembelajaran,misalnya:
Menyaksikan, menyimak, meniru, dan berpartisipasi dalam
interaksi yang melibatkan suatutindakan
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaannyayang sesuai dengan konteks.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari
siswa. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara:
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik).Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat
saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing
peserta didik mengungkapkannya guru harus
memberikesempatan mereka untuk mengungkapkan
pertanyaan.
Aplikasi Menanyapada kegiatan pembelajaranmisalnya:
1. Bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang terkait
dengan interaksi yang melibatkan suatu tindakan
2. Bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang terdapat
dalam suatu bentuk teks
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk
dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 201
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta
sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas,
menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau
divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan
peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan
tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses interaksi
c. Mengumpulkan informasi/Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik,
peserta didik harus mencoba atau berlatih, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai.Aplikasi Mengumpulkan
informasi/Mencobapada kegiatan pembelajarannya misalnya:
1) Berlatih berinteraksi menggunakan suatu tindakan;
2) Membaca sumber lain selain buku teks;
3) Berlatih menulis karangan
4) Berlatih melakukan monolog
5) Wawancara dengan narasumber.
d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 202
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat
kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam
Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta
didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski
penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah
menalar di sini merupakan padanan dari asosiasi; bukan
merupakan terjemahan dari reasoning, meski istilah ini juga
bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013
dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar
asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk
kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Aplikasi Menalar/Mengasosiasi dalam kegiatan pembelajaran,
misalnya:
1. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada suatu tindakan
dalam konteks yang berbeda (dalam hal topik, moda, dan
hubungan fungsional antar penutur)
2. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan fungsi social,
struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada teks recount dalam konteks yang berbeda (dalam hal
topik, moda, dan hubungan fungsional antar penutur)
e. Mengomunikasikan
Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
mengomunikasikan mengandung beberapa makna, antara lain:
(1) mengomunikasikan informasi, ide, pemikiran, atau pendapat;
(2) berbagi (sharing) informasi; (3) memperagakan sesuatu; (4)
menampilkan hasil karya; dan (5) membangun jejaring.Dalam
kegiatan mengomunikasikan peserta didik menyampaikan hasil
penalaran dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar
atau media lainnya.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 203
Model-model Pembelajaran
1. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
Definisi dan Konsep
1) Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry)
dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada
ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan
pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik
semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada
inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik
harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk
mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui
proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi
tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah.
Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak
disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian
mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka
ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar
yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran
yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus
Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara
keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik
menemukan informasisendiri.
2) Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif
dari tiap peserta didik, dan mengenal dengan baik adanya
perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu
lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada
tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning
Environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat
melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum
dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 204
Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses
belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam
bentuk akhir, peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai
kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery
Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan
kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem
solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan
melalui kegiatan tersebut peserta didikakan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya.
2. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses
Pembelajaran
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan modeldiscovery
learning di kelas adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Menentukan tujuan pembelajaran
b) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya
c) belajar, dan sebagainya)
d) Memilih materi pelajaran.
e) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
f) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi,
g) tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
h) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 205
i) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik
2) Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa prosedur
yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar
secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi
belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta
didik dalam mengeksplorasi bahan.Dengan demikian seorang
Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi
stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan
peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau
eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para peserta
didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 206
para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data
processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab
atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan
hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
3) Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat
dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.
Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan,
sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik.Jika bentuk
penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam
model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka
pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh
format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian
proses dan hasil belajar pada materi berikutnya.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 207
tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang
sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan
yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik
bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu
modelpem belajaran yang menantang peserta didik untuk
“belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.Masalah yang
diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa
ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.Masalah diberikan
kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep
atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran
berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut.
Guru sebagai Pelatih
Peserta Didik
sebagai Problem
Solver
Masalah sebagai
Awal Tantangan dan
Motivasi
o Asking about
thinking(bertanya
tentang pemikiran).
o Memonitor pembelaj
aran.
o Peserta yang aktif.
o Terlibat langsung
dalam pembelajaran.
o Membangunpembela
jaran.
o Menarik untuk
dipecahkan.
o Menyediakankebut
uhan yang ada
hubungannya
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 208
o Probbing (
menantang peserta
didik untuk
berpikir ).
o Menjaga agar
peserta didik
terlibat.
o Mengatur dinamika
kelompok.
o Menjaga
berlangsungnya
proses.
dengan pelajaran
yang dipelajari.
Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini
adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan
masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani
gap antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas
mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat
dikembangkan adalah:
a) PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan
tugas.
b) PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini
mendorong pengamatan dan dialog dengan yang lain
sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi
peran yang diamati tersebut.
c) PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan
pilihan sendiri, yang memungkinkan mereka
menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena
dunia nyata dan membangun femannya tentang
fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 209
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus
dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di bawah
bimbingan guru.
2. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional,
karena memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek
sebagai pusat.
2) Responsibility: PBL
menekankan responsibility dan answerability para peserta
didik ke diri dan panutannya.
3) Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan
yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini
mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning: menumbuhkan isu yang berujung pada
pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menemukan
jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para
peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini
mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada
ketrampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga
mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok,
dan self-management.
7) Driving Questions:PBL difokuskan pada permasalahan yang
memicu peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan
dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations:sebagai titik pusat, proyek harus
disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy:proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat
penting.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 210
3. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi
konsep dasar, pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri,
pertukaran pengetahuan dan penilaiannya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep
dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan
dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat mendapatkan ‘peta’ yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang
diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis
besar saja, sehingga peserta didik dapat mengembangkannya
secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau
permasalahan dan dalam kelompoknya peserta didik
melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstormingdengan
cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.
Kedua, melakukan seleksi untuk memilih pendapat yang
lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan
melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari
referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.
Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta
didik yang akhirnya diharapkan memiliki gambaran yang
jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang
mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang
diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik
mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang
sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam
bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu:
(1) agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 211
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk
dipresentasikan di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman
materi secara mandiri, pada pertemuan berikutnya peserta
didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru
untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi
dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi
hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari
pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi
akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti
langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
4. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi peserta didik
kepada masalah
· Menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan
· Memotivasi peserta didik
untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang
dipilih
Fase 2
Mengorganisasikan peserta
didik
Membantu peserta didik
mendefinisikan
danmengorganisasikan
tugas belajar yang
berhubungan dengan
masalah tersebut
Fase 3
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
Mendorong peserta didik
untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan
masalah
Fase 4
Mengembangkan dan
Membantu peserta didik
dalam merencanakan dan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 212
FASE-FASE PERILAKU GURU
menyajikan hasil karya menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan,
model dan berbagi tugas
dengan teman
Fase 5
Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah
dipelajari /meminta
kelompok presentasi hasil
kerja
Fase 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan
PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan
dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta
dijelaskanbagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran.
Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai
berikut.
1) Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah
besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana
menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi
siswa yang mandiri.
2) Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai
jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau
kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali
bertentangan.
3) Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi.
4) Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong
untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh
kebebasan.
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 213
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah,
pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi.
Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama
dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok
siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda.
Fase 3: Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi
permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda,
namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik,
yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan
penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan
eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap
ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka
betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya
adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya)
dan Mempamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya)
dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa
suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan
yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah
dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia.
Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir
siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya
dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika
dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan
balik.
Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan
mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 214
dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic
assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang
merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta
didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun
waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri
(self-assessment) dan peer-assessment.
1) Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu
sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan
merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh peserta
didik itu sendiri dalam belajar.
2) Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian
tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman
dalam kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.
1) Penilaian kinerja peserta didik
Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja
atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas
tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen,
menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan
suatu lagu, atau melukis suatu gambar.
2) Penilaian portofolio peserta didik
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi
perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik
peserta didik selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam
penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi
tertentu dalam suatu mata pelajaran.
3) Penilaian potensi belajar
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 215
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta
didik yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan
bantuan guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang
memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan
belajarnya.
4) Penilaian usaha kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran
kooperatif dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok
mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya
membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan
evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah
adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai
hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara
bersama-sama.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta
didik tersebut, penilaian ini antara lain: 1) assesmen kerja, 2)
assesmen autentik dan 3) portofolio. Penilaian proses bertujuan
agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan
pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta didik
menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa
yang dapat mereka lakukan dalam situasi yang sebenarnya.
Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai
dengan perkembangan zaman dan konteks atau lingkungannya
maka di samping pengembangan kurikulum juga perlu
dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum
yang memungkinkan peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan kerangka berpikir dalam memecahkan masalah
serta kemampuannya untuk bagaimana belajar (learning how to
learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta
didik akan mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan
strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan
kontruktivis yang menekankan kebutuhan peserta didik untuk
menyelidiki lingkungannya dan membangun pengetahuan secara
pribadi pengetahuan bermakna.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 216
Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1) bagaimana peserta
didik dan evaluator menilai produk (hasil akhir) proses; 2)
bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja
melalui masalah; 3) bagaimana peserta didik akan menyampaikan
pengetahuan hasil pemecahan akan masalah atau sebagai bentuk
pertanggungjawaban mereka belajar menyampaikan hasil-hasil
penilaian atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang
beragam, misalnya secara lisan atau verbal, laporan tertulis, atau
sebagai suatu bentuk penyajian formal lainnya. Sebagian dari
evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik
maupun dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja
bersama pihak lain).
3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
1. Pengertian
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL)
adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu
kegiatan (proyek) yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan
siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan,
melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk
dan laporan pelaksanaanya.
Model pembelajaran ini menekankan pada proses pembelajaran
jangka panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai
isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana
memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat
interdisipliner, dan melibatkan siswa sebagai pelaku mulai dari
merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan
(student centered).
Dalam pelaksanaanya, PBL bertitik tolak dari masalah sebagai
langkah awal sebelum mengumpulkan data dan informasi
dengan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran
Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan sebagai wahana
pemelajaran dalam memahami permasalahan yang komplek dan
melatih serta mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan melakukan kajian untuk
menemukan solusi permasalahan.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang dalam rangka: (1)
Mendorong dan membiasakan siswa untuk menemukan sendiri
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 217
(inquiry), melakukan penelitian/pengkajian, menerapkan
keterampilan dalam merencanakan (planning skills), berfikir kritis
(critical thinking), dan penyelesaian masalah (problem-solving
skills) dalam menuntaskan suatu kegiatan/proyek. (2)
Mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tertentu ke dalam berbagai konteks (a
variety of contexts) dalam menuntaskan kegiatan/proyek yang
dikerjakan. (3) Memberikan peluang kepada siswa untuk belajar
menerapkan interpersonal skills dan berkolaborasi dalam suatu
tim sebagaimana orang bekerjasama dalam sebuah tim dalam
lingkungan kerja atau kehidupan nyata.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya
belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara
yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara
kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi
mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik berikut ini.
1) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka
kerja;
2) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada
peserta didik;
3) Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi
atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;
4) Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk
mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan
permasalahan;
5) Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas
yang sudah dijalankan;
7) Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara
kualitatif; dan
8) Stuasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan
perubahan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 218
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya
sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk
mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi,
kreasi dan inovasi dari siswa.
Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran
Berbasis Proyek antara lain banyak guru merasa nyaman
dengan kelas tradisional, dimana guru memegang peran utama di
kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi
guru yang kurang atau tidak menguasai teknologi.
Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses
pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang
belajar tidak monoton, beberapa contoh perubahan lay-out ruang
kelas, seperti: traditional class (teori), discussion group
(pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables
(saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Atau
buatlah suasana belajar bebas dan menyenangkan.
1. Fakta Empirik Keberhasilan
Kelebihan dan kekurangan pada penerapan Pembelajaran
Berbasis Proyek dapat dijelaskan sebagai berikut.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks.
4) Meningkatkan kolaborasi.
5) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6) Meningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelola
sumber.
7) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 219
8) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta
didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunia nyata.
9) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
1) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam penelitian
atau percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
2) Kemungkinan adanya peserta didik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.
3) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa
memahami topik secara keseluruhan
Untuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek
di atas seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan cara
memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah,
membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek,
meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang
terdapat di lingkungan sekitar, memilih lokasi penelitian yang
mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu
dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga instruktur dan peserta didik merasa
nyaman dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk
mengembangkan keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi.
Menurut studi penelitian, Pembelajaran Berbasis Proyek
membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan sosial
mereka, sering menyebabkan absensi berkurang dan lebih sedikit
masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri
berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 220
Pelajaran berbasis proyek juga meningkatkan antusiasme untuk
belajar. Ketika anak-anak bersemangat dan antusias tentang apa
yang mereka pelajari, mereka sering mendapatkan lebih banyak
terlibat dalam subjek dan kemudian memperluas minat mereka
untuk mata pelajaran lainnya.
3. Langkah-langkah Operasional dan Penilaiannya
1) Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan
realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik.
b) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
(2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta
didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 221
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the
Students and the Progress of the Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap
roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi
aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.
e) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan
pada tahap pertama pembelajaran.
2) Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek
Penilaian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis
Proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dalam
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian
Pembelajaran Berbasis Proyek dapat menggunakan teknik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 222
penilaian yang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu penilaian proyek
atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a) Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik
pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian
juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
(1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
(2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.
(3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 223
b) Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian
juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.
Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan sampai dengan akhir proyek. Untuk itu perlu
memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai.
Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan rating scale dan
checklist.
d. Peran Guru dan Peserta Didik
Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a)
Merencanakan dan mendesain pembelajaran, b) Membuat
strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan
terjadi antara guru dan peserta didik, d) Mencari keunikan
peserta didik, e) Menilai peserta didik dengan cara transparan
dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio
pekerjaan peserta didik.
Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi :
a) Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b)
Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru,
d) Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan
belajar sendiri/kelompok, f) Mengaplikasikanhasil belajar lewat
tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial, antara
lainwawancara, survey, observasi.
4. Model Pembelajaran Kolaboratif
Seperti dijelaskan di atas, salah satu esensi mengomunikasikan
adalah membangun jejaring. Selama proses pembelajaran,
kegiatan mengomunikasikan ini antara lain dapat dilakukan
melalui model pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif
merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 224
pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk
memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih
bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah
yang harus lebih aktif.Peserta didik berinteraksi dengan empati,
saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan
masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa
aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat
berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan
peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat
menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dengan
pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman
personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran
sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya
dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak
sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi
instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau
kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan
peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka
sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa,
mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran
kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka
mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat,
fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk
keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu
(card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 225
1) Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat
informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih
katagori.
2) Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan
menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang
sama.
3) Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama
menyajikan sendiri kepada rekannya.
4) Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta
didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari
pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran
atau kelas kolaboratif.
Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring
pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas
dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai
referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa
saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan
perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa
depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke
seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu
memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.
C. Penilaian Autentik
1. Sistem Penilaian
Sistem penilaian pembelajaran di SMP Negeri 1 Mejayan
pelaksanaannya mengacu kepada Sistem Penilaian berbasis
kompetensi dasar. Sistem Penilaian berbasis kompetensi dasar
adalah uraian keterangan yang teratur sebagai penjelasan
tentang prosedur dan cara menilai pencapaian kompetensi dasar
oleh peserta didik, oleh karena itu maka instrumen penilaian
dikembangkan dengan mengacu pada indikator - indikator
pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 226
pendidik dan mencakup semua kompetensi dasar. Sistem
penilaian berbasis kompetensi dasar mengacu pada (1) prinsip
umum penilaian yaitu valid, adil, terbuka, bermakna,
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, mendidik, obyektif, (2)
menggunakan acuan patokan (standar), (3) belajar tuntas, (4)
berkelanjutan, (5) berorientasi kompetensi individu, dan (6)
berbasis kelas.
Penilaian berbasis kompetensi mempunyai prinsip
penilaian yang berkelanjutan yaitu hanya siswa yang sudah
kompeten yang boleh melanjutkan belajar kompetensi
berikutnya. Selain itu penilaian berbasis kompetensi berorientasi
pada kompetensi individu dalam arti perolehan hasil belajar
siswa diperlakukan secara individu atau perorangan, tidak
dibanding-bandingkan dengan perolehan hasil belajar siswa lain,
maka tidak perlu dibuat rata-rata perolehan hasil belajar atau
ditentukan peringkat ( rangking ).
Sistem penilaian di SMP Negeri 1 Mejayan juga mengacu
pada penilaian berbasis kelas yaitu proses pengumpulan dan
penggunaan informasi oleh guru untuk memberi keputusan hasil
belajar siswa berdasarkan tahapan belajarnya, oleh karena itu
proses penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran dan
dilakukan oleh guru.
Komponen system penilaian pada SMP Negeri 1 Mejayan
terdiri dari: kompetensi dasar, indikator, materi pokok dan
uraian materi, teknik penilaian, bentuk instrument penilaian,
dan contoh instrument penilaian.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio,ulangan, ulangan harian, ulangan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 227
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan
ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
a) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
b) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri
oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan
posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas
khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan
dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
e) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodic untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
f) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
g) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 228
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
h) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
i) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut
UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
j) Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik
dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
k) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada
UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 229
b) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
c) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
e) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan
kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi
yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
3. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a) Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telahditetapkan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 230
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi matapelajaran/kompetensi muatan/kompetensi
program, dan proses.
b) Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang
digunakan untuk penilaian
Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman
sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri,
dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan
dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 231
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis,
tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan
dengan cara menilai kumpulanseluruh karya peserta didik
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 232
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang
dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan bentuk instrumen yang digunakan.
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
a) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
b) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara
berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap
kali sebelum ulangan harian.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 233
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap
akhir bab atau tema pelajaran.
4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi
dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan
atau penugasan.
5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester,
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan.
6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan
pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV
(tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas
VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat
6) dilakukan melalui UN.
7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan
metode survey oleh Pemerintah pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2),kelas VIII (tingkat 4), dan
kelas XI (tingkat 5).
8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
c) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik
sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
d) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-
langkah:
1) menyusun kisi-kisi ujian;
2) mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 234
3) melaksanakan ujian;
4) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan
kelulusanpeserta didik; dan
5) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
e) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur
dalamProsedur Operasi Standar (POS).
f) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik
sebelumdiadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang
belummencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
g) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan
dalambentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua danpemerintah.
5. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian
a) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1) Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai
acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada
awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik
memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator
danmengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran
sesuai dengan teknikpenilaian yang dipilih.
2) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 235
untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
3) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan
dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap
mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
4) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan
kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa
komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
5) Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
a. nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk
hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
b. deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial.
6) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada
kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal:
wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali)
pada periode yang ditentukan.
7) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi
dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali
kelas/guru kelas.
b) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik
yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 236
2) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah
semester,ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
tingkat kompetensi, dan ujian akhir sekolah/madrasah;
3) menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai
dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah;
4) menentukan kriteria kenaikan kelas;
5) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku rapor;
6) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;
7) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
8) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal sama dengan KKM yang
telahditetapkan
b. lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
c. lulus Ujian Nasional.
9) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)
setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian
Nasional dan
10) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
c) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 237
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian
Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Ujian Nasional
a. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu
sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
b. Hasil UN digunakan untuk:
• salah satu syarat kelulusan peserta didik dari
satuanpendidikan;
• salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya
• pemetaan mutu; dan
• pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan
mutu.
c. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-
kisi bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah,
sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang
ditentukan oleh Pemerintah.
d. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuanpendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap
tahun oleh Pemerintah.
e. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah
menganalisis dan membuat peta daya serap UN dan
menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
2) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
a. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh
Pemerintah pada seluruh satuan pendidikan yang
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 238
bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu
pendidikan di suatu satuan pendidikan.
b. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum
peserta didikmenyelesaikan pendidikan pada jenjang
tertentu, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan proses pembelajaran.
c. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu
Tingkat Kompetensi mampu memberikan hasil yang
komprehensif sebagaimana hasil studi lain dalam
skala internasional.Ti oleh:
B. Ketuntasan Belajar
1. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik
peserta didik. Berikut daftar Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) masing-
masing Mata Pelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 1 Mejayan pada
tahun pelajaran 2017-2018 :
MATA PELAJARAN Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
KELOMPOK A VII VIII IX
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
75 75 75
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 239
MATA PELAJARAN Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
7. Bahasa Inggris 75 75 75
KELOMPOK B
1. Seni Budaya 75 75 75
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
75 75 75
3. Prakarya 75 75 75
4. Bahasa Jawa 75 75 75
2. Biasanya setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda-
beda tergantung dari tingkat kesulitan, saran dan lain
sebagainya, akan tetapi SMP Negeri 1 Mejayan menetapkan KKM
tunggal artinya setiap mata pelajaran menerapkan KKM yang
sama. Berikut beberapa langkah untuk menentukan KKM :
1. Menghitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran setiap kelas.
2. Menentukan kekuatan / nilai untuk setiap aspek / komponen
sesuai dengan kemampuan masing-masing aspek.
▪ a. Aspek kompleksitas. Semakin komplek (sukar) KD maka
nilainya semakin rendah, dan semakin mudah KD maka
nilainya semakin tinggi.
▪ b. Aspek sumber daya pendukung (sarana). Semakin tinggi
sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
▪ c. Aspek intake. Semakin tinggi kemampuan awal siswa
(intake) maka nilainya semakin tinggi pula.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 240
3. Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi tiga untuk
menentukan KKM setiap KD.
4. Jumlah seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah
KD untuk menentukan KKM mata pelajaran
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas mestinya tidak
sama, tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan
potensi siswa. Tetapi dengan mempertimbangkan aspek-aspek
diatas SMP Negeri 1 Mejayan menetapkan KKM tunggal untuk
semua mata pelajaran.
Lebih jelasnya berikut penulis sajikan contoh tabelnya :
Atau dengan menggunakan poin /skor pada setiap kriteria yang
ditetapkan
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 241
Contoh Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 75 yang dianut
SMP Negeri 1 Mejayan
interval Nilai
Predikat
keterangan
92 – 100
A
Sangat Baik
83 – 91
B
Baik
75 – 82
C
Cukup
<75
D
Kurang
3. Upaya Sekolah dalam Meningkatkan KKM
Upaya Sekolah dalam Meningkatkan KKM Ideal :
a. Mengevaluasi hasil Ujian/Ulangan
b. Mengembangkan Metode Pembelajaran
c. Memenuhi Sarana Praktik Siswa
d. Mengadakan Training untuk Peningkatan Kompetensi Guru
e. Memotivasi siswa untuk berprestasi dalam segala bidang baik
akademik maupun non akademik
4. Program Remidi dan Pengayaan
a. Remedial Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan
segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial,
pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan
belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
Dalam hal ini, penilaian merupakan assessment as learning.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 242
Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran remedial
juga dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan
pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang
dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran
remedial, media pembelajaran juga harus betul-betul disiapkan
pendidik agar dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami KD yang dirasa sulit itu.
Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan assessment for learning.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis
dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan
cara:
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan
apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang
berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan
apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta
didik yang
mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda. Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua
peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang
dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara
individu maupun kelompok.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 243
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk
melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir
semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran
remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat
dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk
memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang
belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti
pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil penilaian
harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif berikut.
a) Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta
didik setelah mengikuti remedial. Misalkan, suatu
matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 64. Seorang peserta
didik, Andi memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1) sebesar 50. Karena
Andi belum mencapai KKM, maka Andi mengikuti remedial
untuk KD 3.1. Setelah Andi mengikuti remedial dan diakhiri
dengan penilaian, Andi memperoleh hasil penilaian sebesar 80.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang
diperoleh Andi adalah sebesar 80.
Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
(1) Meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti
pembelajaran remedial karena peserta didik mempunyai
kesempatan untuk memperoleh nilai yang maksimal.
(2) Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar tuntas
(mastery learning).
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 244
Kelemahan menggunakan ketentuan ini:
• Peserta didik yang telah tuntas (misalnya, Wati dengan nilai 75)
dan nilainya dilampaui oleh peserta didik yang mengikuti
remedial (misalnya, Andi dengan nilai 80), kemungkinan Wati
mempunyai perasaan diperlakukan “tidak adil” oleh pendidik.
Oleh karena itu, pendidik disarankan memberikan kesempatan
yang sama pada peserta didik yang telah mencapai KKM untuk
memperoleh nilai yang maksimal.
b) Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-rata antara nilai
capaian awal (sebelum mengikuti remedial) dan capaian akhir
(setelah mengikuti remedial), dengan ketentuan:
(1) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Badar
memperoleh nilai 90) dan setelah dirata-rata dengan capaian
awal (misalnya, capaian awal Badar adalah 60) ternyata hasil
rata-rata telah melebihi KKM (nilai 64),
maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai perolehan peserta
didik tersebut (Badar).
(2) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Andi
memperoleh nilai 70) dan setelah dirata-rata dengan capaian
awal (misalnya, capaian awal Andi adalah 50) ternyata hasil
rata-rata belum mencapai
KKM (nilai 64), maka Andi diberi nilai sebesar nilai KKM, yaitu
70.
Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan Alternatif
1, meskipun Alternatif 2 ini tidak memiliki dasar teori, namun lebih
mengedepankan faktor kebijakan pendidik. Upaya lain, untuk
mengatasi kelemahan Alternatif 1, yaitu dengan memberikan
kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk mengikuti
tes, namun dengan catatan perlu diinformasikan kepada peserta didik
bahwa konsekuensi nilai yang akan diambil adalah nilai hasil tes
tersebut atau nilai terakhir.
c) Alternatif 3
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 245
Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang ditetapkan oleh
sekolah untuk suatu mata pelajaran, berapapun nilai yang dicapai
peserta didik tersebut telah melampaui nilai KKM.
b. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi
yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah
peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil
PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali,
tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada
jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa
pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta
didik dapat diminta untuk menyelesaikan
sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek,
ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
C. Kenaikan Kelas
1. Kriteria Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
Pelajaran.
b. Kehadiran disekolah adalah 85 % tiap semester
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 246
c. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai rapor semester genap.
d. Mencapai KKM 75 atau lebih.
e. Peserta didik yang dinyatakan naik kelas apabila memiliki nilai
raport semester genap memenuhi kriteria kenaikan kelas
sebagai berikut :
1) tidak ada nilai 50,00 ( lima puluh koma nol nol ) atau
kurang pada semua aspek penilaian.
2) Nilai rata-rata untuk 8 ( delapan ) mata pelajaran
termasuk muatan lokal sekurang -kurangnya telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran
dan bukan pem -bulatan.
3) Boleh ada nilai di bawah KKM untuk maksimal 2 ( dua
) mata pelajaran, hanya pada kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi .
4) Prestasi pengembangan diri minimal baik.
5) Predikat prestasi kepribadian yang terdiri dari
Kelakuan, Kerajinan, Kerapian dan Kebersihan rata –
rata minimal baik
f. Siswa dinyatakan harus mengulangdi kelas yang sama
apabila nilai rapor semester genap tidak memenuhi
kriteria kenaikan kelas
g. Siswa yang mengulang harus mengikuti seluruh proses
dan ketentuan yang berlaku.
h. Waktu siswa mengulang dikelas yang sama hanya satu
tahun pelajaran.
2. Penilaian PH, PTS dan PAS.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 247
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan dan
penyusunan instrumen penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan
penilaian dilakukan berdasarkan pemetaan dan perencanaan yang
dilakukan oleh pendidik sebagaimana yang tercantum dalam
program semester dan program tahunan. Berdasarkan bentuknya,
pelaksanaan penilaian terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH)
dan penilaian tengah semester (PTS). Penilaian harian dilaksanakan
setelah serangkaian kegiatan pembelajaran berlangsung sebagaimana
yang direncanakan dalam RPP. Penilaian tengah semester (PTS)
merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan PTS meliputi
seluruh KD pada periode tersebut.
Frekuensi penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik
ditentukan berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya
dicantumkan dalam program tahunan dan program semester.
Penentuan frekuensi penilaian tersebut didasarkan pada analisis KD.
KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1 (satu) kali, sedangkan KD-
KD “kurus” dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan
bersama. Dengan demikian frekuensi dalam penilaian atau ulangan
dalam satu semester dapat bervariasi tergantung pada tuntutan KD
dan hasil pemetaan oleh pendidik.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH),
penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS)
yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan
kompetensi dasar (KD). Penulisan capaian pengetahuan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat
digambarkan dalam skema berikut:
Penilaian Pengetahuan dalam Satu Semester
3.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 248
a. Hasil Penilaian Harian (HPH)
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari
hasil penilaian harianmelalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk
setiap KD. Dalam perhitungan nilai rata-rata DAPAT diberikan
pembobotan untuk nilai tes tertulis dan penugasan MISALNYA 60%
untuk bobot tes tertulis dan 40% untuk penugasan. Pembobotan ini
ditentukan sepenuhnya oleh pendidik berkoordinasi dengan satuan
pendidikan.
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang
“gemuk” (cakupan materi yang luas) sehingga PH tidak perlu
menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu
PH untuk KD “gemuk” mencakup sebagian dari keseluruhan materi
yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi
sedikit, PH dapat dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
Pada Tabel 3.18 diberikan contoh pengolahan HPH dengan
memunculkan kasus KD “gemuk” dan KD “kurus”. Pada contoh
tersebut, KD 3.6 merupakan contoh kasus sebagai KD “gemuk”
sehingga perlu dilakukan PH sebanyak 2 kali, misalnya PH-4 dan PH-
5. Untuk menentukan nilai KD 3.6, maka hasil PH-4 dan hasil PH-5
perlu dirata-rata terlebih dahulu saat melakukan pengolahan HPH.
a. Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS)
Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian tengah semester (PTS) melalui tes tertulis
dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam tengah
semester. Dalam contoh pada Gambar 3.1, maka materi untuk
PTS berasal dari KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, dan KD 3.5.
Jumlah butir soal yang diujikan dari setiap KD ditentukan secara
proporsional, bergantung tingkat “kegemukan” KD dalam tengah
semester tersebut.
c. Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)
Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis
dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam satu
semester. Dalam contoh pada Gambar 3.1, maka materi untuk
PTA berasal dari KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, KD 3.5, KD 3.6,
KD 3.7, dan KD 3.8. Jumlah butir soal yang diujikan dari setiap
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 249
KD ditentukan secara proporsional, bergantung tingkat
“kegemukan” KD dalam satu semester tersebut.
d. Hasil Penilaian Akhir (HPA)
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari
HPH, HPTS, dan HPAS dengan menggunakan formulasi dengan
atau tanpa pembobotan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Berikut ini diberikan contoh pengolahan nilai untuk memperoleh
HPA. Berdasarkan contoh pengolahan HPH seperti yang ditunjukkan pada Tabel
3.19, Ani memperoleh HPH sebesar 73,19; dan Budi memperoleh
nilai HPH sebesar 76,13. Selanjutnya, misalkan Ani dan Budi
berturut-turut memperoleh HPTS sebesar 90 dan 75, serta
memperoleh HPAS sebesar 80 dan 80.
Berdasarkan perolehan HPH, HPTS, dan HPAS setiap peserta
didik, selanjutnya dapat dilakukan penghitungan HPA. Dalam
penghitungan HPA, satuan pendidikan dapat menggunakan
formulasi tertentu, misalnya dilakukan dengan atau tanpa
pembobotan.
Dalam panduan ini diberikan contoh penghitungan HPA dengan
menggunakan pembobotan, HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1.
Penghitungan HPA dengan menggunakan pembobotan tersebut
disajikan pada Tabel 3.20.
Pengolahan Hasil Penilaian Akhir (HPA)
Nama
HPH
HPTS
HPAS
HPA
HPA Pembulatan
Ani
73,19
90
80
79,09
79
Budi
76,13
75
80
76,82
77
...
Contoh yang disajikan pada Tabel 3.19, HPTS dan HPAS dimasukkan
ke dalam tabel pengolahan HPA secara gelondongan, tanpa memilah-
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 250
milah nilai per KD berdasarkan nilai HPTS dan HPAS. Pendidik dapat memilahmilah nilai per KD dari HPTS dan HPAS sebelum memasukkan
ke dalam tabel pengolahan HPA. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD yang sudah dicapai peserta didik dan KD yang belum dicapai peserta didik. Hal ini dilakukan untuk keperluan
pemberian pembelajaran remedial dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor.
Berikut ini contoh penghitungan HPA atas nama peserta didik Ani
dengan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, yaitu:
HPA = ((2 x HPH) + (1 x HPTS) + (1 x HPAS))/4
HPA =(2 x 73,19) + (1 x 90) + (1 x 80)= 79,09
4
Nilai Akhir Ani sebesar 79,09 lalu dibulatkan menjadi 79 dan
diberi predikat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sekolah.
Satuan pendidikan dapat menggunakan skala untuk penetapan
predikat sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Berdasarkan penetapan predikat seperti yang
ditunjukkan pada tabel tersebut, maka predikat Ani adalah Baik
(B).
Di samping nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor
dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata
pelajaran. Deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor dilakukan
dengan mengikuti rambu-rambu berikut.
a. Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapimasih
perlu peningkatan dalam ... atau...
namunmasih perlu bimbingan dalam hal ....
b. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang SANGAT BAIK
dan/atau BAIK dikuasai oleh peserta didik dan yang
penguasaannya MULAI
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 251
BERKEMBANG.
c. Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka yang
dicapai oleh KD tertentu.
Contoh deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor:
Misalkan batas ketuntasan suatu mata pelajaran oleh satuan
pendidikan = 70, maka nilai HPA Ani pada Tabel 3.19 (nilai rapor =
79) tersebut sudah melampaui KKM. Untuk mendeskripsikan
capaian pengetahuan dalam rapor, pendidik perlu melihat kembali
Tabel 3.18 (Hasil Penilaian Harian). Pada Tabel 3.18 tampak bahwa
nilai Ani yang Sangat Baik pada KD 3.8 (nilai 90); KD yang Belum
Optimal pada KD 3.2 (nilai 60), KD 3.4 (nilai 68), KD 3.5 (nilai 66),
dan KD 3.7 (nilai 67).
Berdasarkan data tersebut, deskripsi capaian pengetahuan Ani pada raporuntuk mata pelajaran IPA kelas VII adalah sebagai berikut.
“Memiliki kemampuan sangat baik dalam menganalisis terjadinya
pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.
Kemampuan dalam mengklasifikasi makhluk hidup, menganalisis
konsep suhu, energi, dan menganalisis interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungan mulai berkembang.”
4. Pelaporan Hasil Belajar Siswa
ii. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 252
1. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan
dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik
memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator
danmengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran
sesuai dengan teknikpenilaian yang dipilih.
2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya
untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi
dan tingkat kemampuan peserta didik.
3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan
kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa
komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
5. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
a) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk
hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.
b) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial.
iii. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik
yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 253
1. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
2. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah
semester,ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
tingkat kompetensi, dan ujian akhir sekolah/madrasah;
3. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai
dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah;
4. menentukan kriteria kenaikan kelas;
5. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku rapor; SMP Negeri 1 Mejayan mulai tahun pelajaran
2017-2018 sudah menggunakan aplikasi e-Rapor dalam
melaporkan hasil pencapaian kompetensi siswa kepada orang
tua/wali murid.
6. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;
7. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
8. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal sama dengan KKM yang
telahditetapkan
d. lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
e. lulus Ujian Nasional.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 254
9. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)
setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian
Nasional dan
10. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
iv. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian
Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
Ujian Nasional
1. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu
sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
2. Hasil UN digunakan untuk:
3. salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuanpendidikan;
4. salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya
5. pemetaan mutu; dan
6. pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
7. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah,
sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang ditentukan
oleh Pemerintah.
8. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuanpendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap
tahun oleh Pemerintah.
9. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 255
dan membuat peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya
kepada pihak yang berkepentingan.
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
d. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh
Pemerintah pada seluruh satuan pendidikan yang
bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu
pendidikan di suatu satuan pendidikan.
e. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum
peserta didikmenyelesaikan pendidikan pada jenjang
tertentu, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan proses pembelajaran.
Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu
Tingkat Kompetensi mampu memberikan hasil yang
komprehensif sebagaimana hasil studi lain dalam skala
internasional.
D. Kelulusan
1. Kriteria Kelulusan
Setiap peserta didik yang belajar di SMP Negeri 1 Mejayan pada
kelas IX ( sembilan ) berhak mengikuti ujian akhir.
Persyaratan peserta didik kelas IX untuk mengikuti ujian akhir
sebagai berikut:
a. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai
semester ganjil kelas VII hingga semester ganjil kelas IX.
b. Memiliki ijasah atau surat keterangan lain yang setara atau
berpenghargaan sama, dengan ijasah SD / MI atau yang
sederajad.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 256
c. Calon peserta ujian di SMP Negeri 1 Mejayan harus terdaftar
dalam Daftar Nominasi Calon Peserta Ujian pada SMP Negeri 1
Mejayan.
Penetapan kelulusan bagi peserta ujian di SMP Negeri 1 Mejayan
mengacu pada POS Ujian Nasional yang diterbitkan olah Badan
Standar Nasional Pendidikan yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh Program Pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran;
c. Lulus Ujian Sekolah (US) dengan kriteria sebagai berikut;
1) Memiliki Nilai Sekolah yang diperoleh dari gabungan
antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan pembobotan 50%
untuk nilai Ujian Sekolah dan 50% untuk nilai rata-rata
rapor.
2) Rata-rata Nilai Sekolah minimal 7 (tujuh ) bukan
pembulatan
3) Nilai semua mata pelajaran Ujian Sekolah minimal 7 (
tujuh ) bukan nilai pembulatan.
d. Predikat prestasi kepribadian yang terdiri dari Kelakuan,
Kerajinan, Kerapian dan Kebersihan rata – rata minimal baik.
Melaksanakan Ujian Nasional (UN)
2. Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
3. Mengacu dari hasil kelulusan tahun pelajaran sebelumnya, dan
melihat potensi serta kamampuan yang dimiliki oleh para siswanya,
untuk tahun pelajaran 2017-2018 SMP Negeri 1 Mejayan
menargetkan siswa kelas IX lulus 100%.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 257
4. Sebagai upaya untuk mewujudkan target tingkat kelulusan 100%
di tahun pelajaran 2017-2018 sekolah telah dan sedang
melaksanakan program jam belajar tambahan diluar jam
intrakurikuler yang meliputi :
a. Intensif Belajar (IB) untuk empat mata pelajaran yang
diujinasionalkan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika,
Bahasa Inggris dan IPA, yang dilaksanakan setelah jam sekolah
selesai yaitu mulai jam 13.30 – 15.00. Kegiatan dilaksanakan
mulai hari Senin sampai dengan hari Kamis, satu hari satu
mata pelajaran. Kegiatan Intensif Belajar sudah dimulai sejak
bulan Nopember 2017.
b. Tutor sebaya yang pelaksanaannya dimulai pada bulan Januari
2018, atau memasuki di awal semester genap.
E. Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis keunggulan lokal dan global.
i. Pendidikan kecakapan hidup.
Kata cakap mengandung arti pandai dengan
kemahiran tertentu, mampu melakukan sesuatu
dengan kemahirannya yang diterapkan dalam
kemampuannya dan kesanggupannya untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Kecakapan tersebut
dapat dimiliki setiap siswa selama pengalaman
proses pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
Siswa yang memiliki Life Skills berarti memiliki
kepandaian dan kemahiran serta kesanggupan yang
ada pada dirinya untuk menempuh kehidupan yang
berkelanjutan dari mulai anak-anak sampai akhir
hayatnya.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 258
Potensi untuk mengembangkan Life
Skills seseorang, sudah ada sejak ia dilahirkan.
Sedangkan waktu untuk mengembangkan potensi
yang merupakan rahasia diri ini lebih lama, karena
melalui proses pengembangan diri naluri biologis,
pengembangan daya fisik, daya pikir, daya emosi
dan daya spiritual yang akan terpadu menjadi daya
kalbunya. “Pendidikan yang dialami anak melalui
jalur informal dan jalur pendidikan formal adalah
proses upaya yang secara sadfar dilakukan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri
pribadi agar mampu menjalani hidupnya, dikenal
dengan nama mendidik”.
Standar kompetensi kecakapan hidup merupakan
kompetensi yang dibakukan tentang kecakapan
personal, kecakapan sosial, dan kecakapan
intelektual. Standar kompetensi kecakapan hidup
ini harus dicapai oleh peserta didik melalui
pengalaman belajar.
Life Skills biasa dibentuk secara bertahap dan hati-
hati, melalui Life Skills Education atau pendidikan
kecakapan hidup. Life Skills Education melalui
proses yang terintegrasi tanpa dipisahkan dari :
6) Personal Skills Education
7) Kecakapan Intelektual
8) Kecakapan Untuk Bermasyarakat (Social Skills).
9) Kecakapan memelihara lingkungan atau “Environmental
Skills”.
10) Kecakapan untuk menguasai pekerjaan atau “Vocation Skills”
atau “Occupational Skills”.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 259
Pendidikan kecakapan hidup ini kami masukkan
dalam proses pembelajaran interaktif semua mata
pelajaran dan pada proses pengembangan diri
siswa melalui bimbingan konseling.
Pendidikan kecakapan hidup di kembangkan
melalui keunggulan bidang non akademik terutama
:
1. Bina Iman, Akhlak, dan Alquran
2. Pramuka.
3. PMR
3. Madding
4. Bina Prestasi (OSN, SSN, LFS2N dsb.)
5. Seni Budaya (Seni Tradisonal Dongkrek).
6. Bola Voli
7. Bulu Tangkis.
8. dsb.
2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal di SMP Negeri 1
Mejayan adalah :
1. Pendidikan Islam, TBTQ, Seni Hadroh dan Qiro’atul
Qur’an
2. Kelompok Mata Pelajaran : MIPA dan IPS
3. Kelompok mata pelajaran estetika : Seni Musik, Seni
Tari
dan Drama
4. Kelompok mata pelajaran olah raga
SMP Negeri 1 Mejayan juga Mengembangkan Pendidikan
Berbasis Keunggulan Global yaitu :
1. Pendidikan Lingkungan dan Budaya Lampung ( PLBL )
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 260
Mata Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal ,
memahami , dan membiasakan berperilaku hidup sehat ,
disiplin, aman , tertib, akrab, serta menghargai seni dan
bangsa. Mengingat kondisi yang ada di sekolah dan sumber
daya manusia yang tersedia , maka kegiatan yang dapat
dikembangkan di SMP Negeri 1 Mejayan antara lain:
a) Keterampilan membatik.
b) Kesenian lagu-Lagu dan Tari-Tarian daerah Nusantara.
c) Pariwisata (mengadakan kunjungan ke obyek wisata di
d) Nusantara, untuk melestarikan dan mengenalkan obyek
wisata kepada siswa )
2. Bahasa Inggris
Mengingat saat ini Bahasa Inggris merupakan bahasa
internasional yang wajib dikembangkan oleh sekolah, maka
SMP Negeri 1 Mejayan sering mengikuti berbagai kontes
yang bertemakan bahasa Inggris , yang bertujuan untuk
mengenal , memahami, dan terampil berkomunikasi secara
sederhana.
3. Teknologi Informasi Komunikasi
Mengingat pentingnya teknologi Informasi Komunikasi maka
sejak kelas VII sudah dibekali IT untuk menuju persaingan
globalisasi bidang IT. E-Learning dengan menggunakan
pembelajaran berbasi IT.
F. Mutasi Peserta Didik
1. Mutasi Masuk
Penerimaan peserta didik adalah penerimaan peserta didik baru
pada SMP Negeri 1 Mejayan dari sekolah yang jenjangnya
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 261
setingkat lebih rendah. Dalam penerimaan peserta didik baru
SMP 1 Mejayan menggunakan :
Penerimaan peserta didik kelas 7 SMP Negeri 1 Mejayan
dilaksanakan dalam rangka memenuhi asas penerimaan siswa
baru meliputi :
Dalam Penerimaan dan Perpindahan peserta didik pada SMP
Negeri 1 Mejayan, sekolah melibatkan Komite SMP Negeri 1
Mejayan.
Perpindahan peserta didik dari SMP lain ke SMP Negeri 1
Mejayan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Perpindahan peserta didik dari SMP lain ke SMP Negeri 1
Mejayan minimal antar kecamatan dalam wilayah kabupaten
Madiun, dan dilaksanakan atas persetujuan Kepala Sekolah
asal dan Kepala SMP Negeri 1 Mejayan serta disetujui oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun atau yang
ditugasi.
2. Perpindahan peserta didik dari SMP lain ke SMP Negeri 1
Mejayan antar kabupaten / kota dalam satu propinsi dan atau
antar propinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala
sekolah asal dengan kepala SMPN 1 Mejayan dan disetujui
oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun dengan
Kabupaten/Kota/Propinsi/Kandepag/Kanwil Depag sesuai
dengan wewenangnya.
3. Perpindahan peserta didik dari SMP lain ke SMP Negeri 1
Mejayan, hanya dapat dilakukan dari semester / tahun, kelas
yang sama dan tipe akreditasi minimal sama dengan tipe
akreditasi SMP Negeri 1 Mejayan dan menggunakan
Kurikulum yang 2013
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 262
4. Perpindahan peserta didik dari SMP lain ke SMP Negeri 1
Mejayan hanya dapat dilakukan bila peserta didik pindahan
telah memiliki nilai rapor.
5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari sekolah lain minimal
harus sama dengan KKM SMP Negeri 1 Mejayan atau jika di
bawah KKM SMP Negeri 1 Mejayan maka calon siswa harus
melalui Tes Seleksi yang ditentukan oleh SMP Negeri 1
Mejayan.
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pembelajaranan yang
BAB V
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 263
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Kegiatan Permulaan dan Akhir Tahun Pembelajaran
1. Permulaan tahun pelajaran pada SMP Negeri 1 Mejayan dimulai
pada bulan Juli.
2. Kegiatan awal tahun pelajaran bagi SMP Negeri 1 Mejayan:
a. melakukan Penyusunan Program Tahunan ( Rencana Operasional )
sekolah,
b. Program Supervisi Sekolah, Penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya sekolah satu tahun pelajaran yang
berlangsung,
c. Penyusunan Hari sekolah dan Hari libur sekolah tahun pelajaran
yang berlangsung,
d. Pendaftaran Peserta Didik Baru Klas VII,
e. Perencanaan kelas dan penyusunan jadual pelajaran.
3. Kegiatan awal tahun pelajaran bagi Guru SMP Negeri 1 Mejayan
yaitu menyusun:
Program tahunan, program semester, silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan Bimbingan Konseling ( BK ).
4. Hari pertama masuk sekolah dimulai hari Senin ketiga bulan Juli
tahun pelajaran berlangsung dan di akhiri pada hari Sabtu ke
empat bulan Juni tahun pelajaran berlangsung.
3. Hari pertama masuk bagi peserta didik baru klas VII digunakan
kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS ) yang berlangsung selama
tiga hari yaitu hari senin, selasa dan rabu. Sedang hari terakhir
masuk sekolah digunakan untuk penetapan Kenaikan kelas.
B. Pengaturan Waktu Belajar dan Libur sekolah.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 264
1. Dalam penyelenggaraan pendidikan, SMP Negeri 1 Mejayan
menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun pelajaran
menjadi semester gasal dan semester genap.
2. Jumlah minggu efektif belajar pada SMP Negeri 1 Mejayan setiap tahun
pelajaran minimal 34 minggu dan maksimal 38 minggu tergantung
situasi dan kondisi kegiatan pemerintah yang bersamaan dengan tahun
pelajaran berlangsung.
3. Jumlah hari belajar efektif dalam setiap tahun pelajaran paling sedikit
204 hari dan paling banyak 250 hari dan digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang dibagi menjadi 110 hari semester gasal, dan 140
hari semester genap.
4. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk semua kelas di
SMP Negeri 1 Mejayan masing-masing minimal 36 jam pelajaran dan
paling banyak 42 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit per
jam pelajaran.
5. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun pembelajaran pada SMP
Negeri 1 Mejayan untuk masing-masing kelas minimal 1224dan paling
banyak 1672 jam pelajaran..
6. Jumlah hari belajar efektif fakultatif dalam satu tahun pembelajaran
paling banyak 16 hari, yang dijatuhkan dalam bulan Ramadhan, dan
digunakan untuk kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak
mulia, pemahaman, pendalaman dan amaliah agama, termasuk
kegiatan ekstrakurikuler lainnya, yang bernuansa moral.
7. Hari libur sekolah terdiri dari libur semester, libur hari besar,
libur khusus dan libur umum.
8. Libur semester gasal berlangsung selama enam hari kerja
9. Libur semester genap berlangsung selama 12 hari kerja
10. Libur hari besar mengikuti hari libur yang ditetapkan pemerintah
pada tahun pembelajaran bersangkutan.
11. Libur pada bulan ramadhan ditetapkan satu hari sebelum bulan
ramadhan dan dua hari pertama bulan ramadhan.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 265
12. Libur Idul Fitri berlangsung selama 12 hari kerja yang diatur
enam hari kerja sebelum Idul Fitri dan enam hari kerja sesudah
Idul Fitri.
C. Pengaturan Waktu Penilaian Pembelajaran.
Sesuai dengan sistem penilaian pembelajaran yang digunakan di
SMP Negeri 1 Mejayan, maka penilaian diatur sebagai berikut :
1. Ulangan harian, pelaksanaannya diatur dan dilaksanakan oleh
guru mata pelajaran masing-masing setelah menyelesaikan satu
KD atau lebih, dan difasilitasi oleh sekolah.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan setelah proses
pembelajaran berlangsung paling sedikit sembilan minggu dan
paling banyak 10 minggu sesuai dengan situasi dan kondisi dan
yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran menggunakan
jadwal tersendiri yang difasilitasi oleh sekolah.
3. Ulangan semester dilaksanakan paling lambat satu minggu
sebelum semester gasal berakhir, dilaksanakan oleh guru mata
pelajaran dengan menggunakan jadwal tersendiri yang
difasilitasi oleh sekolah.
4. Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan paling lambat satu
minggu sebelum semester genap berakhir, dilaksanakan oleh
guru mata pelajaran dengan menggunakan jadwal khusus yang
difasilitasi oleh sekolah.
5. Uji kompetensi dilaksanakan setelah penilaian Ulangan semester
dan Ulangan kenaikan kelas.
6. Ujian sekolah dilaksanakan antara minggu ketiga bulan April
dan paling lambat minggu ketiga bulan Mei atau menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi, dilaksanakan oleh sekolah bersama-
sama guru dan komite.
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 266
7. Ujian Nasional dilaksanakan antara minggu pertama Mei dan
paling lambat minggu ketiga Mei, atau menyesuaikan dengan
jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah, dilaksanakan oleh
Badan Stándar Nasional Pendidikan ( BSNP ) bersama
Komponen sekolah.
Tabel kalender per semester :
SEMESTER I
No
Bulan
JM
HE
HEF
UTS/
UAS
LU
LHB
LS
LPP
LHR
Jml
1. Juli 2017 2 12 - 2 12
2. Agustus 4 20 6 4 1 31
3. Sept. 5 19 6 4 1 30
4. Oktober 4 24 1 5 1 31
5. Nopember 4 26 - 4 30
6. Desember 5 3 5 6 4 1 12 31
Jumlah 24 104 11 13 23 4 12 165
SEMESTER II No
Bulan
JM
HE
HEF
UTS/UN
UKK//US
LU
LHB
LS
LP
LHR
Jml
1. Jan. 2018 4 25 - - 5 1 31
2. Peb. 4 24 4 28
3. Maret. 5 20 6 4 1 31
4. April 4 17 6 5 2 30
5. Mei 4 8 2 10 4 3 4 31
6. Juni 5 - 15 4 1 10 30
7. Juli 3 - 3 13 16
Jumlah 30 107 17 22 31 8 23 4 197
Keterangan .
HE : Hari Efektif
HEF : Hari Efektif Fakultatif
LU : Libur mum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 267
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya
PENUTUP
ii. Kesimpulan
Seperti telah diuraikan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dalam rangka itu maka penguatan pendidikan karakter
bangsa merupakan sesuatu yang mutlak dilaksanakan. Upaya
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian
kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius,
jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb.
perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan
cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya
perlu ditumbuh dan kembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya
merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala
sekolah. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan
oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian
BAB V
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 268
yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada
intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di
tingkat sekolah (KURIKULUM 2013), seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat
dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-
mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak
budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan
mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang
diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik
melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya
sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini
merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui
berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula
melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan
pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam
kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya
sekolah.
iii. Saran
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan
seiring dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam
pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran
Kurikulum 2013 SMPN 1 Mejayan 269
yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter
bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan
peserta didik. Kurikulum 2013 yang diarancang untuk melahirkan
generasi emas dalam 100 tahun kemerdekaan Indonesia dengan
Pendekatan saintifiknya harus dilaksanakan dengan kesungguhan oleh
guru karena akan menhasilkan anak Indonesia yang tidak hanya
cerdas secara akademis namun juga memiliki attitude dan ketrampilan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan
pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas
produk peserta didik dari SMP Negeri 1 Mejayan memiliki ahklak budi
mulia dan kualitas penguasaan IPTEK sebagai pencerminan sebagai
bangsa yang besar.