Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana isi UU Republik Indonesia tahun 2009 menyatakan bahwa
mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum pertambangan
Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang
banyak, maka dari itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi
nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyatsecara berkeadilan.
Oleh karena seluruh sumber daya alam adalah milik negara dan di olah oleh
negara maka seluruh aktivitas pertambangan sangat ketat dalam praktiknya berada di
bawah naungan kementrian ESDM(Energi dan Sumber Daya Mineral). Aktivitas
pertambangan dilakukan oleh perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara
sesuai dengan izin yang diberikan.
Berdasarkan UU Republik Indonesia No.19 tahun 2003 Tujuan pendirian
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah untuk memberikan sumbangan bagi
perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara.
Dididirikannya BUMN adalah mengejar keuntungan untuk menyelenggarakan
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan
memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, menjadi perintis kegiatan-
kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, serta
turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi dan masyarakat.
Adanya kehidupan perusahaan besar ditengah-tengah masyarakat
memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat lokal karena turut membangun
2
perekonomian. Pada dasarnya keberadaan suatu perusahaan di suatu daerah akan
mendorong pertumbuhan kegiatan sosial ekonomi masyarakat sekitar, tetapi karena
berasal dari luar masyarakat dengan model usaha yang berbeda maka kesenjangan
pola hidup antar perusahaan, pendatang dan masyarakat lokal semakin tinggi.
PT. Aneka Tambang UBPE Pongkor adalah salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pengolahan emas. PT Antam UBPE Pongkor
beroperasi ditengah-tengah masyarakat Kec.Nanggung Kab. Bogor. Jarak dari Kota
Bogor menuju Kec. Nanggung menempuh 60 km. Kec. Nanggung terdiri dari 11
desa yaitu Cisarua, Curug Bitung, Malasari, Bantar Karet, Hambaro, Kalongliud,
Nanggung, Parakan Muncang, Pangkal Jaya, Sukaluyu, dan Batu Tulis yang
menempati wilayah seluas 13.525.248 Ha. Menurut Kanit I Polsek Kec.Nanggung
bapak ma’ruf Setiadi 90% masyarakat Kec Nanggung berprofesi sebagai PETI
(Penambang Tanpa Izin).
Aktivitas PETI (Penambang Tanpa Izin ) mulai ramai bersamaan dengan
berdirinya PT. Aneka Tambang UBPE Pongkor pada tahun 1991, sebelumnya
masyarakat Kec. Nanggung adalah masyarakat petani dan pedagang. Masyarakat
Kec. Nanggung tidak mengetahui adanya potensi sumber daya mineral dan tidak
memiliki pengetahuan ataupun teknologi dalam mengolah sumber daya tersebut
karena mata pencaharian utama nya adalah bertani dan berdagang. Sejak dibukanya
PT. Aneka Tambang UBPE Pongkor sampai saat ini aktivitas PETI (Penambang
Tanpa Izin) terus berjalan. Aktivitas PETI dilakukan tanpa adanya Standar
Operasional dan alat pengaman, seluruh aktivitas dilakukan secara tradisional.
Pengolahan emas yang dilakukan PETI (Penambang Tanpa Izin) tidak berorientasi
pada lingkungan dimana limbah hasil operasi dibuang langsung kesungai Cikaniki
yang sehari-harinya digunakan oleh masyarakat Kec.Nanggung tanpa melalui proses
penguraian limbah terlebih dahulu. Padahal dalam mengolah emas digunakan sianida
dan merkuri ber tong-tong yang berdampak buruk pada kesehatan. Pada akhirnya
aktivitas penambang tanpa izin menimbulkan konflik antara PT. Aneka Tambang
UBPE Pongkor dengan masyarakat karena penindakan atas aktivitas tersebut.
3
Sebagai perusahaan BUMN PT Antam UBPE Pongkor berkewajiban menjalankan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat guna membangun kesejahteraan dan
diharapakan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada aktivitas
penambangan tanpa izin dengan membuat alternatif peralihan mata pencaharian.
CSR(Corporate Social Responsibility) menurut Kotler dan Nancy (2005:210)
didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian
sumberdaya perusahaan. CSR(Corporate Social Responsibility) di atur ke dalam
UUNo.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 & UU No.25 tahun
2007 tentang Penanaman Modal pasal 15,17 & 34.UU tersebut mengatur kewajiban
perusahaan dalam melaksanakan Kegiatan CSR (Corporate Social
Responsibility)sebagai bentuk tanggung jawab social perusahaan atas aktivitas
operasional yang dilakukan. Sanksi pembekuan kegiatan usaha siap ditanggung
perusahaan yang tidak menjalankan CSR. Melalui aktivitas CSR (Corporate Social
Responsibility) perusahaan menjalin hubungan baik dengan, membangun kehidupan
perekonomian dan pembangunan masyarakat sehingga dapat memperoleh goodwill
dari masyarakat.
Berdirinya PT. Aneka Tambang UBPE Pongkor berpengaruh pada kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan program kegiatan CSR(Corporate Social
Responsibility) yang berpedoman pada 4 mata angin yaitu dalam bidang kesenian,
pendidikan, ekonomi,dan budaya PT. Aneka Tambang UBPE Pongko rmerangkul
masyarakat Kec. Nanggung dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan pem
bangunan daerah.
Implementasi CSR Antam Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor
dituangkan ke dalam rancangan master plan dengan periode lima tahun karena
kesadaran bahwa kehadiran PT Antam UBPE Pongkor berada ditengah- tengah
masyarakat bukan semata-mata sebagai entitas perusahaan melainkan juga sebagai
bagian dari entitas sosial yang hidup berdampingan dan saling mempengaruhi dengan
masyarakat di sekitarnya.
4
Program CSR (Corporate Social Responsibility)PT Aneka Tambang UBPE
Pongkor disesuaikan sejalan dengan fase tahapan penambangan. Setiap unit memiliki
fase yang berbeda bergantung pada aktivitas tambang yang dilakukan baik itu tahap
eksplorasi, yaitu tahap pencarian kandungan mineral. Operasional dimana tambang
mulai melakukan aktivitas produksi. Penutupan tambang ketika kadar mineral sudah
habis dan paska penutupan tambang. Penetapan program CSR yang seiringan dengan
tahapan penambangan merupakan timeline Progam CSR (Corporate Social
Responsibility) yang terintegrasi dalam jangka waktu secara terus - menerus mulai
dari eksplorasi sampai dengan paska tambang.
Gambar 1.1
Kurva Fungsi Program Unggulan CSR dengan tahap Penambangan
5
Sumber : Master plan Corporate Social Responsibility PT Antam UBPE Pongkor
Berdasarkan kurva tersebut dapat diketahui bahwa program CSR yang
dilakukan PT Aneka Tambang UBPE Pongkor berada pada tahapan penambangan
konstruksi dan operasi yang mana fungsi program CSR nya berada pada masa stabil.
Dikatakan stabil karena komposisi aspek Relations (hubungan dengan masyarakat) ,
Service (Pemberian sarana kepada masyarakat), dan Empowerment (Pemberdayaan
masyarakat) hampir setara dan mulai mengembangkan pemberdayaan masyarakat
sebagai persiapan untuk membangun ekonomi masyarakat dalam memasuki masa
penutupan tambang.
Perusahaan yang memperlakukan masyarakat dengan baik akan
meningkatkan kelompok mereka sebagai sebuah bentuk manajemen yang berkualitas.
Tanggung jawab sosial diperlukan untuk menciptakan keseimbangan, keberlanjutan
6
hidup dan hubungan kemitraan yang saling timbal balik antara perusahaan dengan
masyarakat.
Sebagai tanggung jawab departemen Community development PT. Aneka
Tambang UBPE Pongkor terus melakukan Kegiatan CSR yang di maksudkan sebagai
bentuk itikad baik antara perusahaan dengan warga sekitar. Berikut adalah program
CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang
UBPE Pongkor.
Tabel 1.1: Program CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Aneka
Tambang UBPE Pongkor
Program Strategi Implementasi
1. Mengembangkan
program agroeduwisata
di empat desa
2. Mendukung kegiatan
konservasi yang
dilakukan pihak lain
3. Menguatkan
kemandirian
kelembagaan institusi
ekonomi lokal yang
berbasiskan komoditas
lokal
4. Meningkatkan akses
pelayanan kualitas dan
kesehatan ibu dan anak
di Kec. Nanggung Kab.
Bogor
1. Melakukan pengembangan multistakeholder
forum yang didukung oleh pemda, NGO(Non
Government Organization)local, NGO (Non
Government Organization) international,
perhutani, Departemen kehutanan,
masyarakat lokal, dan PT Antam UBPE
Pongkor untuk pengembangan lebih lanjut
dari Pongkor Paska Tambang.
2. Mengintegrasikan program community
development dan program kampanye anti
PETI, dimana diarahkan untuk kemandirian
kelompok masyarakat. Oleh karena itu perlu
kiranya dibangun dan dikembangkan
kelompok-kelompok masyarakat.
3. Melakukan studi dengan mengajak kerjasama
dengan konsultan/perguruan tinggi
7
Sumber : Master plan Corporate Social Responsibility PT Antam UBPE Pongkor
PT. Aneka Tambang UBPE Pongkor menjalankan program CSR sesuai
dengan masterplan yang ada dengan harapan dapat membangun sosial dan ekonomi
masyarakat. Dalam mewujudkan program unggulan dalam CSR, PT Antam UBPE
Pongkor membaginya dalam tiga bidang yakni;
1. Community Development (Pengembangan masyarakat) meliputi pembinaan
hubungan dengan stakeholder, peningkatan ekonomi masyarakat, pelestarian
budaya serta bidang sosial budaya lainnya.
2. Program Kemitraan (PK), berupa bantuan modal usaha
3. Bina Lingkungan (BL), usaha peningkatan kesejahteraan meliputi :
pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana/prasarana umum, sarana ibadah,
bencana alam, dan pelestarian alam.
Sumber dana untuk PKBL diambil dari penyisihan laba bersih maksimal
sebesar 2%. Sedangkan untuk anggaran program Community Devlopment dimasukkan
sebagai biaya. Program Community Development Menggunakan anggaran yang berasal
dari biaya operasional perusahaan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Antam UBPE Pongkor melaksanakan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai Peraturan Menteri BUMN
nomor 05/MBU/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN nomor 05/MBU/2007
ruang lingkup Program Kemitraan(PK) meliputi sektor industri , sektor perdagangan,
sektor pertanian, sektor peternakan, sektor perkebunan, sektor perikanan, sektor jasa, dan
lainnya. Sedangkan program Bina Lingkungan(BL) meliputi bantuan korban bencana
alam, bantuan pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan
prasarana dan /atau sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam.
Dengan fase pertambangan yang sedang mempersiapkan kepada tahap
penutupan PT Antam UBPE Pongkor berusaha membuat alternatif mata pencaharian
5. Program penyusunan
baseline data
8
masyarakat yang bergantung pada kegiatan pertambangan kepada kegiatan ekonomi
mandiri dimana salah satunya adalah melalui sektor budaya dengan menjadikan Kec.
Nanggung sebagai salah satu objek wisata budaya. Melalui program bina lingkungan
PT Antam UBPE Pongkor mengadakan berbagai pelatihan untuk mengembangkan
potensi lokal. Sepanjang tahun 2014 PT Antam UBPE Pongkor melaksanakan
beberapa pelatihan diantaranya pelatihan budidaya salak, dan budidaya jambu kristal.
Pelatihan budidaya salak dan jambu kristal dilaksanakan dengan mengirim 10
orang masyarakat Kec. Nanggung sebagai wakil dari masing –masing desa yang
dikirim ke Yogya untuk belajar, kemudian dibekali dengan bibit-bibit sala dan jamu
kristal tetapi sampai saat ini belum berlanjut.
Selain itu di adakan pelatihan pembuatan karya seni dengan menggunakan
bahan utama batu cadas. Batu cadas meruapakan salah satu batuan yang mudah
ditemukan di Kec. Nanggung. Strukturnya yang mudah di bentuk membuat batu
cadas dapat menjadi salah satu hasil kreatifitas yang bernilai tinggi. Kerajinan batu
Cadas yang hanya dapat ditemukan di Kec. Nanggung dapat menjadi magnet
pendatang untung melihat potensi Kec.Nanggung. Pelatihan pembuatan karya seni
dengan bahan dasar batu cadas awalnya di lakukan dengan 10 orang masyarakat
Kec.Nanggung dengan harapan dapat mengembangkan potensi lokal sehingga dapat
menciptakan ekonomi mandiri. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut masing-
masing peserta diberikan pinjaman modal sebesar Rp 10.000.000. Sampai saat ini
telah berdiri 1 workshop karya seni batu cadas di desa Nanggung dengan 5 orang
pekerja. Tetapi sampai dengan pembuatan workshop dan pinjaman modal tidak ada
pendampingan lanjutan dari PT Antam UBPE Pongkor sehingga penjualan batu cadas
terbatas sebagai souvenir yang dibeli kembali oleh PT Antam UBPE pongkor atau
pesanan pada saat pameran. Oleh karena itu karya seni batu cadas Kec. Nanggung
belum memiliki pasar karena tidak adanya sarana pendampingan yang dilakukan PT
Antam UBPE Pongkor.
Hal tersebut pada akhirnya yang membuat masyarakat menyalah gunakan
sarana pelatihan sebagai jalan pencarian modal untuk melakukan kegiatan
9
penambangan tanpa izin karena keuntungannya yang jauh lebih besar. Kegiatan
pelatihan yang awalnya dilaksanakan untuk mengasah keterampilan masyarakat
untuk hidup mandiri tidak berjalan sebagai mana mestinya hanya sebatas menambah
wawasan belum sampai dengan aplikasi yang dapat menciptakan usaha dalam
membentuk ekonomi mandiri.
Oleh sebab itu penulis ingin melakukan penelitian terkait program CSR yang
dilakukan oleh PT Antam UBPE Pongkor untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kec.Nanggung dengan menitik beratkan pada kegiatan bina lingkungan
yang dituangkan kedalam Judul “Implementasi Program Kegiatan Bina
Lingkungan Dalam Bidang Pelatihan PT.Antam UBPEPongkor” .
Eksplorasi menggunakan metode penelitian kualitatif yang melihat subjek
penelitian sebagaimana mestinya pada situasi sebenarnya di lapangan yang berupa
pengalaman inderawi dan batin yang didasari dengan paradigma konstruktivisme
untuk mempertahankan kenyataan yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian yang di sampaikan dalam latar belakang penelitian
diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut untuk
memahami pengalaman individu mengenai program CSR (Corporate Social
Responsibility) Bina Lingkungan PT Antam UBPE Pongkor dalam bidang
pelatihan :
1. Bagaimana Implementasi kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility)
PT Antam UBPE Pongkor melalui program Bina Lingkungan dalam bidang
pelatihan ?
10
2. Mengapa Program Bina Lingkungan dalam bidang pelatihan yang di
laksanakan oleh PT Antam UBPE Pongkor belum bisa menciptakan
alternatif mata pencaharian masyarakat?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi program Bina Lingkungan di PT Antam UBPE
Pongkor
2. Untuk Mengetahui penyebab hambatan program bina lingkungan PT Antam
UBPE Pongkor dalam menciptakan alternatif mata pencaharian masyarakat.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Aspek Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembandingan antara
teori dengan kondisi sebenarnya secara langsung dilapangan. Dan diharapkan
dapat memberikan sumbangan ke ilmuan dalam memperkaya literatur aplikasi
dari teori komunikasi dan CSR (Corporate Social Responsibility) pada disiplin
ilmu komunikasi, sehingga dapat menjadi acuan pada penelitian yang akan
datang.
1.4.2 Aspek Praktis
Menjadi parameter keberhasilan implementasi program CSR (Corporate
Social Responsibility) Bina Lingkungan (BL) PT AntamTbk UBPE Pongkor
dengan meninjau peranan departemen CSRsehingga dapat mengkaji program
CSR (Corporate Social Responsibility) PT AntamTbk UBPE Pongkor agar
bermanfaat bagi masyarakat Kec.NanggungKab. Bogor dalam membangun sosial
11
– ekonomi masyarakat Kec Nanggung untuk memperoleh peningkatan
kesejahteraan.
1.5 Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian memuat langkah-langkah sistematis yang dilakukan
peneliti sejak di mulai sampai dengan penyusunan laporan akhir sehingga dapat
mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut :
1.5.1 Tahap Pra Penelitian
1. Menetapkan topik sebagai bahan penelitian
2. Melakukan riset dan mengumpulkan data yang dibutuhkan
3. Menyusun proposal penelitian berupa rancangan penelitian berdasarkan
Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Telkom
University
4. Mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing
1.5.2 Tahap Penelitian
penelitian menggunakan teknik observasi partisipatif pasif dengan metode
wawancara yang tidak berstruktur. Penelitian dilakukan secara langsung melihat
situasi, mengumpulkan seluruh data yang ada dilapangan baik berupa informasi
yang diperoleh dari wawancara dengan narasumber, dokumentasi kondisi lokasi
dan aktivitas, serta data-data terkait program CSR(Corporate Social
Responsibility)Bina lingkungan PT Antam UBPE Pongkor di bidang pelatihan
dan kondisi lingkungan sosial ekonomi masyarakat Kec.Nanggung yang
diperoleh dari PT Antam UBPE Pongkor, kantor Kecamatan, dan kantor Desa
setempat.
12
1.5.3 Tahap Analisis Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian terkumpul maka peneliti
melakukan analisis data dan menentukan teknik analisis yang dipakai untuk
mengolah data sehingga diperoleh hasil penelitian yang utuh dan akurat.
1.5.4 Tahap Membuat Simpulan
Membuat ringkasan berdasarkan esensi dari keseluruhan penelitian degan
menegaskan hasil penelitian yang dihubungkan dari hasil penelitian dan
pengalaman individu berdasarkan fakta.
1.6 Lokasi & Periode Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kec. Nanggung Kab. Bogor sebagai kawasan
target ring-1 program bina lingkungan CSR PT Antam UBPE Pongkor, kantor
CSR(Corporate Social Responsibility) PT Antam UBPE Pongkor, rumah penduduk
Kec.Nanggung, Kantor Kecamatan Nanggung, Kantor desa, rumah warga, workshop
karya seni batu cadas, balai pertemuan desa Curug Bitung dan Malasari.
Tabel 1.2: Periode Penelitian
No Kegiatan Bulan ke:
8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengumpulan data
2 Penyusunan Proposal
3 Penyusunan instrumen
4 Pengajuan Proposal
5 Bimbingan
13
6 Seminar Proposal
7 Penyempurnaan Laporan
8 Pengumpulan data
9 Analisis data
10 Penyusunan skripsi
11 Bimbingan
12 Sidang skripsi
13 Penyempurnaan Laporan
Sumber: Peneliti