7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan gangguan pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik pada level >140 mmHg dan tekanan darah diastolik pada level >90 mmHg (Black & Hawks, 2014). Menurut American College of Cardiology (ACC) tahun 2017 nilai normal tekanan darah adalah < 120 mmHg pada tekanan sistolik dan < 80 mmHg pada tekanan diastolik. Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik muda maupun tua (Pudiastuti, 2013). Berdasarkan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, prevalensi hipertensi dari populasi dewasa sebesar 35% di negara maju sedangkan di Negara berkembang sebesar 40%. Diprediksi prevalensi hipertensi pada tahun 2025 mendatang mengalami peningkatan sebesar 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000 menjadi 1,15 milyar kasus. Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan Departemen Kesehatan Indonesia pada tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% yang diderita mulai dari usia 18 tahun ke atas. Berdasarkan Riskesdas Provinsi Jawa Timur prevalensi penyakit hipertensi sebesar 26,2%. Sedangkan untuk prevalensi penyakit hipertensi paling tinggi sebesar 62,4% dialami pada usia ≥ 75 tahun (BPPK Kemenkes, 2013). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2016, dari 77.391

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan gangguan pembuluh darah dan jantung yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke

jaringan. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik pada level

>140 mmHg dan tekanan darah diastolik pada level >90 mmHg (Black & Hawks,

2014). Menurut American College of Cardiology (ACC) tahun 2017 nilai normal tekanan

darah adalah < 120 mmHg pada tekanan sistolik dan < 80 mmHg pada tekanan

diastolik. Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena penyakit ini termasuk

penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik muda maupun

tua (Pudiastuti, 2013).

Berdasarkan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, prevalensi

hipertensi dari populasi dewasa sebesar 35% di negara maju sedangkan di Negara

berkembang sebesar 40%. Diprediksi prevalensi hipertensi pada tahun 2025

mendatang mengalami peningkatan sebesar 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000

menjadi 1,15 milyar kasus. Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan

semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan Departemen Kesehatan

Indonesia pada tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% yang

diderita mulai dari usia 18 tahun ke atas. Berdasarkan Riskesdas Provinsi Jawa Timur

prevalensi penyakit hipertensi sebesar 26,2%. Sedangkan untuk prevalensi penyakit

hipertensi paling tinggi sebesar 62,4% dialami pada usia ≥ 75 tahun (BPPK Kemenkes,

2013). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2016, dari 77.391

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

2

orang yang melakukan pengukuran tekanan darah di sebuah layanan kesehatan,

didapatkan hasil sebesar 34,41% atau 26.627 orang dikategorikan dalam hipertensi.

Dari jumlah tersebut penderita hipertensi pada perempuan sebanyak 22.774 orang,

sedangkan pada laki-laki sebanyak 3.853 orang. Berdasarkan data di atas masalah

hipertensi masih begitu besar dialami oleh perempuan dari pada laki-laki sehingga

dengan besarnya angka hipertensi maka dibutuhkan daya dan upaya lebih untuk dapat

mengatasi masalah tersebut.

Peningkatan prevalensi hipertensi di masyarakat secara epidemiologis

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peningkatan usia dan obesitas, Faktor resiko

hipertensi yang lain adalah merokok, penggunaan alkohol, dan aktivitas fisik yang

kurang (WHO, 2016). Individu dengan riwayat keluarga hipertensi maka 2 kali lebih

besar untuk menderita hipertensi dari pada individu yang tidak mempunyai riwayat

keluarga hipertensi. Individu dengan orang tua yang memiliki riwayat hipertensi, maka

pada usia muda memiliki faktor resiko hipertensi yang lebih tinggi. Meningkatnya

hipertensi seiring dengan pertambahan usia, obesitas juga menjadi faktor resiko

hipertensi karena lemak di dalam tubuh dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh

darah sehingga dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah (Black & Hawks,

2014). Menurut penelitian Rysz, Michalska, Pencina, et al (2014) tingkat pengetahuan

dan kesadaran penderita hipertensi dalam melakukan pola hidup sehat masih kurang.

Salah satu upaya untuk mengatasi tingginya prevalensi hipertensi dapat dilakukan

dengan meningkatkan kesadaran pasien untuk mengidentifikasi faktor resiko serta

melakukan manajemen preventif (Pradono, 2013). Menurut penelitian Darmadi (2013),

menjelaskan bahwa seorang pegawai menghabiskan waktu di kantor selama kurang

lebih delapan jam dalam satu hari selama satu minggu, banyak yang tidak melakukan

kebiasaan aktifitas fisik secara teratur dengan alasan tidak ada waktu untuk

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

3

melakukannya. Seseorang yang tidak aktif dalam aktifitas fisik memiliki resiko 30-50%

lebih besar untuk mengalami hipertensi.

Menurut penelitian sebelumnya tentang prevalensi, kesadaran, pengobatan,

kontrol dan faktor resiko yang berhubungan dengan hipertensi di China. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran hipertensi sebesar 67,43%, ada

perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita (62,15% vs 73,25%, P < 0,0001).

Responden yang tinggal dipedesaan memiliki tingkat kesadaran yang lebih rendah.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor resiko hipertensi yaitu usia, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, kelebihan berat badan, obesitas, riwayat keluarga,

merokok, penggunaan alkohol, penggunaan garam yang berlebihan, dan diabetes

(Yung, Yan, Tang, et al, 2016). Menurut penelitian Aung, Lorga, Srikrajang, et al (2018)

tentang menilai kesadaran dan pengetahuan tentang hipertensi di Thailand, hasil

penelitian menunjukkan bahwa sebesar 27,52% dari peserta terdidentifikasi tekanan

darah tinggi dengan 15,10% hipertensi, 12,42% prehipertensi. Dari kesadaran hampir

setengah dari peserta menjawab mereka belum pernah mendengar tentang hipertensi,

lebih dari 80% menjawab bahwa tidak sepenuhnya memahami hipertensi, 97% tidak

tahu apakah mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Tingkat keparahan hipertensi berkaitan dengan adanya dan besarnya faktor

resiko, serta lamanya keberadaan faktor resiko, dan terdapat penyakit yang menyertai.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor resiko yang menyebabkan hipertensi

sehingga dapat mengetahui akar permasalahannya. Dengan mengetahui akar

permasalahannya petugas kesehatan dapat memberikan penatalaksanaan yang tepat.

Tingkat keparahan hipertensi bergantung pada penyebab pokoknya, faktor-faktor

personal dan lingkungan, serta durasi status penyakit yang menyertai (Black & Hawks,

2014). Jika hipertensi mengenai karyawan Universitas Muhammadiyah Malang tentu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

4

akan mengganggu aktifitas dan kinerjanya dalam mengemban tugas dan tanggung

jawab dalam melaksanakan tugas apalagi disertai dengan komplikasi dari hipertensi

seperti stroke, penyakit jantung, dan ginjal (Darmadi, 2013). Hasil wawancara dari

beberapa karyawan didapatkan bahwa rata-rata karyawan memiliki kebiasaan merokok.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Kesadaran dan Faktor Resiko yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada

Karyawan Universitas Muhammadiyah Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

yaitu

1. Bagaimanakah kesadaran dan faktor resiko yang berhubungan dengan hipertensi

pada Karyawan Universitas Muhammadiyah Malang?

2. Adakah hubungan antara kesadaran dan tekanan darah pada Karyawan

Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran dan

faktor resiko, serta hubungan kesadaran dengan tekanan darah pada Karyawan

Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kesadaran tentang hipertensi pada Karyawan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

5

b. Mengidentifikasi faktor resiko hipertensi pada Karyawan Universitas

Muhammadiyah Malang.

c. Menganalisis hubungan kesadaran dengan tekanan darah pada Karyawan

Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Perawat

Dapat memberikan informasi kepada perawat tentang kesadaran dan faktor

resiko yang berhubungan hipertensi sehingga dapat memberikan intervensi

yang tepat sehingga tidak dapat menimbulkan keparahan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang

pembelajaran ilmu keperawatan sehingga dapat dijadikan bahan referensi

pembelajaraan mahasiswa ilmu keperawatan.

1.4.3 Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan pengetahuan dibidang ilmu keperawatan tentang

kesadaran dan faktor resiko yang berhubungan dengan hipertensi.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya

dalam melakukan penelitian sehingga menjadikan penelitian yang lebih

bermutu dan berkualitas.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

6

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian ini terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian

sebelumnya. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian Sengul et al (2016) yang berjudul Changes in hypertension prevalence, awareness,

treatment, and control rates in Turkey from 2003 to 2012. Penelitian ini bertujuan untuk

menilai epidemiologi saat hipertensi, termasuk prevalensi, kesadaran kondisi,

pengobatan, dan kontrol. Sampel penelitian adalah orang dewasa di turki. Hasil dari

penelitian ini secara keseluruhan, 54,7% pasien hipertensi menyadari diagnosis

mereka pada tahun 2012 dibandingkan dengan 40,7% pada tahun 2003. Tingkat

pengobatan hipertensi meningkat dari 31,1% pada tahun 2003 menjadi 47,4% di

2012, dan tingkat kontrol hipertensi meningkat dari 8,1% di tahun 2003 menjadi

sebesar 28,7% pada tahun 2012. Variabel bebas penelitian ini yaitu prevalensi,

kesadaran, pengobatan, dan kontrol, variabel terikat penelitian ini adalah Hipertensi.

perbedaannya yaitu variabel bebas faktor resiko hipertensi.

2. Penelitian Heriziana (2017) yang berjudul Faktor Resiko Kejadian Penyakit Hipertensi

Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Basuki

Rahmat. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara faktor riwayat

keluarga dan kejadian hipertensi dengan nilai p value = 0,023, ada hubungan antara

jenis kelamin dan kejadian hipertensi dengan nilai p value = 0,012, ada hubungan

antara kebiasaan merokok dan kejadian hipertensi dengan nilai p value = 0,021, ada

hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan nilai p value =

0,044, ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian hipertensi dengan nilai p

value = 0,030. Variabel bebas pada penelitian ini adalah faktor resiko sedangkan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53431/2/BAB I.pdf · Prediksi ini berdasarkan angka kejadian hipertensi dan semakin bertambahnya penduduk saat ini. Berdasarkan

7

variabel terikat yaitu hipertensi. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu variabel bebas

kesadaran.

3. Penelitian Aung et al (2018) yang berjudul Assessing awareness and knowledge of

hypertension in an at-risk population in the Karen ethnic rural comunity, Thasongyang, Thailand.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penyebaran hipertensi diseluruh

kelompok umur, prevalensi hipertensi, dan faktor resiko lain untuk penyakit

kardiovaskular. Hasil penelitian ini menunjukkan sebesar 27,52% dari peserta

terdidentifikasi tekanan darah tinggi dengan 15,10% hipertensi, 12,42%

prehipertensi. Dari kesadaran hampir setengan dari peserta menjawab mereka

belum pernah mendengar tentang hipertensi, lebih dari 80% menjawab bahwa tidak

sepenuhnya memahami hipertensi, 97% tidak tahu apakah mereka memiliki tekanan

darah tinggi. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kesadaran dan pengetahuan,

variabel terikat adalah hipertensi. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu variabel

bebas faktor resiko.