Upload
lephuc
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang
Pembentukan Dinas Daerah, dimana Dinas Kesehatan wajib menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja tahunan. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor dan program/kegiatan melalui indikator kinerja (parameter)
yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Adapun sumber dana Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014
berasal dari APBD Kabupaten Bogor, APBD Propinsi dan APBN tahun anggaran 2014.
Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan
pelayanan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung
keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014.
Indikator kinerja Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa
output dan atau outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan
(input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor/APBD
Propinsi/APBN, indikator keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar
Pengesahan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014. Gambaran
pengukuran kinerja Dinas Kesehatan tahun 2014
dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014,
disajikan dalam diagram 1.1.
2 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran Kinerja
Metode penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor secara umum
mengacu pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Dalam pengukuran kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
tahun 2014 ini menggambarkan indikator kinerja output (grand output) atau outcome pada
program/kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor selama tahun 2014
sesuai dengan penetapan indikator kinerja yang ditetapkan pada dokumen Penetapan
Kinerja (Tapkin) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014.
1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI
1.2.1. Tugas Pokok
Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan
Dinas Daerah. Tugas Pokok Dinas Kesehatan adalah membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan
dan tugas pembantuan.
1.2.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan
Program
Kegiatan
Pengukuran Kinerja
Sasaran Dinas Kesehatan
Tahun 2014
LAKIP Dinas Kesehatan
TAHUN 2014
Sasaran Strategis Kab . Bogor 2014
Indikator Kinerja
IK : Input,Output/
Outcome
3 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
1.2.3. Susunan Organisasi
Susunan dan tugas unsur organisasi Dinas Kesehatan, berdasarkan Perda
Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Organisasi Dinas
Kesehatan, terdiri atas :
1. Kepala Dinas (dr.Hj.Camalia W Sumaryana, MKM)
2. Sekretariat (Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM), membawahi :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan (Dini Priyantini, SKM)
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (H. Mardani, SPd, MM)
c. Sub Bagian Keuangan (Rahmi Winandari, SKM.M.Kes)
3. Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (Ir. Sri Basuki Dwi Lestari, MKM),
membawahi :
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (M. Lintang, SKM, MKes)
b. Seksi Promosi Kesehatan (Arihni, SKM, MKM)
c. Seksi Data dan Informasi Kesehatan (Maryam, Bsc)
4. Bidang Pelayanan Kesehatan (Dr. Dini Susanti Hasan Toto), membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan (dr. Agus Fauzi)
b. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
(Runny R. P, S.Si, Apt)
c. Seksi Pelayanan Upaya Kesehatan (Dra. Fernandez Itha, Apt)
5. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, (Drg Rosnila Davy Siregar) membawahi :
a. Seksi Gizi (Dewi Dwinurwati, SKM, MKM)
b. Seksi Kesehatan Ibu, Anak & Keluarga Berencan (dr. Fusia Meidiawati, MHKes)
c. Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia (Nova Linda, SKM)
6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
(dr. Eulis Wulantari, M.Epid), membawahi :
4 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
a. Seksi Penyehatan Lingkungan (Didik Supriyono, SKM. MKes)
b. Seksi Pemberantasan Penyakit (dr. Sri Irianti w)
c. Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi (dr. Evawangi )
7. UPT ; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Secara lengkap susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor digambarkan dalam
diagram 1.2.
Diagram 1.2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
(Sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2008)
Sub. Bag. Program
Pelaproan
Sub. Bag. Umum &
Kepegawaian
Sub. Bag. Keuangan
Dini Priyantini,SKM
H. Mardani, SPd, MM
Rahmi. W SKM, MKes
Kelompak Jabatan Fungsional
Wayan Sri Agustini, M.kes
dr.Hj. Camalia W Sumaryana, MKM
Bidang Binkesmas
Drg Rosnila Davy S
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dr. Dini S.Hasan Toto
Bidang Promkes & SDK
Ir. Sri Basuli Dwi Lestari, MKM
Bidang P2PKL
Dr. Eulis W, M.Epid
Sie.Promkes
Arihni, SKM.MKM
Sie PSDK
M.Lintang,SKM, MKes
Sie Yandasruj
Dr. Agus Fauzi
Sie PUK
Dra.Fernandez Itha, Apt.
Sie Farmasi&POM
Sie.Gizi
Sie
Kes.Remaja&Lansia
Novalinda, SKM
Sie KIA & KB
Dr. Fusia Meidiawati,MHKes
Dr. Evawangi
Sie P2M
Dr. Sri Irianti
Sie Peny. Lingkungan
Didik. Supriyono, SKM,MKes
Sekretaris
Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM
Maryam, Bsc
Sie Data & SIK
Runny.R.P, S.Si, Apt
Dewi Dwi N, SKM.M.Kes
UPT
Kepala Dinas
5 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
1.3. ASPEK STRATEGIS YANG BERPENGARUH
Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014 terutama :
1.3.1. Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi antara
lain pendidikan, daya beli dan lingkungan yang tidak sepenuhnya dapat diintervensi oleh
sektor kesehatan. Indikator yang digunakan untuk dapat menggambarkan derajat kesehatan
adalah :
Tabel 1
Indikator Derajat Kesehatan di Kabupaten Bogor
NO Indikator Derajat Kesehatan Angka
1
2
3
Angka Kematian Ibu ( AKI )
Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Harapan Hidup ( AHH )
359/100.000 KH (SDKI 2012 )
41,82/1000 KH ( BPS Kab
Bogor dari 2009 - 2013 )
70,00 ( BPS 2009-2013 )
1) Angka Kematian Bayi
Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat, kondisi AKB meskipun lambat menunjukkan
kecenderungan menurun. Untuk mengurangi AKB yang masih tinggi di Kabupaten Bogor
dan untuk mencapai target MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, maka
pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya perlu ditingkatkan karena hal ini
disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu
perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat
juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap
infeksi penyakit.
6 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Angka kematian neonatal berdasarkan SDKI 2007 yaitu sebesar 19 per 1.000
kelahiran hidup, sedangkan target nasional (2014) : 15 per 1.000 kelahiran hidup (RPJMD
2010-2014).
Bila dilihat dari jumlah data kematian neonatal, bayi dan balita di Kabupaten Bogor
berdasarkan pencatatan dari Data Dasar Kesehatan Anak yang dilaporkan oleh fasilitas
kesehatan/puskesmas yang ada pada tahun 2014 sebanyak 236 kasus, neonatal (0-6 hari)
sebanyak 161 kasus, neonatal (7 – 28 hari) sebanyak 19 kasus. Data laporan puskesmas
jumlah kematian bayi umur (29 hari – 11 bulan) sebanyak 36 yang terdiri dari 13 kasus
akibat Pneumonia, 4 kasus akibat Diare, dan 19 kasus akibat penyakit lainnya. Selain itu
jumlah kematian balita (12 – 59 bulan) sebanyak 20 yang terdiri dari ISPA 6 kasus, diare 2
kasus, DBD 5 kasus, penyakit lain-lainnya sebanyak 7 kasus. Jumlah kematian bayi
neonatal umur 0-28 hari dari Rumah Sakit pada tahun 2014 sebanyak 363 bayi dan umur 29
hari - < 1 tahun sebanyak 119 bayi.
Penyebab kematian bayi neonatal umur 0 – 28 hari berdasarkan laporan puskesmas
sebagian besar disebabkan oleh Asphyxia sebanyak 42 bayi, BBLR sebanyak 70 bayi,
Infeksi sebanyak 11 bayi, kelainan congenital sebanyak 28 bayi, Tetanus Neonatorum
sebanyak 5 bayi dan kematian disebabkan hal lainnya sebanyak 24 bayi. Oleh karena itu
kematian bayi dengan berbagai penyebabnya masih menjadi suatu masalah serius yang
masih tetap harus menjadi perhatian utama.
2) Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukkan jumlah
kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas pada 100.000 kelahiran hidup
dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Angka ini berguna untuk menggambarkan
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan
kesehatan terutama pada saat ibu hamil, melahirkan dan pada saat nifas. AKI khusus untuk
Kabupaten Bogor sampai saat ini belum ada, karena untuk menghitung AKI ini diperlukan
denominator 100.000 kelahiran hidup (KH). Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 1995, 36 % ibu hamil / bersalin mengalami komplikasi sewaktu hamil, bersalin
atau nifas dan 22 % komplikasi paling sering timbul pada waktu bersalin. Hasil survey BPS
Jawa Barat tahun 2003 menunjukan bahwa umumnya kematian ibu terjadi pada saat
melahirkan yaitu sebanyak 60,87 % sedangkan yang meninggal waktu nifas sebesar 30,43
% dan meninggal waktu hamil adalah 8,70 % ( Profil Kesehaatan Jawa Barat, Tahun 2005 ).
Penyebab tidak langsung yang berperan dalam tingginya AKI ini antara lain faktor
pendidikan ibu yang rendah, status gizi ibu yang kurang serta usia ibu saat hamil masih
terlalu dini.
7 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Kasus Kematian Ibu yang dilaporkan berdasarkan laporan puskesmas (SP3) pada
tahun 2014 sebanyak 71 terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 16 orang, kematian ibu
bersalin sebanyak 16 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 39 orang.
Pada penanganan kasus sering ditemukan Trias Tiga Terlambat yang akan
memperbesar angka kematian ibu diantaranya :
1. Terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan bagi kasus kegawat daruratan
obstetri.
2. Terlambat mencari tempat rujukan yang disebabkan oleh keadaan geografis dan
masalah transportasi.
3. Terlambat memperoleh penanganan yang adekuat ditempat rujukan karena
kurangnya sumber daya dan fasilitas kesehatan di pusat rujukan.
Melihat data-data di atas, permasalahan kematian ibu menjadi sangat kompleks
karena selain faktor dari penanganan langsung pada saat ibu melahirkan kematian ibu
disebabkan pula oleh faktor sosial ekonomi bahkan budaya masyarakat sehingga dalam
mengatasinya tidak hanya dibutuhkan peran sektor kesehatan saja namun juga keterlibatan
pihak-pihak lain yang terkait.
3) Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan.
Penilaian ini dilakukan dengan melihat kondisi status gizi penduduk golongan rawan gizi
yaitu anak-anak berumur dibawah lima tahun (balita), ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil
kegiatan pemantauan status gizi melalui Bulan Penimbangan Balita ( BPB ) tahun 2014
menunjukan ada sebesar 0,76 % balita termasuk dalam gizi dengan BB sangat kurang,
6,53 % balita dengan BB kurang, 91,05 % balita dengan BB normal dan 1,66 % balita
dengan BB lebih. Prevalensi balita dengan Kurang Energi Protein (KEP) yang diperoleh dari
penjumlahan balita dengan BB sangat kurang dan balita dengan BB kurang adalah sebesar
7,29 %.
Bila dibandingkan dengan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2013, balita
dengan BB sangat kurang (0,75 %) mengambarkan dalam kondisi yang tidak jauh berbeda,
Balita dengan BB kurang ( 6,78 %) mengalami penurunan sebesar 0,25 % dan BB normal
(91,02 %) sehingga mengalami peningkatan sebesar 0,03 %.
Dimana pada tahun 2014 untuk balita dengan BB sangat kurang masih dalam
keadaan kondisi tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 (0,75 %) sehingga permasalahan
gizi pada balita masih menjadi masalah utama yang harus tetap di ditangani.
8 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
4) Angka Kesakitan
Angka kesakitan di Kabupaten Bogor berdasarkan SUSENAS penduduk Kabupaten
pada tahun 2002 sebesar 19,08 % (SUSENAS 1999). Sementara menurut SDKI 2003 angka
kesakitan nasional sebesar 19,03 %.
Berdasarkan dari hasil laporan puskesmas di Kabupaten Bogor 2014 pola penyakit
terbanyak di Puskesmas pada bayi (0-28 hari) masih berkisar pada Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut tidak spesifik sebanyak 32.606 kasus (35,44 %), Nasofaringitis
Akut/Common Cold sebanyak 15.845 kaasus (17,22 %) dan Diare & Gastroenteritis
sebanyak 11.953 kasus (12,99 %) dari seluruh penderita sebanyak 92.004 kasus.
Penyakit-penyakit tersebut masih berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang
buruk, khususnya penyakit Infeksi Saluran Atas Akut yang pada tahun 2012 dan 2013
berada pada urutan pertama pola penyakit kelompok umur (0-28) hari dirawat jalan di
puskesmas. Sehingga perlu menjadi perhatian apakah hal ini termasuk juga dengan pola
asuh ibu terhadap anaknya. Pola penyakit terbanyak yang diamati di puskesmas juga
menurut kelompok umur bayi usia 29 hari - < 1 tahun yaitu Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut tidak spesifik (31,23 %), Penyakit nasofaringitis Akut (14,43 %) dan
Diare & Gastroenteritis (11,56 %) dari seluruh penderita sebanyak 74.654 kasus.
Demikian pula pada golongan umur 1-4 tahun dan 5-44 tahun rangking pertama
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik, sedangkan umur 45-69 tahun
yaitu penyakit Hipertensi Primer (Esensial) sebanyak 86.142 kasus (17,20 %) dan lebih dari
70 tahun rangking pertama adalah mendominasi lagi pada penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut tidak spesifik.
Frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sebanyak 7 kali terdiri dari 3 jenis KLB
(Keracunan Makanan sebanyak 5 kali, suspect flu burung sebanyak 1 kali dan campak
sebanyak 1 kali) yang menyerang 7 desa tersebar di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Parung
Panjang, Kemang, Cigombong, Citeureup, Gunung Putri dan Ciampea. Sedangkan lainnya
yang secara bergantian muncul/sporadis (peningkatan kasus potensi) adalah KLB DBD,
KLB Campak, Diare, Flu Burung, Chikungunya, Hepatitis dan Tetanus Neonatorum.
Berdasarkan data dan kejadian luar biasa di atas pola penyakit masih didominasi oleh
penyakit infeksi yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan, kasus penyakit seperti
TB Paru mulai menunjukkan peningkatan kembali (re-emerging disease) sedangkan
penyakit baru (new emerging disease) seperti HIV-AIDS perlu pula mendapatkan perhatian
yang utama.
Penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular meskipun berada pada urutan
bawah namun perlu peningkatan penanganannya seperti penyakit-penyakit pada gigi,
penyakit-penyakit kulit khususnya pada masyarakat di daerah industri, dan penyakit
kebutaan karena katarak.
9 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
1.4. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014 mengacu kepada :
1. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018.
10 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013-2018
2.1.1. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi
harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan
produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan
dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009, sebagaimana
telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018,
Visi Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU
DI INDONESIA”
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor menetapkan Visi :
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat ”
Visi ini dimaksudkan bahwa setiap penduduk mampu berpikir, bersikap dan bertindak
secara kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah kesehatan atas kehendak dan
dorongan diri sendiri bahkan diharapkan mampu mempengaruhi lingkungannya untuk
bersikap dan berperilaku hidup sehat.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan Visi Dinas
Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak
yang berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor (2013 – 2018).
2.1.2. Misi
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dan Visi Dinas
Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak
yang berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor (2013-2018) sebagai berikut :
Misi Pertama :
Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional
11 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dituntut kemandiriannya di
dalam mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional demi memperoleh pelayanan kesehatan
yang akuntabel.
Misi Kedua :
Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dapat terjangkau oleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mempunyai hak serta kesempatan yang sama
untuk mengembangkan hidup sehat.
Misi Ketiga :
Meningkatkan daya Dukung Pelayanan Kesehatan
Misi ini mengandung makna bahwa dalam mendukung pencapaian misi pertama dan
pencapaian visi dibutuhkan ketersediaan sumber daya kesehatan dan manajemen
kesehatan yang akuntabel.
2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENEGAH
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan
strategis, Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan
ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal yang
harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar
dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi
terhadap sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Bogor telah dirumuskan dalam adalah :
A. Tujuan Misi ;
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas
bagi semua orang.
2) Meningkatnya Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat dalam Bentuk
Jampesehat.
3) Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan
12 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
B. Sasaran :
1) Meningkatnya cakupan pelaynaan kesehatan bagi masyarakat
2) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat
3) Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
4) Terselenggaranya pelayanan kseshatan melalui Jampesehat
5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik
6) Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun
rujukan.
Selanjutnya perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD dijabarkan kembali dalam
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut:
MISI PERTAMA :
Tujuan : Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan
kesehatan Nasional
Sasaran :
1). Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KEDUA :
Tujuan :
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS
2) Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan Mempersiapkan puskesmas BLUD.
Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
13 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KETIGA :
Tujuan :
1) Meningkatkan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana kerja serta kualitas
aparatur.
2) Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan
pemerintah, swasta dan lintas sektor.
3) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan
Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
2.1.4. SASARAN STRATEGIS
Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk
kuantitatif sehingga dapat diukur.
Sasaran-sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor adalah sesuatu dasar di dalam
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan
sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itulah Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah
merumuskan sasaran-sasaran berikut indikator keberhasilannya yang dituangkan dalam
dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU).
Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi pada
Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
14 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
a) Strategi 1. Mengoptimalkan kewenangan untuk pengembangan pelayanan
kesehatan
b) Strategi 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dengan
kompetensi yang dibutuhkan.
c) Strategi 3. Menyusun Sistem kesehatan Daerah (SKD) Kabupaten Bogor
d) Strategi 4. Meningkatkan dan memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
e) Strategi 5. Mengoptimalkan sarana kesehatan yang ada dan standar operasional
prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
f) Strategi 6. Memanfaatkan sistem informasi untuk mendeteksi penularan penyakit
akibat mobilisasi penduduk yg tinggi
g) Strategi 7. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat.
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014
Sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014.
RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 semula disusun dengan
berpedoman pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, namun dengan
adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2013 dilakukan perubahan sesuai dengan pedoman yang baru yang memuat sasaran
strategis berikut indikator kinerja dan targetnya.
Secara lengkap RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014 disajikan dalam
Lampiran 1.
2.3. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin)
Tahun 2014 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya yang ditandatangani
oleh Bupati Bogor. Tapkin Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014 disusun
berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
15 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja. Tapkin ini
merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Tapkin Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 disusun sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor 2014 dan dilakukan perubahan sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2014
perubahan. Tapkin Dinas Kesehatan memuat program yang dilaksanakan, sasaran strategis
yang akan dicapai, indikator outcome berikut target kinerjanya, indikator output berikut target
kinerjanya, serta anggaran yang tersedia sesuai dengan DPA Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor tahun 2014.
Sesuai dengan DPA perubahan tahun 2014, dana yang digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor tahun 2014, tercantum dalam belanja langsung (belanja
program/kegiatan) dengan jumlah sebesar Rp. 330.901.720.000,-
16 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
A. UTAMA
1 Meningkatkan Cakupan 1 Persentase 100 % 1 Program Obat dan Perbekalan 26,117,687,000
Kepesertaan Masyarakat dalam pengadaan obat Kesehatan
JKN essensial
1 Pengadaan Obat Pelayanan 14,016,453,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Kesehatan Dasar (DAK) dan POM
2 Pengadaan Bahan Habis 1,472,839,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Pakai Laboratorium dan POM
Puskesmas
3 Pengadaan Alat Kedokteran 2,902,580,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Pakai Habis dan POM
4 Pengadaan Perlengkapan 619,868,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Medis Pakai Habis dan POM
5 Pengadaan Bahan Pendukung 678,614,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Obat dan Perbekalan dan POM
Kesehatan
6 Rapat Kerja Program Obat dan 24,810,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Perbekalan Kesehatan dan POM
7 Pengadaan Obat dan 2,500,000,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Perbekalan Kesehatan dan POM
(Belanja Jasa Sarana ASKES
Tahun 2013)
KETERANGAN
2 3 4 5
PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
17 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
8 Pembangunan/ Perluasan 1,639,990,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.5Gudang Obat Dinas dan POM
Kesehatan
9 Pengadaan Bahan Habis Pakai 2,262,533,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6Laboratorium Puskesmas dan POM
(Kapitasi JKN 2014)
2 Cakupan Pelayanan 66 % 2 Program Upaya Kesehatan 73,801,602,120 kesehatan Masyarakat
masyarakat
1 Biaya Penunjang Pelayanan 452,327,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cibinong Puskesmas Cibinong dan
Jaringannya
2 Biaya Penunjang Pelayanan 225,653,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Babakan
Puskesmas Babakan Madang Madang
dan Jaringannya
1 & 3 1.63 Biaya Penunjang Pelayanan 392,643,000 UPT Puskesmas
Kesehatan Masyarakat UPT Gunung Putri
Puskesmas Gunung Putri
dan Jaringannya
4 Biaya Penunjang Pelayanan 575,603,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Sukaraja
Puskesmas Sukaraja dan
Jaringannya
5 Biaya Penunjang Pelayanan 386,280,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Citeureup
Puskesmas Citeureup dan
Jaringannya
4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
2 3
18 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
6 Biaya Penunjang Pelayanan 374,189,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cileungsi
Puskesmas Cileungsi dan
Jaringannya
7 Biaya Penunjang Pelayanan 547,136,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Jonggol
Puskesmas Jonggol dan
Jaringannya
8 Biaya Penunjang Pelayanan 238,533,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cariu
Puskesmas Cariu dan
Jaringannya
9 Biaya Penunjang Pelayanan 349,120,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Sukamakmur
Puskesmas Sukamakmur dan
Jaringannya
10 Biaya Penunjang Pelayanan 276,745,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Klapanunggal
Puskesmas Klapanunggal dan
Jaringannya
11 Biaya Penunjang Pelayanan 291,587,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Ciomas
Puskesmas Ciomas dan
Jaringannya
12 Biaya Penunjang Pelayanan 229,618,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Dramaga
Puskesmas Dramaga dan
Jaringannya
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
19 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
13 Biaya Penunjang Pelayanan 363,108,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Ciampea
Puskesmas Ciampea dan
Jaringannya
14 Biaya Penunjang Pelayanan 202,679,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Pamijahan
Puskesmas Pamijahan dan
Jaringannya
15 Biaya Penunjang Pelayanan 492,616,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cibungbulang
Puskesmas Cibungbulang dan
Jaringannya
16 Biaya Penunjang Pelayanan 465,779,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Rumpin
Puskesmas Rumpin dan
Jaringannya
17 Biaya Penunjang Pelayanan 167,743,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Leuwiliang
Puskesmas Leuwiliang dan
Jaringannya
18 Biaya Penunjang Pelayanan 463,272,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cigudeg
Puskesmas Cigudeg dan
Jaringannya
19 Biaya Penunjang Pelayanan 439,715,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Parung
Puskesmas Parung Panjang
dan Jaringannya
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
20 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
20 Biaya Penunjang Pelayanan 345,685,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Tenjo
Puskesmas Tenjo dan
Jaringannya
21 Biaya Penunjang Pelayanan 483,556,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Jasinga
Puskesmas Jasinga dan
Jaringannya
22 Biaya Penunjang Pelayanan 288,522,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Sukajaya
Puskesmas Sukajaya dan
Jaringannya
23 Biaya Penunjang Pelayanan 383,433,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Nanggung
Puskesmas Nanggung dan
Jaringannya
24 Biaya Penunjang Pelayanan 163,979,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Kemang
Puskesmas Kemang dan
Jaringannya
25 Biaya Penunjang Pelayanan 320,600,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Bojonggede
Puskesmas Bojonggede dan
Jaringannya
26 Biaya Penunjang Pelayanan 347,013,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Parung
Puskesmas Parung dan
Jaringannya
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
21 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
27 Biaya Penunjang Pelayanan 137,843,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Rancabungur
Puskesmas Rancabungur dan
Jaringannya
28 Biaya Penunjang Pelayanan 276,870,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Gunung Sindur
Puskesmas Gunung Sindur
dan Jaringannya
29 Biaya Penunjang Pelayanan 260,209,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Ciseeng
Puskesmas Ciseeng dan
Jaringannya
30 Biaya Penunjang Pelayanan 361,007,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Ciawi
Puskesmas Ciawi dan
Jaringannya
31 Biaya Penunjang Pelayanan 253,067,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cijeruk
Puskesmas Cijeruk dan
Jaringannya
32 Biaya Penunjang Pelayanan 268,998,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Megamendung
Puskesmas Megamendung
dan Jaringannya
33 Biaya Penunjang Pelayanan 189,956,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cisarua
Puskesmas Cisarua dan
Jaringannya
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
22 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
34 Biaya Penunjang Pelayanan 219,165,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Caringin
Puskesmas Caringin dan
Jaringannya
35 Biaya Penunjang Pelayanan 160,387,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Tamansari
Puskesmas Tamansari dan
Jaringannya
36 Biaya Penunjang Pelayanan 410,436,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Cigombong
Puskesmas Cigombong dan
Jaringannya
37 Biaya Penunjang Pelayanan 107,079,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Tenjolaya
Puskesmas Tenjolaya dan
Jaringannya
38 Biaya Penunjang Pelayanan 228,072,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Tajurhalang
Puskesmas Tajurhalang dan
Jaringannya
39 Biaya Penunjang Pelayanan 342,628,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Tanjungsari
Puskesmas Tanjungsari dan
Jaringannya
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
23 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
40 Biaya Penunjang Pelayanan 156,452,000 UPT Puskesmas 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat di UPT Leuwisadeng
Puskesmas Leuwisadeng dan
Jaringannya
41 Biaya Penunjang Pelayanan 100,010,000 UPT 1 & 3 1.6Kesehatan Kerja UPT Pusyankesja
Kesehatan Kerja
42 Biaya Penunjang Pelayanan 303,342,000 UPT 1 & 3 1.6Laboratorium Kesehatan Laboratorium
Daerah Kesehatan
Daerah
43 Rapat Kerja Program Upaya 60,000,000 Sub Bagian 1 & 3 1.6Kesehatan Masyarakat Program dan
Pelaporan
44 Pelayanan Kesehatan dalam 125,000,000 Seksi Yandasruj 3 1.6rangka P3K
45 Biaya Penunjang Pelayanan 1,039,192,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Jasinga
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jasinga
46 Biaya Penunjang Pelayanan 415,152,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bagoang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bagoang
47 Biaya Penunjang Pelayanan 607,464,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Curug
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Curug
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
24 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
48 Biaya Penunjang Pelayanan 931,788,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cigudeg
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cigudeg
49 Biaya Penunjang Pelayanan 789,480,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Lebakwangi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Lebakwangi
50 Biaya Penunjang Pelayanan 356,112,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bunar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bunar
51 Biaya Penunjang Pelayanan 995,328,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukajaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukajaya
52 Biaya Penunjang Pelayanan 675,072,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Kiarapandak
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kiarapandak
53 Biaya Penunjang Pelayanan 1,154,784,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Parung Panjang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Parung Panjang
54 Biaya Penunjang Pelayanan 566,160,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Dago
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Dago
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
25 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
55 Biaya Penunjang Pelayanan 952,224,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tenjo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjo
56 Biaya Penunjang Pelayanan 642,096,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Pasar Rebo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasar Rebo
57 Biaya Penunjang Pelayanan 1,193,952,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Nanggung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Nanggung
58 Biaya Penunjang Pelayanan 584,460,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Curugbitung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Curugbitung
59 Biaya Penunjang Pelayanan 1,807,483,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Leuwiliang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwiliang
60 Biaya Penunjang Pelayanan 1,054,656,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Puraseda
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Puraseda
61 Biaya Penunjang Pelayanan 525,564,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Leuwisadeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwisadeng
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
26 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
62 Biaya Penunjang Pelayanan 810,648,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sadeng Pasar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sadeng Pasar
63 Biaya Penunjang Pelayanan 580,320,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Rumpin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rumpin
64 Biaya Penunjang Pelayanan 707,940,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Gobang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gobang
65 Biaya Penunjang Pelayanan 724,600,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cicangkal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cicangkal
66 Biaya Penunjang Pelayanan 782,400,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cibungbulang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibungbulang
67 Biaya Penunjang Pelayanan 466,596,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cijujung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijujung
68 Biaya Penunjang Pelayanan 694,600,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Situ Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Situ Udik
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
27 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
69 Biaya Penunjang Pelayanan 917,568,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Pamijahan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pamijahan
70 Biaya Penunjang Pelayanan 551,520,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciasmara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciasmara
71 Biaya Penunjang Pelayanan 782,892,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cibening
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibening
72 Biaya Penunjang Pelayanan 749,952,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciampea
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciampea
73 Biaya Penunjang Pelayanan 506,772,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciampea Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciampea Udik
74 Biaya Penunjang Pelayanan 303,588,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasir
75 Biaya Penunjang Pelayanan 220,248,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cihideung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cihideung Udik
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
28 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
76 Biaya Penunjang Pelayanan 1,308,336,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tenjolaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjolaya
77 Biaya Penunjang Pelayanan 804,672,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciomas
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciomas
78 Biaya Penunjang Pelayanan 200,880,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Laladon
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Laladon
79 Biaya Penunjang Pelayanan 256,360,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciapus
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciapus
80 Biaya Penunjang Pelayanan 384,200,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Kota Batu
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kota Batu
81 Biaya Penunjang Pelayanan 555,264,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sirnagalih
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sirnagalih
82 Biaya Penunjang Pelayanan 287,360,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tamansari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tamansari
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
29 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
83 Biaya Penunjang Pelayanan 248,112,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukaresmi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaresmi
84 Biaya Penunjang Pelayanan 390,384,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Darmaga
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Darmaga
85 Biaya Penunjang Pelayanan 417,312,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Kampung
Kesehatan Nasional FKTP Manggis
Puskesmas Kampung
Manggis
86 Biaya Penunjang Pelayanan 408,096,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Purwasari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Purwasari
87 Biaya Penunjang Pelayanan 160,668,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cangkurawok
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cangkurawok
88 Biaya Penunjang Pelayanan 686,976,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cisarua
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cisarua
89 Biaya Penunjang Pelayanan 628,200,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cibulan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibulan
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
30 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
90 Biaya Penunjang Pelayanan 635,280,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Megamendung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Megamendung
91 Biaya Penunjang Pelayanan 492,160,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukamanah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukamanah
92 Biaya Penunjang Pelayanan 619,536,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciawi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciawi
93 Biaya Penunjang Pelayanan 707,520,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Banjarsari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Banjarsari
94 Biaya Penunjang Pelayanan 342,756,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Citapen
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citapen
95 Biaya Penunjang Pelayanan 1,006,416,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Caringin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Caringin
96 Biaya Penunjang Pelayanan 943,712,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciderum
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciderum
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
31 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
97 Biaya Penunjang Pelayanan 478,296,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cinagara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cinagara
98 Biaya Penunjang Pelayanan 619,392,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cigombong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cigombong
99 Biaya Penunjang Pelayanan 459,720,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciburayut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciburayut
100 Biaya Penunjang Pelayanan 1,633,008,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cijeruk
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijeruk
101 Biaya Penunjang Pelayanan 252,828,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukaharja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaharja
102 Biaya Penunjang Pelayanan 803,232,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Kemang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemang
103 Biaya Penunjang Pelayanan 347,280,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Jampang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jampang
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
32 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
104 Biaya Penunjang Pelayanan 697,632,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bantar Jaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bantar Jaya
105 Biaya Penunjang Pelayanan 371,568,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Rancabungur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rancabungur
106 Biaya Penunjang Pelayanan 819,360,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Parung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Parung
107 Biaya Penunjang Pelayanan 387,772,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cogreg
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cogreg
108 Biaya Penunjang Pelayanan 1,218,000,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciseeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciseeng
109 Biaya Penunjang Pelayanan 556,056,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cibeuteung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibeuteung Udik
110 Biaya Penunjang Pelayanan 596,016,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Gunung Sindur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Sindur
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
33 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
111 Biaya Penunjang Pelayanan 482,920,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Suliwer
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Suliwer
112 Biaya Penunjang Pelayanan 910,080,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bojong Gede
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Gede
113 Biaya Penunjang Pelayanan 336,912,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Kemuning
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemuning
114 Biaya Penunjang Pelayanan 254,720,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ragajaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ragajaya
115 Biaya Penunjang Pelayanan 978,144,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tajurhalang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajurhalang
116 Biaya Penunjang Pelayanan 464,976,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cirimekar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cirimekar
117 Biaya Penunjang Pelayanan 735,840,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cibinong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibinong
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
34 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
118 Biaya Penunjang Pelayanan 594,768,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Pabuaran Indah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pabuaran Indah
119 Biaya Penunjang Pelayanan 619,920,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Karadenan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karadenan
120 Biaya Penunjang Pelayanan 1,067,568,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cimandala
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cimandala
121 Biaya Penunjang Pelayanan 566,928,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukaraja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaraja
122 Biaya Penunjang Pelayanan 438,288,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cilebut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cilebut
123 Biaya Penunjang Pelayanan 622,368,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Citeureup
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citeureup
124 Biaya Penunjang Pelayanan 476,640,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Leuwinutug
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwinutug
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
35 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
125 Biaya Penunjang Pelayanan 394,776,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tajur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajur
126 Biaya Penunjang Pelayanan 206,064,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sentul
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sentul
127 Biaya Penunjang Pelayanan 319,440,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Babakan
Kesehatan Nasional FKTP Madang
Puskesmas Babakan Madang
128 Biaya Penunjang Pelayanan 318,348,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cijayanti
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijayanti
129 Biaya Penunjang Pelayanan 367,584,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Gunung Putri
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Putri
130 Biaya Penunjang Pelayanan 179,904,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bojong Nangka
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Nangka
131 Biaya Penunjang Pelayanan 53,376,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Ciangsana
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciangsana
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
36 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
132 Biaya Penunjang Pelayanan 110,832,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Karanggan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karanggan
133 Biaya Penunjang Pelayanan 458,208,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cileungsi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cileungsi
134 Biaya Penunjang Pelayanan 132,816,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Pasir Angin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasir Angin
135 Biaya Penunjang Pelayanan 304,896,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Gandoang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gandoang
136 Biaya Penunjang Pelayanan 541,248,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Klapanunggal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Klapanunggal
137 Biaya Penunjang Pelayanan 483,216,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Bojong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong
138 Biaya Penunjang Pelayanan 1,089,552,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Jonggol
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jonggol
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
37 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
139 Biaya Penunjang Pelayanan 361,692,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukanegara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukanegara
140 Biaya Penunjang Pelayanan 284,832,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Balekambang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Balekambang
141 Biaya Penunjang Pelayanan 1,370,784,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukamakmur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukamakmur
142 Biaya Penunjang Pelayanan 624,996,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Sukadamai
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukadamai
143 Biaya Penunjang Pelayanan 507,456,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Cariu
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cariu
144 Biaya Penunjang Pelayanan 100,116,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Karyamekar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karyamekar
145 Biaya Penunjang Pelayanan 624,448,000 Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan Tanjungsari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tanjungsari
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
38 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
146 Biaya Penunjang Pelayanan 852,480,000 BKTK 1 , 2 & 3 1.6Kesehatan Jaminan
Kesehatan Nasional FKTP
BKTK
3 Program Pengadaan 229,781,000
Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
1 Monitoring, Evaluasi dan 229,781,000 Sub Bag. 1 1.5.6Pelaporan Program dan
Pelaporan
2 Meningkatkan Cakupan 3 Cakupan Balita Gizi 100 % 4 Program Perbaikan Gizi 4,587,786,000
Pelayanan Kesehatan dan Buruk mendapat Masyarakat
Gizi Masyarakat serta PHBS perawatan
4 Persentase balita gizi 0.020 % 1 Pengadaan Makanan 4,577,786,000 Seksi Gizi 3 1.6buruk Tambahan dan Vitamin
3 Meningkatkan Puskesmas 2 Rapat Kerja Program 10,000,000 Seksi Gizi 3 1.5.6Terakreditasi dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Mempersiapkan Puskesmas
BLUD 5 Cakupan Penemuan 82 % 5 Program Pencegahan dan 1,673,860,006
dan penanganan Penanggulangan Penyakit
penderita Menular
penyakit TBC BTA 1 Penyemprotan/Fogging 367,812,000 Seksi 3 1.66 Cakupan Penemuan 100 % Sarang Nyamuk Pemberantasan
dan penanganan Penyakit
Penderita penyakit
DBD 2 Peningkatan surveillance 133,757,000 Seksi Surveilans 3 1.67 Cakupan 100 % epideminologi dan Epid dan
Desa/Kelurahan penanggulangan wabah Imunisasi
Universal
Child Immunization 3 Pemeriksaan Calon Jemaah 348,491,000 Seksi Surveilans 3 1.6(UCI) Haji Epid dan
Imunisasi
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
39 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
4 Fasilitasi Pelaksanaan 132,350,000 Seksi 3 1.6Kegiatan Program P2 TB Pemberantasan
Penyakit
5 Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan 68,125,000 Seksi 3 1.6Program P2 Diare ISPA Pemberantasan
Penyakit
6 Fasilitasi Pelaksanaan 30,975,000 Seksi 3 1.6Kegiatan Program P2 Kusta Pemberantasan
Penyakit
7 Pencegahan dan 41,960,000 Seksi 3 1.6Penanggulangan Penyakit Pemberantasan
Menular Seksual (HIV/Aids) Penyakit
8 Surveilans Acute Flaccid 73,910,000 Seksi Surveilans 3 1.6Paralisys (AFP) Epid dan
Imunisasi
9 Pengobatan massal filariasis 164,938,000 Seksi 3 1.6di Kecamatan Gunung Sindur Pemberantasan
Penyakit
10 Pengobatan massal filariasis 193,898,000 Seksi 3 1.6di Kecamatan Parung Panjang Pemberantasan
Penyakit
11 Fasilitasi Program Imunisasi 77,735,000 Seksi Surveilans 3 1.6dan BIAS (Bulan Imunisasi Epid dan
Anak Sekolah) Imunisasi
12 Rapat Kerja Program 39,909,000 Seksi Surveilans 3 1.6Pencegahan dan Epid dan
Pemberantasan Penyakit serta Imunisasi
Surveilans Epidemiologi
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
40 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
8 Rasio puskesmas, 1 : 9,550 rasio 6 Program Pengadaan, 55,891,058,012
poliklinik, pustu per Peningkatan dan Perbaikan
satuan penduduk Sarana dan Prasarana
9 Cakupan Puskesmas 252.5 % Puskesmas/Puskesmas
10 Cakupan Pembantu 30.65 % Pembantu dan Jaringannya
Puskesmas
1 Pengadaan Puskesmas 1,606,957,000 Seksi Yandasruj 3 1.6Keliling
2 Pengadaan Perlengkapan 823,444,000 Seksi Yandasruj 1 1.5Kantor Puskesmas
3 Pengadaan Mebeulair 1,270,798,000 Seksi Yandasruj 1 1.5Puskesmas
4 Pengadaan Alat-alat 3,868,389,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Kedokteran Puskesmas
5 Pengadaan Alat-alat 1,262,660,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Laboratorium Puskesmas
6 Pengadaan Sarana Pelayanan 2,100,000,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Kesehatan (Belanja Jasa
Sarana ASKES Tahun 2013)
7 Revitalisasi Puskesmas 2,283,305,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Cileungsi
8 Revitalisasi Puskesmas Cariu 2,172,905,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6menjadi Puskesmas DTP
9 Rehabilitasi Puskesmas 776,790,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Sukajaya
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
41 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
10 Pembangunan Pukesmas 338,098,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Pembantu Wangunjaya
11 Pembangunan Pukesmas 338,378,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Pembantu Neglasari
12 Pembangunan Puskesmas 1,552,978,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6DTP Bantarjaya
13 Pembangunan Puskesmas 3,693,064,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Leuwisadeng menjadi DTP
14 Revitalisasi Puskesmas Tajur 2,405,675,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Halang menjadi DTP
15 Pengadaan Lahan Puskesmas 1,080,767,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Jampang (Relokasi)
16 Pengadaan Lahan Puskesmas 1,780,767,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Cibungbulang
17 Pengadaan Lemari Es dan 183,995,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Pengatur Suhu Lemari Es
Vaksin Puskesmas
18 Rehabilitasi Puskesmas 1,545,360,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Gunung Putri
19 Pembangunan DTP 139,025,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Puskesmas Tenjolaya
20 Rehabilitasi Ruang Radiologi 211,674,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6dan Laboratorium Puskesmas
Jonggol
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
42 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
21 Rehabilitasi Pustu Pasir Angin 275,204,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6
22 Peningkatan Sarana dan 5,000,000,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Prasarana Pengadaan
Alat-Alat Kesehatan dan
Laboratorium Kimia di
Puskesmas Kab. Bogor
(Banprop 2014)
23 Pengadaan Alkes & Lab Kimia 7,900,000,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6di Puskesmas (Banprop 2014)
24 Pengadaan Alat-Alat 7,219,796,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Kedokteran Puskesmas
(Kapitasi JKN 2014)
25 Pengadaan Alat-Alat 4,558,158,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Laboratorium Puskesmas
(Kapitasi JKN 2014)
26 Pengadaan Ambulance 1,502,871,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Puskesmas (Kapitasi JKN
2014)
11 Angka Usia Harapan 70.5 tahun 7 Program Peningkatan Pelayanan 13,900,000
Hidup Lansia
1 Rapat Kerja Program 13,900,000 Seksi Remaja 3 1.6Peningkatan Pelayanan dan Lansia
Kesehatan Lansia
12 Cakupan komplikasi 80 % 8 Program Peningkatan 1,374,409,006
kebidanan yang Keselamatan Ibu Melahirkan dan
ditangani Anak
13 Cakupan pertolongan 90 % 1 Kemitraan Paraji untuk 388,150,000 Seksi KIA dan 3 1.6persalinan oleh tenaga Persalinan di Puskesmas KB
kesehatan yang memiliki PONED
kompetensi kebidanan
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
43 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
2 Belanja Operasional Call 916,750,000 Seksi KIA dan 3 1.614 Cakupan kunjungan 95 % Center/ SMS Gateway KB
bayi Program EMAS
15 Angka kelangsungan BPS % 3 Rapat Kerja Program 69,509,000 Seksi KIA dan 3 1.6hidup bayi Peningkatan Pelayanan KB
Kesehatan Ibu, Anak dan
Remaja
16 Rasio dokter per 1 : 3,879 rasio 9 Program Pengadaan Standarisasi 25,783,397,000
satuan penduduk Pelayanan Kesehatan
1 Penyusunan dan 153,200,000 Seksi Data dan 1 1.517 Rasio tenaga medis 1 : 2,637 rasio Pengembangan Data Infokes
per satuan penduduk Kesehatan
2 Pembinaan Sarana / Institusi 80,750,000 Seksi PUK 3 1.6Swasta
3 Jasa Pelayanan Kesehatan 25,443,522,000 Sub Bag Umum - -& Kepeg
4 Rapat Koordinasi, Evaluasi 100,000,000 Sub Bagian 1 & 3 1.5.6dan Perencanaan Program Program dan
Pelaporan
5 Akreditasi Puskesmas 135,865,000 Seksi PSDK 1 1.5.6
6 Persiapan Penerapan Pola 23,260,000 Sub Bagian 3 1.5.6Pengelolaan Keuangan Badan Program dan
Layanan Umum Daerah Pelaporan
(PPK-BLUD)
10 Program Pelayanan Administrasi 11,680,650,000
Perkantoran
1 Penyediaan jasa tenaga 11,680,650,000 Sub Bag Umum 1 1.6pendukung administrasi/teknis & Kepeg
perkantoran
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
44 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
18 Cakupan Pelayanan 100 % 11 Program Pelayanan 109,154,033,000
Kesehatan rujukan Kesehatan Penduduk Miskin
pasien masyarakat
miskin 1 Pelayanan Operasi Katarak 754,033,000 Seksi Yandasruj 3 1.6
2 Jaminan Pelayanan Kesehatan 100,000,000,000 Seksi PSDK 2 1.6Daerah
3 Jaminan Kesehatan bagi 8,400,000,000 Seksi PSDK 2 1.6Maskin di luar Kuota
Jamkesmas
19 Cakupan pengawasan 100 % 12 Program Pengawasan dan 90,256,000
terhadap obat, makanan Pengendalian Kesehatan
dan bahan berbahaya Makanan
1 Pengawasan dan 53,455,000 Seksi PUK 3 1.5Pengendalian Kesehatan
Makanan Hasil Produksi
Rumah Tangga
2 Penyuluhan Keamanan 36,801,000 Seksi PUK 3 1.5Pangan dalam rangka
Sertifikasi Produk Pangan
(SPPIRT)
1 Cakupan Rumah 95 % 13 Program Pengembangan 415,410,006
dengan bebas jentik Lingkungan Sehat
2 Persentase TTU yg 77.72 %
memenuhi syarat 1 Pengawasan Hygiene dan 24,300,000 Seksi Kesling 3 1.63 Persentase TPM yg 89.96 % Sanitasi Tempat-Tempat
memenuhi syarat Umum
4 Cakupan JAGA 70.63 %
memenuhi syarat 2 Sanitasi Total Berbasis 331,810,000 Seksi Kesling 3 1.65 Cakupan SAB 70.57 % Masyarakat ( STBM )
memenuhi syarat
3 Pengawasan Hygiene dan 44,300,000 Seksi Kesling 3 1.6Sanitasi Tempat Pengelolaan
Makanan
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
45 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
4 Rapat Kerja Program 15,000,000 Seksi Kesling 3 1.5Pengembangan Lingkungan
Sehat
6 Cakupan Desa Siaga 60 % 14 Program Promosi Kesehatan dan 1,245,825,000
Aktif Pemberdayaan Masyarakat
7 Rasio Posyandu 11.55 %
per Satuan Balita 1 Penyediaan Media 507,500,000 Seksi Promkes 3 1.5.6Penyuluhan Kesehatan
2 Penyuluhan Kesehatan 193,800,000 Seksi Promkes 3 1.5.6
3 Fasilitasi UKBM dan 356,000,000 Seksi Promkes 3 1.5Pembinaan Kesehatan Lintas
Sektor
4 Fasilitasi Tim Pembina 148,525,000 Seksi Promkes 3 1.5Kabupaten Sehat
5 Rapat Kerja Bidang Promosi 40,000,000 Seksi PSDK 3 1.5dan SDK
B. PENUNJANG
1. Meningkatnya kelancaran 1 Terwujudnya 1 Tahun 1 Program Pelayanan Administrasi 4,309,370,006
pelaksanaan tugas pokok kelancaran 100 % Perkantoran
dan fungsi masing-masing pelayanan
administrasi 1 Penyediaan Jasa Surat 4,380,000 Sub Bag. Umum - 1.5perkantoran Menyurat & Kepeg
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1,012,788,000 Sub Bag. Umum - 1.5sumber daya air dan listrik & Kepeg
3 Penyediaan Jasa 16,803,000 Sub Bag. Umum - 1.5Pemeliharaan dan Perizinan & Kepeg
Kendaraan Dinas/Operasional
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
46 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
4 Penyediaan Jasa Kebersihan 290,640,000 Sub Bag. Umum - 1.5Kantor & Kepeg
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 203,266,000 Sub Bag. Umum - 1.5& Kepeg
6 Penyediaan barang cetakan 1,212,304,000 Sub Bag. Umum - 1.5dan penggandaan & Kepeg
7 Penyediaan komponen 12,753,000 Sub Bag. Umum - 1.5instalasi listrik/penerangan & Kepeg
bangunan kantor
8 Penyediaan bahan bacaan 18,840,000 Sub Bag. Umum - 1.5dan peraturan & Kepeg
perundang-undangan
9 Penyediaan bahan logistik 44,040,000 Sub Bag. Umum - 1.5kantor & Kepeg
10 Penyediaan makanan dan 122,200,000 Sub Bag. Umum - 1.5minuman & Kepeg
11 Rapat-rapat koordinasi dan 1,074,890,000 Sub Bag. 1,2 & 3 1.5konsultasi ke Dalam dan Luar Program &
Daerah Pelaporan
12 Penyediaan Pelayanan 27,791,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Administrasi Kepegawaian & Kepeg
13 Penyediaan Pelayanan 30,550,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Administrasi Barang & Kepeg
14 Penyediaan Pelayanan 238,125,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Keamanan Kantor & Kepeg
2 Terwujudnya 1 Tahun 2 Program Peningkatan Sarana 8,835,336,012
kecepatan, 100 % dan Prasarana Aparatur
kenyamanan dan
keamanan kerja 1 Pengadaan Kendaraan Dinas/ 6,349,306,000 Sub Bag. Umum 1 1.5aparatur Operasional & Kepeg
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
47 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
2 Pengadaan Mebeleur 163,974,000 Sub Bag. Umum 1 1.5& Kepeg
3 Pengadaan Peralatan Kantor 429,187,000 Sub Bag. Umum 1 1.5& Kepeg
4 Pemeliharaan Rutin/Berkala 208,585,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Gedung Kantor & Kepeg
5 Pemeliharaan Rutin/Berkala 229,000,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Kendaraan Dinas/Operasional & Kepeg
6 Pemeliharaan Rutin/Berkala 117,450,000 Sub Bag. Umum 1 1.5Perlengkapan Gedung Kantor & Kepeg
7 Rehabilitasi Rumah Dinas 184,000,000 Seksi Yandasruj - 1.5Dokter dan Paramedis
Puskesmas Ciampea
8 Pembangunan Rumah Dinas 321,990,000 Seksi Yandasruj - 1.5Paramedis Puskesmas
Sukajaya
9 Rehabilitasi Rumah Dinas 235,408,000 Seksi Yandasruj - 1.5Dokter Puskesmas Pabuaran
10 Rehabilitasi Rumah Dinas 235,408,000 Seksi Yandasruj - 1.5Paramedis Puskesmas
Ciriung
11 Rehabilitasi Rumah Dinas 236,028,000 Seksi Yandasruj - 1.5Dokter Puskesmas Cigudeg
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
48 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
12 Pemasangan Partisi dan 125,000,000 Seksi Yandasruj - 1.5Penataan Interior Aula Dinas
Kesehatan
3 Program Peningkatan Disiplin 312,400,000
Aparatur
1 Pengadaan Pakaian Dinas 312,400,000 Sub Bag. Umum - 1.5Beserta Perlengkapannya & Kepeg
2 Meningkatnya jumlah dan 1 Terwujudnya 1 Tahun 4 Program Peningkatan Kapasitas 3,203,600,006
kualitas sumber daya peningkatan 100 % Sumber Daya Aparatur
kesehatan kapasitas dan
kinerja sumberdaya 1 Pembinaan Mental dan Rohani 30,000,000 Sub Bag. Umum - 1.5aparatur bagi Aparatur & Kepeg
2 Penilaian Angka Kredit 35,000,000 Sub Bag. Umum - 1.6Tenaga Fungsional Kesehatan & Kepeg
3 Pengiriman Peserta Bimtek 140,000,000 Seksi KIA dan 1 & 3 1.5.6Asuhan Persalinan Normal KB
(APN)
4 Pengiriman Peserta Bimtek 140,000,000 Seksi KIA dan 1 & 3 1.5.6Penatalaksanaan Asfixia Bayi KB
Baru Lahir
5 Bimbingan Teknis Pertolongan 140,000,000 Seksi KIA dan 1 & 3 1.5.6Pertama Gawat Darurat KB
Obstetri & Neonatal
(PPGDON)
6 Pengiriman Peserta 75,000,000 Seksi KIA dan 1 & 3 1.5.6Bimbingan Teknis PONED KB
7 Pengiriman Peserta 250,050,000 Seksi Yandasruj 1 & 3 1.5.6Bimbingan Teknis PPGD
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
49 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
8 Pengiriman Peserta 120,000,000 Seksi KIA dan 1 & 3 1.5.6Bimbingan Teknis Simulasi KB
Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
9 Pengiriman Peserta 110,000,000 Seksi Gizi 1 & 3 1.5.6Bimbingan Teknis Konselor
Menyusui
10 Pelatihan Akreditasi 704,950,000 Seksi PSDK 1 1.5.6Puskesmas
11 Bimbingan Teknis MTBS/M 120,000,000 Seksi KIA dan 3 1.5.6KB
12 Peningkatan Kinerja bagi 1,338,600,000 Seksi KIA dan - 5Dokter/Dokter Gigi dan Bidan KB
PNS yang bertugas di
Puskesmas/Desa
Terpencil/sulit dijangkau/sulit
pemenuhan tenaga kesehatan
(Banprop)
3 Terwujudnya 1. Tersusunnya 1 Tahun 5 Program Peningkatan 525,000,006
pertanggungjawaban kinerja perencanaan dan 100 % Pengembangan Sistem
dan keuangan SKPD laporan yang Pelaporan Capaian Kinerja
akuntabel dan Keuangan
1 Penyusunan laporan capaian 25,000,000 Sub Bag. 1 1.5kinerja dan ikhtisar realisasi Program &
kinerja SKPD Pelaporan
2 Penyusunan pelaporan 20,000,000 Sub Bag. 1 1.5keuangan semesteran Keuangan
3 Penyusunan pelaporan 25,000,000 Sub Bag. 1 1.5keuangan akhir tahun Keuangan
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
50 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
4 Penyusunan perencanaan 150,000,000 Sub Bag. 1 1.5anggaran Program &
Pelaporan
5 Penatausahaan Keuangan 175,000,000 Sub Bag. 1 1.5SKPD Keuangan
6 Penyusunan Renstra dan 25,000,000 Sub Bag. 1 1.5Renja SKPD Program &
Pelaporan
7 Publikasi Kinerja SKPD 130,000,000 Seksi Promkes 1 1.5
JUMLAH ANGGARAN : 330,723,520,192
PROGRAM : 17
1 OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN : Rp. 26,117,687,006
2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT : Rp. 75,279,762,126
3 PENGADAAN STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN : Rp. 26,013,178,000
4 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT : Rp. 4,587,786,000
5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR : Rp. 1,673,860,006
6 PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA : Rp. 55,891,058,012
PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
7 PENINGKATAN PELAYANAN LANSIA : Rp. 13,900,000
8 PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK : Rp. 1,374,409,006
9 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN : Rp. 15,990,020,006
10 PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN : Rp. 109,154,033,000
11 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN : Rp. 90,256,000
12 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT : Rp. 415,410,006
13 PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : Rp. 1,245,825,000
14 PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR : Rp. 8,835,336,012
15 PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR : Rp. 312,400,000
16 PENINGKATAN KAPASITAS SUMBERDAYA APARATUR : Rp. 3,203,600,006
17 PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN: Rp. 525,000,006
KEUANGAN
ANGGARAN
KETERANGAN
2 3 4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
51 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis dan
Pengukuran Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor tahun 2014 dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja
Sasaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah..
Pengukuran Kinerja Kegiatan dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja
Kegiatan sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Setelah pengukuran kinerja kemudian dilakukan evaluasi kinerja, selanjutnya
dilakukan analisis efisiensi dan efektivitas. Analisis efisiensi dilakukan dengan
membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis
ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan dengan memberikan data nilai output
per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Efisiensi terjadi karena : dengan realisasi
masukan yang lebih kecil dari target, realisasi keluaran tetap diperoleh sesuai dengan
targetnya, ataupun realisasi masukan yang sesuai dengan targetnya, diperoleh realisasi
keluaran yang lebih besar dari targetnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa realisasi
melampaui target. Analisis efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara
sasaran dan tujuan dengan hasil (outcomes). Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap
setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab
terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun
2014 disajikan dalam Lampiran 2, dan Pengukuran Kinerja Kegiatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor tahun 2014 disajikan dalam Lampiran 3.
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
Kebijaksanaan Sektor Kesehatan, sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 merupakan kelompok prioritas
pembangunan ke dua yaitu peningkatan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan dan
Kesehatan dengan fokus kebijakannya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
2. Peningkatan status gizi masyarakat
52 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
3. Peningkatan kualitas ibu, anak, remaja dan lansia
4. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
5. Pemenuhan dan peningkatan kualitas sumber daya kesehatan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor Tahun 2014, maka evaluasi dan analisis masing-masing sasaran dapat disimpulkan
sebagai berikut ;
Misi-1
1. Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional ;
Misi-2
1. Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas, yaitu :
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1.
UTAMA :
Meningkatkan
cakupan
Kepesertaan
Masyarakat
dalam JKN.
Prosentase pengadaan obat
essensial
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
Cakupan pelayanan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
Cakupan kunjungan bayi
Cakupan puskesmas
Cakupan puskesmas pembantu
Cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat
%
%
%
%
%
%
%
%
100
100
90,00
80,00
95,00
252,50
30,65
66,00
100
100
87,60
77,90
96,02
252,50
30,18
58,85
100,0
100,0
97,33
97,38
101,07
100,0
98,47
89,17
53 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
2.
Meningkatkan
Cakupan
pelayanan
Kesehatan
dan Gizi
Masyarakat
serta PHBS
Cakupan pengawasan
terhadap obat dan makanan
berbahaya
Cakupan desa siaga aktif
Presentase Balita gizi buruk
Cakupan Balita gizi buruk
mendapat perawatan
Rasio Posyandu per Satuan
Balita
Cakupan Rumah dengan bebas
jentik
Persentase TTU yang
memenuhi syarat
Persentase TPM yang
memenuhi syarat
Cakupan JAGA yang
memenuhi syarat
Cakupan SAB yang memenuhi
syarat
Cakupan Penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC BTA
Cakupan penemuan dan
penanganan pendrita penyakit
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
100,0
60,00
0,020
100,0
11,55
95,00
77,72
89,96
70,63
70,57
82,00
100,0
102,0
60,14
0,0202
100,0
8,91
96,19
79,02
90,2
71,07
70,68
91,62
100,0
102,0
100,23
99,00
100,0
77,14
101,25
101,67
100,27
100,62
100,16
111,73
100,0
54 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
3.
Meningkatkan
Puskesmas
Terakreditasi
dan
mempersiap
kan
puskesmas
BLUD
DBD
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunisation
(UCI)
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
Rasio rumah sakit per satuan
penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk
%
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
100,0
1 :
9.550
1 :
218.066
1 : 3.879
1 : 2.637
95.16
1 :
9.383
1 :
193.836
1 : 4.016
1 : 2.730
95.16
101,75
111,11
96,47
96,47
Rata – rata 99,14
Untuk mendukung pencapaian Misi ke-satu dan ke-tiga telah ditetapkan 3 (tiga)
sasaran, 13 program dan 225 kegiatan, dengan realisasi pencapaian sasaran sebesar 99,14
% Rincian pencapaian dari 2 (dua) sasaran sebagai berikut :
1. Sasaran pertama, yaitu Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam JKN
dengan indikator kinerjanya adalah :
a. Terpenuhinya kebutuhan obat masyarakat dengan indikator kinerja prosentase
pengadaan obat esensial dari target 100 % realisasi pencapaiannya 100 %,
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 %, hal ini menunjukkan bahwa
pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Dibandingkan dengan capaian
pada tahun 2013 yang juga mencapai 100 % menunjukkan bahwa adanya
konsistensi dalam pemenuhan kebutuhan obat esensial dalam rangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan standar yang ditentukan.
Indikator prosentase pengadaan obat essensial ditunjang oleh Program obat dan
perbekalan kesehatan. Program ini dibiayai dari DAK dan pendamping APBD
Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 26.117.687.000,- dengan realisasi Rp.
55 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
21.360.559.795,- ( 81,14 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan
kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp. 4.925.347.485,- diantaranya dari
kegiatan pembangunan perluasan gudang obat Dinas Kesehatan tidak diserap
oleh karena perencanaan pembangunan gudang obat baru selesai bulan
Nopember sehingga pembangunan fisik tidak cukup waktu untuk dilaksanakan
sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan, program ini terdiri
dari 9 kegiatan yaitu : pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dasar (DAK),
pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas, pengadaan alat
kedokteran pakai habis, pengadaan perlengkapan medis pakai habis, pengadaan
bahan pendukung obat dan perbekalan kesehatan, rapat kerja program obat dan
perbekalan kesehatan, pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (Belanja Jasa
Sarana ASKES tahun 2013, pembangunan perluasan gudang obat dinas
kesehatan dan pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas ( Kapitasi
JKN 2014)
b. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari target 100
% realisasi pencapaiannya 100 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100
% berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam
katagori baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang juga mencapai
100 % hal ini dikarenakan sudah adanya anggaran khusus untuk program
pelayanan kesehatan penduduk miskin sehingga rujukan bagi pasien masyarakat
miskin terlayani.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
ditunjang oleh Program pelayanan kesehatan penduduk miskin. Program ini
dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 109.154.0033.000,-
dengan realisasi Rp. 80.458.905.352,- ( 73,71 % ) pada program ini ada efisiensi
anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp. 28.695.127.648,-
diantaranya dari kegiatan Jaminan kesehatan bagi Maskin diluar kuota
Jamkesmas ( Banprop ) tidak diserap oleh karena peserta yang terintegrasi BPJS
sebanyak 238.633 jiwa dan dibayar preminya tidak lebih dari Rp. 63.000.000.000,-
artinya anggaran APBD sudah cukup untuk membiayai peserta PBI yang
terintegrasi, program ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu : pelayanan operasi katarak,
jaminan pelayanan kesehatan daerah (Jamkesda) dan jaminan kesehatan bagi
maskin diluar kuota Jamkesda.
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan dari target 90,00 % realisasi pencapaiannya sebesar 87,60
% sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,33 % meskipun belum mencapai 100
56 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
% namun berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk
dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 sebesar
95,68 % maka terdapat peningkatan sebesar 1,65 %. Belum tercapainya target
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan oleh karena masih
tingginya persalinan oleh paraji yang dirasakan lebih dekat secara kekeluargaan,
dan masih banyak anggapan masyarakat apabila kehamilan tidak berisiko maka
pemeriksaan kehamilan dan persalinan tidak perlu tenaga kesehatan. Tingginya
minat masyarakat terhadap paraji ini juga ditunjukkan dengan melihat cakupan
pemeriksaan ibu pada saat kehamilan dimana cakupannya cukup tinggi yaitu
sebesar 99,5 % namun pada saat persalinan, ibu hamil dan keluarganya lebih
memilih ditolong oleh paraji, sehingga cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
menurun ke angka 87,60 %. Salah satu upaya yang akan terus dikembangkan
adalah kemitraan bidan dengan paraji, dimana paraji tetap membantu dalam
tahapan pasca persalinan dan lebih difungsikan pada perawatan ibu dan bayi
setelah persalinan, meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan organisasi
profesi, optimalisasi pelaksanaan kelas ibu hamil di desa dan pemberdayaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan keluarganya melalui program perencanaan
persalinan daan pencegahan komplikasi (P4K).
d. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dari target 80,00 % realisasi
pencapaiannya sebesar 77,90 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,38
% berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam
katagori baik. Pencapaian cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani kurang
dari 100 % hal ini karena belum seluruhnya ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
keluarganya mengetahui tentang tanda bahaya atau komplikasi dan segera
mendapatkan tindakan/tatalaksana kegawatdaruratan oleh petugas kesehatan,
salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu pemberdayaan ibu hamil, ibu nifas
dan ibu bersalin dan keluarganya melalui program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K). Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013
yang mencapai 124,63 % maka terjadi penurunan yaitu sebesar 27,25 %.
e. Cakupan kunjungan bayi dengan target 95,00 % realisasi pencapaiannya 96,02 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,07 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Keberhasilan capaian
kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 101,07 % oleh karena kesadaran dan
pengetahuan masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sudah
mengalami peningkatan. Disamping itu petugas kesehatan yang aktif melakukan
kunjungan rumah atau melalui kegiatan posyandu. Bila dibandingkan dengan
57 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
capaian tahun 2013 yang sebesar 101,08 % menunjukan adanya kesadaran para
ibu yang mempunyai bayi untuk membawa anaknya ke pelayanan kesehatan.
Indikator cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dan
cakupan kunjungan bayi ditunjang oleh Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur. Program ini terdiri dari 8 kegiatan yaitu : pengiriman
peserta bimtek asuhan persalinan normal (APN), pengiriman peserta bimtek
penatalaksanaan asfixia bayi baru lahir, pengiriman bimtek peserta bimbingan
teknis PPGDON dan pengiriman peserta bimtek PONED, pengiriman peserta
bimtek PPGD, pengiriman peserta bimtek Simulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang (SDIDTK), pengiriman peserta bimtek MTBS/M dan Program
peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Program ini dibiayai dari
APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 1.374.409.000,- dengan realisasi Rp.
991.714.168,- ( 72,16 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran
tidak diserap sebesar Rp. 382.694.832,- diantaranya dari kegiatan Kemitraan
paraji untuk persalinan di puskesmas PONED tidak diserap seluruhnya oleh
karena biaya perjalanan dinas dalam daerah oleh dokter spesialis dinilai terlalu
tinggi tidak sesuai dengan standar harga tertinggi APBD Kabupaten Bogor,
program ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu : kemitraan paraji untuk persalinan di
puskesmas PONED, belanja operasional call center/SMS Gatway program EMAS
dan rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak dan remaja.
f. Cakupan puskesmas dengan target 252,50 % realisasi pencapaiannya 252,50 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Keberhasilan capaian
kinerja cakupan puskesmas sebesar 100 % bila dibandingkan dengan capaian
pada tahun 2013 yang juga mencapai 100 % menandakan tidak adanya
penambahan jumlah baik jumlah puksesmas maupun kecamatan.
g. Cakupan pembantu puskesmas dengan target 30,65 % realisasi pencapaiannya
30,18 % sehingga realisasi pencapaian kinerjanya sebesar 98,47 % berdasarkan
standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik.
Capaian kinerja cakupan puskesmas pembantu dibawah 100 % yaitu sebesar
98,47 %, bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 yang sebesar
100,13 % maka terjadi penurunan sebesar 1,66 %. Hal ini disebabkan tahun 2014
pemerintah Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada
sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan
dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan
58 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
kegiatan puskesmas keliling (pusling) ke daerah-daerah yang sulit dijangkau/sulit
pemenuhan pelayanan kesehatan.
h. Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat dari target 66,00 % dengan realisasi
58,85 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89,17 % berdasarkan standar
yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Cakupan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan capaian kinerja sebesar 89,17 % hal ini
disebabkan karena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan
kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti
balai pengobatan dan kilink swasta. Sehingga bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2013 yang sebesar 100,37 % maka terjadi penurunan yaitu sebesar 11,2 %.
Salah satu upaya yang akan dilakukan meningkatkan promosi kesehatan di
puskesmas dan masyarakat. Diharapkan masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan mengerti dan paham sehingga datang ke pelayanan
kesehatan (puskesmas).
Indikator cakupan pelayanan kesehatan kesehatan ditunjang oleh Program
upaya kesehatan. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014
sebesar Rp. 75.279.762.000,- yang terdiri dari 146 kegiatan yaitu : Operasional di
UPT Puskesmas dan jaringannya sebanyak 40 UPT Puskesmas, Operasional
UPT Kesja dan jaringannya (BKKM), Operasional UPT Labkesda dan jaringannya,
Jaminan Kesehatan Nasional FKTP di 101 Puskesmas, Jaminan Kesehatan
Nasional di Kesja dan jaringannya (BKKM dan rapat kerja program upaya
kesehatan serta pelayanan kesehatan dalam rangka P3K. Anggaran pada
program upaya kesehatan terealisasi sebesar Rp. 30.150.917.914,- ( 40,05 % )
terdiri dari efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp.
45.128.844.086,- dimana kegiatan yang tidak terserap hampir seluruhnya berada
pada kegiatan Biaya Penunjang Kegiatan pada FKTP Puskesmas bersumber
dana kapitasi JKN, anggaran yang tidak terserap pada kegiatan-kegiatan ini
dikarenakan : penganggaran pendapatan dan belanja bersumber dana kapitasi
JKN baru teranggarkan pada bulan Mei 2014, dikarenakan peraturan-peraturan
terkait penggunaan dana Kapitasi JKN baru berlaku pada bulan Mei 2014. Namun
meskipun dana kapitasi JKN ini sudah teranggarkan pada bulan Mei 2014, namun
pada kenyataannya peraturan-peraturan di tingkat Kabupaten Bogor sebagai
tindak lanjut aturan tentang penggunaan dana Kapitasi terlambat diterbitkan
karena situasi politik yang tidak memungkinkan. Selain waktu penyerapan
anggaran yang terbatas, rendahnya penyerapan anggaran kegiatan ini juga
dikarenakan masih rendahnya pemahaman FKTP Puskesmas tentang
59 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
penggunaan dana kapitasi JKN, terutama penggunaan dana kapitasi pada porsi
40% anggaran serta adanya keterlambatan pencairan dana kapitasi JKN dari
BPJS kepada FKTP puskesmas.
Cakupan pengawasan terhadap obat dan makanan berbahaya dari target 100 %
dengan realisasi 102,0 % maka pencapaian kinerjanya sebesar 102,0 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 maka ada peningkatan yaitu sebesar
1,8% oleh karena pelaksanaan pembinaan lebih intensif terhadap apotik dan took
obat yang ada di wilayah kabupaten bogor.
Indikator cakupan pengawasan obat dan makanan berbahaya ditunjang oleh
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan yang terdiri dari
2 kegiatan yaitu : kegiatan pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
hasil produksi rumah tangga dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka
produk pangan (SPPRT).
2. Sasaran kedua, yaitu : Meningkatkan Cakupan pelayanan Kesehatan dan Gizi
Masyarakat serta PHBS dengan indikator kinerjanya adalah :
a. Prosentase balita gizi buruk dari target 0,020 % terealisasi 0,0202 % sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 99,0 % berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan tahun
2013, dimana prosentase balita gizi buruk mencapai 0,0207 % maka telah terjadi
penurunan kasus sebesar 0,0005 %. Bila dilihat dari target maka dikarenakan
adanya kenaikan target dari 0.021 % menjadi 0,020 %. Akan tetapi hal ini
dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi)
dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam
memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu
diberikan pula PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk
mengalami penurunan.
b. Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan dari target 100 % terealisasi
100 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan
dengan tahun 2013, yang juga mencapai 100 % Hal ini menunjukan adanya
penanganan balita gizi buruk secara komprehensip melalui pengembangan
pelayanan rujukan ke klinik gizi di puskesmas maupun Litbang gizi serta ke
Rumah Sakit disamping pelaksanaan pemantauan secara terus menerus baik
60 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
dalam proses penanganan kasus maupun pasca penanganan dan adanya
program pemberian PMT-P bagi balita.
c. Rasio posyandu per satuan balita dari target 11,55 % terealisasi 8,91 % sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 77,14 % berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori cukup. Capaian kinerja rasio posyandu
per satuan balita belum mencapai 100 % hal ini disebabkan karena jumlah
posyandu yang sedikit sehingga tidak sebanding dengan pertambahan jumlah
balita di Kabupaten Bogor. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi
penurunan capaian sebesar 24,5 %. Salah satu upaya yang akan dilakukan
menggerakan masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam Usaha Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada di desanya, seperti ikut serta dalam
kegiatan posyandu.
Indikator prosentase balita gizi buruk, cakupan balita gizi buruk yang mendapat
perawatan dan Rasio posyandu per satuan balita ditunjang oleh Program
perbaikan gizi masyarakat yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu : kegiatan
pengadaan makanan tambahan dan vitamin dan rapat kerja program perbaikan
gizi masyarakat.
d. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA dari target
82,00 % dengan realisasi 91,62 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
111,73 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk
dalam katagori baik. Target penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
BTA nasional adalah msh sebesar 80,0 %, bila dibandingkan dengan target
tersebut pencapaian Kabupaten Bogor telah melampaui target nasional
sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang sebesar 112,29 %
maka capaian tahun 2014 mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 0,56 %. Hal
ini menunjukkan bahwa kesadaran penderita untuk menjalani pengobatan secara
tuntas meningkat selain itu pemantauan dari PMO (pengawas minum obat) secara
intensif sangat berpengaruh terhadap tuntasnya pengobatan TB Paru yang
memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6 bulan.
e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD dari target 100 %
realisasi capaiannya 100 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Keberhasilan pencapaian kinerja 100 % ini oleh karena DBD merupakan
salah satu penyakit yang diamati dan dapat menimbulkan wabah sehingga sistem
kewaspadaan dini (SKD) telah dilakukan dengan baik, selain itu penaganan kasus
61 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
DBD sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas sehingga bila
ditemukan kasus secara langsung dapat ditangani mulai dari pelacakan kasus,
pengamatan, penyemprotan titik dimana kasus ditemukan sampai dengan
rujukan ke Rumah Sakit, sehingga semua kasus dapat ditangani.
f. Peningkatan cakupan universal child imunization (UCI) desa/kelurahan dari target
100 % dengan realisasi 95,16 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,16
% berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam
katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dimana
pencapaiannya sebesar 100,13 % maka ada penurunan sebesar 4,97 %. Capaian
UCI belum mencapai 100 % hal ini disebabkan oleh karena masih adanya
orangtua/sekelompok masyarakat yang menolak dengan alasan kehalalan vaksin,
disamping itu juga dengan ditemukannya kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi) diwilayah Kabupaten Bogor, masyarakat menjadi resah dan enggan
untuk mendapatkan imunisasi lengkap. Namun bila dibandingkan dengan target
cakupan UCI Nasional maupun Propinsi sebenarnya hanya 80,00 % sehingga
capaian kita telah melebihi target Nasional dan Propinsi. Salah satu upaya yang
akan dilakukan yaitu meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya imunisasi dan dampak ikutan dari kasus imunisasi sehingga
masyarakat lebih tenang untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA,
cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, cakupan
desa/kelurahan Universal Shild Immunization (UCI) ditunjang oleh Program
Pencengahan dan Penanggulangan Penyakit Menular yang terdiri dari 12
kegiatan yaitu : penyemprotan/fogging sarang nyamuk, peningkatan survailance
epidemiologi dan penanggulangan wabah, pemeriksaan calon jemaah haji,
fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2TB, fasilitasi pelaksanaan kegiatan
program P2 Diare ISPA, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2 Kusta,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (HIV/AIDS),
survailans acut flaccid paralisys (AFP), pengobatan masal filariasis di Kecamatan
Gunung Sindur dan pengobatan masal filariasis di kecamatan Parung Panjang,
fasilitasi program imunisasi dan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan rapat
kerja program pencegahan pem,berantasan penyakit menular.
g. Rumah dengan bebas jentik di daerah endemis, dari target 95,00 % realisasi
pencapaiannya 96,19 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,25 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 yaitu sebesar 95,10 % maka
62 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,09 %. Keberhasilan capaian
kinerja prosentase rumah dengan bebas jentik didaerah endemis sebesar 101,25
% dikarenakan meningkatnya peran serta aktif dan kesadaran masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan pemeriksaan jentik secara berkala (PJB) khususnya di
daerah yang endemis sehingga akan dapat memutuskan mata rantai pembiakan
nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit secara lebih luas.
h. Cakupan TTU yang memenuhi syarat dari target 77,72 % dengan realisasi 79,02
% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,67 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan
dengan capaian tahun 2013 sebesar 77,22 % maka capaian kinerja tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 1,8 % dengan adanya peningkatan realisasi
jumlah TTU yang memenuhi syarat sehingga ada peningkatan dibandingkan
tahun 2013. Keberhasilan meningkatnya capaian kinerja dikarenakan
meningkatnya pembinaan petugas kepada masyarakat khususnya penanggung
jawab tempat-tempat umum disamping itu juga meningkatnya kesadaran
masyarakat sendiri akan pentingnya sarana sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan.
i. Cakupan TPM yang memenuhi syarat dari target 89,96 % dengan realisasi
90,20% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,27 % berdasarkan standar
yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika
dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 89,71 % maka capaian kinerja
mengalami peningkatan sebesar 0,49 %. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
khususnya pemilik/penanggung jawab tempat pengelolaan makanan telah
memahami , sadar dan sukarela memenuhi persyaratan kesehatan yang telah
ditentukan dalam mengelola jasa pengelolaan makanannya.
j. Cakupan Inspeksi Sanitasi untuk peningkatan sarana air bersih (SAB) yang
memenuhi syarat kesehatan dari target 70,57 % dengan realisasi 70,68 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,16 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan
dengan capaian pada tahun 2013 yaitu sebesar 70,07 % maka capaian tahun
2014 ada peningkatan yaitu sebesar 0,61 %
k. Cakupan Inspeksi Sanitasi untuk peningkatan Jamban Keluarga (JAGA) dari
target 70,63 % dengan realisasi 71,07 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,62 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk
dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 yaitu
63 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
sebesar 70,13 % maka capaian tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu sebesar
0,94 %. Cakupan Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA) dengan capaian
kinerja lebih dari 100 %, dikarenakan keberhasilan petugas dalam pembinaan
kepada masyarakat akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi
syarat kesehatan. Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam
pembangunan rumah sehat / layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana
sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.
Indikator cakupan rumah dengan bebas jentik, prosentase TTU yang memenuhi
syarat, prosentase TPM yang memenuhi syarat, cakupan JAGA yang memenuhi
syarat dan cakupan SAB yang memenuhi syarat ditunjang oleh Program
pengembangan lingkungan sehat yang terdidiri dari 4 kegiatan yaitu :
pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempet umum, sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM), pengawasan hygiene dan sanitasi tempat pengelolaan
makanan dan rapat kerja program pengembangan lingkungan.
Peningkatan cakupan desa siaga aktif, dari target yang ditetapkan yaitu 60 %
terealisasi 60,14 % (261 desa siaga) sehingga capaiannya 100,23 %. Bila
dibandingkan dengan tahun 2013 dimana capaiannya 100,93 % dari target 214
desa siaga terealisasi 216 desa dan pada tahun 2014 meningkat lagi sebanyak 45
desa sehingga jumlah desa siaga di Kabupaten Bogor sebanyak 261 dega siaga.
Penetapan target desa siaga memang dilakukan secara bertahap mengingat
proses pelaksanaannya tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja namun melibatkan
sektor lain dan peran serta aktif masyarakat sendiri. Pencapaian cakupan yang
mencapai 100,23 % menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah tetap berkomitmen
dengan adanya kebijakan Kementrian Kesehatan bahwa seluruh desa harus
melaksanakan program desa siaga meskipun secara bertahap dan untuk
Kabupaten Bogor menjadi salah satu indikator kinerja yang tertuang di dalam
RPJMD.
Indikator cakupan desa siaga aktif ditunjang oleh Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari 5 kegiatan yaitu : penyediaan media
penyuluhan kesehatan, penyuluhan kesehatan, fasilitasi UKBM dan pembinaan
kesehatan, fasilitasi tim Pembina kabupaten sehat dan rapat kerja bidang promosi
dan SDK.
3. Sasaran ketiga, yaitu : Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan mempersiap kan
puskesmas BLUD dengan indikator kinerjanya adalah :
64 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
a. Rasio rumah sakit per satuan penduduk target 1 : 218.066 realisasi
pencapaiannya 1 : 193.836 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111,11 %,
maka pencapaiannnya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan
target tahun 2013 Rasio rumah sakit per satuan penduduk 1 : 326.538 maka
target Rasio rumah sakit per satuan penduduk mengalami peningkatan artinya bila
pada tahun 2013, satu rumah sakit dapat melayani penduduk sebanyak 326.538
jiwa maka pada tahun 2014 satu rumah sakit melayani 218.066 jiwa. Hal ini dapat
terjadi karena sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada
penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan
penduduk menjadi lebih kecil.
b. Rasio dokter per satuan penduduk dari target 1 :3.879 dengan realisasi 1 : 4.016
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,47 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Pencapaian kurang
dari 100 % oleh karena tidak sebandingnya jumlah dokter di Kabupaten Bogor
dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah
satu upaya yang akan dilakukan dengan menambah jumlah tenaga dokter di
puskesmas.
c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk dari target 1 : 2.637 dengan realisasi 1 :
2.730 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,47 % berdasarkan standar
yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Pencapaian
kurang dari 100 % oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di
Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap
tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah
tenaga medis di puskesmas.
Indikator Rasio dokter per satuan penduduk dan Rasio tenaga medis per satuan
penduduk ditunjang oleh Program pelayanan administrasi perkantoran yang
terdiri dari 1 kegiatan yaitu : penyediaan jasa tenaga pendukung
administrasi/teknis perkantoran dan Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar
Rp. 3.203.600.000,- dengan realisasi Rp. 2.394.782.450,- ( 74,75 % ) pada
program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp.
808.817.550,- diantaranya dari kegiatan Fasilitasi peningkatan kinerja
dokter/dokter Gigi dan Bidan PNS yang bertugas di puskesmas/desa
terpencil/sulit dijangkau/sulit pemenuhan tenaga kesehatan ( Banprop 2014) tidak
diserap seluruhnya oleh karena disesuaikan dengan SK Bupati daerah terpencil
dimana dari target 13 dokter/dokter gigi hanya terealisasi 9 dokter/dokter gigi dan
65 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
dari 40 bidan hanya terealisasi 19 bidan, program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu :
pembinaan mental dan rohani bagi aparatur, penilaian angka kredit tenaga
fungsional, pelatihan akreditasi puskesmas dan peningkatan kinerja bagi
dokter/dokter gigi dan bidan PNS yang bertugas dipuskesmas/desa terpencil/sulit
dijangkau/sulit pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan.
d. Rasio puskesmas, poliklinik, puskesmas pembantu per satuan penduduk dari
target 1 : 9.550 dengan realisasi 1 : 9.383 sehingga pencapaian kinerjanya
sebesar 101,75 %. Berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya
termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan tahun 2013 ada peningkatan dari
target 1 : 10.396 menjadi 1 : 9.550, hal ini dimungkinkan oleh karena
penambahan poliklinik, dan sarana swasta lainnya.
Indikator cakupan puskesmas, cakupan puskesmas pembantu dan rasio
puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk ditunjang oleh program
pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. Program ini dibiayai dari
APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 55.891.058.000,- dengan realisasi Rp.
43.286.291.971,- ( 77,45 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan
anggaran tidak diserap sebesar Rp. 12.604.766.029,- diantaranya dari kegiatan
pembangunan puskesmas Leuwisadeng menjadi puskesmas DTP kegiatan tidak
diserap oleh karena sudah dua kali gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk
pelaksanaan sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan,
kegiatan pembangunan DTP puskesmas Tenjolaya tidak diserap oleh karena
hibah tanah belum jelas sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya
perencanaan dan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pangadaan
alat0alat kesehatan dan laboratorium kimia di puskesmas Kabupaten Bogor
(Banprop) tidak diserap oleh karena judul nomenklatur sama dengan kegiatan
Banprop yang Rp. 7.900.000.000,- sehingga hanya salah satu yang
direalisasikan, program ini terdiri dari 26 kegiatan yaitu : pengadaan puskesmas
keliling, pengadaan perlengkapan kantor puskesmas, pengadaan meubelair
puskesmas, pengadaan alat-alat kedokteran puskesmas, pengadaan alat-alat
laboratorium puskesmas, pengadaan sarana pelayanan kesehatan (Belanja Jasa
Sarana ASKES tahun 2013), revitalisasi sebanyak 4 puskesmas (Cileungsi, Cariu,
Tajurhalang dan Sukajaya), pembangunan pustu sebanyak 2 pustu ( Wangun
jaya dan Neglasari), rehabilitasi Pustu Pasir angin, pembangunan puskesmas
sebanyak 2 puskesmas (Bantarjaya dan Leuwisadeng), pengadaan lahan
(Puskesmas Jampang dan Cibungbulang) pengadaan lemari es dan pengatur
66 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
suhu lemari es vaksin puskesmas, rehabilitasi puskesmas Gunung putri,
pembangunan puskesmas Tenjolaya, rehabilitasi ruang radiologi dan laboratorium
Puskesmas Jonggol, pengadaan alkes dan laboratorium kimia di puskesmas
(Banprop 2014), pengadaan alat-alat kedokteran puskesmas (Kapitasi JKN 2014),
pengadaan alat-alat serta laboratorium puskesmas (Kapitasi JKN 2014) dan
pengadaan ambulance puskesmas (Kapitasi JKN 2014).
Misi-3
1. Meningkatnya daya dukung pelayanan kesehatan.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi % Capaian
1.
2.
PENUNJANG
Meningkatkan
kapasitas
sumber daya
sarana dan
prasarana kerja
serta kualitas
aparatur
Meningkatkan
fungsi
koordinasi,
regulasi dan
fasilitas
pelayanan
Terwujudnya
kelancaran
pelayanan
administrasi
perkantoran
Terwujudnya
kecepatan,
kenyamanan
dan keamanan
kerja aparatur
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas dan
kinerja sumber
daya aparatur
%
%
%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
67 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi % Capaian
3.
kesehatan
pemerintah,
swasta daan
lintas sektor
Meningkatkan
jejaring
pelayanan
kesehatan
Tersusunnya
perencanaan
dan laporan
yang akuntabel
%
100,0
100,0
100,0
100,0
Untuk mendukung Misi 2 telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran, 5 program dan 42
kegiatan, dengan realisasi pencapaian sasaran sebesar 100,0 %. Rincian pencapaian dari 3
(tiga) sasaran sebagai berikut :
1) Sasaran pertama, meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
masing-masing dengan indikator kinerja terwujudnya kelancaran pelayanan
administrasi perkantoran dengan target 100 % tercapai 100 % dan terwujudnya
kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur dengan target 100 % tercapai
100 %, berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam
katagori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan penunjang
adminsitrasi perkantoran telah dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Indikator terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran ditunjang oleh
Program pelayanan administrasi perkantoran. Program ini dibiayai dari APBD
Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 15.990.020.000,- dengan realisasi Rp.
13.396.160.531,- ( 83,78 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran
tidak diserap sebesar Rp. 2.593.859.469,- diantaranya dari kegiatan penyediaan
barang cetakan dan penggandaan oleh karena hasil penawaran harga lelang, program
ini terdiri dari 14 kegiatan yaitu, penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan
kendaraan dinas/operasional, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis
kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundangan-undangan, penyediaan bahan logistik kantor, penyediaan makanan dan
minuman, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah, penyediaan
68 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
pelayanan administrasi kepegawaian, penyediaan pelayanan administrasi barang dan
penyediaan pelayanan keamanan kantor.
Indikator terwujudnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur ditunjang
oleh Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang terdiri dari 12
kegiatan yaitu : pengadaan kendaraan dinas/operasional, pengadaan meubelair,
pengadaan pengadaan peralatan kantor, pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor,
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasinal, pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor, rehabilitasi rumah dinas dokter dan paramedis
Puskesmas Ciampea, pembangunan rumah dinas paramedis Puskesmas Sukajaya,
rehabilitasi rumah dinas dokter Puskesmas Pabuaran, rehabilitasi rumah dinas
paramedis Puskesmas Ciriung, rehabilitasi rumah dinas dokter Puskesmas Cigudeg
dan pemasangan partisi dan penataan interior aula dinas kesehatan dan Program
peningkatan disiplin aparatur. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun
2014 sebesar Rp. 312.400.000,- dengan realisasi Rp. 232.738.000,- ( 74,50 % ) pada
program ini ada efisiensi anggran sebesar Rp. 79.662.000,- oleh karena hasil
penawaran harga lelang, program ini terdiri dari 1 kegiatan yaitu : pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya (batik).
2) Sasaran kedua, meningkatnya jumlah dan kualitas sumber daya kesehatan dengan
indikator kinerjanya terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya
aparatur dengan target 100 % pencapaiannya 100 %. Pencapaian tersebut
dikontribusikan dengan adanya penambahan sarana mobilitas darat , sarana kerja dan
pemeliharaan sarana kerja.
Indikator terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya aparatur
ditunjang oleh Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Program ini
terdidiri dari 8 kegiatan yaitu : pengiriman peserta bimbingan teknis Asuhan Persalinan
Normal (APN), pengiriman peserta bimbingan teknis Penatalaksanaan Asfixia Bayi
Baru Lahir, pengiriman peserta bimbingan teknis Pertolongan Pertama Gawat Darurat
Obsetri & Neonatal (PPGDON), pengiriman peserta bimbingan teknis PONED,
pengiriman peserta bimbingan teknis PPGD, pengiriman peserta bimbingan teknis
Simulasi Deteksi Dini Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK), pengiriman peserta
bimbingan teknis konselor menyusui dan bimbingan tehnis MTBS/M.
3). Sasaran ketiga, terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD
dengan indikator kinerjanya tersusunnya perencanaan dan laporan yang akuntabel
dengan target kinerja 100 % dan pencapaian 100 %, berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik.
69 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Indikakator tersusunya perencanaan dan laporan yang akuntabel ditunjang oleh
Program peningkatan pengembangan sistem capaian kinerja dan keuangan yang
terdiri dari 7 kegiatan yaitu : penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar realisasi
kinerja SKPD, penyusunan laporan keuangan semesteran, penyusunan laporan
keuangan akhir tahun, penyusunan perencanaan anggaran, penatausahaan
keauangan SKPD, penyusunan renstra dan renja SKPD dan publikasi kinerja SKPD
dan Program pengadaan standarisasi pelayanan kesehatan. Program ini dibiayai
dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 26.166.378.000,- dengan realisasi Rp.
22.483.487.834,- ( 85,93 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran
tidak diserap sebesar Rp. 808.817.550,- diantaranya dari kegiatan Monitoring, evaluasi
dan pelaporan oleh karena efisiensi anggran dimana kegiatan monev ke puskesmas
sudah terintegrasi oleh kegiatan monev yang ada di program/bidang, program ini terdiri
dari 7 kegiatan yaitu : monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyusunan dan
pengembangan data kesehatan, pembinaan sarana institusi swasta, jasa pelayanan
kesehatan, rapat koordinasi evaluasi dan perencanaan program, akreditasi puskesmas
dan persiapan penerapan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam tahun 2014 Pendapatan Dinas Kesehatan ditargetkan sebesar Rp.
109.613.348.000,- terealisasi sebesar Rp. 111.102.711.699,- atau tercapai 101,36 %.
Belanja Dinas Kesehatan tahun 2014 dialokasikan sebesar Rp.
420.431.329.000,- terealisasi sebesar Rp. 319.988.973.011,- atau terserap 76,11 %.
Secara garis besar realisasi anggaran Dinas Kesehatan tahun 2014 sebagai
berikut :
No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
Realisasi
A. PENDAPATAN
B.
Retribusi pelayanan kesehatan
BELANJA
109.613.348.000,-
111.102.711.699,-
101,36
- 1. BELANJA TIDAK
LANGSUNG
89.529.609.000,- 88.991.285.174,- 99,40
-
Belanja Pegawai 2. BELANJA
LANGSUNG (BELANJA PROGRAM/
89.529.609.000,-
330.901.720.000,-
88.991.285.174,-
230.997.687.837,-
99,40
69,81
70 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
Realisasi
KEGIATAN) - Belanja Pegawai - Belanja barang dan Jasa - Belanja Modal JUMLAH BELANJA
16.308.342.000,-
241.018.709.000,-
73.574.669.000,-
420.431.329.000,-
13.992.046.500,-
165.000.328.423,-
52.005.312.914,-
319.988.973.011,-
85,79 68,45
70,68
76,11
C. SURPLUS / (DEFISIT) (310.817.981.000,-) (208.886.261.312,-) 67,20
Anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai program dan
kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan tahun 2014
sebesar Rp. 330.901.720.000,- terealisasi sebesar Rp. 230.997.687.837,- atau terserap
69,81 %. Tidak terserapnya dana belanja langsung tersebut disebabkan karena adanya
efisiensi anggaran dari selisih penawaran pihak ketiga, tidak dilelangkan (karena waktu
yang tidak cukup), pemutusan kontrak, efisiensi dari kegiatan-kegiatan yang sudah
terintegrasi dengan sumber dana lain dan adanya beberapa kegiatan yang memang
tidak direalisasikan oleh karena disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan
seperti kejadian luar biasa yang memang sesuai dengan kejadian yang terjadi serta
kegiatan Biaya Penunjang Pelayanan Kesehatan Nasional FKTP oleh karena adanya
transisi kepemimpinan sehingga berpengaruh terhadap lamanya penandatanganan
peraturan tentang pengelola dana kapitasi di tingkat daerah sehingga waktu terbatas.
Rincian anggaran dan realisasi APBD (LRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun
2014 disajikan dalam Lampiran : 4.
71 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
IV
P E N U T U P
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun
2014 ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor dalam rangka pencapaian tahapan Visi dan Misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor pada umumnya. Laporan ini
merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip
transparansi akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan
berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan hasil-hasilnya.
Berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor selama tahun 2014, sehingga beberapa program / kegiatan belum dapat
dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun
berikutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor perlu melakukan langkah-langkah untuk
mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi tahun 2014, antara lain :
Kendala pencapaian kinerja sasaran :
a. Masih adanya daerah-daerah yang cukup sulit dijangkau oleh petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan secara rutin karena kondisi geografis dan
keterbatasan sarana serta tenaga di puskesmas setempat sehingga beberapa cakupan
program kesehatan belum memenuhi target atau harapan.
b. Belum tercakupnya seluruh pelaporan dari pelayanan kesehatan swasta menyebabkan
pencapaian indikator sasaran belum sepenuhnya menggambarkan kondisi yang
sebenarnya, seperti cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan,
c. Penetapan target khususnya yang berkaitan dengan angka pertumbuhan penduduk
tidak sebanding dengan realisasi jumlah penduduk yang ada sehingga pada pencapaian
hasilnya terjadi kesenjangan yang cukup besar.
Kendala pencapaian kinerja kegiatan :
a. Beberapa kegiatan yang tidak terealisasi oleh karena belum terpenuhinya
persyaratan/kejelasan tentang kondisi yang mendukung terlaksananya kegiatan
tersebut.
72 LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2014
Upaya pemecahan masalah :
a. Meningkatkan pembinaan teknis ke pelayanan kesehatan swasta untuk pelaporan dan
mengupayakan adanya surat intruksi dari penentu kebijakan untuk mekanisme sistem
pelaporan di sarana pelayanan kesehatan swasta yang dikaitkan dengan insentif
kemudahan maupun sanksi bagi pelayanan kesehatan swasta.
b. Meningkatkan koordinasi lintas program dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan dalam rangka keterpaduan program
c. Mereview target dengan perhitungan proyeksi yang lebih tepat diselaraskan dengan
pertumbuhan penduduk sehingga memperkecil kesenjangan pencapaian
d. Meningkatkan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan.
Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat memberi masukan yang berarti
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014
secara tepat waktu.