13
IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akutagawa Ryunosuke adalah seorang penulis yang aktif menulis pada zaman Taishou (1912-1926). Banyak karya-karya besar yang sudah dihasilkannya. Karya- karya Akutagawa Ryunosuke kebanyakan memiliki tema dengan latar belakang agama, terlebih agama Buddha. Namun tak hanya agama Buddha saja, terdapat pula beberapa karya yang memiliki unsur Kristiani. Kumpulan karya-karya Kristiani tersebut disebut, Kirishitan mono. Karya-karya yang termasuk ke dalam Kirishitan Mono, tidak ditulis dalam satu kurun waktu yang sama. Karya-karya tersebut ditulis bercampur dengan tahun pembuatan karya yang memiliki genre berbeda. Seperti Rushiheru dan Kumo no Ito. Rushiheru merupakan karya yang termasuk dalam Kirishitan Mono, sedangkan Kumo no Ito adalah karya yang memiliki unsur agama Buddha. Rushiheru dan Kumo no Ito sama-sama ditulis pada tahun 1918, hanya berbeda bulan. Rushiheru ditulis pada bulan Agustus 1 , Kumo no Ito ditulis pada bulan 1 Aozora Bunko ( ). Rushiheru. Diakses dari https://www.aozora.gr.jp/cards/000879/files/133_14546.html. Pada tanggal 14 April 2021, pukul 04:10.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akutagawa Ryunosuke adalah seorang penulis yang aktif menulis pada zaman

Taishou (1912-1926). Banyak karya-karya besar yang sudah dihasilkannya. Karya-

karya Akutagawa Ryunosuke kebanyakan memiliki tema dengan latar belakang

agama, terlebih agama Buddha. Namun tak hanya agama Buddha saja, terdapat pula

beberapa karya yang memiliki unsur Kristiani. Kumpulan karya-karya Kristiani

tersebut disebut, Kirishitan mono. Karya-karya yang termasuk ke dalam Kirishitan

Mono, tidak ditulis dalam satu kurun waktu yang sama. Karya-karya tersebut ditulis

bercampur dengan tahun pembuatan karya yang memiliki genre berbeda. Seperti

Rushiheru dan Kumo no Ito. Rushiheru merupakan karya yang termasuk dalam

Kirishitan Mono, sedangkan Kumo no Ito adalah karya yang memiliki unsur agama

Buddha. Rushiheru dan Kumo no Ito sama-sama ditulis pada tahun 1918, hanya

berbeda bulan. Rushiheru ditulis pada bulan Agustus1, Kumo no Ito ditulis pada bulan

1 Aozora Bunko ( 青 空 文 庫 ). Rushiheru. Diakses dari

https://www.aozora.gr.jp/cards/000879/files/133_14546.html. Pada tanggal 14 April 2021, pukul

04:10.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

April2. Dengan ini dapat diketahui bahwa genre Kirishitan Mono tercipta karena

persamaan tema dan unsur yang dibawanya, yaitu agama Kristen. Cerpen yang

berjudul Tabako to Akuma termasuk dalam salah satu cerita bernuansa Kristiani yang

dibuat oleh Akutagawa Ryunosuke, dan ditulis pada tahun 1916 (Pedro T. Bassoe,

2012:2). Setelah itu, Akutagawa mulai menulis cerita-cerita lain yang bertema agama

Kristen. Seperti Ogata Ryousai Oboegaki yang ditulis pada tahun 1917, Rushiheru

pada tahun 1918, Nankyou no Kirisuto pada tahun 1920, Kokui Seibo tahun 1920,

Kamigami no Bishou pada tahun 1921), Ogin pada tahun 1922, Seihou no hito pada

tahun 1927, dan masih banyak lagi (Yoshiko dan Andrew Dykstra, 2009:24).

Dalam tulisan-tulisan Akutagawa dengan genre Kirishitan Mono tersebut,

setiap tokoh di dalam cerpen memiliki karakter dan peran yang berbeda, begitu pula

dengan alur ceritanya. Namun jika lebih diteliti lagi, terdapat satu karakter yang

selalu ada dalam tulisan-tulisan tersebut, yaitu Akuma. Tak jarang Akuma muncul

dalam cerpen Akutagawa sebagai pemeran utama. Seperti dalam cerpen Tabako to

Akuma dan Rushiheru. Dalam cerpen Tabako to Akuma, diceritakan bahwa Akuma

sebagai tokoh utama yang memegang alur cerita. Di pertengahan cerita, Akuma

bertemu dengan penggembala sapi, dan sampai pada akhirnya tokoh utama pada

cerita tersebut adalah Akuma dan penggembala sapi. Dalam cerpen Rushiheru, Akuma

muncul di pertengahan cerita. Rushiheru menceritakan tentang seorang tokoh

2 Aozora Bunko ( 青 空 文 庫 ). Kumo no Ito. Diakses dari

https://www.aozora.gr.jp/cards/000879/files/92_14545.html. Pada tanggal 14 April 2021, pukul

04:10.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

keagamaan Kristiani bernama Fucan Fabian yang merubah agamanya menjadi

Buddha setelah dia mendengarkan perkataan yang dilontarkan oleh Lucifer (iblis). Di

dalam Ogin, Akuma memang tidak banyak muncul, namun dia berperan besar dengan

mengendalikan hati karakter utama, yaitu Ogin, untuk menjadi perwujudan dari

Akuma. Hal ini dibuktikan dengan salah satu adegan dimana Ogin memilih untuk

membuang keyakinannya, dan mengajak kedua orang tua angkatnya untuk

mengikutinya ke neraka.

Konsep Akuma atau iblis yang ditulis oleh Akutagawa Ryunosuke menarik

untuk dibahas, karena pada cerpen-cerpen Kirishitan Mono yang berjumlah sekitar

enam belas judul (Kishimoto Emi, 2019), sejauh yang dapat diketahui, Akutagawa

menyebut tokoh Akuma, dalam lima cerpen. Yaitu Tabako to Akuma, Akuma,

Hokyounin no Shi, Rushiheru, dan Ogin. Namun Penelitian ini tidak menggunakan

semua cerpen yang memiliki Akuma, melainkan hanya mengambil tiga cerpen

Kirishitan Mono milik Akutagawa Ryunosuke sebagai bahan penelitian, antara lain:

Tabako to Akuma, Rushiheru, dan Ogin. Tabako to Akuma dan Rushiheru diambil

menjadi objek utama karena dalam enam belas cerpen Kirishitan Mono, tokoh Akuma

dalam dua cerpen tersebut berperan cukup krusial dalam menjalankan alur cerita.

Sedangkan di dalam Ogin, Akuma memang tak banyak ditulis secara wujud apa

adanya, namun fokus pada cerpen Ogin adalah watak dan kemampuan Akuma dalam

merubah hati seorang anak yang memiliki iman kuat menjadi berwatak iblis. Dan hal

ini dapat menambah poin untuk menjelaskan apa yang Akutagawa pikirkan mengenai

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

tokoh Akuma yang ditulisnya, dengan ditinjau dari watak dan kemampuan Akuma

dalam memanipulasi orang lain. Besarnya peran yang dilakukan Akuma

menyebabkan munculnya pemikiran bahwa Akuma memiliki konsep tersendiri,

melalui tanda-tanda yang dibawanya pada setiap kemunculannya.

Dan melihat dari tahun penulisannya, Tabako to Akuma adalah cerpen

Kirishitan Mono pertama yang ditulis pada tahun Taisho 5 (1916), bulan November.

Rushiheru ditulis pada tahun Taisho 7 (1918), bulan November. Dan Ogin ditulis

pada Taisho 11 (1922) bulan September (Taihei Kunimatsu,1999: 43). Sehingga

dengan begitu, kita dapat mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan pada makna

atau interpretasi mengenai tokoh Akuma dalam pemikiran Akutagawa Ryunosuke

seiring dengan berjalannya waktu.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini akan berfokus pada tiga hal, yaitu:

1. Apa perbedaan dari kemunculan Akuma dalam cerpen Tabako to

Akuma, Rushiheru, dan Ogin karya Akutagawa Ryunosuke?

2. Apa konsep yang terkandung di balik karakter iblis (Akuma) yang

ditulis oleh Akutagawa Ryunosuke dalam ketiga cerpen tersebut?

3. Apa makna dari perulangan tokoh Akuma dalam tiga karya tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

Setelah menentukan rumusan masalah yang dikaji, dapat ditarik kesimpulan

bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat menjabarkan perbedaan kemunculan Akuma yang muncul

dengan membandingkantiga cerpen Kirishitan Mono tersebut.

2. Dapat mengidentifikasi konsep karakter Akuma dalam pemikiran

Akutagawa Ryunosuke, dengan membandingkan tiga cerpen

Kirishitan Mono yang diambil pada tiga tahun berbeda.

3. Dapat menjelaskan makna tokoh Akuma dalam Tabako to Akuma,

Rushiheru, dan Ogin dengan meninjau pemikiran dan kekhasan yang

dimiliki Akutagawa Ryunosuke dalam menulis cerpen.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis, maupun praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, dengan menjelaskan secara rinci mengenai hal yang ingin

disampaikan oleh Akutagawa Ryunosuke dari ketiga cerpen tersebut, penelitian

ini diharapkan dapat membantu penelitian-penelitian sastra, khususnya penelitian

sastra Kirishitan Mono dari karya-karya Akutagawa Ryunosuke, untuk

memahami pola pikir Akutagawa Ryunosuke.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan menguraikan secara rinci karakter iblis yang cukup banyak

muncul dalam ketiga cerpen tersebut, penelitian ini diharapkan dapat membantu

pembaca cerpen Akutagawa Ryunosuke terlebih pembaca cerpen Tabako to

Akuma, Rushiheru, dan Ogin untuk lebih memahami isi cerita.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan untuk penelitian ini adalah karakter iblis

(Akuma) dalam cerpen Tabako to Akuma, Rushiheru, dan Ogin karya Akutagawa

Ryunosuke, baik cerpen yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris ataupun

yang berbahasa Jepang. Disini cerpen berbahasa Inggris hanya dipakai pada

cerpen Tabako to Akuma, dan digunakan sebagai data sekunder, dimana cerpen

yang sudah diterjemahkan tersebut hanya sebagai pembantu untuk memudahkan

proses penerjemahan beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia. Selebihnya

dipahami dan diterjemahkan lebih lanjut, agar tidak menimbulkan kesalah

pahaman dalam penerjemahan.

Batasan masalah ini diambil dengan alasan; ketiga cerpen tersebut merupakan

cerpen-cerpen Akutagawa Ryunosuke yang mengangkat karakter Akuma (iblis)

dengan cukup kuat, sehingga dapat memberikan cukup banyak data yang berguna.

Ketiga cerpen diatas juga digunakan sebagai objek utama penelitian ini.

1.6. Tinjauan Pustaka

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

Penjelasan mengenai Kirishitan Mono, hubungan antara Akutagawa

Ryunosuke dengan agama Kristen, dan penjelasan dasar mengenai Akuma dalam

tinjauan pustaka ini dapat diaplikasikan dalam memahami lebih lanjut tentang

tokoh Akuma yang ditulis oleh Akutagawa Ryunosuke.

Penelitian yang dilakukan oleh Pedro T. Bassoe (2012) yang berjudul

Akutagawa and the Kirishitan Mono: The Exoticization of a Barbarian Religion

andthe Acclamation of Martyrdom, Bassoe menggunakan metode deskriptif

analisis dalam penelitiannya. Menurut penulis, terdapatsatu poin dalam tujuan

penelitian Bassoe, yaitu adalah meneliti citra para martir, seperti yang disajikan

baik dalam cerita Kirishitan Mono karya Akutagawa Ryunosuke dan cerita agama

lainnya, di mana keyakinan para martir diangkat sebagai bentuk murni ideologi

yang menyimpang dari modernitas, serta sedikit menjelaskan tentang bagaimana

pandangan Akutagawa Ryunosuke terhadap Kristen.

Pertama-tama Bassoe menjelaskan dan membagi penelitian dalam 5 bab,

dimana dalam 5 bab itu memiliki tema yang berbeda-beda pula. Setiap bab

menjelaskan cerpen-cerpen Kirishitan Mono karya Akutagawa Ryunosuke sesuai

dengan tema yang diangkat.

Pada jurnal yang ditulis oleh Kunimatsu Taihei, dan berjudul Akutagawa

Ryunosuke no Kirishitan mono, “Akuma” ni tsuite jilid satu, tidak dituliskan

secara jelas metode yang digunakan oleh Kunimatsu Taihei, namun penulis

melihat bahwa penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, karena

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

8

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

Kunimatsu Taihei menjelaskan isi penelitian dengan disertai banyak bukti. Poin

dalam jurnal Kunimatsu Taihei adalah, menjelaskan bentuk-bentuk Akuma yang

muncul dalam sebagian besar cerpen-cerpen Kirishitan Mono milik Akutagawa

Ryunosuke.

Hasil dari penelitian Kunimatsu Taihei adalah dapat menemukan penjelasan

mengenai Akuma dalam beberapa cerpen Kirishitan Mono karya Akutagawa

Ryunosuke. Kunimatsu menuliskan tentang seperti apa wujud Akuma yang selalu

dituliskan oleh Akutagawa Ryunosuke. Poin yang bagus dari penelitian yang

dilakukan oleh Kunimatsu Taihei yaitu dapat menemukan bukti yang mendukung

setiap analisisnya dengan jelas, dan Kunimatsu menuliskannya dengan rinci

sehingga mudah dibaca. Namun sangat disayangkan, Kunimatsu Taihei tidak

memberikan kutipan pendukung dari karya tulis lain, sehingga analisis yang

diungkapkan oleh Kunimatsu belum dapat dipastikan kesesuaiannya.

Jurnal berjudul Ogin no Futatsu no Teema ni Tsuite “Rinjin Ai” to “Kami

no Sukui” yang ditulis oleh Hidemi Takeda adalah penelitian ketiga yang bisa

penulis temukan. Jurnal ini berfokus pada cerpen Ogin. Dan seperti judulnya,

jurnal ini menjelaskan mengenai “cinta” dan “keselamatan dari Tuhan”. Hidemi

Takeda melakukan analisis cerpen Ogin dengan meninjau dari sisi keagamaan.

Hidemi menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘cinta’ dan ‘keselamatan’ yang

tertulis pada judul jurnal tersebut. Walaupun Hidemi Takeda meninjaunya secara

keagamaan, Hidemi juga mencantumkan cukup banyak bukti-bukti yang kuat atas

analisis-analisis tersebut. Bentuk tulisan penelitiannya pun jelas dan mudah

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

9

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

dibaca, sehingga dapat memudahkan pembaca untuk menemukan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Hidemi Takeda.

Kemudian penelitian selanjutnya adalahjurnal yang ditulis oleh Yoshida

Sanae, dengan judul Akutagawa Ryunosuke Kenkyuu Shi – Kirishitan Mono to

Kirisuto kyo ni tsuite –. Jurnal tersebut berisi kutipan dari jurnal-jurnal peneliti

lain, kemudian diperjelas dan diberi penguat oleh Yoshida. Jurnal tersebut banyak

berfokus pada dua cerpen Akutagawa, yaitu Seikyounin no Shi dan Seihou no Hito.

Yoshida memberikan penguat dan informasi mengenai kutipan-kutipan jurnal

tersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan

jurnal asli dari beberapa kutipan yang Yoshida sematkan.

1.7. Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan Teori Semiotik yang dikemukakan oleh Charles

Sander Peirce. Teori Semiotik dari Pierce mencakup pandangan yang cukup luas,

tak terbatas hanya satu bidang saja. Menurut Peirce dalam bukunya,

Philosophical Writings of Peirce, Semiotik adalah nama lain dari Logika (1955:

98). Sehingga bagi Peirce, semiotik merupakan kajian yang umum, karena

menggunakan logika didalamnya. Peirce juga menuliskan, bahwa tanda (sign)

adalah sesuatu yang ada bagi seseorang untuk sesuatu dalam sebuah hal atau

kapasitas (something which stands to somebody for something in some respect or

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

capacity)3, dimana Pierce berpikir bahwa manusia berpikir dalam tanda.Menurut

Wibowo (2011: 13), Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut

Grand Theory karena gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari

semua penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan

menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal.

Oleh karena luasnya daerah cangkupan dari teori tersebut, penulis

menggunakan teori semiotik yang dikemukakan oleh Pierce untuk menganalisis

mengenai konsep Akuma bagi Akutagawa Ryunosuke, dengan mendeskripsikan

tanda-tanda yang dapat ditemukan dalam tiga cerpen yang menjadi objek

penelitian tak hanya dengan melihat apa adanya kata-kata dalam naskah,

melainkan juga dengan memperhatikan hal-hal atau pesan-pesan tersembunyi

yang ada di dalam naskah.

1.8. Metode Penelitian

Untuk penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif. Sehingga, dalam penelitian ini, data utama nantinya akan diuraikan

berbentuk kata-kata, bukan berbentuk angka, dan data tersebut akan diulas dengan

menggunakan teori yang telah disebutkan sebelumnya.

1.8.1. Metode Pengumpulan Data

3Charles Sander Peirce, Philosophical Writings of Peirce (New York: Dover Publications, Inc),

1955: 99.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

Untuk teknik pengumpulan data, penulis menggunakan teknik simak dan catat.

Penulis membaca dan menyimak serta mencari ciri-ciri Akuma dalam ketiga

cerpen tersebut, baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Jepang. Setelah

itu, penulis mencari pemaknaan dari ciri-ciri tersebut dengan menyimak kembali

ketiga cerpen tersebut, serta mencari data-data lain sebagai penguat analisis.

1.8.2. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menentukan beberapa jenis dan sumber data

yang digunakan. Jenis dan sumber data tersebut dibagi menjadi dua:

a) Data primer adalah data yang diperoleh dari naskah Tabako to Akuma,

Rushiheru, dan Ogin dari buku Akutagawa Ryunosuke Zenshuu,

diterbitkan oleh Iwanami Shoten jilid dua, tiga, dan sembilan.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur lain

yang mendukung tiga karya tersebut, seperti jurnal, website, laporan.

dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

Karena peneliti menggunakan teori semiotik Charles Sanders Pierce untuk

menganalisis data, makapeneliti berfokus pada konsep segitiga (triardik), dimana

konsep tersebut adalah konsep yang dikemukakan oleh Pierce untuk

menganalisis objek. Teori triardik melingkupi representamen, interpretant, dan

object. Karena penulis sudah menentukan objek, yaitu Akuma dalam tiga cerpen

milik Akutagawa Ryunosuke, maka penulis akan menentukan bagian mana yang

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

12

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

merupakan representamen dan interpretant dalam penelitian ini. Semua data yang

telah diperoleh akan diolah atau dianalisis dengan teori yang telah dijelaskan

sebelumnya, kemudian hasil yang sudah ditemukan tersebut ditelaah lebih dalam.

Setelah data-data lain dan pemaknaan ditemukan, penulis kemudian menentukan

konsep Akuma yang tertulis pada karya-karya Akutagawa.

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri atas empat bab:

BAB I adalah pendahuluan, yang berisikan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, manfaat, batasan masalah, tinjauan pustaka, landasan teori, metode, dan

sistem penulisan penelitian.

BAB II adalah kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengertian

teori semiotik, pengertian teori semiotik menurut Charles Sanders

Peirce,pengertian Akuma di Jepang, dan Kirishitan Mono (キリシタン物).

BAB III adalah pembahasan serta pemaparan data. Dalam hal ini, terdiri dari;

penjelasan mengenai kemunculan dan persamaan ciri-ciri Akuma dalam ketiga

cerpen yang menjadi objek utama Tabako to Akuma, Rushiheru, dan Ogin, konsep

pemikiran Akutagawa Ryunosuke mengenai tokoh Akuma, dan makna yang

terkandung dari persamaan tersebut. Kemudian semua disampaikan secara jelas

serta rinci.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.unair.ac.id/109218/3/4 BAB I PENDAHULUAN.pdftersebut dengan sangat jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jurnal asli dari

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13

SKRIPSI KONSEP AKUMA DALAM... IRMA SUKMAWANINGRUM

BAB IV adalah simpulan dari hasil analisa data dari penelitian beserta saran.