230
Laporan Tahunan TA. 2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis

dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya

yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk

terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses

pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan

nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk

komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi

kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut

pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu

revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan,

revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya

manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan

petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan

target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

(2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,

daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 2

sasaran dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang

dihadapi. Badan Karantina Pertanian telah menetapkan “Program

Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati” dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

operasional sebagai garda terdepan yang berada pada tempat-

tempat pemasukan/pengeluaran baik di Bandar Udara, Pelabuhan

Laut, penyeberangan atau pos lintas batas dalam melaksanakan

tindakan karantina untuk mencegah masuknya produk Pertanian

yang tidak sehat atau tidak memenuhi standart yang ditetapkan,

Badan Karantina Pertanian juga didukung oleh Balai Besar Uji

Standar dan Balai Uji Terap Teknik dan Metode sebagai UPT

pendukung dalam melakukan kajian, analisa resiko ataupun

diagnosa dalam pengambilan keputusan tindakan karantina.

Menyadari peran dan tanggung jawab serta tuntutan dari

pemangku kepentingan terkait operasional karantina Pertanian

diperlukan Petugas yang Tangguh, Tangap dan Tangkas dalam

memberikan pelayanan serta menterjemahkan isu-isu yang

berkembang sebagaimana tergambar sebagi berikut:

1. Pentingnya kemandirian pangan (beras, jagung, kedelai, gula dan

daging Sapi);

2. Peningkatan pengawasan pencegahan penyelundupan pangan;

3. Hambatan persyaratan teknis perdagangan;

4. Peraturan Pengkarantinaan yang tidak sesuai lagi dengan

perkembangan lingkungan stategis;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 3

5. Belum efektifnya pengawasan karantina karena keterbatasan

SDM dan sarana prasarana;

6. Perubahan organisasi dan deliniasi kewenangan;

7. Pelayanan karantina yang belum efisien;

8. Penangan kasus penyelundupan dan pungutan liar.

Di era perdagangan bebas seperti saat ini peran karantina

akan semakin strategis, karantina merupakan instrumen yang diakui

oleh masyarakat dunia bagi setiap negara untuk mengendalikan

terhadap masuknya barang maupun produk impor. Oleh sebab itu

peran karantina perlu ditingkatkan dalam menghadapi semakin

besarnya volume barang impor dengan pemberlakukan perjanjian

perdagangan bebas. Melalui peran karantina berbagai potensi

kerugian akibat masuknya kuman maupun virus serta berbagai

barang terkontaminasi penyakit bisa dihindari. Bukan hanya kerugian

materiil, potensi kerugian juga bisa berupa berjangkitnya berbagai

penyakit menular (zoonosis).

Karantina Pertanian diamanahkan untuk menjaga

sumberdaya alam hayati dari ancaman dan gangguan Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tanaman Karantina (OPTK). Ancaman kelestarian dan keamanan

hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas

ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis, kestabilan ketahanan

pangan nasional dan kestabilan iklim pariwisata di Pulau Bali.

Dengan demikian Pemerintah Indonesia telah menetapkan pilihan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 4

bahwa salah satu strategi di dalam melindungi kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan adalah melalui

“Penyelenggaraan Perkaratinaan Hewan dan Tumbuhan”

Sebagai daerah tujuan pariwisata, Bali hendaknya dapat

menciptakan suasana yang nyaman dan aman dari ancaman

organisme pengganggu tumbuhan dan penyakit hewan menular yang

ditularkan melalui hewan dan produk hewan (seperti Avian Influenza,

Rabies, Anthrax, Brucella dan PMK). Namun demikian Bali telah

dikejutkan dengan adanya penyakit Avian Influenza (AI) yang sangat

menguras perhatian, dana dan waktu. Seperti diketahui bahwa

penyakit AI merupakan penyakit unggas yang dapat menular ke

manusia khususnya sub tipe H5N1, dimana telah ditemukan adanya

kasus suspect flu burung pada manusia. Untuk hal tersebut Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar telah melakukan langkah-

langkah strategis dalam upaya menekan menyebar dan

berkembangnya penyakit AI melalui peningkatan pengawasan,

koordinasi dengan instansi terkait lainnya dan pelaksanaan public

awareness utamanya kepada masyarakat pesisir.

Dalam mendukung upaya pengendalian Avian Influenza di

Bali, Pemerintah Daerah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor : 44

Tahun 2005, melarang untuk sementara pemasukan dan transit

unggas dari luar pulau Bali serta didukung dengan adanya Peraturan

Bupati Jembrana No. 26 tahun 2007 tentang Penutupan Sementara

Pemasukan dan Pengeluaran Unggas di Kabupaten Jembrana.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 5

Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut, petugas

karantina hewan dituntut dapat melaksanakan pengawasan yang

lebih ketat dan berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah,

terhadap kemungkinan masuknya unggas dan produk unggas secara

ilegal melalui pelabuhan laut, pelabuhan udara dan pelabuhan

penyeberangan yang menuju Bali.

Sementara kenyataan dilapangan masih ada ditangkap unggas

yang hendak diselundupkan melalui pelabuhan Gilimanuk dan

bahkan disinyalir ada unggas masuk secara ilegal dari Jawa yang

kemungkinan dimasukkan melalui pantai disepanjang pesisir Bali

Barat. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat belum

sepenuhnya memahami pentingnya tugas dan fungsi karantina

hewan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit hewan

khususnya penyakit AI yang dapat menular ke manusia.

Bali belum terbebas dari Penyakit Avian Influenza, tetapi pada

bulan Nopember 2008 terjadi kasus Rabies yang sangat meresahkan

masyarakat di Bali. Dengan ditetapkannya Propinsi Bali sebagai

daerah tertular Rabies maka Pemerintah Propinsi Bali menerbitkan

Peraturan Gubernur Bali Nomor : 88 Tahun 2008 tentang penutupan

sementara pemasukan dan / atau pengeluaran anjing, kucing, kera

dan hewan sebangsanya dari dan / atau ke Provinsi Bali pada

tanggal 1 Desember 2008. Adanya peraturan Gubernur Bali tersebut

sehingga Pemda Bali beserta jajarannya dan instansi terkait

termasuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar segera

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 6

mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan Rabies di Bali

seperti Pengawasan Maksimum Lalulintas Media Pembawa HPR dan

Public Awareness.

Tindakan karantina Pertanian harus dilaksanakan secara

profesional, didukung oleh sumber daya manusia yang handal,

sarana dan prasarana yang memadai, teknik metoda yang modern,

landasan peraturan perundang-undangan yang kuat dan masyarakat

yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tindakan karantina,

maka kita dapat melindungi masyarakat Bali dari ancaman masuknya

penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan.

Dengan kondisi yang demikian, seluruh petugas karantina

pertanian diharapkan dapat memberikan pelayanan tindakan

karantina secara profesional dengan mengedepankan pelayanan

prima, mengingat komoditas wajib periksa karantina hewan dan

karantina tumbuhan yang dilalulintaskan semakin beragam jenis dan

bentuknya. Oleh karena itu para petugas karantina diharapkan untuk

terus dapat menambah dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 7

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan tahunan ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pencapaian pelaksanaan tugas

perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

tahun 2016 .

2. Memberikan gambaran tentang hambatan / permasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan tugas perkarantinaan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

3. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan dalam

pengambilan keputusan pelaksanaan tindakan karantina

Pertanian baik bidang Karantina Hewan maupun Karantina

Tumbuhan.

4. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

operasional Tindakan Karantina dan Pengelolaan Keuangan,

Barang Milik Negara serta Sumber Daya Manusia.

1.3. Keadaan Umum

1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Pada tanggal 3 April 2008 Balai Karantina Hewan Kelas

I Ngurah Rai dan Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah

Rai berintegrasi menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang organisasi dan tata

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 8

kerja unit pelaksana teknis karantina pertanian. Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari 5 (lima)

Wilayah Kerja sebagai berikut:

1. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut Benoa

di Denpasar.

2. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Udara

Ngurah Rai di Badung.

3. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan

Penyebrangan Gilimanuk di Jembrana.

4. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut

Celukan Bawang di Buleleng.

5. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan

Penyebrangan Padang Bai di Karangasem.

1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar

Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan /OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 (Gambar

1.)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 9

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

SEKSI KARANTINA TUMBUHAN

SEKSI KARANTINA HEWAN

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 10

BAB II

KEGIATAN 3 M

2.1. KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan

ini meliputi:

I Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur

Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai

dengan 31 Desember 2016.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa

Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.283.386.519,00 atau

mencapai 109,22% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar

Rp1.175.000.000,00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar

Rp15.644.971.245,00 atau mencapai 97,21% dari alokasi anggaran

sebesar Rp16.094.076.000,00.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 11

II Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per

31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp.

66.099.014.319,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp.

777.794.645,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 65.320.056.174,00;

Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0,00; dan Aset Lainnya

(neto) sebesar Rp. 1.163.500,00. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-

masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 66.098.403.319,00.

III Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi

tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos

yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam

CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan

oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-

pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar

atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode

yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan

disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016

disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 12

Tabel 1. Laporan realisasi anggaran Untuk periode yang berkahir 31 Desember 2016 dan 31 desember 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Uraian Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN B.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak

B.1.1 1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22 1.042.678.969,00

Jumlah Pendapatan

1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22 1.042.678.969,00

BELANJA B.2

Belanja Operasi

Belanja Pegawai

B.2.1 8.571.394.000,00 8.555.192.585,00 99,81 7.931.847.921,00

Belanja Barang B.2.2 6.135.756.000,00 5.705.334.649,00 92,99 6.458.069.351,00

Jumlah Belanja Operasi

14.707.150.000,00 14.260.527.234,00 96,96 14.389.917.272,00

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

B.2.3 372.100.000,00 371.240.011,00 99,77 157.592.830,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

B.2.4 1.014.826.000,00 1.013.204.000,00 99,84 2.062.444.360,00

Jumlah Belanja Modal

1.386.926.000,00 1.384.444.011,00 99,82 2.220.037.190,00

Jumlah Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21 16.609.954.462,00

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 13

Tabel 2. Neraca Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Uraian Catatan 31 Desember 2016

31 Desember 2015

ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara Penerimaan

C.1.1 5.571.650,00 3.103.090,00

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)

C.1.2 2.884.992,00 13.299.808,00

Persediaan C.1.3 769.338.003,00 590.651.690,00

Jumlah Aset Lancar 777.794.645,00 607.054.588,00

Aset Tetap Tanah C.2.1 47.914.609.400,00 47.914.609.400,00 Peralatan dan Mesin C.2.2 12.112.562.388,00 12.525.741.062,00 Gedung dan Bangunan C.2.3 17.660.593.564,00 16.664.936.448,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 2.354.419.719,00 2.354.419.719,00

Aset Tetap Lainnya C.2.5 54.432.000,00 55.595.500,00

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin

C.2.6 -9.638.562.067,00 -9.413.373.252,00

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan

C.2.6 -3.269.892.076,00 -3.026.621.384,00

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan

C.2.6 -1.868.106.754,00 -1.825.206.076,00

Jumlah Aset Tetap 65.320.056.174,00 65.250.101.417,00 Aset Lainnya

Aset Lain-lain C.3.1 785.582.185,00 0,00 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

C.3.2 -784.418.685,00 0,00

Jumlah Aset Lainnya 1.163.500,00 0,00 Jumlah Aset 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00

Ekuitas Ekuitas C.5.1 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00 Jumlah Ekuitas 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Laporan Tahunan TA. 2016 14

IV. Catatan Atas Laporan Keuangan

A Penjelasan Umum

A.1. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang

mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Laporan Keuangan ini

dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian

prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian

Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual

(SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang

Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan

Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan

Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan

informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan

neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial

lainnya.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

B Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

Selama periode berjalan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya

program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan

kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat

pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan

dan jenis belanja adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Anggaran Perubahan

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00

Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00

Belanja

Belanja Pegawai 8.428.647.000,00 8.571.394.000,00

Belanja Barang 7.124.539.000,00 6.135.756.000,00

Belanja Modal 1.186.288.000,00 1.386.926.000,00

Jumlah Belanja 16.739.474.000,00 16.094.076.000,00

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2016 adalah sebesar Rp1.283.386.519,00 atau mencapai

109,22% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rp1.175.000.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya

adalah sebagai berikut

Tabel 4. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Uraian 2016

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

0,00 25.281.350,00 0,00

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

0,00 2.716.350,00 0,00

Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.227.799.082,00 104,49

Pendapatan Lain-lain 0,00 30.306.087,00 0,00

Jumlah 1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22

Realisasi Pendapatan TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 23,09%

dibandingkan TA 2015 dikarenakan :

1. Diberlakukannya PP No. 35 tahun 2016 tentang kenaikan tarif

PNBP

2. Terjadinya peningkatan kegiatan operasioanl.

Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 5. Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember 2015

.%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

25.281.350,00 1.671.600,00 1.412,40

Pendapatan Jasa 1.227.799.082,00 1.039.649.372,00 18,10

Pendapatan Lain-lain 30.306.087,00 1.357.997,00 2.131,68

Jumlah 1.283.386.519,00 1.042.678.969,00 23,09

B.2 Belanja

Realisasi Belanja pada TA 2016 adalah sebesar

Rp15.644.971.245,00 atau 97,21% dari anggaran belanja sebesar

Rp16.094.076.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA

2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2016

Uraian 2016

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai

8.571.394.000,00 8.556.118.094,00 99,82

Belanja Barang

6.135.756.000,00 5.705.334.649,00 92,99

Belanja Modal 1.386.926.000,00 1.384.444.011,00 99,82

Total Belanja Kotor

16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Uraian 2016

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Pengembalian Belanja

-925.509,00 0.00

Total Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk tahun anggaran

2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk tahun anggaran 2016

Uraian 2016

Kegiatan Anggaran Realisasi .%

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22

Total Belanja Kotor 16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22

Pengembalian Belanja

-925.509,00 0.00

Total Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21

Dibandingkan dengan Tahun 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami

penurunan sebesar -5,81% dibandingkan realisasi belanja pada tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan terjadinya penghematan dan pemblokiran

pada belanja barang non operasional.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember 2015

.%

Belanja Pegawai

8.555.192.585,00 7.931.847.921,00 7,86

Belanja Barang 5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66

Belanja Modal 1.384.444.011,00 2.220.037.190,00 -37,64

Total Belanja

15.644.971.245,00 16.609.954.462,00 -5,81

B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2016 dan 31

Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp8.555.192.585,00

dan Rp 7.931.847.921,00. Realisasi belanja TA 2016 mengalami

kenaikan sebesar 7,86% dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain

oleh:

1. Adanya pemberian gaji ke-14

2. Kenaikan pangkat PNS

3. Berubahnya status pegawai CPNS menjadi PNS

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 9. Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember 2015

Naik (Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS

7.907.256.094,00 7.557.806.921,00 4,62

Belanja Lembur

648.862.000,00 374.041.000,00 73,47

Jumlah Belanja Kotor

8.556.118.094,00 7.931.847.921,00 7,87

Pengembalian Belanja Pegawai

-925.509,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja

8.555.192.585,00 7.931.847.921,00 7,86

B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2016 dan 31

Desember 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp5.705.334.649,00 dan Rp6.458.069.351,00. Realisasi belanja

barang TA 2016 mengalami penurunan sebesar -11,66% dari TA

2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya penghematan

dan pemblokiran pada belanja barang.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 10. Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember 2015

Naik (Turun)

%

Belanja Barang Operasional

1.261.443.991,00 1.064.599.172,00 18,49

Belanja Barang Non Operasional

477.567.700,00 762.597.850,00 -37,38

Belanja Barang Persediaan

916.601.350,00 778.529.380,00 17,74

Belanja Jasa 665.152.239,00 944.307.857,00 -29,56

Belanja Pemeliharaan

1.060.403.064,00 1.775.062.110,00 -40,26

Belanja Perjalanan Dalam Negeri

1.324.166.305,00 1.132.972.982,00 16,88

Jumlah Belanja Kotor

5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66

Pengembalian Belanja Barang

0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja

5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66

B.2.3 Belanja Modal Peralatan Dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31

Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing

sebesar Rp371.240.011,00 dan Rp157.592.830,00. Realisasi

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 mengalami kenaikan

sebesar 135,57% dibandingkan TA 2015. Hal ini disebabkan antara

lain oleh semakin meningkatnya kegiatan operasional sehingga

diperlukan penambahan Peralatan dan Mesin untuk menunjang

kegiatan tersebut.

Tabel 11. Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember

2015

Naik (Turun) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

371.240.011,00 157.592.830,00 135,57

Jumlah Belanja Kotor 371.240.011,00 157.592.830,00 135,57

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 371.240.011,00 157.592.830,00 135,57

B.2.4 Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31

Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing

sebesar Rp1.013.204.000,00 dan Rp2.062.444.360,00. Realisasi

Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 mengalami

penurunan sebesar -50,87% dibandingkan TA 2015. Hal ini

disebabkan antara lain oleh :

1. Adanya penurunan pagu dibanding tahun 2015 sehingga

realisasinya juga akan menurun

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Saran dan prasarana dirasa cukup sehingga belanja 53

gedung dan bangunan sedikit

Tabel 12. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2016

Realisasi 31 Desember 2015

Naik (Turun)

%

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87

Jumlah Belanja Kotor

1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87

Pengembalian Belanja

0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87

2.2. KEPEGAWAIAN

Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per

31 Desember 2016 adalah sebanyak 110 orang.

1. Komposisi Pegawai

a. Berdasarkan jabatan

Pejabat Struktural : 5 orang

Medik Veteriner : 19 Orang

Paramedik veteriner : 31 Orang

POPT Ahli : 15 orang

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

POPT Terampil : 12orang

Analis Kepegawaian Muda : 1 orang

Tenaga Administrasi : 27 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihak dalam

grafik 1. berikut ini :

Grafik 1. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Jabatan Tahun 2016

b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

Pasca sarjana (S2) : 25 orang

Sarjana (S1) : 25 orang

Diploma/III : 6 orang

SLTA : 54 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat

dilihat dalam grafik 2. berikut ini :

0

20

40

60

80

Jabatan

Pj.StrukturalPJ.FungsionalTG.Administrasi

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Grafik 2. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

c. Berdasarkan Pangkat/Golongan/Ruang

Golongan IV : 22 orang

Golongan III : 60 Orang

Golongan II : 28 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan pangkat/Gol.Ruang dapat

dilihat dalam grafik 3. berikut ini :

0

10

20

30

40

50

60

Pendidikan

S2

S1

DIII

SLTA

SD

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Grafik 3. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Pangkat/ Gol. RuangTahun 2016

d. Berdasarkan Kelompok Umur

Umur 21 – 25 tahun : 1 orang

Umur 26 - 30 tahun : 6 orang

Umur 31 – 35 tahun : 25 orang

Umur 36 – 40 tahun : 12 orang

Umur 41 – 45 tahun : 9 orang

Umur 46 – 50 tahun : 10 orang

Umur 51 – 55 tahun : 31 orang

Umur 56 – 60 tahun : 16 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan Kelompok Umur dapat

dilihat dalam grafik 4. berikut ini :

0

10

20

30

40

50

60

Pangkat

Gol.IVGol.IIIGol. II

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Grafik 4. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan kelompok Umur Tahun 2016

Dengan berbagai komposisi pegawai Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar dalam rangka memberikan pelayanan

kepada masyarakat pengguna jasa karantina sebagai upaya dalam

memenuhi tuntutan masyarakat dan pelayanan prima serta

menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk melakukan perubahan

dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai salah

satu tuntutan reformasi birokrasi dalam memberikan pelayanan

yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akutabel dalam

melayani dan memperdayakan masyarakat. Semua itu tidak terlepas

dari jumlah dan kualitas SDM yang dibutuhkan.

Untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi tersebut bahwa

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar masih memerlukan

tambahan personil dalam memberikan pelayanan kepada

05

101520253035

21-25

26-30

31-35

36-40

41-45

46-50

51-55

56-60

Kelompok Umur

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

masyarakat pengguna Jasa Karantina berdasarkan Analisa Jabatan

dan Analisa Beban Kerja

Dengan demikian telah diusulkan jabatan dan personil yang

dibutuhkan seperti Tabel13. berikut :

Tabel 13. Rekapitulasi Personil BKP Kelas I Denpasar Tahun 2016.

No Jabatan Keadaan Saat ini

Keadaan yang

diinginkan

Kekurangan

1 Pejabat Strutural 5 5 0

2 Medik veteriner 17 32 15

3 POPT Ahli 15 30 15

4 Paramedik Veteriner 32 69 37

5 POPT Trampil 16 39 23

6 Pranata Komputer 0 2 2

7 Analis Kepegawaian Muda 1 1 0

8 Analis Kepegawaian Pelaksana 0 1 1

9 Analis Data dan Informasi (Khusus PPNS) 0 2 2

10 Analis Data dan Informasi 0 2 2

11 Pejabat Pengadaan Barang / Jasa 0 1 1

12 Arsiparis 0 1 1

13 Pranata Humas 0 1 1

14 Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 0 1 1

15 Bendahara Pengeluaran 1 1 0

16 Bendahara Penerima 1 1 0

17 Penyusun rencana Kegiatan 0 1 1

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

18 Penyusunan laporan 0 4 4

19 Pengadministrasian dan penyaji data 3 7 4

20 Petugas SAK 1 2 1

21 Petugas SIMAK BMN 1 2 1

22 Penata Usaha BMN 2 3 1

23 Verifikator Keuangan Penguji SPM 1 2 1

24 Verifikator Keuangan 1 2 1

25 Pembuat daftar Gaji 1 2 1

26 Pengadministrasian Keuangan 1 2 1

27 Pengelola Data PNBP 6 12 6

28 Pengadministrasian Kepegawaian 1 2 1

29 Pengadministrasian Umum 4 8 4

30 Pengelola Laboratorium 0 2 2

JUMLAH 110 240 130

Kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kepegawaian

selama Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :

1. Untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan Pegawai

Negeri Sipil maka setiap ada pelatihan baik yang

diselenggarakan di Pusat maupun di daerah senantiasa untuk

mengikuti pelatihan tersebut. Untuk jelasnya Pegawai Negeri

Sipil yang telah mengikuti Pelatihan tahun 2016 dapat dilihat

pada Lampiran 1.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural

Tahun 2016 telah dapat diselesaikan sebagaimana pada tabel 14

berikut :

Tabel 14. Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural PNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016.

No Nama / Nip TMT Pangkat lama Pangkat Baru

1. Komang Eny Delinayawati,SP

Nip.19680604.199903.2.001

1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a

2. Dewa Nyoman Delanata,SP

Nip.19671231.199803.1.005

1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a

3 Ristono,SP

Nip.19730106.199903.1.001

1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a

4 Drh. Anak Agung Istri Agung Mirah Dwija

Nip.1985019.201101.2.009

1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III/b

Penata / III / c

5 Khairun Nisak Syahdu,SP

Nip.19840606.201101.2.015

1 April 2016 Penata Muda / III /a Penata Muda Tk.I / III / b

6 Gustion

Nip.19620811.198303.1.003

1 April 2016 Penata / III / c Penata Tk.I / III / d

7 Hasthi Triyani,SP

Nip.19830803.200912.2.004

1 April 2016 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b

8 I Wayan Agus Muliadi

Nip.19820806.200212.1.004

1 April 2016 Pengatur / II/c Pengatur Tk.I / II/d

9 Dony Martino Bachtiar

Nip.19760112.200604.1.011

1 April 2016 Pengatur Muda Tk.I / II / b

Pengatur /II/c

10 Drh. Gde Manik Eka Pramana

Nip.19840711.200912.1.005

1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III / b

Penata / III / c

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

11 Daryono

Nip.19800303.200912.1.002

1 April 2016 Pengatur Muda Tk.I / II / b

Pengatur / II / c

12 Irsan Nuhantoro,S.Si

Nip.19780613.200312.1.002

1 April 2016 Penata / III/ c Penata Tk.I / III/ d

13. Febri Eka Wijayanti,SP

Nip.19840209.201101.2.010

1 April 2016 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b

14. Ni Nengah Sariasih

Nip.19821001.200604.2.001

1 April 2016 Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II/ d

15. Drh. Ni Kadek Astari

Nip.197881103.201101.2.009

1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III / b

Penata / III / c

16. I Ketut Suparma

Nip.19601231.198303.1.715

1 Oktober 2016 Penata / III / c Penata Tk.I / III / d

17. Drh.I Nyoman Merta

Nip.19690318.200312.1.003

1 Oktober 2016 Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a

18. Drh. Made Ary Anggreni Saraswati,M.Si

Nip.19790908.200312.2.004

1 Oktober 2016 Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a

19. Drh. I Nyoman Ludra,M.P

Nip.19651231.199503.1.001

1 Oktober 2016 Pembina / IV /a Pembina Tk.I / IV / b

3. Proses kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkat Pertama

Pejabat Fungsional , dalam kurun waktu Januari s/d Desember

2016 telah dapatdiselesaikan dan dapat dilihat pada tabel 15.

berikut :

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 15. Kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkatan Pertama Pejabat Fungsional Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016

No. Nama / Nip TMT Jabatan

1. Komang Eny Delinayawati,SP

Nip.19680604.199903.2.001

1 Februari 2016 POPT Madya

2. Dewa Nyoman Delanata,SP,M.P

Nip.19671231.199803.1.005

1 Februari 2016 POPT Madya

3. Ristono,SP

Nip.19730106.199903.1.001

1 Februari 2016 POPT Madya

4. Ana Listiani

Nip.19820609.201403.2.001

1 Februari 2016 POPT Pelaksana

5. Drh. Made Ary Anggreni Saraswati,M.Si

Nip.19790908.200312.2.004

1 Februari 2016 Medik Veteriner Madya

6. Dimas Kurnia Putra Sulistya Pribadi,A.Md

Nip.19821126.201403.1.001

1 Februari 2016 POPT Pelaksana

7. Rini Anggraeni,A.Md

Nip. 19840525.201403.2.004

1 Juli 2016 POPT Pelaksana

8. Drh. I Nyoman Wijaya Kusuma Mitha

Nip.19631102.199303.1.001

13 September 2016

Medik Veteriner Madya

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

4. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri

Sipil sesuai dengan tabel 16 berikut :

No Nama TMT Surat Keputusan

1. Muh Hari Wahyudi Nip.19810131.201503.1.003

1 Juli 2016 Kepala Barantan No.54/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016

2. Rani Arnike Marcus,A.Md Nip.19900823.201503.2.002

1 Juli 2016 Kepala Barantan No.55/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016

3. Luh Putu Adi Trisnawati,S.Si Nip. 19820930.201503.2.002

1 Juli 2016 Kepala Barantan No.59/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016

4. Roji’in Nip. 19811206.201503.1.001

1 Juli 2016 Kepala Barantan No.53/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016

5. Pegawai yang Pensiun/ Purna Bhakti sesuai dengan tabel 17

Tabel 17 Daftar Pegawai yang Menjelang Purna Bhakti No N A M A TMT SURAT

KEPUTUSAN 1 Ni Nyoman Budiasih

Nip. 19580421.197903.2.001

1 Mei 2016 000017/KEP/KV/12013/16

2. I Made Kardi Nip. 19580705.198003.1.004

1 Juli 2016 000018/KEP/KV/12013/16

3. I Gusti Putu Oka Sunarta Nip.19580622.198103.1.001

1 Juli 2016 000016/KEP/KV/12013/16

6. Mutasi Pegawai pada tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dapat dilihat pada tabel 18

sebagai berikut :

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 18 Daftar Mutasi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016

No Nama / Nip Jabatan Lama Jabatan Baru

1 Drh. I Putu Gede Suwarjaya

Nip. 19650320.199203.1.002 Medik Veteriner pada SKP Kelas I Timika

Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar

7. Pada tahun 2016 pegawai yang kena hukuman disiplin sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tabel 19 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016. Yang dijatuhi hukuman disiplin

No Nama / Nip No. SK dan

Tanggal

Jenis Hukuman

8. Untuk meningkatkan disiplin Pegawai diupayakan berbagai cara yaitu

melaksanakan pengawasan intern , menggunakan absen Sidik Jari ,

memberikan peringatan baik lisan maupun secara tertulis bagi

Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, untuk tahun 2016

tidak ada pegawai yang mendapat hukuman/sangsi.

9. Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar Per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada

Lampiran 1.

10. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar Tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2.3. PERSEDIAAN

Laporan Barang Milik Negara Tahunan periode pelaporan

Tahun 2016 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek Barang

Milik Negara yang ditatausahakan dan dikelola oleh satuan kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD).

Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan

Ekstrakomptabel) yang disajikan pada periode laporan Tahun 2016

adalah sebesar Rp.81.703.075.504 (Delapan Puluh Satu Milyar Tujuh

Ratus Tiga Juta Tujuh Puluh Lima Ribu Lima Ratus Empat Rupiah),

yang terdiri dari nilai Barang Milik Negara berupa saldo awal laporan

sebesar Rp.80.157.492.064 (Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Puluh

Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Enam Puluh Empat

Rupiah) yang merupakan nilai BMN gabungan periode sebelumnya

yang menjadi saldo awal laporan berjalan, serta nilai mutasi yang

terjadi selama periode pelaporan Tahun 2016 sebesar

Rp.1.545.583.440 (Satu Milyar Lima Ratus Empat Puluh Lima Juta

Lima Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Empat Puluh

Rupiah). Nilai mutasi Barang Milik Negara tersebut berasal dari

transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi Barang Milik

Negara yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahan

nilai Barang Milik Negara yang berasal dari perolehan dan/atau

penambahan Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan

APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-

keuangan merupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan selain APBN

periode tahun berjalan.

Tabel 20. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel) dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Uraian Saldo Awal Mutasi

Saldo Akhir Mutasi Tambah

Mutasi Kurang

Barang Persediaan

590.651.690 178.686.313 0 769.338.003

Tanah 47.914.609.400 0 0 47.914.609.400

Peralatan dan Mesin

12.577.079.307 371.240.011 806.161.580 12.142.157.738

Gedung dan Bangunan

16.665.136.448 1.013.204.000 17.546.884 17.660.793.564

Jalan dan Jembatan

628.547.458 0 0 628.547.458

Irigasi 1.688.448.761 0 0 1.688.448.761

Jaringan 37.423.500 0 0 37.423.500

Aset Tetap Lainnya

55.595.500 0 1.163.500 54.432.000

Konstruksi Dalam pengerjaan

0 1.013.204.000 1.013.204.000 0

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan

0 807.325.080 0 807.325.080

TOTAL 80.157.492.064 3.383.659.404 1.838.075.964 81.703.075.504

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Selain memperoleh dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD), dalam periode pelaporan

Tahun 2016 ini juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07

(Belanja Subsidi) sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan BA 999.08 (Belanja

Lain-lain) sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

A. Ringkasan Barang Milik Negara Periode Tahun 2016

1. Saldo Awal Periode Tahun 2016 Nilai Barang Milik Negara per 31 Desember 2016 menurut Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD), adalah sebesar Rp.80.157.492.064

(Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus

Sembilan Puluh Dua Ribu Enam Puluh Empat Rupiah) yang terdiri

dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik

Negara yang Disajikan Dalam Neraca) sebesar Rp.80.105.953.819

(Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Juta Sembilan Ratus Lima

Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Sembilan Belas Rupiah) dan nilai

Barang Milik Negara Ekstrakomptabel sebesar Rp.51.538.245

(Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Dua

Ratus Empat Puluh Lima Rupiah).

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 21. Saldo Periode Tahun 2016

B. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2016

Mutasi Barang Milik Negara per 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut:

B. 1. Persediaan

Saldo Persediaan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

Uraian Saldo Akhir Laporan Sebelumnya

Saldo Awal Laporan Berjalan Selisih

I. INTRAKOMPTABEL 80.105.953.819 80.105.953.819 0

Barang Persediaan 590.651.690 590.651.690 0 Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0

Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 12.525.741.062 0 Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 16.664.936.448 0

Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0 Irigasi 1.688.448.761 1.688.448.761 0

Jaringan 37.423.500 37.423.500 0 Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0

II. EKSTRAKOMPTABEL 51.538.245 51.538.245 0 Peralatan dan Mesin 51.338.245 51.338.245 0 Gedung dan Bangunan 200.000 200.000 0

III. GABUNGAN 80.157.492.064 80.157.492.064 0 Barang Persediaan 590.651.690 590.651.690 0

Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0 Peralatan dan Mesin 12.577.079.307 12.577.079.307 0

Gedung dan Bangunan 16.665.136.448 16.665.136.448 0 Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0

Irigasi 1.688.448.761 1.688.448.761 0 Jaringan 37.423.500 37.423.500 0 Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

sebesar Rp.769.338.003 (Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan

Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Tiga Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.590.651.690 (Lima

Ratus Sembilan Puluh Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu

Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah), mutasi tambah sebesar

Rp.1.291.226.108 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Satu

Juta Dua Ratus Dua Puluh Enam Ribu Seratus Delapan Rupiah),

dan mutasi kurang sebesar Rp.1.112.539.795 (Satu Milyar

Seratus Dua Belas Juta Lima Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu

Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah). dan total mutasi

persediaan selama periode pelaporan sebesar Rp.178.686.313

(Seratus Tujuh Puluh Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh

Enam Ribu Tiga Ratus Tiga Belas Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 22. Saldo Persediaan

Kode - Uraian Saldo Awal Mutasi

Saldo Akhir Mutasi Tambah Mutasi Kurang

117111 Barang Konsumsi 205.499.090 998.094.908 434.255.995 769.338.003

117113 Bahan untuk Pemeliharaan

15.317.550 42.714.500 58.032.050 0

117114 Suku Cadang 342.008.050 205.727.500 547.735.550 0

117131 Bahan Baku 27.827.000 44.689.200 72.516.200 0

T O T A L 590.651.690 1.291.226.108 1.112.539.795 769.338.003

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penjelasan Barang Persediaan Usang dan Rusak

Total nilai Barang Persediaan dalam Kondisi Usang dan Rusak

periode pelaporan Tahun 2016 pada satuan kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) adalah sebesar Rp.7.264.370

(Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh

Rupiah), yang terdiri dari Barang Persediaan Usang senilai

Rp.7.264.370 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tiga Ratus

Tujuh Puluh Rupiah), dan Barang Persediaan Rusak senilai Rp.0

(*** Nihil ***).

Penjelasan Mutasi Barang Persediaan

1. Barang Konsumsi

Saldo Barang Konsumsi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.769.338.003 (Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan

Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Tiga Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.205.499.090 (Dua

Ratus Lima Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu

Sembilan Puluh Rupiah), mutasi tambah selama periode

pelaporan sebesar Rp.998.094.908 (Sembilan Ratus Sembilan

Puluh Delapan Juta Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus

Delapan Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.434.255.995 (Empat Ratus Tiga Puluh Empat Juta

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Dua Ratus Lima Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Sembilan

Puluh Lima Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 23. Saldo Barang Konsumsi

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Barang Konsumsi adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Barang Konsumsi senilai

Rp.998.094.908 (Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta

Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Delapan Rupiah),

berasal dari:

1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 29.516.383

Uraian Nilai

A. Saldo Awal 205.499.090

B. Mutasi Tambah 998.094.908

Pembelian 625.387.100

Transfer Masuk 16.324.000

Koreksi Tambah 326.867.425

C. Mutasi Kurang - 434.255.995

Pemakaian - 426.991.625

Barang Usang -7.264.370

D. Saldo Akhir 769.338.003

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Pembelian Rp.625.387.100

3. Transfer Masuk Rp. 16.324.000

4. Koreksi Tambah Rp.326.867.425

Mutasi kurang atas nilai Barang Konsumsi senilai

Rp.434.255.995 (Empat Ratus Tiga Puluh Empat Juta Dua Ratus

Lima Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima

Rupiah) berasal dari:

1. Pemakaian Rp.426.991.625

2. Barang Usang Rp. 7.264.370

2. Bahan untuk Pemeliharaan

Saldo Bahan untuk Pemeliharaan pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2016 sebesar Rp.0 (*** Nihil ***). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp15.317.550 (Lima Belas Juta

Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.42.714.500(Empat Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Belas

Ribu Lima Ratus Rupiah), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.58.032.050 (Lima Pulub Delapan Juta

Tiga Puluh Dua Ribu Lima Puluh Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 24. Barang untuk Pemeliharaan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Bahan untuk Pemeliharaan adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Bahan untuk Pemeliharaan senilai

Rp.42.714.500(Empat Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Belas

Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal dari:

1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 820.200

2. Pembelian Rp.41.646.800

3. Koreksi Tambah Rp. 247.500

Mutasi kurang atas nilai Bahan untuk Pemeliharaan senilai

Rp.58.032.050 (Lima Pulub Delapan Juta Tiga Puluh Dua Ribu

Lima Puluh Rupiah).berasal dari:

1. Pemakaian Rp.33.303.250.

2. Koreksi Kurang Rp.24.728.800

Uraian Nilai A. Saldo Awal 15.317.550 B. Mutasi Tambah 42.714.500 Pembelian 41.646.800 Koreksi Tambah 247.500 C. Mutasi Kurang -58.032.050 Pemakaian -33.303.250 Koreksi Kurang -24.728.800 D. Saldo Akhir 0

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Suku Cadang

Saldo Suku Cadang pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.0(*** Nihil ***). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp.342.008.050 (Tiga Ratus Empat Puluh Dua Juta

Delapan Ribu Lima Puluh Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.205.727.500 (Dua Ratus Lima

Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah),

dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp.547.735.550 (Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh

Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Lima Puluh

Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 25. Saldo Suku Cadang

Uraian Nilai

A. Saldo Awal 342.008.050

B. Mutasi Tambah 205.727.500

Pembelian 204.878.250

C. Mutasi Kurang -547.735.550

Pemakaian -304.220.225

Koreksi Kurang -243.515.325

D. Saldo Akhir 0

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Suku Cadang adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Suku Cadang senilai Rp.205.727.500

(Dua Ratus Lima Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Lima

Ratus Rupiah),berasal dari:

1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 849.250

2. Pembelian Rp.204.878.250

Mutasi kurang atas nilai Suku Cadang senilai Rp.547.735.550

(Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh

Lima Ribu Lima Ratus Lima Lima Puluh Rupiah)., berasal dari:

1. Pemakaian Rp.304.220.225.

2. Koreksi Kurang Rp.243.515.325

4. Bahan Baku

Saldo Bahan Baku pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.27.827.000 (Dua Puluh Tujuh Juta Delapan

Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.44.689.200 (Empat Puluh Empat

Juta Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus

Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp.72.516.200 (Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Belas

Ribu Dua Ratus Rupiah).

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 26. Saldo Bahan Baku

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Bahan Baku adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Bahan Baku senilai Rp.44.689.200

(Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan

Ribu Dua Ratus Rupiah), berasal dari:

1. Pembelian Rp.44.689.200.

Mutasi kurang atas nilai Bahan Baku senilai Rp72.516.200

(Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus

Rupiah), berasal dari:

1. Pemakaian Rp.13.645.400.

2. Koreksi Kurang Rp.58.870.800

Uraian Nilai

A. Saldo Awal 27.827.000

B. Mutasi Tambah 44.689.200

Pembelian 44.689.200

C. Mutasi Kurang -72.516.200

Pemakaian -13.645.400

Koreksi Kurang -58.870.800

D. Saldo Akhir 0

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

B. 2. Tanah

Saldo Tanah pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0

(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 27. Saldo Tanah

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Tanah.

Uraian Intrakompta bel

A. Saldo Awal 47.914.609.400

B. Mutasi Tambah 0

C. Mutasi Kurang 0

D. Saldo Akhir 47.914.609.400

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian data Tanah berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 28. Status kondisi tanah

Rincian mutasi Tanah per kelompok barang adalah sebagai

berikut:

Tanah Persil

Saldo Tanah Persil pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan

Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat

Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0

(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 66.109 47.914.609.400

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 29. Saldo Tanah Persil

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Tanah Persil.

Rincian data Tanah Persil berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 30. Tabel status kondisi tanah persil

B. 3. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.12.142.157.738 (Dua Belas Milyar Seratus

Uraian Intrakomptabel

A. Saldo Awal 47.914.609.400

B. Mutasi Tambah 0

C. Mutasi Kurang 0

D. Saldo Akhir 47.914.609.400

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 66.109 47.914.609.400

Rusak

Ringan

0 0

Rusak Berat 0 0

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Empat Puluh Dua Juta Seratus Lima Puluh Tujuh Ribu Tujuh

Ratus Tiga Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari

saldo awal sebesar Rp.12.577.079.307 (Dua Belas Milyar Lima

Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu Tiga

Ratus Tujuh Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.371.240.011 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua

Ratus Empat Puluh Ribu Sebelas Rupiah), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.806.161.580 (Delapan

Ratus Enam Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Lima Ratus

Delapan Puluh Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 31. Saldo Peralatan dan Mesin

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai

Rp.371.240.011 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua Ratus

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 12.525.741.062 51.338.245 12.577.079.307

B. Mutasi Tambah 371.240.011 0 371.240.011 Pembelian 371.240.011 0 371.240.011

C. Mutasi Kurang -784.418.685 -21.742.895 -806.161.580

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-784.418.685 -21.742.895 -806.161.580

D. Saldo Akhir 12.112.562.388 29.595.350 12.142.157.738

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Empat Puluh Ribu Sebelas Rupiah), berasal dari Pembelian

sebagai berikut :

Tabel 32. Tabel Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin

No Nama Barang Jumlah (Buah/Unit)

Nilai (Rp)

1 Penyemprot Tangan (Hand Spayer) 2 2.640.000 2 Rak Besi 2 4.180.000 3 Meja Kerja Kayu 5 73.938.000 4 Kursi Besi/Metal 16 17.952.000 5 Sice/ Sofa 1 14.560.000 6 Kursi FiberGlass/Plastik 10 7.370.000 7 AC Split 10 50.000.000 8 Alat Sidik Jari 2 5.149.476 9 Mesin Antrian 1 74.030.000 10 Kompor Gas 1 750.000 11 Camera Comference 1 1.822.048 12 Stabilizer 3 4.164.644 13 PC Unit 3 23.474.778 14 Printer (Peralatan Personal Komputer) 4 30.582.440 15 Server 3 60.626.625

J u m l a h 64 371.240.011

Mutasi kurang atas nilai Peralatan dan Mesin senilai

Rp.806.161.580 (Delapan Ratus Enam Juta Seratus Enam Puluh

Satu Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Rupiah), berasal dari

Penghentian Aset dari Penggunaan sebagai berikut :

Tabel 33. Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)

Nilai Revaluasi (Rp)

1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000 4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000

6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100

7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000 23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000 24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000 29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585 37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000 38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000 41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000 42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600 46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000 55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000 56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000

J u m l a h 412 806,161,580

Rincian data Peralatan dan Mesin berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 34. Tabel Kondisi Peralatan dan Mesin

Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per kelompok barang

adalah sebagai berikut:

3.01 Alat Besar

Saldo Alat Besar pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp) Baik 1.469 12.142.157.738 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 412 806.161.580

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 35. Tabel Saldo Alat Besar

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Besar.

Rincian data Alat Besar berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 36. Tabel Kondisi Alat Besar

3.02 Alat Angkutan

Saldo Alat Angkutan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus

Delapan Puluh Dua Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 2.000.000 0 2.000.000 B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0 D. Saldo Akhir 2.000.000 0 2.000.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 1 2.000.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Dua

Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 37. Saldo Alat Angkutan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Angkutan.

Rincian data Alat Angkutan berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 38. Tabel Kondisi Alat Angkutan

3.03 Alat Bengkel Dan Alat Ukur

Saldo Alat Bengkel Dan Alat Ukur pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2016 sebesar Rp.114.047.000 (Seratus Empat

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 2.782.038.000 0 2.782.038.000 B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0 D. Saldo Akhir 2.782.038.000 0 2.782.038.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 64 2.782.038.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Belas Juta Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.118.692.000 (Seratus

Delapan Belas Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.4.645.000 (Enam Ratus Empat Puluh

Lima Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 39. Tabel Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Alat Bengkel Dan Alat

Ukur adalah sebagai berikut:

Mutasi kurang atas nilai Alat Bengkel Dan Alat Ukur senilai

Rp.4.645.000 (Enam Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah),

berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :

Tabel 40. Mutasi Alat Bengkel dan Alat Ukur

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 118.242.000 450.000 118.692.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -4.645.000 0 -4.645.000

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-4.645.000 0 -4.645.000

D. Saldo Akhir 113.597.000 450.000 114.047.000

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 41. Rincian data Alat Bengkel Dan Alat Ukur berdasarkan status kondisinya

3.04 Alat Pertanian

Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.41.607.000 (Empat Puluh Satu Juta Enam

Ratus Tujuh Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.45.429.000 (Empat Puluh Lima Juta Empat

Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.2.640.000 (Dua Juta

Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.6.462.000 (Empat Ratus

Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).

Tabel 42. Tabel Saldo Alat Pertanian

Ju

Uraian Kuantitas (m2)

Nilai (Rp)

Baik 17 114.047.000 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 45.429.000 0 45.429.000 B. Mutasi Tambah

2.640.000 0 2.640.000

Pembelian 2.640.000 0 2.640.000 C. Mutasi Kurang -6.462.000 0 -6.462.000 Penghentian Aset Dari Penggunaan

-6.462.000 0 -6.462.000

D. Saldo Akhir 41.607.000 0 41.607.000

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat

Pertanian adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Pertanian senilai Rp.2.640.000

(Dua Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), berasal dari

Pembelian sebagai berikut :

Tabel 43. Tabel Nilai Alat Pertanian

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 2 2.640.000

Mutasi kurang atas nilai Alat Pertanian senilai Rp.6.462.000

(Empat Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah), berasal dari

Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :

Tabel 44. Tabel Mutasi Nilai Alat Pertanian

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6.462.000

Rincian data Alat Pertanian berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 45. Tabel Kondisi Alat Pertanian

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 20 41.607.000 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.05 Alat Kantor & Rumah Tangga

Saldo Alat Kantor & Rumah Tangga pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2016 sebesar Rp.1.941.375.075 (Satu Milyar

Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh

Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Lima Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.1.945.482.579 (Satu Milyar

Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan

Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.247.929.476 (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan

Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh

Enam Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.252.036.980 (Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga

Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 46. Tabel Alat Kantor dan Rumah Tangga

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.909.547.034 35.935.545 1.945.482.579

B. Mutasi Tambah 247.929.476 0 247.929.476

Pembelian 247.929.476 0 247.929.476

C. Mutasi Kurang -230.569.185 -21.467.795 -252.036.980

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-230.569.185 -21.467.795 -252.036.980

D. Saldo Akhir 1.926.907.325 14.467.750 1.941.375.075

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat

Kantor & Rumah Tangga adalah sebagai berikut:

Tabel 47. Mutasi Penambahan dan Pengurangan Nilai Alat Kantor dan Rumah Tangga

Mutasi tambah atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga senilai

Rp.247.929.476 (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan

Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Enam

Rupiah), berasal dari Pembelian antara lain :

Mutasi kurang atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga senilai

Rp.252.036.980 (Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Puluh

Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Rupiah), berasal dari

Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Rak Besi 2 4.180.000 2 Alat Sidik Jari 2 5.149.476 3 Mesin Antrian 1 74.030.000 4 Meja Kerja Kayu 5 73.938.000 5 Kursi Besi/Metal 16 17.952.000 6 Sice/Sofa 1 14.560.000 7 Kursi Fiber Glas/Plastik 10 7.370.000 8 A.C Split 10 50.000.000 9 Kompor Gas 1 750.000

J u m l a h 48 247.929.476

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 48. Mutasi Alat Kantor dan Rumah Tangga

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)

Nilai (Rp)

1 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000

2 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100

3 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 4 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 5 Lemari Kayu 8 944,625 6 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 7 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 8 Movitex Board 2 18,000,000 9 Mesin Absensi 1 11,471,000 10 Overhead Projector 2 21,772,000 11 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 12 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 13 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 14 Kursi Kayu 88 11,118,400 15 Sice 5 8,940,000 16 Meja Komputer 8 1,927,000 17 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 18 Sketsel 1 24,875,000

19 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000

20 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 21 Lemari Es 4 4,992,220 22 A.C. Split 7 36,288,000 23 Kipas Angin 3 458,800 24 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000 25 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 26 Reach In Frezzer 1 4,959,500 27 Kompor Minyak 2 796,000 28 Televisi 1 13,500,000 29 Loudspeaker 1 72,000 30 Wireless 1 2,700,000 31 Water Filter 1 4,375,000 32 Handy Cam 3 18,729,585

Jumlah 287 252.036.980

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian data Alat Kantor & Rumah Tangga berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 49. Tabel Kondisi Alat Kantor dan Rumah Tangga

3.06 Alat- Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

Saldo Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.215.780.731 (Dua Ratus Lima Belas Juta Tujuh Ratus

Delapan Puluh Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Satu Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.288.353.683

(Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Lima

Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.1.822.048 (Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Dua Ribu

Empat Puluh Delapan Rupiah), dan mutasi kurang selama

periode pelaporan sebesar Rp.74.395.000 (Tujuh Puluh Empat

Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Uraian Kuantitas

(m2) Nilai (Rp)

Baik 771 1.941.375.075 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 50. Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat

Studio, Komunikasi Dan Pemancar adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

senilai Rp.1.822.048 (Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Dua

Ribu Empat Puluh Delapan Rupiah), berasal dari Pembelian

sebagai berikut:

Tabel 51. Mutasi tambah nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)

Nilai (Rp)

1 Camera Comference 1 1.822.048 Mutasi kurang atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

senilai Rp.74.395.000 (Tujuh Puluh Empat Juta Tiga Ratus

Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah), berasal dari Penghentian

Aset dari Penggunaan antara lain :

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 286.953.683 1.400.000 288.353.683

B. Mutasi Tambah 1.822.048 0 1.822.048

Pembelian 1.822.048 0 1.822.048

C. Mutasi Kurang -74.395.000 0 -74.395.000

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-74.395.000 0 -74.395.000

D. Saldo Akhir 214.380.731 1.400.000 215.780.731

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 52. Mutasi kurang nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar

No Nama Barang Jumlah Nilai Rp

1 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000

2 Camera Electronic 1 4,850,000 3 Slide Projector 2 17,184,000 4 Camera Film 1 3,189,000

5 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000

6 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 7 Facsimile 3 6,533,000 8 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000 Jumlah 30 74,395,000

Rincian data Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 53. Mutasi tambah nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar

3.07 Alat Kedokteran Dan Kesehatan

Saldo Alat Kedokteran Dan Kesehatan pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2016 sebesar Rp.657.249.900 (Enam Ratus

Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu

Sembilan Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.661.607.500 (Enam Ratus Enam Puluh Satu

Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 59 215.780.731 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***),

dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp.4.357.600 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus

Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 54. Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Alat Kedokteran Dan

Kesehatan adalah sebagai berikut:

Mutasi kurang atas nilai Alat Kedokteran Dan Kesehatan senilai

Rp.4.357.600 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus

Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan

antara lain :

Tabel 55. Mutasi nilai Alat Kedokteran Dan Kesehatan

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600

2 Standar Waskom 5 1,325,000 3 Compressor 1 2,995,000 Jumlah 8 4,357,600

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 652.002.800 9.604.700 661.607.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -4.082.500 -275.100 -4.357.600

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-4.082.500 -275.100 -4.357.600

D. Saldo Akhir 647.920.300 9.329.600 657.249.900

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian data Alat Kedokteran Dan Kesehatan berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 56. Kondisi Alat Kedokteran dan Kesehatan

3.08 Alat Laboratorium

Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.5.224.628.948 (Lima Milyar Dua Ratus Dua

Puluh Empat Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu

Sembilan Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.5.333.208.304

(Lima Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Dua Ratus

Delapan Ribu Tiga Ratus Empat Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.4.164.644 (Empat Juta

Seratus Enam Puluh Empat Ribu Enam Ratus Empat Puluh

Empat Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.112.744.000 (Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus

Empat Puluh Empat Ribu Rupiah).

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 194 657.249.900

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 57. Saldo Alat Laboratorium

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat

Laboratorium adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Laboratorium senilai Rp.4.164.644

(Empat Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Enam Ratus

Empat Puluh Empat Rupiah), berasal dari Pembelian sebagai

berikut:

Tabel 58. Mutasi Tambah Alat Laboratorium

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)

Nilai (Rp)

1 Stabilizer 3 4.164.644

Mutasi kurang atas nilai Alat Laboratorium senilai

Rp.112.744.000 (Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus Empat

Puluh Empat Ribu Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari

Penggunaan antara lain :

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304 B. Mutasi Tambah 4.164.644 0 4.164.644 Pembelian 4.164.644 0 4.164.644 C. Mutasi Kurang -112.744.000 0 -112.744.000

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-112.744.000 0 -112.744.000

D. Saldo Akhir 5.220.710.948 3.918.000 5.224.628.948

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 59. Mutasi Alat Laboratorium

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 Microscope 9 34,218,000

2 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000

3 Generator 2 63,194,000 4 Personal Computer 1 6,939,000 5 Sprayer 1 495,000 Jumlah 23 112,744,000

Rincian data Alat Laboratorium berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 60. Kondisi Alat Laboratorium

3.09 Alat Persenjataan

Saldo Alat Persenjataan pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan

Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan Ratus

Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 231 5.224.628.948 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 61. Saldo Alat Persenjataan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Persenjataan.

Rincian data Alat Persenjataan berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 62. Kondisi Alat Persenjataan

3.10 Komputer

Saldo Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.1.047.119.084 (Satu Milyar Empat Puluh

Tujuh Juta Seratus Sembilan Belas Ribu Delapan Puluh Empat

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tiga

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 106.900.000 0 106.900.000 B. Mutasi Tambah

0 0 0

C. Mutasi Kurang

0 0 0

D. Saldo Akhir 106.900.000 0 106.900.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 3 106.900.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Empat

Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.114.683.843 (Seratus Empat Belas Juta Enam

Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Empat Puluh

Tiga Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.351.521.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Satu Juta

Lima Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 63. Saldo Komputer

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Komputer adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Komputer senilai Rp.114.683.843

(Seratus Empat Belas Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga

Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah), berasal dari

Pembelian sebagai berikut :

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.283.956.241 0 1.283.956.241

B. Mutasi Tambah 114.683.843 0 114.683.843

Pembelian 114.683.843 0 114.683.843

C. Mutasi Kurang -351.521.000 0 -351.521.000

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-351.521.000 0 -351.521.000

D. Saldo Akhir 1.047.119.084 0 1.047.119.084

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 64. Mutasi tambah atas Nilai Komputer

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)

Nilai (Rp)

1 PC Unit 3 23.474.778

2 Printer (Peralatan Personal Komputer) 4 30.582.440

3 Server 3 60.626.625

J u m l a h 10 114.683.843 Mutasi kurang atas nilai Komputer senilai Rp.351.521.000 (Tiga

Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Dua Puluh Satu Ribu

Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara

lain :

Tabel 65. Mutasi kurang atas Nilai Komputer

No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp

1 P.C Unit 17 166,700,000 2 Lap Top 9 102,399,000

3 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000

4 Server 2 29,616,000 5 Router 1 830,000 6 Modem 2 2,424,000 Jumlah 55 351,521,000

Rincian data Komputer berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 66. Rincian Status Kondisi Komputer

Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 103 1.046.136.084

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 1 983.000

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.11 Alat Pengeboran

Saldo Alat Pengeboran pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh

Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 67. Saldo Alat Pengeboran

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Pengeboran.

Rincian data Alat Pengeboran berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 68. Kondisi Alat Pengeboran

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 0 30.000 30.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 0 30.000 30.000

Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 2 30.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.12 Alat Keselamatan Kerja

Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta Delapan

Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta Delapan Puluh Dua

Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 69. Alat Keselamatan Kerja

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Keselamatan Kerja.

Tabel 70. Rincian data Alat Keselamatan Kerja berdasarkan status kondisinya

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 5.082.000 0 5.082.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 5.082.000 0 5.082.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 1 5.082.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.13 Peralatan Proses/produksi

Saldo Peralatan Proses/produksi pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2016 sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga

Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 71. Saldo Peralatan Produksi

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Peralatan Proses/produksi.

Rincian data Peralatan Proses/produksi berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 72. Kondisi Peralatan Produksi

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 4.300.000 0 4.300.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 4.300.000 0 4.300.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 2 4.300.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

B. 4. Gedung dan Bangunan

Saldo Gedung dan Bangunan pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.17.660.793.564 (Tujuh Belas Milyar

Enam Ratus Enam Puluh Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga

Ribu Lima Ratus Enam Puluh Empat Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.16.665.136.448 (Enam Belas

Milyar Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh

Enam Ribu Empat Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah), mutasi

tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.1.013.204.000

(Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat Ribu Rupiah),

dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam

Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 73. Gedung dan Bangunan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 16.664.936.448 200.000 16.665.136.448

B. Mutasi Tambah 1.013.204.000 0 1.013.204.000

Pengembangan Melalui KDP

1.013.204.000 0 1.013.204.000

C. Mutasi Kurang -17.546.884 0 -17.546.884

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

-17.546.884 0 -17.546.884

D. Saldo Akhir 17.660.593.564 200.000 17.660.793.564

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Mutasi tambah atas nilai Gedung dan Bangunan senilai

Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat

Ribu Rupiah), berasal dari:

1. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Celukan Bawang senilai

Rp.122.212.000 (Seratus dua puluh dua juta dua ratus dua

belas ribu rupiah)

2. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa senilai

Rp.202.143.000 (Dua ratus dua juta seratus empat puluh tiga

ribu rupiah)

3. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk

senilai Rp.120.402.000 (Seratus dua puluh juta empat

ratus dua ribu rupiah)

4. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Untuk Kandang

(Babi) senilai Rp.172.225.000 (Seratus tujuh puluh dua juta

dua ratus dua puluh lima ribu rupiah)

5. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Tempat

Kerja lainnya semi Permanen (Screenhouse) senilai

Rp.188.145.000 (Seratus delapan puluh delapan juta

seratus empat puluh lima ribu rupiah)

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

6. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Rumah

Negara senilai Rp.208.077.000 (Dua ratus delapan juta

tujuh puluh tujuh ribu rupiah)

Mutasi kurang atas nilai Gedung dan Bangunan senilai

Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam

Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah), berasal dari:

Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

sebagai berikut :

1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung

Laboratorium Permanen senilai Rp.12.670.757 (Dua belas

juta enam ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus lima puluh tujuh

rupiah).

2. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung

Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Padangbai senilai

Rp.781.987 (Tujuh ratus delapan puluh satu ribu sembilan

ratus delapan puluh tujuh rupiah).

3. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Parkir Terbuka

Semi Permanen senilai Rp.3.379.840 (Tiga juta tiga ratus

tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh

rupiah).

4. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Untuk

Kandang (Sapi) senilai Rp.714.300 (Tujuh ratus empat belas

ribu tiga ratus rupiah).

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian data Gedung dan Bangunan berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 74. Status Kondisi Gedung dan Bangunan

Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per kelompok barang

adalah sebagai berikut:

4.1 Bangunan Gedung

Saldo Bangunan Gedung pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.17.366.857.714 (Tujuh Belas

Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Lima

Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Empat Belas Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.16.371.200.598

(Enam Belas Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua

Ratus Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus

Empat Ribu Rupiah), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima

Ratus Empat Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh

Empat Rupiah).

Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 85 17.333.567.564

Rusak Ringan 2 327.226.000 Rusak Berat 0 0

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 75. Saldo Gedung dan Bangunan

Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai

Bangunan Gedung adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai

Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat

Ribu Rupiah), berasal dari:

1. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Celukan Bawang senilai

Rp.122.212.000 (Seratus dua puluh dua juta dua ratus dua

belas ribu rupiah)

2. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa senilai

Rp.202.143.000 (Dua ratus dua juta seratus empat puluh

tiga ribu rupiah)

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 16.371.000.598 200.000 16.371.200.598

B. Mutasi Tambah 1.013.204.000 0 1.013.204.000

Pengembangan Melalui KDP

1.013.204.000 0 1.013.204.000

C. Mutasi Kurang -17.546.884 0 -17.546.884

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

-17.546.884 0 -17.546.884

D. Saldo Akhir 17.366.657.714 200.000 17.366.857.714

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor

Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk

senilai Rp.120.402.000 (Seratus dua puluh juta empat ratus

dua ribu rupiah)

4. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Untuk Kandang

(Babi) senilai Rp.172.225.000 (Seratus tujuh puluh

dua juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah)

5. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Tempat

Kerja lainnya semi Permanen (Screenhouse) senilai

Rp.188.145.000 (Seratus delapan puluh delapan juta seratus

empat puluh lima ribu rupiah)

6. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Rumah

Negara senilai Rp.208.077.000 (Dua ratus delapan juta

tujuh puluh tujuh ribu rupiah)

Mutasi kurang atas nilai Bangunan Gedung senilai Rp17.546.884

(Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam Ribu Delapan

Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah), berasal dari:

Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

sebagai berikut :

1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung

Laboratorium Permanen senilai Rp.12.670.757 (Dua belas

juta enam ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus lima puluh tujuh

rupiah).

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung

Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Padangbai senilai

Rp.781.987 (Tujuh ratus delapan puluh satu ribu sembilan

ratus delapan puluh tujuh rupiah).

3. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Parkir Terbuka

Semi Permanen senilai Rp.3.379.840(Tiga juta tiga ratus

tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh

rupiah).

4. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Untuk

Kandang (Sapi) senilai Rp.714.300 (Tujuh ratus empat belas

ribu tiga ratus rupiah).

Rincian data Bangunan Gedung berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 76. Status dan Kondisi Gedung

4.2 Tugu Titik Kontrol/pasti

Saldo Tugu Titik Kontrol/pasti pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus

Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 74 17.039.631.714

Rusak Ringan 2 327.226.000 Rusak Berat 0 0

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus

Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima

Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 77. Saldo Tugu Titik Kontrol/ pasti

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Tugu Titik Kontrol/pasti.

Rincian data Tugu Titik Kontrol/pasti berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Tabel 78. Kondisi Tugu Titik Kontrol/ pasti

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 293.935.850 0 293.935.850

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 293.935.850 0 293.935.850

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 11 293.935.850

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

B. 5. Jalan dan Jembatan

Saldo Jalan dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan

Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima

Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan Juta

Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima Puluh

Delapan Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 79. Saldo Jalan dan Jembatan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jalan dan Jembatan.

Rincian data Jalan dan Jembatan berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 80. kondisi Jakan dan Jembatan

Rincian mutasi Jalan dan Jembatan per kelompok barang adalah

sebagai berikut:

5.1 Jalan Dan Jembatan

Saldo Jalan Dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua

Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu

Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus

Dua Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu

Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***).

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp) Baik 53.167 628.547.458

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 81. Saldo Jalan dan Jembatan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jalan Dan Jembatan.

Rincian data Jalan Dan Jembatan berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 82. Kondisi Jalan dan Jembatan

B. 6. Irigasi

Saldo Irigasi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh

Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh

Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari

saldo awal sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus

Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan

Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 53.167 628.547.458

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil

***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 83. Saldo Irigasi

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Irigasi.

Rincian data Irigasi berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 84. Kondisi Irigasi

Rincian mutasi Irigasi per kelompok barang adalah sebagai berikut:

6.1. Bangunan Air

Saldo Bangunan Air pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.688.448.761 0 1.688.448.761

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761

Uraian Kuantitas (Unit)

Nilai (Rp)

Baik 30 1.485.972.061 Rusak Ringan 2 202.476.700 Rusak Berat 0 0

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh

Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu

Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus

Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 85. Saldo Bangunan Air

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Bangunan Air.

Rincian data Bangunan Air berdasarkan status kondisinya

adalah sebagai berikut:

Tabel 86. Kondisi Bangunan Air

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.688.448.761 0 1.688.448.761

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 30 1.485.972.061

Rusak Ringan 2 202.476.700 Rusak Berat 0 0

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

B. 7. Jaringan

Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh

Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat

Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil

***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 87. Saldo Jaringan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jaringan.

Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Tabel 88. Kondisi Jaringan

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500

Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 3 37.423.500

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian mutasi Jaringan per kelompok barang adalah sebagai

berikut:

7.1 Jaringan

Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat

Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.37.423.500 (Tiga

Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima

Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 89. Saldo Jaringan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jaringan.

Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya adalah

sebagai berikut:

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 90. Kondisi Jaringan

B. 8. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.54.432.000 (Lima Puluh Empat Juta Empat Ratus

Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus

Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.1.163.500

(Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 91. Mutasi Jaringan

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Aset Tetap Lainnya

adalah sebagai berikut:

Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 3 37.423.500

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -1.163.500 0 -1.163.500

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-1.163.500 0 -1.163.500

D. Saldo Akhir 54.432.000 0 54.432.000

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Mutasi kurang atas nilai Aset Tetap Lainnya senilai Rp1.163.500

(Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal

dari Penghentian Aset Tetap Lainnya dari Penggunaan antara

lain :

Tabel 92. Mutasi Aset Tetap

No Nama Barang Jumlah Nilai Rp 1 Monografi 87 1,163,500

JUMLAH 87 1,163,500

Tabel 93. Rincian data Aset Tetap Lainnya berdasarkan status kondisinya

Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya per kelompok barang adalah

sebagai berikut:

8.1. Bahan Perpustakaan

Saldo Bahan Perpustakaan pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2016 sebesar Rp.54.432.000 (Lima Puluh Empat

Juta Empat Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.55.595.500 (Lima

Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Lima

Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 35 54.432.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pelaporan sebesar Rp.1.163.500 (Seratus Enam Puluh Tiga

Ribu Lima Ratus Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 94. Saldo Bahan Perpustakaan

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Bahan Perpustakaan

adalah sebagai berikut:

Mutasi kurang atas nilai Bahan Perpustakaan senilai

Rp.1.163.500 (Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus

Rupiah), berasal dari Penghentian Aset Tetap Lainnya dari

Penggunaan antara lain :

Tabel 95. Mutasi kurang atas Nilai Bahan Perpustakaan

No Nama Barang Jumlah Nilai Rp 1 Monografi 87 1,163,500

JUMLAH 87 1,163,500

Rincian data Bahan Perpustakaan berdasarkan status

kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -1.163.500 0 -1.163.500

Penghentian Aset Dari Penggunaan

-1.163.500 0 -1.163.500

D. Saldo Akhir 54.432.000 0 54.432.000

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 96. Rincian Bahan Perpustakaan

B.9. Aset Lainnya

Saldo Aset Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

sebesar Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus

Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.807.325.080 (Delapan

Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan

Puluh Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 97. Saldo Aset Lainnya

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Aset Lainnya adalah

sebagai berikut:

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 35 54.432.000

Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 0 0 0

B. Mutasi Tambah 785.582.185 21.742.895 807.325.080

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya

785.582.185 21.742.895 807.325.080

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 785.582.185 21.742.895 807.325.080

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Mutasi tambah atas nilai Aset Lainnya senilai Rp.807.325.080

(Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu

Delapan Puluh Rupiah), berasal dari Pembelian sebagai berikut :

Tabel 98. Mutasi Penambahan Aset Lainnya

No Nama Barang Jumlah Barang Nilai Revaluasi (Rp)

1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000

3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000

4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000

5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000

6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100

7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000

23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000

24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585

37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000

38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000

41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000

42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000

45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600

46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000

55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000

56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580

ASET TETAP LAINNYA 1 Monografi 87 1,163,500

JUMLAH 87 1,163,500

JUMLAH TOTAL 499 807,325,080

Rincian mutasi Aset Lainnya per kelompok barang adalah sebagai berikut:

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

9.1 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan

Saldo Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2016 sebesar Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga

Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.0 (*** Nihil ***),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua

Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 99. Saldo Aset Tetap

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi pemerintahan adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Aset Tetap yang tidak digunakan dalam

operasi pemerintahan senilai Rp.807.325.080 (Delapan Ratus

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 0 0 0

B. Mutasi Tambah 785.582.185 21.742.895 807.325.080

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya

785.582.185 21.742.895 807.325.080

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 785.582.185 21.742.895 807.325.080

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh

Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara

lain :

Tabel 100. Mutasi Penambahan Nilai Aset Lainnya

No Nama Barang Jumlah Barang

Nilai Revaluasi (Rp)

1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000 4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000

5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000

6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100

7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000

23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000

24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585 37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000 38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000

41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000

42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000 45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600 46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000

55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000

56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580

ASET TETAP LAINNYA 1 Monografi 87 1,163,500

JUMLAH 87 1,163,500

JUMLAH TOTAL 499 807,325,080

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Rincian data Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan berdasarkan status kondisinya adalah sebagai

berikut:

Tabel 101. Data Aset Tetap

C. Barang Milik Negara Pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.Kd) Per 31 Desember 2016

1. Barang Milik Negara Per Akun Neraca

Nilai Barang Milik Negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) PER 31 Desember

2016 adalah sebesar Rp.66.090.758.589 (Enam Puluh Enam

Milyar Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Delapan

Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah), yang terdiri

dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik

Negara yang disajikan dalam Neraca) sebesar

Rp.66.090.557.677 (Enam Puluh Enam Milyar Sembilan Puluh

Juta Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Tujuh

Puluh Tujuh Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara

Ekstrakomptabel sebesar Rp.200.912 (Dua Ratus Ribu Sembilan

Ratus Dua Belas Rupiah).

Uraian Kuantitas (m2)

Nilai (Rp)

Baik 0 0 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 499 807.325.080

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Nilai Barang Milik Negara dimaksud disajikan berdasarkan

klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu:

Aset Lancar

* Persediaan

Aset Tetap

* Tanah

* Peralatan dan Mesin

* Gedung dan Bangunan

* Jalan, Irigasi, dan Jaringan

* Aset Tetap Lainnya

* Konstruksi Dalam Pengerjaan

Aset Lainnya

* Kemitraan Dengan Pihak Ketiga

* Aset Tak Berwujud

* Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan

* Aset Yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional

Penyajian nilai Barang Milik Negara dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 102. Barang Milik Negara

Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp % Rp % Rp %

Aset Lancar 769.338.003 1,16 0 0,00 769.338.003 1,16

Persediaan 769.338.003 1,16 0 0,00 769.338.003 1,16

Aset Tetap 65.320.056.174 98,83 200.912 100,00 65.320.257.086 98,83

Tanah 47.914.609.400 72,50 0 0,00 47.914.609.400 72,50

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara pada Laporan

Barang dan Laporan Keuangan

Tabel 103. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara

Peralatan dan Mesin

12.112.562.388 18,33 29.595.350 14,731 12.142.157.738 18,37

Akumulasi Penyusutan

-9.638.562.067 -14,58 -29.530.850 -14,698 -9.668.092.917 -14,63

Gedung dan Bangunan

17.660.593.564 26,72 200.000 99,55 17.660.793.564 26,72

Akumulasi Penyusutan

-3.269.892.076 -4,95 -63.588 -31,65 -3.269.955.664 -4,95

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

2.354.419.719 3,56 0 0,00 2.354.419.719 3,56

Akumulasi Penyusutan

-1.868.106.754 -2,83 0 0,00 -1.868.106.754 -2,83

Aset Tetap Lainnya

54.432.000 0,08 0 0,00 54.432.000 0,08

Aset Lainnya 1.163.500 0,00 0 0,00 1.163.500 0,00

Aset Tetap yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional Pemerintah

785.582.185 1,19 21.742.895 10,822 807.325.080 1,22

Akumulasi Penyusutan

-784.418.685 -1,19 -21.742.895 -10,822 -806.161.580 -1,22

T O T A L 66.090.557.677 100,00 200.912 100,00 66.090.758.589 100,00

Uraian Neraca Laporan BMN Laporan Keuangan Selisih

Persediaan 769.338.003 769.338.003 0

Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0 Peralatan dan Mesin 12.112.562.388 12.112.562.388 0

Akumulasi Penyusutan -9.638.562.067 -9.638.562.067 0 Gedung dan Bangunan 17.660.593.564 17.660.593.564 0 Akumulasi Penyusutan -3.269.892.076 -3.269.892.076 0

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.354.419.719 2.354.419.719 0 Akumulasi Penyusutan -1.868.106.754 -1.868.106.754 0

Aset Tetap Lainnya 54.432.000 54.432.000 0

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

D. Informasi Barang Milik Negara Lainnya

Perkembangan Barang Milik Negara Perkembangan nilai Barang Milik Negara secara Gabungan

(Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel) selama Lima (5) periode

laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 104. Perkembangan Nilai Barang Milik Negara secara Gabungan

E. Informasi Pengelolaan Barang Milik Negara

1. Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara

Nilai Barang Milik Negara yang sudah dan belum ditetapkan status

penggunaannya sampai dengan Laporan Barang Pengguna Balai

Aset Tetap yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional Pemerintah

785.582.185 785.582.185 0

Akumulasi Penyusutan -784.418.685 -784.418.685 0

T O T A L 66.090.557.677 66.090.557.677 0

No. Periode Laporan Nilai

Barang Milik Negara Perkembangan

Rp % 1. Laporan BMN per 31

Desember 2016 66.090.758.589 250.005.482 0,38

2. Laporan BMN per 31 Desember 2015

65.840.753.107 656.249.695 1,01

3. Laporan BMN per 31 Desember 2014

65.184.503.412 2.815.762.249 4,51

4. Laporan BMN per 31 Desember 2013

62.368.741.163 2.200.014.579 3,01

5. Laporan BMN per 31 Desember 2012

73.018.497.262 0 0

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD)

per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 106. Status penggunaan barang milik negara

Beberapa penyebab Barang Milik Negara belum ditetapkan

statusnya penggunaannya adalah:

Terdapat 2 (dua) bidang Tanah masing 11.600 M2 dengan nilai

Rp.2.714.400.000 dan 14.200 M2 dengan nilai Rp.3.450.600.000

tersebut bersertifikat atas nama pemegang hak Pemerintah Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Badung berkedudukan di Denpasar

sehingga tidak bisa ditetapkan status penggunaan oleh pengelola

barang.

2. Pengelolaan Barang Milik Negara

Tabel 107. Pengelolaan Barang Milik Negara

No. Uraian Sudah Ditetapkan

Status Penggunaannya Rp

Belum Ditetapkan Status Penggunaannya

Rp

1. Tanah 3.451.767.950 6.165.000.000 2. Peralatan dan Mesin 12.577.079.307 371.240.011 3. Gedung dan Bangunan 17.660.793.564 0

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

2.355.719.719 0

5. Aset Tetap Lainnya 55.595.500 0

T O T A L 36.100.956.040 6.536.240.011

No. Uraian Penggunaan Pemanfaatan Pemindah- tanganan

Penghapusan Jumlah

1. Dalam proses pengajuan permohonan

1 1

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Pengelolaan Barang Milik Negara Idle Tabel 108. Barang Milik Negara Idle

ke Pengguna Barang.

2. Dalam proses pengajuan permohonan ke Pengelola Barang.

1 1

3. Dalam proses Pengelola Barang.

1 1

4. Selesai di Pengelola Barang.

a. Dikembalikan.

b. Ditolak. c. Disetujui. 1 1

5. Dalam proses tindak lanjut Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.

1 1

6. Telah diterbitkan Keputusan dari Pengguna Barang.

13 3 16

7. Tindak lanjut oleh Kuasa Pengguna Barang.

1 1

8 Selesai serah terima.

1 1 2

No. Uraian Jumlah

1. Jumlah Barang Milik Negara yang teridentifikasi sebagai Barang Milik Negara Idle.

Nihil

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

F. Informasi Terkait BMN Yang Telah Diusulkan Penghapusannya

Kepada Pengelola Barang

1. Daftar barang hilang yang telah diusulkan penghapusannya

kepada Pengelola Barang

Tidak terdapat Barang Milik Negara Hilang yang telah diusulkan

penghapusannya kepada Pengelola Barang pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

2. Daftar barang dengan kondisi Rusak Berat yang telah

diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang

Barang Milik Negara yang kondisi Rusak Berat telah diusulkan

dan sudah dalam proses penghapusannya kepada Pengelola

Barang pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

2. Ditetapkan sebagai Barang Milik Negara Idle oleh Pengelola.

Nihil

3. Pemberitahuan bukan sebagai Barang Milik Negara Idle oleh Pengelola.

Nihil

4. Telah diterbitkan Keputusan Penghapusan oleh Pengguna.

Nihil

5. Selesai serah terima kepada Pengelola. Nihil

T O T A L Nihil

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 109. Daftar barang yang dihapuskan

No Nama Barang Jumlah Barang

Nilai Revaluasi (Rp)

1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000

2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000

3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000

4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000

5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000

6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100

7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625

10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000

23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000

24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800

28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000

29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000

30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585

37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000

38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000

41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000

42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000

44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000

45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600

46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000

49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000

50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000

55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000

56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580

ASET TETAP LAINNYA

87 Monografi 87 1,163,500 JUMLAH 87 1,163,500

JUMLAH TOTAL 499 807,325,080

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

G. BMN Berupa Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan

Statusnya (BPYBDS)

Tidak terdapat Barang Milik Negara yang masuk sebagai Bantuan

Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) pada

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL

3.1. KARANTINA HEWAN

Kegiatan pelayanan operasional Karantina Hewan dilakukan di

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan di seluruh wilayah

kerja BKP. Denpasar meliputi kegiatan :

3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK

yang diimpor.

Kegiatan impor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara

Ngurah Rai dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa. Berdasarkan

data impor pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun

2016 terdiri dari Unggas, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal

Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai

Grafik 5. sebagai berikut :

Grafik 5. Data impor tahun 2016

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

Unggas BAH HBAHJumlah 10.552 131.559 213.266 Frekuensi 2 106 46

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Analisis terkait data grafik tersebut di atas menunjukkan

frekuensi kegiatan impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar adalah : Unggas (1%), BAH (69%) dan HBAH (30%)

sesuai (Grafik 6)

Grafik 6. Data Frekuensi Import Tahun 2016

Pada Tahun 2016 tindakan karantina impor mengalami

Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun

2015. Peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,31%) dan HBAH

(66,95%), Sedangkan penurunan terjadi pada komoditi Hewan

(100%), unggas (31,31%) dan Benda Lain (100%), sesuai tabel 110

sebagai berikut.

Unggas1%

BAH69%

HBAH30%

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 110. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Impor pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.

KOMODITI

2015 2016

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 148 1 0 0

Unggas 23.080 4 10.522 2

BAH 119.893 88 131.559 106

HBAH 105.255 37 213.266 46

BENDA LAIN 876 2 0 0

Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan

impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Tindakan

Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen

seperti Sertifikat Kesehatan Hewan, Sertifikat sanitasi produk dari

Dokter Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat

Persetujuan Pemasukan Hewan, Surat Persetujuan Masuk Produk

Hewan dari Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk, Surat

Rekomendasi Pemasukan Hewan, Surat Rekomendasi Pemasukan

Produk Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil

Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan

(IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan

pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total Plate

Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar. Khusus untuk

daging import secara berkala selain dilakukan uji TPC, juga

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

dilakukan uji terhadap hormon dan residu antibiotika dilakukan di

Laboratorium Balai Besar Uji Standar Jakarta. Pada tahun 2016,

terdapat juga kegiatan impor yang tidak dilengkapi dokumen

persyaratan sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan,

penolakan dan pemusnahan.

3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK

yang diekspor.

Kegiatan ekspor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara

Ngurah Rai, Wilayah kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah

Kerja Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data ekspor pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016 terdiri dari

Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal

Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai

Grafik 7. sebagai berikut.

Grafik 7. Data ekspor tahun 2016

-5.000

10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000

Hewan Unggas Serangga BAH HBAH Benda Lain

Jumlah 552 142 35.440 8.894 9.208 7 Frekuensi 7 16 48 61 69 2

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Analisis data grafik di atas tersebut menunjukkan frekuensi

kegiatan ekspor yaitu hewan (3%), unggas (11,5%), Serangga

(30,5%), BAH (30%), HBAH (34%) dan Benda Lain (0,5%) sesuai

grafik 8 sebagai berikut.

Grafik 8. Data Frekuensi Ekspor Tahun 2016

Pada tahun 2016 tindakan Karantina ekspor mengalami

Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun

2015. Peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,93%), HBAH

(66,80%) dan Benda lain (87,50%). sedangkan Penurunan terjadi

pada komoditi Hewan (71,42%), Unggas (76,01%) dan Serangga

(54,11%), sesuai tabel 111 sebagai berikut.

Hewan3%

Unggas11,5%

Serangga30,5%

BAH30%

HBAH34%

Benda Lain0,5%

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 111. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Hewan yang diekspor pada Tahun 2015 dan tahun 2016.

KOMODITI

2015 2016

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 1.380 6 552 7

Unggas 450 22 142 16

Serangga 41.800 58 35.440 48

BAH 7.907 61 8.894 61

HBAH 4.576 42 9.208 69

Benda lain 1 1 7 3

Dalam upaya mencegah keluarnyanya HPHK melalui

kegiatan ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Tindakan Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan

dokumen seperti CITES, Surat Persetujuan Angkut Satwa dari Balai

Konservasi Sumber Daya Alam, Surat Persetujuan Pengeluaran

BAH/HBAH dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali. Untuk ekspor unggas (burung) dilakukan pemeriksaan

laboratorium dengan uji PCR, sedangkan Bahan Asal Hewan dan

Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi Karantina Produk

Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu

dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total

Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar.

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK

Domestik Masuk

Kegiatan domestik masuk dilakukan di Wilayah Kerja Bandar

Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa dan

Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk. Berdasarkan

data domestik masuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar tahun 2016, terdiri dari Hewan, Unggas, Serangga,

Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda lain (data

terlampir pada lampiran 2), sesuai grafik 9 sebagai berikut.

Grafik 9. Data Domestik Masuk Tahun 2016

Analisis terkait data tersebut menunjukkan kegiatan

domestik masuk adalah hewan (15%), unggas (11%), serangga

(1%), Bahan Asal Hewan 48%), Hasil Bahan Asal Hewan (16%),

Benda lain (9%) sesuai pada grafik 10 sebagai berikut.

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

30.000.000

35.000.000

40.000.000

Hewan Unggas Serangga

BAH HBAH Benda Lain

Jumlah 30.219 10.805.5 309 36.574.5 1.862.71 3.848.41Frekuensi 1.219 876 41 3.794 1.244 729

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Grafik 10. Data Frekuensi Domestik Masuk Tahun 2016

Pada tahun 2016 tindakan karantina domestik masuk

mengalami paningkatan dan penurunan dibandingkan tahu 2015.

Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan (56,52%), serangga

(99,67%), BAH (50,51%) dan HBAH (52,10%), sedangkan

penurunan terjadi pada unggas (95%), dan Benda lain (88,87%),

sesuai Tabel 112 sebagai berikut.

Tabel 112. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi

Karantina Domestik Masuk pada Tahun 2015 dan Tahun 2016

KOMODITI

2015 2016

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 23.244 1.107 30.219 1.219

Unggas 12.321.537 1.019 10.805.586 876

Hewan15%

Unggas11%

Serangga1%

BAH48%

HBAH16%

Benda Lain9%

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Serangga 1 1 309 41

BAH 36.355.853 2.863 36.574.573 3794

HBAH 1.712.957 1.291 1.862.711 1.244

Benda Lain 30.709.855 1.802 3.848.411 729

Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan

domestik masuk di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pemasukan 2

ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan

dengan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen seperti

Sertifikat Kesehatan Hewan yang diterbitkan oleh dokter hewan

karantina pada tempat pemasukan/pengeluaran, Sertifikat Sanitasi

Produk Hewan, Surat Keterangan Untuk Benda Lain dari Dokter

Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat Persetujuan

Pemasukan Hewan/BAH/HBAH dari Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal

Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi

Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan

karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya

dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina

Denpasar. Pada tahun 2016, terdapat juga kegiatan Dokumen

masuk yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga

dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan

pemusnahan.

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK

Domestik Keluar.

Kegiatan domestik keluar dilakukan di Wilayah Kerja Bandar

Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah

Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Wilayah Kerja

Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja Kantor Pos

Denpasar. Berdasarkan data domestik keluar pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016, jenis komoditi yang keluar

terdiri dari Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil

Bahan Asal Hewan, Benda Lain. (data terlampir pada lampiran 2),

sesuai grafik 11 sebagai berikut.

Grafik 11. Data Domestik Keluar Tahun 2016

Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi

kegiatan domestik keluar adalah: Hewan (42%), Unggas (16%),

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

Hewan Unggas Serangga

BAH HBAH Benda Lain

Jumlah 68.097 12.367.9 34 8.434.46 2.287.39 80 Frekuensi 5.063 1.896 13 3.126 2.013 47

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Serangga (0,1%), Bahan Asal Hewan (26%), Hasil Bahan Asal

Hewan (16%), dan Benda lain (0,4%) sesuai grafik 12 sebagai

berikut.

Grafik 12. Data Domestik Keluar Tahun 2016

Pada tahun 2016 tindakan karantina domestik keluar

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Peningkatan

terjadi pada komoditi Hewan (50,60%), Unggas (50,44%),

Serangga (56,67%), BAH (53,17%) HBAH (57,03%) dan Benda lain

(60,15%), sesuai pada tabel 113

Tabel 113. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Keluar pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.

KOMODITI

2015 2016

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 66.503 4.815 68.097 5.063

Hewan42%

Unggas16%

Serangga0,1%

BAH26%

HBAH16%

Benda Lain0,4%

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Unggas 12.156.341 1.590 12.367.997 1.896

Serangga 26 24 34 13

BAH 7.428.992 2,813 8.434.465 3.126

HBAH 1.723.518 1,976 2.287.398 2.013

Benda Lain 53 39 80 47

Dalam upaya mencegah keluarnya HPHK melalui kegiatan

domestik keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pengeluaran 2

ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan

dengan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen seperti, Surat

Persetujuan Pengeluaran Hewan/BAH/HBAH dari Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk

Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di

Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa.

Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan

selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium

Karantina Denpasar. Pada tahun 2016, terdapat juga kegiatan

Dokumen keluar yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan

sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan

pemusnahan.

3.1.5. INSTALASI KARANTINA HEWAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.

70/Permentan/KR.100/12/2015 tentang Instalasi Karantina Hewan,

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit

hewan karantina maka setiap pemasukan atau pengeluaran hewan,

bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan wajib dilakukan

tindakan karantina. Tindakan Karantina tersebut dilakukan di

Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan

milik pemerintah atau ditempat pemilik yang telah ditetapkan oleh

Badan Karantina Pertanian.

Pada tahun 2016 terdapat 11 (Sebelas) Instalasi Karantina

Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan yang telah

ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian (Tabel 81), 4 (empat)

Tempat Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang ditetapkan

oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, 8 (delapan)

Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan

yang masih dalam proses perpanjangan, serta . 3 (tiga) Tempat

Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang masih dalam proses

perpanjangan.

Tabel 114. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Instalasi Karantina Produk Hewan (IKPH) yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian Tahun 2016

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Taman Safari Indonesia II

139/KH.340/L.11B/02/2014 (IKH Permanen)

07 Pebruari 2014

2 CV. Bali Harmoni (Bali Zoo)

572/Kpts/KH.040/L/07/2014 (IKH Permanen)

01 Juli 2014

3 PT. Taman Burung Citra Bali Inter (Bali Bird Park)

1054/Kpts/KH.040/L/11/2014 (masa berlaku IKH 3 Tahun)

20 Nopember 2014

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

4 PT. Reza Perkasa 1825/Kpts/KR.130/L/11/2015 ( masa berlaku IKH 3 Tahun)

20 November 2015

5 PT. Alam Boga Internusa

176/KH.340/L.11B/02/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

12 Pebruari 2015

6 PT. Lotustrad 331/Kpts/KH.040/L/03/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

23 Maret 2015

7 CV. Bayu Lestari 428/Kpts/KH.040/L/04/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

09 April 2015

8 PT. Aromaduta Rasaprima

795/KPTS/KR.130/L/5/2016 (masa berlaku IKPH 3 tahun)

30 Mei 2015

9 PT. Classic Fine Foods Indonesia

861/Kpts/KH.040/L/06/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

07 Juni 2015

10 PT. Canning Indonesi Products

850/Kpts/KH.040/L/07/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

03 Juli 2015

11 CV. Megah Food Trading

1156/KPTS/KR.120/L/8/2016 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

09 Agustus 2016

Tabel. 115. Daftar Instalasi Karantina Hewan Produk Hewan (IKPH) yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Satria Pangan Sejati

600/KH.220/L.11.B/02/2016 17 Pebruari 2016

2 PT. Classic Fine Foods Indonesia

801/KH.220/L.11.B/02/2016 (masa berlaku IKPH Keju 1 Tahun)

21 Pebruari 2016

3 PT. Bahana Gourmet Indonesia

3230/KH.220/K.11.B/12/2016 (masa berlaku IKPH 1 Tahun)

05 Desember 2016

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 116. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH dan IKPH) yang masih dalam Proses perpanjangan

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Ikas Amboina 645/kpts/KH.040/L.05/2012 05 Mei 2012

2 PT. Bali Kulina Utama 1.q/Kpts/KH.040/L/10/2012 01 Oktober 2012

3 PT. Bali Camel Safari 3152/Kpts/KH.040/L/10/2014 04 Oktober 2013

4 PT. Sukanda Djaya 328/Kpts/KH.040/L/03/2014 19 Maret 2014

5 CV. Herpa Fauna Indonesia

772/Kpts/KH.040/L/08/2014 25 Agustus 2014

6 CV. Indo Hidup 957/Kpts/KH.040/L/10/2014 20 Oktober 2014

7 PT. Sarana Mitra Gelobalindo

- -

8 PT. Soejasch Bali 1261/Kpts/KH.040/L/09/2015 (masa berlaku IKPH 8 Bulan)

30 September 2015

Tabel 117. Daftar Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina yang masih dalam proses perpanjangan

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Eloda Mitra 4323/KH.220/L.11.B/11/2012 01 Nopember 2012

2 UD. Giok Mas 2015/KH.220/L.11.B/12/2014 31 Desember 2014

3 PT. Karunia Megah Boga Perkasa

2869/KH.220/L.11.B/12/2015 07 Desember 2015

3.1.6. PENGGUNAAN DOKUMEN KARANTINA HEWAN

Formulir Operasional Karantina Hewan tediri dari Formulir

Utama dan Formulir Penunjang. Jumlah formulir utama yang

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

digunakan sebanyak 4 (empat) jenis yaitu KH. 9, KH. 10, KH.11

dan KH.12. (data terlampir pada lampiran 2), sesuai grafik 13

sebagai berikut.

Grafik 13. Data Pemakaian Dokumen Tahun 2016

Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi

Pemakaian dokumen utama Karantina Hewan adalah : KH.9 (32%),

KH.10 (30%), KH.11 (0,002%) dan KH.12 (38%), sesuai grafik 14

sebagai berikut.

Grafik 14 Data Pemakaian Dokumen Tahun 2016

01.0002.0003.0004.0005.0006.0007.0008.000

KH.9 KH.10 KH.11 KH.12Jumlah 6.145 5.628 42 7.249

KH.932%

KH.1030%

KH.110,002%

KH.1238%

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pada tahun 2016 pemakaian dokumen utama Karantina

Hewan mengalami peningkatan dan penurunan dibandingkan tahun

2015. Peningkatan terjadi pada pemakaian KH.10 (53,4%),

sedangkan penurunan terjadi pada Pemakaian KH.9 (50.8%),

KH.11 (60%) dan KH.12 (51,6%) sesuai Tabel 118 sebagai berikut.

Tabel 118. Perbandingan Jumlah Pemakaian Dokumen Utama

Karantina Hewan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.

Jenis Blangko Pemakaian

2015 2016

KH.9 6,345 6,145

KH.10 4,917 5,628

KH.11 63 42

KH.12 7,732 7,249

Total 19,057 19,064

3.1.7. VERIFIKASI DOKUMEN KARANTINA HEWAN

Kegiatan Verifikasi Dokumen Karantina Hewan, pertama-

tama dilakukan di masing-masing wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar oleh Penanggung Jawab

Wilker sebagai Supervisor. Supervisor di wilker melakukan

verifikasi untuk melihat kesesuaian kelengkapan dokumen

persyaratan dan konsistensi pelaksanaan tindakan karantina.

Setelah di verifikasi di wilker, setiap awal bulan dokumen tersebut

dikirim ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, selanjutnya

dilakukan verifikasi lagi oleh Tim Verifikasi yang ditunjuk oleh

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Kepala Balai. Setelah seluruh dokumen dilakakukan verifikasi dan

hasilnya sudah sesuai.

3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan

Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan telah melakukan

pengujian terhadap sampel dari media pembawa HPHK. Metode

pengujian juga telah mengalami peningkatan yaitu pengujian

Deteksi Antibodi Rabies dengan Metode Elisa.

Pada Tahun 2016 telah dilakukan pengujian dari sampel

pemeriksaan media pembawa HPHK dengan metode yang

digunakan untuk mendeteksi HPHK yaitu : pemeriksaan cemaran

mikroba dengan metode TPC, Pemeriksaan Brucella, sp dengan

metode RBT, Pemeriksaan Parasit darah dengan metode

pewarnaan Giemza.

Tabel 119. Data pemeriksaan laboratorium uji karantina hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016

NO. MP YG

TEMPAT ASAL

TARGET PEMERIKSAAN

NAMA LAB PENGUJI

METODE UJI

FREKUENSI PEMERIKSAAN DIPERSYARAT

KAN (NAMA

OPTK/CEMARAN) REALISASI TARGET

PERIKSA LAB

2014 2015 2016 2017

I IMPORT

1 Daging Sapi Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 146 91 70 40

Residu Antibiotika Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0

Residu Hormon Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0

2 Daging Kambing Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 49 29 26 15

Residu Antibiotika Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0

Residu Hormon Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0

3 Keju Italia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 33 35 0 15

4 Yoghurt Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 12 0 5

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

5 Daging Bebek Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 7 0 4

II EKSPORT

1 Burung

Ukraina, Spanyol, Mexico, Yordania Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 19 22 11 7

2 Sarang Burung Walet

Singapura, Belanda, Australia, Hongkong Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 25 27 10 7

III PEMASUKAN DOMESTIK

1 Daging Sapi Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 736 655 329 200

2 Daging Kambing Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 240 243 154 98

3 Daging Olahan

Jakarta, Bekasi, Sidoarjo, Tangerang Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 247 164 18 10

4 Susu Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 7 0 7

5 Keju Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 63 65 4 35

6 Yogurht Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 39 43 0 35

7 Butter Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 66 68 0 35

8 Cream Jakarta Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 15 20 0 15

9 Daging Bebek Jawa Timur Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 22 110 38 25

10 Gajah Sumatra Endoparasit Lab BKP Kls I Dps NATIF 0 8 0 3

Parasit Darah Lab BKP Kls I Dps

PEWARNAAN

GIEMZA 0 8 0 3

11 Daging Domba Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 9 13 15 7

12 Susu Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 42 47 4 4

13 Serum Darah kambing Jawa Barat Brucellosis Lab BKP Kls I Dps RBT 0 45 1 35

14 Daging Ayam Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 2 15 4 8

14 Daging kalkun Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 14 0 9

15 Daging babi Jakarta Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 3 7 0 2

16 Daging Kanguru Jawa Barat Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 7 18 1 4

17 Serum Orang Utan Jawa Barat Titer Antibodi Rabies Lab BKP Kls I Dps Elisa 0 0 1 1

18 daging kuda Jawa Barat Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 0 1 1

IV PENGELUARAN DOMESTIK

1 Daging Sapi Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 58 86 85 45

2 Daging Kambing Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 5 44 35

3 Daging babi Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 92 86 53 40

4 Daging Olahan Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 684 530 353 250

5 Daging Ayam Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 270 180 183 79

6 Susu Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 1 0 30 25

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

7 Keju Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 17 5 60 40

8 Yogurht Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 11 0 2 5

9 Butter Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 7 8 0 8

10 Cream Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 0 0 5

11 Telur Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 9 0 4 5

12 Sapi Bibit Denpasar Brucellosis Lab BKP Kls I Dps RBT 70 28 6 19

Jembrana BB Vet Denpasar Elissa 0 28 0 19

13 Babi Bibit/potong Denpasar Elissa PRRS BB Vet Denpasar elisa 1452 0

Parasit Darah Lab BKP Kls I Dps

PEWARNAAN

GIEMZA 0 619 59 619

14 swab mulut burung Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps HA/HI 86 28 11 15

15 Sarang Burung Walet Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 28 11 56 26

16 Darah Burung Merak Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 0 7 0 7

17 Daging Domba Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 5 11 0 7

18 Daging Kalkun Beku Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 2 6 3 6

19 Darah Ayam Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 2 6 2 6

20 Daging Bebek Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps PCR 0 0 43 29

21 Feses Denpasar Telur Cacing Lab BKP Kls I Dps Natif 0 0 41 29 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam pelaksanaan

tindakan karantina hewan memiliki ruang lingkup pengujian hama dan

penyakit hewan karantina. Data Laboratorium Karantina Hewan terlampir.

Ruang lingkup pengujian meliputi :

1. Laboratorium Bakteriologi

Pengujian di Laboratorium bakteriologi meliputi pengujian Total Plate

Count (TPC) terhadap daging dan produknya, susu dan olahannya

serta sarang burung walet dengan metode tuang yang berpedoman

pada SNI No.2897:2008 dan SNI No. 77388:2009. Pengujian TPC

sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang

ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2013.

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pengujian Brucellosis dengan metode Rose Bengal Test (RBT) dari

serum sapi bibit yang dikirim ke PUSVETMA Surabaya untuk

kepentingan pengujian vaksin Jembrana. Data pengujian TPC dan

RBT tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada table 120.

Tabel 120. Data Pengujian TPC dan RBT Tahun 2015 dan 2016

Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun

2015 2016

TPC 2241 2.397

RBT 59 219

Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi Bahan Asal

Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) pada Total Plate

Count (TPC) tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 3,36%

dibandingkan tahun 2015, sedangkan pengujian Brucellosis dengan

metode RBT pada serum darah sapi bibit tahun 2016 juga mengalami

kenaikan sebesar 57,55% dibandingkan tahun 2015. Dalam tahun 2015

hasil pemeriksaan terhadap kedua pengujian TPC maupun Brucellosis

hasilnya negatif.

2. Laboratorium Parasitologi

Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium parasitologi adalah

pengujian Parasit Darah terhadap preparat ulas darah (PUD) babi

potong dan babi bibit dengan pewarnaan Giemza dan pemeriksaan

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

telur cacing pada feces dengan metode native. Data pengujian parasit

darah tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel 121.

Tabel 121. Data Pengujian Parasit Darah dengan Metode Pewarnaan

Giemza dan Pemeriksaan Telur Cacing pada Feses dengan Metode native Tahun 2015 dan 2016.

Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun

2015 2016

PUD (Metode Pewarnaan Giemza)

626 440

Telur Cacing (Metode Native) 24 236

Kegiatan pengujian parasit darah pada preparat ulas darah babi

potong/ bibit dengan metode pewarnaan Giemza tahun 2016

mengalami penurunan sebesar 11,82% dibandingkan tahun 2015

sedangkan pemeriksaan telur cacing dengan metode native mengalami

kenaikan sebesar 81,92%. Pemeriksaan parasit darah dengan metode

pewarnaan Giemza pada babi potong/ bibit hasilnya negative.

3. Laboratorium Virologi

Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium Virologi meliputi

pengujian Avian Influenza dengan metode HA/ HI terhadap serum

darah burung dan swab mulut burung. Data pengujian tahun 2015 dan

2016 dapat dilihat pada tabel 122.

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tabel 122. Data Pengujian HA/HI Tahun 2015 dan 2016.

Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun

2015 2016

HA/HI 79 88

TITER ANTIBODI RABIES (ELISA)

- 2

Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi burung

terhadap AI dengan metode HA/HI pada tahun 2016 mengalami

kenaikan sebesar 5,39% dibandingkan tahun 2015. Pada tahun 2016

ini dilakukan pengembangan ruang lingkup pengujian untuk

laboratorium virology yaitu pengujian Titer Antibodi Rabies dengan

metode Elisa dengan jumlah sampel baru 2 sampel.

4. Laboratorium Biomolekuler

Pengujian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan di

laboratorium Biomolekuler adalah pengujian ini Laboratorium

Biomolekuler terdapat 25 sampel yang diuji dengan hasil negative.

Tabel 123. Data Pengujian PCR AI Tahun 2015 dan 2016.

Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun

2015 2016

PCR AI 69 25

Kegiatan pemeriksaan laboratorium terhadap AI dengan metode

PCR pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 46,81%

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

dibandingkan tahun 2015. Hal ini terjadi karena terjadinya penurunan

lalulintas komoditas karantina terhadap pengujian PCR AI.

3.2. KARANTINA TUMBUHAN

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis Dari Badan Karantina Pertanian,

dengan salah satu tugasnya adalah melaksanakan Kegiatan

Operasional Karantina Tumbuhan Dan Pengawasan Keamanan

Hayati Nabati. Pelaksanaan Kegiatan Operasional di Lingkup BKP

Kelas I Denpasar dilakukan diseluruh Wilayah Kerja sebagai fungsi

Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati Dan

Pelaksanaan Pemberian Pelayanan Operasional Karantina

Tumbuhan.

Selain itu juga dilakukan Kegiatan Administratif Karantina

Tumbuhan melalui System Informasi yang dikembangkan oleh Badan

Karantina Pertanian yaitu Elektronic Plant Quarantine System (E-

Plaq System). E-Plaq System akan merekam seluruh proses

Tindakan Karantina Tumbuhan dan Secara On Line disinkronkan

dengan data operasional di Badan Karantina Pertanian.

Kegiatan Operasional di Balai karantina tumbuhan terbagi

menjadi 4 kegiatan yaitu kegiatan impor,ekspor, domestik masuk,

domestik keluar. Selain kegiatan yang diatas ada juga kegiatan

pelaksanaan pengawasan Fumigasi Methyl Bromida dan ISPM#15

selain itu juga pelaksanaan monitoring PSAT. Kegiatan Pelaksanaan

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tindak Karantina Tumbuhan meliputi 8 P yaitu Pemeriksaan,

Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan,

Pemusnahan, dan Pembebasan. Kegiatan Pelaksanaan Tindak 8 P

dapat dilihat di tabel resume Tindak Karantina Tumbuhan di Balai

Karantina pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016.

3.2.1 Kegiatan KarantinaTumbuhan yang di Impor

Upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPT dari luar

negeri dan dari suatu area atau pulau ke area atau pulau lain di

dalam wilayah RI dilakukan melalui pelaksanaan karantina

tumbuhan oleh pemerintah. Selain itu, sesuai dengan ketentuan

internasional, maka pemerintah wajib melaksanakan karantina

tumbuhan untuk mencegah keluarnya OPT dari wilayah RI.

Pelaksanaan karantina tumbuhan didasarkan kepada sejumlah

peraturan perundangan yang berlaku secara nasional maupun

internasional. Operasional karantina tumbuhan impor sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, telah

dilakukan terhadap lalulintas media pembawa OPT/OPTK. Kegiatan

impor media pembawa OPT lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tahun 2016 dengan frekuensi sebanyak322

kali pemeriksaan dengan volume 22024 Btg; 20267807 Kg ,dan 27

M3. Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2015 frekuensi tindakan

karantina tumbuhan impor pada tahun 2016 mengalami penurunan

sebesar 63 kali (19%) yaitu dari 385 kali menjadi 322kali

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pemeriksaan. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan impor

tahun 2016 berdasarkan Golongan media pembawa dapat dilihat

pada Tabel 124

Tabel 124. Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

NO

TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN

FREKUENSI DAN VOLUME KET IMPOR EKSPOR DOMESTIK MASUK DOMESTIK KELUAR

F V F V F V F V

I Benih/Bibit

1 Pemeriksaan 3 3050 Btg 13 0,1 Kgs,

6557 btg 1660 68388.06 Kgs,

391579 Btg 403 30689.5 Kgs,

95666 Btg

2 Pengasingan 3 3050 Btg

3 Pengamatan 3 3050 Btg

4 Penahanan 43

5 Perlakuan 3 3050 Btg

6 Penolakan

7 Pemusnahan

8 Pembebasan 1 300 Btg 13 0,1 Kgs,

6557 btg 1660 68388.06 Kgs,

391579 Btg 403 30689.5 Kgs,

95666 Btg

II Hasil Tumbuhan Hidup Bukan Benih

1 Pemeriksaan 31 19674 Btg,

5113229 kg 1952 243516.214 Kgs

91269,28 Btg 1952 768987 Kgs,

374243 Btg 2875 524702,15

Kgs

2 Pengasingan

3 Pengamatan

4 Penahanan

5 Perlakuan

6 Penolakan

7 Pemusnahan

8 Pembebasan 31 19674 Btg,

5113229 kg 1952 243516.214 Kgs

, 91269,28 Btg 1952 768987 Kgs,

374243 Btg 2875 524702,15

Kgs

III Hasil Tumbuhan Mati (diolah /Tidak diolah)

1 Pemeriksaan 290 13 Btg, 15154578 Kgs,

27 M3

2440 86230 Kgs,

29845 M3

303 969075 Kgs, 16697 Btg,

1782 M3 239 548872 Kgs

2 Pengasingan

3 Pengamatan

4 Penahanan

5 Perlakuan 1200 29845 M3

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

6 Penolakan

7 Pemusnahan

8 Pembebasan

290 13 Btg, 15154578 Kgs,

27 M3

2440 86230 Kgs,

29845 M3

303 969075 Kgs, 16697 Btg,

1782 M3 239 548872 Kgs

IV Media Pembawa /Benda Lain

1 Pemeriksaan 1 23 Kemasan 1 25 Kgs

2 Pengasingan

3 Pengamatan

4 Penahanan

5 Perlakuan

6 Penolakan

7 Pemusnahan

8 Pembebasan 1 23 Kemasan 1 25 Kgs

Tabel 125 Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan Dan Pembebasan Karantina Tumbuhan Di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Selama 5 Tahun Terakhir.

NO KEGIATAN TINDAK KARANTINA TUMBUHAN

SATUAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

V F V F V F V F V F

IMPOR PEMERIKSAAN KGS

398,536.4

499

6,027,682

444

1,014,014

193

5,104,672 379 20,267,807

322

BATANG

15,364

14,700

-

248,787

22,024

M3

16

1,044

14,993

190

27

KEMASAN

512

906

12

DLL

-

-

PEMBEBASAN KGS

398,536

499

6,027,682

444

1,014,014

192

5,104,672 377 20,267,807

322

BATANG

15,364

14,700

-

248,787

19,974

M3

16

1,044

14,993

190

27

KEMASAN

512

906

12

DLL

-

-

- -

EKSPOR PEMERIKSAAN KGS

1,580,823

2,619

1,217,134

3,839

1,238,293

2,742

491,594 4,832

329,746

4,405

BATANG

666

31

1,330

-

2,630

97,826

M3

3,998

297,662

129,949

28,339

29,845

KEMASAN

74

-

939

DLL

-

-

PEMBEBASAN KGS

1,580,823

2,619

1,217,134

3,839

1,238,293

2,742

491,594 4,832

329,746

4,405

BATANG

666

31

1,330

-

2,630

97,826

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

M3

3,998

297,662

129,949

28,339

29,845

KEMASAN

74

-

939

DLL

-

-

DOMESTIK MASUK PEMERIKSAAN KGS

255,957.6

1,864

1,462,819

3,879

1,201,474

3,693

1,592,460

4,184 1,696,450

3,915

BATANG

176,465

255,844

162,864

694,249

782,519

M3

1,782

KEMASAN

DLL

PEMBEBASAN KGS

255,957.6

1,864

1,462,819

3,879

1,201,474

3,693

1,592,460 4,184 1,696,450

3,915

BATANG

176,465

255,844

162,864

694,249

782,519

M3

1,782

KEMASAN

DLL

DOMESTIK KELUAR PEMERIKSAAN KGS

1,011,537

4,258

709,683

3,853

827,147

3,262

1,159,143

2,672

1,104,263.65 3,517

BATANG

15,697

162,850

43,089 231,621

95,666

M3

KEMASAN

DLL

PEMBEBASAN KGS

1,011,537

4,258

709,683

3,853

827,147

3,262

1,159,143 2,672

1,104,263.65 3,517

BATANG

15,697

162,850

43,089

231,621

95,666

M3

KEMASAN

DLL

Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan

impor, dapat dilihat pada Lampiran 3.

Berdasarkan data di atas volume impor media pembawa

baik berupa bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman

mati Mengalami penurunan sedangkan dan frekuensi

pelakasanaan tindakan karantina menurun sebesar 19 %.

Impor bibit tanaman dari luar negeri akan berdampak pada

meningkatnya resiko akan masuknya OPTK dari luar negeri yang

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

terbawa melalui bibit tanaman yang diimpor terebut. Untuk

mengatasi hal tersebut, POPT telah melakukan pengawasan dan

pengamatan terhadap impor tanaman sesuai prosedur dan

meningkatkan kemampuan laboratorium dalam teknik dan metode

pengujian serta peningkatan kemampuan SDM di bidang

laboratorium.

3.2.2. Ekspor

Pelaksanaan tindakan karantina terhadap Media pembawa

OPT yang diekspor dilakukan sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan oleh negara tujuan serta untuk memenuhi kelengkapan

dokumen ekspor. Sertifikasi ekspor (Phytosanitary Certificate/PC)

adalah suatu jaminan terhadap telah bebasnya media pembawa

tersebut dari infeksi/infestasi/kontaminasi organisme pengganggu

tumbuhan. Penerbitan PC harus sesuai dengan prosedur dan

ketentuan yang berlaku agar ekspor media pembawa tidak

mengalami hambatan atau ditolak oleh negara tujuan.

Pelayanan sertifikasi ekspor di lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar pada Tahun 2016 dengan frekuensi

sejumlah 4405 kali dengan volume sebanyak 97826 Btg, 29845 M3,

329746 Kg. Dari data tersebut menunjukkan bahwafrekuensi

kegiatan ekspor pada tahun 2016 menurun dibandingkan dengan

2015 yaitu sebanyak 431kali (9 %) dari 4836 kali menjadi 4405

kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan ekspormedia

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2016, seperti terlihat

pada Tabel Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan tabel

perkembangan hasil pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan

Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar selama 5 Tahun terakhir. Secara rinci data

kegiatan operasional karantina tumbuhan Ekspor tahun 2016 dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Frekuensi kegiatan ekspor mengalami penurunan pada

tahun 2016 dibandingkan dengan 2015 sebesar 9 % atau sebanyak

431 kali. Sedangkan volume kegiatan ekspor mengalami

penurunan. Jenis media pembawa yang dieskpor relatif tidak

berbeda dengan tahun sebelumnya, antara lain buah manggis,

buah mangga, tanaman hias, bunga potong, panili, kopi biji,

handycraft, dan furniture.

Peningkatan pengawasan mutu ekspor produk dari bahan

tanaman melalui pelaksanaan sistem perkarantinaan, mulai dari

teknik pengambilan contoh sampai dengan pelaksanaan perlakuan

harus sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian terutama

perlakuan yang dilakukan oleh provider ISPM#15 dan Fumigator

AFASID. Peningkatan mutu pelaksanaan tindakan Karantina

Tumbuhan oleh petugas maupun pihak ketiga yang teregistrasi

pada akhirnya akan meningkatkan kualitas/mutu layanan kepada

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pengguna jasa dan akan berdampak terhadap meningkatnya

kualitas produk ekspor Indonesia khususnya dari Bali.

3.2.3. Antar Area Masuk

Kegiatan antar area di wilayah kerja Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar yang dominan adalah di Wilker

Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Bandar Udara Ngurah

Rai. Jumlah media pembawa OPT antar pulau yang dimasukan ke

dalam wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

tahun 2016 frekuensinya mencapai 3915 kali dengan volume

sebanyak 1696450 kg, 782519 btg dan 178155 M3. Dibandingkan

dengan kegiatan tahun 2015 frekuensi tindakan karantina

tumbuhan pemasuan antar area tahun 2016 mengalami penurunan

sebangak 270 kali (7 %) yaitu dari 4185 kali menjadi 3915 kali.

Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan domestik masukmedia

pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2016 dapat dilihat

pada Tabel Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan tabel

Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan

Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar Selama 5 Tahun Terakhir.

Secara rinci data kegiatan operasional serta jenis media

pembawa yang dilalulintaskan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penurunan frekuensi dan volume kegiatan operasional

Domestik Masuk, disebabkan oleh adanya Permentan 51 Tahun

2015 Tentang Jenis - Jenis OPTK dan Daerah Sebarnya di Wilayah

Indonesia, sehingga terjadi sistem tebang pilih dimana dari daerah

bebas ke bebas dan bebas ke tidak bebas bisa diterbitkan SP7,

dan dari daerah tidak bebas kedaerah bebas dilakukan Tindak

Karantina Tumbuhan secara penuh, di Wilayah Kerja Pelabuhan

Penyeberangan Gilimanuk. Peningkatan pengawasan ini

diharapkan dapat mencegah/ meminimalisir masuknya OPTK A2 ke

wilayah Propinsi Bali.

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan

karantina antar area selain keterbatasan tenaga teknis fungsional

adalah kesulitan untuk melakukan pemeriksaan fisik di pintu

pemasukan khususnya pelabuhan penyeberangan. Hal ini

disebabkan oleh karena alat angkut yang bongkar dari Kapal

Penyeberangan langsung ketempat tujuan, tidak ada terminal

khusus untuk dapat dilakukan pemeriksaan. Antisipasi terhadap hal

ini dilakukan pemeriksaan oleh POPT diluar tempat pemasukan

maupun pemantauan daerah sebar OPTK.

3.2.4. Antar Area Keluar

Pada umumnya media pembawa OPT/OPTK yang

dikeluarkan dari wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I

dengan tujuan antar pulau didominasi oleh tanaman dan produk

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman

perkebunan.

Jumlah media pembawa yang dikeluarkan dari Bali untuk

antar area pada Tahun 2016 frekuensinya mencapai 3517 kali

dengan volume 95666 Btg, dan 1104263.65 Kg. Terjadi

peningkatan frekuensi kegiatan sebanyak 843 kali (24%) yaitu dari

2672 kali menjadi 3517. Rekapitulasi volume dan frekuensi

kegiatan domestik keluar media pembawa berdasarkan golongan

pada tahun 2015, seperti terlihat pada dapat dilihat pada Tabel

Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan table Perkembangan

Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan

Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Selama 5 Tahun Terakhir. Secara rinci data kegiatan operasional

karantina tumbuhan domestik keluar dapat dilihat pada Lampiran 3.

Dari data diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan

pengeluaran media pembawa antar area mengalami peningkatan

sebesar 24 %. Frekuensi kegiatan pengeluaran domestik diseluruh

Wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tahun

2016, frekuensi kegiatan yang dominan adalah di Pelabuhan

Penyeberangan Gilimanuk. Untuk mendukung peningkatan

pelayanan maka BKP Kelas I Denpasar sesuai dengan kebijakan

dan arahan dari Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan

sistem Teknologi Informasi seperti Permohonan Pemeriksaan

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Karantina Online (PPK Online),Elektronik Plant Quarantine Sistem

(E-plaq), Elektronik Fumigation Certificate (EFC).

Gambaran total frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan

terhadap media pembawa OPT pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tahun 2016 dapat dilihat seperti Grafik 15.

Grafik 15. Proporsi Frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan terhadapMedia Pembawa OPT Tahun 2016

3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)

Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang selanjutnya disingkat

PSAT adalah pangan asal tumbuhan yang belum mengalami

pengolahan dan dapat dikonsumsi langsung dan / atau dapat

menjadi bahan baku pengolahan PSAT. Keamanan PSAT

merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah

PSAT dari kemungkinan cemaran kimia yang dapat mengganggu,

merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Adapun

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

persyaratan keamanan PSAT merupakan standar dan ketentuan-

ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah PSAT dari

kemungkinan adanya bahaya karena cemaran kimia yang dapat

mengganggu, merugikan, dan / atau membahayakan kesehatan

manusia.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

55/PERMENTAN/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan

Pangan Terhadap Pemasukan & Pengeluaran Pangan Segar Asal

Tumbuhan (PSAT), bahwa setiap orang yang memasukkan ke atau

mengeluarkan PSAT dari dalam wilayah negara Republik Indonesia

untuk diedarkan bertanggung jawab atas keamanan PSAT sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keamanan

PSAT sebagaimana dimaksud merupakan suatu kondisi PSAT

yang mengandung cemaran kimia tidak melebihi batas maksimum.

Cemaran kimia sebagaimana dimaksud meliputi residu pestisida,

cemaran mikotoksin dan/atau logam berat. Pengawasan

pengeluaran dilaksanakan terhadap pengeluaran PSAT yang

dipersyaratkan oleh negara tujuan.

Peraturan ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan

pengawasan keamanan PSAT yang dimasukkan ke atau

dikeluarkan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Peraturan ini bertujuan agar PSAT yang dimasukkan ke atau

dikeluarkan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia tidak

mengandung cemaran kimia melebihi batas maksimum sehingga

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

aman dan layak dikonsumsi atau memenuhi persyaratan negara

tujuan.

Pengawasan keamanan pangan terhadap impor media

pembawa pada tahun 2016 dilakukan terhadap komoditas dari

negara yang belum diakui sistem keamanan pangannya dan/atau

belum memiliki perjanjian ekivalensi. Hasil penujian PSAT pada

laboratorium keamanan pangan yang telah terakreditasi terlihat

seperti pada Tabel Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal

Tumbuhan Di Balai Karantina Pertanian

3.2.6. Skim Audit Fumigasi Dan Kemasan Kayu ISPM#15

Karantina Pertanian telah mengembangkan suatu skim

audit untuk perusahaan fumigasi,Kemasan Kayu ISPM#15 dan

IKT khususnya yang melakukan Kegiatan yang dilakukan oleh

pihak ketiga untuk keperluan karantina tumbuhan.

Pada Tahun 2016, perusahaan fumigasi yang beroperasi di

wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan telah

diregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian, sebanyak 8 (Delapan)

perusahaan tetapi ada (satu) perusahaan yaitu CV. Dana karya

Indonesia akibat terkena sangsi suspend dari Skim Audit Badan

Karantina Pertanian dikarekanakan tidak mempunyai manajer dan

sampai saat ini masih dalam proses untuk pencairan nomor

registrasinya. Ditahun 2016 Balai Karantina pertanian kelas I

Denpasar mendapat kesempatan kunjungan dari JSR adalah Joint

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

System Review dari AQIS (Australian Quarantine and Inspestion

Service) dan BARANTAN (Badan Karantina Pertanian) terhadap

perusahaan fumigasi yang teregistrasi BARANTAN dalam

pelaksanaan JSR tersebut ada beberapa perusahaan fumigasi

yang tidak memenuhi standar pelaksanaan sehingga perlu di

verifikasi pelaksanaan ini berkaitan dengan target barang yang di

fumigasi khusus tujuan australia untuk perusaan CV. Dana Karya

dan Pt. Biofrost mendapat sangsi Suspend khusus tujuan Australia

dan untuk beberapa perusahaan dilakukan under investigation

khusus fumigasi tujuan australiaData perusahaan fumigasi seperti

pada Tabel 126.

Tabel 126. Daftar Perusahaan Fumigasi di Provinsi Bali yang TelahDiakreditasiolehBadanKarantinaPertaniansampaidengan 31 Desember 2016

No. Nama Perusahaan AFASID Alamat Keterangan

1 PT. Sucofindo Cabang Denpasar 0010 Jl. Raya Puputan III No. 55, Renon Denpasar - Bali

2 PT. Jasa Dwi Karya 0051 Jl. Raya Pamogan Perum Parerepan Masih AktifNo. 2, Denpasar.

3 PT. Waringin Internusa Jasa Pratama 0074 Jl. Kertawinangun I A No. 11, Perum Masih AktifCabang Denpasar Sambandha Asri, Sidakarya - Denpasar.

4 CV. Karya Mandiri 0077 Jl. Taman Baruna No. 2, By Pass Masih AktifNgurah Rai - Jimbaran, Nusa Dua - Bali

5 CV. Dana Karya 0080 Jl. Tukad Balian Gg. Nuri 29, Sementara disuspend mulaiDenpasar - Bali Agustus 2016.

6 CV. Majesty 0102 Jl. Pengalasan III No. 2, Lingkungan Masih AktifBuana Kubu, Denpasar - Bali.

7 CV. Citra Karya Mandiri 0101 Jl. By Pass Ngurah Rai No. 274, Masih AktifSuwung Kangin, Denpasar - Bali.

8 PT. Biofrost Indonesia 0123 Jl. Drupadi No. 10X, Denpasar - Bali .

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Sedangkan untuk perusahaan Kemasan Kayu ISPM#15 pada tahun

2016 yang beroperasi di Bali sebanyak 7 (tujuh) perusahaan.

Pembinaan terhadap perusahaan fumigasi Afasid dan perusahaan

kemasan kayu ISPM#15 dilakukan oleh koordinator lapangan

(korlap), Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Guna

meningkatkan kinerja provider pembinaan yang dilakukan oleh

Balai Karantina pertanianan Kelas I Denpasar dilakukan agar

mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan Skim Audit

Badan Karantina Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar diperlukan Tim pengelola secara terkoordinasi. Dari

Pemantauan di lapangan ada beberapa provider ISPM #15 yang

dalam pelaksanaan tindakan marking atau perlakuannya tidak

sesuai standar ISPM # 15 hingga harus dilakukan Investigasi

sehingga ada beberapa provider tersebut di berikan tindakan

suspend.

Tabel 127. Susunan Tim Sekretariat Skim Audit Badan Karantina Pertanian (Sab) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

NO. N A M A JABATAN 1 Drh. Saiful Muhtadin, MM. Kepala Balai/Koordinator Lapangan

SAB 2 Ir. I Nyoman Arnawa Ketua 3 Ristono, SP. Sekretaris 4 Ir. Ni Wayan Masni Staf Administrasi 5 Putu Shinta Devi, SP.

Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Fumigasi

6 Irsan Nuhantoro, S.Si. Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Kemasan Kayu

7 POPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Pelaksana monitoring dan pembinaan pelaksanaan Skim Audit Badan Karantina Pertanian

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Skim Audit Badan Karantina Pertanian (SAB) telah membuat

program aplikasi untuk memantau pelaksanaan SAB maupun

registrasi provider secara online.

Secara berkala Skim Audit Badan Karantina menugaskan

Auditor setempat maupun dari UPT lain untuk melakukan audit

keperusahaan – perusahaan secara regular dengan tujuan agar

pelaksanaan perlakuan terhadap komoditi tanaman maupun

kemasan kayu sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian.

Tabel 128. Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Layanan Sertifikasi Kemasan Kayu di Provinsi Bali yang Telah Diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian sampai dengan 31 Desember 2016

No Nama Perusahaan ID Alamat Keterangan

1 PT. Bali Rekamandiri 009 Jl. Muding Sari 96x Kerobokan Masih Aktif Kuta, Badung

2 PT. Wisnu Karya Putra 014 Jl. P. Moyo Tirtasari 19 Sementara disuspend International Denpasar mulai 09 Juni 2015

3 CV. Surya Kemasan Abadi 029 Jl. Adipura 3 Denpasar Bali Masih Aktif

4 PT. Yasa Bali Sujati 040 Jl. Mertasari No. 5A Sementara disuspend Br. Pengubengan Kangin mulai 21 Desember 2015 Kerobokan, Badung Bali

5 CV. Arjuna Securitas Abadi 057 Perum Puri Dewata Kav. A Sementara disuspend

Cabang Denpasar No.8. Jln Dewata 26 Sidakarya mulai 21 Desember 2015 Denpasar, Bali

6 PT. Narayana Bali International 092 Jl. Drupadi No. 14A Denpasar Sementara disuspend

Bali mulai 21 Desember 2015

7 UD. Bina Sarana Cipta 105 Jl. P.Moyo Gg Cemara no.3 Masih Aktif Pedungan Denpasar Bali

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.2.7. Penggunaan Dokumen Operasional Karantina Tumbuhan

Dokumen Operasional Karantina Tumbuhan terdiri dari

Dokumen Utama dan Dokumen Penunjang. Dokumen utama

digunakan untuk melakukan sertifikasi Karantina Tumbuhan,

sedangkan Dokumen Penunjang digunakan untuk merekam proses

tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan. Jumlah dokumen utama yang digunakan sebanyak 3

(tiga) jenis sedangkan dokumen penunjang yang digunakan

sebanya 31 (tiga puluh satu) jenis. Rincian penggunaan Dokumen

Utama Karantina Tumbuhan pada tahun 2016 seperti pada Tabel

129.

Tabel 129. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016

No. Jenis Dokumen KT Jumlah Awal Jumlah Pemakaian Saldo

1 KT-9 3.250 1.710 1.540

2 KT-10 2.250 1.557 693

3 KT-12 2.950 1.708 1.242

3.2.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan

Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melakukan

kegiatan pengujian baik terhadap sampel dari media pembawa

OPT/OPTK, sampel/spesimen dari hasil pemantauan OPT/OPTK

juga terhadap sampel/spesimen dari kegiatan uji banding dan uji

profisiensi. Metode pengujian juga telah mengalami peningkatan,

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

jika sebelumnya pengujian hanya sampai metode blotter dan PDA,

kini telah mampu menggunakan metode Elisa Test dan PCR.

Di tahun 2016 telah dilakukan pengujian dari sampel

pemeriksaan dan pengamatan media pembawa, hasil pemantauan

OPTK serta kegiatan uji banding dan uji profisiensi. Metode

pengujian yang digunakan untuk mendeteksi OPT/OPTK yaitu :

Pemeriksaan Langsung/Mikroskopis, Pencucian/Washing Test,

Bloter Test, Cawan Agar, Corong Baerman, Maserasi, Purity

Analysis Testing, Elisa, PCR dan RT PCR.

Secara rinci data pemeriksaan laboratorium uji Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016

seperti pada Tabel 130.

Tabel 130. Data Pemeriksaan Laboratorium Uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016.

No Uraian Metode Uji Target uji Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah

Frekuensi

1 Laboratorium Serologi

ELISA PSS 3 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 8

TUMV 0 4 0 4 0 2 0 0 2 0 0 4 16

CMM 0 4 0 4 0 2 0 0 2 0 4 0 16

Pantoea stewartii 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 6

ECA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

GLRaV 3 0 0 3 3 0 0 0 0 4 0 0 13

SLRSV 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3

BSMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BCMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subtotal 6 8 0 17 11 4 0 0 4 4 4 4 62

2 Laboratorium Mikologi

Pencucian Cendawan 20 47 18 30 36 45 30 60 52 46 27 45 456

Bloter Cendawan 0 0 0 4 0 0 0 2 0 0 0 0 6

Cawan agar Cendawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

PL Cendawan 6 5 0 0 0 0 0 0 0 0 19 6 36

Subtotal 26 52 18 34 36 45 30 62 52 46 46 51 498

3 Laboratorium Malakologi

PL Molusca 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Subtotal 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

4 Laboratorium Nematologi CB Nematoda 8 2 21 0 1 4 4 4 0 0 1 0 45

PL Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maserasi Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subtotal 8 2 21 0 1 4 4 4 0 0 1 0 45

5 Laboratorium Entomologi

PL Serangga 61 87 96 72 77 68 40 91 80 83 72 116 943

Rearing Serangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subtotal 61 87 96 72 77 68 40 91 80 83 72 116 943

6 Laboratorium Biomolekuler PCR GLRaV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10

TuMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CMM 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PSS 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Pantoea stewartii 8 4 8 0 0 8 2 0 4 2 0 0 36

PRSV 10 16 8 4 12 4 10 10 20 16 20 0 130

Pernosclerospora sorgii 0 0 0 0 4 4 4 2 0 0 0 0 14

TICV/ToCV 0 0 0 3 0 4 0 0 0 6 0 0 13

Bactrocera 10 4 8 4 9 2 18 9 18 0 9 0 91

Burkholderia glumae 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 18

Acarina 0 0 0 0 0 16 20 10 16 20 0 0 82

Subtotal 28 30 24 11 25 38 54 31 58 62 29 10 400

7 Laboratorium Gulma PA Gulma 2 0 0 2 5 2 0 1 0 1 2 4 19

Subtotal 2 0 0 2 5 2 0 1 0 1 2 4 19

Total 1970

NB. Pendataan sampai 31 Desember 2016

Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas

I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam

pelaksanaan Tindakan Karantina memiliki ruang lingkup pengujian di

bidang Organisme Pengganggu Tumbuhan atau Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina. Ruang lingkup pengujian meliputi

1. Pengujian Serangga (Entomologi)

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Pengujian Nematoda (Nematologi)

3. Pengujian Gulma

4. Pengujian Fungi (Mikologi)

5. Pengujian Virus pada tanaman (Virologi)

6. Pengujian Bakteri pada tanaman (Bakteriologi)

7. Pengujian Biomolekuler

1. Pengujian Serangga (Entomologi)

Pengujian Serangga yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode

pengujian :

Pemeriksaan Langsung

Rearing

PCR

Pengujian dilakukan terhadap hama terutama hama gudang

(stored pest) dan lalat buah. Hasil pengujian yang pernah

dilakukan oleh Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I

Denpasar antara lain : Hypothenemus hampei, Lasioderma

serricorne, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Bactrocera

carambolae, Bactrocera tau, Bactrocera papayae, Bactrocera

dorsalis complex, Bactrocera umbrosa, Bactrocera cucurbitae,

Bactrocera caudata, Bactrocera occipitalis, Bactrocera bryoniae,

Bactrocera musae, dll.

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pengujian identifikasi serangga dengan metode PCR yang telah

dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah Bactrocera

spp dan hama gudang (stored pest).

2. Pengujian Nematoda

Pengujian Nematoda yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

Pemeriksaan langsung

Filtrasi (saringan bertingkat) / Maserasi

Corong Bearman

Pengujian dilakukan terhadap nematoda parasit. Hasil pengujian

yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar antara lain : Rhadopolus similis, Meloidogyne,

Pratylenchus, Rotylenchus, Bursapylenchus, Aphelenchoides

besseyi, Globodera rostochinensis dll.

3. Pengujian Gulma

Pengujian Gulma yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode Purity

Analysis Testing. Pengujian dilakukan terhadap biji-biji gulma yang

terbawa dari media pembawa berupa biji-bijian. Hasil pengujian

yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar antara lain : Agropyron, Amaranthus, Brassica,

Chenopodium, Convovulus, Cuscuta, Echinochloa, Plantago,

Polygonum, Rumex, dan Thalspi.

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

4. Pengujian Fungi (Mikologi)

Pengujian Fungi parasit pada tanaman yang dilakukan

diLaboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar

menggunakan metode :

Pemeriksaan langsung

Metode Pencucian/ Washing Test

Metode Cawan Agar / PDA / NA

Metode Bloter Test

PCR

Pengujian dilakukan terhadap fungi parasit pada tanaman. Hasil

pengujian yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar antara lain : Helminthosporium solani, Ephelis

oryzae, Nectria, Drechslera, Alternaria alternata, Culvularia lunata,

Fusarium, Tilletia, Pestalotia, dll.

Pengujian identifikasi fungi dengan metode PCR yang telah

dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah

Peronosclerospora shorgii, Peronosclerospora maydis dan

Peronosclerospora philippinensis.

5. Pengujian Virus

Pengujian virus yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

DAS ELISA

TAS ELISA

RT PCR (Reverse Transcription PCR)

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pengujian dilakukan terhadap virus pada tanaman.

Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain

1. Turnip Mosaic Virus (TuMV),

2. Grapevein Leafroll associated Virus (GLRaV) 1

3. GLRaV 2

4. GLRaV 3

5. GLRaV 5

6. GLRaV 7

7. Grapevein Fanleaf Virus (GFLV)

8. Arabis Mosaic Virus (ArMV)

9. Strawberry Latent Ringspot Virus (SLRSV)

10. Carnation Ringspot Virus (CRSV).

11. Tomato Ringspot Virus (ToRSV)

12. Prunus Necrotic Ringspot Virus (PNRSV)

13. Papaya Ring Spot Virus (PRSV)

14. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)

15. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)

Pengujian virus dengan metode PCR yang telah dilakukan

Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:

1. GLRaV 3

2. TUMV

3. Papaya Ring Spot Virus (PRSV)

4. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

5. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)

6. Pengujian Bakteri

Pengujian bakteri yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

DAS ELISA

Indirect ELISA

Pewarnaan Gram

Medium Selektif

PCR

Pengujian dilakukan terhadap bakteri pada tanaman.

Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain

1. Pseudomonas syringae pv syringae

2. Pseudomonas syringae pv lachryman

3. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis

4. Xanthomonas axonopodis pv. dieffenbachiae

5. Pantoea stewartii subsp stewartii

6. Erwinia cartovora subsp atroseptica.

Pengujian bakteri dengan metode PCR yang telah dilakukan

Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain :

1. Pantoea stewartii subsp stewartii

2. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis

3. Pseudomonas syringae pv syringae

4. Xanthomonas axonopodis pv. Dieffenbachiae

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Ruang lingkup pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan dari Tahun 2014 sampai dengan 2019 :

1. Tahun 2014 : - Entomologi : DI, RT PCR - Nematologi :DI, F/M, CB - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Biomolekuler : PCR, RT PCR

2. Tahun 2015 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR

3. Tahun 2016 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,

Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank

Kontrol Positif DNA 4. Tahun 2017 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR

- Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,

Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

- Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank

Kontrol Positif DNA, Real Time PCR 5. Tahun 2018 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR, Koleksi serangga hidup

- Nematologi :DI, F/M, CB, PCR, Scaning Mikroskop

Electron - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR, Scaning

Mikroskop Electron - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR, Real

Time PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,

Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank

Kontrol Positif DNA, Real Time PCR

6. Tahun 2019 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR, Koleksi serangga hidup - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR, Scaning Mikroskop

Electron - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR, Scaning

Mikroskop Electron - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR, Real

Time PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,

Nested PCR, Real Time PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank

Kontrol Positif DNA, Real Time PCR, Sekuen DNA Keterangan :

DI : Direct Inspection, R : Rearing, F/M : Filtrasi/ Maserasi CB : Corong Bearman, BT : Bloter Test, MCA : Media Cawan Agar MP : Metode Pencucian,

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.3. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya

pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina

hewan, tumbuhan dan kemanan hayati oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar adalah dengan menjalin koordinasi dan kerja sama

yang lebih intensif guna meningkatkan pengawasan dan penanganan

pelanggaran bersama intansi terkait, untuk mencegah secara dini

terjadinya tindak pidana karantina, khususnya dipelabuhan-pelabuhan

pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan. Untuk

meminimalisir atau mencegah terjadinya tindak pidana pelanggaran

peraturan dibidang karantina, dilakukan strategi 3 Pilar Kewasdakan

yaitu kegiatan pre-emtif, kegiatan preventif dan kegiatan penegakan

hukum/represif. Tindakan pre-emtip adalah upaya yang dilakukan

untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta membina

kesadaaran masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan

perundangan dibidang karantina, dengan cara melaksaanakan

sosialisasi, penyuluhan, penyebarluasan informasi dan lain lain.

Tindakan preventif adalah upaya petugas untuk mencegah atau

mediadakan kesempatan masyarakat untuk melakukan pelanggaran

terhadap peraturan perundangan dibidang karantina, dengan cara

melakukan kegiatan intelijen terbatas dan melaksanakan patroli lalu

lintas media pembawa HPHK dan OPTK pada pelabuhan pelabuhan

pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan maupun yang

belum ditetapkan. Tindakan represif adalah tindakan penegakan

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

hukum yang dilakukan oleh PPNS untuk melakukan penyelidikan dan

penyidikan terhadap dugaan ada tidaknya tindak pidana dibidang

karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan

hayati.

Tujuan dari pelaksanaan tindakan karantina pertanian adalah

melindungi Sumber daya alam hayati dari ancaman masuk dan

menyebarnya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK),

organisme pengganggut tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri

atau dari area lain didalam wilayah negara Republik Indonesia. Untuk

mencapai tujuan itu maka setiap komoditi pertanian baik hewan

beserta produknya maupun tumbuhan beserta produknya yang

dilalulintaskan baik masuk maupun keluar, harus mendapatkan

tindakan karantina. Tindakan karantina tersebut meliputi pemeriksaan,

pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,

pemusnahan dan pembebasan. Tindakan pemeriksaan meliputi

pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dokumen

meliputi pemeriksaan dokumen yang dipersyaratkan baik dari daerah

asal maupun dari daerah tujuan.

Untuk melindungi Sumber Daya Alam Hayati pulau Bali dari

ancaman masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular dan

organisme pengganggu tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan operasional tindakan karantina mengacu

pada amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP. Nomor: 82 Tahun 2000 tentang

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Karantina Hewan, PP. Nomor :14 Tahun 2002, tentang Karantina

Tumbuhan serta peraturan dan ketentuan lainnya yang mengatur

tentang perkarantinaan hewan dan tumbuhan. Sehubungan dengan

penetapan provinsi Bali di tahun 2008 sebagai Kawasan Karantina

Penyakit Anjing Gila (Rabies) yang ditetapkan dengan Surat

Keputusan Menteri Pertanian No. 1696/Kpts/PD.610/12/2008,

melarang pengeluaran, pemasukan atau transit media pembawa

penyakit anjing gila (rabies) dari dan ke kawasan karantina rabies

berupa anjing, kucing, kera dan hewan sebangsanya, bahan asal

hewan HPR. Memberlakuan ketentuan Peraturan Gubernur Bali No.

44 tahun 2005, yang melarang untuk sementara waktu pemasukan

atau transit unggas dewasa ke Provinsi Bali guna mengamankan Bali

yang sedang berusaha membebaskan atau mencegah terjadinya

kasus Flu Burung di Provinsi Bali.

Untuk melindungi pulau Balit, Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar berupaya melakukan pengawasan lalu lintas komoditi

karantina hewan secara optimal di tempat tempat pemasukan dan

pengeluaran yang sudah ditetapkan dan melakukan kegiatan

pengumpulan informasi lalu lintas media pembawa pada pelabuhan-

pelabuhan yang belum ditetapkan. Untuk mengoptimalkan

pengawasan di pelabuhan, dilakukan koordinasi dan kerja sama

pengawasan bersama petugas Kepolisian dan instansi terkait yang

ada di pelabuhan penyebrangan, pelabuhan laut, Bandara dan Kantor

Pos. Pengawasan terhadap lalu lintas HPR dan unggas dewasa

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

lebih ditekankan karena sampai saat ini pulau Bali masih berstatus

sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies) dan daerah

endemis Avian Influenza atau penyakit Flu Burung, yang mana kedua

penyakit tersebut adalah bersifat Zoonosis, yang artinya dapat

menular dari hewan ke manusia. Sedangkan untuk pengawasan

tindakan operasional karantina tumbuhan, kegiatannya lebih

ditekankan kepada kegiatan ekspor dan pengawasan pihak ketiga

yang melaksanakan tindakan karantina tumbuhan supaya

melaksanakan tindakan karantina sesuai dengan standar operasional

prosedur guna mencegah adanya komplain ( NNC ) dari negara

penerima. Pengawasan terhadap kemungkinan masuknya OPT/OPTK

melalui pengiriman media pembawa yang dilalulintaskan dari luar

negeri melalui jasa pengiriman dan Kantor Pos, kami bekerja sama

dengan instansi yang ada yaitu petugas Bea dan Cukai yang

melakukan pengawasan di kantor Pos.

Pelanggaran tindakan karantina yang umumnya terjadi adalah

karena tidak disertai dokumen karantina yang dipersyaratkan serta

tidak dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk

mendapatkan tindakan karantina. Tindakan penahanan, penolakan

maupun pemusnahan dapat dilakukan karena tidak dilengkapi

dokumen Phytosaniotary Certificate dari negara asal dan Surat Izin

Pemasukan dari Menteri Pertanian dan atau kemungkinan ditemukan

membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina.

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Sepanjang tahun 2016, operasional karantina tumbuhan telah

melakukan tindakan karantina penahanan dengan frekuensi

sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali, penolakan sebanyak 43 (empat

puluh tiga) kali dan pemusnahan baru dilakukan sebanyak 35 (tiga

puluh lima) kali. Media pembawa yang diberikan penindakan sebagian

besar ditemukan dari luar negeri yang masuk melalui bandara

international Ngurah Rai dan kantor Pos Denpasar. Media pembawa

yang ditahan didatangkan dari Thailand, China, Belanda, Germany,

Australia, Jepang, Taiwan dan USA. Spain, Inggris. Komoditas yang

ditahan berupa bibit tanaman, benih rumput, bibit kamboja, bibit

terong, bibit cabe dan sayuran, bibit lilium, bibit tanaman hias, bibit

kaktus dan bibit bunga lavender (lampiran 4).

Untuk kegiatan penindakan yang dilakukan selama Tahun

Anggaran 2016 di karantina hewan, umumnya dilakukan di wilayah

kerja pelabuhan penyeberangan namun ada juga yang dilakukan di

kawasan bandara yang dibawa oleh wisatawan dari luar negeri yang

tidak faham peraturan dan prosedur karantina. Penindakan yang

dilakukan adalah tindakan karantina penahanan, dilakukan sebanyak

94 (sembilan puluh empat) kali, tindakan penolakan sebanyak 35 (tiga

puluh lima) kali, tindakan pemusnahan sebanyak 54 (lima puluh

empat) kali terhadap berbagai jenis hewan/satwa, BAH dan HBAH

baik yang diangkut antar area maun impor (lampiran 4).

Dari data yang tercatat, nampaknya masih cukup banyak

terjadi tindakan pelanggaran seperti; tidak dilengkapi dokumen

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

karantina, tidak dilaporkan kepada petugas karantina dan tidak

diserahkan kepada petugas untuk tindakan karantina. Untuk

mencegah terjadinya penyusupan HPHK maupun OPTK melalui

pemasukan komoditas pertanian secara illegal maka perlu

diuapayakan optimalisasi dari tindakan pengawasan di pintu pintu

masuk maupun pengeluaran untuk diarahkan supaya mengikuti

ketentuan dan prosedure karantina yang berlaku.

Pelaksanaan tugas tugas Kewasdakan dan penanganan

kasus-kasus pelanggaran peraturan dibidang karantina ditangani oleh

sumber daya manusia (SDM) Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar, yang terdiri dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil/PPNS

sebanyak 14 ( empat belas ) orang, Polisi Khusus Karantina/Polsus

sebanyak 3 ( tiga ) orang dan petugas Intelejen Karantina sebanyak 6

( enam ) orang (lampiran 4).

Melihat dari cukup tingginya data pelanggaran ketentuan

karantina, maka dapat juga diartikan bahwa masih banyak masyarakat

yang belum mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi

karantina pertanian yang sangat penting untuk melindungi sumber

daya alam hayati negara kita dari ancaman masuk dan menyebarnya

hama dan penyakit hewan serta organisme pengganggu tumbuhan

dari luar negeri. Untuk dapat mencapai tujuan dan fungi dari tindakan

karantina secara optimal maka peran dan partisipasi masyarakat

sangat dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan tindakan karantina

pertanian.

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Dukungan dari masyarakat dapat diberikan apabila masyarakat

itu sendiri sudah mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik

dan benar tentang perkarantinaan sehingga dengan demikian akan

muncul kesadaran untuk patuh dengan peraturan dan prosedur

karantina. Oleh karena itu pemerintah wajib mengemban tanggung

jawab dalam membina kesadaran masyarakat dalam hal

perkarantinaan hewan dan tumbuhan supaya dapat berkontribusi

dalam hal pemberlakuan ketentuan dan prosedur karantina.

Selama tahun anggaran 2016 ini, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar mempunyai program pelaksanaan penyebarluasan

informasi/Sosialisasi sebanyak 3 kali, namun karena adanya

penghematan anggaran disetiap Kemeterian/Lembaga, anggaran

untuk kegiatan Sosialisasi dilakukan pemotongan sehingga dilakukan

kegiatan sosialisasi hanya sebanyak 2 kali. Kegiatan sosialisasi

tentang karantina pertanian dilaksanakan berupa kegiatan Apel

Pembukaan Bulan Bhakti Karantina Pertanian ke 139, pada tanggal 8

Juni 2016. Peserta yang hadir sebanyak 200 orang, terdiri dari

pemakai jasa karantina dan keluarga, instansi terkait dipelabuhan laut,

Kepolisian Polda Bali, Polres Jembrana, kepolisian Polsek Kawasan

Pelabuhan Gilimanuk, kepolisian Polair Benoa, keluarga FKH.

Universitas Udayana dan pegawai Karantina beserta keluarga. Pada

kegiatan Pembukaan Bulan Bhakti Karantina Pertanian dilakukan

pemberian penghargaan kepada perusahan pemakai jasa karantina

yang mempunyai kepatuhan yang baik, penghargaan kepada pegawai

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

yang berprestasi. Dilakukan juga kegiatan Donor Darah bekerja sama

dengan PMI Provinsi Bali dan berhasil mengumpulkan darah

sebanyak 18 kantong.

Kegiatan penyebarluasan informasi lainnya yang dilaksanakan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah kegiatan Pameran

Pembangunan Tingkat Provinsi. Pameran dilaksanakan selama 10

hari yaitu mulai dari tanggal 13 Agustus 2016 sampai dengan tanggal

23 Agustus 2016, bertempat di Taman Ardha Chandra Denpasar.

Partisipan pameran berasal dari berbagai instansi pemerintah,

BUMN/BUMD dan pemerintah daerah kabupaten/kota se-provinsi Bali.

Pameran yang menampilkan hasil hasil capaian pembangunan ini

dilakukan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 dan Hari

Ulang Tahun Republik Indonesia ke- 71, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar menampilkan hasil hasil pembangunan di bidang

pertanian, menampilkan kegiatan kegiatan tindakan karantina hewan,

karantina tumbuhan dan kegiatan kewasdakan serta mendisplay

komoditas wajib periksa karantina hewan dan tumbuhan yang banyak

di ekspor atau dilalu lintaskan dari provinsi Bali.

Penindakan adalah tindakan atau upaya yang dilakukan oleh

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Karantina untuk melakukan

penyelidikan dan penyidikan atas dugaan terjadinya tindak pidana di

bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan

keamanan hayati, sesuai ketentuan dari Undang Undang RI. Nomor :

16 Tahun 1992, tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Kegiatan pemasukan maupun pengeluaran media pembawa yang

tidak mengikuti ketentuan perkarantinaan yang berlaku adalah

pelanggaran seperti misalnya ; tidak dilengkapi surat keterangan

kesehatan daerah asal, tidak melalui tempat tempat yang ditetapkan

dan tidak melaporkan komoditasnya kepada petugas karantina untuk

dilakukan tindakan karantina. Setiap pelanggaran harus mendapat

penindakkan, dapat berupa penerapan tindakan karantina penahanan,

penolakan, pemusnahan dan bahkan sampai ke tingkat penyidikan

terhadap kasus tindak pidana. Untuk dapat melakukan penyidikan, UU

No.16 Tahun 1992 memberikankan kewenangan kepada PPNS untuk:

Melakukan pemeriksaan atas laporan atau keterangan berkenaan

dengan tindak pidana di bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan;

7. Melakukan pemanggilan terhadap seseorang untuk didengar dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi dalam tindak pidana di

bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan;

8. Melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti tindak

pidana di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;

9. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan

hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang karantina

hewan, ikan, dan tumbuhan;

10. Membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan;

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

11. Menghentikan penyidikan apabila tidak didapat cukup bukti

tentang adanya tindak pidana di bidang karantina hewan, ikan ,

dan tumbuhan.

Penyidikan kita berlakukan apabila terhadap tersangka kita

menemukan bukti yang kuat bahwa ada unsur kesengajaan

melanggar ketentuan pasal pasal persyaratan dan ini disebut sebagai

tindakan kejahatan sedangkan apabila karena kelalaiannya

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasal pasal persyaratan,

disebut dengan pelanggaran. Pada tahun anggaran 2014 dan 2015,

PPNS. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sudah pernah

melakukan kegiatan penyidikan atas Kasus Tindak Pidana Karantina

yaitu terhadap Kasus Pemasukan llegal Anjing Ras dari Jawa ke Bali

yang berkoordinasi dengan Polisi Resor Tabanan dan Kasus

Pemasukan Ayam Jago secara Ilegal dari Jawa ke Bali disidik dengan

berkoordinasi di Polisi Resor Jembrana dan semua kasus tersebut

sudah mendapat putusan tetap dari Pengadilan Negeri. Sedangkan

pada tahun anggaran 2016 ini, penyidikan oleh PPNS. Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar tidak pernah dilakukan karena anggaran

yang disediakan untuk kegiatan penyidikan dilakukan pemotongan

oleh karena ada program penghematan anggaran dari Kemeterian

Pertanian. Penindakan yang diberikan hanya dengan memberlakukan

ketentuan tindakan karantina berupa penahanan, penolakan atau

pemusnahan dengan harapan sudah dapat memberikan efek jera

sehingga selanjutnya bagi oknum tersebut diharapkan tidak lagi

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

melakukan pelanggaran serta mengikuti ketentuan dan prosedur

karantina yang berlaku. Selanjutnya yang bersangkutan diwajibkan

membuat surat pernyataan yang ditandatangani diatas kertas

bermaterai yang menyatakan bahwa tidak akan mengulangi lagi

perbuatannya melanggar ketentuan peraturan dan prosedure

karantina dan jika kedapatan lagi melakukan pelanggaran maka

bersedia dilakukan tindakan tuntutan hukum pidana sesuai dengan

Undang Undang RI. No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan dan Tumbuhan sesuai Pasal 31 ayat ( 1 ) yang dikatagorikan

sebagai tindak pidana kejahatan.

Untuk kasus mengangkut unggas ( ayam) afkir tanpa

dokumen karantina sebanyak 63 box dengan kapal Sumber Rejeki

02 rencana dibawa ke Lombok, yang ditangkap di perairan dusun

Bebayu, desa Lebasari, kecamatan Abang kabupaten Karangasem

oleh petugas Polisi Perairan Polda Bali pada tanggal 30 Agustus

2016, penyidikannya tidak dapat dilakukan oleh PPNS. Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tetapi ditangani langsung oleh

penyidik dari Dit Pol Air Polda Bali. Berkas Penyidikannya sudah

dinyatakan lengkap (P 21) oleh Kejaksaan Tinggi Bali dengan surat

nomor : B-2957/P.1.4/Euh.I/10/2016, tanggal 19 Oktober 2016.

Penyerahan Berkas Tahap ke II dengan menyerahkan berkas,

barang bukti serta tersangka juga sudah dilakukan ke Kejaksaan

Tinggi Bali, untuk selanjutnya akan dilanjutkan proses persidangan

ke Pengadilan.

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.4. KEGIATAN OPERASIONAL LAINNYA

Kegiatan operasional lainnya yang dilaksanakan Balai Karantina

Pertanian kelas I Denpasar selama tahun 2016 adalah kegiatan yang

sumber dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

TA 2016 seperti :

3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training

Karantina Hewan

Salah satu ketentuan dalam pergadangan internasional untuk

komoditas pertanian ditinjau dari aspek kesehatan adalah penerapan

Sanitary and Phytosanitary dan Food safety yaitu segala sesuatu

yang dipersyaratkan harus berbasis ilmiah. Sehubungan dengan hal

tersebut Karantina sebagai benteng dan ujung tombak akan

menghadapi permasalahan yang semakin komplek.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut di atas, karantina hewan

harus mengimbangi dengan kesiapan dan kemampuan infrastruktur

teknisnya, khususnya laboratorium karantina pertanian dan

keamanan hayati hewani dan nabati. Laboratorium karantina

pertanian dan keamanan hayati hewani dan nabati yang kompeten

dan terakreditasi sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan

tugas dan fungsi perkarantinaan saat ini dan pada masa yang akan

datang. Sarana dan prasarana laboratorium serta sumber daya

manusia dituntut untuk memenuhi standar yang ditentukan sehingga

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

dapat diperoleh hasil pengujian dengan validasi dan akurasi yang

tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Balai Karantina

Kelas I Denpasar mengadakan Kegiatan In Housetraining

Pengembangnan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penguatan

sumber daya manusia di bidang laboratorium, dengan materi Deteksi

HPHK Cysticercosis pada Babi dengan Metode Elissa dan Deteksi

Virus Rabies pada HPR dengan Metode Elissa.

Dipilihnya kedua materi di atas, disamping untuk

pengembangan ruang lingkup juga diakibatkan karena penyakit

Rabies hingga saat ini wilayah Provinsi bali merupakan daerah yang

masih tertutup dari lalulintas pemasukan dan pengeluaran HPR,

namun masih ditemukan kejadian Rabies yang bersifat sporadik,

sehingga dipandang perlu untuk menentukan pengembangan

diagnosis pemeriksaan penyakit Rabies serta adanya Keputusan

Menteri Pertanian No. 559/Kpts/PK.310/9/2015, perubahan atas

Kepmentan nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan

Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila

(Rabies) yang memperbolehkan melalulintaskan dari dan ke

kawasan karantina yaitu :

a. Pengujian dari / atau pengebalan oleh instansi yang

berwenang

b. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan

c. Peningkatan Mutu Genetik Hewan

d. Konservasi

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

e. Penanggulangan Bencana dan / atau pertahanan negara

Sedangkan untuk Deteksi HPHK Cysticercosis pada Babi

karena disamping merupakan salah satu HPHK yang harus

dikendalikan pada ternak Babi, karena bersifat zoonosis dari

penyakit ini yang dapat menular ke manusia, sehingga dipandang

perlu untuk dilakukan Deteksi HPHK Cysticercosis pada Babi.

Kedua penyakit ini harus tetap kita waspadai sehingga sangat

perlu dilakukan pengujian laboratorium yang lebih teliti dan seksama

dengan menggunakan teknik-teknik baru seperti metode Elisa.

Kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya terbatas

pada kemampuan dasar tetapi juga pengetahuan manajemen

laboratorium sehingga hasil pengujian laboratorium akurat dan

memuaskan pengguna jasa. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi

Karantina Pertanian untuk mencegah masuk dan tersebarnya HPHK

dan OPTK di wilayah Republik Indonesia.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kegiatan

In Housetraining Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini

adalah :

1. Untuk mendapatkan teori-teori baru dalam pemeriksaan

laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.

2. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian/ kompetensi

petugas karantina pertanian dalam pemeriksaan laboratorium

media pembawa HPHK.

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Peningkatan kemampuan uji diagnostik HPHK sebagai

pendukung pelaksanaan tindakan karantina khususnya dalam

metode pengujian elisa.

4. Diharapkan para peserta dapat mentransfer materi In

Housetraining tersebut kepada petugas karantina yang lain.

Pelaksanaan kegiatan In Housetraining pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) ini diadakan di Ruang pertemuan dan

laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, pada

tanggal 2 s/d 4 Mei 2016.

Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan In Housetraining pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) ini dilakukan dengan metode :

1. Tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya jawab.

2. Praktek Laboratorium.

Adapun pemberian teori dan praktek dipandu oleh

expert/pembimbing yang berasal dari Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian, Jakarta, dari Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Peserta kegiatan In Housetraining Pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM) sebanyak 30 orang meliputi Medik dan Paramedik

Veteriner baik yang bertugas di laboratorium maupun Wilayah Kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pelaksanaan Kegiatan Inhousetraining Pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar Tahun Anggaran 2016 dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut :

1. Pelatihan Deteksi Cysticercosis pada ternak babi dengan metode

Elisa dan metode HA-HI tes serta Deteksi penyakit Rabies pada

HPR dengan metode Elisa dilaksanakan pada kegiatan

Inhousetraining Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian peserta

karantina hewan dalam melakukan tindakan pemeriksaan

laboratorium.

2. Peserta dapat melakukan pemeriksaan laboratorium yang lebih

akurat, efektif dan efisien serta dapat dipercaya yang tetap

mengacu kepada perkembangan teknik dan metode pengujian

yang terbaru.

3. Dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas tenaga fungsional/

in housetraining ini, dapat meningkatkan kerjasama dengan instansi

terkait, dalam hal ini khususnya dengan laboratorium Parasitologi

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana yang bergerak dalam bidang

Deteksi Cysticercosis dan Deteksi Rabies pada HPR, dibimbing

dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian selaku

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

laboratorium rujukan bagi laboratorium di UPT Balai Karantina

Pertanian.

3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training Karantina Tumbuhan

Kompetensi teknis merupakan salah satu kompetensi yang

harus dimiliki oleh para penguji maupun tenaga fungsional POPT.

Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan penguji dalam

rangka pengujian, jaminan mutu hasil pengujian maupun unjuk

kerja laboratorium sesuai dengan ISO 17025:2008. Penguji secara

spesifik harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian

serta melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil uji jika

ditemukan ketidaksesuaian uji. Penjabaran pengembangan

kemampuan uji yang ada pada silabus pendidikan tersebut

diwujudkan dengan suatu pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan kompetensi teknik tenaga fungsional POPT yaitu

Inhouse Training. Hal ini sejalan dengan Panduan Mutu BKP Kelas

I Denpasar PM 5.2 Point 5.2.2 Program pendidikan dan pelatihan;

dokumen prosedur DP 21 Prosedur Pelaksanaan Program

Pendidikan dan Pelatihan serta mempertimbangkan DIPA BKP

Kelas I Denpasar.

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In

House Training ini adalah :

1. Mendapatkan teori dan teknis yang baru dalam pemeriksaan

laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.

2. Meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi

petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan

laboratorium pada media pembawa OPTK, sehingga hasil

pemeriksaan tersebut akurat, efektif dan efesien serta dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai pendukung

pelaksanaan tindakan karantina.

3. Peserta dapat mentransfer materi Inhouse training tersebut

kepada petugas karantina yang lain.

Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini diadakan di Ruang

pertemuan dan laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar, kegiatan inhouse training tahun 2016

ini mengambil judul “ Kloning DNA dan Pembuatan Kontrol Positif

pada OPTK Bulkholderia glumae dan Papaya Ringspot Virus

dengan metode INSTAClone PCR” pada tanggal 03-05 Oktober

2016.

Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini dilakukan dengan

metode tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya

jawab dilanjutkan dengan praktek di laboratorium. Adapun

pemberian teori dan praktek dipandu oleh ahli yang berasal dari

Institut Pertanian Bogor yaitu Dr. Ir. Tri Asmira Damayanti, M.agr.

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Materi yang diberikan pada Inhouse training ini adalah yang

diberikan pada Inhouse training adalah penyampaian materi tatap

muka mengenai “ Kloning DNA dan Pembuatan Kontrol Positif pada

OPTK Bulkholderia glumae dan Papaya Ringspot Virus dengan

metode INSTAClone PCR”, Praktikum PCR Identifikasi Bulkholderia

glumae dan Papaya Ringspot Virus; Praktikum Pembuatan

Kompeten Sel; Praktikum Transformasi; Praktikum Konfirmasi

Transforman dengan PCR Koloni dan Praktikum Elektroforesis.

Pada pelaksanaan kegiatan inhousetraining peningkatan kapasitas

tenaga fungsional ini ada beberapa hambatan yaitu Pemesanan

bahan yang dibutuhkan untuk praktikum Kloning sangat lama.

Pemesanan bahan cloning dilakukan setelah konsultasi dengan

pembimbing. Penentuan bahan juga menunggu urutan DNA yang

akan dikloning yang disekuensing di Laboratorium rujukan oleh

pembimbing.

3.4.3. Sosialisasi Karantina Pertanian Tahun 2016

Dalam era globalisasi arus perdagangan dunia semakin tidak

terbendung yang diikuti dengan meningkatnya arus lalu lintas

komoditas pertanian dan produknya, antara lain lalu lintas hewan

dan produk hewan, lalu lintas tanaman dan produknya menuntut

kesiapan Karantina Pertanian, sebagai pertahanan pertama dalam

melindungi dan melestarikan sumber daya hayati hewani dan

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

nabati dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan

ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) .

Tindakan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat

terhadap komoditi karantina hewan dan tumbuhan yang masuk

dan keluar Bali telah dilakukan oleh Petugas Karantina Pertanian di

pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran. Dengan pelaksanaan

tindakan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses

terbebasnya Bali dari penyakit hewan menular dan organisme

pengganggu tumbuhan serta tidak terjadi pemasukan dan

pengeluaran hewan dan tumbuhan serta produknya secara illegal.

Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan kegiatan Sosialisasi Karantina

Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian

Penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina Pertanian adalah

sebuah momentum public awareness untuk mengerahkan,

mendorong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

upaya perlindungan kekayaan alam hayati. Tema Bulan Bakti

Karantina Pertanian yang ke 139 tahun 2016 adalah “Perkuat

Cegah-Tangkal OPTK/HPHK Mendukung UPSUS Peningkatan

Produksi Pangan”. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

melaksanakan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan

Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 Tahun 2016.

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka

Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 bertujuan untuk

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang

Perkarantinaan

2. Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang

Karantina Pertanian

3. Membangun koordinasi antar instansi dan stake holder untuk

mendukung terlaksananya tujuan tindakan karantina

Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti

Karantina Pertanian yang ke 139 dilaksanakan pada tanggal 8 Juni

2016.

Pelaksanaan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka

Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 adalah :

1. Pembukaan Bulan Bakti Karantina Pertanian yang dihadiri

oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar, Darmawanita,

Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.

2. Penyerahan Quarantine Award kepada, instansi terkait,

penggunajasa karantina pertanian dan pegawai BKP Kelas I

Denpasar.

3. Senam Pagi yang diikuti oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar,

Darmawanita, Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.

4. Karantina Pertanian Peduli dengan kegiatan Donor Darah

yang bekerjasama dengan PMI Provinsi Bali

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

5. Media Campain/Kampanye media melalui umbul-umbul,

spanduk, bener, membagikan t-shirt dan mug, pelepasan

balon udara serta menaikkan layang-layang berlogo Bulan

Bakti Karantina ke 139 Badan Karantian Pertanian.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2016 di

Halaman Kantor BKP Kelas I Denpasar. Peserta yang hadir

sebanyak 250 orang terdiri dari PNS BKP Kelas I Denpasar,

Darmawanita BKP Kelas I Denpasar, Penggunajasa Karantina ,

Instansi terkait dan Mahasiswa FKH UNUD.

Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan ”

Quarantine Award” kepada :

1. Penggunajasa Karantina Pertanian dengan tingkat

kepatuhan yang baik dalam memenuhi prosedur

pelaksanaan tindakan karantina pertanian yaitu :

- PT. Alamboga Internusa

- PT. Jasula Wangi

- PT. Bali Harmoni

- PT. Aroma Duta Rasa Prima

2. Pegawai BKP Kelas I Denpasar yang berdedikasi tinggi

dalam melaksanakan tugas perkarantinaan yaitu

- Drh. Putu Lisa Gita, MP

- Febri Ekawijayanti, SP

- Erfendi

- Daryono

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

- Kisworo Adi SP

- Ni Wayan Ratna Utari, SE

3. Quarantine Award dari Badan Karantina Pertania kepada

instansi terkait dan PPNS BKP Kelas I Denpasar juga

diserahkan oleh kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar kepada :

- Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas

prestasinya dalam melakukan penegakan hukum

dibidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan

Hayati Sesuai UU No. 16 Tahun 1992

- Satuan Reskrim Polres Jembrana atas dukungannya

dalam melakukan penegakan hukum dibidang

perkarantinaan dan pengawasan Keamanan Hayati

sesuai UU No. 16 Tahun 1992

- PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas

prestasinya dalam melakukan penegakan hukum

dibidang perkarantinaan dan pengawasan Keamanan

Hayati sesuai UU No. 16 Tahun 1992 yaitu :

Drh. IGM Suastawa, MMA

Drh. Gde Manik Eka Pramana

Erfendi

I Ketut Sumarna

Karantina Pertanian Peduli dengan Pelaksanaan Donor

Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Provinsi Bali. Jumlah Peserta sebanyak 50 orang namun yang

dapat dilakukan pengambilan darah donor sebanyak 18

kantung hal ini disebabkan karena golongan darah yang diambil

hanya golongan darah A, B atau AB.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini akan dapat

mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada

masyarakat penggunajasa Karantina tentang pentingnya isu

perlindungan kekayaan alam hayati, meningkatkan dukungan

dan partisipasi masyarakat dalam isu perlindungan kekayaan

alam hayati serta membangun citra positif program Badan

Karantina Pertanian.

Setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina

Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian yang

ke 139 dapat disimpulkan :

1. Peraturan Perkarantinaan telah dipahami oleh

penggunajasa karantina dan instansi terkait.

2. Masyarakat Umum telah mengetahui dan memahami

tentang Karantina Pertanian.

3.4.4. Pameran dalam rangka Penyebaran Informasi Karantina

Pertanian Tahun 2016

Karantina Pertanian memiliki peranan yang sangat strategis

dalam mencegah masuk/keluarnya Hama dan Penyakit Hewan

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Karantina (HPHK) maupun Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) di entry/exit point, baik yang masuk dari luar

negeri ke Wilayah Republik Indonesia serta mencegah

penyebarannya dari satu area ke area lain dalam Wilayah

Republik Indonesia serta keluar dari Wilayah Republik Indonesia.

Peranan tersebut merupakan Tugas fungsi pokok Karantina yang

diamanatkan dalam UU no. 16 tahun 1992 tentang Kantina

Hewan, Ikan danTumbuhan, PP no. 82 tentang Karantina Hewan

dan PP no. 14 tahun 2002 tentang KarantinaTumbuhan. Dalam

UU no 16 tahun 1992 dalam Bab VII dijelaskan tentang

pembinaan yaitu pasal 28 bahwa Pemerintah bertanggung jawab

membina kesadaran masyarakat dalam perkarantinaan hewan,

ikan dan tumbuhan serta pasal 29 dijelaskan bahwa peran serta

rakyat dalam perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan

diarahkan dan digerakkan oleh pemerintah melalui berbagai

kegiatan yang berdayaguna dan berhasilguna.

Di dalam Permentan No.22 tahun 2008 juga disebutkan

bahwa salah satu tugas dari UPT Karantina Pertanian adalah

menyelenggarakan fungsi pengelolaan system informasi,

dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan karantina

tumbuhan. Dalam hal ini pengelolaan informasi khususnya

penyebarluasan informasi tentang karantina pertanian kepada

masyarakat adalah sangat penting.Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang karantina

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pertanian serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

mendukung pelaksanaan tindakan karantina.

Penyebarluasan informasi karantina pertanian dapat

dilakukan melalui kegiatan pameran. Penyebar luasan informasi

karantina pertanian dalam bentuk kegiatan pameran dengan

menyebarkan brosur tentang Karantina Pertanian, memajang

beberapa contoh media pembawa HPHK dan OPTK serta

penayangan video tentang tindakan karantina terhadap media

pembawa HPHK dan OPTK tersebut.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan

penyebaran luasan informasi karantina pertanian melalui kegiatan

pameran pembangunan yang diadakan dalam rangka HUT

Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 dan HUT Provinsi Bali ke

58 dalam hal ini dikoordinir oleh Dinas Perhubungan, Informasi

dan Komunikasi Provinsi Bali. Diharapkan dengan pameran

karantina pertanian ini akan dapat meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang karantina pertanian dan khususnya Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dapat menjalin kerjasama,

koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait di daerah di

pelabuhan laut maupun udara

Tujuan pelaksanaan Pameran dalam rangka Penyebaran

Informasi Karantina Pertanian Tahun 2016 ini bertujuan untuk :

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

1. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Bali

tentang Karantina Pertanian.

2. Untuk Meningkatkan partisipasi masyarakat Bali dalam

mendukung pelaksanaan tindak karantina pertanian

Kegiatan Pameran Pembangunan Tahun 2016 yang

bertepatan dengan peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI

ke 71 dan HUT Provinsi Bali ke 58, dilaksanakan di Taman

Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. Pameran berlangsung selama

10 (sepuluh) hari dari tanggal 14 – 23 Agustus 2016. Pembukaan

pameran dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 14 Agustus 2016

yang dibuka langsung oleh Bapak Gubernur Bali. Acara

penutupan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus

2016 oleh Bapak Wakil Gubernur Bali.

Pada pameran pembangunan ini dipamerkan materi berupa :

1. Informasi dalam bentuk pajangan seperti

- Jenis komoditi wajib periksa karantina Hewan dan

Karantina Tumbuhan beserta hasil / produk olahannya.

- Jenis koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK

- Foto-foto kegitan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar, Alur Mekanisme Pelayanan Tindakan

Karantina, Persyaratan Tindakan Karantina Hewan dan

Tumbuhan

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

2. Informasi dalam bentuk broser / leflet tentang Karantina

Pertanian, Flu Burung dan Rabies

3. Menchendaise berupa mug dan tas yang berisi logo Karantina

Pertanian

Pelaksanaan kegiatan pameran pembangunan Balai

Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar Tahun 2016 telah

dilaksanakan dengan perencanaan. Pelaksanaan Pameran

Pembangunan dari segi tempat, waktu, materi pameran, jadwal,

dan pengadministrasian telah terlaksana dengan baik.

Pelaksanaan pameran pembangunan ini dapat memberikan

informasi secara visual kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan pemahamam masyarakat akan

pentingnya peranan karantina pertanian untuk melindungi

masyarakat terhadap ancaman dari penularan Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan.Karantina (OPTK)

Antusias dari masyarakat untuk mengunjungi stand pameran

BKP Kelas I Denpasar tinggi, baik dari masyarakat umum,

masyarakat pendidik maupun penggunajasa karantina.

Masyarakat berkeinginan untuk mengetahui tentang karantina

telah dapat dipenuhi dengan menyediakan brosur / leaflet

Karantina Pertanian, Flu Burung dan Rabies serta penjelasan

secara lisan oleh petugas penjaga stand pameran dan

pemajangan secara fisik komoditi karantina pertanian,.

Page 186: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pengunjung pameran juga telah mengisi kuisioner tentang

karantina yang sediakan oleh panitia dan sebagian rata-rata

sudah mengetahui tentang karantina pertanian

Adapun saran yang diberikan pengunjung pameran, agar ke

depannya kami lebih banyak memajang koleksi media pembawa

HPHK dan OPTK serta komoditi wajib periksa karantina baik

hewan maupun tumbuhan.

Setelah dilaksanakan kegiatan pameran pembangunan

tahun 2016 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan pameran pembangunan dapat memperkenalkan

Karantina Pertanian kepada masyarakat dan memberikan

informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok dan

fungsi karantina pertanian.

2. Masyarakat telah mendapatkan informasi dan pemahaman

tentang karantina pertanian.

3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina

di Provinsi Bali

Pemantauan Daerah Sebar HPHK adalah tindakan

pengamatan untuk mengetahui status dan situasi suatu HPHK pada

suatu area, sebagai salah satu bahan penetapan kebijaksanaan

karantina dan pembatasan lalulintas media pembawa HPHK.

Pengamatan dilakukan untuk mendeteksi lebih lanjut hama

penyakit hewan karantina dengan cara mengamati timbulnya gejala

Page 187: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

hama penyakit hewan karantina pada media pembawa selama

diasingkan dengan mempergunakan sistem semua masuk semua

keluar (Pasal 11 ayat 1 PP No. 82 Tahun 2000). Pengamatan juga

dapat dilakukan untuk mengamati situasi hama penyakit hewan

karantina pada suatu negara, area atau tempat (Pasal 11 ayat 2 PP

No. 82 Tahun 2000).

Berdasarkan pedoman pemantauan, Pengamatan terhadap

situasi HPHK dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara

langsung dan atau secara tidak langsung. Pengamatan secara

langsung dilakukan ditempat pemasukan, tempat pengeluaran,

instalasi karantina, tempat transit dan diatas alat angkut.

Pengamatan secara tidak langsung dilakukan ditempat lainnya

dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari pihak yang

berwenang dalam kegiatan tersebut. Informasi status dan situasi

HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi

dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Dengan adanya peta

status dan situasi HPHK di Indonesia maka kebijakan pencegahan

penyebaran HPHK di dalam wilayah RI diharapkan akan menjadi

optimal.

Surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.

1444/KR.110/L.2/1/2016, tanggal 1 Februari 2016 tentang

Pedoman Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) Tahun 2016 maka Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar melaksanakan Pemantauan Daerah Sebar Hama

Page 188: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dengan melaksanakan

Pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) di Provinsi Bali.

Maksud pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah pengamatan

status dan situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali. Tujuan kegiatan

pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) adalah Mengetahui jenis HPHK yang

dapat diamati di Provinsi Bali, Memetakan status dan situasi HPHK

di Provinsi Bali, Menentukan kebijakan dan pembatasan lalulintas

Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina.

Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan

Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) pada 9

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali menggunakan kuesioner yang

berisikan tentang data gejala klinis suatu penyakit, data pengujian

laboratorium pasif dan aktif serta data hasil surveilance atau

penelitian. Pengambilan data sekunder di BBVet Denpasar, FKH

UNUD dam Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Pelaksanaan kegiatan dari bulan januari – Juli 2016.

Hasil Pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan

Karantina Tahun 2016 berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan

laboratorium ditemukan 14 Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) Golongan II di Provinsi Bali yaitu Hog Cholera, New Castle

Page 189: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus

Diarrhoea, Scabies, Rabies, Avian Influenza, Theileriosis, Surra,

Canine parvovirus infection, fowl cholera, fowl pox, fowl typhoid,

swine dysentri. Penyebaran HPHK terjadi pada 9 Kabupaten/Kota

serta pada semua hewan (sapi, babi, kambing, domba, unggas,

anjing, kucing) yang ada di Provinsi Bali

3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Provinsi

Bali

Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2016 dilaksanakan tanggal 17 Mei

2016 di Ruang Pertemuan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar Peserta kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah

Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2016

sebanyak 50 orang yang terdiri dari Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali, Dinas yang membidangi kesehatan hewan di

sembilan Kabupaten/Kota di provinsi Bali, Balai Besar Veteriner

Denpasar, Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan

Pejabat Fungsional lingkup BKP Kelas I Denpasar.

Narasumber dalam kegiatan Seminar Daerah Pemantauan

Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun

2016 adalah

Page 190: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

1. Ir. I Putu Sumantra,M. App. Sc., Kepala Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. DR. Drh Nyoman Adi Suratma,MP., Dekan Fakultas Kedokteran

Hewan UNUD

3. DR. Drh. I Nyoman Dibia, MP dari Balai Besar Veteriner

Denpasar

4. Drh. I Wayan Agus Wirawan, M.Si dari Dinas Peternakan

Kabupaten Tabanan

5. Drh. Ni Nyoman Ayu Ratningsih Kabid Keswan Dinas

Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten Bangli

6. Drh. Putu Lisa Gita, MP Medik Veteriner Madya Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar

Dari hasil pengamatan status dan situasi HPHK di Provinsi

Bali diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Terdapat 9 (Sembilan) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) di Provinsi Bali berdasarkan data gejala klinis dan hasil

pengujian positif agen penyakit yang dilakukan di BBVET

Denpasar dan Laboratorium Kesehatan Hewan yaitu Hog

Cholera, New Castle Disease (ND), Septichaemia Epiootica

(SE), Bovine Virus Diarrhoea, Scabies, Rabies, Avian Influenza,

Theileriosis dan Surra

2. Terdapat 5 (Lima) jenis penyakit yang positif histopat

berdasarkan hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan

Page 191: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Universitas Udayana yaitu Canine Parvovirus Infection, Fowl

Cholera, Fowl Fox, Fowl Typhoid dan Swine Dysentri.

3. Empat belas (14) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) yang ditemukan di Provinsi Bali merupakan Hama

Penyakit Hewan Karantina

4. Peta penyakit status situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali

Tahun 2015 sebagai berikut :

3.4.7. Seminar Regional Pemantauan Daerah Sebar HPHK di

Provinsi Bali, NTB dan NTT

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 22/Permentan.OT.140/ 4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian bahwa salah satu fungsi Unit

Bangli : 4 Rabies, ND, SE, Scabies

Karangasem : 5 ND, HC, BVD, Scabies, AI

Klungkung : 4 AI, HC, Scabies, Rabies

Gianyar : 5 Rabies, HC, Theileriosi, Scabies,

Denpasar : 3 Rabies,, ND, Scabies

Badung : 4 AI, HC, ND Scabies

Tabanan : 4 AI, Rabies, HC, Sabies

Buleleng : 5 Rabies, ND, AI, HC, SE, Scabies Jembrana : 6 ND,

Scabies, AI, Rabies, Theileriosis, Surra

Page 192: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah Pemantauan

Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina. Fungsi tersebut

dilaksanakan dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK.

Pengamatan satus dan situasi HPHK dilakukan secara tidak langsung

dengan memperoleh informasi dari instansi berwenang yaitu BBVet dan

Dinas yang membidangi kesehatan hewan.

Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh

selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan

Situasi HPHK. Hasil Pemantauan tersebut disampaikan pada seminar

regional Bali, NTT dan NTT. Dengan adanya peta status dan situasi

HPHK di Indonesia pada umumnya serta di Wilayah Bali, NTB dan NTT

pada khususnya maka kebijakan pencegahan penyebaran HPHK di

dalam wilayah RI diharapkan akan menjadi optimal.

Tujuan pelaksanaan seminar regional Pemantauan HPHK Bali,

NTB dan NTT adalah :

1. Memperoleh informasi status dan situasi HPHK di Wilayah

Regional Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa

Tenggara Timur (NTT).

2. Menyusun peta status dan situasi HPHK di Wilayah Regional

Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara

Timur (NTT).

Seminar regional dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2016 di

Hotel Adhi Jaya Sunset Jl. Sunset Road Kuta Badung. Narasumber yang

hadir dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan

Karantina Pertanian drh. Raden Nurcahyo Nugroho, MSi. Peserta

berjumlah 50 orang berasal dari BBVet Denpasar, FKH UNUD, Dinas

Page 193: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Peternakan Provinsi Bali, Dinas Peternakan Provinsi NTB, Dinas

Peternakan Provinsi NTT, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Kupang, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar dan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I ENDE.

Setelah pelaksanaan kegiatan seminar diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Total 2014 dan 2015 teridentifikasi 25 Jenis HPHK di Regional Bali

Nusa Tenggara

2. Peta Matrik bertujuan untuk memudahkan prioritasi pencegahan

keluar dan masunya HPHK.

3. HPHK yang paling diwaspadai & prioritas peningkatan sebagai

berikut :

No UPT HPHK Yang Paling Diwaspadai Pengeluarannya

Prioritas Peningkatan Untuk Tahun 2017

1. Denpasar Bali

Rabies

Avian Influenza

Pengembangan Ruang Lingkup Pengujian Rabies dan AI, Peningkatan kemampuan uji PCR AI melalui inhouse training

2. Lombok Avian Influenza Peningkatan kemampuan pengujian Laboratorium HA/HI AI dan PCR AI melalui magang

3. Sumbawa Antrax Peningkatan pengujian laboratorium dengan magang untuk pengujian antrax

4 ENDE Brucellosis Peningkatan kemampuan pengujian laboratorium dengan RBT dan CFT melalui magang di lab. Reference

Page 194: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

5. KUPANG Brucellosis Peningkatan kemampuan pengujian laboratorium dengan RBT dan CFT melalui magang di lab. reference

3.4.8. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala

Badan Karantina Pertanian Nomor 129/KR.010/L/1/2016 tentang

Arahan Pemantauan OPTK Tahun 2016, menjadi acuan bagi

pelaksanaan kegiatan pemantauan. Sasaran dan target dalam

kegiatan pemantauan OPT/OPTK tahun 2016 diselaraskan

dengan program Kementrian Pertanian yaitu pemantauan

terhadap tanaman padi, jagung, kedelai, tanaman unggulan

daerah yang berorientasi ekspor serta tanaman ex-impor yang

dikembangkan. Kegiatan pemantauan juga merujuk kepada

laporan temuan OPTK pada pemantauan tahun sebelumnya untuk

dilakukan verifikasi terhadap OPTK yang ditemukan. OPTK yang

dijadikan target dalam pemantauan mengacu kepada Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/KR.010/9/2015, yaitu

OPTK dari golongan serangga, cendawan, bakteri, dan virus.

Kegiatan pemantauan OPTK dilakukan dengan menggunakan

metode pengumpulan data primer dan data sekunder.

Page 195: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Kegiatan pemantauan ini diawali dengan pengumpulan data

sekunder di 9 Kota/Kabupaten di Propinsi Bali. Adapun data

sekunder yang diperoleh berasal dari data Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan Provinsi

Bali maupun Kabupaten, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPTPH). Kegiatan selanjutnya adalah pengambilan

data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh

berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap gejala

spesifik OPTK yang menjadi sasaran dan target pemantauan di

lapangan. Hasilnya dapat berupa spesimen OPT/OPTK pada

tanaman, sampel bahan tanaman / bagiannya yang menunjukan

gejala khas serangan. Sampel tersebut kemudian diuji di

laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Hasil dari kegiatan pemantauan OPT/OPTK Balai Karantina

Kelas I Denpasar tahun 2016 adalah Bactrocera bryonie,

Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Pantoea stewartii subs.

stewartii , Peronosclerospora sorghii, dan PRSV. Untuk

hasilemantauan OPTK secara rinci dapat dilihat pada table

dibawah ini :

Tabel 131. Hasil Pemantauan Daerah Sebar OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016

No Hasil Temuan OPTK Lokasi Pemantauan Target OPTK Daerah

Sebar Ket.

1 2 3 4 5 6

1. Papaya Ring Spot Virus Bali PRSV Tabanan

Page 196: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

(PRSV)

2. Peronosclerospora sorghii Bali Peronosclerospora sorghii Denpasar

3. Pantoea stewartii subs. Stewartii Bali

Pantoea stewartii subs. stewartii Denpasar

4. Bactrocera bryonie Bali B. bryonie Buleleng

5. Bactrocera musae Bali B. musae Buleleng

6. Bactrocera occipitalis Bali B.occipitalis Buleleng

3.4.9. Seminar Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK 2016

Salah satu tugas dan fungsi UPT sesuai dengan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/8/2008 adalah

melaksanakan pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK), hal ini dilakukan mengingat OPTK

dapat menyebar dengan cepat dari satu daerah ke daerah lain, baik

menyebar sendiri maupun terbawa oleh lalulintas komoditas

pertanian. Peraturan Menteri Pertanian NOMOR

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Arahan Pemantauan

OPT/OPTK 2016 dari Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor

129/KR.010/L.1/ 2016 tentang target Pemantauan OPTK Tahun

2016, menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan pemantauan,

menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan pemantauan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemantauan,

dilaksanakan kegiatan Seminar lokal Hasil Pemantauan daerah

Page 197: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

sebar OPT/OPTK di Propinsi Bali. Seminar ini merupakan

penyampaian hasil deteksi dan identifikasi OPT/OPTK hasil

pemantauan pada 8 (delapan) kabupaten dan kota di Propinsi Bali

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan seminar pemantauan

daerah sebar OPTK adalah :

a. memberikan informasi temuan OPT/OPTK hasil pemantauan

kepada instansi

b. Sebagai forum tukar menukar informasi tentang OPT/OPTK

berkaitan dengan upaya cegah tangkal masuk dan

tersebarnya OPT/OPTK di Propinsi Bali

c. Merumuskan / Merangkum Hasil Pemantauan, Rekomendasi

dan Tindak Lanjutnya untuk disampaikan dalam Seminar

Nasional Pemantauan OPT/OPTK Badan Karantina

Pertanian.

Kegiatan “Seminar Lokal Pemantauan Daerah Sebar

OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016”. Kegiatan ini berisi

pemaparan hasil Pemantauan Pemantauan Daerah Sebar

OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016, Pemaparan data dari para

narasumber yang berasal dari Dinas Perkebunan Propinsi Bali, dan

Universitas Udayana. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini

adalah:

1. Anang Apriyantono dari Dinas Perkebunan Propinsi Bali

2. Ir. Luh Putu Enny Ratini, M.Si dari Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Prop. Bali

Page 198: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Prof. Dr. I Gede Rai Maya Temaja dari Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Pemantauan Daerah

Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016 Bertempat di Ruang

Pertemuan Balai Karantina Pertaian Kelas I Denpasar, Jalan Raya

Benoa No. 20 Denpasar Bali, pada tanggal 31 Agustus 2016.

Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Hasil Pemantauan Daerah

Sebar OPT/OPTK Propinsi Bali Tahun 2016 adalah kegiatan lanjutan

dari kegiatan pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Propinsi Bali

Tahun 2016 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Seminar ini buka

langsung oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

dan dihadiri pula oleh para pejabat struktural lingkup BKP Kelas I

Denpasar, Para Peserta seminar yang terdiri dari POPT, Calon

POPT, dan Peserta dari dinas-dinas terkait se-Propinsi Bali.

Seminar dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada

Instansi terkait tentang hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK

2016, bertukar informasi tentang OPT/OPTK dengan instansi terkait,

dan membuat rumusan yang akan dibawa pada seminar regional

pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Tahun 2013 yang

dilaksanakan di Padang Sumatra Barat. Kegiatan ini berlangsung

secara panel, diawali dengan pemaparan hasil Pemantauan daerah

sebar OPT/OPTK Propinsi Bali 2016.

Rumusan Hasil Pemantauan yang dibawakan pada seminar

Nasional Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun 2013, yaitu

Page 199: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

hasil pemantauan di Propinsi Bali tahun 2016 dapat dilihat pada tabel

berikut dibawah ini :

Tabel 132. Hasil Pemantauan OPT/OPTK tahun 2016

No Tanaman Inang Jenis OPT OPTK HASIL

1 Anggur Virus GLRaV3 -

2 Jagung Bakteri P. stewartii subsp. Stewartii +

Cendawan - Peronosclerospora sorghi

- Peronosclerospora maydis

- Peronosclerospora philipinensis

3 Kelapa Tungau Raoiela indica -

Aceria guerreronis -

4 Kentang Cendawan Helmintosporium solani -

Nematoda Globodera rostosiensis -

Globodera palida -

5 Padi Serangga Paraecosmetus palicornis -

Bakteri Burkholderia glumae

Pseudomonas syringae pv. Syringae

-

6 Mawar (ex-import)

Bakteri Pseudomonas syringae pv. Syringae

-

7 Strawberi Nematoda Aphelencoides fragariae -

8 Pepaya Virus PRSV +

9 buah (Pisang, Mangga, Jambu, salak) dan cabe

Lalat buah Bactrocera musae, B. bryoniae, B. occipitalis

BB, BO

Page 200: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

10 buah (Pisang, Mangga, Jambu, salak) dan cabe

Lalat buah Bactrocera musae, B. bryoniae, B. occipitalis

BB, BO

Dalam kegiatan Seminar Lokal Pemantauan OPT/OPTK

Propinsi Bali Tahun 2016, terdapat beberapa hambatan yaitu

Pelaksanaan Seminar tidak sesuai rencana awal, hal ini dikarenakan

jadwal Pemantauan yang mundur, yang disebabkan terlambatnya

kedatangan bahan yang dipesan untuk pemantauan. Namun

demikian pelaksanaan seminar pemantauan OPT/OPTK tidak

melewati jadwal seminar nasional Pemantauan OPT/OPTK tahun

2016.

3.4.10. Akreditasi Laboratorium

Kegiatan akreditasi laboratorium karantina hewan dan

laboratorium karantina tumbuhan merupakan upaya untuk

memperkuat tupoksi karantina melalui pemeriksaan laboratorium dari

komoditi pertanian yang dilalulintaskan sehingga hasil laboratorium

yang dikeluarkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah. Setelah Laboratroium BKP Kelas I Denpasar mendapatkan

sertifikat akreditasi dengan No. LP-691-IDN bulan Januari 2013

berdasarkan surat Sekretariat Jenderal KAN No. 254/3.a2/LP/01/13

tanggal 28 Januari 2013 tentang Keputusan Akreditasi maka pada

tahun 2016 dilakukan Reakreditasi Laboratorium Karantina Pertanian

dengan penambahan ruang lingkup. Asesman dilakukan oleh Komite

Akreditasi Nasional dengan pengawasan langsung dari APLAQ pada

Page 201: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

tanggal 27 - 28 Juli 2016. Pada akreditasi tahun 2016 dilakukan

penambahan ruang lingkup untuk laboratorium Karantina Hewan

sebagai berikut :

Tabel 133. Ruang Lingkup Akreditasi

Ruang Lingkup

Laboratorium Karantina Hewan

Laboratorium Karantina Tumbuhan

Ruang lingkup akreditasi 2013

1. Deteksi Cemaran Mikroba Pada Pangan Asal Hewan dengan metode TPC

1. Identifikasi serangga Bactrocera umbrosa, B. albistrigata, B.candata, B.carambolae, B.papayae, B. cucurbitae

2. Deteksi clavibacter michigenensis subsp mechiganensis

3. Deteksi cendawan helminthosporium solani

4. Deteksi turnip mosaic virus (TuMV)

Penambahan ruang lingkup 2016

1. Deteksi Cemaran Mikroba Pada Pangan Asal Hewan dengan metode TPC

2. Deteksi, Brucella sp dengan metode Rose Bengal Test (RBT).

3. Deteksi Antibodi Avian Influenza dengan metode Haemaglutination dan haemaglutination Inhibition.

4. Deteksi Antigen Avian Influenza dengan metode Haemaglutination.

5. Deteksi Trypanosoma, sp dengan pewarnaan giemza.

Tidak ada penambahan

ruang lingkup

Page 202: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Untuk menunjang Pencapaian akreditasi, Laboratorium BKP

Kelas I Denpasar melaksanakan kegiatan antara lain :

1. Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan satu

tahun sekali oleh setiap laboratorium yang menerapkan sistem

manajemen mutu ISO/IEC 17025 : 2008. Laboratorium BKP

Kelas I Denpasar sebagai laboratorium yang dalam proses

akreditasi KAN mengadakan kegiatan audit internal dan kaji

ulang manajemen pada bulan Nopember 2016

2. Kalibrasi Peralatan Laboratorium

Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan peralatan

yang termasuk dalam ruang lingkup yang diajukan untuk proses

akreditasi. Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan

pada peralatan laboratorium yang masuk dalam ruang klingkup

pengajuan proses akreditasi.

Kalibrasi peralatan laboratorium merupakan salah satu kriteria

dalam ketelususran pengukuran, shingga menjadi salah satu

syarat bagi laboratorium yang akan terakreditasi.

3. Uji Profesiensi dan Uji Banding

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi unjuk kerja/

kemampuan pengujian laboratorium Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar terhadap suatu metode pengujian

sampel/spsimen, dalam rangka memelihara standar/mutu

pengujian.

Page 203: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.4.11. Akreditasi ISO 9001;2008

Tantangan global menuntut akan pentingnya mutu dan usaha

untuk meningkatkan pelayanan aparatur pemerintahan dengan cara

melakukan perbaikan secara konsisten dan terus menerus.

Persoalan mutu merupakan isu kritis bagi institusi milik pemerintah

di Indonesia mengingat makin tingginya tuntutan publik atas kinerja

institusi pemerintah. Terwujudnya pelayanan publik yang

berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri pemerintahan yang

baik (Good Governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan

aparatur negara.

Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008

merupakan konsensus internasional yang berkenaan dengan

praktek manajemen yang baik (good management practices)

dengan tujuan untuk memastikan suatu organisasi dari waktu ke

waktu senantiasa dapat menyampaikan produk atau jasa sesuai

dengan persyaratan pelanggannya (pelayanan prima). Selain itu

ISO 9001:2008 juga menyediakan kerangka kerja yang sistematis

sehingga bukan saja bermanfaat untuk peningkatan pelayanan,

tetapi juga mengintegrasikan program-program dari Kementerian

Pertanian dan peraturan perundangan lainnya.

Kegiatan Akreditasi ISO 9001:2008 tahun 2016 adalah

kegiatan reakreditasi sekaligus penggabungan SMM ISO

9001:2015 dengan SMM ISO/IEC 17025:2008.

Page 204: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Tujuan pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi ISO 9001:2008

adalah :

a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui

jaminan kualitas yang terorganisasi, sistematik dan

terintegrasi.

b. Pengakuan Internasional terhadap pelayanan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar.

c. Reakeditasi SMM ISO 9001:2015 dengan sistem yang

terintegrasi yaitu IMS ISO 9001:2015 dan SNI ISO/IEC

17025:2008.

d. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen

melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem

pengendali yang konsisten, serta pengurangan dan

pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi

lebih baik.

Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2015

Audit internal dilaksanakan pada tanggal 25 sampai dengan 27

Oktober 2016. Pembukaan Audit Internal dilakukan oleh Ketua tim

yaitu Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, M.Si. yang selanjutnya

pelaksanaan audit internal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Audit Internal dilaksanakan untuk mengevaluasi

kecukupan, kesesuaiaan dan kepatuhan penerapan sistem. Jika

hasil audit internal dan tinjauan manajemen masih ditemukan kondisi

Page 205: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

ketidakcukupan, ketidaksesuaian, dan ketidakpatuhan maka segera

dilakukan tindakan koreksi. Proses evaluasi yang dilakukan meliputi :

Evaluasi kelengkapan dokumen dan konsistensi format dokumen

yang telah dibangun

Evaluasi kecukupan isi setiap dokumen terhadap persyaratan

standar

Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian rekaman dari penerapan

sistem IMS ISO 9001:2015 dan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Evaluasi kelengkapan dan kesiapan sarana/fasilitas pendukung

penerapan sistem dan kondisi umum yang menggambarkan

peduli terhadap mutu.

Evaluasi efektivitas Implementasi Sistem IMS ISO 9001:2015

dan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Kegiatan tinjauan manajemen dilaksanakan pada tanggal 31

Nopember 2016. dengan agenda kegiatannya adalah :

1. Hasil audit internal

2. Indeks kepuasan masyarakat dan keluhan

3. Kinerja proses, evaluasi kegiatan di masing-masing sub unit serta

pencapaian sasaran mutu

4. Status tindakan perbaikan dan pencegahan

5. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya

6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi sistem

manajemen mutu

7. Usulan-usulan untuk penyempurnaan

Page 206: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Assesment oleh Lembaga Serifikasi

Penilaian lembaga sertifikasi dilakukan pada tanggal 8 s/d 9

Desember 2016 oleh Lembaga Sertifikasi Tuv Rheinland, dengan

Audit Team Lead adalah Heru Subroto, Auditor/Expert Suliswiyadi

dan didampingi oleh satu orang Technical Expert yaitu J.M.

Tomasowa. Ketidaksesuaian terhadap standar audit ditemukan

sebanyak : 0 ketidaksesuaian mayor, 3 ketidaksesuaian minor, dan 7

saran untuk ditindaklanjuti.

3.4.12. Kegiatan Rapat Koordinasi Tahun 2016

Dalam rangka mendukung akselerasi kegiatan ekspor terhadap

komoditas unggulan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

menyelenggarakan Rapat Koordinasi Evaluasi Penerapan Standar

Barantan ISPM #15 dan Fumigasi. Dasar dalam pelaksanaan Rapat

Koordinasi adalah data operasional ekspor tahun 2016, dimana

sebagian besar komoditas unggulan yang dilalulintaskan di BKP

Kelas I Denpasar adalah handicraft dan furniture. Peran Provider

ISPM #15 dan fumigasi tidak dapat dipisahkan dengan pengiriman

komoditas handicraft dan furniture tersebut, sehingga perlu

pengawasan dalam pelaksanaan Tindakan Karantina oleh pihak

ketiga yaitu Provider ISPM #15 dan Fumigator, hal ini dikarenakan

adanya temuan-temuan beberapa ketidak sesuaian penerapan

standar Barantan oleh Provider ISPM #15 dan Fumigator dilapangan.

Sasaran dan target dalam kegiatan Rapat Koordinasi ini juga

Page 207: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

terhadap pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam rangkaian

kegiatan ekspor komoditas handicraft dan furniture, diantaranya yaitu

pemilik barang, Shipper, dan cargo sebagai tempat dalam

pelaksanaan Tindakan Karantina, sehingga kerjasama dan

koordinasi dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan Rapat Koordinasi ini dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 16 Agustus 2016 bertempat di Ruang Pertemuan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Rapat Koordinasi ini dihadiri

oleh seluruh POPT, Provider ISPM #15, Fumigator lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Shipper, dan pihak Cargo.

Acara ini dibuka oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar Bapak drh. Saiful Muhtadin, M.M. Dengan narasumber

Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Bapak Ir. I Nyoman Arnawa, dan

pejabat Fungsional POPT Bapak Irsan Nuhantoro, S.Si.

Hasil dari kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Penerapan

Standar Barantan ISPM #15 dan Fumigasi di Balai Karantina Kelas I

Denpasar tahun 2016 adalah 1). Provider ISPM#15 dan Fumigator

konsisten dalam menerapkan standar Barantan, 2). Pembinaan

harus tetap dilakukan, jika masih ditemukan ketidaksesuaian dari

provider ISPM#15 dan Fumigator langsung lakukan funishment, dan

3). Tetap dilakukan pengawasan terhadap penerapan standar

perlakuan oleh pihak ketiga.

Page 208: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.4.13. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK dan OPTK

Karantina Pertanian

Untuk meningkatkan pengawasan lalulintas hewan,

tumbuhan beserta produknya dan pencegahan penyebaran penyakit

hewan menular serta organisme pengganggu tumbuhan diperlukan

pengawasan bersama dengan instansi terkait dan masyarakat luas.

Karantina Pertanian mempunyai tugas yang sangat berat dan mulia

yaitu membangun kepercayaan dan pemahaman kepada

masyarakat luas tentang bahaya penyakit hewan menular dan

organisme pengganggu tumbuhan. Masyarakat dan pengguna jasa

karantina wajib mengikuti tata cara karantina yang baik dan benar

untuk hewan dan tumbuhan serta produknya yang akan

dilalulintaskan merupakan salah satu upaya mencegah resiko

penularan penyakit. Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat dan

pengguna jasa agar melaporkan hewan dan tumbuhan beserta

produknya yang akan dilalulintaskan.

Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan kegiatan “ Operasi Pengawasan Media

Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian “ Dengan

melaksanakan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menyadari

bahwa persyaratan terhadap lalu lintas komoditas pertanian harus

sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku di Balai

Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar. Dengan terlaksananya

tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian secara optimal,

Page 209: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

diharapkan Bali dapat dipercepat terbebas dari penyakit hewan

menular seperti Avian Influenza dan Rabies serta tetap mampu

mempertahankan Bali segabai daerah bebas penyakit Antrax dan

Brucellosis

Pelaksanaan kegiatan Operasi Pengawasan Media

Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian ini bertujuan :

1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan

pengawasan oleh petugas Karantina Pertanian terhadap lalu

lintas media pembawa HPHK dan OPTK guna memperkecil

terjadinya lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK secara

illegal.

2. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam

upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular dan

organisme pengganggu tumbuhan.

3. Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk dapat mengikuti

dan mentaati Peraturan Perundangan Karantina Pertanian yang

berlaku.

4. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam

rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan

menular dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali

Pelaksanaan Kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa

HPHK dan OPTK Karantina Pertanian pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar dilaksanakan pada Wilayah Kerja

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, khususnya

Page 210: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk, Wilayah Kerja

Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai dan Wilayah Kerja Pelabuhan

Benoa. Pada tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali

kegiatan.

Kegiatan Pengawasan terhadap lalu lintas wajib periksa

karantina pertanian di wilayah kerja seperti tersebut diatas

dilaksanakan secara berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada

di Pelabuhan tersebut, khusus terhadap komoditas wajib periksa

karantina yang belum memenuhi syarat prosedur karantina

pertanian dilakukan penindakan berupa penahanan terhadap

komoditas yang dibawanya, dilakukan pembinaan dengan cara

memberitahukan persyaratan dan prosedur karantina pertanian bagi

pengguna jasa yang melakukan pelanggaran tidak dengan sengaja.

Bagi pengguna jasa yang dengan sengaja melakukan

pelanggaran terhadap persyaratan dan prosedur karantina pertanian

dilakukan penyidikan, penahanan terhadap komoditas yang

dibawanya sebagai barang bukti dan dilakukan pemusnahan

terhadap komoditas wajib periksa karantina pertanian yang

merupakan komoditas larangan masuk ke Pulau Bali. Terhadap

petugas karantina pertanian yang melaksanakan tugas di masing-

masing pelabuhan penyebrangan tersebut diatas dilakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan karantina pertanian

yang dilakukannya, sehingga pelaksanaan tindakan karantina

Page 211: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

pertanian terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat

dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.

Dari hasil pengawasan ditemukan beberapa lalulintas komoditi

karantina pertanian yang tidak memenuhi persyaratan sehingga

dilakukan tindakan karantina penahanan yaitu

Tabel 134. Tindakan Penahanan terhadap komoditi yang tidak memenuhi persyaratan karantina

Tanggal Wilker Kegiatan

29 Januari 2016

Pelabuhan Benoa

Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen :

1. Ayam buras 1 ekor dari Kendari BA KH 8a : 000026

2. Burung nuri 1 ekor dari kendari BA KH 8a : 000027

3. Madu dari NTT 140 kg, 70 kg dan 20 kg BA 8a : 000023, 000024 dan 000025

22 April 2016 Pelabuhan Benoa

Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen : Ayam buras 2 ekor dari Kendari BA KH 8a : 000065

21 Mei 2016 Pelabuhan Padang Bai

Pengawasan didermaga pelabuhan Padang Bai ditemukan ada komoditi tanpa dilengkapi dokumen : Ayam kampung 3 ekor tujuan Lombok sebanyak 3 ekor. BA KH 8a : 2016.1.021.03.8a.001161

3 Juni 2016 Pelabuhan Benoa

Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen : Ayam buras 4 ekor dari Sulawesi BA KH 8a : 000080,000081,000082

18 Juni 2016 Pelabuhan Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda

Page 212: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

Benoa dilengkapi dokumen :

1. Ayam kampung 3 ekor dari Sulawesi BA KH 8a : 000091

2. Tandung/tulang kerbau 15 pcs dari Sumba BA KH 8a : 000090

3.4.14. Kegiatan lainnya

Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan

apel pagi setiap hari senin yang dihadiri oleh pejabat struktural,

staf balai, wilker lingkup BKP Kelas I Denpasar. Apel dipimpin

oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar selaku

pembina apel. Petugas apel seperti MC dan komandan apel

dilakukan oleh staf balai, wilker Benoa dan wilker ngurah rai

secara bergilir.

Untuk meningkatkan kebugaran pegawai, Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan senam pagi setiap hari

jumat dengan mendatangkan instruktur senam. Peserta senam

adalah seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar dan Wilker terdekat

seperti Wilker Benoa, Wilker Ngurah Rai dan Wilker Padang Bai.

Page 213: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2016

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Alokasi Anggaran TA. 2016 sebesar Rp. 16.094.076.000,00,-

dengan realisasi belanja negara sebesar Rp. 15.644.971.245.00,-

atau mencapai 97.21 %.

2. Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2016 sebesar Rp

1.283.386.519,00 atau mencapai 109,22% dari estimasi

Pendapatan-LRA sebesar Rp1.175.000.000,00

3. Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per

31 Desember 2016 adalah sebanyak 110 orang

4. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural

Tahun 2019 sebanyak 19 orang

5. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016 sebanyak 4 orang

6. Pegawai yang pensiun / purna bakti sebanyak Tahun 2016

sebanyak 3 orang

7. Mutasi Pegawai pada tahun 2016 sebanyak 1 orang.

Page 214: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

8. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Impor Tahun 2016 terdapat

Peningkatan pada komoditi BAH (52,31%) dan HBAH (66,95%),

Sedangkan penurunan terjadi pada komoditi Hewan (100%),

unggas (31,31%) dan Benda Lain (100%),

9. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk ekspor

mengalami peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,93%),

HBAH (66,80%) dan Benda lain (87,50%). sedangkan Penurunan

terjadi pada komoditi Hewan (71,42%), Unggas (76,01%) dan

Serangga (54,11%),

10. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk

domestik masuk mengalami peningkatan terjadi pada komoditi

Hewan (56,52%), serangga (99,67%), BAH (50,51%) dan HBAH

(52,10%), sedangkan penurunan terjadi pada unggas (95%), dan

Benda lain (88,87%)

11. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk

pengeluaran domestik mengalami peningkatan terjadi pada

komoditi Hewan (50,60%), Unggas (50,44%), Serangga (56,67%),

BAH (53,17%) HBAH (57,03%) dan Benda lain (60,15%)

12. Kegiatan pemeriksaan laboratorium Karantina Hewan tahun 2016

untuk Uji TPC sebanyak 2,397 sampel, RBT sebanyak 219 sampel,

PUD sebanyak 440 sampel, telur cacing 236 sampel, HA/HI 88

sampel, Elisa Rabies 2 sampel, PCR 25 sampel.

Page 215: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

13. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Impor pada tahun

2016 mengalami penurunan sebesar 63 kali (19%) yaitu dari 385

kali menjadi 322 kali.

14. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Ekspor pada tahun

2016 menurun dibandingkan dengan 2015 yaitu sebanyak 431kali

(9 %) dari 4836 kali menjadi 4405 kali.

15. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan pemasuan antar area

tahun 2016 mengalami penurunan sebangak 270 kali (7 %) yaitu

dari 4185 kali menjadi 3915 kali

16. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Pengeluaran Domestik

pada Tahun 2016 mengalami peningkatan frekuensi kegiatan

sebanyak 843 kali (24%) yaitu dari 2672 kali menjadi 3517 kali.

17. Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melaksanakan pengujian

Serologi, Mikologi, Malakologi, Nematologi, Entomologi,

Biomolekuler, Gulma dan Akarologi dengan frekuensi pengujian

sebanyak 1.970 kali.

18. Karantina Tumbuhan selama tahun 2016 telah dilakukan tindakan

penahanan sebanyak 43 kali, tindakan penolakan 43 kali dan

tindakan pemusnahan 35 kali

19. Karantina Hewan selama tahun 2016 melakukan tindakan

penahanan 94 kali, penolakan 35 kali dan pemusnahan 54 kali

Page 216: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

20. Kegiatan Operasional Lainnya yang diselenggarakan BKP Kelas I

Denpasar adalah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK dan

Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK, Seminar

Regional Tahap II Pemantauan Daerah Sebar HPHK Wilayah Bali,

NTB dan NTT, Inhouse Training / Peningkatan Tenaga Fungsional

Karantina Hewan dan Tumbuhan, Pameran, Sosialisasi Karantina

Pertanian, Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait, Operasi

Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK, Akreditasi ISO/IEC

17025:2008 dan ISO 9001:2008, Apel serta Senam pagi bersama.

4.2. SARAN- SARAN

Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 kiranya

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Untuk mengoptimalkan pelayanan terkait dengan Tindakan

Karantina Pertanian dan untuk mewujudkan pelayan Prima

kepada masyarakat pengguna Jasa karantina maka

diharapkan untuk penambahan personil yang memiliki

tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan.

2. Perlu kegiatan Pelatihan untuk peningkatan pemahaman dan

penerapan atas uraian tugas tanggung jawab dan hasil kerja

yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya.

Page 217: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3. Diperlukan peningkatan kemampuan uji laboratorium bidang

molekuler baik peningkatan penggunaan metode dan

peralatan maupun dengan peningkatan kualitas SDM

petugas laboratorium

4. Dengan telah direakreditasi SNI ISO 17025:2008 d serta

penambahan ruang lingkup uji maka harus tepat

mempertahankan kualitas pengujian.

Page 218: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat Rahmat-Nya, sehingga Laporan Tahunan ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang Kegiatan

yang telah dilakukan BKP Kelas I Denpasar, baik kegiatan operasional

maup un non operasional pada Tahun 2016.

Penyusunan Laporan Tahunan bertujuan untuk melaporkan semua

kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar, selama kurun waktu satu tahun. Diharapkan laporan ini dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan operasional oleh Badan Karantina Pertanian di Masa yang akan

datang.

Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini belum sempurna,

untuk kesempurnaan laporan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat kosnstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata kami mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, yang pada gilirannya nanti dapat

menunjang kemajuan pelaksanaan perkarantinaan di masa yang akan

datang.

Denpasar, Januari 2017

Kepala Balai,

Drh. Saiful Muhtadin, MM

NIP. 19610815.199003.1.002

i

Page 219: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL..................................................................................... ......... v

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Tujuan ...................................................................................... 7

1.3. Keadaan Umum ........................................................................ 7

1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar ........ 7

1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar ......................................................................... 8

BAB II KEGIATAN 3 M .............................................................................. 10

2.1. Keuangan ................................................................................. 10

2.2. Kepegawaian ............................................................................. 23

2.3. Persediaan ................................................................................ 35

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL .......................................................... 109

3.1. Karantina Hewan .................................................................... 109

3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK yang Diimpor ....................................................... 109

ii

Page 220: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK yang Diekspor ..................................................... 112

3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK Domestik Masuk ................................................ 115

3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK Domestik Keluar ................................................. 118

3.1.5. Instalasi Karantina Hewan ............................................ 120

3.1.5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan ........................ 123

3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan ............................. 125

3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan ....................... 126

3.2. Karantina Tumbuhan .............................................................. 132

3.2.1. Impor ............................................................................ 133

3.2.2. Ekspor .......................................................................... 137

3.2.3. Antar Area Masuk ......................................................... 139

3.2.4. Antar Area Keluar ......................................................... 140

3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) ..... 142

3.2.6. Skim Audit Fumigasi dan Kemasan Kayu ISPM#15 ....... 144

3.2.7. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan 148

3.2.8. Kegiatan Intersepsi Laboratorium Karantina Tumbuhan .. 148

3.3. Pengawasan dan Penindakan ................................................ 158

3.4. Kegiatan Operasional Lainnya ................................................ 169

3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ......

Training Karantina Hewan............................................... 169

3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ......

Training Karantina Tumbuhan ....................................... 174

3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundakan Karantina Pertanian ... 176

iii

Page 221: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

3.4.4. Pameran ........................................................................ 181

3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar HPHK ................................. 186

3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan HPHK ............................. 189

3.4.7. Seminar Regional Pemantauan HPHK ........................... 191

3.4.8. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK.......................... 194

3.4.9.Seminar Daerah Pemantauan OPTK ............................... 196

3.4.10. Akreditasi Laboratorium............................................... 200

3.4.11. Akreditasi ISO 9001 : 2008 ........................................... 203

3.4.12. Kegiatan Rapat Koordinasi ......................................... 206

3.4.13. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK .... 208

3.4.14. Kegiatan Lainnya ......................................................... 212

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 213

4.1.Kesimpulan .............................................................................. 213

4.2. Saran-Saran ........................................................................... 216

LAMPIRAN - LAMPIRAN

iv

Page 222: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel. 1. Laporan realisasi anggaran ........................................................ 12

2. Neraca ...................................................................................... 13

3. Anggaran Perubahan ................................................................ 15

4. Rincian estimasi dan Realisasi Pendapatan ................................ 16

5. Perbandingan realisasi pendapatan ............................................ 17

6. Rincian pagu dan realisasi belanja ............................................. 17

7. Realisasi Belanja TA 2016 .......................................................... 18

8. Perbandingan realisasi Belanja ................................................. 19

9. Perbandingan belanja pegawai................................................... 20

10. Perbandingan belanja barang .................................................... 21

11. Perbandingan belanja modal peralatan dan mesin ..................... 22

12. Perbandingan belanja modal gedung dan bangunan ................. 23

13. Rekapitulasi personil.................................................................. 28

14. Kenaikan jabatan fungsional dan struktural ................................ 30

15. Kenaikan jabatan fungsional dan pengangkatan pertama ........... 32

16. Pengangkatan CPNS................................................................. 33

17.Proses Pegawai menjelang Purna Bakti ...................................... 33

18. Daftar mutasi pegawai .............................................................. 34

19. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ..................................... 34

20. Nilai BMN Gabungan ................................................................. 36

21. Saldo periode 2016 ................................................................... 38

22. Saldo persediaan ...................................................................... 39

23. Saldo barang konsumsi ............................................................ 41

v

Page 223: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

24. Barang untuk pemeliharaan ....................................................... 43

25. Saldo suku cadang .................................................................... 44

26. Saldo Bahan Baku .................................................................... 46

27. Saldo tanah ............................................................................... 47

28. Status kondisi tanah .................................................................. 48

29. Saldo tanah persil ...................................................................... 49

30. Status kondisi tanah persil ......................................................... 49

31. Saldo peralatan dan mesin ........................................................ 50

32. Mutasi nilai peralatan dan mesin ................................................ 51

33. Mutasi nilai peralatan dan mesin ................................................ 51

34. Kondisi peralatan dan mesin ...................................................... 53

35. Saldo alat besar ........................................................................ 54

36. Kondisi alat besar ........................................................... 54

37. Saldo alat angkut....................................................................... 55

38. Kondisi alat angkut .................................................................... 55

39. Saldo alat bengkel dan alat ukur ................................................ 56

40. Mutasi alat bengkel dan alat ukur ............................................... 56

41. Rincian data alat bengkel dan alat ukur ...................................... 57

42. Saldo alat pertanian................................................................... 57

43. Nilai alat pertanian ..................................................................... 58

44. Mutasi alat pertanian ................................................................. 58

45. Kondisi alat pertanian ................................................................ 58

46. Tabel alat kantor dan rumah tangga ........................................... 59

47. Mutasi penambahan dan pengurangan ...................................... 60

48. Mutasi alat kantor dan rumah tangga ......................................... 61

49. Kondisi alat kantor dan rumah tangga ........................................ 62

vi

Page 224: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

50. Saldo alat studio ........................................................................ 63

51. Mutasi tambah nilai alat studio ................................................... 64

52. Mutasi kurang nilai alat studio .................................................... 64

53. Mutasi tambah nilai alat studio ................................................... 64

54. Saldo alat kedokteran dan kesehatan......................................... 65

55. Mutasi nilai alat kedokteran dan kesehatan ................................ 65

56. Kondisi alat kedokteran ............................................................. 66

57. Saldo alat laboratorium .............................................................. 67

58. Mutasi tambah alat laboratorium ................................................ 67

59. Mutasi alat kedokteran ............................................................... 68

60. Kondisi alat kedokteran ............................................................. 68

61. Saldo alat persenjataan ............................................................. 69

62. Kondisi alat persenjataan........................................................... 69

63. Saldo komputer ......................................................................... 70

64. Mutasi tambah atas nilai komputer ............................................. 71

65. Mutasi kurang atas nilai komputer .............................................. 71

66. Rincian status kondisi komputer ................................................. 71

67. Saldo alat pengeboran............................................................... 72

68. Kondisi alat pengeboran ............................................................ 72

69. Alat keselamatan kerja .............................................................. 73

70. Rincian data alat keselamatan kerja ........................................... 73

71. Saldo peralatan produksi ........................................................... 74

72. Kondisi peralatan produksi ......................................................... 74

73. Gedung dan bangunan .............................................................. 75

74. Status kondisi gedung dan bangunan......................................... 78

75. Saldo gedung dan bangunan ..................................................... 79

vii

Page 225: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

76. Status dan kondisi gedung ......................................................... 81

77. Saldo tugu titik kontrol .............................................................. 82

78. Kondisi tugu titik kontrol ............................................................. 82

79. Saldo jalan dan jembatan ......................................................... 83

80. Kondisi jalan dan jembatan ........................................................ 84

81. Saldo jalan dan jembatan .......................................................... 85

82. Kondisi jalan dan jembatan ........................................................ 85

83. Saldo irigasi .............................................................................. 86

84. Kondisi irigasi ............................................................................ 86

85. Saldo bangunan air ................................................................... 87

86. Kondisi bangunan air ................................................................. 87

87. Saldo jaringan ........................................................................... 88

88. Kondisi Jaringan ........................................................................ 88

89. Saldo jaringan ........................................................................... 89

90. Kondisi jaringan ......................................................................... 89

91. Mutasi jaringan .......................................................................... 90

92. Mutasi aset tetap ....................................................................... 91

93. Rincian data aset tetap .............................................................. 91

94. Saldo bahan perpustakaan ........................................................ 92

95. Mutasi kurang atas nilai bahan perpustakaan ............................. 92

96. Rincian bahan perpustakaan ..................................................... 93

97. Saldo aset tetap ........................................................................ 93

98. Mutasi penambahan aset........................................................... 94

99. Saldo aset tetap ........................................................................ 96

100. Mutasi penambahan nilai aset .................................................. 97

101. Data aset tetap ........................................................................ 99

viii

Page 226: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

102. Barang milik negara ................................................................ 100

103. Perbandingan nilai barang milik negara .................................... 101

104. Perkembangan nilai BMN ........................................................ 102

105. Status penggunaan BMN ......................................................... 103

106. Status penggunaan BMN ......................................................... 103

107. Pengelolaan BMN.................................................................... 103

108. BMN Idle ................................................................................. 104

109. Daftar barang yang dihapuskan ............................................... 106

110. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Impor ........................ 111

111. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Ekspor ...................... 114

112. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Domestik Masuk ....... 116

113. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Domestik keluar ........ 119

114. Daftar IKH dan IKHP................................................................ 121

115. Daftar IKHP ............................................................................. 122

116. Daftar IKH dan IKHP yang masih dalam proses perpanjangan .. 123

117. Daftar tempat pemeriksaan ...................................................... 123

118. Perbandingan jumlah pemakaian dokumen utama KH .............. 125

119. Data pemeriksaan uji laboratorium KH ..................................... 126

120. Data pengujian TPC dan RBT .................................................. 129

121. Daftar pengujian parasit darah ................................................. 130

122. Data pengujian HA/HI .............................................................. 131

123. Data pengujian PCR AI ............................................................ 131

124. Resume Tindak Karantina Tumbuhan ...................................... 134

125. Perkembangan hasil pelaksanaan tindakan pemeriksaan KT .... 135

126. Daftar perusahaan fumigasi ..................................................... 145

127. Susunan tim sekretariat skim audit ........................................... 146

ix

Page 227: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

128. Daftar perusahaan penyedia jasa layanan sertifikasi................. 147

129. Penggunaan dokumen KH ....................................................... 148

130. Daftar pemeriksaan uji laboratorium KT.................................... 149

131. Hasil pemantauan OPTK ......................................................... 195

132. Hasil pemantauan OPT/OPTK ................................................. 199

133. Ruang lingkup akreditasi .......................................................... 201

134. Tindak penahanan ................................................................... 211

xi

x

Page 228: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan..................................... 24

2. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ................... 25

3. Komposisi pegawai berdasarkan pangkat .................................. 26

4. Komposisi pegawai berdasarkan kelompok umur ........................ 27

5. Data impor ................................................................................. 109

6. Data frekuensi impor .................................................................. 110

7. Data Ekspor ............................................................................... 112

8. Data frekuensi ekspor ................................................................ 113

9. Data domestik masuk ................................................................. 115

10. Data frekuensi domestik masuk .................................................. 116

11. Data Domestik keluar ................................................................ 118

12. Data Domestik Keluar .............................................................. 119

13. Data pemakaian dokumen ........................................................ 124

14. Analisis data pemakaian dokumen ............................................. 124

15. Proporsi tindakan karantina tumbuhan ....................................... 142

Page 229: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

LAPORAN TAHUNAN

TAHUN 2016

BALAI KARANTINA PERTANIA

Page 230: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/LAPORAN-TA... · 2020. 6. 8. · Laporan Tahunan TA. 2016 6 mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan

KELAS I DENPASAR

2017