Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tahunan TA. 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis
dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya
yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk
terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses
pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan
nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk
komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi
kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut
pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu
revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan,
revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya
manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan
petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan
target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,
(2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,
daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani.
Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa
Laporan Tahunan TA. 2016 2
sasaran dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang
dihadapi. Badan Karantina Pertanian telah menetapkan “Program
Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati” dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
operasional sebagai garda terdepan yang berada pada tempat-
tempat pemasukan/pengeluaran baik di Bandar Udara, Pelabuhan
Laut, penyeberangan atau pos lintas batas dalam melaksanakan
tindakan karantina untuk mencegah masuknya produk Pertanian
yang tidak sehat atau tidak memenuhi standart yang ditetapkan,
Badan Karantina Pertanian juga didukung oleh Balai Besar Uji
Standar dan Balai Uji Terap Teknik dan Metode sebagai UPT
pendukung dalam melakukan kajian, analisa resiko ataupun
diagnosa dalam pengambilan keputusan tindakan karantina.
Menyadari peran dan tanggung jawab serta tuntutan dari
pemangku kepentingan terkait operasional karantina Pertanian
diperlukan Petugas yang Tangguh, Tangap dan Tangkas dalam
memberikan pelayanan serta menterjemahkan isu-isu yang
berkembang sebagaimana tergambar sebagi berikut:
1. Pentingnya kemandirian pangan (beras, jagung, kedelai, gula dan
daging Sapi);
2. Peningkatan pengawasan pencegahan penyelundupan pangan;
3. Hambatan persyaratan teknis perdagangan;
4. Peraturan Pengkarantinaan yang tidak sesuai lagi dengan
perkembangan lingkungan stategis;
Laporan Tahunan TA. 2016 3
5. Belum efektifnya pengawasan karantina karena keterbatasan
SDM dan sarana prasarana;
6. Perubahan organisasi dan deliniasi kewenangan;
7. Pelayanan karantina yang belum efisien;
8. Penangan kasus penyelundupan dan pungutan liar.
Di era perdagangan bebas seperti saat ini peran karantina
akan semakin strategis, karantina merupakan instrumen yang diakui
oleh masyarakat dunia bagi setiap negara untuk mengendalikan
terhadap masuknya barang maupun produk impor. Oleh sebab itu
peran karantina perlu ditingkatkan dalam menghadapi semakin
besarnya volume barang impor dengan pemberlakukan perjanjian
perdagangan bebas. Melalui peran karantina berbagai potensi
kerugian akibat masuknya kuman maupun virus serta berbagai
barang terkontaminasi penyakit bisa dihindari. Bukan hanya kerugian
materiil, potensi kerugian juga bisa berupa berjangkitnya berbagai
penyakit menular (zoonosis).
Karantina Pertanian diamanahkan untuk menjaga
sumberdaya alam hayati dari ancaman dan gangguan Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tanaman Karantina (OPTK). Ancaman kelestarian dan keamanan
hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas
ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis, kestabilan ketahanan
pangan nasional dan kestabilan iklim pariwisata di Pulau Bali.
Dengan demikian Pemerintah Indonesia telah menetapkan pilihan
Laporan Tahunan TA. 2016 4
bahwa salah satu strategi di dalam melindungi kelestarian
sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan adalah melalui
“Penyelenggaraan Perkaratinaan Hewan dan Tumbuhan”
Sebagai daerah tujuan pariwisata, Bali hendaknya dapat
menciptakan suasana yang nyaman dan aman dari ancaman
organisme pengganggu tumbuhan dan penyakit hewan menular yang
ditularkan melalui hewan dan produk hewan (seperti Avian Influenza,
Rabies, Anthrax, Brucella dan PMK). Namun demikian Bali telah
dikejutkan dengan adanya penyakit Avian Influenza (AI) yang sangat
menguras perhatian, dana dan waktu. Seperti diketahui bahwa
penyakit AI merupakan penyakit unggas yang dapat menular ke
manusia khususnya sub tipe H5N1, dimana telah ditemukan adanya
kasus suspect flu burung pada manusia. Untuk hal tersebut Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar telah melakukan langkah-
langkah strategis dalam upaya menekan menyebar dan
berkembangnya penyakit AI melalui peningkatan pengawasan,
koordinasi dengan instansi terkait lainnya dan pelaksanaan public
awareness utamanya kepada masyarakat pesisir.
Dalam mendukung upaya pengendalian Avian Influenza di
Bali, Pemerintah Daerah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor : 44
Tahun 2005, melarang untuk sementara pemasukan dan transit
unggas dari luar pulau Bali serta didukung dengan adanya Peraturan
Bupati Jembrana No. 26 tahun 2007 tentang Penutupan Sementara
Pemasukan dan Pengeluaran Unggas di Kabupaten Jembrana.
Laporan Tahunan TA. 2016 5
Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut, petugas
karantina hewan dituntut dapat melaksanakan pengawasan yang
lebih ketat dan berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah,
terhadap kemungkinan masuknya unggas dan produk unggas secara
ilegal melalui pelabuhan laut, pelabuhan udara dan pelabuhan
penyeberangan yang menuju Bali.
Sementara kenyataan dilapangan masih ada ditangkap unggas
yang hendak diselundupkan melalui pelabuhan Gilimanuk dan
bahkan disinyalir ada unggas masuk secara ilegal dari Jawa yang
kemungkinan dimasukkan melalui pantai disepanjang pesisir Bali
Barat. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat belum
sepenuhnya memahami pentingnya tugas dan fungsi karantina
hewan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit hewan
khususnya penyakit AI yang dapat menular ke manusia.
Bali belum terbebas dari Penyakit Avian Influenza, tetapi pada
bulan Nopember 2008 terjadi kasus Rabies yang sangat meresahkan
masyarakat di Bali. Dengan ditetapkannya Propinsi Bali sebagai
daerah tertular Rabies maka Pemerintah Propinsi Bali menerbitkan
Peraturan Gubernur Bali Nomor : 88 Tahun 2008 tentang penutupan
sementara pemasukan dan / atau pengeluaran anjing, kucing, kera
dan hewan sebangsanya dari dan / atau ke Provinsi Bali pada
tanggal 1 Desember 2008. Adanya peraturan Gubernur Bali tersebut
sehingga Pemda Bali beserta jajarannya dan instansi terkait
termasuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar segera
Laporan Tahunan TA. 2016 6
mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan Rabies di Bali
seperti Pengawasan Maksimum Lalulintas Media Pembawa HPR dan
Public Awareness.
Tindakan karantina Pertanian harus dilaksanakan secara
profesional, didukung oleh sumber daya manusia yang handal,
sarana dan prasarana yang memadai, teknik metoda yang modern,
landasan peraturan perundang-undangan yang kuat dan masyarakat
yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tindakan karantina,
maka kita dapat melindungi masyarakat Bali dari ancaman masuknya
penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan.
Dengan kondisi yang demikian, seluruh petugas karantina
pertanian diharapkan dapat memberikan pelayanan tindakan
karantina secara profesional dengan mengedepankan pelayanan
prima, mengingat komoditas wajib periksa karantina hewan dan
karantina tumbuhan yang dilalulintaskan semakin beragam jenis dan
bentuknya. Oleh karena itu para petugas karantina diharapkan untuk
terus dapat menambah dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Laporan Tahunan TA. 2016 7
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan tahunan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang pencapaian pelaksanaan tugas
perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
tahun 2016 .
2. Memberikan gambaran tentang hambatan / permasalahan yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas perkarantinaan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
3. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan dalam
pengambilan keputusan pelaksanaan tindakan karantina
Pertanian baik bidang Karantina Hewan maupun Karantina
Tumbuhan.
4. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
operasional Tindakan Karantina dan Pengelolaan Keuangan,
Barang Milik Negara serta Sumber Daya Manusia.
1.3. Keadaan Umum
1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Pada tanggal 3 April 2008 Balai Karantina Hewan Kelas
I Ngurah Rai dan Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah
Rai berintegrasi menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang organisasi dan tata
Laporan Tahunan TA. 2016 8
kerja unit pelaksana teknis karantina pertanian. Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari 5 (lima)
Wilayah Kerja sebagai berikut:
1. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut Benoa
di Denpasar.
2. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Udara
Ngurah Rai di Badung.
3. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Gilimanuk di Jembrana.
4. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut
Celukan Bawang di Buleleng.
5. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Padang Bai di Karangasem.
1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar
Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan /OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 (Gambar
1.)
Laporan Tahunan TA. 2016 9
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
SEKSI KARANTINA TUMBUHAN
SEKSI KARANTINA HEWAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA
Laporan Tahunan TA. 2016 10
BAB II
KEGIATAN 3 M
2.1. KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan
ini meliputi:
I Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan
antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur
Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.283.386.519,00 atau
mencapai 109,22% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar
Rp1.175.000.000,00
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar
Rp15.644.971.245,00 atau mencapai 97,21% dari alokasi anggaran
sebesar Rp16.094.076.000,00.
Laporan Tahunan TA. 2016 11
II Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per
31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp.
66.099.014.319,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp.
777.794.645,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 65.320.056.174,00;
Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0,00; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp. 1.163.500,00. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-
masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 66.098.403.319,00.
III Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi
tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam
CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan
oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode
yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan
disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016
disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.
Laporan Tahunan TA. 2016 12
Tabel 1. Laporan realisasi anggaran Untuk periode yang berkahir 31 Desember 2016 dan 31 desember 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Uraian Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Anggaran Realisasi %. Realisasi
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara Bukan Pajak
B.1.1 1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22 1.042.678.969,00
Jumlah Pendapatan
1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22 1.042.678.969,00
BELANJA B.2
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
B.2.1 8.571.394.000,00 8.555.192.585,00 99,81 7.931.847.921,00
Belanja Barang B.2.2 6.135.756.000,00 5.705.334.649,00 92,99 6.458.069.351,00
Jumlah Belanja Operasi
14.707.150.000,00 14.260.527.234,00 96,96 14.389.917.272,00
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B.2.3 372.100.000,00 371.240.011,00 99,77 157.592.830,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B.2.4 1.014.826.000,00 1.013.204.000,00 99,84 2.062.444.360,00
Jumlah Belanja Modal
1.386.926.000,00 1.384.444.011,00 99,82 2.220.037.190,00
Jumlah Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21 16.609.954.462,00
Laporan Tahunan TA. 2016 13
Tabel 2. Neraca Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Uraian Catatan 31 Desember 2016
31 Desember 2015
ASET
Aset Lancar
Kas di Bendahara Penerimaan
C.1.1 5.571.650,00 3.103.090,00
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
C.1.2 2.884.992,00 13.299.808,00
Persediaan C.1.3 769.338.003,00 590.651.690,00
Jumlah Aset Lancar 777.794.645,00 607.054.588,00
Aset Tetap Tanah C.2.1 47.914.609.400,00 47.914.609.400,00 Peralatan dan Mesin C.2.2 12.112.562.388,00 12.525.741.062,00 Gedung dan Bangunan C.2.3 17.660.593.564,00 16.664.936.448,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 2.354.419.719,00 2.354.419.719,00
Aset Tetap Lainnya C.2.5 54.432.000,00 55.595.500,00
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
C.2.6 -9.638.562.067,00 -9.413.373.252,00
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
C.2.6 -3.269.892.076,00 -3.026.621.384,00
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.2.6 -1.868.106.754,00 -1.825.206.076,00
Jumlah Aset Tetap 65.320.056.174,00 65.250.101.417,00 Aset Lainnya
Aset Lain-lain C.3.1 785.582.185,00 0,00 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
C.3.2 -784.418.685,00 0,00
Jumlah Aset Lainnya 1.163.500,00 0,00 Jumlah Aset 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00
Ekuitas Ekuitas C.5.1 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00 Jumlah Ekuitas 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 66.099.014.319,00 65.857.156.005,00
Laporan Tahunan TA. 2016 14
IV. Catatan Atas Laporan Keuangan
A Penjelasan Umum
A.1. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Laporan Keuangan ini
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
(SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan
Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan
neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial
lainnya.
B Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
Selama periode berjalan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya
program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan
dan jenis belanja adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Anggaran Perubahan
Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi
Pendapatan
Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00
Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00
Belanja
Belanja Pegawai 8.428.647.000,00 8.571.394.000,00
Belanja Barang 7.124.539.000,00 6.135.756.000,00
Belanja Modal 1.186.288.000,00 1.386.926.000,00
Jumlah Belanja 16.739.474.000,00 16.094.076.000,00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp1.283.386.519,00 atau mencapai
109,22% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar
Rp1.175.000.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya
adalah sebagai berikut
Tabel 4. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Uraian 2016
Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan
0,00 25.281.350,00 0,00
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
0,00 2.716.350,00 0,00
Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.227.799.082,00 104,49
Pendapatan Lain-lain 0,00 30.306.087,00 0,00
Jumlah 1.175.000.000,00 1.283.386.519,00 109,22
Realisasi Pendapatan TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 23,09%
dibandingkan TA 2015 dikarenakan :
1. Diberlakukannya PP No. 35 tahun 2016 tentang kenaikan tarif
PNBP
2. Terjadinya peningkatan kegiatan operasioanl.
Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember 2015
.%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan
25.281.350,00 1.671.600,00 1.412,40
Pendapatan Jasa 1.227.799.082,00 1.039.649.372,00 18,10
Pendapatan Lain-lain 30.306.087,00 1.357.997,00 2.131,68
Jumlah 1.283.386.519,00 1.042.678.969,00 23,09
B.2 Belanja
Realisasi Belanja pada TA 2016 adalah sebesar
Rp15.644.971.245,00 atau 97,21% dari anggaran belanja sebesar
Rp16.094.076.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2016
Uraian 2016
Akun Belanja Anggaran Realisasi .%
Belanja Pegawai
8.571.394.000,00 8.556.118.094,00 99,82
Belanja Barang
6.135.756.000,00 5.705.334.649,00 92,99
Belanja Modal 1.386.926.000,00 1.384.444.011,00 99,82
Total Belanja Kotor
16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22
Uraian 2016
Akun Belanja Anggaran Realisasi .%
Pengembalian Belanja
-925.509,00 0.00
Total Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk tahun anggaran
2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk tahun anggaran 2016
Uraian 2016
Kegiatan Anggaran Realisasi .%
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22
Total Belanja Kotor 16.094.076.000,00 15.645.896.754,00 97,22
Pengembalian Belanja
-925.509,00 0.00
Total Belanja 16.094.076.000,00 15.644.971.245,00 97,21
Dibandingkan dengan Tahun 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
penurunan sebesar -5,81% dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan terjadinya penghematan dan pemblokiran
pada belanja barang non operasional.
Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember 2015
.%
Belanja Pegawai
8.555.192.585,00 7.931.847.921,00 7,86
Belanja Barang 5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66
Belanja Modal 1.384.444.011,00 2.220.037.190,00 -37,64
Total Belanja
15.644.971.245,00 16.609.954.462,00 -5,81
B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp8.555.192.585,00
dan Rp 7.931.847.921,00. Realisasi belanja TA 2016 mengalami
kenaikan sebesar 7,86% dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain
oleh:
1. Adanya pemberian gaji ke-14
2. Kenaikan pangkat PNS
3. Berubahnya status pegawai CPNS menjadi PNS
Tabel 9. Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember 2015
Naik (Turun)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
7.907.256.094,00 7.557.806.921,00 4,62
Belanja Lembur
648.862.000,00 374.041.000,00 73,47
Jumlah Belanja Kotor
8.556.118.094,00 7.931.847.921,00 7,87
Pengembalian Belanja Pegawai
-925.509,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja
8.555.192.585,00 7.931.847.921,00 7,86
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp5.705.334.649,00 dan Rp6.458.069.351,00. Realisasi belanja
barang TA 2016 mengalami penurunan sebesar -11,66% dari TA
2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya penghematan
dan pemblokiran pada belanja barang.
Tabel 10. Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember 2015
Naik (Turun)
%
Belanja Barang Operasional
1.261.443.991,00 1.064.599.172,00 18,49
Belanja Barang Non Operasional
477.567.700,00 762.597.850,00 -37,38
Belanja Barang Persediaan
916.601.350,00 778.529.380,00 17,74
Belanja Jasa 665.152.239,00 944.307.857,00 -29,56
Belanja Pemeliharaan
1.060.403.064,00 1.775.062.110,00 -40,26
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
1.324.166.305,00 1.132.972.982,00 16,88
Jumlah Belanja Kotor
5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66
Pengembalian Belanja Barang
0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja
5.705.334.649,00 6.458.069.351,00 -11,66
B.2.3 Belanja Modal Peralatan Dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp371.240.011,00 dan Rp157.592.830,00. Realisasi
Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 mengalami kenaikan
sebesar 135,57% dibandingkan TA 2015. Hal ini disebabkan antara
lain oleh semakin meningkatnya kegiatan operasional sehingga
diperlukan penambahan Peralatan dan Mesin untuk menunjang
kegiatan tersebut.
Tabel 11. Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember
2015
Naik (Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
371.240.011,00 157.592.830,00 135,57
Jumlah Belanja Kotor 371.240.011,00 157.592.830,00 135,57
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja 371.240.011,00 157.592.830,00 135,57
B.2.4 Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp1.013.204.000,00 dan Rp2.062.444.360,00. Realisasi
Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 mengalami
penurunan sebesar -50,87% dibandingkan TA 2015. Hal ini
disebabkan antara lain oleh :
1. Adanya penurunan pagu dibanding tahun 2015 sehingga
realisasinya juga akan menurun
2. Saran dan prasarana dirasa cukup sehingga belanja 53
gedung dan bangunan sedikit
Tabel 12. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2016
Realisasi 31 Desember 2015
Naik (Turun)
%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87
Jumlah Belanja Kotor
1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87
Pengembalian Belanja
0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja 1.013.204.000,00 2.062.444.360,00 -50,87
2.2. KEPEGAWAIAN
Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per
31 Desember 2016 adalah sebanyak 110 orang.
1. Komposisi Pegawai
a. Berdasarkan jabatan
Pejabat Struktural : 5 orang
Medik Veteriner : 19 Orang
Paramedik veteriner : 31 Orang
POPT Ahli : 15 orang
POPT Terampil : 12orang
Analis Kepegawaian Muda : 1 orang
Tenaga Administrasi : 27 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihak dalam
grafik 1. berikut ini :
Grafik 1. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Jabatan Tahun 2016
b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan :
Pasca sarjana (S2) : 25 orang
Sarjana (S1) : 25 orang
Diploma/III : 6 orang
SLTA : 54 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat
dilihat dalam grafik 2. berikut ini :
0
20
40
60
80
Jabatan
Pj.StrukturalPJ.FungsionalTG.Administrasi
Grafik 2. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
c. Berdasarkan Pangkat/Golongan/Ruang
Golongan IV : 22 orang
Golongan III : 60 Orang
Golongan II : 28 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan pangkat/Gol.Ruang dapat
dilihat dalam grafik 3. berikut ini :
0
10
20
30
40
50
60
Pendidikan
S2
S1
DIII
SLTA
SD
Grafik 3. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Pangkat/ Gol. RuangTahun 2016
d. Berdasarkan Kelompok Umur
Umur 21 – 25 tahun : 1 orang
Umur 26 - 30 tahun : 6 orang
Umur 31 – 35 tahun : 25 orang
Umur 36 – 40 tahun : 12 orang
Umur 41 – 45 tahun : 9 orang
Umur 46 – 50 tahun : 10 orang
Umur 51 – 55 tahun : 31 orang
Umur 56 – 60 tahun : 16 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan Kelompok Umur dapat
dilihat dalam grafik 4. berikut ini :
0
10
20
30
40
50
60
Pangkat
Gol.IVGol.IIIGol. II
Grafik 4. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan kelompok Umur Tahun 2016
Dengan berbagai komposisi pegawai Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat pengguna jasa karantina sebagai upaya dalam
memenuhi tuntutan masyarakat dan pelayanan prima serta
menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk melakukan perubahan
dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai salah
satu tuntutan reformasi birokrasi dalam memberikan pelayanan
yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akutabel dalam
melayani dan memperdayakan masyarakat. Semua itu tidak terlepas
dari jumlah dan kualitas SDM yang dibutuhkan.
Untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi tersebut bahwa
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar masih memerlukan
tambahan personil dalam memberikan pelayanan kepada
05
101520253035
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
Kelompok Umur
masyarakat pengguna Jasa Karantina berdasarkan Analisa Jabatan
dan Analisa Beban Kerja
Dengan demikian telah diusulkan jabatan dan personil yang
dibutuhkan seperti Tabel13. berikut :
Tabel 13. Rekapitulasi Personil BKP Kelas I Denpasar Tahun 2016.
No Jabatan Keadaan Saat ini
Keadaan yang
diinginkan
Kekurangan
1 Pejabat Strutural 5 5 0
2 Medik veteriner 17 32 15
3 POPT Ahli 15 30 15
4 Paramedik Veteriner 32 69 37
5 POPT Trampil 16 39 23
6 Pranata Komputer 0 2 2
7 Analis Kepegawaian Muda 1 1 0
8 Analis Kepegawaian Pelaksana 0 1 1
9 Analis Data dan Informasi (Khusus PPNS) 0 2 2
10 Analis Data dan Informasi 0 2 2
11 Pejabat Pengadaan Barang / Jasa 0 1 1
12 Arsiparis 0 1 1
13 Pranata Humas 0 1 1
14 Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 0 1 1
15 Bendahara Pengeluaran 1 1 0
16 Bendahara Penerima 1 1 0
17 Penyusun rencana Kegiatan 0 1 1
18 Penyusunan laporan 0 4 4
19 Pengadministrasian dan penyaji data 3 7 4
20 Petugas SAK 1 2 1
21 Petugas SIMAK BMN 1 2 1
22 Penata Usaha BMN 2 3 1
23 Verifikator Keuangan Penguji SPM 1 2 1
24 Verifikator Keuangan 1 2 1
25 Pembuat daftar Gaji 1 2 1
26 Pengadministrasian Keuangan 1 2 1
27 Pengelola Data PNBP 6 12 6
28 Pengadministrasian Kepegawaian 1 2 1
29 Pengadministrasian Umum 4 8 4
30 Pengelola Laboratorium 0 2 2
JUMLAH 110 240 130
Kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kepegawaian
selama Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :
1. Untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan Pegawai
Negeri Sipil maka setiap ada pelatihan baik yang
diselenggarakan di Pusat maupun di daerah senantiasa untuk
mengikuti pelatihan tersebut. Untuk jelasnya Pegawai Negeri
Sipil yang telah mengikuti Pelatihan tahun 2016 dapat dilihat
pada Lampiran 1.
2. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural
Tahun 2016 telah dapat diselesaikan sebagaimana pada tabel 14
berikut :
Tabel 14. Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural PNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016.
No Nama / Nip TMT Pangkat lama Pangkat Baru
1. Komang Eny Delinayawati,SP
Nip.19680604.199903.2.001
1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a
2. Dewa Nyoman Delanata,SP
Nip.19671231.199803.1.005
1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a
3 Ristono,SP
Nip.19730106.199903.1.001
1 April 2016 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a
4 Drh. Anak Agung Istri Agung Mirah Dwija
Nip.1985019.201101.2.009
1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III/b
Penata / III / c
5 Khairun Nisak Syahdu,SP
Nip.19840606.201101.2.015
1 April 2016 Penata Muda / III /a Penata Muda Tk.I / III / b
6 Gustion
Nip.19620811.198303.1.003
1 April 2016 Penata / III / c Penata Tk.I / III / d
7 Hasthi Triyani,SP
Nip.19830803.200912.2.004
1 April 2016 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b
8 I Wayan Agus Muliadi
Nip.19820806.200212.1.004
1 April 2016 Pengatur / II/c Pengatur Tk.I / II/d
9 Dony Martino Bachtiar
Nip.19760112.200604.1.011
1 April 2016 Pengatur Muda Tk.I / II / b
Pengatur /II/c
10 Drh. Gde Manik Eka Pramana
Nip.19840711.200912.1.005
1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III / b
Penata / III / c
11 Daryono
Nip.19800303.200912.1.002
1 April 2016 Pengatur Muda Tk.I / II / b
Pengatur / II / c
12 Irsan Nuhantoro,S.Si
Nip.19780613.200312.1.002
1 April 2016 Penata / III/ c Penata Tk.I / III/ d
13. Febri Eka Wijayanti,SP
Nip.19840209.201101.2.010
1 April 2016 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b
14. Ni Nengah Sariasih
Nip.19821001.200604.2.001
1 April 2016 Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II/ d
15. Drh. Ni Kadek Astari
Nip.197881103.201101.2.009
1 April 2016 Penata Muda Tk.I / III / b
Penata / III / c
16. I Ketut Suparma
Nip.19601231.198303.1.715
1 Oktober 2016 Penata / III / c Penata Tk.I / III / d
17. Drh.I Nyoman Merta
Nip.19690318.200312.1.003
1 Oktober 2016 Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a
18. Drh. Made Ary Anggreni Saraswati,M.Si
Nip.19790908.200312.2.004
1 Oktober 2016 Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a
19. Drh. I Nyoman Ludra,M.P
Nip.19651231.199503.1.001
1 Oktober 2016 Pembina / IV /a Pembina Tk.I / IV / b
3. Proses kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkat Pertama
Pejabat Fungsional , dalam kurun waktu Januari s/d Desember
2016 telah dapatdiselesaikan dan dapat dilihat pada tabel 15.
berikut :
Tabel 15. Kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkatan Pertama Pejabat Fungsional Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016
No. Nama / Nip TMT Jabatan
1. Komang Eny Delinayawati,SP
Nip.19680604.199903.2.001
1 Februari 2016 POPT Madya
2. Dewa Nyoman Delanata,SP,M.P
Nip.19671231.199803.1.005
1 Februari 2016 POPT Madya
3. Ristono,SP
Nip.19730106.199903.1.001
1 Februari 2016 POPT Madya
4. Ana Listiani
Nip.19820609.201403.2.001
1 Februari 2016 POPT Pelaksana
5. Drh. Made Ary Anggreni Saraswati,M.Si
Nip.19790908.200312.2.004
1 Februari 2016 Medik Veteriner Madya
6. Dimas Kurnia Putra Sulistya Pribadi,A.Md
Nip.19821126.201403.1.001
1 Februari 2016 POPT Pelaksana
7. Rini Anggraeni,A.Md
Nip. 19840525.201403.2.004
1 Juli 2016 POPT Pelaksana
8. Drh. I Nyoman Wijaya Kusuma Mitha
Nip.19631102.199303.1.001
13 September 2016
Medik Veteriner Madya
4. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri
Sipil sesuai dengan tabel 16 berikut :
No Nama TMT Surat Keputusan
1. Muh Hari Wahyudi Nip.19810131.201503.1.003
1 Juli 2016 Kepala Barantan No.54/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016
2. Rani Arnike Marcus,A.Md Nip.19900823.201503.2.002
1 Juli 2016 Kepala Barantan No.55/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016
3. Luh Putu Adi Trisnawati,S.Si Nip. 19820930.201503.2.002
1 Juli 2016 Kepala Barantan No.59/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016
4. Roji’in Nip. 19811206.201503.1.001
1 Juli 2016 Kepala Barantan No.53/Kpts/Kp.130/K.1/06/2016
5. Pegawai yang Pensiun/ Purna Bhakti sesuai dengan tabel 17
Tabel 17 Daftar Pegawai yang Menjelang Purna Bhakti No N A M A TMT SURAT
KEPUTUSAN 1 Ni Nyoman Budiasih
Nip. 19580421.197903.2.001
1 Mei 2016 000017/KEP/KV/12013/16
2. I Made Kardi Nip. 19580705.198003.1.004
1 Juli 2016 000018/KEP/KV/12013/16
3. I Gusti Putu Oka Sunarta Nip.19580622.198103.1.001
1 Juli 2016 000016/KEP/KV/12013/16
6. Mutasi Pegawai pada tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dapat dilihat pada tabel 18
sebagai berikut :
Tabel 18 Daftar Mutasi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016
No Nama / Nip Jabatan Lama Jabatan Baru
1 Drh. I Putu Gede Suwarjaya
Nip. 19650320.199203.1.002 Medik Veteriner pada SKP Kelas I Timika
Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar
7. Pada tahun 2016 pegawai yang kena hukuman disiplin sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
Tabel 19 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016. Yang dijatuhi hukuman disiplin
No Nama / Nip No. SK dan
Tanggal
Jenis Hukuman
8. Untuk meningkatkan disiplin Pegawai diupayakan berbagai cara yaitu
melaksanakan pengawasan intern , menggunakan absen Sidik Jari ,
memberikan peringatan baik lisan maupun secara tertulis bagi
Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, untuk tahun 2016
tidak ada pegawai yang mendapat hukuman/sangsi.
9. Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar Per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada
Lampiran 1.
10. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar Tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3. PERSEDIAAN
Laporan Barang Milik Negara Tahunan periode pelaporan
Tahun 2016 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek Barang
Milik Negara yang ditatausahakan dan dikelola oleh satuan kerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD).
Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan
Ekstrakomptabel) yang disajikan pada periode laporan Tahun 2016
adalah sebesar Rp.81.703.075.504 (Delapan Puluh Satu Milyar Tujuh
Ratus Tiga Juta Tujuh Puluh Lima Ribu Lima Ratus Empat Rupiah),
yang terdiri dari nilai Barang Milik Negara berupa saldo awal laporan
sebesar Rp.80.157.492.064 (Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Puluh
Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Enam Puluh Empat
Rupiah) yang merupakan nilai BMN gabungan periode sebelumnya
yang menjadi saldo awal laporan berjalan, serta nilai mutasi yang
terjadi selama periode pelaporan Tahun 2016 sebesar
Rp.1.545.583.440 (Satu Milyar Lima Ratus Empat Puluh Lima Juta
Lima Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Empat Puluh
Rupiah). Nilai mutasi Barang Milik Negara tersebut berasal dari
transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi Barang Milik
Negara yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahan
nilai Barang Milik Negara yang berasal dari perolehan dan/atau
penambahan Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan
APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-
keuangan merupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas
Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan selain APBN
periode tahun berjalan.
Tabel 20. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel) dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Uraian Saldo Awal Mutasi
Saldo Akhir Mutasi Tambah
Mutasi Kurang
Barang Persediaan
590.651.690 178.686.313 0 769.338.003
Tanah 47.914.609.400 0 0 47.914.609.400
Peralatan dan Mesin
12.577.079.307 371.240.011 806.161.580 12.142.157.738
Gedung dan Bangunan
16.665.136.448 1.013.204.000 17.546.884 17.660.793.564
Jalan dan Jembatan
628.547.458 0 0 628.547.458
Irigasi 1.688.448.761 0 0 1.688.448.761
Jaringan 37.423.500 0 0 37.423.500
Aset Tetap Lainnya
55.595.500 0 1.163.500 54.432.000
Konstruksi Dalam pengerjaan
0 1.013.204.000 1.013.204.000 0
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan
0 807.325.080 0 807.325.080
TOTAL 80.157.492.064 3.383.659.404 1.838.075.964 81.703.075.504
Selain memperoleh dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD), dalam periode pelaporan
Tahun 2016 ini juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07
(Belanja Subsidi) sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan BA 999.08 (Belanja
Lain-lain) sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
A. Ringkasan Barang Milik Negara Periode Tahun 2016
1. Saldo Awal Periode Tahun 2016 Nilai Barang Milik Negara per 31 Desember 2016 menurut Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD), adalah sebesar Rp.80.157.492.064
(Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Enam Puluh Empat Rupiah) yang terdiri
dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik
Negara yang Disajikan Dalam Neraca) sebesar Rp.80.105.953.819
(Delapan Puluh Milyar Seratus Lima Juta Sembilan Ratus Lima
Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Sembilan Belas Rupiah) dan nilai
Barang Milik Negara Ekstrakomptabel sebesar Rp.51.538.245
(Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Dua
Ratus Empat Puluh Lima Rupiah).
Tabel 21. Saldo Periode Tahun 2016
B. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2016
Mutasi Barang Milik Negara per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
B. 1. Persediaan
Saldo Persediaan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
Uraian Saldo Akhir Laporan Sebelumnya
Saldo Awal Laporan Berjalan Selisih
I. INTRAKOMPTABEL 80.105.953.819 80.105.953.819 0
Barang Persediaan 590.651.690 590.651.690 0 Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0
Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 12.525.741.062 0 Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 16.664.936.448 0
Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0 Irigasi 1.688.448.761 1.688.448.761 0
Jaringan 37.423.500 37.423.500 0 Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0
II. EKSTRAKOMPTABEL 51.538.245 51.538.245 0 Peralatan dan Mesin 51.338.245 51.338.245 0 Gedung dan Bangunan 200.000 200.000 0
III. GABUNGAN 80.157.492.064 80.157.492.064 0 Barang Persediaan 590.651.690 590.651.690 0
Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0 Peralatan dan Mesin 12.577.079.307 12.577.079.307 0
Gedung dan Bangunan 16.665.136.448 16.665.136.448 0 Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0
Irigasi 1.688.448.761 1.688.448.761 0 Jaringan 37.423.500 37.423.500 0 Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0
sebesar Rp.769.338.003 (Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan
Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Tiga Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.590.651.690 (Lima
Ratus Sembilan Puluh Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu
Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah), mutasi tambah sebesar
Rp.1.291.226.108 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Satu
Juta Dua Ratus Dua Puluh Enam Ribu Seratus Delapan Rupiah),
dan mutasi kurang sebesar Rp.1.112.539.795 (Satu Milyar
Seratus Dua Belas Juta Lima Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah). dan total mutasi
persediaan selama periode pelaporan sebesar Rp.178.686.313
(Seratus Tujuh Puluh Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh
Enam Ribu Tiga Ratus Tiga Belas Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 22. Saldo Persediaan
Kode - Uraian Saldo Awal Mutasi
Saldo Akhir Mutasi Tambah Mutasi Kurang
117111 Barang Konsumsi 205.499.090 998.094.908 434.255.995 769.338.003
117113 Bahan untuk Pemeliharaan
15.317.550 42.714.500 58.032.050 0
117114 Suku Cadang 342.008.050 205.727.500 547.735.550 0
117131 Bahan Baku 27.827.000 44.689.200 72.516.200 0
T O T A L 590.651.690 1.291.226.108 1.112.539.795 769.338.003
Penjelasan Barang Persediaan Usang dan Rusak
Total nilai Barang Persediaan dalam Kondisi Usang dan Rusak
periode pelaporan Tahun 2016 pada satuan kerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) adalah sebesar Rp.7.264.370
(Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh
Rupiah), yang terdiri dari Barang Persediaan Usang senilai
Rp.7.264.370 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tiga Ratus
Tujuh Puluh Rupiah), dan Barang Persediaan Rusak senilai Rp.0
(*** Nihil ***).
Penjelasan Mutasi Barang Persediaan
1. Barang Konsumsi
Saldo Barang Konsumsi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.769.338.003 (Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan
Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Tiga Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.205.499.090 (Dua
Ratus Lima Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu
Sembilan Puluh Rupiah), mutasi tambah selama periode
pelaporan sebesar Rp.998.094.908 (Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Delapan Juta Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus
Delapan Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.434.255.995 (Empat Ratus Tiga Puluh Empat Juta
Dua Ratus Lima Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Lima Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 23. Saldo Barang Konsumsi
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Barang Konsumsi adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Barang Konsumsi senilai
Rp.998.094.908 (Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta
Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Delapan Rupiah),
berasal dari:
1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 29.516.383
Uraian Nilai
A. Saldo Awal 205.499.090
B. Mutasi Tambah 998.094.908
Pembelian 625.387.100
Transfer Masuk 16.324.000
Koreksi Tambah 326.867.425
C. Mutasi Kurang - 434.255.995
Pemakaian - 426.991.625
Barang Usang -7.264.370
D. Saldo Akhir 769.338.003
2. Pembelian Rp.625.387.100
3. Transfer Masuk Rp. 16.324.000
4. Koreksi Tambah Rp.326.867.425
Mutasi kurang atas nilai Barang Konsumsi senilai
Rp.434.255.995 (Empat Ratus Tiga Puluh Empat Juta Dua Ratus
Lima Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima
Rupiah) berasal dari:
1. Pemakaian Rp.426.991.625
2. Barang Usang Rp. 7.264.370
2. Bahan untuk Pemeliharaan
Saldo Bahan untuk Pemeliharaan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2016 sebesar Rp.0 (*** Nihil ***). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp15.317.550 (Lima Belas Juta
Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.42.714.500(Empat Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Belas
Ribu Lima Ratus Rupiah), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.58.032.050 (Lima Pulub Delapan Juta
Tiga Puluh Dua Ribu Lima Puluh Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 24. Barang untuk Pemeliharaan
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Bahan untuk Pemeliharaan adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Bahan untuk Pemeliharaan senilai
Rp.42.714.500(Empat Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Belas
Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal dari:
1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 820.200
2. Pembelian Rp.41.646.800
3. Koreksi Tambah Rp. 247.500
Mutasi kurang atas nilai Bahan untuk Pemeliharaan senilai
Rp.58.032.050 (Lima Pulub Delapan Juta Tiga Puluh Dua Ribu
Lima Puluh Rupiah).berasal dari:
1. Pemakaian Rp.33.303.250.
2. Koreksi Kurang Rp.24.728.800
Uraian Nilai A. Saldo Awal 15.317.550 B. Mutasi Tambah 42.714.500 Pembelian 41.646.800 Koreksi Tambah 247.500 C. Mutasi Kurang -58.032.050 Pemakaian -33.303.250 Koreksi Kurang -24.728.800 D. Saldo Akhir 0
3. Suku Cadang
Saldo Suku Cadang pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.0(*** Nihil ***). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar Rp.342.008.050 (Tiga Ratus Empat Puluh Dua Juta
Delapan Ribu Lima Puluh Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.205.727.500 (Dua Ratus Lima
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah),
dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp.547.735.550 (Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh
Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Lima Puluh
Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 25. Saldo Suku Cadang
Uraian Nilai
A. Saldo Awal 342.008.050
B. Mutasi Tambah 205.727.500
Pembelian 204.878.250
C. Mutasi Kurang -547.735.550
Pemakaian -304.220.225
Koreksi Kurang -243.515.325
D. Saldo Akhir 0
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Suku Cadang adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Suku Cadang senilai Rp.205.727.500
(Dua Ratus Lima Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Lima
Ratus Rupiah),berasal dari:
1. Koreksi Penyesuaian Persediaan Rp. 849.250
2. Pembelian Rp.204.878.250
Mutasi kurang atas nilai Suku Cadang senilai Rp.547.735.550
(Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh
Lima Ribu Lima Ratus Lima Lima Puluh Rupiah)., berasal dari:
1. Pemakaian Rp.304.220.225.
2. Koreksi Kurang Rp.243.515.325
4. Bahan Baku
Saldo Bahan Baku pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.27.827.000 (Dua Puluh Tujuh Juta Delapan
Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.44.689.200 (Empat Puluh Empat
Juta Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus
Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp.72.516.200 (Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Belas
Ribu Dua Ratus Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 26. Saldo Bahan Baku
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Bahan Baku adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Bahan Baku senilai Rp.44.689.200
(Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan
Ribu Dua Ratus Rupiah), berasal dari:
1. Pembelian Rp.44.689.200.
Mutasi kurang atas nilai Bahan Baku senilai Rp72.516.200
(Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus
Rupiah), berasal dari:
1. Pemakaian Rp.13.645.400.
2. Koreksi Kurang Rp.58.870.800
Uraian Nilai
A. Saldo Awal 27.827.000
B. Mutasi Tambah 44.689.200
Pembelian 44.689.200
C. Mutasi Kurang -72.516.200
Pemakaian -13.645.400
Koreksi Kurang -58.870.800
D. Saldo Akhir 0
B. 2. Tanah
Saldo Tanah pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0
(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 27. Saldo Tanah
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Tanah.
Uraian Intrakompta bel
A. Saldo Awal 47.914.609.400
B. Mutasi Tambah 0
C. Mutasi Kurang 0
D. Saldo Akhir 47.914.609.400
Rincian data Tanah berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 28. Status kondisi tanah
Rincian mutasi Tanah per kelompok barang adalah sebagai
berikut:
Tanah Persil
Saldo Tanah Persil pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan
Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat
Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0
(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 66.109 47.914.609.400
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Tabel 29. Saldo Tanah Persil
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Tanah Persil.
Rincian data Tanah Persil berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 30. Tabel status kondisi tanah persil
B. 3. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.12.142.157.738 (Dua Belas Milyar Seratus
Uraian Intrakomptabel
A. Saldo Awal 47.914.609.400
B. Mutasi Tambah 0
C. Mutasi Kurang 0
D. Saldo Akhir 47.914.609.400
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 66.109 47.914.609.400
Rusak
Ringan
0 0
Rusak Berat 0 0
Empat Puluh Dua Juta Seratus Lima Puluh Tujuh Ribu Tujuh
Ratus Tiga Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari
saldo awal sebesar Rp.12.577.079.307 (Dua Belas Milyar Lima
Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu Tiga
Ratus Tujuh Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.371.240.011 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua
Ratus Empat Puluh Ribu Sebelas Rupiah), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.806.161.580 (Delapan
Ratus Enam Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Lima Ratus
Delapan Puluh Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 31. Saldo Peralatan dan Mesin
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai
Rp.371.240.011 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua Ratus
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 12.525.741.062 51.338.245 12.577.079.307
B. Mutasi Tambah 371.240.011 0 371.240.011 Pembelian 371.240.011 0 371.240.011
C. Mutasi Kurang -784.418.685 -21.742.895 -806.161.580
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-784.418.685 -21.742.895 -806.161.580
D. Saldo Akhir 12.112.562.388 29.595.350 12.142.157.738
Empat Puluh Ribu Sebelas Rupiah), berasal dari Pembelian
sebagai berikut :
Tabel 32. Tabel Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin
No Nama Barang Jumlah (Buah/Unit)
Nilai (Rp)
1 Penyemprot Tangan (Hand Spayer) 2 2.640.000 2 Rak Besi 2 4.180.000 3 Meja Kerja Kayu 5 73.938.000 4 Kursi Besi/Metal 16 17.952.000 5 Sice/ Sofa 1 14.560.000 6 Kursi FiberGlass/Plastik 10 7.370.000 7 AC Split 10 50.000.000 8 Alat Sidik Jari 2 5.149.476 9 Mesin Antrian 1 74.030.000 10 Kompor Gas 1 750.000 11 Camera Comference 1 1.822.048 12 Stabilizer 3 4.164.644 13 PC Unit 3 23.474.778 14 Printer (Peralatan Personal Komputer) 4 30.582.440 15 Server 3 60.626.625
J u m l a h 64 371.240.011
Mutasi kurang atas nilai Peralatan dan Mesin senilai
Rp.806.161.580 (Delapan Ratus Enam Juta Seratus Enam Puluh
Satu Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Rupiah), berasal dari
Penghentian Aset dari Penggunaan sebagai berikut :
Tabel 33. Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)
Nilai Revaluasi (Rp)
1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000 4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000
5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000
6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100
7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000 23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000 24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000 29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585 37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000 38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000 41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000 42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000
45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600 46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000 55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000 56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000
J u m l a h 412 806,161,580
Rincian data Peralatan dan Mesin berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 34. Tabel Kondisi Peralatan dan Mesin
Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per kelompok barang
adalah sebagai berikut:
3.01 Alat Besar
Saldo Alat Besar pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp) Baik 1.469 12.142.157.738 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 412 806.161.580
Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 35. Tabel Saldo Alat Besar
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Besar.
Rincian data Alat Besar berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 36. Tabel Kondisi Alat Besar
3.02 Alat Angkutan
Saldo Alat Angkutan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus
Delapan Puluh Dua Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 2.000.000 0 2.000.000 B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0 D. Saldo Akhir 2.000.000 0 2.000.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 1 2.000.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Dua
Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 37. Saldo Alat Angkutan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Angkutan.
Rincian data Alat Angkutan berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 38. Tabel Kondisi Alat Angkutan
3.03 Alat Bengkel Dan Alat Ukur
Saldo Alat Bengkel Dan Alat Ukur pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2016 sebesar Rp.114.047.000 (Seratus Empat
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 2.782.038.000 0 2.782.038.000 B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0 D. Saldo Akhir 2.782.038.000 0 2.782.038.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 64 2.782.038.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Belas Juta Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.118.692.000 (Seratus
Delapan Belas Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.4.645.000 (Enam Ratus Empat Puluh
Lima Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 39. Tabel Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Alat Bengkel Dan Alat
Ukur adalah sebagai berikut:
Mutasi kurang atas nilai Alat Bengkel Dan Alat Ukur senilai
Rp.4.645.000 (Enam Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah),
berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :
Tabel 40. Mutasi Alat Bengkel dan Alat Ukur
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 118.242.000 450.000 118.692.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -4.645.000 0 -4.645.000
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-4.645.000 0 -4.645.000
D. Saldo Akhir 113.597.000 450.000 114.047.000
Tabel 41. Rincian data Alat Bengkel Dan Alat Ukur berdasarkan status kondisinya
3.04 Alat Pertanian
Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.41.607.000 (Empat Puluh Satu Juta Enam
Ratus Tujuh Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.45.429.000 (Empat Puluh Lima Juta Empat
Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.2.640.000 (Dua Juta
Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.6.462.000 (Empat Ratus
Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).
Tabel 42. Tabel Saldo Alat Pertanian
Ju
Uraian Kuantitas (m2)
Nilai (Rp)
Baik 17 114.047.000 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 45.429.000 0 45.429.000 B. Mutasi Tambah
2.640.000 0 2.640.000
Pembelian 2.640.000 0 2.640.000 C. Mutasi Kurang -6.462.000 0 -6.462.000 Penghentian Aset Dari Penggunaan
-6.462.000 0 -6.462.000
D. Saldo Akhir 41.607.000 0 41.607.000
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat
Pertanian adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Pertanian senilai Rp.2.640.000
(Dua Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), berasal dari
Pembelian sebagai berikut :
Tabel 43. Tabel Nilai Alat Pertanian
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 2 2.640.000
Mutasi kurang atas nilai Alat Pertanian senilai Rp.6.462.000
(Empat Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah), berasal dari
Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :
Tabel 44. Tabel Mutasi Nilai Alat Pertanian
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6.462.000
Rincian data Alat Pertanian berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 45. Tabel Kondisi Alat Pertanian
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 20 41.607.000 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
3.05 Alat Kantor & Rumah Tangga
Saldo Alat Kantor & Rumah Tangga pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2016 sebesar Rp.1.941.375.075 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh
Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Lima Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.1.945.482.579 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan
Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.247.929.476 (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan
Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh
Enam Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.252.036.980 (Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga
Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 46. Tabel Alat Kantor dan Rumah Tangga
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.909.547.034 35.935.545 1.945.482.579
B. Mutasi Tambah 247.929.476 0 247.929.476
Pembelian 247.929.476 0 247.929.476
C. Mutasi Kurang -230.569.185 -21.467.795 -252.036.980
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-230.569.185 -21.467.795 -252.036.980
D. Saldo Akhir 1.926.907.325 14.467.750 1.941.375.075
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat
Kantor & Rumah Tangga adalah sebagai berikut:
Tabel 47. Mutasi Penambahan dan Pengurangan Nilai Alat Kantor dan Rumah Tangga
Mutasi tambah atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga senilai
Rp.247.929.476 (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan
Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Enam
Rupiah), berasal dari Pembelian antara lain :
Mutasi kurang atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga senilai
Rp.252.036.980 (Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Puluh
Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Rupiah), berasal dari
Penghentian Aset dari Penggunaan antara lain :
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Rak Besi 2 4.180.000 2 Alat Sidik Jari 2 5.149.476 3 Mesin Antrian 1 74.030.000 4 Meja Kerja Kayu 5 73.938.000 5 Kursi Besi/Metal 16 17.952.000 6 Sice/Sofa 1 14.560.000 7 Kursi Fiber Glas/Plastik 10 7.370.000 8 A.C Split 10 50.000.000 9 Kompor Gas 1 750.000
J u m l a h 48 247.929.476
Tabel 48. Mutasi Alat Kantor dan Rumah Tangga
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)
Nilai (Rp)
1 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000
2 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100
3 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 4 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 5 Lemari Kayu 8 944,625 6 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 7 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 8 Movitex Board 2 18,000,000 9 Mesin Absensi 1 11,471,000 10 Overhead Projector 2 21,772,000 11 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 12 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 13 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 14 Kursi Kayu 88 11,118,400 15 Sice 5 8,940,000 16 Meja Komputer 8 1,927,000 17 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 18 Sketsel 1 24,875,000
19 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000
20 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 21 Lemari Es 4 4,992,220 22 A.C. Split 7 36,288,000 23 Kipas Angin 3 458,800 24 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000 25 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 26 Reach In Frezzer 1 4,959,500 27 Kompor Minyak 2 796,000 28 Televisi 1 13,500,000 29 Loudspeaker 1 72,000 30 Wireless 1 2,700,000 31 Water Filter 1 4,375,000 32 Handy Cam 3 18,729,585
Jumlah 287 252.036.980
Rincian data Alat Kantor & Rumah Tangga berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 49. Tabel Kondisi Alat Kantor dan Rumah Tangga
3.06 Alat- Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
Saldo Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.215.780.731 (Dua Ratus Lima Belas Juta Tujuh Ratus
Delapan Puluh Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Satu Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.288.353.683
(Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Lima
Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.1.822.048 (Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Dua Ribu
Empat Puluh Delapan Rupiah), dan mutasi kurang selama
periode pelaporan sebesar Rp.74.395.000 (Tujuh Puluh Empat
Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Uraian Kuantitas
(m2) Nilai (Rp)
Baik 771 1.941.375.075 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Tabel 50. Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat
Studio, Komunikasi Dan Pemancar adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
senilai Rp.1.822.048 (Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Dua
Ribu Empat Puluh Delapan Rupiah), berasal dari Pembelian
sebagai berikut:
Tabel 51. Mutasi tambah nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)
Nilai (Rp)
1 Camera Comference 1 1.822.048 Mutasi kurang atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
senilai Rp.74.395.000 (Tujuh Puluh Empat Juta Tiga Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah), berasal dari Penghentian
Aset dari Penggunaan antara lain :
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 286.953.683 1.400.000 288.353.683
B. Mutasi Tambah 1.822.048 0 1.822.048
Pembelian 1.822.048 0 1.822.048
C. Mutasi Kurang -74.395.000 0 -74.395.000
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-74.395.000 0 -74.395.000
D. Saldo Akhir 214.380.731 1.400.000 215.780.731
Tabel 52. Mutasi kurang nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
No Nama Barang Jumlah Nilai Rp
1 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000
2 Camera Electronic 1 4,850,000 3 Slide Projector 2 17,184,000 4 Camera Film 1 3,189,000
5 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000
6 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 7 Facsimile 3 6,533,000 8 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000 Jumlah 30 74,395,000
Rincian data Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 53. Mutasi tambah nilai Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
3.07 Alat Kedokteran Dan Kesehatan
Saldo Alat Kedokteran Dan Kesehatan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2016 sebesar Rp.657.249.900 (Enam Ratus
Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu
Sembilan Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.661.607.500 (Enam Ratus Enam Puluh Satu
Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 59 215.780.731 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***),
dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp.4.357.600 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus
Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 54. Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Alat Kedokteran Dan
Kesehatan adalah sebagai berikut:
Mutasi kurang atas nilai Alat Kedokteran Dan Kesehatan senilai
Rp.4.357.600 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus
Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan
antara lain :
Tabel 55. Mutasi nilai Alat Kedokteran Dan Kesehatan
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600
2 Standar Waskom 5 1,325,000 3 Compressor 1 2,995,000 Jumlah 8 4,357,600
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 652.002.800 9.604.700 661.607.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -4.082.500 -275.100 -4.357.600
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-4.082.500 -275.100 -4.357.600
D. Saldo Akhir 647.920.300 9.329.600 657.249.900
Rincian data Alat Kedokteran Dan Kesehatan berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 56. Kondisi Alat Kedokteran dan Kesehatan
3.08 Alat Laboratorium
Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.5.224.628.948 (Lima Milyar Dua Ratus Dua
Puluh Empat Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu
Sembilan Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.5.333.208.304
(Lima Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Dua Ratus
Delapan Ribu Tiga Ratus Empat Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.4.164.644 (Empat Juta
Seratus Enam Puluh Empat Ribu Enam Ratus Empat Puluh
Empat Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.112.744.000 (Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus
Empat Puluh Empat Ribu Rupiah).
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 194 657.249.900
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 57. Saldo Alat Laboratorium
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai Alat
Laboratorium adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Laboratorium senilai Rp.4.164.644
(Empat Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Enam Ratus
Empat Puluh Empat Rupiah), berasal dari Pembelian sebagai
berikut:
Tabel 58. Mutasi Tambah Alat Laboratorium
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)
Nilai (Rp)
1 Stabilizer 3 4.164.644
Mutasi kurang atas nilai Alat Laboratorium senilai
Rp.112.744.000 (Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus Empat
Puluh Empat Ribu Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari
Penggunaan antara lain :
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304 B. Mutasi Tambah 4.164.644 0 4.164.644 Pembelian 4.164.644 0 4.164.644 C. Mutasi Kurang -112.744.000 0 -112.744.000
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-112.744.000 0 -112.744.000
D. Saldo Akhir 5.220.710.948 3.918.000 5.224.628.948
Tabel 59. Mutasi Alat Laboratorium
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 Microscope 9 34,218,000
2 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000
3 Generator 2 63,194,000 4 Personal Computer 1 6,939,000 5 Sprayer 1 495,000 Jumlah 23 112,744,000
Rincian data Alat Laboratorium berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 60. Kondisi Alat Laboratorium
3.09 Alat Persenjataan
Saldo Alat Persenjataan pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan
Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan Ratus
Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 231 5.224.628.948 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 61. Saldo Alat Persenjataan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Persenjataan.
Rincian data Alat Persenjataan berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 62. Kondisi Alat Persenjataan
3.10 Komputer
Saldo Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.1.047.119.084 (Satu Milyar Empat Puluh
Tujuh Juta Seratus Sembilan Belas Ribu Delapan Puluh Empat
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tiga
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 106.900.000 0 106.900.000 B. Mutasi Tambah
0 0 0
C. Mutasi Kurang
0 0 0
D. Saldo Akhir 106.900.000 0 106.900.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 3 106.900.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Empat
Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.114.683.843 (Seratus Empat Belas Juta Enam
Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Empat Puluh
Tiga Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.351.521.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Satu Juta
Lima Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 63. Saldo Komputer
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Komputer adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Komputer senilai Rp.114.683.843
(Seratus Empat Belas Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga
Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah), berasal dari
Pembelian sebagai berikut :
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.283.956.241 0 1.283.956.241
B. Mutasi Tambah 114.683.843 0 114.683.843
Pembelian 114.683.843 0 114.683.843
C. Mutasi Kurang -351.521.000 0 -351.521.000
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-351.521.000 0 -351.521.000
D. Saldo Akhir 1.047.119.084 0 1.047.119.084
Tabel 64. Mutasi tambah atas Nilai Komputer
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit)
Nilai (Rp)
1 PC Unit 3 23.474.778
2 Printer (Peralatan Personal Komputer) 4 30.582.440
3 Server 3 60.626.625
J u m l a h 10 114.683.843 Mutasi kurang atas nilai Komputer senilai Rp.351.521.000 (Tiga
Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Dua Puluh Satu Ribu
Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara
lain :
Tabel 65. Mutasi kurang atas Nilai Komputer
No Nama Barang Jumlah (Buah/unit) Nilai Rp
1 P.C Unit 17 166,700,000 2 Lap Top 9 102,399,000
3 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000
4 Server 2 29,616,000 5 Router 1 830,000 6 Modem 2 2,424,000 Jumlah 55 351,521,000
Rincian data Komputer berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 66. Rincian Status Kondisi Komputer
Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 103 1.046.136.084
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 1 983.000
3.11 Alat Pengeboran
Saldo Alat Pengeboran pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh
Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 67. Saldo Alat Pengeboran
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Pengeboran.
Rincian data Alat Pengeboran berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 68. Kondisi Alat Pengeboran
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 0 30.000 30.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 0 30.000 30.000
Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 2 30.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
3.12 Alat Keselamatan Kerja
Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta Delapan
Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta Delapan Puluh Dua
Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 69. Alat Keselamatan Kerja
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Keselamatan Kerja.
Tabel 70. Rincian data Alat Keselamatan Kerja berdasarkan status kondisinya
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 5.082.000 0 5.082.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 5.082.000 0 5.082.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 1 5.082.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
3.13 Peralatan Proses/produksi
Saldo Peralatan Proses/produksi pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2016 sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga
Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 71. Saldo Peralatan Produksi
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Peralatan Proses/produksi.
Rincian data Peralatan Proses/produksi berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 72. Kondisi Peralatan Produksi
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 4.300.000 0 4.300.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 4.300.000 0 4.300.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 2 4.300.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
B. 4. Gedung dan Bangunan
Saldo Gedung dan Bangunan pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.17.660.793.564 (Tujuh Belas Milyar
Enam Ratus Enam Puluh Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga
Ribu Lima Ratus Enam Puluh Empat Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.16.665.136.448 (Enam Belas
Milyar Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh
Enam Ribu Empat Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah), mutasi
tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.1.013.204.000
(Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat Ribu Rupiah),
dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam
Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 73. Gedung dan Bangunan
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 16.664.936.448 200.000 16.665.136.448
B. Mutasi Tambah 1.013.204.000 0 1.013.204.000
Pengembangan Melalui KDP
1.013.204.000 0 1.013.204.000
C. Mutasi Kurang -17.546.884 0 -17.546.884
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
-17.546.884 0 -17.546.884
D. Saldo Akhir 17.660.593.564 200.000 17.660.793.564
Mutasi tambah atas nilai Gedung dan Bangunan senilai
Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat
Ribu Rupiah), berasal dari:
1. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Celukan Bawang senilai
Rp.122.212.000 (Seratus dua puluh dua juta dua ratus dua
belas ribu rupiah)
2. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa senilai
Rp.202.143.000 (Dua ratus dua juta seratus empat puluh tiga
ribu rupiah)
3. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk
senilai Rp.120.402.000 (Seratus dua puluh juta empat
ratus dua ribu rupiah)
4. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Untuk Kandang
(Babi) senilai Rp.172.225.000 (Seratus tujuh puluh dua juta
dua ratus dua puluh lima ribu rupiah)
5. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Tempat
Kerja lainnya semi Permanen (Screenhouse) senilai
Rp.188.145.000 (Seratus delapan puluh delapan juta
seratus empat puluh lima ribu rupiah)
6. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Rumah
Negara senilai Rp.208.077.000 (Dua ratus delapan juta
tujuh puluh tujuh ribu rupiah)
Mutasi kurang atas nilai Gedung dan Bangunan senilai
Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam
Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah), berasal dari:
Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
sebagai berikut :
1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung
Laboratorium Permanen senilai Rp.12.670.757 (Dua belas
juta enam ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus lima puluh tujuh
rupiah).
2. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung
Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Padangbai senilai
Rp.781.987 (Tujuh ratus delapan puluh satu ribu sembilan
ratus delapan puluh tujuh rupiah).
3. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Parkir Terbuka
Semi Permanen senilai Rp.3.379.840 (Tiga juta tiga ratus
tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh
rupiah).
4. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Untuk
Kandang (Sapi) senilai Rp.714.300 (Tujuh ratus empat belas
ribu tiga ratus rupiah).
Rincian data Gedung dan Bangunan berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 74. Status Kondisi Gedung dan Bangunan
Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per kelompok barang
adalah sebagai berikut:
4.1 Bangunan Gedung
Saldo Bangunan Gedung pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.17.366.857.714 (Tujuh Belas
Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Lima
Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Empat Belas Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.16.371.200.598
(Enam Belas Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua
Ratus Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus
Empat Ribu Rupiah), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.17.546.884 (Tujuh Belas Juta Lima
Ratus Empat Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh
Empat Rupiah).
Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 85 17.333.567.564
Rusak Ringan 2 327.226.000 Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 75. Saldo Gedung dan Bangunan
Penjelasan mutasi penambahan dan pengurangan atas nilai
Bangunan Gedung adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai
Rp.1.013.204.000 (Satu Milyar Tiga Belas Juta Dua Ratus Empat
Ribu Rupiah), berasal dari:
1. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Celukan Bawang senilai
Rp.122.212.000 (Seratus dua puluh dua juta dua ratus dua
belas ribu rupiah)
2. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa senilai
Rp.202.143.000 (Dua ratus dua juta seratus empat puluh
tiga ribu rupiah)
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 16.371.000.598 200.000 16.371.200.598
B. Mutasi Tambah 1.013.204.000 0 1.013.204.000
Pengembangan Melalui KDP
1.013.204.000 0 1.013.204.000
C. Mutasi Kurang -17.546.884 0 -17.546.884
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
-17.546.884 0 -17.546.884
D. Saldo Akhir 17.366.657.714 200.000 17.366.857.714
3. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Kantor
Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk
senilai Rp.120.402.000 (Seratus dua puluh juta empat ratus
dua ribu rupiah)
4. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Untuk Kandang
(Babi) senilai Rp.172.225.000 (Seratus tujuh puluh
dua juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah)
5. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Tempat
Kerja lainnya semi Permanen (Screenhouse) senilai
Rp.188.145.000 (Seratus delapan puluh delapan juta seratus
empat puluh lima ribu rupiah)
6. Pengembangan Melalui KDP Bangunan Gedung Rumah
Negara senilai Rp.208.077.000 (Dua ratus delapan juta
tujuh puluh tujuh ribu rupiah)
Mutasi kurang atas nilai Bangunan Gedung senilai Rp17.546.884
(Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam Ribu Delapan
Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah), berasal dari:
Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
sebagai berikut :
1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung
Laboratorium Permanen senilai Rp.12.670.757 (Dua belas
juta enam ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus lima puluh tujuh
rupiah).
2. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Gedung
Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Padangbai senilai
Rp.781.987 (Tujuh ratus delapan puluh satu ribu sembilan
ratus delapan puluh tujuh rupiah).
3. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Parkir Terbuka
Semi Permanen senilai Rp.3.379.840(Tiga juta tiga ratus
tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh
rupiah).
4. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Bangunan Untuk
Kandang (Sapi) senilai Rp.714.300 (Tujuh ratus empat belas
ribu tiga ratus rupiah).
Rincian data Bangunan Gedung berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 76. Status dan Kondisi Gedung
4.2 Tugu Titik Kontrol/pasti
Saldo Tugu Titik Kontrol/pasti pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus
Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 74 17.039.631.714
Rusak Ringan 2 327.226.000 Rusak Berat 0 0
Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus
Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima
Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 77. Saldo Tugu Titik Kontrol/ pasti
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Tugu Titik Kontrol/pasti.
Rincian data Tugu Titik Kontrol/pasti berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 78. Kondisi Tugu Titik Kontrol/ pasti
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 293.935.850 0 293.935.850
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 293.935.850 0 293.935.850
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 11 293.935.850
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
B. 5. Jalan dan Jembatan
Saldo Jalan dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan
Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima
Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan Juta
Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima Puluh
Delapan Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 79. Saldo Jalan dan Jembatan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jalan dan Jembatan.
Rincian data Jalan dan Jembatan berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458
Tabel 80. kondisi Jakan dan Jembatan
Rincian mutasi Jalan dan Jembatan per kelompok barang adalah
sebagai berikut:
5.1 Jalan Dan Jembatan
Saldo Jalan Dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua
Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu
Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus
Dua Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu
Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***).
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp) Baik 53.167 628.547.458
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 81. Saldo Jalan dan Jembatan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jalan Dan Jembatan.
Rincian data Jalan Dan Jembatan berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 82. Kondisi Jalan dan Jembatan
B. 6. Irigasi
Saldo Irigasi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh
Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh
Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari
saldo awal sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus
Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan
Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 53.167 628.547.458
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil
***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 83. Saldo Irigasi
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Irigasi.
Rincian data Irigasi berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 84. Kondisi Irigasi
Rincian mutasi Irigasi per kelompok barang adalah sebagai berikut:
6.1. Bangunan Air
Saldo Bangunan Air pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.688.448.761 0 1.688.448.761
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761
Uraian Kuantitas (Unit)
Nilai (Rp)
Baik 30 1.485.972.061 Rusak Ringan 2 202.476.700 Rusak Berat 0 0
Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh
Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu
Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus
Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 85. Saldo Bangunan Air
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Bangunan Air.
Rincian data Bangunan Air berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Tabel 86. Kondisi Bangunan Air
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.688.448.761 0 1.688.448.761
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 30 1.485.972.061
Rusak Ringan 2 202.476.700 Rusak Berat 0 0
B. 7. Jaringan
Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh
Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat
Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil
***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 87. Saldo Jaringan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jaringan.
Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 88. Kondisi Jaringan
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500
Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 3 37.423.500
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Rincian mutasi Jaringan per kelompok barang adalah sebagai
berikut:
7.1 Jaringan
Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat
Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.37.423.500 (Tiga
Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima
Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 89. Saldo Jaringan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jaringan.
Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0 C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500
Tabel 90. Kondisi Jaringan
B. 8. Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.54.432.000 (Lima Puluh Empat Juta Empat Ratus
Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.1.163.500
(Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 91. Mutasi Jaringan
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Aset Tetap Lainnya
adalah sebagai berikut:
Uraian Kuantitas(m2) Nilai(Rp) Baik 3 37.423.500
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -1.163.500 0 -1.163.500
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-1.163.500 0 -1.163.500
D. Saldo Akhir 54.432.000 0 54.432.000
Mutasi kurang atas nilai Aset Tetap Lainnya senilai Rp1.163.500
(Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal
dari Penghentian Aset Tetap Lainnya dari Penggunaan antara
lain :
Tabel 92. Mutasi Aset Tetap
No Nama Barang Jumlah Nilai Rp 1 Monografi 87 1,163,500
JUMLAH 87 1,163,500
Tabel 93. Rincian data Aset Tetap Lainnya berdasarkan status kondisinya
Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya per kelompok barang adalah
sebagai berikut:
8.1. Bahan Perpustakaan
Saldo Bahan Perpustakaan pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2016 sebesar Rp.54.432.000 (Lima Puluh Empat
Juta Empat Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.55.595.500 (Lima
Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Lima
Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
Uraian Kuantitas(Unit) Nilai(Rp) Baik 35 54.432.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
pelaporan sebesar Rp.1.163.500 (Seratus Enam Puluh Tiga
Ribu Lima Ratus Rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 94. Saldo Bahan Perpustakaan
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Bahan Perpustakaan
adalah sebagai berikut:
Mutasi kurang atas nilai Bahan Perpustakaan senilai
Rp.1.163.500 (Seratus Enam Puluh Tiga Ribu Lima Ratus
Rupiah), berasal dari Penghentian Aset Tetap Lainnya dari
Penggunaan antara lain :
Tabel 95. Mutasi kurang atas Nilai Bahan Perpustakaan
No Nama Barang Jumlah Nilai Rp 1 Monografi 87 1,163,500
JUMLAH 87 1,163,500
Rincian data Bahan Perpustakaan berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -1.163.500 0 -1.163.500
Penghentian Aset Dari Penggunaan
-1.163.500 0 -1.163.500
D. Saldo Akhir 54.432.000 0 54.432.000
Tabel 96. Rincian Bahan Perpustakaan
B.9. Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
sebesar Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus
Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.807.325.080 (Delapan
Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan
Puluh Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 97. Saldo Aset Lainnya
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Aset Lainnya adalah
sebagai berikut:
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Baik 35 54.432.000
Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 0 0 0
B. Mutasi Tambah 785.582.185 21.742.895 807.325.080
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
785.582.185 21.742.895 807.325.080
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 785.582.185 21.742.895 807.325.080
Mutasi tambah atas nilai Aset Lainnya senilai Rp.807.325.080
(Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu
Delapan Puluh Rupiah), berasal dari Pembelian sebagai berikut :
Tabel 98. Mutasi Penambahan Aset Lainnya
No Nama Barang Jumlah Barang Nilai Revaluasi (Rp)
1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000
3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000
4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000
5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000
6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100
7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000
23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000
24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000
29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585
37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000
38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000
41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000
42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000
45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600
46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000
55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000
56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580
ASET TETAP LAINNYA 1 Monografi 87 1,163,500
JUMLAH 87 1,163,500
JUMLAH TOTAL 499 807,325,080
Rincian mutasi Aset Lainnya per kelompok barang adalah sebagai berikut:
9.1 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan
Saldo Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2016 sebesar Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga
Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.0 (*** Nihil ***),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.807.325.080 (Delapan Ratus Tujuh Juta Tiga Ratus Dua
Puluh Lima Ribu Delapan Puluh Rupiah), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 99. Saldo Aset Tetap
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Aset Tetap yang tidak
digunakan dalam operasi pemerintahan adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Aset Tetap yang tidak digunakan dalam
operasi pemerintahan senilai Rp.807.325.080 (Delapan Ratus
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 0 0 0
B. Mutasi Tambah 785.582.185 21.742.895 807.325.080
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
785.582.185 21.742.895 807.325.080
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 785.582.185 21.742.895 807.325.080
Tujuh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Delapan Puluh
Rupiah), berasal dari Penghentian Aset dari Penggunaan antara
lain :
Tabel 100. Mutasi Penambahan Nilai Aset Lainnya
No Nama Barang Jumlah Barang
Nilai Revaluasi (Rp)
1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000 2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000 3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000 4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000
5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000
6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100
7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625 10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000
23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000
24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800 28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000
29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000 30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000 32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585 37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000 38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000
41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000
42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000 44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000 45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600 46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000 49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000 50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000
55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000
56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580
ASET TETAP LAINNYA 1 Monografi 87 1,163,500
JUMLAH 87 1,163,500
JUMLAH TOTAL 499 807,325,080
Rincian data Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 101. Data Aset Tetap
C. Barang Milik Negara Pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.Kd) Per 31 Desember 2016
1. Barang Milik Negara Per Akun Neraca
Nilai Barang Milik Negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) PER 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp.66.090.758.589 (Enam Puluh Enam
Milyar Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Delapan
Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah), yang terdiri
dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik
Negara yang disajikan dalam Neraca) sebesar
Rp.66.090.557.677 (Enam Puluh Enam Milyar Sembilan Puluh
Juta Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Tujuh
Puluh Tujuh Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara
Ekstrakomptabel sebesar Rp.200.912 (Dua Ratus Ribu Sembilan
Ratus Dua Belas Rupiah).
Uraian Kuantitas (m2)
Nilai (Rp)
Baik 0 0 Rusak Ringan 0 0 Rusak Berat 499 807.325.080
Nilai Barang Milik Negara dimaksud disajikan berdasarkan
klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu:
Aset Lancar
* Persediaan
Aset Tetap
* Tanah
* Peralatan dan Mesin
* Gedung dan Bangunan
* Jalan, Irigasi, dan Jaringan
* Aset Tetap Lainnya
* Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Lainnya
* Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
* Aset Tak Berwujud
* Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
* Aset Yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional
Penyajian nilai Barang Milik Negara dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 102. Barang Milik Negara
Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp %
Aset Lancar 769.338.003 1,16 0 0,00 769.338.003 1,16
Persediaan 769.338.003 1,16 0 0,00 769.338.003 1,16
Aset Tetap 65.320.056.174 98,83 200.912 100,00 65.320.257.086 98,83
Tanah 47.914.609.400 72,50 0 0,00 47.914.609.400 72,50
2. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara pada Laporan
Barang dan Laporan Keuangan
Tabel 103. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara
Peralatan dan Mesin
12.112.562.388 18,33 29.595.350 14,731 12.142.157.738 18,37
Akumulasi Penyusutan
-9.638.562.067 -14,58 -29.530.850 -14,698 -9.668.092.917 -14,63
Gedung dan Bangunan
17.660.593.564 26,72 200.000 99,55 17.660.793.564 26,72
Akumulasi Penyusutan
-3.269.892.076 -4,95 -63.588 -31,65 -3.269.955.664 -4,95
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
2.354.419.719 3,56 0 0,00 2.354.419.719 3,56
Akumulasi Penyusutan
-1.868.106.754 -2,83 0 0,00 -1.868.106.754 -2,83
Aset Tetap Lainnya
54.432.000 0,08 0 0,00 54.432.000 0,08
Aset Lainnya 1.163.500 0,00 0 0,00 1.163.500 0,00
Aset Tetap yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional Pemerintah
785.582.185 1,19 21.742.895 10,822 807.325.080 1,22
Akumulasi Penyusutan
-784.418.685 -1,19 -21.742.895 -10,822 -806.161.580 -1,22
T O T A L 66.090.557.677 100,00 200.912 100,00 66.090.758.589 100,00
Uraian Neraca Laporan BMN Laporan Keuangan Selisih
Persediaan 769.338.003 769.338.003 0
Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0 Peralatan dan Mesin 12.112.562.388 12.112.562.388 0
Akumulasi Penyusutan -9.638.562.067 -9.638.562.067 0 Gedung dan Bangunan 17.660.593.564 17.660.593.564 0 Akumulasi Penyusutan -3.269.892.076 -3.269.892.076 0
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.354.419.719 2.354.419.719 0 Akumulasi Penyusutan -1.868.106.754 -1.868.106.754 0
Aset Tetap Lainnya 54.432.000 54.432.000 0
D. Informasi Barang Milik Negara Lainnya
Perkembangan Barang Milik Negara Perkembangan nilai Barang Milik Negara secara Gabungan
(Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel) selama Lima (5) periode
laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 104. Perkembangan Nilai Barang Milik Negara secara Gabungan
E. Informasi Pengelolaan Barang Milik Negara
1. Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara
Nilai Barang Milik Negara yang sudah dan belum ditetapkan status
penggunaannya sampai dengan Laporan Barang Pengguna Balai
Aset Tetap yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional Pemerintah
785.582.185 785.582.185 0
Akumulasi Penyusutan -784.418.685 -784.418.685 0
T O T A L 66.090.557.677 66.090.557.677 0
No. Periode Laporan Nilai
Barang Milik Negara Perkembangan
Rp % 1. Laporan BMN per 31
Desember 2016 66.090.758.589 250.005.482 0,38
2. Laporan BMN per 31 Desember 2015
65.840.753.107 656.249.695 1,01
3. Laporan BMN per 31 Desember 2014
65.184.503.412 2.815.762.249 4,51
4. Laporan BMN per 31 Desember 2013
62.368.741.163 2.200.014.579 3,01
5. Laporan BMN per 31 Desember 2012
73.018.497.262 0 0
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD)
per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 106. Status penggunaan barang milik negara
Beberapa penyebab Barang Milik Negara belum ditetapkan
statusnya penggunaannya adalah:
Terdapat 2 (dua) bidang Tanah masing 11.600 M2 dengan nilai
Rp.2.714.400.000 dan 14.200 M2 dengan nilai Rp.3.450.600.000
tersebut bersertifikat atas nama pemegang hak Pemerintah Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung berkedudukan di Denpasar
sehingga tidak bisa ditetapkan status penggunaan oleh pengelola
barang.
2. Pengelolaan Barang Milik Negara
Tabel 107. Pengelolaan Barang Milik Negara
No. Uraian Sudah Ditetapkan
Status Penggunaannya Rp
Belum Ditetapkan Status Penggunaannya
Rp
1. Tanah 3.451.767.950 6.165.000.000 2. Peralatan dan Mesin 12.577.079.307 371.240.011 3. Gedung dan Bangunan 17.660.793.564 0
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
2.355.719.719 0
5. Aset Tetap Lainnya 55.595.500 0
T O T A L 36.100.956.040 6.536.240.011
No. Uraian Penggunaan Pemanfaatan Pemindah- tanganan
Penghapusan Jumlah
1. Dalam proses pengajuan permohonan
1 1
3. Pengelolaan Barang Milik Negara Idle Tabel 108. Barang Milik Negara Idle
ke Pengguna Barang.
2. Dalam proses pengajuan permohonan ke Pengelola Barang.
1 1
3. Dalam proses Pengelola Barang.
1 1
4. Selesai di Pengelola Barang.
a. Dikembalikan.
b. Ditolak. c. Disetujui. 1 1
5. Dalam proses tindak lanjut Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.
1 1
6. Telah diterbitkan Keputusan dari Pengguna Barang.
13 3 16
7. Tindak lanjut oleh Kuasa Pengguna Barang.
1 1
8 Selesai serah terima.
1 1 2
No. Uraian Jumlah
1. Jumlah Barang Milik Negara yang teridentifikasi sebagai Barang Milik Negara Idle.
Nihil
F. Informasi Terkait BMN Yang Telah Diusulkan Penghapusannya
Kepada Pengelola Barang
1. Daftar barang hilang yang telah diusulkan penghapusannya
kepada Pengelola Barang
Tidak terdapat Barang Milik Negara Hilang yang telah diusulkan
penghapusannya kepada Pengelola Barang pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
2. Daftar barang dengan kondisi Rusak Berat yang telah
diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang
Barang Milik Negara yang kondisi Rusak Berat telah diusulkan
dan sudah dalam proses penghapusannya kepada Pengelola
Barang pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
2. Ditetapkan sebagai Barang Milik Negara Idle oleh Pengelola.
Nihil
3. Pemberitahuan bukan sebagai Barang Milik Negara Idle oleh Pengelola.
Nihil
4. Telah diterbitkan Keputusan Penghapusan oleh Pengguna.
Nihil
5. Selesai serah terima kepada Pengelola. Nihil
T O T A L Nihil
Tabel 109. Daftar barang yang dihapuskan
No Nama Barang Jumlah Barang
Nilai Revaluasi (Rp)
1 2 3 4 1 Scanner (Universal Tester) 1 3,464,000
2 Timbangan Bbi Capasitas 100 Kg 1 1,011,000
3 Timbangan Cepat Capasitas 200 Kg 1 170,000
4 Penyemprot Mesin (Power Sprayer) 6 6,462,000
5 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 1 244,000
6 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) 1 225,100
7 Mesin Fotocopy Folio 1 18,462,000 8 Lemari Besi/Metal 10 7,966,800 9 Lemari Kayu 8 944,625
10 Filing Cabinet Besi 12 1,516,000 11 Papan Visual/Papan Nama 3 3,000,000 12 Movitex Board 2 18,000,000 13 Mesin Absensi 1 11,471,000 14 Overhead Projector 2 21,772,000 15 Perkakas Kantor Lainnya 14 1,515,000 16 Meja Kerja Kayu 48 8,061,250 17 Kursi Besi/Metal 40 8,393,600 18 Kursi Kayu 88 11,118,400 19 Sice 5 8,940,000 20 Meja Komputer 8 1,927,000 21 Tempat Tidur Kayu 10 900,000 22 Sketsel 1 24,875,000
23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 1 925,000
24 Mesin Pemotong Rumput 5 14,149,100 25 Lemari Es 4 4,992,220 26 A.C. Split 7 36,288,000 27 Kipas Angin 3 458,800
28 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 97,000
29 Cold Storage (Alat Pendingin) 1 663,000
30 Reach In Frezzer 1 4,959,500 31 Kompor Minyak 2 796,000
32 Televisi 1 13,500,000 33 Loudspeaker 1 72,000 34 Wireless 1 2,700,000 35 Water Filter 1 4,375,000 36 Handy Cam 3 18,729,585
37 Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 11,693,000
38 Camera Electronic 1 4,850,000 39 Slide Projector 2 17,184,000 40 Camera Film 1 3,189,000
41 Intermediate Telephone/Key Telephone 1 1,030,000
42 Handy Talky (HT) 16 23,250,000 43 Facsimile 3 6,533,000
44 Unit Tranceiver UHF Stationary 2 6,666,000
45 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2 37,600
46 Standar Waskom 5 1,325,000 47 Compressor 1 2,995,000 48 Microscope 9 34,218,000
49 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika) 10 7,898,000
50 Generator 2 63,194,000 51 Personal Computer 1 6,939,000 52 Sprayer 1 495,000 53 P.C Unit 17 166,700,000 54 Lap Top 9 102,399,000
55 Printer (Peralatan Personal Komputer) 24 49,552,000
56 Server 2 29,616,000 57 Router 1 830,000 58 Modem 2 2,424,000 412 806,161,580
ASET TETAP LAINNYA
87 Monografi 87 1,163,500 JUMLAH 87 1,163,500
JUMLAH TOTAL 499 807,325,080
G. BMN Berupa Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS)
Tidak terdapat Barang Milik Negara yang masuk sebagai Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) pada
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2016
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
3.1. KARANTINA HEWAN
Kegiatan pelayanan operasional Karantina Hewan dilakukan di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan di seluruh wilayah
kerja BKP. Denpasar meliputi kegiatan :
3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
yang diimpor.
Kegiatan impor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara
Ngurah Rai dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa. Berdasarkan
data impor pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun
2016 terdiri dari Unggas, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal
Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai
Grafik 5. sebagai berikut :
Grafik 5. Data impor tahun 2016
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
Unggas BAH HBAHJumlah 10.552 131.559 213.266 Frekuensi 2 106 46
Analisis terkait data grafik tersebut di atas menunjukkan
frekuensi kegiatan impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar adalah : Unggas (1%), BAH (69%) dan HBAH (30%)
sesuai (Grafik 6)
Grafik 6. Data Frekuensi Import Tahun 2016
Pada Tahun 2016 tindakan karantina impor mengalami
Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun
2015. Peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,31%) dan HBAH
(66,95%), Sedangkan penurunan terjadi pada komoditi Hewan
(100%), unggas (31,31%) dan Benda Lain (100%), sesuai tabel 110
sebagai berikut.
Unggas1%
BAH69%
HBAH30%
Tabel 110. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Impor pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
KOMODITI
2015 2016
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 148 1 0 0
Unggas 23.080 4 10.522 2
BAH 119.893 88 131.559 106
HBAH 105.255 37 213.266 46
BENDA LAIN 876 2 0 0
Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan
impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Tindakan
Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen
seperti Sertifikat Kesehatan Hewan, Sertifikat sanitasi produk dari
Dokter Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat
Persetujuan Pemasukan Hewan, Surat Persetujuan Masuk Produk
Hewan dari Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk, Surat
Rekomendasi Pemasukan Hewan, Surat Rekomendasi Pemasukan
Produk Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil
Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan
(IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan
pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total Plate
Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar. Khusus untuk
daging import secara berkala selain dilakukan uji TPC, juga
dilakukan uji terhadap hormon dan residu antibiotika dilakukan di
Laboratorium Balai Besar Uji Standar Jakarta. Pada tahun 2016,
terdapat juga kegiatan impor yang tidak dilengkapi dokumen
persyaratan sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan,
penolakan dan pemusnahan.
3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
yang diekspor.
Kegiatan ekspor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara
Ngurah Rai, Wilayah kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah
Kerja Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data ekspor pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016 terdiri dari
Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal
Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai
Grafik 7. sebagai berikut.
Grafik 7. Data ekspor tahun 2016
-5.000
10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000
Hewan Unggas Serangga BAH HBAH Benda Lain
Jumlah 552 142 35.440 8.894 9.208 7 Frekuensi 7 16 48 61 69 2
Analisis data grafik di atas tersebut menunjukkan frekuensi
kegiatan ekspor yaitu hewan (3%), unggas (11,5%), Serangga
(30,5%), BAH (30%), HBAH (34%) dan Benda Lain (0,5%) sesuai
grafik 8 sebagai berikut.
Grafik 8. Data Frekuensi Ekspor Tahun 2016
Pada tahun 2016 tindakan Karantina ekspor mengalami
Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun
2015. Peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,93%), HBAH
(66,80%) dan Benda lain (87,50%). sedangkan Penurunan terjadi
pada komoditi Hewan (71,42%), Unggas (76,01%) dan Serangga
(54,11%), sesuai tabel 111 sebagai berikut.
Hewan3%
Unggas11,5%
Serangga30,5%
BAH30%
HBAH34%
Benda Lain0,5%
Tabel 111. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Hewan yang diekspor pada Tahun 2015 dan tahun 2016.
KOMODITI
2015 2016
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 1.380 6 552 7
Unggas 450 22 142 16
Serangga 41.800 58 35.440 48
BAH 7.907 61 8.894 61
HBAH 4.576 42 9.208 69
Benda lain 1 1 7 3
Dalam upaya mencegah keluarnyanya HPHK melalui
kegiatan ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Tindakan Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan
dokumen seperti CITES, Surat Persetujuan Angkut Satwa dari Balai
Konservasi Sumber Daya Alam, Surat Persetujuan Pengeluaran
BAH/HBAH dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Bali. Untuk ekspor unggas (burung) dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan uji PCR, sedangkan Bahan Asal Hewan dan
Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi Karantina Produk
Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu
dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total
Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar.
3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
Domestik Masuk
Kegiatan domestik masuk dilakukan di Wilayah Kerja Bandar
Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa dan
Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk. Berdasarkan
data domestik masuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar tahun 2016, terdiri dari Hewan, Unggas, Serangga,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda lain (data
terlampir pada lampiran 2), sesuai grafik 9 sebagai berikut.
Grafik 9. Data Domestik Masuk Tahun 2016
Analisis terkait data tersebut menunjukkan kegiatan
domestik masuk adalah hewan (15%), unggas (11%), serangga
(1%), Bahan Asal Hewan 48%), Hasil Bahan Asal Hewan (16%),
Benda lain (9%) sesuai pada grafik 10 sebagai berikut.
-
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
40.000.000
Hewan Unggas Serangga
BAH HBAH Benda Lain
Jumlah 30.219 10.805.5 309 36.574.5 1.862.71 3.848.41Frekuensi 1.219 876 41 3.794 1.244 729
Grafik 10. Data Frekuensi Domestik Masuk Tahun 2016
Pada tahun 2016 tindakan karantina domestik masuk
mengalami paningkatan dan penurunan dibandingkan tahu 2015.
Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan (56,52%), serangga
(99,67%), BAH (50,51%) dan HBAH (52,10%), sedangkan
penurunan terjadi pada unggas (95%), dan Benda lain (88,87%),
sesuai Tabel 112 sebagai berikut.
Tabel 112. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi
Karantina Domestik Masuk pada Tahun 2015 dan Tahun 2016
KOMODITI
2015 2016
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 23.244 1.107 30.219 1.219
Unggas 12.321.537 1.019 10.805.586 876
Hewan15%
Unggas11%
Serangga1%
BAH48%
HBAH16%
Benda Lain9%
Serangga 1 1 309 41
BAH 36.355.853 2.863 36.574.573 3794
HBAH 1.712.957 1.291 1.862.711 1.244
Benda Lain 30.709.855 1.802 3.848.411 729
Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan
domestik masuk di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pemasukan 2
ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan
dengan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen seperti
Sertifikat Kesehatan Hewan yang diterbitkan oleh dokter hewan
karantina pada tempat pemasukan/pengeluaran, Sertifikat Sanitasi
Produk Hewan, Surat Keterangan Untuk Benda Lain dari Dokter
Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat Persetujuan
Pemasukan Hewan/BAH/HBAH dari Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal
Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi
Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan
karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya
dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina
Denpasar. Pada tahun 2016, terdapat juga kegiatan Dokumen
masuk yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga
dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan
pemusnahan.
3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
Domestik Keluar.
Kegiatan domestik keluar dilakukan di Wilayah Kerja Bandar
Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah
Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Wilayah Kerja
Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja Kantor Pos
Denpasar. Berdasarkan data domestik keluar pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016, jenis komoditi yang keluar
terdiri dari Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil
Bahan Asal Hewan, Benda Lain. (data terlampir pada lampiran 2),
sesuai grafik 11 sebagai berikut.
Grafik 11. Data Domestik Keluar Tahun 2016
Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi
kegiatan domestik keluar adalah: Hewan (42%), Unggas (16%),
-
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
Hewan Unggas Serangga
BAH HBAH Benda Lain
Jumlah 68.097 12.367.9 34 8.434.46 2.287.39 80 Frekuensi 5.063 1.896 13 3.126 2.013 47
Serangga (0,1%), Bahan Asal Hewan (26%), Hasil Bahan Asal
Hewan (16%), dan Benda lain (0,4%) sesuai grafik 12 sebagai
berikut.
Grafik 12. Data Domestik Keluar Tahun 2016
Pada tahun 2016 tindakan karantina domestik keluar
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Peningkatan
terjadi pada komoditi Hewan (50,60%), Unggas (50,44%),
Serangga (56,67%), BAH (53,17%) HBAH (57,03%) dan Benda lain
(60,15%), sesuai pada tabel 113
Tabel 113. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Keluar pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
KOMODITI
2015 2016
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 66.503 4.815 68.097 5.063
Hewan42%
Unggas16%
Serangga0,1%
BAH26%
HBAH16%
Benda Lain0,4%
Unggas 12.156.341 1.590 12.367.997 1.896
Serangga 26 24 34 13
BAH 7.428.992 2,813 8.434.465 3.126
HBAH 1.723.518 1,976 2.287.398 2.013
Benda Lain 53 39 80 47
Dalam upaya mencegah keluarnya HPHK melalui kegiatan
domestik keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pengeluaran 2
ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan
dengan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen seperti, Surat
Persetujuan Pengeluaran Hewan/BAH/HBAH dari Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk
Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di
Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa.
Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan
selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium
Karantina Denpasar. Pada tahun 2016, terdapat juga kegiatan
Dokumen keluar yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan
sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan
pemusnahan.
3.1.5. INSTALASI KARANTINA HEWAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.
70/Permentan/KR.100/12/2015 tentang Instalasi Karantina Hewan,
untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit
hewan karantina maka setiap pemasukan atau pengeluaran hewan,
bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan wajib dilakukan
tindakan karantina. Tindakan Karantina tersebut dilakukan di
Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan
milik pemerintah atau ditempat pemilik yang telah ditetapkan oleh
Badan Karantina Pertanian.
Pada tahun 2016 terdapat 11 (Sebelas) Instalasi Karantina
Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan yang telah
ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian (Tabel 81), 4 (empat)
Tempat Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang ditetapkan
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, 8 (delapan)
Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan
yang masih dalam proses perpanjangan, serta . 3 (tiga) Tempat
Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang masih dalam proses
perpanjangan.
Tabel 114. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Instalasi Karantina Produk Hewan (IKPH) yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian Tahun 2016
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Taman Safari Indonesia II
139/KH.340/L.11B/02/2014 (IKH Permanen)
07 Pebruari 2014
2 CV. Bali Harmoni (Bali Zoo)
572/Kpts/KH.040/L/07/2014 (IKH Permanen)
01 Juli 2014
3 PT. Taman Burung Citra Bali Inter (Bali Bird Park)
1054/Kpts/KH.040/L/11/2014 (masa berlaku IKH 3 Tahun)
20 Nopember 2014
4 PT. Reza Perkasa 1825/Kpts/KR.130/L/11/2015 ( masa berlaku IKH 3 Tahun)
20 November 2015
5 PT. Alam Boga Internusa
176/KH.340/L.11B/02/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
12 Pebruari 2015
6 PT. Lotustrad 331/Kpts/KH.040/L/03/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
23 Maret 2015
7 CV. Bayu Lestari 428/Kpts/KH.040/L/04/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
09 April 2015
8 PT. Aromaduta Rasaprima
795/KPTS/KR.130/L/5/2016 (masa berlaku IKPH 3 tahun)
30 Mei 2015
9 PT. Classic Fine Foods Indonesia
861/Kpts/KH.040/L/06/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
07 Juni 2015
10 PT. Canning Indonesi Products
850/Kpts/KH.040/L/07/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
03 Juli 2015
11 CV. Megah Food Trading
1156/KPTS/KR.120/L/8/2016 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
09 Agustus 2016
Tabel. 115. Daftar Instalasi Karantina Hewan Produk Hewan (IKPH) yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Satria Pangan Sejati
600/KH.220/L.11.B/02/2016 17 Pebruari 2016
2 PT. Classic Fine Foods Indonesia
801/KH.220/L.11.B/02/2016 (masa berlaku IKPH Keju 1 Tahun)
21 Pebruari 2016
3 PT. Bahana Gourmet Indonesia
3230/KH.220/K.11.B/12/2016 (masa berlaku IKPH 1 Tahun)
05 Desember 2016
Tabel 116. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH dan IKPH) yang masih dalam Proses perpanjangan
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Ikas Amboina 645/kpts/KH.040/L.05/2012 05 Mei 2012
2 PT. Bali Kulina Utama 1.q/Kpts/KH.040/L/10/2012 01 Oktober 2012
3 PT. Bali Camel Safari 3152/Kpts/KH.040/L/10/2014 04 Oktober 2013
4 PT. Sukanda Djaya 328/Kpts/KH.040/L/03/2014 19 Maret 2014
5 CV. Herpa Fauna Indonesia
772/Kpts/KH.040/L/08/2014 25 Agustus 2014
6 CV. Indo Hidup 957/Kpts/KH.040/L/10/2014 20 Oktober 2014
7 PT. Sarana Mitra Gelobalindo
- -
8 PT. Soejasch Bali 1261/Kpts/KH.040/L/09/2015 (masa berlaku IKPH 8 Bulan)
30 September 2015
Tabel 117. Daftar Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina yang masih dalam proses perpanjangan
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Eloda Mitra 4323/KH.220/L.11.B/11/2012 01 Nopember 2012
2 UD. Giok Mas 2015/KH.220/L.11.B/12/2014 31 Desember 2014
3 PT. Karunia Megah Boga Perkasa
2869/KH.220/L.11.B/12/2015 07 Desember 2015
3.1.6. PENGGUNAAN DOKUMEN KARANTINA HEWAN
Formulir Operasional Karantina Hewan tediri dari Formulir
Utama dan Formulir Penunjang. Jumlah formulir utama yang
digunakan sebanyak 4 (empat) jenis yaitu KH. 9, KH. 10, KH.11
dan KH.12. (data terlampir pada lampiran 2), sesuai grafik 13
sebagai berikut.
Grafik 13. Data Pemakaian Dokumen Tahun 2016
Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi
Pemakaian dokumen utama Karantina Hewan adalah : KH.9 (32%),
KH.10 (30%), KH.11 (0,002%) dan KH.12 (38%), sesuai grafik 14
sebagai berikut.
Grafik 14 Data Pemakaian Dokumen Tahun 2016
01.0002.0003.0004.0005.0006.0007.0008.000
KH.9 KH.10 KH.11 KH.12Jumlah 6.145 5.628 42 7.249
KH.932%
KH.1030%
KH.110,002%
KH.1238%
Pada tahun 2016 pemakaian dokumen utama Karantina
Hewan mengalami peningkatan dan penurunan dibandingkan tahun
2015. Peningkatan terjadi pada pemakaian KH.10 (53,4%),
sedangkan penurunan terjadi pada Pemakaian KH.9 (50.8%),
KH.11 (60%) dan KH.12 (51,6%) sesuai Tabel 118 sebagai berikut.
Tabel 118. Perbandingan Jumlah Pemakaian Dokumen Utama
Karantina Hewan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
Jenis Blangko Pemakaian
2015 2016
KH.9 6,345 6,145
KH.10 4,917 5,628
KH.11 63 42
KH.12 7,732 7,249
Total 19,057 19,064
3.1.7. VERIFIKASI DOKUMEN KARANTINA HEWAN
Kegiatan Verifikasi Dokumen Karantina Hewan, pertama-
tama dilakukan di masing-masing wilayah kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar oleh Penanggung Jawab
Wilker sebagai Supervisor. Supervisor di wilker melakukan
verifikasi untuk melihat kesesuaian kelengkapan dokumen
persyaratan dan konsistensi pelaksanaan tindakan karantina.
Setelah di verifikasi di wilker, setiap awal bulan dokumen tersebut
dikirim ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, selanjutnya
dilakukan verifikasi lagi oleh Tim Verifikasi yang ditunjuk oleh
Kepala Balai. Setelah seluruh dokumen dilakakukan verifikasi dan
hasilnya sudah sesuai.
3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan
Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan telah melakukan
pengujian terhadap sampel dari media pembawa HPHK. Metode
pengujian juga telah mengalami peningkatan yaitu pengujian
Deteksi Antibodi Rabies dengan Metode Elisa.
Pada Tahun 2016 telah dilakukan pengujian dari sampel
pemeriksaan media pembawa HPHK dengan metode yang
digunakan untuk mendeteksi HPHK yaitu : pemeriksaan cemaran
mikroba dengan metode TPC, Pemeriksaan Brucella, sp dengan
metode RBT, Pemeriksaan Parasit darah dengan metode
pewarnaan Giemza.
Tabel 119. Data pemeriksaan laboratorium uji karantina hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016
NO. MP YG
TEMPAT ASAL
TARGET PEMERIKSAAN
NAMA LAB PENGUJI
METODE UJI
FREKUENSI PEMERIKSAAN DIPERSYARAT
KAN (NAMA
OPTK/CEMARAN) REALISASI TARGET
PERIKSA LAB
2014 2015 2016 2017
I IMPORT
1 Daging Sapi Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 146 91 70 40
Residu Antibiotika Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0
Residu Hormon Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0
2 Daging Kambing Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 49 29 26 15
Residu Antibiotika Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0
Residu Hormon Lab BBUSKP HPLC 2 5 0 0
3 Keju Italia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 33 35 0 15
4 Yoghurt Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 12 0 5
5 Daging Bebek Australia Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 7 0 4
II EKSPORT
1 Burung
Ukraina, Spanyol, Mexico, Yordania Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 19 22 11 7
2 Sarang Burung Walet
Singapura, Belanda, Australia, Hongkong Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 25 27 10 7
III PEMASUKAN DOMESTIK
1 Daging Sapi Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 736 655 329 200
2 Daging Kambing Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 240 243 154 98
3 Daging Olahan
Jakarta, Bekasi, Sidoarjo, Tangerang Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 247 164 18 10
4 Susu Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 7 0 7
5 Keju Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 63 65 4 35
6 Yogurht Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 39 43 0 35
7 Butter Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 66 68 0 35
8 Cream Jakarta Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 15 20 0 15
9 Daging Bebek Jawa Timur Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 22 110 38 25
10 Gajah Sumatra Endoparasit Lab BKP Kls I Dps NATIF 0 8 0 3
Parasit Darah Lab BKP Kls I Dps
PEWARNAAN
GIEMZA 0 8 0 3
11 Daging Domba Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 9 13 15 7
12 Susu Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 42 47 4 4
13 Serum Darah kambing Jawa Barat Brucellosis Lab BKP Kls I Dps RBT 0 45 1 35
14 Daging Ayam Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 2 15 4 8
14 Daging kalkun Jakarta, Bekasi Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 14 0 9
15 Daging babi Jakarta Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 3 7 0 2
16 Daging Kanguru Jawa Barat Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 7 18 1 4
17 Serum Orang Utan Jawa Barat Titer Antibodi Rabies Lab BKP Kls I Dps Elisa 0 0 1 1
18 daging kuda Jawa Barat Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 0 1 1
IV PENGELUARAN DOMESTIK
1 Daging Sapi Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 58 86 85 45
2 Daging Kambing Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 5 44 35
3 Daging babi Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 92 86 53 40
4 Daging Olahan Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 684 530 353 250
5 Daging Ayam Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 270 180 183 79
6 Susu Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 1 0 30 25
7 Keju Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 17 5 60 40
8 Yogurht Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 11 0 2 5
9 Butter Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 7 8 0 8
10 Cream Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 0 0 0 5
11 Telur Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 9 0 4 5
12 Sapi Bibit Denpasar Brucellosis Lab BKP Kls I Dps RBT 70 28 6 19
Jembrana BB Vet Denpasar Elissa 0 28 0 19
13 Babi Bibit/potong Denpasar Elissa PRRS BB Vet Denpasar elisa 1452 0
Parasit Darah Lab BKP Kls I Dps
PEWARNAAN
GIEMZA 0 619 59 619
14 swab mulut burung Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps HA/HI 86 28 11 15
15 Sarang Burung Walet Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 28 11 56 26
16 Darah Burung Merak Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 0 7 0 7
17 Daging Domba Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 5 11 0 7
18 Daging Kalkun Beku Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps TPC 2 6 3 6
19 Darah Ayam Denpasar Avian Influenza Lab BKP Kls I Dps PCR 2 6 2 6
20 Daging Bebek Denpasar Cemaran mikroba Lab BKP Kls I Dps PCR 0 0 43 29
21 Feses Denpasar Telur Cacing Lab BKP Kls I Dps Natif 0 0 41 29 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam pelaksanaan
tindakan karantina hewan memiliki ruang lingkup pengujian hama dan
penyakit hewan karantina. Data Laboratorium Karantina Hewan terlampir.
Ruang lingkup pengujian meliputi :
1. Laboratorium Bakteriologi
Pengujian di Laboratorium bakteriologi meliputi pengujian Total Plate
Count (TPC) terhadap daging dan produknya, susu dan olahannya
serta sarang burung walet dengan metode tuang yang berpedoman
pada SNI No.2897:2008 dan SNI No. 77388:2009. Pengujian TPC
sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang
ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2013.
Pengujian Brucellosis dengan metode Rose Bengal Test (RBT) dari
serum sapi bibit yang dikirim ke PUSVETMA Surabaya untuk
kepentingan pengujian vaksin Jembrana. Data pengujian TPC dan
RBT tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada table 120.
Tabel 120. Data Pengujian TPC dan RBT Tahun 2015 dan 2016
Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun
2015 2016
TPC 2241 2.397
RBT 59 219
Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi Bahan Asal
Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) pada Total Plate
Count (TPC) tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 3,36%
dibandingkan tahun 2015, sedangkan pengujian Brucellosis dengan
metode RBT pada serum darah sapi bibit tahun 2016 juga mengalami
kenaikan sebesar 57,55% dibandingkan tahun 2015. Dalam tahun 2015
hasil pemeriksaan terhadap kedua pengujian TPC maupun Brucellosis
hasilnya negatif.
2. Laboratorium Parasitologi
Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium parasitologi adalah
pengujian Parasit Darah terhadap preparat ulas darah (PUD) babi
potong dan babi bibit dengan pewarnaan Giemza dan pemeriksaan
telur cacing pada feces dengan metode native. Data pengujian parasit
darah tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel 121.
Tabel 121. Data Pengujian Parasit Darah dengan Metode Pewarnaan
Giemza dan Pemeriksaan Telur Cacing pada Feses dengan Metode native Tahun 2015 dan 2016.
Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun
2015 2016
PUD (Metode Pewarnaan Giemza)
626 440
Telur Cacing (Metode Native) 24 236
Kegiatan pengujian parasit darah pada preparat ulas darah babi
potong/ bibit dengan metode pewarnaan Giemza tahun 2016
mengalami penurunan sebesar 11,82% dibandingkan tahun 2015
sedangkan pemeriksaan telur cacing dengan metode native mengalami
kenaikan sebesar 81,92%. Pemeriksaan parasit darah dengan metode
pewarnaan Giemza pada babi potong/ bibit hasilnya negative.
3. Laboratorium Virologi
Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium Virologi meliputi
pengujian Avian Influenza dengan metode HA/ HI terhadap serum
darah burung dan swab mulut burung. Data pengujian tahun 2015 dan
2016 dapat dilihat pada tabel 122.
Tabel 122. Data Pengujian HA/HI Tahun 2015 dan 2016.
Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun
2015 2016
HA/HI 79 88
TITER ANTIBODI RABIES (ELISA)
- 2
Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi burung
terhadap AI dengan metode HA/HI pada tahun 2016 mengalami
kenaikan sebesar 5,39% dibandingkan tahun 2015. Pada tahun 2016
ini dilakukan pengembangan ruang lingkup pengujian untuk
laboratorium virology yaitu pengujian Titer Antibodi Rabies dengan
metode Elisa dengan jumlah sampel baru 2 sampel.
4. Laboratorium Biomolekuler
Pengujian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan di
laboratorium Biomolekuler adalah pengujian ini Laboratorium
Biomolekuler terdapat 25 sampel yang diuji dengan hasil negative.
Tabel 123. Data Pengujian PCR AI Tahun 2015 dan 2016.
Jenis Pengujian Jumlah/ Tahun
2015 2016
PCR AI 69 25
Kegiatan pemeriksaan laboratorium terhadap AI dengan metode
PCR pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 46,81%
dibandingkan tahun 2015. Hal ini terjadi karena terjadinya penurunan
lalulintas komoditas karantina terhadap pengujian PCR AI.
3.2. KARANTINA TUMBUHAN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis Dari Badan Karantina Pertanian,
dengan salah satu tugasnya adalah melaksanakan Kegiatan
Operasional Karantina Tumbuhan Dan Pengawasan Keamanan
Hayati Nabati. Pelaksanaan Kegiatan Operasional di Lingkup BKP
Kelas I Denpasar dilakukan diseluruh Wilayah Kerja sebagai fungsi
Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati Dan
Pelaksanaan Pemberian Pelayanan Operasional Karantina
Tumbuhan.
Selain itu juga dilakukan Kegiatan Administratif Karantina
Tumbuhan melalui System Informasi yang dikembangkan oleh Badan
Karantina Pertanian yaitu Elektronic Plant Quarantine System (E-
Plaq System). E-Plaq System akan merekam seluruh proses
Tindakan Karantina Tumbuhan dan Secara On Line disinkronkan
dengan data operasional di Badan Karantina Pertanian.
Kegiatan Operasional di Balai karantina tumbuhan terbagi
menjadi 4 kegiatan yaitu kegiatan impor,ekspor, domestik masuk,
domestik keluar. Selain kegiatan yang diatas ada juga kegiatan
pelaksanaan pengawasan Fumigasi Methyl Bromida dan ISPM#15
selain itu juga pelaksanaan monitoring PSAT. Kegiatan Pelaksanaan
Tindak Karantina Tumbuhan meliputi 8 P yaitu Pemeriksaan,
Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan,
Pemusnahan, dan Pembebasan. Kegiatan Pelaksanaan Tindak 8 P
dapat dilihat di tabel resume Tindak Karantina Tumbuhan di Balai
Karantina pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016.
3.2.1 Kegiatan KarantinaTumbuhan yang di Impor
Upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPT dari luar
negeri dan dari suatu area atau pulau ke area atau pulau lain di
dalam wilayah RI dilakukan melalui pelaksanaan karantina
tumbuhan oleh pemerintah. Selain itu, sesuai dengan ketentuan
internasional, maka pemerintah wajib melaksanakan karantina
tumbuhan untuk mencegah keluarnya OPT dari wilayah RI.
Pelaksanaan karantina tumbuhan didasarkan kepada sejumlah
peraturan perundangan yang berlaku secara nasional maupun
internasional. Operasional karantina tumbuhan impor sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, telah
dilakukan terhadap lalulintas media pembawa OPT/OPTK. Kegiatan
impor media pembawa OPT lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tahun 2016 dengan frekuensi sebanyak322
kali pemeriksaan dengan volume 22024 Btg; 20267807 Kg ,dan 27
M3. Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2015 frekuensi tindakan
karantina tumbuhan impor pada tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 63 kali (19%) yaitu dari 385 kali menjadi 322kali
pemeriksaan. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan impor
tahun 2016 berdasarkan Golongan media pembawa dapat dilihat
pada Tabel 124
Tabel 124. Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
NO
TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN
FREKUENSI DAN VOLUME KET IMPOR EKSPOR DOMESTIK MASUK DOMESTIK KELUAR
F V F V F V F V
I Benih/Bibit
1 Pemeriksaan 3 3050 Btg 13 0,1 Kgs,
6557 btg 1660 68388.06 Kgs,
391579 Btg 403 30689.5 Kgs,
95666 Btg
2 Pengasingan 3 3050 Btg
3 Pengamatan 3 3050 Btg
4 Penahanan 43
5 Perlakuan 3 3050 Btg
6 Penolakan
7 Pemusnahan
8 Pembebasan 1 300 Btg 13 0,1 Kgs,
6557 btg 1660 68388.06 Kgs,
391579 Btg 403 30689.5 Kgs,
95666 Btg
II Hasil Tumbuhan Hidup Bukan Benih
1 Pemeriksaan 31 19674 Btg,
5113229 kg 1952 243516.214 Kgs
91269,28 Btg 1952 768987 Kgs,
374243 Btg 2875 524702,15
Kgs
2 Pengasingan
3 Pengamatan
4 Penahanan
5 Perlakuan
6 Penolakan
7 Pemusnahan
8 Pembebasan 31 19674 Btg,
5113229 kg 1952 243516.214 Kgs
, 91269,28 Btg 1952 768987 Kgs,
374243 Btg 2875 524702,15
Kgs
III Hasil Tumbuhan Mati (diolah /Tidak diolah)
1 Pemeriksaan 290 13 Btg, 15154578 Kgs,
27 M3
2440 86230 Kgs,
29845 M3
303 969075 Kgs, 16697 Btg,
1782 M3 239 548872 Kgs
2 Pengasingan
3 Pengamatan
4 Penahanan
5 Perlakuan 1200 29845 M3
6 Penolakan
7 Pemusnahan
8 Pembebasan
290 13 Btg, 15154578 Kgs,
27 M3
2440 86230 Kgs,
29845 M3
303 969075 Kgs, 16697 Btg,
1782 M3 239 548872 Kgs
IV Media Pembawa /Benda Lain
1 Pemeriksaan 1 23 Kemasan 1 25 Kgs
2 Pengasingan
3 Pengamatan
4 Penahanan
5 Perlakuan
6 Penolakan
7 Pemusnahan
8 Pembebasan 1 23 Kemasan 1 25 Kgs
Tabel 125 Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan Dan Pembebasan Karantina Tumbuhan Di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Selama 5 Tahun Terakhir.
NO KEGIATAN TINDAK KARANTINA TUMBUHAN
SATUAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
V F V F V F V F V F
IMPOR PEMERIKSAAN KGS
398,536.4
499
6,027,682
444
1,014,014
193
5,104,672 379 20,267,807
322
BATANG
15,364
14,700
-
248,787
22,024
M3
16
1,044
14,993
190
27
KEMASAN
512
906
12
DLL
-
-
PEMBEBASAN KGS
398,536
499
6,027,682
444
1,014,014
192
5,104,672 377 20,267,807
322
BATANG
15,364
14,700
-
248,787
19,974
M3
16
1,044
14,993
190
27
KEMASAN
512
906
12
DLL
-
-
- -
EKSPOR PEMERIKSAAN KGS
1,580,823
2,619
1,217,134
3,839
1,238,293
2,742
491,594 4,832
329,746
4,405
BATANG
666
31
1,330
-
2,630
97,826
M3
3,998
297,662
129,949
28,339
29,845
KEMASAN
74
-
939
DLL
-
-
PEMBEBASAN KGS
1,580,823
2,619
1,217,134
3,839
1,238,293
2,742
491,594 4,832
329,746
4,405
BATANG
666
31
1,330
-
2,630
97,826
M3
3,998
297,662
129,949
28,339
29,845
KEMASAN
74
-
939
DLL
-
-
DOMESTIK MASUK PEMERIKSAAN KGS
255,957.6
1,864
1,462,819
3,879
1,201,474
3,693
1,592,460
4,184 1,696,450
3,915
BATANG
176,465
255,844
162,864
694,249
782,519
M3
1,782
KEMASAN
DLL
PEMBEBASAN KGS
255,957.6
1,864
1,462,819
3,879
1,201,474
3,693
1,592,460 4,184 1,696,450
3,915
BATANG
176,465
255,844
162,864
694,249
782,519
M3
1,782
KEMASAN
DLL
DOMESTIK KELUAR PEMERIKSAAN KGS
1,011,537
4,258
709,683
3,853
827,147
3,262
1,159,143
2,672
1,104,263.65 3,517
BATANG
15,697
162,850
43,089 231,621
95,666
M3
KEMASAN
DLL
PEMBEBASAN KGS
1,011,537
4,258
709,683
3,853
827,147
3,262
1,159,143 2,672
1,104,263.65 3,517
BATANG
15,697
162,850
43,089
231,621
95,666
M3
KEMASAN
DLL
Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan
impor, dapat dilihat pada Lampiran 3.
Berdasarkan data di atas volume impor media pembawa
baik berupa bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman
mati Mengalami penurunan sedangkan dan frekuensi
pelakasanaan tindakan karantina menurun sebesar 19 %.
Impor bibit tanaman dari luar negeri akan berdampak pada
meningkatnya resiko akan masuknya OPTK dari luar negeri yang
terbawa melalui bibit tanaman yang diimpor terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, POPT telah melakukan pengawasan dan
pengamatan terhadap impor tanaman sesuai prosedur dan
meningkatkan kemampuan laboratorium dalam teknik dan metode
pengujian serta peningkatan kemampuan SDM di bidang
laboratorium.
3.2.2. Ekspor
Pelaksanaan tindakan karantina terhadap Media pembawa
OPT yang diekspor dilakukan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh negara tujuan serta untuk memenuhi kelengkapan
dokumen ekspor. Sertifikasi ekspor (Phytosanitary Certificate/PC)
adalah suatu jaminan terhadap telah bebasnya media pembawa
tersebut dari infeksi/infestasi/kontaminasi organisme pengganggu
tumbuhan. Penerbitan PC harus sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku agar ekspor media pembawa tidak
mengalami hambatan atau ditolak oleh negara tujuan.
Pelayanan sertifikasi ekspor di lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar pada Tahun 2016 dengan frekuensi
sejumlah 4405 kali dengan volume sebanyak 97826 Btg, 29845 M3,
329746 Kg. Dari data tersebut menunjukkan bahwafrekuensi
kegiatan ekspor pada tahun 2016 menurun dibandingkan dengan
2015 yaitu sebanyak 431kali (9 %) dari 4836 kali menjadi 4405
kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan ekspormedia
pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2016, seperti terlihat
pada Tabel Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan tabel
perkembangan hasil pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan
Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar selama 5 Tahun terakhir. Secara rinci data
kegiatan operasional karantina tumbuhan Ekspor tahun 2016 dapat
dilihat pada Lampiran 3.
Frekuensi kegiatan ekspor mengalami penurunan pada
tahun 2016 dibandingkan dengan 2015 sebesar 9 % atau sebanyak
431 kali. Sedangkan volume kegiatan ekspor mengalami
penurunan. Jenis media pembawa yang dieskpor relatif tidak
berbeda dengan tahun sebelumnya, antara lain buah manggis,
buah mangga, tanaman hias, bunga potong, panili, kopi biji,
handycraft, dan furniture.
Peningkatan pengawasan mutu ekspor produk dari bahan
tanaman melalui pelaksanaan sistem perkarantinaan, mulai dari
teknik pengambilan contoh sampai dengan pelaksanaan perlakuan
harus sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian terutama
perlakuan yang dilakukan oleh provider ISPM#15 dan Fumigator
AFASID. Peningkatan mutu pelaksanaan tindakan Karantina
Tumbuhan oleh petugas maupun pihak ketiga yang teregistrasi
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas/mutu layanan kepada
pengguna jasa dan akan berdampak terhadap meningkatnya
kualitas produk ekspor Indonesia khususnya dari Bali.
3.2.3. Antar Area Masuk
Kegiatan antar area di wilayah kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar yang dominan adalah di Wilker
Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Bandar Udara Ngurah
Rai. Jumlah media pembawa OPT antar pulau yang dimasukan ke
dalam wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
tahun 2016 frekuensinya mencapai 3915 kali dengan volume
sebanyak 1696450 kg, 782519 btg dan 178155 M3. Dibandingkan
dengan kegiatan tahun 2015 frekuensi tindakan karantina
tumbuhan pemasuan antar area tahun 2016 mengalami penurunan
sebangak 270 kali (7 %) yaitu dari 4185 kali menjadi 3915 kali.
Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan domestik masukmedia
pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2016 dapat dilihat
pada Tabel Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan tabel
Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan
Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar Selama 5 Tahun Terakhir.
Secara rinci data kegiatan operasional serta jenis media
pembawa yang dilalulintaskan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Penurunan frekuensi dan volume kegiatan operasional
Domestik Masuk, disebabkan oleh adanya Permentan 51 Tahun
2015 Tentang Jenis - Jenis OPTK dan Daerah Sebarnya di Wilayah
Indonesia, sehingga terjadi sistem tebang pilih dimana dari daerah
bebas ke bebas dan bebas ke tidak bebas bisa diterbitkan SP7,
dan dari daerah tidak bebas kedaerah bebas dilakukan Tindak
Karantina Tumbuhan secara penuh, di Wilayah Kerja Pelabuhan
Penyeberangan Gilimanuk. Peningkatan pengawasan ini
diharapkan dapat mencegah/ meminimalisir masuknya OPTK A2 ke
wilayah Propinsi Bali.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan
karantina antar area selain keterbatasan tenaga teknis fungsional
adalah kesulitan untuk melakukan pemeriksaan fisik di pintu
pemasukan khususnya pelabuhan penyeberangan. Hal ini
disebabkan oleh karena alat angkut yang bongkar dari Kapal
Penyeberangan langsung ketempat tujuan, tidak ada terminal
khusus untuk dapat dilakukan pemeriksaan. Antisipasi terhadap hal
ini dilakukan pemeriksaan oleh POPT diluar tempat pemasukan
maupun pemantauan daerah sebar OPTK.
3.2.4. Antar Area Keluar
Pada umumnya media pembawa OPT/OPTK yang
dikeluarkan dari wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
dengan tujuan antar pulau didominasi oleh tanaman dan produk
tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman
perkebunan.
Jumlah media pembawa yang dikeluarkan dari Bali untuk
antar area pada Tahun 2016 frekuensinya mencapai 3517 kali
dengan volume 95666 Btg, dan 1104263.65 Kg. Terjadi
peningkatan frekuensi kegiatan sebanyak 843 kali (24%) yaitu dari
2672 kali menjadi 3517. Rekapitulasi volume dan frekuensi
kegiatan domestik keluar media pembawa berdasarkan golongan
pada tahun 2015, seperti terlihat pada dapat dilihat pada Tabel
Resume Tindak Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P ) di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan table Perkembangan
Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan
Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Selama 5 Tahun Terakhir. Secara rinci data kegiatan operasional
karantina tumbuhan domestik keluar dapat dilihat pada Lampiran 3.
Dari data diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan
pengeluaran media pembawa antar area mengalami peningkatan
sebesar 24 %. Frekuensi kegiatan pengeluaran domestik diseluruh
Wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tahun
2016, frekuensi kegiatan yang dominan adalah di Pelabuhan
Penyeberangan Gilimanuk. Untuk mendukung peningkatan
pelayanan maka BKP Kelas I Denpasar sesuai dengan kebijakan
dan arahan dari Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan
sistem Teknologi Informasi seperti Permohonan Pemeriksaan
Karantina Online (PPK Online),Elektronik Plant Quarantine Sistem
(E-plaq), Elektronik Fumigation Certificate (EFC).
Gambaran total frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan
terhadap media pembawa OPT pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tahun 2016 dapat dilihat seperti Grafik 15.
Grafik 15. Proporsi Frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan terhadapMedia Pembawa OPT Tahun 2016
3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang selanjutnya disingkat
PSAT adalah pangan asal tumbuhan yang belum mengalami
pengolahan dan dapat dikonsumsi langsung dan / atau dapat
menjadi bahan baku pengolahan PSAT. Keamanan PSAT
merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
PSAT dari kemungkinan cemaran kimia yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Adapun
persyaratan keamanan PSAT merupakan standar dan ketentuan-
ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah PSAT dari
kemungkinan adanya bahaya karena cemaran kimia yang dapat
mengganggu, merugikan, dan / atau membahayakan kesehatan
manusia.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
55/PERMENTAN/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan
Pangan Terhadap Pemasukan & Pengeluaran Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT), bahwa setiap orang yang memasukkan ke atau
mengeluarkan PSAT dari dalam wilayah negara Republik Indonesia
untuk diedarkan bertanggung jawab atas keamanan PSAT sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keamanan
PSAT sebagaimana dimaksud merupakan suatu kondisi PSAT
yang mengandung cemaran kimia tidak melebihi batas maksimum.
Cemaran kimia sebagaimana dimaksud meliputi residu pestisida,
cemaran mikotoksin dan/atau logam berat. Pengawasan
pengeluaran dilaksanakan terhadap pengeluaran PSAT yang
dipersyaratkan oleh negara tujuan.
Peraturan ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan
pengawasan keamanan PSAT yang dimasukkan ke atau
dikeluarkan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Peraturan ini bertujuan agar PSAT yang dimasukkan ke atau
dikeluarkan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia tidak
mengandung cemaran kimia melebihi batas maksimum sehingga
aman dan layak dikonsumsi atau memenuhi persyaratan negara
tujuan.
Pengawasan keamanan pangan terhadap impor media
pembawa pada tahun 2016 dilakukan terhadap komoditas dari
negara yang belum diakui sistem keamanan pangannya dan/atau
belum memiliki perjanjian ekivalensi. Hasil penujian PSAT pada
laboratorium keamanan pangan yang telah terakreditasi terlihat
seperti pada Tabel Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan Di Balai Karantina Pertanian
3.2.6. Skim Audit Fumigasi Dan Kemasan Kayu ISPM#15
Karantina Pertanian telah mengembangkan suatu skim
audit untuk perusahaan fumigasi,Kemasan Kayu ISPM#15 dan
IKT khususnya yang melakukan Kegiatan yang dilakukan oleh
pihak ketiga untuk keperluan karantina tumbuhan.
Pada Tahun 2016, perusahaan fumigasi yang beroperasi di
wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan telah
diregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian, sebanyak 8 (Delapan)
perusahaan tetapi ada (satu) perusahaan yaitu CV. Dana karya
Indonesia akibat terkena sangsi suspend dari Skim Audit Badan
Karantina Pertanian dikarekanakan tidak mempunyai manajer dan
sampai saat ini masih dalam proses untuk pencairan nomor
registrasinya. Ditahun 2016 Balai Karantina pertanian kelas I
Denpasar mendapat kesempatan kunjungan dari JSR adalah Joint
System Review dari AQIS (Australian Quarantine and Inspestion
Service) dan BARANTAN (Badan Karantina Pertanian) terhadap
perusahaan fumigasi yang teregistrasi BARANTAN dalam
pelaksanaan JSR tersebut ada beberapa perusahaan fumigasi
yang tidak memenuhi standar pelaksanaan sehingga perlu di
verifikasi pelaksanaan ini berkaitan dengan target barang yang di
fumigasi khusus tujuan australia untuk perusaan CV. Dana Karya
dan Pt. Biofrost mendapat sangsi Suspend khusus tujuan Australia
dan untuk beberapa perusahaan dilakukan under investigation
khusus fumigasi tujuan australiaData perusahaan fumigasi seperti
pada Tabel 126.
Tabel 126. Daftar Perusahaan Fumigasi di Provinsi Bali yang TelahDiakreditasiolehBadanKarantinaPertaniansampaidengan 31 Desember 2016
No. Nama Perusahaan AFASID Alamat Keterangan
1 PT. Sucofindo Cabang Denpasar 0010 Jl. Raya Puputan III No. 55, Renon Denpasar - Bali
2 PT. Jasa Dwi Karya 0051 Jl. Raya Pamogan Perum Parerepan Masih AktifNo. 2, Denpasar.
3 PT. Waringin Internusa Jasa Pratama 0074 Jl. Kertawinangun I A No. 11, Perum Masih AktifCabang Denpasar Sambandha Asri, Sidakarya - Denpasar.
4 CV. Karya Mandiri 0077 Jl. Taman Baruna No. 2, By Pass Masih AktifNgurah Rai - Jimbaran, Nusa Dua - Bali
5 CV. Dana Karya 0080 Jl. Tukad Balian Gg. Nuri 29, Sementara disuspend mulaiDenpasar - Bali Agustus 2016.
6 CV. Majesty 0102 Jl. Pengalasan III No. 2, Lingkungan Masih AktifBuana Kubu, Denpasar - Bali.
7 CV. Citra Karya Mandiri 0101 Jl. By Pass Ngurah Rai No. 274, Masih AktifSuwung Kangin, Denpasar - Bali.
8 PT. Biofrost Indonesia 0123 Jl. Drupadi No. 10X, Denpasar - Bali .
Sedangkan untuk perusahaan Kemasan Kayu ISPM#15 pada tahun
2016 yang beroperasi di Bali sebanyak 7 (tujuh) perusahaan.
Pembinaan terhadap perusahaan fumigasi Afasid dan perusahaan
kemasan kayu ISPM#15 dilakukan oleh koordinator lapangan
(korlap), Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Guna
meningkatkan kinerja provider pembinaan yang dilakukan oleh
Balai Karantina pertanianan Kelas I Denpasar dilakukan agar
mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan Skim Audit
Badan Karantina Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar diperlukan Tim pengelola secara terkoordinasi. Dari
Pemantauan di lapangan ada beberapa provider ISPM #15 yang
dalam pelaksanaan tindakan marking atau perlakuannya tidak
sesuai standar ISPM # 15 hingga harus dilakukan Investigasi
sehingga ada beberapa provider tersebut di berikan tindakan
suspend.
Tabel 127. Susunan Tim Sekretariat Skim Audit Badan Karantina Pertanian (Sab) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
NO. N A M A JABATAN 1 Drh. Saiful Muhtadin, MM. Kepala Balai/Koordinator Lapangan
SAB 2 Ir. I Nyoman Arnawa Ketua 3 Ristono, SP. Sekretaris 4 Ir. Ni Wayan Masni Staf Administrasi 5 Putu Shinta Devi, SP.
Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Fumigasi
6 Irsan Nuhantoro, S.Si. Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Kemasan Kayu
7 POPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Pelaksana monitoring dan pembinaan pelaksanaan Skim Audit Badan Karantina Pertanian
Skim Audit Badan Karantina Pertanian (SAB) telah membuat
program aplikasi untuk memantau pelaksanaan SAB maupun
registrasi provider secara online.
Secara berkala Skim Audit Badan Karantina menugaskan
Auditor setempat maupun dari UPT lain untuk melakukan audit
keperusahaan – perusahaan secara regular dengan tujuan agar
pelaksanaan perlakuan terhadap komoditi tanaman maupun
kemasan kayu sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian.
Tabel 128. Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Layanan Sertifikasi Kemasan Kayu di Provinsi Bali yang Telah Diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian sampai dengan 31 Desember 2016
No Nama Perusahaan ID Alamat Keterangan
1 PT. Bali Rekamandiri 009 Jl. Muding Sari 96x Kerobokan Masih Aktif Kuta, Badung
2 PT. Wisnu Karya Putra 014 Jl. P. Moyo Tirtasari 19 Sementara disuspend International Denpasar mulai 09 Juni 2015
3 CV. Surya Kemasan Abadi 029 Jl. Adipura 3 Denpasar Bali Masih Aktif
4 PT. Yasa Bali Sujati 040 Jl. Mertasari No. 5A Sementara disuspend Br. Pengubengan Kangin mulai 21 Desember 2015 Kerobokan, Badung Bali
5 CV. Arjuna Securitas Abadi 057 Perum Puri Dewata Kav. A Sementara disuspend
Cabang Denpasar No.8. Jln Dewata 26 Sidakarya mulai 21 Desember 2015 Denpasar, Bali
6 PT. Narayana Bali International 092 Jl. Drupadi No. 14A Denpasar Sementara disuspend
Bali mulai 21 Desember 2015
7 UD. Bina Sarana Cipta 105 Jl. P.Moyo Gg Cemara no.3 Masih Aktif Pedungan Denpasar Bali
3.2.7. Penggunaan Dokumen Operasional Karantina Tumbuhan
Dokumen Operasional Karantina Tumbuhan terdiri dari
Dokumen Utama dan Dokumen Penunjang. Dokumen utama
digunakan untuk melakukan sertifikasi Karantina Tumbuhan,
sedangkan Dokumen Penunjang digunakan untuk merekam proses
tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Jumlah dokumen utama yang digunakan sebanyak 3
(tiga) jenis sedangkan dokumen penunjang yang digunakan
sebanya 31 (tiga puluh satu) jenis. Rincian penggunaan Dokumen
Utama Karantina Tumbuhan pada tahun 2016 seperti pada Tabel
129.
Tabel 129. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016
No. Jenis Dokumen KT Jumlah Awal Jumlah Pemakaian Saldo
1 KT-9 3.250 1.710 1.540
2 KT-10 2.250 1.557 693
3 KT-12 2.950 1.708 1.242
3.2.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melakukan
kegiatan pengujian baik terhadap sampel dari media pembawa
OPT/OPTK, sampel/spesimen dari hasil pemantauan OPT/OPTK
juga terhadap sampel/spesimen dari kegiatan uji banding dan uji
profisiensi. Metode pengujian juga telah mengalami peningkatan,
jika sebelumnya pengujian hanya sampai metode blotter dan PDA,
kini telah mampu menggunakan metode Elisa Test dan PCR.
Di tahun 2016 telah dilakukan pengujian dari sampel
pemeriksaan dan pengamatan media pembawa, hasil pemantauan
OPTK serta kegiatan uji banding dan uji profisiensi. Metode
pengujian yang digunakan untuk mendeteksi OPT/OPTK yaitu :
Pemeriksaan Langsung/Mikroskopis, Pencucian/Washing Test,
Bloter Test, Cawan Agar, Corong Baerman, Maserasi, Purity
Analysis Testing, Elisa, PCR dan RT PCR.
Secara rinci data pemeriksaan laboratorium uji Karantina
Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016
seperti pada Tabel 130.
Tabel 130. Data Pemeriksaan Laboratorium Uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2016.
No Uraian Metode Uji Target uji Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah
Frekuensi
1 Laboratorium Serologi
ELISA PSS 3 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 8
TUMV 0 4 0 4 0 2 0 0 2 0 0 4 16
CMM 0 4 0 4 0 2 0 0 2 0 4 0 16
Pantoea stewartii 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 6
ECA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GLRaV 3 0 0 3 3 0 0 0 0 4 0 0 13
SLRSV 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3
BSMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BCMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subtotal 6 8 0 17 11 4 0 0 4 4 4 4 62
2 Laboratorium Mikologi
Pencucian Cendawan 20 47 18 30 36 45 30 60 52 46 27 45 456
Bloter Cendawan 0 0 0 4 0 0 0 2 0 0 0 0 6
Cawan agar Cendawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PL Cendawan 6 5 0 0 0 0 0 0 0 0 19 6 36
Subtotal 26 52 18 34 36 45 30 62 52 46 46 51 498
3 Laboratorium Malakologi
PL Molusca 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
Subtotal 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Laboratorium Nematologi CB Nematoda 8 2 21 0 1 4 4 4 0 0 1 0 45
PL Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Maserasi Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subtotal 8 2 21 0 1 4 4 4 0 0 1 0 45
5 Laboratorium Entomologi
PL Serangga 61 87 96 72 77 68 40 91 80 83 72 116 943
Rearing Serangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subtotal 61 87 96 72 77 68 40 91 80 83 72 116 943
6 Laboratorium Biomolekuler PCR GLRaV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10
TuMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CMM 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
PSS 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
Pantoea stewartii 8 4 8 0 0 8 2 0 4 2 0 0 36
PRSV 10 16 8 4 12 4 10 10 20 16 20 0 130
Pernosclerospora sorgii 0 0 0 0 4 4 4 2 0 0 0 0 14
TICV/ToCV 0 0 0 3 0 4 0 0 0 6 0 0 13
Bactrocera 10 4 8 4 9 2 18 9 18 0 9 0 91
Burkholderia glumae 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 18
Acarina 0 0 0 0 0 16 20 10 16 20 0 0 82
Subtotal 28 30 24 11 25 38 54 31 58 62 29 10 400
7 Laboratorium Gulma PA Gulma 2 0 0 2 5 2 0 1 0 1 2 4 19
Subtotal 2 0 0 2 5 2 0 1 0 1 2 4 19
Total 1970
NB. Pendataan sampai 31 Desember 2016
Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas
I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam
pelaksanaan Tindakan Karantina memiliki ruang lingkup pengujian di
bidang Organisme Pengganggu Tumbuhan atau Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina. Ruang lingkup pengujian meliputi
1. Pengujian Serangga (Entomologi)
2. Pengujian Nematoda (Nematologi)
3. Pengujian Gulma
4. Pengujian Fungi (Mikologi)
5. Pengujian Virus pada tanaman (Virologi)
6. Pengujian Bakteri pada tanaman (Bakteriologi)
7. Pengujian Biomolekuler
1. Pengujian Serangga (Entomologi)
Pengujian Serangga yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode
pengujian :
Pemeriksaan Langsung
Rearing
PCR
Pengujian dilakukan terhadap hama terutama hama gudang
(stored pest) dan lalat buah. Hasil pengujian yang pernah
dilakukan oleh Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I
Denpasar antara lain : Hypothenemus hampei, Lasioderma
serricorne, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Bactrocera
carambolae, Bactrocera tau, Bactrocera papayae, Bactrocera
dorsalis complex, Bactrocera umbrosa, Bactrocera cucurbitae,
Bactrocera caudata, Bactrocera occipitalis, Bactrocera bryoniae,
Bactrocera musae, dll.
Pengujian identifikasi serangga dengan metode PCR yang telah
dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah Bactrocera
spp dan hama gudang (stored pest).
2. Pengujian Nematoda
Pengujian Nematoda yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
Pemeriksaan langsung
Filtrasi (saringan bertingkat) / Maserasi
Corong Bearman
Pengujian dilakukan terhadap nematoda parasit. Hasil pengujian
yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar antara lain : Rhadopolus similis, Meloidogyne,
Pratylenchus, Rotylenchus, Bursapylenchus, Aphelenchoides
besseyi, Globodera rostochinensis dll.
3. Pengujian Gulma
Pengujian Gulma yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode Purity
Analysis Testing. Pengujian dilakukan terhadap biji-biji gulma yang
terbawa dari media pembawa berupa biji-bijian. Hasil pengujian
yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar antara lain : Agropyron, Amaranthus, Brassica,
Chenopodium, Convovulus, Cuscuta, Echinochloa, Plantago,
Polygonum, Rumex, dan Thalspi.
4. Pengujian Fungi (Mikologi)
Pengujian Fungi parasit pada tanaman yang dilakukan
diLaboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar
menggunakan metode :
Pemeriksaan langsung
Metode Pencucian/ Washing Test
Metode Cawan Agar / PDA / NA
Metode Bloter Test
PCR
Pengujian dilakukan terhadap fungi parasit pada tanaman. Hasil
pengujian yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar antara lain : Helminthosporium solani, Ephelis
oryzae, Nectria, Drechslera, Alternaria alternata, Culvularia lunata,
Fusarium, Tilletia, Pestalotia, dll.
Pengujian identifikasi fungi dengan metode PCR yang telah
dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah
Peronosclerospora shorgii, Peronosclerospora maydis dan
Peronosclerospora philippinensis.
5. Pengujian Virus
Pengujian virus yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
DAS ELISA
TAS ELISA
RT PCR (Reverse Transcription PCR)
Pengujian dilakukan terhadap virus pada tanaman.
Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina
Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain
1. Turnip Mosaic Virus (TuMV),
2. Grapevein Leafroll associated Virus (GLRaV) 1
3. GLRaV 2
4. GLRaV 3
5. GLRaV 5
6. GLRaV 7
7. Grapevein Fanleaf Virus (GFLV)
8. Arabis Mosaic Virus (ArMV)
9. Strawberry Latent Ringspot Virus (SLRSV)
10. Carnation Ringspot Virus (CRSV).
11. Tomato Ringspot Virus (ToRSV)
12. Prunus Necrotic Ringspot Virus (PNRSV)
13. Papaya Ring Spot Virus (PRSV)
14. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)
15. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)
Pengujian virus dengan metode PCR yang telah dilakukan
Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:
1. GLRaV 3
2. TUMV
3. Papaya Ring Spot Virus (PRSV)
4. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)
5. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)
6. Pengujian Bakteri
Pengujian bakteri yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
DAS ELISA
Indirect ELISA
Pewarnaan Gram
Medium Selektif
PCR
Pengujian dilakukan terhadap bakteri pada tanaman.
Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina
Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain
1. Pseudomonas syringae pv syringae
2. Pseudomonas syringae pv lachryman
3. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis
4. Xanthomonas axonopodis pv. dieffenbachiae
5. Pantoea stewartii subsp stewartii
6. Erwinia cartovora subsp atroseptica.
Pengujian bakteri dengan metode PCR yang telah dilakukan
Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain :
1. Pantoea stewartii subsp stewartii
2. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis
3. Pseudomonas syringae pv syringae
4. Xanthomonas axonopodis pv. Dieffenbachiae
Ruang lingkup pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan dari Tahun 2014 sampai dengan 2019 :
1. Tahun 2014 : - Entomologi : DI, RT PCR - Nematologi :DI, F/M, CB - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Biomolekuler : PCR, RT PCR
2. Tahun 2015 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR
3. Tahun 2016 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,
Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank
Kontrol Positif DNA 4. Tahun 2017 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR
- Nematologi :DI, F/M, CB, PCR - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,
Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing
- Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank
Kontrol Positif DNA, Real Time PCR 5. Tahun 2018 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR, Koleksi serangga hidup
- Nematologi :DI, F/M, CB, PCR, Scaning Mikroskop
Electron - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR, Scaning
Mikroskop Electron - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR, Real
Time PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,
Nested PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank
Kontrol Positif DNA, Real Time PCR
6. Tahun 2019 : - Entomologi : DI, RT PCR, PCR, Koleksi serangga hidup - Nematologi :DI, F/M, CB, PCR, Scaning Mikroskop
Electron - Mikologi : DI, BT, MCAV PDA, MP, PCR, Scaning
Mikroskop Electron - Virologi DI-ELISA, TAS ELISA, PCR, RT PCR, Real
Time PCR - Bakteriologi : D-ELISA, Indirect ELISA, PCR, RT PCR,
Nested PCR, Real Time PCR - Gulma : Physical Purity Testing - Akarologi :DI, PCR - Biomolekuler : PCR, RT PCR, Nested PCR, Bank
Kontrol Positif DNA, Real Time PCR, Sekuen DNA Keterangan :
DI : Direct Inspection, R : Rearing, F/M : Filtrasi/ Maserasi CB : Corong Bearman, BT : Bloter Test, MCA : Media Cawan Agar MP : Metode Pencucian,
3.3. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina
hewan, tumbuhan dan kemanan hayati oleh Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar adalah dengan menjalin koordinasi dan kerja sama
yang lebih intensif guna meningkatkan pengawasan dan penanganan
pelanggaran bersama intansi terkait, untuk mencegah secara dini
terjadinya tindak pidana karantina, khususnya dipelabuhan-pelabuhan
pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan. Untuk
meminimalisir atau mencegah terjadinya tindak pidana pelanggaran
peraturan dibidang karantina, dilakukan strategi 3 Pilar Kewasdakan
yaitu kegiatan pre-emtif, kegiatan preventif dan kegiatan penegakan
hukum/represif. Tindakan pre-emtip adalah upaya yang dilakukan
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta membina
kesadaaran masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan
perundangan dibidang karantina, dengan cara melaksaanakan
sosialisasi, penyuluhan, penyebarluasan informasi dan lain lain.
Tindakan preventif adalah upaya petugas untuk mencegah atau
mediadakan kesempatan masyarakat untuk melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundangan dibidang karantina, dengan cara
melakukan kegiatan intelijen terbatas dan melaksanakan patroli lalu
lintas media pembawa HPHK dan OPTK pada pelabuhan pelabuhan
pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan maupun yang
belum ditetapkan. Tindakan represif adalah tindakan penegakan
hukum yang dilakukan oleh PPNS untuk melakukan penyelidikan dan
penyidikan terhadap dugaan ada tidaknya tindak pidana dibidang
karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan
hayati.
Tujuan dari pelaksanaan tindakan karantina pertanian adalah
melindungi Sumber daya alam hayati dari ancaman masuk dan
menyebarnya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK),
organisme pengganggut tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri
atau dari area lain didalam wilayah negara Republik Indonesia. Untuk
mencapai tujuan itu maka setiap komoditi pertanian baik hewan
beserta produknya maupun tumbuhan beserta produknya yang
dilalulintaskan baik masuk maupun keluar, harus mendapatkan
tindakan karantina. Tindakan karantina tersebut meliputi pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan dan pembebasan. Tindakan pemeriksaan meliputi
pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dokumen
meliputi pemeriksaan dokumen yang dipersyaratkan baik dari daerah
asal maupun dari daerah tujuan.
Untuk melindungi Sumber Daya Alam Hayati pulau Bali dari
ancaman masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular dan
organisme pengganggu tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan operasional tindakan karantina mengacu
pada amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP. Nomor: 82 Tahun 2000 tentang
Karantina Hewan, PP. Nomor :14 Tahun 2002, tentang Karantina
Tumbuhan serta peraturan dan ketentuan lainnya yang mengatur
tentang perkarantinaan hewan dan tumbuhan. Sehubungan dengan
penetapan provinsi Bali di tahun 2008 sebagai Kawasan Karantina
Penyakit Anjing Gila (Rabies) yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 1696/Kpts/PD.610/12/2008,
melarang pengeluaran, pemasukan atau transit media pembawa
penyakit anjing gila (rabies) dari dan ke kawasan karantina rabies
berupa anjing, kucing, kera dan hewan sebangsanya, bahan asal
hewan HPR. Memberlakuan ketentuan Peraturan Gubernur Bali No.
44 tahun 2005, yang melarang untuk sementara waktu pemasukan
atau transit unggas dewasa ke Provinsi Bali guna mengamankan Bali
yang sedang berusaha membebaskan atau mencegah terjadinya
kasus Flu Burung di Provinsi Bali.
Untuk melindungi pulau Balit, Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar berupaya melakukan pengawasan lalu lintas komoditi
karantina hewan secara optimal di tempat tempat pemasukan dan
pengeluaran yang sudah ditetapkan dan melakukan kegiatan
pengumpulan informasi lalu lintas media pembawa pada pelabuhan-
pelabuhan yang belum ditetapkan. Untuk mengoptimalkan
pengawasan di pelabuhan, dilakukan koordinasi dan kerja sama
pengawasan bersama petugas Kepolisian dan instansi terkait yang
ada di pelabuhan penyebrangan, pelabuhan laut, Bandara dan Kantor
Pos. Pengawasan terhadap lalu lintas HPR dan unggas dewasa
lebih ditekankan karena sampai saat ini pulau Bali masih berstatus
sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies) dan daerah
endemis Avian Influenza atau penyakit Flu Burung, yang mana kedua
penyakit tersebut adalah bersifat Zoonosis, yang artinya dapat
menular dari hewan ke manusia. Sedangkan untuk pengawasan
tindakan operasional karantina tumbuhan, kegiatannya lebih
ditekankan kepada kegiatan ekspor dan pengawasan pihak ketiga
yang melaksanakan tindakan karantina tumbuhan supaya
melaksanakan tindakan karantina sesuai dengan standar operasional
prosedur guna mencegah adanya komplain ( NNC ) dari negara
penerima. Pengawasan terhadap kemungkinan masuknya OPT/OPTK
melalui pengiriman media pembawa yang dilalulintaskan dari luar
negeri melalui jasa pengiriman dan Kantor Pos, kami bekerja sama
dengan instansi yang ada yaitu petugas Bea dan Cukai yang
melakukan pengawasan di kantor Pos.
Pelanggaran tindakan karantina yang umumnya terjadi adalah
karena tidak disertai dokumen karantina yang dipersyaratkan serta
tidak dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk
mendapatkan tindakan karantina. Tindakan penahanan, penolakan
maupun pemusnahan dapat dilakukan karena tidak dilengkapi
dokumen Phytosaniotary Certificate dari negara asal dan Surat Izin
Pemasukan dari Menteri Pertanian dan atau kemungkinan ditemukan
membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina.
Sepanjang tahun 2016, operasional karantina tumbuhan telah
melakukan tindakan karantina penahanan dengan frekuensi
sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali, penolakan sebanyak 43 (empat
puluh tiga) kali dan pemusnahan baru dilakukan sebanyak 35 (tiga
puluh lima) kali. Media pembawa yang diberikan penindakan sebagian
besar ditemukan dari luar negeri yang masuk melalui bandara
international Ngurah Rai dan kantor Pos Denpasar. Media pembawa
yang ditahan didatangkan dari Thailand, China, Belanda, Germany,
Australia, Jepang, Taiwan dan USA. Spain, Inggris. Komoditas yang
ditahan berupa bibit tanaman, benih rumput, bibit kamboja, bibit
terong, bibit cabe dan sayuran, bibit lilium, bibit tanaman hias, bibit
kaktus dan bibit bunga lavender (lampiran 4).
Untuk kegiatan penindakan yang dilakukan selama Tahun
Anggaran 2016 di karantina hewan, umumnya dilakukan di wilayah
kerja pelabuhan penyeberangan namun ada juga yang dilakukan di
kawasan bandara yang dibawa oleh wisatawan dari luar negeri yang
tidak faham peraturan dan prosedur karantina. Penindakan yang
dilakukan adalah tindakan karantina penahanan, dilakukan sebanyak
94 (sembilan puluh empat) kali, tindakan penolakan sebanyak 35 (tiga
puluh lima) kali, tindakan pemusnahan sebanyak 54 (lima puluh
empat) kali terhadap berbagai jenis hewan/satwa, BAH dan HBAH
baik yang diangkut antar area maun impor (lampiran 4).
Dari data yang tercatat, nampaknya masih cukup banyak
terjadi tindakan pelanggaran seperti; tidak dilengkapi dokumen
karantina, tidak dilaporkan kepada petugas karantina dan tidak
diserahkan kepada petugas untuk tindakan karantina. Untuk
mencegah terjadinya penyusupan HPHK maupun OPTK melalui
pemasukan komoditas pertanian secara illegal maka perlu
diuapayakan optimalisasi dari tindakan pengawasan di pintu pintu
masuk maupun pengeluaran untuk diarahkan supaya mengikuti
ketentuan dan prosedure karantina yang berlaku.
Pelaksanaan tugas tugas Kewasdakan dan penanganan
kasus-kasus pelanggaran peraturan dibidang karantina ditangani oleh
sumber daya manusia (SDM) Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar, yang terdiri dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil/PPNS
sebanyak 14 ( empat belas ) orang, Polisi Khusus Karantina/Polsus
sebanyak 3 ( tiga ) orang dan petugas Intelejen Karantina sebanyak 6
( enam ) orang (lampiran 4).
Melihat dari cukup tingginya data pelanggaran ketentuan
karantina, maka dapat juga diartikan bahwa masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi
karantina pertanian yang sangat penting untuk melindungi sumber
daya alam hayati negara kita dari ancaman masuk dan menyebarnya
hama dan penyakit hewan serta organisme pengganggu tumbuhan
dari luar negeri. Untuk dapat mencapai tujuan dan fungi dari tindakan
karantina secara optimal maka peran dan partisipasi masyarakat
sangat dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan tindakan karantina
pertanian.
Dukungan dari masyarakat dapat diberikan apabila masyarakat
itu sendiri sudah mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik
dan benar tentang perkarantinaan sehingga dengan demikian akan
muncul kesadaran untuk patuh dengan peraturan dan prosedur
karantina. Oleh karena itu pemerintah wajib mengemban tanggung
jawab dalam membina kesadaran masyarakat dalam hal
perkarantinaan hewan dan tumbuhan supaya dapat berkontribusi
dalam hal pemberlakuan ketentuan dan prosedur karantina.
Selama tahun anggaran 2016 ini, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar mempunyai program pelaksanaan penyebarluasan
informasi/Sosialisasi sebanyak 3 kali, namun karena adanya
penghematan anggaran disetiap Kemeterian/Lembaga, anggaran
untuk kegiatan Sosialisasi dilakukan pemotongan sehingga dilakukan
kegiatan sosialisasi hanya sebanyak 2 kali. Kegiatan sosialisasi
tentang karantina pertanian dilaksanakan berupa kegiatan Apel
Pembukaan Bulan Bhakti Karantina Pertanian ke 139, pada tanggal 8
Juni 2016. Peserta yang hadir sebanyak 200 orang, terdiri dari
pemakai jasa karantina dan keluarga, instansi terkait dipelabuhan laut,
Kepolisian Polda Bali, Polres Jembrana, kepolisian Polsek Kawasan
Pelabuhan Gilimanuk, kepolisian Polair Benoa, keluarga FKH.
Universitas Udayana dan pegawai Karantina beserta keluarga. Pada
kegiatan Pembukaan Bulan Bhakti Karantina Pertanian dilakukan
pemberian penghargaan kepada perusahan pemakai jasa karantina
yang mempunyai kepatuhan yang baik, penghargaan kepada pegawai
yang berprestasi. Dilakukan juga kegiatan Donor Darah bekerja sama
dengan PMI Provinsi Bali dan berhasil mengumpulkan darah
sebanyak 18 kantong.
Kegiatan penyebarluasan informasi lainnya yang dilaksanakan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah kegiatan Pameran
Pembangunan Tingkat Provinsi. Pameran dilaksanakan selama 10
hari yaitu mulai dari tanggal 13 Agustus 2016 sampai dengan tanggal
23 Agustus 2016, bertempat di Taman Ardha Chandra Denpasar.
Partisipan pameran berasal dari berbagai instansi pemerintah,
BUMN/BUMD dan pemerintah daerah kabupaten/kota se-provinsi Bali.
Pameran yang menampilkan hasil hasil capaian pembangunan ini
dilakukan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 dan Hari
Ulang Tahun Republik Indonesia ke- 71, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar menampilkan hasil hasil pembangunan di bidang
pertanian, menampilkan kegiatan kegiatan tindakan karantina hewan,
karantina tumbuhan dan kegiatan kewasdakan serta mendisplay
komoditas wajib periksa karantina hewan dan tumbuhan yang banyak
di ekspor atau dilalu lintaskan dari provinsi Bali.
Penindakan adalah tindakan atau upaya yang dilakukan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Karantina untuk melakukan
penyelidikan dan penyidikan atas dugaan terjadinya tindak pidana di
bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan
keamanan hayati, sesuai ketentuan dari Undang Undang RI. Nomor :
16 Tahun 1992, tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Kegiatan pemasukan maupun pengeluaran media pembawa yang
tidak mengikuti ketentuan perkarantinaan yang berlaku adalah
pelanggaran seperti misalnya ; tidak dilengkapi surat keterangan
kesehatan daerah asal, tidak melalui tempat tempat yang ditetapkan
dan tidak melaporkan komoditasnya kepada petugas karantina untuk
dilakukan tindakan karantina. Setiap pelanggaran harus mendapat
penindakkan, dapat berupa penerapan tindakan karantina penahanan,
penolakan, pemusnahan dan bahkan sampai ke tingkat penyidikan
terhadap kasus tindak pidana. Untuk dapat melakukan penyidikan, UU
No.16 Tahun 1992 memberikankan kewenangan kepada PPNS untuk:
Melakukan pemeriksaan atas laporan atau keterangan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan;
7. Melakukan pemanggilan terhadap seseorang untuk didengar dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi dalam tindak pidana di
bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan;
8. Melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti tindak
pidana di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;
9. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan
hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang karantina
hewan, ikan, dan tumbuhan;
10. Membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan;
11. Menghentikan penyidikan apabila tidak didapat cukup bukti
tentang adanya tindak pidana di bidang karantina hewan, ikan ,
dan tumbuhan.
Penyidikan kita berlakukan apabila terhadap tersangka kita
menemukan bukti yang kuat bahwa ada unsur kesengajaan
melanggar ketentuan pasal pasal persyaratan dan ini disebut sebagai
tindakan kejahatan sedangkan apabila karena kelalaiannya
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasal pasal persyaratan,
disebut dengan pelanggaran. Pada tahun anggaran 2014 dan 2015,
PPNS. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sudah pernah
melakukan kegiatan penyidikan atas Kasus Tindak Pidana Karantina
yaitu terhadap Kasus Pemasukan llegal Anjing Ras dari Jawa ke Bali
yang berkoordinasi dengan Polisi Resor Tabanan dan Kasus
Pemasukan Ayam Jago secara Ilegal dari Jawa ke Bali disidik dengan
berkoordinasi di Polisi Resor Jembrana dan semua kasus tersebut
sudah mendapat putusan tetap dari Pengadilan Negeri. Sedangkan
pada tahun anggaran 2016 ini, penyidikan oleh PPNS. Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar tidak pernah dilakukan karena anggaran
yang disediakan untuk kegiatan penyidikan dilakukan pemotongan
oleh karena ada program penghematan anggaran dari Kemeterian
Pertanian. Penindakan yang diberikan hanya dengan memberlakukan
ketentuan tindakan karantina berupa penahanan, penolakan atau
pemusnahan dengan harapan sudah dapat memberikan efek jera
sehingga selanjutnya bagi oknum tersebut diharapkan tidak lagi
melakukan pelanggaran serta mengikuti ketentuan dan prosedur
karantina yang berlaku. Selanjutnya yang bersangkutan diwajibkan
membuat surat pernyataan yang ditandatangani diatas kertas
bermaterai yang menyatakan bahwa tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya melanggar ketentuan peraturan dan prosedure
karantina dan jika kedapatan lagi melakukan pelanggaran maka
bersedia dilakukan tindakan tuntutan hukum pidana sesuai dengan
Undang Undang RI. No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan dan Tumbuhan sesuai Pasal 31 ayat ( 1 ) yang dikatagorikan
sebagai tindak pidana kejahatan.
Untuk kasus mengangkut unggas ( ayam) afkir tanpa
dokumen karantina sebanyak 63 box dengan kapal Sumber Rejeki
02 rencana dibawa ke Lombok, yang ditangkap di perairan dusun
Bebayu, desa Lebasari, kecamatan Abang kabupaten Karangasem
oleh petugas Polisi Perairan Polda Bali pada tanggal 30 Agustus
2016, penyidikannya tidak dapat dilakukan oleh PPNS. Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tetapi ditangani langsung oleh
penyidik dari Dit Pol Air Polda Bali. Berkas Penyidikannya sudah
dinyatakan lengkap (P 21) oleh Kejaksaan Tinggi Bali dengan surat
nomor : B-2957/P.1.4/Euh.I/10/2016, tanggal 19 Oktober 2016.
Penyerahan Berkas Tahap ke II dengan menyerahkan berkas,
barang bukti serta tersangka juga sudah dilakukan ke Kejaksaan
Tinggi Bali, untuk selanjutnya akan dilanjutkan proses persidangan
ke Pengadilan.
3.4. KEGIATAN OPERASIONAL LAINNYA
Kegiatan operasional lainnya yang dilaksanakan Balai Karantina
Pertanian kelas I Denpasar selama tahun 2016 adalah kegiatan yang
sumber dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
TA 2016 seperti :
3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training
Karantina Hewan
Salah satu ketentuan dalam pergadangan internasional untuk
komoditas pertanian ditinjau dari aspek kesehatan adalah penerapan
Sanitary and Phytosanitary dan Food safety yaitu segala sesuatu
yang dipersyaratkan harus berbasis ilmiah. Sehubungan dengan hal
tersebut Karantina sebagai benteng dan ujung tombak akan
menghadapi permasalahan yang semakin komplek.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut di atas, karantina hewan
harus mengimbangi dengan kesiapan dan kemampuan infrastruktur
teknisnya, khususnya laboratorium karantina pertanian dan
keamanan hayati hewani dan nabati. Laboratorium karantina
pertanian dan keamanan hayati hewani dan nabati yang kompeten
dan terakreditasi sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan
tugas dan fungsi perkarantinaan saat ini dan pada masa yang akan
datang. Sarana dan prasarana laboratorium serta sumber daya
manusia dituntut untuk memenuhi standar yang ditentukan sehingga
dapat diperoleh hasil pengujian dengan validasi dan akurasi yang
tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Balai Karantina
Kelas I Denpasar mengadakan Kegiatan In Housetraining
Pengembangnan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penguatan
sumber daya manusia di bidang laboratorium, dengan materi Deteksi
HPHK Cysticercosis pada Babi dengan Metode Elissa dan Deteksi
Virus Rabies pada HPR dengan Metode Elissa.
Dipilihnya kedua materi di atas, disamping untuk
pengembangan ruang lingkup juga diakibatkan karena penyakit
Rabies hingga saat ini wilayah Provinsi bali merupakan daerah yang
masih tertutup dari lalulintas pemasukan dan pengeluaran HPR,
namun masih ditemukan kejadian Rabies yang bersifat sporadik,
sehingga dipandang perlu untuk menentukan pengembangan
diagnosis pemeriksaan penyakit Rabies serta adanya Keputusan
Menteri Pertanian No. 559/Kpts/PK.310/9/2015, perubahan atas
Kepmentan nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan
Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila
(Rabies) yang memperbolehkan melalulintaskan dari dan ke
kawasan karantina yaitu :
a. Pengujian dari / atau pengebalan oleh instansi yang
berwenang
b. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan
c. Peningkatan Mutu Genetik Hewan
d. Konservasi
e. Penanggulangan Bencana dan / atau pertahanan negara
Sedangkan untuk Deteksi HPHK Cysticercosis pada Babi
karena disamping merupakan salah satu HPHK yang harus
dikendalikan pada ternak Babi, karena bersifat zoonosis dari
penyakit ini yang dapat menular ke manusia, sehingga dipandang
perlu untuk dilakukan Deteksi HPHK Cysticercosis pada Babi.
Kedua penyakit ini harus tetap kita waspadai sehingga sangat
perlu dilakukan pengujian laboratorium yang lebih teliti dan seksama
dengan menggunakan teknik-teknik baru seperti metode Elisa.
Kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya terbatas
pada kemampuan dasar tetapi juga pengetahuan manajemen
laboratorium sehingga hasil pengujian laboratorium akurat dan
memuaskan pengguna jasa. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi
Karantina Pertanian untuk mencegah masuk dan tersebarnya HPHK
dan OPTK di wilayah Republik Indonesia.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kegiatan
In Housetraining Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini
adalah :
1. Untuk mendapatkan teori-teori baru dalam pemeriksaan
laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.
2. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian/ kompetensi
petugas karantina pertanian dalam pemeriksaan laboratorium
media pembawa HPHK.
3. Peningkatan kemampuan uji diagnostik HPHK sebagai
pendukung pelaksanaan tindakan karantina khususnya dalam
metode pengujian elisa.
4. Diharapkan para peserta dapat mentransfer materi In
Housetraining tersebut kepada petugas karantina yang lain.
Pelaksanaan kegiatan In Housetraining pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) ini diadakan di Ruang pertemuan dan
laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, pada
tanggal 2 s/d 4 Mei 2016.
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan In Housetraining pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) ini dilakukan dengan metode :
1. Tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya jawab.
2. Praktek Laboratorium.
Adapun pemberian teori dan praktek dipandu oleh
expert/pembimbing yang berasal dari Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta, dari Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Peserta kegiatan In Housetraining Pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) sebanyak 30 orang meliputi Medik dan Paramedik
Veteriner baik yang bertugas di laboratorium maupun Wilayah Kerja
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Pelaksanaan Kegiatan Inhousetraining Pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) Karantina Hewan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar Tahun Anggaran 2016 dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pelatihan Deteksi Cysticercosis pada ternak babi dengan metode
Elisa dan metode HA-HI tes serta Deteksi penyakit Rabies pada
HPR dengan metode Elisa dilaksanakan pada kegiatan
Inhousetraining Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian peserta
karantina hewan dalam melakukan tindakan pemeriksaan
laboratorium.
2. Peserta dapat melakukan pemeriksaan laboratorium yang lebih
akurat, efektif dan efisien serta dapat dipercaya yang tetap
mengacu kepada perkembangan teknik dan metode pengujian
yang terbaru.
3. Dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas tenaga fungsional/
in housetraining ini, dapat meningkatkan kerjasama dengan instansi
terkait, dalam hal ini khususnya dengan laboratorium Parasitologi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yang bergerak dalam bidang
Deteksi Cysticercosis dan Deteksi Rabies pada HPR, dibimbing
dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian selaku
laboratorium rujukan bagi laboratorium di UPT Balai Karantina
Pertanian.
3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training Karantina Tumbuhan
Kompetensi teknis merupakan salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh para penguji maupun tenaga fungsional POPT.
Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan penguji dalam
rangka pengujian, jaminan mutu hasil pengujian maupun unjuk
kerja laboratorium sesuai dengan ISO 17025:2008. Penguji secara
spesifik harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian
serta melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil uji jika
ditemukan ketidaksesuaian uji. Penjabaran pengembangan
kemampuan uji yang ada pada silabus pendidikan tersebut
diwujudkan dengan suatu pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan kompetensi teknik tenaga fungsional POPT yaitu
Inhouse Training. Hal ini sejalan dengan Panduan Mutu BKP Kelas
I Denpasar PM 5.2 Point 5.2.2 Program pendidikan dan pelatihan;
dokumen prosedur DP 21 Prosedur Pelaksanaan Program
Pendidikan dan Pelatihan serta mempertimbangkan DIPA BKP
Kelas I Denpasar.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In
House Training ini adalah :
1. Mendapatkan teori dan teknis yang baru dalam pemeriksaan
laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.
2. Meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi
petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan
laboratorium pada media pembawa OPTK, sehingga hasil
pemeriksaan tersebut akurat, efektif dan efesien serta dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai pendukung
pelaksanaan tindakan karantina.
3. Peserta dapat mentransfer materi Inhouse training tersebut
kepada petugas karantina yang lain.
Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini diadakan di Ruang
pertemuan dan laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar, kegiatan inhouse training tahun 2016
ini mengambil judul “ Kloning DNA dan Pembuatan Kontrol Positif
pada OPTK Bulkholderia glumae dan Papaya Ringspot Virus
dengan metode INSTAClone PCR” pada tanggal 03-05 Oktober
2016.
Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini dilakukan dengan
metode tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya
jawab dilanjutkan dengan praktek di laboratorium. Adapun
pemberian teori dan praktek dipandu oleh ahli yang berasal dari
Institut Pertanian Bogor yaitu Dr. Ir. Tri Asmira Damayanti, M.agr.
Materi yang diberikan pada Inhouse training ini adalah yang
diberikan pada Inhouse training adalah penyampaian materi tatap
muka mengenai “ Kloning DNA dan Pembuatan Kontrol Positif pada
OPTK Bulkholderia glumae dan Papaya Ringspot Virus dengan
metode INSTAClone PCR”, Praktikum PCR Identifikasi Bulkholderia
glumae dan Papaya Ringspot Virus; Praktikum Pembuatan
Kompeten Sel; Praktikum Transformasi; Praktikum Konfirmasi
Transforman dengan PCR Koloni dan Praktikum Elektroforesis.
Pada pelaksanaan kegiatan inhousetraining peningkatan kapasitas
tenaga fungsional ini ada beberapa hambatan yaitu Pemesanan
bahan yang dibutuhkan untuk praktikum Kloning sangat lama.
Pemesanan bahan cloning dilakukan setelah konsultasi dengan
pembimbing. Penentuan bahan juga menunggu urutan DNA yang
akan dikloning yang disekuensing di Laboratorium rujukan oleh
pembimbing.
3.4.3. Sosialisasi Karantina Pertanian Tahun 2016
Dalam era globalisasi arus perdagangan dunia semakin tidak
terbendung yang diikuti dengan meningkatnya arus lalu lintas
komoditas pertanian dan produknya, antara lain lalu lintas hewan
dan produk hewan, lalu lintas tanaman dan produknya menuntut
kesiapan Karantina Pertanian, sebagai pertahanan pertama dalam
melindungi dan melestarikan sumber daya hayati hewani dan
nabati dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) .
Tindakan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat
terhadap komoditi karantina hewan dan tumbuhan yang masuk
dan keluar Bali telah dilakukan oleh Petugas Karantina Pertanian di
pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran. Dengan pelaksanaan
tindakan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses
terbebasnya Bali dari penyakit hewan menular dan organisme
pengganggu tumbuhan serta tidak terjadi pemasukan dan
pengeluaran hewan dan tumbuhan serta produknya secara illegal.
Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan kegiatan Sosialisasi Karantina
Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian
Penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina Pertanian adalah
sebuah momentum public awareness untuk mengerahkan,
mendorong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
upaya perlindungan kekayaan alam hayati. Tema Bulan Bakti
Karantina Pertanian yang ke 139 tahun 2016 adalah “Perkuat
Cegah-Tangkal OPTK/HPHK Mendukung UPSUS Peningkatan
Produksi Pangan”. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
melaksanakan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan
Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 Tahun 2016.
Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka
Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 bertujuan untuk
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
Perkarantinaan
2. Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang
Karantina Pertanian
3. Membangun koordinasi antar instansi dan stake holder untuk
mendukung terlaksananya tujuan tindakan karantina
Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti
Karantina Pertanian yang ke 139 dilaksanakan pada tanggal 8 Juni
2016.
Pelaksanaan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka
Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 139 adalah :
1. Pembukaan Bulan Bakti Karantina Pertanian yang dihadiri
oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar, Darmawanita,
Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.
2. Penyerahan Quarantine Award kepada, instansi terkait,
penggunajasa karantina pertanian dan pegawai BKP Kelas I
Denpasar.
3. Senam Pagi yang diikuti oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar,
Darmawanita, Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.
4. Karantina Pertanian Peduli dengan kegiatan Donor Darah
yang bekerjasama dengan PMI Provinsi Bali
5. Media Campain/Kampanye media melalui umbul-umbul,
spanduk, bener, membagikan t-shirt dan mug, pelepasan
balon udara serta menaikkan layang-layang berlogo Bulan
Bakti Karantina ke 139 Badan Karantian Pertanian.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2016 di
Halaman Kantor BKP Kelas I Denpasar. Peserta yang hadir
sebanyak 250 orang terdiri dari PNS BKP Kelas I Denpasar,
Darmawanita BKP Kelas I Denpasar, Penggunajasa Karantina ,
Instansi terkait dan Mahasiswa FKH UNUD.
Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan ”
Quarantine Award” kepada :
1. Penggunajasa Karantina Pertanian dengan tingkat
kepatuhan yang baik dalam memenuhi prosedur
pelaksanaan tindakan karantina pertanian yaitu :
- PT. Alamboga Internusa
- PT. Jasula Wangi
- PT. Bali Harmoni
- PT. Aroma Duta Rasa Prima
2. Pegawai BKP Kelas I Denpasar yang berdedikasi tinggi
dalam melaksanakan tugas perkarantinaan yaitu
- Drh. Putu Lisa Gita, MP
- Febri Ekawijayanti, SP
- Erfendi
- Daryono
- Kisworo Adi SP
- Ni Wayan Ratna Utari, SE
3. Quarantine Award dari Badan Karantina Pertania kepada
instansi terkait dan PPNS BKP Kelas I Denpasar juga
diserahkan oleh kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar kepada :
- Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas
prestasinya dalam melakukan penegakan hukum
dibidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan
Hayati Sesuai UU No. 16 Tahun 1992
- Satuan Reskrim Polres Jembrana atas dukungannya
dalam melakukan penegakan hukum dibidang
perkarantinaan dan pengawasan Keamanan Hayati
sesuai UU No. 16 Tahun 1992
- PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas
prestasinya dalam melakukan penegakan hukum
dibidang perkarantinaan dan pengawasan Keamanan
Hayati sesuai UU No. 16 Tahun 1992 yaitu :
Drh. IGM Suastawa, MMA
Drh. Gde Manik Eka Pramana
Erfendi
I Ketut Sumarna
Karantina Pertanian Peduli dengan Pelaksanaan Donor
Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia
Provinsi Bali. Jumlah Peserta sebanyak 50 orang namun yang
dapat dilakukan pengambilan darah donor sebanyak 18
kantung hal ini disebabkan karena golongan darah yang diambil
hanya golongan darah A, B atau AB.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini akan dapat
mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada
masyarakat penggunajasa Karantina tentang pentingnya isu
perlindungan kekayaan alam hayati, meningkatkan dukungan
dan partisipasi masyarakat dalam isu perlindungan kekayaan
alam hayati serta membangun citra positif program Badan
Karantina Pertanian.
Setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina
Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian yang
ke 139 dapat disimpulkan :
1. Peraturan Perkarantinaan telah dipahami oleh
penggunajasa karantina dan instansi terkait.
2. Masyarakat Umum telah mengetahui dan memahami
tentang Karantina Pertanian.
3.4.4. Pameran dalam rangka Penyebaran Informasi Karantina
Pertanian Tahun 2016
Karantina Pertanian memiliki peranan yang sangat strategis
dalam mencegah masuk/keluarnya Hama dan Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) maupun Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) di entry/exit point, baik yang masuk dari luar
negeri ke Wilayah Republik Indonesia serta mencegah
penyebarannya dari satu area ke area lain dalam Wilayah
Republik Indonesia serta keluar dari Wilayah Republik Indonesia.
Peranan tersebut merupakan Tugas fungsi pokok Karantina yang
diamanatkan dalam UU no. 16 tahun 1992 tentang Kantina
Hewan, Ikan danTumbuhan, PP no. 82 tentang Karantina Hewan
dan PP no. 14 tahun 2002 tentang KarantinaTumbuhan. Dalam
UU no 16 tahun 1992 dalam Bab VII dijelaskan tentang
pembinaan yaitu pasal 28 bahwa Pemerintah bertanggung jawab
membina kesadaran masyarakat dalam perkarantinaan hewan,
ikan dan tumbuhan serta pasal 29 dijelaskan bahwa peran serta
rakyat dalam perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan
diarahkan dan digerakkan oleh pemerintah melalui berbagai
kegiatan yang berdayaguna dan berhasilguna.
Di dalam Permentan No.22 tahun 2008 juga disebutkan
bahwa salah satu tugas dari UPT Karantina Pertanian adalah
menyelenggarakan fungsi pengelolaan system informasi,
dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan karantina
tumbuhan. Dalam hal ini pengelolaan informasi khususnya
penyebarluasan informasi tentang karantina pertanian kepada
masyarakat adalah sangat penting.Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang karantina
pertanian serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mendukung pelaksanaan tindakan karantina.
Penyebarluasan informasi karantina pertanian dapat
dilakukan melalui kegiatan pameran. Penyebar luasan informasi
karantina pertanian dalam bentuk kegiatan pameran dengan
menyebarkan brosur tentang Karantina Pertanian, memajang
beberapa contoh media pembawa HPHK dan OPTK serta
penayangan video tentang tindakan karantina terhadap media
pembawa HPHK dan OPTK tersebut.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan
penyebaran luasan informasi karantina pertanian melalui kegiatan
pameran pembangunan yang diadakan dalam rangka HUT
Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 dan HUT Provinsi Bali ke
58 dalam hal ini dikoordinir oleh Dinas Perhubungan, Informasi
dan Komunikasi Provinsi Bali. Diharapkan dengan pameran
karantina pertanian ini akan dapat meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang karantina pertanian dan khususnya Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dapat menjalin kerjasama,
koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait di daerah di
pelabuhan laut maupun udara
Tujuan pelaksanaan Pameran dalam rangka Penyebaran
Informasi Karantina Pertanian Tahun 2016 ini bertujuan untuk :
1. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Bali
tentang Karantina Pertanian.
2. Untuk Meningkatkan partisipasi masyarakat Bali dalam
mendukung pelaksanaan tindak karantina pertanian
Kegiatan Pameran Pembangunan Tahun 2016 yang
bertepatan dengan peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI
ke 71 dan HUT Provinsi Bali ke 58, dilaksanakan di Taman
Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. Pameran berlangsung selama
10 (sepuluh) hari dari tanggal 14 – 23 Agustus 2016. Pembukaan
pameran dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 14 Agustus 2016
yang dibuka langsung oleh Bapak Gubernur Bali. Acara
penutupan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus
2016 oleh Bapak Wakil Gubernur Bali.
Pada pameran pembangunan ini dipamerkan materi berupa :
1. Informasi dalam bentuk pajangan seperti
- Jenis komoditi wajib periksa karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan beserta hasil / produk olahannya.
- Jenis koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK
- Foto-foto kegitan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar, Alur Mekanisme Pelayanan Tindakan
Karantina, Persyaratan Tindakan Karantina Hewan dan
Tumbuhan
2. Informasi dalam bentuk broser / leflet tentang Karantina
Pertanian, Flu Burung dan Rabies
3. Menchendaise berupa mug dan tas yang berisi logo Karantina
Pertanian
Pelaksanaan kegiatan pameran pembangunan Balai
Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar Tahun 2016 telah
dilaksanakan dengan perencanaan. Pelaksanaan Pameran
Pembangunan dari segi tempat, waktu, materi pameran, jadwal,
dan pengadministrasian telah terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan pameran pembangunan ini dapat memberikan
informasi secara visual kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan pemahamam masyarakat akan
pentingnya peranan karantina pertanian untuk melindungi
masyarakat terhadap ancaman dari penularan Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan.Karantina (OPTK)
Antusias dari masyarakat untuk mengunjungi stand pameran
BKP Kelas I Denpasar tinggi, baik dari masyarakat umum,
masyarakat pendidik maupun penggunajasa karantina.
Masyarakat berkeinginan untuk mengetahui tentang karantina
telah dapat dipenuhi dengan menyediakan brosur / leaflet
Karantina Pertanian, Flu Burung dan Rabies serta penjelasan
secara lisan oleh petugas penjaga stand pameran dan
pemajangan secara fisik komoditi karantina pertanian,.
Pengunjung pameran juga telah mengisi kuisioner tentang
karantina yang sediakan oleh panitia dan sebagian rata-rata
sudah mengetahui tentang karantina pertanian
Adapun saran yang diberikan pengunjung pameran, agar ke
depannya kami lebih banyak memajang koleksi media pembawa
HPHK dan OPTK serta komoditi wajib periksa karantina baik
hewan maupun tumbuhan.
Setelah dilaksanakan kegiatan pameran pembangunan
tahun 2016 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan pameran pembangunan dapat memperkenalkan
Karantina Pertanian kepada masyarakat dan memberikan
informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok dan
fungsi karantina pertanian.
2. Masyarakat telah mendapatkan informasi dan pemahaman
tentang karantina pertanian.
3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina
di Provinsi Bali
Pemantauan Daerah Sebar HPHK adalah tindakan
pengamatan untuk mengetahui status dan situasi suatu HPHK pada
suatu area, sebagai salah satu bahan penetapan kebijaksanaan
karantina dan pembatasan lalulintas media pembawa HPHK.
Pengamatan dilakukan untuk mendeteksi lebih lanjut hama
penyakit hewan karantina dengan cara mengamati timbulnya gejala
hama penyakit hewan karantina pada media pembawa selama
diasingkan dengan mempergunakan sistem semua masuk semua
keluar (Pasal 11 ayat 1 PP No. 82 Tahun 2000). Pengamatan juga
dapat dilakukan untuk mengamati situasi hama penyakit hewan
karantina pada suatu negara, area atau tempat (Pasal 11 ayat 2 PP
No. 82 Tahun 2000).
Berdasarkan pedoman pemantauan, Pengamatan terhadap
situasi HPHK dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara
langsung dan atau secara tidak langsung. Pengamatan secara
langsung dilakukan ditempat pemasukan, tempat pengeluaran,
instalasi karantina, tempat transit dan diatas alat angkut.
Pengamatan secara tidak langsung dilakukan ditempat lainnya
dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari pihak yang
berwenang dalam kegiatan tersebut. Informasi status dan situasi
HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi
dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Dengan adanya peta
status dan situasi HPHK di Indonesia maka kebijakan pencegahan
penyebaran HPHK di dalam wilayah RI diharapkan akan menjadi
optimal.
Surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.
1444/KR.110/L.2/1/2016, tanggal 1 Februari 2016 tentang
Pedoman Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) Tahun 2016 maka Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar melaksanakan Pemantauan Daerah Sebar Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dengan melaksanakan
Pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) di Provinsi Bali.
Maksud pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah pengamatan
status dan situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali. Tujuan kegiatan
pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) adalah Mengetahui jenis HPHK yang
dapat diamati di Provinsi Bali, Memetakan status dan situasi HPHK
di Provinsi Bali, Menentukan kebijakan dan pembatasan lalulintas
Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina.
Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan
Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) pada 9
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali menggunakan kuesioner yang
berisikan tentang data gejala klinis suatu penyakit, data pengujian
laboratorium pasif dan aktif serta data hasil surveilance atau
penelitian. Pengambilan data sekunder di BBVet Denpasar, FKH
UNUD dam Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Bali.
Pelaksanaan kegiatan dari bulan januari – Juli 2016.
Hasil Pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan
Karantina Tahun 2016 berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
laboratorium ditemukan 14 Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) Golongan II di Provinsi Bali yaitu Hog Cholera, New Castle
Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus
Diarrhoea, Scabies, Rabies, Avian Influenza, Theileriosis, Surra,
Canine parvovirus infection, fowl cholera, fowl pox, fowl typhoid,
swine dysentri. Penyebaran HPHK terjadi pada 9 Kabupaten/Kota
serta pada semua hewan (sapi, babi, kambing, domba, unggas,
anjing, kucing) yang ada di Provinsi Bali
3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Provinsi
Bali
Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2016 dilaksanakan tanggal 17 Mei
2016 di Ruang Pertemuan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar Peserta kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah
Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2016
sebanyak 50 orang yang terdiri dari Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali, Dinas yang membidangi kesehatan hewan di
sembilan Kabupaten/Kota di provinsi Bali, Balai Besar Veteriner
Denpasar, Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan
Pejabat Fungsional lingkup BKP Kelas I Denpasar.
Narasumber dalam kegiatan Seminar Daerah Pemantauan
Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun
2016 adalah
1. Ir. I Putu Sumantra,M. App. Sc., Kepala Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Bali
2. DR. Drh Nyoman Adi Suratma,MP., Dekan Fakultas Kedokteran
Hewan UNUD
3. DR. Drh. I Nyoman Dibia, MP dari Balai Besar Veteriner
Denpasar
4. Drh. I Wayan Agus Wirawan, M.Si dari Dinas Peternakan
Kabupaten Tabanan
5. Drh. Ni Nyoman Ayu Ratningsih Kabid Keswan Dinas
Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten Bangli
6. Drh. Putu Lisa Gita, MP Medik Veteriner Madya Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar
Dari hasil pengamatan status dan situasi HPHK di Provinsi
Bali diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Terdapat 9 (Sembilan) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) di Provinsi Bali berdasarkan data gejala klinis dan hasil
pengujian positif agen penyakit yang dilakukan di BBVET
Denpasar dan Laboratorium Kesehatan Hewan yaitu Hog
Cholera, New Castle Disease (ND), Septichaemia Epiootica
(SE), Bovine Virus Diarrhoea, Scabies, Rabies, Avian Influenza,
Theileriosis dan Surra
2. Terdapat 5 (Lima) jenis penyakit yang positif histopat
berdasarkan hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana yaitu Canine Parvovirus Infection, Fowl
Cholera, Fowl Fox, Fowl Typhoid dan Swine Dysentri.
3. Empat belas (14) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) yang ditemukan di Provinsi Bali merupakan Hama
Penyakit Hewan Karantina
4. Peta penyakit status situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali
Tahun 2015 sebagai berikut :
3.4.7. Seminar Regional Pemantauan Daerah Sebar HPHK di
Provinsi Bali, NTB dan NTT
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 22/Permentan.OT.140/ 4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian bahwa salah satu fungsi Unit
Bangli : 4 Rabies, ND, SE, Scabies
Karangasem : 5 ND, HC, BVD, Scabies, AI
Klungkung : 4 AI, HC, Scabies, Rabies
Gianyar : 5 Rabies, HC, Theileriosi, Scabies,
Denpasar : 3 Rabies,, ND, Scabies
Badung : 4 AI, HC, ND Scabies
Tabanan : 4 AI, Rabies, HC, Sabies
Buleleng : 5 Rabies, ND, AI, HC, SE, Scabies Jembrana : 6 ND,
Scabies, AI, Rabies, Theileriosis, Surra
Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah Pemantauan
Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina. Fungsi tersebut
dilaksanakan dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK.
Pengamatan satus dan situasi HPHK dilakukan secara tidak langsung
dengan memperoleh informasi dari instansi berwenang yaitu BBVet dan
Dinas yang membidangi kesehatan hewan.
Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh
selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan
Situasi HPHK. Hasil Pemantauan tersebut disampaikan pada seminar
regional Bali, NTT dan NTT. Dengan adanya peta status dan situasi
HPHK di Indonesia pada umumnya serta di Wilayah Bali, NTB dan NTT
pada khususnya maka kebijakan pencegahan penyebaran HPHK di
dalam wilayah RI diharapkan akan menjadi optimal.
Tujuan pelaksanaan seminar regional Pemantauan HPHK Bali,
NTB dan NTT adalah :
1. Memperoleh informasi status dan situasi HPHK di Wilayah
Regional Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa
Tenggara Timur (NTT).
2. Menyusun peta status dan situasi HPHK di Wilayah Regional
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Seminar regional dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2016 di
Hotel Adhi Jaya Sunset Jl. Sunset Road Kuta Badung. Narasumber yang
hadir dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan
Karantina Pertanian drh. Raden Nurcahyo Nugroho, MSi. Peserta
berjumlah 50 orang berasal dari BBVet Denpasar, FKH UNUD, Dinas
Peternakan Provinsi Bali, Dinas Peternakan Provinsi NTB, Dinas
Peternakan Provinsi NTT, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar dan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I ENDE.
Setelah pelaksanaan kegiatan seminar diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Total 2014 dan 2015 teridentifikasi 25 Jenis HPHK di Regional Bali
Nusa Tenggara
2. Peta Matrik bertujuan untuk memudahkan prioritasi pencegahan
keluar dan masunya HPHK.
3. HPHK yang paling diwaspadai & prioritas peningkatan sebagai
berikut :
No UPT HPHK Yang Paling Diwaspadai Pengeluarannya
Prioritas Peningkatan Untuk Tahun 2017
1. Denpasar Bali
Rabies
Avian Influenza
Pengembangan Ruang Lingkup Pengujian Rabies dan AI, Peningkatan kemampuan uji PCR AI melalui inhouse training
2. Lombok Avian Influenza Peningkatan kemampuan pengujian Laboratorium HA/HI AI dan PCR AI melalui magang
3. Sumbawa Antrax Peningkatan pengujian laboratorium dengan magang untuk pengujian antrax
4 ENDE Brucellosis Peningkatan kemampuan pengujian laboratorium dengan RBT dan CFT melalui magang di lab. Reference
5. KUPANG Brucellosis Peningkatan kemampuan pengujian laboratorium dengan RBT dan CFT melalui magang di lab. reference
3.4.8. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala
Badan Karantina Pertanian Nomor 129/KR.010/L/1/2016 tentang
Arahan Pemantauan OPTK Tahun 2016, menjadi acuan bagi
pelaksanaan kegiatan pemantauan. Sasaran dan target dalam
kegiatan pemantauan OPT/OPTK tahun 2016 diselaraskan
dengan program Kementrian Pertanian yaitu pemantauan
terhadap tanaman padi, jagung, kedelai, tanaman unggulan
daerah yang berorientasi ekspor serta tanaman ex-impor yang
dikembangkan. Kegiatan pemantauan juga merujuk kepada
laporan temuan OPTK pada pemantauan tahun sebelumnya untuk
dilakukan verifikasi terhadap OPTK yang ditemukan. OPTK yang
dijadikan target dalam pemantauan mengacu kepada Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/KR.010/9/2015, yaitu
OPTK dari golongan serangga, cendawan, bakteri, dan virus.
Kegiatan pemantauan OPTK dilakukan dengan menggunakan
metode pengumpulan data primer dan data sekunder.
Kegiatan pemantauan ini diawali dengan pengumpulan data
sekunder di 9 Kota/Kabupaten di Propinsi Bali. Adapun data
sekunder yang diperoleh berasal dari data Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan Provinsi
Bali maupun Kabupaten, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPTPH). Kegiatan selanjutnya adalah pengambilan
data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh
berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap gejala
spesifik OPTK yang menjadi sasaran dan target pemantauan di
lapangan. Hasilnya dapat berupa spesimen OPT/OPTK pada
tanaman, sampel bahan tanaman / bagiannya yang menunjukan
gejala khas serangan. Sampel tersebut kemudian diuji di
laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Hasil dari kegiatan pemantauan OPT/OPTK Balai Karantina
Kelas I Denpasar tahun 2016 adalah Bactrocera bryonie,
Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Pantoea stewartii subs.
stewartii , Peronosclerospora sorghii, dan PRSV. Untuk
hasilemantauan OPTK secara rinci dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 131. Hasil Pemantauan Daerah Sebar OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2016
No Hasil Temuan OPTK Lokasi Pemantauan Target OPTK Daerah
Sebar Ket.
1 2 3 4 5 6
1. Papaya Ring Spot Virus Bali PRSV Tabanan
(PRSV)
2. Peronosclerospora sorghii Bali Peronosclerospora sorghii Denpasar
3. Pantoea stewartii subs. Stewartii Bali
Pantoea stewartii subs. stewartii Denpasar
4. Bactrocera bryonie Bali B. bryonie Buleleng
5. Bactrocera musae Bali B. musae Buleleng
6. Bactrocera occipitalis Bali B.occipitalis Buleleng
3.4.9. Seminar Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK 2016
Salah satu tugas dan fungsi UPT sesuai dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/8/2008 adalah
melaksanakan pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK), hal ini dilakukan mengingat OPTK
dapat menyebar dengan cepat dari satu daerah ke daerah lain, baik
menyebar sendiri maupun terbawa oleh lalulintas komoditas
pertanian. Peraturan Menteri Pertanian NOMOR
51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Arahan Pemantauan
OPT/OPTK 2016 dari Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor
129/KR.010/L.1/ 2016 tentang target Pemantauan OPTK Tahun
2016, menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan pemantauan,
menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan pemantauan.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemantauan,
dilaksanakan kegiatan Seminar lokal Hasil Pemantauan daerah
sebar OPT/OPTK di Propinsi Bali. Seminar ini merupakan
penyampaian hasil deteksi dan identifikasi OPT/OPTK hasil
pemantauan pada 8 (delapan) kabupaten dan kota di Propinsi Bali
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan seminar pemantauan
daerah sebar OPTK adalah :
a. memberikan informasi temuan OPT/OPTK hasil pemantauan
kepada instansi
b. Sebagai forum tukar menukar informasi tentang OPT/OPTK
berkaitan dengan upaya cegah tangkal masuk dan
tersebarnya OPT/OPTK di Propinsi Bali
c. Merumuskan / Merangkum Hasil Pemantauan, Rekomendasi
dan Tindak Lanjutnya untuk disampaikan dalam Seminar
Nasional Pemantauan OPT/OPTK Badan Karantina
Pertanian.
Kegiatan “Seminar Lokal Pemantauan Daerah Sebar
OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016”. Kegiatan ini berisi
pemaparan hasil Pemantauan Pemantauan Daerah Sebar
OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016, Pemaparan data dari para
narasumber yang berasal dari Dinas Perkebunan Propinsi Bali, dan
Universitas Udayana. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini
adalah:
1. Anang Apriyantono dari Dinas Perkebunan Propinsi Bali
2. Ir. Luh Putu Enny Ratini, M.Si dari Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Prop. Bali
3. Prof. Dr. I Gede Rai Maya Temaja dari Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Pemantauan Daerah
Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2016 Bertempat di Ruang
Pertemuan Balai Karantina Pertaian Kelas I Denpasar, Jalan Raya
Benoa No. 20 Denpasar Bali, pada tanggal 31 Agustus 2016.
Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Hasil Pemantauan Daerah
Sebar OPT/OPTK Propinsi Bali Tahun 2016 adalah kegiatan lanjutan
dari kegiatan pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Propinsi Bali
Tahun 2016 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Seminar ini buka
langsung oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
dan dihadiri pula oleh para pejabat struktural lingkup BKP Kelas I
Denpasar, Para Peserta seminar yang terdiri dari POPT, Calon
POPT, dan Peserta dari dinas-dinas terkait se-Propinsi Bali.
Seminar dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada
Instansi terkait tentang hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK
2016, bertukar informasi tentang OPT/OPTK dengan instansi terkait,
dan membuat rumusan yang akan dibawa pada seminar regional
pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Tahun 2013 yang
dilaksanakan di Padang Sumatra Barat. Kegiatan ini berlangsung
secara panel, diawali dengan pemaparan hasil Pemantauan daerah
sebar OPT/OPTK Propinsi Bali 2016.
Rumusan Hasil Pemantauan yang dibawakan pada seminar
Nasional Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun 2013, yaitu
hasil pemantauan di Propinsi Bali tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut dibawah ini :
Tabel 132. Hasil Pemantauan OPT/OPTK tahun 2016
No Tanaman Inang Jenis OPT OPTK HASIL
1 Anggur Virus GLRaV3 -
2 Jagung Bakteri P. stewartii subsp. Stewartii +
Cendawan - Peronosclerospora sorghi
- Peronosclerospora maydis
- Peronosclerospora philipinensis
3 Kelapa Tungau Raoiela indica -
Aceria guerreronis -
4 Kentang Cendawan Helmintosporium solani -
Nematoda Globodera rostosiensis -
Globodera palida -
5 Padi Serangga Paraecosmetus palicornis -
Bakteri Burkholderia glumae
Pseudomonas syringae pv. Syringae
-
6 Mawar (ex-import)
Bakteri Pseudomonas syringae pv. Syringae
-
7 Strawberi Nematoda Aphelencoides fragariae -
8 Pepaya Virus PRSV +
9 buah (Pisang, Mangga, Jambu, salak) dan cabe
Lalat buah Bactrocera musae, B. bryoniae, B. occipitalis
BB, BO
10 buah (Pisang, Mangga, Jambu, salak) dan cabe
Lalat buah Bactrocera musae, B. bryoniae, B. occipitalis
BB, BO
Dalam kegiatan Seminar Lokal Pemantauan OPT/OPTK
Propinsi Bali Tahun 2016, terdapat beberapa hambatan yaitu
Pelaksanaan Seminar tidak sesuai rencana awal, hal ini dikarenakan
jadwal Pemantauan yang mundur, yang disebabkan terlambatnya
kedatangan bahan yang dipesan untuk pemantauan. Namun
demikian pelaksanaan seminar pemantauan OPT/OPTK tidak
melewati jadwal seminar nasional Pemantauan OPT/OPTK tahun
2016.
3.4.10. Akreditasi Laboratorium
Kegiatan akreditasi laboratorium karantina hewan dan
laboratorium karantina tumbuhan merupakan upaya untuk
memperkuat tupoksi karantina melalui pemeriksaan laboratorium dari
komoditi pertanian yang dilalulintaskan sehingga hasil laboratorium
yang dikeluarkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Setelah Laboratroium BKP Kelas I Denpasar mendapatkan
sertifikat akreditasi dengan No. LP-691-IDN bulan Januari 2013
berdasarkan surat Sekretariat Jenderal KAN No. 254/3.a2/LP/01/13
tanggal 28 Januari 2013 tentang Keputusan Akreditasi maka pada
tahun 2016 dilakukan Reakreditasi Laboratorium Karantina Pertanian
dengan penambahan ruang lingkup. Asesman dilakukan oleh Komite
Akreditasi Nasional dengan pengawasan langsung dari APLAQ pada
tanggal 27 - 28 Juli 2016. Pada akreditasi tahun 2016 dilakukan
penambahan ruang lingkup untuk laboratorium Karantina Hewan
sebagai berikut :
Tabel 133. Ruang Lingkup Akreditasi
Ruang Lingkup
Laboratorium Karantina Hewan
Laboratorium Karantina Tumbuhan
Ruang lingkup akreditasi 2013
1. Deteksi Cemaran Mikroba Pada Pangan Asal Hewan dengan metode TPC
1. Identifikasi serangga Bactrocera umbrosa, B. albistrigata, B.candata, B.carambolae, B.papayae, B. cucurbitae
2. Deteksi clavibacter michigenensis subsp mechiganensis
3. Deteksi cendawan helminthosporium solani
4. Deteksi turnip mosaic virus (TuMV)
Penambahan ruang lingkup 2016
1. Deteksi Cemaran Mikroba Pada Pangan Asal Hewan dengan metode TPC
2. Deteksi, Brucella sp dengan metode Rose Bengal Test (RBT).
3. Deteksi Antibodi Avian Influenza dengan metode Haemaglutination dan haemaglutination Inhibition.
4. Deteksi Antigen Avian Influenza dengan metode Haemaglutination.
5. Deteksi Trypanosoma, sp dengan pewarnaan giemza.
Tidak ada penambahan
ruang lingkup
Untuk menunjang Pencapaian akreditasi, Laboratorium BKP
Kelas I Denpasar melaksanakan kegiatan antara lain :
1. Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan satu
tahun sekali oleh setiap laboratorium yang menerapkan sistem
manajemen mutu ISO/IEC 17025 : 2008. Laboratorium BKP
Kelas I Denpasar sebagai laboratorium yang dalam proses
akreditasi KAN mengadakan kegiatan audit internal dan kaji
ulang manajemen pada bulan Nopember 2016
2. Kalibrasi Peralatan Laboratorium
Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan peralatan
yang termasuk dalam ruang lingkup yang diajukan untuk proses
akreditasi. Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan
pada peralatan laboratorium yang masuk dalam ruang klingkup
pengajuan proses akreditasi.
Kalibrasi peralatan laboratorium merupakan salah satu kriteria
dalam ketelususran pengukuran, shingga menjadi salah satu
syarat bagi laboratorium yang akan terakreditasi.
3. Uji Profesiensi dan Uji Banding
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi unjuk kerja/
kemampuan pengujian laboratorium Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar terhadap suatu metode pengujian
sampel/spsimen, dalam rangka memelihara standar/mutu
pengujian.
3.4.11. Akreditasi ISO 9001;2008
Tantangan global menuntut akan pentingnya mutu dan usaha
untuk meningkatkan pelayanan aparatur pemerintahan dengan cara
melakukan perbaikan secara konsisten dan terus menerus.
Persoalan mutu merupakan isu kritis bagi institusi milik pemerintah
di Indonesia mengingat makin tingginya tuntutan publik atas kinerja
institusi pemerintah. Terwujudnya pelayanan publik yang
berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri pemerintahan yang
baik (Good Governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan
aparatur negara.
Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008
merupakan konsensus internasional yang berkenaan dengan
praktek manajemen yang baik (good management practices)
dengan tujuan untuk memastikan suatu organisasi dari waktu ke
waktu senantiasa dapat menyampaikan produk atau jasa sesuai
dengan persyaratan pelanggannya (pelayanan prima). Selain itu
ISO 9001:2008 juga menyediakan kerangka kerja yang sistematis
sehingga bukan saja bermanfaat untuk peningkatan pelayanan,
tetapi juga mengintegrasikan program-program dari Kementerian
Pertanian dan peraturan perundangan lainnya.
Kegiatan Akreditasi ISO 9001:2008 tahun 2016 adalah
kegiatan reakreditasi sekaligus penggabungan SMM ISO
9001:2015 dengan SMM ISO/IEC 17025:2008.
Tujuan pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi ISO 9001:2008
adalah :
a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui
jaminan kualitas yang terorganisasi, sistematik dan
terintegrasi.
b. Pengakuan Internasional terhadap pelayanan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar.
c. Reakeditasi SMM ISO 9001:2015 dengan sistem yang
terintegrasi yaitu IMS ISO 9001:2015 dan SNI ISO/IEC
17025:2008.
d. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen
melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem
pengendali yang konsisten, serta pengurangan dan
pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi
lebih baik.
Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2015
Audit internal dilaksanakan pada tanggal 25 sampai dengan 27
Oktober 2016. Pembukaan Audit Internal dilakukan oleh Ketua tim
yaitu Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, M.Si. yang selanjutnya
pelaksanaan audit internal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Audit Internal dilaksanakan untuk mengevaluasi
kecukupan, kesesuaiaan dan kepatuhan penerapan sistem. Jika
hasil audit internal dan tinjauan manajemen masih ditemukan kondisi
ketidakcukupan, ketidaksesuaian, dan ketidakpatuhan maka segera
dilakukan tindakan koreksi. Proses evaluasi yang dilakukan meliputi :
Evaluasi kelengkapan dokumen dan konsistensi format dokumen
yang telah dibangun
Evaluasi kecukupan isi setiap dokumen terhadap persyaratan
standar
Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian rekaman dari penerapan
sistem IMS ISO 9001:2015 dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
Evaluasi kelengkapan dan kesiapan sarana/fasilitas pendukung
penerapan sistem dan kondisi umum yang menggambarkan
peduli terhadap mutu.
Evaluasi efektivitas Implementasi Sistem IMS ISO 9001:2015
dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
Kegiatan tinjauan manajemen dilaksanakan pada tanggal 31
Nopember 2016. dengan agenda kegiatannya adalah :
1. Hasil audit internal
2. Indeks kepuasan masyarakat dan keluhan
3. Kinerja proses, evaluasi kegiatan di masing-masing sub unit serta
pencapaian sasaran mutu
4. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
5. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi sistem
manajemen mutu
7. Usulan-usulan untuk penyempurnaan
Assesment oleh Lembaga Serifikasi
Penilaian lembaga sertifikasi dilakukan pada tanggal 8 s/d 9
Desember 2016 oleh Lembaga Sertifikasi Tuv Rheinland, dengan
Audit Team Lead adalah Heru Subroto, Auditor/Expert Suliswiyadi
dan didampingi oleh satu orang Technical Expert yaitu J.M.
Tomasowa. Ketidaksesuaian terhadap standar audit ditemukan
sebanyak : 0 ketidaksesuaian mayor, 3 ketidaksesuaian minor, dan 7
saran untuk ditindaklanjuti.
3.4.12. Kegiatan Rapat Koordinasi Tahun 2016
Dalam rangka mendukung akselerasi kegiatan ekspor terhadap
komoditas unggulan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
menyelenggarakan Rapat Koordinasi Evaluasi Penerapan Standar
Barantan ISPM #15 dan Fumigasi. Dasar dalam pelaksanaan Rapat
Koordinasi adalah data operasional ekspor tahun 2016, dimana
sebagian besar komoditas unggulan yang dilalulintaskan di BKP
Kelas I Denpasar adalah handicraft dan furniture. Peran Provider
ISPM #15 dan fumigasi tidak dapat dipisahkan dengan pengiriman
komoditas handicraft dan furniture tersebut, sehingga perlu
pengawasan dalam pelaksanaan Tindakan Karantina oleh pihak
ketiga yaitu Provider ISPM #15 dan Fumigator, hal ini dikarenakan
adanya temuan-temuan beberapa ketidak sesuaian penerapan
standar Barantan oleh Provider ISPM #15 dan Fumigator dilapangan.
Sasaran dan target dalam kegiatan Rapat Koordinasi ini juga
terhadap pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam rangkaian
kegiatan ekspor komoditas handicraft dan furniture, diantaranya yaitu
pemilik barang, Shipper, dan cargo sebagai tempat dalam
pelaksanaan Tindakan Karantina, sehingga kerjasama dan
koordinasi dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan Rapat Koordinasi ini dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 16 Agustus 2016 bertempat di Ruang Pertemuan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Rapat Koordinasi ini dihadiri
oleh seluruh POPT, Provider ISPM #15, Fumigator lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Shipper, dan pihak Cargo.
Acara ini dibuka oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar Bapak drh. Saiful Muhtadin, M.M. Dengan narasumber
Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Bapak Ir. I Nyoman Arnawa, dan
pejabat Fungsional POPT Bapak Irsan Nuhantoro, S.Si.
Hasil dari kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Penerapan
Standar Barantan ISPM #15 dan Fumigasi di Balai Karantina Kelas I
Denpasar tahun 2016 adalah 1). Provider ISPM#15 dan Fumigator
konsisten dalam menerapkan standar Barantan, 2). Pembinaan
harus tetap dilakukan, jika masih ditemukan ketidaksesuaian dari
provider ISPM#15 dan Fumigator langsung lakukan funishment, dan
3). Tetap dilakukan pengawasan terhadap penerapan standar
perlakuan oleh pihak ketiga.
3.4.13. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK dan OPTK
Karantina Pertanian
Untuk meningkatkan pengawasan lalulintas hewan,
tumbuhan beserta produknya dan pencegahan penyebaran penyakit
hewan menular serta organisme pengganggu tumbuhan diperlukan
pengawasan bersama dengan instansi terkait dan masyarakat luas.
Karantina Pertanian mempunyai tugas yang sangat berat dan mulia
yaitu membangun kepercayaan dan pemahaman kepada
masyarakat luas tentang bahaya penyakit hewan menular dan
organisme pengganggu tumbuhan. Masyarakat dan pengguna jasa
karantina wajib mengikuti tata cara karantina yang baik dan benar
untuk hewan dan tumbuhan serta produknya yang akan
dilalulintaskan merupakan salah satu upaya mencegah resiko
penularan penyakit. Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat dan
pengguna jasa agar melaporkan hewan dan tumbuhan beserta
produknya yang akan dilalulintaskan.
Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan kegiatan “ Operasi Pengawasan Media
Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian “ Dengan
melaksanakan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menyadari
bahwa persyaratan terhadap lalu lintas komoditas pertanian harus
sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku di Balai
Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar. Dengan terlaksananya
tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian secara optimal,
diharapkan Bali dapat dipercepat terbebas dari penyakit hewan
menular seperti Avian Influenza dan Rabies serta tetap mampu
mempertahankan Bali segabai daerah bebas penyakit Antrax dan
Brucellosis
Pelaksanaan kegiatan Operasi Pengawasan Media
Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian ini bertujuan :
1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan
pengawasan oleh petugas Karantina Pertanian terhadap lalu
lintas media pembawa HPHK dan OPTK guna memperkecil
terjadinya lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK secara
illegal.
2. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam
upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular dan
organisme pengganggu tumbuhan.
3. Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk dapat mengikuti
dan mentaati Peraturan Perundangan Karantina Pertanian yang
berlaku.
4. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam
rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan
menular dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali
Pelaksanaan Kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa
HPHK dan OPTK Karantina Pertanian pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar dilaksanakan pada Wilayah Kerja
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, khususnya
Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk, Wilayah Kerja
Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai dan Wilayah Kerja Pelabuhan
Benoa. Pada tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali
kegiatan.
Kegiatan Pengawasan terhadap lalu lintas wajib periksa
karantina pertanian di wilayah kerja seperti tersebut diatas
dilaksanakan secara berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada
di Pelabuhan tersebut, khusus terhadap komoditas wajib periksa
karantina yang belum memenuhi syarat prosedur karantina
pertanian dilakukan penindakan berupa penahanan terhadap
komoditas yang dibawanya, dilakukan pembinaan dengan cara
memberitahukan persyaratan dan prosedur karantina pertanian bagi
pengguna jasa yang melakukan pelanggaran tidak dengan sengaja.
Bagi pengguna jasa yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran terhadap persyaratan dan prosedur karantina pertanian
dilakukan penyidikan, penahanan terhadap komoditas yang
dibawanya sebagai barang bukti dan dilakukan pemusnahan
terhadap komoditas wajib periksa karantina pertanian yang
merupakan komoditas larangan masuk ke Pulau Bali. Terhadap
petugas karantina pertanian yang melaksanakan tugas di masing-
masing pelabuhan penyebrangan tersebut diatas dilakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan karantina pertanian
yang dilakukannya, sehingga pelaksanaan tindakan karantina
pertanian terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.
Dari hasil pengawasan ditemukan beberapa lalulintas komoditi
karantina pertanian yang tidak memenuhi persyaratan sehingga
dilakukan tindakan karantina penahanan yaitu
Tabel 134. Tindakan Penahanan terhadap komoditi yang tidak memenuhi persyaratan karantina
Tanggal Wilker Kegiatan
29 Januari 2016
Pelabuhan Benoa
Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen :
1. Ayam buras 1 ekor dari Kendari BA KH 8a : 000026
2. Burung nuri 1 ekor dari kendari BA KH 8a : 000027
3. Madu dari NTT 140 kg, 70 kg dan 20 kg BA 8a : 000023, 000024 dan 000025
22 April 2016 Pelabuhan Benoa
Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen : Ayam buras 2 ekor dari Kendari BA KH 8a : 000065
21 Mei 2016 Pelabuhan Padang Bai
Pengawasan didermaga pelabuhan Padang Bai ditemukan ada komoditi tanpa dilengkapi dokumen : Ayam kampung 3 ekor tujuan Lombok sebanyak 3 ekor. BA KH 8a : 2016.1.021.03.8a.001161
3 Juni 2016 Pelabuhan Benoa
Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda dilengkapi dokumen : Ayam buras 4 ekor dari Sulawesi BA KH 8a : 000080,000081,000082
18 Juni 2016 Pelabuhan Pengawasan KM Tilong Kabila ditemukan adanya komoditi tanda
Benoa dilengkapi dokumen :
1. Ayam kampung 3 ekor dari Sulawesi BA KH 8a : 000091
2. Tandung/tulang kerbau 15 pcs dari Sumba BA KH 8a : 000090
3.4.14. Kegiatan lainnya
Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan
apel pagi setiap hari senin yang dihadiri oleh pejabat struktural,
staf balai, wilker lingkup BKP Kelas I Denpasar. Apel dipimpin
oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar selaku
pembina apel. Petugas apel seperti MC dan komandan apel
dilakukan oleh staf balai, wilker Benoa dan wilker ngurah rai
secara bergilir.
Untuk meningkatkan kebugaran pegawai, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan senam pagi setiap hari
jumat dengan mendatangkan instruktur senam. Peserta senam
adalah seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar dan Wilker terdekat
seperti Wilker Benoa, Wilker Ngurah Rai dan Wilker Padang Bai.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari uraian beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2016
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alokasi Anggaran TA. 2016 sebesar Rp. 16.094.076.000,00,-
dengan realisasi belanja negara sebesar Rp. 15.644.971.245.00,-
atau mencapai 97.21 %.
2. Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2016 sebesar Rp
1.283.386.519,00 atau mencapai 109,22% dari estimasi
Pendapatan-LRA sebesar Rp1.175.000.000,00
3. Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per
31 Desember 2016 adalah sebanyak 110 orang
4. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural
Tahun 2019 sebanyak 19 orang
5. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016 sebanyak 4 orang
6. Pegawai yang pensiun / purna bakti sebanyak Tahun 2016
sebanyak 3 orang
7. Mutasi Pegawai pada tahun 2016 sebanyak 1 orang.
8. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Impor Tahun 2016 terdapat
Peningkatan pada komoditi BAH (52,31%) dan HBAH (66,95%),
Sedangkan penurunan terjadi pada komoditi Hewan (100%),
unggas (31,31%) dan Benda Lain (100%),
9. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk ekspor
mengalami peningkatan terjadi pada komoditi BAH (52,93%),
HBAH (66,80%) dan Benda lain (87,50%). sedangkan Penurunan
terjadi pada komoditi Hewan (71,42%), Unggas (76,01%) dan
Serangga (54,11%),
10. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk
domestik masuk mengalami peningkatan terjadi pada komoditi
Hewan (56,52%), serangga (99,67%), BAH (50,51%) dan HBAH
(52,10%), sedangkan penurunan terjadi pada unggas (95%), dan
Benda lain (88,87%)
11. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2016 untuk
pengeluaran domestik mengalami peningkatan terjadi pada
komoditi Hewan (50,60%), Unggas (50,44%), Serangga (56,67%),
BAH (53,17%) HBAH (57,03%) dan Benda lain (60,15%)
12. Kegiatan pemeriksaan laboratorium Karantina Hewan tahun 2016
untuk Uji TPC sebanyak 2,397 sampel, RBT sebanyak 219 sampel,
PUD sebanyak 440 sampel, telur cacing 236 sampel, HA/HI 88
sampel, Elisa Rabies 2 sampel, PCR 25 sampel.
13. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Impor pada tahun
2016 mengalami penurunan sebesar 63 kali (19%) yaitu dari 385
kali menjadi 322 kali.
14. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Ekspor pada tahun
2016 menurun dibandingkan dengan 2015 yaitu sebanyak 431kali
(9 %) dari 4836 kali menjadi 4405 kali.
15. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan pemasuan antar area
tahun 2016 mengalami penurunan sebangak 270 kali (7 %) yaitu
dari 4185 kali menjadi 3915 kali
16. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Pengeluaran Domestik
pada Tahun 2016 mengalami peningkatan frekuensi kegiatan
sebanyak 843 kali (24%) yaitu dari 2672 kali menjadi 3517 kali.
17. Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melaksanakan pengujian
Serologi, Mikologi, Malakologi, Nematologi, Entomologi,
Biomolekuler, Gulma dan Akarologi dengan frekuensi pengujian
sebanyak 1.970 kali.
18. Karantina Tumbuhan selama tahun 2016 telah dilakukan tindakan
penahanan sebanyak 43 kali, tindakan penolakan 43 kali dan
tindakan pemusnahan 35 kali
19. Karantina Hewan selama tahun 2016 melakukan tindakan
penahanan 94 kali, penolakan 35 kali dan pemusnahan 54 kali
20. Kegiatan Operasional Lainnya yang diselenggarakan BKP Kelas I
Denpasar adalah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK dan
Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK, Seminar
Regional Tahap II Pemantauan Daerah Sebar HPHK Wilayah Bali,
NTB dan NTT, Inhouse Training / Peningkatan Tenaga Fungsional
Karantina Hewan dan Tumbuhan, Pameran, Sosialisasi Karantina
Pertanian, Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait, Operasi
Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK, Akreditasi ISO/IEC
17025:2008 dan ISO 9001:2008, Apel serta Senam pagi bersama.
4.2. SARAN- SARAN
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 kiranya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Untuk mengoptimalkan pelayanan terkait dengan Tindakan
Karantina Pertanian dan untuk mewujudkan pelayan Prima
kepada masyarakat pengguna Jasa karantina maka
diharapkan untuk penambahan personil yang memiliki
tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan.
2. Perlu kegiatan Pelatihan untuk peningkatan pemahaman dan
penerapan atas uraian tugas tanggung jawab dan hasil kerja
yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.
3. Diperlukan peningkatan kemampuan uji laboratorium bidang
molekuler baik peningkatan penggunaan metode dan
peralatan maupun dengan peningkatan kualitas SDM
petugas laboratorium
4. Dengan telah direakreditasi SNI ISO 17025:2008 d serta
penambahan ruang lingkup uji maka harus tepat
mempertahankan kualitas pengujian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat Rahmat-Nya, sehingga Laporan Tahunan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang Kegiatan
yang telah dilakukan BKP Kelas I Denpasar, baik kegiatan operasional
maup un non operasional pada Tahun 2016.
Penyusunan Laporan Tahunan bertujuan untuk melaporkan semua
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar, selama kurun waktu satu tahun. Diharapkan laporan ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan operasional oleh Badan Karantina Pertanian di Masa yang akan
datang.
Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini belum sempurna,
untuk kesempurnaan laporan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat kosnstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, yang pada gilirannya nanti dapat
menunjang kemajuan pelaksanaan perkarantinaan di masa yang akan
datang.
Denpasar, Januari 2017
Kepala Balai,
Drh. Saiful Muhtadin, MM
NIP. 19610815.199003.1.002
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL..................................................................................... ......... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Tujuan ...................................................................................... 7
1.3. Keadaan Umum ........................................................................ 7
1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar ........ 7
1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar ......................................................................... 8
BAB II KEGIATAN 3 M .............................................................................. 10
2.1. Keuangan ................................................................................. 10
2.2. Kepegawaian ............................................................................. 23
2.3. Persediaan ................................................................................ 35
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL .......................................................... 109
3.1. Karantina Hewan .................................................................... 109
3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK yang Diimpor ....................................................... 109
ii
3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK yang Diekspor ..................................................... 112
3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK Domestik Masuk ................................................ 115
3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK Domestik Keluar ................................................. 118
3.1.5. Instalasi Karantina Hewan ............................................ 120
3.1.5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan ........................ 123
3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan ............................. 125
3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan ....................... 126
3.2. Karantina Tumbuhan .............................................................. 132
3.2.1. Impor ............................................................................ 133
3.2.2. Ekspor .......................................................................... 137
3.2.3. Antar Area Masuk ......................................................... 139
3.2.4. Antar Area Keluar ......................................................... 140
3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) ..... 142
3.2.6. Skim Audit Fumigasi dan Kemasan Kayu ISPM#15 ....... 144
3.2.7. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan 148
3.2.8. Kegiatan Intersepsi Laboratorium Karantina Tumbuhan .. 148
3.3. Pengawasan dan Penindakan ................................................ 158
3.4. Kegiatan Operasional Lainnya ................................................ 169
3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ......
Training Karantina Hewan............................................... 169
3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ......
Training Karantina Tumbuhan ....................................... 174
3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundakan Karantina Pertanian ... 176
iii
3.4.4. Pameran ........................................................................ 181
3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar HPHK ................................. 186
3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan HPHK ............................. 189
3.4.7. Seminar Regional Pemantauan HPHK ........................... 191
3.4.8. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK.......................... 194
3.4.9.Seminar Daerah Pemantauan OPTK ............................... 196
3.4.10. Akreditasi Laboratorium............................................... 200
3.4.11. Akreditasi ISO 9001 : 2008 ........................................... 203
3.4.12. Kegiatan Rapat Koordinasi ......................................... 206
3.4.13. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK .... 208
3.4.14. Kegiatan Lainnya ......................................................... 212
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 213
4.1.Kesimpulan .............................................................................. 213
4.2. Saran-Saran ........................................................................... 216
LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel. 1. Laporan realisasi anggaran ........................................................ 12
2. Neraca ...................................................................................... 13
3. Anggaran Perubahan ................................................................ 15
4. Rincian estimasi dan Realisasi Pendapatan ................................ 16
5. Perbandingan realisasi pendapatan ............................................ 17
6. Rincian pagu dan realisasi belanja ............................................. 17
7. Realisasi Belanja TA 2016 .......................................................... 18
8. Perbandingan realisasi Belanja ................................................. 19
9. Perbandingan belanja pegawai................................................... 20
10. Perbandingan belanja barang .................................................... 21
11. Perbandingan belanja modal peralatan dan mesin ..................... 22
12. Perbandingan belanja modal gedung dan bangunan ................. 23
13. Rekapitulasi personil.................................................................. 28
14. Kenaikan jabatan fungsional dan struktural ................................ 30
15. Kenaikan jabatan fungsional dan pengangkatan pertama ........... 32
16. Pengangkatan CPNS................................................................. 33
17.Proses Pegawai menjelang Purna Bakti ...................................... 33
18. Daftar mutasi pegawai .............................................................. 34
19. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ..................................... 34
20. Nilai BMN Gabungan ................................................................. 36
21. Saldo periode 2016 ................................................................... 38
22. Saldo persediaan ...................................................................... 39
23. Saldo barang konsumsi ............................................................ 41
v
24. Barang untuk pemeliharaan ....................................................... 43
25. Saldo suku cadang .................................................................... 44
26. Saldo Bahan Baku .................................................................... 46
27. Saldo tanah ............................................................................... 47
28. Status kondisi tanah .................................................................. 48
29. Saldo tanah persil ...................................................................... 49
30. Status kondisi tanah persil ......................................................... 49
31. Saldo peralatan dan mesin ........................................................ 50
32. Mutasi nilai peralatan dan mesin ................................................ 51
33. Mutasi nilai peralatan dan mesin ................................................ 51
34. Kondisi peralatan dan mesin ...................................................... 53
35. Saldo alat besar ........................................................................ 54
36. Kondisi alat besar ........................................................... 54
37. Saldo alat angkut....................................................................... 55
38. Kondisi alat angkut .................................................................... 55
39. Saldo alat bengkel dan alat ukur ................................................ 56
40. Mutasi alat bengkel dan alat ukur ............................................... 56
41. Rincian data alat bengkel dan alat ukur ...................................... 57
42. Saldo alat pertanian................................................................... 57
43. Nilai alat pertanian ..................................................................... 58
44. Mutasi alat pertanian ................................................................. 58
45. Kondisi alat pertanian ................................................................ 58
46. Tabel alat kantor dan rumah tangga ........................................... 59
47. Mutasi penambahan dan pengurangan ...................................... 60
48. Mutasi alat kantor dan rumah tangga ......................................... 61
49. Kondisi alat kantor dan rumah tangga ........................................ 62
vi
50. Saldo alat studio ........................................................................ 63
51. Mutasi tambah nilai alat studio ................................................... 64
52. Mutasi kurang nilai alat studio .................................................... 64
53. Mutasi tambah nilai alat studio ................................................... 64
54. Saldo alat kedokteran dan kesehatan......................................... 65
55. Mutasi nilai alat kedokteran dan kesehatan ................................ 65
56. Kondisi alat kedokteran ............................................................. 66
57. Saldo alat laboratorium .............................................................. 67
58. Mutasi tambah alat laboratorium ................................................ 67
59. Mutasi alat kedokteran ............................................................... 68
60. Kondisi alat kedokteran ............................................................. 68
61. Saldo alat persenjataan ............................................................. 69
62. Kondisi alat persenjataan........................................................... 69
63. Saldo komputer ......................................................................... 70
64. Mutasi tambah atas nilai komputer ............................................. 71
65. Mutasi kurang atas nilai komputer .............................................. 71
66. Rincian status kondisi komputer ................................................. 71
67. Saldo alat pengeboran............................................................... 72
68. Kondisi alat pengeboran ............................................................ 72
69. Alat keselamatan kerja .............................................................. 73
70. Rincian data alat keselamatan kerja ........................................... 73
71. Saldo peralatan produksi ........................................................... 74
72. Kondisi peralatan produksi ......................................................... 74
73. Gedung dan bangunan .............................................................. 75
74. Status kondisi gedung dan bangunan......................................... 78
75. Saldo gedung dan bangunan ..................................................... 79
vii
76. Status dan kondisi gedung ......................................................... 81
77. Saldo tugu titik kontrol .............................................................. 82
78. Kondisi tugu titik kontrol ............................................................. 82
79. Saldo jalan dan jembatan ......................................................... 83
80. Kondisi jalan dan jembatan ........................................................ 84
81. Saldo jalan dan jembatan .......................................................... 85
82. Kondisi jalan dan jembatan ........................................................ 85
83. Saldo irigasi .............................................................................. 86
84. Kondisi irigasi ............................................................................ 86
85. Saldo bangunan air ................................................................... 87
86. Kondisi bangunan air ................................................................. 87
87. Saldo jaringan ........................................................................... 88
88. Kondisi Jaringan ........................................................................ 88
89. Saldo jaringan ........................................................................... 89
90. Kondisi jaringan ......................................................................... 89
91. Mutasi jaringan .......................................................................... 90
92. Mutasi aset tetap ....................................................................... 91
93. Rincian data aset tetap .............................................................. 91
94. Saldo bahan perpustakaan ........................................................ 92
95. Mutasi kurang atas nilai bahan perpustakaan ............................. 92
96. Rincian bahan perpustakaan ..................................................... 93
97. Saldo aset tetap ........................................................................ 93
98. Mutasi penambahan aset........................................................... 94
99. Saldo aset tetap ........................................................................ 96
100. Mutasi penambahan nilai aset .................................................. 97
101. Data aset tetap ........................................................................ 99
viii
102. Barang milik negara ................................................................ 100
103. Perbandingan nilai barang milik negara .................................... 101
104. Perkembangan nilai BMN ........................................................ 102
105. Status penggunaan BMN ......................................................... 103
106. Status penggunaan BMN ......................................................... 103
107. Pengelolaan BMN.................................................................... 103
108. BMN Idle ................................................................................. 104
109. Daftar barang yang dihapuskan ............................................... 106
110. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Impor ........................ 111
111. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Ekspor ...................... 114
112. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Domestik Masuk ....... 116
113. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi KH Domestik keluar ........ 119
114. Daftar IKH dan IKHP................................................................ 121
115. Daftar IKHP ............................................................................. 122
116. Daftar IKH dan IKHP yang masih dalam proses perpanjangan .. 123
117. Daftar tempat pemeriksaan ...................................................... 123
118. Perbandingan jumlah pemakaian dokumen utama KH .............. 125
119. Data pemeriksaan uji laboratorium KH ..................................... 126
120. Data pengujian TPC dan RBT .................................................. 129
121. Daftar pengujian parasit darah ................................................. 130
122. Data pengujian HA/HI .............................................................. 131
123. Data pengujian PCR AI ............................................................ 131
124. Resume Tindak Karantina Tumbuhan ...................................... 134
125. Perkembangan hasil pelaksanaan tindakan pemeriksaan KT .... 135
126. Daftar perusahaan fumigasi ..................................................... 145
127. Susunan tim sekretariat skim audit ........................................... 146
ix
128. Daftar perusahaan penyedia jasa layanan sertifikasi................. 147
129. Penggunaan dokumen KH ....................................................... 148
130. Daftar pemeriksaan uji laboratorium KT.................................... 149
131. Hasil pemantauan OPTK ......................................................... 195
132. Hasil pemantauan OPT/OPTK ................................................. 199
133. Ruang lingkup akreditasi .......................................................... 201
134. Tindak penahanan ................................................................... 211
xi
x
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 1. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan..................................... 24
2. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ................... 25
3. Komposisi pegawai berdasarkan pangkat .................................. 26
4. Komposisi pegawai berdasarkan kelompok umur ........................ 27
5. Data impor ................................................................................. 109
6. Data frekuensi impor .................................................................. 110
7. Data Ekspor ............................................................................... 112
8. Data frekuensi ekspor ................................................................ 113
9. Data domestik masuk ................................................................. 115
10. Data frekuensi domestik masuk .................................................. 116
11. Data Domestik keluar ................................................................ 118
12. Data Domestik Keluar .............................................................. 119
13. Data pemakaian dokumen ........................................................ 124
14. Analisis data pemakaian dokumen ............................................. 124
15. Proporsi tindakan karantina tumbuhan ....................................... 142
LAPORAN TAHUNAN
TAHUN 2016
BALAI KARANTINA PERTANIA
KELAS I DENPASAR
2017