62
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Gambaran Lokasi Sasaran (Potensi / Profil Desa)) Menurut Departemen Pendidikan Nasional (1996), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Keaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “…keaksaraan penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan langkah pokok

BAB I Lampiran

  • Upload
    ismafi

  • View
    184

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Lampiran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang (Gambaran Lokasi Sasaran (Potensi / Profil Desa))

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (1996), pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Keaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan

dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan

mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu

keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan

kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “…keaksaraan

penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak,

pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan

yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan langkah pokok dalam

pendidikan dasar, yang merupakan faktor yang sangat diperlukan untuk bisa

berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi abad ke-21(Tim

Penyusun KKN KUM, 2010).

Sampai akhir tahun 2009, terdapat 9.763.256 orang atau 5,97%

penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara, sebagian besar

diantaranya yaitu 6.248.484 orang atau 7,51% adalah perempuan, dan laki-laki

sebanyak 3.514.772 orang atau 4,27%. Penduduk dewasa (15 tahun ke atas)

yang tidak dapat membaca ini dengan sendirinya kurang mempunyai harapan

yang cerah karena tidak mempunyai keterampilan untuk menghadapi tantangan

dan mencari penyelesaian terhadap permasalahan-permasalahan dalam

kehidupan orang dewasa (Tim Penyusun KKN KUM, 2010).

Page 2: BAB I Lampiran

2

Berdasarkan data diatas, maka diperlukan upaya untuk mengurangi

angka buta aksara di Indonesia, dan salah satunya dengan diadakannya Kuliah

Kerja Nyata Tematik GNP-PBA (Gerakan Nasional Percepatan-Pemberantasan

Buta Aksara) Program KUM (Keaksaraan Usaha Mandiri). Kuliah Kerja Nyata

Tematik GNP-PBA Program KUM yang diselenggarakan atas kerjasama

Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah,

Departemen Pendidikan Nasional, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya ini mengambil lokasi di

Kabupaten Lumajang.

Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang berada di

wilayah Propinsi Jawa Timur, berjarak 150 Km arah tenggara Surabaya dan

dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama lebih kurang 3 jam. Luas

wilayah 1.790,90 km2, terdiri dari 21 Kecamatan, 195 Desa dan 7 kelurahan.

Batas wilayah kabupaten Lumajang adalah (PemKab Lumajang, 2009):

Sebelah barat Kabupaten Malang,

Sebelah utara Kabupaten Probolinggo,

Sebelah timur Kabupaten Jember,

Sebelah selatan Samudera Indonesia.

Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang pada tahun 2005 adalah

1.017.838 jiwa, terdiri dari 499.949 pria dan 517.889 wanita. Penduduk

Kabupaten Lumajang terdiri dari beberapa suku, yang terbesar adalah suku

Jawa dan suku Madura. Disamping itu, ada kelompok masyarakat yang

mempunyai sifat sosial budaya khas, yaitu masyarakat tengger yang hidup di

Ranupane, Argosari dan sekitarnya. Lumajang mempunyai 31 sungai, 369 dam,

254 pompa air, dan 6 air terjun. Selain itu juga terdapat danau/ranu yang

potensial seperti Ranu Pakis dan Ranu Klakah (PemKab Lumajang, 2009).

Lokasi sasaran untuk KKN Tematik GNP–PBA program KUM ini tersebar

di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ranuyoso, Kecamatan Klakah dan Kecamatan

Kedungjajang. Salah satu desa sasaran KKN Tematik GNP–PBA program KUM

yang ada di Kecamatan Klakah adalah Desa Klakah, yang berada disebelah

barat Desa Mlawang. Luas wilayah Desa Klakah 500 Ha terletak dengan jumlah

penduduk 8.598 jiwa. Desa Klakah mempunyai batas wilayah sebagai berikut

(Kantor Desa Klakah, 2010):

Utara : Desa Tegalbangsri

Barat : Desa Mlawang

Page 3: BAB I Lampiran

3

Selatan : Desa Kebonan

Timur : Desa Ranupakis

Desa Klakah terbagi atas 4 dusun, yaitu Gunung Dulang, Lindu Boyo,

Tambak Boyo, dan Pesantren. Keempat dusun semuanya merupakan sasaran

KKN Tematik GNP-PBA Program KUM 2010, untuk Dusun Gunung Dulang

terdapat 10 RT dan 3 RW, untuk Dusun Lindu Boyo terdapat 12 RT dan 3 RW,

untuk Tambak Boyo terdapat 18 RT dan 6 RW, sedangkan untuk Dusun

Pesantren ada 10 RT dan 3 RW. Untuk Dusun Gunung Dulang fasilitas jalan

perkampungan sudah baik, kebanyakan sudah beraspal dan mengalami

perbaikan jalan. Sumber pekerjaan utama penduduk di Desa Klakah terutama di

Dusun Gunung Dulang adalah wiraswasta dan petani (Kantor Desa Klakah,

2010).

Desa Klakah apabila dilihat dari tingkat ekonomi termasuk dalam

tingkatan ekonomi menengah ke bawah. Masyarakat yang termasuk dalam

tingkatan ekonomi kebawah ini rentan untuk menjadi masyarakat yang buta

aksara. Kondisi ekonomi mendesak mereka untuk mencari nafkah meskipun

masih tergolong dalam usia wajib belajar. Pada akhirnya timbul anggapan bahwa

lebih baik bekerja karena mendapatkan uang dari pada sekolah malah

menghabiskan uang (Kantor Desa Klakah, 2010).

Keterangan lebih lanjut mengenai profil Desa Klakah dapat dilihat pada

Tabel-tabel berikut ini:

1. Luas Wilayah Desa

Pemanfaatan luas daerah diperlukan untuk mengembangkan potensi

daerah.

Tabel 1. Luas Wilayah Desa Klakah

No. Uraian Luas (Ha)

1. Luas Wilayah 500

2. Luas Lahan Pertanian 168

3. Luas Lahan Perkebunan 0,7

4. Luas Lahan / Tegalan 98,27

5. Luas Pemukiman 213,29

6. Luas Jalan 15,53

7. Luas Makam 3,7

8. Lain-lain 0,5

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

Page 4: BAB I Lampiran

4

2. Potensi Sumber Daya Manusia

Jumlah Penduduk suatu desa merupakan sumber daya manusia yang

kemudian akan berdampak pada desa tersebut.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin

No. Penduduk Jumlah (jiwa)

1. Laki-laki 4.278

2. Perempuan 4.320

Total 8.598

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

3. Latar Belakang Pendidikan Penduduk

Latar belakang pendidikan penduduk di Desa Klakah terbagi dalam

beberapa golongan, antara lain :

Tabel 3. Latar Belakang Pendidikan Penduduk

No. Pendidikan Jumlah (jiwa)

1. Belum Sekolah 396

2. Taman Kanak-kanak 280

3. Sekolah Dasar 840

4. SLTP 1027

5. SLTA 524

6. Diploma D1/ D2/ D3 95

7. Sarjana S1 / S2 / S3 104

Sumber : Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

4. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Klakah terbagi dalam beberapa

bidang, antara lain:

Tabel 4. Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah (orang)

1. Pegawai Negeri Sipil 510

2. Polri / TNI 39

3. Karyawan Swasta 355

Page 5: BAB I Lampiran

5

4. Wiraswasta / Dagang 121

5. Tani 346

6. Tukang 75

7. Buruh Tani 197

8. Pensiunan 193

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

5. Sarana dan Prasarana Umum

Sarana dan prasarana umum sangat berpengaruh pada kemajuan

perekonomian warga.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Umum

No. Sarana dan Prasarana Umum Jumlah

1. PAUD 3

2. Taman Kanak-kanak 4

3. SD Negeri 4

4. Puskesmas Pembantu 12

5. Polindes 12

6 Posyandu 13

7. Masjid 7

8. Mushola 34

9. Gereja 2

10. Pure -

11. Kelenteng -

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

6. Kelembagaan Desa

Manfaat adanya kelembagaan desa adalah dengan tujuan untuk lebih

memudahkan dalam perkembangan suatu daerah.

Tabel 6. Kelembagaan Desa

No. Jenis Lembaga Jumlah

1. PKK 1

2. RW 17

3. RT 39

Page 6: BAB I Lampiran

6

4. BPD 1

5. LKMD 1

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

7. Potensi Alam

Pemberdayaan dan pemanfaatan potensi alam semaksimal mungkin

akan berdampak pada kemajuan desa.

Tabel 7. Potensi Tanaman Utama

No. Jenis Tanaman Utama Luas (Ha)

1. Padi 154

2. Jagung 10

3. Ketela Pohon 2

4. Kacang Tanah 2

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

Tabel 8. Potensi Perkebunan

No. Jenis Tanaman Jumlah Pohon

1. Kelapa 215

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

Tabel 9. Jenis Ternak

No. Jenis Ternak Jumlah (ekor)

1. Sapi Biasa 350

2. Ayam 2000

3. Kambing 25

4. Ayam Kampung 850

5. Itik 40

Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)

Dari Tabel-tabel tersebut dapat diketahui bahwa potensi Desa Klakah

dilihat dari luas wilayah yang paling besar adalah tanah pemukiman seluas

213,29 ha hal ini terjadi karena banyak pendatang yang akhirnya menetap di

Desa Klakah. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita hampir sama yang

kebanyakan dari mereka bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sejumlah 510

orang. Potensi alam Desa Klakah diantaranya adalah hasil pertaniannya antara

lain padi, jagung, ketela pohon, dan kacang tanah. Untuk hasil hutan adalah

Page 7: BAB I Lampiran

7

kayu sengon, sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah kelapa nangka,

pisang, jeruk, manggis, alpukat, kenitu, dan durian.

1.2 Tujuan Penyelenggaraan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM

A. Tujuan Umum :

a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat

komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan

belajar memecahkan masalah-masalah tersebut secara pragmatis

dan interdisipliner.

b. Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih

meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat.

c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

d. Mengembangkan kerjasama antara disiplin ilmu dan antara lembaga.

B. Tujuan Khusus :

a. Mendorong peran serta Perguruan Tinggi dalam rangka pelaksanaan

Gerakan Nasional Percepatan - Pemberantasan Buta Aksara

(GNP_PBA) latin, sejumlah 1100 warga belajar program Keaksaraan

Usaha Mandiri.

b. Memberdayakan masyarakat yang mandiri melalui program

kewirausahaan bercirikan potensi lokal.

c. Membuat usulan program aksi kewirausahaan masyarakat

BAB II

METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK

2.1 Metode Pendekatan Kegiatan

Page 8: BAB I Lampiran

8

2.1.1 Metode Pendidikan

Kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini mempunyai sasaran

warga umur 17-65 tahun yang dapat digolongkan orang dewasa. Dalam

pembelajaran orang dewasa banyak metode yang diterapkan. Untuk

memberhasilkan pembelajaran semacam ini, apapun metode yang diterapkan

seharusnya mempertimbangkan faktor sarana dan prasarana yang tersedia

untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran, yakni agar peserta dapat memiliki

suatu pengalaman belajar yang bermutu. Merupakan suatu kekeliruan besar

bilamana dalam hal ini, pembimbing secara kurang wajar menetapkan

pemanfaatan metode hanya karena faktor pertimbangannya sendiri yakni

menggunakan metode yang dianggapnya paling mudah, atau hanya disebabkan

karena keinginannya dikagumi oleh peserta di kelas itu ataupun mungkin ada

kecenderungannya hanya menguasai satu metode tertentu saja.

Pendidikan orang dewasa terutama pendidikan masyarakat bersifat

Nonformal sebagian besar dari siswa atau pesertanya adalah orang dewasa,

atau paling tidak pemuda atau remaja. Oleh sebab itu, kegiatan pendidikan

memerlukan pendekatan tersendiri. Dengan menggunakan teori andragogi

kegiatan atau usaha pembelajaran orang dewasa dalam kerangka pembangunan

atau realisasi pencapaian cita-cita pendidikan seumur hidup dapat diperoleh

dengan dukungan konsep teoritik atau penggunaan teknologi yang dapat

dipertanggung jawabkan, yaitu (E-Learning BPPLSP Regional V,2007) :

1. Pembelajaran harus berorientasi pada pemecahan masalah lingkungan,

permasalahan hendaknya diketahui dan digali dari pendapat warga

belajar.

2. Pembelajaran harus memberi pengalaman yang bermakna (meaningfull)

bagi warga belajar agar lebih dinikmati.

3. Tujuan pembelajaran harus ditetapkan dan disetujui oleh warga belajar

melalui kontrak atau kesepakatan belajar.

4. Pembelajaran harus memberikan kesempatan pada warga belajar untuk

ikut berpartisipasi secara aktif sehingga dapat membatu warga belajar

dalam mengingat materi belajar.

2.1.2 Metode Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dilaksanakan diluar

pendidikan formal untuk warga belajar agar mereka memperoleh suatu

keterampilan dalam hidupnya (Departemen Pendidikan Nasional,1996). Berbeda

Page 9: BAB I Lampiran

9

dengan metode yang digunakan dalam pendidikan sekolah, maka dalam

pendidikan luar sekolah lebih banyak menggunakan metode - metode pendidikan

yang lebih banyak memberikan kebebasan kepada warga belajar untuk bisa

mengebangkan minat dan bakatnya.

Jalur-jalur pendidikan terdiri dari 3 macam yaitu (Departemen Pendidikan

Nasional,1996) :

a. Pendidikan Formal

Yaitu Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

b. Pendidikan Non Formal

Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan

secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan

bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang

berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan

formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi: 

1. Pendidikan kecakapan hidup

2. Pendidikan anak usia dini

3. Pendidikan kepemudaan

4. Pendidikan pemberdayaan perempuan

5. Pendidikan keaksaraan

c. Pendidikan Informal

Yaitu Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan

informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan

belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan

pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai

dengan standar nasional pendidikan.

2.2 Metode Pengajaran

2.2.1 Metode Partisipatif

Metode pembelajaran yang digunakan pada program KKN Tematik GNP-

PBA program KUM adalah metode partisipatif, dimana tutor harus mampu

Page 10: BAB I Lampiran

10

melibatkan warga belajar untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengumpulkan,

menganalisa, menyimpulkan dan memformulasikan ide atau informasi yang telah

dimiliki warga belajar. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk merangsang

warga belajar untuk dapat berdiskusi tentang kebutuhan, keinginan dan minat

warga belajar.

Beberapa cara yang digunakan dalam metode pembelajaran partisipatif di

dalam kegiatan belajar mengajar penulis adalah :

a. Menciptakan satu rencana belajar yang didasarkan pada topik-topik yang

diminati warga belajar

b. Membantu warga belajar untuk menganalisa dan memecahkan masalah.

c. Memperoleh dan menggunakan bahan belajar (yang berasal dari

kehidupan sehari-hari) dalam kegiatan membaca, menulis dan berhitung

d. Membantu warga belajar membuat sendiri rencana warga belajar untuk

kegiatan belajar dan kegiatan pengembangan

2.2.2 Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan life skill

keterampilan kewirausahaan, kewirausahaan itik potong dan pendekatan religius

agar program diminati warga belajar. Selain itu juga diterapkan metode

pendekatan persuasif dengan cara silaturahmi dengan warga agar tercipta

kerukunan dan ikatan kekeluargaan yang kuat antara warga belajar dengan tutor.

2.2.3 Materi Pembelajaran

Bahan ajar terdiri dari bahan pelajaran pokok yang dikemas dengan

wawasan kewirausahaan, dengan menggunakan model instructional design (ID),

Construktivist Interpretivist Theory, bahan ajar dikemas dalam bentuk buku

pelajaran, sifatnya intergrated antara keterampilan berbahasa Indonesia

(berbicara, mendengar), membaca, menulis, menghitung dan kewirausahaan.

Dengan pertimbangan agar menarik bagi warga belajar. Bahan Pelajaran Pokok

yang digunakan adalah:

Pedoman tutor / penyelenggara

Modul Pembelajaran Kewirausahaan Itik Potong

Modul Pembelajaran Keterampilan Kewirausahaan dan Modul Religi

Bahan / alat keterampilan kewirausahaan sesuai dengan minat dan

kebutuhan warga belajar

Page 11: BAB I Lampiran

11

Bahan belajar di sekitarnya warga belajar KTP.

2.3 Jadwal Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM dilaksanakan

dalam jangka waktu 144 jam pelajaran, setiap jam terdiri dari 60 menit dengan

rincian 1 bulan melakukan proses pembelajaran dikelompok-kelompok WB atau

disebut pelaksana dilokasi KKN dan 1 bulan oleh tutor lokal masing-masing

wilayah. Rencana dan target kegiatan lapang adalah untuk meningkatkan

keterampilan baca dan tulis dengan pendekatan keterampilan kewirausahaan itik

potong. Jadwal kegiatan mahasiswa KKN Tematik GNP-PBA Program KUM

selama proses pembelajaran di Desa Klakah dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 10. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN JULI

MINGGU

KE

AGUSTUS MINGGU

KE

SEPTEMBER

MINGGU KE

    5 1 2 3 4 5 1 2 3

1 Tutor Mahasiswa  

 

         

   

2 Tutor Lokal  

 

         

   

3 Proses

Pembelajaran

 

 

         

   

4 Ujian Warga

Belajar

 

 

         

   

5 Laporan KKNT  

 

         

   

6 Ujian KKNT  

 

         

   

Sumber : Buku Pedoman Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM

2010

2.4 Tempat dan Waktu Kegiatan

KKN Tematik GNP-PBA Program KUM 2010 dilaksanakan di Dusun

Gunung Dulang RT.37 RW.17 (PAUD Amanah Bangsa), Desa Klakah,

Page 12: BAB I Lampiran

12

Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Waktu Pelaksanaan

mulai tanggal 27 Juli 2010 sampai dengan 22 Agustus 2010.

BAB III

HASIL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

Page 13: BAB I Lampiran

13

3.1 Kondisi Masyarakat

Penduduk wanita di Desa Klakah umumya bekerja sebagai buruh tani dan

sebagai ibu rumah tangga. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-

hari masih menggunakan bahasa madura dan bahasa jawa. Warga usia lanjut

umumnya menggunakan bahasa madura, karena mereka tidak lancar

menggunakan bahasa jawa maupun Indonesia yang baik dan benar. Kegiatan

kemasyarakatan di desa ini untuk kalangan dewasa masih cukup sedikit, yang

sudah ada selama ini adalah yasinan rutin, arisan dan kerja bakti. Untuk

kalangan anak-anak lebih mengarah kebidang keagamaan, misalnya TPQ/TPA

atau sekolah madrasah. Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan kalangan

dewasa tentang keagamaan masih kalah dibandingkan dengan kalangan anak-

anak. Kegiatan dibidang lainnya yaitu Posyandu dan PKK yang berada di Balai

Desa Klakah dan di beberapa tempat yang di tunjuk kecamatan. KKN Tematik

GNP-PBA program KUM sudah tepat dilaksanakan di Desa Klakah khususnya

Dusun Gunung Dulang karena di dusun ini banyak warga yang buta aksara, dan

cukup tertarik dengan kegiatan beternak itik. Mereka membutuhkan kemampuan

membaca, menulis dan berhitung serta kemampuan kewirausahaan yang

tujuannya dapat mengangkat perekonomian warga.

Sasaran utama dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA

program KUM di Desa Klakah yaitu masyarakat buta aksara dan tidak memilki

ijazah Sekolah Dasar (belum tamat SD), berusia 17 tahun keatas. Untuk Dusun

Gunung Dulang, banyak masyarakatnya yang menempuh pendidikan terakhir

sampai tingkat SD/MI sehingga kebanyakan masyarakatnya bisa membaca,

menulis dan berhitung, tetapi tidak begitu lancar, bahkan tidak sedikit dari

mereka yang masih kesulitan untuk menulis. Tingkat pendidikan anak-anak

mereka rata–rata tamatan SMP atau sederajad, dan untuk melanjutkan ke tingkat

perguruan tinggi masih sulit, hal ini dikarenakan kendala ekonomi dan

kebudayaan.

3.2 Kondisi Awal Warga Belajar

Masyarakat yang mengikuti kegiatan belajar ini adalah masyarakat

lanjutan yang sebelumnya sudah mengikuti program Keaksaraan Fungsional, jadi

Page 14: BAB I Lampiran

14

KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini merupakan program lanjutan dari

program sebelumnya yang ditingkat dasar. Kegiatan belajar mengajar sudah

dapat diikuti dengan cukup baik oleh warga belajar karena sebelumnya mereka

sudah terlatih untuk membaca dan menulis walaupun sebagian kecil masih ada

yang kurang lancar untuk membaca dan menulisnya dan juga sebagian besar

kemampuan keaksaraan dan kemampuan berkomunikasi khususnya

menggunakan bahasa Indonesia masih kurang. Jumlah warga belajar di Dusun

Gunung Dulang sejumlah 20 orang. Data warga belajar secara keseluruhan

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Metode yang digunakan untuk pengajaran sebagai berikut, yaitu untuk

Dusun Gunung Dulang sistem belajar mengajar dilakukan pada satu tempat

dengan jumlah warga belajar 20 orang dan jumlah warga yang hadir rata-rata 12

orang dalam tiap pertemuan karena aktivitas keseharian yang berbeda dari

setiap warga belajar. Pengajaran di lakukan dengan cara memberi motivasi,

menjelaskan dan memberi catatan kepada warga belajar kemudian terjun

langsung kelapangan untuk penanganan dan perawatan ternak itik potong.

Sedangkan sistem mengajar dilakukan secara bersama-sama antara tutor

dengan mahasiswa.

Pada awal pembelajaran hanya terdapat 14 orang saja yang ikut serta

sebagai warga belajar KKN Tematik GNP-PBA program KUM, dan keseluruhan

warga tersebut adalah warga Dusun Gunung Dulang. Dengan sosialisasi lebih

lanjut maka banyak warga Dusun Gunung Dulang yang ikut berpartisipasi

sebagai warga belajar KKN Tematik GNP-PBA program KUM. Karena

sebelumnya warga Dusun Gunung Dulang menolak untuk berpartisipasi karena

mereka tidak bersedia dikumpulkan dalam satu tempat tertentu karena kesibukan

aktifitas sehari-hari dan kegiatan rutin warga.

3.3 Sosialisasi ke Masyarakat dan Warga Belajar

Sasaran utama kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini

adalah warga yang buta aksara dan buta huruf atau tidak pernah sekolah atau

pernah sekolah tetapi tidak lulus dan juga pemberdayaan masyarakat yang

mandiri untuk berwirausaha. Untuk mensukseskan kegiatan tersebut salah satu

hal yang perlu dilakukan adalah proses sosialisasi, baik secara umum terjun

langsung kemasyarakat yaitu dengan cara ikut kegiatan yang ada dimasyarakat

dan secara khusus yaitu langsung ke warga belajar. Proses sosialisasi dilakukan

Page 15: BAB I Lampiran

15

jauh-jauh hari sebelum kegiatan KKN dilaksanakan. Kegiatan sosialisasi

sebelumnya dilakukan oleh tutor lokal dibantu ketua RT setempat. Namun upaya

tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal, maka selama kegiatan KKN

berlangsung dilakukan kegiatan sosialisasi lanjutan untuk mengajak warga ikut

berpartisipasi dalam kegiatan KKN ini. Proses sosialisasi dilakukan oleh

mahasiswa dan tutor lokal dengan cara mengumpulkan warga belajar dan

melakukan penyuluhan lebih lanjut. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan

maksud, tujuan dan manfaat diadakannya kegiatan KKN Tematik GNP-PBA

program KUM ini.

3.4 Proses Pembelajaran

Agar tercipta suasana proses pembelajaran yang kondusif antara warga

belajar dengan tutor, dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA

program KUM ini telah dipersiapkan sebelumnya oleh Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) suatu kurikulum yang telah disesuaikan

dengan kondisi lingkungan yang menjadi sasaran program ini. Materi yang

ditetapkan oleh LPPM sebanyak dua jenis, yaitu materi modul dan materi

keterampilan yang berbasis kewirausahaan. Modul itu sendiri terbagi dalam dua

jenis, yaitu modul berisi materi panduan beternak itik potong dan modul

mengenai shalat tahajjud. Proses belajar materi beternak itik potong lebih

diutamakan karena melihat dari perkembangan warga belajar yang rata-rata

sudah bisa membaca dan menulis dan selain itu ada ketertarikan sendiri dari

warga belajar mengenai materi tersebut karena melihat peluang yang cukup

besar dan belum populernya kegiatan beternak itik di daerah tersebut khususnya

Dusun Gunung Dulang, sedangkan untuk keterampilan diberikan pada waktu

akhir proses belajar atau sebelum ujian. Materi pembelajaran yang disampaikan

sesuai dengan materi yang terdapat di dalam modul pembelajaran. Modul

pembelajaran itik potong berisi tentang pengenalan jenis-jenis itik, perawatan,

kandang, pakan, jenis-jenis penyakit dan juga perhitungan tentang pemasaran

itik potong mulai dari modal awal sampai keuntungan yang nantinya dapat

diperoleh. Untuk modul tahajjud berisi manfaat dan tata cara shalat tahajjud serta

surat-surat pendek Al-Qur’an.

Pada proses belajar yang bertindak sebagai tutor atau penyaji adalah

para peserta KKN Tematik GNP-PBA program KUM dari Universitas Brawijaya

Malang dan dibantu oleh tutor lokal. Untuk warga belajar di Dusun Gunung

Page 16: BAB I Lampiran

16

Dulang kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di PAUD Amanah Bangsa yang

terletak di RT 37 RW 17 Gunung Dulang dengan alasan tempatnya yang

strategis dari rumah warga. Berdasarkan kesepakatan dengan warga maka

kegiatan belajar mengajar dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari jumat

dan minggu pada pukul 14.00 WIB, dan mengalami perubahan waktu menjadi

pukul 13.00 WIB di bulan puasa

Pertemuan pertama, Tutor membagikan perlengkapan belajar yang terdiri

dari tiga modul belajar, buku tulis, bolpoint, dan pensil kepada warga belajar.

Selain sarana pendukung yang diberikan kepada warga belajar, Tutor

menggunakan papan tulis untuk menjelaskan materi yang disampaikan. Pada

awal pertemuan digunakan untuk perkenalan diri kepada warga serta

menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN Tematik GNP-

PBA program KUM, dan juga untuk menetapkan waktu kegiatan belajar

mengajar. Kegiatan tersebut dilakukan agar tercipta suasana kekeluargaan

antara tutor dengan warga belajar.

Proses pembelajaran dilakukan dengan cara menjelaskan dan

menerangkan di papan tulis, kemudian warga belajar diminta untuk mencatat

semua yang sudah disampaikan dan bertanya bila perlu. Sambil menulis tutor

memeriksa dan memberikan pertanyaan satu persatu mengenai materi yang

telah ditetapkan. Hal ini untuk mengetahui kemampuan awal dari warga belajar.

Setelah membaca dan menulis dilakukan diskusi dan tanya jawab. Hal ini

dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemampuan warga belajar tersebut

terhadap pemahaman materi yang telah disampaikan. Pengenalan materi

tentang shalat tahajjud, tutor bercerita mengenai fungsi dari shalat tahajjud

tersebut kemudian mengajak warga belajar untuk membaca dan memahami isi

dari modul yang disampaikan, kemudian juga membahas tentang beberapa

cerita yang ada di modul sehingga warga belajar tidak merasa bosan dengan

kegiatan belajar mengajar yang kebanyakan diisi dengan membaca, menulis dan

berhitung.

Pertemuan berikutnya adalah pengenalan materi itik potong dilakukan

dengan menjelaskan segala aspek yang perlu dilakukan untuk beternak mulai

dari penanganan awal ketika bibit itik baru datang, penyiapan kandang,

pemberian pakan dan perawatan sehari-hari agar itik tidak mudah terserang

penyakit juga dengan pemberian materi mengenai penyediaan bibit serta

pemasaran. Warga belajar juga langsung diberikan bibit itik sebanyak 24 ekor

Page 17: BAB I Lampiran

17

setiap kelompok dan di tambah lagi 26 ekor setelah beberapa hari, hal ini

dilakukan bertujuan agar warga belajar langsung bisa praktek dan juga

menimbulkan minat dari setiap warga belajar karena selain dapat materi dari

modul mereka juga dapat langsung mengaplikasikannya.

Materi berhitung disampaikan setelah warga belajar diajarkan

pemahaman beternak itik potong. Untuk pembelajaran berhitung, sebagai materi

awal yaitu Tutor memberikan penjelasan tentang aspek-aspek perhitungan yang

ada di modul itik potong. Hal ini dilakukan agar warga belajar dapat mengetahui

macam-macam bahan yang diperlukan untuk beternak, persiapan modal awal

dan menghitung untung rugi dalam beternak itik potong. Selanjutnya warga

belajar diminta mengerjakan soal-soal perhitungan sederhana seperti modal

yang diperlukan untuk membeli bibit dan pakan dalam sekali panen dengan

alasan untuk mengetahui kemampuan berhitung warga belajar. Untuk

meningkatkan kemampuan berhitung, di akhir materi warga belajar diminta untuk

mengerjakan soal perhitungan mengenai modal awal hingga keuntungan akhir

ketika beternak itik potong. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memberi motivasi

terhadap warga belajar agar memiliki keinginan untuk beternak itik setelah

mengetahui untung rugi dari pemasaran.

Materi kewirausahaan diberikan sebelum pelaksanaan kewirausahaan

dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan kewirausahaan yaitu pada hari sabtu

tanggal 21 Agustus 2010 pada pukul 09.00 WIB. Kewirausahaan tersebut adalah

membuat nugget tahu dengan alasan mudah dibuat, bahannya mudah didapat,

hasilnya banyak, prospek kedepannya bagus. Warga belajar cukup antusias

dalam mempraktikkan keterampilan kewirausahaan ini karena jenis makanan

yang dibuat juga masih tergolong baru di mata mereka. Ujian tulis akhir

dilaksanakan pada bulan Agustus minggu ke-3. Soal ujian dibagikan kepada

warga dan kemudian dijawab menurut kemampuan masing-masing. Ujian tulis

akhir di Dusun Gunung Dulang diadakan di tempat belajar mengajar. Proses

kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.5 Tempat dan Waktu Pembelajaran

Program pemerintah dalam Gerakan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

ini sangat didukung oleh warga dan perangkat desa Klakah. Tempat yang

Page 18: BAB I Lampiran

18

digunakan dalam proses belajar mengajar Dusun Gunung Dulang bertempat di

PAUD Amanah Bangsa yang terletak di RT 37 RW 17 Gunung Dulang dengan

alasan jarak dan letaknya yang cukup strategis dari rumah warga belajar. Tutor

memberikan beberapa pilihan hari dan didapatkan kesepakatan dengan warga

belajar bahwa kegiatan belajar dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari

jumat dan minggu. Beberapa pilihan hari diberikan dengan tujuan untuk

menentukan hari yang paling longgar bagi warga, hal ini dimaksudkan agar

kegiatan belajar mengajar nantinya jumlah warga belajar yang hadir dapat

maksimal secara terus-menerus.

Waktu pembelajaran Dusun Gunung Dulang di mulai setelah selesai

sholat zuhur, yaitu sekitar pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB dan

mengalami perubahan jadwal menjadi pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB

di bulan puasa. Selain jadwal pembelajaran rutin yang telah disebutkan di atas,

Tutor juga memberikan pembelajaran tambahan pada waktu pulang dari proses

belajar mengajar bila ada warga belajar yang masih minta tambahan waktu dan

juga biasanya setelah pengajaran warga bersama-sama melihat dan mengamati

perkembangan itik yang untuk sementara berada di rumah tutor.

3.6 Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran

Tingkat pencapaian hasil pembelajaran warga belajar dapat diukur

dengan cara evaluasi akhir warga belajar Keaksaraan Fungsional. Evaluasi ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan warga belajar setelah mengikuti proses

pembelajaran. Evaluasi ini meliputi ujian /test SUKMA (Sertifikat Ujian kelulusan

Melek Aksara) yang meliputi pengisian biodata, membuat surat untuk saudara,

analisis usaha ternak itik dan cara beternak itik. Waktu pelaksanaan evaluasi

dilakukan secara langsung dalam sekali tatap muka.

Berkas soal ujian warga belajar kemudian diperiksa secara langsung oleh

tutor (mahasiswa KKN), nilai akhir evaluasi dibagi menjadi tiga bagian, yaiu : nilai

membaca, menulis dan berhitung. Tingkat pencapaian hasil belajar di Dusun

Gunung Dulang cukup baik. Nilai ujian warga belajar antara 75 – 85 yang dapat

di lihat pada Lampiran 6.

Pencapaian hasil pembelajaran kewirausahaan yang telah diberikan

kepada warga belajar terlihat mengalami kemajuan. Warga belajar mulai

memahami dan menguasai cara beternak itik potong dan juga membuat nugget

tahu yang nantinya mungkin dapat bermanfaat ketika dipraktikkan kembali,

Page 19: BAB I Lampiran

19

karena dapat menambah penghasilan sehari-hari. Warga belajar juga sudah

dapat memahami cara perhitungan untung dan rugi untuk beternak itik potong

dan kewirausahaan nugget tahu tersebut.

3.7 Perkembangan dan Kondisi Warga Belajar di Akhir Program

Kondisi warga belajar diakhir kegiatan belajar menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung serta

mempunyai tambahan keterampilan berwirausaha dengan beternak itik potong

dan membuat nugget tahu. Perkembangan yang lain untuk warga belajar

tersebut yaitu dapat menganalisa hal-hal yang perlu dilakukan dan penanganan

awal dalam melakukan suatu peluang usaha.

Selain kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta keterampilan

yang mengalami peningkatan, warga belajar yang telah mengikuti program

belajar ini juga memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar meskipun

kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini telah selesai. Program KKN

ini juga membantu warga belajar untuk mengajari anaknya yang masih sekolah

dan mampu mengenalkan beberapa ketrampilan yang telah diperoleh selama

kegiatan KKN. Jumlah warga belajar di akhir mengalami penambahan jika

dibandingkan di awal program, yaitu dari 14 warga belajar kemudian menjadi 20

orang warga belajar. Perbandingan dan kondisi warga belajar di akhir program

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.8 Kegiatan Keterampilan Kewirausahaan Warga Belajar

Kegiatan keterampilan kewirausahaan bagi warga belajar sangat

diperlukan karena selain bisa menambah ilmu dan pengetahuan baru bagi warga

belajar juga menambah penghasilan keluarga jika warga belajar tersebut kreatif.

Keterampilan kewirausahaan yang dipilih yaitu membuat nugget tahu. Produk ini

dipilih karena kemudahan cara membuatnya dan juga karena ketersediaan

bahan baku yang mudah didapat juga ketertarikan warga belajar karena jenis

makanan yang dibuat masih terlihat baru di mata warga belajar. Pada umumnya

tahu oleh warga belajar hanya disajikan dengan di goreng saja tanpa ada inovasi

lain yang membuat tahu tersebut menjadi lebih enak untuk dikonsumsi. Selain

bahan utama tersebut, bahan lain yang digunakan adalah wortel, telur, gula,

garam, penyedap rasa, bawang putih, ketumbar, tepung roti dan daun pisang

untuk membungkusnya. Bahan-bahan tesebut juga mudah didapatkan dan

Page 20: BAB I Lampiran

20

harganya pun juga cukup terjangkau. Selain itu peralatan yang digunakan juga

cukup sederhana, yaitu menggunakan peralatan rumah tangga sehari-hari,

diantaranya: dandang, pisau, cobek, mangkok, sendok, baskom dan alat

penggorengan.

Keterampilan yang telah diberikan prospek kedepannya cukup baik

karena selain bahan baku yang cukup mudah untuk didapatkan, juga karena

nugget tahu di daerah ini belum pernah ada yang membuatnya dan belum ada

pesaing yang signifikan. Warga belajar cukup antusias dengan diadakannya

keterampilan kewirausahaan ini karena unik dan mudah untuk membuatnya.

Data mengenai kegiatan keterampilan wirausaha tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 5.

3.9 Kegiatan Kemasyarakatan

Desa Klakah mempunyai banyak kegiatan kemasyarakatan yaitu baik

dibidang keagamaan contohnya yasinan. Kegiatan yasinan dilakukan pada

malam jum’at setelah isya’ di rumah warga secara bergiliran. Kegiatan dibidang

lainnya yaitu Posyandu dan PKK yang selalu ada di Balai Desa. Kegiatan

kemasyarakatan yang diikuti adalah yasinan rutin, karena kegiatan yasinan

hanya diikuti laki-laki.

Kegiatan kemasyarakatan yang lain adalah ikut berpartisipasi mengajar

PAUD dan Sekolah Dasar. Kegiatan PAUD dilaksanakan setiap hari selasa dan

kamis 09.00 WIB dengan sistem mengajarnya hanya ikut kumpul dengan siswa-

siswi PAUD serta mengajak mereka bermain bersama. Kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar dilakukan setiap hari. Kegiatan ini tidak diikuti secara

rutin karena mengingat kesibukan mahasiswa sebagai tutor dan karena

kesibukan kemasyarakatan lain. Kegiatan mengajar di Sekolah Dasar dilakukan

jika ada waktu senggang, kegiatan pengajaran yang dilakukan adalah melatih

baris-berbaris untuk persiapan lomba 17 Agustus, serta berbaur dengan

masyarakat dalam acara menyambut hari kemerdekaan. Seluruh rangkaian

kegiatan kemasyarakatan dapat dilihat pada Lampiran 9.

3.10 Faktor Pendukung dan Pendorong

Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA program KUM 2010 Universitas

Brawijaya yang dilaksanakan di Desa Klakah Khususnya di Dusun Gunung

Dulang RT.37, RW.17 telah berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya

Page 21: BAB I Lampiran

21

terdapat faktor pendukung dan pendorong yang mempengaruhi proses

kelancaran program KKN ini.

Adapun faktor pendukung terlaksananya KKN Tematik GNP-PBA

program KUM ini antara lain:

a. Kesadaran warga terhadap pentingnya kemampuan membaca, menulis,

dan menghitung.

b. Dukungan dari masyarakat, tutor lokal dan perangkat Desa Klakah bagi

warganya untuk mengikuti kegiatan belajar.

c. Metode pembelajaran yang diterima baik oleh warga belajar.

d. Letak tempat strategis bagi warga belaja.

Faktor pendorong antara lain:

a. Antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan belajar.

b. Kesenangan warga untuk berkumpul dengan warga yang lain.

c. Adanya kegiatan keterampilan kewirausahaan yang dilaksanakan bisa

membuat semangat warga belajar karena dapat menambah pengetahuan

dan penghasilan keluarga mereka.

3.11 Permasalahan yang Dialami

Pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA program KUM 2010 ini

tentunya tidak terlepas dari masalah. Masalah tersebut terbagi menjadi dua jenis,

yaitu permasalahan internal dan eksternal. Masalah-masalah tersebut dapat

menjadi faktor penghambat bagi terlaksanya program ini. Permasalahan internal

yang dihadapi oleh penulis dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA

program KUM yaitu:

1. Kurangnya waktu belajar bagi warga karena kesibukan sebagai ibu rumah

tangga maupun sebagai pencari nafkah.

2. Banyaknya kegiatan sosial warga. Misalnya beberapa warga belajar tidak

bisa belajar sampai beberapa pertemuan karena menghadiri acara

hajatan atau kegiatan lain yang waktunya bersamaan dengan jadwal

belajar.

3. Rasa malas dan kurang percaya diri warga belajar.

4. Sulit berkomunikasi dengan warga desa atau warga belajar karena Tutor

(Mahasiswa) banyak yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa

madura.

Page 22: BAB I Lampiran

22

5. Kegaduhan dalam proses belajar mengajar yang terjadi akibat sebagian

besar warga belajar membawa anak-anaknya yang masih kecil, sehingga

proses belajar mengajar sedikit terganggu oleh suara-suara anak-anak

yang gaduh di dalam ruang kegiatan belajar.

Kendala-kendala tersebut tidak menjadi permasalahan yang signifikan

karena tidak terdapat permasalahan eksternal. Seluruh aparat desa dan

masyarakat Desa Klakah mendukung terlaksananya program ini.

3.12 Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan

Permasalahan-pemasalahan yang mungkin timbul selama proses

kegiatan belajar telah dapat diatasi oleh Tutor. Upaya yang dilakukan untuk

mengatasi masalah kurangnya waktu luang untuk belajar yaitu dengan

menetapkan waktu paling longgar sesuai dengan pilihan warga belajar sendiri

sehingga mereka bisa mengira-ngira kapan waktu yang dapat mereka gunakan

secara maksimal untuk menghadiri kegiatan belajar-mengajar

Masalah banyaknya kegiatan sosial yaitu dapat diselesaikan dengan

mengganti hari kegiatan belajar mengajar. Hal ini untuk menciptakan

keseragaman dan untuk menghindari beberapa warga belajar yang ketinggalan

materi. Penggantian waktu belajar ini dilaksanakan atas kesepakatan bersama.

Permasalahan yang mengenai rasa malas dan kurang percaya diri

diperlukan upaya-upaya tertentu, diantaranya:

Dilakukan pendekatan secara personal terhadap warga belajar dengan

cara silaturrahmi ke rumah warga di luar jadwal belajar mengajar.

Memberikan semangat terhadap warga belajar dengan membuat opini

yang positif tentang gambaran selama jalannya proses belajar mengajar

serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari kegiatan belajar

mengajar.

Suasana belajar dibuat santai dan sering diajak bercanda untuk

menghindari kejenuhan.

Masyarakat lumajang khususnya warga Desa Klakah mayoritas adalah

keturunan madura, sehingga bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa

madura. Ada juga beberapa warga terutama kalangan anak-anak yang

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.

Penyelesaian masalah bahasa tersebut yaitu jika warga bisa berbahasa

Indonesia maka komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia, jika mereka

Page 23: BAB I Lampiran

23

hanya bisa berbahasa madura maka diperlukan bantuan tutor lokal untuk

menerjemahkannya, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terhambat.

Masalah tentang kegaduhan dalam proses belajar mengajar dapat diatasi

dengan cara memberikan himbauan kepada anak-anaknya agar dapat

menciptakan suasana belajar yang kondusif atau memberi himbauan kepada

warga belajar agar sebisa mungkin tidak membawa anaknya.

3.13 Grafik Perkembangan Warga Belajar dan Kendala Kematian Itik

Page 24: BAB I Lampiran

24

Nurhay

ati

Ainur Rofiqoh

Siti Khoiriy

ah

Rizkiah

Soleh

ah

Siti Aisy

ah

Inayatu

l

Mutmain

ah

Nurul B

adriy

ahAlfiya

Jumadi

Surya

ti70

72

74

76

78

80

82

84

86

baca sebelumbaca sesudahtulis sebelumtulis sesudahhitung sebelumhitung sesudahkewirausahaan

Umur 20 tahun sampai 30 tahun

Khusnul K

hotimah Yuli

Suparm

i

Mahtumah

Halimah

Nur Khotimah

Maisaro

h

Sitti Ha

Sihan

i70

72

74

76

78

80

82

84

86

baca sebelumbaca sesudahtulis sebelumtulis sesudahhitung sebelumhitung sesudahkewirausahaan

Umur 31 tahun sampai 53 tahun

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk umur 20 tahun sampai

dengan 30 tahun untuk baca, tulis, hitung sebelum dan sesudah kegiatan KKN

tidak mengalami perubahan tetapi kemampuan yg dimiliki warga belajar sudah

cukup baik karena sebelumnya mereka sudah mengikuti kegiatan serupa yg

Page 25: BAB I Lampiran

25

merupakan dasar dari program yang bertujuan untuk membebaskan dari buta

aksara. Untuk usia 31 tahun sampai 53 tahun rata-rata yng mengalami

perubahan adalah pada proses membaca karena pada kegiatan pengajaran tutor

selalu membimbing warga belajar untuk selalu belajar dengan baik dan

merangsang warga belajar untuk selalu membaca dengan cara tutor menulis

materi di papan dan membaca bersama-sama dengan warga belajar. Dari dua

grafik di atas juga dapat dilihat kemampuan warga belajar dalam menulis,

membaca dan berhitung untuk umur 20 tahun sampai 30 tahun lebih baik dari

pada umur 31 tahun sampai 53 tahun, hal ini disebabkan karena daya ingat dan

kecerdasan menangkap materi umur yang lebih muda lebih baik dari yang tua.

Tapi untuk materi kewirausahaan semua warga belajar mendapat nilai tertinggi

hal ini karena semangat yang dimiliki warga belajar cukup baik dan juga materi

yang diberikan tutor cukup dipahami dan sangat diminati warga belajar, karena

mereka menganggap dari kegiatan KKN ini paling tidak dapat merubah

pandangan hidup mereka dan membuat keadaan hidup lebih sejahtera.

hidup tertindih suhu udara predator0

5

10

15

20

25

30

35

faktor kendala kematian itik

faktor kendala kematian itik

Dari jumlah awal sebanyak 50 ekor itik yang rencananya digunakan untuk

merangsang warga belajar berwirausaha itik potong dan sekaligus sebagai

bahan praktek bagi warga belajar tersisa 30 itik yang masi hidup dan sebanyak

20 ekor itik yang mati, hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu di antaranya 7

ekor tertindih oleh itik lain karena kapasitas kandang yang kurang memadai, 8

Page 26: BAB I Lampiran

26

ekor mati kedinginan karena suhu yang tidak menentu dan seringnya hujan, 5 di

mangsa predator seperti musang dan kucing karena tempat pemeliharaan dan

kandang yang terletak di dekat perkebunan dan kurangnya pemantauan

sehingga banyak predator yang dapat menyerang itik dengan mudah.

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Page 27: BAB I Lampiran

27

4.1 Kesimpulan

Pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA program KUM beserta

faktor-faktor yang mempengaruhi dan masalah-masalah yang timbul di dalamnya

dapat membentuk pola pikir mahasiswa menjadi lebih mampu menelaah dan

memecahkan masalah secara prakmatis. Keikut sertaan mahasiswa dalam

berbagai kegiatan desa menjadi suatu bentuk pengabdian terhadap masyarakat

yang dapat mendekatkan masyarakat dengan salah satu komponen pendidikan

sehingga keduanya dapat saling memberikan informasi secara timbal balik.

Kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ditekankan pada upaya

membantu pemerintah dalam menyukseskan gerakan pemberantasan buta

aksara melalui kegiatan belajar mengajar yang berbasis kewirausahaan.

Kegiatan belajar mengajar di Dusun Gunung Dulang RT.37 RW.17 Desa Klakah

untuk tingkat lanjutan diikuti oleh 20 warga belajar. Kondisi terakhir warga belajar

mengalami peningkatan kualitas dalam membaca, menulis, berhitung dan

berwirausaha. Hal ini ditunjukkan oleh hasil yang dicapai dalam ujian akhir serta

peningkatan kepercayaan diri warga belajar dari waktu ke waktu selama proses

belajar. Dari hasil ujian akhir, warga penyandang buta aksara di lokasi sasaran

dapat dikatakan telah melek aksara.

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan kondisi lapang yang terjadi selama kegiatan KKN Tematik

GNP-PBA Program KUM tahun 2010 dapat dikatakan sukses dan telah

mendapatkan hasil sesuai dengan target. Namun dalam pelaksanaannya masih

memerlukan banyak perbaikan, sehingga tutor merekomendasikan beberapa hal

yaitu harus diadakan program keberlanjutan dari keseluruhan rangkaian proses

kegiatan KKN Tematik 2010. Diharapkan adanya program lanjutan dari

pemerintah sehingga adanya keberlanjutan proses pembelajaran warga baik

dalam bidang pendidikan keaksaraan maupun program kewirausahaan mandiri.

Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan semangat warga belajar untuk mengikuti

program lanjutan dari pemerintah. Selain itu diharapkan terdapat metode-metode

pembelajaran baru sehingga warga belajar akan lebih semangat untuk mengikuti

program ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 28: BAB I Lampiran

28

Departemen Pendidikan Nasional tahun. 1996. Pendidikan. www.pnfi.depdiknas.go.id/.../Pendidikan-Masyarakat.html. Diakses tanggal 2 September 2009. Pukul 13.45.

E-Learning BPPLSP Regional V.2007.Konsep dan Metode Pembelajaran untuk Orang Dewasa. www.elearn.bpplsp-reg5.go.id/cetak.php?id=14. Diakses tanggal 24 Agustus 2010. Pukul 14.00.

Jurnal Tahunan Desa Klakah, 2009. Data Dasar Profil Desa/Kelurahan Tahun 2009. Dinas pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lumajang. Lumajang

Pemerintah Kabupaten Lumajang. 2009. Wilayah Kabupaten Lumajang. www.kablumajang.go.id. Diakses tanggal 24 Agustus 2010. Pukul 13.45.

Tim Penyusun KKN KUM, 2010. Buku Pedoman Pelaksanaan KKN Tematik Program Keaksaraan Usaha Mandiri. Malang. LPPM Universitas Brawijaya.

Page 29: BAB I Lampiran

29

Lampiran 1 : Data warga belajar KKN Tematik Program Keaksaraan Dasar 2010

Data Warga BelajarAlamat tempat belajar : RT 37 / RW 17/ Dusun Gunung Dulang / Desa Klakah / Kec. KlakahNama / Nim Mahasiswa : Yoga Hadi Luqmanto/ 0711020077Nama Tutor Lokal : Fifin HandayaniNama Pendamping lokal :

NoNama Warga Belajar (KTP)

Alamat (KTP)RT / RW / Dusun / Desa / Kec.

Tempat Lahir

Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

PekerjaanPendidikan

Terakhir

1 Siti Khoiriyah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 09/03/86 P Tani KF

2 Ainur Rofiqoh 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/05/89 P Dagang KF

3 Sitti Ha 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/12/62 P Penjahit KF4 Mahtumah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/08/71 P Dagang KF5 Rizkiah Solehah 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 12/12/86 P - KF6 Sihani 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 11/01/57 P - KF7 Khusnul Khotimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/04/79 P - KF8 Suryati 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 15/11/80 P Dagang KF9 Siti Aisyah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/08/86 P Dagang KF

10 Inayatul 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/07/85 P - KF11 Nurhayati 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/07/90 P - KF12 Jumadi 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 01/11/80 L - KF13 Suparmi 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 23/03/73 P Dagang KF14 Yuli 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 14/04/77 P Tani KF15 Maisaroh 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 06/06/64 P - KF16 Halimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 01/04/70 P Tani KF17 Nur Khotimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 04/01/65 P - KF18 Nurul Badriyah 38/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 12/11/82 P - KF19 Mutmainah 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 03/05/84 P - KF

Page 30: BAB I Lampiran

30

20 Alfiya 35/16/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 02/01/80 P - KF

Page 31: BAB I Lampiran

31

LAMPIRAN 2 : Daftar Hadir Warga belajarDAFTAR HADIR WARGA BELAJAR

Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat Tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT. 37/ RW. 17 Desa Klakah

NoNama Warga

BelajarTanggal pembelajaran

30/07/10 01/08/10 06/08/10 08/08/10 13/08/10 15/08/10 17/08/10 21/08/10 KET

1 Siti Khoiriyah √ √ √ √ √ √ √  2 Ainur Rofiqoh √ √ √ √ √ √ √  3 Sitti Ha √ √ √ √ √  4 Mahtumah √ √ √  5 Rizkiah Solehah √ √ √ √ √ √  6 Sihani √ √ √  7 Khusnul Khotimah √ √ √ √ √  8 Suryati √ √ √ √  9 Siti Aisyah √ √ √ √ √ √ √ √  

10 Inayatul √ √ √ √ √ √ √  11 Nurhayati √ √ √ √ √ √ √ √  12 Jumadi √ √ √ √  13 Suparmi √ √ √ √ √  14 Yuli √ √ √ √ √ √ √  15 Maisaroh √ √ √ √

16 Halimah √ √ √ √ √ √ √

17 Nur Khotimah √ √ √ √ √

18 Nurul Badriyah √ √ √ √ √ √ √

19 Mutmainah √ √ √ √

20 Alfiya √ √ √ √ √

Page 32: BAB I Lampiran

32

LAMPIRAN 3 : Daftar materi pembelajaran

DAFTAR MATERI KELAS PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT.37/ RW.17 Desa Klakah

PERTEMUAN KE HARI TANGGAL MATERI TTD. KET

1 Jumat 30/07/10 Perkenalan materi dan pendahuluan    

2 Sabtu 31/08/10 Penjelasan maksud dan tujuan KKN    

3 Minggu 01/08/10 Keagamaan dan perkenalan itik potong    

4 Jumat 06/08/10

Penanganan pertama pada itik, pembuatan kandang dan pemberian pakan    

5 Minggu 08/08/10 Budidaya itik potong    

6 Senin 09/08/10Perawatan itik dan pembuatan pupuk organic    

7 Selasa 10/08/10Pendalaman masalah itik potong dan perkenalan materi kewirausahaan    

8 Jumat 13/08/10 Pupuk organic dan bio peptisida    

9 Sabtu 14/08/10 Membaca dan menulis    

10 Minggu 15/08/10Analisa usaha itik potong, perhitungan modal dan laba yang akan diterima    

11 Senin 16/08/10Membaca dan menulis, monitoring dinas pendidikan

12 Selasa 17/08/10 Ujian Warga Belajar

Page 33: BAB I Lampiran

33

13 Sabtu 21/08/10 Keterampilan nugget tahu    

Page 34: BAB I Lampiran

34

LAMPIRAN 4 : Perkembangan warga belajar dalam belajar

PERKEMBANGAN WARGA BELAJAR

Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT.37/RW.17 Desa Klakah

No Nama Warga Belajar Awal Ujian Akhir

Baca Tulis Hitung Baca Tulis Hitung KWU

1 Siti Khoiriyah 85 85 85 85 85 85 852 Ainur Rofiqoh 85 75 85 85 75 85 853 Sitti Ha 75 75 75 85 75 75 854 Mahtumah 85 75 85 85 75 85 855 Rizkiah Solehah 85 85 85 85 85 85 856 Sihani 75 85 75 85 85 75 857 Khusnul Khotimah 75 75 75 85 75 75 858 Suryati 85 85 85 85 85 85 859 Siti Aisyah 85 85 85 85 85 85 85

10 Inayatul 85 85 85 85 85 85 8511 Nurhayati 85 85 85 85 85 85 8512 Jumadi 85 75 85 85 75 85 8513 Suparmi 75 75 75 85 75 75 8514 Yuli 75 75 75 85 75 75 8515 Maisaroh 85 85 75 85 85 75 8516 Halimah 85 75 85 85 75 85 8517 Nur Khotimah 85 75 85 85 75 85 8518 Nurul Badriyah 85 75 85 85 75 85 8519 Mutmainah 85 75 85 85 75 85 8520 Alfiya 85 85 85 85 85 85 85

Page 35: BAB I Lampiran

35

LAMPIRAN 5 : Pelatihan Keterampilan Berwirausaha

Keterampilan Wirausaha

Nama Mahasiswa / NIM : Yoga Hadi Luqmanto / 0711020077Alamat Kegiatan KWU : Dusun Gunung Dulang RT.37/ RW.17 Desa Klakah Nama Kegiatan KWU : Nugget Tahu

No Uraian Keterangan

1 Nama Keterampilan  Nugget Tahu

2 Alasan Pemilihan  Mudah dibuat, bahan mudah didapat, hasilnya banyak, prospek kedepannya bagus

3 Bahan –bahan Tahu putih 30 kotak, telur ½ kg, bawang putih 1 ons, bawang merah 1 ons, Minyak goreng 1 kg, Wortel ¼ kg, Susu bubuk 2 Sachet, Seledri + Penyedap rasa

4 Peralatan  Pisau, telenan, baskom, cobek, sendok, dandang, mankok, alat penggorengan

5 Cara pembuatan

1. Kukus tahu hingga matang, peras hingga habis airnya. Dinginkan 2. Campur irisan wortel dan seledri serta tambahkan tahu yang sudah diperas,

haduk hingga rata3. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan penyedap kedalam campuran

tahu, diuleni hingga rata4. Cetak adonan sesuai selera (bisa dibungkus dengan daun pisang dan digulung)

lalu dikukus hingga matang5. Kocok 1 butir telur, iris adonan yang telah selesai dikukus lalu gulingkan didalam

kocokan telur dan goring hingga berwana kecoklatan6. Siap disajikan

6 Prospek kedepana. Bias dijual sebagai jajanan atau camilanb. Bias digunakan sebagai kudapan diwaktu santai

Page 36: BAB I Lampiran

36

7 Anggaran dana

 Tahu putih 30 kotak = Rp 6000

Telur ½ kg = Rp 8000

Bawang putih 1 ons = Rp 3000

Bawang merah 1 ons = Rp 3000

Minyak goreng 1 kg = Rp 15000

Wortel ¼ kg = Rp 5000

Susu bubuk 2 Sachet = Rp 6000

Seledri + Penyedap rasa = Rp 3000 +

= Rp 49000

Page 37: BAB I Lampiran

37

LAMPIRAN 6 : Daftar Nilai Warga BelajarData Warga Belajar

Alamat tempat belajar : RT 37 / RW 17 / Dusun GUnung Dulang / Desa Klakah / Kec. KlakahNama / Nim Mahasiswa : Yoga Hadi luqmanto / 0711020077Nama Tutor Lokal : Fifin HandayaniNama Pendamping lokal :

NoNama Warga Belajar (KTP)

Alamat (KTP) RT / RW / Dusun / Desa / KEC.

Tempat Lahir

Tanggal Lahir

Jenis Kelami

nPekerjaan

Pendidikan Terakhir

Nilai

Baca Tulis Hitung KWU

1Siti Khoiriyah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 09/03/86 P Tani KF 85 85 85 85

2Ainur Rofiqoh

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 05/05/89 P Dagang KF 85 75 85 85

3Sitti Ha

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 05/12/62 P Penjahit KF 85 75 75 85

4Mahtumah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 21/08/71 P Dagang KF 85 75 85 85

5Rizkiah Solehah

1/1/Kebonan/Klakah/Klakah

Lumajang 12/12/86 P - KF 85 85 85 85

6Sihani

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 11/01/57 P - KF 85 85 75 85

7Khusnul Khotimah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 05/04/79 P - KF 85 75 75 85

8Suryati

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 15/11/80 P Dagang KF 85 85 85 85

9Siti Aisyah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 05/08/86 P Dagang KF 85 85 85 85

10Inayatul

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 21/07/85 P - KF 85 85 85 85

11 Nurhayati 37/17/Gunung Lumajang 21/07/90 P - KF 85 85 85 85

Page 38: BAB I Lampiran

38

Dulang/Klakah/Klakah

12Jumadi

1/1/Kebonan/Klakah/Klakah

Lumajang 01/11/80 L - KF 85 75 85 85

13Suparmi

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 23/03/73 P Dagang KF 85 75 75 85

14Yuli

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 14/04/77 P Tani KF 85 75 75 85

15Maisaroh

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 06/06/64 P - KF 85 85 75 85

16Halimah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 01/04/70 P Tani KF 85 75 85 85

17Nur Khotimah

37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 04/01/65 P - KF 85 75 85 85

18Nurul Badriyah

38/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 12/11/82 P - KF 85 75 85 85

19Mutmainah

1/1/Kebonan/Klakah/Klakah

Lumajang 03/05/84 P - KF 85 75 85 85

20Alfiya

35/16/Gunung Dulang/Klakah/Klakah

Lumajang 02/01/80 P - KF 85 85 85 85

Page 39: BAB I Lampiran

39

LAMPIRAN 7: Data Tutor Lokal dan Pendamping Lokal

Tutor Lokal

Nama (KTP) : FIFIN HANDAYANIAlamat (KTP) : RT 37 RW 17 KLAKAHNo. Telp : 081358846575Jenis Kelamin : PERMPUANTempat Lahir : LUMAJANGTanggal Lahir : 14-6-1982Agama : ISLAMStatus Perkawinan : KAWINPendidikan Terakhir : SMAPengalaman Kerja : MENGAJAR PAUD, PAKET A, KEAKSARAAN FUNGSIONAL

Pendamping Lokal

Nama (KTP) :Alamat (KTP) :No. Telp :Jenis Kelamin :Tempat Lahir :Tanggal Lahir :Agama :Status Perkawinan :Pendidikan Terakhir :Pengalaman Kerja :

Page 40: BAB I Lampiran

40

LAMPIRAN 8: Foto Warga Belajar

Nama : siti khoiriyahTgl Lahir: 9-3-1986

Nama :ainur rofiqohTgl Lahir: 5-5-1989

Nama : sitta haTgl Lahir: 5-12-1962

Nama : MahtumahTgl Lahir: 21-8-1971

Nama : rizkia solehahTgl Lahir: 12-12-1986

Nama : SihaniTgl Lahir: 11-1-1957

Nama : khusnul khotimahTgl Lahir: 5-4-1979

Nama :SuyatiTgl Lahir: 15-11-1980

Nama : siti aisyahTgl Lahir: 5-8-1986

Nama : Inayatul fitriaTgl Lahir: 21-7-1985

Page 41: BAB I Lampiran

41

Nama : nurhayatiTgl Lahir: 20-8-1990

Nama : jumadiTgl Lahir:1-11-1980

Nama : suparmiTgl Lahir: 23-3-1973

Nama : yuliTgl Lahir: 14-4-1977

Nama : maisarohTgl Lahir: 6-6-1964

Nama : halimahTgl Lahir: 1-4-1970

Nama :nur khotimahTgl Lahir: 4-1-1965

Nama : nurul badriyahTgl Lahir: 12-11-1982

Nama : mutmainahTgl Lahir: 3-5-1984

Nama : alfiyaTgl Lahir: 2-1-1980

Page 42: BAB I Lampiran

42

LAMPIRAN 9 : Foto – Foto Kegiatan

A. Foto Kegiatan Mengajar

Tahap Perkenalan kepada Warga Belajar Menerangkan materi itik dan pupuk organik

Mengajak WB mengamati perkembangan itik Monotoring Dinas Pendidikan

Page 43: BAB I Lampiran

43

Mengetes kemampuan WB membaca Kegiatan menulis WB Memantau perkembangan WB

B. Foto Kegiatan Keterampilan

Prose pembuatan adonan Penambahan Tepung Roti Proses pembungkusan dengan daun pisang

Page 44: BAB I Lampiran

44

Proses pengukusan Proses penggorengan nugget tahu Hasil dari nugget tahu

C. Foto Kegiatan Kemasyarakatan

Mengajar gerak jalan SD Kebonan 1(hari ke-1) Mengajar gerak jalan SD Kebonan 1 (hari ke-2)

Page 45: BAB I Lampiran

45

Mengajar PAUD Membaur diacara warga

Acara karnafal penyambutan hari Kemerdekaan Ikut gerak jalan di acara 17 Agustus

Page 46: BAB I Lampiran

46