13
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Pada era globalisasi saat ini ketika suatu interaksi tidak lagi terbatasi oleh negara, wilayah maupun letak geografis dimana seluruh dunia mulai terhubung lewat adanya interkoneksi bernama internet.Dari awal perkembangannya hingga saat ini internet mengalami evolusi yang terus berkembang di segala aspek kehidupan yang sudah tidak dapat lagi digolongkan ke dalam kebutuhan tersier bahkan dibeberapa negara internet telah digolongkan dalam kebutuhan primer. Gambar 1.1 menunjukkan data pesatnya pertumbuhan internet di Indonesia, dimana menurut data pengguna internet di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 55 juta dan berturut-turut tumbuh 63juta pada 2012 dan meningkat hingga 107juta pada 2014 sebagai perbandingan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat dibanding negara-negara maju dikawasan asia (eMarketers,2013). Sumber : eMarketers (Dec 2013) Gambar 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80859/potongan/S2-2014... · Penerapan digitalisasi memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kehidupan

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan

Pada era globalisasi saat ini ketika suatu interaksi tidak lagi terbatasi oleh negara, wilayah

maupun letak geografis dimana seluruh dunia mulai terhubung lewat adanya interkoneksi

bernama internet.Dari awal perkembangannya hingga saat ini internet mengalami evolusi yang

terus berkembang di segala aspek kehidupan yang sudah tidak dapat lagi digolongkan ke dalam

kebutuhan tersier bahkan dibeberapa negara internet telah digolongkan dalam kebutuhan primer.

Gambar 1.1 menunjukkan data pesatnya pertumbuhan internet di Indonesia, dimana menurut

data pengguna internet di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 55 juta dan berturut-turut tumbuh

63juta pada 2012 dan meningkat hingga 107juta pada 2014 sebagai perbandingan pertumbuhan

pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat dibanding negara-negara maju

dikawasan asia (eMarketers,2013).

Sumber : eMarketers (Dec 2013)

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

2

Perkembangan teknologi internet dapat mengubah segala aspek kehidupan, salah satunya

dalam proses bisnis. Teknologi mengubah proses bisnis dari cara yang konvensional ke modern

dan dinamis. Proses bisnis kini kian berkembang menjadi E-business.Perkembangan teknologi

informasi telah mengakibatkan perubahan dalam struktur serta praktik pengelolaan organisasi

bisnis di dalam berkompetisi.E-businessmengacu pada lingkup yang lebih luas yang mencakup

layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik.Sebagai model

pemasaran kontemporer, E-businessmembawa dampak positif bagi produsen, perantara, dan

pelanggan.

E-businessmemberikan kesempatan emas untuk memikirkan kembali seluruh bisnis,

bagaimana ia beroperasi, siapa melakukan apa, dimana dan kapan. E-businessmempengaruhi

setiap aspek bisnis(Chaffey dan Smith, 2008:405).Dalam fungsinya E-businessbukan hanya

menyangkut pada E-commerce saja, pada implementasinya E-business mencakup segala macam

fungsi serta kegiatan bisnis dengan menggunakan data elektronik sementara E-commerce hanya

merupakan sub-bagian E-business. E-business juga banyak dipakai berhubungan dengan mitra

bisnis dan hal yang berkaitan untuk memenuhi permintaan pelanggan serta melayani kepuasan

pelanggan.Pertukaran data antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat dilakukan E-

business antara lain melalui internet, web, intranet dan sebagainya.

Implementasi E-businesspada suatu perusahaan membutuhkan mitra kerja menurut fungsi

dan peranannya di dalam perusahaan.Pertukaran barang dan jasa melalui internet dapat

membantu perusahaan menurunkan biaya pengeluaran operasional.E-businessmenuntut

kompetisi, komitmen, kreatifitas, dan fleksibilitas dalam beradaptasi dengan setiap perubahan

lingkungan. Konsekuensinya, organisasi dituntut memiliki struktur yang ramping, bercirikan

pemberdayaan dan desentralisasi wewenang(Alter, 2002).

3

Penerapan digitalisasi memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kehidupan

perusahaan. Perusahaan ini dapat dikatakan termasuk ke dalam bisnis E-commercedikarenakan

melakukan segala aktivitas perusahaannya secara elektronik. Hal inilah yang menyebabkan

penerapan digitalisasi/elektronik di dalam perusahaan sangat mempengaruhi keberadaan atau

kehidupan perusahaan. Dapat dikatakan perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitas

perusahaannya tanpa adanya penerapan digitalisasi/elektronika. Aktivitas perusahaan seperti

transaksi jual – beli, penawaran, kerjasama antar supplier, dan aktivitas iklan lainnya dilakukan

secara online, sehingga ketika perusahaan tidak melakukan penerapan digitalisasi elektronik,

perusahaan ini tidak akan dapat bergerak dan menjalankan aktivitasnya. Selain itu, pihak – pihak

terkait, seperti penjual, pembeli, supplier, dan penyedia jasa (perusahaan) melakukan interaksi

secara online tanpa harus bertemu secara langsung. Dengan kata lain, keberadaan digitalisasi

elektronik yang diwujudkan dalam bentuk website merupakan perwujudan dari perusahaan yang

berfungsi sebagai media interaksi antara pihak – pihak terkait. Oleh karena itu, kehidupan

perusahaan ini sangat bergantung terhadap aktivitas digitalisasi elektronik.

E-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi

informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/jasa serta informasi yang juga berguna untuk

mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi

tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-

commerce secara umum merupakan Aktivitas dari E-commerce yang mencakup berbagai

Aktivitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-

purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing

danconsumer services. Dalam aplikasinya E-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar

4

yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C). Dalam perkembangan

bisnisnya E-commerce web memiliki beberapa model bisnis yang berbeda satu sama lainnya,

seperti halnya di IndonesiaE-commerce web terbagi ke dalam lima model bisnis yaitu(Indrajit,

2002):

1. Model classifields atau disebut juga model iklan baris, jenis ini adalah model bisnis E-

commerce paling sederhana yang cocok digunakan di negara-negara berkembang. Dua

kriteria yang biasa diusung model bisnis ini, yang pertama, website yang bersangkutan

tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online, yang kedua, penjual individual dapat

menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis. Dua situs iklan baris lokal yang

terkenal di Indonesia ialah Berniaga, dan OLX. Metode transaksi yang paling sering

digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on delivery atau COD demikian pula

dalam hal pemasukan revenue melalui iklan premium serta karakteristik situs iklan baris

seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual sekali-kali saja, seperti barang

bekas atau barang yang stoknya sedikit.

2. Model market place, jenis ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan

tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi

transaksi uang secara online. Indikator utama bagi sebuah website marketplace, yang

pertama seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan, yang

kedua, transaksi bisa digunakan oleh penjual individual. Dalam kegiatan jual beli di

website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti

layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual

hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama

barang belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi

5

gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli. Tiga situs marketplacedi

Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website

ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Lamido. Ada juga situs marketplace lainnya yang

mengharuskan penjual menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu

seperti Blanja dan Elevenia, pada layanan ini revenue didapat dari penjual premium,

iklan premium, dan komisi dari setiap transaksi. Karakteristik situs marketplace seperti

ini lebih cocok bagi penjual yang memiliki jumlah stok barang yang cukup besar dan

mungkin sudah memiliki toko fisik.

3. Model shopping mall, jenis bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, akan tetapi

penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses

verifikasi yang ketat. Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di

Indonesia ialah Blibli, web E-commerce jenis ini mendapatkan revenue dari komisi

penjualan.

4. Model toko online B2C jenis model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online

dengan alamat websitesendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya

secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia

ialah Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, dan Tiket.com, yang berfungsi sebagai

platform jualan tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko online.

5. Model toko online di media social, banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs

media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan

mereka. Uniknya lagi, sudah ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan

di situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang mengumpulkan

seluruh penjual di Instagram ke dalam satu website yakni Shopious.

6

Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. B2B dalam E-

commerceumumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data interchange) Pertumbuhan

global dari E-business dapat terlihat dari besarnya pertumbuhan E-commerce penetration E-

commerce pembeli. Gambar 1.2dimana rata-rata mengalami pertumbuhan di atas 40% antara

tahun 2012-2013 dan dengan pertumbuhan penjualan di atas rata-rata 20% pada tahun 2012-

2013, untuk pasar Asia pacifik sendiri pertumbuhan E-commerce dalam kemampuan pembeli

penetration pada tahun 2012-2013 mencapai besaran pesentase 44,6% dengan total transaksi

mencapai $388,75 milyar, total penjualan ini mengalamipertumbuhan 23,1% dibandingkan tahun

sebelumnya.

Gambar 1.2 Penjualan E-commerce GlobaldanPentrasi Penjualan Online

Sumber : eMarketers (Dec 2013)

Di Indonesia sendiri industri E-commerce mengalami pertumbuhan sangat pesat hal ini

terlihat dari data penelitian INVESP pada Gambar 1.3 yang memasukan Indonesia dalam urutan

ketiga sebagai negara dengan pertumbuhan E-commerce tertinggi di dunia pada tahun 2013 hal

ini didukung dengan data dari penelitian velaasia.com (Gambar 1.4) yang mana menempatkan

Indonesia sebagai negara di kawasan Asia Tenggara yang paling memiliki kesiapan dan potensi

7

dalam menghadapi pertumbuhan market E-commerce melalui perbandingan ketersediaan

infrastruktur dengan besarnya potensi market yang ada.

Gambar 1.3 10 Negara Pertumbuhan E-commerceTertinggi

Sumber : INVESP (2013)

Gambar 1.4 Indonesia is the most E-commerce ready in 2013

Sumber : Velaasia.com (2013)

Pada Gambar 1.5 menunjukkanbesaran pasar industri globalE-businessweb trading yang

berbasis B2B dengan peringkat pertama diduduki oleh perusahaan E-commerce milik China

yaitu alibaba.com dengan lebih dari 40 juta supplier berkembang pesat menjadi perusahaan

raksasa menjadi tombak terdepan terhadap kemajuan UKM di tingkat global, hal ini dapat

terlihat dari besarnya total retail E-commerce sales di China dari tahun 2011 hingga 2012 dan

estimasi pada tahun berikutnya dengan perbandingan Amerika Serikat sebagai Negara dengan

8

total penjualan retail E-commerce terbesar di dunia. Pada mulanya alibaba.com berfokus untuk

menghubungkan UKM China pada dunia internasional, hal ini secara nyata berhasil karena pada

intinya semua bisnis dan usaha bertujuan untuk memenuhi fungsi permintaan dan kebutuhan

sehingga semua usaha pada dasarnya tidak memiliki hambatan berdasarkan skala hanya

keterbatasan untuk pemasaran dan pengenalannya karena usaha UKM biasanya terkendala

masalah akses dan jaringan hingga akhirnya perusahaan tersebut berhasil menempati urutan

pertama SMEs B2B E-commercedengan pembagian pendapatan terbesar pada tahun 2013

dengan menguasai persentase sebesar 39,7% dari para pesaingnya yang ditunjukan pada Gambar

1.6.

Gambar 1.5 E-commerceB2B dengan PenjualanTerbesar di Dunia

Sumber : iresearch, eMarketer, Macquarie Research (2012)

9

Gambar 1.6 China SMEs B2B E-commerce Overall Revenue Share 2013

Sementara dari sisi konsumen dari pasar E-business telah mengumpulkan sebagian besar

perhatian akan masa depan dari perdagangan dunia, dalam hal itu sisi B2B sebagian besar telah

diabaikan. Dalam membidik bisnis layanan E-business B2B di Indonesia yang memiliki sasaran

pasar yang begitu luas peluang dapat terlihat dari perkembangan Indusrtri UKM di Indonesia

yang ditunjukan dari data total ekspor non-migas Rp 1.185,39 triliun dari jumlah tersebut UKM

memberikan kontribusi sebesar Rp 166,6 triliun atau setara 14,06 % memfokuskan pada

pengembangan industriUKM di Indonesia yang terus berkembang.

Usaha Kecil dan Menengah merupakan salah satu bagian terpenting dari perekonomian

suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari data Biro Pusat Statistik (BPS),

pada tahun 2012 total nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 8.241,8

triliun, dari jumlah tersebut UKM memberikan kontribusi sebesar Rp. 4869,5 triliun atau 59,08%

dari total PDB Indonesia. Jumlah populasi UKM Indonesia pada tahun 2012 mencapai 56,5 juta

unit usaha atau 99,99% terhadap total unit usaha di Indonesia, sementara jumlah tenaga kerjanya

mencapai 107,6 juta orang atau 97,16 % terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Data tersebut

Sumber : eMarketer (2013)

10

menunjukkan bahwa peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral dalam

menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi masyarakat.

Di Indonesia sendiri pada saat ini pertumbuhan bisnis dibidang E-commerce berkembang

sangat pesat sebagai wujud nyata membaca pertumbuhan internet sebagai peluang di masa ini

dan yang akan datang.Jumlah pengguna internet di Indonesia sekarang memang terus tumbuh

pesat. Sehingga, membuat peluang bisnis berbasiskan internet di Indonesia menjadi sangat

terbuka.Menurut lembaga riset Frost & Sullivan, jumlah pengguna internet tahun 2011 sebanyak

40 juta.Tahun ini diperkirakan bertambah menjadi sebanyak 55 juta. Diproyeksikan tahun 2016

jumlah pengguna internet di Indonesia akan mencapai 175 juta.Menariknya, koneksi internet

dengan menggunakan perangkat mobiledi Indonesia juga menunjukkan trend membesar

sehingga akses terhadap bisnis online dapat terjadi dengan mudah, kapan, dan dimana saja dapat

terjadi sejauh bisa terkoneksi jaringan internet.

Hasil survei terbaru pada tahun 2013 oleh lembaga riset Nielsen pun menunjukkan

tingkat kepercayaan konsumen onlinedi Indonesia mencapai posisi indeks tertinggi sejak 2010.

Indeks kepercayaan dari konsumen online Indonesia sebesar 118 atau setara dengan

Filipina.Dengan demikian, Nielsen menyimpulkan kepercayaan konsumen online Indonesia

tergolong tinggi saat ini maka tidak heran bila kini banyak pelaku bisnis E-commerce menuai

hasil positif dalam usahanya.

Sementara dari sisi konsumen dari pasar E-commercetelah mengumpulkan sebagian besar

perhatian, sisi B2B sebagian besar telah diabaikan.Dalam membidik bisnis layanan E-

commerceB2B di Indonesia yang memiliki target market yang begitu luas perusahaan dapat

memfokuskan pada pengembangan industri UKM di Indonesia yang terus berkembang. Keadaan

akan perkembangan industri UKM yang semakin baik mengikuti selera global dan meningkatnya

11

mutu serta kualitas produk dalam negeri yang berdaya saing internasional. Hal ini merupakan

peluang yang sangat tepat dengan perkembangnya industri lokal yang memiliki selera serta daya

saing global yang terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari terus berkembangnya UKM di

Indonesia yang semakin meningkat dengan adanya minat dan edukasi akan jiwa kewirausahaan

yang terbukti menjadi tombak ujung tombak perekonomian Indonesia.

Perkembangan industri UKM yang semakin baik mengikuti selera global dan

meningkatnya mutu serta kualitas produk dalam negeri yang berdaya saing internasional.Hal ini

merupakan peluang yang sangat tepat dengan perkembangnya industri lokal yang memiliki

selera serta daya saing global yang terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari terus

berkembangnya UKM di Indonesia yang semakin meningkat dengan adanya minat dan edukasi

akan jiwa kewirausahaan yang terbukti menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia.

Thesis ini membahas mengenai pembuatan rencana bisnis (business plan) untuk usaha

jasa yang menyediakan market place bagi UKM Indonesia melalui industri E-commerce berupa

layanan B2B yang dirancang untuk menjembatani UKM di Indonesia dengan pasar global.

1.2 Rumusan Masalah

Pada era globalisasi saat ini yang dimotori oleh kemajuan teknologi informasi yaitu

internet dapat meruntuhkan batasan-batasan geografis dimana luasnya market global dapat

berkembang menjadi peluang yang sangat baik terbukti dari data-data yang dirilis dimana

perpaduan antara produktifitas dan penguasaan jaringan global berbasis internet dapat

menumbuhkan pertumbuhan pendapatan yang begitu besar akan tetapi hal ini juga merupakan

ancaman bagi negara-negara yang tidak dapat mendampingi laju globalisasi yang begitu pesat

sehingga menggerus perekonomian setempat. Pada waktu sekarang ini perekonomian dan

perdagangan Indonesia dihadapkan pada isu perdagangan bebas regional yang dikenal dengan

12

AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akan terlaksana penuh pada tahun 2015. Dalam

perkembangannya agenda perdagangan bebas regional seperti CAFTA (China-ASEAN Free

Trade Area) yang secara faktual berpengaruh pada aktor-aktor perekonomian Indonesia,

termasuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Kebutuhan akan jasa penghubung usaha UKM yang memiliki kualitas produk ekspor

yang mampu bersaing sangatlah besar dimana rata-rata UKM di Indonesia kurang memiliki

pengetahuan akan cara melakukan penjualan untuk skala ekspor sehingga banyak dari mereka

memiliki ketergantungan dengan broker yang membawa para pembeli dalam hal ini pihak asing

yang biasanya menekan harga beli suatu produk sehingga pengusaha tersebut tidak memiliki

posisi tawar yang cukup baik atau bahkan hanya stagnan tidak memiliki pertumbuhan yang

berarti sehingga lambat laun ditinggalkan karena tidak adanya marketing produk untuk

menemukan konsumen dari produk yang dihasilkanya. Oleh sebab itu sebuah pemikiran muncul

untuk memikirkan bagaimana cara mengembangkan potensi UKM Indonesia melalui trend

globalisasi E-business sebagai peluang saat ini dan yang akan datang melaui pengembangan dan

perencanaan bisnis bisnis berbasis E-commerce bagi UKM di Indonesia?

1.3 Tujuan Studi

Perkembangan kemajuan bisnis di berbagai belahan dunia merupakan peluang yang

sangat bagus untuk iklim perdagang dan bisnis. Sebagai negara berkembang Indonesia tertinggal

jauh dari negara-negara maju yg memiliki dominasi dalam pemenuhan kebutuhan produk-produk

berbasis teknologi, akan tetapi di sisi lain sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya

hayati dan non hayati Indonesia dapat diunggulkan lewat hasil bumi dan kandungan tambang

didalamnya akan tetapi sebagian besar dari itu merupakan bahan mentah dengan harga penjualan

yang rendah karena merupakan produk komoditas.

13

Pengembangan pengolahan sumber daya yang menghasilkan nilai tambah sangat perlu

dilakukan dalam hal ini UKM merupakan harapan utama sebagai ujung tombak peningkatan

kualitas pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai yang memiliki nilai tambah yang

tinggi.Di Indonesia sebagian besar ekspor produk didominasi oleh UKM secara kualitas produk

di Indonesia sudah mampu bersaing di kancah internasional. Kreatifitas dari produk yang

diciptakan dirasa mampu menarik perhatian konsumen internasional, selain itu murahnya upah

pekerja dan biaya produksi menjadikan produk indonesia memiliki kelas tersendiri dalam

bersaing dengan produk global.

Sebagai penggerak perekonomian secara mikro UMKM memerlukan dukungan dan

perhatian untuk masalah permodalan dalam mengembangkan usahanya. Selain itu acara-acara

pameran internasional serta stand toko di sentral-sentral daerah perdagangan internasional sangat

diperlukan sebagai cara pemasaran dalam pengenalan produk-produknya untuk memasuki pasar

dunia. Akan tetapi tidak semua UMKM memiliki akses yang memadahi untuk mengenalkan dan

memasarkan produknya di dunia internasional.Seiring dengan pemikiran tersebut dapat dilihat

adanya peluang untuk melakukan trobosan dan pemikiran untuk membuat suatu bisnis lewat

suatu layanan jasa commercial trading web layaknya E-commerce sebagai bisnis jasa yang

bersifat B2B yang dirancang untuk menjembatani antara UMKM di Indonesia untuk

memasarkan produknya secara global area. Oleh sebab itu tujuan dari studi ini adalah membuat

perencanaan bisnis UKM berbasis E-commerce yang baik, agar dapat merepresentasikan

peluang, hambatan serta aspek lainnya dalam kelayakan bisnis yang akan dijalankan.

1.5 Manfaat

Penelitian perencanan bisnis ini bertujuan untuk memberikan solusi dan inovasi bagi

setiap pemangku kepentingan yang terkait, baik secara internal bagi pemilik usaha, investor serta