9
BAB VIII UTILITAS Utilitas merupakan sarana-sarana penunjang yang diperlukan untuk menunjang proses produksi suatu pabrik dari tahap awal sampa itahap akhir. Utilitas merupakan sarana yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kegiatan suatu pabrik. Utilitas pabrik PT. Amanah Food Indonesia meliputi unit penyediaan dan pengolahan air, unit pengadaan tenaga listrik, unit penyediaan bahan bakar dan pelumas, dan unit penyediaan steam. A. Unit Penyediaan danPengolahan Air Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk dalam kegiatan industri. Selain digunakan dalam proses produksi Kicau Tani Cookies sebagai bahan penunjang, air juga digunakan untuk menunjang kebutuhan nonproses seperti sanitasi ruangan dan peralatan, sanitasi pekerja, dan sanitasi kendaraan pabrik. Air yang digunakan sebagai bahan penunjang proses produksi disebut dengan air nondomestic dan air yang digunakan untuk kebutuhan sanitasi ruangan dan peralatan, sanitasi pekerja, dan sanitasi kendaraan

BAB 8 PP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

Page 1: BAB 8 PP

BAB VIII

UTILITAS

Utilitas merupakan sarana-sarana penunjang yang diperlukan untuk menunjang

proses produksi suatu pabrik dari tahap awal sampa itahap akhir. Utilitas merupakan

sarana yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, tetapi

keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kegiatan suatu pabrik. Utilitas pabrik PT.

Amanah Food Indonesia meliputi unit penyediaan dan pengolahan air, unit pengadaan

tenaga listrik, unit penyediaan bahan bakar dan pelumas, dan unit penyediaan steam.

A. Unit Penyediaan danPengolahan Air

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan

manusia termasuk dalam kegiatan industri. Selain digunakan dalam proses

produksi Kicau Tani Cookies sebagai bahan penunjang, air juga digunakan

untuk menunjang kebutuhan nonproses seperti sanitasi ruangan dan peralatan,

sanitasi pekerja, dan sanitasi kendaraan pabrik. Air yang digunakan sebagai

bahan penunjang proses produksi disebut dengan air nondomestic dan air yang

digunakan untuk kebutuhan sanitasi ruangan dan peralatan, sanitasi pekerja, dan

sanitasi kendaraan pabrik disebut air domestik. Menurut SNI 6774 (2008), unit

penyediaan dan pengolahan air adalah unit paket yang dapat menyediakan dan

mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu dalam

bentuk yang kompak sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi standar

mutu yang berlaku, didesain dan dibuat pada suatu tempat yang selanjutnya

dapat dirakit di tempat lain dan dipindahkan, yang terbuat dari bahan plat baja,

dan plastic atau fiber.

Air baku yang dapat diolah dengan unit paket instalasi pengolahan air

harus memenuhi ketentuan baku mutu yang berlaku. Air yang digunakan

sebagai bahan penunjang dalam proses produksi Kicau Tani Cookiesdi PT.

Amanah Food Indonesia berasal dari air bawah tanah yang telah distandarisasi

atau dikenal sebagai air baku standar. Air berasal dari sumur artesis yang di bor

Page 2: BAB 8 PP

di lingkungan pabrik dengan kedalaman 100 m. Pengambilan air dengan cara

dipompa menggunakan pompatipe Shimizu PC 502-BIT yang terbuat dari

bahan cast iron & steel dengan kecepatan alir maksimal 100 liter per menit dan

memiliki daya 1,45 kW. Air yang telah dipompa selanjutnya di tamping dalam

bak penampung (tandon) untuk dilakukan treatment sehingga dihasilkan air

baku standar untuk proses produksi.

1. Air non-domestik

Tujuan pengolahan air non-domestik adalah untuk menjaga kualitas air

agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun treatment untuk

mendapatkan air baku standar yang sesuai meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Cation Ion-Exchanger

Cation exchanger merupakan suatu alat yang digunakan untuk

memproduksi demineralized water. Dalam cation exchanger terjadi

proses demineralisasi yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran

berupa ion-ion terlarut dalam air. Demineralisasi merupakan suatu

proses pertukaran ion untuk menghilangkan ion-ion yang tidak

dikehendaki keberadaannya dalam air. Dimana ion positif (kation)

ditukar dengan ion H+, sedangkan ion negatif (anion) ditukar dengan ion

OH- dengan menggunakan media penukar yang disebut resin

(Lestari dan Utomo, 2007).

b. Degassed Tower

Demineralized water dihasilkan dari air yang telah melalui cation

exchanger yang selanjutnya melalui unit degassed tower. Unit ini

berfungsi untuk menghilangkan CO2 yang belum dapat dipisahkan

dengan pertukaran ion, karena senyawa CO2 berwujud gas. Tujuan dari

penghilangan CO2 dalam air adalah untuk menghin dari korosi yang

ditimbulkan akibat reaksi yang terjadi pada boiler, jika CO2 bertemu

Page 3: BAB 8 PP

dengan H2O sehingga akan membentuk H2CO3 (Lestari dan Utomo,

2007).

c. Anion Ion-Exchanger

Air yang telah dihilangkan kandungan CO2-nya selanjutnya

dialirkan ke-anion exchanger untuk menjalani treatment lanjutan. Anion

exchanger adalah suatu unit mesin yang berfungsi sebagai penghasil

demineralized water. Demineralized water yang dihasilkan, dan

digunakan sebagai bahan baku dalam produksi polish water yang

kemudian digunakan sebagai air umpan boiler dan juga digunakan

sebagai bahan penunjang dalam proses pembuatan Kicau Tani cookies

(Lestari dan Utomo, 2007).

2. Air domestik

Air domestic untuk kebutuhan sanitasi berasal dari air bawah tanah

yang mengalami proses filtrasi sehingga dihasilkan filter water. Alat yang

digunakan dalam proses filtrasi adalah rapid sand filter yang di dalamnya

terdapat tiga lapisan penyaring. Lapisan paling atas terdiri dari pasir jenis

kuarsa, lapisan kedua berupa kerikil, dan lapisan paling bawah berupa koral.

Ketebalan masing-masing lapisan adalah 50 cm yang berfungsi untuk

menyaring kotoran-kotoran yang masih terbawa di dalam air bawah tanah.

Air hasil filtrasi ini biasanya ditambahkan bahan kimia Kurita F-4130

sebagai bahan anti lumut dan bakteri. Efisiensi filtrasi dengan menggunakan

metode rapid sand filtration ini dapat ditingkatkan dengan memperkecil

diameter media saring pasir cepat (Aritonang et al, 2013). Filter water yang

dihasilkan dari proses filtrasi ini langsung dapat digunakan untuk kebutuhan

sanitasi ruangan dan peralatan, sanitasi pekerja, kendaraan pabrik, serta

digunakan sebagai bahan baku untuk cation dan anion water.

B. Unit Pengadaan Tenaga Listrik

Tenaga listrik yang digunakan untuk semua kebutuhan PT. Amanah Food

Indonesia dipasok oleh PT. PLN (Persero) Kabupaten Demak. Listrik

Page 4: BAB 8 PP

dibutuhkan untuk menghidupkan mesin-mesin dan peralatan proses produksi,

penerangan, AC, kantor, laboratorium, dan yang lain. Tipe unit penyediaan

tenaga listrik berupa instalasi listrik bangunan, yaitu rakitan perlengkapan listrik

pada bangunan yang berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau

maksud tertentu dan memiliki karakteristik terkoordinasi (electrical installation

of building) – IEV 826-01-01.

Generator merupakan instalasi yang digunakan untuk penerangan dan

tenaga listrik pada waktu terjadi gangguan pada system penyuplai tenaga listrik

dan penerangan yang normal (SNI 04-0225-2000). Prinsip kerja generator

adalah mengubah energy mekanik menjadi energi listrik. Tujuan pemasangan

generator adalah untuk menyediakan arus listrik jika suplai listrik dari PLN

mengalami gangguan atau jika terjadi pemadaman listrik sehingga kegiatan dan

proses produksi tetap berjalan dengan lancar. Generator yang digunakan oleh

PT. Amanah Food Indonesia. Untuk kebutuhan kegiatan kantor dan industry

mempunyai daya sebesar 550 kW dengan kebutuhan bahan bakar solar sebesar

180 liter/ jam. Generator harus dipasang di tempat yang kering, yang harus pula

memenuhi persyaratan umum dan keadaan lingkungan.

C. Unit Penyediaan Bahan Bakar dan Pelumas

1. Solar

Solar merupakan bahan bakar yang digunakan untuk keperluan

menghidupkan mesin-mesin kendaraan pengangkut bahan baku maupun

produk jadi seperti truk atau mobil box perusahaan. Alokasi kebutuhan solar

per hari PT. Amanah Food Indonesia untuk 10 truk adalah 400 liter/ truk,

untuk 3 buah bus karyawan yaitu 200 liter/ bus dan generator 226 liter.

Sehingga total kebutuhan solar dalam sehari adalah 4.826 liter.

2. Oli

Oli merupakan salah satu bahan bakar yang diperlukan untuk

keberlangsungan proses produksi. Oli digunakan sebagai minyak pelumas

mesin-mesin produksi, terutama pada bagian belt. Oli sangat penting karena

Page 5: BAB 8 PP

dapat mengurangi gaya gesekan antar bagian-bagian mesin sehingga dapat

menjaga kondisi mesin-mesin produksi agar tetap awet dan proses produksi

berjalan dengan lancar. Selain itu, oli juga digunakan sebagai pelumas bagi

truk, bus karyawan, dan kendaraan dinas. Kebutuhan oli PT. Amanah Food

Indonesia yaitu sebesar 200 liter per bulan.

3. Pertamax

Pertamax adalah bahan bakar minyak dengan penambahan zat aditif

dalam proses pengolahannnya dikilang minyak. Ditujukan untuk kendaraan

yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal. Pertamax

digunakan untuk bahan bakar kendaraan dinas serta mobil direksi, yaitu

sebanyak 9 unit dengan alokasi masing-masing 20 liter. Sehingga kebutuhan

total pertamax dalam sehari yaitu 180 liter.

4. LPG

Kebutuhan LPG di PT. Amanah Food Indonesia hanya sedikit.

Walaupun kebutuhannya hanya sedikit, tetapi LPG sangat diperlukan

sebagai bahan bakar kompor gas untuk keperluan kantor di bagian dapur

dan kantin perusahaan. Kebutuhan LPG PT. Amanah Food Indonesia dalam

waktu sebulan yaitu 3 tabung LPG ukuran 12 kg.

D. Unit Penyediaan Steam

Unit penyediaan steam di PT. Amanah Food Indonesia menggunakan

mesin boiler. Boiler adalah suatu peralatan yang dioperasikan agar

memproduksi uap air yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber tenaga

penggerak, alat pemanas, pembersih, penguap cairan, dan kegunaan lainnya

(Felani dkk, 2011). Boiler yang digunakan di PT. Amanah Food Indonesia

berfungsi sebagai penyedia uap panas untuk proses pengukusan kacang hijau.

Boiler yang digunakan untuk proses pengukusan kacang hijau memiliki daya

0,651 kW dengan kebutuhan uap air selama proses pengukusan adalah 1940,4

kg.