101
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI PUSKESMAS (ORIENTASI DI PUSKESMAS SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN 2016) 5.1. Puskesmas 5.1.1. Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (Permenkes No. 75 Tahun 2014) Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. (PERMENKES 2014) Menurut Departemen Kesehatan RI, puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitative (pemulihan kesehatan). Prioritas yang harus dikembangkan oleh puskesmas diarahkan kebentuk pelayanan kesehatan KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang Periode 07 Maret – 16 April 2016 147

BAB 5.1.docx

  • Upload
    barkah

  • View
    280

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 5.1.docx

BAB V

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI

PUSKESMAS (ORIENTASI DI PUSKESMAS SENTOSA BARU

KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN 2016)

5.1. Puskesmas

5.1.1. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya. (Permenkes No. 75 Tahun 2014)

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

(PERMENKES 2014)

Menurut Departemen Kesehatan RI, puskesmas merupakan

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan),

preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitative

(pemulihan kesehatan).

Prioritas yang harus dikembangkan oleh puskesmas diarahkan

kebentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care service) yang lebih

mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health services).

Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968

ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan nasional (Rakerkesnas) I di

Jakarta, dimana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan

kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada

waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan

seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan sendiri-

sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 147

Page 2: BAB 5.1.docx

gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam

suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas).

Puskesmas pada waktu itu, dibedakan dalam 4 macam, yaitu:

1. Puskesmas tingkat Desa.

2. Puskesmas tingkat Kecamatan.

3. Puskesmas tingkat Kewedanan.

4. Puskesmas tingkat Kabupaten.

Pada tahun 1970, ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan

Nasional dirasakan pembagian puskesmas berdasarkan kategori tenaga ini

kurang sesuai, karena untuk puskesmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin

oleh dokter penuh atau sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga

dirasakan sulit untuk mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970

ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat

kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000

sampai 50.000 jiwa. Konsep ini tetap dipertahankan sampai dengan akhir

Pelita II pada tahun 1979 yang lalu, dan ini lebih dikenal dengan konsep

Wilayah.

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan

dikeluarkannya Inpres Kesehatan Nomor 5 Tahun 1974, Nomor 7 tahun

1975 dan Nomor 4 Tahun 1976, dan berhasil mendirikan dan

menempatkan tenaga dokter disemua wilayah tingkat kecamatan diseluruh

pelosok tanah air, maka sejak Repelita III konsep wilayah diperkecil yang

mencakup suartu wilayah dengan penduduk sekitar 30.000 jiwa.

Dan sejak tahun 1979, mulai dirintis pembangunan puskesmas

didaerah-daerah tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah

penduduk sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan-

kegiatan yang berada di suatu kecamatan, maka salah satu puskesmas

tersebut ditunjuk sebagai penanggung jawab dan disebut dengan nama

puskesmas tingkat kecamatan atau Puskesmas Pembina. Sedang

puskesmas yang ada ditingkat kelurahan atau desa disebut puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 148

Page 3: BAB 5.1.docx

kelurahan atau Puskesmas Pembantu. Pengkategorian puskesmas seperti

ini, hingga sekarang masih digunakan.

5.1.2. Tujuan Puskesmas

Pembangunan kesehatan yang diselenggerakan di Puskesmas

bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang (Permenkes No. 75 Tahun

2014) yaitu:

a. Memiliki perilaku sehat meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat.

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.

c. Hidup dalam lingkungan sehat.

d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat.

5.1.3. Fungsi dan Wewenang Puskesmas

1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

a. Berupa menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah

kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan

kesehatan.

b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah

kerjanya.

c. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan

masyarakat:

a. Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri

sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 149

Page 4: BAB 5.1.docx

b. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk pembiayaan.

3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan (privacy goods).

Pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama

menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan

tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan yang bersifat public atau umum dengan tujuan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit

tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan dengan

promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,

peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,

pemberantasan penyakit dan program kesehatan masyarakat yang

lainnya.

Puskesmas menyelenggarakan fungsi (Permenkes No. 75 Tahun 2014):

1. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam

menyelenggarakan fungsinya, bahwa puskesmas berwenang untuk:

a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah

kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang

diperlukan.

b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan

pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 150

Page 5: BAB 5.1.docx

perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain

terkait.

e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat.

f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Puskesmas.

g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan

kesehatan.

h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap

akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.

i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan

masyarakat,termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan

dini dan respon penanggulangan penyakit.

2. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam

menyelenggarakan fungsinya bahwa puskesmas berwenang untuk:

a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara

komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.

b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan

upaya promotif dan preventif.

c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan

keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip

koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.

f. Melaksanakan rekam medis.

g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu

dan akses Pelayanan Kesehatan.

h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.

i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 151

Page 6: BAB 5.1.docx

j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis

dan Sistem Rujukan.

Selain menyelenggarakan fungsi puskesmas seperti yang

disebutkan diatas, bahwa Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana

pendidikan Tenaga Kesehatan. Ketentuan mengenai wahana pendidikan

Tenaga Kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

5.1.4. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi (Permenkes No. 75

Tahun 2014) :

a. Paradigma sehat

Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk

berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat.

b. Pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas menggerakkan dan bertanggungjawab terhadap

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

c. Kemandirian masyarakat

Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat.

d. Pemerataan

Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat

diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah

kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi,

agama, budaya dan kepercayaan.

e. Teknologi tepat guna

Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan

memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 152

Page 7: BAB 5.1.docx

pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi

lingkungan.

f. Keterpaduan dan kesinambungan

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyeleng-

garaan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta

melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen

puskesmas.

5.1.5. Kedudukan dan Organisasi

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-gundangan.

(PERMENKES 2014)

1. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas.

2. Kepala Puskesmas merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki

kompetensi manajemen kesehatan masyarakat.

b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun.

c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

3. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di

Puskesmas.

4. Dalam melaksanakan tanggung jawab Kepala Puskesmas

merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas

kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

5. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak

tersedia seorang tenaga kesehatan maka Kepala Puskesmas

merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah

diploma tiga.

6. Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.

7. Organisasi Puskesmas terdiri atas:

a. Kepala Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 153

Page 8: BAB 5.1.docx

b. Kepala sub bagian tata usaha

c. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan

Masyarakat

d. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium

e. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

fasilitas pelayanan kesehatan.

5.2. Visi dan Misi Puskesmas

5.2.1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

puskesmas adalah terwujudnya kecamatan sehat sejahtera menuju

tercapainya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran

masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, indikator kecamatan sehat, yaitu :

1. Lingkungan yang sehat

2. Perilaku yang sehat

3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu

pada visi pembangunan kesahatan puskesmas yaitu terwujudnya

kecamatan sehat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi

masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

5.2.2. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan

nasional. Misi puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Menggerakkan pembanguan berwawasan kesehatan diwilayah kerja

2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup

sehat diwilayah kerja

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 154

Page 9: BAB 5.1.docx

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan

masyarakat beserta lingkungannya.

5.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

5.3.1. Asas Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara

terpadu. Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari

ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemeliharaannya adalah pentingnya

menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam

menyelenggarakan setiap upaya puskesmas baik upaya kesehatan wajib

maupun upaya kesehatan pengembangan.

Asas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah:

1. Asas pertanggungjawaban wilayah, berbagai kegiatan yang dilakukan

puskesmas, antara lain :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan

sehingga berwawasan kesehatan

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang

diselenggarakan oleh masyarakat di wilayah kerjanya

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata

dan terjangkau di wilayah kerjanya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 155

Page 10: BAB 5.1.docx

2. Asas pemberdayaan masyarakat, beberapa kegiatan yang harus

dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan

masyarakat, yaitu:

a. Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, polindes, Bina

Keluarga Balita (BKB)

b. Upaya pengobatan : Posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga

sadar gizi (KADARZI)

c. Upaya kesehatan sekolah : dokter kecil, penyertaan guru dan

orang tua atau wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), pos

kesehatn pesantren (Posketren)

d. Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok pemakai air (Pokmair),

Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. Upaya kesehatan usia lanjut : Posyandu Usila, Panti Weda

f. Upaya kesehatan kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

g. Upaya kesehatan jiwa : Posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa

masyarakat (TPJKM)

h. Upaya pembinaan pengobatan tradisional : tanaman obat

keluarga (TOGA), upaya pembinaan dan jaminan kesehatan

(inovatif): data sehat, Tabungan ibu bersalin (Tabulin), mobiditas

dana keagamaan.

3. Asas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya

hasil yang optimal, setiap upaya penyelenggaraan puskesmas harus

terpadu secara jejak dari tahap perencanaan

Ada 2 macam keterpaduan yang harus dilakukan, yaitu :

1. Keterpaduan lintas program

a. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan

rakyat dengan P2M, gizi, promkes, pengobatan

b. Usaha kesehatan sekolah (UKS) : keterpaduan kesehatan

lingkungan, promosi kesehatan, kesehatan reproduksi remaja,

kesehatan gizi dan mulut, pengobatan, dan kesehatan jiwa

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 156

Page 11: BAB 5.1.docx

c. Puskesmas keliling : keterpaduan kegiatan dengan KIA-KB,

gizi, promkes, kesehatan gigi dan mulut

d. Posyandu : keterpaduan KIA-KB, gizi, P2M, promosi

kesehatan

2. Keterpaduan lintas sektor

Upaya memadukan penyelenggaraan upaya kesehatan dengan

berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan

4. Asas Rujukan

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama, yang

bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bila

melakukan rujukan baik secara vertical ketingkat yang lebih tinggi secara

horizontal ke puskesmas lainnya.

Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu

a. Rujukan Upaya Kesehatan perorangan

b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

5.3.2. Upaya Penyelengaraan Puskesmas

Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat

tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama

(Permenkes No. 75 Tahun 2014).

Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi:

1. Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

Upaya kesehatan masyarakat esensial adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan komitmen nasioal, regional, global serta

yang mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk meningkatkan

derajat kesehtan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap

puskesmas yang ada di Indonesia.

Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut meliputi:

1) Pelayanan promosi kesehatan

2) Pelayanan kesehatan lingkungan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 157

Page 12: BAB 5.1.docx

3) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

4) Pelayanan gizi

5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus

diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung

pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang

kesehatan.

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan puskesmas

merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan

upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan

intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah

kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang

tersedia di masing-masing Puskesmas.

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan meliputi:

1) Upaya Kesehatan Sekolah

2) Upaya Kesehatan Olahraga

3) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

4) Upaya Kesehatan Jiwa

5) Upaya Kesehatan Mata

6) Upaya Kesehatan Usia Lanjut

2. Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya kesehatan perorangan dilaksanakan dalam bentuk:

1) Rawat jalan

2) Pelayanan gawat darurat

3) Pelayanan satu hari

4) Home care

5) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan

kesehatan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 158

Page 13: BAB 5.1.docx

5.4. Kedudukan Puskesmas

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(Permenkes No. 75 Tahun 2014).

1. Puskesmas di pimpin oleh seorang kepala puskesmas.

2. Kepala Puskesmas seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki

kompetensi manajemen kesehatan masyarakat

b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun

c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas

3. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di

Puskesmas.

4. Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada

Kepala Puskesmas merencanakan dan mengusulkan kebutuhan

sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

5. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak

tersedia seorang tenaga kesehatan.

5.4.1. Organisasi Puskesmas

Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan

kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja

Puskesmas. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi

puskesmas paling sedikit terdiri atas:

a. Kepala Puskesmas.

b. Kepala sub bagian tata usaha.

c. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan

Masyarakat.

d. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium.

e. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

fasilitas pelayanan kesehatan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 159

Page 14: BAB 5.1.docx

5.4.2. Kategori Puskesmas

Dalam rangka pemenuhan pelayanan kesehatan yang didasarkan

pada kebutuhan dan kondisi masyarakat. Puskesmas dapat dikategorikan

berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan,

yaitu:

a. Puskesmas kawasan perkotaan.

b. Puskesmas kawasan perdesaan.

c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.

5.4.3. Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi

dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang

diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup

perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi

penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi

dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.

2. Dengan Dinas Kabupaten / Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota. Dengan demikian secara teknis dari administraif,

puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten /

Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota bertanggung

jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis

kepada puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan strata pertama yang dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerja sama

termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang

diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan

teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 160

Page 15: BAB 5.1.docx

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang

erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya

kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan

dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan, seperti

Rumah Sakit ( Kabupaten / Kota ) dan berbagai balai kesehatan

masyarakat ( Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai Kesehatan

Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai

Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat,

Balai Kesehatan Indra Masyarakat ).

Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan

kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan

kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan Kabupaten /

Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium

Kesehatan serta berbagai bagian kesehatan masyarakat. Kerjasama

tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang

menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis

adalah menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang

dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil

optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus

dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada

ditingkat kecamatan. Diharapkan disatu pihak, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan

dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan

yang diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat kecamatan berdampak

positif terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 161

Page 16: BAB 5.1.docx

aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.

Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan

Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi

masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan serta

organisasi kemasyarakatan.

5.5. Gambaran Umum Puskesmas Sentosa Baru

Visi Puskesmas Sentosa Baru

Mewujudkan kecamatan sehat dan sejahtera

Misi Puskesmas Sentosa Baru

a. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan

kesehatan

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata, dan terjangkau

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan

masyarakat beserta lingkungan.

5.5.1. Wilayah Kerja

Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Sentosa Baru

dipimpin oleh dr. Jusup Paska Ginting dibantu oleh 39 orang staf, yang

melayani 9 kelurahan yang ada di Wilayah Kerja Kecamatan Medan

Perjuangan, yaitu :

1. Kelurahan Sei Kera Hilir I

2. Kelurahan Sei Kera Hilir II

3. Kelurahan Sei Kera Hulu

4. Kelurahan Pahlawan

5. Kelurahan Pandau Hilir

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 162

Page 17: BAB 5.1.docx

6. Kelurahan Sidorame Barat I

7. Kelurahan Sidorame Barat II

8. Kelurahan Tegal Rejo

9. Kelurahan Sidorame Timur

Pada wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru terdapat 2 buah

Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Puskesmas Pembantu Sidorame Timur

yang terdapat di Jalan Permai Lorong Karto dan Puskesmas Pembantu Sei

Rengas yang terletak di Jalan Madong Lubis.

5.5.2. Data Wilayah atau Data Geografis

Data Geografis Puskesmas Sentosa baru terletak di Jalan Sentosa

Baru No. 22 Kecamatan Medan perjuangan dengan :

o Luas Wilayah : 443 Ha

o Jumlah Kelurahan : 9 Kelurahan

o Batas Wilayah :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Tembung dan Medan Timur.

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Tembung.

c. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Area dan Medan Kota.

d. Sebelah Timur: Kecamatan Medan Timur.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 163

Page 18: BAB 5.1.docx

Gambar 5.5.2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan

Medan Perjuangan

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 164

Page 19: BAB 5.1.docx

Gambar 5.5.2.2. Denah Lokasi Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Skema 5.5.2.1. Bangunan Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 165

Kamar Dokter Gigi

Pintu

Meja

Peandaftar

Lemari Ars Mej

a Peandaftaran

Kursi Tunggu

Kursi Tunggu

Kursi Tunggu

Kursi Kursi Kursi

Kursi Tunggu

Kursi Tunggu

Kursi Tunggu

Kamar Dokter

Kamar

Laboratorium

Pint

Dapur

Kamar Dokter

Kamar Suntik

WC

KIA/KB

WC

Apotek

Page 20: BAB 5.1.docx

5.5.3. Data Demografi

Kecamatan Medan Perjuangan terdiri atas 9 kelurahan dengan jumlah

penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Sentosa Baru yaitu 148.608 jiwa.

Tabel 5.5.3.1 Distribusi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 166

No. KelurahanJumlah Penduduk

F (Jiwa) %

1. Sei Kera Hilir I 15.952 10,73

2. Sei Kera Hilir II 12.600 8,48

3. Sei Kera Hulu 12.171 8,19

4. Pahlawan 13.590 9,14

5. Pandau Hilir 11.936 8,03

6. Sidorame Barat I 15.773 10,61

7. Sidorame Barat II 13.184 8,87

8. Tegal Rejo 35.354 23,79

9. Sidorame Timur 18.048 12,14

Jumlah 148.608 100

Page 21: BAB 5.1.docx

Grafik 5.5.3.1. Distribusi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari –

Desember 2015

Tegal

Rejo

Sidoram

e Tim

ur

Sei Kera

Hilir I

Sidoram

e Bara

t I

Pahlaw

an

Sidoram

e Bara

t II

Sei Kera

Hilir II

Sei Kera

Hulu

Pandau

Hilir

05,000

10,00015,00020,00025,00030,00035,00040,000

persentase

penduduk

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa :

Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga terbanyak di wilayah kerja Puskesmas

Sentosa Baru terdapat di Kelurahan Tegal Rejo yaitu sebanyak 35.354 jiwa

(23,79%).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 167

Page 22: BAB 5.1.docx

Tabel 5.5.3.2. Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di

Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan Periode Januari-Desember 2015

Kelurahan Laki-Laki % Perempuan %

Pahlawan

Sei Kera Hilir I

Sei Kera Hilir II

Sidorame Barat I

Sidorame Barat

II

Sei Kera Hulu

Pandau Hilir

6.908

8.015

6.243

7.875

6.688

6.009

5.903

9.2

10.7

8.3

10.5

8.9

8.0

7.9

6.682

7.937

6.357

7.898

6.496

6.162

6.033

9,05

10,75

8,61

10,70

8,80

8,35

8,17

12,15

23,41Sidorame Timur

Tegal Rejo

9.076

18.074

12.1

24.2

8.972

17.280

Jumlah 74.791 100 73.817 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Grafik 5.5.3.2. Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di

Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan Periode Januari-Desember 2015

Tegal

Rejo

S. Tim

ur

S. Hilir

I

S. Bara

t I

Pahlaw

an

S. Bara

t II

S.Hilir

II

S.Hulu

P. Hilir

02000400060008000

100001200014000160001800020000

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 168

Page 23: BAB 5.1.docx

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

Dari tabel dan grafik di atas, diketahui bahwa mayoritas jumlah penduduk

kecamatan Medan Perjuangan adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 74.791 jiwa yang mayoritas bermukim di Kelurahan Tegal Rejo

yaitu sebanyak 18.074 jiwa (24.2%).

Tabel 5.5.3.3. Data Gerakan Sayang Ibu (GSI) di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

No Kriteria Jumlah %

1 Bayi 2972 1,99

2 Batita 11444 7,70

3 Balita 15753 10,60

4 Bumil 3269 2,19

5 Bulin 3121 2,10

6 Bufas 3121 2,10

7 WUS 16925 11,34

8 PUS 25262 16,99

Sumber: ST2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Grafik 5.5.3.3. Data Gerakan Sayang Ibu (GSI) di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

PUS WUS Balita Batita Bumil Bulin Bufas Bayi0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

JumlahPersentase

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 169

Page 24: BAB 5.1.docx

Keterangan Tabel dan Grafik :

1. Bayi :1,99 % dari jumlah penduduk

2. Batita :7,70 % dari jumlah penduduk

3. Balita :10,60 % dari jumlah penduduk

4. Bumil :2,19 % dari jumlah penduduk

5. Bulin :2,10 % dari jumlah penduduk

6. Bufas :2,10 % dari jumlah penduduk

7. WUS :11,34 % dari jumlah penduduk

8. PUS :16,99 % dari jumlah penduduk

5.6. Sarana Kesehatan, Sarana Penunjang, dan Sarana Pendukung

Kesehatan

Data ini meliputi data sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja

puskesmas sentosa baru, data penunjang berupa sarana pendidikan, tempat-tempat

umum serta data-data lain yang terkait, dan data pendukung kesehatan berupa

transportasi, komunikasi dan informasi, sumber energi, dan prasarana.

5.6.1. Sarana Kesehatan

Tabel 5.6.1.1. Distribusi Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

No Jenis sarana Jumlah

1. Apotik 8

2. Praktek Dokter spesialis 2

3. Praktek Dokter Umum 4

4. Praktek Dokter Gigi 6

5. Klinik/ Balai Pengobatan 9

6. Puskesmas 3

7. Tukang Gigi 2

8. Bidan Praktek 4

9. Rumah Bersalin 4

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 170

Page 25: BAB 5.1.docx

Grafik 5.6.1.1. Distribusi Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

klinik/ Balai Pengobatan;

21

apotek ; 19

Praktek Dokter Gigi; 14Rumah Bersalin; 10

Bidan Praktek; 10

Praktek Dokter Umum; 9

Puskesmas; 7Tukang Gigi; 5

Praktek Dokter Spesialis; 5

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

Keterangan Tabel dan Diagram Sarana Pendukung Kesehatan :

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa sarana pendukung

kesehatan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru adalah klinik/balai

pengobatan sebnayak 21%.

5.6.2 Sarana Penunjang

5.6.2.1 Sarana Pendidikan

Tabel 5.6.2.1.1 Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

No

.Sekolah Negeri (Unit) Swasta (Unit)

Jumlah

(Unit)

1. TK 0 34 34

2. SD 11 25 36

3. SLTP 0 14 14

4. SLTA 2 13 15

Jumlah 13 86 99

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 171

Page 26: BAB 5.1.docx

Grafik 5.6.2.1.1. Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

SD TK SLTA SLTP0

20

40

Sekolah

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

1. Jumlah TK adalah 34 unit.

2. Jumlah SD / Sederajat adalah 36 unit.

3. Jumlah SLTP / Sederajat adalah 14 unit.

4. Jumlah SLTA / Sederajat adalah 15 unit.

5.6.2.2 Sarana Tempat Umum

Tabel 5.6.2.2.1. Distribusi Sarana Tempat – Tempat Umum di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

Kelurahan RestoranWarung

MakanPanti Pijat Dukun Patah

Pahlawan

Sei Kera Hilir I

Sei Kera Hilir II

Sidorame Barat I

Sidorame Barat II

Sei Kera Hulu

Pandau Hilir

Sidorame Timur

Tegal Rejo

Jumlah

3

8

7

5

0

2

4

6

1

36

29

31

28

15

22

26

53

30

29

263

1

0

2

1

0

3

0

1

1

9

1

0

0

1

0

1

0

0

0

3Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 172

Page 27: BAB 5.1.docx

5.6.3. Sarana Pendukung Kesehatan

Sarana pendukung puskesmas yaitu alat bantu yang dimiliki

puskesmas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program puskesmas

yang mencakup alat, transportasi, sarana komunikasi dan informasi,

sumber energi dan lain- lain:

1. Transportasi

Puskesmas Sentosa Baru memiliki kendaraan roda empat unit yaitu

sepeda motor yang kondisinya dalam kedaan baik dan berfungsi.

2. Komunikasi dan Informasi

Komunikasi Puskesmas Sentosa Baru memiliki empat unit komputer

yang dilengkapi dengan email dan internet yang sangat membantu

dalam pembuatan laporan dan pelaksanaan kegiatan program

puskesmas. Kondisi komputer ini dalam keadaan baik dan berfungsi.

3. Sumber Energi

Sumber energi yaitu daya yang menggerakkan peralatan dan untuk

penerangan yang dimiliki oleh puskesmas. Puskesmas mendapat

pasokan energi listrik dari PT. PLN dapat membantu puskesmas

dalam menyelesaikan tugas – tugas rutin.

4. Prasarana

Puskesmas di dukung oleh berbagai sarana seperti : sarana air bersih,

saran pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah (SPAL) dan

sarana pembuangan tinja. Semua prasarana ini kondisinya dalam

keadaan baik dan dapat berfungsi dengan baik sebagai mana mestinya.

5.6.4. Sarana Fisik Puskesmas

Puskesmas Sentosa Baru dalam menjalankan kegiatannya

didukung oleh sarana fisik meliputi: fasilitas gedung puskesmas, fasilitas

alat-alat, fasilitas obat-obatan, fasilitas administrasi, dan fasilitas

imunisasi.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 173

Page 28: BAB 5.1.docx

5.6.4.1 Fasilitas Gedung Puskesmas

Puskesmas Sentosa Baru memiliki fasilitas gedung permanen yang terdiri

dari :

1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 buah

2. Ruang Periksa Pasien / Kamar Dokter: 3 buah

3. Ruang periksa Gigi dan Mulut : 1 buah

4. Ruang Obat dan Apotik : 1 buah

5. Ruang KIA dan Gizi : 1 buah

6. Ruang Suntik : 1 buah

7. Ruang Kartu : 1 buah

8. Ruang Tunggu : 1 buah

9. Ruang KB : 1 buah

10. Laboratorium Medis : 1 buah

11. Kamar Mandi/WC : 2 buah

12. Tempat tidur : 4 buah

5.6.4.2 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan

Adapun peralatan yang dimiliki Puskesmas Sentosa Baru antara lain :

a. Alat-alat pemeriksaan pasien

b. Alat-alat pertolongan persalinan

c. Alat-alat suntik dan alat-alat P3K

d. Timbangan bayi dan dewasa

e. Satu set dental unit

f. Alat-alat perawatan gigi

g. Alat-alat laboratorium sederhana

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 174

Page 29: BAB 5.1.docx

5.6.4.3 Fasilitas Obat-Obatan

Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pelayanan

kesehatan, Puskesmas Sentosa Baru Medan didukung oleh perlengkapan obat-

obatan.

Tabel 5.6.4.3.1. Obat-Obatan Yang Digunakan di Puskesmas Sentosa Baru

Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember

2015

No. Golongan Nama Obat Jenis Sediaan Satuan

1. Antibiotik 1. Amoxicillin Kapsul 250mg,

500mg,

Sirup kering

125mg/5ml

Kapsul,

Botol

2. Ampicillin Kaplet 500mg Kap

3. Fenoximetil

Penicillin

Tablet 250mg,

500mg

Tab

Ampul

4. KloramfenikolSalep mata 1% Tube

Tetes telinga 3% Botol

5. Kotrimoxazol Tablet kombinasi Tab

Tablet pediatric

kombinasi

Tab

Suspensi Botol

6.Tetrasiklin Kapsul 250mg Kap

7.Oksitetrasiklin HCL Salep mata & Kulit Tube

8. Gentamicin Salep Kulit, Mata Tube

9. Ciprofloxacin Tablet 500mg Kap

10. Doxyciclin Kapsul 100mg Kap

11. Erythromisin Sirup 125mg Botol

12. Erlamicetin Tetes Telinga,

Tetes Mata

Tube

2. Antiparasit/

Antelmintik

1. Metronidazol Tablet 500mg, 250

mg

Tab

2. Pirantel Pamoat Tablet 125mg basa Tab

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 175

Page 30: BAB 5.1.docx

3. Albendazol Tablet 400mg Tab

3. Analgetik-

Antipiretik

1. Antalgin

(Metampiron)

Tablet 500mg Tab

2. Parasetamol Tablet 500mg

Sirup 120mg/5ml,

Tab

Botol3. Asam Mefenamat Tablet Tab

4. Tramadol Tablet Tab

4. Kortikoste-

roid

1. Deksametason Tablet 0,5mg

5mg/ml IM

Tab,

Ampul2. Hidrokortison Krim 2,5% Tube

3. Prednison Tablet 5mg Tab

4.Betametason Krim Tube

5. Vitamin 1. Asam Askorbat

(Vit. C )

Tablet 50mg, 250

mg

Tab

2. Fitomenadion

(Vit.K)

Tablet salut 10mg

Injeksi 10mg/ml

Tab,

Ampul3.Piridoksina H

(Vit. B6)

Tablet 10mg Tab

4.Sianokobalamin

(Vit. B12)

Injeksi 500mcg/ml Ampul

5.Tiamin HCL/

mononitrat (Vit. B1)

Tablet 50mg Tab

6.Vitamin B Komplek Tablet Tab

7.Besi (II) sulfat Tablet salut

kombinasi

Tab

8.Vit. B12 50mcg Tab

9. Nichoviton Tablet Tab

10. Vicanatal Tablet Tab

11.Selesbion Tablet Tab

12. Nurivita Sirup Botol

6. Hipnotik/

Sedatif

1. Diazepam Tablet 5 mg Tab

2. Trihexyphenidyl Tablet 2 mg Tab

7.

Antitusif 1. OBH Sirup Botol

2.Dekstrometorfan

HBR

Sirup Botol

3. Ambroksol Tablet 30 mg

Sirup10mg/5ml

Tab

Botol

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 176

Page 31: BAB 5.1.docx

8. Bronkodila-

tor

1. Aminofilin Tablet 200mg Tab2. Salbutamol Tablet 2mg Tab

9. Antihistamin 1. CTM Tablet 4mg Tab2. Difenhidramin HCL Injeksi 10mg/ml Ampul

3. Loratadin Tablet 10mg Tab

10. Proton pump

Inhibitor

1. Omeprazol Tablet 20 mg Tab

11. H2 Bloker 1. Selestidin Tablet 200 mg Tab

2. Ranitidin Tablet 150 mg Tab

12. Antidiabetik 1. Glibenklamid Tablet 5mg Tab

2. Metformin Tablet 500 mg Tab

3. Glimepiride Tablet 2mg Tab

13. Anti Virus Acyclovir Salep

Tablet 200 mg

Tube

Tab14. Antiinflama-

si

1. Ibuprofen Tablet 200mg,

400mg

Tab2. Piroksikam Tablet 10mg, 20

mg

Tab

3. Meloxicam Tablet 7,5mg, 15

mg

Tab

4. Diklofenac Tablet 50mg, 25

mg

Tab

15. Antifungus 1. Griseofulvin Tablet 125mg Tab

2. As.Benzoat 3%

As.Salisilat 6%

Salep Pot

3. Belerang Endap 4%,

As.Salisilat 2%

Salep Pot

4. Ketokonazol Tablet 200mg Tab

5. Ketokonazol Salep

Tablet 500 mg

Tube

Tab16. Antihiperten-

si

1. Nifedipin Tablet 10mg Tab

2. Captopril Tablet 12,5mg, 25

mg

Tab3. Bisoprolol Tablet 40 mg Tab

4. Amlodipin Tablet 5mg, 10 mg Tab

17. Obat

Kardiovaskul

er

1. Digoksin Tablet 0,25mg Tab

2. Isosorbid Tablet 5mg Tab

18. Antidiare 1. Selediar Tablet 500 mg Tab

2. Furalec Tablet 630 mg Tab

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 177

Page 32: BAB 5.1.docx

3. Zinc Tablet 100 mg Tab

19. Antasida 1. Natrium Bicarbonat Tablet 500 mg Tab

2. Antasida Tablet 500 mg

Sirup

Tab

Botol20. Antiemetik 1. Domperidon Sirup Botol

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan data di Atas : Untuk 10 penyakit terbanyak dipuskesmas Sentosa Baru

obat - obatan yang diperlukan telah tersedia.

5.6.4.4 Fasilitas Administrasi

Perlengkapan yang dimiliki oleh Puskesmas Sentosa Baru dalam

menjalankan perannya agar terlaksana laporan administrasi antara lain :

1. Meja

2. Kursi

3. Lemari Arsip

4. Komputer

5. Kartu Berobat Pasien

6. Buku Catatan

7. Kartu Laporan

8. Formulir Kegiatan Lapangan

9. Buku Laporan Kegiatan

10. Kartu KIA/KB

11. Buku Bendahara

12. Papan Tulis

13. Mesin Tik

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 178

Page 33: BAB 5.1.docx

5.6.4.5 Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Sentosa Baru adalah :

1. Lemari es.

2. Alat-alat Imunisasi, seperti : Spuit.

3. Vaksi seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, TT, Hepatitis.

4. Termos

5.7. SDM Kesehatan Puskesmas

Puskesmas sentosa baru memiliki SDM yang terdiri dari tenaga kesehatan

dan tenaga non kesehatan sebanyak 39 orang, yaitu:

1. Dokter umum : 4 orang

2. Dokter gigi : 2 orang

3. SKM : 3 orang

4. Kebidanan : 7 orang

5. Keperawatan : 8 orang

6. AKPER : 1 orang

7. Farmasi : 1 orang

8. Perawat Gigi : 1 orang

9. Petugas Gizi : 2 orang

10. SPK : 4 orang

11. SMF : 2 orang

12. Analis : 2 orang

13. SPRG : 1 orang

14. Pekarya : 1 orang

15. Honor : 3 orang

Keterangan data di atas : Puskesmas Sentosa Baru sudah mencukupi tenaga

kesehatan karena puskesmas Sentosa Baru

tergolong puskesmas non perawatan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 179

Page 34: BAB 5.1.docx

5.7.1 Pembagian Tugas

Pembagian tugas harus sesuai dengan jumlah program puskesmas yang

telah ditetapkan dan disepakati. Pembagian tugas harus dibagi habis untuk

semua pegawai puskesmas dengan memperhatikan jenis pendidikan.

Tabel 5.7.1.1. Pembagian Tugas Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari –

Desember 2015

No Nama NIPGol/Pang-

kat

Pendidi-

kan

Tugas

utama

1

dr. Jusup

Paska

Ginting

19800420

201101 1 007III/c

Dokter

umum

PLT. Ka.

Puskesmas

2dr. H.

Warmansyah

19631008

200212 1 005IV/a

Dokter

umumWakor I

3

drg.

Raudhatul

Jannah

19810322

200604 2 008III/d

Dokter

gigiKa.T.U

4drg. Fivie

Mardania

19810315

201001 2 020III/c

Dokter

gigi

Pengobatan

Gigi

5dr. Alfindy

Maulana P.

19841206

201001 1 013III/c

Dokter

umum

Pengobatan

Umum

6

dr. Fera

Donna

Sianturi

19780322

201001 2008III/c

Dokter

umum

Pengobatan

Umum

7 Elfi Syafrida19601128

198213 2 004III/d SPK

Gudang

Obat

8

Hj.

Syafrinawati

S

19600228

198103 2 008III/d SPRG Pel. Gigi

9 Lumayan S, 19700117 III/d SKM Pet.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 180

Page 35: BAB 5.1.docx

SKM 199503 2 003 Pendaftaran

10Hotmian S,

AMK

19671102

199102 2 001III/d AKPER

Pet.

Inventaris

11Almena

Anjasmara

19631223

198503 2 003III/d DIV GIZI

Koordinator

Gizi

12

Riris

Pakpahan,

SKM

19630812

198603 2 004III/d SKM Surveilence

13 Salhani19601208

198105 2 001III/d SPK

Koordinator

UKS

14Hastuti,

Skep, Ners

19601101

198603 2 004III/d

S1

Keperawat

an

Koord.

PROMKES

& CI

15 Heriani19650716

198503 2 006III/b LCPK

Kepegawai-

an &

Bendahara

16

Juriah

Hanum

Lubis

19750919

199503 2 001III/c

D.III

BidanPet. KIA

17Lamria

Siahaan

19690610

199103 2 003III/c SPK Koord. TB

18Romalanna

Nst, Amk

19740410

199903 2 006III/b AKPER

Koord.

PTM

19Marlina

Sirait, Amk

19780525

199903 2 003III/b AKPER

Koord.

DBD

20 Eppi Mariati19750810

200502 2 001III/b

D.IV

Keperawat

an

Koord.

SP2TP

21 Desi Natalia19811220

200502 2 006III/a AKBID

Koord. KB

& DDTK

22Yusni Junita

Apriani

19800402

200502 2 002III/b AKPER

Koord.

Imunisasi

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 181

Page 36: BAB 5.1.docx

23Maria Ubetty

Saragih

19720929

199603 2 001III/a

D.III

AnalisAnalis

24 Anita Fiany19710601

200003 2 005III/a SMF

Gudang

Obat

25Marsaulina

Munthe

19660612

199103 2 018II/d SPK

Koord.

Mata,Jiwa

26

Nina

Khairani

Lubis

19880329201001

2010II/d AKBID SIK

27Anggina

Khodijah Nst

19860502

201001 2 012II/c

D.III

Bidan

Koord.

Diare

28 Supatmi19751015200801

2004II/b D.I Bidan

Pelayanan

KIA

29Sry Rahayu

E. Bariyah

19820914

200502 2 002III/b SMF

Gudang

Obat

30Mira Dwi

Handayani

19870430

201001 2 016III/a

S1

Keperawat

an

PERKESM

AS &

Kesling

31Dewi

Indriani N.

19880411

201001 2 016III/a

DIV

KebidananPel. KIA

32 Iar Suharti19690101

199403 2 009III/b S 1 Pet. Gizi

33Dewi Puspa,

AMK

19780605

201001 2 019II/d

D III

Perawat

Petugas

UKS

34Ina Lestari

Purba

19851020

201001 2 029II/d

D III

perawat

Koord.

ISPA

35Natalina

Simatupang

19821220

201001 2010II/d

D III

AnalisAnalis

36

Timbo

Murniati A.

S.

19760401

200801 2 025II/c

D III

BidanPetugas KB

37 Lidya 19810222 II/c D III Gudang

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 182

Page 37: BAB 5.1.docx

Faridawati 200604 2 007 Farmasi Obat

38Nami

Witantri- Honor D.III Gigi

Perawat

Gigi

39Ratna Dewi

D, Amk- Honor AKPER Perawat

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

5.7.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas harus sesuai dengan jumlah

program puskesmas yang telah ditetapkan dan disepakati dengan

menyesuaikan/ mengikuti pembagian tugas pegawai yang telah dibuat

serta memperhatikan jenjang kepangkatan dari pegawai.

Tugas dan fungsi:

1. Kepala Puskesmas

a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan puskesmas.

b. Memimpin pelaksanaan tugas sehari-hari.

c. Membina kerjasama staf dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

d. Melakukan pengawasan seluruh pelaksanaan kegiatan program dan

pengelolaan keuangan.

2. Tata Usaha

a. Melaksanakan administrasi

b. Bendahara

c. Perlengkapan

d. Kepegawaian

e. SP2TP

3. Staf Puskesmas

Masing-masing bekerja dan beranggungjawab sesuai dengan

bidang/program kerjanya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 183

Page 38: BAB 5.1.docx

Skema 5.7.2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Sentosa Baru

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 184

PLT. KEPALA PUSKESMAS SENTOSA BARUdr.JUSUP PASKA GINTING

NIP. 19800420 201101 1 007

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

drg.RAUDHATUL JANNAHNIP. 19770322 200604 2 008

URUSAN UMUMHERIANI

NIP. 19620716198502 2006- HU

MAS

- ADMINISTRASI

- KEPEG

URUSAN PERLENGKAPAN &INVENTARIS BARANG

HOTMIAN SNIP.196711021991022001

KEUANGANHERIANI

NIP.196207161985032006

WAKIL KOORDINATOR IIdrg.RAUDHATUL JANNAHNIP.197703222006042008

WAKIL KOORDINATOR Idr.H.WARMANSYAH

NIP.196310082002121005

PROMKESHASTUTI S.Kep,Ners

KIAJURIAH HANUM LBS

UKS/UGSSALHANI/ HJ.SYAFRINAWATI SRGGIZIALMENA A.SSTIAR SUHARTI

LANSIANINA KHAIRANI

DDTK/KBDESI NATALIA

JIWAMARLINA S.

MATAMARSAULINA

CIHASTUTI,S.Kep

LABORATORIUM

MARIA UBETY SARAGIHNIP.197209291996032002

POLI ANAK

dr.ALFINDY MAULANA P. NIP. 198412062010011013

APOTEK

ANITA FIANYSRY RAHAYU E. BARIYAHSUPATMIELFI SYAFRIDA

POLI UMUM

dr.FERA D.SIANTURINIP.197803222010012008

POLI GIGI

drg.FIVIE MARDANIANIP.19810315201001202

KA. PUSTU SIDORAME TIMURdr. SHANTY JULIARTI

NIP. 19770711 200701 2 004

KESLINGMIRA D. H.

SURVEILENSRIRIS P, SKM

IMUNISASIYUSNI JUNITA A.

DBDMARLINA S.

HIV/AIDSMARIA UBETY

TB PARULAMRIA SIAHAAN

DIAREANGGINA K. NST

ISPAINA LESTARI P.PTMROMALANNA NST

KA. PUSTU SEI RENGAS

dr. HARI PUTRA DERMAWAN

NIP. 198001102010011022

URUSAN PERENCANAAN PROGRAM&LAPORANEPPI MARIATI HSB,SSTNIP.197508102005022-PERENCANAAN PROGRAM-PELAPORAN

Page 39: BAB 5.1.docx

5.8. Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan

(Permenkes 128 tahun 2004)

5.8.1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas Sentosa Baru adalah upaya

yang di tetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global

serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)

b. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

f. Upaya Pengobatan

g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

5.8.1.1. Upaya Promosi Kesehatan

Tujuan :

1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan

melaksanakan perilaku hidup sehat.

2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya

kesehatan, ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.

Sasaran :

1. Tatanan rumah tangga.

2. Tatanan industry pendidikan ( sekolah ) termasuk madrasah dan

pokok pesantren.

3. Tatanan tempat kerja ( kantor, pabrik, dll ).

4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, dan

tempat hiburan.

5. Tatanan industri kesehatan (Puskesmas, rumah sakit, dll).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 185

Page 40: BAB 5.1.docx

Kegiatan :

1. Mengadakan pembinaan posyandu/kader posyandu diwilayah kerja

Puskesmas Sentosa Baru

2. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan

lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan sebagainya.

3. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet dan

brosur.

4. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara

lain berupa gotong royong dan olahraga.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Pengertian :

Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian

pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.

Sasaran :

Bayi, Balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia

Subur).

Tujuan :

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka

kelahiran.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR

3. Mempercepat di terimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera)

4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka

alih teknologi untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat.

5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai

kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada

masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan

geografis.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 186

Page 41: BAB 5.1.docx

Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata :

1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum

teratur tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.

2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam setahun,

mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih

rendah dengan adanya dana sehat.

3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam

setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan

telah memiliki dana sehat.

4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam

setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana

sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50 KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :

1. Meja I : Pendaftaran

2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita

3. Meja III : Pengisian KMS

4. Meja IV : Penyuluhan perorangan

a. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan

yang diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis

tinggi

b. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI

eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.

c. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau

tablet busa

5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,

imunisasi dan Pengobatan dan pelayanan lain sesuai

dengan kebutuhan setempat.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 187

Page 42: BAB 5.1.docx

Tabel 5.8.1.1.1.Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

No

.Kelurahan

Jenis PosyanduJumlah

KaderPratam

a

Mady

a

Purnam

a

Mandir

i

1. Sei. Kera Hilir I - - 8 - 40

2. Sei. Kera Hilir II - - 2 - 35

3. Sei. Kera Hulu - - 7 - 35

4. Pahlawan - - 7 - 35

5. Pandau Hilir - - 7 - 35

6. Sidorame Barat I - - 5 - 10

7. Sidorame Barat II - - 6 - 10

8. Tegal Rejo - - 13 - 65

9. Sidorame Timur - - 9 - 45

Jumlah - - 64 - 310Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Grafik 5.8.1.1.1. Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 188

Tegal

Rejo

Sidoram

e Tim

ur

Sei. K

era Hilir

I

Sei. K

era Hulu

Pahlaw

an

Pandau

Hilir

Sidoram

e Bara

t II

Sidoram

e Bara

t I

Sei. K

era Hilir

II02468

101214

Pratama

Madya

Purnama

Mandiri

Page 43: BAB 5.1.docx

Keterangan Tabel dan Grafik :

Berdasarkan tabel dan grafik batang diatas, diketahui bahwa jenis

posyandu di seluruh Kelurahan wilayah Puskesmas Sentosa Baru adalah

purnama yaitu sebanyak 64 posyandu dan jumlah kader aktif adalah 310

orang.

Tabel 5.8.1.1.2. Data Jumlah Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode

Januari-November 2015

No. Kelurahan Jumlah Posyandu Balita

1 Sei. Kera Hilir I 8

2 Sei. Kera Hilir II 7

3 Sei. Kera Hulu 7

4 Pahlawan 7

6 Pandau Hilir 2

7 Sidorame Barat I 5

7 Sidorame Barat II 6

8 Tegal Rejo 13

9 Sidorame Timur 9

Jumlah 64

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 189

Page 44: BAB 5.1.docx

Tabel 5.8.1.1.3. Data Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode

Januari-November 2015

No. Kelurahan Jumlah Posyandu Lansia

1 Sei. Kera Hilir I 1

2 Sei. Kera Hilir II 1

3 Sei. Kera Hulu 1

4 Pahlawan 1

6 Pandau Hilir 1

7 Sidorame Barat I 1

7 Sidorame Barat II 1

8 Tegal Rejo 1

9 Sidorame Timur 1

Jumlah 9

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

5.8.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Tujuan:

Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin

kesehatan, melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.

Sasaran:

1. Daerah yang rawan air bersih.

2. Daerah yang rawan penyakit menular.

3. Daerah percontohan dan pemukiman baru.

4. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain.

5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 190

Page 45: BAB 5.1.docx

Kegiatan:

1. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi

syarat kesehatan.

2. Higiene dan sanitasi tempat tinggal.

3. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga.

4. Mendata sarana air minum.

5. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

6. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.

7. Membina penjaja makanan di sekolah-sekolah termasuk kantin sekolah.

Tabel 5.8.1.2.1. Distribusi Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

No Kelurahan

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat

Rumah

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sei Kera Hilir I 459 88% 64 12% 523 12%

2 Sei Kera Hilir II 336 74% 117 26% 453 10%

3 Sei Kera Hulu 475 84% 91 16% 566 12%

4 Pahlawan 266 82% 59 18% 325 7%

5 Pandau Hilir 387 79% 102 21% 489 11%

6 Sidorame Barat

I 428 69% 196 31% 624 14%

7 Sidorame Barat

II476 84% 93 16% 569 13%

8 Sidorame Timur 383 79% 102 21% 485 11%

9 Tegal Rejo 365 73% 134 27% 499 11%

Jumlah3575 79% 958 21%

4533100

%

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 191

Page 46: BAB 5.1.docx

Indikator rumah sehat menurut Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdes 2010:

1. Memiliki atap berplafon

2. Dinding permanen tembok/papan

3. Jenis lantai bukan tanah

4. Tersedia jendela

5. Ventilasi cukup

6. Pencahayaan alami cukup

7. Tidak padat huni (lebih besar atau sama dengan 8m2/orang)

Grafik 5.8.1.2.1. Distribusi Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

Sidoram

e Bara

t I

Sidoram

e Bara

t II

Sei Kera

Hulu

Sei Kera

Hilir I

Tegal

Rejo

Pandau

Hilir

Sidoram

e Tim

ur

Sei Kera

Hilir II

Pahlaw

an0

100200300400500600700

Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi Syarat

Jumlah Rumah

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:

1. Perumahan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru

yaitu sebanyak 3575 rumah (79%)

2. Perumahan yang memenuhi syarat terbanyak terdapat di Kelurahan Sei Kera

Hilir I yaitu sebanyak 459 rumah (88%)

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 192

Page 47: BAB 5.1.docx

3. Perumahan yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja puskesmas Sentosa

Baru yaitu sebanyak 958 rumah (21%)

4. Perumahan yang tidak memenuhi syarat terbanyak terdapat di kelurahan

Sidorame Barat I yaitu sebanyak 196 rumah (31%).

Tabel 5.8.1.2.2. Distribusi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah

Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan Periode Januari-Desember 2015

No Kelurahan

Perumahan

Jumlah

Dengan SPAL Tanpa SPAL

1 Sei Kera Hilir I 2159 6

2 Sei Kera Hilir II 1387 5

3 Sei Kera Hulu 1638 9

4 Pahlawan 1544 9

5 Pandau Hilir 1704 8

6 Sidorame Barat I 1436 10

7 Sidorame Barat II 1213 11

8 Sidorame Timur 1632 8

9 Tegal Rejo 2788 12

Jumlah 15501 78

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 193

Page 48: BAB 5.1.docx

Grafik 5.8.1.2.2. Distribusi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah

Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan Periode Januari-Desember 2015

Tegal

Rejo

Sei Kera

Hilir I

Pandau

Hilir

Sei Kera

Hulu

Sidoram

e Bara

t II

Sei Kera

Hilir II

Pahlaw

an

Sidoram

e Tim

ur

Sidoram

e Bara

t II0

500

1000

1500

2000

2500

tanpa SPALdengan SPAL

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari- Desember 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

Dari tabel di atas, diketahui bahwa:

Perumahan di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru sudah mempunyai

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) sebanyak 15501 rumah dan

yang tidak mempunyai SPAL sebanyak 78 rumah.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 194

Page 49: BAB 5.1.docx

Tabel 5.8.1.2.3. Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

Periode Januari-Desember 2014

No Kelurahan

Jamban Keluarga

Memenuh

i Syarat%

Tdk

Memenuh

i Syarat

% Total %

1 Pandau Hilir 2159 99% 6 0,28% 2165

13,9

%

2 Pahlawan 1387 99% 5 0,36% 1392 8,9%

3 Sei Kera Hilir I 1638 99% 9 0,55% 1647

10,6

%

4 Sei Kera Hilir II 1544 99% 9 0,58% 1553

10,0

%

5 Sei Kera Hulu 1704 99% 8 0,47% 1712

11,0

%

6 Sidorame Timur 1436 99% 10 0,69% 1446 9,3%

7 Sidorame Barat I 1213 99% 11 0,90% 1224 7,9%

8 Sidorame Barat II 1632 99% 8 0,49% 1640

10,5

%

9 Tegal Rejo 2788 98% 12 0,43% 2800

18,0

%

Jumlah 15501 99,5% 780,50

%

1557

9100%

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 195

Page 50: BAB 5.1.docx

Grafik 5.8.1.2.3. Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

Periode Januari-Desember 2015

Pandau

Hilir

Pahlaw

an

Sei Kera

Hilir I

Sei Kera

Hilir II

Sei Kera

Hulu

Sidoram

e Tim

ur

Sidoram

e Bara

t I

Sidoram

e Bara

t II

Tegal

Rejo0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Tidak Memenuhi Syarat

Memenuhi Syarat

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik :

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa :

1. Jenis jamban keluarga yang memenuhi syarat adalah sebanyak 15501 jamban

(99,5%).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 196

Page 51: BAB 5.1.docx

2. Jenis jamban yang tidak memenuhi syarat adalah sebanyak 78 jamban

(0,50%).

5.8.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana

5.8.1.3.1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pengertian

KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan

pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita , serta anak

prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran :

1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita

2. Anak usia prasekolah.

Tujuan :

1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan,

mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet

tambah darah, serta vitamin A.

2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,

perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.

3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.

4. Membina Posyandu.

5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat

ditanggulangi di Puskesmas.

6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu

dan Anak).

7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil dan calon pengantin.

Kegiatan :

1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.

2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 197

Page 52: BAB 5.1.docx

3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.

4. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang

menderita diare dengan pemberian cairan peroral.

5. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.

6. Menjalankan kunjungan rumah.

7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tabel 5.8.1.3.1.1. Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru

Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember

2015

No Program SasaranTarget Pencapaian

KetJiwa % Jiwa %

1 K1 Bumil/ 2692 2517 95 2568 95 Tercapa

i

2 K4 Bumil/ 2692 2517 95 2471 95 Tercapa

i

3 KN 1 Neonatus/ 2538 2169 90 2377 90 Tercapa

i

4 KN 2 Neonatus/ 2538 2169 90 2275 90 Tercapa

i

5 Persalina

n

Bulin/ 2665 2275 90 2377 90 Tercapa

i

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel :

1. Sasaran Bumil : 2.692

2. Sasaran Bulin : 2.665

3. Sasaran Neonatus : 2.538

4. Target K1 : 95%/tahun

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 198

Page 53: BAB 5.1.docx

5. Target K4 : 95%/tahun

6. Target persalinan : 90%/tahun

7. Target kunjungan neonatus : 90%/tahun

Tabel 5.8.1.3.1.2. Jumlah Kunjungan Bulanan KIA di Wilayah Puskesmas

Sentosa Baru Periode Januari-November 2015

No Program SasaranBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov

1 K1 Bumil 181 247 255 260 260 266 261 258 261 256 256

2 K4 Bumil 172 238 246 251 251 257 252 249 252 247 247

3 KN1 Neonatus 160 235 241 240 243 248 243 241 244 237 211

4 KN2 Neonatus 160 235 241 240 243 248 243 241 244 237 211

5 Persalinan Bulin 160 235 241 240 243 248 243 241 244 237 211

6 Bumil

Resti

Bumil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel :

KI : Kunjungan pertama ibu hamil

K4 : Kunjungan ke empat ibu hamil

KN I : Kunjungan neonatus pertama (6-48 jam setelah bayi lahir)

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 199

Page 54: BAB 5.1.docx

KN 2 : Kunjungan neonatus ke dua (hari ketiga s/d hari ke tujuh setelah lahir)

Tabel 5.8.1.3.1.3. Data Pencatatan ASI Ekslusif (Bayi usia 0-6 bulan) di

Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Bulan Februari 2015

No Kelurahan

Pemberian ASI

L+

PL+P L+P

% Bayi 0-6 bulan

Mendapat ASI

Ekslusif

1 Sei Kera Hilir 1 10 79 280 3,6

2 Pahlawan 15 68 137 10,9

3 Sei Kera Hulu 10 64 121 8,2

4 Sei Kera Hilir II 9 64 165 5,4

5 Sidorame Timur 12 65 118 10,1

6 Pandau Hilir 10 67 140 7,1

7 Sidorame Barat I 12 68 123 9,7

8 Sidorame Timur II 27 63 315 8,5

9 Tegal Rejo 9 176 99 9

Jumlah 144 714 149

8

8

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 200

Page 55: BAB 5.1.docx

5.8.1.4. Keluarga Berencana

Pengertian

Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan

agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Sasaran :

PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Tujuan :

Kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan

Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Kegiatan :

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-

usaha terpadu.

2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD,

pil, kondom, suntikan, Kontap dan susuk.

3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan

Posyandu wilayah kerja Puskesmas.

4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.

5. Melayani konsultasi dan konsultasi Kontap.

6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.

Tabel 5.8.1.4.1. Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

No Bulan PesertaJenis KB

IUD Implan Pil Kondom Suntik Jumlah

1 JanBaru 2 2 11 0 6 21

Lama 0 0 28 22 26 76

2 Feb Baru 1 2 11 9 9 32

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 201

Page 56: BAB 5.1.docx

Lama 0 0 32 20 26 78

3 MarBaru 3 10 15 11 12 51

Lama 0 0 24 20 23 67

4 AprBaru 2 2 12 4 8 28

Lama 0 0 25 4 12 41

5 MeiBaru 2 3 3 3 4 15

Lama 2 1 25 10 6 44

6 JunBaru 0 0 10 4 5 19

Lama 0 1 13 5 5 24

7 JulBaru 0 0 6 2 3 11

Lama 0 2 10 3 2 17

8 AgusBaru 0 0 12 6 2 20

Lama 0 0 16 4 4 24

9 SeptBaru 5 4 8 3 2 22

Lama 0 0 22 0 0 22

10 OktBaru 5 9 5 7 10 36

Lama 0 0 88 39 20 147

11 NovBaru 2 2 7 4 5 20

Lama 0 0 36 3 22 61

12 DesBaru 3 8 8 2 8 29

Lama 0 0 22 0 16 38

Jumlah 27 46 449 185 236 943

Sumber: SP2TP Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2015

Grafik 5.8.1.4.1. Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

Desember 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 202

Page 57: BAB 5.1.docx

IUD Implan Pil Kondom Suntik0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Jenis KB

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik:

Dari table dan grafik batang di atas, diketahui bahwa:

1. Jumlah akseptor KB yang paling banyak adalah menggunakan pil yaitu

sebanyak 449 akseptor.

2. Jumlah akseptor KB yang paling sedikit adalah menggunakan IUD yaitu

sebanyak 27 akseptor.

3. Pengguna KB efektif sebesar (suntik+IUD+Implan)/Jumlah Akseptor KB x

100% = 32,76%.

4. Pengguna KB non-efektif sebesar (pil+kondom)/Jumlah Akseptor KB x 100%

= 67,23%.

Tabel 5.8.1.4.2. Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-

November 2015

No. BulanJenis KB

IUD Implant Pil Kondom Suntik Jumlah

1. Januari 3 3 28 17 44 95

2. Februari 13 23 40 23 53 152

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 203

Page 58: BAB 5.1.docx

3. Maret 8 6 22 22 20 78

4. April 17 13 62 29 78 199

5. Mei - 6 141 52 170 369

6. Juni - 8 125 30 177 340

7. Juli 2 10 136 35 307 490

8. Agustus - 10 106 50 46 212

9. September 2 16 123 63 97 299

10. Oktober - - 125 73 102 300

11. November 2 2 120 70 98 292

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

5.8.1.5. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Model yang dikembangkan UNICEF tahun 1990, untuk mengurai

faktor penyebab gizi buruk (Soekirman 2000). Penyebab masalah gizi dibagai

dalam 3 tahap :

1. Terdapat 2 penyebab langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi yang kurang

dan penyebab infeksi.

2. Terdapat 3 faktor penyebab tidak langsung yaitu tidak cukup pangan,

pola asuh yang tidak memadai, dan sanitasi air bersih/pelayanan

kesehatan dasar yang tidak memadai.

3. Penyebab mendasar adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial,

termasuk bencana alam.

Upaya yang dapat dilakukan dalam upaya penanggulanagn masalah

gizi buruk menurut Depkes RI (2005) dirumuskan dalam :

a. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan

bulanan balita diposyandu.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 204

Page 59: BAB 5.1.docx

b. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di

puskesmas (RS dan Rumah tangga).

c. Menyediakan pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT/P)

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan

asuhan gizi kepada anak (ASI/MPASI)

e. Memberikan suplemem gizi (Kapsul Vit A) kepada semua balita.

Indikator Penilaian Status Gizi

Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi

badan setiap balita dikonversikan ke dalam bentuk nilai terstandar (Z-

score) dengan menggunakan baku antropometri WHO 2005. Selanjutnya

berdasarkan nilai Z-Score masing-masing indikator tersebut ditentukan

status gizi balita dengan batasan sebagai berikut:

a. Berdasarkan indikator BB/U

Berat badan adalah satu parameter yang memberikan gambaran

massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,

menurunnya nafsu makan atau menurunnya nafsu makan atau

memnurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah

parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal,

dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi

dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang

mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang

abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu

dapat berkembang cepat atau lebih lambat badan menurut umur

digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat

karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih

menggambarkan status gizi seseorang saat ini.

Kelebihan

a.       Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 205

Page 60: BAB 5.1.docx

b.      Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis

c.       Indikator status gizi kurang saat sekarang

d.      Sensitif terhadap perubahan kecil

e.       Growth monitoring

f.       Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth

g.      Failure karena infeksi atau KEP

h.      Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)

Kekurangan

a.       Kadang umur secara akurat sulit didapat

b.      Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema

maupun asites

c.       Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita

d.      Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh

pakaian atau gerakan anak saat ditimbang

e.       Secara operasional: hambatan sosial budaya misalnya tidak mau

menimbang anak karena dianggap seperti barang dagangan.

Kategori BB/U :

1.    Kategori Gizi Buruk, jika Z-score < -3,0

2.    Kategori Gizi Kurang, jika Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3.    Kategori Gizi Baik, jika Z-score >=-2,0 s/d Z-score <=2,0

4.    Kategori Gizi Lebih, jika Z-score >2,0

b.  Berdasarkan indikator TB/U

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan

keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan

tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan

tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 206

Page 61: BAB 5.1.docx

kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat

gizi terhadap tingii badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.

Berdasarkan karakteristik tersebut diatas, maka indeks ini

menggambarkan status gizi masa lalu. Menurut Beaton dan Bengoa

(1973) indeks TB/U dapatmemberikan status gizi masa lampau dan

status sosial ekonomi.

Kelebihan

a.       Baik untuk menilai status gizi masa lampau

b.      Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa

c.       Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa

Kekurangan

a.      TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun

b.      Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena

biasanya anak relatif sulit berdiri tegak.

c. Ketepatan umur sulit didapat

Kategori TB/U :

1.      Kategori Sangat Pendek, jika Z-score < -3,0

2.      Kategori Pendek, jika Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3.      Kategori Normal, jika Z-score >=-2,0

c. Berdasarkan indikator BB/TB

1.      Kategori Sangat Kurus, jika Z-score < -3,0

2.      Kategori Kurus, jika Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3.      Kategori Normal, jika Z-score >=-2,0 s/d Z-score <=2,0

4.      Kategori Gemuk, jika Z-score >2,0

Perhitungan angka prevalensi dilakukan sebagai berikut :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 207

Page 62: BAB 5.1.docx

- Prevalensi gizi buruk = (Jumlah balita gizi buruk/jumlah seluruh balita) x

100%

- Prevalensi gizi kurang = (Jumlah balita gizi kurang/jumlah seluruh balita)

x 100%

- Prevalensi gizi baik = (Jumlah balita gizi baik/jumlah seluruh balita) x

100%

- Prevalensi gizilebih = (Jumlah balita gizi lebih/jumlah seluruh balita) x

100%

d. IMT / U

Pengukuran status gizi dilakukan dengan metode antropometri

melalui perhitungan indeks IMT/U. IMT/U digunakan untuk anak yang

berumur 5-19 tahun, dengan menggunakan z-score.

Kategori IMT/U :

1.      Kategori Sangat Kurus, jika Z-score < -3,0

2.      Kategori Kurus, jika Z-score < - 2SD

3.      Kategori Normal, jika Z-score -2SD sampai +1SD

4.      Kategori Gemuk, jika Z-score > + 1SD

5.      Kategori Obese I, jika Z-score >+2SD

6.      Kategori Obese II jika, Z-score >+3SD

Indikator keberhasilan program gizi adalah :

Indikator program Gizi yang diperlukan dalam pelaporan Gizi

diantaranya adalah data balita ditimbang (D/S), balita gizi buruk, cakupan

ASI Eksklusif, anak 6 – 24 bulan gizi kurang, balita gizi kurang, gizi

buruk ditangani, vitamin A 6 – 59 bulan, anak 6 – 24 bulan gizi kurang

dapat MP – ASI dan konsumsi garam beryodium.

1. Jumlah Fe

Adalah jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet Fe

(Fe3) selama periode kehamilannya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 208

Page 63: BAB 5.1.docx

2. Balita Ditimbang

Adalah jumlah anak usia 0 – 59 bulan yang ditimbang di seluruh

posyandu yang melapor di suatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

3. Balita

Adalah jumlah seluruh Balita/dibawah 5 tahun (usia 0 – 59 bulan) di

suatu wilayah, diperoleh dari hasil pendataan setiap bulan.

4. Balita Gizi Buruk

Adalah jumlah anak usia 0 – 59 bulan dengan status gizi berdasarkan

indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat

Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z score < - 3 SD

dan/atau terdapat tanda klinis gizi buruk lainnya. Tanda klinis gizi

buruk yaitu kwarshiorkor, marasmus dan kwarshiorkor-marasmus.

5. Balita Gizi Buruk Ditangani

Adalah jumlah Balita gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat

jalan di fasilitas kesehatan dan masyarakat.

6. Cakupan ASI Ekslusif

Adalah jumlah bayi 0 – 5 bulan yang diberi ASI saja tanpa

makanan/cairan lain berdasarkan recall 24 jam.

7. Bayi 0 – 5 bulan

Adalah jumlah bayi usia 0 – 5 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil

pendataan setiap bulan.

8. Vit A Bayi

Adalah jumlah bayi usia 6 – 11 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul

vitamin A yang mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000

satuan Internasional (SI) untuk bayi.

9. Bayi 6 – 11 bulan

Jumlah bayi usia 6 – 11 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil pendataan

setiap bulan.

10. Vit A Anak Balita

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 209

Page 64: BAB 5.1.docx

Adalah jumlah anak usia 12 – 59 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul

vitamin A yang mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 200.000

satuan Internasional (SI) untuk anak balita.

11. Anak 12 – 59 bulan

Jumlah sasaran anak usia 12 - 59 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil

pendataan setiap tahun bulan.

12. Anak 6 – 24 bulan Gizi Kurang

13. Anak 6 – 24 bulan Gizi Kurang dapat MP ASI

14. Konsumsi Garam Beryodium

15. Rumah Tangga Disurvei

Tabel 5.8.1.5.1. Pemberian Kapsul Vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

No ProgramSasaran

(Jiwa)

TargetPencapaia

n

% Jiwa %

1. Balita

a. Bulan Februari

b. Bulan Agustus

13.348

13.348

85

85

12.548

13.185

94,0

98,7

2. Ibu Nifas 2.665 85 2.562 96,1

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel :

1. Balita

Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita di bulan Februari adalah

= 12.548/13.348% = 94,0%.

Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita bulan Februari 94,0% dari target

85% berarti lebih 9 %.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 210

Page 65: BAB 5.1.docx

= 10.080 x 100% = 98,7 %.

13.348

Pencapaian pemberian Vitamin A pada Balita bulan Agustus 98,7% dari target

85% berarti lebih 13,7%

2. Bufas

Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas :

= 2.562/2.665 x 100% = 96,1%.

Target 1 tahun 85%,

Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas 96,1% target 85% berarti lebih

11,1%.

Tabel 5.8.1.5.2. Data Pemberian Kapsul Vitamin A Di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

Periode Februari dan Agustus 2015

No Program Sasaran (Jiwa) Cakupan

1 Bayia. Februarib. Agustus Balita a. Februarib. Agustus

1.4741.678

12.74612.747

1.1951.660

10.20010.120

2 Ibu Nifas 3.121 84Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Tabel 5.8.1.5.3. Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014

No

Bulan GIBUR GIKUR Jumlah

1 Januari

Ucok Jamili

88 orang Gibur 4 orangGikur 88 orang

Lola P

Riski

Yuda P

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 211

Page 66: BAB 5.1.docx

2 Februari

Ucok Jamili

88 orang Gibur 4 orangGikur 88 orang

Lola P

Riski

Yuda P

3 Maret

Ucok Jamili

49 orang Gibur 5 orangGikur 49 orang

Lola P

Riski

Yuda P

Prawira

4 April

Lola P

55 orang Gibur 5 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

5 Mei

Lola P

55 orangGibur 5 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

6 Juni

Lola P

55 orang Gibur 5 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

7 Juli

Lola P

55 orang Gibur 5 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

8 Agustus Lola P 55 orang Gibur 5 orangGikur 55 orangRiski

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 212

Page 67: BAB 5.1.docx

Yuda P

Prawira

Frengky

9 September

Lola P

55 orang Gibur 5 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

10 Oktober

Lola P

55 orang Gibur 7 orangGikur 55 orang

Riski

Yuda P

Prawira

Frengky

Aqila

Qonita

11 November

Lola P

57 orangGibur 5 orangGikur 57 orang

Yuda P

Frengky

Aqila

Qonita

12 Desember

Frengky

57 orang Gibur 5 orangGikur 57 orang

Aqila

Qonita

Lola

YudaSumber : SP2TP Puskesmas Sentosa BaruTahun 2014

Keterangan tabel:

Dari tabel diatas diketahui bahwa :

1. Jumlah Gibur terbanyak ditemukan pada bulan Oktober 2014 sebanyak 7

orang.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 213

Page 68: BAB 5.1.docx

2. Jumlah Gikur terbanyak ditemukan pada bulan Januari dan bulan Februari

sebanyak 88 orang.

3. Program Puskesmas untuk mengatasi gizi buruk yaitu dengan pemberian

PMT kepada keluarga selama tiga bulan, diharapkan selama tiga bulan

pemberian PMT status gizi penderita meningkat, serta penyuluhan mengenai

makanan bergizi kepada orang tuanya.

4. Dari bulan Maret sampai September tidak terjadi perbaikan gizi buruk,

dikarenakan ketidakmampuan orang tua penderita untuk membeli makanan

yang bergizi dan kurangnya kesadaran orang tua walaupun telah diberikan

penyuluhan dan pemberian makanan bergizi pada anak gizi buruk.

5. Banyaknya kasus gizi buruk dan gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas

Sentosa Baru juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi orang tua penderita

yaitu seperti tukang becak, supir angkot, cleaning service, dll.

Tabel 5.8.1.5.4. Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015

No Bulan GIBUR GIKUR Jumlah

1 Januari

Frengky

54 orang Gibur 4 orangGikur 54 orang

Aqila R.

Qanita Nazia

Zidan

2 Februari

Frengky

55 orang Gibur 4 orangGikur 55 orang

Aqila R.

Qanita Nazia

Zidan

3 Maret

Aqila R.

52 orang Gibur 3 orangGikur 52 orangQanita Nazia

Zidan

4 April Aqila R. 50 orang Gibur 5 orangGikur 50 orangQanita Nazia

Zidan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 214

Page 69: BAB 5.1.docx

Alif Alfyansyah

Rafi

5 Mei

Alif Alfyansyah

55 orangGibur 6 orangGikur 55 orang

Aqila R.

Rafi

M. Syatria

Aldy Syahputra

M. Azil

6 Juni

Alif Alfyansyah

49 orang Gibur 6 orangGikur 49 orang

Aqila R.

Rafi

M. Syatria

Aldy Syahputra

M. Azil

7 Juli

Alif Alfyansyah

49 orangGibur 6 orangGikur 49 orang

Aqila R.

Rafi

M. Syatria

Aldy Syahputra

M. Azil

8 Agustus

Alif Alfiansyah

42 orang Gibur 6 orangGikur 42 orang

Aqila R

Rafi

M.Syatria

Aldi Syaputra

M. Azil

9 Septembe Alif Alfiansyah 50 orang Gibur 6 orang

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 215

Page 70: BAB 5.1.docx

r Gikur 50 orang

Aqila R

Rafi

M. Syatria

Aldi Syaputra

M. Azil

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 216

Page 71: BAB 5.1.docx

10 Oktober

Alif Alfiansyah

51 orang Gibur 6 orangGikur 51 orang

Aqila R

Rafi

M. Syatria

Aldi Syahputra

M. Azil

11 November

Alif Alfiansyah

51 orang Gibur 6 orangGikur 51 orang

Aqila R

Rafi

M. Syatria

Aldi Syahputra

M. AzilSumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Program Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan

Medan Perjuangan Tahun 2015 meliputi :

1. PMT (Pemberian Makan Tambahan) yang diberikan kepada anak dengan

GIBUR (Gizi Buruk) dan GIKUR (Gizi Kurang) setiap bulan, saat ini masih

diberikan sampai bulan Agustus 2015. PMT berupa Beras Jimpitan.

2. Pemberian Susu dan Biskuit diberikan 2x dalam setahun. Pada bulan Januari

dan Juli 2015 telah terlaksana pemberian Susu dan Biskuit.

5.8.1.6. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

(P2M)

5.8.1.6.1. Program Imunisasi

Pengertian :

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan meningkatkan

kekebalakan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

bila kelak dia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau

sakit ringan. Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imuniasasi

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 217

Page 72: BAB 5.1.docx

awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.

(Depkes RI, 2005).

Sasaran :

Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).

Tujuan :

1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan

pencegahan penyakit.

Macam-macam imunisasi :

1. BCG

Gunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC

terhadap anak.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.

b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas

c. Dengan injeksi intrakutan

d. Dosis 0.5 cc.

2. DPT

Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali

b. Dosis 0,5 ml dengan minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan

c. Lokasi suntikan dipaha luar

d. Injeksi IM

3. Polio

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 218

Page 73: BAB 5.1.docx

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali

b. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.

4. Campak

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Campak

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali

b. Lokasi pemberian pada lengan kiri

c. Dengan injeksi subkutan

d. Dosis 0,5 ml.

5. TT

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.

Cara pemberian :

Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS) diberikan 2 kali

dengan interval 4 minggu.

6. Hepatitis B

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval

minimal 4 minggu.

b. Dengan injeksi IM.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 219

Page 74: BAB 5.1.docx

Berikut adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia:

Sumber: IDAI (Jadwal Imunisasi 2015

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 07 Maret – 16 April 2016 220

Page 75: BAB 5.1.docx

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah PadangPeriode 30 November 2015 – 9 Januari 2016 205