14
Bab5 LaporanKeuangan Bank. 1. PENGANTAR Baik untuk memenuhi ketentuan hukum maupun untuk,sarana pengambilan keputusan manajerial danjuga untuk sarana kegiatan pere ncanaan dan pengawasan, semua badan usaha menyelenggarakan sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut, paling tidak pada setiap tahun \juku menghasilkan laporan keuangan, minimal terdiri dm;i neraca dan laporan rU8i- laba. Seperti telah disebut-sebut di depan, teristimewa dalam bidaog usaha perbankan, Bank Indonesia, cq. Pemerintah, di samping banyak melaksanakan pengawasanjuga memberikan bimbingan kepada lembaga-Iembaga keuangan pada umumnya dan lembaga-Iembaga bank pada khususnya. Salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh bank ialah masalah tingkat kesehatan bank. Mengenai tingkat kesehatan bank, beberapa komponen kriteria yang penerapannya memerlukan data akuntansi ialah tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas:dari masing-masing bank. Dengan menguasai pengetahuan mengenai neraca dan laporan rugi-Iaba bank akan memudahkan kita dalam menyelami berbagai kebijakan bank, oleh karena di samping semua transaksi finansial bank, yang untuk masing-masing kelompok secara kolektif membentuk pos-pos laporan rugi-Iaba dan neracabank, juga mengingat bahwa ukuran-ukuran tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas seperti dimaksudkan di atas, dalam menghitung nilai-nilainya digunakan data pos-pos neraca dan laporan rugi-Iaba bank. Dalam bab ini akan dicoba diungkapkan dan ditelaah pos-pos yang membentuk neraca dan laporan rugi-Iaba. Sedangkan uraian mengenai tingkat kesehatan bank akan disajikan dalam bab berikutnya. 2. GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN Semua badan yang melaksanakan kegi~tan usah~,baik karena kebutuhan perusahaan itu sendiriuntuk memungkinkan pimpinannyadalam mengambilkeputusan-keputusanbisnisny~ dengafl mudah dan dengan biaya ringan dapat memperoleh data-data keuangan yang akurat, maupun juga dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan dari fihak-fihak ketiga, terutama tuntutan yang berasal dari para pemilik perusahaan dan juga yang berasal dari ketentuan- 58

Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

  • Upload
    buicong

  • View
    240

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

Bab5 LaporanKeuanganBank.

1. PENGANTARBaik untuk memenuhi ketentuan hukum maupun untuk,sarana pengambilan keputusan

manajerial danjuga untuk saranakegiatan pere ncanaan dan pengawasan, semuabadan usahamenyelenggarakan sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut, paling tidak pada setiaptahun \juku menghasilkan laporan keuangan, minimal terdiri dm;ineraca dan laporan rU8i-laba.

Seperti telah disebut-sebut di depan, teristimewa dalam bidaog usaha perbankan, BankIndonesia, cq. Pemerintah, di samping banyak melaksanakan pengawasanjuga memberikanbimbingan kepada lembaga-Iembaga keuangan pada umumnya dan lembaga-Iembaga bankpada khususnya. Salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh bank ialah masalah tingkatkesehatan bank. Mengenai tingkat kesehatan bank, beberapa komponen kriteria yangpenerapannya memerlukan data akuntansi ialah tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dantingkat rentabilitas:darimasing-masing bank.

Dengan menguasai pengetahuan mengenai neraca dan laporan rugi-Iaba bank akanmemudahkan kita dalam menyelami berbagai kebijakan bank, oleh karena di samping semuatransaksi finansial bank, yang untuk masing-masing kelompok secara kolektif membentukpos-pos laporan rugi-Iaba dan neracabank, juga mengingat bahwa ukuran-ukuran tingkatlikuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas seperti dimaksudkan di atas, dalammenghitung nilai-nilainya digunakan data pos-pos neraca dan laporan rugi-Iaba bank.

Dalam bab ini akan dicoba diungkapkan dan ditelaah pos-pos yang membentuk neracadan laporan rugi-Iaba. Sedangkan uraian mengenai tingkat kesehatan bank akan disajikandalam bab berikutnya.

2. GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN

Semua badan yang melaksanakan kegi~tanusah~,baik karena kebutuhan perusahaan itusendiriuntukmemungkinkanpimpinannyadalam mengambilkeputusan-keputusanbisnisny~dengaflmudah dan dengan biaya ringan dapat memperoleh data-data keuangan yang akurat,maupun juga dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan dari fihak-fihak ketiga, terutamatuntutan yang berasal dari para pemilik perusahaan dan juga yang berasal dari ketentuan-

58

Page 2: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

ketentuan peraturan hukum yang berlaku, menyelenggarakansistem akuntansil 'accountingsystem' yang kadang-kadang disebut juga sistem pembukuan. Sistem akuntansi setiapharinya merekam semua transaksi ekonomi yang diadakan oleh badan usaha bersangkutan.Paling tidak setahun sekali, yaitu pada akhir tahun akuntansi, akumulasi data akuntansitersebut "disalurkan" kedalam apayang disebutneraca lajur.Denganmemasukkandata stokpos-pos pembentuk neraca, data akuntansi yang terkumpul dalam neraca lajur tersebutkemudian diolah dengan jalan mengklasifikasikan dan menyusunnya secara sistematik kedalam bentuk laporan keuangan.

Perlu kiranya dimintakan perhatian, bahwa ada perbedaan yang mendasar antara dataakuntansi ~ang membentuk pos-pos neraca dengan data akuntansi yang membentuk laporanrugi-Iaba. Kalau data akuntansi yang membentuk neraca semuanya merupakan data stok,yaitu karena masing-masing angka pos-posnya menunjukkan keadaan pada suatu saatmengenai aktiva, hutang dan modal sendiri, sedangkan data akuntansi yang membentuklaporan rugi-laba semuanya merupakan data aliran, mengingat bahwa masing-masing nilaipos-posnya menunjukkan nilai kejadian (termasuk di dalamnya transaksi keuangan) yangmerubah nilai dan atau susunan nilai-nilai stok aktiva, hutang dan atau modal perusahaan.Oleh karena itu unsUfwaktu yang dicantumkan pada bagian judul/'caption' untuk neracaselalu menunjukkan saat atau tanggal tertentu, misalnya 31 Desember 19XX, sedangkanuntuk laporan rugi-Iaba selalu menunjukkan kurun waktu (/periode)pembukuan, misalnyatahun buku 19XX.

Bagi setiap bank keharusan menyelenggarakan pembukuan berlaku juga, selain untukbank swasta sebagai sebuah perseroan terbatas ataupun untuk bank koperasi sebagai sebuahkoperasi, juga keharusan tersebut timbul sebagai konsekuensi dari kenyataan bahwa bankmerupakan salah satu bentuk lembaga keuangan.

Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia) laporan keuangan meliputi neraca,perhitunganrugi-laba,laporanperubahanposisikeuangandancatatanataslaporankeuangan.Mengingatbahwa dari keempat unsur laporan keuangan tersebut pada umumnya laporan perubahanposisi keuangan bisa diturunkan dari Neraca Awal, Neraca Akhir dan Lap oran Rugi-Laba,dan catatan atas laporan keuangan pada azasnya merupakan pemandu bagi pembaca laporankeuangan dalam usaha menyelami makna dari angka-angka yang tersurat dalam setiap posdalam laporan keuangan, maka dapat dikatakan, bahwa dari semuanya itu, neraca danlaporan rugi-laba,merupakan unSUf-unsurlaporan keuangan yang paling pokok.

Selanjutnya perlu kiranya dimintakan perhatian di sini, bahwa dalam uraian-uraianselanjutnya apa yang dimaksud dengan istilah laporan keuangan, bisa neraca dan laporanrugi-Iaba, neraca saja ataupun laporan rugi-Iaba saja.

Dalam sub-bab 3 akan diuraikan secara singkat mengenai neraca pada umumnya,sedangkan sub-bab 4 akan menguraikan laporan rugi-laba pada umumnya. Untukperusahaan-perusahaan di bidang manufaktur dan perdagangan misalnya, uraian yangbersifat umum mengenai laporan keuangan tersebut dapat dikatakan berlaku sepenuhnya.

'PAI,1984: hal.9.

59

Page 3: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

WI

Akan tetapi untuk perusahaan di bidangjasa keuangan, terutama bank, tetapijuga lembaga-lembaga keuangan selain bank, uraian-uraian khusus sangat diperlukan. Untuk ini sub-bab5 akan menguraikan Neraca bank, sedangkan sub-bab 6 akan menguraikan tentangLaporan Rugi-Laba bank.

3. NERACA: SEBUAH GAMBARAN UMUMYang disebut neraca, 'balance sheet', 'statement of finanCial position' atau 'statement

of financial cpndition' adalah laporan' dalam bentOk daftar yang disusun secara sistematikyang mengikhtisarkan nilai dan susunan aktiva, hutang dan modal sebuah perusah aan padasuatu saat atau tanggal tertentu.

Neraca dapat disusun dalam bentuk stafel,yang biasa juga disebut bentuk 'report' dandapat pula disusun dalam bentuk skontro , yang biasa juga di,sebut bentuk T-account.Neraca yang disusun dalam bentuk skontro, bagian sebelah debit neraca memuat semuaaktiva peiusahaan, sedangkan bagian kreditnya memuat hutang dan modal sendiriperusahaan. '

Oalam bentuk stafel, neraca disusun dari atas ke bawah, dimulai dari atas dicatataktiva-aktiva perusahaan, setelah itu di bawahnya kita catat hutang-hutang perusahaan,sedangkan paling bawah dimuat modal sendiri perusahaan. Kebaikan bentuk stafel tersebutialah lebih mudahnya penyusunan neraca banding, yang disebut pula neraca komparatifatau 'comparative balance sheet' , yaitu neraca yang memuat data lebih dari satu tanggal.Oi negara-negara maju sudah merupakan kebiasaan bagi perusahaan-perusahaan dalamlaporan tahunan yang disajikannya kepada para pemegang saham memuat laporan keuangan'komparatif atau 'comparative financial statement', yang memuat data keuangan untukbeberapa tahun sebelu.mnya.Bahkan tidak sedikit yang bahkan memuat data sampai lebihdari sepuluh tahun.

Berbicara mengenai isi neraca pactaumumnya, PAl menggolong-golongkan komponen-komponen neraca sebagai berikut2: .

AKTIV A:

A. Aktiva Lancar

B. Investasi (Penyertaan)C. Aktiva TetapO. Aktiva Tidak BerwujudE. Aktiva Lain-lain

KEW AJIBAN:

F. Kewajiban Lancar (Jangka Pendek),G. Kewajiban Jangka PanjangH. . Kewajiban Lain-lain

2PAI, 1984, hal. 9-10.

60-

Page 4: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

MODAL:I. Modal SahamJ. Agio SahamK. . Laba Yang Ditahan

4. LAPORAN RUGI-LABA: SEBUAH GAMBARAN UMUM

Istilah PAl untuk laporan rugi-laba atau 'income statement' atau 'profit and lossstatement' ialah perhitungan rugi -laba. Di depan telah diuraikan bagaimana data akuntansimelalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan keuanganumum berupa laporan rugi-Iaba, neraca dan laporan perubahan posisi keuangan.

Laporan rugi-Iaba merupakan ikhtisar yang disusun secara sistematik berisikan didalamnya data transaksi keuangan yang mencakup seluruh pendapatan atau 'revenue'perusahaan dan seluruh beban perusahaan untuk tahun buku bersangkutan. Selanjutnya,mengenai cara penyajian perhitungan rugi-Iaba, PAl memberikan pedoman sebagaiberikue :

I . Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.2. Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan ke bawah (stafel).3. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar biasa. Meskipun

mungkinsekali perhitunganrugi-Iabaperusahaan yang satu berbedadenganperusahaanyang lain, namun pada garis besarnya pos-pos unsur pembentuknya serta susumlnnyatidak banyak berbeda; yaitu seperti di bawah ini:

PENJUALAN KOTORPENGURANGAN PENJUALAN

= PENJUALAN BERSIHHARGA POKOK PENJUALAN

= LABA BRUTOBEBAN USAHA

= LABA USAHA+ PENDAPATAN LAIN-LAIN

BEBAN LAIN-LAIN

= LABA SEBELUM P~S LUAR BIASA:t PENGARUH KUMULA TIF PERUBAHAN PRINSIP AKUNT ANSI

61

Page 5: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

= LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN. PAJAK PENGHASILAN

= LABA BERSIH SESUDAH PAJAK

5. NERACA. BANKSeperti halnya dengan perusahaan-perusahaan lain pada umumnya, bank juga mengenal

dua macarn laporan keuangan pokok, yaitu neraca dan laporanlperhitungan rugi-Iaba.Neraca sebuah bankdapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva. Selanjutnyapasiva sebuah bank terdiri dari hutang dan modal.

Pada dasarnya isi dan bentuk neraca sebuah bank tidak berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan di bidang lainnya. Yaitu mengenai isin~ terdiri daTi aktiva, hutang dan modalsendiri. Mengenai bentuknya, atau biasa disebutjugasusunannya,juga bisa dibedakan antarabentuk skontro dan bentuk stafellbentuk lciporan. Dalam bentuk skontro pos-pos aktivadicatat di sebelah debit/kiri, sedangkan pos-pos hutang dan modal sendiri dicatat pada bagiankreditlkanan.

Dengan demikian, kemudian apa bedanya antara laporan keuangan bank denganlaporan keuangan bukan bank? Perbedaanya terletak pada bentuk-bentuk aktiva, bentuk-bentuk hutang, bentuk-bentuk penerimaan dan biaya serta unsur-unsur laba dan unsur-unsur rugi yang membentuk neraca dan laporan keuangan bank. Semuanya ini kiranyamudah difahami kalau diingat bahwa bermula dari adanya perbedaan kegiatan-kegiatanbaik kegiatan-kegiatan utama maupun kegiatan-kegiatan penunjang_ yang membawaakibat berbedanya transaksi-transaksidi antara berbagai macam bidang usaha tersebut.Perbedaan kegiatan utama, yang dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan pada bendayang ditangani oleh kegiatan perencanaan,.kegiatan k09rdinasi, kegiatan pemasaran, dansebagainya dan sebagainya, maka berarti bahwa kebijakan-kebijakan manajerial yangtepat untuk bidang usaha yang satu bisa sarna sekali tidak dapat diterapkan untuk bidC!Jlgusaha yang lain.

Mengenai kegiatan bidang akuntansi pemyataan di atas berlaku juga. Mengingatkenyataan b:,lhwamacam ragam serta sifat-sifattransaksi bisnis perbankan sangat berbedadengan keghitan-kegiatan bisnis lainnya, maka tidak mengherankan kalau sistem akuntansiyang tepat dipergunakan di bidang manufaktur atau di bidang jasa perdagangan misalnya,bisa sarna sekali tidak dapat digunakan.untuk bidang usaha perbankan. Kalau misalnyakonsep dan ukuran tingkat likuiditas yang banyak dipergunakan dengan sangat memuaskandi bidang usahamariufakturdanjasa perdagangan diterapkan begitu saja dalarnbidang usahaperbankansarnasekalitanpapenyesuaian,bisadiramalkanbankyangmendasarkananalisisnyaseperti itu tidak akan bisa bertahan lebih dari satu triwulan.

Susunan neraca seperti di bawah ini banyak dijumpai pada berbagai peraturan hukumperbankan.

62

Page 6: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

.NERACABANK ...................

(Dalam jutaan rupiah)

Akti\a Pasha

Kewajiban-kewajiban kontinjen:1. Posisi penjualan berjangka valas yang masih berjal~2. UC yang masih berjalan3. Akseptasi wesel imporatas dasar UC berjangka4. Pemberian jaminan Bank5. Komitmen clankewajiban kontinjen'lainnya

*) Pengertian dari pos-pos neraca ini, sesuai dengan SE. BI. NO 17/17/uPPB tanggal 23Juti 1984

SUMBER: Lampll'aD5, Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1062/KMK . 00/1988,Tanggal: 27 Oktober 1988, dengan beberapa penyesuaian.

63

Page 7: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

AKTIV A:

1. Kas. Yang tercakup dalam pos ini pada pokoknya meliputi niatauang dalam negeriataupim mata uang negara lainyang mempunyai catatan di Bank Indonesia. Matauimg-matauang tersebut dapat berupa uang kertas dan\dapat pula berupa uang logam.

2. Girp pada B3{1kIndonesia. Besarnya angka pada pos ini menunjukkan besarnyasimpanan milik bank bersangkutan yang ada di Bank Indonesia.

3. Giro pada bank lain. Besarnya angka padapos ini menunjukkan besarnya selisih antarasimpanan milik bank bersangkutan pada bank-bank lain selain Bank Indonesia dengan

bes~rnya sifupanan milik bank-bank lainnya selainI Bank Indonesia pada -Dankbersangkutan.

4. Wesel-wesel, cek-cek dan tagihanjangka pendek lainnya. Yang dicatat pada pos iniadalah semua tagihan kepada bank yang bisa tertagih dalam jangka waktu paling lamasatu tahun. Mengenai bentuk surat tagihan bisa berupa cek, bilyet giro, surat wesel dansebagainya.

5. Surat-surat berharga yang diperdagangkan. Ini meliputi antara lain surat obligasi,SBI, saham'dan sebagainya.

6. Simpanan berjangka. Angka pada pos ini menunjukkan besarnya simpanan.berjangkayang dim'ilikioleh bank pada bank lain.

7. Pinjaman. Angka pada pos ini menunjukkan besarnya pinja)11annasabah kepada bank.Dapat dikatakan bahwa hampir senantiasa pos ini memiliki porsi terbesar di antara pos-I

pos aktiva pada neraca setiap bank. Semakin besar nilai pos ini semakin besar pula nilaipos hasil penerimaan pada laporan rugi-lababank yang berasal darikegiatan utama bank.Dalam neraca bisa dibedakan antara nilai pinjaman yang diberikan neto dalLnilaipinjaman yang diberikan brtlto. Pada angka bruto, nilai yang ditunjukkan adalah nilainominal seluruh piutaJ1gyangdiberikan oleh bank. Sedangkan nilai netonya merupakannilai bruto sesudah dikurangi dengan cadangan piutang ragu-ragu.

8. Penyertaan. Menurutketentuan yang berlaku,dengandipenuhinya persyaratan tertentu,yang antara lain ialah ijin dari PemerintahiBank Indonesia, bank boleh menanamkansebagian dananya dalam perusahaan lain. Nilai pos ini menunjukkan besarnya modalpenyertaan milik bank bersangkutan pada perusahaan-perusaha1!.nlain. Dengan melihatsifatnya, maka pos ini bisa dikategorikan sebagai penanaman modal permanen atau'permanent investment'. ':

9. Aktiva tetap dan inventaris. Untuk menjalankan usahanya bank memerlukan tempatdan peralatan untuk melayani nasabah, tempat dan peralatan bagi para petugas untukmelaksanakan tugasnya, baik tugas pelayanan langsung para nasabah ataupun tugas-tugas administrasi, kegiatan penyimpanan dan sebagainya. Dengan kata lain, untukmenjalankan usahanya diperlukan berbagai macam aktiva tetap/'fixed assets' sepertimisalnya tanah, bangunan, komputer, mesin kasir otomatis, alat penghitung lembaruang, pesawat telepon, pesawat telex,pesawat fasimil, dan berbagai m'dcam 'officesupplies' seperti niisalnya berbagai macam formulir pelayanan nasabah, kertas, di ske.tkomputer, dan sampai juga pada barang-barang yang harganya sangat rendah sepertiniisalnya jepit kertas dan perekat.

64

Page 8: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

Seperti halnya dengan pos pinjaman yang diberikan. pos ini mengenal nilai bruto yangmenunjukkan harga beli dan nilai neto yang merupakan hasil pengurangan akumulasipenyusutan terhadap nilai brutonya.

10. Rupa-rupa aktiva. Demikian banyak macam aktiva yang diperlukan oleh bank untukmelaksanakan misi yang diembannya. Untuk aktiva-aktiva lainnya yang denganmenggunakan ukuran prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum tidak dapatdimasukkan ke dalam salah satu di antara kesepuluh macam aktiva tersebut di atas, bisadimasukkan ke dalam pos rupa-rupa aktiva ini.

PASIVA:

11. Giro.' Giro adalah simpanan dari fihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapatdilakukan setiap waktudengan mempergunakancek, suratperintah pembayaran lainnyaatau dengan cara pemindahbukuan.

12. Kewajiban-kewajiban lain yang harus segera dibayar. Selain simpanan dari fihakketiga kepada bank dalam bentuk-bentukgiro, deposito dan tabungan,bank mempunyaikewajiban membayar dalam bentuk-bentuk lainnya, misalnya dalam bentuk kewajibanmembayar kepada penerima uang kiriman/transfer,hutang sewa, hutang pajak, hutangpembayaran dividen dalam hal rapat pemegang saham telah memutuskan mengenaipembagiandividentetapipelaksanaannyabelumsepenuhnyadilaksanakan,dansebagainya.

13. Tabungan. Tabunganadalah simpanandari fihakketiga yangpenarikannyahanya dapatdilakukan menurut syarat-syarat tertentu . Ketentuan-ketentuan yang berlaku antaralain:

a. penarikanhanyadapatdilakukandenganmendatangibankataualat yangdisediakanuntuk keperluan tersebut, misalnya mesin kasir otomatis (ATM, 'automatic tellermachine').

b. penarikan tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro,sumt-surat perintah pembayaran lain yang sejenis.

c. bank pehyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri:1. cara pelayanan, sistemadministrasi,setoran, frekuensipengambilan, tabungan

pasif, dan persyaratan lainnya.2. besarnya sukubunga,caraperhitungandan pembayaranbunga sertapemberian

insentif termasuk undian.

3. nama tabungan yang diselenggarakan.4. tabungan tidak dijamin oleh Bank Indonesia. Untuk dapat memelihara

kepercayaan masyarakat terhadap tabungan yang diselenggarakan, bank-bankhendaknya dapat memelihara kesehatannya dengan baik.

14. Simpanan berjangka atau deposito. Deposito adalah simpanandari fihak ketiga padabank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurutperjanjian antara fihak ketiga dan bank yang bersangkutan. .

Sertifikat deposito adalah surat berharga atas unjuk dalam l11piahyang merupilkansuratpengakuanhutangpihakbank atau LKBByangdapatdiperjualbelikandalam.pasar uang.

65

Page 9: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

-

Deposit on Call adatah simpananatas nama bank atau fihak ketiga bukan bank yangpenarikannya hanya dapat dilaksanakan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.

15. Pinjaman yang diterima. Yang dimasu14<:anke da,lampos ini adalah saldo pinjamanyang diterima termasuk cerukan I'overdraft' , pinjaman yang diterima dari dalam negeri,baik dari bank maupun bukan dari bank, dan pinjaman yan g diterima dari luar negeribaik dari bank maupun juga bukan daribank.

16. Setoranjaminan. Ada tiga macam setoranjaminan, yaitu:1. Setoran jaminan UC luar negeri adalah setoran jaminan dari fihak lain yang

diterima oleh suatu bank dalam rangka pelaksanaan pembukaan LlC luar negeri.2. .5etoranjaminan UC dalam negeri adalah setoran jaminan dari fihak lain yang

diterima oleh suatu bank dalam rangka pelaksanaan pembukaan LlC dalam negeri.3. Setoran jaminan garansi bank. Dalam rangka, pengeluaran bank garansi, bank

diperkenankan meminta sejumlah uang setoran untuk diblokir. Besarnya uangsetoran jaminan yang diterima oleh bank daiam rangka pemberian bank garansitersebut diserahkan kepada masing- masing bank.

17. Rupa-rupa pasiva. Tidak ada bedanya deng~n pos rupa-rupa aktiva, pos rupa-rupapasiva merupakan pos neraca bank di sisi pasiva yang juga bertungsi tintuk digunakansebagai tempat penampungan kewajiban~kewajibanbank yang dengan.u-furan terten~.udianggap tidak bisa dimasukkan}(edalam pos atau pos-pos pasiva l;Jiimyadalam neraca.

18. Modal. Yang dicatat dalam pos ini ialah nilai 'net worth'/modill sandiri perusahaan;~-Oleh karena bentuk yuridisbank umum swasta nasional adalah perseroan terbatas, maka'susunan pos modal bank terlihat sebagai di bawah ini.MODAL:

a. modal disetQrb. Dana setoran

modalCadangan umumSisa laba/rugi tahun-, tahun yang lalu

Labatrugi tahun berjalanMODAL AKHIR TAHUN"

6. LAPORAN RUGI-LABA BANK

Seperti telah diketahui bahwa dari segi kepemilikan di Indonesia dijumpai empat macambank, yaitu bank swasta nasional, bank koperasi, bank milik negara dan bank campuran.Untuk bank swasta nasioIial dan bank campuran,jelas bahwa salah satu tujuan pemilik sahammenanamkan modalnya pada bank bersangkutan adalah untuk memperoleh penghasilanberupa dividen dan atau meningkatnya harga pasar saham'yang dimilikinya. Baik tingginyadividen maupun tingginya harga saham di pasar sang~t ditentukan oleh tingginY3 rentabilitasyang dicapai oleh perusahaan. Olehkarena itu, kiranya cukup beralasan kalau dalatn

66

Page 10: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

perbincangan mengenai manajemen bank nanti kita selalu menggunakan asumsi bahwa bankmempunyai tujuan untuk inemaksimumkan laba jangka panjang.

Untuk bank koperasi, pada azasnya juga tidak berbeda. Para anggotanya mengharapkanbahwa dari modal yang mereka tanam dalam koperasi, yaitu terutama dalam bentuk simpananwajib, simpanan pokok clan sisa hasil usaha yang ditanam lagi dalam koperasi, mereka akanmemperoleh penghasilan dari pembagian sisa hasil usaha yang berhasil mereka kumpulkan.

Selanjutnya untuk bank-bank milik negara, peranan laba yang dihasilkan oleh;bank padaazasnya sehamsnya juga tidak banyak berbeda denganbank-bank swata dan bank koperasi.

Agar supaya negara dan rakyat bisa memanfaatkan jasa pelayanan bank-bank miliknegara untuk jangka panjang secara maksimal, baik dari segi pemanfaatkan jasa-jasa bankyang disajikan dan dihasilkan maupun dari segi pemanfaatan laba atau sisa hasil usaha yang.berhasil dihasilkan oleh bank, maka bank milik pegarapun seyogyanya juga berusahamemaksimumkan laba jangka panjang juga.

Asumsi bahwa salah satu tujuan utama bank ialah memaksimumkan laba jangkapanjang akan mendasari semua uraian dalarn buku ini. Oleh karena laba atau sisa hasilusaha merupakan hasil pengurangan nilai total biaya terhadap nilai total penerimaan, makauntuk mencapai tujuan perolehan laba tersebut bank hams setiap tahunnya memperolehpenerimaan atau 'revenue'denganjumlah cukup besar. Penerimaan sebuah bank terutarnaberasal dari pendapatan bunga yang berasal dari kredit yang diberikan oleh bank kepadanasabah dalam berbagai bentuknya. Di samping berasal dari bung a atas kredit yangdiberikan kepada nasabah, bank pada umumnya memperoleh penerimaan yang berasal daritransaksi 'investasi' berbentuk surat berharga, dati. penunaian jasa perbankan, sepertimisalnya jasa transfer uang dalam dan luar negeri, pendiskontoan surat-surat tagihan, jual-beli valuta asing, jasa titipan surat-surat berharga, dan jasa-jasa perbankan lainnya sepertiyang telah diuraikan secara cukup terinci pada bab-bab sebelumnya.

Biaya yang merupakan beban bank terdiri dari biaya bunga atas semua pos-pos pasivaneraca bank, kecuali bagian deposito yang tidak diberlakukannya jasa giro dan semuakomponen pos modal sendiri, biaya-biaya operasional seperti 'misalnya gaji, upah danberbagai un sur pendapatan karyawan lainnya, biaya sew a bangunan, biaya perawatanbangunan dan berbagai macarn peralatan, pajak kekayaan, biaya penyusutan aktiva tetap,biaya iklan dan biaya promosi jenis lainnya, dan lain-lainnya lagi.

Setelah diketahui nilai hasil penerimaan secara keseluruhan dan nilai beban biaya secarakeseluruhan, angka sisahasil usaha dapat ditemukan. Apabila nilai total penerimaan melebihibesarnya nilai total beban biaya untuk kurun waktu yang sarna, maka dikatakan bahwa bankberberhasil menciptakan laba. Sebaliknya, apabila angka pengurangnya yang lebih besar,maka dikatakan bahwa bank menderita rugi.

Berbedadengan neraca bank, laporan rugi-Iaba sangatjarang dijadikan obyek pengaturanoleh PemerintahlBank Sentral. Laporan rugi-Iaba yang disajikan di bawah ini disarikan dariAugustus R. Southworth, Jr. clan F. Lee Jacquette "Accounting Systems in Banking" 4

'Baughn dan Walker, 1972: haI.200-202.

67

- --- --

Page 11: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

LAPORAN RUGI.LABA BANK

,PENERIMAAN OPERASIONAL:1. bunga atas kredit nasabah2. bunga dan dividen atas surat-surat berharga3. penerimaan'trust'department'4. beban biaya'administrasi r~kening-rekening simpanan5.. penerimaan operasionallain-Iainnya.

Penerimaan Operasional Total

Rp......Rp......Rp......Rp. .....Rp. .....Rp. .....

BIA Y A OPERASIONAL:

6. gaji dan upah7. bonus dan jasa produksi8. tunjangan hari tua, dsb.9. bunga atas simpanan

10. bunga atas pinjaman bank11. biaya perawatan bangunan12. biaya peralatan (termasuk penyusutan513. biaya-biaya operasionallainnya

Rp......Rp. .....Rp......Rp......Rp......Rp......Rp.....~p......

BIA YA OPERASIONAL TOTAL(+)

(-) Rp; :

Rp. .....(-) Rp. .....

LAB A OPERASIONAL SEBELUM PAJAKPerkiraan pajak pendapatan

LAB A OPERASIONAL NETO SESUDAH PAJAK Rp. .....

7. RANGKUMAN

Oi samping ada keharusan yuridis bagi perseroan terbatas untuk paling tidak setahunsekali menyusun laporan keuangannya, dan juga ~eharusan yuridis bagi setiap bank untukmenyusun laporang keuangan juga, dari segi kebutuhan manajer bank, laporan ke uanganyang harus disusunnya paling tidak setahun sekali itupun besar sekali manfaatnya.

Laporan keuangan pada dasarnya terdiri dari dua macam laporan. Yang satu berupaneraca, yang satu lagi berupa lapor an rugi-Iaba, yang biasa disebut juga 'pdhitungan rugi-laba'. Neraca mengikhtisarkan data-data stok harta kekayaan, utandan modal, sedangkanlaporan rugi-Iabamengikhtisarkan seluruhpenerimaan dan seluruhbiaya yang terjadi dalamkurun waktu pembukuan, untuk ke mudian diperoleh angka laha yang diperoleh dalamperiode akuntansi bersangkutan.

Kalau neraca untuk perusahaan-perusahaan di bidang industri dan perdagangan,pembedaan bagian aktiva lancar ke dalam Dang Tunai, Piutang Oagang, Investasi temporer

68

Page 12: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

andaikan ada, dan Persediaan, untuk lembaga perbankan pembedaan sangat relevan ialahpembedaan antara aktiva cadangan primer (termasuk di dalamnya alat likuid), aktivacadangan sekunder, aktiva kredit dan aktiva investasi. Sedangkan untuk pasivanya, yangsangat relev~ ialah pembedaan antara dana giro, dana deposito dan dana tabungan, yanghasil totalitasnya biasa disebut dana simpanan atau dana pihak ketiga.

Kalau kita berorientasi dari segi laporan keuangan sebagai sumber informasi untukpengambilan keputusan, maka beberapa komentar terhadap pendapat Southworthdan Lee diatas ada manfaatnya untuk kita pertimbangkan. Yang dirasakan sangat relevan untukdiketengahkan di sini ialah pos-pos laporan rugi-Iaba berikut:

9. bunga atas simpanan10. bunga atas pinjaman bank

Rp. .....Rp. .....

Adapun pertimbangannya ialah bahwa kedua macam biaya ini adalah merupakanimbalanyangdiberikankepadapemilikdanasimpanandan kepadabanklainyangmemberikanpinjaman dana yang oleh karenanya dapat kita sebut sebagai biaya dana. Dengan demikiandapat diduga, bahwa besarnya biaya tersebut besar-kecilnya sangat tergantung pada besar-kecilnya pasiva berbentuk dana simpanan fihak ketiga dan pinjaman kepada bank lain.

Sebagai konsekuensi logis uraian di atas, maka dapat disarankan bahwa kedua postersebut ada baiknya untuk langsung dikurangkan pada Penerimaan Operasional Total.Sedang selisihnya cukup beralasan untuk disebut sebagai 'contribution margin (bank)'.

Untuk singkatnya, susunan neraca sebuah bank yc;lngmemenuhi pertimbangan-pertimbangan tersebut akan nampak seperti be rikut:

LAPORAN RUGI-LABA BANK

PENERIMAAN OPERASIONAL:1. bunga atas kredit nasabah2. bunga dan dividen atas surat-surat berharga3. penerimaan trust department'4. beban biaya administrasi rekening-rekening simpanan5. penerimaan operasionallain-Iainnya.

Rp......Rp.......Rp. .....Rp. ...;.Rp. .....

Penerimaan Operasional Total Rp. .....Rp. .....

BIA Y A DANA:

6. bunga atas simpanan7. bunga atas pinjaman bank

Rp. .....Rp. .....

Rp. .....

Rp. .....

69

Page 13: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

MARjIN KONTRIBUSIBIAYA OPERASIONAL:

8. gaji dan upah9. bonus dan jasa produksi

10. tunjangan hari tua, dsb.11. biaya perawatan bangunall12. biaya peralatan (termasuk penyusutan)1,3. biaya-biaya operasionallainnya

Rp. .....

Rp......Rp......Rp......Rp......Rp......Rp......

(+)BIAYA OPERASIONAL TOTAL (-) Rp. .....

LABA OPERASIONAL SEBELUM PAJAKPerkiraan pajak pendapatan (-)

Rp. .....Rp. .....

LABA OPERASIONAL NETO SESUDAH PAJAK Rp. .....

Selanjutnya dapat diketengahkan, bahwa tingginya angka marji n kontribusi dinyatakandalambentukpersentaseterhadappenerimaanoperasionaltotalsedikitbanyakmenggambarkantinggi-rendahnya 'spread'. Ini berarti bahwa angka marjin konwibusi yang tinggi sebuahbank pada umumnya menunjukkan keadaan yang menguntungkan.

SOAL LA TIHAN

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberikantanda silang (X) pada huruE A, B, atau C. .

1. Laporam keuangan perusahaan terdiri dari:

a. Jumal, buku besar dan neracab. Neraca lajur, buku besar dan buku harianc. Perhitungan rugi-Iaba, neraca, laporan peJ;Ubahanposisi ke~angan dan catatan atas

laporan keuangan d. Jawab a, b dan c semuanya salah.

2. Yang betul ialah:

a. bahwa neraca bank yang beroperasi, nilai aktiva totalnya pasti lebih besardibandingkan.dengan jumlah kewajiban totalnya.

b. pada azasnya neraca tidak memuat data transaksi.c. Jawab a dan b kedua-duanya betul.d. Jawab a dan b kedua-duanya salah.

3. Yang tidak dijumpai dalam neraca bag,ianpasiv~ ialah:

a. ..biaya bunga depositob. penerimaan pembayaran bunga atas kredit yang diberikan oleh bank,

70

Page 14: Bab 5 Laporan Keuangan Bank. - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar... · melalui neraca lajur diolah sedemikian rupa sehingga tersusun laporan-Iaporan

c. Jawab a dan b kedua-duanya salahd. Jawab a dan b kedua-duanya betul.

4. Yang tercatat dalam neraca ialah:

a. data stok mengenai nilai transaksi keuangan perusahaanb. data aliran nilai harta benda hutang dan modal sendiric. data stok harta benda milik perusahaan, hutang dan modal perusahaan.d. Jawab a, b, dan c tidak ada yang betul.

5. Isilahpadakolom 3dengansalahdi antarakata neracaatauRfL(untuklaporanrugi-Iaba)dan kolom 4 dengansalah satudiantarakata-kata aktiva,hutang, modal, penerimaan operasional atau biaya operasional yang menurut pendapat Anda paling tepat dihubungkandengan judul pos laporan keuangan pada kolom sebelumnya.

No. judul pos untuk diisi untuk diisi(I) . (2) (3) (4)

I Giro2 Giro pada Bank Indonesia.3 Deposito4 P sertaan pada bank lain5 Laba sebelum pajak6 Bunga deposito7 Jasa giro8 Laba ditahanl'retained earnings'9 Bunga atas kredit nasabah10 Bunga atas tabungan nasabah

/

o

71