Upload
jefri
View
12
Download
1
Embed Size (px)
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pada percobaan biobriket arang ampas tebu yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada bahan kulit kakao dengan proses pengarangan diperoleh bahwa semakin besar variabel tekanan kempa maka semakin besar kadar airnya. Sedangkan pada sampel kulit kakao tanpa pengarangan, diperoleh bahwa semakin besar variabel tekanan kempa maka semakin rendah kadar airnya.
2. Pada sampel kulit kakao dengan proses pengarangan menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin besar kadar airnya. Sedangkan pada sampel kulit kakao tanpa diarangkan, grafik menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin kecil kadar airnya.
3. Hubungan antara kadar abu (%) dengan variabel tekanan kempa (Kg/cm²) dengan kulit kakao diarangkan terlebih dahulu menyatakan bahwa semakin besar variabel kempa tekanan maka semakin besar nilai kadar abu. Sedangkan untuk kulit kakao tanpa pengarangan diperoleh bahwa semakin besar variabel kempa tekanan maka semakin kecil nilai kadar abu.
4. Hubungan antara kadar abu (%) dengan variabel ukuran pengayakan (mesh) pada sampel kulit kakao baik dengan proses pengarangan maupun tanpa pengarangan menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin besar kadar abunya.
5. Hubungan antara Heating Value dengan variabel tekanan pada sampel kulit kakao
baik dengan proses pengarangan maupun tanpa pengarangan menunjukkan bahwa
semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin kecil Heating Value. Biobriket
kulit kakao dengan proses pengarangan memiliki nilai Heating Value lebih tinggi
dari padadengan proses tanpa pengarangan.
6. Hubungan antara Heating Value dengan variabel ukuran mesh pada sampel kulit kakao baik dengan proses pengarangan maupun tanpa pengarangan menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin besar Heating Value. Biobriket kulit kakao dengan proses pengarangan memiliki nilai Heating Value lebih tinggi dari padadengan proses tanpa pengarangan.
7. Hubungan antara laju pengurangan massa dengan variabel ukuran mesh pada
sampel kulit kakao baik dengan proses pengarangan maupun tanpa pengarangan
menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin kecil lju
pengurangan massa.
V-1
Biobriket
LABORATORIUM TEKNOLOGI BIOFUEL, ATSIRI, NABATIPROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FTI - ITS
IV-2
8. Hubungan antara laju pengurangan massa dengan variabel ukuran mesh pada
sampel kulit kakao baik dengan proses pengarangan maupun tanpa pengarangan
menunjukkan bahwa semakin besar variabel ukuran mesh maka semakin kecil laju
pengurangan massa.
9. Pembuatan biobriket dari kulit kakao dengan proses pengarangan memiliki
kualitas briket yang lebih baik daripada biobriket dari kulit kakao tanpa proses
pengarangan.