17
PARTISIPASI MASYARAKAT Batasan (Mikkelsen, 2000): Kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. Menjadikan masyarakat lebih peka untuk meningkatkan kemauan menerima & kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan. Suatu proses yang aktif, orang/kelompok mengambil inisiatif & menggunakan kebebasannya. Pemantapan dialog antara masyarakat dengan pemerintah dalam melakukan persiapan, pelaksanaan & monitoring proyek. Keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalamperubahan yang ditentukannya sendiri. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungannya.

Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rra partisipasi

Citation preview

Page 1: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

PARTISIPASI MASYARAKAT

Batasan (Mikkelsen, 2000):Kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan.Menjadikan masyarakat lebih peka untuk meningkatkan kemauan menerima & kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan.Suatu proses yang aktif, orang/kelompok mengambil inisiatif & menggunakan kebebasannya.Pemantapan dialog antara masyarakat dengan pemerintah dalam melakukan persiapan, pelaksanaan & monitoring proyek.Keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalamperubahan yang ditentukannya sendiri.Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungannya.

Page 2: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

Partisipasi

Pemahaman yang beragam (dua kutub) tersebut dapat menjadi hambatan dalam penerapan

dalam pembangunan masyarakat.

18/04/23 Sumaryo Gs-Sosek FP Unila 2

Transformasional : sebagai tujuan: munculnya swadaya, berkelanjutan, terjadinya perubahan pola pikir masyarakat

Intrumental : Sebagai alat mengembangkan diri, pencapaian target / tujuanpembangunan (‘proyek”)

Page 3: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

Oleh karena itu, pemahaman partisipasi sebaiknya:

Partisipasi bukanlah mobilisasi rakyat dalam pembangunan

Harus diupayakan adanya perubahan persepsi pemerintah (pelaksana) dalam melaksanakan pembangunan masyarakat.

Pemerintah harus terbuka terhadap kritik, masukan, dan pemikiran alternatif.

Buttom-up planning, jangan top-down planning

Page 4: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

MEMAHAMI DESA SECARA CEPAT (RAPID RURAL APPRAISAL / RRA)

Tiga (3) hal pokok yang jadi asal-usulnya :

I. Ketidak puasan terhadap bias.- Bias keruangan - Bias proyek- Bias personal (gender)- Bias musim - Bias diplomatik

II. Kekecewaan terhadap proses survei konvensional melalui kuesioner & hasil-hasilnya.

III. Mencari metode pemahaman yang lebih efektif.

Page 5: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

KRITERIA RRA PRA

Kurun waktu perkembangan

Akhir 1970-an Akhir 1980-an

Pengembang Perguruan Tinggi Organisasi non-pemerintah

Pengguna utama Lembaga Donor, Perguruan Tinggi

Organisasi non-pemerintah, organisasi lapang pemerintah

Sumber informasi Pengetahuan masyarakat

Kemampuan masyarakat setempat

Titik berat pengembangan

Metodologi Perilaku

Titik berat pengguna Elicitif (memperoleh, mendapatkan), penggalian

Fasilitasi, partisipatif

Tujuan utama Belajar melalui orang luar

Pemberdayaan masyarakat setempat

Hasil jangka panjang Perencanaan, proyek, publikasi

Kelembagaan dan tindakan masyarakat yang berkelanjutan 5

Page 6: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

BEBERAPA NAMA LAIN PENDEKATAN PARTISIPATIF

1. PSMDP : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian

Pembangunan

Masyarakat Desa secara Partisipatif.

2. PRRA : (Participatory Rapid Rural Apprasial) Pemahaman Pedesaan secara cepat &

partisipatif.

3. PAD : (Participatory Assessment and Planning) Penjajagan dan Perencanaan (program)

secara partisipatif.

4. FPR : (Forming Participatory Research) Kajian secara partisipatif tentang pertanian.

5. PTD : (Participatory Technology Development ) Pembangunan Teknologi secara

Partisipatif.

Page 7: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

ISTILAH SEJENIS (DARI PENDEKATAN PEMBELAJARAN)

1. PALM : Participatory Learning Methods. Metode-metode belajar secara partisipatif

2. PLA : Participatiry Learning and Action. Belajar & bertindak secara partisipatif (IIED)

3. PD2DTP : Penelitian Data Dasar Desa Tertinggal Parah. Bappenas & Yayasan Agroekonomika

4. P3MD : Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa. Dirjen Bang Masy, Depdagri.

Page 8: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

PRA (Participatory Rulal Apprasial)

Penilaian/Pengertian/Penelitian (keadaan) Desa secara partisipatif.

Pendekatan & teknik : kelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan, pemantauan & evaluasi program pembangunan masyarakat (KPDTNT)

Sekumpulan pendekatan & metode yang mendorong masyarakat pedesaan untk turut serta meningkatkan & menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan (Robert Chambers).

Page 9: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

SUMBER-SUMBER P.R.A

1. Penelitian Partisipatif Radikal Tanzania (Activist Participatory Research)(Participatory Research (Penelitian Partisipatif ) Indepth StudyParticipatory Action Research (Penelitian Aksi Partisipatif)

Gagasan pokoknya :Kaum miskin itu kreatif, memiliki kemampuan, dapat dan harus banyak menganalisis dan merencanakan sendiri.Mereka yang terbuang memiliki peran sebagai anggota, katalis, fasilitator.Yang lemah harus di berdayakan.

Page 10: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

2. Analisis Agroekosistem: Chiang Mai (Thailand)

Sumbangannya :Transek (berjalan-jalan mengamati secara sistematis)Pemetaan infurmal (sketsa peta secara langsung)Pembuatan diagram (kalender musim, arus, venn)Penilaian inovasi (menilai & skala ukuran kegiatan/prioritas)

3. Antropologi terapan : Pemahaman lebih menonjol dari pada perhatian terhadap perubahan sosial.

Gagasannya : Belajar di lapangan lebih luwes, tidak kakuNilai dari hidup di desa secara menetap, pengamatan (percakapan) tidak tergesa-gesa.Kelebihan pengetahuan teknis asli setempat Emic vs ethicKerangka mental orang dalam vs orang luar.

Page 11: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

4. Penelitian Lapang tentang Sistem Usaha Tani ( Farming System Research = FSR)

Sumbangannya :

Pengetahuan, pegalaman, profesionalisme, & rasionalisme petani kecil & petani miskin

Pola pikir & perilaku eksperimental petani

Kemampuan petani melakukan analisis diri

Kompleksitas & keragaman, kerentaan terhadap resiko usaha tani.

Page 12: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

ENAM “PENEMUAN” PRA

1. Kecakapan dan pengetahuan warga desa Mereka memiliki kemapuan yang lebih besar:

membuat peta, model, kuantitas dan perkiraan, ranking, skor, dan diagram

2. Hubungan yang santai antara orang luar & warga desa harus dibentuk sejak awal. Merupakan kunci untuk memudahkan

partisipasi.

Page 13: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

3. Pembuatan diagram dan saling berbagi secara

visual merupakan unsur dalam PRA

Misal: dalam pemetaan dan pembuatan model secara partisipatif, setiap warga dapat memasukkan, mendiskusikan, menambahkan, dan menyempurnakan secara detail.

4. Rangakian atau Urutan rangkaian metode partisipatif

Rangkaian lebih utuh dan panjang dalam PRA

Rangkaian lebih sederhana dan lebih dalam gaya improvisasi yang sistematis

Page 14: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

5. Pelatihan dan Orientasi Ulang bagi Orang LuarBagi sementara orang luar, latihan (pembiasaan) awal orientasi ulang tidak membutuhkan waktu lama sebelum mereka dapat mempraktikkaannya.Pengalaman bertatap muka langsung di lapangan merupakan kunci.

6. Saling berbagi, menyebarkan pengalaman dan pengetahuan arti penting saling berbagi dalam kebudayaan dan penyebaran PRAPRA memiliki tiga landasan: metode, sikap dan tingkah laku, serta saling berbagi.

Page 15: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

PRINSIP – PRINSIP PRA

Kesinambungan RRA & PRA

Sifat Proses RRA PRA

Cara melakukan - Penggalian - Saling berbagi / pemberdayaan

Peran Orang Luar - Penyelidik - Fasilitaton

Informasi dimiliki - Orang luar - Masyarakat dianalisis & digunakan setempat

Metode yang digunakan - RRA - PRA

Page 16: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

Prinsip-prinsip yang dipakai® Suatu pembalikan pemahaman ® Belajar secara cepat & progesif® Menyeimbangkan bias ® Optimalisasi pertukaran® Membuat jaringan titik-titik pengukuran® Mencari keaneragaman

Prinsip tambahan :® Penyediaan fasilitas ® Kesadaran & tanggung jawab diri yang

kritis® Saling berbagi informasi & gagasan antar

Masy. Desa

Page 17: Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA

PRINSIP –PRINSIP PRA1. Mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)2. Pemberdayaan (penguatan) masyarakat.3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator 4. Saling belajar dan menghargai perbedaan 5. Santai dan informal6. Triangulasi (check and re-check)7. Mengoptimalkan hasil8. Orientasi praktis9. Keberlanjutan10. Belajar dari kesalahan

11. Terbuka