87
Sejarah Merangkai Bunga Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisance, seni merangkai bunga belum terlalu populer. Barulah pada abad 13 atau periode Gothic, rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun, dan buah digunakan sebagai penghias gereja katedral. Tidak hanya itu, malahan banyak lukisan, manuskrip, dan pita abad 14 dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang indah. Awal masa renaisance (1400-1600), barulah semua seni merangkai bunga berkembang pesat. Lantai dan tepi jendela dihiasi rangkaian bunga yang tinggi dalam sebuah vas besar, dan sejak itu pula rangkaian bunga yang longgar serta buket kecil yang diikat rapat mulai dikenal. Perancis Di Perancis, tatakan vas dan jambangan agak besar berisikan rangkaian bunga diletakkan di bagian tengah meja makan. Sedangkan rangkaian bunga diletakkan di semua ruangan. Inggris William Hogarth, seorang pelukis Inggris memperkenalkan rangkaian bentuk S yang nantinya disebut rangkaian bunga dengan desain kurva Hogarthian. Bunga dan daun mulai didesain simentris sesuai kurva huruf S. Disini meja buffet mulai yang dilengkapi karangan bunga, rangkaian bunga berbentuk lingkaran mulai diperkenalkan.

Bab 4 Rangkaian Bunga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 4 Rangkaian Bunga

Sejarah Merangkai Bunga

Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisance,

seni merangkai bunga belum terlalu populer. Barulah pada abad 13 atau periode Gothic,

rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun, dan buah digunakan sebagai penghias

gereja katedral. Tidak hanya itu, malahan banyak lukisan, manuskrip, dan pita abad 14

dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang indah.

Awal masa renaisance (1400-1600), barulah semua seni merangkai bunga

berkembang pesat. Lantai dan tepi jendela dihiasi rangkaian bunga yang tinggi dalam

sebuah vas besar, dan sejak itu pula rangkaian bunga yang longgar serta buket kecil

yang diikat rapat mulai dikenal.

Food Decoration-Flower Arrangement I 198

Perancis

Di Perancis, tatakan vas dan jambangan agak besar

berisikan rangkaian bunga diletakkan di bagian tengah meja

makan. Sedangkan rangkaian bunga diletakkan di semua

ruangan.

Inggris

William Hogarth, seorang pelukis Inggris

memperkenalkan rangkaian bentuk S yang nantinya disebut

rangkaian bunga dengan desain kurva Hogarthian. Bunga dan

daun mulai didesain simentris sesuai kurva huruf S.

Disini meja buffet mulai yang dilengkapi karangan

bunga, rangkaian bunga berbentuk lingkaran mulai

diperkenalkan. Lalu juga rangkaian bunga berbentuk piramida,

buah, dan gula-gula. Seluruh ruangan diberi penerangan lilin

dengan tempat lilin yang tinggi dan berornamen bunga. Para

wanita memakai hiasan bunga di rambut dan gaun beraksesoris

bunga.

Amerika.

Sebagai melting pot dimana budaya barat dan timur

berpadu erat, banyak terdapat buket berupa vas tinggi, dan

bunga yang lebih tinggi daripada vas. Seni Oriental pun

Page 2: Bab 4 Rangkaian Bunga

Prinsip Dasar Merangkai Bunga

1. Komposisi (composition)

Arti komposisi dalam merangkai bunga adalah perpaduan dari semua elemen-

elemen berdasarkan prinsip dasar desain, untuk mencapai suatu hasil akhir dari

rancangan (design), yang diinginkan.Hasil akhir dari suatu desain rangkaian bunga yang

baik adalah memiliki komposisi yang mengandung semua prinsip desain dan unsur

desain.

Tips untuk mendapatkan komposisi yang baik :

Lihat lokasi penempatan rangkaian

Buatlah sketsa

Pilihlah bunga yang segar dan aksesori yang cocok

Masukkan semua prinsip dasar desain dan unsur dasar desain ke dalam rangkaian

2. Kesatuan (unity)

Maksudnya adalah kesatuan dalam rangkaian bunga adalah penyatuan dari

seluruh unsur dan elemen materi pada rangkaian sehingga menjadi satu kesatuan yang

harmonis. Kesatuan tersebut dapat diperoleh dari komposisi warna. Ada kesatuan antara

bunga dengan wadah yang dipakai, misalnya warna wadah senada dengan warna

bunga. misalnya dalam suatu rangkaian, bagian atas menggunakan bunga warna merah,

di bagian lain dapat dipakai bunga yang berbeda jenisnya tapi warnanya sama (merah).

3. Proporsi (proportion)

Proporsi dalam rangkaian bunga mengandung arti keserasian perbandingan

ukuran panjang, dan besar bahan rangkaian kita. Keserasian ukuran panjang-pendeknya

dan besar-kecilnya bahan sangat menentukan keindahan rangkaian bunga yang dibuat.

Dalam merangkai bunga, dianjurkan memakai bunga yang kuncup atau bunga

yang kecil di bagian atas dalam rangkaian.Makin ke bawah makin besar bunganya.

Food Decoration-Flower Arrangement I 199

Tips untuk mendapatkan proporsi yang baik :

Perhatikan besar-kecilnya rangkaian dengan besar-kecilnya wadah.

Perhatikan juga besar-kecilnya bahan dengan besar-kecilnya wadah. Bahan bunga atau

ranting yang dipakai juga harus sesuai dengan wadahnya, misalnya kuntum bunga yang

besar ukurannya tentu tidak sesuai dengan wadah yang kecil mungil.

Ukuran rangkaian bunga yang standar adalah 1 ½ -2 kali tinggi wadah atau lebar

wadah.

Perbandingan pemakaian bahan yang dianjurkan : 65 % bunga dengan warna sedang,

25% bunga kecil-kecil (ringan) dengan warna muda, 10 % bunga besar, berat, dan

berwarna gelap.

Page 3: Bab 4 Rangkaian Bunga

Bunga yang terbesar warna. Warna yang muda sebaiknya diletakkan di bagian atas,

dan yang tua di tengah atau bagian bawah, untuk memberi kesan alami.Untuk

menentukan proporsi rangkaian bunga, pengetahuan tentang skala memegang peranan

penting. Skala adalah perbandingan antara tinggi dan besar rangkaian bunga dengan

keadaan sekelilingnya di mana rangkaian itu akan ditempatkan. Besar-kecilnya

rangkaian sangat ditentukan oleh besar ruangan.

1. Dominan dan aksen (dominant and accent)

Dalam suatu rangkaian terdapat elemen-elemen yang bersifat dominan atau

utama dan ada pula elemen yang memberi suatu “penekanan” yang disebut aksen.

Yang dimaksud dominan adalah unsur yang paling banyak ditampilkan dalam

rangkaian.

a. Dominan

Elemen-elemen yang bisa menjadi bagian yang dominan adalah :

Garis (linear dominance)

Artinya dalam rangkaian itu desainnya memakai materi garis yang dominan

(berpengaruh kuat). Material garis yang memegang peranan penting dalam rangkaian

bisa dilihat dari pemakaian jumlah garis, kualitas garis, atau ukuran garis yang sangat

menonjol dalam rangkaian tersebut.

Warna (colour dominance)

Pemakaian warna yang kuat (high croma) bisa menjadi elemen yang dominan dalam

rangkaian.

Bentuk (form dominance)

Bentuk rangkaian sangat jelas terlihat menjadi dominan.

Tekstur (textural dominance)

Dominan pada tekstur berarti penekanan pada pemakaian satu macam tekstur yang

lebih banyak dari tekstur-tekstur yang lain.

Ruang (space dominance)

Dominan ruang pada rangkaian terletak pada ruang atau jarak antar materi yang jelas

terlihat. Bisa padat, bisa renggang.

b. Aksen

Adanya aksen bisa memberi total efek pada desain. Aksen dapat diperoleh dari kontras

dalam bentuk atau warna, bisa juga dengan memakai aksesori. Aksen/pusat perhatian

yang terletak di tengah disebut pusat aksen (focal accent).

2. Keseimbangan (balance)

Food Decoration-Flower Arrangement I 200

Page 4: Bab 4 Rangkaian Bunga

Dalam rangkaian sangat diperlukan karena sangat besar pengaruhnyaterhadap

hasil estetika hasil akhir dari desain. Desain yang balance akan lebih enak dilihat,

bahkan untuk rangkaian yang bersifat asimetris. Keseimbangan ini dapat langsung

terlihat dari setiap sudut pandang rangkaian, artinya bukan hanya tampak dari depan

saja.

Keseimbangan pada rangkaian terbagi dalam :

a. Keseimbangan secara fisik, yaitu keseimbangan yang nyata terlihat dalam bentuk

rangkaian. Keseimbangan ini sifatnya nyata dan stabil, apabila rangkaian diangkat atau

dipindahkan tidak roboh.

b. Keseimbangan secara visual, yaitu keseimbangan yang meskipun secara fisik tidak

sama namun rangkaian tetap terlihat stabil.

Misalnya jumlah bunga di sebelah kanan dan kiri tidak sama banyak tetepi rangkaian

tetap terlihat stabil. Bunga yang berwarna gelap secara visual akan kelihatan lebih berat

dari pada bunga yang berwarna muda.

Dari sudut pandang tampilan rangkaian, ada 2 jenis keseimbangan :

Keseimbangan simetris adalah bilamana secara fisik bunga di bagian kiri dan kanan

rangkaian sama “beratnya” atau jumlah bunga serta warnanya hampir sama banyaknya.

Keseimbangan asimetris terjadi bilamana secara fisik bagian kiri dan kanan

rangkaian tidak sama materinya/bunganya tetapi secara visual tetap kelihatan stabil.

3. Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan pemakaian elemen desain. Dengan adanya irama,

maka rangkaian bunga yang bersifat 3 dimensi akan menjadi lebih hidup.

Irama bisa diperoleh dengan cara :

Pengulangan (repetition), penempatan daun dan bunga yang sejenis di beberapa

tempat.

Kedalaman (depth), jarak bahan dari yang tinggi ke yang rendah, atau yang ada di

belakang dengan yang di depan.

Transisi (transition), bisa didapat dari bentuk bunga. Dari yang besar sampai yang

sedang, diantaranya ada bunga-bunga kecil. Transisi juga didapat dari warna, misalnya

dari penggunaan bunga berwarna terang ke bunga yang berwarna gelap atau sebaliknya.

Pergerakan irama terbagi dalam irama yang monoton, statis, dan dinamis.Irama yang

baik adalah irama yang dinamis, dan ini bisa didapat dari pengulangan bentuk, garis,

dan jarak (kedalaman), warna, tekstur. Irama akan menjadi monoton bila memakai

bunga dalam bentuk dan warna sama tanpa ada bunga transisi atau warna transisi.

Food Decoration-Flower Arrangement I 201

Page 5: Bab 4 Rangkaian Bunga

Begitu juga dengan teksur, rangkaian akan menjadi lebih menarik jika memakai

beberapa jenis bunga dengan tekstur yang berbeda.

4. Harmoni (harmony)

Harmoni dalam rangkaian bunga merupakan hasil perpaduan unsur-unsur desain

dan memakai semua desain secara tepat. Harmoni bisa didapat bila perangkai bunga

selalu mencari keserasian, perhatikan rasa, dan estetika.

Harmoni dalam suatu rangkaian bisa diperoleh dari:

Perpaduan dari keseluruhan rangkaian termasuk wadah.

Kombinasi dari bentuk dan tekstur semua elemen dalam rangakaian.

Pengaturan ruang atau jarak antara materi dalam rangkaian.

Harmoni bersifat subyektif; untuk dapat membuat suatu rangkaian yang baik dan

harmonis, selain memasukkan semua unsur desain dan menerapkan prinsip desain, tentu

diperlukan juga ketrampilan yang diperoleh dari banyak latihan serta pengalaman.

Unsur Dasar Merangkai Bunga

Unsur-unsur tertentu diperlukan dalam mengatur materi/bunga serta

penunjangnya agar mendapatka suatu bentuk dan dapat tercipta suatu kreasi yang dapat

disebur rangkaian bunga. Unsur-unsur dasar dapat dilihat secara nyata karena

berhubungan langsung dengan materi, seperti unsur garis, unsur bentuk, unsur tekstur,

unsur ruang/jarak antar materi dan unsur warna.

1. Garis (line)

Garis dalam rangkaian adalah elemen yang sangat penting dan dapat langsung

terlihat.Pengertian garis adalah berbagai siluet lurus atau melengkung yang bisa segera

terlihat dalam rangkaian.

Karakter rangkaian bisa diciptakan dari elemen garis ini, karena dalam

rangkaian garis mempunyai sifat :

Statis berupa garis lurus dan tegak.

Dinamis yaitu garis yang mempunyai lengkungan atau garis yang meliuk-liuk.

Garis statis memberi kesan tegas, kaku dan stabil, sedangkan garis dinamis

memberi kesan luwes.Dalam merangkai bisa dipakai garis statis atau garis dinamis atau

memakai keduanya sekaligus.

Kategori rangkaian terbagi :

Food Decoration-Flower Arrangement I 202

Page 6: Bab 4 Rangkaian Bunga

1. Rangkaian garis (line arrangement)

2. Rangkaian massa (mass arrangement)

2. Bentuk (form)

Yang dimaksud dengan bentuk suatu rangkaian adalah wujud khusus yang

berhubungan dengan komposisi desain secara keseluruhan.Bentuk wujud rangkaian ini

bersifat geometris dan mempunyai 3 dimensi. Pada rangkaian dasar gaya Eropa bentuk

geometris yang kita kenal adalah bentuk bulat, segitiga simetris, segitiga asimetris,

horizontal, vertical, bentuk kipas, crecent, hingga hongarth.

Bentuk geometris ini bisa juga dirangkai tidak hanya dalam bentuk klasik bisa juga

gaya rangkaian yang lebih modern (kontemporer).

Dalam rangkaian bunga bentuk terbagi dalam :

Bentuk tertutup (close form), yaitu rangkaian yang memakai banyak materi/bunga

yang dirangkai padat/agak padat.Bisa juga disebut rangkaian masa (mass arrangement),

misalnya rangkaian bentuk bulat.

Bentuk terbuka (open form), yaitu bilamana materi/bunga dalam rangkaian

disusun/ditancap berjauhan satu dengan yang lain, misalnya rangkaian bentuk paralel

atau rangkaian ikebana.

3. Ruang (space)

Ruang atau space dalam merangkai bunga berarti jarak antar bunga dalam suatu

rangkaian yang bersifat 3 dimensi.

Ruang (space) terbagi dalam 2 kategori :

a. Ruang positif

Adalah ruang terisi yang telah direncanakan sesuai desain berupa area yang terdiri atas

wadah serta materinya berupa bunga, daun, ranting, serta penunjang lainnya.Rangkaian

bunga bentuk tertutup mempunyai ruang positif yang besar.

b. Ruang terbuka

Adalah ruang kosong dalam rangkaian bunga, yaitu area dalam rangkaian yang tidak

terisi materi (jarak kosong antara bahan yang satu dengan bahan lainnya) yang sangat

diperlukan dan sangat penting untuk dapat membuat suatu rangkaian terlihat lebih

hidup.Rangkaian bunga bentuk terbuka memiliki ruang negatif yang besar.

C. Void

Food Decoration-Flower Arrangement I 203

Page 7: Bab 4 Rangkaian Bunga

Adalah ruang kosong negatif yang cukup besar dalam suatu komposisi

rangkaian yang memisahkan ruang positif yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain

void adalah suatu ruang kosong yang menghubungkan materi yang satu dengan yang

lain. Ruang kosong ini bisa tercipta di antara bunga dengan bunga lain, atau antar bunga

dan daun atau penunjang lainnya, bisa juga antara materi dan wadah. Misalnya bunga

anthurium yang mempunyai tangkai yang panjang dan bersih ini mempunyai jarak void

secara natural. Bunga yang tangkainya mempunyai banyak daun, bisa dibuang daun-

daunnya sebagian ataupun seluruhnya hingga tercipta suatu kekosongan atau void.

Rangkaian yang banyak memakai void adalah rangkaian kontemporer, penerapannya

dalam rangkaian akan membuat suatu desain terkesan dramatis.

4. Tekstur

Dalam merangkai bunga, tekstur berarti sifat permukaan materi, bisa berupa bunga,

daun, materi penunjang seperti kayu.Tekstur bisa bersifat kasar, halus, berkilau, atau

buram. Dalam suatu rangkaian dapat dipakai beberapa macam tekstur yang serasi

sehingga pada hasil akhirnya rangkaian akan terlihat hidup.

5. Warna

Dalam menuangkan imajinasinya, para perangkai bunga yang memakai bunga yang

warnanya sudah terbentuk secara alami, bahkan kadang-kadang ada kuntum bunga yang

mempunyai 2 warna.Oleh karena itu, dalam memadukan warna dalam suatu rangkaian,

walaupun harus mengikuti teori warna, para perangkai tidak mungkin bisa memakai

pedoman warna sesuai dengan teori warna secara sempurna.Menurut teori, dalam

mengkombinasikan warna bunga dapat dikelompokkan ke dalam :

a. Warna-warna yang Analog

Yaitu, warna yang bergradasi 1-3 bagian warna dalam lingkaran warna.Misalnya :

warna hijau - kuning - orange (Orange merupakan warna yang dominan/menonjol).

b. Warna-warna yang Kontras

Yaitu,warna yang berlawanan dalam lingkaran warna. Misalnya : merah - hijau ;

kuning - ungu. Biasanya warna kontras digunakan untuk rangkaian bunga bergaya

modern.

c. Warna-warna yang Monokromatik

Yaitu, warna yang senada dalam suatu lingkaran warna (dari warna yang tua -

muda).Misalnya : merah maron/tua - merah - merah muda. Biasanya warna

Food Decoration-Flower Arrangement I 204

Page 8: Bab 4 Rangkaian Bunga

monokromatik digunakan untuk rangkain bunga yang klasik atau anggun, misalnya

untuk acara pernikahan atau rangkaian bunga di gereja.

d. Warna-warna yang Polykromatik

Yaitu, campuran warna-warna.Misalnya : merah maron + kuning + orange + ungu

+ biru + putih. Biasanya warna polykromatik digunakan untuk rangkaian bunga

bergaya klasik Eropa.

Perlengkapan Untuk Merangkai Bunga

Untuk dapat menghasilkan rangakain bunga yang prima, mulailah

mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Antara lain :

1. Gunting

Gunting bunga

Gunting daun

Gunting tangkai

Gunting kawat

Gunting kertas

2. Pisau

3. Pembersih duri mawar

4. Bantalan bunga atau disebut foam (busa)

Foam basah

Foam kering

5. Kawat

Kawat bunga ada bermacam-macam menurut nomornya. Kawat nomor 30 adalah jenis

kawat yang halus. Semakin kecil nomornya, semakin tebal kawatnya.

Food Decoration-Flower Arrangement I 205

Page 9: Bab 4 Rangkaian Bunga

Kawat nomor 30

Kawat nomor 28

Kawat nomor 26

Kawat nomor 24

Kawat nomor 22

Kawat nomor 20

Kawat nomor 18

Kawat nomor 16

6. Floral tape, tube, tusuk sate

7. Macam-macam aksesori

8. Alat penyemprot bunga

9. Wadah bunga (vas bunga)

Bantalan Untuk Merangkai Bunga

Bantalan untuk merangkai bunga disebut juga floral foam (busa). Floral foam

ada 2 jenis yaitu floral foam basah dan floral foam kering.

a. Floral foam basah

Digunakan untuk bunga basah atau bunga hidup. Foam basah ini dapat menyerap air

sehingga bunga yang ditancapkan di foam ini dapat bertahan dalam keadaan segar

selama beberapa hari. Biasanya floral foam jenis ini berwarna hijau tua. Foam yang

sudah dipakai sebaiknya tidak dipakai lagi karena daya serap airnya sudah berkurang

dan bisa juga mengandung bakteri sehingga bunga tidak bisa bertahan lama.

Foam yang dimasukkan ke dalam wadah yang ada airnya, maka perlahan-lahan turun

(tenggelam) di dasar wadah. Jika foam sudah turun sampai ke dasar wadah dan seluruh

foam terendam air, berarti foam sudah menyerap air dan siap untuk dipakai. Foam tidak

boleh ditekan (ditenggelamkan) dengan tangan dan tidak boleh direndam terlalu lama di

dalam air. Karena akan menjadi rapuh dan menyulitkan ketika digunakan untuk

merangkai bunga.

b. Floral foam kering

Jenis foam ini hanya dipakai untuk bunga yang kering atau bunga artifisial karena tidak

bisa menyerap air. Warnanya hijau muda agak berkilau. Merk dagang yang terkenal

floral foam yang terkenal yaitu “oasis” atau “aspac”.

Cara mengisi floral foam ke dalam wadah

Food Decoration-Flower Arrangement I 206

Page 10: Bab 4 Rangkaian Bunga

Foam yang diletakkan dalam wadah harus disesuaikan dengan desain rangkaian kita,

sehingga bisa rata dengan permukaan wadah, lebih tinggi dari permukaan wadah 2-5

cm, lebih dalam dari permukaan wadah, atau sesuai kebutuhan.Potong bagian sudut

foam secara serong supaya kita bisa menancapkan bunga di bagian tersebut.

Bentuk Bunga Menurut Unsur Desain

Dalam merangkai bunga, kita perlu mengetahui jenis bunga menurut bentuknya.

Adapun bentuk bunga terbagi dalam 4 bentuk yaitu :

1. Bunga berbentuk garis (line flower)

Line flower atau bunga berbentuk garis, yaitu bunga dengan tangkai lurus. Line flower

mempunyai 2 karakter :

a. Bunga garis lurus yang bersifat statis, yang memberi kesan tegas dan stabil, dapat

dipakai dalam rangkaian sebagai tangkai utama.

Contoh bunga garis lurus adalah snapdragon (anthurium majus), gladiol (gladiolus),

liatris (liatris spicata), delphinium, sedap malam (polianthes tuberrosa), atau sorghum

(sorghum halepanse).

b. Bunga garis lengkung memberi kesan dinamis pada rangkaian karena lentur dan

luwes. Contoh bunga garis lengkung adalah calla lily (zantedeschia), tulip (tulipa).

2. Bunga berbentuk bulat (focal flower)

Focal flower biasanya bertangkai tunggal yang mempunyai sekuntum bunga yang

berbentuk bundar. Focal flower bisa dipakai untuk memberi kesan penuh pada

rangkaian. Contoh focal flower adalah mawar (rosa), anyelir/carnation (dianthus

caryophillus), hydrangea (hydrangea marcrophylla), gerbera (gerbera jamesonii),

bunga matahari (helianthus annuus).

3. Bunga pengisi (filler flower)

Umumnya filler flower mempunyai bentuk bunga kecil-kecil, berkelompok, dan

bercabang. Dalam satu tangkai biasanya terdiri atas bunga-bunga yang masih kuncup

dan yang sudah mekar. Filler flower disebut juga bunga transisi, dapat dipakai sebagai

pengisi di antara bunga garis dan bunga bundar. Filler flower ini dipakai juga sebagai

pelembut atau penyatu rangkaian, dalam hal ini disebut penyunting.

Food Decoration-Flower Arrangement I 207

Page 11: Bab 4 Rangkaian Bunga

Contoh filler flower adalah aster (aster ericoides), carnation spray (dianthus),

crysanthemum spray, statice (limonium siniatum), caspea (limonium latifolium), babyis

breath (gypsophila), bunga kancing (gomphrena globosa), solidago.

4. Bunga yang mempunyai bentuk khusus (form flower)

Form flower adalah bunga yang dipakai dalam rangkaian karena bentuknya unik dan

khusus. Rangkaian yang memakai form flower ini bisa menghasilkan bentuk rangkaian

yang lebih modern, karena itu form flower tidak sesuai untuk rangkaian klasik. Contoh

form flower adalah iris, anthurium, bird of paradise (strelitzia regina).

Tips memilih dan merawat bunga

Pilihlah bunga yang masih segar dengan tingkat kemekaran yang disesuaikan dengan

kebutuhan rangkaian.

Bila rangkaiannya tidak segera dipakai, maka belilah bunga yang belum benar-benar

mekar.

Bila akan segera dipakai, pilihlah bunga yang sudah mulai mekar. Jangan

menggunakan bunga yang terlalu mekar karena tidak akan tahan lama.

Beri air pada bunga selama dalam perjalanan.

Segera potong serong tangkai bunga dan masukkan ke dalam air. Akan lebih baik

bila memotong tangkai bunga di dalam air, karena bisa mencegah udara masuk ke

dalam tangkai bunga yang bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan air ke atas di

dalam tangkai.

Jika ingin menggunakan bunga dari kebun sendiri, petiklah bunga di sore atau pagi

hari.

Bunga yang baru dipetik sebaiknya tidak langsung dirangkai sebaiknya didiamkan

dalam air selama beberapa jam. Apabila langsung dipakai, bunga kadang-kadang cepat

layu. Setelah dipetik, segera rendam tangkainya dalam air. Paling ideal tangkai bunga

direndam semalaman agar bunga dapat menyimpan air yang cukup sehingga bunga bisa

bertahan lebih lama dalam keadaan tetap segar.

Saat merendam tangkai bunga dalam air, usahakan untuk menghindari daun-daun

terendam dalam air karena bisa cepat busuk dan bunga tidak tahan lama.

Agar bunga lebih tahan lama, boleh memakai bahan pengawet misalnya aquaplus

powder.

Food Decoration-Flower Arrangement I 208

Page 12: Bab 4 Rangkaian Bunga

Bila bunga disimpan dalam wadah selama beberapa hari, maka setiap hari air harus

diganti dan tangakainya dipotong serong kembali.

Menyimpan bunga sebaiknya tidak di tempat yang panas atau terkena sinar matahari

langsung. Sebaiknya bunga disimpan di tempat yang teduh.

Saat merangkai, biasakan memotong serong ulang setiap tangkai yang akan

ditancapkan pada foam. Gunakan gunting atau pisau yang bersih dan tajam.

Food Decoration-Flower Arrangement I 209

Page 13: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 210

Page 14: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 211

Page 15: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 212

Page 16: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 213

Page 17: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 214

Page 18: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 215

Page 19: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 216

Page 20: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 217

Page 21: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 218

Page 22: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 219

Page 23: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 220

Page 24: Bab 4 Rangkaian Bunga

P

Food Decoration-Flower Arrangement I 221

Page 25: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 222

Page 26: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 223

Page 27: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 224

Page 28: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 225

Page 29: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 226

Page 30: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 227

Page 31: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 228

Page 32: Bab 4 Rangkaian Bunga

Rangkaian Bunga Eropa Klasik

Ciri-ciri rangkaian Bunga Eropa Klasik

1. Bisa dilihat dari segala arah.

2. Hanya menggunakan satu warna bunga, jika menggunakan warna bunga yang

lain biasanya hanya sebagai pelengkap saja dan hanya 10% dari total bunga.

3. Jenis bunga dan daun yang dipakai hanya tertentu.

4. Rangkaian ini terlihat anggun dan berwibawa.

5. Bunga yang digunakan mayoritas adalah bunga mawar. Sekarang bisa juga

anyelir, crisan, lili sebagai tambahan bunga camelia.

6. Wajib menggunakan daun cemara (cemara emas, kipas, gimbal) atau daun

asparagus,dan daun hanjuang.

7. Senseivera (lidah mertua) atau pedang-pedangan (jangan yang bulat) juga bisa

digunakan

8. Bentuknya, oval, setengah lingkaran, segitiga siku-siku, sama kaki, bulat sabit.

Food Decoration-Flower Arrangement I 229

Page 33: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 230

Page 34: Bab 4 Rangkaian Bunga

Gaya Desain Rangkaian Bunga

1. BOTANICAL

Suatu desain gaya botanical mewakili suatu study dalam struktur, property dan

proses kehidupan tanaman. Desain itu menangkap interaksi tanaman dengan lingkungan

fisiknya.Setiap bagian dari putaran atau daur kehidupannya digambarkan dari akar

sampai daun, kuncup, bunga-bunga dan akhir hidupnya.

Desain gaya botanical ini memotret intisari kehidupan tanaman bunga tulip. Akar &

balon- balon bunga telah dipaparkan untuk menceritakan awal ceritanya.Sebuah bunga

tulip tampak dihancurkan oleh angin sepoi-sepoi & daun bunganya melayang dengan

lemah gemulai ke tanah.Dasar desain ini diliputi oleh tanaman alami yang

menggambarkan lingkungan asli tempat tulip tumbuh subur.

2. RADIAL VEGETATIVE

Ada dua tipe desain gaya vegetative. Satu, adalah radial (jari-jari roda) yang lain

adalah paralel (sejajar). Gaya vegetative berarti menyajikan bahan-bahan seperti bahan-

bahan itu tumbuh di alam. Desain begetative itu popular karena merupakan bidang

alami dan menimbulkan perasaan tenang & kehidupan yang sederhana. Dalam bentuk

aslinya, desain vegetatif mengikuti suatu musim tertentu : semi, panas, dingin atau

musim gugur. Musim-musim tak dicampur. Garis bumi atau tanah juga digambarkan

dengan lumut, batu atau tanaman rendah. Biasanya focal areanya lebih dari satu. Dan

mata diberi keberanian untuk menemukan setiap permukaan/segi dari desain itu.

Desain radial vegetative muncul dari suatu titik tertentu.Ranunculus putih didesain

untuk tampak seolah-olah tanaman itu tumbuh.Semua bahan-bahan menyebar dari titik

bayangan tertentu di dalam wadah.

Food Decoration-Flower Arrangement I 231

Page 35: Bab 4 Rangkaian Bunga

3. PARAREL VEGETATIVE

Desain pararel vegetatif ini menafsirkan alam di musim semi. Bahan-bahannya

ditempatkan pada pengelompokan-pengelompokan tegak/vertikal yang sama jaraknya

pada semua titik. Bahan- bahannya muncul dari lebih dari satu titik di dalam wadah dan

ditempatkan pada ketinggian yang berbeda-beda.Lumut dan buah polong

menggambarkan bumi & garis tanah dan pantai pohon- pohonan yang menjalar (ivy)

yang memperlembut batas wadah keranjang.

Food Decoration-Flower Arrangement I 232

Page 36: Bab 4 Rangkaian Bunga

5. LANDSCAPE / PEMANDANGAN

Desain gaya landscape menggambarkan panorama pemandangan area kebun. Desain ini

punya dimensi yang lebih luas daripada desain vegetative, dan meliputi pohon-pohon,

semak belukar, bunga-bunga & dataran tanah. Area-area dalam desain ini adalah

formal, direorganisir dan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur

Food Decoration-Flower Arrangement I 233

Page 37: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 234

Page 38: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 235

Page 39: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 236

Page 40: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 237

Page 41: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 238

Page 42: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 239

Page 43: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 240

Page 44: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 241

Page 45: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 242

Page 46: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 243

Page 47: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 244

Page 48: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 245

Page 49: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 246

Page 50: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 247

Page 51: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 248

Page 52: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 249

Page 53: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 250

Page 54: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 251

Page 55: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 252

Page 56: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 253

Page 57: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 254

Page 58: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 255

Page 59: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 256

Page 60: Bab 4 Rangkaian Bunga

Rangkain Bunga Eropa Modern

Ciri-ciri Rangkaian Bunga Eropa Modern

1. Warna boleh beraneka ragam

2. Jenis bunga dan daunnya mayoritas bersifat kokoh

3. Hanya bisa dilihat dari satu arah atau dari depan saja.

4. Center piece (ukuran, warna, bentuknya berbeda)

5. Dari semua bagian bunga tidak boleh sampai menyentuh meja

6. Tinggi rangkaian bunga di meja tidak boleh menutupi pandangan (maksimal se dagu)

7. Bau atau aroma bunga tidak boleh menyengat

Food Decoration-Flower Arrangement I 257

Page 61: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 258

Page 62: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 259

Page 63: Bab 4 Rangkaian Bunga

Contoh rangkaian EROPA MODERN

Food Decoration-Flower Arrangement I 260

Page 64: Bab 4 Rangkaian Bunga

Grouping (pengelompokan)

Pengelompokan digunakan untuk menciptakan suatu perasaan yang terencana &

teroganisir.Bahan-bahan yang ditempatkan dalam kelompok-kelompok punya pengaruh

lebih besar daripadabahan-bahan “polka dotted” (terbintik-bintik) di segenap desain.

Pengelompokan bahan-bahanmemungkinkan orang yang melihat menghargai

keanekaragaman, warna, bentuk, tekstur masing-masing dari bahan itu dan

membedakannya dengan yang lain secara layak.

Bahan-bahan dalam komposisi ini diorganisir dengan keanekaragaman &

diperagakan dalampengelompokan-pengelompokan. Tiap area yang ditetapkan punya

ruang/jarak yang luas antarbagian masing-masing dari kelompok itu, memungkinkan

mata melihat jumlah, jenis & warnabunga-bunga secara pasti. Bahkan, dedaunan yang

dikelompokkan dalam area yang dibatasimenambah rasa keteraturan ini.

Dalam desain bunga,clust ering/pengelompokan adalah suatu teknik penempatan

bahan. Bahan-bahan yang terlalu kecil untuk dikenali/dilihat sebagai komponen yang

berdiri sendiri-sendiridikelompokkan untuk pengenalan sebagai satu unit warna atau

tekstur tersendiri. Teknikclusteringini bisa dipakai pada badan suatu desain untuk

menyembunyikan bagian daribase/dasar.

Bunga yang biasanya digunakan sebagai rangkain bunga Indonesia Jawa antara lain

melati, mawar, dan daun pandan wangi.

a. Melati

Food Decoration-Flower Arrangement I 261

Page 65: Bab 4 Rangkaian Bunga

Tanaman melati merupakan salah satu tanaman hias yang sudah banyak dikenal

dan banyak manfaatnya.Di samping sebagai tanaman hias, melati dapat digunakan

sebagai pengharum, bunga rangkai, bunga tabur, parfum, pewangi teh dan obat

tradisional (Suhendar 1990 dan Herlina, 1991).

Sebagai bunga rangkai maka bunga melati mempunyai kelebihan dibandingkan

bunga-bunga lainnya yaitu dari bunga melati dapat dibuat rangkaian bunga yang

bentuknya dapat disesuaikan dengan keinginan dan situasi dari rangkaian bunga

tersebut akan digunakan. Dengan keahlian dan kreativitas para perangkai maka roncean

bunga melati dapat dibuat bentuk rangkaian bunga yang mempesona dalam sejuta gaya

(Setijati dan Rivai, 1991).

Nilai ekonomi melati bukan hanya terbatas untuk memenuhi permintaan konsumen di

dalam negeri sebagai bunga rangkai dan roncean, namun dapat dijadikan bahan dasar

industri minyak wangi dan kosmetika, bahan baku pengharum dan penyedap minuman

teh. Salah satu altematif pendayagunaan bunga melati lain yang berprospek cerah

adalah ekstraksi menjadi minyak. Minyak melati yang dikenal dengan sebutan Jasmine

absolut sangat dibutuhkan untuk bahan baku industri minyak wangi jasmine, pewangi

teh, bahan pewangi sabun, cat, tinta, karbol, semir sepatu, pestisida maupun kain

(Marcell, 1992).

Tanaman melati diklasifikasikan dalam suku Oleaceae marga Jasminum.

Terdapat sekitar 200 jenis melati yang telah diketahui namanya di seluruh dunia, baik

yang tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis (Pizzetti and Cocker, 1968). Masing-

masing jenis melati dibedakan berdasarkan perbedaan bentuk tanaman dan warna

bunganya.

Inventarisasi jenis-jenis melati merupakan upaya untuk memperoleh suatu

kumpulan informasi mengenai jenis-jenis melati sebagai bahan untuk penelitian dan

pengembangannya.

Melati tergolong tanaman perdu berkayu sehingga perbanyakannya dengan cara

vegetatif seperti rundukan, cangkok dan penyetekan bisa dilakukan (Sunarjono, 1984;

Hartmann dan Kester, 1990). Pencangkokan dan rundukan menjamin keberhasilan

perbanyakan, namun jumlah bibit yang didapat terbatas, sehingga perbanyakan secara

setek merupakan pilihan paling sesuai untuk menghasilkan bibit dalam jumlah besar,

cepat dan mudah karena tidak memerlukan keahlian khusus dalam

penanganannya.Namun masalah utama dalam penyetekan melati adalah persentase

setek yang tumbuh tidak terlalu tinggi (Palupi, 1981).

Food Decoration-Flower Arrangement I 262

Page 66: Bab 4 Rangkaian Bunga

Produksi bunga melati yang telah dicapai petani di Indonesia rata-rata sekitar 4-

5 kg/ha/hari pada musim penghujan dan mencapai 2-3 kg/ha/hari pada musim kemarau

(Santosa, 1991).Di negara maju seperti Perancis, produksi bunga melati mencapai

3000-4000 kg/ha/tahun dan Italia produksi melati mencapai 4500-5500 kg/ha/tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa produksi bunga melati di Indonesia masih jauh lebih

rendah, sedangkan peluang ekspor bunga melati ke pasaran intemasional masih terbuka

luas, mengingat Indonesia saat ini baru mampu memenuhi sekitar 20 % dari kebutuhan

bunga melati di pasaran dunia (Hikman, 1991). Oleh karena itu perlu upaya

memperbaiki teknik budidayanya agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Areal pertanaman melati di P. Jawa cukup luas dan mampu menjadi sumber

penghasilan bagi penanamnya. Namun pengendalian hama dan penyakitnya pada

umumnya masih menggunakan pestisida pada hal hasilnya terutama untuk bahan baku

pewangi teh. Cara pengendalian tersebut selain mahal, residunya dapat menimbulkan

dampak negatif bagi pengguna maupun lingkungannya. Informasi tentang jenis-jenis

hama penyakit dan beberapa aspek bioekologinya merupakan langkah awal untuk

melakukan penelitian tentang altematif cara pengendalian yang lebih aman tetapi tetap

efektif sesuai dengan konsep pengendalian hama secara terpadu yang lebih

menggunakan pendekatan ekologi (Maryam dkk, 1994).

Jenis-jenis Melati

Sampai saat ini jenis-jenis melati hasil inventarisasi Sub Balai Penelitian Hortikultura

Cipanas adalah sebagai berikut:

1. Jasminum sambac

Tanaman yang berbentuk perdu merambat setinggi 0,3 sampai 3 meter ini lebih

dikenal sebagai melati Arab, meskipun asalnya dari India.

Terdapat beberapa varietas Jasminum sambac berdasarkan bentuk bunganya, yaitu :

Jasminum sambac ‘Maid of Orleans’: Bunganya tunggal berwama putih bersih dengan

mahkota yang terbuka. Muncul dalam kelompok yang masing-masing berjumlah 12

kuntum.Tanamannya berupa perdu yang menjalar sampai setinggi 50 cm. Waktu masih

muda merupakan tanaman tegak.Batangnya berbentuk segiempat.Daunnya oval atau

ellips dengan permukaan atas berwarna hijau rnengkilap.Tumbuh baik di dataran

rendah sarnpai 600 meter, tetapi paling banyak dikebunkan di dataran rendah untuk

pengharum teh.

Food Decoration-Flower Arrangement I 263

Page 67: Bab 4 Rangkaian Bunga

Di daerah sentra produksi melati terdapat dua jenis Jasminum sambac ini yaitu 1.

Jasminum sambac ‘Ernprit’ mempunyai ciri khusus bunganya runcing seperti paruh

burung emprit dan Jasminum sambac ‘Kebo’ mempunyai ciri khusus kuncup bunganya

bundar (Soedjono dan Badriah, 1993).

2. Jasminum sambac

varietas ‘Grand Duke of Tuscany’ dengan sosok bunganya besar, tumpuk,

berwarna putih bersih, harumnya lebih tajam dibandingkan Jasminum sambac ‘Maid of

Orleans’, mahkota bunga berlapis-lapis dan muncul secara tunggal, besarnya hampir

sama dengan bunga mawar mini. Daunnya berhadap-hadapan 2 sampai 4 daun.Di

Indonesia melati ini dikenal dengan sebutan melati Bangkok dengan alasan penggemar

mendapatkannya dari Bangkok.

3. Jasminum sambac ‘Rose Pikake’

Mahkota bunganya tumpuk atau berlapis-lapis dan muncul secara tunggal

hampir sama dengan Jasminum sambac ‘Grand Duke of Tuscany’.

4. Jasminum sambac ‘Menur’

Ditemukan di beberapa pekarangan atau taman sebagai pengindah lingkungan.

Bunganya putih, waktu mekar bunga selama dua hari, selanjutnya petalnya berubah

warna menjadi ungu kebiruan.Bentuk mahkota bunganya tumpuk atau berlapis-lapis

dan bentuk kuncupnya bundar.Tergolong kurang rajin membentuk bunga.Diameter

bunga 2-3 cm dengan jumlah petal 25-27.Setiap tangkai terdiri dari 3 kuntum, salah

satu diantaranya dengan kuntum tengah mekar terlebih dahulu.Bentuk daun bulat telur

(oval), tersusun dua-dua saling berhadapan, permukaannya bergelombang. Lebar daun

2,0-6,5 cm dan panjangnya 4,0-8,0 cm. Tinggi tanaman mencapai 2 meter, berbentuk

semak dengan jarak antar ruas 2,0-6,5 cm daunnya dua berhadap-hadapan.

Jasminum sambac mini

Mempunyai ciri khusus yaitu petalnya tunggal dengan susunan dua

rangkaian.Bentuk batang dan daunnya rnirip Jasminum sambac ‘Maid of Orleans’.

5. Jasminum multiflorum (Star Jasmine)

Banyak tumbuh liar di dataran rendah sampai daerah setinggi 1600 meter dari

permukaan laut, baik di tempat yang bersinar matahari penuh atau agak rindang.

Food Decoration-Flower Arrangement I 264

Page 68: Bab 4 Rangkaian Bunga

Mempunyai ciri khusus yaitu bunganya menggerombol umumnya tumbuh di ujung

tanaman yang terdiri dari 3 sampai 15 kuntum,sejak kuncup sampai mekar berwarna

putih. Bentuk bunga seperti bintang dengan jumlah petal 7-9, kuntumnya tunggal

dengan tepi petalnya lancet dan kuncupnya runcing. Diameter bunga berukuran 3,0-3,5

cm. Umumnya dipakai sebagai tanaman pagar dan pergola karena cepat tumbuh rindang

dan berbunga rajin serta aromanya harum. Tanamannya tumbuh merambat sepanjang 2-

10 meter.Batang dan daunnya ada yang berbulu ada yang tidak.Orang Inggris

menyebutnya Star Jasmine, Hair Jasmine dan Angel Jasmine (Soedjono dan Badriah,

1991; Suhendar, 1990). Bentuk daunnya bulat telur ukuran lebarnya 2,0-5,0 cm dan

panjangnya 2,0-6,5 cm. Jarak antar ruas daun 3-5 cm.

Sampai saat ini telah diinventarisasi tiga jenis melati yang termasuk Jasminum

multiflorum ini yaitu bentuk tepi petalnya meruncing, bentuk tepi petalnya bundar dan

bentuk tepi petalnya bundar namun lebih tipis dari 2 jenis yang disebut pertama.

6. Jasminum officinale (Melati Gambir)

Disebut juga melati Spanyol, tetapi asal tanamannya dari India.Tanamannya

tumbuh agak merambat berupa perdu, batangnya lemah dibandingkan melati

sambac.Daunnya sempit dan kecil, majemuk bersirip ganjil, berstektur halus dan

berwarna hijau terang.Bunganya kecil, panjangnya 2-3 cm. Warnanya merah tua atau

merah gambir ketika masih kuncup dan jadi putih sesudah mekar.Bunganya berupa

bunga tunggal dengan mahkota bunga terdiri atas 5 kelopak.Melati ini dikenal sebagai

melati gambir.Bunganya dipetik untuk bahan campuran teh. Tanaman ini dikenal

dengan nama ilmiah Jasminum officinale varietas grandiflorum, tetapi sebelumnya ada

yang menyebutnya Jasminum grandiflorum.

Dari jenis-jenis yang telah disebutkan maka Jasminum sambac ‘emprit’ dan

‘kebo’ serta Jasminum officinale (melati gambir) mempunyai prospek diusahakan untuk

memenuhi konsumen. Jenis melati ini terutama dikonsumsi untuk bunga tabur, sebagai

agroindustri pewangi teh, minyak wangi, bahan pengharum ruangan dan lain-lain.

Jenis-jenis yang dibudidayakan sebagai penghias taman, pagar, pergola terutama adalah

jenis Jasminum multiflorum dan Jasminum sambac varietas ‘emprit’ dan ‘kebo’. Jenis

yang biasanya digunakan untuk rangkaian dan roncean adalah Jasminum sambac

varietas ‘emprit’ dan ‘kebo’.Sedangkan jenis-jenis yang dibudidayakan sebagai

tanaman pot adalah Jasminum sambac varietas ‘Maid of Orleans’,'Grand Duke of

Tuscany’, mini dan menur.

Food Decoration-Flower Arrangement I 265

Page 69: Bab 4 Rangkaian Bunga

Aplikasi bunga melati sebagai roncean pengantin

Roncean Bunga Melati Pengantin

Pengantin dan rangkaian bunga melati atau biasa disebut roncean bunga melati

pengantin adalah kombinasi yang tidak terpisahkan. Demikian pula halnya dengan

pengantin adat Jawa, Solo, Jojga, Sunda, Betawi, Batak, Palembang, Aceh dan lain-

lain termasuk gaya pengantin muslim, melati juga memiliki peran yang penting.

Bunga melati dipergunakan juga untuk melengkapi sesaji dan kembar mayang

serta digunakan untuk menghiasi penampilan pengantin. Adapun ronce bunga melati

pengantin yang di pergunakan meliputi:

Bunga Bangun Tulak

Roncean melati ini digunakan untuk menutupi kedua lubang sanggul Bangun

Tulak, agar irisan pandan tak kelihatan sekaligus sebagai hiasan pada sanggul agar

tampak lebih menarik.Bentuknya berupa rangkaian melati yang masih kuncup dirangkai

berurutan dari kelopak kebatang bunga yang panjang kemudian di lingkarkan hingga

berbentuk oval.

Bunga Kolong Keris

Disebut juga bunga Manggaran yaitu rangkaian bunga untuk kalung keris

pengantin pria. Terbuat dari 2 jenis bunga melati yang masih kuncup dan setengan

mekar ,  bunga kantil bunga aster dan bunga mawar merah.

Bunga Gombyok Keris

Rangkai melati yang dibuat dengan model usus ususan atau bawang sebungkul

yang dipasang pada roncean kolong keris dan pada sambungannya diberi mawar merah.

Jatuh Dada / Tiba Dodo

Rangkaian bunga melati ini menggunakan bentuk bawang sebungkul.Tiba dada

terdiri dari 3 untaian melati bentuk bawang sebungkul.

Kalung

Food Decoration-Flower Arrangement I 266

Page 70: Bab 4 Rangkaian Bunga

Rangkaian bunga melati dengan bentuk banga sebungkul yang dirangkai

melingkar untuk dijadikan kalung pengantin pria.

Lar laran

Digunakan diatas sanggul sebagai batas antara rambut asli dengan sanggul hair

peace.Rangkaian bunga melati yang di mulai dengan menusukkan pada badan bunga

sebanyak banyaknya dan kemudian di atur menjadi sejajar dan melingkar serta dibuat

sepanjang lebar sanggul yang dipakai.

Aplikasi lainnya dari roncean bunga melati pengantin adalah:

Siraman

Baju dan Bando Melati

Selempang Melati

Jilbab Melati

Palem Melati

Buntal Pandan

Bunga Basah

Dekorasi pelaminan

Mote Melati

Food Decoration-Flower Arrangement I 267

Page 71: Bab 4 Rangkaian Bunga

Gambar Rangkaian Bunga Melati

Food Decoration-Flower Arrangement I 268

Page 72: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 269

Page 73: Bab 4 Rangkaian Bunga

Food Decoration-Flower Arrangement I 270