14
28 28 Universitas Muhammadiyah Riau BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928 Ha merupakan daerah yang terletak antara 01°00’40” Lintang Utara sampai 00°28’30” Lintang Selatan dan 100°28’30” - 101°14’30” Bujur Timur. Daerah ini terdiri dari 20 kecamatan dan 250 desa/kelurahan. Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi; c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat, d. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak. Di daerah Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar, yaitu sungai Kampar dan sungai Siak bagian hulu, serta beberapa sungai kecil.Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budidaya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang). Kabupaten Kampar terbentuk sejak tahun 1956 berdasarkan UU N0 12 tahun 1956 dengan ibu kota Bangkinang. Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 kecamatan dengan dua Pembantu Bupati sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor: KPTS. 318VII1987 tanggal 17 Juli 1987. Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 53 Tahun 1993 Juncto Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999, maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar. Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur minimum terjadi pada bulan September yaitu 23,10C.Temperatur maksimum juga terjadi

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

28

28 Universitas Muhammadiyah Riau

BAB 4

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928 Ha merupakan

daerah yang terletak antara 01°00’40” Lintang Utara sampai 00°28’30” Lintang

Selatan dan 100°28’30” - 101°14’30” Bujur Timur. Daerah ini terdiri dari 20

kecamatan dan 250 desa/kelurahan. Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak;

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi;

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi

Sumatera Barat,

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten

Siak.

Di daerah Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar, yaitu sungai

Kampar dan sungai Siak bagian hulu, serta beberapa sungai kecil.Sungai-sungai

besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik

sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budidaya ikan maupun sebagai

sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).

Kabupaten Kampar terbentuk sejak tahun 1956 berdasarkan UU N0 12

tahun 1956 dengan ibu kota Bangkinang. Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri

dari 19 kecamatan dengan dua Pembantu Bupati sesuai dengan Surat Keputusan

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor: KPTS. 318VII1987 tanggal 17

Juli 1987. Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 53 Tahun 1993

Juncto Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 Tahun 1999 tanggal 24

Desember 1999, maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi 3

Kabupaten, yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten

Kampar.

Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur minimum

terjadi pada bulan September yaitu 23,10C.Temperatur maksimum juga terjadi

Page 2: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

29

29 Universitas Muhammadiyah Riau

pada September dengan temperatur 32,40C.Jumlah hari hujan dalam tahun 2010,

yang terbanyak adalah disekitar Bangkinang dan Kampar Kiri dan yang paling

sedikit terjadinya hujan adalah sekitar Tapung Hulu.

4.1.2 Gambaran Kondisi Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang,

yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio

jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan)

adalah 109. Penduduk Kampar adalah orang Minangkabau yang kerap menyebut

diri mereka sebagai Ughang Ocu, tersebar di sebagian besar wilayah Kampar

dengan Persukuan Domo, Malayu, Piliong/Piliang, Mandailiong, Putopang,

Caniago, Kampai, Bendang, dll. Secara sejarah, etnis, adat istiadat, dan budaya

mereka sangat dekat dengan masyarakat Minangkabau.khususnya dengan

kawasan Luhak Limopuluah. Hal ini terjadi karena wilayah Kampar baru terpisah

dari Ranah Minang sejak masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Menurut

H.Takahashi dalam bukunya Japan and Eastern Asia, 1953, Pemerintahan Militer

Kaigun di Sumatera memasukkan Kampar ke dalam wilayah Riau Shio sebagai

bagian dari strategi pertahanan teritorial militer di pantai Timur Sumatera.

Selanjutnya terdapat juga sedikit etnis Melayu yang pada umumnya

bermukim di sekitar perbatasan Timur yang berbatasan dengan Siak dan

Pelalawan. Diikuti oleh etnis Jawa yang sebagian telah menetap di Kampar sejak

masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program transmigrasi yang

tersebar di sentra-sentra permukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk

beretnis Batak dalam jumlah yang cukup besar bekerja sebagai buruh di sektor-

sektor perkebunan dan jasa lainnya.Selain itu dalam jumlah yang signifikan para

pendatang bersuku Minangkabau lainnya asal Sumatera Barat yang umumnya

berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.Kecamatan yang paling padat

penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 333 jiwa/km², diikuti oleh

Kecamatan Kampar Utara 226 jiwa/km². Selain itu lima kecamatan yang agak

padat penduduknya berada di Kecamatan Rumbio Jaya, Bangkinang, Bangkinang

Barat, Perhentian Raja, dan Kampar Timur, masing–masing 216 jiwa/km², 191

jiwa/km², 158 jiwa/km², 154 dan 131 jiwa/km². Sedangkan dua kecamatan yang

Page 3: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

30

30 Universitas Muhammadiyah Riau

relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu dengan kepadatan

9 jiwa/km² dan Kampar Kiri Hilir dengan 13 jiwa/km².

4.1.3 Gambaran Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang sangat penting

dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu

Negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sajauh mana aktifitas perekonomian

akan menghasilkan tambahan pendapat masyarakat pada suatu periode tertentu.

Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kampar

No

Tahun

Pertumbuhan

Ekonomi

1 2013 0.84

2 2014 0.5

3 2015 0.19

4 2016 0.31

5 2017 0.47

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar dari tahun ke tahun selalu

fluktuatif, dari tahun 2013 sebesar 0,84 persen, kemudian menurun pada tahun

2014 sebesar 0,5. Pada tahun 2015 meningkat sebesar 0,19 persen dan selanjutnya

pada tahun 2016 kembali meningkat sebesar 0,31 persen dan pada tahun 2017

terus meningkat sebesar 0,47 persen.

4.1.4 Gambaran Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sistematis dan berkelanjutan secara terus

menerus dala jangka waktu tertentu untk menyampaikan, menumbuhkan, dan

mendapatkan pengetahuan,sikap, nilai dan kecakapan (skill) kepada manusia

sebagai tenaga kerja ( man power ).

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Kabupaten Kampar

No Tahun Tingka pendidikan

1 2013 33,69

2 2014 32,92

3 2015 27,85

4 2016 24,25

5 2017 27,17

Page 4: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

31

31 Universitas Muhammadiyah Riau

Tingkat pendidikan di Kabupaten Kampar selalu berfluktuatif dimana

tahun 2013 sebesar 33,69 Persen kemudia menurun hingga 2014 sebesar 32,92

persen dan tahun 2015 sebesar 27,85 persen, kemudian mengalami penurunan

hingga tahun 2016 sebesar 24,25 persen, dan pada tahun 2017 mengalami

kenaikan sebesar 27,17 persen.

4.1.5 Gambaran Upah Minimum

Upah minimum sebagaimana yang telah diatur dalam PP No.8/1981

merupakan upah yang ditetapkan secara minimum regional, sektoral regional

maupun sub sektoral.

Tabel 4.3 Upah Minimum Kabupaten Kampar

No tahun Upah minimum

1 2013 1.492.000

2 2014 1.740.000

3 2015 1.918.000

4 2016 2.140.000

5 2017 2.315.000

Upah minimum di Kabupaten Kampar mengalami Peningkatan setiap

tahunnya. Dimana pada tahun 2013 sebesar 1.492.000 rupiah dan pada tahun 2014

sebesar 1.740.000 rupiah dan tahun 2015 sebesar 1.918.000 rupiah, selanjutnya

tahun 2016 sebesar 2.140.000 rupiah dan meningkat hingga tahun 2017 sebesar

2.315.000 rupiah. Peningkatan UMR ini belum mampu mengurangi tingkat

pengangguran di Kabupaten Kampar. Hal ini dapat dilihat dari berfluktuatifnya

angka pengangguran di Kabupaten Kampar.

4.1.6 Gambaran Tingkat Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong

dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat

memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari

pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur.

Tabel 4.4 Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Kampar

No Tahun Tingkat Pengangguran (Persen)

1 2013 6.2

2 2014 6.1

3 2015 8.07

4 2016 7.98

5 2017 5.93

Page 5: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

32

32 Universitas Muhammadiyah Riau

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kampar mengalami fluktuasi

dimana pada tahun 2013 sebesar 6,2 persen kemudian tahun 2014 menurun

hingga 6,1 persen. Dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup besar

dari tahun sebelumnya yaitu 8,07 persen selajutnya tahun 2016 kembali terjadi

penurunan sebesar 7,98 persen da kembali menurun pada tahun 2017 sebesar 5,93

persen.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksud untuk menguji apakah nilai residual yang telah di

standarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian

besar mendekati rata-ratanya.

Tabel 4.5 Uji Normalitas

Error dikatakan berdistribusi normal apabila nilai probability sebesar

0,860020 lebih besar dari nilai α=0,05 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa error

data berdistribusi normal sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

4.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regersi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adannya gejala

heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode White’s

General Heteroskedasticity dengan hasil uji tersebut dibawah ini:

0

1

2

3

4

5

6

-0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50

Series: Residuals

Sample 1 14

Observations 11

Mean 1.21e-15

Median 0.065493

Maximum 0.413905

Minimum -0.463849

Std. Dev. 0.243195

Skewness -0.383640

Kurtosis 2.736718

Jarque-Bera 0.301600

Probability 0.860020

Page 6: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

33

33 Universitas Muhammadiyah Riau

Tabel 4.6 Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.382847 Prob. F(3,7) 0.3248

Obs*R-squared 4.093267 Prob. Chi-Square(3) 0.2516

Scaled explained SS 2.604540 Prob. Chi-Square(3) 0.4567

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 02/09/20 Time: 10:14

Sample: 1 14

Included observations: 11 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.791456 2.075908 0.381258 0.7143

LOGX1 -0.199734 0.172258 -1.159504 0.2843

LOGX2 -0.071955 0.160492 -0.448343 0.6675

LOGX3 0.098841 0.381651 0.258982 0.8031 R-squared 0.372115 Mean dependent var 0.185016

Adjusted R-squared 0.103022 S.D. dependent var 0.146593

S.E. of regression 0.138836 Akaike info criterion -0.835753

Sum squared resid 0.134929 Schwarz criterion -0.691064

Log likelihood 8.596642 Hannan-Quinn criter. -0.926959

F-statistic 1.382847 Durbin-Watson stat 0.984893

Prob(F-statistic) 0.324848

Sumber : Data Olahan

Kriteria:

Jika sig ≥ 0,05 berarti tidak terjadi heterokedastisitas

Jika sig ≤ 0,05 berarti terjadi heterokedastisitas

Jika p value-obs > 0,05 maka kesimpulannya H0 diterima dan sebaliknya.

Jadi berdasarkan tabel diatas hasil estimasi didapat bahwa Prob Chi-squared

0.2516 > 0,05 maka keputusan untuk menerima H0 dan menolak H1.

Kesimpulannya adalah tidak terjadinya gejala heterokedastisitas.

4.2.3 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

variabel independen dalam model regresi.Prasyarat yang harus terpenuhi dalam

model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada pembahasan ini akan

dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada

model regresi dan membandingkan nilai koefisien determinasi individual ( )

Page 7: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

34

34 Universitas Muhammadiyah Riau

dengan nilai determinasi secara serentak ( ). Pada penelitian ini, untuk

mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran

korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih

dapat ditoleransi, yaitu tolerance >0.10 dan VIF < 10. Berikut disajikan tabel

4.3 hasil pengujian.

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas

LOGX1 LOGX2 LOGX3

LOGX1 1 -0.6972270664703709

-0.7475723404559494

LOGX2 -0.6972270664703709

1 0.4996101352548832

LOGX3 -0.7475723404559494

0.4996101352548832

1

Kriteria:

Jika nilai koefisien korelasi > 0,8 terjadi multikolinearitas

Jika nilai koefisien korelasi < 0,8 tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi di gunakan untuk mengatahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada suatu pengematan lain pada model regresi. Dari hasil pengolahan

data dapat diperoleh nilai DW seperti tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi

Durbin Watson Keterangan

2.498990 Tidak ada kesimpulan

Dengan hasil diatas:

1. Nilai dW (2.498990)

2. Selanjutnya kita bandingkan dengan nilai tabel DW dengan signifikansi

5%, jumlah = 16, dan jumlah variable independen = 3

3. Nilai dW 2.498990 lebih kecil dari dU (1,7277)

4. dW > dU, (2.498990> 1,7277) (tidak ada kesimpulan)

5. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi

Page 8: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

35

35 Universitas Muhammadiyah Riau

4.3 Hasil Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan regresi

linear berganda dengan program eviews maka diperoleh hasil regresi berganda

sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: LOGY

Method: Least Squares

Date: 02/08/20 Time: 11:17

Sample (adjusted): 1 14

Included observations: 11 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -4.909454 4.346199 -1.129597 0.2959

LOGX1 0.682698 0.360646 1.892989 0.1002

LOGX2 -0.259142 0.336012 -0.771229 0.4658

LOGX3 2.216689 0.799039 2.774194 0.0275 R-squared 0.579673 Mean dependent var 2.385747

Adjusted R-squared 0.399533 S.D. dependent var 0.375112

S.E. of regression 0.290673 Akaike info criterion 0.642053

Sum squared resid 0.591436 Schwarz criterion 0.786743

Log likelihood 0.468707 Hannan-Quinn criter. 0.550847

F-statistic 3.217904 Durbin-Watson stat 2.498990

Prob(F-statistic) 0.091827

Dari persamaan regresi diatas diperoleh nilai konstanta sebesar

Nilai ini dapat diartikan jika Pertumbuhan Ekonomi, upah minimum

dan tingkat pendidikan nol atau tidak ada, maka pengangguran terbuka bertambah

sebesar dengan asumsi Ceteris Paribus.

Jika diperoleh nilai koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar .

Artinya adalah setiap pertambahan 1 persen pertumbuhan ekonomi maka

pengangguran terbuka menurun sebesar dengan asumsi Ceteris

paribus.

Jika diperoleh nilai koefisien tingkat pendidikan sebesar .

Artinya adalah setiap pertambahan 1 satuan tingkat pendidikan maka

pengangguran terbuka meningkat sebesar , dengan asumsi Ceteris

Paribus.

Page 9: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

36

36 Universitas Muhammadiyah Riau

Jika diperoleh nilai koefisien upah minimum sebesar . Artinya

adalah setiap pertambah 1 satuan upah minimum maka pengangguran terbuka

akan menurun sebesar ,dengan asumsi Ceteris Paribus.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel tak bebas secara parsial dengan signifikan 5% (α=0,05) caranya dalah

membandingkan ttabeldan thitung.

H0: pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan dan upah secara persial tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terbuka di Kabupaten

Kampar

H1: pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan dan upah secara persial

berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terbuka di Kabupaten

Kampar

1. Jika thitung> ttabel = H1 diterima

2. Jika thitung< ttabel = H0 diterima

Tabel 4.10 uji t statistik

t-Statistic

-1.129597

1.892989

-0.771229

2.774194

Secara parsial, pada persamaan tingkat pertumbuhan ekonomi pada nilai

thitung yaitu 1892989 < 1,7458 dengan artian H0 diterima yaitu pertumbuhan

ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terbuka. Sedangkan

berdasarkan dengan nilai prob.0,1002 > 0,05 memberikan arti bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan

pembangunan di Provinsi Riau.

Secara parsial, pada persamaan tingkat tingkat pendidikan pada nilai thitung

yaitu -0,771229 > 1,7458 dengan artian H1 diterima yaitu tingkat pendidikan

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengangguran terbuka di Kabupaten

Kampar. Dengan nilai prob. 0,4658 > 0,05 memberikan arti bahwa tingkat

Page 10: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

37

37 Universitas Muhammadiyah Riau

pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran

terbuka di Kabupaten Kampar.

Secara parsial, pada persamaan dana alokasi umum pada nilai thitung yaitu -

2,774194 > -1,8426 dengan artian H1 diterima yaitu upah minimum berpengaruh

signifikan terhadap pengangguran, dengan nilai prob.0,0275 > 0,05 memberikan

arti bahwa upah minimum berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terbuka

di Kabupaten Kampar.

4.4.2 Uji f

Pembuktian hipotesis ini digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari variabel

pertumbuhan ekonomi (X1), tingkat pendidikan(X2) dan upah (X3), serta variabel

terikatnya yaitu dalam pengujian ini penulis merumuskan sebagai berikut:

H0: tidak ada pengaruh yang signifikan dari pertumbuhan ekonomi,

tingkat pendidikan, dan upah secara bersama-sama terhadap penganguran

H1: ada pengaruh yang signifikan dari pertumbuhan ekonomi,

pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, dan upah secara bersama-sama

terhadap penganguran.

Nilai prob.fhitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error α=0,05 maka

dikatakan model regresi berpengaruh signifikan secara simultan , sedangkan

apabila nilai probfhitung lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model

estimasi tidak berpengaruh signifikan secara simultan. Dengan demikian nilai

fhitung 3.217904 > 0,05 dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak.

4.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menjalankan variasi pengaruh variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel 4.5 hasil R-Squared sebesar

0.579673 artinya 57 persen variabel bebas pertumbuhan ekonomi, tingkat

pendidikan dan upah minimum berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu

pengangguran terbuka dan sebesar 43 persen faktor lain yang mempengaruhi

pengangguran terbuka.

Page 11: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

38

38 Universitas Muhammadiyah Riau

4.5 Pembahasan

4.5.1 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran

Terbuka

Nilai coefficient variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 0.682698 dan

bertanda positif, menyatakan bahwa setiap peningkatan 1% variabel bebas

pertumbuhan ekonomi akan menurunkan pengangguran terbuka sebesar 0.682698

atau sebesar 0,6826 % dengan asumsi variabel X2 dan X3 konstan. Berhubungan

positif dengan tingkat pengangguran jadi setiap kenaikan 1% pertumbuhan

ekonomi akan menaikan tingkat pengangguran, dengan nilai prob 0.1002 > 0,05

memberikan arti bahwa variabel pertumbuhan ekonomi tidak signifikan

pengaruhnya terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kampar.

Berhubungan Positif dengan tingkat pengangguran jadi setiap kenaikan 1

satuan pertumbuhan ekonomi akan menaikan tingkat pengangguran terbuka, ini

dibuktikan dengan penelitian Aditya Barry Kurniawan bahwa variabel

pertumbuhan ekonomi secara parsial signifikan memengaruhi jumlah

pengangguran di Kabupaten Gresik dengan nilai koefisien sebesar 0.682698 yang

artinya bahwa terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah

pengangguran yang bersifat Positif, yaitu ketika pertumbuhan ekonomi

mengalami kenaikan 1 % (persen) maka akan menyebabkan berkurangnya jumah

pengangguran sebanyak 0.682698 orang/jiwa. Dengan asumsi nilai konstanta

sama dengan nol dan variabel bebas lainnya dianggap tetap (caterisparibus). Hal

ini sesuai dengan teori dari hukum okun yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan negative antara pertumbuhan ekonomi dengan jumlah pengangguran

dan juga sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arsyad dalam Nainggolan (2009)

bahwa pertumbuhan ekonomi secara langsung dan tidak langsung dapat

menciptakan lapangan pekerjaan. Kontribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Gresik hampir sebagian besar berasal dari sektor industry, hal ini karena

Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah industry yang ada di Jawa Timur.

Sehingga sektor industry ini mempunyai kontribusi penyerapan tenaga kerja yang

tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di

Kabupaten Gresik.

Page 12: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

39

39 Universitas Muhammadiyah Riau

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memberikan peluang kerja

baru ataupun memberikan kesempatan kerja dan berorientasi pada padat karya,

sehingga pertumbuhan ekonomi mengurangi jumlah pengangguran.

4.5.2 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap pengangguran

terbuka

Nilai coefficient variabel tingkat pendidikan sebesar -0,129142 dan

bertanda Negatif, menyatakan bahwa setiap peningkatan 1% variabel bebas

tingkat pendidikan akan menurunkan tingkat pengangguran terbuka sebesar -

0,129142 atau sebesar -0,129142 % dengan asumsi variabel X1dan X3 konstan.

Berhubungan Negatif dengan tingkat pengangguran jadi setiap kenaikan 1%

tingkat pendidikan akan menurunkan pengangguran terbuka, dengan nilai prob

0,4658 > 0,05 memberikan arti bahwa variabel tingkat pendidikan tidak signifikan

terhadap tingkat pengangguran.

Berhubungan positif dengan tingkat pengangguran terbuka jadi setiap

kenaikan 1% tingkat pendidikan akan meningkatkan pengangguran terbuka , ini

sejalan dengan penelitian Isnayanti dengan hasil penelitian, variabel pendidikan

(X5) secara parsial signifikan mempengaruhi tingkat pengangguran di provinsi

sumatera utara tahun 1978-2014 dengan nilai koefisien sebesar -0,129142 yang

artinya bahwa terdapat hubungan negatif antara pendidikan terhadap tingkat

pengangguran yaitu dalam hal ini ketika tingkat pendidikan tamatan menengah

atas mengalami kenaikan 1% maka akan menyebabkan Penurunan tingkat

pengangguran sebesar -0,129142 %.

Tetapi hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan yang diperoleh oleh tenaga kerja maka semakin besar pula tingkat

output yang dihasilkan sehingga akan mengurangi pengangguran. Adanya modal

manusia berupa tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memberikan efisiensi

dan efektifitas dalam berproduksi dan memberikan kesempatan kerja bagi tenaga

kerja yang berkualitas dalam mengisi kesempatan kerja di lapangan kerja yang

sesuai lulusan atau tamatannya.

Pengaruh yang Negatif dari tingkat pendidikan terhadap tingkat

pengangguran ini lebih disebabkan oleh peningkatan jumlah lulusan dengan

tingkat pendidikan yang tinggi di Kabupaten Kampar tidak diimbangi dengan

Page 13: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

40

40 Universitas Muhammadiyah Riau

peningkatan ketersediaan lapangan kerja. Hal tersebut menyebabkan semakin

banyak lulusan dengan tingkat pendidikan tinggi yang siap memasuki dunia kerja

tidak dapat memperoleh pekerjaan sehingga pada akhirnya menyebabkan semakin

banyak jumlah pengangguran.

Langkah nyata yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta

untuk dapat meningkatkan pengoptimalan para lulusan dengan tingkat pendidikan

yang tinggi dalam mengurangi tingkat pengangguran adalah dengan

meningkatkan penyediaan jumlah lapangan kerja baru serta melakukan

pemerataan jenis lapangan kerja baru yang disediakan. Hal ini bertujuan agar

tingkat pendidikan yang tinggi yang telah dilalui oleh masyarakat tidak sia-sia

sehingga mereka dapat segera memperoleh pekerjaan yang pada akhirnya hal

tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Kampar.

4.5.3 Analisis Pengaruh Tingkat Upah terhadap pengangguran terbuka

Nilai coefficient variabel dana alokasi umum sebesar 2.21669 dan bertanda

Positif, menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 satuan variabel bebas tingkat

upah akan menaikan tingkat pengangguran sebesar 2.21669 atau sebesar 2.21669

% dengan asumsi variabel X1 dan X2 konstan.

Berhubungan negatif dengan tingkat pengangguran jadi setiap kenaikan 1

satuan tingkat upah akan menurunkan tingkat pengangguran terbuka, ini

dibuktikan dengan teori Weni Dinianti dengan hasil penelitian menunjukkan

bahwa upah minimum kota (UMK) berpengaruh negatif signifikan terhadap

tingkat pengangguran terbuka. Artinya, semakin turun tingkat upah maka

cenderung semakin meningkat tingkat pengangguran terbuka. Sebaliknya,

semakin tinggi upah minimum yang ditawarkan, maka semakin turun tingkat

pengangguran terbuka.

Penelitian lain yang menyatakan hubungan negatif antara upah minimum

terhadap tingkat pengangguran yaitupenelitian Isnayanti ketika upah minimum

mengalami kenaikan 1% maka akan mengakibatkan menurunnya tingkat

pengangguran sebesar 2.21669 %.

Hal ini tidak sesuai dengan teori kekakuan upah, dimana Upah tidak selalu

bisa fleksibel atau tidak bisa melakukan penyesuaian sampai penawaran tenaga

kerja sama dengan permintaannya. Hal ini berarti nilai dari upah minimum ini

Page 14: BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928

41

41 Universitas Muhammadiyah Riau

selalu berada diatas keseimbangan pasar tenaga kerja. Pada dasarnya tuntutan

kenaikan upah Minimum Kota/Kabupaten pada tiap Kabupaten setiap tahunnya

yang dilihat dari PDRB nya yang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf

kesejahteraan kaum buruh, tetapi hal itu berdampak pada berpengaruh negatif

terhadap penyerapan tenaga kerja. Itu disebabkan karena apabila upah minimum

meningkat, maka biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin

meningkat, sehingga perusahaan merespon hal tersebut dengan melakukan

inefisiensi pada perusahaan. Kebijakan yang diambil adalah pengurangan tenaga

kerja guna mengurangi biaya biaya produksi, sehingga ini berarti terjadi PHK dan

pengangguran menjadi bertambah.