15
III - 1 BAB 3 RENCANA AKSI MITIGASI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 3.1 Kebijakan Umum Kebijakan umum dalam mitigasi emisi gas rumah kaca mempertimbangkan integrasi dalam seluruh aspek pembangunan daerah baik menyangkut sektor pembangunan, wilayah dan pelaku pembangunan. Dukungan pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi juga penting untuk mengefektifkan berbagai keputusan yang akan diambil. Rencana aksi mitigasi emisi gas rumah kaca didasarkan pada empat kebijakan umum agar dapat tercapai tujuan meningkatkan kapasitas penyerapan gas rumah kaca dan mengendalikan emisi gas rumah kaca dari berbagai sumber. Arah kebijakan umum dalam mitigasi emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut : 1. Mengarusutamakan pemahaman fenomena perubahan iklim terutama emisi gas rumah kaca kepada seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah; 2. Memperkuat komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam mereduksi emisi gas rumah kaca di Jawa Barat; 3. Mendayagunakan segenap potensi alami serta artifisial yang mencakup sosial, ekonomi, budaya, politik dan institusional dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca; 4. Menjamin sinkronisasi mitigasi gas rumah kaca dengan pengembangan ekonomi masyarakat berdasarkan karakteristik sosial dan budaya daerah. Kebijakan pertama yaitu pengarusutamaan pemahaman fenomena perubahan iklim merupakan hal yang sangat mendasar guna menjamin keberhasilan berbagai bentuk kegiatan mitigasi emisi gas rumah kaca. Perlu diakui bahwa sampai saat ini pemahaman masyarakat akan fenomena perubahan iklim dan kesadaran akan dampaknya masih jauh dari memadai. Di lain pihak, strategi mitigasi emisi gas rumah kaca harus merupakan suatu rangkaian gerakan yang masif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat di seluruh pelosok Jawa Barat. Peningkatan komitmen pemerintah daerah baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota berkaitan erat dengan berbagai bentuk kebijakan dan implementasi pembangunan di Jawa Barat. Dengan komitmen yang kuat maka isu pemanasan global terutama emisi gas rumah kaca akan menjadi bagian integral dalam setiap kebijakan pemerintah termasuk kebijakan perencanaan pembangunan baik jangka panjang, jangka

Bab 3 Skenario Mitigasi -PEP RAD GRK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario Mitigasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Citation preview

  • III - 1

    BAB 3

    RENCANA AKSI MITIGASI

    PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

    3.1 Kebijakan Umum

    Kebijakan umum dalam mitigasi emisi gas rumah kaca mempertimbangkan integrasidalam seluruh aspek pembangunan daerah baik menyangkut sektor pembangunan,wilayah dan pelaku pembangunan. Dukungan pemahaman ilmu pengetahuan danteknologi juga penting untuk mengefektifkan berbagai keputusan yang akan diambil.

    Rencana aksi mitigasi emisi gas rumah kaca didasarkan pada empat kebijakan umum agardapat tercapai tujuan meningkatkan kapasitas penyerapan gas rumah kaca danmengendalikan emisi gas rumah kaca dari berbagai sumber.Arah kebijakan umum dalam mitigasi emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut :1. Mengarusutamakan pemahaman fenomena perubahan iklim terutama emisi gas

    rumah kaca kepada seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah;2. Memperkuat komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam mereduksi

    emisi gas rumah kaca di Jawa Barat;3. Mendayagunakan segenap potensi alami serta artifisial yang mencakup sosial,

    ekonomi, budaya, politik dan institusional dalam mendukung pengurangan emisi gasrumah kaca;

    4. Menjamin sinkronisasi mitigasi gas rumah kaca dengan pengembangan ekonomimasyarakat berdasarkan karakteristik sosial dan budaya daerah.

    Kebijakan pertama yaitu pengarusutamaan pemahaman fenomena perubahan iklimmerupakan hal yang sangat mendasar guna menjamin keberhasilan berbagai bentukkegiatan mitigasi emisi gas rumah kaca. Perlu diakui bahwa sampai saat ini pemahamanmasyarakat akan fenomena perubahan iklim dan kesadaran akan dampaknya masih jauhdari memadai. Di lain pihak, strategi mitigasi emisi gas rumah kaca harus merupakansuatu rangkaian gerakan yang masif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakatdi seluruh pelosok Jawa Barat.

    Peningkatan komitmen pemerintah daerah baik pada tingkat provinsi maupunkabupaten/kota berkaitan erat dengan berbagai bentuk kebijakan dan implementasipembangunan di Jawa Barat. Dengan komitmen yang kuat maka isu pemanasan globalterutama emisi gas rumah kaca akan menjadi bagian integral dalam setiap kebijakanpemerintah termasuk kebijakan perencanaan pembangunan baik jangka panjang, jangka

  • III - 2

    menengah maupun jangka pendek. Selain itu komitmen pemerintah daerah jugaberkaitan erat dengan kebijakan alokasi pembiayaan bagi upaya mitigasi yangdirencanakan.

    Adapun kebijakan ketiga, yaitu pendayagunaan segenap potensi yang dimiliki oleh JawaBarat berkaitan erat dengan upaya mobilisasi yang dibutuhkan untukmengimplementasikan rencana aksi yang disusun. Mitigasi emisi gas rumah kacamembutuhkan upaya yang sinergis dan melibatkan seluruh lapisan pelaku pembangunandaerah dalam seluruh berbagai sektor pembangunan daerah di seluruh wilayah JawaBarat.

    Sementara itu kebijakan keempat menyiratkan bahwa seluruh rangkaian aksi mitigasiemisi gas rumah kaca harus diintegrasikan dengan upaya peningkatan ekonomimasyarakat. Tanpa skema integral dengan upaya peningkatan ekonomi maka mitigasiemisi gas rumah kaca mitigas akan menghadapi kendala yang besar. Pendekatan lainyang perlu dibangun dalam penyusunan formulasi mitigasi emisi gas rumah kaca iniadalah dengan mencermati karakteristik sosial dan budaya lokal di segenap wilayah JawaBarat.

    Berdasarkan arahan RAN GRK, strategi dan kegiatan dalam konteks mitigasi emisi gasrumah kaca di Jawa Barat disusun dengan kriteria sebagai berikut: Secara langsung menurunkan emisi GRK melalui penghitungan yang dapat diukur,

    dilaporkan dan diverifikasi, dan/atau merupakan prasyarat bagi pelaksanaan kegiatanyang menurunkan emisi GRK;

    Menghasilkan penurunan emisi GRK dengan biaya satuan termurah dan/ataumerupakan kegiatan yang terintegrasi untuk mencapai sasaran prioritaspembangunan secara berkelanjutan (cobenefit);

    Secara tidak langsung menurunkan emisi GRK, baik berupa kebijakan, peningkatankapasitas manusia dan kelembagaan, sosialisasi, penelitian tentang potensipenurunan GRK dan kegiatan lain yang mempunyai andil dalam penurunan GRK;

    Diprioritaskan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang upaya pembangunanberkelanjutan yang rendah karbon.

    3.2. Kehutanan

    Dalam bidang aspek pemanfaatan lahan, sektor kehutanan memprioritaskan padakegiatan pengurangan emisi dari pencegahan deforestasi dan degradasi hutan,konservasi serta kegiatan lain yang mendukung potensi penurunan dan penyerapan emisiGRK,

    Kegiatan inti dan estimasi penurunan gas rumah kaca dari sektor guna lahan dankehutanan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

  • III - 3

    Tabel 3.1.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Bidang Guna Lahan dan Kehutanan

    No.Kegatan Inti Jumlah

    Penurunan Emisi dariBaseline thn 2020(ribu ton CO2eq)

    1 Rehabilitasi hutan dan lahan : Peningkatan Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda Konservasi Daerah Tangkapan Air Waduk Jati Gede dan

    DAS Prioritas Pelestarian/Konservasi Sumber Daya Alam Hutan dan

    Ekosistemnya- Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan

    341,49

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat Sektor Kehutanan disajikan pada Gambar 3.1.dan Lampiran 1 Tabel L.1.1

    Gambar 3.1. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Guna Lahan dan Hutan

    Adapun Kegiatan Pendukung untuk sektor kehutanan dalam menurunkan emisi gasrumah kaca adalah sebagai berikut :

    Pemantapan Kawasan hutan dan Kawasan dan Kawasan Lindung Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan Pemantauan Pemanfaatan Kawasan Lindung Pengembangan Kelembagaan Pemanfaatan SDH

    -20.500.000,00

    -20.000.000,00

    -19.500.000,00

    -19.000.000,00

    -18.500.000,00

    -18.000.000,00

    -17.500.000,00

    -17.000.000,00

    -16.500.000,00

    -16.000.000,00

    -15.500.000,00

    2010

    Emisi

    CO

    2 da

    ri GU

    na la

    han

    dan

    hut

    an (t

    on)

    III - 3

    Tabel 3.1.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Bidang Guna Lahan dan Kehutanan

    No.Kegatan Inti Jumlah

    Penurunan Emisi dariBaseline thn 2020(ribu ton CO2eq)

    1 Rehabilitasi hutan dan lahan : Peningkatan Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda Konservasi Daerah Tangkapan Air Waduk Jati Gede dan

    DAS Prioritas Pelestarian/Konservasi Sumber Daya Alam Hutan dan

    Ekosistemnya- Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan

    341,49

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat Sektor Kehutanan disajikan pada Gambar 3.1.dan Lampiran 1 Tabel L.1.1

    Gambar 3.1. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Guna Lahan dan Hutan

    Adapun Kegiatan Pendukung untuk sektor kehutanan dalam menurunkan emisi gasrumah kaca adalah sebagai berikut :

    Pemantapan Kawasan hutan dan Kawasan dan Kawasan Lindung Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan Pemantauan Pemanfaatan Kawasan Lindung Pengembangan Kelembagaan Pemanfaatan SDH

    2010 2015 2020

    Tahun

    III - 3

    Tabel 3.1.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Bidang Guna Lahan dan Kehutanan

    No.Kegatan Inti Jumlah

    Penurunan Emisi dariBaseline thn 2020(ribu ton CO2eq)

    1 Rehabilitasi hutan dan lahan : Peningkatan Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda Konservasi Daerah Tangkapan Air Waduk Jati Gede dan

    DAS Prioritas Pelestarian/Konservasi Sumber Daya Alam Hutan dan

    Ekosistemnya- Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan

    341,49

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat Sektor Kehutanan disajikan pada Gambar 3.1.dan Lampiran 1 Tabel L.1.1

    Gambar 3.1. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Guna Lahan dan Hutan

    Adapun Kegiatan Pendukung untuk sektor kehutanan dalam menurunkan emisi gasrumah kaca adalah sebagai berikut :

    Pemantapan Kawasan hutan dan Kawasan dan Kawasan Lindung Pembinaan dan Pengendalian Pengusahaan Hutan Pemantauan Pemanfaatan Kawasan Lindung Pengembangan Kelembagaan Pemanfaatan SDH

    "Total EmisiCO2 tanpaaksi"

  • III - 4

    Fasilitasi Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Dan Gerakan PengembanganPerikanan Pantai Selatan dan Utara (GAPURA)

    Pembinaan dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan dan Aneka Usaha Kehutanan Pengembangan Obyek Wisata Alam Hutan Jawa Barat Program Menuju Indonesia Hijau

    Dari kegiatan yang tercantum pada Tabel 3.1. diprediksi penurunan penyerapan CO2 eqoleh sektor guna lahan dan kehutanan adalah sebesar 2% pada tahun 2020 (Gambar 3.1.),

    3.3. Pertanian

    Upaya penurunan emisi gas rumah kaca pada Sektor Pertanian menitik beratkan padaKegiatan Inti yang bertujuan untuk menurunkan penggunaan pupuk kimia danmempercepat masa panen. Kegiatan Inti dan estimasi penurunan gas rumah kaca darisektor pertanian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

    Kegiatan Pendukung dari sektor pertanian adalah sebagai berikut : Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi Pengendalian OPT Pangan di Jawa Barat Kajian Pencemaran akibat limbah kotoran ternak

    Tabel 3.2.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Bidang Pertanian

    No. Kegatan Inti JumlahPenurunan Emisi dari

    Baseline thn 2020(ribu ton CO2eq)

    1 Pengembangan Pertanian Padi Organik Metode SRI 12.540,402 Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi (dengan

    menggunakan sarana produksi organik) di Jawa Barat di 19kabupaten dan 2 kota

    6,68

    3 Pengembangan BATAMAS (Biogas Bersama Masyarakat) 336,964 Penyebaran dan penerapan teknologi pakan (pengawetan

    dan limbah pertanian)6,00

    JUMLAH 12.890,04

    Untuk sektor pertanian, dengan dilaksanakan RAD-GRK Emisi GRK Jawa Barat, diestimasiemisi GRK menurun sebesar 9,89 % pada tahun 2020 (Gambar 3.2.).

  • III - 5

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat Sektor Pertanian disajikan pada Gambar 3.2.,Gambar 3.2., dan Lampiran 1 Tabel L.1.2

    Gambar 3.2. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Pertanian

    3.4. Energi

    Proyeksi kebutuhan energi Jawa Barat untuk rencana mitigasi RAD Jabar diadopsi dariPerencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM Kementerian ESDM, 2008yang menganalisis kebutuhan energi di Jawa Barat sampai dengan tahun 2030.

    Proyeksi kebutuhan dan penyediaan energi daerah pada laporan tersebut dilakukandengan menggunakan software LEAP (Long-range Energi Alternative Planning System).Dalam memproyeksi kebutuhan energi sudah dengan mempertimbangkan rata-ratapertumbuhan penduduk, pertumbuhan PDRB, dan peningkatan rasio elektrifikasi. Untukproyeksi pasokan energi, beberapa program Pemerintah seperti: kewajiban penggunaanbiofuel (biofuel mandatory), program konversi minyak tanah ke LPG, program efisiensienergi sesuai target RIKEN, dan program pembangunan pembangkit sesuai RUPTL PLN2009-2018 sudah dipertimbangkan dalam perhitungan.

    Kegiatan Inti dari RAD GRK Provinsi Jawa Barat adalah Program Rencana IndukKonservasi Nasional di Jawa Barat (RIKEN) yang meliputi:

    A. Program konversi minyak tanah ke LPG untuk sektor rumah tangga dan komersial

    0,0

    20.000.000,0

    40.000.000,0

    60.000.000,0

    80.000.000,0

    100.000.000,0

    120.000.000,0

    2010 2015 2020

    Emisi

    CO

    2 da

    ri Pe

    rtan

    ian

    (ton

    CO

    2 eq

    )

    Tahun

    Total CO2 teremisi denganRAD GRK (ton CO2 eq)

    Total CO2 teremisi tanpa RADGRK (ton CO2 eq)

    9,89%

  • III - 6

    B. Program efisiensi yang dijalankan sesuai dengan program RIKEN ntuk sektor rumahtangga dan komersial yang terdiri dari :

    1. Pengembangan Pemanfaatan Energi Terbarukan Berbasis Energi-air di Jawa Barat :PLT- Mikrohidro (70 unit) Dan PLT-Minihidro (10 unit)

    2. Pengembangan Pemanfaatan Energi Terbarukan Berbasis Energi-Surya di JawaBarat : Menambah jumlah Instalasi Sistem Konversi Energi Surya (PLTS Terpusat,PJUTS, SHS, Pompa Air Tenaga Surya, dll) sejumlah 2800 Satuan Sambungan (KK)

    3. Pengembangan Pemanfaatan Energi Terbarukan Berbasis Bio-fuel di Jawa Barat.- Menyediakan informasi umum dan detail-teknis potensi jenis-jenis bio-energiuntuk energi alternatif (2 Dokumen Induk).- Mengembangkan aktifitas jejaring Kerja Pengembangan Bio-energi (7 instansiPemerintah, Swasta dan Masyarakat).- Mengoptimalkan Teknologi Pengolahan Bio-energi sebagai Bio-fuel.

    4. Pengembangan Pemanfaatan Energi Alternatif Bio-mass di Jawa Barat- Menyediakan informasi umum dan detail-teknis potensi jenis-jenis bio-massauntuk energi alternatif (2 Dokumen Induk).- Meningkatkan pemanfaatan Bio-massa sebagai energi alaternatif (3 sektor:Industri, Swasta dan Masyarakat)

    5. Pengembangan Pemanfaatan Energi Terbarukan Berbasis Bio-gas di Jawa Barat :Menambah jumlah Instalasi Biogas untuk Energi Rumah Tangga/Listrik sebanyak2461 KK.

    6. Pengembangan Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Jawa Barat :- Menyediakan data potensi dari 10 lokasi prioritas panas bumi- Memfasilitasi Rencana Penetapan WKP Panas Bumi (4 WKP).- Menyusun 1 perda mengenai Pengembangan Pemanfaatan Energi Panas Bumidi Jawa Barat.- Membangun pusat data panas bumi

    Kegiatan Pendukung yang akan dilaksanakan merupakan penunjang program inti dalamRAD GRK, yaitu :

    1. Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Batubara :padaminimal 10 stockpile perusahaan pemasok batu bara

    2. Memfasilitasi Pengujian Batubara di Jawa Barat untuk mendukung kegatanproduksi di minimal 50 perusahaan.

    3. Pengembangan Pemanfaatan Gas di Jawa Barat : Mengediakan informasi umum dan detail-teknis sistem pemanfaatan Gas

    untuk Diversifikasi-energi. (2 Dokumen Induk/sektor). Meningkatnya pemanfataan Gas untuk Rumah Tangga dan Industri.

  • III - 7

    4. Peningkatan Upaya Konservasi dan Penghematan Energi. mensosialisasikan program konservasi dan penghematan energi (ke 5 sektor

    pengguna) Mewujudkan jejaring kerja konservasi energi di 5 sektor pengguna. Menyediakan data-base sistem manajemen energi di minimal 50 pengguna

    energi. Memfasilitasi Sistem Manajemen Energi di Minimal 50 pengguna energi.

    5. Pengembangan Desa Mandiri Energi Berbasis Energi Terbarukan di Jawa Barat. Mewujudkan Penguatan Status Kemandirian Energi, untuk 12 Lokasi Desa

    Mandiri Energi. Menyediakan 2 dokumen pengembangan fisik Desa Mandiri Energi di Jawa

    Barat6. Pemantauan Kualitas dan Kuantitas Penggunaan BBM dan Pelumas :

    Terpantaunya kualitas dan pasokan BBM serta pelumas di Jawa Barat.7. Penyusunan Data Base Sumur Idle Panas Bumi di Jawa Barat.

    Menyediakan 5 dokumen rencana pengembangan sumur idle pans bumi diJawa Barat.

    Memgfasilitasi pengembangan sumur idle panas bumi.8. Fasilitasi Pengembangan WKP Panas bumi dan Migas : Memanfaatkan Migas

    dan Panas bumi di 10 lapangan Migas dan Panas Bumi9. Fasilitasi Teknik dan Lingkungan Bidang Panas Bumi dan Migas di Jawa Barat :

    meningkatkan Nilai Keberlanjutan (Sustainability) Pemanfaatan Potensi Migasdan Panas Bumi di 10 lokasi.

    10. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan pembangkit Listrikuntuk Kepentingan Sendiri dan kepentingan umum : Memantau Sistempengelolaan Pembangkit Listrik untuk Kepentingan Sendiri dan Umum.

    Skenario mitigasi yang digunakan dalam memodelkan permintaan dan pasokan energiuntuk Jawa Barat adalah seperti yang tercantum pada Tabel 3.3. dan Tabel L.1.3. sampaiL.1.5. pada Lampiran 1:

  • III - 8

    Tabel 3.3.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Energi

    No KegiatanIntiJumlahpenurunan Emisi

    dari Baseline 2020(ribu ton CO2e)

    1 Rencana Induk Konservasi Nasional di Jawa Barat (RIKEN)yang terdisi dari

    10,3812Program konversi minyak tanah ke LPG untuk sektorrumah tangga dan komersial

    3

    Program efisiensi yang dijalankan sesuai dengan programRIKEN ntuk sektor rumah tangga dan komersial yaitupemanfaatan energi terbarukan berbasis energi air,energisurya, biofuel, biomass, biogas, dan panas bumi

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi disajikan pada Gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi

    3.5. Transportasi

    Untuk sektor transportasi, peningkatan kebutuhan energi lebih didorong olehpeningkatan taraf hidup masyarakat serta kemudahan-kemudahan dalam memperolehkredit kepemilikan kendaraan bermotor. Pada skenario dasar (BAU) di tahun 2007,pemakaian energi untuk sektor ini adalah sebesar 22.66 Juta SBM dan diperkirakan akanmeningkat menjadi 75.61 Juta SBM pada tahun 2030, dimana rata-rata pertumbuhannyaadalah sebesar 5.10 % per tahun.

    0,00

    20.000.000,00

    40.000.000,00

    60.000.000,00

    80.000.000,00

    100.000.000,00

    120.000.000,00

    2010

    Emisi

    CO

    2 da

    ri En

    ergi

    (ton

    )

    III - 8

    Tabel 3.3.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Energi

    No KegiatanIntiJumlahpenurunan Emisi

    dari Baseline 2020(ribu ton CO2e)

    1 Rencana Induk Konservasi Nasional di Jawa Barat (RIKEN)yang terdisi dari

    10,3812Program konversi minyak tanah ke LPG untuk sektorrumah tangga dan komersial

    3

    Program efisiensi yang dijalankan sesuai dengan programRIKEN ntuk sektor rumah tangga dan komersial yaitupemanfaatan energi terbarukan berbasis energi air,energisurya, biofuel, biomass, biogas, dan panas bumi

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi disajikan pada Gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi

    3.5. Transportasi

    Untuk sektor transportasi, peningkatan kebutuhan energi lebih didorong olehpeningkatan taraf hidup masyarakat serta kemudahan-kemudahan dalam memperolehkredit kepemilikan kendaraan bermotor. Pada skenario dasar (BAU) di tahun 2007,pemakaian energi untuk sektor ini adalah sebesar 22.66 Juta SBM dan diperkirakan akanmeningkat menjadi 75.61 Juta SBM pada tahun 2030, dimana rata-rata pertumbuhannyaadalah sebesar 5.10 % per tahun.

    2010 2015 2020

    Tahun

    Emisi CO2 tanpa aksi (ton CO2eq)

    Total CO2 teremisi dengan aksi* (ton CO2 eq)

    III - 8

    Tabel 3.3.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Energi

    No KegiatanIntiJumlahpenurunan Emisi

    dari Baseline 2020(ribu ton CO2e)

    1 Rencana Induk Konservasi Nasional di Jawa Barat (RIKEN)yang terdisi dari

    10,3812Program konversi minyak tanah ke LPG untuk sektorrumah tangga dan komersial

    3

    Program efisiensi yang dijalankan sesuai dengan programRIKEN ntuk sektor rumah tangga dan komersial yaitupemanfaatan energi terbarukan berbasis energi air,energisurya, biofuel, biomass, biogas, dan panas bumi

    Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi disajikan pada Gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Estimasi-Proyeksi Emisi GRK Jawa Barat dari Sektor Energi

    3.5. Transportasi

    Untuk sektor transportasi, peningkatan kebutuhan energi lebih didorong olehpeningkatan taraf hidup masyarakat serta kemudahan-kemudahan dalam memperolehkredit kepemilikan kendaraan bermotor. Pada skenario dasar (BAU) di tahun 2007,pemakaian energi untuk sektor ini adalah sebesar 22.66 Juta SBM dan diperkirakan akanmeningkat menjadi 75.61 Juta SBM pada tahun 2030, dimana rata-rata pertumbuhannyaadalah sebesar 5.10 % per tahun.

    Emisi CO2 tanpa aksi (ton CO2eq)

    Total CO2 teremisi dengan aksi* (ton CO2 eq)

  • III - 9

    Peningkatan jumlah kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda dua pada beberapatahun belakangan ini, ikut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatankonsumsi energi di sektor ini.

    Pada skenario Mandatori BBN sebesar 15% ditahun 2025, konsumsi energi pada tahun2010 akan mencapai 25.63 Juta SBM dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 3.95 %,konsumsi hanya mencapai 38.54 juta SBM pada tahun 2020 dan meningkat menjadi 57.22Juta SBM di tahun 2030.

    Tabel 3.4. dan Tabel L.1.6. pada Lampiran 1 menggambarkan RAD GRK untuk sektorenergi transportasi sebagai upaya untuk menurunkan emisi GRK di Jawa Barat. Padatabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya upaya RAD GRK, diperkirakan padatahun 2020 emisi CO2 dari sektor transportasi akan turun sebesar 5 % dari kondisi tanpaRAD GRK.

    Tabel 3.4.

    Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Transportasi

    No KegiatanIntiJumlahpenurunan Emisi

    dari Baseline 2020(ribu ton CO2e)

    1Mandatori BBN sebesar 15% ditahun 2025 untuk jenisbahan bakar premium dan minyak solar dari sektortransportasi

    1.098,48

    Adapun kegaitan penunjangnya program yang berkaitan dengan efisiensi energi dengantarget penurunan intensitas energi sebesar 75% dari kondisi BaU. Kegiatan tersebutadalah sebagai berikut : Pendidikan dan pelatihan pengujian kendaraan bermotor Manajemen dan rekayasa lalulintas di 3 wilayah PKN (Bodebek, Metropolitan

    Bandung dan Metropolitan Cirebon Manajemen dan rekayasa lalulintas pada perlintasan sebidang Pembangunan jalur KA di Jawa Barat Manajemen dan rekayasa lalulintas di ruas jalan provinsi PKN-PKW, antar PKW dan

    PKL-PKW

    Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Sektor Energi disajikan pada Gambar 3.4.

  • III - 10

    Gambar 3.4. Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Sektor Energi

    Pada skenario Mandatori BBN sebesar 15% ditahun 2025, konsumsi energi pada tahun2010 akan mencapai 48,6 Juta SBM dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 3.95 %,selisih emisi CO2 dengan BAU adalah 1.098,48 ribu ton CO2eq.

    3.6. Sektor Limbah

    Pada sektor pengelolaan limbah terdapat 5 kelompok rencana aksi inti mitigasi dan 9kegiatan pendukung. Rencana aksi yang diusulkan melingkupi aspek perencanaan,koordinasi, tindakan dan pemantauan.

    3.6.1. Kelompok Kegiatan Inti

    Kelompok Kegiatan Inti A. Program Minimasi Sampah dgn prinsip 3RMinimasi sampah merupakan dasar dari pengelolaan sampah. Dengan 3R (reduce, reusedan recycle), sampah harus diminimalisir.Terdapat kegiatan aksi, baik fisik maupun non-fisik, dalam program minimasi sampah,yaitu;

    Kegiatan inti 1. Program Minimasi Sampah dgn prinsip 3RUntuk kegiatan di TPST, ditargetkan peningkatan komposting dan 3R, Aksi minimasisampah juga melibatkan masyarakat untuk menerapkan budaya gali-timbun sampahorganik. akan didapat pengurangan aktifitas open burning dan penimbunan Un-categorized, untuk pengurangan emisi GRK dari kedua aktifitas tersebut

    0,0

    20.000.000,0

    40.000.000,0

    60.000.000,0

    80.000.000,0

    100.000.000,0

    120.000.000,0

    140.000.000,0

    160.000.000,0

    2005 2010 2015

    Tota

    l Em

    isi C

    O2

    dari

    Sekt

    or E

    nerg

    i(t

    on C

    O2)

    Tahun

    Total CO2teremisi tanpaRAD GRK (tonCO2 eq)

    Total CO2teremisidengan RADGRK (ton CO2eq)

    8%

  • III - 11

    Kegiatan inti 2. Pembangunan TPS Terpadu (TPST)

    Kelompok Rencana Aksi Mitigasi Inti B: Program Peningkatan Sarana-PrasaranaPersampahan

    Kelompok aksi ini terdiri dari kegiatan peningkatan aspek teknis dari pengelolaansampah, meliputi sarana prasarana pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaanakhir.

    Kegiatan inti 3. Operasional TPA semi-aerobic (termasuk pengadaan tanah timbun)Yaitu memperbaiki skema operasional TPA dari open dumping menjadi sanitaryatau controlled landfill.

    Kegiatan inti 4. Recovery gas metan di TPA Sumur Batu (CDM-Project)

    Meliputi komponen ventilasi gas vertikal yang terhubung dengan saluran penyalurlindi pada lapisan liner. Selain itu terdapat ventilasi gas horizontal yang terhubungdengan ventilasi gas horizontal pada setiap lapisan antara di timbunan sampah.

    c. Kelompok Rencana Aksi Mitigasi Inti C: Program Pembangunan Prasarana WasteWater Treatment Pemukiman

    Kelompok aksi ini terdiri dari kegiatan pembangunan prasarana air limbah, terutamauntuk penyediaan septic tank, baik pribadi maupun komunal, MCK Komunal dan IPALKomunal. Terdapat 3 kegiatan dalam rencana aksi ini terdiri dari Pembangunan MCKPlus, Pemb. MCK Sanimas dan Septik Tank Komunal, serta perluasan layanan IPALPerkotaan yang merupakan Kegiatan inti 5. Migrasi Pit-Latrin ke Septic Tank

    Dalam program kerja Dinas PU CK PPLP selalu terdapat kegiatan pembangunan MCKKomunal, IPAL Komunal, Tangki septik komunal, sedangkan di Dinas Kesehatan jugaterdapat kegiatan jamban sehat untuk mengejar target penurunan emisi dari kelompokaksi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan inti dalam Program PercepatanSanitasi Pemukiman. Dengan adanya pekerjaan ini, secara tidak langsung terdapatmigrasi sistem pengolahan on-site black water, dari latrin menuju ke sistem tangki septik.

    3.6.2. Kegiatan Pendukung

    Kelompok aksi mitigasi pendukung ini merupakan dikatagorikan sebagai kegiatanpenunjang dalam RAD GRK Jawa Barat berupa kelompok aksi perencanaan untukmenunjang pelaksanaan lima butir kegiatan inti. Kegiatan pendukung yang akan dilaukanadalah sebagai berikut :

  • III - 12

    1) Penyusunan Master Plan Persampahan2) Penyusunan Studi Kelayakan dan Detailed Engineering Design Tempat

    Pembuangan Akhir Sampah (TPAS)3) Pengysunan Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) TPA4) Sosialisasi Prinsip 3R (Reduce, reuse, Recycle) dan Pemilahan Sampah5) Program Kampung Iklim6) Rehabilitasi/pembangunan TPA un managed deep menjadi Semi aerobis

    Landfill di 10 Kabupaten/Kota7) Penyusunan Master Plan Air Limbah8) Studi Kelayakan dan DED MCK Komunal-Septik Tank Komunal9) Sosialisasi Rencana MCK Komunal-Septik Tank Komunal

    3.6.3. Rekapitulasi Sektor Limbah

    Kegiatan RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Pengelolaan Limbah dapat dilihat padaTabel 3.5. dan Tabel L.1.7 pada Lampiran 1.

    Tabel 3.5.Kegiatan Inti RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Sektor Pengelolaan Limbah

    No.

    Kegiatan Inti

    JumlahPenurunan Emisi dari Baseline

    thn 2020(tonCO2eq)*

    Kelompok Kegiatan A. Program Minimasi Sampah dgn prinsip3R

    1 Program Minimasi Sampah dgn prinsip 3R 42.7152 Pembangunan TPS Terpadu (TPST) 92

    Kelompok Kegiatan B: Program Peningkatan Sarana-PrasaranaPersampahan

    3 Operasional TPA semi-aerobic dan sanitary landfill; danpengadaan tanah timbun

    139.737

    4 Recovery gas metan di TPA Sumur Batu (CDM-Project) 103.700Kelompok Kegiatan C : Pembangunan prasarana Waste WaterTreatment Pemukiman

    5 Migrasi Pit-Latrin ke Septic Tank 193.657JUMLAH 479.901

    Ket: K/K : Kota/Kabupaten

    Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Aspek Pengelolaan Limbah disajikan pada Gambar 3.5.

  • III - 13

    Gambar 3.5. Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Aspek Pengelolaan Limbah

    Dari kegiatan inti dan kegiatan pendukung dalam rencana aksi tersebut, diperkirakanakan didapat penurunan emisi pada tahun 2020, sebesar 696.350 ton CO2 eq dariestimasi emisi GRK Jabar sektor limbah sebesar 1.412.531 ton CO2 eq, atau didapatpenurunan sebesar 9,24 %.

    3.7.Rekapitulasi Perkiraan Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat tahun 2020 dengan adanyaRAD GRK

    Rekaputulasi Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat dengan dan tanpa aksi RAD GRK JawaBarat disajikan pada Tabel 3.6. dan Gambar 3.6.

    Gambar 3.6. Rekapitulasi Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 Kondisi dengan danTanpa RAD GRK

    0

    1.000.000

    2.000.000

    3.000.000

    4.000.000

    5.000.000

    6.000.000

    7.000.000

    8.000.000

    2008 2010

    ton

    CO2

    eq

    0

    50.000.000

    100.000.000

    150.000.000

    200.000.000

    250.000.000

    300.000.000

    2005

    Reka

    pitu

    lasi

    Em

    isi C

    O2

    (ton

    CO

    2)

    9,24 %

    10,16 %

    III - 13

    Gambar 3.5. Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Aspek Pengelolaan Limbah

    Dari kegiatan inti dan kegiatan pendukung dalam rencana aksi tersebut, diperkirakanakan didapat penurunan emisi pada tahun 2020, sebesar 696.350 ton CO2 eq dariestimasi emisi GRK Jabar sektor limbah sebesar 1.412.531 ton CO2 eq, atau didapatpenurunan sebesar 9,24 %.

    3.7.Rekapitulasi Perkiraan Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat tahun 2020 dengan adanyaRAD GRK

    Rekaputulasi Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat dengan dan tanpa aksi RAD GRK JawaBarat disajikan pada Tabel 3.6. dan Gambar 3.6.

    Gambar 3.6. Rekapitulasi Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 Kondisi dengan danTanpa RAD GRK

    7.540.279

    6.843.928

    2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022

    Tahun

    2005 2010 2015Tahun

    rekapitulasi Emisi CO2 eqtanpa aksi RAD GRK (ton CO2eq)

    rekapitulasi emisi CO2 eqdengan aksi RAD GRK (tonCO2 eq)

    9,24 %

    10,16 %

    III - 13

    Gambar 3.5. Rekapitulasi Penurunan Emisi dari Aspek Pengelolaan Limbah

    Dari kegiatan inti dan kegiatan pendukung dalam rencana aksi tersebut, diperkirakanakan didapat penurunan emisi pada tahun 2020, sebesar 696.350 ton CO2 eq dariestimasi emisi GRK Jabar sektor limbah sebesar 1.412.531 ton CO2 eq, atau didapatpenurunan sebesar 9,24 %.

    3.7.Rekapitulasi Perkiraan Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat tahun 2020 dengan adanyaRAD GRK

    Rekaputulasi Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat dengan dan tanpa aksi RAD GRK JawaBarat disajikan pada Tabel 3.6. dan Gambar 3.6.

    Gambar 3.6. Rekapitulasi Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 Kondisi dengan danTanpa RAD GRK

    2022

    BAU

    MITIGASI

    rekapitulasi Emisi CO2 eqtanpa aksi RAD GRK (ton CO2eq)

    rekapitulasi emisi CO2 eqdengan aksi RAD GRK (tonCO2 eq)

    9,24 %

    10,16 %

  • III - 14

    Dari tabel dan gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 tanpa adanya RADGRK diperkirakan total emisi di Jawa Barat adalah 249.976.997 ton CO2eq. Denganadanya RAD GRK diperkirakan total emisi di Jawa Barat turun menjadi 224.570.008 tonCO2eq. Dengan demikian terjadi selisih (penurunan) sebesar 10,16 %.

  • IV - 15

    Tabel 3.6.Rekapitulasi Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 Kondisi Dengan dan Tanpa RAD GRK

    Tahun

    Rekapitulasi Emisi CO2 eq tanpa aksi RAD GRK

    (ton CO2 eq)

    Rekapitulasi emisi CO2 eq dengan aksi RAD GRK

    (ton CO2 eq) Selisih

    Limbah

    Domestik

    Sektor

    landbase

    Sektor

    TransportasiEnergi Jumlah

    Limbah

    Domestik

    Sektor

    landbase

    Sektor

    TransportasiEnergi Jumlah

    2010 4.898.864 48.995.884 11.887.442,49 58.314.029 124.096.219 4.898.864 48.995.884 11.887.442,49 58.314.029 124.096.219 0,00%

    2015 6.591.544 80.960.322 16.068.799,95 78.930.472 182.551.138 6.405.812 79.975.672 15.647.078,47 74.499.704 176.509.840 -3,31%

    2020 7.540.279 113.324.434 21.940.286,40 107.171.998 249.976.997 6.843.929 100.775.869 20.841.803,52 96.791.390 224.570.008 -10,16%