21
23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN Pada penelitian ini agar proses pengerjaan Skripsi sesuai dengan skenario digunakan diagram alir perancangan yang menunjukan langkah langkah dalam pembuatannya. Berikut adalah gambar flowchart perancangan yang ditunjukkan 3.1 Diagram Perancangan : Mulai Konfigurasi Topologi Konfigurasi EoIP Tunnel OSPF Konfigurasi berhasil Pengujian Server paket loss throughput Selesai Analisa data Konfigurasi EoIP Tunnel RIPv2 Pengambilan Data jitter delay Tidak Ya Gambar 3.1 Diagram perancangan Pada gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai flowchart dari perancangan dan simulasi pada skripsi yang dibuat. Terdapat beberapa tahapan, yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

23

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN

Pada penelitian ini agar proses pengerjaan Skripsi sesuai dengan

skenario digunakan diagram alir perancangan yang menunjukan langkah –

langkah dalam pembuatannya. Berikut adalah gambar flowchart

perancangan yang ditunjukkan 3.1 Diagram Perancangan :

Mulai

Konfigurasi Topologi

Konfigurasi EoIP Tunnel OSPF

Konfigurasi berhasil

Pengujian Server

paket lossthroughput

Selesai

Analisa data

Konfigurasi EoIP Tunnel RIPv2

Pengambilan Data

jitterdelay

Tidak

Ya

Gambar 3.1 Diagram perancangan

Pada gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai flowchart dari perancangan

dan simulasi pada skripsi yang dibuat. Terdapat beberapa tahapan, yaitu:

Page 2: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

24

1. Konfigurasi Topologi

Konfigurasi Topologi dimulai dari persiapan komputer dan

dilanjutkan dengan menajalankan aplikasi GNS3.

2. Konfigurasi EoIP Tunnel OSPF

Pada pembuatan topologi ada 2 skenario yang akan disimulasikan

dan skenario yang akan dilakukan adalah pembuatan Eoip Tunnel

OSPF.

3. Konfigurasi RIPv2

Pada pembuatan topologi, pada skenario kedua konfigurasi yang

digunakan pada router di GNS3 EoIP Tunnel RIPv2.

4. Simulasi Berhasil atau Tidak

Pada simulasi ini digunakan 2 skenario yaitu EOIP tunnel dengan

OSPF dan EOIP tunnel dengan RIPv2 setelah konfigurasi 2 skenario

berhasil dilanjutkan dengan Pengujian Server.

5. Pengujian Server

Pengujian Server dilakukan untuk mengetahui di antara 2 skenario

yakni EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2 skenario mana yang

lebih bagus dan jumlah router yang digunakan pada pengujian ini

berjumlah 16 router.

6. Pengambilan Data

Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data dan layanan yang

digunakan untuk pengambilan data adalah layanan video streaming dan

para meter – parameter yang menjadi acuan pada rumusan masalah.

Parameter yang akan digunakan sebagai acuan adalah throughput,

packet loss, delay dan jitter dengan data yang diamati adalah RTP. Dari

setiap parameter akan dilakukan pengujian sebanyak 30 kali, dengan

tujuan untuk mendapatkan data yang akurat.

7. Analisa Hasil

Pada tahap ini dilakukan sebuah analisis berdasarkan hasil simulasi

yang berupa grafik. Hasil yang diperoleh berupa grafik parameter-

parameter yang diamati pada EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel

RIPv2.

Page 3: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

25

3.2 PERANCANGAN

3.2.1 Perangkat Keras (Hardware)

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 2 unit komputer

dan 1 laptop dimana satu PC digunakan sebagai backbone dan 1 PC

digunakan sebagai client dan laptop digunakan sebagai server video

streaming, dengan spesifikasi tiap – tiap unit sebagai berikut:

1. PC jaringan backbone dan PC client video streaming

Untuk spesifikasi PC backbone dan client, dimana pada PC backbone

menggunakan aplikasi GNS 3 dan pada sisi PC client menggunakan

aplikasi VLC untuk menerima data video streaming dari laptop server

lalu analisa data dilakukan pada PC client menggunakan aplikasi

wireshark. PC ini memiliki spesifikasi yang sama dikarenakan komputer

Laboratorium. Dan berikut spesifikasi PC yang digunakan pada saat

pengerjaan akan ditampilkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Spesifikasi PC jaringan backbone dan client

Personal Computer

Brand ASUS

Pocessor Intel® Core™ i7-2600 CPU @

3.40GHz 3.40GHz

Memory 4.00 GB

OS Type 64-bit Operating system

Operating system

Windows 10 Pro Copyright © 2015 Microsoft Corporation

2. Spesifikasi Laptop Server Video Streaming

Pada sisi server menggunakan laptop milik pribadi, dan aplikasi yang

digunakan untuk melakukan layanan video streaming adalah VLC media

player. Dan berikut spesifikasi laptop yang digunakan sebagai server

akan di perlihatkan pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Page 4: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

26

Tabel 3.2 Spesifikasi paptop server

Personal computer

Brand ASUS

Pocessor Intel® Core™ i5-3317U CPU @

1.7GHz 1.70GHz

Memory 4.00 GB

OS Type 64-bit Operating system

Operating system

Windows 8 Copyright © 2013 Microsoft Corporation

3.2.2 Perangkat Lunak (Software)

1. Graphical Network Simulator 3 (GNS 3)

Software utama dalam pengerjaan penelitian ini sebagai simulator

jaringan yang digunakan dalam pembuatan simulasi jaringan backbone

dengan skenario EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2. Dan

dalam pembuatan Topologi untuk tugas akhir ini versi GNS3 yang

digunakan adalah versi GNS 1.5.2. Gambar 3.2 merupakan icon dari

aplikasi GNS versi 1.5.2

Gambar 3.2 GNS 1.5.2

2. VLC Media Player

Software media player yang memiliki fasilitas streaming dan menerima

video yang di streaming dari server menggunakan berbagai macam

protokol pengiriman. VLC (Video LAN Client) Media Player yang

digunakan untuk mengambil data dalam penyusunan tugas akhir ini.

Versi yang digunakan saat penelitian adalah versi 3.0.3. Gambar 3.3

Page 5: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

27

merupakan aicon dari aplikasi VLC dan versi yang digunakan saat

penelitian.

Gambar 3.3 VLC media player

3. Wireshark

Merupakan software Network Analyzer yang digunakan pada saat

penelitian untuk menganalisa kinerja jaringan, termasuk protokol yang

berjalan saat adanya komunikasi antara server dengan client. Software

ini dijalankan sisi client untuk melihat paket-paket data yang diterima

dari server. Gambar 3.4 merupakan ikon dari aplikasi wireshark dan

penulis menggunakan versi 2.6.1.

Gambar 3.4 Wireshark

3.3 SIMULASI PENELITIAN

3.3.1 Implementasi Sistem

Proses pengujian simulasi jaringan menggunakan 3 buah perangkat

yakni 2 perangkat PC dan 1 perangkat laptop. Dimana 1 PC berfungsi

sebagai backbone, dimana PC yang menjadi backbone menjalankan aplikasi

simulasi GNS3 dan yang satunya sebagai PC client yang bertugas untuk

menganalisa trafik data yang diterima dari PC server menggunakan aplikasi

wireshark dan VLC sebagai media yang digunakan untuk menerima trafik

d ata. Lalu 1 laptop yang berfungsi sebagai server yang berfungsi

melakukan media streaming aplikasi yang berjalan hanya VLC media

player. Perancangan perangkat keras dapat dilihat pada gambar 3.5

Page 6: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

28

Topologi jaringan backbone GNS3 PC client

Laptop Server

Bentuk topologi di GNS3

Gambar 3.5 Konfigurasi perangkat dalam pengujian jaringan

Pada Gambar 3.5, menampilkan simulasi implementasi keseluruhan

perangkat yang digunakan dalam pengerjaan penelitian ini, dimana dibagi

menjadi tiga komponen utama yaitu; GNS3, server video streaming dan

client. Pengoperasian GNS3 sebagai simulasi jaringan backbone

menggunakan pengalamatan IPv4, Server Video Streaming yang bertindak

sebagai pusat streaming video dengan memanfaatkan fitur pada VLC Media

Player (Video LAN Client), dan pada sisi Client juga menggunakan VLC

Media Player untuk menerima streaming video dan menjalankan aplikasi

Wireshark untuk melihat trafik informasi paket yang keluar/masuk

informasi yang nantinya digunakan sebagai bahan analisa penelitian. Ketiga

perangkat tersebut diama 1 PC berfungsi sebagai backbone lalu

dihubungkan ke PC berfungsi sebagai client dan 1 laptop yang berfungsi

sebagai server menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP).

3.3.2 Pembuatan Topologi Jaringan

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada layanan video streaming

menggunakan apliaksi VLC pengalamatan IP yang digunakan adalah Ipv4.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui berapa nilai (Quality Of Service)

QOS pada layanan video streaming menggunakan EOIP Tunnel OSPF dan

EOIP Tunnel RIPv2. Dalam pengerjaan tersebut, perancangan jaringan

topologi EOIP menggunakan software simulator GNS3. Topologi jaringan

Page 7: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

29

yang digunakan pada penelitian ini ada 2 karena membandingkan EOIP

Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2.

BAB IV

BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Gambar 3.6 Topologi EoIP tunnel OSPF

Pada Gambar 3.6 merupakan perancangan topologi EoIP Tunnel OSPF,

dimana langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembuatan routing

OSPF pada router mikrotik. Router yang digunakan sebanyak 16 router

dimana port yang digunakan hanya 2. Yakni port E0 dan E1, pada router

mikrotik 1 pada port E0 yang mengarah ke router mikrotik2 diberikan

alamat IP 10.10.1.1 dan pada port E1 diberikan alamat 192.168.1.100 .

Routing OSPF hanya dilakukan pada port yang mengarah ke router

mikrotik 2,3,4, sampai 16, lalu pada router 16 routing OSPF hanya

diterapkan pada port E1 dan port E0 tidak diterapkan OSPF. Setelah

routing OSPF sudah diterapkan selanjutnya pembuatan Tunneling,

uniknya untuk pembuatan tunnel konfigurasi menggunakan aplikasi

Winbox. Dan konfigurasinya pun tidak dilakukan di GNS3 melainkan

melalui aplikasi dari Winbox yang ada pada PC client dan Laptop server.

dan selanjutnya dilanjutkan dengan konfigurasi EoIP Tunnel RIPv2 dan

konfigurasi topologi Eoip Tunnel RIPv2 dapat dilihat pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Topologi EoIP Tunnel RIPv2

Page 8: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

30

3.3.3 Konfigurasi Topologi

Konfigurasi topologi merupakan konfigurasi dasar jaringan, yaitu

berupa konfigurasi Ipv4 serta subnet mask dan protokol routing yang

digunakan pada penelitian ini yaitu protokol routing OSPF dan RIPv2.

Dapat dilihat pada tabel 3.4 rincian konfigurasi IP.

Tabel 3.3 Konfigurasi perangkat skenario 1 dan 2

Router Ipv4

Subnet Mask Port E0 Port E1

Mikrotik1 10.10.1.1 192.168.1.100 /24

Mikrotik2 10.10.2.1 10.10.1.2 /24

Mikrotik3 10.10.3.1 10.10.2.2 /24

Mikrotik4 10.10.4.1 10.10.3.2 /24

Mikrotik5 10.10.5.1 10.10.4.2 /24

Mikrotik6 10.10.6.1 10.10.5.2 /24

Mikrotik7 10.10.7.1 10.10.6.2 /24

Mikrotik 8 10.10.8.1 10.10.7.2 /24

Mikrotik9 10.10.9.1 10.10.8.2 /24

Mikrotik10 10.10.10.1 10.10.9.2 /24

Mikrotik11 10.10.11.1 10.10.10.2 /24

Mikrottik12 10.10.12.1 10.10.11.2 /24

Mikrotik13 10.10.13.1 10.10.12.2 /24

Mikrotik14 10.10.14.1 10.10.13.2 /24

Mikrotik15 10.10.15.1 10.10.14.2 /24

Mikrotik 16 192.168.1.200 10.10.15.2 /24

3.3.4 Konfigurasi OSPF

Untuk penerapan routing OSPF ketentuan-nya bisa dilihat pada

penjelasan yang tertera Gambar 3.6 dan untuk konfigurasi OSPF pada router

mikrotik pada GNS3 sebagai berikut:

[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.1.2/24

interface=ether2

Page 9: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

31

[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.2.1/24

interface=ether1

[admin@mikrotik] > routing ospf network add network 10.10.1.0/24 area=

backbone

[admin@mikrotik] > routing ospf network add network 10.10.2.0/24 area=

backbone

3.3.5 Konfigurasi RIPv2

Untuk penerapan routing RIP prosesnya sama seperti gambar 3.7 dan

untuk konfigurasi RIP pada router mikrotik pada GNS3 sebagai berikut:

[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.1.2/24

interface=ether2

[admin@mikrotik] > routing rip interface add interface=all send=v2

receive=v2

[admin@mikrotik] > routing rip network add network=10.10.1.0/24

[admin@mikrotik] > routing rip network add network=10.10.2.0/24

3.3.6 Konfigurasi EoIP Tunnel

Untuk konfigurasi EoIP tunnel, konfigurasinya tidak dilakukan melalui

GNS3 melainkan melalui aplikasi Winbox dan konfigurasinya dilakukan

dari PC client dan laptop server. Dan konfigurasi awal dimulai dari Laptop

server dan Gambar 3.8 merupakan konfigurasi awal dari aplikasi winbox.

Gambar 3.8 Konfigurasi awal ke winbox

Pada konfigurasi ini kita buka aplikasi winbox pada laptop server, lalu

pilih bagian IP address yakni 192.168.1.100 lalu dilanjutkan dengan

memilih menu connect. Setelah akan muncul windows konfigurasi router

Page 10: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

32

“mikrotik1” karena IP address 192.168.1.1 merupakan alamat yang IP

address pada port E1 di router “Mikrotik1” dan tampilannya windows

konfigurasi akan ditampilkan pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Tampilan konfigurasi pada router mikroitk1

Setelah meu konfigurasi window “mikrotik1” muncul konfigurasi yang

akan dilakukan pada router “mikrotik1” adalah konfigurasi IP Masquerade,

maksud dari konfigurasi ini adalah untuk membolehkan IP private

terhubung ke jaringan internet melalui router mikrotik, karena definisi

Tunneling secara garis besarnya adalah menghubung kan 2 IP private

melalui jaringan internet dengan dengan pemanfaatan Tunneling. Dan untuk

mengkonfigurasi pada router mikrotik dengan memilih menu IP > Firewall

> NAT dan tampilannya seperti gambar 3.10.

Gambar 3.10 Tampilan konfigurasi NAT

Langkah selanjutnya pilih menu lalu akan mucul menu konfigurasi

lanjutan, untuk kolom “Chain” tetap default yakni “srcnat” dan pada kolom

“Out. Interface:” kita pilih “ether1” karena pada router mikrotik hanya 2

port saja yang digunakan yakni port “E0=etehrnet1” dan “E1=ethernet2”

Page 11: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

33

dimana “ethernet1” terhubung ke IP public dengan alamat IP 10.10.1.1 dan

“ethernet2” merupakan IP private dengan alamat IP 192.168.1.100 dan hasil

konfigurasi akan ditampilkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Tampilan konfigurasi Nat Rule

Setelah konfigurasi “Chain” dan “Out. Interface” pada sub menu

“General” sudah selesai dilanjutkan dengan konfigurasi pada sub menu

“Action” dan pada menu “Action” diganti dengan “masquerade” dengan

dilanjutkan dengan memilih menu apply dan ok tujuan agar

memperbolehkan alamat IP private terhubung ke internet dengan

bertopengkan IP public. Dan konfigurasi sub menu action ditampilkan pada

gambar 3.12.

Gambar 3.12 Konfiguration sub menu action

Setelah konfigurasi IP masquerade selesai dilanjutkan dengan

konfigurasi EOIP Tunnel. EoIP Tunnel yang pertama akan dikonfigurasi

adalah pada bagian PC Server. konfigurasi EoIP Tunel dilakukan dengan

Page 12: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

34

memilih menu “Interface” > > lalu memilih EoIP Tunnel lalu akan

muncul window menu konfiguration EoIP Tunnel dan tampilan window

konfigurasi ditampilkan pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Konfigurasi EoIP Tunnel pada router mikrotik1

Pada bagian kolom “Name:” diganti dengan nama “eoip-R1” lalu pada

menu “Remote Address:” kolom di isi dengan alamat IP public yang

terhubung dengan pc client dimana jumlah router yang digunakan pada

simulasi ini adalah 16 router dan alamat IP public yang terhubung dengan

PC client pada router mikrotik16 adalah 10.10.15.2, jadi alamat IP public

yang di isi pada kolom “Remote Address:” adalah 10.10.15.2 selanjutnya

pada kolom “Tunnel ID:” pada skenario ini Id yang digunakan adalah 100

dengan catatan konfigurasi ini dilakukan pada router “mikrotik1” dimana

router ini langsung terhubung ke laptop server. Konfigurasi selanjutnya

melakukan konfigurasi bridge dan konfigurasinya dilakukan dengan

memilih menu “Bridge” lalu akan muncul window konfigurasi lalu pilih sub

menu “Bridge” dan tampilan konfigurasinya sama seperti gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan menu bridge

Page 13: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

35

Pada konfigurasi “Bridge” tidak banyak terjadi perubahan langsung

saja memilih apply dan OK, konfigurasi selanjutnya melakukan konfigurasi

pada sub menu “port” yang berada di samping sub menu “bridge” lalu

memilih menu lalu akan muncul windowkonfigurasi lanjutan dari sub

menu “port”. Window konfigurasi sub menu “port” ditampilkan pada

gambar 3.15.

Gaambar 3.15 Tampilan menu port

Lalu pada menu “Interface:” diganti dengan pilihan “ether2” karena

port mikrotik ether2 merupakan port yang langsung terhubung ke Laptop

server lalu di apply dan OK, dan konfigurasi selanjutnya pilih lagi menu

pada sub menu “port” lalu pada menu “Interface:” diganti degan pilihan

“eoip-R1” lalu di apply dan ok dan hasil konfigurasinya dapat dilihat pada

gambar 3.16 yang menunjukan konfigurasi EoIP tunnel pada sisi server

telah usai.

Gambar 3.16 Pegaturan bridge dan port pada Eoip Tunnel sisi

server

Page 14: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

36

Setelah konfigurasi Eoip Tunnel pada sisi server sudah selesai,

selanjutnya dilakukan konfigurasi pada sisi client dengan cara membuka

aplikasi winbox dari PC client dan tampilannya seperti gambar 3.17.

Gambar 3.17 Konfigurasi Eoip Tunnel pada sisi client

Pada konfigurasi ini kita buka aplikasi winbox pada PC client, lalu pilih

bagian IP address yakni 192.168.1.200 lalu pilih connect. Setelah akan

muncul window konfigurasi pada router “mikrotik16” karena IP address

192.168.1.2 merupakan alamat yang IP address pada port E0 di router

“Mikrotik16” yang langsung terhubung ke PC client. Setelah window

konfigurasi pada router “mikrotik16” muncul, pada sisi client tidak perlu

melakukan pengaturan IP Masquarade konfigurasi ini diabaikan dan

dilanjutkan dengan konfigurasi EoIP Tunnel pada sisi client dengan cara

memilih menu “Interface” lalu muncul menu lanjutan “Interface” dan

dilanjutkan dengan memilih menu lalu pilih Eoip Tunnel hasil

konfigurasinya dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.18 Konfigurasi interface Eoip Tunnel pada sisi client

Page 15: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

37

Dan pada kolom “Name:” diganti namanya menjadi “eoip-R16” lalu

pada kolom “Remote Address:” alamat IP yang digunakan adalah alamat Ip

public pada router “mikrotik1” yakni 10.10.1.1 dan pada ”Tunnel ID:” yang

dugunakan harus sama dengan “eoip-R1” yaitu 100. Setelah konfigurasi ini

selesai dilanjutkan dengan konfigurasi Bridge dan hasil konfigurasinya akan

ditampilkan pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Konfigurasi bridge pada sisi client

Konfigurasi Bridge dilakukan dengan memilih Bridge lalu akan muncul

window konfigurasi Bridge dan konfigurasi selanjutnya dilakukan dengan

memilih menu lalu akan muncul window konfigurasi lanjutan dari

konfigurasi Bridge, pada konfigurasi Bridge langsung saja di apply dan OK.

Konfigurasi dilanjutkan dengan konfigurasi porti pada sisi client. Menu

konfigurasi port berada sebelah kanandari sub menu “bridge” pada sisi

client, tujuannya dilakukan konfigurasi port untuk menyambungkan laptop

client dengan EoIP Tunnel pada router “mikrotik16” dan menentukan port

mana dari router “mikrotik16” yang akan menjadi port bridge dan

konfigurasi port menunya berada di sabelah kanan dari sub menu bridge

dan konfigurasinya dilakukan dengan cara memilih menu pada port

lalu akan muncul window konfigurasi port lalu pada kolom “Interface:” port

yang kita gunakan adalah port “ether1” karena port “ether1” merupakan port

yang terhubung langsung ke IP private disisi client lalu tambahkan lagi port

nya dan pada kolom “Interface:” dan kolom di isi dengan “eoip-R16” lalu

klik aapply dan ok dan hasilnya seperti gambar 3.20

Page 16: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

38

Gambar 3.20 Konfigurasi port pada sisi client

Setelah konfigurasi selesai untuk memastikan topologi jaringan tidak

ada masalah dilakukan pengetesa ping dari laptop server ke pc client dari

menggunakan menu + r pada keyboard lalu ketik CMD dan setelah layar

menu sudah muncul lalu berikan perintah ping 192.168.1.2 dan tracert

192.168.1.2. Dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Test ping dan tracert dari sisi server ke client

3.4 PENGUJIAN SERVER

Dalam pengujian penelitian ini penulis merancang komunikasi video

streaming pada dua client beda network menuju satu server video streaming.

Perancangan komunikasi video ini menggunakan software VLC (Video

LAN Client) media player pada server dan client agar dapat menggunakan

layanan video streaming. Software VLC media player menyediakan

berbagai macam protokol pengiriman video kepada client, namun dalam

Page 17: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

39

penelitian ini hanya menggunakan protokol RTSP (Real Time Streaming

Protocol). Berikut langkah – langkah dalam melakukan komunikasi video

streaming :

A. Pada sisi server

1. IP address pada sisi Laptop server disamakan kedalam jaringan yang

sama dengan interface yang menuju ke router mikrotik1 dan

memastikan antar router pada GNS3 dan PC dapat saling melakukan

tes koneksi menggunakan perintah ping pada Command Prompt di

Operating System (OS) Windows yang server gunakan.

2. VLC Media Player dijalankan pada Laptop server kemudian

memilih video yang akan di streaming. Video yang digunakan dalam

proses stream ini secara local dengan durasi video 60 detik dengan

judul “ 1 ”.

3. Saat proses pengaturan VLC Media Player, penulis memilih Display

locally dimana fungsi ini akan menampilkan video yang sedang

diputar saat proses streaming berlangsung pada bagian Server.

Untuk bagian new destination, penulis menggunakan protokol RTSP

dikarenakan protokol ini mampu menggunakan IPv4 sebagai

addressing server-nya. Pengaturan pada langkah ini dapat dilihat

seperti pada Gambar 3.8

Gambar 3.22 Pengaturan file RTSP pada VLC

Page 18: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

40

4. Agar new destination dapat berhasil digunakan selanjutnya Penulis

memilih tombol Add dan membiarkan pengaturan default kemudian

melanjutkan ke tahap berikutnya dengan tombol Next.

5. Pada tahap selanjutnya Penulis tidak menggunakan fitur dari active

transcoding, dikarenakan sisi penerima menggunakan media player

yang sama dengan server sehingga fitur ini tidak diperlukan pada

penelitian ini.

6. Dilangkah terakhir pada bagian server, Penulis memilih fitur stream

all elementary streams dimana fitur ini memberikan semua bentuk

layanan stream dari server baik itu video, suara hingga subtitle.

B. Sisi Client

1. Aplikasi VLC Media Player dijalankan pada laptop client dengan

memilih menu Open Network Stream untuk dapat menerima layanan

video stream dari server.

2. Gambar 3.8, muncul tampilan Open Media dengan sub menu

Network. Untuk dapat menerima layanan video stream, protokol http

didefinisikan terlebih dahulu diikuti dengan alamat ip yang

digunakan oleh server video stream. Untuk penulisan pengalamatan

IPv4 192.168.1.1 pada server dapat dilihat seperti pada Gambar 3.9,

pengalamatan ini diikuti dengan nomor port yang sesuai untuk

protokol rtsp yaitu 8554.

Gambar 3.23 Tampilan stream network RTSP

Page 19: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

41

3.5 PARAMETER QUALITY OF SERVICE (QOS)

3.5.1 Standar perhitungan Packet loss [14]

Packet loss merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service

dimana fungsinya untuk melihat jumlah packet data yang mengalami

kecacatan atau tidak tertuju sampai alamat penerima secara utuh dalam

waktu pengamatan tertentu. Berikut perhitungan rumus untuk delay video

streaming yang ditunjukkan pada persamaan 3.1.

𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑠 =(𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚−𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎)

𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑥 100 % ...(3.1)

Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan

pada Tabel 3.2 merupakan standar nilai packet loss.

Tabel 3.4 Standar packet loss

Paket Hilang (%) Kualitas

0 – 0,5 % Sangat Baik

0,5 % – 1,5 % Cukup, masih dapat diterima

>1,5 % Buruk

3.5.2 Standar perhitungan Delay [15]

Delay merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service (QoS)

dimana memiliki pengertian jeda atau waktu tunggu yang dialami packet

data ketika melakukan pengiriman data, dan semakin besar nilai delay maka

semakin buruk proses pengiriman data. Berikut perhitungan rumus untuk

delay video streaming yang ditunjukkan pada persamaan 3.2.

𝑑𝑒𝑙𝑎y (n) = Tout (n) = 𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 + Tin (n) . ...(3.2)

dengan :

Tout (n) = waktu data ke-n keluar antrian dan siap ditransmisi

Tin (n) = waktu data ke-n masuk antrian

Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan pada

Tabel 3.7 merupakan standar nilai delay.

Page 20: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

42

Tabel 3.5 Standar delay

Waktu

Tunda (ms)

Kualitas

0-150 ms Baik

150 – 400 ms Cukup, masih dapat diterima

>400 ms Buruk

3.5.3 Standar perhitungan Jitter

Untuk menghitung parameter jitter dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan 3.3

𝐽𝑖𝑡𝑡𝑒𝑟 =Total variasi 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦

Total paket yang diterima−1 ...(3.3)

Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan

pada Tabel 3.8 merupakan standar nilai jitter.

Tabel 3.6 Standar jitter

Variasi Waktu

Tunda (ms)

Kualitas

0-20 ms Baik

20 – 50 ms Cukup, masih dapat diterima

>50 ms Tidak dapat diterima

3.5.4 Standar perhitungan Throughput [16]

Throughput merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service

dimana fungsinya untuk melihat perbandingan jumlah data yang dikirim

dalam waktu pengamatan tertentu dan hasil dari throughput ini jika nilainya

semakin besar maka hasilnya semakin bagus, pada pengambilan data

throughput ini simulasi ditambahkan dengan traffic generator untuk

menambahkan traffic agar seolah-olah simulasi berjalan seperti jaringan

Page 21: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR …

43

sesungguhnya. Berikut perhitungan rumus throughput pada layanan Video

Streaming :

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑡ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 ...(3.4)