Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
23
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN
Pada penelitian ini agar proses pengerjaan Skripsi sesuai dengan
skenario digunakan diagram alir perancangan yang menunjukan langkah –
langkah dalam pembuatannya. Berikut adalah gambar flowchart
perancangan yang ditunjukkan 3.1 Diagram Perancangan :
Mulai
Konfigurasi Topologi
Konfigurasi EoIP Tunnel OSPF
Konfigurasi berhasil
Pengujian Server
paket lossthroughput
Selesai
Analisa data
Konfigurasi EoIP Tunnel RIPv2
Pengambilan Data
jitterdelay
Tidak
Ya
Gambar 3.1 Diagram perancangan
Pada gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai flowchart dari perancangan
dan simulasi pada skripsi yang dibuat. Terdapat beberapa tahapan, yaitu:
24
1. Konfigurasi Topologi
Konfigurasi Topologi dimulai dari persiapan komputer dan
dilanjutkan dengan menajalankan aplikasi GNS3.
2. Konfigurasi EoIP Tunnel OSPF
Pada pembuatan topologi ada 2 skenario yang akan disimulasikan
dan skenario yang akan dilakukan adalah pembuatan Eoip Tunnel
OSPF.
3. Konfigurasi RIPv2
Pada pembuatan topologi, pada skenario kedua konfigurasi yang
digunakan pada router di GNS3 EoIP Tunnel RIPv2.
4. Simulasi Berhasil atau Tidak
Pada simulasi ini digunakan 2 skenario yaitu EOIP tunnel dengan
OSPF dan EOIP tunnel dengan RIPv2 setelah konfigurasi 2 skenario
berhasil dilanjutkan dengan Pengujian Server.
5. Pengujian Server
Pengujian Server dilakukan untuk mengetahui di antara 2 skenario
yakni EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2 skenario mana yang
lebih bagus dan jumlah router yang digunakan pada pengujian ini
berjumlah 16 router.
6. Pengambilan Data
Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data dan layanan yang
digunakan untuk pengambilan data adalah layanan video streaming dan
para meter – parameter yang menjadi acuan pada rumusan masalah.
Parameter yang akan digunakan sebagai acuan adalah throughput,
packet loss, delay dan jitter dengan data yang diamati adalah RTP. Dari
setiap parameter akan dilakukan pengujian sebanyak 30 kali, dengan
tujuan untuk mendapatkan data yang akurat.
7. Analisa Hasil
Pada tahap ini dilakukan sebuah analisis berdasarkan hasil simulasi
yang berupa grafik. Hasil yang diperoleh berupa grafik parameter-
parameter yang diamati pada EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel
RIPv2.
25
3.2 PERANCANGAN
3.2.1 Perangkat Keras (Hardware)
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 2 unit komputer
dan 1 laptop dimana satu PC digunakan sebagai backbone dan 1 PC
digunakan sebagai client dan laptop digunakan sebagai server video
streaming, dengan spesifikasi tiap – tiap unit sebagai berikut:
1. PC jaringan backbone dan PC client video streaming
Untuk spesifikasi PC backbone dan client, dimana pada PC backbone
menggunakan aplikasi GNS 3 dan pada sisi PC client menggunakan
aplikasi VLC untuk menerima data video streaming dari laptop server
lalu analisa data dilakukan pada PC client menggunakan aplikasi
wireshark. PC ini memiliki spesifikasi yang sama dikarenakan komputer
Laboratorium. Dan berikut spesifikasi PC yang digunakan pada saat
pengerjaan akan ditampilkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi PC jaringan backbone dan client
Personal Computer
Brand ASUS
Pocessor Intel® Core™ i7-2600 CPU @
3.40GHz 3.40GHz
Memory 4.00 GB
OS Type 64-bit Operating system
Operating system
Windows 10 Pro Copyright © 2015 Microsoft Corporation
2. Spesifikasi Laptop Server Video Streaming
Pada sisi server menggunakan laptop milik pribadi, dan aplikasi yang
digunakan untuk melakukan layanan video streaming adalah VLC media
player. Dan berikut spesifikasi laptop yang digunakan sebagai server
akan di perlihatkan pada tabel 3.2 sebagai berikut.
26
Tabel 3.2 Spesifikasi paptop server
Personal computer
Brand ASUS
Pocessor Intel® Core™ i5-3317U CPU @
1.7GHz 1.70GHz
Memory 4.00 GB
OS Type 64-bit Operating system
Operating system
Windows 8 Copyright © 2013 Microsoft Corporation
3.2.2 Perangkat Lunak (Software)
1. Graphical Network Simulator 3 (GNS 3)
Software utama dalam pengerjaan penelitian ini sebagai simulator
jaringan yang digunakan dalam pembuatan simulasi jaringan backbone
dengan skenario EOIP Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2. Dan
dalam pembuatan Topologi untuk tugas akhir ini versi GNS3 yang
digunakan adalah versi GNS 1.5.2. Gambar 3.2 merupakan icon dari
aplikasi GNS versi 1.5.2
Gambar 3.2 GNS 1.5.2
2. VLC Media Player
Software media player yang memiliki fasilitas streaming dan menerima
video yang di streaming dari server menggunakan berbagai macam
protokol pengiriman. VLC (Video LAN Client) Media Player yang
digunakan untuk mengambil data dalam penyusunan tugas akhir ini.
Versi yang digunakan saat penelitian adalah versi 3.0.3. Gambar 3.3
27
merupakan aicon dari aplikasi VLC dan versi yang digunakan saat
penelitian.
Gambar 3.3 VLC media player
3. Wireshark
Merupakan software Network Analyzer yang digunakan pada saat
penelitian untuk menganalisa kinerja jaringan, termasuk protokol yang
berjalan saat adanya komunikasi antara server dengan client. Software
ini dijalankan sisi client untuk melihat paket-paket data yang diterima
dari server. Gambar 3.4 merupakan ikon dari aplikasi wireshark dan
penulis menggunakan versi 2.6.1.
Gambar 3.4 Wireshark
3.3 SIMULASI PENELITIAN
3.3.1 Implementasi Sistem
Proses pengujian simulasi jaringan menggunakan 3 buah perangkat
yakni 2 perangkat PC dan 1 perangkat laptop. Dimana 1 PC berfungsi
sebagai backbone, dimana PC yang menjadi backbone menjalankan aplikasi
simulasi GNS3 dan yang satunya sebagai PC client yang bertugas untuk
menganalisa trafik data yang diterima dari PC server menggunakan aplikasi
wireshark dan VLC sebagai media yang digunakan untuk menerima trafik
d ata. Lalu 1 laptop yang berfungsi sebagai server yang berfungsi
melakukan media streaming aplikasi yang berjalan hanya VLC media
player. Perancangan perangkat keras dapat dilihat pada gambar 3.5
28
Topologi jaringan backbone GNS3 PC client
Laptop Server
Bentuk topologi di GNS3
Gambar 3.5 Konfigurasi perangkat dalam pengujian jaringan
Pada Gambar 3.5, menampilkan simulasi implementasi keseluruhan
perangkat yang digunakan dalam pengerjaan penelitian ini, dimana dibagi
menjadi tiga komponen utama yaitu; GNS3, server video streaming dan
client. Pengoperasian GNS3 sebagai simulasi jaringan backbone
menggunakan pengalamatan IPv4, Server Video Streaming yang bertindak
sebagai pusat streaming video dengan memanfaatkan fitur pada VLC Media
Player (Video LAN Client), dan pada sisi Client juga menggunakan VLC
Media Player untuk menerima streaming video dan menjalankan aplikasi
Wireshark untuk melihat trafik informasi paket yang keluar/masuk
informasi yang nantinya digunakan sebagai bahan analisa penelitian. Ketiga
perangkat tersebut diama 1 PC berfungsi sebagai backbone lalu
dihubungkan ke PC berfungsi sebagai client dan 1 laptop yang berfungsi
sebagai server menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP).
3.3.2 Pembuatan Topologi Jaringan
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada layanan video streaming
menggunakan apliaksi VLC pengalamatan IP yang digunakan adalah Ipv4.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui berapa nilai (Quality Of Service)
QOS pada layanan video streaming menggunakan EOIP Tunnel OSPF dan
EOIP Tunnel RIPv2. Dalam pengerjaan tersebut, perancangan jaringan
topologi EOIP menggunakan software simulator GNS3. Topologi jaringan
29
yang digunakan pada penelitian ini ada 2 karena membandingkan EOIP
Tunnel OSPF dan EOIP Tunnel RIPv2.
BAB IV
BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Gambar 3.6 Topologi EoIP tunnel OSPF
Pada Gambar 3.6 merupakan perancangan topologi EoIP Tunnel OSPF,
dimana langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembuatan routing
OSPF pada router mikrotik. Router yang digunakan sebanyak 16 router
dimana port yang digunakan hanya 2. Yakni port E0 dan E1, pada router
mikrotik 1 pada port E0 yang mengarah ke router mikrotik2 diberikan
alamat IP 10.10.1.1 dan pada port E1 diberikan alamat 192.168.1.100 .
Routing OSPF hanya dilakukan pada port yang mengarah ke router
mikrotik 2,3,4, sampai 16, lalu pada router 16 routing OSPF hanya
diterapkan pada port E1 dan port E0 tidak diterapkan OSPF. Setelah
routing OSPF sudah diterapkan selanjutnya pembuatan Tunneling,
uniknya untuk pembuatan tunnel konfigurasi menggunakan aplikasi
Winbox. Dan konfigurasinya pun tidak dilakukan di GNS3 melainkan
melalui aplikasi dari Winbox yang ada pada PC client dan Laptop server.
dan selanjutnya dilanjutkan dengan konfigurasi EoIP Tunnel RIPv2 dan
konfigurasi topologi Eoip Tunnel RIPv2 dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7 Topologi EoIP Tunnel RIPv2
30
3.3.3 Konfigurasi Topologi
Konfigurasi topologi merupakan konfigurasi dasar jaringan, yaitu
berupa konfigurasi Ipv4 serta subnet mask dan protokol routing yang
digunakan pada penelitian ini yaitu protokol routing OSPF dan RIPv2.
Dapat dilihat pada tabel 3.4 rincian konfigurasi IP.
Tabel 3.3 Konfigurasi perangkat skenario 1 dan 2
Router Ipv4
Subnet Mask Port E0 Port E1
Mikrotik1 10.10.1.1 192.168.1.100 /24
Mikrotik2 10.10.2.1 10.10.1.2 /24
Mikrotik3 10.10.3.1 10.10.2.2 /24
Mikrotik4 10.10.4.1 10.10.3.2 /24
Mikrotik5 10.10.5.1 10.10.4.2 /24
Mikrotik6 10.10.6.1 10.10.5.2 /24
Mikrotik7 10.10.7.1 10.10.6.2 /24
Mikrotik 8 10.10.8.1 10.10.7.2 /24
Mikrotik9 10.10.9.1 10.10.8.2 /24
Mikrotik10 10.10.10.1 10.10.9.2 /24
Mikrotik11 10.10.11.1 10.10.10.2 /24
Mikrottik12 10.10.12.1 10.10.11.2 /24
Mikrotik13 10.10.13.1 10.10.12.2 /24
Mikrotik14 10.10.14.1 10.10.13.2 /24
Mikrotik15 10.10.15.1 10.10.14.2 /24
Mikrotik 16 192.168.1.200 10.10.15.2 /24
3.3.4 Konfigurasi OSPF
Untuk penerapan routing OSPF ketentuan-nya bisa dilihat pada
penjelasan yang tertera Gambar 3.6 dan untuk konfigurasi OSPF pada router
mikrotik pada GNS3 sebagai berikut:
[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.1.2/24
interface=ether2
31
[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.2.1/24
interface=ether1
[admin@mikrotik] > routing ospf network add network 10.10.1.0/24 area=
backbone
[admin@mikrotik] > routing ospf network add network 10.10.2.0/24 area=
backbone
3.3.5 Konfigurasi RIPv2
Untuk penerapan routing RIP prosesnya sama seperti gambar 3.7 dan
untuk konfigurasi RIP pada router mikrotik pada GNS3 sebagai berikut:
[admin@mikrotik] > ip address add address=10.10.1.2/24
interface=ether2
[admin@mikrotik] > routing rip interface add interface=all send=v2
receive=v2
[admin@mikrotik] > routing rip network add network=10.10.1.0/24
[admin@mikrotik] > routing rip network add network=10.10.2.0/24
3.3.6 Konfigurasi EoIP Tunnel
Untuk konfigurasi EoIP tunnel, konfigurasinya tidak dilakukan melalui
GNS3 melainkan melalui aplikasi Winbox dan konfigurasinya dilakukan
dari PC client dan laptop server. Dan konfigurasi awal dimulai dari Laptop
server dan Gambar 3.8 merupakan konfigurasi awal dari aplikasi winbox.
Gambar 3.8 Konfigurasi awal ke winbox
Pada konfigurasi ini kita buka aplikasi winbox pada laptop server, lalu
pilih bagian IP address yakni 192.168.1.100 lalu dilanjutkan dengan
memilih menu connect. Setelah akan muncul windows konfigurasi router
32
“mikrotik1” karena IP address 192.168.1.1 merupakan alamat yang IP
address pada port E1 di router “Mikrotik1” dan tampilannya windows
konfigurasi akan ditampilkan pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Tampilan konfigurasi pada router mikroitk1
Setelah meu konfigurasi window “mikrotik1” muncul konfigurasi yang
akan dilakukan pada router “mikrotik1” adalah konfigurasi IP Masquerade,
maksud dari konfigurasi ini adalah untuk membolehkan IP private
terhubung ke jaringan internet melalui router mikrotik, karena definisi
Tunneling secara garis besarnya adalah menghubung kan 2 IP private
melalui jaringan internet dengan dengan pemanfaatan Tunneling. Dan untuk
mengkonfigurasi pada router mikrotik dengan memilih menu IP > Firewall
> NAT dan tampilannya seperti gambar 3.10.
Gambar 3.10 Tampilan konfigurasi NAT
Langkah selanjutnya pilih menu lalu akan mucul menu konfigurasi
lanjutan, untuk kolom “Chain” tetap default yakni “srcnat” dan pada kolom
“Out. Interface:” kita pilih “ether1” karena pada router mikrotik hanya 2
port saja yang digunakan yakni port “E0=etehrnet1” dan “E1=ethernet2”
33
dimana “ethernet1” terhubung ke IP public dengan alamat IP 10.10.1.1 dan
“ethernet2” merupakan IP private dengan alamat IP 192.168.1.100 dan hasil
konfigurasi akan ditampilkan pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Tampilan konfigurasi Nat Rule
Setelah konfigurasi “Chain” dan “Out. Interface” pada sub menu
“General” sudah selesai dilanjutkan dengan konfigurasi pada sub menu
“Action” dan pada menu “Action” diganti dengan “masquerade” dengan
dilanjutkan dengan memilih menu apply dan ok tujuan agar
memperbolehkan alamat IP private terhubung ke internet dengan
bertopengkan IP public. Dan konfigurasi sub menu action ditampilkan pada
gambar 3.12.
Gambar 3.12 Konfiguration sub menu action
Setelah konfigurasi IP masquerade selesai dilanjutkan dengan
konfigurasi EOIP Tunnel. EoIP Tunnel yang pertama akan dikonfigurasi
adalah pada bagian PC Server. konfigurasi EoIP Tunel dilakukan dengan
34
memilih menu “Interface” > > lalu memilih EoIP Tunnel lalu akan
muncul window menu konfiguration EoIP Tunnel dan tampilan window
konfigurasi ditampilkan pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 Konfigurasi EoIP Tunnel pada router mikrotik1
Pada bagian kolom “Name:” diganti dengan nama “eoip-R1” lalu pada
menu “Remote Address:” kolom di isi dengan alamat IP public yang
terhubung dengan pc client dimana jumlah router yang digunakan pada
simulasi ini adalah 16 router dan alamat IP public yang terhubung dengan
PC client pada router mikrotik16 adalah 10.10.15.2, jadi alamat IP public
yang di isi pada kolom “Remote Address:” adalah 10.10.15.2 selanjutnya
pada kolom “Tunnel ID:” pada skenario ini Id yang digunakan adalah 100
dengan catatan konfigurasi ini dilakukan pada router “mikrotik1” dimana
router ini langsung terhubung ke laptop server. Konfigurasi selanjutnya
melakukan konfigurasi bridge dan konfigurasinya dilakukan dengan
memilih menu “Bridge” lalu akan muncul window konfigurasi lalu pilih sub
menu “Bridge” dan tampilan konfigurasinya sama seperti gambar 3.14.
Gambar 3.14 Tampilan menu bridge
35
Pada konfigurasi “Bridge” tidak banyak terjadi perubahan langsung
saja memilih apply dan OK, konfigurasi selanjutnya melakukan konfigurasi
pada sub menu “port” yang berada di samping sub menu “bridge” lalu
memilih menu lalu akan muncul windowkonfigurasi lanjutan dari sub
menu “port”. Window konfigurasi sub menu “port” ditampilkan pada
gambar 3.15.
Gaambar 3.15 Tampilan menu port
Lalu pada menu “Interface:” diganti dengan pilihan “ether2” karena
port mikrotik ether2 merupakan port yang langsung terhubung ke Laptop
server lalu di apply dan OK, dan konfigurasi selanjutnya pilih lagi menu
pada sub menu “port” lalu pada menu “Interface:” diganti degan pilihan
“eoip-R1” lalu di apply dan ok dan hasil konfigurasinya dapat dilihat pada
gambar 3.16 yang menunjukan konfigurasi EoIP tunnel pada sisi server
telah usai.
Gambar 3.16 Pegaturan bridge dan port pada Eoip Tunnel sisi
server
36
Setelah konfigurasi Eoip Tunnel pada sisi server sudah selesai,
selanjutnya dilakukan konfigurasi pada sisi client dengan cara membuka
aplikasi winbox dari PC client dan tampilannya seperti gambar 3.17.
Gambar 3.17 Konfigurasi Eoip Tunnel pada sisi client
Pada konfigurasi ini kita buka aplikasi winbox pada PC client, lalu pilih
bagian IP address yakni 192.168.1.200 lalu pilih connect. Setelah akan
muncul window konfigurasi pada router “mikrotik16” karena IP address
192.168.1.2 merupakan alamat yang IP address pada port E0 di router
“Mikrotik16” yang langsung terhubung ke PC client. Setelah window
konfigurasi pada router “mikrotik16” muncul, pada sisi client tidak perlu
melakukan pengaturan IP Masquarade konfigurasi ini diabaikan dan
dilanjutkan dengan konfigurasi EoIP Tunnel pada sisi client dengan cara
memilih menu “Interface” lalu muncul menu lanjutan “Interface” dan
dilanjutkan dengan memilih menu lalu pilih Eoip Tunnel hasil
konfigurasinya dapat dilihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Konfigurasi interface Eoip Tunnel pada sisi client
37
Dan pada kolom “Name:” diganti namanya menjadi “eoip-R16” lalu
pada kolom “Remote Address:” alamat IP yang digunakan adalah alamat Ip
public pada router “mikrotik1” yakni 10.10.1.1 dan pada ”Tunnel ID:” yang
dugunakan harus sama dengan “eoip-R1” yaitu 100. Setelah konfigurasi ini
selesai dilanjutkan dengan konfigurasi Bridge dan hasil konfigurasinya akan
ditampilkan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Konfigurasi bridge pada sisi client
Konfigurasi Bridge dilakukan dengan memilih Bridge lalu akan muncul
window konfigurasi Bridge dan konfigurasi selanjutnya dilakukan dengan
memilih menu lalu akan muncul window konfigurasi lanjutan dari
konfigurasi Bridge, pada konfigurasi Bridge langsung saja di apply dan OK.
Konfigurasi dilanjutkan dengan konfigurasi porti pada sisi client. Menu
konfigurasi port berada sebelah kanandari sub menu “bridge” pada sisi
client, tujuannya dilakukan konfigurasi port untuk menyambungkan laptop
client dengan EoIP Tunnel pada router “mikrotik16” dan menentukan port
mana dari router “mikrotik16” yang akan menjadi port bridge dan
konfigurasi port menunya berada di sabelah kanan dari sub menu bridge
dan konfigurasinya dilakukan dengan cara memilih menu pada port
lalu akan muncul window konfigurasi port lalu pada kolom “Interface:” port
yang kita gunakan adalah port “ether1” karena port “ether1” merupakan port
yang terhubung langsung ke IP private disisi client lalu tambahkan lagi port
nya dan pada kolom “Interface:” dan kolom di isi dengan “eoip-R16” lalu
klik aapply dan ok dan hasilnya seperti gambar 3.20
38
Gambar 3.20 Konfigurasi port pada sisi client
Setelah konfigurasi selesai untuk memastikan topologi jaringan tidak
ada masalah dilakukan pengetesa ping dari laptop server ke pc client dari
menggunakan menu + r pada keyboard lalu ketik CMD dan setelah layar
menu sudah muncul lalu berikan perintah ping 192.168.1.2 dan tracert
192.168.1.2. Dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.21.
Gambar 3.21 Test ping dan tracert dari sisi server ke client
3.4 PENGUJIAN SERVER
Dalam pengujian penelitian ini penulis merancang komunikasi video
streaming pada dua client beda network menuju satu server video streaming.
Perancangan komunikasi video ini menggunakan software VLC (Video
LAN Client) media player pada server dan client agar dapat menggunakan
layanan video streaming. Software VLC media player menyediakan
berbagai macam protokol pengiriman video kepada client, namun dalam
39
penelitian ini hanya menggunakan protokol RTSP (Real Time Streaming
Protocol). Berikut langkah – langkah dalam melakukan komunikasi video
streaming :
A. Pada sisi server
1. IP address pada sisi Laptop server disamakan kedalam jaringan yang
sama dengan interface yang menuju ke router mikrotik1 dan
memastikan antar router pada GNS3 dan PC dapat saling melakukan
tes koneksi menggunakan perintah ping pada Command Prompt di
Operating System (OS) Windows yang server gunakan.
2. VLC Media Player dijalankan pada Laptop server kemudian
memilih video yang akan di streaming. Video yang digunakan dalam
proses stream ini secara local dengan durasi video 60 detik dengan
judul “ 1 ”.
3. Saat proses pengaturan VLC Media Player, penulis memilih Display
locally dimana fungsi ini akan menampilkan video yang sedang
diputar saat proses streaming berlangsung pada bagian Server.
Untuk bagian new destination, penulis menggunakan protokol RTSP
dikarenakan protokol ini mampu menggunakan IPv4 sebagai
addressing server-nya. Pengaturan pada langkah ini dapat dilihat
seperti pada Gambar 3.8
Gambar 3.22 Pengaturan file RTSP pada VLC
40
4. Agar new destination dapat berhasil digunakan selanjutnya Penulis
memilih tombol Add dan membiarkan pengaturan default kemudian
melanjutkan ke tahap berikutnya dengan tombol Next.
5. Pada tahap selanjutnya Penulis tidak menggunakan fitur dari active
transcoding, dikarenakan sisi penerima menggunakan media player
yang sama dengan server sehingga fitur ini tidak diperlukan pada
penelitian ini.
6. Dilangkah terakhir pada bagian server, Penulis memilih fitur stream
all elementary streams dimana fitur ini memberikan semua bentuk
layanan stream dari server baik itu video, suara hingga subtitle.
B. Sisi Client
1. Aplikasi VLC Media Player dijalankan pada laptop client dengan
memilih menu Open Network Stream untuk dapat menerima layanan
video stream dari server.
2. Gambar 3.8, muncul tampilan Open Media dengan sub menu
Network. Untuk dapat menerima layanan video stream, protokol http
didefinisikan terlebih dahulu diikuti dengan alamat ip yang
digunakan oleh server video stream. Untuk penulisan pengalamatan
IPv4 192.168.1.1 pada server dapat dilihat seperti pada Gambar 3.9,
pengalamatan ini diikuti dengan nomor port yang sesuai untuk
protokol rtsp yaitu 8554.
Gambar 3.23 Tampilan stream network RTSP
41
3.5 PARAMETER QUALITY OF SERVICE (QOS)
3.5.1 Standar perhitungan Packet loss [14]
Packet loss merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service
dimana fungsinya untuk melihat jumlah packet data yang mengalami
kecacatan atau tidak tertuju sampai alamat penerima secara utuh dalam
waktu pengamatan tertentu. Berikut perhitungan rumus untuk delay video
streaming yang ditunjukkan pada persamaan 3.1.
𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑠 =(𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚−𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎)
𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑥 100 % ...(3.1)
Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan
pada Tabel 3.2 merupakan standar nilai packet loss.
Tabel 3.4 Standar packet loss
Paket Hilang (%) Kualitas
0 – 0,5 % Sangat Baik
0,5 % – 1,5 % Cukup, masih dapat diterima
>1,5 % Buruk
3.5.2 Standar perhitungan Delay [15]
Delay merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service (QoS)
dimana memiliki pengertian jeda atau waktu tunggu yang dialami packet
data ketika melakukan pengiriman data, dan semakin besar nilai delay maka
semakin buruk proses pengiriman data. Berikut perhitungan rumus untuk
delay video streaming yang ditunjukkan pada persamaan 3.2.
𝑑𝑒𝑙𝑎y (n) = Tout (n) = 𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 + Tin (n) . ...(3.2)
dengan :
Tout (n) = waktu data ke-n keluar antrian dan siap ditransmisi
Tin (n) = waktu data ke-n masuk antrian
Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan pada
Tabel 3.7 merupakan standar nilai delay.
42
Tabel 3.5 Standar delay
Waktu
Tunda (ms)
Kualitas
0-150 ms Baik
150 – 400 ms Cukup, masih dapat diterima
>400 ms Buruk
3.5.3 Standar perhitungan Jitter
Untuk menghitung parameter jitter dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 3.3
𝐽𝑖𝑡𝑡𝑒𝑟 =Total variasi 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦
Total paket yang diterima−1 ...(3.3)
Sebuah parameter dikatakan baik jika memenuhi standard nilai dan
pada Tabel 3.8 merupakan standar nilai jitter.
Tabel 3.6 Standar jitter
Variasi Waktu
Tunda (ms)
Kualitas
0-20 ms Baik
20 – 50 ms Cukup, masih dapat diterima
>50 ms Tidak dapat diterima
3.5.4 Standar perhitungan Throughput [16]
Throughput merupakan salah satu parameter dalam Quality of Service
dimana fungsinya untuk melihat perbandingan jumlah data yang dikirim
dalam waktu pengamatan tertentu dan hasil dari throughput ini jika nilainya
semakin besar maka hasilnya semakin bagus, pada pengambilan data
throughput ini simulasi ditambahkan dengan traffic generator untuk
menambahkan traffic agar seolah-olah simulasi berjalan seperti jaringan
43
sesungguhnya. Berikut perhitungan rumus throughput pada layanan Video
Streaming :
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑡ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 ...(3.4)