60
55 BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, strategi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi. 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh suatu grup usaha Airmark Aviation Singapore yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dibidang penerbangan/Airlines. Kegiatan utama dari perusahaan ini adalah sebagai penyedia jasa angkutan udara (Air charter), khususnya untuk angkutan barang (Cargo Handling) di bandara-bandara utama di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, Filipina, dan Indonesia utamanya. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 2002 dan berlokasi di Wisma Asia Jl. Warung Buncit Raya no.2 Jakarta Selatan – Indonesia. Adapun profile lengkap dari berdirinya PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah sebagai berikut : a. Surat persetujuan PMA dari BKPM No. 157/I/PMA/2002 dan No. Kode Proyek 6303-31-13.832 Tanggal 19 Maret 2002.

BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

55

BAB 3

ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang

perusahaan, visi dan misi perusahaan, strategi perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, serta uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi.

3.1.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines adalah sebuah perusahaan yang

didirikan oleh suatu grup usaha Airmark Aviation Singapore yang telah

memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dibidang penerbangan/Airlines.

Kegiatan utama dari perusahaan ini adalah sebagai penyedia jasa angkutan

udara (Air charter), khususnya untuk angkutan barang (Cargo Handling) di

bandara-bandara utama di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia,

Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, Filipina, dan Indonesia

utamanya.

Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 2002 dan berlokasi di

Wisma Asia Jl. Warung Buncit Raya no.2 Jakarta Selatan – Indonesia.

Adapun profile lengkap dari berdirinya PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

adalah sebagai berikut :

a. Surat persetujuan PMA dari BKPM No. 157/I/PMA/2002 dan No.

Kode Proyek 6303-31-13.832 Tanggal 19 Maret 2002.

Page 2: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

56

b. Akte Pendirian Perusahaan di kantor notaris Ny. Endang Sugiharti

Antariksa S.H. No. 12 Tanggal 20 Maret 2002.

c. Surat Keterangan Terdaftar sebagai Wajib Pajak dari Direktorat

Jenderal Pajak, KPP-PMA V, Departemen Keuangan Republik

Indonesia No. PEM-43/WPJ.07/KP.0603/2002 dengan NPWP:

02.193.829.5-058.000 Tanggal 22 Maret 2002.

d. Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas dari Departemen

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Repulik Indonesia dalam bentuk

Kepmen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-05680 HT.01

TH.2002 Tanggal 5 April 2002.

e. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Pemerintah DKI Jakarta No.

1802/1.824.5/VIII/2003 Tanggal 22 Agustus 2002.

f. Surat Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Departemen

Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 090316235787

Tanggal 2 Mei 2002.

Selain sejak berdirinya perusahaan hingga saat ini, kegiatan operasi

angkutan udara sudah dapat berjalan dengan baik dengan dasar :

a. Surat Ijin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dari

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan No.

SKEP/94/V/2002 Tanggal 20 Mei 2002.

b. Surat Ijin Operasi “Air Operator Certificate” dari Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara Departemen Perhubungan No. AOC/121-018

Tanggal 02 Juli 2002.

Page 3: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

57

Maksud dan Tujuan dari didirikannya PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airlines adalah bermaksud untuk menghubungkan kepulauan Nusantara

melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

angkutan udara niaga tidak berjadwal. Dan bertujuan untuk membantu

menciptakan kepastian kepada para pelaku bisnis yang berkaitan dengan

penyebaran hasil produksi dan menciptakan peluang agar laju pertumbuhan

angkutan udara nasional akan bertumbuh secara sehat, pesat, efektif, dan

efisien.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan jasa angkutan

udara yang terbaik dan paling terpercaya dalam industri penerbangan.

Untuk mewujudkan visi tersebut PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

mempunyai misi sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pengguna jasa

angkutan udara, sehingga kepercayaan pengguna jasa akan semakin

terus meningkat.

b. Menciptakan iklim angkutan udara nasional khususnya angkutan udara

niaga yang menjunjung tinggi faktor keselamatan, pelayanan,

kenyamanan, tepat waktu dan handal serta efisiensi dan efektifitas

usaha.

c. Pelaksanaan kegiatan perusahaan menganut norma-norma dan etika

bisnis sehingga operasi perusahaan selalu menghormati kepentingan

Page 4: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

58

lain dengan tidak mengabaikan pola dan strategi yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

3.1.3 Strategi Perusahaan

Berkaitan dengan usaha yang dilakukan dalam menunjang kegiatan

operasional perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas serta

menjamin tercapainya tujuan perusahaan, maka PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airlines merasa perlu untuk menetapkan beberapa kebijakan dan strategi,

diantaranya :

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah strategi yang diterapkan perusahaan

dalam rangka merebut pasar yang ada dengan menyusun metode atau

cara yang membuat calon pelanggan akan tertarik dan percaya untuk

menggunakan jasa angkuan udara yang ditawarkan. Strategi tersebut

antara lain adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama kemitraan

Salah satu kerjasama kemitraan adalah dengan menjadi

anggota IATA (International Air Transportation Association) dan

kerjasama dengan organisasi lain yang dapat mendukung usaha

transportasi seperti asosiasi pengirim kargo (cargo agents),

perusahaan atau produsen skala menengah ke atas, Multinational

Company maupun agen-agen perjalanan.

Page 5: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

59

b. Promosi

Promosi merupakan faktor yang sangat penting untuk

memperkenalkan perusahaan dan produknya pada pasar. Berbagai

upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan merk dagang dan

produknya antara lain, melalui pengiklanan pada media Cargo

Journal, Airline Business Magazine, IATA Cargo Agent Bulletin,

dan juga melalui web site.

c. Kualitas Produk

Pasar jasa angkutan udara niaga baik untuk kargo maupun

penumpang adalah pasar yang sangat sensitif terhadap kualitas

produk. Para pengguna jasa yang ada menuntut adanya produk

berkualitas prima, bahkan eksklusif dan mewah, namun dengan

harga murah. Oleh karena itu perusahaan dengan sadar memberikan

perhatian terhadap hal-hal seperti : pemilihan type pesawat yang

layak, kualitas layanan terbaik, keamanan, dan ketepatan waktu.

2. Pengadaaan pesawat yang sesuai dengan standar dan peraturan, serta

memiliki ijin dari pemerintah.

3. Strategi Perawatan dan Perbaikan Pesawat

Program perawatan dan perbaikan akan dilaksanakan dengan

mengacu pada CASR (Civil Aviation Safety Regulation) maupun

ketentuan lainnya serta service bulletin yang dikeluarkan oleh pabrik

pembuat pesawat udara yaitu dengan bekerjasama dengan Maintenance

Provider yang ditunjuk, dimana secara langsung teknisi perusahaan

berserta maintenance inspector dari Direktorat Jenderal Perhubungan

Page 6: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

60

Udara akan melakukan supervisi pelaksanaan program maintenance

yang ada.

4. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia terkait dengan penyiapan

tenaga-tenaga kerja yang terampil dan profesional yang akan

mengoperasikan dan menjalankan kegiatan perusahaan baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap operasi perusahaan, hal-hal

yang dilakukan berkaitan dengan pengembangan SDM adalah sebagai

berikut :

Perekrutan pegawai, calon pegawai harus dipilih dari seseorang

yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang mendukung tugas

dan tanggung jawabnya.

Pelatihan (Training), untuk membentuk tenaga kerja yang terampil

sesuai dengan kebutuhan, maka perlu dilakukan training sesuai

tugas masing-masing personil dengan materi sesuai dengan tujuan

perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya.

Pengembangan keahlian (Up-grading), yaitu mengirim pegawai

perusahaan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai

dengan bidang pekerjaannya, sehingga dapat menunjang

operasional perusahaan.

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airline, yang dapat dilihat pada gambar 3.1 :

Page 7: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

61

Gam

bar

3.1

Stru

ktur

Org

anis

asi P

T.T

ri-M

.G. I

ntra

Asi

a A

irlin

es

Kom

isar

is

Dire

ktur

Uta

ma

Wak

il D

irekt

ur

Uta

ma

Dire

ktur

Ope

rasi

D

irekt

ur T

ekni

k D

irekt

ur K

euan

gan

Dire

ktur

Kom

ersi

al

Dire

ktur

Um

um

Man

ajem

en P

ilot

Man

ajem

en

Ope

rasi

Pe

nerb

anga

n

Man

ajem

en M

utu

Pem

elih

araa

n

Man

ajem

en

Mat

eria

l

Keu

anga

n Pe

mas

aran

Pe

rson

alia

Uru

san

Um

um

CA

SO

Page 8: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

62

3.1.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini diuraikan tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing

jabatan dalam struktur organisasi:

1. Komisaris

Berperan sebagai pemilik dari perusahaan.

Mengontrol kinerja Direktur Utama.

Mengawasi perkembangan perusahaan.

Bekerjasama dengan Direktur Utama dalam menetapkan

perencanaan strategis perusahaan dan menentukan kebijakan umum

perusahaan.

2. Direktur Utama

Bertanggung jawab langsung kepada Komisaris atas jalannya

operasional perusahaan.

Bekerjasama dengan Komisaris dalam menetapkan perencanaan

strategis perusahaan dan menentukan kebijakan umum perusahaan.

Mengawasi dan mengendalikan operasional perusahaan.

3. Wakil Direktur Utama

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Membantu Direktur Utama dalam mengkoordinir semua direktur.

Membantu Direktur Utama dalam mengontrol dan mengawasi

aktivitas perusahaan.

4. Direktur Operasi

Mengontrol jalannya operasi penerbangan sesuai dengan ketentuan

dalam CASR.

Page 9: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

63

Melakukan identifikasi operasi penerbangan dengan berkoordinasi

bersama MCLCES (Maintenance Crew Load Control Equipment

Scheduling).

Bertanggung jawab atas jalannya operasi penerbangan yang baik

dan lancar.

Melakukan koordinasi dengan pihak lain terkait dengan operasi

penerbangan.

Berkoordinasi dengan Direktur Teknik dalam menjaga kondisi

armada pesawat yang layak sesuai dengan operasi penerbangan

yang di lakukan.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

5. Direktur Teknik

Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan pihak lain yang

terkait dalam melaksanakan program perawatan pesawat.

Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka pengadaan

suku cadang dan perawatan pesawat udara.

Menyelenggarakan maintenance review meeting.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

6. Direktur Keuangan

Bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan perusahaan.

Melakukan kontrol terhadap cash flow perusahaan.

Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dengan

pengeluaran dan pemasukan dana perusahaan.

Membuat struktur perencanaan keuangan yang baik.

Page 10: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

64

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

7. Direktur Komersial

Bertanggung jawab dalam strategi pemasaran.

Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

Mengatur promosi usaha guna mengembangkan dan

mengoptimalkan penjualan.

Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk membentuk jaringan

pemasaran.

Mengkaji ulang strategi pemasaran yang sudah dilakukan dan

mencari metode pengembangan yang lebih efisien dan efektif.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

8. Direktur Umum

Bertanggung jawab terhadap permasalahan pegawai perusahaan dan

semua permasalahan yang terkait dengan ketata-rumah tanggaan

perusahaan.

Mengatur rekruitmen pegawai.

Melakukan kontrol terhadap semua kegiatan dan kebutuhan untuk

operasional perusahaan.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

9. CASO (Company Aircraft Safety Officer)

Bertindak sebagai penasihat Direktur Utama, yang memberikan

masukan kepada Direktur Utama mengenai keselamatan operasi

penerbangan.

Memonitor jalannya operasi penerbangan terkait dengan CASR.

Page 11: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

65

3.2 Analisis Kondisi lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

Analisis terhadap kondisi lingkungan Internal dan Eksternal perusahaan akan

mengacu dan berdasar pada model perencanaan strategi sistem dan teknologi

informasi dari John Ward, sebagaimana telah dijabarkan pada Landasan Teori sub

bab 2.2. Dimana dari model tersebut dapat dipahami bahwa dalam sebuah proses

perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dibutuhkan suatu masukan

atau input yang akan diproses untuk menghasilkan suatu output produk

perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. Adapun masukan atau input

yang di gunakan dalam proses perencanaan tersebut di dapatkan melalui analisis

terhadap beberapa faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan, baik itu

lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI perusahaan, analisis ini dilakukan

dengan maksud untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang

menyeluruh dan mendasar tentang kondisi lingkungan perusahaan saat ini. Berikut

adalah model perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi pada PT. Tri-

M.G. Intra Asia Airlines :

Page 12: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

66

Gambar 3.2 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Lingkungan Eksternal Bisnis PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Internal Bisnis PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Eksternal SI/TI PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Lingkungan Internal SI/TI PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines

Proses Perencanaan strategi SI/TI

Portfolio Aplikasi saat ini

Strategi Sistem

Informasi

Strategi Manajemen

SI/TI

Strategi Teknologi Informasi

Portfolio Aplikasi Masa Depan

Input

Proses

Output

Page 13: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

67

3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan adalah

merupakan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat mendatangkan dan

memperbesar peluang perusahaan, maupun yang dapat menjadi ancaman

bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap

persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis

persaingan Porter dan analisis PEST.

3.2.1.1 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Perusahaan

Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan

perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi

perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya yang kohesif,

atau implementasi yang baik. Dalam industri manapun, apakah

industri domestik atau internasional, apakah menghasilkan barang

atau jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan,

yakni : masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, daya

tawar-menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok dan

persaingan diantara para peserta yang ada

Berikut adalah analisis lima (5) faktor persaingan Porter pada

PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines :

Page 14: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

68

Pend

atan

g B

aru

Peru

saha

an

pene

rban

gan

regu

ler

yang

in

gin

men

gem

bang

kan

bisn

isny

a pa

da

sekt

or C

argo

Han

dlin

g :

PT.

Gar

uda

Indo

nesi

a P

T. B

oura

q A

irlin

es

Per

usah

aan

seje

nis l

ainn

ya

− Pe

rusa

haan

Bar

u ya

ng i

ngin

mas

uk p

ada

usah

a pe

nyed

ia ja

sa a

ngku

tan

udar

a .

Pem

asok

-

GM

F (G

arud

a M

aint

enan

ce F

acili

ty)

- PT

. Ind

opel

ita A

ircra

ft Se

rvic

e.

- Fo

rt La

uder

dale

Aer

ospa

ce In

c.

- Pe

rusa

haan

pen

yedi

a B

ahan

Bak

ar.

Pem

beli

-

PT. B

irotik

a Se

mes

ta (D

HL)

-

UPS

-

Car

go A

gent

s -

Peru

saha

an /

Inst

itusi

lain

yan

g m

embu

tuhk

an ja

sa a

ngku

tan

udar

a

atau

Car

go H

andl

ing

Prod

uk P

engg

anti

Jasa

ang

kuta

n da

rat

− Ja

sa a

ngku

tan

laut

.

Pesa

ing

Indu

stri

- PT

. Rep

ex P

erda

na

Inte

rnat

iona

l (R

PX)

- PT

. Car

dig

Air

Gam

bar

3.3

Ana

lisis

Por

ter

PT.T

ri-M

.G. I

ntra

Asi

a A

irlin

es

Page 15: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

69

1. Pendatang Baru

Pendatang baru yang dimaksud disini adalah semua

perusahaan yang baru berdiri dan akan bergerak pada bidang

industri yang sama ataupun juga perusahaan penerbangan

reguler yang telah lama berdiri yang ingin memperluas

usahanya kebidang Cargo Handling, seperti Garuda Indonesia,

Bouraq Airlines, dan perusahaan penerbangan reguler lainnya.

Para pendatang baru ini dapat mendatangkan ancaman bagi

perusahaan, khususnya yang datang dari perusahaan

penerbangan reguler yang telah memiliki pengalaman dan

infrastruktur bisnis yang lebih mapan, serta ancaman yang

datang dari pendatang baru yang mempunyai modal besar, mutu

dan layanan yang lebih baik. Untuk itu PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airlines harus mempersiapkan langkah untuk tetap dapat

menjangkau pangsa pasar yaitu dengan cara promosi melalui

media periklanan baik cetak maupun elektronik yang dapat

menarik pelanggan dan memperbesar peluang pasar.

2. Pesaing Industri

Yang dimaksud dengan pesaing adalah perusahaan yang

telah bergerak dibidang industri yang sama. Pada saat ini jumlah

perusahaan yang ada dalam persaingan bisnis penyediaan jasa

angkutan udara niaga khususnya cargo handling, terlihat masih

relatif rendah, hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan

penerbangan yang ada masih berkonsentrasi pada angkutan

Page 16: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

70

penumpang. Namun hal ini bukan berarti usaha untuk

menguasai pasar menjadi lebih mudah, tingginya kebutuhan

para pelanggan akan suatu jasa angkutan udara niaga yang tidak

terikat pada waktu, aman, terpercaya, tepat waktu dan

berkualitas. Membuat hanya perusahaan yang dapat memenuhi

tuntutan pasar dan menawarkan nilai tambah yang kompetitif

pada pelangganlah yang akan menguasai pasar. Beberapa

perusahaan yang merupakan pesaing utama bagi PT. Tri-M.G.

Intra Asia Airlines adalah : PT. Cardig Air yang merupakan

salah satu anak perusahaan dari grup usaha Bimantara Citra tbk.

dan PT. Repex Perdana International (RPX) yang merupakan

sebuah perusahaan aliansi dari FedEx corp. Perusahaan pesaing

tersebut dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena

perusahaan tersebut dapat menawarkan beberapa keunggulan

yang menjadi nilai kompetitif mereka, salah satu contohnya

adalah RPX yang menawarkan suatu online tracking system

bagi pelanggannya dimana sistem ini merupakan sistem yang

terintegrasi dengan sistem yang dimiliki oleh FedEx Corp. Oleh

sebab itu PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines harus dapat mencari

langkah yang tepat untuk memenangkan persaingan melalui

peningkatan mutu dan pelayanan yang ditunjang dengan

peningkatan teknologi perusahaan.

Page 17: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

71

3. Kekuatan Penawaran Pemasok

Yang dimaksud sebagai pemasok adalah perusahaan yang

dapat mendukung PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines dalam hal

pengadaan armada pesawat serta suku cadangnya, pengadaan

bahan bakar, dan mendukung dalam hal perawatan dan

perbaikan armada pesawat. Para pemasok yang telah menjadi

rekanan kerja PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines diantaranya

adalah :

GMF (Garuda Maintenance Facility) dan PT. Indopelita

Aircraft Service, sebagai penyedia jasa perawatan.

Fort Lauderdale Aerospace Inc, sebagai penyedia armada

dan suku cadang pesawat.

Perusahaan penyedia bahan bakar pesawat.

4. Kekuatan Penawaran Pembeli

Pembeli yang dimaksud disini adalah perusahaan atau

pelanggan yang membutuhkan layanan jasa angkutan udara

niaga atau cargo handling, seperti cargo agents (DHL dan UPS),

perseorangan atau institusi lain yang membutuhkan jasa

angkutan udara atau cargo handling. Para pelanggan biasanya

akan menuntut suatu jasa yang berkualitas prima, layanan yang

baik serta kemudahan dalam bertransaksi namun dengan harga

yang murah. Untuk itu PT. Tri-M.G Intra Asia Airlines harus

dapat menentukan langkah yang tepat dalam hal mengurangi

biaya produksi dan meningkatkan produktivitas kerja, sehingga

Page 18: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

72

tuntutan pelanggan dapat terpenuhi dan keuntungan dapat diraih

secara optimal. Salah satu caranya adalah dengan melakukan

pembaharuan armada pesawat dan pengembangan sistem dan

teknologi informasi yang mendukung efisiensi dan efektifitas

operasional perusahaan yang berorientasi pada peningkatan

pelayanan terhadap pelanggan.

5. Ancaman Produk Pengganti.

Ancaman produk pengganti dapat datang dari perusahaan

jasa angkutan melalui darat dan laut. Namun hal ini tidak

dirasakan sebagai suatu hambatan yang besar bagi PT.Tri-M.G.

Intra Asia Airlines karena masing-masing layanan memiliki

nilai positif dan negatif berbeda yang dapat menjadi pilihan bagi

pelanggan untuk disesuaikan dengan kebutuhannya. Perusahaan

jasa angkutan darat dan laut menawarkan layanan yang lebih

murah namun dengan tingkat keamanan, kecepatan, dan

ketepatan waktu yang lebih rendah. Sedangkan jasa angkutan

udara menawarkan layanan yang lebih aman, terpercaya, dan

tepat waktu, namun dengan harga yang relatif lebih tinggi.

Untuk itu PT. Tri-M.G. Intra Asia harus dapat menemukan

suatu alat/cara yang tepat untuk mendukung efisiensi biaya

operasional perusahaan, sehingga kendala harga yang tinggi

dapat di atasi, dan hal ini sudah tentu akan memperluas cakupan

pasar serta membuka peluang pasar yang lebih besar bagi

perusahaan.

Page 19: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

73

3.2.1.2 Analisis PEST Perusahaan

Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang

dapat mempengaruhi perusahaan diantaranya adalah :

a. Politik

Dengan diberlakukannya AFTA (Asia Free Trade Area)

pada tahun 2003 yang sudah tentu memberikan dampak

pasar global, dimana terjadinya peningkatan aliran barang

dan jasa, baik didalam maupun keluar/masuk wilayah

Indonesia , maka dapat dipastikan bahwa peluang bagi

usaha angkutan udara makin terbuka dan cukup menjanjikan.

Pemberlakuan UU No.22 tahun 2000 terkait dengan

otonomi daerah menyebabkan pertumbuhan ekonomi

daerah lebih cepat maju dan meningkat dengan pesat,

dampak yang timbul adalah terjadinya pergerakan

masyarakat dan barang yang cukup besar dari daerah satu ke

daerah lainnya. Dan hal ini tentu merupakan potensi pasar

yang baik untuk dimanfaatkan oleh perusahaan jasa

angkutan, baik darat, laut maupun udara.

Keputusan pemerintah tentang larangan impor pesawat jenis

Boeing 737-200, terkait dengan terjadinya sejumlah

kecelakaan di tanah air. Serta di berlakukannya regulasi

pembatasan umur pesawat dengan Keputusan Menteri

Perhubungan 06/2006 yakni pesawat berjadwal di Indonesia

dibatasi umurnya pada 30 tahun dan landing-cycle 50 ribu

Page 20: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

74

kali, sudah barang tentu akan berdampak pada

meningkatnya anggaran pembelanjaan dan biaya operasional

sebuah perusahaan penerbangan.

b. Ekonomi

Inflasi yang masih tinggi berpengaruh khususnya kepada

nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika telah

memberikan dampak semakin tingginya biaya operasi

penerbangan, hal ini disebabkan karena sebagian besar biaya

operasi adalah berupa mata uang asing, terutama Dollar

Amerika.

Dampak krisis ekonomi yang pernah melanda nampak

sedikit demi sedikit telah berhasil ditanggulangi oleh pihak

pemerintah dengan melibatkan unsur swasta, hal ini

berdampak pada pemulihan perekonomian yang telah

tampak dengan mulai tumbuh dan meningkatnya permintaan

pada sektor angkutan udara. Untuk itu perusahaan harus

dapat mengantisipasi kondisi pulihnya perekonomian

Indonesia saat ini dengan memanfaatkan segala peluang

yang ada.

c. Sosial

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penerbangan

berjadwal di Indonesia dan hampir semuanya masih

mengutamakan angkutan penumpang beserta bagasinya

secara terjadwal, maka angkutan penumpang maupun

Page 21: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

75

barang yang tidak berjadwal menjadi lower priority,

sedangkan banyak pengusaha di Indonesia maupun luar

negeri yang belum mampu melaksanakan mobilitas

pelaksana usaha maupun hasil usahanya secara terjadwal.

Dengan keadaan seperti ini permintaan angkutan udara

niaga tidak berjadwal sulit untuk dapat dihitung secara benar

pada setiap rute dan pada waktu tertentu. Mengacu pada

fenomena ini, dan masih sering terlihatnya penumpang dan

barang yang pada saat tertentu tidak dapat diangkut karena

pertimbangan faktor prioritas, maka angkutan udara tidak

berjadwal atau charter dapat di ungkapkan sebagai

penerbangan yang memiliki peluang besar atau akan

berkembang dimasa akan datang.

Meningkatnya frekuensi kejadian kecelakaan penerbangan

di Indonesia tidak boleh dianggap sebagai hal kecil. Sebab

selain menimbulkan kerugian material bernilai milyaran

rupiah serta penderitaan dan kesedihan sanak keluarga

korban, kecelakaan-kecelakaan itu akan berdampak serius

bagi kelangsungan sebuah perusahaan penerbangan, karena

salah satu dampaknya adalah hilangnya kepercayaan

pengguna jasa penerbangan di tanah air. Dalam dunia

penerbangan, terdapat tiga hal yang saling berkaitan, yaitu

keamanan, keselamatan, dan musibah penerbangan.

Menurunnya tingkat keamanan dan keselamatan ini dapat

Page 22: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

76

mengakibatkan terjadinya bencana penerbangan, sehingga

keamanan dan keselamatan penerbangan saling terkait dan

sulit untuk di pisahkan. Faktor-faktor penyebab kecelakaan

penerbangan antara lain adalah : manusia yang terdiri atas

pilot itu sendiri atau personel lain, mesin pesawat termasuk

bahan bakar, media yang berupa cuaca di sepanjang rute

penerbangan, metode yang berupa peraturan dan kebijakan

penerbangan, misi tujuan penerbangan, manajemen personal

termasuk maintenance dalam operasi penerbangan dan

moneter dari perusahaan penerbangan. Dan untuk

menghasilkan sebuah operasi penerbangan yang aman,

berkualitas, dan terpercaya sudah barang tentu merupakan

tanggung jawab dari sebuah perusahaan penerbangan dalam

menjamin kualitas dan kelayakan dari faktor-faktor tersebut,

sehingga tingkat keselamatan penerbangan dapat terjamin

dengan baik.

d. Teknologi

Sejak dahulu bangsa Indonesia sudah sangat peka terhadap

kemajuan teknologi penerbangan di dunia. Hal ini dapat

dilihat dari berdirinya berbagai perusahaan penerbangan di

Indonesia saat ini. Indonesia juga merupakan salah satu

negara yang memiliki kontribusi dalam kemajuan

industri pesawat terbang dunia, yakni dengan

Page 23: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

77

menyumbangkan ide cemerlang kepada industri pesawat

terbang dengan konsep dua penerbang untuk

mengoperasikan pesawat terbang komersial berbadan lebar,

yang sebelumnya selalu diawaki oleh lebih dari dua orang.

Konsep yang semula hanya untuk maskapai penerbangan

Indonesia itu kini berkembang menjadi konsep untuk

seluruh pesawat berbadan lebar, karena ternyata telah

meningkatkan efesiensi dalam pengoperasian pesawat

angkut komersial berbadan lebar.

Saat ini, maskapai penerbangan nasional sudah banyak yang

mulai membidik jalur atau segmen pasar penerbangan

berkonsep hemat, efisien, dan murah (low cost

airlines/LCC). Hal ini tentunya tidak berarti menghilangkan

tanggung jawab untuk selalu dapat memberikan pelayanan

yang terbaik dan lebih kepada pelanggan. Salah satu faktor

utama yang dapat mendukung konsep ini, diantaranya

adalah melalui strategi pemilihan pesawat yang tepat.

Pemilihan tipe pesawat seperti A300, A320, dan seri lainnya

dari Airbus saat ini sedang menjadi trend, ini disebabkan

tipe pesawat tersebut ternyata lebih hemat bahan bakar

sekitar 30% dan juga memiliki rata-rata usia yang lebih

muda, dibanding tipe sejenis dari produk Boeing yang telah

lebih dulu digunakan oleh maskapai-maskapai penerbangan

nasional. Namun terlepas dari pabrikan apapun itu dalam

Page 24: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

78

menghasilkan tipe pesawat, pemilihan tipe pesawat yang

tepat yang dapat mendukung penghematan dan juga sesuai

dengan regulasi pemerintah yang ada, tentunya akan dapat

membantu perusahaan dalam memberikan layanan yang

lebih bagi para pelanggannya dengan konsep hemat, efisien,

dan murah namun tetap menjamin keselamatan penerbangan.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat juga sangat

mempengaruhi kinerja suatu perusahaan penerbangan, saat

ini telah banyak perusahaan yang memanfaatkan sistem dan

teknologi informasi untuk menunjang kegiatan bisnisnya,

dan banyak pula yang telah menjadikan sistem dan teknologi

informasi tersebut sebagai suatu strategi perusahaan yang

dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan

tersebut.

Internet sebagai wahana sumber informasi juga telah diakui

oleh dunia penerbangan. Berbagai kegiatan bisnis

penerbangan, mulai dari industri pembuat pesawat terbang,

perusahaan penerbangan, dan publikasi penerbangan, bisa

dikatakan telah terjun dalam dunia maya ini. Seiring dengan

itu, tumbuh pula trend eCommerce yang bukan saja untuk

menjual pesawat atau suku cadangnya, tetapi juga untuk

barang-barang lain yang menghasilkan pengaruh bagi makin

hidupnya kegiatan penerbangan. Fenomena seperti e-travel

dan jual-beli pesawat dan suku cadang menggunakan

Page 25: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

79

internet telah menjadi bagian keseharian, baik dalam lingkup

bisnis/perusahaan maupun individu. Untuk itu industri dan

kalangan penerbangan Indonesia sudah seharusnya

menetapkan visi dan strategi dalam menghadapi era

informasi yang baru ini. Bukan dengan semangat sekedar

ikut arus, tetapi benar-benar dengan kesadaran, bahwa

memang internet dan teknologi informasi memberi dan

membuka peluang baru bagi industri penerbangan

Indonesia.

3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan internal bisnis perusahaan adalah

merupakan analisis terhadap faktor-faktor internal yang mempengaruhi

kegiatan bisnis perusahaan, baik yang berupa kekuatan internal yang

dimiliki perusahaan yang harus di gali potensinya sehingga peluang yang

ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, atau juga berupa kelemahan yang

harus diperbaiki oleh perusahaan agar tidak menjadi ancaman bagi

perusahaan di kemudian hari. Analisis yang dilakukan mencakup analisis

terhadap rantai nilai perusahaan (value chain), analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunities, Threats), analisis CSF (Critical Success Factors)

dan analisis area, fungsi dan proses bisnis.

Page 26: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

80

3.2.2.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis

perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok aktivitas

perusahaan yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Berikut

ini adalah rantai nilai dari PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines (lihat

gambar 3.4):

a. Aktivitas Primer :

1) Logistik ke dalam

Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan,

penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk.

Aktivitas logistik ke dalam yang dilakukan perusahaan

meliputi aktivitas penerimaan suku cadang dari pemasok,

penyimpanan suku cadang digudang, serta pengendalian

persediaan.

2) Operasi

Aktivitas yang menyangkut pengubahan masukan

menjadi produk akhir. Aktivitas operasi yang dilakukan

perusahaan meliputi aktivitas pengaturan awak pesawat,

pengaturan operasi penerbangan, serta persiapan,

pemeliharaan dan inspeksi pesawat yang akan digunakan.

Page 27: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

81

Infr

astr

uktu

r Pe

rusa

haan

M

anaj

emen

um

um, p

eren

cana

an, k

euan

gan,

aku

ntan

si, h

ukum

, hub

unga

n de

ngan

pem

erin

tah,

man

ajem

en m

utu.

Log

istik

ke

dala

m

Pe

nerim

aan

suku

cad

ang,

Pe

nyim

pana

n su

ku c

adan

g,

Peng

enda

lian

pers

edia

an.

Ope

rasi

Pe

ngat

uran

aw

ak,

Peng

atur

an o

pera

si,

Pers

iapa

n pe

saw

at,

Pem

elih

araa

n pe

saw

at,

Insp

eksi

kua

litas

.

Log

istik

ke

luar

Peny

ewaa

n ha

ngga

r da

n la

ndas

an,

Load

ing

carg

o,

Unl

oadi

ng c

argo

,

Pem

asar

an &

Pe

njua

lan

Perik

lana

n,

Prom

osi,

Pene

tapa

n ha

rga.

Pela

yana

n

Pela

tihan

ber

kala

pilo

t, Pe

rbai

kan

dan

pera

wat

an p

esaw

at

Man

ajem

en S

umbe

r D

aya

Man

usia

Pe

rekr

utan

, pel

atih

an, d

an p

enge

mba

ngan

kea

hlia

n (u

p - g

radi

ng)

Peng

emba

ngan

Tek

nolo

gi

LAN

, mai

l ser

ver,

dan

web

site

per

usah

aan

Pem

belia

n Pe

mbe

lian

arm

ada,

suku

cad

ang,

dan

bah

an b

akar

pes

awat

, pem

belia

n g

edun

g da

n pe

rleng

kapa

n ka

ntor

M

A

R

J

I N

Gam

bar

3.4

Ran

tai N

ilai P

T. T

ri-M

.G. I

ntra

Asi

a A

irlin

es

Page 28: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

82

3) Logistik ke luar

Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan,

penyimpanan, dan pendistribusian fisik produk kepada

pembeli. Aktivitas logistik keluar yang dilakukan

perusahaan meliputi aktivitas penyewaan hanggar dan

landasan, loading cargo dan unloading cargo.

4) Pemasaran dan Penjualan

Aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana agar

pembeli dapat membeli produk dan aktivitas yang

mempengaruhi pembeli agar mereka mau membelinya.

Aktivitas pemasaran dan penjualan yang dilakukan

perusahaan meliputi aktivitas periklanan dan promosi

melalui media cetak serta melaluiweb site dan penetapan

harga.

5) Pelayanan

Aktivitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk

memperkuat atau menjaga nilai produk. Aktivitas pelayanan

yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas yang dapat

menjaga dan meningkatkan kualitas kelayakan pesawat dan

awaknya berdasarkan kaidah-kaidah yang tercantum pada

Civil Aviation Safety Regulation (CASR).

Page 29: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

83

b. Aktivitas Pendukung

1) Pembelian

Aktivitas pembelian yang dilakukan perusahaan untuk

mendukung aktivitas primer mencakup aktivitas pembelian

armada, suku cadang, dan bahan bakar pesawat serta

pembelian gedung dan perlengkapan kantor, dan penyewaan

gudang bandara.

2) Pengembangan Teknologi

Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan

perusahaan saat ini adalah pengadaan jaringan LAN dan

mail server untuk mendukung kolaborasi kerja, serta

pengadaan situs perusahaan untuk kepentingan pemasaran.

3) Manajemen Sumber Daya Manusia

Aktivitas manajemen sumber daya manusia yang

dilakukan perusahan meliputi aktivitas perekrutan, pelatihan,

serta pengembangan keahlian karyawan.

4) Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktivitas

yang meliputi manajemen umum perusahaan, perencanaan,

keuangan, akuntansi, hukum, hubungan dengan pemerintah,

serta manajemen mutu.

Page 30: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

84

3.2.2.2 Analisis SWOT Perusahaan

Kinerja sebuah perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi

faktor internal dan faktor eksternal. Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor strategi internal (kekuatan dan

kelemahan) dan ekternal (peluang dan ancaman) perusahaan untuk

merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, berikut ini adalah

identifikasi SWOT pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

1. Kekuatan (Strength)

• Memiliki jenis armada pesawat yang beragam untuk

berbagai kapasitas muatan dan rute tujuan.

• Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

• Dukungan grup usaha yang telah berpengalaman di bidang

Airlines.

• Produk berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan

pelanggan.

• Memiliki kesepakatan kerja dengan perusahaan cargo

internasional (UPS dan DHL).

2. Kelemahan (Weakness)

• Rata-rata usia pesawat yang sudah relatif tua.

Page 31: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

85

• Jumlah sumber daya manusia yang terbatas.

• Belum adanya sistem terpadu yang mendukung kegiatan

operasional perusahaan secara keseluruhan.

• Belum adanya sistem yang mendukung Top - Management

dalam proses pengambilan keputusan.

• Kurangnya pemanfaatan web site perusahaan untuk

peningkatan bisnis.

3. Peluang (Opportunity)

• Besarnya tingkat permintaan untuk layanan angkutan udara

yang disesuaikan dengan keinginan dan kepentingan

pelanggan, seperti waktu, rute tujuan, dan kapasitas.

• Banyaknya cargo yang tidak selalu dapat tertampung oleh

perusahaan penerbangan reguler.

• Pemberlakuan otonomi daerah yang meningkatkan

pertumbuhan bisnis dan perdagangan di Indonesia.

• Perkembangan teknologi sistem infomasi yang mendukung

kinerja perusahaan.

4. Ancaman (Threat)

• Krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak pada

tingginya nilai tukar mata uang Dollar, yang dapat

menyebabkan semakin tingginya biaya operasi penerbangan,

karena sebagian besar biaya operasi menggunakan mata

uang asing khususnya Dollar.

Page 32: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

86

• Masuknya pendatang baru dengan modal besar.

• Perusahaan penerbangan reguler yang ingin

mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling.

• Regulasi pemerintah tentang standar usia pesawat.

• Pesaing bisnis dengan teknologi informasi yang lebih

unggul.

Setelah faktor-faktor strategis internal dan eksternal

perusahaan diidentifikasi. Kemudian dibuatkan sebuah tabel yang

disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis tersebut dalam

kerangka kekuatan dan kelemahan (Tabel IFAS) dan kerangka

peluang dan ancaman (Tabel EFAS).

Berikut ini adalah tabel IFAS dan EFAS PT. Tri-M.G Intra

Asia Airlines :

IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT x

RATING

KEKUATAN : • Memiliki jenis armada pesawat yang

beragam. • Sumber daya manusia yang handal

dan berkualitas. • Dukungan grup usaha yang

berpengalaman. • Produk berkualitas yang disesuaikan

dengan kebutuhan pelanggan. • Memiliki kesepakatan kerja dengan

perusahaan cargo internasional (UPS dan DHL).

0.15

0.12

0.05

0.06

0.12

4

4

3

3

4

0.60

0.48

0.15

0.18

0.48

TOTAL KEKUATAN 0.50 1.89

Page 33: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

87

KELEMAHAN : • Rata-rata usia pesawat yang sudah

relatif tua. • Jumlah sumber daya manusia yang

terbatas. • Belum adanya sistem terpadu yang

mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

• Belum adanya sistem yang mendukung Top - Management dalam proses pengambilan keputusan.

• Kurangnya pemanfaatan web site perusahaan untuk peningkatan bisnis.

0.05

0.11

0.15

0.12

0.07

2

1

1

1

2

0.10

0.11

0.15

0.12

0.14

TOTAL KELEMAHAN 0.50 -(0.62)

TOTAL IFAS 1.00 1.27

Tabel 3.1 IFAS PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT x

RATING

PELUANG : • Besarnya tingkat permintaan layanan

angkutan udara tidak berjadwal. • Banyaknya cargo yang tidak selalu

dapat tertampung oleh perusahaan penerbangan reguler.

• Faktor otonomi daerah, yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan bisnis dan perdagangan.

• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja perusahaan.

0.11

0.09

0.05

0.10

4

3

2

3

0.44

0.27

0.10

0.30

TOTAL PELUANG 0.35 1.11

ANCAMAN : • Tingginya nilai tukar mata uang

dollar. • Masuknya pendatang baru dengan

modal besar. • Perusahaan penerbangan reguler yang

ingin mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling.

• Regulasi pemerintah tentang standar usia pesawat.

• Pesaing bisnis dengan teknologi yang lebih unggul.

0.07

0.10

0.20

0.10

0.18

3

2

1

2

2

0.21

0.20

0.20

0.20

0.36

TOTAL ANCAMAN 0.65 -(1.17)

TOTAL EFAS 1.00 - 0.06

Tabel 3.2 EFAS PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 34: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

88

Matrik SWOT :

IFAS EFAS

KEKUATAN (S) • Memiliki jenis armada pesawat

yang beragam. • Sumber daya manusia yang

handal dan berkualitas. • Dukungan grup usaha yang

berpengalaman. • Produk berkualitas yang

disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

• Memiliki kesepakatan kerja dengan perusahaan cargo internasional (UPS dan DHL).

KELEMAHAN (W) • Rata-rata usia pesawat yang

sudah relatif tua. • Jumlah sumber daya manusia

yang terbatas. • Belum adanya sistem terpadu

yang mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

• Belum adanya sistem yang mendukung Top - Management dalam proses pengambilan keputusan.

• Kurangnya pemanfaatan web site perusahaan untuk peningkatan bisnis.

PELUANG (O) • Besarnya tingkat permintaan

layanan angkutan udara tidak berjadwal.

• Banyaknya cargo yang tidak selalu dapat tertampung oleh perusahaan penerbangan reguler.

• Faktor otonomi daerah, yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan bisnis dan perdagangan.

• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja perusahaan.

STRATEGI SO

Memperbesar market share dengan membuka rute-rute pelayanan baru yang potensial.

Melakukan kerjasama dengan perusahaan penerbangan reguler, untuk menampung kargo yang tidak dapat di angkut.

Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.

STRATEGI WO

Pengembangan e-commerce yang mendukung B2C dan B2B.

Pengembangan sistem terpadu yang mendukung integrasi data dan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

Perekrutan karyawan yang handal dan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.

ANCAMAN (T) • Tingginya nilai tukar mata

uang dollar. • Masuknya pendatang baru

dengan modal besar. • Perusahaan penerbangan

reguler yang ingin mengembangkan usahanya pada bisnis cargo handling.

• Regulasi pemerintah tentang standar usia pesawat.

• Pesaing bisnis dengan teknologi yang lebih unggul.

STRATEGI ST

Pengembangan produk yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Mengembangkan hubungan kerjasama untuk memperluas jaringan pemasaran.

Kebijakan penetapan harga yang kompetitif.

Peningkatan kualitas teknologi untuk mendukung strategi bisnis.

STRATEGI WT

Pembaharuan armada pesawat sacara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan regulasi yang berlaku

Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada melalui pelatihan dan pengembangan keahlian.

Pengembangan sistem perawatan pesawat yang mendukung efisiensi.

Gambar 3.5 Matrik SWOT PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 35: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

89

Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis internal

dan eksternal, sebagaimana telah di jabarkan dalam tabel IFAS dan

EFAS, kemudian akan dibuatkan sebuah matrik SWOT yang akan

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang

dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan matrik SWOT tersebut,

kemudian dapat disusun empat set kemungkinan alternatif strategis,

yakni: SO, WO, ST, WT (lihat gambar 3.5).

Setelah alternatif strategi pada matrik SWOT dapat ditentukan

dan disusun, kemudian langkah selanjutnya adalah untuk

menentukan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Dengan

diketahuinya posisi perusahaan dalam persaingan bisnis maka dapat

diketahui kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini,

serta dapat ditentukannya strategi yang paling sesuai dan tepat

untuk di terapkan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan

bisnis. Posisi perusahaan akan ditentukan dengan menggunakan

diagram analisis SWOT (lihat gambar 3.6), dengan menentukan

kordinat titik X dan Y pada diagram tersebut, yang mana

perhitungannya akan menggunakan nilai yang dihasilkan dari IFAS

dan EFAS (lihat tabel 3.1 dan 3.2).

Berikut ini adalah diagram analisis SWOT PT. Tri-M.G. Intra

Asia Airlines :

Page 36: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

90

Koordinat titik X (IFAS) :

Total Kekuatan = 1.89 Total Kelemahan = - (0.62)

Letak Titik X = 1.89 – 0.62 = 1.27

Koordinat titik Y (EFAS) :

Total Peluang = 1.11 Total Ancaman = - (1.17)

Letak titik Y = 1.11 – 1.17 = - 0.06

Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik (1.27, - 0.06).

Diagram Analisis SWOT :

Gambar 3.6 Diagram Analisis SWOT

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Berbagai peluang

Berbagai ancaman

Kelemahan internal

Kekuatan internal .

(1.27, - 0.06)

Kuadran 1

Kuadran 2

Kuadran 3

Kuadran 4

Page 37: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

91

Berdasarkan analisis faktor strategi internal dan eksternal,

seperti yang terlihat pada diagram analisis SWOT, diketahui bahwa

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines berada pada posisi kuadran 2 ,

yakni meskipun perusahaan menghadapi berbagai macam ancaman,

perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Dan strategi

yang harus di terapkan adalah strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk ataupun pasar).

3.2.2.3 Analisa CSF Perusahaan

CSF (Critical Success Factor) adalah faktor-faktor yang

menjadi penentu keberhasilan sebuah perusahaan dalam pencapaian

tujuannya. CSF adalah faktor yang memerlukan perhatian khusus

dari perusahaan, untuk itu diperlukan suatu ukuran atau indikator

(KPI – Key Performance Indicator) yang dapat memberitahukan

perusahaan sudah sejauh mana kinerja mereka didalam mencapai

faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.

Faktor-faktor penting yang merupakan kunci keberhasilan

pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines serta indicator yang dijadikan

sebagai alat ukurnya adalah sebagai berikut :

Page 38: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

92

1. Armada pesawat yang berkualitas dan sesuai dengan standar

kelayakan.

Key Perfomance Indikator :

Tipe pesawat sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan

pemerintah yakni DEPHUB.

Karakterisitik pesawat yang sesuai dengan kapasitas, rute

dan bandar udara yang akan dilandasi.

Mengikuti program perawatan yang sesuai dengan

kententuan CASR dan MPD (Maintenance Planning Data)

yang dikeluarkan pabrik pembuat pesawat.

2. Pelayanan yang baik dan berkualitas

Key Perfomance Indikator :

Pemilihan tipe pesawat yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.

Terjaminnya keselamatan dan keamanan penerbangan.

Terjaganya ketepatan waktu operasi

3. Pemasaran yang baik dan tepat sasaran.

Key Perfomance Indikator :

Dikenalnya merk dagang dan produk oleh pasar.

Jumlah pelanggan yang terus meningkat.

Dapat menjalin hubungan kerjasama dengan cargo agents.

Terjaganya hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan

pelanggan.

Penetapan harga yang bersaing.

Page 39: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

93

4. Sumber daya manusia yang berkualitas

Key Perfomance Indikator :

Eksekutif yang memiliki jiwa kepemimpinan dalam

pembinaan manajerial.

Eksekutif yang berpengalaman sesuai bidang kerjanya.

Teknisi yang memiliki ijasah AME dan sertifikat dari DSKU

Pilot yang memiliki ijasah penerbangan sipil dan sertifikat

sesuai jenis pesawat yang berlaku.

Pilot dan co-pilot mengikuti pelatihan reccurent dan

proficiency check disimulator minimal 2 kali setahun.

Tenaga operasi penerbangan yang telah megikuti pelatihan

DGR (Dangerous Good Regulation), DRM (Dispatcher

Resource Mangement), Wind Shear, CRM (Cockpit

Resource Management).

3.2.2.4 Analisa Area, Fungsi dan Proses Bisnis Perusahaan

Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan

yang dapat mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis

biasanya dikelompokan kedalam area-area fungsional perusahaan ,

yakni area-area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan

berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni

tindakan-tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau

dapat diartikan memiliki input dan menghasilkan output. Analisis

ini menggunakan diagram seperti diagram dekomposisi fungsi

Page 40: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

94

bisnis, diagram hubungan entitas, dan matrik untuk memodelkan

dan merekam data dari semua kegiatan yang ada dalam perusahaan.

Analisis ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman

yang jelas tentang hubungan dan interaksi antara aspek-aspek

informasi dalam perusahaan.

Gambar berikut ini akan menjelaskan secara rinci dekomposisi

area, fungsi dan proses bisnis pada PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airlines :

Dekomposisi Area, Fungsi, dan Proses Bisnis :

Area Fungsional Fungsi Bisnis Proses bisnis

Komersial

Promosi

Menentukan strategi pemasaran Melakukan periklanan produk Melakukan penawaran produk Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk membentuk jaringan pemasaran.

Pelayanan Pelanggan

Memberikan informasi tentang perusahaan dan produk.

Menanggapi kritik dan saran pelanggan

Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

Penjualan

Menerima pesanan pelanggan Penetapan harga / tarif jasa. Follow-up pesanan pelanggan. Membuat laporan penjualan.

Page 41: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

95

Keuangan

Perencanaan Keuangan

Menganalisa kondisi keuangan Membuat anggaran keuangan.

Pengelolaan Arus Kas

Membuat Invoice Menerima pendapatan penjualan. Mengeluarkan kas untuk pembelian dan biaya operasional

Membuat laporan penerimaan kas Membuat laporan pengeluaran kas

Pencatatan Akuntansi

Mencatat transaksi keuangan Membuat laporan neraca keuangan.

Umum

Perekrutan karyawan

Melakukan seleksi karyawan. Mengadakan tes dan wawancara. Penempatan karyawan.

Pelatihan Karyawan

Membuat jadwal pelatihan. Mengadakan pelatihan karyawan. Mengevaluasi program latihan karyawan.

Penggajian

Menilai kinerja karyawan Menganalisa absensi karyawan Mengatur gaji karyawan

Pengelolaan hukum

Menyiapkan kontrak kerja dengan pelanggan.

Meyiapkan kontrak kerja dengan pemasok.

Menangani izin usaha. Menangani masalah pajak.

Pengelolaan Kantor

Pengadaan peralatan kantor Memelihara peralatan kantor Pemeliharaan gedung

Page 42: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

96

Operasi

Perencanaan Pilot

Mengatur rotasi tugas Pilot. Membuat jadwal tugas Pilot. Mengatur jadwal pelatihan Pilot

Perencanaan Operasi Penerbangan

Menentukan tipe pesawat untuk operasi.

Menentukan spesifikasi pesawat untuk operasi penerbangan.

Melakukan koordinasi dengan pihak lain berkaitan dengan operasi penerbangan.

Membuat rencana operasi penerbangan.

Operasi Penerbangan

Loading Cargo Unloading Cargo Melaksanakan Operasi Penerbangan Mengisi Maintenance Log Book

Teknik

Perawatan pesawat

Pembelian

Pengendalian Persediaan

Perencanaan perawatan pesawat

Menganalisa MLB Menganalisa Data Perawatan Pesawat.

Membuat rencana perawatan pesawat.

Permintaan Material Melaksanakan perawatan pesawat

Melakukan kerjasama dengan pemasok.

Membuat Pesanan Pembelian Membuat Laporan Pembelian

Mengontrol stock persediaan Menerima kiriman pemasok Membuat Surat Penerimaan Barang

Membuat Surat Pengeluaran Barang.

Page 43: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

97

Gambar 3.7 Dekomposisi Area, Fungsi dan Proses Bisnis

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Entitas-entitas kunci atau entitas kelompok / subjek data yang

dapat di identifikasi dari dekomposisi area, fungsi dan proses bisnis

adalah sebagai berikut :

Tabel Subjek Data dan Entitas Data :

Subjek Data Entitas Data Pelanggan Pelanggan Pesanan pelanggan Pesanan pelanggan Laporan penjualan Laporan penjualan Keuangan Anggaran keuangan

Kas Masuk Kas keluar

Laporan keuangan Laporan penerimaan Kas Laporan pengeluaran Kas Laporan neraca keuangan

Invoice Invoice Karyawan Karyawan kantor

Pilot Teknisi

Jadwal pelatihan Jadwal pelatihan Pelatihan Pelatihan

Pengendalian kualitas

Menilai kelayakan pesawat. Menilai kelayakan suku cadang yang digunakan.

Menilai kelayakan tempat penyimpanan barang.

Menilai kelayakan skill dari teknisi / standarisasi izin teknisi.

Menilai kelayakan rencana perawatan pesawat.

Menilai kelayakan peralatan yang digunakan untuk perawatan.

Menilai kelayakan hasil perawatan pesawat.

Page 44: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

98

Absensi Absensi Gaji Gaji Kontrak kerja Kontrak kerja pelanggan

Kontrak kerja pemasok Pajak Pajak Usaha Perlengkapan Perlengkapan kantor Jadwal tugas Pilot Jadwal tugas Pilot Pesawat Pesawat Rencana Penerbangan Rencana Operasi Penerbangan Penerbangan Operasi Penerbangan MLB Maintenance Log Book (MLB) Rencana perawatan Rencana perawatan pesawat Perawatan Perawatan Pesawat Surat Keluar/Masuk Barang Surat Pengeluaran Barang (SPB)

Tanda Terima Barang (TTB) Suku cadang Suku cadang Pemasok Pemasok Pesanan Pembelian Pesanan Pembelian Laporan Pembelian Laporan Pembelian

Tabel 3.3 Subjek Data dan Entitas Data

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

3.2.2.4.1 Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis yang ada

dalam perusahaan dengan eksekutif, bagaimana tanggung jawab

dari masing-masing eksekutif terhadap fungsi bisnis yang ada.

Berikut adalah gambar 3.8 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs

eksekutif pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Page 45: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

99

Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif :

Eksekutif

Fungsi Bisnis D

irekt

ur U

tam

a

Wak

il D

irekt

ur U

tam

a

Dire

ktur

Kom

ersi

al

Dire

ktur

Keu

anga

n

Dire

ktur

Um

um

Dire

ktur

Ope

rasi

Dire

ktur

Tek

nik

Promosi I RA

Pelayanan Pelanggan RA

Penjualan I I RAEW I I I I

Perencanaan Keuangan RA I EW

Pengelolaan Arus Kas RA

Pencatatan Akuntansi RA

Perekrutan Karyawan I RAEW I I

Pelatihan Karyawan I RA I I

Penggajian RA I

Pengelolaan Hukum RA I I

Pengelolaan Kantor I RAEW

Perencanaan Pilot I RAE

Perencanaan Operasi Penerbangan I RA

Operasi Penerbangan RAEW I

Perencanaan Perawatan Pesawat I RAE

Perawatan Pesawat I RA

Pengendalian Persediaan RA

Pembelian I I I RAE

Pengendalian Kualitas I RA

Gambar 3.8 Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 46: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

100

Pemetaan hubungan dari matrik fungsi bisnis vs eksekutif dilakukan

dengan menggunakan kode seperti berikut :

R → Direct management responsibilities (Eksekutif bertanggung

jawab dalam fungsi bisnisnya)

A → Executive or policy making authority (Eksekutif memiliki

otoritas membuat kebijaksanaan)

E → Technical expertise (Eksekutif bertindak sebagai tenaga ahli)

I → Involved in the function (Eksekutif terlibat didalam fungsi

yang ada)

W → Actual execution of the work (Eksekutif melakukan

pekerjaan secara aktual)

Untuk kode I (Involved) hanya digunakan jika kode R

(Reponsible) atau kode A (Authority) tidak digunakan. Kemudian

untuk sebagian eksekutif dapat memiliki empat kode R, A, E, dan

W, sedangkan sebagian lainnya mungkin hanya memiliki satu kode.

3.2.2.4.2 Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan

unit organisasi yang ada didalam perusahaan, dimana tiap unit

organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab atas suatu fungsi

bisnis dalam perusahaan. Satu unit organisasi dapat memiliki tugas

dan tanggung jawab terhadap beberapa fungsi bisnis. Berikut adalah

gambar 3.9 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs unit organisasi

pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Page 47: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

101

Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi :

Unit Organisasi

Fungsi Bisnis Pe

mas

aran

Keu

anga

n

Pers

onal

ia

Uru

san

Um

um

Man

ajem

en P

ilot

Man

ajem

en O

pera

si P

ener

bang

an

Man

ajem

en M

utu

Pem

elih

araa

n

Man

ajem

en M

ater

ial

Promosi *

Pelayanan Pelanggan *

Penjualan *

Perencanaan Keuangan *

Pengelolaan Arus Kas *

Pencatatan Akuntansi *

Perekrutan Karyawan *

Pelatihan Karyawan *

Penggajian *

Pengelolaan Hukum *

Pengelolaan Kantor *

Perencanaan Pilot *

Perencanaan Operasi Penerbangan *

Operasi Penerbangan *

Perencanaan Perawatan Pesawat *

Perawatan Pesawat *

Pengendalian Persediaan *

Pembelian *

Pengendalian Kualitas *

Gambar 3.9 Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 48: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

102

3.2.2.4.3 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data

Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan

subjek data yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Suatu fungsi

bisnis dapat membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain

itu suatu subjek data juga dapat dibuat/dihasilkan (create), diubah

(update), dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis dalam

perusahaan. Berikut adalah gambar 3.10 yang merupakan matrik

fungsi bisnis vs subjek data pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Page 49: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data :

Subjek Data

Fungsi bisnis Pe

lang

gan

Pesa

nan

Pela

ngga

n

Lapo

ran

Penj

uala

n

Keu

anga

n

Lapo

ran

Keu

anga

n

Invo

ice

Kar

yaw

an

Jadw

al P

elat

ihan

Pela

tihan

Abs

ensi

Gaj

i

Kon

trak

Ker

ja

Paja

k

Perle

ngka

pan

Jadw

al T

ugas

Pilo

t

Pesa

wat

Ren

cana

Pen

erba

ngan

Pene

rban

gan

MLB

Ren

acan

a Pe

raw

tan

Pera

wat

an

Sura

t Kel

ua/M

asuk

Bar

ang

Suku

Cad

ang

Pem

asok

Pesa

nan

Pem

belia

n

Lapo

ran

Pem

belia

n

Promosi R R R R R R

Pelayanan Pelanggan RU R R R R R R R

Penjualan CRU CRU CRU RU R R

Perencanaan Keuangan CRU R R

Pengelolaan Arus Kas R RU CRU CRU R R R R R R

Pencatatan Akuntansi CRU CRU R R R R R R

Perekrutan Karyawan CRU CRU CRU

Pelatihan Karyawan RU CRU CRU

Penggajian RU RU R RU

Pengelolaan Hukum R RU CRU CRU R

Pengelolaan Kantor RU CRU

Perencanaan Pilot R RU CRU R

Perencanaan Operasi Penerbangan R R R R R R CRU R

Operasi Penerbangan R CRU CRU

Perencanaan Perawatan Pesawat R R R CRU R R

Perawatan Pesawat RU R R CRU R RU

Pengendalian Persediaan R R CRU RU R R R

Pembelian RU CRU CR CRU CR CRU

Pengendalian Kualitas RU R RU R R RU RU R RU

Gambar 3.10 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 50: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

104

3.2.2.4.4 Entity Relation Diagram (ERD) Perusahaan

ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan yang

relevan dari entitas-entitas kunci atau kelompok entitas/subjek data

dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah gambar 3.11 yang

merupakan ERD pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Page 51: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

105

Gam

bar

3.11

Ent

ity R

elat

ions

hip

Dia

gram

PT

. Tri

-M.G

. Int

ra A

sia

Air

lines

Page 52: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

106

3.2.3 Analisa Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan

Bagi perusahaan yang baru berdiri kurang lebih 4 tahun, PT. Tri-M.G.

Intra Asia Airlines sangat menyadari akan perkembangan teknologi yang

pesat di bidang usaha mereka saat ini, terlebih lagi dengan kondisi

persaingan saat ini dimana para pesaing yang ada, telah menerapkan sistem

dan teknologi informasi yang cukup memadai didalam mendukung kinerja

proses bisnis mereka. Perkembangan teknologi informasi secara langsung

dapat mempengaruhi suatu industri usaha, terutama pada bidang usaha

yang memerlukan kinerja yang cepat dalam pengolahan data dan informasi.

Dengan adanya teknologi GPS (Global Positioning System) yang

semakin canggih dan cepat, maka dikenal salah satu trend yang saat ini ada

dibidang pelayanan pengiriman barang yaitu sistem online tracking,

dimana sistem ini dapat memberitahukan secara spesifik dan detail progres

suatu proses pengiriman barang, jadi kapan pun pelanggan ingin

mengetahui sampai dimana barang yang dia titipkan berada, mereka tinggal

mengaksesnya melalui customer service ataupun secara online melalui

internet. Khusus di Indonesia, dengan mulai adanya fasilitas 3G untuk

telepon bergerak / handphone dimana menyediakan kecepatan didalam

pengiriman data dan juga akses internet, bisa menjadi salah satu faktor

pendorong didalam menciptakan suatu sistem tracking atau ordering, yang

tentu saja sangat berguna bagi para pelanggan dengan tingkat mobilitas

tinggi didalam kegiatan bisnis mereka.

Aplikasi – aplikasi khusus seperti CRM (Customer Relationship

Management), SCM (Supply Chain Management), juga sangat dibutuhkan

Page 53: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

107

dan telah banyak digunakan untuk mendukung, memperlancar serta

mempercepat proses bisnis perusahaan dalam rangka mencapai visi, misi

perusahaan dan memenangkan persaingan bisnis. Dan bagi para eksekutif,

dengan adanya suatu sistem perencanaan dan analisa seperti DSS (Decision

Support System) dan EIS (Executive Information System), tentu dapat

meningkatkan performa perusahaan didalam merespon pasar dan juga

didalam menetapkan suatu rangkaian pengambilan keputusan strategis bagi

perusahaan.

Untuk saat sekarang ini dunia kedirgantaraan, baik itu industri

pembuatan pesawat terbang maupun industri penerbangan, dapat dikatakan

telah terjun kedalam dunia maya dan menikmati teknologi internet.

Kemajuan teknologi ini telah menciptakan suatu peluang pasar baru bagi

industri penerbangan, yakni pasar digital atau eCommerce, yang

memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan perdagangan

elektronik bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C).

Transaksi eCommerce melibatkan pemasok, vendor, distributor, pabrikan,

toko dan sebagainya. Pola transaksinya terjadi antar dua sistem, dari satu

perusahaan ke perusahaan lainnya. Peran eCommerce, dalam hal ini adalah

mengotomasikan keseluruhan rantai pasokan (Supply Chain Management),

yakni suatu proses yang memadukan berbagai macam pemasok barang

untuk menciptakan produk akhir. Keuntungan dari eCommerce, jika

dilakukan dengan benar, akan membantu perusahaan dalam upaya

penghematan biaya pembelian, peningkatan revenue, meningkatkan market

intelligence, informasi yang lebih akurat, peningkatan kecepatan

Page 54: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

108

pengiriman barang, pengurangan biaya administrasi, peningkatan

pelayanan terhadap pelanggan, serta meningkatkan waktu respon dan

mengurangi kesalahan. Akan tetapi dengan berbagai kemudahan dan

keuntungan yang ditawarkan, eCommerce juga menimbulkan beberapa

kekhawatiran pasar, khususnya dalam hal keamanan transaksi melalui

internet dan keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Untuk mengatasinya,

ada beberapa hal yang mempengaruhi dan perlu untuk di perhatikan dalam

mendukung keberhasilan, antara lain, teknologi yang relevan, administrasi

dan database yang baik, sistem yang efisien dan aman dalam melakukan

transaksi, serta dukungan sumber daya manusia yang handal. Yang tak

kalah pentingnya adalah dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan

yang kondusif, dan masalah-masalah yang terkait dengan aspek legal atau

hukum yang melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak yang

melakukan transaksi.

Yang terpenting dari semua kemajuan dan perkembangan teknologi

seperti yang telah dijabarkan diatas adalah bahwa peluang yang terbuka

bagi dunia kedirgantaraan sudah tak diragukan dan peluang tersebut akan

semakin besar diwaktu-waktu mendatang. Untuk itu industri pesawat

terbang, angkutan udara, serta publikasi penerbangan, sudah sewajarnya

mempersiapkan diri sejak sekarang untuk dapat menangkap dan

memanfaatkan peluang dan kesempatan tersebut.

Page 55: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

109

3.2.4 Analisa Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan

Pada saat ini PT. Tri-MG Intra Asia Airlines baru mempunyai dua

aplikasi khusus untuk mendukung dalam menjalankan aktivitas perusahaan,

yaitu aplikasi keuangan di bagian Keuangan dan aplikasi Portable

Maintenance di bagian Teknik yang mendukung untuk operasional

perawatan pesawat dan manajemen material. Sedangkan untuk kegiatan

seperti, penghitungan gaji, penjadwalan, dan pembuatan laporan masih

menggunakan spread sheet berbasis Windows seperti Microsoft Excel,

Word, dan Access. Untuk absensi karyawan masih dengan menggunakan

punch card, sedangkan untuk mendukung kegiatan penyebaran dan

pertukaran informasi antar setiap bagian, masih menggunakan fasilitas

attachment melalui aplikasi webmail perusahaan, hal ini menyebabkan

perlunya proses penginputan ulang pada bagian-bagian tertentu untuk

pemrosesan lebih lanjut.

Adapun aset teknologi yang dimiliki oleh PT. Tri-M.G. Intra Asia

Airlines pada saat ini adalah sebagai berikut :

3.2.4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan

Berikut ini adalah daftar spesifikasi hardware dan software

yang dimiliki PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines, berdasarkan hasil

survey dan observasi langsung :

Page 56: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

110

Jenis Keterangan Jumlah

PC Desktop Eksekutif : Processor Intel Pentium IV Memory 256 MB DDR Hard disk 40 GB Monitor semi flat 15 LAN card

7

PC Desktop Staff : Processor Intel Pentium III Memory 128 MB SDRAM Hard disk 20 GB Monitor CRT 15” LAN card

20

Database Server : Processor Intel Xeon 2,8 GHz Memory 1 GB DDR Hard disk 40 GB LAN card

1

Mail Server : Processor Intel Pentium IV 2,66 GHz Memory 1 GB DDR Hard disk 40 GB LAN card

1

Printer 12

Server UPS 1

Switch / hub 4

Hardware

Modem 2

Software Genuine Microsoft Windows 98 Genuine Microsoft Windows 2000 Genuine Microsoft Windows XP Genuine Microsoft Office 2000 Aplikasi Keuangan Aplikasi Portable Maintenance Tri-M.G. Web Mail Application

Tabel 3.4 Spesifikasi Hardware dan Software

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 57: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

111

Direktur Utama

Wakil DirekturUtama

Direktur Utama &Wakil Direktur Utama

Internet

Modem

Modem

Direktur Keuangan

Staff Keuangan (4PC)

Bagian Keuangan

Shared Printer

Direktur Teknik

Staff Teknik (7PC)

Bagian Teknik

Shared Printer

Direktur Komersial

Staff Komersial (3PC)Shared Printer

Bagian Komersial

Mail & DatabaseServer

UPS

Direktur Operasi

Staff Operasi (2PC)

Shared Printer

Bagian Operasi

Direktur Umum

Staff Umum (4PC)

Shared Printer

Bagian Umum

Switch

Switch

Switch Switch

3.2.4.2 Arsitektur Jaringan Perusahaan

Berikut adalah gambar dari infrastruktur jaringan pada PT.

Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Gambar 3.12 Arsitektur Jaringan

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Page 58: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

112

3.2.4.3 Portfolio Aplikasi saat ini

Portfolio Aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan

untuk menilai aplikasi yang digunakan perusahaan saat ini, apakah

masuk kategori high potential, strategic, key operational atau

support , sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing-masing

aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah portfolio aplikasi

pada PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines :

Gambar 3.13 Portfolio Aplikasi saat ini

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Keterangan :

(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan.

( ) = Aplikasi yang sedang berjalan , namun butuh

pengembangan lebih lanjut.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

KEY OPERATIONAL SUPPORT

(*) MS-Office 2000, XP ( ) Tri-M.G. Web Mail

(*) Aplikasi Portable Maintenance

( ) Aplikasi Keuangan

Page 59: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

113

Dari analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan bisa

dilihat bahwa PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines belum memiliki

aplikasi yang bersifat Strategic atau High potential. Selama ini

fungsi SI/TI memang hanya terbatas pada kegiatan operasional

sehari-hari saja. Ini dipengaruhi oleh sikap perusahaan yang belum

melihat peluang pemanfaatan SI/TI untuk menghasilkan keunggulan

kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan,

sebaiknya perusahaan mempunyai aplikasi yang bersifat Strategic.

Kalaupun resikonya dianggap terlalu besar, minimal bisa

dikategorikan ke dalam kuadran High Potential terlebih dahulu, dan

jika manfaatnya bagi perusahaan sudah jelas, baru bisa

dikategorikan ke dalam kuadran Strategic dan kemudian di

implementasikan.

3.3 Masalah yang dihadapi oleh PT.Tri-M.G. Intra Asia Airlines

Berdasarkan hasil analisis-analisis di atas yang berkaitan dengan lingkungan

internal dan eksternal bisnis perusahaan, serta lingkungan internal dan eksternal

SI/TI perusahaan, maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi oleh

PT. Tri-M.G. Intra Asia Airlines baik di masa sekarang maupun yang akan

menjadi masalah di masa mendatang, diantaranya adalah sebagai berikut :

Rata-rata usia pesawat yang sudah relatif tua akan menjadi masalah bagi

perusahaan terkait dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah

mengenai kelayakan usia pesawat untuk operasi penerbangan.

Page 60: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00485 Bab_ 3.pdf · melalui sebuah usaha penyediaan jasa angkutan udara, khususnya dalam

114

Keterbatasan pada jumlah sumber daya manusia, dapat menghambat aktivitas

bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan, terutama yang berhubungan dengan

operasi penerbangan.

Tingginya nilai tukar mata uang dollar dapat menyebabkan semakin tingginya

biaya operasi penerbangan, hal ini tentunya menyulitkan perusahaan dalam

menentukan harga produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap area bisnis dalam

perusahaan, menyebabkan tidak adanya integritas data serta menghambat arus

informasi yang terjadi di dalam perusahaan.

Web site perusahaan tidak dipelihara dengan baik dan kurangnya dilakukan up

date terhadap informasi yang terdapat dalam web site tersebut.

Pemanfaatan SI/TI yang masih terbatas menempatkan perusahaan dalam posisi

yang lebih sulit dalam menghadapi setiap ancaman yang timbul, khususnya

ancaman yang datang dari para pesaing dengan teknologi informasi yang lebih

unggul.