38
56 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan anak perusahaan dari Pako Group, yang terletak di Jalan Gaya Motor, Sunter II, Jakarta Utara, 14330. PT. Inkoasku berdiri pada tahun 1974 dan bergerak di bidang produksi wheel rim atau yang lebih dikenal dengan sebutan velg baja untuk OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk pasar mobil berpenumpang. PT. Inkoasku turut membangun negeri. Dengan keberhasilan pembangunan hasil dari Repelita 1 yang membuka peluang bagi usaha swasta untuk turut serta dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, memberikan dampak yang luar biasa, yaitu perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 7%. Di bidang Industri otomotif, keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 1969 yang mengatur impor kendaraan bermotor dan industri perakitan serta industri pendukungnya, pemberian ijin sebagai agen tunggal untuk memasarkan kendaraan domestik tahun 1971 dan juga ijin pembangunan industri otomotif tahun 1974, memberikan peluang pada industri-industri komponen otomotif di dalam negeri dan memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Seiring dengan kebijakan di atas, maka Bapak FRITZ HENDRIK EMAN, pengusaha yang bergerak sebagai agen tunggal untuk mobil Holden di Indonesia, mendirikan PT. Inkoasku yang bergerak dalam industri industri komponen otomotif, yaitu wheel rim kendaraan, yang terbuat dari baja (steel) untuk kendaraan sedan dan kendaraan niaga kecil, atau kendaraan yang masuk dalam kategori 1.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

56

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1 Latar Belakang

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Inkoasku merupakan anak perusahaan dari Pako Group, yang terletak di

Jalan Gaya Motor, Sunter II, Jakarta Utara, 14330. PT. Inkoasku berdiri pada tahun 1974

dan bergerak di bidang produksi wheel rim atau yang lebih dikenal dengan sebutan velg

baja untuk OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk pasar mobil berpenumpang.

PT. Inkoasku turut membangun negeri. Dengan keberhasilan pembangunan hasil

dari Repelita 1 yang membuka peluang bagi usaha swasta untuk turut serta dalam

pembangunan perekonomian di Indonesia, memberikan dampak yang luar biasa, yaitu

perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 7%. Di bidang Industri otomotif,

keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 1969 yang mengatur

impor kendaraan bermotor dan industri perakitan serta industri pendukungnya,

pemberian ijin sebagai agen tunggal untuk memasarkan kendaraan domestik tahun 1971

dan juga ijin pembangunan industri otomotif tahun 1974, memberikan peluang pada

industri-industri komponen otomotif di dalam negeri dan memberikan kesempatan kerja

yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Seiring dengan kebijakan di atas, maka

Bapak FRITZ HENDRIK EMAN, pengusaha yang bergerak sebagai agen tunggal untuk

mobil Holden di Indonesia, mendirikan PT. Inkoasku yang bergerak dalam industri

industri komponen otomotif, yaitu wheel rim kendaraan, yang terbuat dari baja (steel)

untuk kendaraan sedan dan kendaraan niaga kecil, atau kendaraan yang masuk dalam

kategori 1.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

57  

Perusahaan didirikan di daerah asal Bapak FRITZ HENDRIK EMAN, yaitu di

Tonasku, Bitung – Sulawesi Utara. Oleh sebab itu perusahaan diberi nama Inkoasku

yang di ambil dari singkatan INdustri KOmponen ASal tonasKU. Pemasaran produk

perusahaan rencananya sebagian untuk memasok industri kendaraan di dalam negeri dan

sebagian lagi untuk memasok industri kendaraan di Filipina, sehingga perusahaan

berlokasi di Bitung–Sulawesi Utara, namun pasokan ke Filipina batal. Dengan

berkembangnya terus perekonomian dan peraturan di bidang industri otomotif yaitu

yang dikenal dengan Program Penanggalan Bagian Pertama tahun 1976, terutama paket

kebijakan untuk penerapan bea masuk yang tinggi bagi komponen Stamping Part yang

tidak diproduksi di dalam negeri. Hal ini semakin memberikan insentif pada PT.

Inkoasku untuk tumbuh.

Seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan industri dalam negeri, kebutuhan

sarana angkutan darat semakin meningkat. Dengan peluang yang makin terbuka

tersebut, maka pada tahun 1981 PT. Inkoasku bersama dengan Bapak THEODORE

PERMADI RACHMAT, mendirikan PT. Palingda Nasional, yang memproduksi wheel

rim baja untuk truk dan bus. PT. Palingda Nasional didirikan di atas sebidang tanah

seluas 2.8 ha di jalan Gaya Motor, Sunter II, Jakarta Utara. Karena kondisi lokasi

perakitan kendaraan di dalam negeri semuanya berlokasi di Jakarta dan sekitarnya, dan

juga masalah yang seringkali timbul dalam pengiriman produk, baik ketersediaan sarana

angkutan laut maupun cuaca yang tidak menentu, sehingga pada tahun 1982, perusahaan

di relokasikan ke jalan Gaya Motor, Sunter II, Jakarta Utara, berdampingan dengan anak

perusahaan PT. Palingda Nasional, menempati sebidang tanah seluas 1 ha.

Pada tahun 1984, Bapak THEODORE PERMADI RACHMAT melalui PT.

Triple A Jaya masuk ke jajaran pemegang saham, sehingga semakin memperkuat posisi

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

58  

perusahaan. Pada tahun 1995 dari grup yang sama yaitu PT. Trikirana Investindo Prima

menggantikan PT. Triple A Jaya. Untuk memperkuat kinerja perusahaan dan agar lebih

dikenal di industri otomotif internasional, maka pada tahun 2003 PT. Pakoakuina masuk

sebagai pemegang saham mayoritas di dalam perusahaan. Untuk pasar di dalam negeri

dan untuk produk sejenis PT. Inkoasku tidak memiliki pesaing, sehingga perusahaan

memiliki pangsa pasar hampir 100%. Untuk pasar dalam negeri sejak berdirinya,

perusahaan telah memasok hampir ke seluruh Agen Tunggal Pemegang Merk, seperti,

Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Isuzu, Suzuki, Hyundai dan juga industri pembuat traktor.

Dan pada akhir tahun 2011, PT. Inkoasku akan memulai untuk ekspor ke General Motor

Thailand. Meskipun tren wheel rim saat ini telah beralih pada alloy wheel rim, yang

terbuat dari bahan aluminium, namun kebutuhan wheel rim baja ini tidak berkurang,

bahkan tetap meningkat. Hal ini dikarenakan kebutuhan kendaraan dengan harga yang

lebih murah, meningkatnya sarana transportasi umum, dan kebutuhan wheel rim yang

kuat untuk kondisi jalan yang rusak. Perusahaan setiap tahun selalu mendapatkan

penghargaan dari pelanggan, baik atas kualitas produk yang dihasilkan, juga dari

ketepatan waktu pengiriman barang ke pelanggan. Dengan terus tumbuh dan

berkembang-nya perusahaan, maka perusahaan telah memiliki andil yang cukup besar

dalam membangun negeri dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

Pako Group berfokus untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para

pelanggannya. Pernyataan Kebijakan Kualitas Pako Group adalah SPEED, yang

merupakan singkatan dari :

• Style of Products

• Productivity in Manufacturing

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

59  

• Excellence in Quality, Safety, Teamwork and Service

• Efficiently in all Aspects

• Delivery on time.

SPEED diperlukan untuk tetap terdepan, selain itu Safety (keamanan) juga

penting untuk mendukung kemajuan dalam kehidupan bisnis. Oleh karena itu motto dari

Pako Group adalah “Safety & SPEED”.

Pelayanan yang diberikan secara terus menerus ditingkatkan dengan cara

menerima umpan balik berupa saran dan kritik dari pelanggan mengenai produk yang

ditawarkan lalu saran dan kritik tersebut disampaikan kepada partner-partnernya agar

produk dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan.

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi

Menjadi pabrik wheel rim yang memiliki performa terbaik di Asia

3.1.2.2 Misi

Menghasilkan produk yang kompetitif untuk meningkatkan nilai dari pemilik

kepentingan perusahaan

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

60  

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Departemen Human Resource Development, 2011)

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

61  

3.1.4 Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing posisi PT. Inkoasku

berdasarkan bagan struktur organisasi akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Tugas dan Wewenang Chief Executive Officer

• Tugas

o Memimpin semua karyawan yang ada pada PT.Inkoasku

o Meningkatkan kualitas PT. Inkoasku sesuai dengan visi dan misi

perusahaan.

o Memimpin dan mengkoordinasi dalam penyusunan sasaran mutu,

rencana kerja dan anggaran tahunan

o Melakukan pengelolaan perusahaan dan melakukan pengambilan

keputusan untuk menjalankan roda perusahaan serta mempertanggung

jawabkan kepengurusannya kepada RUPS (Rapat Umum Pemegang

Saham)

o Memastikan seluruh kegiatan pada PT.Inkoasku berjalan dengan baik

dan benar dengan berpedoman pada peraturan, prosedur dan

kebijakan operasional yang ada.

• Wewenang

o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan yang berhubungan

dengan aktivitas yang terjadi pada PT.Inkoasku

o Memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan,

prosedur dan kebijakan operasional PT.Inkoasku.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

62  

2. Tugas dan Wewenang Director In Charge – Administration

• Tugas

o Monitoring kegiatan Divisi HRD, Finance, Accounting, EDP

o Merencanakan dan mengusulkan kegiatan untuk semua Divisi

o Mengusulkan pembentukan tim

• Wewenang

o Mereview, menyetujui rencana kerja masing-masing Divisi

3. Tugas dan Wewenang Director In Charge – Plant Sunter

• Tugas

o Monitoring kegiatan Divisi Plant

o Merencanakan dan mengusulkan kegiatan untuk Divisi Plant

o Mengusulkan pembentukan tim

• Wewenang

o Mereview, menyetujui rencana kerja Divisi Plant

4. Tugas dan Wewenang Kepala Divisi HRD

• Tugas

o Monitoring kegiatan HRD (gaji, lembur, transport, absen, kesehatan

& jamsostek)

o Monitoring pemakaian budget untuk catering, pemeliharaan,

perjalanan dinas, ATK, seragam.

o Monitoring kegiatan Training, dan PDCA

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

63  

o Merencanakan dan mengusulkan kegiatan untuk Divisi

o Mengusulkan pembentukan tim

• Wewenang

o Mereview, menyetujui & mengubah rencana Kerja departemen

o Menentukan program efisiensi produktifitas

o Mengusulkan perbaikan sistem HRD, administrasi & pelayanan

o Mengusulkan pembentukan tim

o Mengusulkan perbaikan sistem

5. Tugas dan Wewenang Kepala Divisi Finance, Accounting, EDP

• Tugas

o Merencanakan dan mengusulkan kegiatan untuk Divisi Finance and

Budget Control

o Mengusulkan pembentukan tim

o Monitoring collection rate, budgeting, interest, A/P turn over cash

flow

o Mencari Financial sourcing

o Membuat Business Plan

o Membuat analisa investasi

o Maintain Financing relation

o Monitoring masalah pada teknologi informasi perusahaan

o Menganalisa dan merencanakan kebutuhan teknologi informasi

terbaru untuk perusahaan

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

64  

• Wewenang

o Mereview, menyetujui & mengubah rencana kerja departement

o Menentukan program efisiensi produktifitas

o Menentukan prioritas penggunaan dana

o Mengusulkan pembentukan tim

6. Tugas dan Wewenang Kepala Divisi Procurement

• Tugas

o Monitoring term of payment, service rate

o Ikut serta mencari multi sourcing ratio.

o Mengembangkan service rate dan vender evaluation

o Monitoring & approval terhadap multi sourcing

• Wewenang

o Menentukan program efisiensi

o Menentukan grade vendor

o Menentukan lead time pengadaan

o Mengusulkan pembentukan tim

o Menyetujui pembelian lokal sesuai aturan

o Mengusulkan pembelian impor dan investasi

7. Tugas dan Wewenang Kepala Divisi Plant

• Tugas

o Mengembangkan produk baru & Set Up sistemnya

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

65  

o Monitoring Quality Assurance System

o Monitoring & approval terhadap rencana produksi termasuk

pemenuhan policy stock

o Menyetujui counter measure terhadap penyimpangan produk

o Menyetujui perbaikan rencana produksi karena deviasi

o Review AP, efisiensi dan produktifitas

o Menyetujui penyiapan waktu untuk trail produk baru

o Monitoring service rate, A/R delivery inventory turn over.

o Monitoring evaluasi ratio pemakaian RM Consumable

• Wewenang

o Mereview, menyetujui & mengubah rencana kerja departemen

o Menentukan program efisiensi produktifitas

o Menentukan lembur

o Mengusulkan pembentukan tim

o Menyetujui rencana kapasitas

o Memilih & menentukan ratio raw material consumable

o Monitor service rate, AR delivery, inventory turn over

o Mengusulkan perubahan / perbaikan untuk perusahaan

o Mengusulkan pembentukan tim

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

66  

8. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen HRD

• Tugas

o Merencanakan & melaksanakan & monitoring kepersonalian (gaji,

lembur, Transport, absen, kesehatan & jamsostek)

o Melaporkan kegiataan yang dicakup kepersonalian. monitoring

kegiatan kepersonalian (gaji, lembur, transport, absen, kesehatan &

jamsostek)

• Wewenang

o Membagi tugas ke bawahan

o Mengusulkan/menyetujui program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bag lain untuk menyusun laporan

o Mengusulkan sistem kepersonaliaan ke Divisi

o Mengusulkan pembentukan tim

9. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Training

• Tugas

o Merencanakan dan memonitoring kegiatan Training

o Mengusulkan konsep Training yang baru

o Melaporkan kegiatan Training kepada Kepala Divisi

• Wewenang

o Mereview,menyetujui & mengubah rencana kerja staff

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

67  

10. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Industrial Relations & PGA

• Tugas

o Melaporkan kegiataan yang dicakup GA

o Merencanakan, mengusulkan dan monitoring pemakaian budget

untuk katering, pemeliharaan perjalanan dinas, ATK & seragam

• Wewenang

o Membagi tugas ke bawahan

o Mengusulkan / menyetujui program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bagian lain untuk menyusun laporan

o Mengusulkan pembentukan tim

11. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen PDCA

• Tugas

o Merencanakan kegiatan PDCA sehari-hari (Plan Do Check Action)

o Melaporkan kegiataan yang mencakup PDCA

• Wewenang

o Mereview,menyetujui & mengubah rencana kerja staff

12. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Finance & Budget

Control

• Tugas

o Melaporkan kegiatan Finance & Budget Control

• Wewenang

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

68  

o Mereview, menyetujui & mengubah rencana kerja staff

13. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Accounting

• Tugas

o Merencanakan ,melaksanakan & monitoring collection rate,

budgeting interest, A/P turn over cash cash flow

o Melaporkan kegiatan bulanan

o Memantau pergerakan Kurs Valas

• Wewenang

o Mendukung konsep pengembangan divisi

o Mengusulkan konsep pengembangan departemen ke divisi

o Menyetujui rencana kerja departemen

o Membagi tugas ke bawahan

o Mengusulkan / menyetujui program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bagian lain untuk menyusun laporan

o Mengusulkan penggunaan dana

o Mengusulkan pembentukan tim

14. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen EDP

• Tugas

o Merencanakan teknologi terbaru yang akan diterapkan

o Menyetujui perbaikan atas peralatan elektronik

o Melaporkan kegiatan bulanan EDP

• Wewenang

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

69  

o Memonitoring infrastruktur teknologi perusahaan

o Membagi tugas ke bawahan

15. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Purchasing

• Tugas

o Menyetujui pembayaran term of payment

o Mengkoordinir multi sourcing dan vender Development

o Mengontrol service rate / vender evaluation

o Melaporkan kegiatan bulanan

• Wewenang

o Membagi tugas ke bawahan

o Mengusulkan / menyetujui program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bagian lain untuk menyusun laporan

o Mengusulkan pembelian barang ke Divisi

o Mengesahkan administrasi pembayaran

16. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Production

• Tugas

o Melaksanakan koordinasi pengembangan produk baru & Set Up

Sistem ( AP Produksi )

o Melaksanakan koordinasi QAS

o Mempersiapkan sasaran bidang produk dan evaluasi hasil produk

o Mencari alternatif sistem efisiensi & produktifitas

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

70  

• Wewenang

o Membagi tugas ke bawahan

o Mengusulkan / menyetujui program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bagian lain utk menyusun laporan

o Mengusulkan lembur

o Mengusulkan pembentukan tim

17. Tugas dan Wewenang Kepala Departemen PPIC

• Tugas

o Mengkoordinir AP - PPC

o Memastikan jalannya produksi sesuai dengan rencana (sesuai policy

stock)

o Ikut menyetujui counter measure terhadap penyimpangan produk

o Monitoring evaluasi sistem, efisiensi dan produktifitas

o Mempersiapkan dan mengajukan untuk waktu trail produk baru

o Mengevaluasi dan mengajukan persetujuan terhadap dokumen

sporting

o Merencanakan & melaksanakan dan menjaga kontinunitas service

rate, A/R delivery, inventory A/R delivery, inventory turn over sesuai

standart

o Melaporkan inventarisasi & evaluasi pemakaian RM/Consumable

o Updating prosedur QS 9000

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

71  

• Wewenang

o Mendukung konsep pengembangan divisi

o Mengusulkan pengembangan Department

o Memeriksa & mengkoreksi tugas bawahan

o Mengusulkan program efisiensi dan produktifitas

o Mengusulkan rencana kapasitas

o Mengusulkan jadwal produksi

o Mengusulkan pembentukan tim

o Membuat rencana kerja departemen

o Mengusulkan program efisiensi & produktifitas

o Meminta data dari bagian lain untuk menyusun laporan

o Mengusulkan inventory turn over

o Menyetujui laporan pemakaian & stock

o Menentukan lembur

18. Tugas Staff HRD

• Tugas

o Melaksanakan / menganggarkan budget untuk gaji, lembur &

transport, reimbursment kesehatan & jamsostek.

o Mengumpulkan data pendukung laporan.

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

72  

19. Tugas Staff Training

• Tugas

o Melaksanakan perencanaan Training

o Melaporkan perkembangan kegiatan Training

o Mengusulkan kegiatan Training

20. Tugas Staff Industrial Relations & PGA

• Tugas

o Membagi ATK, Seragam

o Memesan katering, menjalankan pemeliharaan, membuat anggaran

perjalanan dinas, ATK, Seragam

o Mengumpulkan data pendukung laporan

21. Tugas Staff PDCA

• Tugas

o Melaksanakan kegiatan harian PDCA

o Melaporkan hasil kegiatan PDCA

22. Tugas Staff Finance & Budget Control

• Tugas

o Mencatat semua transaksi keuangan

o Membuat budget keuangan untuk keseluruhan pengeluaran

perusahaan

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

73  

23. Tugas Staff Accounting

• Tugas

o Melaksanakan cash flow, collection budgetting rate & AP turn over

o Mencari data kurs valas terbaru

o Mencari data pendukung untuk membuat laporan

24. Tugas Staff EDP

• Tugas

o Melaksanakan tugas yang diberikan

o Mengembangkan Informasi Teknologi perusahaan

o Memperbaiki kesalahan atau masalah yang terjadi pada peralatan

elektronik

25. Tugas Staff Purchasing

• Tugas

o Melaksanakan pembelian

o Mengecek harga dengan supplier terkait.

o Melakukan pemesanan barang dengan pihak supplier

o Membuat laporan pembelian secara berkala

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

74  

26. Tugas Staff Production

• Tugas

o Mempersiapkan pelaksanaan produksi (SDM, raw material,

consumable, mesin, tools)

o Mengkordinir operator proses produksi sesuai Working Instruction

o Melaksanakan perbaikan

o Melaksanakan proses produksi sesuai Working Instruction

27. Tugas Staff PPIC

• Tugas

o Membantu menyiapkan data rencana production & capacity planning

o Membantu menyiapkan data pencapaian production VS capacity

planning

o Membantu mengumpulkan data harian produksi

o Entry & pengolahan data baru utk di-review

o Melaksanakan terciptanya service rate, A/R delivery inventory turn

over

o Menjalankan program pemakaian RM & Consumable

3.2 Strategi Perusahaan

Perusahaan perlu melakukan perencanaan strategi bisnis untuk mengevaluasi lini

produk sendiri maupun pesaing bisnis. Analisis SWOT adalah sebuah metode

perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strength (Kekuatan),

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

75  

Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman) yang terjadi

dalam perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk meningkatkan pemahaman

terhadap kondisi organisasi dan supaya perencanaan tindakan menjadi lebih mudah dan

tepat sasaran.

Berikut SWOT PT. Inkoasku.

3.2.1 SWOT Perusahaan

Tabel 3.1 SWOT PT. Inkoasku Strength 1. Technical Assistant & aliansi pemasaran dengan Topy

2. Sertifikasi Quality, Safety & Environment Management System (ISO TS16949, ISO 14001, & OHSAS 18001)

Weakness 1. Manajemen operasional masih perlu ditingkatkan (produktivitas dan efisiensi)

2. Brand velg yang masih kurang dikenal masyarakat.

Opportunity 1. Peluang yang besar dalam pasar domestik OEM (Original Equipment Manufacturer) karena Indonesia diputuskan sebagai basis produksi.

2. Desain velg yang stylish. Threat 1. Peraturan pemerintah mengenai turunnya pajak impor untuk

negara tertentu 2. Fluktuasi harga bahan baku

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

76  

3.2.2 SWOT Strategi Perusahaan

Tabel 3.2 SWOT Strategi PT. Inkoasku FAKTOR

INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTH WEAKNESS 1. Technical Assistant & aliansi

pemasaran dengan Topy 2. Sertifikasi Quality, Safety &

Environment Management System (ISO TS16949, ISO 14001, & OHSAS 18001)

1. Manajemen operasional masih perlu ditingkatkan (performa dan efisiensi)

2. Brand velg yang masih kurang dikenal masyarakat.

OPPORTUNITIES Strategi S - O Strategi W - O 1. Peluang yang besar dalam

pasar domestik OEM (Original Equipment Manufacturer) karena Indonesia diputuskan sebagai basis produksi.

2. Desain velg yang stylish.

1. Membentuk tim gabungan dengan Topy untuk mendapatkan pasar bisnis velg. (S1, O1)

2. Mengembangkan desain velg yang stylish dengan mengoptimalkan Technical Assistant Topy. (S1, O2)

1. Meningkatkan performa dan effisiensi dalam produksi. (W1,O1)

2. Meningkatkan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman barang untuk memperoleh kepercayaan pasar. (W2, O1)

THREAT Strategi S - T Strategi W - T 1. Peraturan pemerintah

mengenai turunnya pajak impor untuk negara tertentu

2. Fluktuasi harga bahan baku

1. Memperkuat hubungan dengan pelanggan. (S1, T1)

2. Membuat komite teknis yang berfokus pada requirement pelanggan dan setidaknya mengimbangi produk perusahaan dengan produk competitor. (S2, T1)

1. Menurunkan biaya produksi tetapi tetap memperhatikan kualitas barang untuk menjaga kepercayaan pasar. (W1, T2)

2. Meningkatkan daya saing dengan kompetitor asing melalui peningkatan kualitas, pelayanan serta ketepatan waktu pengiriman barang. (W2,T1)

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

77  

3.3.3 Hasil Analisis Strategi Perusahaan

Untuk dapat menentukan strategi SWOT yang digunakan perusahaan, maka

dilakukan penilaian (rating) dan bobot terhadap analisis SWOT Strategi PT. Inkoasku.

Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi faktor-faktor internal dan

eksternal perusahaan. Dalam penilaian ini dilakukan dengan wawancara bersama Kepala

Divisi HRD PT. Inkoasku. Adapun hasil wawancara ini dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Matriks Faktor Strategi Internal

Analisis Bobot Rating Hasil (Bobot * Rating)

STRENGTH

Technical Assistant & aliansi pemasaran dengan Topy 0.2 4 0.8

Sertifikasi Quality, Safety & Environment Management System (ISO TS16949, ISO 14001, & OHSAS 18001)

0.2 3 0.6

Total Strength 1.4

WEAKNESS

Manajemen operasional masih perlu ditingkatkan (produktivitas dan efisiensi)

0.3 3 0.9

Brand velg yang masih kurang dikenal masyarakat. 0.3 3 0.9

Total Weakness 1.8

Tabel 3.4 Matriks Faktor Strategi Eksternal

Analisis Bobot Rating Hasil (Bobot * Rating)

OPPORTUNITY

Peluang yang besar dalam pasar domestik OEM (Original Equipment Manufacturer) karena Indonesia diputuskan sebagai basis produksi.

0.3 4 1.2

Desain velg yang stylish. 0.3 3 0.9 Total Opportunity 2.1

THREAT

Peraturan pemerintah mengenai turunnya pajak impor untuk negara tertentu.

0.2 4 0.8

Fluktuasi harga bahan baku. 0.2 3 0.6 Total Threat 1.4

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

78  

Berdasarkan Tabel diatas mengenai penilaian faktor-faktor internal dan eksternal

PT. Inkoasku, maka didapatkan perhitungan seperti dibawah ini:

Faktor Internal = Total Strength - Total Weakness = 1.4 – 1.8 = -0.4

Faktor Eksternal = Total Opportunity - Total Threats = 2.1 – 1.4 = 0.7

Berdasarkan hasil analisis SWOT, dapat dibuat diagram SWOT yang terdiri dari

empat kuadran, dimana titik koordinat PT. Inkoasku berada pada (-0.4 ; 0,7). Seperti

yang dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini :

Gambar 3.2 Diagram SWOT

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

79  

Berdasarkan grafik di atas, dapat terlihat bahwa PT. Inkoasku berada pada

kuadran III, yaitu posisi WO (Weakness - Opportunity). Grafik ini menunjukkan

bahwa PT.Inkoasku membutuhkan adanya dukungan teknologi yang dapat

digunakan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang

dimiliki PT. Inkoasku untuk meningkatkan bisnis perusahaan. Salah satunya adalah

dengan sistem Dashboard yang dapat digunakan untuk memantau performa dan

efisiensi produksi.

3.3 Analisis Value Chain

Tabel 3.5 Analisis Value Chain FIRM INFRASTRUCTURE

• Production Planning • Inventory Control • Quality Control

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT • Gaji yang bersaing serta keuntungan lainnya dengan menjadi karyawan • Program training dan rekreasi karyawan

TECHNOLOGY DEVELOPMENT • Penambahan mesin produksi untuk mempercepat proses produksi.

PROCUREMENT OF RESOURCES • Pembelian bahan baku baja dari supplier • Pembelian mesin produksi

INBOUND LOGISTIC • Pembelian

bahan baku dengan supplier

• Penyimpanan velg hasil produksi dalam Gudang Finish Goods

OPERATIONS • Produksi

Velg • Maintenance

mesin produksi

OUTBOUND LOGISTIC • Pengiriman

barang kepada pelanggan sesuai Need-By-Date pada Sales Order

MARKETING AND SALES • Membentuk

partnership dengan supplier

• Promosi kepada pelanggan

SERVICE • Pelatihan

Technical Assistant produksi

• Impor mesin produksi teknologi terbaru

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

80  

3.4 Sistem Informasi Produksi Berjalan

PT. Inkoasku bergerak di bidang produksi velg baja untuk OEM (Original

Equipment Manufacturer) untuk pasar mobil berpenumpang. Setiap pemesanan yang

terjadi akan dicatat oleh Bagian SCR (Sales & Customer Relationship) menjadi Sales

Order. Sales Order akan diakumulasi dan diproduksi pada bulan berikutnya. Setiap

Sales Order akan diberikan kepada Bagian PPIC (Production Planning & Inventory

Control). Bagian PPIC akan membuat Line Load produksi untuk bulan berikutnya. Line

load produksi mencakup produk dan quantity yang akan diproduksi setiap harinya.

Berikut uraian proses produksi velg pada PT. Inkoasku.

Untuk memproduksi velg baja, ada beberapa proses yang harus dilakukan. Disk

dan rim di produksi secara terpisah, dan secara bersamaan di gabungkan didalam lini

assembly atau lini pemasangan. Disk berasal dari gulungan baja dengan meratakan

gulungan baja, setelah itu akan di potong sesuai dengan bentuk lingkaran dan dibentuk

sesuai desain. Setelah itu, pembuatan rim juga hampir sama dengan pembuatan disks,

hanya saja rim dibentuk agar memiliki lubang lingkaran agar bisa digabungkan dengan

disks. Setelah rim dan disks sudah siap, didalam proses welding, rim dan disks

digabungkan agar menjadi velg utuh. Setelah proses welding, velg belum siap dijual,

tetapi proses painting atau biasa disebut dengan CED (Cathodic Electro-Deposition)

dilakukan pada velg sesuai dengan desain warna yang diterapkan. Hasil dari proses CED

belum bisa untuk dijual, tetapi akan dilakukan proses top coat, yaitu proses pelapisan cat

luar untuk velg, dilakukan agar warna velg mengkilap dan hasil painting tidak mudah

terkelupas.

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

81  

Gambar 3.3 Alur Produksi Velg

Tidak semua hasil produksi dikirim kepada pelanggan, harus dilakukan proses

quality control pada setiap hasil, jika ada yang harus diperbaiki, status produk tersebut

akan dianggap sebagai need repairs, dan jika produk tidak dapat diperbaiki, produk akan

dianggap sebagai rejected dan akan diproses ulang dari awal. Produk yang lulus proses

QC (Quality Control) akan disimpan ke gudang Finish Goods dan akan dikirimkan

kepada pelanggan sesuai dengan tanggal need-by-date yang ditentukan pelanggan.

Setelah itu bagian Produksi akan membuat Laporan Hasil Produksi yang berisi quantity

produk, kondisi produk dan loss time yang terjadi pada saat produksi dan akan diberikan

kepada Kepala Departemen Produksi.

Setiap akhir minggu, Bagian Produksi akan membuat Laporan Total Production

Performance yang berisi Efficiency dan Performance, Laporan Achievement Rate,

Laporan Production Output, dan Laporan Production Loss Time produksi.

Berikut adalah gambaran sistem produksi berjalan PT. Inkoasku.

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

82  

Bagian Sales and

Customer Relationship

Pelanggan

1. List Pesanan

Bagian Production Planning &

Inventory Control

Bagian Produksi

2. Sales Order

3. Line Load

Kepala DepartemenProduksi

6. Laporan Produksi

Bagian Quality Control

4. Barang

5. A. Product Ok

5. B. Product Repair

Gudang Finish Goods

7. Delivery Barang

5. C. Product Reject

Gambar 3.4 Rich Picture

Penjelasan Rich Picture:

1. Pelanggan melakukan pemesanan, setiap pemesanan yang terjadi akan dicatat

oleh Bagian SCR (Sales & Customer Relationship) menjadi Sales Order.

2. Sales Order akan diakumulasi dan diproduksi pada bulan berikutnya. Setiap

Sales Order akan diberikan kepada Bagian PPIC (Production Planning &

Inventory Control).

3. Bagian PPIC akan membuat Line Load produksi untuk bulan berikutnya dan

akan diberikan kepada Bagian Produksi.

4. Barang yang telah selesai di produksi akan di cek oleh Bagian Quality Control.

5. A. Produk Ok akan disimpan ke gudang Finish Goods

B. Product Repair akan dikembalikan ke Bagian Produksi untuk di Perbaiki

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

83  

C. Product Reject akan dilebur kembali dan menjadi bahan baku untuk produksi

selanjutnya.

6. Setelah selesai produksi, maka bagian Produksi akan membuat Laporan Hasil

Produksi yang berisi produk quantity dan loss time yang terjadi pada saat

produksi dan diberikan kepada Kepala Departemen Produksi.

7. Selanjutnya barang yang sudah lolos proses quality control akan dikirimkan

kepada pelanggan.

3.5 Analisis Data Model

3.5.1 Star Schema

Berikut adalah star schema (skema bintang) yang digunakan pada data

warehouse produksi PT.Inkoasku.

1. Star Schema Total Production Performance

Gambar 3.5 Star Schema Total Production Performance

Star Schema Total Production Performance dimana FactTPP merupakan

tabel fakta dan memiliki hubungan dengan 2 tabel dimensi yaitu DimTime dan

DimLine.

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

84  

2. Star Schema Production Output

Gambar 3.6 Star Schema Production Output

Star Schema Production Output dimana FactProductionOutput

merupakan tabel fakta dan memiliki hubungan dengan 3 tabel dimensi yaitu

DimTime, DimLine dan DimOutput.

3. Star Schema Production Loss Time

Gambar 3.7 Star Schema Production Loss Time

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

85  

Star Schema Production Loss Time dimana FactProductionLossTime

merupakan tabel fakta dan memiliki hubungan dengan 3 tabel dimensi yaitu

DimTime, DimLine dan DimLoss.

4. Star Schema Achievement Rate

Gambar 3.8 Star Schema Achievement Rate

Star Schema Achievement Rate dimana FactAchievementRate merupakan

tabel fakta dan memiliki hubungan dengan 2 tabel dimensi yaitu DimTime dan

DimLine.

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

86  

5. Star Schema Gabungan

Gambar 3.9 Star Schema Gabungan

Star Schema Gabungan yang menggambarkan relasi antara tabel fakta

dengan tabel dimensi. Dalam Star Schema ini terdapat 4 tabel fakta yaitu:

FactTPP, FactAchievementRate, FactProductionOutput,

FactProductionLossTime. Juga terdapat 4 tabel dimensi yaitu: DimOutput,

DimLoss, DimTime, DimLine.

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

87  

3.5.2 Atribut Data Model

Tabel 3.6 Atribut Data Model DimTIME DimTIME

Keterangan Tabel berisi data satuan waktu Primary Surrogate Key TIMEID Foreign Key − Nama Field Tipe Data Keterangan TIMEID NUMBER ID dari tabel DimTIME YEARS NUMBER Satuan tahun dari field DATES MONTHS NUMBER Satuan bulan dari field DATES WEEKS NUMBER Satuan minggu dari field DATES DATES DATE Tanggal dari seluruh transaksi yang terjadi

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel DimTime kemudian

Tipe Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi satuan

waktu berdasarkan tahun, bulan, minggu dan hari.

Tabel 3.7 Atribut Data Model DimLINE DimLINE

Keterangan Tabel berisi data line process Primary Surrogate Key LINEID Foreign Key − Nama Field Tipe Data Keterangan LINEID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLINE LINETYPE VARCHAR2(50) Nama line process CYCLETIME NUMBER Nilai cycle time dari product

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel DimLine kemudian Tipe

Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi semua lini proses

yang berkaitan dengan proses produksi dan cycle time yang ada pada setiap lini

proses.

Tabel 3.8 Atribut Data Model DimLOSS DimLOSS

Keterangan Tabel berisi data loss time Primary Surrogate Key LOSSID Foreign Key − Nama Field Tipe Data Keterangan LOSSID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLOSS LOSSTYPE VARCHAR2(50) Jenis loss time

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

88  

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel DimLoss kemudian Tipe

Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi semua jenis loss

time yang terjadi pada proses produksi.

Tabel 3.9 Atribut Data Model DimOUTPUT DimOUTPUT

Keterangan Tabel berisi data product output Primary Surrogate Key OUTPUTID Foreign Key − Nama Field Tipe Data Keterangan OUTPUTID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimOUTPUT OUTPUTCONDITION VARCHAR2(50) Kondisi product output

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel DimOutput kemudian

Tipe Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi kondisi

produk yang dihasilkan pada saat proses produksi.

Tabel 3.10 Atribut Data Model FactTPP FactTPP

Keterangan Tabel berisi fakta Total Production Performance

Primary Surrogate Key − Foreign Key TIMEID, LINEID Nama Field Tipe Data Keterangan TIMEID NUMBER ID dari tabel DimTIME LINEID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLINE TPPPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Total Production PerformanceEFFPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Efficiency PERFPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Performance

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel FactTPP kemudian Tipe

Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi persentase dari

TPP, Efficiency dan Performance sesuai dengan waktu dan lini proses.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

89  

Tabel 3.11 Atribut Data Model FactProductionOutput FactPRODUCTIONOUTPUT

Keterangan Tabel berisi fakta Production Output Primary Surrogate Key − Foreign Key TIMEID, LINEID, OUTPUTID Nama Field Tipe Data Keterangan TIMEID NUMBER ID dari tabel DimTIME LINEID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLINE OUTPUTID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimOUTPUT OUTPUTPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Product Output

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel FactProductionOutput

kemudian Tipe Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi

persentase dari produk yang dihasilkan sesuai dengan kondisi produk, waktu dan

lini proses.

Tabel 3.12 Atribut Data Model FactPRODUCTIONLOSSTIME FactPRODUCTIONLOSSTIME

Keterangan Tabel berisi fakta Production Loss Time Primary Surrogate Key − Foreign Key TIMEID, LINEID, LOSSID Nama Field Tipe Data Keterangan TIMEID NUMBER ID dari tabel DimTIME LINEID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLINE LOSSID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLOSS LOSSTIMEPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Production Loss Time

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel

FactProductionLossTime kemudian Tipe Data dan Keterangan dari tiap atribut

yang ada. Tabel ini berisi persentase dari loss time yang ada sesuai dengan jenis

loss time, waktu dan lini proses.

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

90  

Tabel 3.13 Atribut Data Model FactACHIEVEMENTRATE FactACHIEVEMENTRATE

Keterangan Tabel berisi fakta Achievement Rate Primary Surrogate Key − Foreign Key TIMEID, LINEID Nama Field Tipe Data Keterangan TIMEID NUMBER ID dari tabel DimTIME LINEID VARCHAR2(5) ID dari tabel DimLINE ACHIEVEMENTPERCENT NUMBER Rata-rata persentase nilai

Achievement Rate

Tabel ini menunjukan atribut yang dimiliki tabel FactAchievementRate

kemudian Tipe Data dan Keterangan dari tiap atribut yang ada. Tabel ini berisi

persentase dari achievement yang ada sesuai dengan waktu dan lini proses.

3.6 Analisis Kebutuhan Informasi

Berdasarkan diagram SWOT pada Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa PT. Inkoasku

berada di kuadran III, yaitu posisi WO (Weakness - Opportunity). Berdasarkan hal

tersebut maka dibuat analisis kebutuhan informasi dashboard produksi sesuai dengan

Strategi Weakness Opportunity. Berikut tabel analisis kebutuhan informasi dashboard

produksi.

Tabel 3.14 Analisis Kebutuhan Informasi Dashboard Produksi No Strategi Masalah Solusi Kebutuhan Informasi

1

Meningkatkan performa dan effisiensi dalam produksi (W1,O1)

Persentase Performance dan Efficiency produksi yang terus berubah, dipengaruhi oleh banyaknya hasil produksi yang di-reject atau di-repair dan banyak Loss Time produksi yang terjadi.

Pemantauan Performance dan Efficiency produksi dengan menggunakan Dashboard secara real time sehingga dapat dilakukan penanganan langsung.

• Persentase Total Production Performance

• Persentase Performance

• Persentase Efficiency

• Persentase Loss Time produksi

• Persentase Production Output

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

91  

2 Meningkatkan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman barang untuk memperoleh kepercayaan pasar.

(W2, O1)

Banyaknya hasil produksi yang di-reject atau di-repair dan pengiriman barang yang kadang terlambat.

Pemantauan hasil produksi dan achievement rate (tingkat pemenuhan) produksi untuk memenuhi Sales Order pelanggan yang dapat dilihat secara real time sehingga dapat direncanakan overtime produksi untuk menyelesaikan produk yang belum selesai.

• Persentase Achievement Rate

• Persentase Production Output

Strategi yang ada digunakan untuk meningkatkan performa dan effisiensi dalam

proses produksi serta meningkatkan ketepatan waktu pengiriman barang. Hal ini terjadi

karena sering terjadi loss time pada waktu produksi dan banyaknya hasil produksi yang

di-reject atau di-repair sehingga diperlukan adanya pemantauan produksi yang berfokus

pada performa dan efisiensi produksi, loss time, dan achievement rate (tingkat

pemenuhan) produksi untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi.

Untuk mendukung strategi yang ada pada PT.Inkoasku, maka Dashboard yang

kami usulkan adalah dengan menyajikan berbagai informasi seperti: persentase Total

Production Performance (TPP), persentase Performance, persentase Efficiency,

persentase Achievement Rate, persentase Production Output, dan persentase Production

Loss Time. Informasi tersebut diwakili dalam diagram berikut ini :

1. Gauge Total Production Performance

Manager dapat melihat informasi persentase Total Production Performance

(TPP), persentase Performance dan persentase Efficiency berdasarkan line

process produksi dan periode waktu produksi (tahun, bulan atau minggu).

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

92  

2. Gauge Achievement Rate

Manager dapat melihat informasi persentase Achievement Rate (tingkat

pencapaian) produksi untuk pemenuhan Line Load produksi berdasarkan line

process produksi dan periode waktu produksi (tahun, bulan atau minggu).

3. Chart Production Output

Manager dapat melihat informasi persentase Production Output (kondisi produk

yang diproduksi). Persentase ini dapat dilihat berdasarkan line process produksi

dan periode waktu produksi (tahun, bulan atau minggu).

4. Chart Production Loss Time

Manager dapat melihat informasi persentase jenis Loss Time yang terjadi selama

produksi. Persentase ini dapat dilihat berdasarkan line process produksi dan

periode waktu produksi (tahun, bulan atau minggu).

3.7 Permasalahan yang dihadapi

• Persentase Performance dan Efficiency produksi yang terus berubah, dipengaruhi

oleh banyaknya hasil produksi yang di-reject atau di-repair dan banyak Loss

Time produksi yang terjadi.

• Banyaknya hasil produksi yang di-reject atau di-repair dan pengiriman barang

yang kadang terlambat.

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang 3.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00580-SI Bab 3.pdf · Palingda Nasional, ... o Menyetujui seluruh dokumen, surat, laporan

93  

3.8 Alternatif Pemecahan Masalah

Aternatif pemecahan masalah adalah dengan sistem dashboard yang memiliki

pengukuran terhadap pengukuran efisiensi dan performa produksi serta pengukuran loss

time dan production output yang terjadi pada setiap line process produksi.

Pemecahan masalah yang ditawarkan dengan sistem dashboard adalah :

• Pemantauan Performance dan Efficiency produksi dengan menggunakan

Dashboard secara real time sehingga dapat dilakukan penanganan langsung.

• Pemantauan hasil produksi dan achievement rate (tingkat pemenuhan) produksi

untuk memenuhi Sales Order pelanggan yang dapat dilihat secara real time

sehingga dapat direncanakan overtime produksi untuk menyelesaikan produk

yang belum selesai.