Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31
BAB 3
Setting Penelitian
3.1 Gambaran Umum Desa Mulyoagung
Desa Mulyoagung terdiri dari lima dusun yaitu Sengkaling, Jetak Lor,
Jetak Ngasri, Dermo dan Jetis. Desa Mulyoagung terletak diantara Kota Malang
dan Kota Batu. Disebelah utara Desa Mulyoagung berbatasan dengan Kecamatan
Karangploso. Disebelah timur Desa Mulyoagung berbatasan dengan Kota Malang
dan Desa Landungsari. Disebelah selatan Desa Mulyoagung berbatasan dengan
Desa Landungsari. Dan disebelah barat Desa Mulyoagung berbatasan dengan
Desa Sumber Sekar dan Kota Batu.
32
Gambar 3.1 Peta Desa Mulyoagung
Fasilitas lembaga keuangan yang terdapat di Desa Mulyoagung adalah BPR,
Koperasi, KSP dan Bank. Dengan kuantitas 6 BPR, 1 Koperasi, 3 KSP dan 1 Bank.
Desa Mulyoagung tidak memiliki pasar sebagai transaksi jual beli antara pedagang
dan pembeli. Namun terdapat beberapa pengrajin sebagai potensi yang dimiliki
beberapa penduduk. Yaitu pengrajin cowek, Pengrajin sandal, Pengrajin kayu
pinus.
Penduduk Desa Mulyoagung mayoritas baragama Islam. Namun terdapat
agama lain yang hanya minoritas, yaitu agama Kristen. Terdapat 19 masjid yang
telah dibangun dan 1 gereja sebagai tempat peribadahan masyarakat Desa
Mulyoagung. Selain dibangunnya tempat peribadahan, juga terdapat tempat
pelayanan kesehatan. Yaitu, dibangunnya 13 posyandu dan 1 polindes yang tersebar
33
diseluruh dusun di Desa Mulyoagung. Di Desa Mulyoagung terdapat 2 Kelompok
tani, 10 kelompok arisan, 10 kelompok Yasinan atau majelis Ta’lim.
3.1.1 Data Penduduk
Desa Mulyoagung memiliki 4.213 KK (kartu keluarga).
Keseluruhan jumlah penduduk 15.232 jiwa dengan dengan jumlah
penduduk laki-laki 7.672 jiwa dan perempuan 7.560 jiwa. Tersebar di
lima dusun, yaitu Dermo, Jetak Ngasri, Jetak Lor, Jetis dan sengkaling.
Dusun Dermo terdiri dari 6 RT dan 2 RW memiliki jumlah penduduk
1.690 jiwa. Dusun Jetak Ngasri terdiri dari 8 RT dan 2 RW memiliki
jumlah penduduk 1.264 jiwa. Dusun Jetak Lor terdiri dari 10 RT dan 3
RW memiliki jumlah penduduk 2.415 jiwa. Dusun Jetis terdiri dari 23
RT dan 7 RW memiliki jumlah penduduk 5.516 jiwa. Dan Dusun
Sengkaling terdiri dari 18 RT dan 6 RW memiliki jumlah penduduk
4.347 jiwa.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Mulyoagung
No Nama Dukuh Jumlah Penduduk Jumlah RT Jumlah RW
1 Dermo 1.690 Jiwa 6 2
2 Jetak Ngasri 1.264 Jiwa 8 2
3 Jetak Lor 2.415 Jiwa 10 3
4 Jetis 5.516 Jiwa 23 7
5 Sengkaling 4.347 Jiwa 18 6
34
3.1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Penduduk Desa Mulyoagung memiliki berbagai mata
pencaharian. Diantaranya adalah petani, buruh tani, pegawai negeri
atau pemerintah, pegawai swasta dan usaha sendiri. Berdasarkan data
dari Desa Mulyoagung pada tahun 2017 jumlah penduduk petani 233
jiwa, jumlah penduduk buruh tani 116 jiwa, jumlah penduduk pegawai
negeri 1.968 jiwa, jumlah penduduk pegawai swasta 523 jiwa dan
jumlah penduduk usaha sendiri 320 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa
jumlah penduduk dengan mata pencaharian pegawai negeri atau
pemerintah di Desa Mulyoagung adalah memiliki angka tertinggi. Dan
jumlah penduduk dengan dengan mata pencaharian buruh tani memiliki
presentase terendah.
Tabel 3.2 Jumlah dan Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah
1 Petani 233Jiwa
2 Buruh Tani 116Jiwa
3 Pegawai Negeri/pemerintah 1.968Jiwa
4 Pegawai Swasta 523 Jiwa
5 Usaha Sendiri 320 Jiwa
3.1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Penduduk di Desa Mulyoagung memiliki berbagai strata
pendidikan. Diantaranya adalah tamatan sekolah dasar, tamat SLTP,
35
tamat SLTA, tamat perguruan tinggi dan tamat diploma. Berdasarkan
data yang dimiliki Desa Mulyoagung pada tahun 2017 penduduk desa
tidak ada yang buta huruf. Penduduk desa dengan tamatan sekolah
dasar berjumlah 847 jiwa. Penduduk desa dengan tamatan SLTP
beerjumlah 639 jiwa. Penduduk desa dengan tamatan SLTA berjumlah
569 jiwa. Penduduk desa dengan tamatan perguruan tinggi berjumlah
663 jiwa. Penduduk desa dengan tamatan diploma berjumlah 168 jiwa.
Dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan pendidikan
paling banyak adalah tamatan atau lulusan sekolah dasar.
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 Buta Huruf - Jiwa
2 Tamat Sekolah Dasar 847 Jiwa
3 Tamat SLTP 639 Jiwa
4 Tamat SLTA 569 Jiwa
5 Perguruan Tinggi 663 Jiwa
6 Lain-lain (Diploma1,2,3) 168 Jiwa
3.1.4 Fasilitas Pendidikan
Desa Mulyoagung tidak memiliki banyak jumlah fasilitas
pendidikan. Berdasarkan data Desa Mulyoagung pada tahun 2017
tercatat hanya 16 unit TK, 12 unit SD, 10 unit SLTP dan 2 unit SLTA.
36
Dapat disimpulkan bahwa fasilitas pendidikan tebanyak adalah TK, dan
fasilitas pendidikan paling sedikit di Desa Mulyoagung adalah SLTA.
Tabel 3.4 Jumlah Fasilitas Pendidikan
No Fasilitas Pendidikan Jumlah
1 TK 16 unit
2 SD 12 unit
3 SLTP 10 unit
4 SLTA 2 unit
3.1.5 Potensi Desa
1. Sumber Daya Alam
Berdasarakan data Desa Mulyoagung, sumber daya alam yang
dimiliki hanya lahan sawah dan sumber mata air. Mengingat letak Desa
Mulyagung dikeramaian antara dua Kota, yaitu Kota Batu dan Kota
Malang, Desa Mulyoagung tidak memiliki lahan kering, hutan rakyat
dan hutan negara. Desa Mulyoagung hanya memiliki sumber daya alam
berupa lahan sawah 88 Ha dan 2 sumber mata air.
3.2 Gambaran Umum Dusun Dermo
Dusun Dermo merupakan salah satu dusun dari Desa Mulyoagung. Dusun
Dermo memiliki 6 RT dan 2 RW. Secara geografis sebelah barat Dusun Dermo
berbatasan dengan Dusun Jetak Ngasri. Sebelah utara Dusun Dermo berbatasan
dengan Dusun Jetak Lor dan Jetis. Sebelah timur Dusun Dermo berbatasan dengan
37
Desa Landungsari. Dan sebelah selatan Dusun Dermo berbatasan dengan Desa
landungsari.
Mayoritas penduduk Dusun Dermo beragama Islam. Namun terdapat juga
penduduk beragama non Islam, yaitu Kristen dengan kuantitas sedikit. Tedapat
fasilitas ibadah yang berada di Dusun Dermo, yaitu dua masjid dan tiga mushola.
Dusun Dermo memiliki berbagai macam kesenian budaya yang terdiri dari
berbagai paguyuban. yaitu kesenian bantengan dan pencak silat Macan Putih,
Leyang-Leyong “Naga Putih”, dua kesenian Reog Ponorogo yaitu “Gembong
Singo Dermo” dan “Singo Mulyo Joyo” , dan dua grup perkusi yaitu perkusi
“Putra Sinaga” dan perkusi “Tong Ling Leng”.
Gambar 3.2 Reog Gembong Singo Dermo
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Dusun Dermo adalah hasil
pertanian. Dusun Dermo memiliki lahan sawah yang terletak diutara dan barat
pemukiman penduduk. Beberapa lahan sawah merupakan milik penduduk asli
Dusun Dermo dan milik penduduk luar (bukan penduduk Dusun Dermo). Lahan
38
sawah dikelola oleh pemilik lahan dan juga buruh tani. Namun juga terdapat lahan
sawah milik penduduk luar Dusun Dermo yang disewa dan dikelola oleh penduduk
asli Dusun Dermo. Beberapa tanaman yang ditanam oleh petani adalah jagung,
kacang, padi, lombok, dan umbi-umbian.
Mata pencaharian penduduk Dusun Dermo bermacam-macam.
Diantaranya adalah pengusaha, buruh pabrik, pegawai negeri atau pemerintah, kuli
bangunan, petani, buruh tani. Mayoritas petani atau buruh tani memelihara
kambing atau sapi atau babi. Enam tahun sebelumnya, masyarakat buruh tani atau
petani dusun dermo memelihara sapi perah. Namun semenjak Koperasi Unit Desa
atau KUD ditutup, masyarakat yang memelihara sapi perah beralih memelihara
sapi merah atau sapi potong.
Penduduk Dusun Dermo mayoritas membuang sampah di TPST
Mulyoagung Bersatu. Namun terdapat beberapa kepala keluarga saja yang tidak
membuang sampah di TPST Mulyoagung Bersatu. Penjelasan mengenai jumlah
anggota TPST di Dusun Dermo sebagai berikut;
Tabel 3.5Jumlah Anggota TPST di Dusun Dermo tahun 2017
No RT/RW Anggota sebelumnya Anggota sekarang
1 01/01 50 50
2 03/01 18 26
3 04/01 70 70
4 05/01 70 70
5 01/02 55 55
6 02/02 70 55
39
Jumlah 333 326
Berdasarkan tabel data diatas terdapat berbagai macam jumlah anggota di
Dusun Dermo yang membuang sampah di TPST Mulyoagung tahun 2017.
Penduduk Dusun Dermo yang menjadi anggota TPST atau yang membuang sampah
di TPST Mulyoagung berdasarkan rumah, bukan KK atau kartu keluarga.
Dusun Dermo memiliki 6 RT dan 2 RW yang membuang sampah di TPST
Mulyoagung. Penduduk RT 01/RW 01 Dusun Dermo yang membuang sampah di
TPST Mulyoagung sekarang berjumlah 50 anggota/rumah. Penduduk RT 03/RW
01 Dusun Dermo yang membuang sampah di TPST Mulyoagung sekarang
berjumlah 26 anggota/rumah. Pada sebelumnya jumlah anggota penduduk RT
03/RW 01 yang membuang sampah di TPST Mulyoagung berjumlah 18
anggota/rumah. Penduduk RT 04/RW 01 Dusun Dermo yang membuang sampah
di TPST Mulyoagung sekarang berjumlah 70 anggota/rumah. Penduduk RT 05/RW
01 Dusun Dermo yang membuang sampah di TPST Mulyoagung sekarang
berjumlah 70 anggota/rumah. Penduduk RT 01/RW 02 Dusun Dermo yang
membuang sampah di TPST Mulyoagung Bersatusekarang berjumlah 55
anggota/rumah. Penduduk RT 02/RW 02 Dusun Dermo yang membuang sampah
di TPST Mulyoagung sekarang berjumlah 55 anggota/rumah. Pada sebelumnya
jumlah anggota penduduk RT 02/RW 02 yang membuang sampah di TPST
Mulyoagung Bersatu berjumlah 70 anggota/rumah.
40
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Dusun Dermo
yang membuang sampah di TPST Mulyoagung mengalami perubahan dalam segi
kuantitas. Dari keseluruhan anggota TPST Mulyoagung di Dusun Dermo yang
membuang sampah sebelumnya berjumlah 333 anggota/rumah menjadi 326
anggota/rumah. Perubahan jumlah anggota di Dusun Dermo yang membuang
sampah di TPST MulyoagungBersatu mengalami penurunan. Perubahan jumlah
anggota TPST di Dusun Dermo terjadi pada RT 03/RW 01 dari 18 anggota/rumah
menjadi 26 anggota/rumah. Perubahan ini mengalami pertambahan 8
anggota/rumah. Dan selanjutnya wilayah yang mengalami perubahan jumlah
anggota TPST di Dusun Dermo adalah RT 02/RW 02. Dari 70 anggota/rumah
menjadi 55 anggota/rumah. Perubahan tersebut mengalami penurunan 15
anggota/rumah.
3.3 TPST Mulyoagung Bersatu
TPST atau kepanjangan dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Mulyoagung
Berdiri sejak tahun 2010. TPST Mulyoagung Bersatu bertempat di jalan TPST
nomer 1. Beberapa gambaran umum mengenai TPST Mulyoagung Bersatu sebagai
berikut;
3.3.1 Sejarah TPST Mulyoagung Bersatu
Desa Mulyoagung memiliki luas wilayah 296.594 Ha dan dengan
tingkat populasi penduduk mencapai 3.970 Kepala Keluarga
merupakan salah satu desa tujuan perpindahan penduduk dari kota
maupun luar daerah atau provinsi. Maka keberadaan penduduk bersifat
heterogen yang berpengaruh sekali pada tata cara kehidupan penduduk
yang semula bersifat pedesaan menjadi perkotaan sehingga lambat laun
41
dapat menggeser tata cara pedesaan yang selama ini digunakan. Hal ini
juga dipengaruhi oleh tapal batas desa yang berbatasan langsung
dengan dua kota, yaitu Kota Malang untuk batas wilayah sebelah timur
dan Kota Batu untuk batas wilayah sebelah barat, disisi lain keberadaan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Taman Rekreasi Sengkaling
juga turut membuat mobilitas kehidupan yang ada di Desa Mulyoagung
semakin cepat dan dinamis sehingga secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat Desa Mulyoagung dalam
berperilaku baik di bidang kegiatan sosial, perekonomian masyarakat
maupun adatistiadat.
Efek yang terjadi berkaitan dengan keheterogenan penduduk
adalah peningkatan jumlah penduduk yang bermukim dan bertempat
tinggal sehingga semakin sempitnya lahan-lahan yang kosong karena
berubah menjadi pemukiman. Salah satu permasalahan yang timbul
dari meningkatnya jumlah penduduk adalah mengenai sampah
(terutama sampah rumah tangga) yang berdampak buruk jika tidak
tersedianya sarana-prasarana baik untuk penampungan maupun
pengelolaannya.
Pertambahan penduduk yang disertai dengan tingginya arus
urbanisasi ke perkotaan telah menyebabkan semakin tingginya volume
sampah yang harus dikelola setiap hari. Apalagi volume sampah yang
dihasilkan setiap harinya oleh tiap rumah warga tidak kurang dari 7.940
Kg dan dan hal ini masih belum termasuk sampah dari rumah produksi
di wilayah Desa Mulyoagung jadi dapat diperkirakan bahwa totak
42
keseluruhan volume sampah yang dihasilkan oleh Desa
Mulyoagung.Setiap harinya rata-rata mencapai 8 sampai dengan 9 ton
sampah. Hal tersebut bertambah sulit karena keterbatasan lahan untuk
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
1. Melakukan pengenalan karakteristik sampah dan
metodepembuangannya,
2. Merencanakan dan menerapkan pengelolaan persampahan secara
terpadu (pengumpulan, pengangkutan, dan pembuanganakhir),
3. Menggalakkan program Reduce, Reuse dan Recycle (3 R) agar
dapat tercapai program zero waste pada masamendatang.
Mengingat warga sudah banyak yang tidak mempunyai lahan
untuk membuang sampah rumah tangga masing-masing, dan
mengingat kondisi geografis Desa Mulyoagung tidak memiliki lahan
yang layak untuk tempat pembuangan sampah, maka akhir tahun 1990
warga diarahkan membuang sampah di lahan tepi sungai brantas.
Dengan bertambahnya penduduk maka bertambah pula volume sampah
sehingga lahan tersebut tidak muat dan sampah mulai longsor ke sungai
yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Pada tahun 1994 pemerintah desa Mulyoagung mengajukan
kontainer sampah sebagai TPS (tempat pembuangan sampah), namun
tidak pernah terealisasikan sampai dengan sebelum TPST Mulyoagung
Bersatu berdiri. Usaha-usaha lain sering dilakukan dalam rangka
43
mencari solusi untuk mengurangi sampah namun hingga saat ini belum
terpecahkan.
Di tahun 2005, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa
Mulyoagung yang peduli terhadap kelestarian lingkungan sejak
program kali bersih (Proaksih : Tahun 2005 sampai dengan sekarang
PP No. 18 Tahun 2008) berusaha untuk menciptakan solusi dari
permasalahan sampah ini. Dari solusi yang ditawarkan oleh KSM Desa
Mulyoagung maka keluarlah ide untuk membangun Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai solusi akhir dari
permasalahan sampah yang sebelumnya hanya dibuang di daerah aliran
sungai Brantas. Maka pada tahun 2008 dengan difasilitasi oleh
beberapa lembaga yang ada, diantaranya adalah:
1. Program Nasional Pemberayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
sebesar ± 100 Juta
2. APBN sebesar 1,2 Miliar Rupiah
3. APBD Kabupaten Malang sebesar 100 Juta Rupiah
4. Desa Mulyoagung yang berupa lahan seluas ± 4000 m2
5. Serta partisipasi dari masyarakat Desa Mulyoagung
Total biaya keseluruhan mencapai ± 4 Miliar Rupiah. Dengan
keadaan tersebut maka pada akhir tahun 2010 (bulan Desember 2010)
TPST Mulyoagung Bersatu telah resmi berdiri dan mulai beroperasi.
44
Gambar 3.3TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Mulyoagung
Bersatu
TPST Mulyoagung Bersatu sejak tahun 2010 sudah beroperasi hingga
sekarang. Memiliki jumlah tenaga kerja 82 orang dengan jam kerja selama 8 jam.
Dimulai bekerja jam 07.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, dan dipotong istirahat
satu jam pukul 11.30 WIB sampai 12.00 WIB
3.3.2 VISI DAN MISI TPST MULYOAGUNG BERSATU
Visi TPST Mulyoagung Bersatu adalah menciptakan kualitas
lingkungan hidup yang bersih, sehat dan nyaman di Desa Mulyoagung.
Misi TPST Mulyoagung Bersatu adalah:
1. Membantu pemerintah dalam rangka upaya meningkatkan
kebersihan lingkungan.
2. Meningkatkan pengendalian dan pengelolaan sampah secara
terpadu.
45
3. Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi produktif berbasis
sampah.
4. Meningkatkan kerjasama serta kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan.
3.3.3 MANFAAT DAN TUJUAN TPST MULYOAGUNG
BERSATU
Adapun manfaat dari dibangunnya TPST Mulyoagung Bersatu
tidak hanya dapat dirasakan pada sektor lingkungan semata tapi juga
akan berdampak pada sektor-sektor lain yang diantaranya adalah:
a. Sektor Lingkungan
1. Mengurangi pencemaran lingkungan.
2. Mendukung program dunia dalam pencegahan global warming
akibat penanganan sampah yang salah.
b. Sektor Ekonomi
1. Membuka peluang lapangan kerja baru.
2. Terciptanya kemungkinan limbah organik dan non organik
akan lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi karena
mampu menguraikan sampah organik secara alami dan ramah
lingkungan, menjadi pupuk kompos dan bahan kondisioner
tanah yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang
diharapkan.
46
3. Disamping itu limbah non organik dapat didaur ulang sebagai
bahan baku industri. Dengan demikian para pelaku kegiatan ini,
memperoleh peluang untuk meningkatkan pendapatan
perkapitanya dan sekaligus merefleksikan adanya peningkatan
pemberdayaan masyarakat.
c. Sektor Pendidikan
1. TPST ini dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan
bagi dosen dan mahasiswa atau bahkan siswa yang peduli dan
memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan pengolahan
sampah.
Tujuan utama dari TPST Mulyoagung Bersatu sesuai dengan Visi
dan Misi yang ada ialah:
1. Menciptakan kesehatan masyarakat dengan lingkungan yang
bersih
2. Ikut mendukung program pemerintah dalam pelestarian
lingkungan hidup
3. Menciptakan kualitas lingkungan bersih
4. Menciptakan model sampah yang modern
5. Menggugah kesadaran masyarakat dalam hidup bersih dan
membuang sampah ditempatnya
47
6. Menciptakan atau membuat kompos organik
7. Menciptakan tanaman sayur, buah, bunga yang organik di
sekitar TPST mengingat lokasinya berbentuk lahan produktif
untuk pertanian
8. Mensosialisasikan dan mengkondisikan lingkungan masyarakat
dalam penanganan dan pengolahan sampah yang tepat-guna,
higienis, dan ramah lingkungan, dimulai dari proses penyortiran
sampah di rumah-tangga, pemusatan lokasi pembuangan
sampah tunggal dan pengelolaannya.
48