BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI · teori ini berupaya untuk mengenali karakteristik tugas dari setiap pekerjaan, bagaimana sifat – sifat tersebut dikombinasikan untuk membentuk masing

BAB 2 : PERILAKUBAB 2 : PERILAKUORGANISASIORGANISASI

Disajikan oleh :

SUNARYO, SE. C.MM

EMAIL : [email protected]

BLOG’S:www.naryo1981.wordpress.com

ORGANISASI MERUPAKAN SEKELOMPOK ORGANISASI MERUPAKAN SEKELOMPOK MANUSIA YANG BERSERIKAT UNTUK MENCAPAI MANUSIA YANG BERSERIKAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA, YANG TERDIRI DARI TUJUAN BERSAMA, YANG TERDIRI DARI KOMPONEN MANUSIA, PEKERJAAN, DAN KOMPONEN MANUSIA, PEKERJAAN, DAN LINGKUNGANLINGKUNGAN

DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN, PERILAKU DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN, PERILAKU ORGANISASI MERUPAKAN HAL KRUSIAL UNTUK ORGANISASI MERUPAKAN HAL KRUSIAL UNTUK DAPAT MEMAHAMI, MENJELASKAN, DAPAT MEMAHAMI, MENJELASKAN, MEMPERKIRAKAN DAN MEMPERKIRAKAN DAN MEMPENGARUHI/MENGUBAH PERILAKU MEMPENGARUHI/MENGUBAH PERILAKU MANUSIA DI ORGANISASI.MANUSIA DI ORGANISASI.

PENGERTIANPENGERTIAN

Prepaired By Sunaryo

PENGERTIAN DI ATAS MENGANDUNG TIGA PENGERTIAN DI ATAS MENGANDUNG TIGA UNSUR :UNSUR :

1.1. PERILAKU ORGANISASI MENCERMATI PERILAKU ORGANISASI MENCERMATI TINGKAH LAKU YANG KASAT MATA, TINGKAH LAKU YANG KASAT MATA, SEPERTI DISKUSI DENGAN TEMAN SEPERTI DISKUSI DENGAN TEMAN KERJA, DLL.KERJA, DLL.

2.2. PERILAKU ORGANISASI MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI MEMPELAJARI TINGKAH LAKU MANUSIA, BAIK TINGKAH LAKU MANUSIA, BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN SEBAGAI SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN SEBAGAI ANGGOTA KELOMPOK ORGANISASIANGGOTA KELOMPOK ORGANISASI

3.3. PERILAKU ORGANISASI JUGA PERILAKU ORGANISASI JUGA MENGANALISA PERILAKU KELOMPOK MENGANALISA PERILAKU KELOMPOK DAN ORGANISASI ITU SENDIRIDAN ORGANISASI ITU SENDIRI


JENISJENIS –– JENISJENIS ORGANISASIORGANISASI

STRATEGI PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI STRATEGI PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA SANGAT MEMPENGARUHI TUJUANNYA SANGAT MEMPENGARUHI BENTUK DARI STRUKTUR BENTUK DARI STRUKTUR ORGANISASINYA.ORGANISASINYA.

SETIDAKNYA ADA 3 KATEGORI UMUM SETIDAKNYA ADA 3 KATEGORI UMUM BENTUK STRUKTUR ORGANISASI :BENTUK STRUKTUR ORGANISASI :

1.1. STRUKTUR FUNGSIONALSTRUKTUR FUNGSIONAL2.2. STRUKTUR UNIT BISNISSTRUKTUR UNIT BISNIS3.3. STRUKTUR MATRIKSSTRUKTUR MATRIKS


•• STRUKTUR FUNGSIONALSTRUKTUR FUNGSIONALSETIAP MANAJER SETIAP MANAJER

BERTANGGUNGJAWAB PADA BERTANGGUNGJAWAB PADA FUNGSI MASING FUNGSI MASING –– MASINGMASING YANG YANG TELAH DISPESIALISASIKAN TELAH DISPESIALISASIKAN SEPERTI BAGIAN PRODUKSI DAN SEPERTI BAGIAN PRODUKSI DAN PEMASARANPEMASARAN



CEO

STAFF

MANAJER MARKETING

MANAJER MANUFAKTUR

KepalaSeksi

KepalaSeksi

KepalaSeksi

KepalaSeksi

KepalaSeksi

KepalaSeksi

STAFF STAFF


•• STRUKTUR UNIT BISNISSTRUKTUR UNIT BISNISSETIAP MANAJER BERTANGGUNGJAWAB SETIAP MANAJER BERTANGGUNGJAWAB

PADA AKTIVITAS MASING PADA AKTIVITAS MASING –– MASING MASING DARI UNIT BISNIS, DAN UNIT BISNIS DARI UNIT BISNIS, DAN UNIT BISNIS BERFUNGSI SEBAGAI BAGIAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI BAGIAN YANG SEMI INDEPENDEN DARI PERUSAHAANSEMI INDEPENDEN DARI PERUSAHAAN



CEO

DIREKTUR UNIT X

DIREKTUR UNIT Y

DIREKTUR UNIT Z

MAN

AJER PABR

IK

MAN

AJER

PEMASAR

AN

MAN

AJER PABR

IK

MAN

AJER

PEMASAR

AN

MAN

AJER PABR

IK

MAN

AJER

PEMASAR

AN


•• STRUKTUR MATRIKSSTRUKTUR MATRIKSUNIT UNIT –– UNITUNIT FUNGSIONAL MEMILIKI FUNGSIONAL MEMILIKI

TANGGUNG JAWAB RANGKAP. TANGGUNG JAWAB RANGKAP. MANAJER A DAPAT MENANGANI MANAJER A DAPAT MENANGANI PEKERJAAN MANAJER B, DAN PEKERJAAN MANAJER B, DAN SEBALIKNYASEBALIKNYA



CEO

MANAJER FUNGSI A

MANAJER FUNGSI A

MANAJER FUNGSI A

MANAJER FUNGSI A

MANAJER FUNGSI A

MANAJER FUNGSI A


MOTIVASIMOTIVASI

MERUPAKAN BAGIAN TIDAK KASAT MATA YANG MERUPAKAN BAGIAN TIDAK KASAT MATA YANG TERCERMIN DALAM PERILAKU ORGANISASI TERCERMIN DALAM PERILAKU ORGANISASI TERMASUK JUGA KEMAUAN UNTUK TERMASUK JUGA KEMAUAN UNTUK MELAKUKAN TINGKAT UPAYA YANG TINGGI MELAKUKAN TINGKAT UPAYA YANG TINGGI KEARAH TUJUAN ORGANISASI.KEARAH TUJUAN ORGANISASI.

DENGAN DEMIKIAN MOTIVASI DALAM SPM DENGAN DEMIKIAN MOTIVASI DALAM SPM MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DALAM UPAYA MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN MANAJEMEN SUATU ORGANISASI.MANAJEMEN SUATU ORGANISASI.


TEORI MOTIVASI AWALTEORI MOTIVASI AWAL

TEORI HIERARKI KEBUTUHAN (ABRAHAM MASLOW)TEORI HIERARKI KEBUTUHAN (ABRAHAM MASLOW)1.1. KEBUTUHAN FISIOLOGIS, SEPERTI PANGAN, KEBUTUHAN FISIOLOGIS, SEPERTI PANGAN,

SANDANG, TEMPAT TINGGALSANDANG, TEMPAT TINGGAL2.2. KEBUTUHAN ATAS JAMINAN KEAMANAN, SEPERTI KEBUTUHAN ATAS JAMINAN KEAMANAN, SEPERTI

TERLINDUNGI DARI RESIKO JASMANI DAN ROHANITERLINDUNGI DARI RESIKO JASMANI DAN ROHANI3.3. KEBUTUHAN SOSIAL, SEPERTI KELUARGA, SAHABAT KEBUTUHAN SOSIAL, SEPERTI KELUARGA, SAHABAT 4.4. KEBUTUHAN HARGA DIRI, DISEGANI, DIAKUI, KEBUTUHAN HARGA DIRI, DISEGANI, DIAKUI,

DIHORMATIDIHORMATI5.5. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, SEPERTI PRESTASI, KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, SEPERTI PRESTASI,

KARIER, TANGGUNGJAWAB, KEPUASAN DIRI.KARIER, TANGGUNGJAWAB, KEPUASAN DIRI.


TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.GREGOR)GREGOR)

MANAJER YANG MEMILIKI KATEGORI X (KURANG BAIK)MANAJER YANG MEMILIKI KATEGORI X (KURANG BAIK)1.1. KARYAWAN PADA DASARNYA TIDAK MENYUKAI KARYAWAN PADA DASARNYA TIDAK MENYUKAI

PEKERJAAN DAN SEDAPAT MUNGKIN PEKERJAAN DAN SEDAPAT MUNGKIN MENGHINDARINYA.MENGHINDARINYA.

2.2. KARYAWAN DITEKAN, DIMONITOR, DIANCAM SANKSI KARYAWAN DITEKAN, DIMONITOR, DIANCAM SANKSI AGAR BEKERJA UNTUK MENCAPAI TUJUANAGAR BEKERJA UNTUK MENCAPAI TUJUAN

3.3. KARYAWAN TIDAK MAU BERTANGGUNG JAWAB DAN KARYAWAN TIDAK MAU BERTANGGUNG JAWAB DAN HANYA MAU MELAKSANAKAN PERINTAH SAJA.HANYA MAU MELAKSANAKAN PERINTAH SAJA.

4.4. KARYAWAN MEMENTINGKAN JAMINAN KEPASTIAN KARYAWAN MEMENTINGKAN JAMINAN KEPASTIAN KERJA DAN TIDAK MEMPUNYAI AMBISI.KERJA DAN TIDAK MEMPUNYAI AMBISI.


MANAJER YANG DIKATEGORIKAN Y (BAIK)MANAJER YANG DIKATEGORIKAN Y (BAIK)1.1. KARYAWAN BISA MEMANDANG KERJA ITU KARYAWAN BISA MEMANDANG KERJA ITU

SANGAT RILEKSSANGAT RILEKS2.2. KARYAWAN SADAR AKAN TUGASNYA DAN KARYAWAN SADAR AKAN TUGASNYA DAN

TIDAK BERTINDAK SEMAUNYATIDAK BERTINDAK SEMAUNYA3.3. UMUMNYA KARYAWAN BISA MENERIMA, UMUMNYA KARYAWAN BISA MENERIMA,

BAHKAN MENCARI TANGGUNGJAWAB, BAHKAN MENCARI TANGGUNGJAWAB, SEPERTI MENERIMA BILA DIPROMOSIKANSEPERTI MENERIMA BILA DIPROMOSIKAN

4.4. KARYAWAN SELALU DIBERIKAN KESEMPATAN KARYAWAN SELALU DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK BELAJAR SEHINGGA DAPAT UNTUK BELAJAR SEHINGGA DAPAT MENGAKTUALISASIKAN DIRIMENGAKTUALISASIKAN DIRI

TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.GREGOR)GREGOR)


MOTIVASI KONTEMPORERMOTIVASI KONTEMPORER

1.1. TEORI EXISTENCE, RELATEDNESS, GROWTH TEORI EXISTENCE, RELATEDNESS, GROWTH (CLAYTON ALDERFER)(CLAYTON ALDERFER)

a. EXISTENCE, BERKAITAN DENGAN a. EXISTENCE, BERKAITAN DENGAN PERSYARATAN KEBERADAAN DASAR PERSYARATAN KEBERADAAN DASAR MANUSIA, MISAL PANGAN, SANDANGMANUSIA, MISAL PANGAN, SANDANGKEAMANAN KEAMANAN

b. RELATEDNESS, BERKAITAN DENGAN b. RELATEDNESS, BERKAITAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL, STATUS ATAU INTERAKSI SOSIAL, STATUS ATAU HARMONISASI HUBUNGAN ANTAR PRIBADIHARMONISASI HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

c. GROWTH, BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN c. GROWTH, BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN DIRI, BERPRESTASI DAN BERTANGGUNGJAWABDIRI, BERPRESTASI DAN BERTANGGUNGJAWAB


2.2. TEORI EVALUASI KOGNITIFTEORI EVALUASI KOGNITIFTEORI INI MENYATAKAN BAHWA TEORI INI MENYATAKAN BAHWA PEMBERIAN IMBALAN EKSTRINSIK, PEMBERIAN IMBALAN EKSTRINSIK, UNTUK PERILAKU KERJA YANG UNTUK PERILAKU KERJA YANG SEBELUMNYA MENDAPATKAN IMBALAN SEBELUMNYA MENDAPATKAN IMBALAN INTRINSIK JUSTRU CENDERUNG INTRINSIK JUSTRU CENDERUNG MENURUNKAN MOTIVASI SECARA MENURUNKAN MOTIVASI SECARA KESELURUHAN.KESELURUHAN.


TEORI SIFATTEORI SIFAT –– SIFATSIFAT TUGASTUGAS

TEORI INI BERUPAYA UNTUK MENGENALI TEORI INI BERUPAYA UNTUK MENGENALI KARAKTERISTIK TUGAS DARI SETIAP KARAKTERISTIK TUGAS DARI SETIAP PEKERJAAN, BAGAIMANA SIFAT PEKERJAAN, BAGAIMANA SIFAT –– SIFATSIFATTERSEBUT DIKOMBINASIKAN UNTUK TERSEBUT DIKOMBINASIKAN UNTUK MEMBENTUK MASING MEMBENTUK MASING –– MASINGMASING TUGAS TUGAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI, DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI, KEPUASAN SERTA PRESTASI KARYAWANKEPUASAN SERTA PRESTASI KARYAWAN


ADA TIGA TEORI SIFAT ADA TIGA TEORI SIFAT –– SIFATSIFAT TUGAS :TUGAS :1.1. SIFAT TUGAS YANG DIBUTUHKAN (TURNER DAN SIFAT TUGAS YANG DIBUTUHKAN (TURNER DAN

LAWRENCE)LAWRENCE)TEORI INI MENILAI DAMPAK KOMPLEKSITAS TUGAS TEORI INI MENILAI DAMPAK KOMPLEKSITAS TUGAS ATAS TINGKAT KEPUASAN DAN KEHADIRAN.ATAS TINGKAT KEPUASAN DAN KEHADIRAN.

HAL INI MENYANGKUT ENAM SIFAT TUGAS YAITU ;HAL INI MENYANGKUT ENAM SIFAT TUGAS YAITU ;VARIASI, LINGKUP KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB, VARIASI, LINGKUP KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, INTERAKSI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, INTERAKSI SOSIAL (WAJIB DAN OPTIMAL)SOSIAL (WAJIB DAN OPTIMAL)

2.2. MODEL SIFAT MODEL SIFAT –– SIFATSIFAT PEKERJAAN (HACKMAN DAN PEKERJAAN (HACKMAN DAN OLDHAM)OLDHAM)MENURUT MODEL SIFAT MENURUT MODEL SIFAT –– SIFATSIFAT PEKERJAAN, SETIAP PEKERJAAN, SETIAP PEKERJAAN DAPAT DIJELASKAN MENURUT 5 DIMENSIPEKERJAAN DAPAT DIJELASKAN MENURUT 5 DIMENSIa. VARIASI KETERAMPILAN, DERAJAT VARIASI a. VARIASI KETERAMPILAN, DERAJAT VARIASI

KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN PEKERJAANKEGIATAN YANG DIBUTUHKAN PEKERJAAN


b.b. IDENTITAS TUGAS, DERAJAT PENYELESAIAN IDENTITAS TUGAS, DERAJAT PENYELESAIAN MENYELURUH DAN BAGIAN KERJA YANG MENYELURUH DAN BAGIAN KERJA YANG DIPERLUKAN PEKERJAANDIPERLUKAN PEKERJAAN

c.c. PENTINGNYA TUGAS, DERAJAT DAMPAK PENTINGNYA TUGAS, DERAJAT DAMPAK PEKERJAAN ATAS KERJA ORANG LAINPEKERJAAN ATAS KERJA ORANG LAIN

d.d. OTONOMI, DERAJAT KEBEBASAN YANG OTONOMI, DERAJAT KEBEBASAN YANG DIBERIKAN PEKERJAAN BAGI INDIVIDU DIBERIKAN PEKERJAAN BAGI INDIVIDU DALAM PENJADWALAN KERJA DAN DALAM DALAM PENJADWALAN KERJA DAN DALAM PENENTUAN PROSEDUR YANG DIGUNAKAN PENENTUAN PROSEDUR YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKANNYAUNTUK MELAKSANAKANNYA

e.e. UMPAN BALIK, DERAJAT PELAKSANAAN UMPAN BALIK, DERAJAT PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA BAGI INDIVIDU, UNTUK KEGIATAN KERJA BAGI INDIVIDU, UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI LANGSUNG DAN MEMPEROLEH INFORMASI LANGSUNG DAN JELAS TENTANG EFEKTIVITAS PRESTASINYA.JELAS TENTANG EFEKTIVITAS PRESTASINYA.


MODEL PENGOLAHAN INFORMASIMODEL PENGOLAHAN INFORMASISOSIALSOSIAL

MODEL INI MENYATAKAN BAHWA SIKAP MODEL INI MENYATAKAN BAHWA SIKAP DAN PERILAKU KARYAWAN MERUPAKAN DAN PERILAKU KARYAWAN MERUPAKAN REAKSI ATAS TANDA REAKSI ATAS TANDA –– TANDATANDA SOSIAL SOSIAL YANG MEREKA TERIMA DARI YANG MEREKA TERIMA DARI LINGKUNGAN YANG MEMILIKI LINGKUNGAN YANG MEMILIKI HUBUNGAN SEPERTI REKAN/KOLEGA, HUBUNGAN SEPERTI REKAN/KOLEGA, ATASAN, ATAU KLIEN.ATASAN, ATAU KLIEN.


VISI DAN MISIVISI DAN MISIVISI, MERUPAKAN WAWASAN LUAS KE VISI, MERUPAKAN WAWASAN LUAS KE MASA DEPAN DARI MANAJEMEN DAN MASA DEPAN DARI MANAJEMEN DAN KONDISI IDEAL YANG HENDAK DICAPAI KONDISI IDEAL YANG HENDAK DICAPAI PERUSAHAAN DI MASA MENDATANGPERUSAHAAN DI MASA MENDATANG

MISI, PERNYATAAN DAN KEGIATAN ATAS MISI, PERNYATAAN DAN KEGIATAN ATAS WAWASAN LUAS MANAJEMEN YANG WAWASAN LUAS MANAJEMEN YANG HENDAK DICAPAI, DAN BERMANFAAT HENDAK DICAPAI, DAN BERMANFAAT UNTUK MEMBERIKAN PEDOMAN KEPADA UNTUK MEMBERIKAN PEDOMAN KEPADA MANAJEMEN DALAM MEMUSATKAN MANAJEMEN DALAM MEMUSATKAN KEGIATANNYA.KEGIATANNYA.


PERBEDAAN SUBTANTIF VISI DANPERBEDAAN SUBTANTIF VISI DANMISIMISI

VISIVISI1.1. DICIPTAKAN MELALUI DICIPTAKAN MELALUI

PERMUFAKATAN/KONSESUSPERMUFAKATAN/KONSESUS2.2. MEMBERIKAN PANDANGAN ATAS SESUATU MEMBERIKAN PANDANGAN ATAS SESUATU

YANG TERBAIK DI MASA YANG AKAN DATANGYANG TERBAIK DI MASA YANG AKAN DATANG3.3. MEMPENGARUHI ORANG MEMPENGARUHI ORANG –– ORANGORANG UNTUK UNTUK

MENUJU KE MISIMENUJU KE MISI4.4. TANPA KETERBATASAN DIMENSI WAKTUTANPA KETERBATASAN DIMENSI WAKTU


MISIMISI1.1. MENGEJAWANTAHKAN ALASAN DAN MENGEJAWANTAHKAN ALASAN DAN

KEBERADAAN ORGANISASIKEBERADAAN ORGANISASI2.2. TIDAK SELALU MENCERMINKAN SUATU TIDAK SELALU MENCERMINKAN SUATU

KINERJA KENDATI ADA DASAR KINERJA KENDATI ADA DASAR PENGALOKASIAN SUMBER DAYA DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA DAN PENETAPAN TUJUANPENETAPAN TUJUAN

3.3. TANPA DIMENSI WAKTU ATAU TOLOK UKUR TANPA DIMENSI WAKTU ATAU TOLOK UKUR TERTENTUTERTENTU

4.4. MENGEJAWANTAHKAN KEGIATAN USAHA MENGEJAWANTAHKAN KEGIATAN USAHA YANG SEDANG DILAKSANAKAN DAN YANG YANG SEDANG DILAKSANAKAN DAN YANG AKAN DIUPAYAKAN, BAIK MENYANGKUT AKAN DIUPAYAKAN, BAIK MENYANGKUT PRODUK, KONSUMEN MAUPUN TARGET PRODUK, KONSUMEN MAUPUN TARGET MARKETMARKET--NYANYA


PERUMUSAN VISI DAN MISIPERUMUSAN VISI DAN MISI

PERUMUSAN VISI DAN MISI BISA PERUMUSAN VISI DAN MISI BISA DIUPAYAKAN DALAM SUATU TIM KERJA DIUPAYAKAN DALAM SUATU TIM KERJA YANG DIANGGAP REPRESENTATIF YANG DIANGGAP REPRESENTATIF (MEMILIKI NILAI KEMAMPUAN UNTUK (MEMILIKI NILAI KEMAMPUAN UNTUK MERUMUSKAN VISI DAN MISI).MERUMUSKAN VISI DAN MISI).

BIASANYA ANGGOTANYA TIDAK LEBIH BIASANYA ANGGOTANYA TIDAK LEBIH DARI 8 ORANG, AGAR KERJANYA DAPAT DARI 8 ORANG, AGAR KERJANYA DAPAT LEBIH TAKTIS.LEBIH TAKTIS.


VISI DAN MISI BANK INDONESIAVISI DAN MISI BANK INDONESIA

VISIVISI““MEWUJUDKAN BANK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA MEWUJUDKAN BANK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA

BANK SENTRAL TERPERCAYA DAN DISEGANIBANK SENTRAL TERPERCAYA DAN DISEGANI””

MISIMISI““MENCAPAI DAN MEMELIHARA KESTABILAN MONETER MENCAPAI DAN MEMELIHARA KESTABILAN MONETER

UNTUK MEWUJUDKAN KESTABILAN NILAI RUPIAH UNTUK MEWUJUDKAN KESTABILAN NILAI RUPIAH MELALUI PENETAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS MELALUI PENETAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS SECARA AKUNTABEL, TRANSPARAN, DAN DENGAN SECARA AKUNTABEL, TRANSPARAN, DAN DENGAN

INTEGRITAS YANG TINGGIINTEGRITAS YANG TINGGI””


KIATKIAT –– KIATKIAT MENYUSUN VISI DANMENYUSUN VISI DANMISIMISI

1.1. CURAH PENDAPATCURAH PENDAPATMERUPAKAN METODE DIMANA SETIAP MERUPAKAN METODE DIMANA SETIAP ANGGOTA DIHARAPKAN MEMBERIKAN ANGGOTA DIHARAPKAN MEMBERIKAN PENDAPATNYA MASING.PENDAPATNYA MASING.HAL INI EFEKTIF UNTUK HAL INI EFEKTIF UNTUK MENGHASILKAN BANYAK IDE DAN MENGHASILKAN BANYAK IDE DAN PENJABARAN IDEPENJABARAN IDE


2.2. MENYELEKSI IDE MENYELEKSI IDE –– IDEIDE YANG YANG TERKUMPULTERKUMPULGAGASAN GAGASAN –– GAGASANGAGASAN YANG BERAGAM YANG BERAGAM HARUS DISELEKSI AGAR RELEVAN HARUS DISELEKSI AGAR RELEVAN DENGAN VISI DAN MISI YANG DENGAN VISI DAN MISI YANG DICANANGKAN, DIHARAPKAN DICANANGKAN, DIHARAPKAN MEMBERIKAN PERSEPSI YANG LEBIH MEMBERIKAN PERSEPSI YANG LEBIH RINCI TENTANG KRONOLOGI/URUTANRINCI TENTANG KRONOLOGI/URUTAN

3.3. MELAKUKAN EVALUASI TERHADAP MELAKUKAN EVALUASI TERHADAP ALTERNATIF ALTERNATIF –– ALTERNATIFALTERNATIF YANG ADAYANG ADA

4.4. MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI MANAJEMEN PUNCAKMANAJEMEN PUNCAK


TUJUANTUJUAN

TUJUAN MERUPAKAN PERNYATAAN TUJUAN MERUPAKAN PERNYATAAN BERMAKNA KEINGINAN YANG DIJADIKAN BERMAKNA KEINGINAN YANG DIJADIKAN PEDOMAN MANAJEMEN PUNCAK PEDOMAN MANAJEMEN PUNCAK PERUSAHAAN UNTUK MERAIH HASIL PERUSAHAAN UNTUK MERAIH HASIL TERTENTU ATAS KEGIATAN YANG TERTENTU ATAS KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM DIMENSI WAKTU DILAKUKAN DALAM DIMENSI WAKTU TERTENTU.TERTENTU.


KARAKTERISTIK TUJUANKARAKTERISTIK TUJUAN

•• SESUAI (SUITABLE), TUJUAN BISA SELARAS DENGAN SESUAI (SUITABLE), TUJUAN BISA SELARAS DENGAN VISI DAN MISIVISI DAN MISI

•• BERDIMENSI WAKTU (MEASURABLE TIME), HARUS BERDIMENSI WAKTU (MEASURABLE TIME), HARUS KONKRET DAN BISA DIANTISIPASI KAPAN TERJADINYAKONKRET DAN BISA DIANTISIPASI KAPAN TERJADINYA

•• LAYAK (FEASIBLE), HENDAKNYA BERUPA SUATU TEKAD LAYAK (FEASIBLE), HENDAKNYA BERUPA SUATU TEKAD YANG BISA DIWUJUDKANYANG BISA DIWUJUDKAN

•• LEWUS (FLEXSIBLE), SENANTIASA BISA DISESUAIKAN LEWUS (FLEXSIBLE), SENANTIASA BISA DISESUAIKAN ATAU PEKA TERHADAP PERUBAHAN SITUASI DAN ATAU PEKA TERHADAP PERUBAHAN SITUASI DAN KONDISIKONDISI

•• BISA DIPAHAMI (UNDERSTANDABLE), HARUS MUDAH BISA DIPAHAMI (UNDERSTANDABLE), HARUS MUDAH DIPAHAMIDIPAHAMI


SASARAN MERUPAKANSASARAN MERUPAKANPERNYATAAN YANG DITETAPKANPERNYATAAN YANG DITETAPKANOLEH MANAJEMEN PUNCAKOLEH MANAJEMEN PUNCAKUNTUK MENENTUKAN ARAHUNTUK MENENTUKAN ARAHORGANISASI DALAM JANGKAORGANISASI DALAM JANGKAPANJANGPANJANG

SASARANSASARAN


KARAKTERISTIK SASARANKARAKTERISTIK SASARAN1.1. MERUPAKAN CITRA IDEAL YANG HENDAK MERUPAKAN CITRA IDEAL YANG HENDAK

DICAPAI DI MASA MENDATANG TANPA DICAPAI DI MASA MENDATANG TANPA DIMENSI WAKTU SPESIFIKDIMENSI WAKTU SPESIFIK

2.2. MENGARAHKAN PEMBUATAN KEPUTUSAN DAN MENGARAHKAN PEMBUATAN KEPUTUSAN DAN KEGIATAN KONKRET YANG RASIONAL DALAM KEGIATAN KONKRET YANG RASIONAL DALAM AKTIVITAS KESEHARIANAKTIVITAS KESEHARIAN

3.3. TIDAK HARUS DIKAITKAN DENGAN KINERJA TIDAK HARUS DIKAITKAN DENGAN KINERJA YANG BISA DIKUANTIFIKASIYANG BISA DIKUANTIFIKASI

KARAKTERISTIK SASARANKARAKTERISTIK SASARAN


TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Documents

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI · teori ini berupaya untuk mengenali karakteristik tugas dari setiap pekerjaan, bagaimana sifat – sifat tersebut dikombinasikan untuk membentuk masing