Upload
doankiet
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana
untuk menerima dan memberi pesan kepada orang lain, sehingga tanpa adanya
komunikasi segala kegiatan manusia akan terhenti dengan sendirinya. Sebelum
menganalisis lebih jauh mengenai efek komunikasi terhadap Audiens, terlebih
dahulu kita harus mengetahui pengertian dari komunikasi itu sendiri.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata
latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, communicare
yang berarti “membuat sama”. Istilah communis paling sering disebut sebagai asal
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang sama.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna, atau pesan dianut secara
sama (Mulyana, 2005).
Sedangkan menurut Shannon dan Weaver dalam Wiryanto (2004: 7)
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
10
Meskipum banyak sekali definisi komunikasi yang dikemukakan oleh ahli-
ahli komunikasi, dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa inti
dari komunikasi itu sendiri ialah adanya kesamaan penyampaian pesan anatara
komunikator dan komunikan. Dengan kata lain, komunikasi tidak akan terjadi
apabila tidak ada kesamaan antar pihak-pihak yang berkomunikasi. Jadi walaupun
terdapat perbedaan persepsi terhadap definisi komunikasi secara harfiah, inti dari
definisi-definisi komunikasi tersebut menunjukkan bahwa inti dari suatu komunikasi
adalah penyampaian pesan.
2.1.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan orang berkomunikasi tidak hanya untuk mengubah perilaku saja.
(Effendy, 2003 : 55) tujuan komunikasi adalah :
- Mengubah sikap
- Mengubah opini / pendapat / pandangan
- Mengubah perilaku
- Mengubah masyarakat
2.1.3 Fungsi Komunikasi
- Pengawasan (surveillaince)
- Interpretasi (interpretation)
11
- Hubungan (linkage)
- Sosialisasi
- Hiburan (entertainment)
2.1.4 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi dapat
berlangsung dengan baik. Adapun komponen-komponen komunikasi sebagai
berikut:
a. Pengirim pesan atau Komunikator (Sender)
Komunikasi dapat berjalan efektif, jika:
- Adanya kepercayaan dalam diri komunikator
- Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup
- Memilih media yang tepat
- Menguasai isi pesan, media dan lingkungan yang mendukung
- Menyampaikan isi pesan dengan jelas
- Meminta respon
12
b. Pesan (Message)
Pesan yang disampaikan dapat melalui lisan mapun nonverbal yang
dapat berupa nasihat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain.
c. Saluran (Channel)
Komunikasi yang disampaikan melalui suatu channel seperti telepon,
televisi, radio dan lainnya.
d. Penerima pesan atau Komunikan (Receiver)
Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi
sebagai berikut:
- Pesan komunikasi benar-benar dimengertin oleh penerima pesan.
- Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai
suatu tujuan.
- Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan
pribadinya.
- Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik.
- Mempunyai sifat terbuka dan memiliki pengetahuan yang cukup.
13
e. Umpan balik (Feedback)
Umpan balik merupakan informasi yang dikirimkan balik kepada
sumbernya. Umpan balik dapat menjadi efektif, jika memperhatikan:
- Kepekaan dan keterbukaan antar komunikator dan komunikan.
- Bertanggung jawab atas jalannya proses umpan balik sesuain
aturan yang disepakati.
f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan (Protokol)
Seperti halnya bahasa yang akan digunakan dalam menyampaikan
informasi.
2.1.5 Jenis Komunikasi
1. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah
komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk
14
khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic
communication) yang hanya melibatkan dua individu. Ciri-ciri komunikasi
diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang
dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan
secara langsung dan simultan.
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri
merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal
satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-
lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut
persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah
besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang
dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada
orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.
15
5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam
suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam
jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi
juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan
komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah
lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat
umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
2.2 Komunikasi Massa
2.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan atau
disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli
komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari
sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada
16
dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak
dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).
Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi
modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni
media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain, Jadi, di sini
jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran
dalam komunikasi massa (Nurudin, 2007: 3-4).
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-
pemancar audio dan juga visual. Komunikasi massa akan lebih mudah dan lebih
logis apabila didefinisikan menurut bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah,
film, dan buku. (Nurudin, 2007: 11).
Menurut Defleur dan McQuail dalam Riswandi (2009 :103) komunikasi
massa adalah suatu proses di mana para komunikator-komuniktaor menggunakan
media untuk menyebarkan pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan
makna–makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar
dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.
Berdasarkan beberapa definisi mengenai komunikasi massa diatas, maka
dapat disimpulkan komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator yang ditujukan kepada khalayak melalui media massa sehingga pesan
yang diterima serentak dan sama oleh para khalayak.
17
2.2.2 Fungsi Komunikasi massa
Menurut Sean MacBride (1980) yang dikutip oleh (Cangara, 2003:63)
mengemukakan bahwa komuniasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan
pesan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok untuk mengenai
pertukaran data, fakta dan ide. Karena itu komunikasi massa dapat berfungsi untuk :
1. Informasi
Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini
dan komentar. Sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di
luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau
internasional.
2. Sosialisasi
Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sebagaimana orang
bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota
masyarakat secara efektif.
3. Motivasi
Mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa
yang mereka baca, liat, dengar lewat media massa.
18
4. Bahan diskusi
Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang
menyangkut orang banyak.
5. Pendidikan
Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas baik
untuk pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal, serta
meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik menarik dan
mengesankan.
6. Memajukan kebudayaan
Media massa menyebarkan luaskan hasil-hasil kebudayaan melalui
pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah tercetak seperti
buku dan penerbitan-penerbitan lainya. Pertukaran ini akan
memungkinkan peningkatan daya kreativitas guna memajukan
kebudayaan nasional masing-masing negara, serta mempertinggi
kerjasama hubungan antar negara.
7. Hiburan
Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan
usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun
gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan
seperti halnya kebutuhan pokok lainya.
19
8. Intergrasi
Banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-
kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras, komunikasi seperti
satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu
dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa.
2.2.3 Karakteristik Komunikasi Massa
Pada prinsipnya definisi komunikasi massa yang diungkapkan oleh ahli-ahli
komunikasi mengandung makna yang saling melengkapi antara satu dan lainnya.
Melalui definisi-definisi tersebut maka dapat kita ketahui bahwa karakteristik
komunikasi massa sebagai berikut :
1. Komunikator Terlembagakan
Komunikasi massa melibatkan suatu lembaga dan komunikatornya
bergerak dalam organisasi yang kompleks, sehingga komunikasi massa
merupakan komunikator terlembagakan.
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi massa
ditujukan untuk semua orang bukan hanya pada satu pihak. Oleh karena
itu, pesan dalam komunikasi massa bersifat umum.
20
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Bersifat anonim karena komunikator dan komunikan tidak saling
mengenal dan heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat
yang berbeda usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Maksudnya adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar
penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk satu
sama lain berada dalam keadaan terpisah.
5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa
berdasarkan sistem tertentu dan harus disesuaikan dengan karakteristik
media massa yang akan digunakan.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata
lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Pada surat kabar dan majalah kita hanya bisa melihat dan pada radio
siaran kita hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film,
kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
21
8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)
Umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed).
Artinya komunikator tidak dapat segera mengetahui bagaimana reaksi
khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.
2.3 Media Massa
2.3.1 Definisi Media Massa
Media massa adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala,
mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di
masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada
kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap
dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi,
internet, dan lain-lain.
Pengertian media massa mulai menunjukkan batasan yang tidak jelas atau
dianggap tidak jelas oleh sebagian orang, dengan munculnya sejumlah media baru
yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa yang sudah ada
sebelumnya. Media massa baru atau lebih sering disebut dengan ‘media baru’ (new
media) ini bersifat lebih individual, lebih beragam (diversified) dan lebih interaktif.
Salah satu contoh penting media massa baru saat ini adalah internet. Walaupun
media baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belu terlihat tada-tanda
bahwa media massa lama aka berkurang peranannya disbanding sebelumnya.
22
Peranannya tetap bertahan dengan cara terus menerus menambah kemampuannya
dalam upaya menghadapi tantangan yang dimunculkan media baru.
Menurut Denis McQuail (2000), media massa adalah media yang mampu
menjangkau massa dalam julah besar dan luas (university of reach), bersifat public
dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.
Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan
budaya masyarakat kontemporer dewasa ini.
Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk
menentukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan
gambaran atas realitas social. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat
untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi
semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan
dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa, dan
konsolidasi kekuatan media massa di Indonesia (Morissan, 2010: 6).
2.4 Konsep Televisi
2.4.1 Definisi Televisi
Kata Televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “vision” yang
berarti tampak. Jadi televisi tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi
merupakan salah satu sarana proses komunikasi media massa ( mass media
communication ). Penyelenggaraan siaran merupakan komunikator, sedangkan
khalayak merupakan komunikan. Isi pesan televisi tersaji dalam bentuk informasi
23
audio-visual gerak dan sinkron. Sasaran khalayak bisa bersifat lokal, nasional,
regional, dan international. Televisi merupakan media komunikasi massa yang
sangat kuat mempengaruhi pemirsa secara psikologis ( Kuswandi,1996).
2.4.2 Karakteristik Televisi
a. Audio Visual
Televisi memiliki kelebihan yaitu dapat didengar sekaligus dapat
dilihat. Dengan adanya unsure audio visual inilah yang membuat para
penonton dapat memperoleh gambaran secara audio maupun visual yang
lengkap mengenai peristiwa yang sedang ditayangkan di televisi.
b. Berpikir dalam gambar
Terdapat dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam
gambar. Pertama adalah tahap visualisasi, yaitu menerjemahkan kata-kata
yag mengandung gagasan yang menjadi gambaran secara individual.
Kedua adalah tahap penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-
gambar individual sedemikian rupa sehingga mengandung makna
tertentu.
24
c. Pengoperasian lebih kompleks
Dalam pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan lebih
melibatkan banyak orang dibandingkan dengan radio. Karena peralatan
yang digunakan juga lebih banyak dan lebih rumit (Ardianto, 2009 : 137).
2.4.3 Fungsi Televisi
Adalah memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.Tetapi
fungsi menghibur lebih dominan pada media televise pada umumnya. Tujuan utama
khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk
memperoleh informasi.
Tiga pokok Fungsi Televisi, yaitu:
a. Fungsi Penerangan (The Information Function )
Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat
memuaskan. Hal ini disebabkan dua factor yang terdapat di dalamnya
yaitu: immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung
dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh station televisi dapat dilihat dan
didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah–seolah
mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan Realism
mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi
secara audio visual sesuai fakta.
25
b. Fungsi Pendidikan (The Educational Function )
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu
banyak secara stimultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni
pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara
tertentu secara implicit mengandung pendidikan seperti film, kuis, dan
sebagainya yang disebut Educational Television (ETV), yaitu acara
pendidikan disisipkan dalam siaran yang bersifat umum. Karena
keampuhannya itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televise
ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan saran pendidikan jarak jauh yang
disebut instruction Television.
c. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function )
Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan.
sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara
hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat
ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat
dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan
tuna wicara. (Effendy, 2003).
26
2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Televisi
Menurut Skomis (1985) kekuatan televisi salah satunya adalah memberikan
gambaran bila dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar,
majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya memberikan sifat yang
istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat
informatif, hiburan maupun pendidikan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.
Ada 4 (empat) kekuatan televisi, yaitu :
1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan
elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi
melalui satelit.
2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai
aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
3. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan
sistematis.
27
Sedangkan kelemahan dari televise itu sendiri, yaitu :
1. Media televisi terikat waktu tontonan.
2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara
langsung dan vulgar.
3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.
Bersifat ”transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat
dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak, informasi
dapat disimpan dalam bentuk kliping.
2.4.5 Format Program Acara Televisi
Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan melalui media televisi
untuk memenuhi kebutuhan audience-nya. Program atau acara yang disajikan adalah
salah satu faktor utama yang membuat audience tertarik untuk menyajikan dan
mengikuti siaran yang disajikan. (Morissan, 2010: 97).
Program tayangan televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan,
persepsi, dan perasaan penonton. Jika penonton merasa terharu dengan apa yang
mereka lihat dilayar televisi,hal itu bukan sesuatu yang aneh atau istimewa, sebab
salah satu pengaruh psikologis dari tayangan televisi yaitu seakan-akan
menghipnotis penonton, sehingga seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah
atau peristiwa yang ditayangkan televisi. (Effendy, 2007: 182).
28
Adapun format acara televisi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Format Acara Televisi
1. Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di
cipta melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
di rekayasa ulang.
2. Non Drama (Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas
kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tapa harus
menjadi dunia khayalan.
3. Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan
informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada
kehidupan masyarakat sehari – hari.
29
4. Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format acara
non drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format acara
televisi yang diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan actual
yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan
sifat liputan yang independen.
2.5 Program Talkshow
Salah satu format yang sering digunakan televisi dalam menampilkan wacana
”serius” adalah talkshow. Talkshow merupakan wacana broadcast yang bisa dilihat
sebagai produk media maupun sebagai proses dialog terus-menerus.Sebagai produk
media, talk show dapat menjadi ‘teks’ budaya yangberinteraksi dengan pemirsanya
dalam produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah proses dialog, talk show akan
memperhatikan masalah efisiensidan akurasi, pada aspek: kontrol pembawa acara,
kondisi partisipan dan evenevaluasi audiens.
Definisi talk show menurut Farlex dalam The Free Dictionary: “A television
or radio show in which noted people, such us authorities in a particular field,
participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers
or listeners”. (Farlex2005). (Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang
terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi
atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau
pendengar.)
30
Talk show mempunyai ciri tipikal : menggunakan percakapan sederhana
(casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi
heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau
dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi
pemirsanya. Wacana yang diketengahkan merupakan isu (atau trend) yang sedang
berkembang dan hangat di masyarakat.
2.6 Teori Persepsi
2.6.1 Definisi Persepsi
Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
(Rakhmat, 2008).
Sedangkan menurut Mulyana (2005: 167) Persepsi adalah proses internal
yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorrganisasikan, dan menafsirkan
rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
Dari beberapa pengertian persepsi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah suatu penginterpretasian sebuah makna serta sudut pandang
seseorang terhadap suatu hal atau keadaan yang terjadi di sekitarnya. Terkait dengan
penelitian, yaitu Persepsi Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing
Communication angkatan 2008 terhadap Program Radio Show di tvOne, maka hal
31
yang akan diteliti adalah bagaimana persepsi dan sudut pandang penonton ”Radio
Show” mengenai acara Radio Show yang ditayangkan oleh tvOne.
2.6.2 Jenis-Jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu
persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap lingkungan manusia
(persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan
tersebut mencakup (Mulyana, 2005) :
Perbedaan antara persepsi terhadap objek
dan persepsi terhadap lingkungan manusia
Persepsi terhadap objek Persepsi terhadap lingkungan manusia
a. Melalui lambang-lambang fisik a. Melalui lambang-lambang verbal &
non verbal
b. Lebih pasif b. Lebih aktif & sulit diramalkan
c.Menanggapi sifat-sifat luar c. Menanggapi sifat-sifat luar dan
dalam (perasaan,motif,dan lain-lain)
d. Tidak mempersepsi ketika kita mempersepsikan objek
d. Mempersepsi pada saat kita mempersepsi mereka
Tabel 2.1 Perbedaan Persepsi terhadap objek
dan Persepsi terhadap lingkungan manusia.
32
a.) Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik )
Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap
objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Terkadang
dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena
indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap
objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu latar belakang
pengalaman, latar belakang budaya, latar belakang psikologis, latar belakang
nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat
indera.
Dalam program Radio Show persepsi lingkungan fisik terhadap objek
bisa dilihat dari kemasan acara yang ditampilkan, waktu penayangannya,
serta bagaimana unsur-unsur penyajian acara pada program talkshow tersebut
mulai dari narasumber, bahasa yang dipakai, dan lain sebagainya.
b.) Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial )
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia
bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung
resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap
saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi
persespi saya terhadap anda. Dan begitu seterusnya. Setiap orang memiliki
gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap
33
orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya.
(Mulyana, 2005 :171-176).
Dalam program Radio Show tvOne persepsi terhadap manusia atau
lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai presenter dan
narasumber & artis pengisi acara yang ditampilkan pada program acara
Radio Show tvOne meliputi verbal dan non verbal.
2.6.3 Sifat-Sifat Persepsi
Menurut Mulyana sifat-sifat persepsi adalah :
a. Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi manusia terhadap
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,
objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan
menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita.
b. Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti faktor biologis (lapar dan
haus), fisiologis (sehat, sakit, dan lelah), sosial budaya (pekerjaan,
penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan,
keinginan).
34
c. Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak
pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan
berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.
d. Persepsi bersifat evaluatif. Persepsi adalah proses kognitif psikologis
dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan
pengharapan untuk memaknai objek persepsi. Ketika seseorang menilai
kemampuan bergaul dengan orang lain, digunakan ukuran sosiabilitas
yang disebut adaptasi jika kualitas keramahan, kesopanan, dan keluwesan
berada diatas tingkat adaptasi, maka orang itu dinilai pandai bergaul,
tetapi sebaliknya jika dibawah tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang
pergaulan. (Mulyana, 2005).
2.7 Teori Stimulus Organisme Response (S-O-R)
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari
Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian
menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari
psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi
komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Effendy,
2003:225).
Pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia televisi yang semakin pesat
tentu saja didukung oleh kebutuhan masyarakat akan informasi yang meningkat.
35
Peningkatan ini juga disertai menlonjaknya jumlah penonton yang juga merupakan
refleksi dari semakin menariknya tayangan yang disajikan, sehingga menimbulkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang memberikan peluang bagi penduduk
untuk menikmati acara televisi yang disenangi. Dalam menjabarkan proses atau
bagaimana media saat memberikan atau menyampaikan pesan kepada khalayak.
Kemudian khalayak akan merespon pesan tersebut, dapat diterangkan melalui teori
S-O-R.
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus- Organism- Response ini
semula berasal dari Psikologi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan
adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :
1. Pesan (stimulus, S)
2. Komunikan (organism, O)
3. Efek (Respon , R)
Gambar 2.2 Gambar Teori S-O-R
STIMULUS
ORGANISME
• PERHATIAN • PENGERTIAN
• PENERIMAAN
RESPONS
36
1. Stimulus (pesan)
Merupakan rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang
dimaksudkan disini adalah program Radio Show tvOne yang berfungsi
sebagai media yang memberikan informasi kepada khalayak (Mahasiswa
Binus University Jurusan Marketing Communication 2008). Diharapkan
televisi dapat membantu proses penyebaran informasi, dimana acara
talkshow tersebut dapat menstimulus atau merangsang khalayak agar
bersedia menoton program acara talkshow Radio Show yang ditayangkan
oleh tvOne.
2. Organisme
Merupakan komunikan atau khalayak yang menerima informasi pesan.
Program acara Radio Show tvOne merupakan stimulus atau rangsangan
yang akan diterima serta ditanggapi oleh khalayak dan diproses melalui
tiga tahapan, yaitu :
a. Perhatian (attention)
Perhatian merupakan penyesuaian organ-organ pengindraan dan
sistem syaraf sentra bagi stimulasi maksimal. Perhatian juga
merupakan suatu proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu
rangsangan atau sederet perangsang.
37
b. Pengertian (understanding)
Pengertian berarti proses memahami atau kemampuan indidvidu
memahami suatu makna atau arti. Seperti simpati; yaitu perasaan suka
terhadap titik pandang orang lain. Dengan begitu mereka dapat
mengerti makna dari informasi yang mereka terima.
c. Penerimaan (acceptance)
Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu yang kita
dapat dari stimulus/rangsangan. Biasanya proses penerimaan dapat
berupa positif maupun negatif, tergantung dari informasi apa yang
kita terima dari komunikator, apakah sudah sesuai dengan keinginan
kita atau belum.
Setelah dilihat dari ketiga tahapan diatas, maka proses
penyampaian pesan lewat program acara Radio Show tvOne akan
berlangsung dengan baik, apabila mendapatkan perhatian dari
pemirsa (Mahasiswa Binus University Jurusan Marcomm 2008) yang
menyaksikannya di televisi. Setiap pesan dari acara televisi yang
diterima, nantinya akan diseleksi untuk mengetahui pesan atau berita
mana yang ia butuhkan dan berita mana yang tidak ia butuhkan.
Setelah mereka menyeleksi acara tersebut, barulah pemirsa mengolah
pesan dari acara Radio Show tvOne tersebut sehingga akhirnya
menerima acara yang ditayangkan tersebut.
38
3. Response (Efek)
Response merupakan tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu
hal yang ia terima. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima reaksi
yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku.
Perubahan ini berbeda-beda satu sama lainnya, hal ini dikarenakan oleh
kepribadian mereka yang berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari
masing-masing individu tersebut sangat penting dalam mempengaruhi
keputusan mereka saat menentukan acara atau program televisi mana
yang akan mereka tonton.
Dapat disimpulkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan (pemirsa televisi) mungkin ada yang dapat diterima atau mungkin
ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton, apakah
komunikan dapat menerima dengan jelas atau tidak isi pesan yang disampaikan.
Proses berikutnya penonton mengerti atau tidak apa isi pesan yang sedang
disampaikan. Kemampuan pemirsa untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa
terpengaruh atau tidak terpengaruh terhadap program acara Radio Show yang
ditayangkan di tvOne hingga terbentuknya sebuah persepsi terhadap program
tersebut.
39
2.8 Kerangka Teori S-O-R dengan program Radio Show tvOne
Stimulus
Stasiun televisi tvOne menayangkan program Radio Show untuk semua khalayak
yang berusia 20 tahun keatas dan dari golongan ekonomi dan sosial baik dari bawah,
menengah hingga atas.
Organisme
Organisme disini dapat diartikan sebagai komunikan / khalayak yang menerima
informasi & pesan dari acara Radio Show. Acara Radio Show yang ditayangkan
tvOne merupakan stimulus atau rangsangan yang akan diterima oleh para khalayak.
Response
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap program acara
Radio Show yang ditayangkan tvOne. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima
khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau
prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh
kepribadian mereka yang berbeda-beda pula. Sehingga tanggapan yang diperoleh
dari para khalayak terhadap program Radio Show di tvOne juga akan berbeda-beda.
40
2.9 Operasionalisasi Konsep
Pada penelitian ini hanya terdapat satu variabel yang diteliti yaitu variabel
persepsi. Lalu dalam variabel persepsi ini terdapat 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis
persepsi, yaitu dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi terhadap
objek.
Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator
Persepsi
Terhadap manusia
Presenter
Narasumber & Pengisi acara
1.Program Radio Show di tvOne sudah efektif dengan menggunakan presenter yang selalu berganti-ganti di setiap episode.
2.Presenter Sys NS dan Sandy Pas Band lebih cocok dalam membawakan acara Radio Show di tvOne.
3.Komentar dari para presenter spontan dalam menanggapi tanggapan narasumber.
4.Cara berpakaian para presenter Radio Show tvOne sudah sesuai dengan tema.
5.Cara para presenter berdialog dengan narasumber sudah cukup efektif.
6.Para presenter Program Radio Show di tvOne memiliki wawasan yang luas.
7.Program Radio Show di tvOne sudah efektif dalam pemilihan narasumber & pengisi acara.
41
Persepsi
Terhadap Objek
Waktu Siar
Segmen
8.Narasumber yang diundang di Program Radio Show sesuai dengan tema yang dibahas.
9. Pengisi acara yang diundang di Program Radio Show sesuai dengan tema genre.
10.Kehadiran narasumber & pengisi acara dalam Program Radio Show sangat menghibur.
11.Narasumber dalam Program Radio Show tvOne memiliki wawasan yang luas.
12.Penampilan dari pengisi acara ketika live performance sangat bagus.
13.Jam tayang Program Radio Show tvOne di malam hari sudah efektif.
14.Durasi tayang yang disediakan dalam acara sudah proporsional dengan isi acara.
15.Penempatan jam tayang Progran Radio Show tvOne cocok dengan target pemirsa.
16.Pada segmen perkenalan dan pembahasan tema yang akan dibicarakan sudah menarik.
17.Pada segmen live performance yang ditampilkan sudah menarik.
18.Pada segmen live report yang ditampilkan sudah menarik.
19.Pada segmen dialog dan topic jawab dengan narasumber sudah menarik.
42
Setting Acara
Penyajian Acara
20.Tata panggung yang digunakan pada segmen live performance Program Radio Show tvOne sangat baik.
21.Tata panggung yang digunakan pada segmen dialog dengan narasumber sesuai dengan ruang siaran Radio.
22.Visualisasi gambar yang ditampilkan dalam program Radio Show menarik.
23.Sistem audio yang digunakan dalam Program Radio Show tvOne sangat baik.
24.Isi tayangan Program Radio Show sudah sesuai dengan tema yang di bahas.
25.Tayangan Radio Show memberikan informasi serta hiburan bagi penontonnya.
26.Penyajian topic yang dibahas semakin menarik, dengan adanya komentar dari presenter dan narasumber.
27.Bahasa yang digunakan dalam Program Radio Show sudah cukup baik.
28.Penjelasan dari narasumber yang dihadirkan dapat mengubah persepsi anda mengenai permasalahan yang terjadi.
Tabel 2.2 Operasionalisasi Konsep