Upload
trinhthuan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2. 1 Analisis Bahan
2. 1. 1 Singkong
Cassava is one of the most strategic crops throughout the tropical
world. It is an essential part of the diet of more than half a billion people
and it provides livelihood for millions of farmers, processors and traders
around the world. Cassava, despite its importance as a staple crop and
industrial raw material, and its contribution in fighting hunger and poverty
in developing countries, has often been neglected in agricultural
development policies. (Food and Agriculture Organization of United
States,2004)
Singkong merupakan salah satu tanaman yang paling strategis di
seluruh dunia tropis. Ini merupakan bagian penting dari diet lebih dari
setengah miliar orang dan memberikan penghidupan bagi jutaan petani,
pengolah dan pedagang di seluruh dunia. Singkong, meskipun penting
sebagai tanaman pokok dan bahan baku industri, dan kontribusinya dalam
memerangi kelaparan dan kemiskinan di negara-negara berkembang, telah
sering diabaikan dalam kebijakan pembangunan pertanian. (Food and
Agriculture Organization of United States,2004)
Singkong adalah umbi yang dikenal luas sebagai bahan makanan
pokok karena mengandung karbohidratnya yang tinggi dan daunnya bisa
9
dijadikan sayuran. Di Indonesia tanaman ini memiliki nama lain singkong,
kasepe, ketela, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut cassava.
Singkong (Manihot esculenta Crantz) kali pertama dikenal di
Amerika selatan, kemudian dikembangkan di Brazil dan Paraguay.
Singkong ditanam secara komersial di Indonesia pada masa pemerintahan
Hindia Belanda sekitar 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang
Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara.
Dalam sistematika tanaman, singkong termasuk kelas
Dicotyledoneae dan termasuk family Eupohorbiaceae, genus Manihot yang
memiliki 7.200 spesies. Singkong secara taksonomi diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Suku : Euphorbiaceae
Subsuku : Crotonoideae
Tribe : Manihoteae
Marga : Mannihot
Spesies : M. esculenta
11
Gambar 2.1 Singkong
Singkong berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal
tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi.
Singkong bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan
produktif. Daun singkong memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya
menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar.
Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.
Singkong diperbanyak dengan stek batang. Stek batang diperoleh dari
hasil panenan tanaman sebelumnya. Stek diambil dari bagian tengah batang agar
matanya tidak terlalu tua, tetapi juga tidak terlalu muda. Perbanyakan dengan biji
hanya dilakuan oleh pemulia tanaman dalam mencari varietas unggul. Asal stek,
diameter bibit, ukuran stek, dan lama penyimpanan bibit berpengaruh terhadap
daya tumbuh dan produksi singkong. Bibit yang dianjurkan adalah :
1) Stek berasal dari batang bagian tengah yang sudah berkayu
2) Panjang 15-20 cm
3) Diameter 2-3 cm
4) Tanpa penyimpanan
5) Umur genjah 7-9 bulan
12
6) Tahan terhadap hama dan penyakit
Singkong merupakan tanaman yang bibitnya mudah didapat dan mudah
pula dibudidayakan, yaitu dapat ditanam di lahan yang kurang subur sekali pun,
risiko gagal panen 5 persen, dan tidak memiliki banyak hama. Di sisi lain,
dibandingkan dengan tanaman pangan lain yang rata-rata hanya berumur 4 bulan,
singkong memiliki umur yang lebih panjang yaitu 7-12 bulan.
Tabel. 2.1 Komposisi Singkong (per 100gr bahan)
No. Komponen Kadar
1 Kalori 146.00
2 Air 62.50
3 Fosfor 40.00
4 Karbohidrat 34.00
5 Kalsium 33.00
6 Vitamin C 30.00 mg
7 Protein 1.2 gram
8 Besi 0.7 mg
9 Lemak 0.30 gram
10 Vitamin B1 0.06 mg
Sumber: Halim, 2011:24
Di Indonesia singkong menjadi makanan bahan pangan pokok setelah
beras dan jagung. Manfaat daun singkong sebagai bahan sayuran memiliki
protein cukup tinggi karena mengandung asam amino metionin, atau untuk
keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Singkong bisa digunakan sebagai
13
pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk
memasak. Dengan perkembangan teknologi, singkong dijadikan bahan dasar
pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula
pada industri obat-obatan. Singkong dalam keadaan segar tidak tahan lama.
Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama singkong harus diolah terlebih
dahulu menjadi bentuk lain yang lebih awet. (Salim, 2011:20-24). Selain dalam
industri pangan, singkong juga dapat menjadi bahan baku untuk mendukung
ketahanan energi suatu negara.
Thailand is facing a serious problem with their reliance on foreign oil
imports. With nearly 90% of their crude oil, gasoline, and diesel being imported,
the country is searching for ways to improve their national energy security by
lowering their demand for foreign oil. Bioethanol from cassava and molasses are
two promising technologies that could help Thailand work toward their goal of
energy security. (Russell, Frymier,2012)
Thailand sedang menghadapi masalah serius dengan ketergantungan
mereka pada impor minyak asing. Dengan hampir 90% dari minyak mentah,
bensin, dan diesel mereka yang diimpor, negara ini mencari cara untuk
meningkatkan keamanan energi nasional mereka dengan menurunkan permintaan
mereka untuk minyak asing. Bioetanol dari singkong dan molase adalah dua
teknologi yang menjanjikan yang dapat membantu pekerjaan Thailand menuju
tujuan mereka keamanan energi. (Russell, Frymier,2012)
15
Sumber: Food and Agriculture Organization of United Nations, 2013
2. 1. 2 Tepung Singkong Mocaf (Modification Cassava Flour)
Mocaf yang juga dikenal dengan istilah MOCAL merupakan produk
tepung dari singkong (Manihot Esculenta Crantz) yang diproses
menggunakan prinsip modifikasi sel singkong secara fermentasi, dimana
mikroba BAL (Bakteri Asam Laktat) mendominasi selama fermentasi tepung
singkong ini. Mikroba yang tumbuh menghasilkan enzim pektinolitik dan
selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa
sehingga terjadi liberasi granula pati. Mikroba tersebut juga menghasilkan
enzim-enzim yang menghidrolisis pati menjadi gula dan selanjutnya
mengubahnya menjadi asamasam organic, terutama asam laktat. Hal ini akan
menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa
16
naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan
melarut. Demikian pula, cita rasa mocaf menjadi netral karena menutupi citra
rasa singkong sampai 70% (Subagio et al., 2008).
Menurut Subagio et al. (2008), komposisi kimia mocaf tidak jauh
berbeda dengan tepung singkong, tetapi mocaf mempunyai karakteristik
organoleptik yang spesifik. Komposisi kimia dan karakteristik organoleptik
antara mocaf dan tepung singkong dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Secara
organoleptik warna mocaf yang dihasilkan jauh lebih putih jika dibandingkan
dengan warna tepung singkong biasa. Hal ini disebabkan karena kandungan
protein mocaf yang lebih rendah dibandingkan dengan tepung singkong.
Kandungan protein dapat menyebabkan warna coklat tua ketika pengeringan
atau pemanasan.
Tabel 2.3 Perbedaan komposisi kimia mocaf dengan tepung singkong
Parameter Mocaf Tepung Singkong
Kadar Air (%) Max. 13 Max. 13
Kadar protein (%) Max. 1.0 Max. 1.2
Kadar abu (%) Max. 0.2 Max. 0.2
Kadar pati (%) 85 - 87 82 - 85
Kadar serat (%) 1.9 - 3.4 1.0 - 4.2
Kadar lemak (%) 0.4 - 0.8 0.4 - 0.8
Kadar HCN (mg/kg) tidak terdeteksi tidak terdeteksi
Sumber : Subagio et al., 2008.
17
Tabel 2.4 Perbedaan sifat organoleptik mocaf dengan tepung singkong
Parameter Mocaf Tepung Singkong
Warna Putih Putih agak kecoklatan
Aroma Netral Kesan singkong
Rasa Netral Kesan singkong
Sumber : Subagio et al., 2008.
Tabel 2.5 Perbedaan komposisi kimiawi tepung terigu vs tepung mocaf
Komponen Mocaf Tepung Terigu
Kadar Air (%) 6.9 12
Kadar protein (%) 1.2 8 - 13
Kadar abu (%) 0.4 1.3
Kadar pati (%) 87.3 60 – 68
Kadar serat (%) 3.4 2 – 2.5
Kadar lemak (%) 0.4 1.5 - 2
Sumber : Salim, 2011:13
18
Diagram alir pembuatan tepung singkong mocaf
Gambar 2.2 Diagram alir pembuatan tepung singkong mocaf
Singkong
Segar
Tepung Singkong
Fermented
(MOCAF)
19
2. 1. 3 Tepung Terigu
Humans have been consuming wheat and wheat flour for thousands
of years. Cultivation of the land and the growing of crops were introduced
about 10-15,000 years ago when agricultural implements were first
developed. Ever since, humans have been able to grow grains for food
instead of gathering them from naturally grown wild grasses.
Because grains and other seeds are naturally dry, they can be stored for long
periods of time, transported and traded for other foods. The next step was the
processing of these grains into a more palatable state by breaking them down
into smaller particles and further mixing them with water and cooking them.
The grinding of wheat and other grains into flour or meal began about 8,000
years ago, as evidenced by the state of the teeth of human remains found
from that period showing no evidence of markings that would indicate the
chewing of whole grains.
Terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, roti, dan pasta. Kata terigu
dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti
gandum. Tepung terigu mengandung protein dalam bentuk gluten, yang
berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan
terigu (Desrosier, 2008).
Tepung terigu merupakan bahan dasar dalam pembuatan kue, roti dan
mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang telah digiling. Tepung
terigu yang digunakan bersifat mudah tercurah, kering, tidak menggumpal
20
jika diletakkan, berwarna putih, tidak berbau asing, bebas dari kotoran dan
kontaminasi lain. Kandungan protein utama dalam terigu yang berperan
dalam pembuatan kue adalah gluten. Gluten ini terbentuk dari gliadin dan
glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan kue harus dalam
jumlah cukup tinggi supaya kue yang dihasilkan menjadi empuk
2. 2 Kajian Produk
2. 2. 1 Bolu Kemojo
Gambar 2.3 Bolu Kemojo
Bolu kembojo yang sering juga disebut bolu kemojo merupakan salah
satu jenis kue tradisional Riau yang dahulunya kurang dikenal orang karena
pada zaman dahulu bolu kembojo atau yang lebih sering disebut bolu kemojo
ini hanya dapat dinikmati pada acara-acara tertentu seperti upacara adat atau
pernikahan, namun pada tahun 1997 seorang Ibu yang bernama Dinawati S.
Ag memperkenalkan dan mempopulerkan bolu kemojo ini. Sehingga
sekarang tidak sulit untuk menemukan makanan ini bila berkunjung ke
daerah Riau. (Rusydianti, 2012). Pada umumnya kue bolu kemojo dibuat dari
tepung terigu sebagai bahan utama, dicampur dengan telur, santan,
margarine, gula, sedikit garam serta daun pandan. Bolu kemojo ini memiliki
21
tekstur bagian dalam yang lembut dan tidak berpori-pori tapi bagian luar
sedikit kering.
Proses pembuatan bolu kemojo hampir sama dengan proses
pembuatan sponge cake karena sama-sama melakukan proses pengocokan
telur dan gula terlebih dahulu. Bedanya, bolu kemojo hanya dikocok sebentar
dan tidak perlu terlalu mengembang, sementara spone cake pengocokan
dilakukan lebih lama atau hingga adonan mengandung banyak udara,
bertekstur ringan dan mengembang. (Ananto,2009:5)
2. 2. 2 Bahan Utama
a) Telur
Telur merupakan bahan yang mesti ada dalam pembuatan kue terutama
cake (bolu). Telur bersama tepung membentuk kerangka atau struktur
(proteinnya) cake, selain itu telur juga menyumbangkan kelembaban
(mengandung 75% air dan 25% solid) sehingga cake menjadi empuk,
aroma, penambah rasa, peningkatan gizi, pengembangan atau
peningkatan volume serta mempengaruhi warna dari cake. Lecitin dalam
kuning telur mempunyai daya emulsi sedangkan lutein dapat
membangkitkan warna pada hasil produk. Telur yang digunakan adalah
telur yang segar (pH 7 – 7,5), tidak dalam kondisi dingin, tidak
rusak/pecah sebelum dipakai. Sebelum digunakan telur harus dikocok
terlebih dahulu. (Anni Faridah,2008:300-301)
22
Gambar 2.4 Telur ayam
b) Gula
Gula pasir (Granulated sugar). Gula yang dihasilkan dari pengolahan air
tebu, mempunyai kristal yang besar, memerlukan waktu agak lama untuk
larut dalam adonan, biasanya digunakan sebagai untuk pembuatan adonan
atau taburan di atas berbagai pastry (Anni Faridah,2008:250).
Dalam pembuatan produk yang dipanggang, gula berfungsi sebagai
pemberi warna kecoklatan sebagai efek dari karamelisasi. Karena itu
jumlah pemakaian harus tepat supaya hasil akhir tidak terlalu pucat atau
gosong. Gula banyak macamnnya, gula pasir, gula caster (gula pasir
berbutir halus), gula bubuk, gula palem, gula jawa, tetapi yang banyak
dipakai yaitu gula pasir.(Ananto, 2009: 10)
23
Gambar 2.5 Gula pasir
c) Santan
Santan adalah hasil perasan dari kelapa parut
• Santan kental: hasil perasan pertama dan kedua dari kelapa
parut tua. Perasan pertama: remas-remas kelapa parut dengan
air sebanyak kurang lebih 75ml, peras, lalu saring. Perasan
kedua: ulangi sekali lagi
• Santan encer: hasil perasan kelapa parut yang sudah diambil
santan kentalnya. Membuat santan encer: beri airkira-kira
100ml pada kelapa parut, remas-remas, peras lalu saring.
Ulangi sampai 2-3 kali.
• Santan siap pakai: dijual dalam kemasan karton dalam ukuran
30ml, 200ml, dan 500ml. (Hayatinufus, 2005: 5).
24
Gambar 2.6 Santan siap pakai
2. 2. 3 Bahan Tambahan
a) Daun Pandan
Daun padan sering dipakai sebagai pengharum alami pada masakan atau
sebagai campuran dalam air daun suji. Ada dua macam daun pandan,
yaitu pandan biasa dan pandan wangi. Daun pandan wangi lebih kecil dan
memiliki keharuman melebihi daun pandan biasa. (Dewi Soesilo,2013:4)
b) Garam
Fungsi garam sebagai pembangkit rasa dan aroma. Garam merupakan
bahan yang memegang peranan penting dalam membangkitkan rasa lezat,
oleh karena itu penggunaan garam harus tepat ukurannya. Garam juga
berfungsi menurunkan suhu penggulalian dalam adonan. Selain itu garam
memegang peranan penting dalam menimbulkan warna kerak. (Anni
Faridah,2008:302)
25
2. 2. 4 Peralatan
Peralatan yang dipakai dalam pembuatan bolu kemojo:
a) Timbangan
Timbangan berguna untuk menimbang bahan-bahan kue supaya
sesuai dengan resep. Yang perlu diperhatikan saat akan menimbang
adalah perhatikan dahulu jarum timbangan harus berada di angka nol
(0). (Hanifah N,2006:50)
Gambar 2. 7 Timbangan
b) Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan cair seperti air, susu
dan santan. (Hanifah N,2006:50)
Gambar 2.8 Gelas ukur
26
c) Mangkuk adonan
Mangkuk adonan sebagai wadah untuk membuat adonan atau wadah
untuk bahan-bahan cake tergantung dari volumenya. Mangkuk
volume kecil untuk mengocok telur. Mangkuk sedang untuk
mengaduk bahan kering. Mangkuk besar untuk mengocok adonan,
mengocok krim. Mangkuk adonan tersedia dalam berbagai bahan dan
ukuran, ada yang terbuat dari plastik, melamin, keramik, beling, metal
seperti aluminium, tembaga, atau stainless steel. (Habsari,R,2012:27)
Gambar 2.9 Mangkuk adonan
d) Spatula
Spatula plastik/karet/silikon berguna untuk membersihkan sisa
adonan dari mangkuk adonan (Ananto,2009:13)
Gambar 2.10 Spatula karet
27
e) Saringan halus
Saringan halus sangat berguba untuk mengayak bahan-bahan kering .
Pengayakan yang halus akan menyebabkan tekstur kue menjadi lebih
halus dan ringan (Ananto,2009:13)
Gambar 2.11 Saringan halus
f) Paring knife
Paring knife digunakan untuk mengiris daun pandan
g) Chopping board / talenan
Chopping board / talenan digunakan sebagai alas saat mengiris daun
pandan
Gambar 2.12 Talenan dan paring knife
h) Sendok
Sendok digunakan untuk mengambil bahan kering, mengaduk bahan
kering atau cair, mencetak adonan, mengukur bahan. Sendok tersedia
dalam berbagai bentuk dan ukuran.
28
Gambar 2.13 Sendok
i) Pan / teflon
Pan digunakan untuk mencairkan margarine
Gambar 2.14 Pan / teflon
j) Oven
Oven digunakan untuk memanggang kue. Dalam pemakaian oven,
harus diperhatikan kondisi oven apakah cepat panas atau harus
menunggu lama untuk mencapai derajat panas yang dibutuhkan.
Panaskan oven 10 menit sebelum digunakan.
Gambar 2.15 Oven
29
Oven dengan api kecil suhu 150 – 160 oC untuk memanggang kue
kering
Oven dengan api sedang suhu 180 – 190 oC untuk memanggang
aneka cake & kue
Oven dengan api besar suhu 200 – 220 oC untuk memanggang roti,
pizza dll
Panas yang tidak sesuai dan merata menyebabkan kue menjadi bantat
atau justru hangus. (Sufi S Y,2000:14)
Maka sebaiknya menggukanan oven yang memiliki termometer. Bila
oven tidak memiliki termometer, termometer dapat dibeli lalu
ditempelkan dipermukaan oven. (Ananto,2010:12)
2. 2. 5 Resep Baku
a. Resep bolu kemojo dari buku 202 Resep Makanan & Minuman Tradisional
oleh Nina Augustina (2012)
Bahan:
• Telur ayam : 4 butir
• Tepung terigu : 400 gr
• Santan+pandan : 3 gelas
• Margarine : 250 gr (dicairkan)
• Gula pasir : 300 gr
• Garam : ½ sdt
30
Cara pembuatan:
• Aduk telur dan gula hingga sedikit mengembang, lalu campurkan
bahan-bahan lainnya yaitu tepung, santan yang telah diberi perasan
daun pandan, margarine cair, garam diaduk hingga rata.
• Panaskan cetakan bolu kemojo dengan oven atau arang.
• Masukan adonan kedalam cetakan yang telah diolesi margarine,
panggang dengan menggunakan bara arang diatas maupun dibawah
cetakan atau panggang dengan oven.
b. Resep bolu kemojo atau kue bingka dari buku Membuat Aneka Kue Bingka
oleh Sisca Susanto (2012)
Bahan:
• Telur ayam : 7 butir
• Gula pasir : 150 gr
• Perasan pandan : 50 ml
• Tepung terigu : 50 gr
• Santan : 375 gr
• Garam : ½ sdt
Cara membuat:
• Kocok telur dan gula pasir sampai mengembang dan kental.
Tambahkan perasan pandan, santan, dan garam, sambil diaduk
hingga rata.
• Siapkan cetakan, olesi dengan margarine. Tuang adonan kedalam
cetakan.
31
• Letakan cetakan ke dalam loyang berisi air (steam/au bain marie).
Panggang selama lebih kurang 1 jam dengan panas 175oC sampai
bingka matang. Keluarkan dan dinginkan.
Setelah melakukan percobaan maka dari kedua resep tersebut
penulis mengambil resep Nina Augustina untuk menjadi acuan atau resep
dasar pengolahan bolu kemojo. Berikut dapat dilihat gambar dan diagram
alir pembuatan bolu kemojo.
2. 2. 5. 1 Proses pembuatan
Gambar 2.16 Telur dan gula Gambar 2.17 Aduk telur dan gula
Gambar 2.18 Pencampuran tepung Gambar 2.19 pencampuran santan
32
Gambar 2.20 Penambahan perasan pandan Gambar 2.21 Penambahan garam
G
Gambar 2.22 Panaskan cetakan Gambar 2.23 Tuang ke cetakan
Gambar 2.24 Masukkan dalam oven suhu 1750
33
2. 2. 5. 2 Diagram alir pembuatan bolu kemojo
Diagram alir pembuatan bolu kemojo
Gambar 2.25 Diagram alir pembuatan bolu kemojo
Persiapan Alat dan Bahan
Pengayakan Tepung dan Pencairan Margarine
Pengadukan telur dan gula hingga sedikit mengembang
Setelah 45 menit, keluarkan dari oven lalu dinginkan dan keluarkan
dari cetakan
Sajikan
Tambahkan tepung, santan, air pandan, margarine cair, garam
Ketika oven sudah panas, panggang adonan dengan suhu 175o
selama 45 menit
Oles cetakan dengan sedikit mentega
Tuangkan adonan ke dalam cetakan
Aduk adonan hingga rata dan panaskan oven
Penimbangan dan Pengukuran Bahan (tepung, santan, air pandan,
gula, margarine, garam)
34
2. 3 Kerangka Penelitian
Tepung singkong mocaf memiliki beberapa keunggulan seperti aman dikonsumsi
oleh semua kalangan termasuk balita dan penderita autis karena bebas gluten dan
mengandung kalsium, serat dan fosfor. Tetapi tepung singkong mocaf juga memiliki
kekurangan seperti kurangnya kandungan protein yang membutuhkan pencampuran
bahan lainnya dalam proses penggunaannya. Pada penelitian ini penulis mengambil cara
untuk menutupi kekurangan protein pada tepung ini dengan menggunakannya dalam
proses pembuatan bolu kemojo yang juga disertai bahan-bahan kaya protein seperti
telur.
Pada penelitian yang berjudul “Uji Organoleptik Hasil Jadi Bolu Kemojo
Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Singkong Mocaf” penulis akan lebih banyak
mengupas tentang uji pembedaan pada bolu kemojo tepung terigu dan tepung singkong
mocaf serta daya terima masyarakat terhadap bolu kemojo tepung singkong mocaf.
Berikut dapat dilihat skema kerangka penelitian Gambar 2.26:
35
Aroma Warna Rasa Bentuk Tekstur
Keterangan : Diteliti Tidak diteliti ----------
Tepung Singkong Mocaf
Kelebihan Kekurangan
1.Bebas gluten sehingga aman
dikonsumsi penderita autis dan balita
2. Kaya kandungan kalsium, serat dan
fosfor
1.Kadar protein rendah
Bolu Kemojo
Kelebihan Kekurangan
1.Bahannya mudah didapat
2.Proses pembuatan yang mudah
1. Daya tahan penyimpanan terbatas
(paling lama 2 hari)
Uji Organoleptik Hasil Jadi Bolu Kemojo Menggunakan Tepung Terigu dan
Tepung Singkong Mocaf
Uji Pembedaan pada Bolu Kemojo Tepung Terigu dan Tepung Singkong Mocaf
Bolu Kemojo dengan tepung singkong mocaf diterima masyarakat