35
3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Data Umum 2.1.1.1 Lebah Madu Lebah madu merupakan hewan serangga bersayap yang memiliki tiga pasang kaki dan sengat, sehingga dapat dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut : Divisio : Arthropoda Subdivisio : Mendibulata Classis : Insecta (Hexapoda) Ordo : Nymenoptera Genus : Aphidae Species : Apis Indica, Apis Mellifica, Apis Dorsata, dan Apis Trigona. Mereka masuk kedalam suku atau family Aphidae, yaitu serangga bersayap selaput. Biasanya hidup berkelompok dan hingga sekarang sudah hampir mencapai 20.000 spesies lebah yang telah ditemukan. Karena mereka hidup berkelompok atau bisa disebut juga berkoloni. Tapi terdapat pula lebah madu yang hidup menyendiri, tidak bergabung dalam kelompok / koloni. Jenis lebah ini biasa disebut Lebah Soliter. 2.1.1.2 Jenis-Jenis Lebah Madu a. Apis Indica, umumnya dikenal sebagai lebah unduan, lebah lalat, tawon laler (bahasa Jawa), lebah gula, lebah sirup atau lebah kecil. Lebah-lebah ini ada yang dipelihara (diternakkan) dan ada juga yang hidup liar diseluruh bumi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2013-2-01936-DS Bab2001.pdf · Lebah madu merupakan hewan serangga bersayap yang ... biasa disebut

Embed Size (px)

Citation preview

3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Data Umum

2.1.1.1 Lebah Madu

Lebah madu merupakan hewan serangga bersayap yang

memiliki tiga pasang kaki dan sengat, sehingga dapat

dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut :

Divisio : Arthropoda

Subdivisio : Mendibulata

Classis : Insecta (Hexapoda)

Ordo : Nymenoptera

Genus : Aphidae

Species : Apis Indica, Apis Mellifica, Apis Dorsata, dan

Apis Trigona.

Mereka masuk kedalam suku atau family Aphidae, yaitu

serangga bersayap selaput. Biasanya hidup berkelompok dan

hingga sekarang sudah hampir mencapai 20.000 spesies lebah

yang telah ditemukan. Karena mereka hidup berkelompok atau

bisa disebut juga berkoloni. Tapi terdapat pula lebah madu

yang hidup menyendiri, tidak bergabung dalam kelompok /

koloni. Jenis lebah ini biasa disebut Lebah Soliter.

2.1.1.2 Jenis-Jenis Lebah Madu

a. Apis Indica, umumnya dikenal sebagai lebah unduan, lebah

lalat, tawon laler (bahasa Jawa), lebah gula, lebah sirup atau

lebah kecil. Lebah-lebah ini ada yang dipelihara

(diternakkan) dan ada juga yang hidup liar diseluruh bumi

4

Nusantara. Bahkan ada yang mengatakan bahwa lebah

tersebut adalah lebah yang asli dari kawasan Asia dan

Polinesia. Selain bentuknya yang kecil, sifatnya juga agak

ganas. Produksi madunya pun tidak begitu banyak, yaitu

hanya sekitar 6-12 kilogram tiap tahun untuk satu koloni.

Lebah ini cukup banyak dipelihara di desa-desa dengan

menggunakan sistem pintu masuk kuno yang terbuat dari

batang pohon kelapa yang dibelah dua dan biasanya

diletakkan disamping rumah. Tetapi ada juga yang hidup

liar di rongga-rongga pohon yang terlindung dari terik

matahari dan hujan. Bahkan ada juga yang hidup diatap

rumah-rumah tua yang sudah tak berpenghuni.

b. Apis Mellifica, sering juga disebut lebah Italia, lebah impor

Australia, lebah madu Internasional, lebah Selandia Baru

atau lebah Melli. Lebah ini bentuknya lebih besar

dibandingkan dengan Apis Indica dan sifatnya tidak ganas

meskipun dapat menyengat. Lebah ini cukup mudah untuk

diternakkan dan produksi madunya cukup tinggi, yaitu 3

hingga 60 kg per tahun untuk tiap koloni lebah. Lebah ini

biasanya banyak diternakkan oleh pemerintah (Dinas

Kehutanan/Perum Perhutani) dan perusahan-perusahaan

swasta.

Gambar 2.1 Apis Mellifica

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

5

c. Apis Dorsata, biasa disebut lebah hutan atau lebah liar.

Masyarakat sering menyebutnya dengan nama tawon gung

(bahasa Jawa). Lebah ini sulit diternakkan, karena sifatnya

yang ganas. Selain itu, sengatannya juga cukup berbahaya

bagi manusia. Jenis lebah ini banyak terdapat di hutan-hutan

belantara yang jarang dirambah oleh manusia. Jenis lebah

ini ada juga yang menamakannya lebah raksasa, karena

rumahnya sangat besar dan penghuninya jutaan ekor. Garis

tengah dari sarang lebah Apis Dorsata kira-kira 1,5 hingga 2

meter. Produksi madunya setiap kali panen sekitar 50-60

kilogram. Bentuk sarang dari jenis lebah ini tidak seperti

sarang lebah pada umunya yang berupa sisiran, tetapi

bentuknya menjadi satu kesatuan.

Gambar 2.2 Apis Dorsata

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

d. Apis Trigona, biasa disebut Klanceng. Keistimewaan lebah

ini adalah tidak mempunyai sengat. Senjata untuk membela

diri adalah zat perekat seperti lem yang lekat sekali. Lebah

ini bentuknya kecil-kecil dan produksi madunya juga sedikit

sehingga jarang diternakkan orang.

e. Apis Cerana, biasa juga disebut dengan lebah madu Asia

yang menyebar mulai dari Afganistan, China, Jepang

hingga Indonesia. Budidaya secara modern yaitu didalam

kotak (steuep) yang dapat dipindah-pindahkan. Produksi

madu Apis Cerana dalam setahun dapat menghasilkan 2-5

kg per koloni.

6

Gambar 2.3 Apis Cerana

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

f. Apis Florea, atau biasa disebut lebah madu kurcaci. Lebah

ini terdapat di Oman, Iran, India dan Indonesia. Di beberapa

tempat lebah madu ini hidup bersama-sama dengan Apis

Mellifica, Apis Indica, dan Apis Dorsata. Produksi madunya

dalam setahun hanya sekitar 1-3 kg per koloni.

Gambar 2.4 Apis Florea

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

g. Apis Nigrocincta, juga disebut sebagai lebah madu lokal

Sulawesi. Lebah madu ini mendiami pulau Mindanao di

Filipina serta pulau-pulau Indonesia Sangihe dan Sulawesi.

7

Gambar 2.5 Apis Nigrocincta

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

h. Apis Koschevnikovi yang biasa disebut dengan lebah madu

merah. Lebah ini mendiami Malaysia dan Borneo

Indonesia, dimana dia juga dapat tinggal bersama dengan

Apis Indica. Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh Buttel-

Reepen, yang didedikasikan untuk Grigory Aleksandrovich

Kozhenikov (1866-1933), pelopor morfologi lebah madu

pada abad ke-19.

Gambar 2.6 Apis Koschevnikovi

Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-

hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html

2.1.1.3 Siklus Hidup Lebah Madu

Selama hidupnya lebah madu mengalami siklus hidup

berupa metamorfosis lengkap (holometabola), dengan kata lain

empat tahap kehidupan yaitu telur, larva (bentuk ulat), pupa

(kepompong), imago (lebah dewasa). Pada setiap koloni

(keluarga) lebah biasanya dihuni oleh tiga macam lebah yang

mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pembagian tugas tersebut

berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ketiga

macam lebah tersebut adalah lebah ratu, lebah betina (lebah

pekerja), dan lebah jantan. Jika koloni lebah tersebut diusik

(diganggu), maka lebah-lebah pekerjalah yang akan

mempertahankan koloninya.

8

a. Lebah Ratu, berjenis kelamin betina (memiliki ukuran

tubuh paling besar di antara lebah betina dan lebah jantan)

dan merupakan induk dari semua lebah di dalam suatu

koloni, jumlahnya pun hanya satu ekor. Keistimewaannya

adalah dapat menyengat berkali-kali tanpa merusak

tubuhnya. Makanan lebah ratu pun berbeda karena

merupakan sari madu (royal jelly) yang berguna untuk

memanjangkan usianya hingga mampu bertahan sampai tiga

tahun. Tugas utamanya adalah bertelur selama hidupnya,

dimana dalam sehari lebah ratu mampu bertelur kira-kira

hingga 2.000 butir.

Gambar 2.7 Tiga macam lebah berdasarkan tugasnya

Sumber : Understanding The Honey Bee oleh Purdue

University

b. Lebah Betina, lebah ini juga biasa disebut dengan lebah

pekerja dimana tugasnya mengumpulkan serbuk sari,

nektar, dan menghasilkan madu. Beberapa lebah betina juga

bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-

anak lebah. Usia lebah ini kurang lebih hanyalah tiga bulan.

Makanan utamanya adalah madu itu sendiri. Lebah pekerja

ini mampu bertelur dengan sendirinya, tetapi tidak pernah

dikawini oleh lebah jantan.

c. Lebah Jantan, nama lain lebah jantan adalah Drone. Lebah

ini merupakan lebah dari telur yang tak terbuahi yang diberi

makan nektar dan madu biasa. Jenis lebah ini bertugas

mengawini lebah ratu yang masih perawan jika akan

membentuk koloni baru. Perkawinan dengan lebah ratu

9

terjadi di alam terbuka dan hanya terjadi dalam satu musim

kawin selama hidupnya. Perkawinan terjadi pada siang hari

di udara yang cerah disaat lebah-lebah beterbangan di

udara, biasanya disekitar sarang itu sendiri selama 2-10 hari.

Selesai kawin, lebah ratu dan lebah jantan jatuh bersama-

sama di tanah dan lebah jantan pun segera mati.

2.1.1.4 Hasil Produksi Lebah Madu

a. Madu

Madu merupakan sumber energi dan bahan yang

diubah menjadi lemak dan glikogen. Lebah madu

memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk

gula. Pada dasarnya, madu adalah zat manis alami yang

dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar

itu sendiri adalah senyawa kompleks yang dihasilkan

kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula.

Nektar dikumpulkan lebah pekerja dari bunga dengan

cara menghisapnya memakai mulut dan asaafagus, lalu

masuk ke perut di dalam abdomen. Sebagian air nektar

diserap sel-sel dinding perut lebah dan dibuang keluar

melewati pipa malfigi dan poros usus. Bersama air dibuang

juga asam oksalat dan turunannya, beberapa garam mineral,

dan sebagian zat aromatik yang terdapat di nektar. Zat

aromatik yang tertinggal memberikan aroma khusus pada

madu.

Selama perjalanan nektar yang berhasil dibawa pulang

dioper kepada lebah pekerja lainnya untuk dicampur air liur

dan dihilangkan airnya. Setelah dikunyah selama 20 menit,

mungkin sambil menambahkan amilase dan invertase,

bahan tadi diproses menjadi madu. adu yang sudah jadi

disimpan dalam sel-sel sarang setetes demi setetes, dan

sebagian kadar airnya diuapkan lagi dengan kipasan sayap

10

sebelum pintu sel sarang ditutup. Kadar airnya diturunkan

sampai dibawah 18% untuk mencegah terjadinya peragian.

Selanjutnya, madu disimpan didalam bilik penyimpanan.

Simpanan madu itu sebenarnya merupakan pakan cadangan

bagi anak-anak lebah nantinya.

Gambar 2.8 Madu

Sumber : http://beeinformed.org/2013/11/honey-is-more-

than-just-a-sweet-treat/

Untuk menghasilkan 1 kg madu, lebah harus

mengumpulkan 120.000 -150.000 tetes nektar atau 3-4 kg

nektar dengan menempuh jarak 360.000 - 450.000 km.

Ada pun jenis-jenis madu yang dihasilkan oleh lebah

madu berdasarkan peletakan sarang lebah madu (steuep)

tersebut :

1. Madu Bunga Kapuk Randu, madu yang berasal dari

bunga pohon Kapuk Randu

2. Madu Karet, madu yang berasal dari bunga pohon

Karet

3. Madu Kopi, madu yang berasal dari bunga pohon Kopi

4. Madu Klengkeng, madu yang berasal dari bunga pohon

Klengkeng

5. Madu Durian, madu yang berasal dari bunga pohon

Durian

6. Madu Rambutan, madu yang berasal dari pohon

Rambutan

7. Madu Apel/Jambu Air, madu yang berasal dari bunga

pohon Apel / pohon Jambu Air

11

8. Madu Mangga, madu yang berasal dari bunga pohon

Mangga

9. Madu Kaliandra, madu yang berasal dari bunga pohon

Kaliandra

10. Madu Lokal/Madu Multiflora/Madu Hutan, madu yang

berasal dari segala macam bunga pada tanaman dan

pohon di hutan

11. Madu Mahoni/Jambu Mente, madu yang berasal dari

bunga pohon Mahoni.

b. Tepung Sari (Bee-Pollen)

Bee-Pollen adalah sekumpulan serbuk sari (pollen)

yang dibawa oleh para lebah madu pekerja hingga menjadi

butiran dan dicampur dengan madu/nektar sebagai bahan

makanan yang penuh protein bagi para lebah madu betina

dan jantan untuk bertahan hidup. Selama proses

pembentukannya, serbuk sari bercampur dengan nektar,

enzim, jamur, dan bakteri agar terjadi proses peragian.

Gambar 2.9 Bee-Pollen

Sumber : http://beeinformed.org/2011/06/can-man-survive-

on-water-and-pollen-alone/

c. Sari Madu (Royal Jelly)

Royal Jelly merupakan hasil sekresi oleh kelenjar di

kepala lebah pekerja, dan diberikan kepada larva lebah ratu

12

yangmana menjadi calon lebah ratu yang selanjutnya.

Setelah dewasa pun lebah ratu tetap mengkonsumsi royal

jelly sebagai menu makanannya untuk bertahan hidup

kurang lebih hingga tiga tahun. Biasanya sarang lebah madu

yang dikelola dengan baik selama 5-6 bulan mampu

menghasilkan sekitar 500 gram royal jelly.

Gambar 2.10 Royal Jelly

Sumber : http://www.lisaliseblog.com/2013/02/royal-jelly-

and-logic-of-beauty.html

d. Propolis

Propolis itu sendiri merupakan perekat dari getah

pohon yang dikumpulkan oleh lebah madu pekerja dari

berbagai jenis pucuk tanaman dan dari tanaman yang patah.

Getah tanaman tersebut kemudian dicampur dengan enzim

yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah pekerja dan

digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai bakteri,

virus dan jamur.

Gambar 2.11 Propolis

Sumber : http://beeinformed.org/2011/09/propolis-and-

human-health/

13

Biasanya Propolis berwarna gelap, coklat kehitaman

atau hijau kehitaman. Namun ada juga yang berwarna

merah dan kuning. Warna ini dipengaruhi oleh jenis resin

dan getah yang digunakannya. Propolis pada sarang terletak

pada pintu masuk sarang, seluruh epian sarang juga pada

pembungkus telur, madu, dan pollen.

Propolis miliki komposisi yang sangat kompleks.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis

didapatkan lebih dari 300 unsur didalam propolis

diantaranya adalah Flavanoids, chalcones,

dehydrochalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam

alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam

aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya,

aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya,

ketone, phenol, asam amino, vitamin, mineral. Adapun

unsur propolis secara kuantitatif adalah sebagai berikut :

1. 55 % - Getah / Resin

2. 7,5 - 35 % - Lilin dan Asam Lemak

3. 10 % - Minyak Esensial

4. 5 % - Serbuk Sari (Pollen)

5. 5 % - Asam Amino dan Mineral

lainnya

6. 4,4 - 19 % - Minyak Terbang.

2.1.1.5 Manfaat Hasil Produksi Lebah Madu

a. Madu

- Dunia kedokteran : sepanjang sejarah, madu sudah

digunakan manusia untuk mengobati segala jenis

penyakit, namun beberapa periode ini antiseptik dan

14

antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan secara

kimiawi.

- Obat bagi penderita diabetes : karena manisnya madu

bukan berasal dari glukosa, melainkan fruktosa dan

apabila masuk kedalam tubuh akan langsung diubah

menjadi energi tanpa perlu hormon insulin untuk

mengubahnya sehingga dapat menyembuhkan penderita

diabetes.

- Keasaman : nilai keasaman (PH) dari madu berkisar dari

3,2 sampai 4,5 dimana kondisi asam ini dapat mencegah

tumbuhnya bakteri.

- Aplikasi medis lainnya : penggunaan madu dapat

mengurangi bau badan, bengkak, mengurangi alergi, dan

mengobati luka.

- Efek kosmetik : madu yang dioleskan kepermukaan

wajah mampu membantu mengembalikan sel-sel kulit

wajah yang mati lalu menggantinya dengan yang baru

sekaligus membuat terlihat segar dan lembab.

b. Tepung Sari (Bee-Pollen)

- Dunia kesehatan : bee-pollen membantu mengembalikan

energi yang hilang sekaligus mampu menurunkan berat

badan.

- Dunia kedokteran : bee-pollen mampu bekerja sebagai

sistem kekebalan tubuh, membantu melawan penyakit,

dan detoksifikasi terhadap racun yang masuk ke dalam

tubuh kita.

- Rehabilitasi : bee-pollen dapat membantu

menghilangkan rasa candu pada orang-orang pecandu

minuman beralkohol, mengurangi efek samping dari

proses kemoterapi, menyembuhkan penyakit alergi serta

asma, dan memperbaiki masalah pencernaan.

15

c. Sari Madu (Royal Jelly)

- Dunia kesehatan : menambah stamina tubuh karena

memiliki kandungan gizi yang tinggi.

- Dunia kosmetik : membantu menjaga kulit, kuku, tulang,

dan rambut agar tetap lembut dan sehat.

- Royal Jelly mampu meningkatkan daya konsentrasi,

meningkatkan daya ingat, mampu melawan tingkat

stress.

- Royal Jelly mampu menstabilkan tekanan darah dalam

tubuh, melawan kolesterol jahat, menghilangkan anemia,

dan memperlacar peredaran darah dalam tubuh.

- Royal Jelly dapat menyembuhkan penyakit hati,

pankreas, dan ginjal.

d. Propolis

- University of Columbia : Propolis dapat membantu

sistem kekebalan tubuh pada manusia dan juga sangat

efektif melawan infeksi, serta merupakan suatu zat anti

kanker.

- Prof. Arnold Beckett : Propolis adalah obat yang dapat

menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh

virus, bakteri dan jamur.

- Dr. Jhon Grange. Dept. Of Microbiology, National

Health : Propolis dapat mengembangkan regenerasi

jaringan penghubung tulang rawan.

- Mitza Vosnjak (bekas menlu Yugoslavia) : memberikan

propolis untuk temannya yang menderita kanker dan

sembuh dalam waktu satu bulan

- Dr Fang Chu (Workers Hospital Lienyukang RRC)

: Pasien yang mengidap penyakit kandungan lemak

tinggi dalam darah dan berpenyakit jantung dapat

disembuhkan dengan propolis.

- Dr. Remy Chauvint ( Perancis-1968 ) : Propolis

mengandung mineral dan vitamin lengkap, antibiotic

16

alami. 100% dapat membunuh bakteri dan Virus serta

tidak ada efek samping dari penggunaanya.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Landasan Teori

2.2.1.1 Teori Animasi Edukasi (E-Learning)

a. Definisi E-Learning

Seiring perkembangan zaman, perkembangan di dunia

teknologi pun semakin meningkat. Begitu pula dengan

perkembangan di dunia edukasi atau dunia pendidikan.

Dalam perkembangan di kedua dunia tersebut, maka

lahirlah yang disebut dengan E-Learning. E-Learning

merupakan metode pembelajaran yang menggunakan jasa

atau alat bantu elektronika sebagai media penyampaiannya.

E-Learning berasal dari kata Electronic yang biasa

disingkat menjadi huruf E saja dan juga learning yang

berarti pembelajaran. E-learning merupakan dasar dan

konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi. Di Indonesia E-Learning ini masih

tergolong cukup baru. Biasanya e-learning juga disebut

sebagai animasi edukasi. Dalam pelaksanaannya E-learning

membutuhkan sarana video, audio/suara, dan juga

komputer. Bisa juga dengan kombinasi dari ketiganya.

Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian E-

learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :

• Jaya Kumar C. Koran (2002)

E-learning sebagai sembarang pengajaran dan

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik

(LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi

pembelajaran, INTeraksi, atau bimbingan.

17

• Dong (dalam Kamarga, 2002)

E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous

melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh

bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

• Rosenberg (2001)

Menekankan bahwa e-learning merujuk pada

penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan

serangkaian solusi yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan

• Darin E. Hartley (Hartley, 2001)

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajaran ke siswa

dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media

jaringan komputer lain.

• LearnFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms

(Glossary, 2001)

E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan

aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar

dengan media Internet, jaringan komputer, maupun

komputer standalone.

b. Teknologi Pendukung E-Learning

E-Learning memerlukan bantuan teknologi

pendukung. Dalam perkembangannya, komputer paling

popular dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara

elektronik. Karena teknologi pembelajaran terus

berkembang, maka teknologi tersebut dapat dikelompokkan

menjadi dua jenis, yaitu :

� Technology based learning : terdiri dari Audio

Information Technologies (radio, audio tape, telephone)

dan Video Information Technologies (video tape, video

text, video messaging).

18

• Technology based web-learning : terdiri dari Data

Information Technologies (misaslnya : bulletin board,

internet, e-mail).

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah umum

dan sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi di atas.

Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak

jauh, agar komunikasi antar murid dan guru bias terjadi

dengan teknologi E-learning ini.

c. Alasan Pembelajaran dengan E-Learning

Banyak hal yang dapat menjadi alas an yang

mendukung pembelajaran dengan E-Learning. Salah

satunya adalah karena semakin berkembangnya dunia

teknologi jadi tak ada salahnya memanfaatkan sarana

tersebut sebagai alat bantu yang dapat memberikan edukasi

guna memajukan kualitas masyarakatnya. Selain itu juga E-

Learning melakukan pendekatan dalam system

pembelajaran yang lebih menarik dan juga bersifat interaktif

sehingga membuat orang yang menggunakannya tidak cepat

bosan dibandingkan dengan sistem pembelajaran yang ada

di sekolah-sekolah.

d. Karakteristik E-Learning

Ada beberapa karakteristik yang menjadi ciri dari E-

Learning, antara lain :

• Menggunakan sistem belajar mengajar yang bersifat

mandiri (self learning materials) yang dapat disimpan

berupa data di dalam komputer sehingga dapat

digunakan kapan saja.

• Memanfaatkan perkembangan elektronik dan teknologi

agar komunikasi antara pengajar dan yang diajarkan

menjadi lebih mudah.

• Memanfaatkan keunggulan dunia komputer.

2.2.1.2 Teori Komunikasi

19

Dalam esainya yang berjudul "Communication Theory as

a Field", Robert T. Craig mendefinisikan komunikasi adalah

suatu proses penyampain informasi (pesan, ide, gagasan) dari

satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan baik

verbal maupun non verbal. Namun untuk mencapai sebuah

komunikasi yang baik harus ada beberapa komponen

didalamnya antara lain:

• Pengirim atau Komunikator (sender) adalah pihak yang

mengirimkan pesan kepada pihak lain.

• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan

disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan

kepada komunikan. Media yang digunakan antara lain

suara, bahasa isyarat, maupun visual.

• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang

menerima pesan dari pihak lain.

• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan

pesan atas isi pesan.

Selain itu, komunikasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya sebagai berikut:

• Latar belakang budaya : Suatu pesan yang

dikomunikasikan akan diinterpretasikan oleh pola pikir

seseorang melaluai kebiasaan dan budayanya, sehingga

semakin sama latar belakang budaya dalam proses

komunikasi maka semakin efektif komunikasi tersebut.

• Ikatan kelompok atau grup : Nilai-nilai yang dianut suatu

kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

• Harapan : Harapan mengenai pesan yang disampaikan

mempengaruhi tanggapan dan interpretasi penerima pesan.

• Pendidikan : Pendidikan mempengaruhi tingkat

pemahaman dan sudut pandang dalam menyikapi sebuah

pesan yang disampaikan.

20

• Situasi : Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.

a. Semiotika

“Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol”

Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani

“semeion”, yang berarti tanda. Semiotika secara

terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas

Objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan

sebagai tanda. Semiotik atau semiologis adalah ilmu yang

mempelajari tanda (sign) dan segala yang berhubungan

dengannya baik cara, fungsi dan bagaimana proses

pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang

mempergunakannya. Tanda-tanda tersebut menyampaikan

suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu

menggantikan suatu yang lain (stand for something else)

yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent,1980).

Semiotik ditemukan pada abad ke-20 sebagai metode

analisa yang digunakan para linguistic, antropologis, dan

budayawan.Dalam teori mereka menyatakan bahwa

keberadaan simbol sangat penting dalam menjelaskan

fenomena komunikasi. Simbol merupakan produk budaya

suatu masyarakat untuk mengungkapkan ide-ide, makna,

dan nilai-nilai yang ada pada diri mereka. Dalam

perkembangannya semiotika juga digunakan dalam

menganalisis tentang iklan, novel, film, video klip, fotografi

dan semacamnya.

Teori semiotika itu sendiri terbagi atas tiga jenis, yaitu :

1. Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan

antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan

dari tanda itu sendiri.

2. Sintagmatic, atau kajian tentang hubungan antar

tanda. Tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.

21

3. Paradigmatic, yang melihat bagaimana sebuah tanda

membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau

sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-

masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.

Selain itu salah satu tokoh yang mengemukakan teori

semiotika yaitu Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwa

manusia hanya dapat berkomunikasi melaui sarana tanda,

baik berupa isyarat atau gerakan. Berdasarkan jenisnya,

tanda dapat digolongkan menjadi :

• Ikon

Ikon adalah perwakilan yang mirip atau memiliki ciri-ciri

yang sama terhadap dengan objek yang dimaksud. Ikon

cenderung menyederhanakan bentuk sekaligus tetap

mempertahankan hal yang esensial dari bentuk tersebut.

• Indeks

Indeks berarti tanda yang mempunyai hubungan sebab-

akibat dengan objek yang diwakilinya. Biasanya dapat

berupa bukti atau peninggalan yang berhubungan dengan

kejadian atau objek tersebut.

• Simbol

Simbol adalah tanda berdasarkan kesepakatan, peraturan

atau konvensi bersama. Simbol muncul akibat kebutuhan

manusia dalam aspek komunikasi massal.

b. The Phenomenological (Fenomologi)

“ Komunikasi sebagai pengalaman diri melalui

dialog”

Komunikasi dipandang sebagai proses berbagi

pengalaman antar individu melalui dialog. Inti teori

fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam

keseharian dalam suasana yang alamiah. Teori

22

fenomenologi mempelajari tentang proses individu dalam

berinteraksi dengan media. Dan bagaimana proses yang

berlangsung dalam diri seseorang. Dalam teori ini

menunjukan bahwa sebenarnya komunikasi adalah sebuah

proses bertukar pengalaman dari pihak satu ke pihak yang

lain Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Ien

Ang, dan sebagainya.

Adapun jenis dari teori Fenomonologi ini, adalah :

1. Fenomonelogi Klasik, dipelopori oleh Edmund Husserl

penemu Fenomenologi Modern Husserl percaya

kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan

pengalaman, tapi kita harus tau bagaimana pengalaman

kita bekerja. Dengan kata lain kesadaran akan

pengalaman dari setiap individu.

2. Fenomenologi Persepsi, berlawanan dengan Husser yang

membatasi fenomenologi pada objektivitas.

3. Fenomenologi Hermeneutik, aliran ini selalu

dihubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan

filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of

dasein yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”.

2.2.1.3 Prinsip Dasar Animasi

Untuk membuat sebuah animasi yang baik, ada 12

prinsip yang dirumuskan oleh The “Old Men” of Walt Disney

Studios, antara lain : Squash and Stretch, Anticipation,

Staging, Pose to pose, Follow Through and Overlapping

Action, Slow in and out, Arch, Secondary Action, Timing and

Spacing, Exageration, Solid Drawing, dan Appeal. Ke-12

prinsip ini diperkenalkan oleh Frank Thomas dan Ollie

Jhonston dalam bukunya Illusion of Life yang meliputi dasar-

dasar gerak, pengaturan waktu, visual, teknis pembuatan

sebuah animasi, dan semua itu saling berhubungan serta

23

mendukung satu sama lain. Dan prinsip animasi yang penulis

gunakan antara lain adalah :

a. Squash and Stretch, adalah gerak memantul dan

merenggang pada objeck untuk memberikan kesan berat

pada benda dan bervolume dalam animasi. Hal ini berfungsi

untuk memberikan kesan dinamis pada object sekaligus

member kesan hidup pada animasi.

b. Anticipation, merupakan awalan gerak atau ancang-ancang.

c. Staging, yaitu bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk

mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam

sebagian atau keseluruhan scene.

d. Pose To Pose, merupakan penentuan posisi key animation

yang menjadi gerakan kunci pada suatu aniamasi, kemudian

interval pada setiap key animation/ keyframe diisi dengan in

between animation untuk memperhalus gerakan.

e. Follow Through and Overlapping Action. Follow through

merupakan bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak

meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya,

rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.

Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling

mendahului. Contohnya pada pergerakan tangan dan kaki

ketika berjalan.

f. Slow In and Slow Out, adalah akselerasi dan deselerasi.

Pada setiap gerakan pasti memiliki titik percepatan dan

perlambatan yang dipengaruhi oleh gaya, massa dan

kecepatan.

g. Arcs, yaitu dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada

manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak

mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini

memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih

realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola

yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau

parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki

24

oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung

patah-patah.

h. Secondary Action, merupakan gerakan-gerakan tambahan

yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama

supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary

action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’

sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari

gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi

memberikan empasis untuk memperkuat gerakan utama.

i. Timing and Spacing, yaitu bagaimana cara menentukan

waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara

spacing adalah tentang menentukan percepatan dan

perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.

j. Exaggeration, merupakan upaya untuk mendramatisir

sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang

bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas

ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedi.

k. Solid Drawing, karakter tokoh animasi yang kuat, lebih

mendetail misalkan sifat baik atau jahat, latar belakangnya,

sosial, dll.

l. Appeal, merupakan keseluruhan look atau gaya visual

dalam animasi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu

pesan dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif

dari sebuah karakter atau cerita yang ditampilkan.

2.2.1.4 Teori Penulisan Naskah

a. Teori Penentuan Ide Skrip

Menurut buku Wolff dan Cox (1988), pembuatan

sebuah skrip harus dimulai dengan salability factors, yaitu

faktor-faktor yang membuat skrip menjadi menarik dan

menjual. Check list dari skrip yang menjual antara lain :

25

• Memiliki " strong hook", yaitu sebuah kalimat atau

premis yang kuat.

• Tingkat relevansi terhadap masyarakat.

• Ide yang baru dan fresh.

• Ada moral atau pesan yang ingin disampaikan.

• Memiliki konflik batin bagi penonton maupun konflik

antar karakter di skrip yang menarik dan di garap

dengan baik.

• Terbayang visual yang dapat menarik penonton yang

sesuai visi penulis.

b. Teori Struktur Plot

Plot dari sebuah cerita dapat dibagi menjadi 3 bagian

utama, yaitu :

• Awal dari cerita

Biasanya dimulai dengan pengenalan karakter dan

setting yang dipilih.

• Pertengahan dari cerita

Berisikan tentang karakter dan tindakan terhadap

masalah yang ada dimana klimaksnya ada pada

dibagian ini juga.

• Akhir dari cerita

Berisikan kesimpulan dari cerita baik diakhiri dengan

senang, sedih, atau perasaan lainnya seperti akhir cerita

yang menggantung atau bersambung.

2.2.1.5 Teori Psikologi Warna

Dalam "Color" karya Betty Edwards (2004), warna

merupakan metode yang paling tepat didalam penyampaian

suatu pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses

26

perlengkapan dan identitas. Warna juga mendorong dan

bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan

konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan

fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi

keindahan/reaksi secara emosional.

Oleh karena itu, sebuah desain yang baik mengharuskan

penulis untuk memahami berbagai emosi yang terkandung

dalam tiap warna yang dipakai, dan pengelompokan warna

terbagi antara lain :

a. Red : Darah, api, gairah, bahaya,

serangan, cinta, aksi, kekayaan, kekuasaan,kesenangan,

kecemasan, kemarahan.

b. Jingga : Hangat, sehat, riang, gembira,

ambisius, terpesona, eksotis, romantis.

c. Kuning : Kebahagiaan, sinar matahari,

emas, kepintaran, aib, pengecut, pengkhianatan,

kesedihan, kecemburuan.

d. Hijau : Keseimbangan, harmoni, masa

muda, harapan, kesenangan, kesuksesan, kesehatan,

kesuburan, beracun.

e. Biru : Misterius, stabil, tenang, bisa

diandalkan, tenang, setia, tulus, pasif, melankolis, dingin.

f. Ungu : Kasta, kekuatan, kehormatan,

kesedihan, rapuh, kerentanan.

g. Putih : Polos, baik, murni, bersih,

dingin, hantu.

h. Hitam : Elegan, formal, kuat,

berwibawa, kuat, berbahaya, kejahatan, kesedihan,

kematian, berkabung.

2.2.1.6 Teori Tipografi

Di dalam bukunya Letters of Credit,Walter Tracy

mengatakan ada 2 aspek yang mendasar untuk menghasilkan

27

tulisan yang bagus secara ‘look’. Kedua aspek tersebut adalah

legibility dan readability (Tracy Walter, 1986: 30-31).

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan

menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-

ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,

sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan

kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis

tipografi :

• Clarity : kejelasan suatu huruf

untuk dilihat.

• Readability : keterbacaan dari suatu

huruf.

• Legability : kemudahan suatu huruf

untuk dibaca.

• Visibility : kemudahan suatu jenis

huruf untuk dilihat.

Berikut adalah pengelompokkan yang dibuat sesuai

dengan urutan waktu pembuatan, antara lain :

• Old Style (Garamond, 1617)

• Transitional (Baskerville, 1757)

• Modern (Bodoni, 1788)

• Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)

• Contemporary/Sans serif (Helvetica, 1957)

Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk

rupa hurufnya, antara lain :

• Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital

seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi,

namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh

huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus

kaku. Hal tersebut terlihat pada jenis-jenis huruf berikut :

• Serif, kategori juga serif didefinisikan oleh tambahan

stroke horizontal pada setiap huruf (sering disebut

28

sebagai feet). Ada berbagai macam font serif yang dibagi

menjadi tiga subkategori : old style, modern, transitional.

Ada kategori tambahan dari font serif-serif slab-yang

kini telah berevolusi dalam kategori tersendiri.

Serif gaya lama diidentifikasi oleh bentuk miring,

bulat. Setiap stroke huruf memiliki berat yang sama,

memberikan setiap huruf terlihat seragam.

Serif modern memiliki kontras stroke huruf tipis

dan tebal. Berat huruf jauh lebih berat dari tipografi gaya

lama. Stroke lebih tebal secara vertikal daripada

horizontal.

Serif transisi menggabungkan atribut dari gaya

lama dan tipografi modern.

• Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya

adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti

papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama.

Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan

stabil.

• Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki

ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan

yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,

kontemporer dan efisien.

• Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan

pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan.

Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.

• Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-

bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau

garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif

dan ornamental.

29

2.2.2 Studi Existing

Di sini penulis mengumpulkan beberapa referensi E-learning dan

video-video yang menginspirasikan, lalu dianalisa guna memberikan

perbandingan sekaligus perurmusan di dalam pembuatan animasi E-

learning yang penulis akan kerjakan.

2.2.2.1 Studi Bentuk

a. Proporsi

Untuk studi bentuk penulis menganalisa beberapa

video infografik seperti What is Bitcoin dan The Girl

Effect - The Clock is Ticking. Pemilihan bentuk pada

video-video ini merupakan gambar-gambar vektor yang

simpel dan banyak terdapat unsur ikon dimana proporsi

jumlah ikon dan gambar lainnya tidak seimbang sehingga

sering membuat kerancuan didalam penangkapan pesan

oleh penonton.

Gambar 2.12 Visual dari What is Bitcoin (kiri) dan The

Girl Effect - The Clock is Ticking (kanan)

b. Karakter dan Environment

Jadi untuk bentuk karakter dan environment penulis

mengambil referensi dari game Death Spank. Pada game

ini goresan garis dan bentuk yang dipakai merupakan

sebuah goresan spontan, tapi bukan berarti goresan

spontan itu adalah goresan sketsa / doodle, melainkan

30

dengan maksud memberikan efek santai, menghibur, dan

lucu bagi penonton.

Gambar 2.13 Visual dari game Death Spank

2.2.2.2 Studi Warna

Dalam animasi edukasi yang penulis pelajari, penulis

menyimpulkan bahwa penggunaan warna cerah dan warna

yang harmoni seperti dalam animasi infografik Care to Click

akan membuat penonton mudah memahami isi atau konten dari

animasi edukasi tersebut. Dengan pemilihan warna yang

menarik akan membuat atau memberikan guidance kepada

mata audience untuk melihat point tertentu yang diinginkan

oleh designer. Selain warna, disini juga ditambahkan efek

grain sehingga warna yang tampak tidak terlalu polos, tidak

lupa vignette memberikan value lebih dan efek dramatis dalam

animasi tersebut.

Gambar 2.14 Visual dari Care To Click

31

2.2.2.3 Studi Alur Cerita (Storyline)

Seperti yang dikemukakan oleh Wolff dan Cox bahwa

sebuah cerita harus menarik dan menjual, oleh karena itu sudah

seharusnya suatu cerita merupakan buah ide yang fresh dan

baru sehingga audien tertarik untuk menontonnya. Disini

penulis melakukan studi pada film animasi seperti Glückskette,

dimana didalam film tersebut menggunakan alur yang lucu dan

simpel yaitu alur linear sehingga audien dengan mudah

memahami maksud dari pesan yang disampaikan.

Gambar 2.15 Visual dari Glückskette

2.2.3 Target Audiens

a. Target Primer

Demografi : Pria / wanita, 18-21 tahun, berpendidikan, ekonomi

menengah keatas.

Psikografi : Punya rasa ingin tahu, imajinatif, kreatif, senang

animasi, film, dan seni.

Geografi : Kota-kota besar.

32

b. Target Sekunder

Demografi : Pria / wanita, semua umur, berpendidikan, ekonomi

menengah keatas.

Psikografi : Punya rasa ingin tahu, senang animasi, film, dan seni.

Geografi : Selain kota-kota besar.

2.2.4 Data Pendukung

Data pendukung disini merupakan latar belakang mengapa

penulis memilih apa saja hasil produksi lebah madu serta manfaat-

manfaatnya sebagai tema dari tugas akhirnya, oleh karena itu penulis

melakukan survei melalui jasa survei online www.surveymonkey.com.

Dengan survei tersebut penulis dapat mengetahui seberapa jauh

pengetahuan, selera, pendapat, dan antusiasme dari 100 orang

responden terhadap tema materi yang disajikan. Berikut adalah hasil

survei tersebut :

Survei periode Februari - Maret 2014, 100 responden.

1. Pernahkah anda menonton acara edukasi yang berhubungan

tentang lebah madu?

Pilihan Total

Ya, pernah 56 orang

Tidak pernah 44 orang

2. Apakah anda mengetahui berapa banyak jenis lebah madu di

Indonesia?

Pilihan Total

2 2 orang

4 12 orang

6 5 orang

8 2 orang

Kurang tahu 79 orang

33

3. Dari beberapa pilihan dibawah ini, menurut anda yang mana

saja merupakan hasil produksi dari lebah madu?

Pilihan Total

Madu 24 orang

Madu dan Royal Jelly 19 orang

Madu, Royal Jelly, dan Propolis 9 orang

Madu dan Bee-Pollen -

Semuanya yang ada diatas 48 orang

4. Berapa macam jenis madu yang anda ketahui?

Pilihan Total

5 19 orang

11 2 orang

7 2 orang

9 -

Kurang tahu 77 orang

5. Menurut anda, pentingkah "Madu" dalam kehidupan anda?

Pilihan Total

Tidak penting 2 orang

Kurang penting -

Biasa saja 29 orang

Penting 48 orang

Sangat penting 21 orang

6. Apakah anda tahu kalau Propolis itu terbuat dari apa?

Pilihan Total

Ya, saya tahu 35 orang

Tidak, saya tidak tahu 65 orang

34

7. Dari beberapa informasi dibawah ini, mana saja yang telah

anda ketahui?

Pilihan Total

Madu sebagai antiseptik dan antibakteri 46 orang

Bee-Pollen terbuat dari serbuk sari 32 orang

Royal Jelly meningkatkan daya ingat 42 orang

Propolis terbuat dari getah pohon 9 orang

Royal Jelly juga disebut Susunya Lebah 21 orang

Tidak satu pun dari yang diatas saya ketahui 35 orang

8. Apakah anda ingin mengetahui lebih banyak tentang fakta-

fakta selain yang ada diatas?

Pilihan Total

Ya, saya mau 70 orang

Tidak, terima kasih 30 orang

9. Jika ada tayangan yang menjelaskan tentang lebah madu dan

hasil produksinya secara menarik, apakah anda berminat

menontonnya?

Pilihan Total

Ya, saya berminat menontonnya 77 orang

Tidak, terima kasih 23 orang

10. Kira-kira tayangan edukasi seperti apa yang menurut anda

unik dan menarik untuk menjelaskan tentang apa saja hasil-

hasil produksi dari lebah madu?

Mayoritas para responden menginginkan tayangan yang

simple, unik, menarik, kreatif, dan dapat dinikmati oleh semua

umur, dimana didalam animasi edukasi tersebut dijelaskan

bagaimana proses pembuatan hasil-hasil produksi lebah madu

dengan memasukkan sedikit unsur cerita didalamnya, dan bentuk

35

penyampaian pesannya tidak membuat para penonton tidak merasa

digurui seperti layaknya belajar.

2.2.4.1 Analisa Survei

Berdasarkan dari hasil survei periode Februari - Maret

2014 dengan 100 responden diatas, penulis dapat

menyimpulkan beberapa analisa sebagai berikut :

Pertanyaan 3

Walaupun sebagian besar yaitu tepatnya 48 orang sudah

mengetahui tentang apa saja hasil-hasil produksi dari lebah

madu, tapi masih ada beberapa responden yakni 24 orang yang

masih berpikiran bahwa lebah madu hanya dapat menghasilkan

madu saja. Disini penulis menyimpulkan masih kurangnya

pemahaman dari para responden sehingga didalam animasi

edukasi ini nantinya penulis dapat menambahkan informasi

yang berhubungan tentang apa saja hasil-hasil produksi lebah

madu.

Pertanyaan 4

Dari pertanyaan ini penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa responden hanya mengetahui sedikit tentang jenis-jenis

madu yang ada di pasaran, dan jika penulis memaparkan

informasi tentang cukup banyaknya jenis madu yang ada di

Indonesia pada responden maka pilihan mereka terhadap

pengonsumsian madu dapat lebih variatif disesuaikan dengan

selera mereka sendiri.

Pertanyaan 7

Untuk pertanyaan ini sebenarnya penulis tidak hanya

ingin mengetes seberapa jauh pemahaman responden terhadap

manfaat-manfaat dari hasil produksi lebah madu, tetapi juga

sekaligus memberikan informasi bahwa sebenarnya

pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada yang salah yakni

dengan maksud merangsang pra duga para responden tentang

apakah pernyataan itu benar atau tidak sehingga dalam animasi

36

edukasi ini nantinya dapat memperjelas semua asumsi mereka

tersebut.

Pertanyaan 8

Dengan jumlah 70 orang responden bersedia ingin

mengetahui lebih banyak fakta-fakta selain pada pertanyaan 7,

maka penulis yakin bahwa ketertarikan responden terhadap apa

saja manfaat hasil produksi lebah madu sangatlah banyak dan

penting sekali guna mendapatkan hidup sehat yang alami.

Pertanyaan 9

Dalam pertanyaan ini penulis ingin memastikan sebarapa

tinggi minat para responden untuk menonton animasi edukasi

ini yang bertajuk hasil produksi lebah madu serta manfaat-

manfaatnya, dan ternyata 77 orang bersedia menontonnya.

2.2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Faktor Pendukung

• Tingginya minat masyarakat terhadap tontonan berbau

animasi.

• Tersedianya banyak tutorial dan passion dalam art yang

mendukung penulis dalam pembuatan proyek ini.

• Banyaknya media teknologi yang memungkinkan dalam

penyampaian pesan sekaligus upaya komersil.

• Hasil karya yang menarik dan unik sangat diminati oleh

masyarakat.

b. Faktor Penghambat

• Kurangnya pengalaman dalam pembuatan animasi E-learning.

• Film dan hiburan yang lain lebih meresap di ingatan dan

gampang dikenal oleh penonton dibanding E-learning.

37

• Adanya asumsi dari masyarakat yang mengurangi minat akan

buruknya kualitas animasi dalam negeri, terutama pada E-

learning ini.

• Susahnya menyusun sebuah storytelling yang menarik dan

positif bagi penonton.