Upload
lamngoc
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Jaringan (Network)
Jaringan (network) merupakan dua atau lebih komputer yang terhubung
oleh sebuah kabel (atau dalam khasus tertentu , dengan koneksi nirkabel)
sehingga komputer – komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.
(Lowe,2004,p 10).
2.1.1.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan komunikasi data yang
menghubungkan terminal, komputer dan printer dalam sebuah bangunan
atau sebuah area terbatas secara geografis. ( Dong,2007,p.289).
2.1.1.2 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer yang
mencakup beberapa area dengan jarak yang berjauhan, termasuk cakupan
seluruh dunia. WAN biasanya menghubungkan beberapa jaringan yang
lebih kecil seperti Local Area Network atau Metro Area Network (MAN).
WAN terpopuler di dunia adalah Internet. Beberapa bagian dari internet
bahkan sudah termasuk WAN. Sebuah WAN dapat berupa milik pribadi
9
ataupun disewa dari sebuah penyedia layanan. Istilah WAN umumnya
lebih mengacu pada jaringan publik bersifat shared user. (Dong.2007 )
2.1.2 Bandwidth
Bandwidth (pita data) dalam komunikasi dapat merujuk pada pengertian
berikut: (1) Kapasitas maksimum sebuah saluran jaringan. Bandwidth biasanya
diukur dalam satuan bit per detik (Bps), kilo-bit per detik (Kbps), mega bit per
detik (Mbps) atau gigabits per detik (Gbps). (2)Bagian dari spektrum frekuensi
yang diperlukan untuk mentransmisi informasi yang dibutuhkan. Setiap saluran
radio memiliki frekuensi pusat dan frekuensi tambahan di atas dan di bawah
frekuensi bawaan yang digunakan untuk membawa informasi yang
ditransmisikan.Jangkauan frekuensi dari yang terendah ke tertinggi disebut
bandwidth (Dong.2007.p58)
2.1.3 Open System Interconnection (OSI) Model
Open System Interconnection (OSI) model dikembangkan pada tahun
1984 oleh International Standard Organization (ISO) dengan fungsi
memberikan panduan terhadap komunikasi jaringan. Model OSI secara jelas
mendeskripsikan fungsi dari berbagai perangkat pemebentuk jaringan (hardware
dan software) dengan mengelompokkannya dalam 7 lapisan dan menjelaskan
bagaimana ketujuh lapisan tersebut saling berkomunikasi.
10
Gambar 2.1: Model Referensi OSI
(Sumber : Jaringan Komputer 1, Halaman 9)
Lapisan teratas, lapisan ke 7 (application layer), biasanya selalu berada di
puncak OSI model karena pada lapisan itulah aplikasi dan interface untuk user
berada.
2.1.3.1 Pembagian OSI Model
2.1.3.1.1 Application Layer
Lapisan ketujuh, application layer, berfungsi sebagai pintu
masuk dari aplikasi agar dapat mengakses layanan jaringan.
Application layer berinteraksi dengan aplikasi software yang
mengimplementasikan atau mendukung komponen komunikasi
11
aplikasi jaringan seperti Telnet, FTP, SMTP ,VTP dan lain
sebagainya.
Secara umum , fungsi dari lapisan ini antara lain :
• Mengidentifikasi partner komunikasi ; application
layer mengidentifikasi dan menentukan ketersediaan
partner komunikasi pada sebuah aplikasi dengan data
untuk ditransmisi.
• Menentukan ketersediaan sumber ; application layer
menentukan apakah sumber jaringan yang cukup untuk
komunikasi tersedia.
• Sinkronisasi komunikasi ; komunikas i antar aplikasi
membutuhkan suatu kerja sama yang di kelola oleh
application layer.
2.1.3.1.2 Presentation Layer
Lapisan keenam, presentation layer, menentukan format
yang digunakan untuk mengirimkan data antar komputer. Lapisan
ini menyediakan berbagai variasi fungsi coding dan konversi yang
diterapkan pada data dari application layer. Fungsi – fungsi ini
memastikan bahwa informasi yang dikirmkan melalui application
layer dari sebuah sistem dapat dibaca oleh application layer di
sistem yang lain.
12
2.1.3.1.3 Session Layer
Lapisan kelima, session layer, memfasilitasi aplikasi –
aplikasi dari komputer yang berbeda untuk memulai, mengolah
dan mengakhiri sebuah percakapan yang disebut session. Session
berkomunikasi dengan melibatkan layanan perminataan (request)
dan layanan balasan (response) yang terjadi di antara aplikasi –
aplikasi yang berada di perlengkapan jaringan yang berbeda.
2.1.3.1.4 Transport Layer
Lapisan keempat, transport layer, berfungsi untuk
memastikan paket yang disampaikan bebas dari error, berurutan
dan tidak ada bagian yang hilang atau berduplikat.
Secara umum , fungsi dari lapisan ini antara lain :
• Flow control ; yaitu mengatur transmisi data antar device
sehingga device – device yang melakukan transmisi tidak
mengirimkan data lebih dari kemampuan proses device yang
akan menerima data tersebut.
• Multiplexing ; mengizinkan data dari beberapa aplikasi
ditransmisikan ke sebuah sambungan fisik tunggal.
13
• Manajemen sirkuit virtual ; layer ini berfungsi untuk memulai,
mempertahankan dan memutus hubungan komunikasi data
antar device.
• Pemeriksaan kesalahan dan perbaikan.
2.1.3.1.5 Network Layer
Lapisan ketiga, network layer, berfungsi untuk
mengalamatkan pesan dan menterjemahkan alamat logikal ke
alamat fisik. Lapisan ini juga menentukan rute yang akan
dipergunakan untuk mengirimkan pesan tersebut dari sumber
menuju tujuan.
2.1.3.1.6 Data Link Layer
Lapisan kedua, data link layer , berfungsi untuk
mengirimkan frame data dari network layer menuju physical
layer. Data link layer menyediakan akses ke media fisik dan
memastikan perpindahan data melalui sambungan jaringan fisik
berjalan dengan baik.
14
2.1.3.1.7 Physical Layer
Lapisan pertama, physical layer, berfungsi untuk
mentransmisikan aliran data antar peralatan jaringan. Sesuai
namanya, lapisan ini berfungsi untuk menghubungkan sebuah
device dengan device yang lain. Lapisan ini berhubungan dengan
listrik, optik, media mekanis, prosedural ataupun interface yang
diperlukan untuk membuat sebuah koneksi. Lapisan ini
bertanggung jawab untuk mengirimkan data yang telah
digeneralisasi oleh lapisan di atasnya.
2.1.3.2 Protokol – Protokol Dalam OSI Layer
Berdasarkan layanan yang diberikan, model OSI dapat
dikategorikan menjadi tiga bagian yang masing – masing memiliki
protokol yang secara spesifik bekerja pada kategori tersebut. Protokol –
protokol ini, meskipun berada pada lapisan yang berbeda, namun
melakukan fungsinya dengan saling mendukung.
2.1.3.2.1 Application Protocol
Protokol ini bekerja pada tiga lapisan paling atas dari OSI
model (application, presentation dan session layer). Protokol ini
berfungsi untuk menyediakan interaksi application to application
15
dan pertukaran data. Beberapa contoh dari protokol ini antara lain:
APPC, SMTP, FTP, SNMP dan DAP.
2.1.3.2.2 Transport Protocol
Protokol ini bekerja pada lapisan keempat model OSI
(transport layer). Protokol ini berfungsi untuk menyediakan sesi
komunikasi antar komputer dan memastikan bahwa data dapat
mengalir dengan baik. Beberapa contoh dari protokol ini antara
lain : TCP, SPX dan NWLink.
2.1.3.2.3 Network Protocol
Protokol ini bekerja pada 3 lapisan terbawah model OSI
(network, data link dan physical layer). Protokol ini menangani
pengalamatan dan informasi routing, pemeriksaan error, serta
permintaan re – transmisi. Protokol ini juga menentukan peraturan
yang digunakan dalam melakukan komunikasi dalam lingkungan
jaringan tertentu. Contoh dari protokol ini antara lain : IP, IPX
dan DDP.
16
2.1.4 Deretan Protokol TCP/IP
Pendekatan lain yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
memahami cara kerja jaringan adalah deretan protokol TCP/IP. Deretan TCP/IP
terdiri dari empat lapisan yaitu : application layer, transport layer, internet layer
dan network interface layer. Bersama – sama lapisan – lapisan tersebut memiliki
fungsi yang hamper sama dengan OSI model.
Gambar 2.2: Protokol TCP/IP
(Sumber : Jaringan Komputer 1, halaman : 3 )
2.1.4.1 Network Interface Layer
Lapisan terbawah dari deretan TCP/IP adalah network interface
layer. Lapisan ini menyediakan fungsi yang sama dengan dua lapisan
terbawah OSI model yaitu menyalurkan frame ke media transmisi atau
17
menariknya. Lapisan ini juga mendukung layanan PPP (point-to-point
protocol) yang dapat memberikan layanan lapisan data link.
2.1.4.2 Internet Layer
Lapisan kedua dari bawah dari deretan TCP/IP adalah internet
layer. Lapisan ini memiliki fungsi yang sama dengan data link layer dan
network layer dalam OSI model. Lapisan ini berfungsi untuk
mengenkapsulasi paket ke internet datagram dan menjalankan segala
algoritma routing yang diperlukan. Ada 4 internet protokol yang dapat
ditemukan di lapisan ini; antara lain : Internet Control Message Protocol
(ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), Internet
Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP).
2.1.4.3 Transport Layer
Lapisan ketiga dari bawah di deretan TCP/IP adalah transport
layer. Lapisan ini berfungsi untuk menyediakan sesi komunikasi antar
komputer, sama seperti transport layer pada OSI model. Ada dua
protokol yang bekerja pada lapisan ini yaitu Transmission Control
Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
18
2.1.4.4 Application Layer
Lapisan ini merupakan lapisan teratas dari deretan TCP/IP.
Lapisan ini menyediakan akses kepada aplikasi agar dapat mencapai
jaringan. Protokol – protokol yang bekerja dala lapisan ini antara lain :
File Transfer Protocol (FTP), Simple Network Management Protocol
(SNMP) dan Domain Name Server (DNS).
2.1.5 Internet
Internet (Internetworking) , istilah yang mulai populer tahun 1970an,
mengacu pada jaringan global komputer publik berdasarkan internet protocol
(IP). (Dong,2007,p.252).
Internet biasa disebut juga dengan internetwork adalah sekumpulan
jaringan individu yang terhubung oleh berbagai perlalatan jaringan dan berfungsi
sebagai sebuah jaringan tunggal yang luas.(Allen et al,2004,p.3).
Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:
• Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan
lainnya.
• Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
• Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi
menuju backbone kepada pelanggannya.
• Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
19
2.1.5.1 Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP) adalah prtokol network layer (layer 3 dalam
OSI model) yang mengandung informasi pengalamatan dan beberapa
informasi kontrol yang membuat paket dapat diarahkan menuju tujuan
dalam sebuah jaringan. IP merupakan protokol network layer yang utama
dalam deretan protokol TCP/IP. (Dong,2007,p.255).
Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan unsigned
biner. Ditampilkan dalam bentuk desimal dengan titik. Contoh
10.252.102.23 merupakan contoh valid dari IP.
Pengalamatan IP dapat di lihat di RFC 1166 – Internet Number.
Untuk mengidentifikasi suatu host pada internet, maka tiap host diberi IP
address, atau internet address. Apabila host tersebut tersambung dengan
lebih dari 1 jaringan maka disebut multihomed dimana memiliki 1 IP
address untuk masing-masing interface.
IP address merupakan 32 bit bilangan biner dimana bisa dituliskan
dengan bilangan desimal dengan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan
dengan titik.
Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan
menggunakan IP address yang sama dalam satu jaringan. Bit pertama dari
alamat IP memberikan spesifikasi terhadap sisa alamat dari IP. Selain itu
juga dapat memisahkan suatu alamat IP dari jaringan. Alamat Network
20
(network address) biasa disebut juga sebagai netID, sedangkan untuk
alamat host (host address) biasa disebut juga sebagai hostID.
Ada 5 kelas pembagian IP address yaitu :
Gambar 2.3 : Pembagian Kelas pada IP
(Sumber : Jaringan Komputer 1, Halaman 58)
Dimana :
• Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk
alamat host. Dengan ini memungkinkan adanya 27-2 (126)
jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau lebih dari 2 juta
alamat.
21
• Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit
untuk alamat host. Dengan ini memungkinkan adanya 214-2
(16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau sekitar 1 juta
alamat.
• Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk
alamat host. Dengan ini memungkin adanya 221-2 (2097150)
jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar setengah juta
alamat.
• Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast
• Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya.
Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host
yang sangat banyak. Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil
dengan jumlah host tidak sampai 254. sedangkan untuk jaringan dengan
jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.
Alamat IP yang perlu diperhatikan :
• Alamat dengan semua bit = 0, digunakan untuk alamat jaringan
(network address). Contoh 192.168.1.0
• Alamat dengan semua bit = 1, digunakan untuk alamat broadcast
(broadcast address). Contoh 192.168.1.255
• Alamat loopback, alamat dengan IP 127.0.0.0 digunakan sebagai
alamat loopback dari sistem lokal.
22
Unit yang dikirim dalam jaringan IP adalah IP datagram. Dimana
didalamnya terdapat header dan data yang berhubungan dengan layer
diatasnya.
Gambar 2.4 : Format IP Datagram
(Sumber : Jaringan Komputer 1, Halaman 67)
Dimana :
• VERS : versi dari IP yang digunakan. Versi 4 artinya
menggunakan IPv4, 6 artinya IPv6.
• HLEN : panjang dari IP header
• Service : nomor urut quality of service (QoS)
• Total Length : jumlah dari IP datagram
23
• ID : nomer data dari pengirim apabila terjadi fragmentasi
• Flags : penanda fragmentasi
• Fragment offset : no urut data fragmen bisa data telah di
fragmentasi
• Time to Live (TTL) : lama waktu data boleh berada di
jaringan, satuan detik
• Protocol : nomor dari jenis protokol yang digunakan
• Header checksum : digunakan untuk pengecekan apabila data
rusak
• Source IP address : 32 bit alamat pengirim
• Destination IP Address : 32 bit alamat tujuan
• IP options : digunakan apabila data diperlukan pengolahan
tambahan
• Padding : digunakan untuk membulatkan jumlah kolom IP
options menjadi 32
• Data : data yang dikirimkan berikut header di layer atasnya.
2.1.5.2 ISP(Internet service provider)
Internet service provider (ISP) adalah sebuah perusahaan yang
menyediakan layanan sambungan internet kepada konsumen baik
rumahan maupun bisnis. ISP mendukung satu atau lebih bentuk akses
internet , diantaranya dial - up modem, DSL access, layanan broadband
24
kabel modem,dedicated T1/T3 lines, dan akses wireless. (Dong, 2007,
p. 255)
2.1.5.3 Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan yang digunakan secara internal
dalam sebuah organisasi untuk memfasilitasi komunikasi dan akses
kepada informasi yang terkadang aksesnya dibatasi. Intranet biasanya
berdasar pada klien dan server TCP/IP dan teknologi web yang
digunakan dalam internet. Intranet mungkin hanya berjalan dalam lokal
area network (LAN) atau terhubung dengan beberapa situs terkait melalui
WAN atau internet.(Dong,2007,p.257)
2.1.5.4 Extranet
Extranet adalah jaringan privat yang menggunakan teknologi
internet dan sistem telekomunikasi publik untuk berbagi informasi bisnis
atau operasi dengan supplier , vendor , partner, customer atau bisnis lain
secara aman. Extranet dapat dipandang sebagai bagian dari intranet
perusahaan yang diperluas kepada user yang berada diluar
perusahaan.(Dong,2007,p.188)
25
2.1.6 CDMA2000 1X
CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan teknologi akses
jamak berbasis spread sprectum, dimana sinyal informasi disebar pada pita
frekuensi yang lebih besar daripada lebar pita sinyal aslinya (informasi). Dengan
penyebaran ini maka rapat daya sprektal sinyal informasi yang telah terkode akan
makin kebal terhadap interferensi. (Abbas,2008,
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article
&id=36:cdma&catid=17:sistem-komunikasi-bergerak&Itemid=15)
Code Division Multiple Access (CDMA) adalah teknologi berbasis
spread spectrum yang mengijinkan banyak user menempati kanal radio yang
sama pada waktu yg bersamaan.(Monty,2008,
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=17%3Asistem-
komunikasi-bergerak&id=284%3Acdma-2000
1x&option=com_content&Itemid=15)
Jaringan sistem CDMA memiliki kelebihan yang sangat penting
dibandingkan dengan jaringan sistem yang lainnnya yaitu :
• Cakupan yang luas ; cakupan CDMA dua kali lebih luas dibandingkan
dengan sistem GSM. Hal ini memungkinkan pengurangan investasi yang
besar bagi operator.
• Kapasitas yang besar ; pada penggunaan sprektrum yang sama, kapasitas
CDMA lebih besar 4-5 kali dari GSM atau 10 kali dari teknologi yang
masih menggunakan jaringan analog.
26
• Kualitas suara yang tinggi ; sistem CDMA menjamin kualitas suara yang
tinggi karena dilengkapi oleh noise chip yang dapat secara dinamik
mengatur kecepatan transmisi data dan memilih sebuah level yang
berbeda untuk transmisi berdasarkan pada batas tingkatan yang sesuai.
• Sistem yang aman bagi kesehatan ; sistem CDMA menggunakan
teknologi kontrol daya yang berbeda , sehingga daya rata – rata menurun
dan radiasi lebih rendah dibandingkan dengan sistem GSM.
• Perancangan frekuensi yang sederhana dan ekspansi yang mudah ;
pengguna dapat diidentifikasi berdasarkan kode sequence yang berbeda ,
oleh karena itu carrier CDMA yang berbeda dapat digunakan pada cell
yang berdekatan dan jaringan dapat dirancang secara fleksibel dan
diekspansi secara mudah.
• Performansi yang mengaggumkan dan tahan terhadap interferensi.
Teknologi transmisi radio CDMA 2000 adalah teknologi wideband
dengan teknik spread sprectum yang memanfaatkan teknologi CDMA untuk
memenuhi kebutuhan layanan sistem komunikasi wireless generasi ketiga (3G)
berupa layanan aplikasi multimedia. Fitur – fitur dari teknologi CDMA2000
antaralain :
• Traditional voice dan Voice over IP (VoIP)
• Layanan data
a. Paket data
27
Merupakan bentuk layanan berbasis IP dengan menggunakan
TCP dan UDP pada lapisan transport. Hal ini mencakup aplikasi
internet, layanan multemdia tipe H. 323 dan lain sebagainya.
b. Circuit-emulated broadband data
Mencakup layanan sepert fax, asynchronous dial – up access ,
layanan multimedia berbasis tipe H.321 (audio, video, data dan
kontrol) dan segala fasilitas lain yang menggunakan emulasi
sirkuit Asynchronous Transfer Mode (ATM).
c. SMS (short message service)
d. Layanan sinyal
Standarisasi CDMA2000 1X merupakan fase pengembangan selanjutnya
dari CDMA2000. Jaringan CDMA2000 1X mengalami beberapa pengembangan
seperti kontrol daya yang lebih baik , uplink pilot channel, teknik vecoder baru,
pengembangan teknologi walsh (pengkodean yang digunakan untuk
membedakan satu user dengan user lainnya dalam satu BTS) serta perubahan
skema modulasi. Sedangkan pada sisi arsitektur jaringan terdapat Base Station
Controller (BSC) dengan kemampuan IP routing, BTS multimode serta PDSN
(Packet Data Serving Node).
28
2.1.6.1 Arsitektur Jaringan CDMA2000 1X
2.1.6.1.1 Mobile Station (MS)
Dikenal juga dengan istilah Subscriber Devices (SD)
ataupun Access Terminal (AT), merupakan alat yang digunakan
oleh pengguna untuk menggunakan jaringan CDMA. Alat – alat
yang dapat digunakan yaitu :
a. Fixed Terminal. Contohnya telepon rumah
b. Portable Handled. Contohnya telepon genggam
2.1.6.1.2 Radio Access Network (RAN)
Radio Access Network terdiri dari 2 bagin yaitu :
a. Base Transceiver Station (BTS) , berfungsi untuk
mengalokasikan frekuensi dan daya serta kode walsh yang
akan digunakan oleh user. Fungsi lainnya meliputi
mengontrol frekuensi pembawa pada sel, mengatur alokasi
daya untuk traffic overhead dan soft handoff pada arah
forward dan mengenali kode – kode walsh.
b. Base Station Controller (BSC), berfungsi untuk
mengontrol semua BTS yang berada di dalam daerah
cakupannya serta lalu lintas paket data dari BTS ke PDSN
29
atau sebaliknya, serta lalu lintas suara dari BTS ke MSC
atau sebaliknya. Dalam BSC terdapat sebuah modul yang
disebut Packet Control Function (PCF). PCF digunakan
untuk membentuk, memelihara dan membubarkan
hubungan dengan PDSN. PCF juga bertanggung jawab
mengumpulkan informasi accounting dan meneruskannya
ke PDSN.
2.1.6.1.3 Circuit Core Network (CCN)
Circuit Core Network terdiri dari beberapa komponen
berikut :
a. Mobile Switching Center (MSC) ; memiliki beberapa
fungsi yaitu :
1. Mengatur komunikasi diantara pelanggan seluler
dengan pelanggan jaringan telekomunikasi lainnya.
2. Melakukan koordinasi setting-up panggilan dari dan
keluar user seluler
3. Merupakan pusat dari sistem radio seluler
4. Mengatur panggilan baik originating maupun
terminating calls
30
5. Bertanggung jawab untuk set-up, routing , informasi
accounting , kontrol dan terminasi panggilan.
b. Home Location Register (HLR) ; merupakan database
yang berisi manajemen dari MS yang menyimpan seluruh
data user seperti lokasi user dan shared secret data (SSD)
semua user. HLR juga merupakan pusat Autentifikasi
(AuC) dan pusat penyimpanan Electronic Serial Number
(ESN) setiap user yang sudah melakukan registrasi.
Layanan informasi dari HLR diambil dari CLR pada
jaringan switch , selama proses registrasi berhasil.
c. Visitor Location Register (VLR); merupakan tempat
penyimpanan sementara dan pengontrol semua informasi
dari MS yang berada pada area kontrolnya. Ketika
pelanggan melakukan panggilan , maka VLR mentransmit
semua informasi yang berhubungan dari MSC.
d. Short Message Service Center (SMSC); bertanggung
jawab untuk penyampaian, penyimpanan dan pengajuan
suatu pesan singkat.
31
e. Intelligent Short Message Service (ISMS) ; merupakan
gateway untuk menyelenggarakan interworking denga
jaringan PSTN dan GSM.
2.1.6.1.4 Packet Core Network (PCN)
Packet Core Network terdiri dari komponen – komponen
berikut :
a. Router ; Berfungsi untuk merutekan paket data dari dan
ke berbagai elemen jaringan yang terdapat pada jaringan
CDMA2000 1X serta bertanggung jawab untuk
mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan
internal ke jaringan eksternal atau sebaliknya.
b. Firewall ; berfungsi untuk mengamankan jaringan
terhadap akses dari luar.
c. Packet Data Serving Node (PDSN) ; merupakan
komponen yang bertujuan untuk mendukung layanan
paket data. Beberapa fungsi PDSN antara lain :
32
1.mendukung , memelihara dan memutuskan sesi
Point – to – Point Protocol (PPP) dengan
pelanggan.
2. Membentuk , memelihara dan memutuskan
hubungan dengan radio network melalui antar
muka radio-packet.
3. Mengumpulkan data autentifikasi, autorisasi dan
akunting yang diperlukan oleh AAA
d. Authentication, Authorization dan Accounting (AAA);
sesuai namanya, AAA berfungsi untuk melakukan proses
autentikasi, autorisasi dan akunting untuk jaringan paket
data dengan memanfaatkan protokol Remote Dial-in User
Service (RADIUS). AAA server juga digunakan oleh
PDSN untuk berhubungan dengan jaringan suara dari HLR
dan VLR.
e. Home Agent (HA) ; berfungsi untuk menelusuri lokasi
mobile station sekaligus mengecek apakah paket data telah
diteruskan pada mobile station tersebut.
33
2.1.7 Multilayer switch (MLS)
Multilayer switch (MLS) adalah perlatan jaringan komputer yang
melakukan proses switching pada lapisan kedua OSI seperti switch pada
umumnya dan menyediakan fungsi tambahan pada lapisan OSI yang lebih tinggi.
MLS dapat memprioritaskan paket. MLS juga dapat melakukan proses routing
antar VLAN dan/atau port seperti router.(Dong , 2007,p.322).
2.2 TEORI KHUSUS
2.2.1 Manajemen Jaringan (Network Management)
Manajemen jaringan adalah sebuah aktivitas, metode, prosedur dan
peralatan yang berhubungan dengan proses operasi, administrasi, pemeliharaan
dan penyediaan dari sebuah sistem jaringan. (Clemm , 2007, p.8 ).
Proses operasi berkaitan dengan menjaga jaringan (dan layanan yang
diberikan oleh jaringan) tetap hidup dan berjakan dengan baik. Hal ini mencakup
pengawasan jaringan unutk mengetahui permasalahan yang terjadi sesegera
mungkin, idealnya sebelum user merasakan dampaknya.
Administrasi berkaitan dengan mengawasi sumber – sumber dalam
jaringan dan bagaimana sumber tersebut bekerja. Hal ini berurusan dengan
semua kegiatan yang diperlukan agar jaringan terkendali.
34
Pemeliharaan meliputi kegiatan melakukan perbaikan dan upgrade.
Pemeliharaan juga dimaksudkan dalam hal perbaikan dan pencegahan secara
proaktif seperti mengatur parameter – parameter alat sesuai kebutuhan agar
jaringan yang diawasi berjalan lebih baik.
Penyediaan (provisioning) berkaitan dengan mengkonfigurasi sumber
dalam jaringan untuk mendukung pelayanan yang diberikan. Sebagai contoh ,
mengatur jaringan sehingga costumer yang baru dapat menggunakan layanan
suara.
2.2.1.1 Manfaat Pengimplementasian Manajamen Jaringan
Manfaat dari manajemen jaringan terutama bagi provider jaringan
secara garis besar adalah sebagai berikut :
• Mengurangi dan meminimalisasi total cost of ownership (TCO), yaitu
esensi dari biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan dan juga
biaya untuk mengoperasikan jaringan.
• Menignkatkan kualitas jaringan , seperti penggunaan bandwidth
secara efektif.
• Membuka peluang dalam hal bisnis dan juga membuka kesempatan
kerja baru.
2.2.1.2 Aplikasi Manajemen Jaringan
ISO telah mendefenisikan lima aplikasi manajemen jaringan OSI
yaitu :
35
2.2.1.2.1 Fault Management / Service Restoration
Fault management adalah mendeteksi, mengisolasi dan
memperbaiki operasi – operasi yang tidak normal dalam jaringan.
Fault management meliputi lima langkah proses yaitu :
pendeteksian masalah, mencari tempat permasalahan, merestorasi
layanan, menidentifikasi akar penyebab permasalahan dan
resolusi pemecahan masalah.
2.2.1.2.2 Configuration Management
Configuration Management dalam manajemen jaringan
biasanya berfungsi untuk menemukan topologi jaringan,
memetakan jaringan, dan mengatur konfigurasi parameter dalam
agen manajemen dan sistem manajemen. Configuration
management juga melingkupi penyediaan (provisioning) dalam
hal merencanakan dan merancang jaringan.
2.2.1.2.3 Security Management
Security management menyediakan akses legal menuju
sumber jaringan dan melindungi data dari modifikasi informasi,
pemalsuan, modifikasi arus pesan serta pembongkaran data
selama masa transfer.
36
2.2.1.2.4 Performance Management
Performance management berfungsi untuk melakukan
tuning kepada jaringan sehingga tetap berada pada kondisi
optimal. Aplikasi ini mengumpulkan data statistik mengenai lalu
lintas data, ketersediaan jaringan, dan network delay. Statistik
tersebut dapat digunakan dalam hal optimasi, perancangan dan
pengembangan jaringan.
2.2.1.2.5 Accounting Management
Accounting management adalah administrasi alokasi biaya
berdasarkan penggunaan sumber jaringan.
2.2.2 Network Monitoring
Network monitoring (pengawasan jaringan) adalah proses pemeriksaan
komputer – komputer, sistem dan layanan – layanan yang membentuk jaringan.
Pemeriksaan ini bertujuan agar seorang administrator jaringan dapat menjaga
jaringan tetap berjalan baik dan bahkan mengembangkan jaringan yang sudah
ada. (Kundu dan Lavlu.2009.p.5).
37
2.2.2.1 Connection Monitoring
Connection monitoring adalah salah satu teknik untuk memonitor
jaringan. Teknik ini dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara
monitoring station dan device target , sehingga dapat diketahui apabila
koneksinya down. Akan tetapi metode ini tidak dapat mengindikasikan
dimana letak masalahnya. Metode ini kurang baik, sebab pada jaringan
yang besar, diamana terdapat banyak host, akan memerlukan sumber
sistem yang besar.
2.2.2.2 Traffic Monitoring
Traffic monitoring adalah sebuah metode yang lebih maju dari
network monitoring. Metode ini melihat paket aktual dari trafik pada
jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan trafik jaringan. Program
ini tidak hanya mendeteksi peralatan yang gagal , tetapi juga menentukan
apakah suatu komponen overloaded atau terkonfigurasi secara buruk.
Kelemahan dari program ini biasanya bekerja pada suatu segmen tunggal
pada satu waktu; jika data perlu didapat dari segmen lain, software
monitoring harus bergerak pada segmen tersebut, tapi hal ini dapat diatasi
dengan menggunakan agent pada segmen remote network.
38
2.2.3 SNMP
2.2.3.1 Protokol SNMP
Simple network management protocol (SNMP) adalah protokol
standar yang dikembangkan untuk mengolah node (server, workstation,
router, switch, hub dan lain - lain) dalam jaringan IP. SNMP memberi
kemampuan kepada administrator jaringan untuk mengelola daya guna
jaringan, menemukan dan memecahkan permasalahan jaringan serta
perencanaan dalam pengembangan jaringan. (Dong, 2007, 442)
SNMP merupakan komponen deretan internet protokol yang
dikenal dengan TCP/IP, yang didefinisikan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF). Dikembangkan di tahun 1988 untuk menyediakan
kemampuan monitoring jaringan untuk jaringan berbasis TCP/IP, SNMP
diakui sebagai standar internet pada tahun 1990 oleh Internet
Architecture Board (IAB) dan telah dipergunakan secara luas sejak saat
itu.
Dalam penggunaan SNMP secara umum, ada sejumlah sistem
atau peralatan yang harus dikelola dan satu atau lebih sistem yang akan
mengelola mereka. Komponen software yang disebut agen bergerak ke
seluruh perlatan ataupun sistem yang dikelola dan mengirimkan
informasi kembali ke sistem pengelola melalui SNMP. Agen SNMP akan
menjabarkan data yang dikelola di sistem pengelola yang biasanya berupa
memori, konfigurasi, proses, rute dan sebagainya. Protokol ini juga
39
mengizinkan tugas - tugas pengelolaan aktif seperti mengaplikasikan atau
memodifikasi konfigurasi.
Sejauh ini terdapat 3 versi SNMP yaitu :
• SNMP versi 1 ; merupakan protokol request/response yang
sederhana. Sistem manajemen jaringan membuat sebuah
request kepada peralatan yang dikelola dan akan
mengembalikan respon. Kegiatan ini diimplementasikan
dengan menggunakan salah satu dari empat operasi protokol
yaitu : Get. GetNext, Set dan Trap.
a. Operasi Get digunakan dengan cara mengelola sistem untuk
mendapatkan nilai dari satu atau lebih informasi dari sebuah
agen.
b. Operasi GetNext digunakan dengan cara mengelola sistem
untuk mengumpulkan nilai dari informasi objek berikutnya
dalam sebuah tabel atau dafta dalam sebuah agen
c. Operasi Set digunakan dengan cara mengelola sistem untuk
menentukan nilai informasi objek dalam sebuah agen
d. Operasi trap digunakan oleh agen untuk menginformasikan
kejadian yang signifikan dalam peralatan berprotokol SNMP
yang terhubung dalam jaringan kepada sistem pengelola.
40
• SNMP versi 2; merupakan evolusi dari SNMP versi 1.
Operasi Get, GetNext dan sekumpulan operasi yang
digunakan dalam SNMP versi 1 berfungsi sama dalam SNMP
versi 2. Namun, SNMP versi 2 menambahkan dan
mengembangkan beberapa operasi protokol. Sebagai contoh,
operasi Trap SNMP versi 2 memiliki fungsi yang sama
dengan versi 1 tetapi menggunakan format pesan yang
berbeda dan dirancang untuk menggantikan Trap SNMP versi
1.
• SNMP versi 3; menambahkan keamanan dan kemampuan
konfigurasi remote dengan versi sebelumnya. Arsitektur
SNMP versi 3 memperkenalkan User - Based Security Model
(USM) untuk pesan keamanan dan View-Based Access
Control Mode (VACM) untuk kontrol akses. Arsitektur
tersebut mendukung penggunaan paralel antara keamanan,
kontrol akses dan model pemrosesan pesan yang berbeda.
2.2.3.2 Arsitektur manajemen jaringan dengan SNMP
SNMP merupakan bagian dari arsitektur manajemen jaringan
internet. Model manajemen jaringan terdiri dari beberapa elemen sesuai
defenisi RFC yang berbeda , antara lain :
41
• Network elements ; umumnya merupakan hardware yang
terhubung dengan jaringan dan memiliki IP ; seperti komputer,
router, switch, UPS, printer dan lain sebagainya.
• Agents ; Agents adalah modul software yang berada dalam
element jaringan yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
dan menyimpan informasi seperti error, status, temperatur dan
konfigurasi.
• Managed object ; yaitu karakteristik sistem pengelola yang dapat
dikelola.
• Management Information Base (MIB); yaitu kumpulan managed
objects yang disimpan dalam database informasi virtual.
• Syntax notation ; merupakan sebuah bahasa yang
mendeskripsikan managed object's MIB dalam format mesin yang
independen.
• Structure of Management Information (SMI); berfungsi untuk
menentukan aturan dalam mendeskripsikan informasi manajemen
menggunakan ASN.1 (Abstract Syntax Notation).
• Network Management Station (NMSs) ; merupakan peralatan -
peralatan yang digunakan untuk mengeksekusi aplikasi
manajemen untuk memantau ataupun mengkonfigurasi elemen
jaringan.
42
• Management protocol; merupakan prtokol untuk mempertukarkan
informasi antara sistem yang dikelola (elemen jaringan) dan
sebuah sistem pengelola (NMSs)
2.2.3.3 Prinsip Kerja Protocol SNMP
Secara garis besar struktur dasar SNMP terdiri atas tiga komponen
; yaitu :
• Managed System (Network elements)
• Agent (Network-management software)
• Network management stations (NMSs)
Managed system mengacu pada sebuah alat seperti router,
switch,printer, server dan lain sebagainya ,dalam sebuah jaringan yang
dikelola , dimana di dalamnya terdapat sebuah agent yang
mengumpulkan dan menyimpan informasi spesifik mengenai peralatan
tersebut dan juga menyediakan informasi kepada NMSs melalui protokol
SNMP.
Agent adalah sebuah modul software yang berada dalam managed
system secara lokal, bertanggungjawab dalam pengumpulan dan
penyimpanan informasi.
43
Gambar 2.5 : Konsep kerja protokol SNMP
(Sumber : Cacti 0.8 Network Monitoring, Halaman 75)
Aplikasi SNMP berjalan dalam sebuah stasiun manajemen
jaringan (NMS) dan menyebarkan perintah - perintah untuk
mengumpulkan informasi mengenai status, konfigurasi dan daya kerja
dari network elements.
SNMP agent bekerja di dalam managed-systems dan merespon
perintah NMS (GET). Sebagai tambahan,agent mengirimkan kembali
laporan - laporan yang tidak diperlukan (disebut traps) kembali ke NMS
ketika aktivitas tertentu dalam jaringan terjadi. Trap dapat
memeberitahukan kejadian-kejadian seperti email alert, automisasi
halaman ataupun modifikasi parameter server dalam jaringan.
Untuk alasan keamanan, SNMP agent memvalidasi setiap
permintaan dari SNMP manager sebelum merespon permintaan yang
44
diberikan, dengan meverifikasi bahwa manager tersebut berada dalam
komunitas SNMP dengan hak yang seharusnya.
Komunitas SNMP (SNMP community) adalah relasi logikal antara
SNMP agent dengan satu atau lebih SNMP manager. Komunitas ini
memiliki sebuah nama, dan semua anggotanya memiliki hak akses yang
sama ,baik itu read-only (anggota dapat melihat informasi konfigurasi
dan daya guna) ataupun read-write (anggota dapat melihat informasi dan
daya guna serta mengubah informasi).
Seluruh pertukaran pesan SNMP terdiri dari nama komunitas dan
sebuah data field yang mengandung operasi SNMP dan operand yang
terkait. Pesan - pesan ini melekat dalam datagram UDP pada sebuah
paket IP di frame ethernet.
2.2.3.4 Management Information Base (MIB)
Setiap objek yang dikelola dalam SNMP memiliki karakteristik
yang spesifik. Setiap objek memiliki unique object identifier (OID) yang
terdiri dari angka - angka yang dipisahkan oleh titik. OID secara alami
akan membentuk tree. MIB menghubungkan setiap OID dengan label dan
parameter lain yang berhubungan dengan objek bersangkutan. MIB
kemudian bertindak sebagai kamus atau buku kode yang digunakan untuk
menghubungkan dan menerjemahkan pesan SNMP.
45
Ketika SNMP manager ingin mengetahui nilai dari sebuah objek,
seperti status alarm, nama sistem,batas waktu elemen,dan sebagainya,
SNMP manager akan mengumpulkan paket GET termasuk OID dari
setiap objek yang berhubungan. Elemen jaringan menerima permintaan
tersebut dan mencari setiap OID dalam MIB. Jika OID ditemukan (objek
tersebut dikelola oleh elemen jaringan yang benar), sebuah respon paket
akan dikirimkan dengan mengandung status dari objek tersbut.
Sebaliknya , jika OID tidak ditemukan, respon error khusus akan dikirim,
menandakan bahwa objek tersebut tidak dikelola oleh elemen jaringan.
SNMP menggunakan OID untuk mengidentifikasi objek dari
setiap elemen jaringan yang dapat dikelola menggunakan SNMP. Sebagai
contoh, untuk mendapatkan informasi mengenai kapasitas disk yang
tersisa dalam Windows NT server, NMS membuat sebuah permintaan
kepada elemen jaringan dengan menggunakan OID untuk menandakan
variabel yang berarti kapasitas disk yang tersisa. Dalam standar Microsoft
OID tersebut kurang lebih adalah .1.3.6.1.4.1.311.1.1.3.1.1.5.1.4.0.
tergantung pada MIB dari objek tersebut dibentuk.
46
Gambar 2.8 : MIB tree
(Sumber : Cacti 0.8 Network Monitoring, Halaman 77)
2.2.3.5 Net-SNMP
Net - SNMP adalah sebuah aplikasi yang mengimplementasikan
SNMP v1 , SNMP v2 dan SNMP v3 menggunakan IPv4 dan IPv6. Net -
SNMP memiliki aplikasi command line untuk memperoleh informasi dari
peralatan jaringan yang mampu menggunakan SNMP. NET - SNMP juga
47
mampu memanipulasi konfigurasi dan konversi antara bentuk numerik
dan teks dari OID MIB. Net - SNMP grafikal browser MIB , sebuah
aplikasi daemon yang menerima notifikasi trap SNMP.
2.2.4 Database
Database adalah kumpulan data, biasanya mendeskripsikan aktivitas dari
satu atau lebih organisasi yang berhubungan. (Ramakrishnan dan
Gehrke,2003,p.4).
Database (DB) adalah kumpulan dari informasi dan data yang
terorganisir. Dalam industri komputer, databse merupakan sistem penyimpanan
elektronik. Berbagai teknik digunakan untuk membuat struktur data dalam
database. Kebanyakan sistem database dibangun berdasarkan model data
tertentu, meskipun terkadang beberapa produk menawarkan lebih dari satu
model. Database tradisional diorganisir oleh fields, records dan files. Field
adalah sebuah informasi, records adalah kumpulan fields lengkap dan files
adalah kumpulan dari records.(Dong , 2007,p.136).
2.2.4.1 DBMS (Database Management System)
Database management system (DBMS) adalah sebuah sistem
ataupun software yang dirancang untuk mengelola sebuah database dan
menjalankan operasi pada data - data berdasarkan permintaan sejumlah
klien. Contoh umum bidang penggunaan DBMS antara lain akunting,
48
sumber daya manusia dan sistem layanan konsumen. DBMS membuat
user dapat menyimpan, memodifikasi dan mengekstrak informasi dari
sabuah database. DBMS memiliki banyak jenis yang berbeda mulai dari
sistem kecil yang berjalan dalam personal komputer hingga sistem yang
besar yang berjalan di mainframe. (Dong, 2007)
Keuntungan penggunaan DBMS
• Independensi data ; Idealnya, program aplikasi tidak boleh
terbuka secara detail pada bagian repesentasi data dan
penyimpanan. DBMS menyediakan sudut pandang abstrak
pada data - data dengan karakteristik demikian.
• Akses data yang efisien ; DBMS menggunakan beragam
teknik yang dapat diandalkan dalam hal menyimpan dan
mengambil data secara efisien. Fitur ini penting, terutama
jika data tersebut disimpan di peralatan penyimpanan
eksternal.
• Integritas dan keamanan data ; Jika data di dalam DBMS
diakses secara terus menerus, DBMS dapat menyediakan
batasan integritas. Sebagai contoh, sebelum memasukkan
informasi gaji karyawan, DBMS dapat memeriksa jika
anggaran departemen tidak terlampaui. DBMS juga dapat
menyediakan kontrol akses yang mengatur data apa yang
dapat diakses oleh berbagai kelas user.
49
• Administrasi data ; Ketika beberapa user berbagi data,
sentralisasi administrasi data dapat menyediakan peningkatan
kinerja yang signifikan. Profesional yang berpengalaman dan
mengerti tentang pengelolaan data serta bagaimana
kelompok user yang berbeda menggunakan database, dapat
bertanggung jawab untuk mengorganisir representasi data
untuk meminimalisir pembosrosan dan mengatur tempat
penyimpanan data sehingga membuat pengaksesan efisien.
• Akses paralel dan crash recovery ; DBMS dapat mengatur
akses paralel terhadap data sedemikian rupa sehingga user
merasa bahwa data tersebut hanya diakses oleh satu orang.
Lebih jauh lagi, DBMS dapat melindungi user dari efek
kegagalan sistem.
• Mengurangi waktu pengembangan aplikasi ; DBMS
mendukung fungsi - fungsi penting yang biasa digunakan
aplikasi dalam mengakses data. Hal ini, dalam hubungannya
dengan high - level interface data, memfasilitasi
pengembangan aplikasi secara cepat.
2.2.4.2 mySQL
MySQL adalah SQL (structured query language) database
management system (DBMS) yang bersifat multi-threaded dan multi user.
MySQL merupakan software open source yang tersedia baik di bawah
50
GNU General Public License (GPL) ataupun di bawah lisensi lain. (Dong
, 2007)
2.2.5 PHP
PHP adalah bahasa pemograman reflektif yang bersifat open-source.
Pada awalnya PHP dirancang sebagai sebuah bahasa scripting tingkat tinggi
untuk memproduksi halaman web dinamis. PHP kebanyakan digunakan pada
software aplikasi di sisi server. PHP memampukan pengembang web untuk
menciptakakn konten dinamis yang berinteraksi dengan database. Aplikasi PHP
biasanya ditemukan pada server - server berbasis linux dan berhubungan dengan
database MySQL. PHP menyediakan fungsi yang sama pada server tersebut
dengan fungsi yang ada pada plaform windows dengan teknologi halaman server
aktif. (Dong, 2007).
2.2.6 CACTI
Cacti adalah alat pengawasan jaringan dan grafik yang ditulis dalam
PHP/MySQL serta bersifat open source. Cacti menggunakan RRDTool (Round-
robin database tool) untuk menyimpan dan menghasilkan grafik, dan
mengumpulkan data secara periodik melalui Net-SNMP (sebuah aplikasi untuk
mengimplementasikan SNMP). . (Kundu dan Lavlu.2009.p.6).
51
Keuntungan penggunaan Cacti sebagai alat pengawasan jaringan antara
lain :
• Dapat diinstal dengan mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu dalam
mengkonfigurasinya.
• Tidak membutuhkan banyak alat – alat pendukung lain
• Memiliki interface yang sangat flexibel dibuat melalui PHP/MySQL
• Memiliki forum publik yang sangat aktif ,sehingga memudahakan dalam hal
support dan update.
• Cacti template dapat di share sehingga akan menghemat banyak waktu
dibandingkan mendisain segalanya dari awal.
• Plug-in dapat ditambahkan ke dalam cacti sehingga penggabungan dengan
alat lain dapat dilakukan.
2.2.6.1 Operasi Cacti
Operasi Cacti dibagi dalam tiga tugas yang berbeda yaitu :
• Pengumpulan data (data retrieval)
• Penyimpanan data (data storage)
• Presentasi data (data presentation)
52
2.2.6.1.1 Pengumpulan Data (Data Retrieval)
Cacti mengumpulkan data melalui poller , yaitu sebuah
aplikasi yang dieksekusi dalam interval waktu konstan sebagai
layanan penjadwalan dalam sistem operasi yang berbeda. Dengan
semakin berkembangnya infrastruktur jaringan yang mengandung
banyak variasi device seperti router, switch, server, UPS dan lain
sebagainya, CACTI menggunakan SNMP untuk mengumpulkan
data dari device – device tersebut. Dengan demikian , semua
device yang dapat menggunakan SNMP dapat di monitor oleh
CACTI.
2.2.6.1.2 Penyimpanan Data (Data Storage)
Dalam penyimpanan data, CACTI menggunakan
RRDTool. RRDTool adalah sebuah sistem untuk menyimpan dan
menampilkan data yang dikumpulkan perwaktu dari device –
device yang dapat menggunakan SNMP. RRDTool mampu
mengkonsolidasikan data histories berdasarkan fungsi – fungsi
konsolidasi seperti AVERAGE, MINIMUM, MAXIMUM dan
lainnya untuk menjaga kapasitas penyimpanan tetap minimum.
53
2.2.6.1.3 Representasi Data (Data Representation)
Salah satu fitur utama dari RRDTool adalah fungsi grafik
built-in. Cacti menggunakan fungsi grafik built-in ini untuk
menghasilkan laporan berbentuk grafik dari data – data yang
dikumpulkan melalui device – device pengguna SNMP per-waktu
tertentu. Fungsi grafik built-in ini mendukung auto-scaling dan
logaritma y-axis. Fitur ini memungkinkan untuk menampilkan
satu atau lebih item dalam satu grafik dan juga penambahan
simbol lain seperti maksimum, rata – rata, minimum dan lain
sebagainya.