32
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Jasa 2.1.1 Pengertian SIA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Jones and Rama (2006, p5) : “ The accounting information system is a subsystem of MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions”. Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, sama seperti informasi lainnya yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi harian. 2.1.2 Pengertian SIS Menurut http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.htm , The services information system is a file of information from the basic client information record. This file contains demographic information an information about services authorized and provided throuh local departments of social services and their providers”. Yang diterjemahkan

BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

  • Upload
    lamthuy

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Jasa

2.1.1 Pengertian SIA

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Jones and Rama

(2006, p5) : “The accounting information system is a subsystem of MIS that

provides accounting and financial information, as well as other

information obtained in the routine processing of accounting transactions”.

Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Sistem Informasi Akuntansi

merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan

informasi akuntansi dan keuangan, sama seperti informasi lainnya yang

diperoleh dari proses transaksi akuntansi harian.

2.1.2 Pengertian SIS

Menurut http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.htm, “The

services information system is a file of information from the basic client

information record. This file contains demographic information an

information about services authorized and provided throuh local

departments of social services and their providers”. Yang diterjemahkan

Page 2: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

9

bahwa Sistem Informasi Jasa adalah sebuah file informasi dari dasar

catatan informasi klien. File ini berisi informasi demografis, sebuah

informasi tentang otorisasi jasa dan disediakan melalui departemen lokal

dari layanan social dan penyediaannya.

2.1.3 Komponen SIA

Menurut Romney (2006, p6-7), terdapat 6 komponen dalam

sistem informasi akuntansi, yaitu :

1. “The people who operate the system and perform various functions”.

Yang berarti orang yang mengoperasikan sistem dan melakukan

bermacam-macam tugas.

2. “The procedures and instructions, both manual and automated,

involved in collecting, processing, and sorting data about the

organization’s activities”. berarti prosedur-prosedur dan instruksi-

instruksi, baik manual maupun otomatisasi, termasuk pengumpulan,

pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan.

3. “The data about the organization’s data”. Yang berarti data mengenai

organisasi dan proses bisnisnya.

4. “The software used to process the organization’s data”, yang berarti

software yang dapat digunakan untuk memproses data organisasi.

Page 3: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

10

5. “The information technology infrastructure, including computers,

peripheral devices and network communications devices”. Yang berarti

infrastructur teknologi informasi termasuk komputer, perangkat

tambahan, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta mengirim data dan

informasi.

6. “Internal controls and security measures to secure data in accounting

information systems”. Yang berarti pengendalian internal dan langkah-

langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi

akuntansi.

2.1.4 Kegunaan SIA

Menurut Jones and Rama (2006, p6-7), kegunaan sistem

informasi akuntansi ada 5, yaitu :

1. Producing External Report (Memproduksi Laporan Eksternal)

“Businesses use an accounting information systems to produce special

reports to satisfy information needs of investors, creditors, tax

collectors, regulatory agencies and others”. Yang berarti bisnis

menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan

khusus untuk memuaskan kebutuhan dari investors, pemberi kredit

(creditors), penagih pajak, agen-agen yang berkaitan, dan lain-lain

Page 4: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

11

2. Support Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin)

“Manages need an acounting information system for handling routine

operating activities during the firm’s operating cycle”. Yang berarti

manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani

aktivitas operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.

3. Decision Support (Mendukung Keputusan)

“Information is also needed for routine decision support at all levels of

an organization”. Yang berarti informasi juga dibutuhkan untuk

mendukung keputusan rutin pada semua tingkatan dalam organisasi.

4. Planning and Control (Perencanaan dan Pengendalian)

“An information system is required for planning and control activities

as well. Information concerning budgets and standard cost is stored by

the information system, and reports are designed to compare budget

figures to actual amount”. Yang berarti sistem informasi dibutuhkan

untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang baik. Informasi

memperhatikan anggaran dan biaya standar yang disimpan oleh sistem

informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan gambaran

anggaran dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementing Internal Control (Implementasi Pengendalian Internal)

“Internal control includes the policies, procedures, and information

system used to protect a company’s assets from loss or embezzlement

Page 5: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

12

and to maintain accurate financial data. It is possible to build controls

into a computerized accounting information system to help reach these

goals” Yang berarti pengendalian internal yang meliputi kebijaksanaan,

prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset

perusahaan dari kerugian atau penggelapan dan untuk memelihara data

finansial yang akurat. Hal ini memungkinkan untuk membangun

pengendalian di dalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk

membantu mencapai tujuan tersebut.

2.1.5 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jones dan Rama (2006, p568) : “ System analysis is the

next phase of system development”. Yang dapat diterjemahkan sebagai

berikut: “Analisis sistem adalah tahap lanjutan dari pengembangan sistem”.

2.1.6 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p792): “System design is

the process of preparing detail specifications for development of a new

information system”. Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:

“Perencanaan sistem adalah suatu proses detail spesifikasi untuk

mengembangkan sebuah sistem informasi yang baru”.

Page 6: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

13

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented

2.2.1 Pengertian UML (Unified Modelling Language)

Menurut Jones dan Rama (2006, p60): “Unified Modelling

Language (UML) is a language used for specifying, visualizing,

constructing, and documenting an information system”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: “Unified Modelling Language adalah

sebuah bahasa yang digunakan untuk menetukan, menggambarkan,

membangun, mendokumentasi sebuah sistem informasi”.

Menurut Larman (2005, p4), UML adalah Notasi untuk membuat

model sistem dengan menggunakan konsep object oriented.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Unified Modelling Language adalah suatu bahasa pemodelan berorientasi

objek yang digunakan untuk menentukan, menggambarkan, membangun,

dan mendokumentasi sebuah pembangunan sistem informasi.

2.2.2 UML Activity Diagram

2.2.2.1 Identifikasi Event

Menurut Jones dan Rama (2006, p21-22) terdapat

beberapa pedoman dalam mengidentifikasi event. Pedoman-

pedoman tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 7: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

14

1. “Recognize the first event in a process when a process a

person or department within an organization becomes for an

activity”. Yang berarti kenali event pertama dalam proses

yang timbul ketika seseorang atau departemen dalam

organisasi bertanggung jawab terhadap sebuah aktivitas.

2. “Ignore activities that do not require participation by an

internal agent”. Yang berarti acuhkan aktivitas yang tidak

membutuhkan partisipasi seorang agen internal.

3. “Recognize a new event when responsibility is transferred

from one internal agent to another”. Yang berarti kenali

sebuah event baru ketika tanggung jawab diberikan oleh satu

agen internal ke agen lain.

4. “Recognize a new event when a process has been interrupted

and resumed later by the same internal agent”. Yang berarti

kenali event baru ketika suatu proses berhenti dan kemudian

dilanjutkan oleh agen internal yang sama.

5. “Use an event name and description that reflects the broad

nature of the event”. Yang berarti gunakan nama event dan

jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara umum.

2.2.2.2 Pengertian workflow table

Menurut Connolly dan Begg (2005, p621): “Workflow

table is an activity involving the coordinated execution of multiple

tasks performed by different processing entities”. Yang dapat

Page 8: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

15

diterjemahkan sebagai berikut: “Workflow table merupakan suatu

aktivitas yang melibatkan pelaksanaan yang terkoodinasi dalam

suatu entitas”.

Menurut Jones dan Rama (2006, p73): “Workflow table is

information in a simple two-column format. The actors

performing specific activities are listed in the coloumn on the left.

The corresponding activities are listed on the right”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: “Workflow table merupakan tabel

berkolom dua yang mengidentifikasikan aktor dan kegiatan dalam

sebuah proses. Actor yang menampilkan aktivitas spesifik disusun

ke dalam kolom sebelah kiri. Sedangkan aktivitas korespondensi

disusun ke dalam kolom sebelah kanan”.

Jadi workflow table merupakan suatu tabel berisi aliran

transaksi dalam suatu proses bisnis yang menjelaskan hubungan

aktor-aktor dan aktivitas dalam suatu proses bisnis.

2.2.2.3 Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p60): “Activity diagram

plays the role of a ‘map’ in understanding business processes by

showing the sequence of activities in the process”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: “Diagram aktivitas memainkan

Page 9: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

16

peran sebuah ‘peta’ dalam memahami proses bisnis dengan

memperlihatkan urutan aktivitas-aktivitas dalam proses”.

2.2.2.4 Klasifikasi UML Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), activity diagram

dibagi menjadi dua yaitu :

2.2.2.4.1 Overview Activity Diagram (OAD)

Menurut Jones dan Rama (2006, p61): “The

overview activity diagram presents a high level of the

business process by documenting the key events, the

sequence of these events, and the information flows

among these events”. Yang dapat diterjemahkan

sebagai berikut: “Overview activity diagram adalah

diagram yang menggambarkan tampilan level tinggi

dari proses bisnis dengan mendokumentasikan

kejadian-kejadian yang penting, urutannya, dan

informasi yang menyerupai kejadian tersebut”.

Menurut Jones dan Rama (2006, p65) dalam

menyiapkan overview activity diagram terdapat

langkah-langkah sebagai berikut :

Page 10: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

17

a. Membaca narasi dan mengidentifikasi event-event

yang penting.

b. Mencatat narasi secara jelas untuk

mengidentifikasi event-event yang terlibat di

dalamnya.

c. Menggambarkan aktor yang terlibat dalam proses

bisnis yang terjadi.

d. Membuat diagram masing-masing event dan

menunjukkan urutan event yang terjadi.

e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan

digunakan dalam proses bisnis, serta

menggambarkan aliran informasi dari dokumen

tersebut.

f. Menggambarkan table files yang dibuat dan

digunakan dalam proses bisnis, serta

menggambarkan aliran informasi dari files

tersebut.

2.2.2.4.2 Detailed Activity Diagram (DAD)

Menurut Jones dan Rama (2006, p61): “The

detailed activity Diagram is similar to a map of a city

town. It provides a more detailed respentation of the

activities associated with the one or two events shown

Page 11: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

18

on the overview diagram”. Yang dapat diterjemahkan

sebagai berikut: “Detailed activity diagram adalah

diagram yang menggambarkan aktivitas yang saling

berhubungan secara rinci dengan satu atau dua event

yang terdapat pada overview diagram”.

Menurut Jones dan Rama (2006, p80) dalam

menyiapkan Detailed Activity Diagram terdapat

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencatat narasi untuk menunjukkan aktivitas

b. Menyiapkan workflow table

c. Mengidentifikasikan detailed diagram yang

dibutuhkan.

2.2.3 UML Class Diagram

2.2.3.1 Pengertian Class Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000,

p336) “Class diagram describes a collection of classes and their

structural relationship”. Dari definisi tersebut dapat diartikan:

“Diagram yang menggambarkan kelas dan hubungan-hubungan

stuktural”.

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p455)

“Class diagram is a graphical deciption of system’s static object

Page 12: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

19

structure, showing object classes that the system’s static object

structure, showing object classes that the system is composed of

as the relatinship between those object classes”. Dari definisi

tersebut dapat diartikan: “Class Diagram adalah gambaran dari

struktur objek dalam sistem yang menunjukkan kelas objek bahwa

sistem tersusun atas kelas objek yang memiliki hubungan”.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Class Diagram adalah diagram yang menggambarkan kelas dan

struktur objek bahwa sistem tersusun atas kelas objek yang

memiliki hubungan-hubungan struktural.

2.2.4 Usecase Diagram

2.2.4.1 Pengertian Usecase Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p267): “A usecase

diagram is a graphical presentation that can provide a list of use

cases that occur in a application”. Dari definisi diatas dapat

diterjemahkan sebagai berikut: Usecase diagram adalah daftar

dari usecase yang terjadi dalam aplikasi dan mengidentifikasi

tanggung jawab aktor untuk setiap usecase.

Page 13: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

20

2.2.4.2 Pengertian Actor

Menurut Bennett (2006, p648): “Actor is an external entity

of any form that interacts with the system. Actors maybe physical

devices, humans, or information systems”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: Actor adalah sebuah external

entity dari form-form yang berinteraksi dengan sistem. Actor bisa

merupakan alat fisik, manusia, atau sistem informasi.

Menurut Jones dan Rama (2006, p267), “An actor can be

a person, a computer, or event another system, but we will focus

on human actors”. Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:

Actor bisa berupa orang, komputer, atau event sistem lainnya.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan

bahawa actor adalah orang yang berinteraksi secara langsung

dengan sistem.

2.2.5 Rancangan Database

2.2.5.1 Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2005, p291): “Database

seginis the process of creating a design that will support the

enterprise’s mission statement and mission objectives for the

required database system”. Yang dapat diterjemahkan sebagai

Page 14: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

21

berikut: “Perancangan Basis data adalah proses pembuatan sebuah

rancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan

tujuan dari perusahaan”.

Menurut Jones dan Rama (2006, p156), “A database is

comprehensive collection of related data.” Yang berarti bahwa

database adalah kumpulan data-data yang berkaitan.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan

bahwa database adalah kumpulan data-data berbasis komputer

yang saling berkaitan untuk mendukung operasi dan tujuan dari

perusahaan.

2.2.5.2 Tahapan Rancangan Database

Perancangan basis data dibagi menjadi tiga tahapan utama,

yaitu conceptual database design, logical database design dan

physical database design.

a. Conceptual Database Design

Conceptual Database Design adalah proses

membangun model data dari informasi yang diperoleh dalam

sebuah organisasi, tetapi bebas dari semua pertimbangan fisik.

Conceptual Database Design merupakan tahapan

pertama dari tahapan perancangan basis data dan menciptakan

Page 15: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

22

model data konseptual dari bagian perusahaan yang akan

dibuat basis datanya. Model data dibuat dengan menggunakan

dokumen dari spesifikasi kebutuhan pemakai.

b. Logical Database Design

Logical Database Design adalah proses membangun

sebuah model dari informasi yang diperoleh dari sebuah

organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi bebas dari

halaman yang berkaitan dengan DBMS dan pertimbangan fisik

lainnya.

Pada tahap ini, model data konseptual yang dibangun

pada tahap sebelumnya dipetakan pada model data logical.

Model data logical didasarkan pada target model data atau

basis data.

c. Physical Database Design

Physical Database Design merupakan proses

pembuatan deskripsi dari suatu implementasi basis data pada

secondary storage (media penyimpanan), halaman ini

mendeskripsikan hubungan utama, organisasi file dan indeks

yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam data

dan hubungan integritas constraint (associated integrity

constraint) yang lainnya dan halaman yang berkaitan dengan

keamanan (security measures). Physical Database Design

Page 16: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

23

merupakan tahap ketiga dan terakhir dari proses perancangan

basis data. Dimana perancang memutuskan bagaimana basis

data tersebut diimplementasikan.

Secara garis besar, tujuan utama dari Physical

Database Design adalah untuk mengimplementasikan secara

fisik dari logical database design.

2.2.5.3 Pengertian SQL

Menurut Sibero (2010, p44), “SQL (Structure Query

Language) adalah suatu bahasa standar yang digunakan oleh

aplikasi untuk berkomunikasi dengan database server.”

Menurut Wahana (2008, p2), “SQL adalah sebuah

DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh

Microsoft untuk berkecimpung dalam persaingan pengolahan

data.”

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan

bahwa SQL adalah merupakan salah satu DBMS yang

digunakan untuk berkomunikasi dengan database server.

Page 17: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

24

2.2.6 Rancangan Formulir

2.2.6.1 Pengertian rancangan formulir

Menurut Jones and Rama (2006, p288): “Form is a

formatted document containing blank fields that users can fill in

the with data”, yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:

dokumen yang terformat yang terdiri dari bagian yang kosong

yang diisi oleh penggunanya.

2.2.6.2 Jenis Tipe Input Formulir

Menurut Jones and Rama (2006, p262-263), ada tiga jenis

input form yaitu single record entry forms, tabular entry forms,

dan multi-table entry forms.

a. Single-record entry forms

Digunakan untuk memasukkan atau mengubah sebuah single

record dalam sebuat tabel.

b. Tabular entry forms

Digunakan untuk memasukkan dan mengubah beberapa

record dalam sebuah tabel.

Page 18: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

25

c. Multi-table entry forms

Digunakan untuk memasukkan atau mengubah beberapa

record dalam beberapa tabel yang saling berhubungan.

2.2.6.3 Elemen Penting Formulir

Menurut Jones and Rama (2006, p271-272), ada enam

elemen penting dalam formulir, yaitu :

a. Text Boxes

“Text boxes are spaces on a form that are used to entry

information that is added to a table or to display information

that is read form a table”. Yang dapat diterjemahkan sebagai

berikut: Text boxes ialah ruang atas formulir yang digunakan

untuk meng-entry informasi yang ditambahkan pada tabel atau

pada tampilan informasi yang terbaca dari tabel.

b. Labels

“Labels help the user understand what information needs to

be entered”. Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:

Labels membantu pengguna mengerti informasi apa yang

perlu dicatat.

Page 19: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

26

c. Look-Up Features

“Look-up features is frequently added to text boxes that are

used for entering foreign keys”. Yang dapat diterjemahkan

sebagai berikut: Look-up features seringdi tambahkan pada

text-boxes yang digunakan untuk memasuki foreign keys.

d. Command Buttons

“Command buttons are used to perform an action”. Yang

dapat diterjemahkan sebagai berikut: Command buttons

digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

e. Radio Button

“Radio button allow users to select one of a set of option”.

Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Radio button

memperbolehkan pengguna untuk memilih salah satu dari

beberapa pilihan.

f. Check Boxes

“Check boxes are similar to radio button, but more than one

option can be selected”. Yang dapat diterjemahkan sebagai

berikut: Check boxes adalah serupa dengan radio button,

tetapi dapat memilih lebih dari satu pilihan.

Page 20: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

27

2.2.7 Rancangan Layar

2.2.7.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Jones and Rama (2006, p271), ”Form interface

elements are objects on form used for entering information of

performing actions. All aspects of the form are control by the

interface elements. Some of these objects provide or opportunity

to improve internal control over data elements”, Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: Tampilan layar merupakan elemen

dari objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan data

atau informasi lewat perintah. Semua aspek dari formulir

dikendalikan dari elemen tampilan layar. Beberapa objek tersebut

diberikan kesempatan untuk mengembangkan pengendalian

internal melebihi elemen data.

2.2.7.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Mathiassen (2000, p158), elemen-elemen yang

terdapat dalam merancang layar adalah :

1. Screen Layout. Berisi menu selection, karekter set, tulisan,

warna, gambar, dan presentasi yang berisi urutan elemen.

Page 21: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

28

2. Input and Output. Berisi tampilan keyboard, control cursor,

spesial alat lain, tanggapan dari waktu dan frekuensi update

layar.

3. Action Sequences. Berisi manipulasi langsung, clik,

perpindahan syntax dan urutan perintah suatu fungsi.

4. Training. Berisi bantuan secara langsung, pembelajaran dan

users manual.

2.2.8 Rancangan Laporan

2.2.8.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Jones dan Rama (2006,p201) “Report is a

formatted organized presentation of data”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: Rancangan Laporan adalah

penyajian data yang telah terstruktur dan terorganisir.

2.2.8.2 Elemen Rancangan Laporan

Menurut Jones and Rama (2006, p.214-215), ada 5 elemen

yang terdapat dalam rancangan laporan, yaitu :

1. Label Boxes and Text Boxes

Page 22: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

29

“Two elements of any report labels and data. In Microsoft

Access these elements are refered to as label boxes and text

boxes”, yang berarti Label boxes and text boxes merupakan 2

elemen utama dari segala laporan label dan data. Dalam

Microsoft Access, elemen-elemen ini ditunjukkan kepada label

boxes dan text boxes.

2. Grouping Attribute

“Grouped reports are grouped by something”, yang berarti

kelompok laporan yang dikelompokkan oleh sesuatu.

3. Group Header

“The Grouped Header can be used to present informations

that is command to the group”, yang berarti grouped header

digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada

grup.

4. Grouped Detail

“Transation pertaining to the grouped are listed in the

grouped detail section”, yang berarti transaksi terjadi pada

grup yang didaftarkan didalam kelompok secara rinci.

5. Grouped Footer

“Grouped footer can also be used to provide useful

information in the grouped reports”, yang berarti grouped

footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi

yang berguna di dalam kelompok laporan.

Page 23: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

30

2.2.8.3 Pengertian Crystal Report

Menurut Yuswanto dan Subari (2007, p258), “Crystal

Report designer merupakan fasilitas yang ada pada fasilitas

Visual Basic.Net digunakan untuk menentukan sumber data

laporan, memilih dan mengelompokkan record data yang

ingin ditampilkan, dan untuk membuat format obyek serta

layout laporan.

2.2.9 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), ”Navigation diagram is a

special kind of statechart diagram that focuses only the overall dynamics of

the user interface”, yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Navigation

diagram adalah suatu statechart diagram yang khusus yang menekankan

terhadap keseluruhan perubahan dari user interface.

2.3 Teori Khusus

2.3. 1 Pengertian Jasa

Menurt Kotler dan Amstrong (2006, p219): “A Service is any

activity or benefit that one party can offer to another which is essentially

intangible and does not result in the ownership of anything”. Yang dapat

diterjemahkan sebagai berikut: “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

Page 24: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

31

yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.

2.3.2 Karakteristik Jasa

Secara umum jasa mempunyai 4 Karakteristik yang

membedakannya dengan barang menurut Kotler dan Amstrong (2006,

p243-245) yaitu

1. Tidak berwujud (Intangible)

Jasa tidak bias dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, dan dibaui sebelum

dibeli. Misalnya: orang yang akan memakai bedah plastik tidak dapat

melihat hasilnya sebelum pembelian jasa itu. Penumpang pesawat

terbang tidak mempunyai apapun kecuali selembar tiket dan janji untuk

sampai tempat tujuan dengan aman.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility)

Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, apakah penyedia tadi

adalah orang atau mesin. Bila karyawan jasa menyediakan jasa, maka

karyawan itu merupakan bagian dari jasa.

3. Bervariasi (Variability)

Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa, dan waktu,

tempat, dan bagaimana cara mereka disediakan. Misalnya: beberapa

hotel, katakanlah Marriot, memiliki reputasi untuk penyedian jasa yang

lebih baik dari lainnya.

Page 25: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

32

4. Tidak Tahan Lama / Mudah Lenyap (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan

dating. Misalnya: beberapa dokter meminta bayaran kepada pasien

karena tidak menepati janjinya, sebab nilai jasa ada pada saat itu juga

dan hilang jika pasien itu tidak datang.

2.3.3 Transaksi dan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa

2.3.3.1 Arus Transaksi Bisnis

Menurut pendapat Waren, Reeve, Fess (2005, p70-71),

transaksi terjadi bermula ketika manajer atau karyawan

memberikan persetujuan otorisasi atas transaksi. Kemudian

transaksi tersebut dilakukan. Pihak-pihak yang terlibat dalam

transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen yang menjelaskan

rincian transaksi. Dokumen-dokumen inilah yang menjadi dasar

untuk menganalisa dan mencatat transaksi.

Transaksi pertama-tama akan dicatat ke dalam jurnal.

Kemudian secara periodik, ayat jurnal tersebut dipindahkan ke

akun-akun pada buku besar. Proses pemindahan debit dan kredit

ini dari ayat jurnal ke akun-akun dinamakan pemindah bukuan

atau posting.

Page 26: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

33

2.3.4 Pengertian Jasa Transportasi

Menurut Amir M.S (2005, p119) Usaha Jasa Transportasi adalah

usaha yang bertujuan mewakili tugas pengirim barang

(Consignor/Shipper/Exporter) ataupun mewakili tugas penerima barang

(Consignee/Importer) yang diperlukan untuk terlaksananya pengiriman

barang ekspor maupun impor baik melalui darat, laut maupun udara.

2.3.5 Pengertian Ekpedisi Muatan Kapal laut

Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah suatu perusahaan atau

perseorangan yang menyelenggarakan usaha mengurus berbagai macam

dokumen dan formalitas yang diperlukan guna memasukkan dan

mengeluarkan barang dari kapal dan ke pelabuhan. Dalam hal pengiriman

muatan ekspor, tugas dan kewajibab ekspeditur terbatas sampai pemuatan

barang ke dalam kapal dan penyebaran Bill of Loading (B/L). dalam hal

mengurus muatan impor dari pelabuhan, ekspeditur membuat dokumen-

dokumen impor berupa Pemberitahuan Impor Untuk Dipakai (PIUD),

pembayaran bea masuk, pembayaran biaya dan pengeluaran lainnya,

sampai barang dapat dikeluarkan dari gudang pabean untuk deserahkan ke

pemiliknya.

Aktivitas pekerjaan seperti itu menyebabkan perusahaan

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) memiliki armada angkutan darat

sendiri dengan maksud memudahkan dan menekan biaya pengangkutan

Page 27: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

34

barang. Usaha sampingan trucking ini dapat menambah pendapatan EMKL

dan selanjutnya menumbuhkan usaha Freight Forwarding (FF). aktivitas

ini meliputi penyediaan semua keperluan pengapalan mulai dari sortasi

barang (pemilihan jenis barang sesuai klarifikasi tarif bea uang tambang),

packing (pengemasan barang dalam kemasan yang sesuai bagi

pengangkutan samudera), cargo documentation (penyiapan dan pembuatan

dokumen-dokumen pengapalan) sampai kepada perolehan izin ekspor kalau

diperlukan.

2.3.6 Teori-teori dalam Pengiriman Barang

Menurut McLeod (2001) ada beberapa pengertian penting yang

berkaitan dengan pengiriman barang, yaitu :

1. Shipper adalah pelanggan ritel atau korporat yang memanfaatkan jasa

layanan pengiriman barang.

2. Consignee adalah penerima barang dari shipper melalui penyedia jasa

layanan pengiriman barang.

3. Agent adalah pihak penyedia layanan pengiriman barang yang

bertanggung jawab atas pengiriman barang setelah barang berangkat

dari pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada consignee.

4. Notify adalah pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan barang.

Page 28: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

35

5. Shipping / shipment adalah kegiatan pengiriman barang yang

melibatkan shipper, penyedia jasa, consignee, dan armada

pengangkutan mitra bisnis penyedia jasa pengiriman barang.

6. Shipping Intruction adalah surat perintah pengiriman barang yang

diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang.

7. Bill of Lading adalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda

nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa

pengiriman barang dan armada pengangkutan laut mitra bisnisnya.

8. Invoice adalah surat tagihan jasa pengiriman barang yang dikeluarkan

oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang kepada client atau agent.

9. Manifest adalah pembukuan, pendataan, atau laporan yang dihasilkan

dari data-data order transaksi yang terjadi, biasanya dibuat di dalam

suatu periode tertentu.

10. Packing List adalah dokumen dengan tanda nomor tertentu yang berisi

informasi barang-barang yang telah di Packing ke dalam suatu package

yang sama.

2.3.1 Peti Kemas

2.3.7.1 Pengertian Peti Kemas

Menurut Amir M.S (2005, p113) Peti Kemas adalah peti

yang terbuat dari logam ke dalam mana barang-barang yang lazim

disebut muatan umun (General Cargo) dimasukkan. Sejak

Page 29: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

36

pemuatan sampai kepada pembongkaran (bahkan sampai ke

tempat yang dituju) barang-barang yang di kirim dengan peti

kemas tidak dijamah orang, karena dengan peti itu barang dimuat

ke atas kapal dan bersama peti itu pula barang dibongkar dari

dalam kapal dan diturunkan ke darat.

Peti kemas mula-mula diperkenalkan di Amerika Serikat

pada tahun 1958. Keuntungan penggunaan peti kemas dalam

pengangkutan barang-barang adalah :

1. Muat-bongkar dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan

dengan muat-bongkar barang-barang dengan pengepakan

konvensional.

2. Menurunnnya persentase kerusakan karena barang-barang

disusun secara mantap di dalam peti kemas dan hanya

disentuh pada saat pengisian dan pengosongan peti kemas

tersebut saja.

3. Berkurangnya persentase barang-barang yang hilang karena

dicuri ( Thieft & Pilferage ) karena barang-barang tertutup di

dalam peti kemas dari logam itu.

4. Memudahkan pengawasan oleh pemilik barang ( Shipper )

yang bila perlu dapat menyimpan barangnya ke dalam Peti

Kemas di arena pergudangan sendiri. Begitupun si penerima

dapat dengan mudah mengawasi pembongkaran di arena

Page 30: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

37

pergudangannya sendiri ( Door to door service ), bilamana di

kehendakinya.

5. Dapat dihindarkan percampuran barang-barang yang

sebenarnya tidak boleh bercampur satu sama lain.

2.3.7.2 Jenis-jenis Peti Kemas

Menurut Amir M.S (2005, p115-116) Dikenal ada

beberapa macam jenis Peti Kemas, antara lain:

1. RORO ( Roll On Roll Off )

Roro adalah Peti-Kemas yang beroda, bahkan ada kalanya

bermesin snediri sehingga pemuatannya ke dalam kapal

maupun pembongkarannya hanya memerlukan waktu singkat

karena kalau dia beroda tinggal menarik saja sedangkan kalau

bermesin sendiri akan bias dikemudikan masuk dan keluar

dari perut kapal. Perkembangan Peti-Kemas jenis Roro pesat

sekali karena memang dirasakan sangat praktis.

2. LASH = Lighters Aboard Ships ( Peti Kemas Apung )

Lash adalah tongkang-tongkang atau barges baik bermesin

sendiri maupun harus ditarik, yang dipakai untuk menyimpan

muatan. Tongkang-tongkang sebagai Peti-Kemas dan

diangkut dengan kapal yang khusus untuk itu. Singkatnya

Lash ini adalah juga Peti-Kemas, tetapi pembongkarnnya bisa

Page 31: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

38

dilakukan ditengah laut karena mampu diambangkan di atas

air dan kemudian dengan menggunakan kapal tunda (untuk

yang tidak bermesin sendiri), ditarik ke tempat tujuan.

Tongkang diperlengkapi dengan mesin sendiri, maka begitu

dia mengambang di air, dengan tenaga pendorongnya sendiri

tongkang itu akan berlayar ke pelabuhan tujuan tanda

kesulitan.

3. Sea-Train ( Peti Kemas Apung Berangkai )

Sea Train atau Seabee adalah sama dengan LASH di atas,

yaitu tongkang-tongkang dan barges-barges yang besar yang

berfungsi sebagai Peti-Kemas di laut.

2.3.7.3 Beberapa Masalah Peti Kemas

Menurut Amir M.S (2005, p117) Disamping keuntungan

yang diperoleh dari penggunaan peti-kemas, sesungguhnya peti-

kemas menimbulkan masalah-masalah yang rumit khususnya bagi

negara-negara berkembang seperti Indonesia ini.

Masalah-masalah itu antara lain sebagai berikut:

1. Suatu Peti-Kemas yang berkapasitas isi rata-rata antara 15

samapi 20 ton sudah barang tentu memerlukan peralatan

muat-bongkar di darat maupun di atas kapal dengan kapasitas

Page 32: BAB 2 HC - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00377-ka 2.pdf · langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. ... anggaran dengan jumlah

 

 

39

yang sesuai seperti Derek darat maupun Derek kapal yang

berkapasitas di atas 20 ton.

2. Barang-barang yang dimuat dengan Peti-Kemas, apalagi

bilamana pengangkutan didasarkan pada kontrak angkutan

Door to Door, sesungguhnya sudah tidak memerlukan

gudang-gudang pelabuhan tetapi sebaliknya memerlukan

dermaga untuk pelaksanaan muat-bongkar serta terminal Peti-

Kemas yang luas di wilayah pelabuhan (Container’s Yard)

sebagai lapangan penumpukan Peti-Kemas.

3. Peti-Kemas dengan kapasitas 20 ton itu jelas memerlukan

alat-angkut darat pelabuhan seperti Trailer dengan kapasitas

di atas 20 ton. Sebagai konsekuensi logis diperlukan

perombakan struktur dan daya tahan raya yang sesuai untuk

keperluan Peti-Kemas ini. Dengan adanya kemungkinan

kontrak pengangkutan bersyarat Door to Door maka dengan

sendirinya memerlukan pula perluasan dan perombakan

urusan kepabeanan dan dokumen pengangkutan serta kondisi

perasuransian.