Upload
truongkien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data Isue / Kasus
Untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini dibutuhkan data dan informasi yang
tepat yang mana diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
1. Literatur
pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku, catatan, artikel baik di
koran, majalah, maupun website yang berhubungan dengan materi Tugas
Akhir yang dibahas.
2. Wawancara
Tanya jawab dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan topik dan
dapat memberikan informasi yang lebih mendalam guna membantu dalam
penentuan strategi komunikasi. Pencarian data drngan metode ini tidak
bersifat ilmiah, namun berdasarkan pengalaman dan opini pribadi perorangan
yang diwawancara.
3. Kuesioner
Rangkaian pertanyaan yang disebarkan ke target komunikasi guna
memperoleh data pendukung yang bersifat kualitatif.
5
Berikut ini adalah beberapa sumber data seputar pamali yang dikumpulkan yang
nantinya akan digunakan dalam merancang dan membentuk isi website yang akan
dibuat:
2.1.1 Pengertian Pamali
Mitos dan pantangan di Indonesia menurut kamus besar bahasa Indonesia
disebut dengan pemali, namun pemali lebih dikenal masyarakat sebagai “pamali”
yang merupakan istilah yang lahir dari bahasa sunda, yang berarti pantangan atau
larangan tentang suatu tindakan yang kita lakukan sehari-hari, yang apabila
pantangan tersebut kita lakukan dianggap dapat mendatangkan kesialan, yang
biasanya berhubungan dengan kesehatan, keselamatan, jodoh, rizki, keturunan, dan
lain sebagainya. Pamali, biasanya berhubungan dengan sebuah kata lainnya yaitu
Mitos, yang dianggap sebagian orang sebagai cerita yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya berdasarkan rasio dan logika manusia,
karena mitos adalah kumpulan cerita atau hal-hal yang dipercayai secara turun-
temurun oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Maka Mitos dianggap memiliki
hubungan tertentu dengan kehidupan manusia di masa sebelumnya. Banyak orang
tua yang sampai sekarang masih memegang teguh kepercayaan mereka tentang
kebenaran sebuah mitos.
Pada jaman dulu, pamali digunakan oleh para orangtua untuk mengajarkan
disiplin kepada anak-anaknya. Karena keterbatasan pengentahuan para orang tua
dalam menjelaskan dan karena kebanyakan anak-anak sering tidak mendengar
6
larangan-larangan yang diberikan, sehingga orang-orang pada jaman dulu sering
memberikan larangan dengan menyertakan ‘ancaman’ agar anak-anak dapat
mendengar kata-kata orangtua mereka, namun lebih karena takut sesuatu yang
buruk dapat menimpa mereka, bukan dengan mengetahui alasan sebenarnya. Selain
itu, mitos dalam masyarakat terkadang bisa muncul dan berkembang disebabkan
karena penyampaian informasi yang kurang tepat, kurang lengkap bahkan kadang
terlalu berlebihan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan sikap antipati, defensif
bahkan diskriminasi pada situasi tertentu.
Beberapa pamali yang dibuat sebenarnya memiliki tujuan masing-masing.
Kebanyakan pamali tersebut bertujuan agar manusia dapat menjaga norma, menjaga
kelestarian lingkungannya, bersikap sopan kepada orang lain, terutama yang lebih
tua; berlaku etis di kalangan masyarakat, atau untuk mengajarkan anak-anak agar
dapat belajar mendengarkan ucapan orang tua dan tidak melanggar larangan
mereka. Selain itu, beberapa pamali juga dibuat berdasarkan kepercayaan
masyarakat Indonesia terhadap takhayul, misalnya dengan menganggap suatu
pertanda memiliki arti tersendiri, atau ketakutan terhadap sesuatu yang dianggap
keramat atau berbau mistis.
2.1.2 Pamali-pamali yang ada di Indonesia
Berikut ini merupakan beberapa pamali yang ada di Indonesia.
1. Berpindah tempat pada waktu makan
7
Jangan berpindah tempat pada waktu makan, karena kelak berakibat akan
mendapat ibu tiri. Terkecuali pindah pada posisi yang lebih bagus
misalnya semula makannya dilantai, kemudian pindah kemeja makan
yang semestinya, kalau itu yang dilakukan kelak akan cepat mendapat
pekerjaan yang lebih baik.
Logika: berpindah tempat pada waktu makan tidak sopan. Selain itu juga
akan repot untuk memindah-mindahkan peralatan makannya, misalnya
piring, gelas, dan sebagainya. Serta ditakutkan saat berpindah-pindah
makanannya akan tertumpah.
2. Berselimut dengan tikar
Jangan berselimut dengan tikar karena kelak akan digulung oleh ombak
jika mandi di laut.
Logika: tidak baik berselimut dengan tikar karena tikar itu kotor.
3. Bangun Tidur terlalu siang
Jika bangun tidur terlalu siang hingga matahari hampir berdiri, akan
berakibat segala bentuk rezeki yang akan datang akan selalu menjauh
kembali.
Logika: bangun terlalu siang tidak baik karena etika yang baik adalah
bangun di pagi hari dan bekerja. Apabila bangun siang maka orang
tersebut akan malas dan pekerjaan juga tidak terselesaikan, serta tidak
menggunakan waktu secara efisien. Selain itu bangun terlalu siang juga
tidak baik untuk kesehatan, salah satunya adalah dapat menyebabkan
kerusakan hati.
4. Berlama-lama dikamar mandi
8
Jangan berlama-lama dikamar mandi karena akan terlihat lebih tua dari
usia sebenarnya.
Logika: karena pada umumnya dalam satu rumah hanya terdiri dari 1
sampai 2 kamar mandi dan dipakai secara bergantian. Apabila seseorang
mandi terlalu lama maka yang lain tidak dapat menggunakan kamar
mandi tersebut.
5. Duduk di depan pintu
Dilarang duduk tepat didepan pintu, karena khawatirkan ada makhluk
lewat yang melewati pintu tersebut dan anda akan jatuh sakit. Dan jangan
duduk ditengah pintu waktu turun hujan lebat karena suatu ketika anda
dapat tersambar petir (yang sebenarnya petir tersebut, konon, mengincar
setan).
Logika: duduk di depan pintu menghalangi jalan masuk atau keluar orang
lain.
6. Kebiasaan menggigit kuku
Jangan sering menggigit kuku, karena akan mengundang nasib buruk dan
pembawaan sering gugup juga akan menderita batin.
Logika: mengigit kuku adalah kebiasaan yang kurang enak dilihat /
kurang sopan, kuku juga merupakan sarang kuman sehingga ditakutkan
kuman dapat masuk ke dalam mulut dan terserang penyakit. Kebiasaan
mengigit kuku seperti ini juga dapat mengakibatkan kuku menjadi tidak
rapi / jorok.
7. Kebiasaan pura-pura menangis
9
Jangan sering berpura-pura menangis karena akan berakibat orang tua
akan menerima musibah.
Logika: apabila sering pura-pura menangis, orang tidak akan percaya saat
orang tersebut benar-benar sedang menangis.
8. Kebiasaan bersiul diwaktu malam
Jangan sering bersiul diwaktu malam karena disaat anda tidur dimalam itu
dan akan mendengar siulan yang berasal dari luar kamar anda, konon itu
adalah ulah dari makhluk halus yang merasa terganggu dengan siulan
anda dan membalasnya.
Logika: bersiul pada saat malam hari mengganggu orang lain karena
malam hari adalah waktu untuk tidur dan tidak boleh berisik.
9. Tidur dengan posisi telungkup dan kaki dinaikkan.
Jangan berbaring dengan posisi telungkup dan kaki dinaikkan, artinya
mendoakan orang tua agar cepat meninggal.
Logika: berbaring sambil menaikkan kaki tidak sopan, juga ditakutkan
dapat tidak sengaja menendang barang-barang atau orang, karena saat
memainkan kaki orang tersebut tidak melihat keadaan di belakangnya.
10. Membuka payung di dalam rumah
Anda dilarang membuka payung didalam rumah, karena akan tersambar
petir atau akan terjadi sesuatu yang buruk dikeluarga anda.
Logika: tidak ada gunanya memakai payung di dalam rumah. Malah akan
memakan tempat dan ditakutkan ujung payung yang tajam dapat melukai
orang lain.
10
11. Menggunting kuku malam hari
Janganlah anda menggunting kuku pada mari, karena akan membuat usia
anda lebih singkat.
Logika: pada jaman dulu, penerangan masih kurang baik, sehingga
apabila memotong kuku pada malam hari ditakutkan akan terluka dan
susah mencari dokter pada malam hari.
12. Menyapu di malam hari
Janganlah anda menyapu dimalam hari karena akan sulit untuk mencari
rezeki.
Logika: pada jaman dulu, penerangan masih kurang baik, sehingga akan
susah untuk menyapu pada malam hari, hasilnya akan kurang bersih.
13. Menjahit kancing baju ketika baju masih dipakai
Janganlah menjahit kancing baju ketika ketika baju masih dipakai karena
akan menderita penyakit yang parah dan selalu gagal dalam usaha selama
1 bulan.
Logika: apabila menjahit ketika baju masih dipakai ditakutkan akan
melukai orang yang memakai baju tersebut.
14. Mandi disiang hari bolong
Janganlah mandi disiang hari bolong, karena berakibat anda akan cepat
tua.
Logika: pamali ini dibuat agar seseorang selalu bangun pagi dan tidak
malas.
15. Kebiasaan membuang nasi sisa makan, karena masih kenyang
11
Jangan selalu membuang nasi sisa makan, karena masih kenyang
bermakna kelak selama satu tahun akan mengalami bentrokan keluarga
yang beruntun.
Logika: membuang-buang nasi itu tidak baik, tidak menghargai rejeki
yang telah di dapat.
16. Kebiasaan bernyanyi atau bersiul saat sedang makan
Jangan sering bersiul saat sedang makan karena akan mengalami
kegagalan dalam usaha.
Logika: kurang sopan. Juga ditakutkan dapat menyebabkan tersedak
makanan.
17. Mengeluarkan suara ketika makan
Janganlah anda mengeluarkan suara ketika sedang makan, karena akan
berakibat menjadi bahan gunjingan orang lain, atau menjadi pengundang
binatang buas.
Logika: mengeluarkan suara ketika makan tidak sopan dan dapat
mengganggu orang lain.
18. Memotong rambut malam hari di rumah
Janganlah suka memotong rambut dimalam hari di rumah, karena
berakitbat anda akan didatangi makhluk halus jahat dalam mimpi.
Logika: karena penerangan jama dulu masih belum baik, maka apabila
memotong rambut malam hari ditakutkan akan membuat potongan
rambut menjadi tidak bagus, juga ditakutkan gunting akan melukai orang
tersebut.
12
19. Tidur disore hari menjelang magrib
Janganlah anda tidur disore hari menjelang magrib, karena kelak anda
akan menjadi orang tak bermalu (gila).
Logika: sore hari menjelang magrib adalah waktu yang tanggung untuk
tidur. Sehingga apabila seseorang tidur disore hari menjelang magrib,
ditakutkan malam harinya akan mengalami kesulitan untuk tidur.
20. Membersihkan telinga dimalam hari
Janganlah anda membersihkan telinga dimalam hari, karena akan
membawa anda kedalam kesulitan rezeki.
Logika: pada jaman dulu penerangan masih kurang baik. Sehingga
apabila membersihkan telinga dimalam hari ditakutkan orang lain tidak
sengaja menyenggol orang yang sedang membersihkan telinga dan alat
pembersih tersebut akan melukai daerah vital di dalam telinga.
21. Duduk di atas bantal
Jangan duduk di atas bantal, dapat membuat pantat/bokong bisulan.
Logika: bantal umumnya digunakan untuk dipakai di kepala, sehingga
tidak sopan apabila seseorang menduduki bantal.
22. Duduk di atas meja
Jangan duduk di atas meja, kelak banyak berhutang kepada orang lain.
Logika: meja biasanya digunakan untuk makan atau untuk menulis dan
belajar, sehingga tidak sopan apabila seseorang mendudukinya.
23. Kebiasaan bersedih pada waktu hamil
Jangan selalu bersedih pada waktu hamil, karena kelak akan mendapatkan
anak yang cengeng.
13
Logika: emosi ibu yang sedang hamil mempengaruhi perkembangan otak
bayi di dalam kandungannya. Sehingga apabila ibu hamil bersedih
ditakutkan akan membuat otak bayi tidak berkembang dengan baik.
24. Menyiksa binatang pada saat hamil
Jangan menyiksa binatang pada saat hamil, baik ibu hamil maupun
suaminya, karena kelak anak yang lahir akan mirip dengan binatang yang
disiksanya.
Logika: emosi ibu yang sedang hamil mempengaruhi perkembangan otak
bayi di dalam kandungannya. Sehingga sebaiknya saat hamil ibu tersebut
tidak memiliki pemikiran-pemikiran negatif. Juga agar suami menjadi
lebih sabar. Selain itu menyiksa binatang pada dasarnya adalah perbuatan
yang tidak baik.
25. Menjelek-jelekkan orang lain pada saat hamil
Jangan menjelek-jelekkan orang lain pada saat hamil, kelak anak yang
lahir akan mirip dengan orang yang dijelek-jelekkannya.
Logika: emosi ibu yang sedang hamil mempengaruhi perkembangan otak
bayi di dalam kandungannya. Sehingga sebaiknya saat hamil ibu tersebut
tidak memiliki pemikiran-pemikiran negatif. Selain itu menjelek-jelekkan
orang lain pada dasarnya adalah perbuatan yang tidak baik.
26. Keluar pada saat magrib
Jangan keluar rumah pada saat magrib (sore menjelang malam), kelak
akan jauh dari rejeki.
Logika: magrib adalah pergantian dari langit yang terang menjadi gelap.
Sehingga pada saat magrib masih banyak yang belum menyalakan
14
penerangan dan ditakutkan orang tidak dapat melihat dengan baik dan
dapat kehilangan arah maupun celaka.
27. Menangkap kunang-kunang
Jangan menangkap kunang-kunang, karena kunang-kunang adalah
kukunya setan.
Logika: kunang-kunang biasanya terlihat pada malam hari dan terdapat di
hutan. Sehingga ditakutkan saat berburu tidak memperhatikan jalanan
karena gelap, dan apabila jalanan terdapat lubang atau jurang tidak
terlihat dan akan celaka.
28. Duduk sambil menggoyang-goyangkan kaki
Jangan duduk sambil menggoyang-goyangkan kaki, rejeki akan cepat
menjauh.
Logika: Menggoyang-goyangkan kaki tidak enak dilihat dan tidak sopan,
juga dapat mengganggu orang lain.
29. Makan sambil bertopang dagu
Jangan makan sambil bertopang dagu, rejeki akan cepat menjauh karena
di depan makanan seperti orang susah.
Logika: makan dengan posisi ini tidak sopan, juga membuat orang
tersebut susah untuk mengunyah makanan.
15
2.1.3 Kuesioner
Data riset terhadap 83 orang dengan sample acak melalui kuesioner yang diisi
secara online melalui website Polldaddy. Adapun pertanyaan dan hasil dari riset ini
adalah sebagai berikut:
1. Jenis kelamin anda:
Laki-laki: 41 orang (48%)
Perempuan: 42 orang (52%)
2. Umur anda saat ini:
17 – 24 : 70 orang (83%)
25 – 35 : 12 orang (15%)
Diatas 35 Tahun: 1 orang (1%)
3. Apakah anda pernah mendengar tentang pamali (takhayul/pantangan/mitos) di
Indonesia?
Pernah: 83 orang (99%)
Tidak pernah: 0 orang (0%)
4. Biasanya, dari siapakan anda sering/pernah mendengar tentang pamali?
(jawaban boleh lebih dari 1)
Orang tua: 58orang (41%)
Nenek/kakek: 39 orang (28%)
Teman: 33 orang (23%)
Lainnya: 11 orang (8%)
5. Apakah anda percaya pamali? Sebutkan alasannya.
Ya: 12 orang (15%)
16
Tidak: 32 orang (39%)
Kadang-kadang: 34 orang (41%)
Tidak menjawab: 4 orang (5%)
6. Pamali apa yang sering/pernah anda dengar?
Menjawab: 72 orang (88%)
Tidak menjawab/lupa: 10 orang (12%)
7. Apakah menurut anda pamali itu berhubungan dengan agama?
Ya: 12 orang (15%)
Tidak: 68 orang (83%)
Tidak menjawab: 2 orang (2%)
8. Menurut anda, apakah pamali itu berguna di kehidupan sehari-hari? Mengapa?
Ya: 32 orang (39%)
Tidak: 24 orang (29%)
Kadang-kadang: 22 orang (27%)
Tidak menjawab: 4 orang (5%)
Dari data-data di atas, responden mengaku bahwa selain dari orang tua,
nenek/kakek, atau dari teman, mereka juga sering/pernah mendengan tentang pamali
dari tv, majalah, komik, internet, buku, saudara, pembantu, satpam, supir, maupun
orang-orang dari kampung.
Responden yang percaya akan pamali mengaku bahwa alasan mereka percaya
adalah karena merupakan budaya, takut hal-hal buruk menimpa mereka, pernah
mendengar isu bahwa pamali pernah terjadi, dan lain-lain. Sedangkan responden
yang tidak percaya pamali dikarenakan pamali itu tidak masuk akal, hanya untuk
17
menakut-nakuti, dan lain-lain. Sedangkan sisanya mengaku percaya tidak percaya
akan pamali karena mereka merasa lebih baik dilakukan saja untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Pamali yang sering didengar oleh responden antara lain “jangan menggunting
kuku di malam hari”, “jangan duduk atau berdiri di depan pintu”, “jangan memakai
payung di dalam rumah”, “jangan keluar rumah pada saat magrib”. “jangan
menyapu di malam hari”, dan sebagainya.
Beberapa responden mengaku bahwa pamali berguna di kehidupan sehari-hari
karena mengajarkan hal-hal yang benar, mencegah hal-hal buruk terjadi pada diri
kita, menjadi kontrol sosial, merupakan bagian dari kebudayaan, dan sebagainya.
Sedangkan sisanya mengaku bahwa pamali tidak berguna karena hanya untuk
menakut-nakuti, tidak masuk akal, membuat pola pikir anak muda menjadi tidak
logis, dan sebagainya.
2.2 Target Audience
2.2.1 Target Primer
a. Geografi
Wilayah: Indonesia
Iklim: kota-kota besar, tropis.
b. Demografi
Usia: 12 – 25 tahun
18
Gender: laki-laki dan perempuan
Status Keluarga: Remaja – Dewasa
Pekerjaan: mahasiswa, pekerja kantoran, dll
Pendidikan: SMA - S1
Kewarganegaraan: WNI
Kelas Sosial: A, B
c. Psikografi
Gaya hidup: produktif, suka bersosialisasi, berkumpul bersama teman,
suka browsing di internet, chatting
Kepribadian: open-minded, ingin tahu, peduli
Sub-kultur: kasual
2.2.2 Target Sekunder
a. Geografi
Wilayah: Indonsia
Iklim: kota kecil, tropis, pegunungan, pantai, dan sebagainya
b. Demografi
Usia: 12 – 25 tahun
Gender: laki-laki dan perempuan
Status Keluarga: Remaja – Dewasa
Pekerjaan: mahasiswa, pekerja kantoran, dll
Pendidikan: SMA - S1
19
Kewarganegaraan: WNI
Kelas Sosial: A, B
c. Psikografi
Gaya hidup: produktif, suka bersosialisasi, suka browsing di internet,
suka berkumpul bersama teman, suka browsing di internet, chatting
Kepribadian: open-minded, ingin tahu, peduli
Sub-kultur: kasual
2.3 Analisa Partner – Preposisi
2.3.1 Threat
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang mempercayai pamali,
sehingga akan sulit untuk memasukkan pandangan baru secara logis
kepada masyarakat.
Pamali merupakan budaya di Indonesia, sehingga sulit untuk
meniggalkan kebiasaan tersebut.
2.3.2 Opportunity
Masih banyaknya masyarakat yang masih percaya terhadap pamali dan
tidak mengetahui alasan logis dibaliknya, sehingga dapat menjadi
kesempatan untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Media internet sekarang ini sedang banyak diminati oleh masyarakat
modern di Indonesia, khususnya generasi muda.
20
Masih kurangnya publikasi tentang pamali, dan tidak pernah ada yang
membuat publikasi tentang pamali melalui media website interaktif
sebelumnya, sehingga apabila dibuat sebuah website interaktif yang
mengangkat tema pamali akan menjadi sesuatu yang baru dan dapat
menarik minat masyarakat.
2.3.3 Weakness
Banyaknya jumlah pamali yang ada di Indonesia, sehingga audiens
akan sulit untuk mengingat semua pamali yang disajikan
banyaknya pamali yang menimbulkan akibat yang sama, hanya
pantangannya yang berbeda, sehingga kurang variatif
pamali bukan merupakan budaya yang tertulis, sehingga mitos yang
beredar juga tidak sama persis di setiap daerah di Indonesia
logika yang diberikan merupakan merupakan sudut pandang dari
seorang psikolog saja, sehingga belum tentu semua orang akan
memiliki pendapat yang sama.
2.3.4 Strength
Memberikan ajaran positif kepada masyarakat agar dapat berpikir
secara logis dan rasional, sehingga tidak lagi mempercayai dan takut
terhadap hal-hal mistis dan mitos yang beredar di masyarakat.
21
Audiens yang ingin mengakses website pamali ini, tidak harus
membayar/gratis, tidak seperti media lain seperti buku yang harus
dibeli untuk dilihat isinya.
Audiens mendapatkan informasi dengan lebih menarik, yaitu dapat
berinteraksi dan bermain di website tersebut, hingga audiens tidak
merasa bosan.
Pamali biasanya dianggap sesuatu yang serius, namun pendekatan
website ini lebih sebagai hiburan kepada audiens.
Website interaktif pertama yang membahas tentang pamali dan
logikanya, yang mengajak masyarakat khususnya kaum generasi
muda untuk merubah pola berpikir menjadi lebih rasional.
2.4 Data Penyelenggara
Gambar 2.4
22
Nama: Dra. Daisy Imelda R, Psi
Tanggal Lahir: Jakarta, 6 februari 1957
Email: [email protected]
Pendidikan: - College: Universitas Indonesia lulus 1976 – 1982,
jurusan psikologi.
- SMA Santa Ursula 1973 – 1975.
Pekerjaan: - Kepala Bagian Pengembangan SDM di Badan Pendidikan
Kristen Penabur Jakarta.
- Psychological Practice (by appointment).
Riwayat singkat:
Ibu Daisy Imelda merupakan seorang psikolog lulusan Universitas
Indonesia pada tahun 1982. Beliau mengaku bahwa alasan terjun ke dalam dunia
psikologi adalah karena setiap manusia itu unik, sehingga beliau tertarik untuk
mempelajarinya. Beliau juga senang berada dalam pekerjaan yang berhubungan
dengan banyak orang, juga senang apabila bisa membantu orang lain, sehingga
dengan masuk psikologi beliau berharap dapat membantu orang lain dalam tanda
kutip.
Saat beliau masih kecil, seperti anak perempuan pada umumnya, cita-cita
beliau adalah menjadi pramugari atau sekertaris. Namun, seiring
pertumbuhannya, beliau menyadari bahwa beliau sendiri memiliki rasa ingin
23
tahu yang tinggi, suka mengeksplor, menganalisa, dan memecahkan masalah,
suka membaca buku detektif, sehingga beliau ingin menjadi detektif. Namun
pada akhirnya beliau memilih untuk menjadi psikolog, karena pada dasarnya
psikolog juga meneliti, mengeksplor dan menganalisa namun dalam bidang yang
berbeda. Pada saat itu, psikolog merupakan bidang yang masih jarang digeluti,
sehingga beliau mengaku bahwa psikolog merupakan bidang yang cukup
eksklusif dan langka.
Saat ini ibu Daisy Imelda masih aktif di kelompok Wanita Katolik Gereja
Santo Andreas, aktif di lingkungan perumahan, dan merupakan ibu rumah tangga
dari 3 anaknya yang telah dewasa. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala
Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia di Badan Pendidikan Kristen
penabur, setelah sebelumnya pernah menjabat di Bagian Konsultasi Psikologi
dan Hubungan Masyarakat di Badan Pendidikan tersebut.
Beliau merupakan seseorang yang sangat religius, sehingga prinsip dan
motto hidupnya adalah “Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi
kekuatan kita”, sehingga kita harus percaya bahwa cobaan yang diberikan oleh
Tuhan, walaupun sangat berat namun kita pasti bias melaluinya.
2.5 Data Kompetitor
The Big Myth
Sebuah situs yang berisikan informasi tentang asal-usul mitos dari berbagai
24
Negara dan suku, diantaranya Jepang, Cina, Mesir, Babylonia, Inca, Norse dan
sebagainya, yang disajikan dengan animasi ilustrasi interaktif.
Gambar 2.5
Alamat situs: www.bigmyth.com