8
297 Membangun Kepercayaan K epercayaan merupakan modal dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain. Setiap orang akan memberikan penilaian yang beragam terhadap orang lain. Penilaian ini akan menentukan kekuatan hubungan—sejauhmana orang lain dapat menerima diri kita sangat tergantung bagaimana Anda mampu membangun kredibilitas diri dan terhadap jalinan hubungan. Demikian halnya, konflik terjadi antarkelompok yang berbeda kepentingan seringkali disebabkan mulai pudarnya bangun kepercayaan diantara masing-masing pihak. Apapun komitmen yang ditunjukan dan dilakukan tidak akan memberikan dampak positif terhadap pihak lain untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Membangun kepercayaan diibaratkan bangunan rumah yang memiliki pilar-pilar yang kokoh. Salah satu pilar itu runtuh akan berpengaruh terhadap kekuatan bangunan itu. Perdamaian akan kokoh, jika ditopang oleh pilar-pilar kepercayaan pemangku kepentingan. Jika kepercayaan itu sulit dibangun jangan berharap perdamaian akan terwujud—konflik akan semakin meningkat. Oleh karena itu, membangun sebuah perdamaian hendaknya diiringi dengan upaya meningkatkan kepercayaan diantara pemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik. Topik ini memberikan pengalaman bagi pemimpin dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas diri dan kepercayaan orang lain dalam rangka membangun kebersamaan dan kekuatan dalam membangun perdamaian. Kepercayaan dapat meningkatkan kredibilitas Anda sebagai seorang pemimpin yang mampu mendorong upaya penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak.

Bab 13- Membangun Kepercayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 13- Membangun Kepercayaan

297

Membangun Kepercayaan

K epercayaan merupakan modal dalam menjalin hubungan

baik dengan orang lain. Setiap orang akan memberikan

penilaian yang beragam terhadap orang lain. Penilaian ini

akan menentukan kekuatan hubungan—sejauhmana orang lain

dapat menerima diri kita sangat tergantung bagaimana Anda

mampu membangun kredibilitas diri dan terhadap jalinan

hubungan. Demikian halnya, konflik terjadi antarkelompok yang

berbeda kepentingan seringkali disebabkan mulai pudarnya

bangun kepercayaan diantara masing-masing pihak. Apapun

komitmen yang ditunjukan dan dilakukan tidak akan memberikan

dampak positif terhadap pihak lain untuk menyelesaikan konflik

yang terjadi.

Membangun kepercayaan diibaratkan bangunan rumah yang

memiliki pilar-pilar yang kokoh. Salah satu pilar itu runtuh akan

berpengaruh terhadap kekuatan bangunan itu. Perdamaian akan

kokoh, jika ditopang oleh pilar-pilar kepercayaan pemangku

kepentingan. Jika kepercayaan itu sulit dibangun jangan berharap

perdamaian akan terwujud—konflik akan semakin meningkat. Oleh

karena itu, membangun sebuah perdamaian hendaknya diiringi

dengan upaya meningkatkan kepercayaan diantara pemangku

kepentingan yang terlibat dalam konflik.

Topik ini memberikan pengalaman bagi pemimpin dan tokoh

masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas diri dan kepercayaan

orang lain dalam rangka membangun kebersamaan dan kekuatan

dalam membangun perdamaian. Kepercayaan dapat meningkatkan

kredibilitas Anda sebagai seorang pemimpin yang mampu

mendorong upaya penyelesaian yang dapat diterima oleh semua

pihak.

Page 2: Bab 13- Membangun Kepercayaan

298

TUJUAN

Peserta memahami pentingnya kepercayaan dalam menyelesaikan

konflik yang terjadi dalam masyarakat.

Peserta memiliki keterampilan dalam membangun kepercayaan

antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik

POKOK BAHASAN

☺ Membangun Kepercayaan (trust building)

☺ Prinsip-prinsip Membangun Kepercayaan

☺ Strategi Membangun Kepercayaan

WAKTU

Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran 3 X 40 menit

METODE

Metode yang digunakan diantaranya

☺ Curah pendapat

☺ Diskusi kelompok dan presentasi

☺ Game

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

☺ Flipchart, spidol, kertas plano dan metaplan

☺ Lembar Media 13.1-10

☺ Lembar Permainan 13.1: “Lingkaran Kepercayaan”

☺ Bahan Bacaan 13.1: “10 Unsur Kepribadian: Kepemimpinan

yang dapat Dipercaya”

☺ Bahan Bacaan 13.2: “3 Pendekatan Membangun

Kepercayaan”

Page 3: Bab 13- Membangun Kepercayaan

299

PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan 1: Membangun Kepercayaan (Trust Building)

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan

dilakukan dalam sessi ini.

2. Bagilah peserta dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

Masing-masing peserta dibagikan 2 buah metaplan.

Kemudian, setiap peserta diminta untuk menuliskan

(perilaku, tindakan atau sikap) yang berkaitan dengan

pertanyaan berikut;

Apa itu kepercayaan?

Perilaku apa saja yang dapat dipercaya?

Mengapa Anda mempercayai orang lain?

3. Diskusikan dalam kelompok untuk membuat daftar perilaku

yang dapat meningkatkan kepercayaan (10-15 kata).

Hasilnya ditulis dan ditempelkan dalam kertas plano.

Mintalah satu orang wakil dari kelompok untuk menyusun

daftar keseluruhan dari hasil diskusi kelompok. Berikan

kesempatan kepada peserta untuk mengklarifikasi,

mengkritisi dan memperbaikinya.

4. Daftar akhir dari kata-kata penting yang telah disusun oleh

tim kemudian disepakati dan dibacakan di depan pleno.

5. Buatlah hikmah atau inti pelajaran dari sessi ini kemudian

kaitkan dengan sessi selanjutnya.

Kegiatan 2: Prinsip-prinsip Membangun Kepercayaan

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan

dilakukan dalam sessi ini dengan mengaitkan pokok

bahasan sebelumnya.

2. Lakukan curah pendapat tentang beberapa prinsip

membangun kepercayaan. Hasilnya dituliskan pada kertas

plano.

3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,

mengajukan pendapat, komentar dan berbagi pengalaman

dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

4. Buatlah rangkuman dan kesimpulan dari pembahasan yang

telah dilakukan.

Page 4: Bab 13- Membangun Kepercayaan

300

Kegiatan 3: Tahapan Membangun Kepercayaan

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan

dilakukan dalam sessi ini dengan mengaitkan pokok bahasan

sebelumnya.

2. Mintalah kepada peserta untuk melakukan permainan

“lingkaran kepercayaan” gunakan panduan permainan 13.1.

Permainan ini dipandu langsung oleh fasilitator, peserta

diminta untuk mengikuti instruksi yang disampaikan.

3. Setelah permainan selesai, jelaskan tentang tahapan dalam

membangun kepercayaan dengan menggunakan media 13.1-

10. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,

mengajukan pendapat dan mengklarifikasi hal-hal yang

danggap penting.

4. Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari pembahasan yang

telah dilakukan

Keterampilan dan perilaku penting yang perlu dimiliki oleh pemimpin dalam

membangun kepercayaan (trust building) menjadi modal sosial dalam

meningkatkan tingkat kepercayaan (trust level) dan jalinan hubungan antar

pemangku kepentingan lain. Melalui topik ini peserta diberikan pengetahuan

tentang konsep trust building dan bentuk perilaku yang perlu dibangun dalam diri

peserta.serta dampaknya dalam memperkuat hubungan saling percaya. Melalui

pelatihan ini, peserta diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuan—

pengalaman dalam membangun kredibilitas sebagai pemimpin masyarakat,

menetapkan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Melalui simulasi dan

permainan peserta dirangsang untuk mengenal lebih dalam tentang

aspek penting perilaku yang dapat meningkatkan rasa saling

percaya diantara peserta. Keterbukaan perlu dibangun diantara

peserta agar masing-masing dapat melakukan penilaian diri dan

percaya diri serta membangun kepercayaan terhadap dirinya.

Setiap peserta dapat mengkoreksi perilaku dan merumuskan

langkah-langkah praktis untuk memperbaiki tingkat kepecayaan.

Page 5: Bab 13- Membangun Kepercayaan

301

Lembar Permainan 13.1

‘Lingkaran Kepercayaan’

Format : individu—berpasasangan

Waktu : 5 — 10 Menit

Tempat : Di dalam ruangan

Materi : Lembar Umpan Balik (Trust Feedback Template)

Peserta : 20 — 25 orang

Deskripsi

Permainan ini melatih kemampuan peserta untuk membangun rasa percaya (trust building) antarpribadi, antarkelompok dan antarkomunitas yang berdampak pada peningkatan kualitas hubungan. Peserta berpasang-pasangan dan duduk saling berhadapan membentuk lingkaran. Setiap pasangan akan diberikan waktu untuk berbicara secara terbuka saling mengenal dan mengungkapkan hal-hal yang mendorong pasangannya saling percaya. Masing-masing mencatat dan memeriksa perilaku dan kepribadian yang mendorong orang mempercayainya dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki agar orang percaya. Masing-masing pasangan diberi waktu 1 menit untuk berdialog kemudian fasilitator memberikan aba-aba untuk merubah pasangannya dan melakukan tahapan yang sama sampai permainan ini selesai. Masing-masing orang akan memperoleh profil dirinya (trust personal profile). Permainan ini memberikan refleksi—gambaran tentang proses trust building yang dilakukan untuk menghasilkan bentuk pola hubungan dan perbaikan sikap dan tindakan saling

percaya dalam mendorong upaya dialog, keterbukaan, dan penyelesaian konflik.

Tujuan

1. Menunjukkan bahwa setiap orang—kelompok membutuhkan perilaku dan sikap saling percaya

sebagai landasan membangun hubungan yang baik.

2. Memahami bahwa sikap saling percaya yang ditunjukkan sangat mambantu dalam mencapai

situasi yang kondusif dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dalam konflik.

3. Memahami bahwa trust building dapat membantu individu, tim, kelompok, komunitas dan

para pemangku kepentingan lain dalam mendorong upaya penyelesaian konflik.

4. Melatih kemampuan menjadi seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan kredibel dalam

berhubungan dengan pihak-pihak yang berbeda kepentingan.

Page 6: Bab 13- Membangun Kepercayaan

302

Cara Permainan

1. Sebelum dimulai aturlah ruang belajar dengan membuat formasi kursi berpasangan dan melingkar. Perlu dipersiapkan pula daftar katagori perilaku yang dibagikan kepada peserta.

Selanjutnya, mintalah kepada peserta mencari pasangan dan duduk saling berhadapan.

2. Berikan penjelasan umum kepada peserta tentang permainan yang akan dilakukan. Tegaskan kepada peserta bahwa mereka perlu menggali hal-hal penting apa saja yang dianggap

penting untuk membangun kepercayaan diantara mereka.

3. Bagikan kepada masing-masing peserta lembar umpan balik “kepercayaan”. Lembar in iberisi

daftar nama dan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada pasangannya.

4. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengisi dengan mengikuti aba-aba yang disampaikan fasilitator. Setiap 1 menit peserta diinstruksikan segera menemukan pasangan baru secara bergiliran dan meminta untuk saling menggali—mengklarifikasi dan mengisi

format yang telah disediakan.

5. Lakukan beberapa kali hitungan selama 10-15 menit. Setelah selesai berikan kesempatan kepada peserta secara spesifik untuk mempelajari dan mengevaluasi hasil daftar isian sebagai bahan masukan untuk memperbaiki perilaku—sikap yang mendorong upaya menjalin

hubungan dan kepercayaan.

4. Buatlah resume dan hikmah dari permainan ini.

Diskusi

1. Apa yang dapat Anda pelajari tentang kepercayaan —“trust building” ?

2. Apakah Anda mendapatkan pengalaman dan masukan (feedback) yang positif dan konsisten

dari orang lain ?

Page 7: Bab 13- Membangun Kepercayaan

303

3. Apakah Anda berencana untuk menindaklanjuti dari masukan itu?

4. Bagaimana Anda meningkatkan dampak kepercayaan terhadap rekan, tim, kelompok,

organisasi atau masyarakat?

5. Bagaimana Anda dapat menerapkan pelatihan ini untuk peningkatkan kualitas kehidupan

pribadi Anda?

6. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan ini ?

Variasi

Permainan ini dapat diperluas topiknya sesuai dengan bidang pekerjaan, organisasi, hobi, kerjasama tim, dan lain-lain. Pada tahap awal peserta diminta untuk membuka daftar perilaku dalam membangun kepercayaan. Selanjutnya daftar tersebut dapat dijadikan dasar dalam membeikan umpan balik terhadap pasangannya. Pergantian pasangan dapat dilakukan secara bersilang dengan menggunakan hitungan waktu (wiseclock) atau diiringi musik. Permainan ini

dapat melatih keterbukaan dan kesiapan mental untuk memperoleh masukan dari orang lain.

Kunci

Permainan ini memberikan pengalaman tentang bagaimana menemukan hal-hal penting yang dibutuhkan untuk menjalin kepercayaan dengan pihak lain. Sikap terbuka dan sensitif terhadap respon orang lain akan membantu menemukan cara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Kepercayaan diawali dengan keterbukaan dan kesediaan untuk menyatakan hal-hal pokok yang menjadi harapan dari orang lain sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kekuatan hubungan dan upaya penyelesaian konflik dengan memperbaiki kembali hal-hal yang menjadi

perhatian kedua belah pihak.

Page 8: Bab 13- Membangun Kepercayaan

304