30
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dimana persaingan bisnis semakin mendominasi, terlebih juga munculnya industri-industri baru yang membuat persaingan di bidang ini menjadi semakin ketat, akan membuat setiap perusahaan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Setiap produsen berupaya untuk memperbaiki kinerja dari perusahaan yang mereka kelola, baik dari segi bahan baku, supplier, metode yang digunakan, sumber daya manusia, serta tak lupa adalah dari mesin. Industri manufaktur merupakan industri yang identik dengan penggunaan mesin, dimana mesin-mesin tersebut akan membantu proses produksi dari awal bahan baku hingga menjadi produk yang memiliki nilai lebih dan dapat digunakan oleh konsumen. Dengan memaksimalkan efektifitas proses yang terjadi pada proses tersebut, maka tingkat produktivitas yang dihasilkan akan tinggi pula. Mesin merupakan alat yang penting digunakan di dalam menjalankan proses produksi, mesin juga merupakan salah satu asset atau salah satu investasi yang dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu tingkat keandalan serta ketersediaan dalam memproduksi perlu diperhatikan dengan baik. Semakin sering mesin tersebut digunakan, maka akan menurunkan kapasitas daripada kemampuan mesin tersebut, kemudian membutuhkan pula penggantian komponen dalam mesin, terlebih jika digunakan untuk mengerjakan proses produksi

BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

  • Upload
    lamliem

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dimana persaingan bisnis semakin mendominasi, terlebih juga

munculnya industri-industri baru yang membuat persaingan di bidang ini menjadi

semakin ketat, akan membuat setiap perusahaan berusaha untuk memberikan yang

terbaik bagi para konsumennya. Setiap produsen berupaya untuk memperbaiki kinerja

dari perusahaan yang mereka kelola, baik dari segi bahan baku, supplier, metode

yang digunakan, sumber daya manusia, serta tak lupa adalah dari mesin. Industri

manufaktur merupakan industri yang identik dengan penggunaan mesin, dimana

mesin-mesin tersebut akan membantu proses produksi dari awal bahan baku hingga

menjadi produk yang memiliki nilai lebih dan dapat digunakan oleh konsumen.

Dengan memaksimalkan efektifitas proses yang terjadi pada proses tersebut, maka

tingkat produktivitas yang dihasilkan akan tinggi pula. Mesin merupakan alat yang

penting digunakan di dalam menjalankan proses produksi, mesin juga merupakan

salah satu asset atau salah satu investasi yang dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu

tingkat keandalan serta ketersediaan dalam memproduksi perlu diperhatikan dengan

baik. Semakin sering mesin tersebut digunakan, maka akan menurunkan kapasitas

daripada kemampuan mesin tersebut, kemudian membutuhkan pula penggantian

komponen dalam mesin, terlebih jika digunakan untuk mengerjakan proses produksi

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

2

yang melebihi kapasitas yang sebenarnya. Namun seringkali banyak perusahaan yang

hanya melakukan perbaikan pada saat mesin-mesin yang digunakan tersebut rusak,

dan tidak dilakukan perawatan secara berkala, sehingga akan membuat pengeluaran

perusahaan semakin bertambah besar dalam perbaikan mesin tersebut. Konsumen pun

akan terkena dampaknya juga apabila hal ini dibiarkan terus terjadi, oleh karena itu

hal ini perlu diperhatikan sebaik-baiknya agar tingkat kepercayaan konsumen tidak

berkurang karena masalah mesin ini. Pemeliharaan mesin yang dilakukan dengan

baik akan mampu memberikan manfaat positif terhadap pihak perusahaan, karena

dengan menata ulang konsep serta sistem maintenance mereka, akan membuat

produk yang berkualitas tinggi, mengukur efisiensi menyeluruh, dapat

mengidentifikasi masalah yang terjadi. Dengan adanya sistem pemeliharaan Total

Productive Maintenance, maka dapat meningkatkan efisiensi fasilitas sistem produksi

yang berhubungan pula dengan keterlibatan daripada seluruh pihak dan sumber daya

manusia agar tercipta suatu perusahaan dengan tingkat kualitas terbaik yang tidak

hanya produk tapi keseluruhan aspek yang terlibat dalam perusahaan tersebut.

PT. Omni Kemas Industry merupakan perusahaan yang penulis teliti,

dimana perusahaan ini adalah perusahaan yang berorientasi pada bidang plastik.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecacatan produk, keefektifan dan

keefisienan daripada mesin-mesin yang digunakan di perusahaan ini serta

perencanaan penjadwalan perawatan terhadap mesin. Sehingga dengan adanya

penelitian ini semoga dapat membantu pihak perusahaan dalam menjaga, merawat,

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

3

memelihara perlengkapan atau fasilitas kerja serta pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

PT. Omni Kemas Industry adalah salah satu perusahaan yang memproduksi

plastik dengan bentuk hasil produk yang berbeda-beda, oleh karena itu perusahaan

ini juga mempergunakan mesin-mesin yang bervariasi pula. Tingginya permintaan

yang diperoleh PT. Omni Kemas Industry, membuat mesin yang dipakai pun akan

semakin sering digunakan dan intensitas pemakaian pun juga semakin besar. Mesin-

mesin yang dipakai tentunya membutuhkan perawatan karena tingginya penggunaan

mesin tersebut, karena jika perawatan tidak dilakukan dengan benar, maka proses

produksi akan tertunda karena kerusakan mesin dan mutu atau kualitas produk yang

dihasilkan pun akan menurun karena kerusakan mesin tersebut serta biaya yang

ditanggung perusahaan pun akan semakin tinggi dibebankan terhadap perusahaan.

Masalah yang akan dibahas dalam melaksanakan penelitian di PT. Omni

Kemas Industry adalah :

1. Apakah proporsi cacat Departemen Converting berada dalam batas toleransi

perusahaan?

2. Apa saja yang menyebabkan produk menjadi reject atau cacat?

3. Bagaimana sistem perawatan yang dilakukan oleh pihak PT. Omni Kemas

Industry?

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

4

4. Bagaimana tahapan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat

menjalankan Total Productive Maintenance?

5. Berapa lama selang waktu untuk perawatan atau penggantian komponen

untuk mesin kritis agar tidak terjadi downtime pada Departemen Converting

Divisi Potong Label?

6. Berapa perbandingan biaya yang timbul antara sebelum dan sesudah

dilakukan Preventive Maintenance?

7. Berapakah jumlah yang optimal untuk persediaan komponen kritis Divisi

Potong Label?

1.3 Ruang Lingkup

Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti membatasi objek yang akan

dibahas lebih detail. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah segala hal yang

berhubungan dengan topik yang akan dibahas, yaitu seperti quality control, kerusakan

mesin atau breakdown serta proses produksi yang dilakukan.

Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Departemen yang diteliti di perusahaan ini adalah Departemen Converting

pada divisi potong label

2. Mesin yang dijadikan objek penelitian adalah mesin potong label dengan

total mesin berjumlah 20 dan diteliti lebih lanjut mesin bernomor 12 dan 17

3. Pembahasan yang dilakukan adalah pada bagian produksi,

maintenance, dan gudang sparepart

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

5

1.4 Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu diantaranya :

1. Mengukur proporsi cacat Departemen Converting selama 1 tahun terakhir

sehingga dapat menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk

yang terbebas dari cacat.

2. Meminimasi kerugian perusahaan yang diakibatkan oleh breakdown mesin

dengan melakukan maintenance / perawatan.

3. Mengetahui langkah-langkah implementasi Total Productive Maintenance

sehingga dapat benar-benar diterapkan secara baik dan benar

4. Meningkatkan reliability atau kehandalan dan availability atau ketersediaan

mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi di PT. Omni Kemas

Industry.

5. Mengetahui selang waktu perawatan atau penggantian komponen kritis

selama pemakaian mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi

6. Mengurangi atau meminimasi downtime dan biaya yang timbul untuk

perawatan mesin yang dilakukan dalam produksi

7. Mengetahui tingkat persediaan komponen kritis agar dapat meminimasi

downtime akibat kerusakan komponen

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

6

Penelitian ini pun juga memberikan manfaat-manfaat bagi beberapa pihak,

yaitu diantaranya :

o Untuk PT. Omni Kemas Industry

Manfaat yang didapat untuk perusahaan ini adalah dapat memberikan

analisa dari perhitungan Preventive Maintenance dan menerapkan analisa

yang telah dilakukan serta memberikan masukan atau saran dalam

perawatan mesin-mesin mana yang mendapatkan perawatan lebih jika

digunakan terus menerus dan melebihi kapasitas yang sebenarnya.

o Untuk Universitas Bina Nusantara

Manfaat yang didapat oleh Universitas Bina Nusantara adalah menambah

daftar pengetahuan yang dapat dijadikan referensi atau tambahan

pengetahuan dalam menyelesaikan laporan-laporan penelitian.

o Untuk Peneliti

Manfaat yang didapat peneliti adalah menambah wawasan serta

pengetahuan dalam industri manufaktur serta mengidentifikasi masalah riil

dalam dunia industri yang dihubungkan dengan ilmu teori.

o Untuk Keilmuan

Manfaat yang diberikan bagi keilmuan adalah agar para pihak-pihak yang

membaca hasil penelitian ini boleh mendapatkan pengetahuan lebih

mengenai topik yang penulis ambil dan juga manfaat dalam peranan

perawatan terhadap mesin.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

7

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Omniseals Industries Corporation merupakan perusahaan pertama yang

memproduksi PVC Shrinklable Tubes, perusahaan ini berdiri pada tahun 1971.

Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Bapak Lamda Soekawan dimana lokasi

perusahaan ini pertama kali adalah di daerah Pluit. Karyawan yang bekerja pertama

kali di perusahaan ini adalah sekitar 60 orang, yang kemudian berkembang. Produk

yang dihasilkan pertama kali ini dimulai dengan menerima pesanan dari farmasi,

kosmetik, dan juga industri makanan. Dari sinilah kemudian perusahaan ini

berkembang menjadi perusahaan yang juga memproduksi PE Shrink Film,

rotogravure printing, pembuatan silinder, injection moulding, vacuum forming, dan

extrussion blow dari botol plastik.

Produksi PVC perusahaan ini sedang dan selalu terintegrasi secara

menyeluruh dalam bahan baku, yang dimulai dari kayu damar hingga campuran

dalam pembuatan tubes dan film. PT. Omniseals Industries dimulai dengan

memproduksi PVC Tubes, serta kapabilitas yang perusahaan ini miliki juga

mencakup pembuatan keseluruhan komponen plastik yang memang dibutuhkan di

dalam baterai. PT. Omniseals Industries memiliki hubungan suplai dengan beberapa

perusahaan baterai lokal di Indonesia, diantaranya adalah Seven, Radar, ABC,

Everlast, produk lokal lainnya, dan juga National serta Eveready.

Lokasi perusahaan ini kemudian pindah ke Jalan Kapuk Kamal Raya No.

70, Jakarta Utara, nama perusahaan ini juga berubah dari PT. Omniseals Industries

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

8

Corporation menjadi PT. Omni Kemas Industry. Perusahaan ini berpindah tempat

dikarenakan keterbatasan tempat dalam pengembangan usaha perusahaan mereka,

perusahaan membutuhkan lahan yang lebih luas lagi karena usaha yang

dilakaksanakan pun juga berkembang. Perusahaan ini juga memiliki akte pendirian

yaitu Akte No. 96 tahun 1992 kemudian disahkan oleh notaris bernama Erly

Soehandjojo.

1.5.2 Kebijakan Mutu dan Kebijakan Lingkungan

PT. Omni Kemas Industry memiliki komitmen untuk dapat selalu membuat

produk yang memiliki mutu tinggi dan juga dapat meningkatkan kualitas hidup

daripada konsumen, oleh karena itu PT. Omni Kemas Industry memiliki kebijakan

mutu perusahaan, yaitu :

1. Berusaha mencapai posisi yang tebaik di bidangnya

2. Berusaha melakukan perbaikan terus menerus terhadap produk dan non

produk guna meningkatkan kepuasan pelanggan

3. Berusaha mematuhi peraturan atau persyaratan yang terkait dengan produk

Selain kebijakan mutu, perusahaan ini juga memiliki kebijakan lingkungan,

dimana perusahaan ini tidak hanya mementingkan produksi saja, namun juga

memperhatikan lingkungan juga, oleh karena itu perusahaan juga perlu memproduksi

produk yang memang ramah terhadap lingkungan sekitar.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

9

Kebijakan lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Berusaha mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dari produk dan jasa

maupun proses produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya

2. Berusaha melakukan perbaikan terus menerus terhadap produk dan jasa

maupun proses produksi yang ramah lingkungan dan selalu

mempromosikan tentang perlunya manjaga lingkungan dan pencegahan

polusi

3. Berusaha mematuhi peraturan atau persyaratan yang terkait dengan produksi

dan jasa yang ramah lingkungan

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

10

1.5.3 Struktur O

rganisasi Perusahaan

STRU

KTU

R O

RG

AN

ISASI PT. O

MN

I KEM

AS IN

DU

STRY

Efektif : 02 Agustus 2007

Gam

bar 1.1 Struktur Organisasi PT. O

mni K

emas Industry

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

11

1.5.3.1 Job Description

Di bawah ini merupakan penjabaran daripada setiap tugas dan tanggung

jawab, wewenang yang dipegang dan juga kualifikasi jabatan yang harus dimiliki

oleh para pemegang jabatan tersebut. Penjabaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persyaratan umum

Persyaratan umum karyawan/ti PT. Omni Kemas Industry :

1. Sehat badan dan jiwa

2. Punya kemauan dan motivasi kerja

3. Sanggup menaati peraturan perusahaan dan atau perjanjian kerja bersama

4. Dapat menunjukkan dokumen pribadi asli yang dibutuhkan oleh perusahaan

(kartu identitas, ijazah, dsb)

2. Manager Finance & Accounting

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan perusahaan atau management

tiap bulan/tahun

2. Bertanggung jawab dalam penyusunan rancangan anggaran perusahaan

3. Bertanggung jawab melakukan koordinasi opname terhadap kas perusahaan

maupun hasil produksi untuk laporan atau data akuntansi

4. Bertanggung jawab atas kerja sama dengan bagian lainnya baik internal

maupun eksternal agar hasil usaha dapat dicapai secara maksimal

5. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

12

Wewenang :

1. Menetapkan terlaksana nya kebijakan direksi dalam bidang keuangan

2. Menetapkan terlaksananya kebijakan dan ketentuan direksi dalam pengelolaan

keuangan

3. Menilai prestasi karyawan dan mengajukan promosi, mutasi serta demosi

kepada direksi

4. Menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengeluaran

atau pemasukan kas perusahaan

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria / wanita

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal S1 akuntansi

5. a. Bisa berbahasa inggris lisan maupun tulisan

b. Mampu menyusun dan menganalisa laporan keuangan

c. Berpengetahuan cukup mengenai pengembangan investasi, audit dan pajak

6. Mempunyai leadership yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik

7. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

8. Diutamakan yang pernah mengikuti training keuangan, investasi, audit

internal dan pajak

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

13

3. Manager Marketing

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan

2. Bertanggung jawab atas kerja sama yang baik dengan para pelanggan

3. Bertanggung jawab atas laporan penjualan bulanan dan tahunan

4. Bertanggung jawab atas kerja sama dengan bagian lainnya baik internal

maupun eksternal agar hasil usaha dapat dicapai secara maksimal

5. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Wewenang :

1. Membuka pasar

2. Mencari pelanggan

3. Menentukan segmen produk di pasar

4. Menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengiriman,

spesifikasi dan harga produk

5. Mengendalikan biaya distribusi dan promosi

6. Mengusulkan diversifikasi produk yang disesuaikan dengan perkembangan

pasar

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria / wanita

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

14

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal D3 manajemen, teknik, kedokteran

5. a. Bisa berbahasa Inggris lisan maupun tulisan

b. Mampu membuat proposal dan analisa pasar, serta komunikasi dengan baik

6. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

7. Diutamakan yang pernah mengikuti training sales tack force, marketing, 5R,

dan ISO 9001:2000

4. Manager Logistik

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan impor bahan baku

3. Bertanggung jawab terhadap anggaran pelaksanaan ekspor impor secara

efisien dan efektif

4. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Wewenang :

1. Menetapkan terlaksananya kebijakan direksi dalam bidang ekspor impor

2. Menetapkan terlaksananya kebijakan dan ketentuan direksi

3. Menilai prestasi karyawan dan mengajukan promosi, mutasi serta demosi

kepada direksi

4. Menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan ekspor impor

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

15

5. Menjalin kerja sama yang baik dengan pihak instansi tekhnis

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria / wanita

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal SMA/SMEA

5. a. Bisa berbahasa Inggris lisan maupun tulisan

b. Mampu dan memahami prosedur ekspor impor

c. Mempunyai hubungan yang baik dengan instansi atau departemen yang

terkait

d. Mampu bernegosiasi secara kompetitif dan hubungan baik dengan pemasok

e. Memahami manajemen pergudangan dan penyimpanan bahan baku

6. Mempunyai leadership yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik

7. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

8. Diutamakan yang pernah mengikuti training manajemen pergudangan, 5R,

dan ISO 9001:2000

5. Manager HRD & GA

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap bidang penerimaan karyawan, pelatihan,

kompensasi karyawan, serta administrasi kepegawaian

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

16

2. Bertanggung jawab dalam perijinan dan hubungan yang baik dengan instansi

tekhnis terkait

3. Bertanggung jawab dalam pengendalian alat-alat fasilitas perusahaan secara

efektif dan efisien

4. Bertanggung jawab atas kerja sama dengan bagian lainnya baik internal

maupun eksternal agar hasil usaha dapat dicapai secara maksimal

5. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Wewenang :

1. Menetapkan terlaksananya kebijakan direksi dalam bidang sumber daya

2. Memberikan masukan kepada direksi terhadap pengelolaan sumber daya

3. Menilai prestasi karyawan dan mengajukan promosi, mutasi serta demosi

kepada direksi

4. Menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan administrasi

karyawan

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria / wanita

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal S1 manajemen sosial, hukum dan psikologi

5. a. Bisa berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

17

b. Mampu menyusun program pelatihan, proposal sumber daya, menguasai

undang-undang ketenagakerjaan dan mempunyai hubungan baik dengan

instansi terkait

c. Memahami manajemen perawatan infrastruktur dan fasilitas kantor

6. Mempunyai leadership yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik

7. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

8. Diutamakan yang pernah mengikuti training perundang-undangan,

manajemen SDM, 5R, manajemen infrastruktur dan ISO 9001:2000

6. Manager Manufacturing Injection

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian produksi injection baik kuantitas

maupun kualitas

2. Bertanggung jawab terhadap laporan-laporan produksi injection

3. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional produksi injection

4. Bertanggung jawab atas kerja sama dengan bagian lainnya baik internal

maupun eksternal agar hasil usaha dapat dicapai secara maksimal

5. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Wewenang :

1. Menetapkan terlaksananya kebijakan direksi dalam bidang produksi injection

2. Menetapkan terlaksananya sistem mutu pada produksi injection

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

18

3. Menilai prestasi karyawan dan mengajukan promosi, mutasi serta demosi

kepada direksi

4. Melakukan evaluasi atas hasil usaha yang telah ditetapkan dan melakukan

perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kinerja usaha

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal S1 teknik

5. a. Bisa berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan

b. Mampu secara tekhnis dan mekanis dalam pengendalian alat produksi

c. Menguasai manajemen produksi, alat pengukuran dan produktivitas

6. Mempunyai leadership yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik

7. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

8. Diutamakan yang pernah mengikuti training P2K3, 5R, manajemen produksi,

teknik preventive / perawatan mesin produksi, ISO 9001:2000

7. Senior Supervisor Produksi Extruder & Teknik

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian produksi extruder baik kuantitas

maupun kualitas

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

19

2. Bertanggung jawab terhadap laporan-laporan produksi extruder dan teknik

3. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional produksi extruder dan

teknik

4. Bertanggung jawab atas kerja sama dengan bagian lainnya baik internal

maupun eksternal agar hasil usaha dapat dicapai secara maksimal

5. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh direksi

Wewenang :

1. Menetapkan terlaksananya kebijakan direksi dalam bidang produksi extruder

dan teknik

2. Menetapkan terlaksananya sistem mutu pada produksi extruder dan teknik

3. Menilai prestasi karyawan dan mengajukan promosi, mutasi serta demosi

kepada direksi

4. Melakukan evaluasi atas hasil usaha yang telah ditetapkan dan melakukan

perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kinerja usaha

Kualifikasi Jabatan :

1. Memenuhi kualifikasi umum perusahaan

2. Pria

3. Usia minimal 28 tahun

4. Pendidikan minimal Sekolah Dasar / pengalaman produksi dan teknik 10

tahun

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

20

5. Mampu secara teknik dan mekanis dalam pengendalian alat produksi dan

teknik

6. Memahami dan menguasai prinsip dan mekanisme preventive mesin

7. Memahami konstruksi dan mekanisme mesin blow/injection dan extrusion

8. Menguasai manajemen produksi, alat pengukuran dan produktivitas

9. Mempunyai leadership yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik

10. Diutamakan berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama

11. Diutamakan yang pernah mengikuti training P2K3, 5R, manajemen produksi,

teknik preventive / perawatan mesin produksi, ISO 9001:2000

1.5.4 PT. Omni Kemas Industry Sekarang

Bangunan dari perusahaan ini didesain dengan mempertimbangkan

keseluruhan aktivitas yang dilakukan. Dimana kawasan pabrik dibuat lebih

mendalam, kawasan ini juga dibuat dengan memperhatikan aliran proses produksi

yang dilakukan. Aliran yang dibuat juga memperhatikan 3 departemen yang memang

beraktivitas di dalamnya, yaitu Departemen Extruder, Departemen Injection dan

Departemen Converting. Masing-masing departemen dibuat dengan 1 kawasan

tertentu sehingga memudahkan para pekerja di dalam mengerjakan pekerjaannya

masing-masing. Posisi Departemen Extruder dan Departemen Injection berada pada 1

lantai sedangkan Departemen Converting berada pada lantai 2, karena keterbatasan

tempat. Wilayah proses produksi secara keseluruhan dibuat dengan langsung

dihubungkan dengan wilayah kantor dengan menggunakan tangga. Kemudian

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

21

wilayah dari kantor dibuat lebih ke depan agar jika tamu-tamu yang datang ke

perusahaan ini tidak perlu jauh-jauh ke dalam dan melewati wilayah pabrik. Prospek

perkembangan dari perusahaan ini semakin besar seiring dengan pertambahan

customer dan juga peningkatan kebutuhan daripada pengepakan itu sendiri di masa

yang akan datang.

Perusahaan ini menerima supplier dan tambahan bahan baku dari

perusahaan-perusahaan yang bereputasi, diantaranya PT. Halim Sakti, PT. Standard

Toyo Polimer, Lautan Luas. Pemilihan supplier perlu dilakukan dengan selektif dan

harus memperhatikan kualitas dari bahan tersebut. Customers daripada perusahaan ini

juga tidak hanya dari dalam negeri saja, namun perusahaan ini juga telah merambah

ke luar negeri, perusahaan tersebut adalah Matshusita Gobel Battery Indonesia,

Eveready Battery Indonesia dan Singapore, dan Unilever. Hubungan kerja sama ini

memang sudah lama terjalin dengan sangat baik dari beberapa tahun yang lalu.

Usaha inti yang telah dilaksanakan pada kebutuhan komponen plastik pada

perusahaan ini memiliki kesempatan lebih besar untuk terus dapat berkembang pada

pasar ekspor.

PT. Omni Kemas Industry pertama kali melakukan ekspor pada Desember

1995 ke negara Polandia, kemudian dilanjutkan ke Afrika pada Februari 1996, dan

setelah itu dilanjutkan dengan ekspor-ekspor lainnya. Dan perusahaan ini paling

banyak menyuplai komponen baterai plastik ini ke negara Singapura.

Pasar baterai kering lainnya adalah negara-negara seperti Belgia, Filipina, dan

Malaysia, dimana negara-negara ini memberikan prospek yang menjanjikan,

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

22

termasuk negara Jepang dimana Jepang merupakan lokasi pabrik baterai kering

terbesar, yaitu Matsushita. Pada akhir tahun 1998, PT. Omni Kemas Industry telah

mencapai targetnya menjadi salah satu supplier terbesar dari komponen plastik untuk

kebutuhan baterai kering di kawasan timur.

Tidak hanya berproduksi di bidang komponen baterai saja, namun juga pada

departemen converting juga memproduksi label-label dan capseal yang biasa

digunakan pada botol air minum isi ulang, label pada kemasan sabun, shampoo dan

juga banyak kemasan-kemasan produk lainnya.

1.5.5 Produk-produk Yang Dihasilkan PT. Omni Kemas Industry

Produk-produk yang dihasilkan dari PT. Omni Kemas Industry memiliki

banyak variasi, terlebih perusahaan ini juga memiliki 3 departemen dimana masing-

masing departemen menghasilkan produk yang berbeda-beda. Contoh daripada

masing-masing departemen tersebut adalah sebagai berikut :

o Departemen Extruder

Gambar 1.2 PVC Shrink Film

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

23

o Departemen Injection

Gambar 1.3 Botol Plastik

Gambar 1.4 Tutup Botol

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

24

Gambar 1.5 Penggulung Benang

Gambar 1.6 Komponen Baterai Kering

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

25

o Departemen Converting

Gambar 1.7 PVC Shrink Label

1.5.6 Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan untuk pembuatan label-label dan capseal ini

cukup rumit, karena akan dilakukan beberapa proses untuk dilaksanakan sebelum

dapat diberikan kepada customer. Bahan baku yang dipergunakan adalah bahan

plastik yang memang diproduksi sendiri oleh perusahaan ini dan diproduksi oleh

departemen extruder, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang sesuai dengan

permintaan customer. Setelah diambil dari gudang penyimpanan bahan baku,

kemudian dilakukan proses slitting terlebih dahulu, kemudian dicetak di mesin cetak

sesuai design serta warna yang diinginkan oleh customer dan kemudian baru di sliting

lagi pada bagian kanan dan kiri label, lalu di lem dengan mesin lem membentuk

gulungan kecil lalu di potong dengan mesin potong sesuai dengan ukuran, lalu

dilakukan inspeksi apakah ada hasil produk yang tidak sesuai dengan kondisi standar

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

26

atau tidak. Lalu kemudian setelah dilakukan semua proses tersebut, hasil vproduk

yang telah jadi dikemas serta dimasukkan ke dalam dus untuk pada akhirnya

diserahkan pada bagian gudang bahan jadi dan dikirim ke customer. Umumnya

jumlah label ataupun capseal yang dihasilkan per jam nya bervariasi tergantung dari

ukuran dan bentuk yang diproduksi, namun biasanya berkisar 5000-8000 label per

jamnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut disertakan bagan proses manufacturing pada

PT. Omni Kemas Industry untuk Departemen Converting :

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

27

Gambar 1.8 Diagram Proses Produksi Departemen Converting

PROSES MANUFACTURING CONVERTING

Raw material berupa plastik gulungan

Proses memotong plastik yang berupa gulungan besar menjadi 2 bagian

1.Proses cetak ini membuat design dan pewarnaan plastik

dengan menggunakan mesin cetak dengan jenis tipe mesin yang otomatis

2. Proses slitting ini dibuat untuk merapikan sisi kanan dan kiri label agar pada saat di lem tidak menyisakan bagian tersebut 3. Proses lem dilakukan untuk menutup label yang telah rapi dan siap untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya 4. Pada potong label, semua label yang masih berbentuk gulungan besar, dipotong menjadi pieces Pada proses ini dimasukkan ke dalam dus-dus karton kemasan

- Hasil produksi disimpan di gudang - Langsung dikirim ke konsumen/pemesan

Raw Material

Proses sliting tube

Disimpan di gudang/dikirim ke

konsumen

Proses kemasan

1. Proses cetak 2. Proses slitting

kanan kiri 3. Proses lem 4. Proses Potong Label

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

28

1.5.7 Tata Letak Pabrik

PT. Omni Kemas Industri ini berlokasi di Jl. Kapuk Kamal Raya No. 70,

Jakarta Utara, dimana luas tanahnya adalah 5964 m2 serta luas bangunan adalah 4220

m2. Perusahaan ini terbagi menjadi dua bagian wilayah, yaitu kantor dan pabrik,

dimana wilayah kantor berada di depan, sedangkan wilayah pabrik berada di

belakang daripada wilayah kantor. Posisi dibuat seperti ini agar tamu-tamu yang akan

datang mengunjungi perusahaan ini tidak perlu jauh-jauh ke wilayah kantor.

Pabrik ini juga dilengkapi dengan ruangan diesel, dimana pada ruangan ini

dilengkapi dengan kabel-kabel dan mesin diesel yang digunakan untuk mendukung

jalannya proses produksi, dan ruangan ini dibuat di bagian belakang dari wilayah

pabrik. Lahan untuk parkir baik untuk karyawan kantor maupun karyawan pabrik

agak dibatasi, karena keterbatasan lahan yang ada. Material handling yang digunakan

daripada pabrik ini adalah dengan menggunakan trolley dan lift barang, dimana

tenaga manusia masih tetap dipakai pada jalannya produksi ini dalam memindahkan

baik hasil produksi maupun bahan baku yang akan diolah. Limbah-limbah ataupun

waste yang dimiliki PT. Omni Kemas Industry ini ada yang dijual kembali, oleh

karena itu ada suatu wilayah di pabrik ini dimana untuk meletakkan dan menyimpan

sementara waste-waste tersebut.

1.5.8 Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga kerja yang masih bersifat aktif di PT. Omni Kemas Industry

adalah sebanyak 413 orang, dimana tenaga kerja yang ada ini adalah tenaga kerja

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

29

tetap, tenaga kerja kontark & outsourcing, dan tenaga kerja harian. Jumlah tenaga

kerja yang disebutkan di atas pada bagian produksi adalah 344 tenaga kerja dan

terbagi dalam 3 departemen, yaitu :

o Departemen Injection mempekerjakan 95 tenaga kerja

o Departemen Converting mempekerjakan 154 tenaga kerja

o Departemen Extruder mempekerjakan 95 tenaga kerja

o Jumlah tenaga kerja kontrak dan outsourcing mempekerjakan 55 tenaga

kerja

o Jumlah tenaga kerja harian lepas mempekerjakan 14 tenaga kerja

Tenaga kerja pada PT. Omni Kemas Industry bekerja dalam 1 hari kerja

selama 7 jam, dalam 1 minggu bekerja selama 6 hari dengan batas waktu kerja adalah

40 jam.

Adapun yang menjadi jadwal bagi personil kantor adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Personil Kantor

Hari Jam Kegiatan Senin - Jumat 08.00 – 12.00 Kerja

12.00 – 13.00 Istirahat 13.00 – 17.00 Kerja

Sabtu dan Minggu - Libur

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00443-TI Bab 1.pdf · 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ekspor produk 2. Bertanggung jawab terhadap

30

Adapun yang menjadi jadwal bagi pekerja shift adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Pekerja Shift

Hari Jam Kegiatan

Senin - Jumat (Shift 1) 07.00 – 11.00 Kerja

11.00 – 12.00 Istirahat

12.00 – 15.00 Kerja

(Shift 2) 15.00 – 19.00 Kerja

19.00 – 20.00 Istirahat

19.00 – 23.00 Kerja

(Shift 3) 23.00 – 03.00 Kerja

03.00 – 04.00 Istirahat

04.00 – 07.00 Kerja

Sabtu (Shift 1) 07.00 – 12.00 Kerja tanpa istirahat

(Shift 2) 12.00 – 17.00 Kerja tanpa istirahat

(Shift 3) 17.00 – 22.00 Kerja tanpa istirahat

Adapun yang menjadi jadwal bagi pekerja non shift adalah :

Tabel 1.3 Jadwal Pekerja Non Shift

Hari Jam Kegiatan Senin - Jumat 08.00 – 12.00 Kerja

12.00 – 13.00 Istirahat 13.00 – 16.00 Kerja

Sabtu 08.00 – 13.00 Kerja

Apabila dilakukan jam kerja lembur, maka akan diberlakukan istirahat pada jam

12.00 - 13.00.