2
RESENSI BUKU Financial Shenanigans: How to Detect Accounting Gimmicks and Fraud in Financial Report, 2nd Edition Oleh: Novira “Secrets for Protecting Yourself — and Your Investments — from Today’s New Breed of Financial Schemes and Scams ...!” Demikian bunyi slogan provokatif yang tertera di cover belakang edisi ke-dua buku yang sangat insipiratif “Financial Shenanigans: How to Detect Accounting Gimmicks and Fraud in Financial Reports” yang ditulis oleh Howard Schilit. Accounting guru - Howard Schilit, mungkin tidak begitu dikenal sebelumnya. Namun dengan terkuaknya skandal Enron dan skandal-skandal korporasi besar lainnya di Amerika Serikat pada awal milenium kedua, namanya meroket bak selebriti. Diantara penampilannya yang mengesankan adalah kesaksiannya di depan US Senate Investigation Committee tentang apa yang seharusnya diketahui investment analysts ketika mereka membaca laporan keuangan Enron. Walau dia tidak memberikan peringatan sesaat sebelum skandal Enron, namun Howard Schilit telah mengeluarkan peringatan atas ketidakberesan laporan keuangan Enron sejak tahun 1995. Sebagai mantan profesor akuntansi sekaligus CPA, Schilit terkenal dengan sikapnya yang kontroversial. Pengamat pasar modal Amerika Serikat menjulukinya sebagai Sherlock Holmes-nya Wall Street, sekaligus merupakan orang yang paling dibenci di Wall Street. Pada tahun 1994, Schilit mendirikan Centre for Financial Research and Analysis (CFRA), institusi yang menghembuskan “unusual accounting practices and irregularities” yang diterapkan perusahaan-perusahaan dengan menggunakan forensic accounting methodology atas dasar permintaan klien (subscription client base). Karena tidak menyediakan jasa investment banking membuat CFRA bebas dari conflict of interest sekaligus mempunyai kredibilitas di mata investor institutional yang telah kehilangan kepercayaan terhadap keandalan (reliability) analis Wall Street yang nota bene bekerja untuk kepentingan investment banking brokerage firms. Setelah satu dasawarsa sejak menulis edisi pertama buku Financial Shenanigans tahun 1993, Schilit menyelesaikan buku Financial Shenanigans edisi ke-dua seiring dengan semakin semaraknya skandal akuntansi korporasi di Amerika Serikat. Financial Shenanigans didefinisikannya sebagai tindakan yang sengaja dilakukan manajemen untuk mendistorsi kinerja (performance) laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan. Tindakan ini bervariasi mulai dari yang paling ringan (seperti perubahan estimasi akuntansi) sampai yang paling berat (seperti kecurangan mengakui pendapatan fiktif). Dengan gaya penulisan yang segar, Schilit menggabungkan antara kecerdasan dengan penggunaan anekdot-anekdot yang selektif dalam menjelaskan maksudnya. Dimulai dengan kasus-kasus nyata yang telah dibongkar CFRA, ia berhasil menguraikan secara jelas tricks yang digunakan dalam memanipulasi laporan keuangan Cendant, Informix, Waste Management, dan Lucent Technologies, untuk menyebutkan beberapa diantaranya. Premis dasar Schilit sangatlah sederhana: Seseorang tidak harus mempunyai latar belakang di bidang forensic accounting untuk menemukan kecurangan atau pelanggaran. Namun sebaliknya, adalah hal yang relatif mudah untuk menemukannya sepanjang kita menggunakan logika (common sense). Salah satu sinyal peringatan yang harus diperhatikan

Bab 07 shenanigans fraud

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 07 shenanigans fraud

RESENSI BUKU

Financial Shenanigans: How to Detect Accounting Gimmicks and Fraud in Financial Report, 2nd Edition

Oleh: Novira

“Secrets for Protecting Yourself — and Your Investments — from Today’s New Breed of Financial Schemes and Scams ...!” Demikian bunyi slogan provokatif yang tertera di cover belakang edisi ke-dua buku yang sangat insipiratif “Financial Shenanigans: How to Detect Accounting Gimmicks and Fraud in Financial Reports” yang ditulis oleh Howard Schilit.

Accounting guru - Howard Schilit, mungkin tidak begitu dikenal sebelumnya. Namun dengan terkuaknya skandal Enron dan skandal-skandal korporasi besar lainnya di Amerika Serikat pada awal milenium kedua, namanya meroket bak selebriti. Diantara penampilannya yang mengesankan adalah kesaksiannya di depan US Senate Investigation Committee tentang apa yang seharusnya diketahui investment analysts ketika mereka membaca laporan keuangan Enron. Walau dia tidak memberikan peringatan sesaat sebelum skandal Enron, namun Howard Schilit telah mengeluarkan peringatan atas ketidakberesan laporan keuangan Enron sejak tahun 1995.

Sebagai mantan profesor akuntansi sekaligus CPA, Schilit terkenal dengan sikapnya yang kontroversial. Pengamat pasar modal Amerika Serikat menjulukinya sebagai Sherlock Holmes-nya Wall Street, sekaligus merupakan orang yang paling dibenci di Wall Street. Pada tahun 1994, Schilit mendirikan Centre for Financial Research and Analysis (CFRA), institusi yang menghembuskan “unusual accounting practices and irregularities” yang diterapkan perusahaan-perusahaan dengan menggunakan forensic accounting methodology atas dasar permintaan klien (subscription client base). Karena tidak menyediakan jasa investment banking membuat CFRA bebas dari conflict of interest sekaligus mempunyai kredibilitas di mata investor institutional yang telah kehilangan kepercayaan terhadap keandalan (reliability) analis Wall Street yang nota bene bekerja untuk kepentingan investment banking brokerage firms.

Setelah satu dasawarsa sejak menulis edisi pertama buku Financial Shenanigans tahun 1993, Schilit menyelesaikan buku Financial Shenanigans edisi ke-dua seiring dengan semakin semaraknya skandal akuntansi korporasi di Amerika Serikat. Financial Shenanigans didefinisikannya sebagai tindakan yang sengaja dilakukan manajemen untuk mendistorsi kinerja (performance) laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan. Tindakan ini bervariasi mulai dari yang paling ringan (seperti perubahan estimasi akuntansi) sampai yang paling berat (seperti kecurangan mengakui pendapatan fiktif). Dengan gaya penulisan yang segar, Schilit menggabungkan antara kecerdasan dengan penggunaan anekdot-anekdot yang selektif dalam menjelaskan maksudnya. Dimulai dengan kasus-kasus nyata yang telah dibongkar CFRA, ia berhasil menguraikan secara jelas tricks yang digunakan dalam memanipulasi laporan keuangan Cendant, Informix, Waste Management, dan Lucent Technologies, untuk menyebutkan beberapa diantaranya.

Premis dasar Schilit sangatlah sederhana: Seseorang tidak harus mempunyai latar belakang di bidang forensic accounting untuk menemukan kecurangan atau pelanggaran. Namun sebaliknya, adalah hal yang relatif mudah untuk menemukannya sepanjang kita menggunakan logika (common sense). Salah satu sinyal peringatan yang harus diperhatikan

Page 2: Bab 07 shenanigans fraud

adalah perubahan kebijakan akuntansi yang tiba-tiba. Perubahan ini mungkin dilakukan untuk mengkamuflase kegiatan operasi atau penjualan yang menurun (deteriorating). Sinyal peringatan lainnya adalah insentif manajemen yang menyesatkan. Manajemen yang mendapat keuntungan dari stock options dan performance-related bonuses kemungkinan termotivasi untuk menerapkan ketidakjujuran atau penipuan akuntansi (accounting chicanery).

Kenyataan pahit yang dikemukakan oleh Schilit adalah begitu mudahnya “to cook the books”. Manajemen memiliki ruang gerak (latitude) yang luas dalam memilih metode akuntansi, dan secara teknis tetap mematuhi praktik yang berlaku. “Thus, depending on the methods selected and the numerous estimates that must be made, a company’s reported profit can vary considerably and yet still be in compliance with GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)”, demikian menurut Schilit. Lebih lanjut ia menyatakan, “Indeed, it is surprisingly easy for managers to use accounting gimmicks to manipulate financial statements”.

Yang mengejutkan, Schilit tidak menganjurkan pembaca menggunakan neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas sebagai starting point dalam menemukan shenanigans. Melainkan ia menganjurkan untuk memulainya dengan membaca laporan auditor, proxy statement, laporan President (Board of Director), catatan atas laporan keuangan, analisis dan pembahasan manajemen, dan dokumen filling (ke US SEC) lainnya. Dokumen-dokumen tersebut sering menyingkapkan petunjuk (clues) penting dalam bentuk opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan dan kondisi perusahaan secara keseluruhan.

Dalam bagian kedua dari buku setebal 296 halaman yang disajikan secara memikat ini, Schilit menjelaskan masing-masing shenanigans dalam bab tersendiri yang diklasifikasikan ke dalam 7 (tujuh) kategori. Ketujuh shenanigans tersebut adalah :

(1) Mengakui pendapatan terlalu dini; (2) Mengakui pendapatan fiktif; (3) Mendongkrak pendapatan dengan one-time gains; (4) Mengalihkan beban sekarang ke periode sebelumnya atau periode yang akan

datang; (5) Tidak diungkapkannya semua liabilities; (6) Mengalihkan pendapatan sekarang ke periode yang akan datang; dan (7) Mengalihkan beban yang akan datang ke periode sekarang. Kemudian dari 7

kategori shenanigans tersebut dijabarkan lagi ke dalam 30 (tigapuluh) teknik.

Kemudian pada bagian ketiga sampai kelima dari bukunya, Schilit memberikan tips berupa analisa laporan keuangan dan teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi shenanigans, disertai ulasan mengenai sejarah terjadinya shenanigans. Disinggung pula mengenai pihak-pihak yang seharusnya berada di barisan terdepan dalam memerangi shenanigans (termasuk regulator), serta bab khusus yang membahas mengenai skandal Enron. Akhirnya, sebagai referensi yang user friendly, Schilit juga melampirkan dalam bukunya sebuah tutorial berupa Understanding the Basics of Financial Reporting yang memberikan basic tools bagi pembaca untuk membaca dan mengintepretasikan laporan keuangan sekaligus meyakinkan kita bahwa memahami akuntansi itu semudah berhitung 1-2-3 Source: http://www.bapepam.go.id/old/layanan/warta/2005_pebruari/financial_shenanigans.pdf. Artikel ini dan artikel-artikel bermanfaat lainnya dapat juga didownload di http://lpauditorinternal.org