Click here to load reader
Upload
proklamator2
View
125
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mengalami kesulitan – kesulitan dalam menempuh kehidupan ini.
Hal ini, betatapun sekarang ini sudah sangat transparan adalah
pengaruh dari kepercayaan masyarakat Banjar jaman dahulu bahwa
Baayun Maulud merupakan acara pembebasan dari gangguan dari
Datu Ujung. Dalam bahasa masyarakat setempat agar si anak tidak
“Ketagihan Datu” sehingga menjadi penangisan. Dengan
pemahaman seperti itu maka upacara ini juga merupakan inisiasi
atau upacara daur ulang.
3. Adanya dua unsur budaya tersebut menunjukkan proses akulturasi
antara kebudayaan islam atau kebudayaan lokal. Corak akulturasi
itu menggambarkan keluesan agama Islam dalam menghadapi
kultur lokal. Hal itu tampak pada penggunaan simbol-simbol atau
perlambang melalui benda-benda peralatan upacara. Benda benda
peralatan upacara itu tetap dipertahankan agar masyarakat tidak
asing dengan simbol-simbol kepercayaannya yang lama. Selain itu
juga yang berkaitan dengan harapan dan keingginan –keinginan
tertentu, simbolika semacam itu tidak menjadi masalah akan tetapi
juga berkaitan dengan persembahan, simbolika tersebut diberi
makna atau nilai baru yaitu sebagai sedekah.
18
4. Pengaruh Baayun Maulud bagi anak akan menyebabkan anak
mendapatkan berkah do’adan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Anak yang mendapatkan do’a dan syafaat Nabi akan mempengaruhi
perkembangan pada anak baik psikis maupun psikologis. Secara
psikologis anak menjadi penurut, lebih mudah menerima ajaran
agama dan adat istiadat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alfani Daud,DR,Drs, Islam dan Masyarakat Banjar, Deskripsi dan Analisa kebudayaan Banjar, Cetakan Pertama.1997
Amir Hasan Kiai Bondan, Seluruh Sejarah Kalimantan, Cetakan Pertama, Fadjar Banjarmasin
M. Idwar Saleh, Sekilas Mengenai Daerah Banjar dan Kebudayaan Sungainya Sampai Akhir Abad XIX, Proyek Pembinaan Permusiuman Kalimantan Selatan.1983 / 1984
Murniyah, Pendapat Para Ulama tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kelurahan Raya. Skripsi.Fakultas Ushuludin IAIN Antasari Banjarmasin.1991
Sjarifuddin, Drs, H, Mendung Intan, Penelitian Rutin Tahun1990 / 1991. Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatang Lambung Mangkurat Banjarbaru, Cetakan Kedua. 2002
18