Upload
dangdung
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
B E W A R ANewsletter
Berita dan Wawasan Seputar Seni Budaya Sunda
BEWARA
Edisi 2: Mei-Juni 2017
TIM REDAKSIPimpinan Redaksi:
Nizzatul Amaliyah
Editor:
Eka P Damayanti
Febiyanti Suryaningtyas
Redaksi:
Avitta Marcelina
Desta Permasih
Nabila Rizkia F
Fotografer:
Indria Fachrunnisa
Dihqon Nadaamist
BOGOR, DEPKOMINFO GK - Pada hari Minggu, 28 Mei
2017 telah dilaksanakan acara studi banding Lises
Gentra Kaheman dengan Paguyuban Mahasiswa
Sastra Sunda (Pamass), Universitas Padjajaran. Acara
ini diadakan di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang mulai
pukul 16.00-19.00 WIB. Terdapat 39 orang dari Lises
Gentra Kaheman yang mengikuti acara ini. Studi
banding pada tahun ini sekaligus merupakan acara
silahturahmi antar kedua unit.
Acara ini dibuka oleh MC dan dilanjutkan
dengan sambutan oleh ketua Pamass, Kang Ahmad
Sholeh. Selanjutnya, terdapat sambutan dan
pemaparan tentang UKM Lises Gentra Kaheman oleh
Kang Danu Prastyo serta sambutan oleh dosen FIB
Unpad, Bapak Teddy. Lalu, acara dilanjutkan dengan
hiburan berupa tari sadrah yang dipersembahkan
oleh Lises Gentra Kaheman.
Pada studi banding kali ini, Lises Gentra
Kaheman mendapatkan kesempatan khusus untuk
belajar seni longser yang ada di Pamass Unpad. Untuk
mengetahui lebih dalam lagi mengenai seni longser
para peserta studi banding diberi materi tentang apa
itu seni longser, unsur-unsur apa saja yang terdapat
pada seni longser, dan lain sebaginya. Pemaparan
materi tersebut disampaikan oleh Bapak Teddy dan
Kang Robby Gunawan dalam bentuk talkshow. Beliau
merupakan tokoh yang sudah mempunyai banyak
pengalaman di bidang seni longser. Setelah
pemaparan materi, diadakan tanya jawab antara
narasumber dengan audiens. Pada sesi tanya jawab
ini, Lises Gentra Kaheman sangat antusias untuk
menggali lebih dalam lagi tentang seni longser.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan
membuat sebuah pertunjukkan seni longser
sederhana yang pemainnya terdiri dari Lises Gentra
Kaheman dan Pamass Unpad.
Acara ini pun ditutup dengan berfoto
bersama antara Lises Gentra Kaheman dengan
Pamass Unpad. Terima kasih kepada Pamass Unpad
yang telah memberikan ilmunya. Semoga kegiatan
studi banding ini memberikan pengalaman dan
menambah ilmu untuk Lises Gentra Kaheman. (DPM)
Lises Gentra Kaheman Ameng ka PamassUnpad!
Lises Gentra Kaheman mengunjungi Pamass Unpad dalam acara studi banding Doc: Lises Gentra Kaheman
Childcare Delight
Pamitran, Pagelaran Pertama yang Dipersembahkan oleh Calon Anggota Baru Lises Gentra Kaheman
Halaman 2
BOGOR, DEPKOMINFO GK - Minggu, 7 Mei 2017 telah
dilaksanakan Pagelaran Mimitran (Pamitran) yang diadakan
di Auditorium Toyyib Hadiwijaya, Fakultas Pertanian. Acara
itu dimulai pada pukul 14.00-17.30 WIB.
Pagelaran Mimitran (Pamitran) merupakan salah satu
rangkaian mimitran untuk calon anggota Lises Gentra
Kaheman. Pagelaran ini merupakan persembahan dari calon
anggota Lises Gentra Kaheman yang sudah berlatih sekitar
2,5 bulan lamanya. Acara ini dibuka dengan tarian karatagan
dan dilanjutkan sambutan oleh ketua pelaksana Pamitran,
Kang Rizky Tria Meditanala. Lalu, terdapat pula sambutan
oleh Pupuhu Lises Gentra Kaheman, Kang Danu Prastyo.
Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh pembina UKM Lises
Gentra Kaheman, Bapak Iyep Komala, yang diiringi dengan
tari upacara adat serta sambutan dari Kepala Dinas
Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor,
Bapak H. Shahlan Rasyidi SE. MM.
Acara selanjutnya adalah serangkaian
penampilan yang dipersembahkan oleh calon
anggota Lises Gentra Kaheman. Penampilan
tersebut ditampilkan oleh setiap divisi, seperti
divisi rampak sekar, tari, peran, dan musik.
Beberapa tarian yang ditampilkan diantara lain,
tari merak, tari betawi, tari bajidor, tari rampak
kendang, dan lain-lain. Iringan musik pun
mengaluni gerakan tarian agar terasa lebih
harmoni. Lalu, terdapat divisi rampak sekar
yang berkolaborasi dengan arumba band
membawakan lagu pop. Selain itu, terdapat
cerita Kabayan yang dibawakan oleh divisi
peran. Suksesnya acara Pamitran 2017 ini
tentunya tidak akan terlaksana jika tidak ada
dukungan dari divisi manajemen pementasan,
karena divisi ini merupakan divisi yang
mengatur seluruh persiapan acara dan
penampil. Pagelaran mimitran tahun ini ditutup
dengan tarian rampak kendang yang sangat
meriah dan penutupan resmi oleh MC.
Kemeriahan tersebut menunjukkan bahwa
Pagelaran Mimitran 2017 terbilang sukses.
Sampai bertemu di Pamitran 2018! (DNM)
Tari Merak, salah satu tarian yang dipersembahkan oleh calon anggota baru Lises Gentra Kaheman pada Pamitran 2017Doc: Lises Gentra Kaheman
BOGOR, DEPKOMINFO GK - Istrenan adalah suatu upacara pelantikan yang diperuntukkan bagi anggota baru Lises Gentra Kaheman. Acara ini diselenggarakan pada hari Senin, 15 Mei 2017di Auditorium JHH, Fakultas Peternakan. Pada pelaksanaannya turut menghadirkan Dewan Kehormatan (DK) dan alumni Lises Gentra Kaheman. Adapun pelaksanaan acara ini diawali dengan sambutan pembina Lises Gentra Kaheman, Bapak Iyep Komala S.Pt, M.Si dan Bapak Ir. Sudrajat. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu pengukuhan. Pada pengukuhuhan anggota baru Lises Gentra Kaheman ini, dibacakan juga AD/ART dan hak anggota Lises Gentra Kaheman. Acara ini juga mengumumkan ketua angkatan GK 17, yaitu Kang Raka Adithya Pahlefi (Fisika 53) dan Teh Jovanka Sentosa (MTK 53).
Selain itu, terdapat pemaparan singkat terkait kepengurusan Lises Gentra Kaheman periode 2017 yang disampaikan oleh Kang Danu.
Selamat Datang di Keluarga Besar UKM Lises Gentra Kaheman, anggota baru GK 17!
Anggota baru Lises Gentra Kaheman angkatan 17Doc: Lises Gentra Kaheman
Pada acara istrenan, juga terdapat apresiasi penulisan aksara dan artikel sunda oleh Departemen Edukasi Budaya bagi anggota GK 17 yang telah mengikuti rangkaian mimitran ini. Acara ini ditutup dengan berfoto bersama anggota baru GK 17. (NRF)
Halaman 3
Kesenian Badeng berasal dari kata “Bahadrang” yaitu musyawarah berunding dengan suatu alat kesenian. Badeng adalah suatu jenis kesenian sebagai media untuk menyebarkan agama Islam pada waktu itu. Awalnya mula Lurah Acok menemukan kesenian badeng adalah pada saat beliau pergi menuju suatu perkampungan di daearah Malambong dan kemudian di tengah jalan menemukan sesuatu benda yang bentuknya panjang bulat terbuat dari bambu serat dengan tidak sadar maka benda itu dibawanya ke rumah dan bambu tersebut dibuat suatu alat yang bisa mengeluarkan bunyi.
Sejak saat itu Lurah Acok beserta para santrinya mengumpulkan bambu kemudian bambu-bambu tersebut disusun dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan suara yang nyaring dan dicobanyalah semua alat-alat itu ditabuh/dibunyikan maka terdengarlah irama musik, ditambah dengan nyanyian-nyanyian yang beriramakan Sunda Buhun dan Arab / Solawatan. Solawatan dan lagu-lagu sunda buhun yang isi syairnya mengajak kepada masyarakat banyak untuk masuk agama Islam. Sampai sekarang kesenian ini masih ada dan dipergunakan sebagai alat hiburan, untuk menyambut tamu-tamu besar, perayaan, Mauludan, khitanan, hajat dan lain sebagainya.
Adapun alat-alat Kesenian Badeng tersebut terdiri dari dua buah angklung kecil bernama Roel, dua buah dogdog lonjor ujungnya simpay lima , tujuh buah angklung agak besar terdiri dari : angklung indung, angklung kenclung dan angklung kecer.
REBO NYUNDA
Kasenian Badeng Untuk Menyebarkan Agama Islam
sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/2015/05/29/kesenian-tradisional-kabupaten-garut/
Tradisi Ritual Ngabungbang Khas Orang Sunda
Tradisi ritual ngabubang masih dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat. Prosesi ritual ngabungbang biasanya dilakukan di daerah muara sungai ataupun air terjun pada saat tengah malam di bulan purnama. Ngabungbang berasal dari kata “Nga” dan “Bungbang”. “Nga” artinya menyatukan, dan “Bungbang” artinya membuang atau membersihkan. Bila di artikan secara keseluruhan Ngabungbang adalah Mandi suci dengan niat menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk membuang semua prilaku tidak baik, lahir maupun batin.
Tujuannya tak lain bermunajat kepada allah SWT untuk memohon ampunan dan bertobat dari segala kesalahan yang telah diperbuat. Selain itu, memohon kekuatan untuk kebaikan dalam mencapai segala cita-cita hingga mendapatkan peningkatan kualitas pribadi dalam kehidupan. Masyarakat sunda masih banyak yang melakukan ritual tersebut yaitu dengan mandi beramai-ramai saat tengah malam di daerah sumber air pada saat bulan purnama.
Beberapa daerah yang masih melakukan tradisi ritual ngabungbang adalah warga Sukabumi yang melakukannya di Muara Sungai Cisukawayana, Kecamatan Cikakak - Sukabumi, ataupun warga kaki Gunung Tangkuban Perahu yang melakukannya di air
sumber : http://budaya-indonesia.org/
Halaman 4
PERMAINAN TRADISIONAL
Kelom Batok
elom batok adalah permainan yang mengharuskan pemainnya
mengatur keseimbangan serta ketahanan tubuh. Kelom atau Kpijakan dibuat dari tempurung kelapa yang dibelah dua.
Umumnya tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung
dengan diameter besar dan sudan tua. Tempurung kelapa yang sudah
mengering dibagi dua dan bagian tengahnya diberi lubang untuk
dipasang tali yang terbuat dari serat pohon pisang atau tali ijuk muda.
Pemilihan serat pohon pisang ataupun serat ijuk muda, selain lentur
dan kuat, juga memudahkan pemainnya untuk memainkan kelom
batok.
Cara main: tidak jauh berbeda dengan permainan egrang, yang
membedakan adalah, pada permainan kelom batok tumpuan selain
pada bagian kaku (pijakan) juga pada tangan ( tali pegangan). Karena
tali selain berfungsi sebagai pegangan juga sebagai kendali mengatur
naik turunnya kaki. Seperti halnya permainan egrang, kelom batok
dimainkan sebagai adu ketahanan, fisik juga strategi. Hal yang paling
menarik dari permainan kelom batok bukan hanya kepiawaian saat
mengatur keseimbangan tubuh maupun kekuatan fisik, tetapi juga dari
unsur suara yang dihasilkan tempurung kelapa saat dimainkan.
Semakin nyaring suaranya dan membuat harmoni nada, itulah pemain
yang terbaik.
sumber: http://www.permainan-tradisional.com/2014/10/permainan-tradisional-jawa-jawa-barat-2.html
Bebentengan
ebentengan adalah permainan yang dapat dilakukan anak laki-laki maupun perempuan, permainan ini
membutuhkan area yang cukup luas dan membutuhkan dua pohon(dijadikan benteng) yang berjarak Bsekitar 2-4meter.
Aturan bermain: Minimal ada 6 anak yang
kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Tiap-tiap
kelompok berusaha memegang benteng kelompok
lawan, dan kelompok yang berhasil menyentuh atau
memegang benteng lawan terlebih dahulu adalah
pemenangnya. Kemudian kelompok yang kalah
mendapat hukuman dari kelompok yang menang.
sumber: http://www.permainan-tradisional.com/2014/10/permainan-tradisional-jawa-jawa-barat-2.html
KOSAKATA BAHASA SUNDA
Halaman 5
Bahasa Sunda Bahasa Indonesia
Punten Permisi
Hatur nuhun Terima kasih
Aya-aya waé Ada-ada saja
Kumaha,damang? Bagaimana, sehat?
Badé kamana? Mau kemana?
Nuju naon? Lagi ngapain?
Sakedap deui Sebentar lagi
Rame jigana Seru kayaknya
Bahasa Sunda Bahasa Indonesia
Nu lere? Yang benar?
Geleuh ih Jijik ih
Sugan teh saha Kirain siapa
Gelo manéh Gila kamu
Kumaha anjeun wéh Terserah kamu aja
Kumaha engké wéh Gimana nanti aja
Hilap deui Lupa lagi
Nah, kanggo aranjeun anu hoyong diajar basa Sunda sadidinten, yuk ah pantengin!
1. Punten = Permisi / Maaf
2. Hatur Nuhun = Terima Kasih
3. Aya-Aya Wae = Ada – ada saja
4. Kumaha, Damang? = Bagaimana, Sehat?
Kata “punten” digunakan ketika misalnya kita melewati seseorang / kerumunan orang (red-selanjutnya di tulis seseorang saja), biasanya nanti orang tersebut akan membalas dengan kata “mangga” yang artinya Silahkan. Kata ini bisa juga digunakan untuk permintaan maaf, misalnya ketika kamu tak sengaja menginjak sendal seseorang, kamu bisa menggunakan kata Punten yang artinya adalah “Maaf”.
Digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih kepada seseorang, namun kamu bisa juga cukup dengan mengucapkan “Nuhun”. bila dianalogikan dalam bahasa Indonesia Hatur Nuhun artinya adalah terima kasih. Sedangkan “Nuhun” adalah Makasih.
Digunakan ketika kamu misalnya bertemu dengan teman yang tingkahnya konyol, pengucapan huruf e dalam kata wae, sama seperti pengucapan e dalam kata “Merk”. Contoh pengucapannya: ah aya-aya wae kamu mah.
Kosakata satu ini bisa juga memiliki arti “Apa kabar?”. Biasanya digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. contohnya kamu menanyakan kabar seorang teman lama lewat chat “Kumaha, damang?” . Biasanya mereka akan menjawabnya dengan kata “Alhamdulillah damang (sehat). Sae (baik) dan sebagainya.
5. Bade Kamana? = Mau Kemana?Digunakan misalnya ketika kamu melihat seseorang Ibu-ibu lewat di depanmu”Bade Kamana, bu?”. ini adalah kosakata bahasa sunda yang halus, ada juga kata “Arek Kamana?” yang memiliki arti sama, namun penggunaanya lebih informal (ditujukan kepada orang yang sudah kita kenal dan dekat).
6. Kamana = Kemana | Iraha = Kapan | Timana = Darimana | Kumaha = Bagaimana
7. Tipayun, nya! = Duluan, ya!
8. Sakedap Deui = Sebentar Lagi
9. Karunya Teuing = Kasihan
10. Bade, Moal! = Jadi, Nggak!
.Keempat kata tersebut merupakan kata tanya dan tentu saja sangat sering digunakan orang sunda dalam kesehariannya. Contoh = Timana, bu? (darimana, bu) , Kumaha ieu (Bagaimana ini) dll.
Ini digunakan ketika misalnya kamu pamit duluan, ada juga kata “Tiheula, nya”, yang memiliki arti sama namun kata “Tipayun, nya!” penggunaanya lebih sopan. Contohnya: Duh, saya harus nganter Ibu ke pasar nih, Tipayun, nya (sambil pergi).
Kata lain selain dari ini adalah “Sakedeung deui”, namun penggunaannya lebih informal.
Karunya memiliki arti “Kasihan” sedangkan teuing adalah kata akhiran, ada juga kata “Karunya pisan” yang memiliki artian Kasihan Banget, kamu tinggal sesuaikan saja penggunaannya.
Digunakan untuk menyatakan kepastian kepada seseorang. kata lain dari ungkapan ini adalah “Arek Moal”. Namun penggunaannya lebih Informal.
sumber: https://salamadian.com/kosakata-bahasa-sunda/
Pami nu ieu mah katerangan nu langkung jentre tina undak usuk basa anu diluhur, yuk diajar sasarengan!
GALERI KEGIATAN GENTRA KAHEMAN
Halaman 6
Pagelaran Mimitran 2017
Pagelaran Mimitran 2017
Istrenan GK 2017
Penyerahan buah tangan dari Lises Gentra Kaheman
kepada Pamass Unpad pada acara studi banding
Kolaborasi pertunjukkan seni longser antara
Lises Gentra Kaheman dan Pamass Unpad
GALERI KEGIATAN GENTRA KAHEMAN
Penampilan Faspro x Profesi x Kominfo
saat Open Shaum Together 2017Open Shaum Together 2017
segenap keluarga besar Lises Gentra Kaheman mengucapkan minal aidin wal
faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, semoga
segala dosa kita diampuni oleh
Allah SWT. Aamiin
Media Informasi
gentra_kahemangentra_kaheman
@grw8418u
085891771867 (Pupuhu)
085693085661 (Pementasan)
gentrakahemanipb.org
Halaman 7