16
1 MACAM-MACAM AZAB KUBUR dan Sebab-sebabnya 1. Diperlihatkan neraka jahannam از الىَ ن ى ضَ سْ ع اَ هْ يَ لَ ع ا و د غ ا ِ شَ عَ و“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46) Dari Ibnu Umar radhiyallahu „anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: نِ بْ م هَ دَ حَ ؤ اَ ذِ بَ اثَ مَ ضِ س عِ هْ َ لَ ع هَ دَ عْ لَ مِ اةَ دَ غْ الِ ب، ِ يِ شَ عْ الَ وْ نِ بَ انَ وْ ِ مِ لْ هَ ؤِ ت ىَ جْ الْ ِ مَ فِ لْ هَ ؤ، ِ ت ىَ جْ الْ نِ بَ وَ انَ وْ ِ مِ لْ هَ ؤِ از الىْ ِ مَ فِ لْ هَ ؤِ از الى اَ ل َ ف: اَ رَ هَ ن دَ عْ لَ م ى تَ حَ َ ثَ عْ بَ َ مْ ىَ ِ تَ امَ ِ لْ ال“Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: „Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Ta‟ala membangkitkanmu pada hari kiamat‟.” (Muttafaqun „alaih) 2. Dipukul dengan palu dari besi Dari Anas radhiyallahu „anhu, dari Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam: ا مَ إَ ف سِ افَ يْ ال مِ افَ ى ْ اَ وِ نَ ى لَ َ ف هَ ل: اَ مَ ذْ ى ه ى لَ ج يِ ف اَ رَ ه ؟ِ ل ح الس ى لَ َ ف: َ ، يِ زْ دَ ؤ ذْ ى ه ى كَ ؤ اَ م ى لَ اض الى. ِ نَ ى لَ َ ف: َ َ ذْ َ زَ دَ َ وَ ذْ َ لَ ج. م ز بَ سْ ض اقَ سْ طِ مِ بْ ِ م د ِ دَ حَ نْ يَ بِ هْ َ ه ذ ؤ ح ِ صَ َ ف اَ ه عَ مْ ظَ َ فْ َ م اَ هْ يَ لَ ع رْ يَ غِ نْ يَ لَ ل الثAdapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan

AZAAB KUBUR DAN BENTUKNYA.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    MACAM-MACAM AZAB KUBUR dan Sebab-sebabnya

    1. Diperlihatkan neraka jahannam

    Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Ghafir: 46) Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    :

    Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Taala membangkitkanmu pada hari kiamat. (Muttafaqun alaih)

    2. Dipukul dengan palu dari besi Dari Anas radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

    :

    :

    .

    :

    .

    Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam)? Dia mengatakan: Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang. Maka kedua malaikat itu mengatakan: Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?! Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan

  • 2

    jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia. (Muttafaqun alaih)

    3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.

    Dalam hadits Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu yang panjang, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

    :

    .

    :

    .

    :

    .

    :

    Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). Maka dia bertanya: Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang jelek. Maka dia berkata: Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat. (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

    4. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang dibakar, dipecah kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.

    Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Jibril dan Mikail alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:

    .

    :

  • 3

    Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat. Keduanya menjawab: Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Quran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba. (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu anhu)

    5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    :

    :

    Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: Kenapa mereka? Malaikat menjawab: Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syari). (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-Jamiush Shahih berkata: Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu anhu.) Sebab Mendapatkan Adzab Kubur Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan adzab kubur. Sampai-sampai Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam kitabnya Ar-Ruh menyatakan: Secara global, mereka diadzab karena kejahilan mereka tentang Allah Subhanahu wa Taala, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan karena perbuatan mereka melanggar larangan-Nya. Maka, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengadzab ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya. Demikian juga, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengadzab satu badan pun yang ruh tersebut memiliki marifatullah (pengenalan terhadap Allah) selama-lamanya. Sesungguhnya adzab kubur dan adzab akhirat adalah akibat kemarahan Allah Subhanahu wa Taala dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya. Maka barangsiapa yang menjadikan Allah Subhanahu wa Taala marah dan murka di dunia ini, lalu dia tidak

  • 4

    bertaubat dan mati dalam keadaan demikian, niscaya dia akan mendapatkan adzab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan kemurkaan-Nya. (Ar-Ruh hal. 115) Di antara sebab-sebab adzab kubur secara terperinci adalah sebagai berikut:

    1. Kekafiran dan kesyirikan. Sebagaimana adzab yang menimpa Firaun dan bala tentaranya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

    .

    Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras. (Ghafir: 45-46)

    2. Kemunafikan Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

    Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab yang besar. (At-Taubah: 101)

    3. Tidak menjaga diri dari air kencing dan mengadu domba Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

  • 5

    n

    :

    .

    .

    :

    :

    Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya keduanya sedang diadzab, dan tidaklah keduanya diadzab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia. Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini? Beliau menjawab: Mudah-mudahan diringankan adzab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering. (Muttafaqun alaih dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma)

    4. Ghibah Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    :

    :

    Tatkala Rabbku memirajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya: Siapakah mereka ini wahai Jibril? Dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia. (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 533. Hadits ini juga dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu) Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullahu menyatakan: Sebagian ulama menyebutkan rahasia dikhususkannya (penyebab adzab kubur) air kencing, namimah (adu domba), dan ghibah (menggunjing). Rahasianya adalah bahwa alam kubur itu adalah tahap awal alam akhirat. Di dalamnya terdapat beberapa contoh yang akan

  • 6

    terjadi pada hari kiamat, seperti siksaan ataupun balasan yang baik. Sedangkan perbuatan maksiat yang akan disiksa karenanya ada dua macam: terkait dengan hak Allah Subhanahu wa Taala dan terkait dengan hak hamba. Hak-hak Allah Subhanahu wa Taala yang pertama kali akan diselesaikan pada hari kiamat adalah shalat, sedangkan yang terkait dengan hak-hak hamba adalah darah. Adapun di alam barzakh, yang akan diputuskan adalah pintu-pintu dari kedua hak ini dan perantaranya. Maka, syarat sahnya shalat adalah bersuci dari hadats dan najis. Sedangkan pintu tumpahnya darah adalah namimah (adu domba) dan menjatuhkan kehormatan orang lain. Keduanya adalah dua jenis perkara menyakitkan yang paling ringan, maka diawali di alam barzakh dengan evaluasi serta siksaan karena keduanya. (Ahwalul Qubur hal. 89)

    5. Niyahah (meratapi jenazah) Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

    Sesungguhnya mayit itu akan diadzab karena ratapan keluarganya. (Muttafaqun alaih) Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim:

    Mayit itu akan diadzab di kuburnya dengan sebab ratapan atasnya. Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa mayit yang ditimpa adzab karena ratapan keluarganya adalah orang yang berwasiat supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi padahal dia tahu bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati. Oleh karena itu Abdullah ibnul Mubarak rahimahullahu berkata: Apabila dia telah melarang mereka (keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka melakukannya setelah kematiannya, maka dia tidak akan ditimpa adzab sedikit pun. (Umdatul Qari, 4/78) Adzab di sini menurut mereka maknanya adalah hukuman. (Ahkamul Janaiz, hal. 41) Selain sebab-sebab di atas, ada beberapa hal lain yang telah disebutkan dalam pembahasan Macam-macam Adzab Kubur.

  • 7

    Apakah Adzab Kubur itu Terus-Menerus? Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata: Jawaban terhadap pertanyaan ini:

    1. Adzab kubur bagi orang-orang kafir terjadi terus-menerus dan tidak mungkin terputus karena mereka memang berhak menerimanya. Seandainya adzab tersebut terputus atau berhenti, maka kesempatan ini menjadi waktu istirahat bagi mereka. Padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak mendapatkan hal itu. Maka, mereka adalah golongan orang-orang yang terus-menerus dalam adzab kubur sampai datangnya hari kiamat, walaupun panjang masanya.

    2. Orang-orang beriman yang berbuat maksiat, Allah Subhanahu wa Taala

    mengadzab mereka dengan sebab dosa-dosanya. Di antara mereka ada yang diadzab terus-menerus, ada pula yang tidak. Ada yang panjang masanya, ada pula yang tidak, tergantung dosa-dosanya serta ampunan Allah Subhanahu wa Taala. (Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/123)

    Amalan yang Menyelamatkan dari Adzab Kubur Setelah memberitahukan dahsyatnya adzab kubur dan sebab-sebab yang akan menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang mulia, dengan rahmat dan keutamaan-Nya, Allah Subhanahu wa Taala juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari adzab kubur tersebut. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur terbagi menjadi dua:

    1. Sebab-sebab secara global Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam adzab kubur sebagaimana yang telah disebutkan. Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum tidur untuk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa Taala, sehingga dia tidur dalam keadaan bertaubat dan berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dalam keadaan siap untuk beramal dengan senang hati, karena Allah

  • 8

    Subhanahu wa Taala menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya dan berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu dan melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah Subhanahu wa Taala kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah Subhanahu wa Taala akan berikan hidayah taufik untuk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Taala.

    2. Sebab-sebab terperinci Di antaranya:

    a. Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam.

    Dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu wa Taala. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah kubur. (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

    b. Mati syahid Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

    :

    Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah Subhanahu wa Taala: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari adzab kubur, diberi keamanan

  • 9

    dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Janaiz bahwa sanadnya hasan)

    c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

    Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad dan Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Janaiz bahwa hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)

    d. Membaca surat Al-Mulk Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari adzab kubur. (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dengan sedikit perubahan] - Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari adzab kubur dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya. Nikmat Kubur Setelah mengetahui dan meyakini adanya adzab kubur yang demikian mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai adzab tersebut dan mendapatkan nikmat di dalamnya dengan rahmat-Nya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

  • 10

    Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (Al-Jatsiyah: 30)

    .

    Katakanlah: Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku. Barangsiapa yang dijauhkan adzab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (Al-Anam: 15-16) Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam beritakan dalam hadits Al-Bara radhiyallahu anhu yang panjang:

    a. mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:

    Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.

    b. dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah kubur.

    Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)

    c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kabarkan dalam hadits Al-Bara yang panjang:

  • 11

    .

    :

    .

    :

    :

    .

    :

    .

    :

    Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: Berbahagialah dengan perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan. Dia pun bertanya: Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang shalih (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita dan menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia dan fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dalam jannah-Nya. Amin ya Rabbal alamin. DOA BERLINDUNG DARI AZAB KUBUR

    Rasulullah s.a.w sentiasa memohon dari Allah perlepasan dari azab kubur setiap kali

    selepas sembahyang.

    :

    : ((

    ))

    Rasulullah s.a.w sentiasa berdoa: Ya Allah, aku berlindung denganMu dari azab kubur,

    dari azab api neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah al-Masih ad-

    Dajjal.

  • 12

    MISTERI.. di ALAM KUBUR Jika kita memasuki daerah pekuburan dan melayangkan pandangan pada kuburan-kuburan yang tersusun rapi, maka kita akan mendapati keheningan dan sunyi yang berkepanjangan. Tak terdengar sedikitpun suara, meski banyak yang tinggal disitu. Kuburan-kuburan yang berjejer rapat, sementara dahulu mereka tinggal berjauhan, tidak saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. Ada anak kecil yang masih menyusui, ada orang kaya, ada juga orang yang tak punya. Ada orang yang tua renta, dan ada pula anak muda. Namun, apakah gerangan yang terjadi pada mereka? Banyak diantara kita tidak mengetahui Misteri Alam Kubur. Oleh karena itu, kali ini kami akan mengajak anda untuk menjelajahi alam kubur sebagaimana yang telah dikabarkan oleh rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam- berdasaarkan wahyu dari Allah Subhanahu Wa Taala-, bukan dari takhayyul yang dibuat-buat oleh manusia :. Uraian lengkap Hadits Shohih yang panjang dibawah ini. Al-Barra bin Azib-radhiyallahu anhu- dia berkata,: Kami pernah mengiringi jenazah seorang dari sahabat anshar. Tatkala kami tiba di kuburan, ternyata penggalian lahat belum selesai. Akhirnya Rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam-duduk (menghadap kiblat), dan kami pun duduk di sekelilingnya. seolah-olah ada burung diatas kepala kami yang hinggap (karena dalam keadaan diam dan tenang). Rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam- memegang kayu yang beliau pukulkan ke tanah.(Beliau memandang ke langit lalu memandang ke tanah, lalu beliau mendongakkan kepalanya dan menundukkannya tiga kali). Kemudian beliau bersabda,

    Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur. Diucapkan dua atau tiga kali. (Kemudian Rasulullah bersabda,

    Ya Allah aku berlindung kepadamu dari azab kubur).tiga kali. Kemudian bersabda, Sesungguhnya seorang hamba yang mumin apabila meninggal dunia dan menghadapi akhirat maka turunlah para malaikat dari langit. Wajahnya putih seakan-akan di wajah mereka itu matahari. Mereka membawa kain kafan diantara kafan-kafan surga dan hanuth (parfum) diantara parfum-parfum surga hingga mereka duduk dari tempat yamg jaraknya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut -Alaihis Salam- hingga duduk di sisi kepalanya lalu dia berkata, Wahai jiwa yang baik (dalam sebuah riwayat: yang tenang) keluarlah menuju kepada ampunan Allah dan keridhoan-Nya. (Rasulullah bersabda), Maka keluarlah ruh itu mengalir

  • 13

    seperti tetesan air dari wadahnya, lalu malaikat itu mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangan malaikat maut sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkan di dalam kafan dan parfum tersebut.(Maka itulah makna firman Allah -Taala-,

    ......

    Dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami; dan malaikat-malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS. Al Anam:61) Semerbak bau wangi seperti misik paling wangi yang didapati di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik. Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat melainkan para malaikat itu mengatakan, Siapakah ruh yang wangi ini? Mereka menjawab, Fulan bin Fulan -disebut dengan nama-nama terbaik yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia- hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu. Maka dibukakan untuk mereka. Lalu para malaikat muqarrabun dari semua sisi langit itu mengantarkannya sampai ke langit yang berikutnya hingga berakhir di langit yang ke tujuh. Maka Allah -Taala- berfirman, Tulislah untuk hamba-Ku di Illiyyin..

    Tahukah kamu apakah Illiyyin itu? (yaitu) Kitab yang bertulis. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). (QS. Al-Muthoffifin:19-21). Maka ditulislah kitabnya di Illiyyin. (Kemudian Allah berfirman lagi), Kembalikanlah ia ke bumi. sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka, dan dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain. Maka (ia dikembalikan ke bumi, dan) dikembalikan ruhnya itu ke dalam jasadnya.(Kata beliau -Shollallahu alaihi wasallam-, sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya, apabila mereka pulang meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya) seraya menghardiknya dan mendudukkannya. Lalu kedua malaikat itu bertanya kepadanya, Siapa Rabbmu? Maka ia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya bertanya lagi, Apa agamamu? Dia menjawab, Agamaku Islam. Lalu keduanya bertanya lagi, Siapakah orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu? Dia menjawab, Beliau adalah utusan Allah. Lalu keduanya bertanya lagi kepadanya, Apa saja amalanmu?Dia menjawab, Aku membaca Kitabullah, lalu aku beriman kepadanya, dan membenarkannya. Lalu malaikat itu bertanya lagi, Siapa Rabbmu? dan apa agamamu? dan siapa nabimu? Itulah akhir fitnah (ujian) atau pertanyaan yang diajukan kepada seorang mumin. Maka itulah makna firman Allah -Taala-,

  • 14

    Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (QS.Ibrahim: 27) Lalu ia menjawab, Rabbku adalah Allah; agamaku Islam, dan nabiku adalah Muhammad -Shollallahu alaihi wasallam-. Maka ada Penyeru (Allah) yang menyeru dari langit dengan mengatakan, Telah benar hamba-Ku. maka bentangkanlah permadani dari jannah (surga) dan kenakanlah untuknya dari pakaian jannah, serta bukakanlah untuknya pintu ke jannah. Lalu sampai kepadanya hawa jannah dan bau wanginya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang tampan wajahnya bagus pakaiannya, dan wangi baunya, lalu orang itu mengatakan, Berbahagialah dengan apa yang membuatmu senang, (berbahagialah dengan keridhan dari Allah -Taala-dan jannah yang di dalamnya ada nikmat-nikmat yang abadi). Ini adalah hari yang dijanjikan kepada engkau. Lalu ia mengatakan kepadanya, (Engkau telah diberi kabar gembira oleh Allah dengan kebaikan) Siapakah engkau ini? wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kebaikan. Orang itu menjawab, Aku adalah amalanmu yang shalih (Demi Allah tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau orang yang bersegera melakukan ketaatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terbaik). Kemudian dibukakanlah untuknya pintu jannah dan pintu neraka. Lalu dikatakan kepadanya, Inilah tempat tinggalmu jika engkau durhaka kepada Allah. Kemudian Allah menggantikanmu dengan yang itu (jannah). Saat ia melihat apa yang ada di dalam jannah, ia mengatakan, Ya Rabbi, segerakanlah datangnya hari kiamat agar aku pulang lagi kepada keluargaku dan hartaku. (Lalu dikatakan kepadanya:tenanglah). Lanjut beliau -Shollallahu alaihi wasallam- bersabda , Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (di dalam sebuah riwayat, yang fajir/durhaka) apabila ia meninggal dunia dan menghadapi akhirat, turunlah kepadanya para malaikat dari langit (yang keras lagi kejam) yang berwajah hitam-hitam. Mereka membawa pakaian kasar (dari neraka). lalu mereka duduk dari tempatnya sejauh mata memandang. kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya lalu ia berkata, Wahai jiwa yang jelek! Keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya! Maka tercerai-berai ruh itu di dalam jasadnya, kemudian dicabut seperti dicabutnya besi berduri (banyak cabangnya) dari bulu yang basah lalu tertarik putus bersamanya urat-urat dan pembuluhnya. (Kemudian ia dilaknat oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan semua malaikat yang ada di langit; ditutuplah pintu-pintu langit. Tidak ada di antara malaikat penjaga pintu itu, kecuali mereka memohon kepada Allah agar ruh itu jangan dinaikkan melalui tempat mereka). Lalu malaikat maut mangambilnya. Apabila malaikat maut telah

  • 15

    mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkannya di dalam kafan tersebut. Maka keluarlah dari ruh itu bau busuk seperti bangkai paling busuk yang didapati di muka bumi. Kemudian mereka membawanya naik. Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat, melainkan para malaikat itu mangatakan, Siapakah ruh yang sangat busuk ini? Mereka menjawab, Fulan bin Fulan disebut dengan nama-nama terburuk yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu. Namun tidak dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam- membaca ayat,

    Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS. Al-Araf:40) Allah berfirman, Tulislah kitabnya di Sijjin, di bumi yang paling bawah. (Kemudian Allah berfirman lagi), Kembalikanlah ia ke bumi. Sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka, dan dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain. Maka dilemparkan ruh (dari langit) dengan lemparan (yang membuat ruh itu kembali ke dalam jasadnya). Kemudian Rasulullah membaca,

    ......

    Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. Al-Hajj: 31) Lalu dikembalikan ruh itu ke dalam jasadnya. (Kata beliau -Shollallahu alaihi wasallam-, Sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarkannya apabila mereka pulang meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya), lalu keduanya menghardiknya dan mendudukkannya. Kemudian kedua malaikat itu bertanya kepadanya, Siapa Rabbmu? Maka ia menjawab, Haahhah, saya tidak tahu. Keduanya bertanya lagi, Apa agamamu? Dia menjawab, Haah hah, saya tidak tahu. Lalu keduanya bertanya lagi, apa komentarmu tentang

  • 16

    orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu? Dia tidak tahu namanya. Lalu dikatakan kepadanya, Muhammad!? Maka ia menjawab, Haahhah, saya tidak tahu (saya mendengar orang mengatakan begitu. Lalu dikatakan kepadanya, Engkau tidak tahu, dan tidak membaca? Maka ada penyeru yang menyeru dari langit dengan mengatakan, Dia dusta. Maka bentangkanlah permadani dari neraka dan bukakanlah untuknya pintu ke neraka. Lalu sampailah kepadanya panas neraka dan hembusan panasnya. Disempitkan kuburnya hingga bertautlah tulang rusuknya karenanya. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang buruk wajahnya buruk pakaiannya dan busuk baunya. Lalu orang itu mengatakan, Aku kabarkan kepadamu tentang sesuatu yang membuatmu menderita. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu. Lalu ia mengatakan kepadanya, (Engkau telah diberikan kabar jelek oleh Allah). Siapakah engkau ini? Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kejelekan. Orang itu menjawab, Aku adalah amalanmu yang buruk. (Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk). Kemudian didatangkan kepadanya seorang yang buta, tuli lagi bisu dengan membawa sebuah palu besar di tangannya! Kalau saja palu itu dipukulkan kepada gunung, tentu gunung itu menjadi debu. maka orang itu memukulkan palu itu kepadanya hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi seperti semula. Lalu orang itu memukulnya sekali lagi hingga ia memekik keras dengan teriakan yang bisa didengar oleh segala yang ada, kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka untuknya dan dibentangkan permadani dari neraka). Maka ia berkata:Ya Rabbi! janganlah Engkau datangkan hari kiamat itu! (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4753), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (107), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (753), dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (12059). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (1630)) Demikianlah perjalanan kita kali ini. Semoga bisa menjadi nasihat bagi kita sebagai calon penghuni kubur yang akan segera menyusul orang-orang yang ada dalam liang lahat. Maka persiapkanlah imanmu dan amal sholihmu dengan mempelajarilah agamamu sehingga engkau menjadi orang-orang yang selamat dari hardikan malaikat, dan himpitan kubur yang gelap. Ingatlah dunia dan umurmu singkat !!