Ayat-Ayat Ekonomi Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

urgensi ayat-ayat al-Qur'an tentang ekonomi Islam

Citation preview

12URGENSI AYAT-AYAT EKONOMI ISLAM DALAM PROSES ISTINBT AL-HKM F AL-IQTISDDisusun Oleh:Faridatuz ZakiyahNIM. F14224254Dosen Pengampu:Ika Yunia FauziaPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA2015Urgensi Ayat-Ayat Ekonomi Islam Dalam Proses Istinbt Al-Hkm F Al-IqtisdFaridatuz Zakiyah11Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Syariah UIN Sunan AmpelPendahuluanAl-Quran dan hadits adalah dua sumber hukum pokok yang diyakini sepenuhnya oleh umat Islam. Sebagai sumber hukum pokok, al-Quran dan hadits banyak memuat hal-hal yang bersifat substantif-universal. Al-Quran dan hadits juga digunakan landasan dalam mengambil keputusan hukum kehidupan sehari-hari, salah satunya masalah ekonomi.Dewasa ini, ada berbagai macam problem ekonomi yang membutuhkan rujukan yang krusial. Rujukan tersebut harus memiliki dua sisi, satu sisi harus mempunyai rujukan yang jelas dalam al-Quran atau hadits dan pada sisi yang lain ia bersifat sangat dinamis. Perkembangan ekonomi semakin meningkat, hal itu berarti rujukan al-Quran juga harus jelas dan tepat. Bukan ayat al-Quran yang harus berkembang, tetapi pemikiran umat manusia yang harus berkembang dalam merujuk sumber yang tepat dan jelas. Problem-problem dan aktifitas ekonomi modern pastinya sudah ada hukumnya sejak dulu dalam Al-Quran yang universal tersebut. Tuhan pasti sudah mengetahui perkembangan ekonomi yang akan selalu berubah, dan tentunya Tuhan sudah menyiapkan rujukan yang tepat dalam al-Quran. Manusialah yang harus berfikir dan mempelajarinya.Untuk menemukan rujukan yang tepat atas berbagai macam masalah yang belum ada secara sharih dalam al-Quran maupun hadits tersebut diperlukan langkah ijtihad dengan metodologi yang jelas. Ijtihad tersebut tertuang dalam ranah ushul fiqh dan qawaid fiqhiyah. Dalam konteks ekonomi, langkah seperti di atas cukup penting untuk dilakukan. Berbagai macam problem ekonomi harus dicarikan rujukannya dalam al-Quran. Hal itu dikarenakan, al-Quran hanya memuat hal-hal yang bersifat universal.Makalah ini akan mendisply beberapa ayat-ayat al-Quran yang dapat dijadikan landasan, dalil, acuan, dan/atau sumber utama dalam hukum ekonomi Islam. Ayat-ayat al-Quran juga harus diklasifikasikan dengan tepat dan sesuai dengan bahasan yang terdapat dalam ekonomi Islam.Urgensi Ayat-Ayat Al-Quran sebagai Sumber Utama Hukum Ekonomi IslamKeberadaan al-Quran sebagai sumber ajaran/sumber hukum mengandung pengertian bahwa al-Quran memuat nilai-nilai Ilahiyah yang dapat dijadikan sebagai sumber motivasi, arahan dan penuntun dalam menjalani kehidupan di dunia. Nilai-nilai inilah yang perlu diterjemahkan agar dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Azhar Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi: Sebuah Eksplorasi Melalui Kata-kata Kunci dalam Al-Quran (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2012), hal. 6Sehingga pernyataan bahwa al-Quran sebagai sumber ajaran atau sumber hukum bukanlah dalam pengertian al-Quran memuat segala persoalan yang ada bahkan yang akan muncul seperti pemahaman yang berkembang selama ini di masyarakat. Lebih keliru lagi, kalau dikatakan al-Quran itu memuat aturan-aturan teknis yang langsung dapat diaplikasikan dalam realitas kehidupan manusia.Al-Quran memang sebagai sumber ajaran dalam ekonomi Islam, tetapi ranahnya bukan memuat secara lengkap tentang sistem ekonomi Islam seperti barang dan jasa diproduksi atau bagaimana memproduksinya, dan/atau bukan pula sampai memiliki manfaat dalam masyarakat. Al-Quran memuat nilai-nilai universal tentang bagaimana sebenarnya ekonomi Islam itu harus diformulasikan. Al-Quran dan hadits tidak mengatur secara rinci mengenai aspek muamalah, tetapi hanya diungkap sebagian besar saja. Dalam al-Quran aspek muamalah dijelaskan tidak lebih dari 500 ayat atau 5,8% dari keseluruhan ayat al-Quran. Ibid., hal. 2 Bahkan Abdul Wahab Khallaf menyebutkan bahwa ayat-ayat hukum ekonomi jumlahnya hanya ada 10, tetapi dalam karyanya ia tidak menyebutkan apa saja kesepuluh ayat tersebut. Ibid., hal. 8Penelitian Abdul Wahab Khallaf mengungkapkan bahwa dalam al-Quran aspek muamalah ada 7 bagian, yaitu: Ibid., hal. 2Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah keluarga (al-ahwal al-syakhshiah) yang terdiri dari 70 ayat.Hukum perdata terdiri dari 70 ayat (ahkam madniyah)Hukum pidana terdiri dari 30 ayat (ahkam al-jinayah).Hukum acara terdiri dari 13 ayat (ahkam al-murafaat).Hukum peradilan terdiri dari 10 ayat (ahkam al-qada).Hukum tata negara terdiri dari 25 ayat (ahkam al-dauliyah).Hukum ekonomi terdiri dari 10 ayat (ahkam al-iqtisadiyah wa al-maliyah).Problematika era modern terus bermunculan, diantaranya adalah teks al-Quran dan hadits yang telah terhenti sementara zaman terus bergerak dinamis dengan berbagai macam perkembangan masalahnya. Hal itu kemudian menjadi sebuah masalah yang harus dipecahkan. Sebuah pertanyaan pun muncul, bagaimana mungkin teks yang sudah terhenti mampu mewadahi dinamika masalah yang terus terjadi? Oleh karena itu, ada ruang bagi manusia untuk berkreatifitas dalam merumuskan konstrusksi hukum selama ia selaras dengan pesan-pesan universal Tuhan. Upaya-upaya kreatif inilah dalam dunia Islam disebut dengan istilah ijtihad. Yazid Afandi, Urgensi Kaidah Fiqhiyyah bagi Dunia Bisnis, Az Zarqa, Vol. 4, No. 2, Desember 2012, hal. 296 Hal itu tertuang dan berkembang dalam ranah fiqh, ushul fiqh, dan qawaid al-fiqhiyah.Ayat-Ayat Al-Quran yang Berkaitan dengan Ekonomi Islam Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syariah,Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hal. 1-100Tukar Menukar (Al-Baqarah: 275)Jual beliPerintah mencari nafkah (Al-Baqarah: 282), (QS Al-Isra: 12), perdagangan di darat (QS Al-Fil: 2), perdagangan di laut (QS Al-Baqarah: 164), (QS An-Nahl: 14), (QS Al-Isra: 66), (QS Ar-Rum: 46), (QS Al-Fathir: 12), etika jual beli (QS Al-Anam: 152), (QS Asy-Syuara: 181), (QS Asy-Syuara: 182), (QS Asy-Syuara: 183), (QS Ar-Rahman: 8), (QS Ar-Rahman: 9), syarat jual beli (QS An-Nisa: 29)RibaHukum riba (QS Al-Baqarah: 275), (QS Al-Baqarah: 278), (QS Ali Imran: 130), (QS Ar-Rum: 39), sanksi riba (QS Al-Baqarah: 276), (QS Al-Baqarah: 279) Sewa menyewaBarang sewaan (QS AL-Qashash: 27), dibolehkan sewa menyewa (QS Al-Kahfi: 94)Utang/pinjamanMemberi tempo untuk orang yang susah (QS Al-Baqarah: 280), hilangnya orang yang belum membayar utang (QS Asy-Syura: 41), utang si mayit (QS An-Nisa: 11), (QS An-Nisa: 12), berutang untuk jangka terbatas (QS Al-Baqarah: 282), (QS Al-Baqarah: 283), akuntansi (QS An-Nur: 33)WasiatHukum yang berkaitan dengan wasiatDisyariatkan wasiat (QS Al-Baqarah: 180) (QS Al-Maidah: 106), menarik kembali wasiat (QS Al-Baqarah: 182), (QS Al-Maidah: 107), kesaksian terhadap wasiat (QS Al-Baqarah: 181)Wasiat memelihara anak yatim (QS Al-Baqarah: 220) (QS An-Nisa: 3) (QS An-Nisa: 127) (QS An-Nisa: 10) (QS Al-Isra: 34)Sedekah Perintah bersedekah (QS Al-Baqarah: 195) (QS Al-Baqarah: 254) (QS Al-Baqarah: 267) (QS An-Nisa: 39) (QS Al-Anfal: 3) (QS At-Taubah: 104) (QS Yusuf: 88) (QS Ar-Rad: 22) (QS An-Nahl: 75) (QS An-Nahl: 90) (QS Al-Fathir: 29) (QS Al-Hadid: 7) (QS Al-Hadid: 10) (QS Al-Munafiqun: 10) (QS Adh-Dhuha: 10).Keutamaan sedekah (QS Al-Baqarah: 245) (QS Al-Baqarah: 261) (QS Al-Baqarah: 262) (QS Al-Baqarah: 268) (QS Al-Baqarah: 274) (QS Ar-Rad: 22) (QS Al-Baqarah: 268) (QS Al-Baqarah: 276) (QS At-Taubah: 103) (QS Saba: 39) (QS Al-Baqarah: 262) (QS Al-Anfal: 60) (QS At-Taubah: 20) (QS Al-Shaff: 11)Minta sedekah (QS Al-Baqarah: 273) (QS Al-Baqarah: 263) (QS Al-Isra: 28) (QS Al-Baqarah: 264)Syarat-syarat sedekah (QS Al-Baqarah: 265) (QS Al-Baqarah: 272) (QS An-Nisa: 114) (QS At-Taubah: 98) (QS At-Taubah: 99) (QS Al-Insan: 9) (QS Al-Lail: 20)Orang yang lebih baik diberi sedekah menyembunyikan sedekah (QS Al-Baqarah: 215) (QS An-Nisa: 8) (QS Al-Isra: 26) (QS Al-Baqarah: 280)Menyembunyiakan sedekah (QS Al-Baqarah: 271) (QS Al-Ibrahim: 31) (QS Al-Fathir: 29)TaflisHukum menyia-nyiakan harta (QS An-Nisa: 5)Mengawasi orang yang boros (QS An-Nisa: 5)Mengawasi anak kecil (QS An-Nisa: 6) (QS Al-Isra: 34)PengukuhanGadai (QS Al-Baqarah: 283)Kafalah (jaminan) (QS Yusuf: 72)Ganti RugiHukum ghasab (penjarahan) (QS An-Nisa: 30)Wakalah (QS Al-Kahfi: 19)Sabaq (perlombaan) (QS Al-Anfal: 60) (QS Yusuf: 17)Wadiah (barang titipan) (QS Ali Imran: 75)Hadiah (QS An-Naml: 35-36)Fai dan ghanimah (pembagian harta rampasan perang) (QS Al-Hasyr: 7)Bekerja (QS Al-Jumuah: 10)Menabung (QS Yusuf: 47-48)Berburu (QS Al-Maidah: 94)Takaran dan timbangan (QS Al-Muthaffifin: 1-3)Kelautan (QS Al-Isra: 66) (QS An-Nahl: 14) (QS Al-Fathir: 12)Konsumsi (QS Al-Araf: 31) (QS An-Nahl: 66) (QS Al-Mukminun: 21-22) (QS Al-Baqarah: 168)Al-maal (harta) (QS Ali Imran: 14) (QS An-Najm: 48) (QS Adh-Dhuha: 8)Perkebunan (QS Al-Mukminun: 18-20) (QS Ar-Rad:4) (QS Al-Anam: 141)Pertanian (QS Yasin: 33-35)Peternakan (QS Al-Mukmin: 79-80) (QS Al-Mukminun: 21-22) (QS An-Nahl: 5-8)Produksi (QS Al-Hadid: 25) (QS Al-Anbiya: 80) (QS Saba: 10-11)Kesesuaian Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Quran dengan Beberapa Bahasan yang Terdapat dalam Ekonomi IslamBerikut akan dijelaskan beberapa ayat al-Quran yang dijadikan dalil/landasan masalah Ekonomi Islam: Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, .../DSN-MUI/IV/2000QS An-Nisa: 29, QS Al-Baqarah: 275, QS Al-Maidah: 1, QS Al-Baqarah: 280Ayat tersebut dijadikan landasan pokok dari aktifitas ekonomi murbahah. Al-Quran (4): 2929. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Al-Quran (5): 1 1. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.QS Al-Baqarah: 282Ayat tersebut dijadikan landasan pokok dari aktifitas ekonomi salam, distribusi bagi hasil. Al-Quran (2): 282282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan dikenal ada dua sistem, yaitu Cash Basis, yakni prinsip akuntansi yang mengharuskan pengakuan biaya dan pendapatan pada saat terjadinya dan Accrual Basis, yakni prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan pendapatan didistribusikan pada beberapa periode.QS Al-Baqarah: 275, QS Al-Maidah: 1, dan Al-Isra: 34Ayat tersebut dipakai oleh aktifitas ekonomi skk atau obligasi Syariah Al-Quran (2): 275275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Al-Quran (5): 11. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. Al-Quran (17): 3434. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.Contoh Aktifitas Ekonomi Modern yang Berkaitan dengan Ayat-Ayat Al-QuranAsuransiAn nisa ayat 2, an nisa ayat 9, al-hasyr ayat 18 Al-Quran (4): 22. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. Ibid.: 99. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Al-Quran (59): 1818. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.SukukAl-Qashash: 26 dan al-Baqarah: 233 Veithzal Rivai, Arifiandy Permata Veithzal, Marissa Greace Haque Fawzi, Islamic Transaction Law in Business: dari Teori ke Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011) Al-Quran (28): 26 26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". Al-Quran (2): 233233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.PenutupJumlah ayat al-Quran yang benar-benar tepat membahas masalah iqtishdiyyah atau ekonomi Islam belum ada yang tahu. Jika merujuk pada pendapat Khallaf berarti ada 10 ayat dan itupun belum ia tuliskan apa saja. Sedangkan Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia (DSN MUI) masih sering memakai rujukan ayat yang selalu sama satu aktivitas ekonomi dengan aktivitas yang lain.Penulis sendiri kesulitan menemukan referensi mengenai ayat-ayat al-Quran yang membahas masalah ekonomi secara tepat. Hal itu penulis sadari setelah membaca beberapa literatur bahwa buku-buku ayat-ayat ekonomi hanya konkrit menuliskan perkara klasik tanpa membahas mengenai masalah ekonomi modern, seperti sukuk, asuransi, saham, dan lain sebagainya.Membahas mengenai ayat-ayat al-Quran yang tepat sasaran sebagai landasan pokok hukum ekonomi Islam membutuhkan waktu yang lama dan tentunya harus jeli dalam mempelajarinya. Mengumpulkan literatur yang tepat dan tidak hanya asal pasang saja. Ayat-ayat al-Quran harus dikolaborasikan dengan hadits dan seluruh ulama untuk membahasnya bersama. Para ulama memiliki kewajiban untuk melakukan ijtihad dengan berbagai cara yang dituntunkan Rasulullah SAW melalui ijma, qiyas, istihsan, istihsab, istislah (masalihul-mursalah) dan sebagainya. Hal itu dilakukan karena al-Quran bersifat universal sedangkan mencari solusi atas masalah yang dihadapi tidak ditemukan secara langsung di al-Quran maupun hadits.Daftar PustakaDepartemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: Lubuk Agung, 1989.Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.Ahmad Muhammad Yusuf, Himpunan Dalil dalam Al-Quran dan Hadits, Jilid 5, Jakarta: PT. Media Suara Agung, 2008.---------------------------------, Himpunan Dalil dalam Al-Quran dan Hadits, Jilid 3, Jakarta: PT. Media Suara Agung, 2008.---------------------------------, Ensiklopedi Tematis Ayat Al-Quran dan Hadits, Jilid 7, Jakarta: Widya Cahaya, 2009.Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Quran Al-Karim dan Terjemahannya, Surabaya: LPTQ, 1984.Yazid Afandi, Urgensi Kaidah Fiqhiyyah bagi Dunia Bisnis, Az Zarqa, Vol. 4, No. 2, Desember 2012.Azhar Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi: Sebuah Eksplorasi Melalui Kata-kata Kunci dalam Al-Quran, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2012.Veithzal Rivai, Arifiandy Permata Veithzal, Marissa Greace Haque Fawzi, Islamic Transaction Law in Business: dari Teori ke Praktik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011