12
Audit manajemen secara keseluruhan Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Audit manajemen merupakan bentuk pemeriksaan untuk menilai, menganalisis, meninjau ulang hasil perusahaan, apakah telah berjalan secara efektif dan efisien serta mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dan kemudian melaksanakan pengujian dan penelaan atas ketidakhematan, ketidakefisienan maupun ketidakefektifan untuk selanjutnya memberikan rekomendasi rekomendasi perbaikan demi tercapainya tujuan perusahaan. Tahap-tahap audit manajemen Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: 1. Audit pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dalam tahap audit ini audito dapat menentukan beberapa tujuan audit sementara. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian

Audit Manajemen Secara Keseluruhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tyhty

Citation preview

Page 1: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

Audit manajemen secara keseluruhan

Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu

perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Audit manajemen

merupakan bentuk pemeriksaan untuk menilai, menganalisis, meninjau ulang hasil perusahaan,

apakah telah berjalan secara efektif dan efisien serta mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

dan kemudian melaksanakan pengujian dan penelaan atas ketidakhematan, ketidakefisienan

maupun ketidakefektifan untuk selanjutnya memberikan rekomendasi rekomendasi perbaikan

demi tercapainya tujuan perusahaan.

Tahap-tahap audit manajemen

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

1. Audit pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dalam tahap audit ini audito dapat menentukan beberapa tujuan audit sementara.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

Page 2: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

3. Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.

4. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk menyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti.

5. Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.

Sasaran audit

Tujuan audit manajemen adalah membantu semua anggota manajemen melaksanakan

tanggungjawab mereka secara efektif. Audit manajemen menyediakan analisis, penilaian-

penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasimengenai kegiatan yang diperiksanya. Pada

Page 3: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

akhirnya bertujuan untuk membantu menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi oleh

organisasi perusahaan.

Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan meneliti  dan menilai apakah

pelaksanaan pengawasan dibidang akuntansi keuangan  dan operasi telah cukup memenuhi

syarat. Kemudian melakukan penilaian apakah kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang

telah ditetapkan betul-betul ditaati, apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau

kerusakan dan penyelewengan. Kemudian menilai kecermatan data akuntansi dan data lain

dalam organisasi perusahaan. Lalu pada akhirnya menilai mutu atas pelaksanaan tugas-tugas

yang telah diberikan pada masing-masing manajemen.

yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. 

Indicator kinerja audit manajemen

1. Realistis2. Dapat di percaya3. Bebas dari pengaruh kelemahan manusia4. Mengarah pada temuan-temuan dan kesimpulan untuk memenuhi kebutuhan informasi

pemberi tugas audit5. Di rumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda yang dpt menimbulkan

interpretasi berbeda6. Dapat di bandingkan7. Lengkap8. Memerhatikan adanya rentang waktu pada saat suatu kejadian/kegiatan berlangsung

Program kerja audit manajemen

Program kerja audit merupakan rencana yang harus dilakukan selama proses audit,yang di dasarkan atas tujuan dan sasaran yang di tetapkan serta informasi yang ada tentang program /aktivitas yang di audit.

beberapa manfaat dari penyusunan program kinerja audit

1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bias di komunikasikan kepada semua tim audit

2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya

Page 4: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah di setujui dengan standar serta persyaratan yang telah di tetapkan

4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup,tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit

5. Dapat membantu auditoruntuk mengenali sifat pekerjaan yang telah di kerjakan sebelumnya

6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor

Laporan audit manajemen

laporan audit:

Merupakan ringkasan hasil pekerjaan audit yang menginformasikan kelemahan-kelemahan yang penting bagi manajemen dan menunjukkan cara untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Laporan audit :

Memberikan rekomendasi perubahan prosedur & standar

Menunjukkan bagian-bagian yang berisiko

Menyajikan penilaian atas kualitas sistem & prosedur

Audit manajemen dan audit keuangan

Audit manajemen di rancang untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada pada kegiatan operasional suatu perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari suatu perusahaan itu sendiri guna mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Sedangkan audit keuangan lebih menekankan auditnya kepada data-data transaksi ,proses pencatatan dan laporan akuntansi yang di buat oleh perusahaan agar sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku umum sesuai dengan standar yang ada. Dan beberapa hal yang membedakan :

1. Tujuan auditAudit keuangan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku umum dan sesuai dengan standar umum yang berlaku dari hasil tersebut auditor memberikan opini terhadap laporan keuangan tersebut. Sedangkan audit manajemen ditujukan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan operasional suatu perusahaan yang masih memerlukan perbaikan oleh sebab itu audit manajemen di rancang untuk menemukan kelemahan-kelemahan dari kegiatan operasi suatu perusahaan.

2. Ruang lingkup

Page 5: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

Audit keuangan hanya menekankan pada data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang di sajikan manajemen.sedangkan audit manajemen ,meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit terkait yang ada di dalamnya.sehingga ruang lingkup dari audit manajemen berupa seluruh program/aktivitas atau hanya begian tertentunya saja.

3. Dasar yuridisSecara hukum semua perusahaan harus menyajikan yang telah diaudit oleh akuntan public kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut .sedangkan audit manajemen bukanlah suatu keharusan .audit manajemen ini diatur oleh manajemen yang memiliki wewenang lebih tinggi sehingga audit manajemen dapat dilakukan apabila manajemen mendapati bahwa salah satu dari kegiatan yang di rasa kurang efektif dan efisien maka disana audit manajemen dilakukan.

4. Pelaksana auditAudit keuangan dilakukan untuk mendapatkan opini kewajaran dari pihak auditor independent (akuntan public) atas laporan keuangan perusahaan .sedangkan audit manajemen biasanya terjadi atas pertimbangan-pertimbangan dalam perusahaan misalnya dalam biaya atau kegiatan operasional perusahaan yang kurang efisien ,biasanya disini perusahaan dapat menggunakan kemampuan auditor yang dimiliki perusahaan itu.

5. Frekuensi auditAudit keuangan dilakukan minimal 1 kali selama 1 tahun dan ini bersifat regular.sedangkan audit manajemen tidak ada ketentuaj yang mengharuskan melakukan audit pada periode tertentu

6. Orientasi hasil auditAudit keuangan dilakukan kepada data-data keuangan yang bersifat historis. oleh karena itu audit keuangan menekankan pada kinerja masa lalu perusahaan yang telah dicapai manajemen pada periode tertentu.sedangkan audit manajemen lebih bertujuan dengan menekankan usaha perbaikan-perbaikan dari kegiatan operasi perusahaan yang akan dilakukan dimasa yang akan dating

7. Bentuk laporan auditAudit keuangan biasanya memiliki standar yang baku bagi seluruh akuntan public ,hal ini diatur dalam SPAP (standar professional akuntan public). Sedangkan audit manajemen disajikan dalam bentuk laporan yang komprehensif dimana dalam laporan tersebut menampilkan hasil kesimpulan audit dan temuan-temuan hasil audit yang menjadi dasar pembuatan rekomendasi

8. Pengguna laporan auditAudit keuangan ditujukan untuk pihak eksternal yakni pemegang saham ,kreditor,pemerintah dll.sedangkan audit manajemen ditujukan kepada pihak internal demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari kegiatan operasional itu sendiri.

Page 6: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

Ruang lingkup audit manajemen

Audit Manajemen pada Fungsi PemasaranAudit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Di samping, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi:

1. Lingkungan PemasaranMenekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan.

2. Strategi PemasaranMenekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran.

3. Organisasi PemasaranMenekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan.

4. Produktivitas PemasaranMenekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.

5. Fungsi PemasaranMenekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.

Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan OperasiAudit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:

1. Perencanaan produksi

2. Pengendalian kualitas (quality control)3. Produktivitas dan efisiensi

4. Metode standar kerja

5. Pemeliharaan peralatan

6. Organisasi manajemen produksi dan operasi

Page 7: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

7. Plant dan layoutAudit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya ManusiaAudit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:

1. Perencanaan tenaga kerja

2. Penerimaan (rekrutmen) karyawan

3. Seleksi

4. Orientasi dan penempatan

5. Pelatihan dan pengembangan

6. Penilaian kerja

7. Pengembangan karier

8. Sistem imbalan dan kompensasi

9. Perlindungan karyawan

10. Hubungan karyawan

11. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

Audit Manajemen pada Fungsi Sistem InformasiAudit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi yang berbasis komputer(electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi:

1. Dukungan satuan pengelola data

2. Perencanaan pengelolaan data

3. Organisasi pengelolaan data

4. Pengendalian pengelolaan data

Audit Manajemen LingkunganTujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan

Page 8: Audit Manajemen Secara Keseluruhan

telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah).Audit Sistem Manajemen KualitasKualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Produk dengan kualitas rendah (tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan) akan membutuhkan berbagai tambahan sumber daya (tenaga, bahan, waktu dan sebagainya) untuk menjadikan produk tersebut mencapai kualitas yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dengan kualitas yang rendah merupakan salah satu sumber pemborosan bagi perusahaan.Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Audit Manajemen Bidang PerpajakanFungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana  perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan).Audit perpajakan (tax review)  dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:

1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense).

2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.

3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu.