22
Audit Kecurangan Chapter 10: Audit Investigation Ch. 10 Inquiry Methods and Fraud Reports Interview Adalah sesi tanya jawab yang dibuat untuk memperoleh informasi. Interview digunakan untuk mendapatkan (1) informasi yang memperlihatkan elemen penting dari kejahatan, (2) memberikan arahan untuk mengembangkan kasus dan mengumpulkan bukti-bukit lainya, (3) kerjasama dari korban dan saksi, (4) informasi latar belakang dan motivasi dari kesaksian. Ada 3 tipe orang yang diinterview: Friendly Adalah orang yang melebihi apa yang diharapkan dan sangat menolong pada saat proses interview. Neutral Adalah orang yang tidak ingin mendapatkan keuntungan ataupun kerugian apapun dari penginterview. Hostile Adalah orang yang paling sulit untuk di interview. Mereka biasanya berhubungan dekat dengan orang yang dicurigai sebagai si pelaku. Interview yang baik harusnya mempunyai length dan depth yang tepat untuk mengungkap fakta yang relevan, dan akan segera meluruskan pembicaraan jika sudah mencapai informasi yang tidak relevan. Waktu

Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fraud audit

Citation preview

Page 1: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Audit Kecurangan

Chapter 10: Audit Investigation

Ch. 10 Inquiry Methods and Fraud Reports

Interview

Adalah sesi tanya jawab yang dibuat untuk memperoleh informasi. Interview digunakan

untuk mendapatkan (1) informasi yang memperlihatkan elemen penting dari kejahatan, (2)

memberikan arahan untuk mengembangkan kasus dan mengumpulkan bukti-bukit lainya,

(3) kerjasama dari korban dan saksi, (4) informasi latar belakang dan motivasi dari kesaksian.

Ada 3 tipe orang yang diinterview:

Friendly

Adalah orang yang melebihi apa yang diharapkan dan sangat menolong pada saat proses

interview.

Neutral

Adalah orang yang tidak ingin mendapatkan keuntungan ataupun kerugian apapun dari

penginterview.

Hostile

Adalah orang yang paling sulit untuk di interview. Mereka biasanya berhubungan dekat

dengan orang yang dicurigai sebagai si pelaku.

Interview yang baik harusnya mempunyai length dan depth yang tepat untuk mengungkap fakta

yang relevan, dan akan segera meluruskan pembicaraan jika sudah mencapai informasi yang tidak

relevan. Waktu yang digunakan juga harus sedekat mungkin dengan kejadian, jika tidak maka akan

membuat informasi yang dibutuhkan dari saksi akan terlupa atau tidak detail.

Interviewer yang baik mempunyai beberapa karakteristik. Personality yang paling penting adalah

mereka merupakan orang yang ‘outgoing’ dan berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Mereka

nyaman berada didekat orang-orang, dan mereka haruslah orang yang dirasa dapat membuat

keadaan membaik ketika berada didekatnya. Interviewer yang baik tidak boleh menyela respondent

Page 2: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

tanpa tujuan. Informasi yang diberikan secara sukarela sebagai jawaban dari pertanyaan spesifik

biasanya merupakan informasi yang penting dan berhubungan dengan kejadian.

Interviewer yang baik harus berusaha keras untuk membuat proses interview tidak menghasilkan

informasi yang bias. Selain harus bersikap professional seorang interviewer tidak seharusnya hadir

sebagai hambatan bagi interviewee.

Understanding Reaction to Crisis

Fraud yang menyebabkan kematian atau kerusakan serius merupakan sebuah krisis. Seorang

interviewer harus paham dengan reaksi yang terjadi ketika terjadinya krisis, hal ini dapat

mempermudah dalam proses interview.

1. Denial

Terjadi ketika orang-orang menerima berita yang mengejutkan (fraud) dimana orang

yang terlibat dengan fraud tersebut akan berusaha keras untuk menenangkan diri

dan tidak melakukan pertahanan diri yang terlalu radikal. Denial ini bertindak

sebagai “shock absorber” untuk mengurangi dampak dari shock yang datang secara

tiba-tiba. Denial bisa berbentuk: orang-orang tampil bengong/ragu, menolak

informasi yang diberikan, atau bersikeras telah terjadi kesalahan. Penolakan fraud

oleh manager memberikan waktu bagi pelaku untuk menghancurkan atau

menghilangkan dokumen atau rekaman. Ketika denial tidak lagi dipertahankan lebih

jauh, maka perasaan marah akan datang.

2. Anger

Perasaan marah akan sangat susah di atasi, karena marah biasanya terjadi secara

langsung dalam arah apapun dan terproyeksikan ke lingkungan pada saat itu atau

bahkan tanpa rencana. Pelaku akan meyalurkan marah mereka pada teman dekat,

Page 3: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

rekan kerja dan relatives. Pada saat stage anger merupakan waktu yang berbahaya

untuk menyelesaikan fraud. Ketika marah, manajer bisa saja menyakiti, atau

memfitnah suspek (pelaku) dan mungkin akan memecatnya tanpa melihat penyebab

si pelaku melakukan fraud.

3. Rationalization

Orang-orang pada stage rationalization berusaha untuk membenarkan tindakan

tidak jujur. Selama tahap ini, manajer percaya mereka mengerti kenapa kejahatan

dilakukan dan sering merasakan pembenaran atas motivasi pelaku. Dalam periode

ini, manajer mungkin merasa bahwa pelaku bukanlah orang yang jahat, merasa

mungkin pelaku seharusnya diberikan kesempatan lagi. Interview yang dilakukan

pada tahap ini tidaklah objective dan bisa merusak dalam menguak kebenaran.

Ratonalisasi dapat berujung pada kesalahan hukuman, penalti yang mudah dan

testimoni yang lemah.

4. Depression

Pada tahap ini manajer tidak lagi menolak atau merasionalisasikan tindakan tidak

jujur. Kemarahan mereka tergantikan dengan rasa kecewa atau terkadang malu

bahwa fraud telah terjadi dalam lingkungan nya. Dalam tahap ini, manajer menjadi

tidak kooperatif. Mereka mungkin tidak akan mau untuk mejadi informan sukarela

untuk di investigasi. Interview yang dilakukan pada tahap ini sering kali tidak bagus

dibandingkan jika dilakukan setelah tahap ini.

5. Acceptance

Dimana ketika orang-orang sudah benar-benar mengerti apa yang terjadi.

Acceptance bukanlah perasaaan senang atau sedih, ini merupakan sebuah

pengakuan tentang apa yang terjadi dan berkeinginan untuk menyelesaikan masalah

dan melangkah kedepan. Interview paling berguna dilakukan pada tahap ini karena

saksi berada pada level paling kooperatif. Interviewers yang baik tau bagaimana

mengenali tahap-tahap interviewee dalam menghadapi krisis, dan jika perlu

membantu interviewee untuk bergerak maju ke tahap acceptance, sehingga

interview yang productive bisa dilakukan.

Page 4: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Setelah emncapai tahap acceptance manajer kembali lagi pada pshychological

equilibrium. Interviewers yang menyadari dan mengerti terhadap reaksi ini, dimana

menyesuaikan pertanyaan dan pendekatan mereka dalam interview pada tahapan

yang sedang dialami interviewee, dan mendorong interviewees ke tahap acceptance

akan mendapatkan interview yang sukses.

Planning an Interview

Perencanaan yang bagus membuat interview berjalan dengan baik dan

meminimalisasikan waktu yang digunakan. Untuk mendapatakan informasi

mengenai kejahatan dan interviewee kita harus mereview dokumen yang relevan

untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang faktor-faktor berikut:

Kejahatan

Sifat legal dari kejahatan

Tanggal, waktu dan tempat kejadian

Cara kejahatan muncul

Motivasi

Semua bukti yang tersedia

Interviewee

Informasi latar belakang—umur, pendidikan, status perkawinan, dll.

Sikap pada saat investigasi

Kondisi fisik dan mental, seperti penggunaan alcohol atau drug

The Interviewer’s Demeanor

Bersikap sopan, effisien, hormat dan hati-hati dengan bahasa yang digunakan selama interview.

Beberapa saran:

Duduk rapi dekat dengan interviewee tanpa ada meja atau furniture yang membatasi.

Jangan berjalan ke sekeliling ruangan, tetaplah duduk.

Jangan berbicara merendahkan (seolah-olah interviewee adalah orang yang tidak lebih

pintar)

Page 5: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Sensitve lah dengan urusan pribadi saksi, terutama dengan hal yang berhubungan dengan

sex, ras, agama dan etnis.

Lakukan interview dengan professional, jadilah friendly tapi tidak terlalu social. Selalu ingat

bahwa kita sedang mencari kebenaran bukan mencoba mendapatkan pengakuan dan

kepastian.

Dll

The Language of Interviews

Gunakan pertanyaan singkat

Tanyakan pertanyaan dengan jawaban berupa narasi

Jangan biarkan saksi memimpin sesi interview jauh dari topik

Mengerti dengan jelas setiap jawaban sebelum melnjutkan ke pertanyaan berikutnya

Jangan biarkan interviewee bingung dan lupa menjawab pertanyaan intinya

Cobalah untuk berkonsentrasi pada setiap jawaban yang sedang didengar dibandingkan

dengan pertanyaan selanjutnya

Tandai beberapa yang memungkinkan untuk menjadi bukti

Dll

Question Typology

Pada saat interview dilakukan ada beberapa typologi pertanyaan yang diajukan. Umumnya

itu berupa introductory, informational, assessment, closing and admission-seeking. Jika

interviewee adalah friendly witness maka biasanya menggunakan intriductory,

informastioanal dan closing saja. Jika witness tidak dapat dipercaya kita bisa memakai

asessment question.

1. Introductory questions

Tujuan penggunaan adalah untuk memulai interview dan memastikan bahwa respondent

setuju untuk bersikap kooperatif.

2. Informational questions

Tiga tipe pertanyaan yang akan ditanyakan: open, closed and leading. Masing-masing tipe

pertanyaan digunakan berdasarkan logika dengan tujuan untuk memaksimalkan informasi

yang diperoleh

Page 6: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

3. Asessment questions

Jika dalam suatu interview dirasa bahwa interviewee menjawab pertanyaan dengan tidak

jujur, maka dapat dilakukan pertanyaan ini. Dengan mengobservasi respon verbal dan

nonverbal ketika menjawab pertanyaan kita bisa meng-assess kredibilitas responden.

Penilaian pribadi yang dilakukan akan membentuk dasar pertanyaan yang akan diajukan

berupa admission-seeking question untuk memperoleh pengakuan kesalahan.

4. Closing questions

Pertanyaan ini diajukan untuk mengkonfirmasi fakta , memperoleh informasi yang belum

didapatkan, dan mencari bukti baru. Pertanyaan yang biasa diajukan (1) apakah kamu tau

siapalagi yang harus saya interview? (2) apakah ada sesuatu hal yang lupa saya tanyakan

yang menurutmu relevan dengan kasus ini? (3) Bisakah saya berbicara lagi dengan anda jika

nanti dibutuhkan?

5. Admission-seeking question

Pertanyaan ini diajukan untuk orang yang kemungkinan melakukan kejahatan. Digunakan

untuk membersihkan orang yang tidak bersalah dan me-encourage orang yang bersalah

untuk mengaku.

Elements of Conversation

Sebuah komunikasi yang efektif mempunyai elemen-elemen yang harus dimengerti:

Expression

Ekspresi yang spontan bisa menjadi aset penting dalam interview. Errors bisa terjadi jika

interview dilakukan oleh penginterview baru, dia mencoba untuk meng-impress

responden dengan pengetahuan mereka tentang subject, sehingga hal ini akan

menyebabkan responden merasa terhambat, dan menghasilkan ekspresi yang hati-hati

darpada ekspresi yang jujur.

Persuasion

Persuasion adalah usaha keras menyakinkan orang lain. Hal ini bisa efektif dalam

melakukan interview, dan biasanya digunakan untuk meyakinkan responden dengan

legitimacy dari interview

Theraphy

Membuat orang merasa senang tentang diri mereka akan menciptakan interview yang

efektif. Contohnya, orang yang menggelapkan uang akan merasa bersalah, interviewer

Page 7: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

yang ahli akan tau implikasi terapi yang digunakan untuk mengeluarkan perasaan senang

untuk mendapatkan informasi

Information exchange

Pertukaran informasi adalah tujuan utama dalam interview. Umumnya interviewer

terlalu berfokus pada informasi yang ingin diperoleh dan gagal bertukar informasi

dengan responden.

Inhibitors of Communication

Inhibitors adalah penghalang berupa psikologi sosial yang menghalangi alur dari

informasi yang relevan dengan membuat responden tidak mau untuk menyediakan

informasi tersebut. Ada 8 inhibitors of communication sebagai berikut:

Competing Demands for Time

Responden mungkin ragu untuk memulai interview karena adanya demands

terhadap waktu mereka, mereka mungkin merasa melakukan hal lain akan lebih

bermafaat dari pada melakuakn interview. Interviewer harus berhasil

meyakinkan responden bahwa interview inin bermanfaat untuk waktu mereka.

Threatened Egos

Responden biasanya menahan informasi dikarenakan menerima hambatan dari

harga diri mereka (self-esteem).

Etiquette

Permasalahan etika ini terjadi ketika jawaban dari informasi yang diberikan oleh

responden dirasa tidak pantas terhadap interviewer. Hal ini bisa dikurangi

dengan mengatur interview yang baik.

Trauma

Perasaan tidak menyenangkan akan muncul ketika reponden menlaporkan

pengalamanya. Trauma biasanya hal umum jika kita berbicara pada korban dan

bisa diperbaiki dengan meng-handle isu-isu sensitive.

Forgetting

Hambatan yang paling sering muncul adalah lupa. Ini tidak menjadi masalah jika

interview dilakukan pada waktu yang tidak terlalu lama dari kejadian.

Chronological Confusion

Terjadi ketika responden bingung dengan kronologis peristiwa. Bisa saja kejadian

bisa diingat tetapi responden tidak yakin dengan kejadian tersebut.

Page 8: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Inferential confusion

Hal ini menunjukkan kebingungan dan ketidaktepatan dan menghasilkan error

dalam menyimpulkan pertanyaan dari interviewer.

Unconscious behavior

Seringkali tujuan dari interview adalah untuk mencari informasi tentang alam

bawah sadar seseorang.

Facilitators of Communication

Adalah hal yang membuat interview lebih mudah dilakukan.

Fulfilling expectations

Dalam mengatur sebuah interview, interviewer biasanya mengkomuniaksikan

ekxpektasinya pada responden. Termasuk ekspektasi agar responden mau

menjawab perntanyaan dengan jujur. Hal ini akan mempermudah interview .

Recognition

Interviewer yang ahli akan selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk

memberikan responden penghargaan agar responden mau bersikap kooperatif.

Altruistic Appeals

Sifat mementingkan kepentingan orang lain ini adalah hal yang penting dalam

interview, seorang interviewer yang ahli akan menggunakan strategy dan teknik

untuk menaikkan altruism seseorang.

Symphatetic Understanding

Seorang interviewer yang mampu menggunakan skill ini akan memperoleh

interview yang lebih berkualitas.

New Experience

Kadang-kadang responden merasa interview adalah pengalaman baru yang

harus dicaoba, dan biasanya mereka peduli dengan image yang ditinggalkan

pada interviewer pada saat interview. Jika hal ini sudah terjadi, biasanya

responden akan merasa interview adalah pengalaman yang menarik.

Catharsis

Adalah sebuah proses dimana orang akan merasa lega setelah mereka bercerita

kepada orang lain. Hal ini membutuhkan interviewer yang punya symphatetic

understanding, agar catharsis bisa terjadi pada saat interview dilakukan.

Need for Meaning

Page 9: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Dalam kasus dimana berhubungan langsung dengan informasi yang mengganggu

kebutuhan seseorang atas pemahaman, biasanya akan membuka motivasi untuk

berbicara secara terbuka.

Extrinsic Rewards

Interviewer yang ahli akan paham dengan rewards yang diinginkan oleh

responden kenapa mereka mau melakukan interview. Hal ini bisa digunakan

untuk mempermudah interview.

Mechanics of the Interview

1. Introductory questions

Provide the introduction: perkenalkan diri, jangan memperkenalkan jabatan.

Establish Rapport: mulailah dengan melakukan percakapan ringan sebelum memulai

pada pertanyaan inti, buatlah responden merasa tidak terbebani.

Establish the interview theme: tujuan dari interview memang untuk menyakan hal-

hal yang serius, namun responden mungkin akan merasa terhambat atau bingung.

Jadi nyatakanlah tujuan dari interview sebelum dimulai.

Observe Reactions: kita harus mampu mengobservasi komunikasi non-verbal secara

sistematis. Ada beberapa cara untuk mengobservasi reaksi: munculkan pertanyaan

yang tidak sensitif sebagaimana establish rapport. Selama fase tersebut, temukan

koneksi antara anda dan responden. Ketika anda mengubah topik menjadi sedikit

lebih umum, lihatlah bagaimana perubahan reaksinya, kemudian ubahlah

percakapan menjadi lebih sensitif. Perubahan reaski responden tersebut akan

menjadi dasar untuk anda dalam membaca reaksi yang mengindikasikan kesalahan.

Develop the Interview theme: kebanyakan interview, akan lebih baik untuk

memperlakukan responden sebagai orang yang merasa penting untuk menolong

sesama dan tidak merasa terhambat oleh interviewer. Dengan meciptakan kondisi

tersebut akan menjadi pendekatan yang efekif.

Methodology

Make physical contact

Melakukan salam jabat tangan pada saat awal perkenalan akan mengurangi rintangan

psikologi untuk berkomunikasi. Interviewer akan terlihat lebih friendly dan open.

Page 10: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Establish the purpose of the interview

Tujuan dari interview harus dibangun, ketika kita membuat kontak dengan responden

alasannya harus diberikan, dimulai dengan alasan generasl baru ke spesifik

Don’t interview more than one person at a time

Testimony dari satu responden akan mempengaruhi yang lainya.

Conduct the interview in private

Lakukan interview secara tertutup, dan jauh dari relative, teman atau kolega.

Ask nonsensitive questions

Pertanyaan sensitif harus dihindari sampai kita masuk kepada inti interview dan telah

dilakukan planning. Selama masa introductory, jauhi kata-kata yang dapat memunculkan

emosi. Contoh:

Investigation = Inquiry

Audit = Review

Interview = Ask a few question

Embezzle/steal/theft = paperwork problems.

Get a commitment for Assistance

Kita harus medapatkan komitmen dari responden untuk mendapatkan aksi positive.

Tanyakan komitmen sebelum melakukan interview.

Establish a Transitional Statemet

Nyatakan apa role dari responden dalam melakukan interview ini, nyatakan juga bahwa

interview ini adalah hal yang legal dalam perusahaan.

Seek continuous agreement

Tanyakanlah pertanyaan yang penegasan atau penguatan dari pada yang negative.

Do not invade body space

Aturlah jarak yang tepat pada saat interview.

Informational Questions

Merupakan pertanyaan yang tidak mengancam, tidak konfrontasi dan digunakan dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi.

Categories:

Open questions

Page 11: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Pertanyaan ini ditujukan agar responden tidak menjawab pertanyaan dengan “yes” atau

“no” saja. Selama masa informastional akanlebih baik menggunakan open questions.

Closed question

Pertanyaan yang diajukan akan menghasilkan jawaban yang singkat dan tertutup.

Leading question

Pertanyaan yang memang sudah diketahui jawabanya.

Double-negatve questions

Jangan menggunakan pertanyaan ini, pertanyaan ini akan membingungkan dan biasanya

akan menghasilkan jawaban yang tidak sebenanya

Complex question

Pertanyaan ini akan sulit dipahami, biasanya membutuhkan jawaban yang complicated.

Jangan menggunakan pertanyaan ini.

Attitude question

Pertanyaan yang sopan, tanyakan dengan friendly mood.

Observing respondent reactions

Proxemics

Penggunaan jarak duduk antara interview dan responden untuk menyampaikan maksud,

jarak yang tepat akan memudahkankita untuk menatap mata responden.

Chronemics

Penggunaan waktu, sikap dan keinginan untuk menyampaikan maksud. Responden yang

telat mengkonfirmasi untuk setuju melakukan interview mungkin tidak tertarik dengan

interview.

Kinetics

Mengetahui maksud dari pergerakan tubuh, tetapi interviewer lebih harus berfokus pada

pertukaran ekspresi responden.

Paralinguistic

Berupa mengetahui maksud dari penggunaan volume suara dan kualitas suara yang

digunakan oleh responden.

Transition Methodology

Begin with background question

Page 12: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Observe verbal and nonverbal behavior

Ask nonleading (open) question

Approach sensitive questin carefully

Dealing with Resistance

65% responden akan menolak untuk melakukan interview dengan topic yang upleasant dan jika

interviewer juga tidak mempunyai koneksi dengannya. Sedangkan interview harus tetap dijalankan

untuk mendapatkan informasi. Berikut contoh pernolakan dan cara megatasinya.

“I’m too busy”

The interview will be short

Youre already here

The project is important

The interview will not be difficult

You need help

“I dont’t remember”

Interviewer bisa mencari informasi yang sejauh diingat saja.

“What do you mean by that”

Gunakan bahasa yang mudah dimengerti

Assessment Questions

Digunakan untuk mengetahui kredibilitas responden.

Norming or Calibrating

Proses untuk mengobservasi sikap responden sebelum menanyakan pertanyaan kritis. Hal ini

dilakukan dengan melihat reaksi verbal dan non-verbal dan sikap fisik dari responden.

Detecting Deception

Isyarat verbal dan non-verbal

Isyarat verbal seperti ekspresi, pengucapan kalimat, respon terhadap pertanyaan spesifik.

Isyarat non-verbal berupa body movements dan postur tubuh. Biasanya deception bisa

diketahui pada isyarat verbal.

Page 13: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Orang-orang yang bohong tapi berusaha tampil jujur akan melakukan 5 hal berikut: (1) tensi

meningkat; bisa berupa perubahan pupil dan vokal, mengerjapkan mata lebih sering. (2)

interaksi tidak positive dan tidak menyenangkan; tidak kooperatif dan memberikan statement

negatif atau komplain, (3) respon kurang; tiba-tiba lupa, (4) tidak memberikan informasi yang

cukup, (5) lebih sedikit tidak sempurna.

Admission-seeking questions

Ini dilakukan jika adanya kemungkinan bahwa responden adalah pelaku kecurangan. Assesment ini

bisa dilakukan dengan verbal dan non-verbal respon. Dibutuhkan transisi tema jika kita sudah

berpindah dari assesment ke admission-seekig.

Purpose of Questions

Tujuan dari admission-seeking question adalah (1) untuk membedakan orang yang salah

dengan yang tidak bersalah, (2) untuk memperoleh pengakuan yang valid dari pelaku secara

sukarela.

Preparation

Interview room: lokasi harus privat

Presence of outsiders: jangan sarankan terdakwa untuk membawa penasehat kedalam ruang

interview, jika memang ada pastikan bahwa penasehat tersebut tidak mengganggu interview.

Theme Development

Interviewer bisa membuat suasana dimana terdakwa tidak takut untuk mengaku secara

sukarela dengan membangun situasi dan kondisi yang tepat.

Steps in the admission-seeking

Accuse Directly

Tuduh terdakwa secara langsung, tuduhan ini bukanlah dalam bentuk pertanyaan tetapi

sebuah kalimat. Jangan gunakan kalimat “fraud”, “crime” atau “steal”.

Observe Reaction

Ketika menuduh orang yang bersalah, beberapa penjahat bereaksi dalam kediaman.

Misalnya, begumam pada saat menjawab tuduhan. Observasilah reaksi-reaksi yang

dikeluarkan.

Repeat Accusation

Jika terdakwa tidak secara kuat membahas tentang tuduhan, ulangi lagi pertanyaan dengan

kekuatan dan pendirian yang sama.

Page 14: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Interrupt Denials

Interviewer bisa menyela penolakan yang diberikan oleh terdakwa. Caranya bisa sebagai

berikut:

Delays, dengan menunda denials yang dikatakan terdakwa merupakan suatu cara yang baik

dalam menghentikan penolakan.

Interruptions, lakukan penyelaan secara berulang ketika terjadi lagi penolakan.

Reasoning, dengan menyajikan bukti bahwa si kenapa terdakwa dituduh telah melakukan

kecurangan.

Establish Rationalization, ketika denials sudah berhenti, disinilah mulainya waktu untuk

melakukan rasionalisasi yang diterima secara moral agar terdakwa dapat merenungkan

kesalahannya dan mengaku dengan sekarela.

Refute Alibis

Ketika terdakwa sudah tidak lagi menolak tuduhan, disinilah waktunya untuk menanyakan

alasan apa sebenarnya membuat mereka melakukan kesalahan.

Display physical evidence, menunjukkan bukti pada terdakwa dengan tujuan menguatkan

dugaan kecurangan.

Discuss Witnesses, melakukan diskusi singkat mengenai testimoni dari saksi dengan

terdakwa.

Present Alternatives

Setelah alibi-alibi disangkal, terdakwa umumnya menjadi lebih pendiam, beberapa

mungkin akan menangis. Jika begitu, buatlah mereka nyaman, biarkan mereka

mengeluarkan emosinya. Pada stage ini, terdakwa umumnya akan mengakui kesalahan

mereka.

Benchmark Admission

Walaupun terdakwa menjawab dengan jawaban “yes” atau “no”, sebenarnya mereka

sudah membuat kalimat pengakuan bersalah yang bisa dijadikan standar pengakuan.

Ketika sudah ada bechmark admission, terdakwa sebenarnya sudah ingin mengaku

kesalahan didalam lubuk hatinya.

Reinforce rationalizations

Page 15: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Ketika sudah ada bechmark admission, sekaranglah waktunya untuk menguatkan

keputusan terdakwa untuk mengaku. Bisa dilakukan dengan membuat terdakwa merasa

nyaman, dan percaya bahwa interviewer tidak memandang rendah dirinya.

Hal penting lainya yang harus diperoleh dalam stage admission-seeking question:

Verbal confession

Hal ini dilakukan ketika terdakwa menjelaskan mengenai detail kejadian: kronologis,

transaksi dan event.

The accused knew the conduct was wrong

Tidak hanya mengakui kesalahannya pada interviewer, tetapi juga harus mengakuinya

dengan terang-terangan.

Estimate of number of amounts

Tanyakan jumlah pasti kecurangan.

Motive for the fraud

Biasanya terdakwa akan menjawab “i don’t know” jika ditanyakan tentang motivasi

melakukan fraud.

When the fraud Commenced (kejadian awal kecurangan secara detail)

When/if fraud was terminated (kapan farud di akhiri)

Others involved

Tanyakan mengenai siapa saja yang mungkin tau tentang kejadian ini.

Physical Evidence

Interview disini juga disarankan untuk meminta tambahan bukti fisik seperti akun bank

terdakwa untuk direview atau record yang lain yang telah diberi izin oleh terdakwa untuk

mereview.

Disposition of prodceed

Jika kita tidak mendapatkan bukti dari tredakwa, kita harus mencari tau kemana uang yang

digelapkan tersevut dihabiskan.

Location of Assets

Kita juga harus mengetahui letak aset terdakwa yang mungkin dibali dari hasil

penggelapan.

Signed Statments

Page 16: Audit Kecurangan - Resume - inquiry method and audit reports

Setelah mendapatkan pengakuan, interviewer juga meminta surat pengakuan yang ditandatangi

oleh terdakwa: disana terdapat pernyataan engakuan, jumalh pasti penggelpan, tanggal melakukan

penggelapan dan kemauan untuk bersikap kooperatif sertakan adanya pengakuan bahwa statement

tersebut jujur dan tanpa paksaan.

Honesty Testing

Pencil and Paper test, dengan membuat pertanyaan yang sama dalam kalimat yang

berbeda

Graphology, berupa pembacaan karakter dari tulisan tangan untuk melihat integritas.

Voice Stress analysis and polygrahps, menggunakan teknologi yang terkoneksi dengan

orang yang akan di test. Polygraphs digunakan untuk mengukur stress, penyebab

kebohongan dengan mangukur respon fisik.

The Fraud Report

Ketika tahap investigasi sudah selesai maka laporan fraud dipersiapkan. Laporan ini termasuk semua

findings, kesimpulan, rekomendasi, dan aksi koreksi yang akan diambil. Laporan juga harus

mengindikasikan siapa, apa, dimana, kapan, bagaimana dan kenapa fraud dilakukan. Juga termasuk

didalamnya rekomendasi untuk peningkatan kontrol yang akan meminimalisasi kejadian yang sama

dimasa depan. Dalam lapran juga dimasukkan tipe prosedur investigasi yang digunakan.