34
Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 0

Atmosfer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah ini mengupas secara mendasar mengenai atmosfer. Mulai dari komposisi, struktur vertikal, sifat, manfaat, dan fenomena sosial yang terjadi di atmosfer.

Citation preview

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 0

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 1

ATMOSFER BUMI DAN KENAMPAKKAN SOSIAL YANG ADA DI DALAMNYA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perspektif Geografi

yang diampu oleh Dr. Eva Banowati, M.Si.

Oleh:

Didi Pramono

0301512007

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi dan alam semesta ini merupakan salah satu bukti kebesaran-Nya. Alam

semesta yang sangat kompleks ini berjalan secara teratur mengikuti hukum-

hukum alam sesuai dengan posisi dan perannya masing-masing. Matahari terbit

di pagi hari, kemudian setelah 12 jam matahari tenggelam. Air yang selalu

bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah. Benda-benda yang jatuh pasti ke

bawah ketika dilempar. Ada hujan, ada petir, ada tanah longsor, ada banjir, dan

fenomena-fenomena alam lainnya.

Kompleksitas inilah yang dulu menjadikan manusia-manusia prasejarah

terus berpikir, apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat yang mereka huni.

Manusia prasejarah hingga sampai pada simpulannya bahwa sepertinya ada

kekuatan yang berada diluar dirinya yang menguasai alam semesta. Maka

lahirlah konsep ketuhanan, diawali dari animisme, dinamisme, politheisme,

monotheisme, dan beberapa kepercayaan-kepercayaan lainnya.

Manusia selalu berevolusi, yang bergerak dari tahap mistis, metafisik,

hingga positivistik. Dalam tahap positivistik inilah manusia mulai mendasarkan

hidupnya berdasarkan pemikiran-pemikiran logik-induktif, yang beranggapan

bahwa semua yang ada di alam semesta ini dapat diteliti, diuji, dan disimpulkan

secara logis untuk sampai pada kebenaran. Termasuk dalam hal ini penjelasan

logis mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi.

Geografi muncul sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang mencoba

menjelaskan fenomena-fenomena alam. Geografi secara etimologis berasal dari

kata geo, yang berarti bumi, dan graphien yang berarti tulisan atau catatan.

Geografi dapat juga dikatakan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang

menjelaskan tentang bumi dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya.

Bumi, menimbulkan rasa penasaran untuk menggalinya lebih dalam

lagi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam upaya analisis ini adalah; dari

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 3

sekian banyak planet di alam semesta ini, mengapa hanya bumi yang memiliki

kehidupan? Hasil kajian singkat mengenai bumi menjawab bahwa; ternyata di

bumi terdapat lapisan udara, yang disebut atmosfer. Udara merupakan salah

satu syarat untuk adanya kehidupan. Selain itu, suhu udara di bumi relatif sejuk

dibanding dengan planet-planet lainnya di alam semesta ini.

Apa yang dimaksud atmosfer? Apakah ini semacam udara? Atau lapisan

udara? Rasa penasaran tersebut akan terjawab dalam makalah berjudul

“Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya”.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diajukan dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud atmosfer?

2. Apa komposisi yang menyusun atmosfer?

3. Apa lapisan-lapisan udara yang terdapat di atmosfer?

4. Apa sifat-sifat atmosfer?

5. Apa manfaat atmosfer bagi kehidupan?

6. Apa fenomena yang terjadi di atmosfer?

7. Apa kenampakan sosial yang ada di atmosfer?

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Atmosfer

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan

planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari.

Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan

radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni

oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan

lautan.

Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai

berikut:

1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).

Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan

yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat

tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi

mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga

kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah

lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan

lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000

oC.

3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama

logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman

2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan

inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi

cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi

berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari

nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 5

Ketiga lapisan bumi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Struktur Bumi

Gambar 1.1. menunjukkan lapisan-lapisan bumi, mulai dari lapisan

paling dalam sampai lapisan paling luar. Struktur tersebut tersusun secara

sempurna, saling memberi kontribusi sehingga menghasilkan keseimbangan

alam. Ini sekaligus menunjukkan kuasa Allah SWT.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat

bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian

cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti

laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh

permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme

(biosfer).

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 6

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,

misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,

proses transfer panas dan perpindahan materi padat.

Siklus biogeokimia dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 1.2. Daur Biogeokimia

Bahasan tentang empat komponen bumi, akan difokuskan

pembahasannya pada materi tentang atmosfer. Atmosfer berasal dari bahasa

Yunani, yaitu atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi). Jadi, atmosfer mempunyai

pengertian selubung berwujud gas yang mengelilingi bumi. Atmosfer bumi

adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-

sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari.

Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi

dari gas, debu dan uap air. Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup

yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 7

siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat

berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.

Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun

yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit

saja. Jadi bisa disimpulkan betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi.

Karena tanpa udara, maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat

hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer.

B. Komposisi Penyusun Atmosfer

Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama

udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini

menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi

dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es,dan permukaan salju. Gas

pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur

dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi

biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari

sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen

(78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon(0.9%), karbondioksida

(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.

Tabel 1.1. Gas-Gas Penyusun Atmosfer Bumi

Nama Gas Simbol Kimia Volume (%)

Nitrogen N2 78,08

Oksigen O2 20,95

Argon Ar 0,93

Karbondioksida CO2 0,034

Neon Ne 0,0018

Helium He 0,0052

Ozon O3 0,0006

Hidrogen H2 0,00005 Krypton Kr 0,00011 Metana CH4 0,00015 Xenon Xe Sangat Kecil

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 8

Gas-gas ini saling terkait untuk menyusun atmosfer bumi. Nitrogen

memiliki kapasitas bereaksi yang lambat, gas ini merupakan bagian penting

dalam kehidupan. Keseimbangan nitrogen di udara, laut, dan di dalam bumi

sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup.

Gas karbondioksida secara alami berasal dari pernafasan makhluk

hidup, hewan dan manusia. Secara buatan, karbondioksida berasal dari asap

pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan

sebagainya. Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse)

transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi

gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam

atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu di bumi. Karbondioksida yang

berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan

oksigen. Proses ini kemudian dinamakan proses fotosintesis yang dilakukan

tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesis sangat bermanfaat

bagi kehidupan, semua makhluk hidup membutuhkan oksigen.

Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan

atmosfer bumi. Sumber nitrogen salah satunya adalah pembakaran sisa-sisa

pertanian dan akibat letusan gunung berapi.

Ozon jumlahnya sangat sedikit, namun sangat berguna bagi kehidupan

di bumi. Ozon berfungsi menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar

matahari, sehingga jumlah panas matahari berkurang banyak ketika sampai di

permukaan bumi. Jika radiasi ultraviolet tidak terserap ozon secara optimal,

maka akan menimbulkan global warming di bumi. Ozon (O3) adalah gas yang

sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat pada

ketinggian antara 20 km hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra

violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.

Atmosfer selain disusun oleh gas, dapat juga tersusun oleh partikel

padat dan cair yang kebanyakan begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat

mengimbangi kecenderungan partikel tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 9

dapat berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut, ataupun

hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri.

Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah istilah yang dipakai

untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan

mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat. Sumber debu

beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran

hutan, smog dan lainnya. Smog singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal

yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap,

memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik dapat

disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer

dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yang terdapat

di atmosfer.

Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air

(H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat merubah

fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi.

Perubahan fase air, dapat dilukiskan pada gambar 1.3.

pembekuan sublimasi

peleburan deposisi

penguapan

pengembunan

Gambar 1.3. Perubahan Fase Air

Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar yang

tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air yang

terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam,

sungai dan transpirasi tanaman.

ES

AIR UAP

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 10

C. Struktur Vertikal Atmosfer

Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang ditentukan berdasarkan

perbedaan suhu. Lapisan-lapisan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 1.4. Struktur Vertikal Atmosfer

Gambar 1.4. merupakan ilustrasi struktur vertikal atmosfer, yang secara

rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Troposfer

Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai dan hujan) terjadi di lapisan

troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang terjadi karena

sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari

matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan

troposfer yang terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi

dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.

Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat. Konveksi

adalah proses pemanasan secara mengalir. Kondensasi adalah proses

pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air. Sublimasi adalah

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 11

proses perubahan wujud es menjadi uap air. Pertukaran panas banyak

terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya

ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya berkisar

antara 0,5 dan 10 C tiap 100 meter dengan nilai rata rata 0,650 C tiap 100

meter.

Udara troposfer atas sangat dingin dengan demikian lebih berat

dibandingkan dengan udara diatas tropopause sehingga udara troposfer

tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di

ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada

ketinggian 18 km dengan suhu -800 C, sedangkan di kutub tropopause hanya

mencapai ketinggian 6 km dengan suhu -400 C. Tropopause adalah lapisan

udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer.

Ciri-ciri lapisan troposfer:

a. Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu

turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu

tentang cuaca). Nilainya berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter

dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap 100 meter. Di wilayah dataran rendah

setiap kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami penurunan 0,5° C.

b. Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan

dengan udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer

tidak dapat menembus tropopause.

c. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub.

Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -

80°C. Sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km

dengan suhu -40°C. Tropopause adsalah lapisan udara yang terdapat di

antara troposfer dengan stratosfer.

Lapisan troposfer dibagi menjadi tiga, yaitu: a) lapisan planetair,

ketinggian 0-1 km; b) lapisan konveksi, ketinggian antara 1-8 km; dan c)

lapisan tropopause, ketinggian antara 8-12 km.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 12

2. Stratosfer

Lapisan atmosfer diatas tropopause merupakan lapisan inversi, artinya suhu

udara bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian. Disebut

juga lapisan Isothermis.Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozonosfer

yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari. Bagian atas stratosfer

dibatasi oleh permukaan diskontinuitas suhu yang disebut stratopause.

Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 00C.

Karakter stratosfer diantaranya: a) tinggi rata-ratanya adalah 15-50

km; b)bagian puncak lapisan stratosfer adalah tempat ozon berkonsentrasi.

Ozon berfungsi untuk melindungi troposfer dan permukaan bumi dari

radiasi ultraviolet langsung; dan c) stratosfer dan mesosfer dipisahkan oleh

lapisan stratopause.

Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai

berikut:

a. Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada

ketinggian 35 km hingga 50 km.

b. Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara -

50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.

Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:

a. Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.

b. Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon.

Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk

melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi

ultraviolet yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat

menyebabkan kanker kulit pada manusia.

3. Mesosfer

Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan orde suhu 0,40 C setiap 100

meter, karena lapisan ini mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.

Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan di dalam

atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -1000C.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 13

Karakter mesosfer sebagai berikut:

a. ketinggiannya diposisikan pada 50-80 km;

b. temperatur turun tajam sampai - 1000C;

c. banyak meteor terbakar;

d. antara mesosfer dan thermosfer ada lapisan mesopause; dan

e. ada effek atau mualim gelombang radio.

4. Thermosfer

Lapisan thermosfer terletak pada ketinggian 85-300 km yang

ditandai dengan kenaikan suhu dari -100°C sampai ratusan bahkan ribuan

derajat. Lapisan thermosfer dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas

dari ketinggian 300-1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap

ketinggian, tetapi berubah menurut waktu, yaitu berhubungan dengan

insolasi (incoming solar radiation). Suhu pada malam hari berkisar antara

300°-1200°C dan pada siang hari 700°-1700°C. Densitas termopause sangat

kecil, kira-kira 10 kali densitas atmosfer permukaan tanah.

Gambar 1.5. Lapisan Thermosfer

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 14

Lapisan termosfer mempunyai beberapa karakter sebagai berikut:

a. ketinggiannya diposisikan pada 80-500 km;

b. di bagian dari lapisan yang lebih rendah ini ionisasi terjadi

(pembentukan ion), tingginya antara 85-375 km; dan

c. tingginya mencapai 480 km pada suhu 1200C.

D. Sifat-Sifat Atmosfer

1. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi

sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.

2. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat

laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer

dan angkasa luar.

3. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba

(kecuali bergerak sebagai angin).

4. Mudah bergerak, dapat ditekan, dan dapat berkembang.

5. Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari

beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah

6000 m.

6. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat

pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapaipermukaan bumi).

Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca.

Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari

pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa

atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.

E. Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan Manusia

Aktivitas yang pasti dilakukan oleh semua makhluk hidup adalah bernafas, baik

makhluk hidup yang habitatnya di darat, laut, dan udara. Udara inilah yang

tercakup dalam lapisan atmosfer. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 15

yang merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan.

Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia.

Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di

muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,

menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia

dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin

membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain

atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan

medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya

yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan oleh

matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.

Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang

disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan

menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Bumi memiliki kerapatan

terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri

atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan

magnetnya yang besar. Medan magnetini membentuk lapisan pelindung berupa

radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar

angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin

dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang

berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius tetapi kekuatan

medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet

kembar Bumi, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini

merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.

Secara ringkas, manfaat atmosfer bagi kehidupan adalah sebagai

berikut.

1. Menjaga agar temperatur di bumi tetap hangat. Atmosfer menjaga agar

perbedaan temperatur pada siang hari dan malam hari tidak terlalu jauh.

Tanpa atmosfer, suhu pada malam hari akan sangat dingin dan suhu pada

siang hari akan sangat panas.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 16

2. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda langit.

3. Menahan radiasi matahari.

4. Memantulkan gelombang.

5. Menyediakan gas-gas yang penting bagi permukaan bumi.

6. Atmosfer baerguna bagi proses pembakaran, tanpa udara kita tidak bisa

bernafas, menyalakan api, dan lain lain.

7. Memungkinkan pembentukan formasi awan. Udara yang berisi uap air

memadatkannya untuk membentuk suatu awan dan setelah itu menjadi

hujan.

8. Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan,

dan lain sebagainya.

9. Pemantul gelombang radio dan sarana komunikasi.

10. Atmosfer berguna bagi keperluan penerbangan.

Masalah yang kini sedang menjadi perbincangan umat manusia di bumi

adalah adanya efek rumah kaca di atmosfer. Sinar matahari yang masuk ke

bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan

bumi naik 33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah

kaca (-18°C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan manusia. Efek rumah

kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca mulanya terkait dengan menipisnya lapisan ozon.

Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik

yang kuat juga. Ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta

dapat juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak enak

pada air.

Ozon terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan

perusakan ozon di stratosfer merupakan mekanisme perlindungan bumi dari

sinar ultraviolet dari matahari. Di troposfer ozon terbentuk melalui reaksi

fotokimia pada berbagai zat pencemar udara.

Ozon di lapisan atas, terbentuk secara alami dan melindungi bumi.

Namun zat kimia buatan manusia telah merusak lapisan tersebut, sehingga

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 17

menimbulkan penipisan lapisan ozon. Zat kimia itu dikenal dengan ODS,

diantaranya CFCs, HCFCs, halons methyl bromide, carbon tetrachloride dan

methyl chloroform. CFC merupakan faktor yang paling utama penipisan lapisan

ozon. Di udara zat ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh ODS

dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan ODS melampaui troposfer dan

kemudian mencapai statosfer. Di statosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet

matahari, ODS pecah dan melepaskan molekul klorin dan bromin, yang dapat

merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan bahwa satu atom klorin

dapat merusak 100.000 molekul ozon.

Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan

troposfer. Ozon yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia

dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar ultraviolet. Sedangkan ozon

yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek yang berbeda terhadap

bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. Ozon

di troposfer ini bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca.

Selain itu, ozon di troposfer juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat,

plastik dan kesehatan manusia.

Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai rumus kimia molekul

oksigen O2 dengan sebuah atom oksigen lebih banyak. Pada suhu kamar ozon

berupa gas, terkondensasi pada suhu -1120C menjadi zat cair yang berwarna

biru. Ozon yang cair ini akan membeku pada -251,40C, sedangkan pada suhu di

atas 1000C ozon dengan cepat mengalami dekomposisi.

Dari molekul O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan kembali

pecah menjadi molekul oksigen. Dalam alam, pembentukan dan destruksi ozon

ada dalam keadaan seimbang, sehingga kadar ozon terdapat dalam

keseimbangan dinamik. Kedua reaksi ini secara efektif dapat menghalangi sinar

ultraviolet ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B untuk sampai ke

bumi. Inilah mekanisme alam yang melindungi bumi dan penghuninya dari

penyinaran ultraviolet gelombang pendek yang berbahaya bagi kehidupan.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 18

Kedua reaksi ini juga mengakibatkan naiknya suhu di dalam stratosfer

dibandingkan suhu di troposfer.

Kira-kira tiga milyar tahun yang lalu, sebagai hasil evolusi di bumi

muncul mahluk hidup yang berklorofil, mulailah terjadi proses fotosintesis

yang salah satu hasilnya adalah O2. semakin lama, kadar O2 semakin tinggi,

sehingga semakin meningkat kadar ozon yang terbentuk. Dengan demikian,

semakin banyak pula sinar ultraviolet gelombnag pendek yang terhalang oleh

lapisan ozon untuk sampai ke permukaan bumi. Dan inilah cikal bakal

kehidupan di daratan.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah penduduk

dan kemajuan industri serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini

mulai berlubang. Lubang ozon ini sangat merisaukan karena dengan

berkurangnya kada ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang akan

sampai ke bumi. Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan sangat besar

terhadap mahluk hidup di bumi.

Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx

dari pembakaran bahan bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat

pembakaran biomassa dan oenggunaan pupuk, dimana N2O ini merupakan

sumber terbentuknya NO.

Selain itu, zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC

berpengaruh sangat besar terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan

zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon

(C). CFC inilah yang mendominasi permasalahan perusakan ozon dan menjadi

zat yang sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya kerusakan ozon. CFC ini

tidak ditemukan di alam, melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia.

CFC tidak beracun, tidak terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah

bereaksi. Karenanya menjadi zat yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak

digunakan sebagai zat pendingin dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai

bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil (CFC-11),

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 19

campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong aerosol, serta CFC-

13 yang biasa digunakan dalam dry cleaning.

Lapisan ozon di stratosfer dapat menyerap seluruh sinar UV ekstrem

dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B. Di katulistiwa, pada keadaan terang

tak berawan sekitar 30% sinar UV-B dapat sampai ke bumi. Semakin jauh dari

katulistiwa, UV-B yang sampai ke bumi semakin berkurang. Akan tetapi, pada

musim panas penyinaran UV-B di daerah yang jauh dari katulistiwa tidak

berbeda jauh dengan di katulistiwa.

Dengan semakin berkurangnya lapisan ozon, maka sinar UV-B yang

diserap bumi semakin besar. Karena sinar yang bergelombang pendek ini

memiliki energi yang tidur, maka berpengaruh besar terhadap sel hidup dan

mengakibatkan kematian jasad renik.

Sinar UV-B juga mempunyai dampak negatif pada mahluk tingkat tinggi,

baik hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan, menipisnya lapisan ozon akan

mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis yang selanjutnya

menyebabkan turunnya laju pertumbuhan daun dan batang serta penurunan

berat kering total sehingga hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga

mempengaruhi produktivitas hutan, mengakibatkan gangguan pada ekosistem

akuatik, serta mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyakit katarak serta

menurunnya daya imunitas pada manusia. Dengan berkurangnya daya

imunitas oranng menjadi lebih peka terhadap serangan infeksi termasuk virus

herpes dan lepra.

Pemanasan global berkaitan dengan efek rumah kaca. Rumah kaca

adalah bangunan yang biasa dibuat oleh para ilmuan, yang kemudian

disebarluaskan untuk kepentingan budidaya, untuk mempertahankan suhu

ruangan agar tetap nyaman bagi tumbuhan selama musim dingin di negara

subtropis. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global

adalah pembalakan liar atau penebangan hutan-hutan yang ada di muka bumi.

Akibatnya hutan yang seharusnya menyerap CO2 mengalami penurunan luas

dan jumlah pohon. Maka CO2 akan mengalamu penumpukan di atmosfer. Suhu

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 20

udara di atas permukaan bumi akan meningkat, dan inilah yang disebut

pemanasan global. Dampak pemanasan global adalah mencairnya es di kutub

utara dan kutub selatan serta mencairnya salju di puncak gunung-gunung tinggi

F. Fenomena yang terjadi di Atmosfer

Fenomena yang terjadi di atmoser diantaranya adalah cuaca dan iklim. Cuaca

adalah keadaan udara pada suatu daerah yang sempit dalam waktu yang relatif

singkat, sedangkan iklim adalah rata-rata kedaan cuaca pada daerah yang lebih

luas dan dalam waktu yang c ukup lama.

Unsur utama cuaca ialah suhu udara, radiasi, tekanan udara,

kelembaban udara, angin, dan curah hujan. Selain itu, terdapat unsur cuaca

yang lain, seperti intensitas penyinaran matahari, keadaan awan, embun, dan

petir.

Iklim merupakan kelanjutan hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke

hari dalam waktu yang lama sehingga merupakan rata- rata dari unsur cuaca.

Unsur- unsur iklim sama dengan unsur-unsur cuaca, yaitu suhu udara, radiasi,

tekanan udara, kelembaban udara, angin, curah hujan, intensitas penyinaran

matahari, keadaan awan, embun , dan petir. Usur-unsur iklim adalah unsur-

unsur cuaca yang telah dirata-ratakan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu,

unsur iklim bersifat stabil, tidak seperti unsur cuaca yang selalu berubah.

Perubahan iklim berlangsung dalam periode yang lama dan meliputi areal yang

sangat luas bahkan seluruh permukaan bumi.

Beberapa unsur cuaca adalah sebagai berikut.:

1. Suhu Udara

Permukaan bumi merupakan awal penerima panas matahari. Udara yang

dilaluinya hampir tidak menangkap panas tersebut. Lapisan atsmosfer yang

paling bawah pertama kali mendapat panas dari permukaan bumi melalui

persentuhan (kontak) bumi dengan udara. Panas dirambatkan secara

berangsur dari lapisan atsmosfer paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah

sebabnya lapisan atsmosfer paling bawah lebih panas daripada lapisan

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 21

atsmosfer yang lebih tinggi. Banyaknya panas matahari yang diterima

permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh

· lamanya waktu penyinaran matahari

· sudut datang sinar matahari

· keadaan awan

· keadaan permukaan bumi

Keempat faktor di atas menyebabkan adanya perbedaan suhu yang diterima

oleh permukaan bumi. Makin lama matahari menyinari suatu daerah, makin

banyak panas yang diterima di daerah itu. Jika datangnya sinar matahari di

suatu daerah lebih tegak, maka panas yang diterima di daerah itu lebih banyak

dibanding dengan datangnya sinar matahari dalam keadaan miring. Keadaan

awan juga merupakan salah satu penghalang pancaran matahari. Permukaan

daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas,

sedangkan permukaan lautan lambat menerima panas dan lambat pula

melepaskan panas.

2. Radiasi

Matahari sangat penting sebagai sumber energi pada bumi. Pancaran energi

yang datang dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Besarnya radiasi

tergantung pada suhu atau temperatur. Makin ti nggi temperatur, makin hebat

radiasi dan makin pendek gelombang elektromagnetiknya. Radiasi matahari

bergelombang pendek, sedangkan radiasi bumi bergelombang panjang karena

energi matahari diserap oleh bumi dan diteruskan (dipancarkan) kembali

menjadi radi asi yang bergelombang panjang.

Secara umum dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan bumi

memiliki imbangan antara energi yang masuk dan yang keluar. Namu,

imbangan tersebut tidak sama dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hal ini

disebabkan adanya perger akan bumi, kondisi fisik permukaan bumi, dan

persebaran awan. Jadi, energi matahari merupakan sumber utama energi

atsmosfer dan merupakan pengendali terhadap cuaca dan iklim. Pengaruh

radiasi terhadap makhluk hidup dan tanaman adalah:

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 22

a. pada tanaman yang hijau berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh;

b. kecepatan transpirasi atau ketinggian air mengakibatkan kebutuhan air

tanam berkurang; dan

c. pada periode kritis, pertumbuhan tingkat energi yang tinggi dapat

menyebabkan pembakaran.

Akibat dari perbedaan radiasi, elevasi, dan letak lintang maka terjadilah

fluktuasi temperatur, baik harian maupun tahunan. Fluktuasi temperatur

harian minimal terjadi pada pukul 06.00 –07.00, sedangkan temperatur hatian

maksimum terjadi pada pukul 15.00 –16.00. Fluktuasi temperatur tahunan

minimum terjadi antara bulan Januari –Februari, sedangkan temperatur

tahunan maksimum terjadi antara bulan Agustus –September. Perubahan

temperatur vertikal digambarkan dengan terjadinya penurunan temperatur

akibat makin tingginya suatu tempat. Keadaan ini berkembang sampai pada

lapisan tropopause. Rata-rata penurunan temperatur dalam hubungannya

dengan tinggi tempat adalah 0,6°C naik setiap 100 m.

3. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang disebabkan oleh keadaan udara di setiap

bidang datar pada permukaan bumi seluas 1 cm2 sampai batas atsmosfer.

4. Kelembaban Udara

Kelembaban udara atau kelengasan atau kebasahan udara adalah kandungan

uap air yang ada dalam udara. Kelembaban udara ada 2 macam, yakni a)

kelembaban mutlak atau absolut adalah jumlah uap air yang terdapat dalam

udara dinyatakan dengan gram uap air setiap m3 udara; dan b) kelembaban

relatif atau nisbi adalah perbendingan jumlah uap air dalam udara dengan

jumlah uap air maksimum yang dikandung udara pada suhu yang sama

(dinyatakan dalam %).

Kelembaban relatif adalah bilangan (dalam %) yang menunjukan

perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara dan jumlah uap air

yang dapat ditampung oleh udara.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 23

5. Awan

Terjadinya awan apabila uap air di udara temperaturnya mengalami

penurunan hingga mencapai titik kondensasi. Awan dibedakan menjadi

beberapa golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Cirrus tergolong awan tinggi dengan ketinggian > 6.000 m, diantaranya a)

Cirrus (ci); b) Cirrostratus (cs); dan c) Cirrocumulus (cc);

b. Alto tergolong awan sedang dengan ketinggian antara 2.000 –6.000, yakni:

Altocumulus dan Altostratus

c. Strato tergolong awan rendah dengan ketinggian < 2.000 m, yakni a)

Nimbostratus; b) Stratus; dan c) Stratocumulus

d. Awan yang terjadi akibat udara naik pada ketinggian 500 –15.000 m, yakni

Cumulus (cu) dan Cumulunimbus (cb)

Iklim di dunia dapat diklasifikasikan menjadi lima, yakni Iklim

Matahari, Iklim Fisis, Iklim Koppen, Iklim Oldeman, dan Iklim Junghuhn. Secara

lelbih rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. Iklim matahari

Pembagian iklim matahari didasarkan pa da banyak sedikitnya sinar matahari

atau

berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi.

Kedudukan matahari dalam setahun adalah:

matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0°) tanggal 21 Maret

matahari beredar pada garis balik utara (23,5°LU) tanggal 21 Juni

matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0°) tanggal 23

September

matahari beredar pada garis balik selatan (23,5°LS) tanggal 22 Desember.

Berdasarkan peredaran matahari serta kedudukan matahari dalam satu

tahun maka daerah iklim di muka bumi dibagi menjadi 4 daerah iklim, yaitu:

daerah iklim tropis terletak antara 23,5°LU sampai 23,5°LS

daerah iklim subtropis terletak antara 23,5°LU sampai 40°LU dan 23,5°LS

sampai 40°LS

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 24

daerah iklim sedang terletak antara 40°LU sampai 66,5°LU dan 40°LS

sampai 66,5°LS

daerah iklim kutub terletak antara 66,5°LU sampai 90°LU dan 66,5°LS

sampai 90°LS.

2. Iklim fisis

Klasifikasi iklim fisis didasarkan atas permukaan bumi (daratan dan lautan),

relief

(tinggi rendah permukaan b umi), angin, dan arus laut. Macam-macam iklim

fisis adalah sebagai berikut.

a. Iklim kontinental dipengaruhi oleh angin darat yang ditandai dengan: a)

Amplitudo suhu harian besar, pada musim panas siang hari suhu tinggi dan

pada malam hari suhu rendah; b) amplitudo suhu tahunan juga besar, pada

musim panas suhu tinggi dan pada musim dingin suhu rendah.

b. Iklim maritim dipengaruhi oleh angin laut yang ditandai dengan: a)

amplitudo suhu harian kecil; b) amplitudo suhu tahunan juga kecil; dan c)

banyak hujan disertai dengan petir.

c. Iklim dataran tinggi dipengaruhi oleh angin pegunungan dan ditandai

dengan: a) amplitudo suhu harian besar; b) tekanan udara rendah; dan c)

sinar matahari sangat terik.

3. Iklim Koppen

Pada tahun 1918, W. Koppen (ahli iklim) mengemukakan pembagian iklim.

Dasar yang digun akan dalam klasifikasi Koppen adalah rata-rata curah hujan

dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Koppen membagi permukaan

bumi menjadi lima golongan iklim.

a. Iklim A atau iklim hujan tropik (tropical rainy climates)

Daerah yang tergolong iklim ini mem punyai temperatur bulan terdingin

lebih besar dari 18°C (64°F). Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga.

Iklim tropik basah (Af): Pada bulan terkeringnya mempunyai curah hujan

rata - rata lebih besar dari 60 mm.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 25

Iklim tropik basah (Am): Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat

mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering sehingga pada

daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat.

Iklim tropik basah kering (Aw): Jumlah hujan pada bulan-bulan basah

tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan -bulan kering

sehingga vegetasi yang ada hanyalah berupa padang rumput dengan

pohon - pohon yang jarang.

b. Iklim B atau iklim kering (dry climates)

Jumlah curah hujan sedikit, sedangkan penguapan tinggi. Golongan iklim ini

dibagi menjadi dua.

Iklim steppe (Bs): Daerah setengah kering yang terletak antara daerah

sabana dan pada padang pasir pada lintang rendah.

Iklim gurun atau padang pasir (Bw)

c. Iklim C atau iklim sedang (humid mesothermal climates)

Daerah yang tergolong iklim ini rata-rata bulan terd inginnya memiliki

temperatur yang lebih besar dari -3°C, tetapi lebih kecil dari 18°C (64°F)

serta rata-rata temperatur bulan terpanas lebih besar dari 10°C (50°F).

Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga.

Iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs): Daerah yang

mempunyai musim panas yang kering, pada bulan terkering curah

hujannya lebih kecil dari 30 mm.

Iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw): Daerah yang

mempunyai musim panas yang lembab serta mempunyai musim dingin

yang kering.

c) Iklim sedang yang lembab (Cf): Daerah yang selalu lembab sepanjang

tahun.

d. Iklim D atau iklim dingin (humid microthermal climates)

Daerah yang tergolong iklim ini mempunyai temperatur rata- rata bulan

terdingin kurang dari - 3°C (27°F) dan rata - rata bulan terpanas tida k lebih

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 26

dari 10°C (50°F). Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, yaitu sebagai

berikut

Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw).

Iklim dingin tanpa periode kering (Df).

e. Iklim E atau iklim kutub (polar climates)

Daerah yang tergolong iklim ini mempunyai temperatur rata- rata bulan

terpanas kurang dari 10°C (50°F). Golongan iklim ini dibagi menjadi dua

bagian, yakni:

Iklim tundra (Et): Bulan terpanas rata- rata temperatur lebih besar dari

0°C (32°F), tetapi lebih kecil dari 10°C (50°F). Di daerah iklim ini hanya

terdapat lumut.

Iklim es atau salju abadi (Ef): Bulan terpanas rata-rata temperatur lebih

kecil dari 0°C (32°F). tipe iklim ini bercirikan adanya es dan salju abadi.

4. Iklim Oldeman

Oldeman (1975) memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim.

Bulan basahdan bulan keringsecara berturut turut yang dikaitkan dengan

pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya

dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification).

Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup

untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar

palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm

tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk

membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan

basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan

sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan

padi terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah

berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika

lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali

masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 27

membududayakan padi tanpa irigasi tambahan. Dari tinjauan di atas,

Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu:

A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

B : Jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan.

C : Jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan.

D : Jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan.

E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.

Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:

a. Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm.

b. Bulan lembab apabila curah hujannya 100-200 mm.

c. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.

5. Iklim Junghuhn

Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan atas ketinggian tempat

dan jenis tumbuh- tumbuhan. Pembagian iklim menurut Junghuhn adalah

sebagai berikut.

Zona panas terletak pada ketinggian 0 –650 meter dengan temperatur

antara 26,3°C - 22°C. Pada zona panas, jenis tumbuh -tumbuhan yang

cocok adalah padi, jagung, karet, kina, dan kopi.

Zona sedang terletak pada ketinggian 650-1.500 meter dengan

temperatur antara 22°C-17,1°C. Pada zona sedang, jenis tumbuh-

tumbuhan yang cocok adalah kina, teh, bunga -bungaan, dan sayuran.

Zona sejuk terletak pada ketin ggian 1.500-2.500 meter dengan

temperatur antara 17,1°C-11,1°C. Pada zona sejuk, jenis tumbuh-

tumbuhan yang cocok adalah teh, kopi dan kina.

Zona dingin terletak pada ketinggian lebih dari 2.500 meter dengan

temperatur kurang dari 11,1°C. Pada zona di ngin tidak terdapat adanya

tumbuh-tumbuhan.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 28

G. Kenampakan Sosial yang ada di Atmosfer

Kondisi geografis suatu wilayah merupakan salah satu komponen yang turut

membentuk karakteristik kebudayaan masyarakat. Masyarakat yang hidup di

daerah pantai tentu akan memiliki kebudayaan yang berbeda dengan

masyarakat yang hidup di daerah pantai. Salah satu penentu perbedaan

tersebut adalah faktor cuaca dan iklim. Suhu udara yang dingin di daerah

pegunungan mendorong masyarakat untuk menciptakan kebudayaan yang

memiliki nilai guna, inilah konsep yang adaptasi masyarakat. Hal demikian juga

berlaku bagi masyarakat daerah pesisir, mereka mempunyai strategi-strategi

untuk menghadapi tantangan alam.

Masyarakat daerah gunung dicirikan dengan karakteristik

masyarakatnya yang hangat, sangat ramah terhadap orang lain, pola

pemukiman yang menggerombol, memiliki ritual-ritual khusus, dan lain

sebagainya. Berbeda dengan masyarakat gunung, masyarakat daerah pesisir

memiliki karakteristik keras, kurang sopan, dan lain sebagainya.

Antropologi menamakan konsep di atas dengan daerah kebudayaan

atau culture area. Daerah kebudayaan merupakan suatu penggabungan atau

penggolongan dari suku-suku bangsa yang dalam masing-masing

kebudayaannya yang beraneka warna, karena masing-masing memiliki

beberapa unsur dan ciri mencolok yang serupa (Koenjaraningrat, 2000: 274).

Clark Wissler (dalam Koenjaraningrat, 2000: 274) menyatakan bahwa

ada sepuluh daerah kebudayaan di Amerika Utara. Contoh ini sekaligus sebagai

contoh bahwa ada penggolongan karakteristik kebudayaan masyarakat, di

mana kondisi geografis (termasuk di dalamnya adalah cuaca dan iklim) turut

menentukan karakter tersebut.

Daerah kebudayaan yang pertama adalah daerah Eskimo, yang meliputi

kebudayaan-kebudayaan suku bangsa pemburu binatang laut di pantai utara

dan barat laut Kanada, seperti Bafinland, Greenland, dan lain-lain, yang telah

mengadaptasi diri terhadap kehidupan di daerah yang sangat dingin dan salju

yang sangat banyak.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 29

Kedua, daerah kebudayaan Yukon-Mackenzie, yang meliputi

kebudayaan-kebudayaan suku-suku bangsa pemburu binatang hutan konefirus

di Kanada Barat Laut dan penangkapan ikan di sungai-sungai besar Yukon dan

Mackinzie.

Ketiga, daerah kebudayaan Pantai Barat-Laut, yang meliputi

kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup di desa-desa

tepi pantai barat-laut Kanada, atau di tepi pantai pulau-pulau yang berhadapan

pantai Kanada. Suku bangsa ini hidup dari perikanan (ikan salm) dan memburu

ikan paus di laut terbuka. Ciri paling menonjol dari kebudayaan ini adalah

upacara totemisme dengan suatu seni patung kayu, seni tenun, adat istiadat

potlatch (pesta besar keluarga)

Keempat, daerah kebudayaan Dataran Tinggi, yang meliputi

kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup di desa-desa

dalam rumah-rumah setengah di bawah tanah dalam musim dingin, dan rumah

jerami saat musim panas. Mata pencarian hidup suku ini adalah perikanan dan

meramu tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.

Kelima, daerah kebudayaan Plain, yang meliputi kebudayaan suku-suku

bangsa bermasyarakat rumpun yang sampai kira-kira akhir abad ke-19

tersebar di daerah stepa maha luas, yaitu daerah praire/plains diantara sungai

Mississippi dan deret pegunungan Rocky. Mata pencarian mereka hidup dari

berburu bison dengan kuda.

Keenam, daerah kebudayaan Hutan Timur, yang meliputi kebudayaan

suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebar di daerah sekitar

bagian timur laut, dan yang hidup berdasarkan pertanian menetap, jagung

adalah tanamanan pokoknya. Suku bangsa ini hidup di desa dengan rumah

panjang yang terbuat dari kulit pohon (untuk musim panas), dan rumah

setengah bola yang terbuat dari kulit pohon (untuk musim dingin).

Ketujuh, daerah kebudayaan Kalifornia, meliputi kebudayaan suku-suku

bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup dari berburu dan mengumpulkan

biji-bijian. Mereka hidup dalam rumah jerami.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 30

Kedelapan, daerah kebudayaan Barat Daya, meliputi kebudayaan suku-

suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebuar di daerah gurun dan hidup

dari pertanian intensif di lembah-lembah sungai. Hidup di rumah persegi

bertingkat yang terbuat dari tanah liat (pueblo), dan rumah tersebut dibangun

di atas puncak gunung karang yang tinggi dan curam untuk keperluan

pertahanan.

Kesembilan, daerah kebudayaan Tenggara, yang meliputi kebudayaan

suku-suku bangsa yang hidup dari bercocok tanam intensif dengan cangkul dan

menanam jagung, labu-labuan dan tembakau sebagai tanaman pokok. Mereka

hidup di desa dengan rumah berbentuk persegi panjang yang tergabung dalam

federasi-federasi desa yang luas. Mereka juga mengembangkan sistem upacara

keagamaan yang menyembah dewa matahari.

Kesepuluh, daerah kebudayaan Meksiko, meliputi kebudayaan suku-

suku bangsa bermasyarakyat pedesaan yang berorientasi terhadap suatu

peradaban kota yang banyak terpengaruh ileh kebudayaan Spanyol dan Katolik.

Mereka hidup dari bercocok tanam di ladang dengan jagung, kentang, labu-

labuan, tembakau, dan kapas sebagai tanaman pokok.

Sepuluh tipe kebudayaan ini tidak bisa terlepas dari kondisi geografis

wilayah tempat tinggal mereka. Kondisi geografis turut menentukan keputusan

manusia untuk beradaptasi, menyesuaikan diri mereka dengan alam, atau

bahkan melakukan upaya-upaya tertentu guna menakhlukkan alam. Budaya

diciptakan manusia, ini sekaligus sebagi upaya adaptif manusia.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 31

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Atmosfer, dengan segala macam komposisi yang menyusunnya, lapisan udara

yang ada di dalamnya, sifat-sifatnya, manfaatnya, dan fenomena alam yang

terjadi di dalamnya, saling melengkapi, bereaksi, dan menciptakan sistem

kehidupan. Sistem kehidupan ini lebih merupakan upaya adaptif manusia, salah

satu wujudnya adalah kebudayaan. Kebudayaan-kebudayaan tertentu

diciptakan masyarakat disesuaikan dengan ruang dan waktu agar memiliki

kegunaan praktis bagi para penganutnya.

Atmosfer secara sederhana dimaknai sebagai lapisan udara yang

mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi

melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Atmosfer tersusun atas

nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, neon, helium, ozon, hidrogen,

krypton, metana, dan xenon. Lapisan yang terdapat di atmosfer meliputi

lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer.

Atmosfer memiliki sifat-sifat tertentu, diantaranya atmosfer

menyelimuti bumi hingga ketinggian 560 km, batas atmosfer dan angkasa luar

tidak menentu, tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat diraba, mudah

bergerak, dapat ditekan, dan dapat berkembang.

Atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi, di antaranya

bermanfaat untuk menjaga agar temperatur bumi tetap hangat, melindungi

bumi dari komet, menahan radiasi matahari, memantulkan gelombang,

menyediakan gas-gas yang penting bagi makhluk hidup, media cuaca

mempengaruhi awan, angin, salju, badai dan angin topan. Hal inilah yang yang

kemudian menjadi fenomena-fenomena di atmosfer, yakni cuaca dan iklim.

Cuaca dan iklim juga merupakan komponen penentu corak/karakteristik

kebudayaan, sehingga kebudayaan manusia di dunia berbeda satu sama lain.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 32

B. Saran

Eksistensi manusia sebagai makhluk penghuni bumi, di antaranya ditentukan

oleh faktor-faktor geografis. Pemahaman ini akan membantu kita dalam

memahami karakteristik manusia yang berada di berbagai belahan dunia,

sehingga diharapkan kita dapat bersikap bijak dalam menyikapi perbedaan.

Kebudayaan-kebudayaan yang dikembangkan manusia sebaiknya

disesuaikan dengan karakteristik geografis wilayah sekitarnya, agar

kebudayaan tersebut memiliki nilai kebermanfaatan yang tepat guna.

Kebudayaan yang berasal dari luar wilayah tidak serta merta diadopsi dan

diterapkan secara bulat, perlu ada filter dan diadaptasikan dengan kebudayaan

asli.

Didi Pramono | Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya 33

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Regariana, Cut Meurah. Atmosfer (Cuaca dan Iklim). Tidak diterbitkan.

Pratama, Agus Dian. dkk. Komposisi Atmosfer dan Fungsi Atmosfer bagi Kehidupan. Tidak diterbitkan.

http://wiki.answers.com/Q/Manfaat_atmosfer_bagi_kehidupan. Diunduh pada hari Rabu, 27 Maret 2013