72
Atha Yumna Cha 1

Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

1

Page 2: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

2

Page 3: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

3

Atha Yumna Cha

ALARM HAFALANCatatan Akhir Sekolah | Marvelous

Turcham MediaPusat Literasi SMA Khadijah

2020

Page 4: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

4

ALARM HAFALAN; Catatan Akhir Sekolah | Marvelous

Penulis: Atha Yumna ChaPenyunting : BierraPenata Letak : BierraDesain Sampul: PA

PenerbitTurchamMedia | Pusat Literasi SMA Khadijah

katalog dalam terbitanhak cipta dilindungi undang-undangall right reserveddilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku tanpa izin tertulis dari penerbit

Page 5: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

5

Teruntuk para pembaca, baik teman-teman, orangtuaku, ataupun

diriku di masa depan, kupersembahkan novel singkat ini. Ucapan

terimakasih kuberikan terutama untuk semua kawan Society, juga

Bapak dan Ibu guru, yang selama tiga tahun ini mengisi hari-

hariku dengan kesan indah penuh warna yang akan kukenang

sebentar lagi. Berkat kalian, novel singkat yang penuh kenangan

ini dapat kutuliskan, walau dengan susunan bahasa yang ‘masih’

memprihatinkan. Juga, terimakasih untuk kalian yang sudah

dan mau menyempatkan untuk membaca novel yang masih belum

seberapa mengibur atau membuat kalian terpuaskan.

| Atha Yumna Cha

Page 6: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

6

Page 7: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

7

PROSES YANG DINANTIKAN

Selama sembilan bulan pada tahun 2001, aku menjadi

penghuni sementara dalam perut mama yang semakin

membesar tiap bulannya akibat pertumbuhanku.

Selama itu pula sakit punggung, kram, sakit kepala serta

yang lain-lain dirasakan oleh mama selama mengandungku.

Namun mama tetap sabar dan senantiasa berdoa agar diberi

kelancaran saat kelahiranku nanti.

Hingga pada hari Jumat, tanggal 28 Desember tepat pukul

sembilan malam, mama melahirkan anak pertamanya dengan

operasi sesar. Sebuah momen yang dinantikan oleh mama,

ayah, dan seluruh keluarga, momen kelahiranku di dunia.

Prosesi kelahiran yang berlangsung selamat, dan lahirlah

bayi mungil tanpa dosa yang kini bertubuh kekar bernama

Atha Yumna Chairani.

Kamar tercinta, mengantuk

10-11-2019

Page 8: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

8

Page 9: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

9

MEMALUKAN SEJAK DINI

Pemalu memang sudah menjadi watakku sejak

dulu, namun watak tersebut sering kali membuatku

malah terlihat memalukan. Saat aku masih duduk

di bangku TK, itulah awal dari kejadian memalukan

yang menimpaku, yang disebabkan oleh sifatku yang

pemalu.

Masih terlalu dini untuk seumuran anak TK mulai punya

rasa suka kepada lawan jenis. Ya, itu yang terjadi padaku

saat TK. Aku menyukai salah satu temanku saat itu yang

bernama Bilal.

Namun hal itu hanya kupendam saja karena aku terlalu malu

untuk menceritakannya pada temanku, dan hanya buku tulis

yang mengetahuinya. Iya, memang aku suka menulis apa

saja di buku tulis, termasuk menulis namaku dan nama Bilal.

Menggelikan sekali memang, tapi ya sudah.

Page 10: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

10

Suatu saat, teman-temanku bersorak ramai dan menunjuk ke

arahku. Mereka semua meneriakiku, “Atha suka Bilal ciee..”

Aku berusaha menutup wajahku bersamaan dengan perasaan

malu dan heran, bagaimana bisa mereka tahu?

Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku

kira, mereka hanya sebatas menyorakiku saja.

Tetapi, mereka malah menarikku menuju Bilal dan

mengatakan langsung di depannya bahwa aku menyukai dia.

Aku langsung menyanggahnya dan mengatakan bahwa itu

tidak benar, dan langsung berlari kembali ke kelas.

Sial, itu benar-benar memalukan sekali. Saat aku kembali

ke kelas, aku melihat buku tulisku terbuka tepat di halaman

yang bertuliskan “Atha love Bilal” yang aku tulis sendiri

beberapa hari yang lalu dan tergeletak begitu saja di mejaku.

Wajar saja kalau teman-temanku langsung tahu dan heboh.

Itulah salah satu kejadian yang paling memalukan yang

menimpaku pada masa taman kanak-kanak. Hingga kini,

jika mengingat kejadian itu malah membuatku tersenyum

geli dan malu sendiri karena memang kejadian itu terlalu

menggelikan dan konyol.

Di sofa yang empuk,

menunggu giliran kontrol gigi

6-9-2019

Page 11: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

11

MANJA DI AWAL

Tak terasa masa TK sudah usai, sementara teman-

temanku sebagian besar berniat untuk melanjutkan

SD di sekolah yang sama. Namun tidak untukku. Aku

ingin melanjutkan SD di sekolah yang berbeda dengan

alasan bosan sekolah di tempat yang sama.

Tentu saja aku sudah memiliki pilihan sekolah SD untuk

ku masuki, yaitu SD AL-Hikmah di Surabaya. Aku dapat

mengetahui sekolah yang akan kumasuki ini dari percakapan

temanku, yang katanya sekolah ini ada kolam renangnya.

Saat itu juga, aku mantab ingin sekolah di situ. Alhamdulillah,

mama menyanggupi permintaanku.

Tibalah di hari pertamaku di sekolah dasar yang aku inginkan.

Perasaanku campur aduk antara sedih, takut, dan ingin

pulang karena rindu mama. Bahkan, belum sampai masuk

kelas, aku berlari kembali ke arah mama dan memeluknya

serta memintanya untuk menemaniku hingga aku pulang

Page 12: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

12

disertai dengan tangisan. Biar saja hanya aku yang ditemani

mama di kelas walaupun teman-teman yang lain tidak. Yang

penting harus ada mama, titik. Namun, mama dihimbau

untuk keluar oleh ustadzahku, karena memang orangtua

tidak boleh masuk mendampingi murid. Aku hanya bisa

pasrah, dan selama jam perkenalan, aku hanya melihat ke

arah pintu berharap ada mama yang menungguku diluar

pintu. Sungguh, pada hari itu aku benar-benar tidak tahan

jauh dari mama.

Masa orientasi berjalan selama tiga hari, dan selama itu juga

aku meminta mama menungguku di sekolah hingga pulang

pada siangnya. Bagaimana aku menjalani tiga hari pertamaku?

Oh tentu sama seperti hari pertama, dan tentunya aku sudah

saling berkenalan dengan teman-teman baruku. Namun itu

tidak menghilangkan kemurunganku karena rindu mama.

Pada hari ke tiga, ustadzah wali kelas memberi tahu bahwa

besok dan seterusnya, siswa akan pulang sore. Ingin aku

menangis saat itu juga, namun kutahan karna malu dengan

teman-temanku. Bagaimana bisa aku jauh dari mama sampai

sore hari? Iyakan? Rasanya, aku tidak akan betah sekolah di

situ.

Tibalah keesokan hari, di mana aku mulai pulang sore. Pagi

hari awal masuk, wajah sudah kutekuk murung. Aku duduk

dan meletakkan kepala di atas meja sembari memikirkan

kurang berapa jam lagi aku pulang. Ternyata kemurunganku

hanya sampai di pagi hari sebelum ustadzah memulai

Page 13: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

13

pelajaran. Kegiatan pembelajaran ternyata berlangsung

sangat menyenangkan! Ternyata teman-teman baruku juga

seru. Hingga tak terasa tau-tau sudah mau pulang saja.

Perlahan tapi pasti, aku sudah mulai bisa betah di sekolah ini.

Full day school sejak dini ternyata juga melatih kemandirianku

dan otomatis mengurangi kadar kemanjaanku. Tanpa

disangka, aku mendapat banyak sekali teman di sini. Oh

iya, ngomong-ngomong soal kolam renang, ternyata tidak

ada. Tidak tau bagaimana bisa temanku dulu bilang kalau di

sekolah ini ada kolam renangnya. Ah tapi tidak apalah, yang

penting aku sudah betah di sini. Itulah kisah singkat awal

aku memasuki masa-masa SD.

Kamar tercinta, gabut

15-09-2019

Page 14: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

14

Page 15: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

15

MASA SINGKAT

Masa SD enam tahun bukanlah waktu yang singkat.

Masa adaptasi sekolah, cukup kulalui hanya sampai

kelas tiga SD. Tidak banyak yang menarik memang,

hanya masa kanak-kanak yang sebagian besar

waktunya digunakan untuk bermain.

Jika guru-guru dimasa tiga tahun awal sekolah lebih

seperti orangtua yang istilahnya “ngemong” muridnya,

guru-guru pada masa tiga tahun terakhir cenderung lebih

mengutamakan kemandirian siswa. Sangat di luar ekspetasi,

ternyata guru-guru pada masa kelas 4-6 sangat friendly dan

seru-seru!

Tibalah di tahun terakhirku di SD. Tahun di mana aku

bersama guru dan teman-temanku membuat kenangan

indah sebelum berpisah. Diantara tahun ajaran sebelumnya,

tahun inilah yang paling berkesan. Aku memiliki walikelas

yang sangat baik dan terkenal akan sifat keibuannya. Jadi

Page 16: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

16

terasa seperti orangtua sendiri. Beliau adalah Ustadzah Yani,

kesayangan seluruh murid satu angkatan. Ya karena beliau

memang sebaik itu!

Selain guru, teman-temanku juga menjadi peran penting

dari berkesannya masa terakhirku di SD. Kalau tahun-tahun

sebelumnya masih sering bertengkar, ribut, pilih-pilih dalam

berteman, dan lain lain, pertemananku di kelas enam ini

sudah lebih menyatu dan kompak. Masa terakhir di SD di

kelas enam ini kulalui dengan penuh kenangan yang indah

bersama teman-teman dan guru tercinta.

Tahukan hal yang paling menyedihkan setelah itu? Tentu

saja saat wisuda, yang dipenuhi oleh tangisan perpisahan.

Masa kelas enam memang masa yang terasa paling singkat,

karena tahu-tahu sudah lulus saja.

Itulah cerita singkat mengenai masa-masa SD. Mengapa

singkat? Ya karena yang paling teringat di kepalaku hanya

masa tahun terakhir ku di SD yang memang sangat berkesan,

jadi cukup itu dulu yang kuceritakan.

Kamar tidur, capek

19-09-2019

Page 17: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

17

PENGALIH GALAUKU

Cerita ini masih cerita di masa SD, satu dari sekian

banyaknya cerita yang pernah terjadi. Mengapa aku

menceritakan yang ini?

Ya karena kebetulan saja terlintas memori akan cerita ini

di pikiranku. Kelas tiga SD pada pertengahan semester

merupakan masa dimana aku sangat galau, sedih, murung,

semua jadi satu.

Penyebabnya tidak lain adalah mbak yang biasa mengurusku

di rumah memutuskan untuk pulang dan menikah. Aku?

Jangan ditanya, tentu saja merasa sedih selama berhari-hari,

ya karena mbakku itu yang selama ini menemaniku di rumah.

Yang namanya anak kecil kalau kehilangan teman mainnya

otomatis akan sedih. Jadilah imbasnya di sekolah aku terlihat

sangat pemurung. Bahkan aku sampai tidak tertarik untuk

ikut bermain saat istirahat dengan temanku. Hanya duduk

Page 18: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

18

di pojok menyendiri memikirkan mbakku. Hidup rasanya

hampa saat itu tanpa mbakku.

Masih berlarut dalam kesedihan, saat jam istirahat salah satu

temanku yang terkenal ‘ceriwis’ yaitu Nisak mengajakku

bercanda dan bermain bareng.

Awalnya aku ogah-ogahan tidak bersemangat. Selama

tiga hari berturut-turut Nisak mengajakku dengan suara

‘cemprengnya’ yang khas hingga akhirnya aku mau bergabung

bermain.

Tidak hanya dengan Nisak, teman-temanku sepeti Sania,

Naily, Dila, akhirnya juga ikut bergabung bermain. Main apa?

Ya apa saja. Kami tidak pernah kehabisan ide untuk bermain

apa selanjutnya.

Lambat laun, kegelisahanku ditinggal mbakku sudah mulai

hilang. Aku sudah mulai happy dengan teman-temanku.

Jadilah aku bersama Nisak, Dila, Naily, dan Sania membuat

geng bernama “The Pinky Girl”. Iya, pada masa itu geng-

gengan sangat hitz sekali. Namun aku tidak tahu kenapa

harus itu nama geng kami.

Kami saling berbagi rahasia, cerita, bahkan kami masing-

masing membeli buku persahabatan berwarna pink yang

isinya tentang semua rahasia kami termasuk orang yang

kami suka. Serta kami menghafalkan nama masing-masing

Page 19: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

19

orang yang kami suka. Bahkan saking konyolnya, saat dzikir

bersama di sekolah, bukannya menyebut kalimat dzikir,

kami malah menyebut semua nama dari masing-masing

orang yang kami suka saat dzikir. Jika diingat-ingat memang

sangat konyol.

Aku ingat betul, persahabatan kami saat itu sangat seru dan

berkesan walau hanya bertahan selama kelas tiga SD. Tahun

berikutnya kami beda kelas dan berpisah. Sedih memang,

namun kami tetap saling menyapa saat bertemu. Jika ditanya

apakah sampai sekarang masih berkomunikasi? Tentu saja

walau sekedar saling sapa melalui sosial media.

Rumah teman mama, lapar

22-08-2019

Page 20: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

20

Page 21: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

21

KUCING GARONG

Masih di masa SD, namun bedanya cerita ini terjadi

di luar lingkungan sekolah. Saat itu menjelang hari

kemerdekaan pada 17 Agustus 2008, kampungku

mempersiapkan segala hal untuk pensi dan jalan

sehat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan

Indonesia.

Saat itu, umurku masih tujuh tahun dan kebetulan teman

rumahku banyak yang seumuran denganku. Di kampungku,

anak seusiaku biasanya mengisi acara pensi kemerdekaan.

Tentu saja aku bersama teman-teman rumah ditunjuk oleh

bu RW untuk tampil saat pensi kemerdekaan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya aku bersama

teman-temanku menampilkan tarian pada saat pensi

kemerdekaan. Saat itu, lagu yang diberikan oleh pelatih tari

sangat di luar ekspetasi. Pilihan lagu jatuh pada lagu dangdut

yang saat itu sedang hitz yaitu “Kucing Garong”. Mau tak

Page 22: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

22

mau, kami harus menurut. Namun karena aku ingin benar-

benar tampil maksimal, kutekuni latihan menari selama

seminggu sebelum pensi.

Tibalah hari di mana aku bersama teman-temanku yang

lain akan tampil. Kostum yang akan kami gunakan sangat

di luar dugaan. Kami diberi kostum menyerupai kucing

garong ditambah riasan muka berupa kumis kucing. Tapi

yasudahlah, aku tidak seberapa keberatan akan hal itu.

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, di mana MC memanggil

grup tariku untuk tampil. Di awal lagu, semua berjalan lancar

sesuai koreografi yang sudah dipersiapkan.

Namun, karena aku memang ingin menampilkan yang

terbaik, aku terlalu bersemangat hingga sabuk kostumku

terlepas. Aku panik bukan main dan terdiam saat itu juga di

atas panggung. Aku bingung, antara tetap lanjut menari atau

membetulkan sabukku yang terlepas.

Temanku yang lain tetap menari karena memang lagunya

belum selesai. Sementara para penonton menyemangatiku

untuk terus lanjut saja menarinya. Aku pun kembali lanjut

menari menyesuaikan gerakan teman-temanku hingga lagu

telah selesai.

Peristiwa tersebut ternyata diabadikan secara detail oleh

mamaku melalui jepretan foto yang sekarang tersimpan rapi di

Page 23: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

23

album. Tiap kali aku membuka foto itu, ingin tertawa rasanya

melihat wajah bingungku saat sabukku terlepas. Namun

setidaknya dengan adanya insiden memalukan tersebut, aku

bisa menjadikannya sebuah cerita seperti sekarang ini kan?

Kamar tidur, kedinginan

29-9-2019

Page 24: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

24

Page 25: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

25

AWAL YANG MEMBOSANKAN

Perpisahan SD kulewati bersama teman-teman

dengan penuh tangisan kesedihan. Iya, sedih rasanya

berpisah dengan teman-teman. Masa enam tahun di

SD sudah usai begitu saja.

Libur selama tiga minggu, kemudian barulah masuk SMP.

Sekolah menengah pertama yang akan aku masuki masih

satu lembaga dengan sekolah SD, karena mama ingin aku

tetap melanjutkan sekolah di lembaga tersebut.

Hari pertama masuk SMP, aku tidak banyak berekspetasi

karena masih terbawa suasana libur panjang. Aku kira di

perpisahan wisuda SD kemarin, aku tidak bertemu teman-

teman SD saat SMP karena mungkin mereka pindah ke

sekolah lain. Ternyata hampir semua teman SD ku juga

bersekolah di SMP ini. Ada juga wajah-wajah baru yang tentu

belum aku kenal. Soal adaptasi saat itu, bukan suatu hal yang

besar. Karena sedikit banyak, teman SMP ku juga teman saat

Page 26: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

26

SD dulu. Juga tidak sulit untuk berbaur dengan teman baru,

karena syukurnya mereka ramah.

Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang

berlangsung selama dua minggu sangat membosankan dan

tidak menarik, kegiatannya hanya seperti pelajaran baris-

berbaris, mendengarkan ceramah, dan sosialisasi cara belajar.

Begitu seterusnya selama dua minggu. Walaupun ada sedikit

game, bagiku tidak menarik. Jujur saja aku ingin segera

masuk intensif dan langsung pelajaran tanpa kegiatan MPLS

yang sangat sangat membosankan.

Masa awal di SMP hanya berjalan ala kadarnya seperti yang

kuceritakan di atas. Karena sebenarnya aku masih tetap

berada pada lingkungan lembaga yang sama yaitu sekolah Al-

Hikmah.

Kamar tidur, ngantuk

03-10-2019

Page 27: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

27

SECUIL PENGALAMAN

Pada masa sekolah menengah pertama, tiap sekolah

pasti mengadakan event perlombaan dalam berbagai

bidang. Mading sekolahku juga penuh dengan poster-

poster kompetisi perlombaan baik berasal dari dalam

maupun luar sekolah.

Tentu banyak sekali teman-teman yang tertarik mengikuti

lomba-lomba tersebut. Karena memang guruku sendiri bilang,

dengan mengikuti berbagai kompetisi, akan menambah

pengalaman dan wawasan yang luas.

Sebagai siswa yang biasa-biasa saja dan tidak memiliki jiwa

kompetisi yang besar, tentu aku sama sekali tidak pernah dan

enggan mengikuti berbagai kompetisi yang telah diadakan.

Dalam skala kompetisi di sekolah saja aku lebih memilih

untuk menjadi pendukung daripada yang didukung. Selain

rasa enggan, aku juga memiliki tingkat kepercayadirian yang

payah. Hanya berani di dalam kandang saja, itupun jika

Page 28: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

28

kandangnya berisi teman-teman terdekatku.

Suatu hari pada saat bulan Ramadhan, seperti biasa sekolahku

mengadakan berbagai lomba Islami untuk mengisi kegiatan

pondok Ramadhan. Lomba tersebut yaitu lomba baca puisi

Ramadhan, pidato, dan qiro’ah.

Aku yang mengetahui pengumuman lomba tersebut hanya

masa bodoh, acuh tak acuh. Masa bodoh dengan lomba, aku

ingin cepat pulang. Lomba tersebut wajib diikuti oleh minimal

satu anak dari perwakilan masing-masing kelas.

Aku kira, sudah ada teman kelasku yang daftar lomba

mewakili kelas. Ternyata, hingga batas waktu daftar hampir

habis, belum ada satupun perwakilan dari kelasku yang

daftar lomba. Aku tetap masa bodoh, tidak peduli sama sekali.

Pada saat wali kelasku menanyakan siapa yang menjadi

perwakilan lomba, semua temanku menunjuk ke arahku.

Sial, kenapa jadi aku ? Dan bagaimana bisa teman-temanku

serentak menunjukku? Saat aku melihat ke arah teman-

temanku, mereka hanya cengar-cengir memohon agar aku

ikut lomba sebagai perwakilan kelas. Saat itu juga wali

kelasku mendaftarkan namaku sebagai peserta lomba Pondok

Ramadhan yang dilaksanakan besok paginya. Mau bagaimana

lagi kan?

Malam hari sebelum lomba pada esoknya, aku bingung

Page 29: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

29

sendiri. Di antara ketiga pilihan lomba, aku memilih opsi

membaca puisi ramadhan, karena mungkin tidak akan lama-

lama saat maju di panggung nanti.

Tapi puisi apa yang akan aku tampilkan? Aku sudah tahu

kalau puisinya harus bertema tentang bulan Ramadhan.

Namun aku bingung, dari sekian banyaknya puisi yang

kucari di internet, rata-rata isinya panjang. Sedangkan aku

kan ingin agar tidak lama-lama saat tampil nanti, jadi aku

ingin baca puisi yang pendek saja. Hingga larut malam, aku

masih bingung memilih puisi di internet.

Keesokan harinya, yaitu hari di mana aku akan melaksanakan

lomba pondok ramadhan yang bikin cukup deg-degan. Peserta

lain yang sedang bersiap tampil terlihat memiliki persiapan

yang cukup. Makin minderlah diriku ini.

Secarik kertas puisi yang telah kutulis tadi malam terus ku

genggam hingga kusut karena grogi dan merasa minder akan

puisi buatanku yang nanti akan aku tampilkan. Iya, semalam

setelah bingung mencari puisi di internet, kuputuskan untuk

membuat sendiri saja dengan bahasa “sok” puitis yang

kutuangkan dalam puisiku.

Tibalah nomor urutku dipanggil untuk maju ke panggung.

Kebetulan, suasana audiens sedang tidak kondusif,

kumanfaafkan momen ini untuk membaca puisiku cepat-

cepat dan segera selesai dan turun. Tidak sampai lima menit

Page 30: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

30

aku baca puisi, kemudian aku segera mengakhiri tampilanku

dan turun panggung. Karena asal-asalan, otomatis tidak

menang.

Perasaanku? Biasa saja, toh ikut lomba ini juga tidak didasari

keinginanku sendiri.

Itulah secuil pengalamanku dalam berkompetisi di event saat

masa SMP. Sangat biasa bukan?

Kamar tidur, lelah

10-10-2019

Page 31: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

31

ADA APA DI ATAS?

Kali ini aku akan bercerita tentang salah satu guru

SMP yang mengajar mata pelajaran PKn saat SMP

yang bernama Ustadz Abid. Bukan apa-apa, hanya

kebetulan saja teringat akan sosok beliau yang

menurutku atau bahkan semua temanku saat itu,

merupakan sosok guru yang unik.

Hari Rabu saat pelajaran PKn pertama kali di bangku kelas

8, Ustadz Abid memasuki kelas untuk mengajar kelasku.

Awalnya semua biasa saja, Ustadz Abid dan kami para murid

nya berdiri dan menjawab salam beliau, kemudian duduk

kembali.

Ustadz Abid pun mulai menerangkan materi. Kami menyadari

ada yang janggal, selama Ustadz Abid menerangkan materi,

beliau tidak menatap mata kami sama sekali melainkan

melihat ke atas. Satu persatu temanku ada yang menahan

tawa, ada yang hanya mesem-mesem saja, ada yang tidak

Page 32: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

32

peduli, ada yang langsung menggibah, bahkan ada yang

terang-terangan tertawa saat itu juga. Kalau aku sih hanya

menahan tawa, walaupun susah sekali. Karena serius, berani

bersumpah! Ekspresi ustadz Abid saat melihat ke atas sangat

lucu sekali.

Sementara itu, Ustadz Abid tidak menyadari bahwa muridnya

sedari tadi memperhatikannya hingga pelajaran usai.

Ternyata, hal tersebut memang sudah menjadi kebiasaan

dan kenjadi ciri khas Ustadz Abid. Terbukti pada setiap

jam pelajaran pkn saat beliau mengajar, Ustadz Abid selalu

melihat ke atas. Sempat terbesit dalam benakku, apasih yang

menarik di atas? Cicak?

Ustadz Abid bukan satu-satunya guru yang berkesan pada

masa SMP ku, hanya saja menurutku beliau lah guru terunik

sepanjang masa yang saat mengajar menatap ke atas. Itulah

sepenggal memori tentang Ustadz Abid, guru SMP terunik

yang paling kuingat hingga kini.

Di kamar tidur, capek

06-10-2019

Page 33: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

33

KISAH CINTA?

Masa SMP, kalau ditanya pernah ada kisah cinta atau

tidak? Dengan jelas akan kujawab tidak. Lingkungan

sekolahku terbilang lingkungan yang sangat Islami.

Lingkungan siswa dan siswi tentu dipisah, otomatis

tidak semua siswa dan siswi saling kenal secara

keseluruhan. Paham sendiri kan?

Ya walaupun ada beberapa temanku yang secara diam-diam

berpacaran, aku tidak seberani itu untuk melanggar aturan

sekolah dan terlalu malas juga untuk berkenalan dengan siswa

putra, mungkin hanya sekedar tahu beberapa saja. Namun

bukan berarti aku tidak pernah merasakan jatuh cinta sama

sekali di SMP, salah besar. Justru aku punya seseorang yang

kusukai secara diam-diam, sebut saja dia Parkit. Kuberi

sebutan Parkit karena dia memiliki peliharaan Burung Parkit

di rumahnya.

Aku pikir pada saat itu aku hanya akan menjadi pengagum

Page 34: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

34

rahasia tanpa ada kontak interaksi apapun. Aku juga tidak

ambil pusing, hanya sebatas suka saja. Namun Hal tak terduga

terjadi saat aku memasuki ekstrakulikuler videografi.

Timku yang saat itu ada project untuk membuat film, sedang

mencari talent. Dan ya, sebagian besar dari timku sepakat

bahwa Parkit lah yang akan menjadi talent dari film yang

akan kami buat. Aku? Ah tidak usah ditanya, senang seribu

senang.

Proses pembuatan film pun dimulai. Singkat cerita, proses

pembuatan film yang bertempat di Graha Pena pun selesai.

Kami masing-masing menunggu jemputan pulang. Satu

persatu temanku pulang, menyisakan aku dan Parkit yang

masih menunggu jemputan di tangga.

Suasana mulai canggung, kok bisa sih cuma tinggal aku

berdua doang? Batinku saat itu.

Saat aku asyik melamun, tiba-tiba Parkit meminjam

ponselku untuk bermain game. Aku mengiyakan saja

dan meminjaminya. Huh, tenang rasanya akhirnya dia

ada kesibukan dan tidak sama-sama diam, ya setidaknya

mengurangi suasana canggung, atau aku saja yang merasa

begitu(?).

Tidak lama kemudian, Parkit menyerahkan kembali ponselku

yang ternyata lowbat. Kami pun kembali sama-sama terdiam,

Page 35: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

35

aku tetap tidak berani membuka obrolan karena canggung,

padahal Parkit juga anaknya easy going, ah ribet memang.

Masih asyik terdiam, aku merasa ada yang memegang tasku,

ternyata Parkit memainkan tasku. Haduh, tidak tau orang

sedang gugup apa? Tapi aku juga tetap diam. Hingga suara

klakson mobil membubarkan lamunanku, ternyata itu mobil

jemputan Parkit. Parkit pun pamit pulang, dan aku hanya

mengangguk. Huh akhirnya dia pulang. Sekali lagi suara

klakson mobil mengagetkanku, saat kulihat ternyata mobil

Parkit yang jendela kacanya terbuka, di dalamnya Parkit

melambaikan tangan kearahku. Aku langsung membalas

lambaian tangannya diikuti dengan mobilnya yang perlahan

pergi.

Sangat irit memang momenku bersama Parkit, walau secuil

begitu tetap kuingat juga. Dan kelanjutannya? Ya aku tetap

menyimpan rasa sukaku yang bertahan selama tiga tahun

di SMP. Ya jadi intinya aku tidak memiliki kisah cinta pada

masa SMP, hanya rasa suka dalam diam saja.

Kamar tidur, Kenyang sekali

13-10-2019

Page 36: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

36

Page 37: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

37

HAMBAR

Cita-cita? Hmm, terdengar simple namun kerap kali

membuat bingung bagi orang yang ditanyai. Aku

sendiri jika sekarang ditanyai soal cita-cita juga

bingung menjawabnya.

Dulu ketika SD, aku bercita-cita menjadi dokter anak.

Alasannya karena ingin memiliki ruangan dokter yang penuh

dengan boneka anak-anak, cukup kekanak-kanakan bukan?

Walaupun begitu, aku tetap kukuh selama masa SD enam

tahun menjawab

Ingin menjadi dokter anak apabila ada yang bertanya soal

cita-cita.

Kembali membahas masa SMP, apakah cita-citaku berganti?

Tentu saja iya. Di masa ini aku mulai berpikir rasional

berdasarkan kemampuan dan minatku, yaitu menjadi

pengusaha sukses.

Page 38: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

38

Ya walaupun hanya sebatas minat, apa salahnya

kuimplementasikan menjadi cita-citaku, iyakan? Mengapa

ingin menjadi pengusaha sukses? Karena aku sendiri memang

gemar berjualan, ya walaupun tidak istiqomah sih.

Tidak terasa, sudah tiga tahun aku menjalani masa SMP.

Memasuki masa-masa akhir SMP, tidak ada yang spesial.

Hanya ujian-ujian membosankan yang cukup membuat letih

otak yang mengisi masa akhirku di SMP.

Lingkup pertemananku juga biasa saja, tidak ada rasa sedih

akan berpisah seperti pada masa SD dulu. Teman-temanku

juga sudah mulai mempersiapkan untuk masuk ke SMA

favorit. Hingga akhirnya wisuda tiba, semua berlangsung

begitu saja.

Tidak ada rasa sedih berpisah dengan sekolah maupun dengan

teman-teman. Ya walaupun tanpa sadar bahwa perpisahan

SMP merupakan perpisahan yang sebenernya dibandingkan

dengan perpisahan SD dulu.

Perpisahan SMP ini merupakan perpisahan yang benar-benar

kami berpisah, di wisuda itulah aku terakhir kali bertemu

dengan teman-teman SD maupun SMP ku, setelah itu masing-

masing mengejar cita-cita, dan melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi di sekolah yang berbeda-beda, termasuk aku. Jadi

untuk bertemu juga sangat susah karena perbedaan sekolah

dan berbagai kendala lain.

Page 39: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

39

Jika dilihat-lihat memang masa SMP ku ini merupakan

masa terhambar saat sekolah. Tapi, yasudah toh semua

sudah berjalan dan aku di sini hanya menceritakan ulang.

Selanjutnya, aku akan bercerita masa SMA yang bisa dibilang

lebih hidup. Tapi untuk sekarang itu dulu saja, hehe.

Kamar tidur, bosan

10-10-2019

Page 40: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

40

Page 41: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

41

PRA SMA

Masa SMP telah usai, saatnya lanjut ke jenjang

berikutnya yaitu SMA. Seperti teman-teman yang lain,

aku juga berkeinginan sekolah di SMA negeri favorit.

Karena hasil ujian nasional yang tidak mau diajak

kompromi alias pas-pasan,impian masuk di SMA

negeri favorit menjadi sebatas mimpi.

Pertengahan libur kenaikan kelas, aku masih belum juga

memutuskan akan bersekolah di mana kelak. Akhirnya, aku

sepakat bersama mama keluar hunting sekolah.

Proses hunting pun dimulai, aku bersama mama berkeliling

Surabaya untuk melihat-lihat sekolah swasta, ya sekaligus

menyeleksi sih bagus atau tidak. Hingga di tengah perjalanan

saat lampu merah dekat Royal, mama melihat bangunan

sekolah SMA Khadijah dengan banner berisi visi dan misinya.

Tanpa babibu, mamaku langsung mengambil jalur kiri

mengarah ke SMA Khadijah. Aku sendiri juga iya-iya saja,

Page 42: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

42

walau sempat terbesit “Ah swasta lagi” dalam benakku, dari

pada tidak dapat sekolah kan?

Turun dari mobil, aku dan mama disambut oleh satpam

wanita yang awalnya kukira seorang guru. Kami pun

diarahkan menuju ruangan PPDB. Ternyata pendaftaran

masih dibuka, dan aku dipersilahkan untuk mengisi formulir

dan langsung tes tulis. Dua jam kiranya aku menyelesaikan

tes tulis, dan saat itu juga nilaiku langsung keluar.

Alhamdulillah cukup memuaskan. Saat itu juga mama

mengurus administrasi pembayaran karena mama sendiri

juga sudah setuju jika aku bersekolah di sini. Kalau aku sih

biasa saja, hanya lega akhirnya mendapat sekolah. Proses

pendaftaran dan pembayaran administrasi pun selesai.

Selanjutnya aku diberi lembaran jadwal test psikologi yang

dilaksanakan dua minggu lagi. Akhirnya aku pulang dengan

hati yang tenang.

Sampai di rumah, aku membuka hp dan melihat bahwa

pendaftaran SMA negeri masih dibuka. Kembali hatiku dibuat

bimbang, dengan ragu-ragu, kucoba mendaftarkan namaku

dengan menyertakan nilai UNBK di SMA negeri favorit yang

terdekat dari rumah. Apa salahnya, toh hanya mendaftar

kan? Lagipula peluang masuknya juga kecil dengan nilaiku

yang pas-pasan.

Dua minggu setelahnya, aku melaksanakan tes psikologi di

Page 43: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

43

SMA Khadijah. Setelahnya, aku diarahkan untuk mengambil

seragam sekolah. Sambil menunggu jemputan, aku iseng

membuka web PPDB SMA negeri sambil mengscroll apakah

ada namaku atau tidak. Ternyata, namaku tertera sebagai

peserta didik yang telah diterima. Senang dan sedih bercampur

aduk. Senang karena aku diterima di sma negeri, sedih karena

aku sudah terlanjur daftar di sekolah lain. Tapi yasudah,

mau bagaimana lagi? Toh mama juga sudah membayar biaya

pendaftaran sekolah, yasudah aku legowo saja.

Itulah rentetan bagaimana aku bisa bersekolah di SMA

Khadijah. Ya walaupun bukan sekolah yang kudambakan,

aku sama sekali tidak menyesal memilih bersekolah di SMA

Khadijah.

Kamar tidur, bosan

20-10-2019

Page 44: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

44

Page 45: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

45

MASA BARU YANG ASING

Awal sekolah pasti ada masa pengenalan sekolah.

Melanjutkan cerita awal aku memilih SMA yang

kutulis beberapa waktu lalu, aku akan menceritakan

masa MPLSku di SMA.

Sehari sebelum MPLS, peserta MPLS diwajibkan masuk

untuk mendapat arahan oleh kakak-kakak osis akan apa

saja yang harus disiapkan pada saat MPLS termasuk aturan

penulisan keplek nama, kelompok, serta jadwal kegiatan

selama MPLS..

Hari pertama MPLS pun tiba, dan pada hari itu juga aku

telat datang, kesan awal yang buruk. Penyebabnya tidak lain

adalah aku baru tahu kalau bel sekolah pada pukul 06.30, jadi

aku santai saja saat berangkat sekolah. Setelah dipersilahkan

masuk, aku bergabung dengan barisan upacara yang isinya

peserta MPLS semua. Aku benar-benar merasa asing, karena

tidak ada satupun dari sekian banyaknya anak yang kukenal.

Page 46: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

46

Aku melihat ada diantara mereka yang sudah akrab

berbincang-bincang, bercanda, seakan-akan mereka sudah

kenal lama. Ternyata banyak dari mereka yang dulunya

alumni SMP Khadijah juga, pantas saja seakrab itu.

Aku lebih banyak diam ya karena memang belum kenal

semua. Hingga waktunya kembali ke kelas MPLS, dan aku

bertemu dengan teman satu kelas MPLS. Disitulah aku mulai

saling berkenalan dengan teman-teman, yang berasal dari

berbagai macam sekolah.

Lama kelamaan aku merasa cocok dengan teman-teman

baruku ini, tapi ternyata kelas akan diacak setelah masa

MPLS berakhir. Padahal aku sudah mulai bisa menyesuaikan

diri dengan suasana teman-teman kelas MPLSku.

Kegiatan MPLS berjalan selama tiga hari, selama tiga hari

tersebut kegiatan yang kujalani cukup mengasyikkan dan

belum pernah kutemui saat masa SMP dulu.

Banyak hal baru yang kutemui pada masa MPLS ini. Dan

aku baru sadar kalau aku masuk SMA ini benar-benar masuk

ke lingkungan baru yang sebelumnya sama sekali belum

pernah kuketahui! Termasuk pergaulannya, kakak kelasnya,

lingkungannya, dan lain-lain.

Pokoknya masa MPLS ini cukup berwarna. Yang mana aku

benar-benar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan

Page 47: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

47

sekolah SMA. Hanya saja ya itu tadi, yang paling tidak

kusukai saat itu adalah kelasnya diacak lagi setelah masa

MPLS, huhu. Itulah cerita super singkat tentang masa MPLS

ku dulu. Walau singkat, tetap kuingat.

Kamar tidur, tenang

27-10-2019

Page 48: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

48

Page 49: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

49

ADAPTASI UNTUK 3 TAHUN

Masa MPLS telah selesai, kelas kembali dibagi menjadi

kelas yang tetap selama tiga tahun berdasarkan

peminatan IPA-IPS. Aku yang lebih berminat ke

peminatan IPS pun langsung melihat namaku yang

tertera di daftar nama siswa kelas IPS 1 beserta nama-

nama siswa lain yang belum kukenal.

Tibalah di hari pertama aku memasuki kelas baru, kelas X IPS

1 dan bertemu wajah-wajah baru. Aku tidak banyak bicara, ya

sudah tinggal masuk, lalu memilih tempat duduk di sebelah

anak yang saat itu pendiam, juga tentu belum kukenal saat

itu. Iya saat itu saja pendiamnya, yang sekarang malah susah

diam alias kombinasi dari ceriwis dan cerewet.

Suasana kelas belum ramai seperti sekarang ini, ya bisa

dibilang masih pada diam semua, yaiyalah saling kenal saja

belum. Tapi, di hari pertama itu juga, aku saling berkenalan

dengan teman baru. Walaupun tidak semuanya, nantinya

Page 50: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

50

Penerbit | www.penyair-amatir.id

secara alamiah aku dan seluruh teman yang sekelas juga

saling mengenal. Ya walaupun sempat sedih karena takut

tidak punya teman sih. Karena jujur, harapan pertama saat

masuk SMA ini yaitu mendapat teman yang klop.

Siapa sangka harapanku terkabul! Di kelas sepuluh ini

nantinya aku mendapat teman yang klop, ya walau tidak

langsung sih, kan step by step dulu. Untuk masa ini kan,

masih malu-malu dulu, hehe.

Sebulan atau bahkan tidak sampai setelahnya pada bulan

Agustus, osis mengadakan lomba memperingati kemerdekaan

Indonesia yang diikuti oleh seluruh siswa. Tim osis juga

membagikan warna dresscode tiap kelas sepuluh yang baru

menjadi siswa SMA.

Kelasku sendiri mendapat undian warna hijau untuk dresscode

kelas. Juga, kelas diwajibkan dan tentu mempunyai nama

julukan kelasnya masing-masing. Kelasku sendiri memiliki

nama julukan “Society” (Social One Comunity) yang kini

tersablon jelas dalam dresscode kelas.

Asal-usulnya? Aku tidak begitu tahu, tiba-tiba saja muncul.

Ya walaupun aku yakin nama julukan tersebut merupakan

hasil diskusi dari beberapa teman yang aku sendiri tidak tahu

kapan mendiskusikannya.

Itulah cerita bagaimana awal aku memasuki kelas X IPS 1.

Page 51: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

51

Masih perkenalan, juga masih belum kompak, wajar. Namun

siapa sangka, di kelas 10 ini banyak kenangan menarik!

Kamar tidur, tenang

27-10-2019

Page 52: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

52

Page 53: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

53

INSIDEN KOPER

Masih berada di masa kelas 10, masa adaptasi dan

sebagainya telah kulewati. di masa ini banyak sekali

peristiwa terjadi. Baik menyenangkan, menyedihkan,

ataupun memalukan. Kali ini akan kuceritakan salah

satunya.

Bulan Desember tahun 2017, kelas 10 melaksanakan kegiatan

wisata bahasa di Trawas. Saat baru sampai di tempat tujuan,

aku kira bus memang sudah berhenti tepat di cottage tempat

kami semua menginap.

Ternyata kami harus berjalan dulu selama beberapa meter

untuk sampai di cottage. Kami semua turun mengambil

koper di bagasi bus.

Setelah itu aku bersama ketiga temanku, Salsa, Yanti, dan

Fathya jalan berbarengan sambil membawa koper dan

menggendong tas ransel di jalan yang lumayan menanjak.

Page 54: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

54

Berat memang, ya tapi mau bagaimana lagi kan? kami bertiga

jalan berbarengan diiringi dengan bercanda sampai kami

tertawa terbahak-bahak.

Tanpa sadar saat aku asik tertawa, koperku jalan sendiri

dan lepas dari genggamanku. Aku yang baru menyadarinya

langsung mengejar koperku yang jalan sendiri menuju jalan

menurun meninggalkan ketiga temanku.

Kudapatkan kembali koperku dan kugenggam lebih erat.

Namun entah mengapa aku merasa ranselku ini terlalu berat

sehingga tidak imbang. Tanpa sadar, aku seperti terbawa

untuk berjalan mundur akibat tasku yang terlalu berat.

Karena semakin aku mundur semakin menurun jalannya,

aku tidak bisa menjaga keseimbangan dan ...”brakkk”.

Iya, aku terjatuh di semak-semak pinggir jalan. Saat itu

banyak teman lain yang sedang lewat terkejut melihat aku

jatuh. Bukannya langsung bangun dan berdiri, aku malah

menertawakan diriku sendiri yang mengapa konyol sekali

hingga bisa jatuh seperti ini.

Teman yang lain? jangan ditanya, mereka juga ikut tertawa.

Aku beranjak bangun, namun karena beban berat di ranselku,

sekali lagi aku terjatuh.

Untungnya ada salah satu temanku yang mengulurkan

Page 55: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

55

tangannya dan membantuku berdiri. Sementara Salsa,

Yanti, dan Fathya, seperti pahlawan kesorean, baru datang

menghampiriku dan baru tahu kalau aku jatuh.

Tawa mereka meledak dan tak kunjung berhenti. Seperti

rasa maluku yang juga tak kunjung berhenti saat itu.

Itulah salah satu peristiwa memalukan yang masih melekat

di memori, yang kualami pada saat kelas 10. Memalukan sih,

tapi masih terngiang-ngiang.

Kamar tidur, sunyi

10-11-2019

Page 56: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

56

Page 57: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

57

KONTAK MATA

Kali ini aku akan menceritakan salah satu kejadian

di kelas 11 yang paling aku ingat. Salah satu kejadian

yang menimpaku yang menyebabkan suatu kerusuhan

di kelas yang saat itu berhawa panas.

Kala itu, sehabis sholat dhuhur siswa kelas 11 akan

melaksanakan kegiatan manasik haji di sekolah. Aku dan

kawan-kawan lain masih di kelas bersiap-siap dan belum

bergegas keluar kelas.

Saat itu kupikir kegiatan manasik haji masih lama dimulainya.

Jadi kuputuskan untuk merapikan loker mejaku yang

berantakan.

Ketika aku membungkuk hendak mengeluarkan buku di

dalam loker, aku melihat seekor makhluk yang saat itu juga

melihatku. Tidak lain makhluk itu adalah tikus. Sontak aku

langsung teriak dan lari ke arah Yanti. Semua teman panik

Page 58: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

58

melihat aku berteriak dan bertanya ada apa.

Aku tidak langsung menjawab dan meminta Fais untuk

mengecek apakah yang di dalam mejaku itu tikus atau bukan.

Dan ya, benar itu memang tikus kata Fais.

Seketika suasana kelas menjadi panik dan mejaku di letakkan

di luar kelas karena tikusnya tak kunjung keluar dari

loker mejaku. Tak lama setelah itu, seluruh siswa kelas 11

diperintahkan untuk berkumpul di aula memulai kegiatan

manasik haji. Tidak lagi mempedulikan meja, kubiarkan

saja dan bergegas untuk ke aula karena aku yakin tikus itu

akan keluar dengan sendirinya.

Kiranya setelah tiga jam lamanya, kegiatan manasik haji

telah selesai dan siswa kembali ke kelas masing-masing untuk

bersiap pulang. Saat aku sampai di depan kelas, aku hendak

membawa mejaku masuk ke kelas karena mungkin tikusnya

juga sudah keluar.

Namun aku memutuskan untuk mengeceknya lagi. Kontak

mata antara aku dan si tikus terjadi lagi, si tikus ternyata

belum pergi. Kemudian aku meminta tolong Hasyim untuk

mengeluarkan tikus di dalam loker mejaku.

Syukurnya Hasyim berani dan menyanggupi permintaanku.

Aku pun tenang dan memilih untuk menunggu di dalam

kelas. Setelah 10 menit lamanya, aku mengecek ke luar kelas

Page 59: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

59

dan mengecek mejaku. Benar saja, tikusnya sudah pergi!

Namun aku tidak melihat Hasyim. Tiba-tiba terdengar

suara ribut dari arah koridor pojok. Saat kulihat ternyata

itu adalah Hasyim dengan sapu yang dipegangnya sedang

berlari mengejar tikus yang tadi mendiami mejaku. Aku ingin

menolong tapi tidak ada nyali. Tapi yang penting sekarang

mejaku sudah bersih, dan aku bisa segera pulang.

Sebenarnya tidak hanya aku yang pernah mengalami kejadian

seperti ini. Karena pada dasarnya kelasku ini sudah menjadi

sarang tikus. Tapi tetap saja itu membuat parno kan? Itulah

insiden tikus di kelas 11 yang paling kuingat.

Kamar tidur, ngantuk

12-11-2019

Page 60: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

60

Page 61: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

61

KELASKU, NYAMANKU

Di masa putih abu-abu yang kulalui selama hampir

tiga tahun ini, tentunya aku sudah memiliki tempat

paling favorit di sekolah. Tentang apa mengapa dan

bagaimana tempat itu, mari kuceritakan.

Pada dasarnya, aku ini termasuk orang yang mageran dan

kalau sudah nyaman ya diam disitu, tidak berminat pindah.

Selama tiga tahun sekolah, tempat yang paling serung

kudiami di tahun terakhir ternyata menjadi tempat favoritku

gais.

Yup, aku sangat betah di kelas 12 ku ini. Apalagi kalau AC

nya sedang dingin ditambah suasana mendung plus fasilitas

wifi yang lancar. Surga sekolah.

Kelasku ini sama seperti kelas 12 yang lain, sama-sama

bercat abu-abu, sama-sama berbentuk balok, sama sama

ada wifinya, yah pokoknya semua fasilitasnya sama. Yang

Page 62: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

62

membuat beda hanyalah suasananya, entahlah seperti ada

hawa kenyamanan tersendiri di kelasku ini.

Terkesan lebay memang deskripsi tempat favoritku yang

satu ini. Tapi ya bagaimana, kalau sudah nyaman susah

meninggalkan. Kelas ini lah yang akan menjadi tempat penuh

kenangan yang nyaman di masa terakhirku di SMA.

Kamar tidur, ngantuk

10-11-2019

Page 63: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

63

KAWANKU YANG MANTAP

Masa SMA yang kulalui selama hampir tiga tahun ini,

tidak sehambar masa SMP. Bagaimana bisa hambar

jika hariku diisi oleh lima manusia awam yang ceria

nan receh yang berhasil menghidupkan hari-hariku.

Siapa kah gerangan mereka? Mari kuceritakan.

Pertama adalah Salsa, anak yang Subhanallah kalau cerita

tidak bisa distop, juga kerecehannya yang cukup parah. Dia

adalah sobat pertamaku di SMA ini. Teman sebangku pada

masa awal kelas sepuluh dan 11.

Dia itu, penyelamat jokes ku yang receh. Akibat dari

tertawaanya karena jokes receh ku, aku merasa jokes ku

semakin naik tingkat, karena ada yang berhasil tertawa.

Lalu, dia ini menjadi penghidup dalam lingkar pertemananku,

tahu karena apa? Ya, Salsa ini pintar mencari bahan untuk

ghibah. Sebagai kaum rumpi, orang seperti Salsa ini sangat

Page 64: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

64

dibutuhkan. Selain itu, dia kalau bercerita nadanya sangat

antusias, walaupun kadang yang diceritakan sebenarnya

biasa saja, namun karena keantusiasannya dalam bercerita,

jadi terkesan wow ceritanya.

Selanjutnya adalah Yanti alias om, teman sebangkuku yang

soleha di kelas 12 ini. Kupanggil om karena iseng. Iya, sesimple

itu. Yanti ini merupakan spesies homo sapiens dengan otak

encer yang tingkat keabsurdannya hampir sama denganku.

Ia paham akan keabsurdanku begitupun sebaliknya. Jadi

disaat yang lain tidak paham akan apa yang aku bicarakan,

dia satu-satunya yang paham. Entah karena dia yang terlalu

absurd atau karena otaknya terlalu jenius? Wallahua’lam.

Yanti ini sebenarnya juga satu tipe denganku, absurd, jomblo,

suka menghalu, payah dalam hal percintaan, juga humor yang

kadang ketinggian dan kadang pula sangat payah. Bedanya

dia om-om dan aku bukan. Bercanda, intinya begitulah

deskripsi tentang hamba Allah yang satu ini.

Ketiga adalah Fathya, mahakarya Tuhan yang paling kecil

badannya namun paling tua di antara kami semua. Gadis ini

memiliki segudang humor receh yang sering ia tertawakan

sendiri. Iya sendiri, karena aku dan kawan yang lain kadang

bingung di mana letak kelucuan dari humornya itu.

Tidak hanya itu, dia juga hobi tertawa saat akan bercerita

Page 65: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

65

sampai-sampai tidak jadi cerita dan berujung lupa akan apa

yang mau ia ceritakan. Fathya ini tipe makhluk yang mudah

merah wajahnya. Iya, sepeti ada mode merah otomatis di

wajahnya ketika dia malu.

Jika di saat ulangan, Fathya langsung bermetamorfosa

menjadi Limbad alias diam seribu bahasa. Ajaibkan temanku

yang satu ini?

Terakhir, adalah duo kembar si Ella dan Zafira. Ella si tukang

galau dan Zafira yang selalu semangat untuk setoran BKU.

Kubilang kembar karena mereka ini kemana-mana selalu

bersama bagaikan kepompong loh. Sifat mereka juga hampir

mirip-mirip, sama-sama receh dan peduli sama teman. Gemas

kan?? Sama kok, aku juga begitu.

Itulah deskripsi singkat mengenai kelima temanku yang

mantab-mantab. Mereka ini termasuk penghidup suasana

pertemananku selama di SMA yang beberapa bulan lagi akan

berpisah demi mengejar cita-cita. Aku harap sih itu bukan

jadi alasan untuk nggak saling kontak, semoga.

Kamar tidur, panas

10-11-2019

Page 66: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

66

Page 67: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

67

ALARM HAFALAN

Pada bagian ini aku ingin menceritakan tentang sosok

salah seorang guru yang sangat bersemangat. Beliau

adalah guru pengajar kelas tahfidz selama aku kelas

11.

Pak Amin, begitu aku biasa memanggil beliau. Pak Amin ini

sangat antusisas ketika menagih setoran hafalan muridnya

yang sering “ogah-ogahan” seperti aku ini. Pak Amin ini

berbeda dari guru TQ lain Karena beliau menggunakan sistem

suporter ketika menagih muridnya untuk setor hafalan.

“Athaa ayoo semangat Atha kamu pasti juaraa...!” Juara?

Apa maksudnya? Namun Begitulah biasanya Pak Amin

menyemangatiku untuk setor hafalan. Bahkan tidak hanya

saat jam pelajaran TQ, saking inginnya muridnya lancar

hafalan, beliau sampai menawarkan untuk setoran online

saat di rumah, luar biasa kan? Juga, tiap kali saat berpapasan,

Page 68: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

68

hingga saat ini pun beliau selalu menagih untuk setor hafalan

dengan semangat khasnya.

Sayangnya, di kelas 12 ini aku tidak diajar lagi oleh Pak Amin.

Namun semangat beliau selalu kuingat sebagai motivasi

untuk hafalan Quran.

Kamar tidur, ngantuk

11-11-2019

Page 69: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

69

ALARM HAFALAN

Pekerjaan rumah telah kuselesaikan semua,

sekarang saatnya aku mandi. Kulangkahkan kaki

menuju jemuran untuk mengambil handuk, namun

aku mendengar seperti ada yang mengetuk pintu.

Kubuka pintu, ternyata ada kiriman surat. Siapakah

gerangan yang mengirim surat siang-siang begini?

Rasa penasaran yang tak terbendung, niat untuk

mandi kuurungkan, dan langsung kubuka surat itu.

Selamat pagi diriku yang dewasa?

Bagaimana kabarmu sekarang? sudah 40 tahun aja, banyak

hal yang terjadi di hidupmu bukan? Tidak usah bingung soal

siapa yang mengirim surat ini apalagi berpikir aku penggemar

rahasiamu, jangan mimpi ketinggian.

Ini aku, dirimu yang masih SMA. Hanya ingin tahu bagaimana

keadaan hidupmu selama 40 tahun ini. Bagaimana Tha?

Page 70: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

70

sudah berhasil membanggakan mama? sudah sukses? kaya?

Bagaimana karirmu? Sudah berkeluarga kan? Bagaimana

imanmu?

Aku tahu Tha, di usiamu yang sekarang, hanya Allah dan

dirimu sendiri yang menjadi penentu sukses tidaknya kamu

di dunia dan di akhirat. Sudah tidak bisa hanya merengek

ke mama seperti Atha yang masih SMA ini. Juga, 40 tahun

Atha hidup pastinya sudah melalui Lika-liku manis pahitnya

kehidupan yang cukup membawa banyak pelajaran hidup.

Aku harap, Atha sudah menjadi Atha yang benar-benar

dewasa.

Surat ini tidak usah dibalas, jadikan saja renungan saat

kamu mulai lengah ataupun hilang semangat hidup. Dirimu

yang masih anak SMA ini cuma bisa berharap yang terbaik

bagimu yang sekarang sudah 40 tahun. Tetap semangat Tha,

40 tahun bukan akhir dari segelanya. Kejar targetmu selagi

masih hidup! ingat, doa ku dan mama selalu menyertaimu.

Dengan senyum yang merekah, kututup surat itu dan

kusimpan di sebuah kotak istimewa. Kini semangat yang

sempat sirna itu seketika terbit kembali. Terimakasih gadis

SMA !

Kamar tidur, takut

12-11-2019

Page 71: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

Atha Yumna Cha

71

Page 72: Atha Yumna Cha - smakhadijah.comsmakhadijah.com/wp-content/uploads/2020/05/EBOOK... · Padahal aku tidak pernah bercerita kepada siapapun. Aku kira, mereka hanya sebatas menyorakiku

ALARM HAFALAN

72

Tentang Penulis

Atha Yumna Chairani, Lahir dari rahim seorang ibu yang he-bat di penghujung tahun pada 28 Desember 2001 di Sidoarjo. Terlahir menjadi anak tunggal bergologan darah AB, serta berkewarganegaraan Indonesia.

Memiliki badan kekar terutama pada bagian tangan, ting-gi badan yang standar, serta hidung yang tidak bisa diajak maju alias pesek adalah ciri fisikku. Zona nyaman tempatku, mengkhayal dan makan adalah kebutuhanku, handphone dan iman peganganku, serta pemalas dan terkadang hyper adalah sifatku.

Harapan serta doa orangtua menjadi pemicuku untuk be-rubah yaitu dengan meninggalkan yang sudah seharusnya ditinggalkan seperti kemalasan. Serta, keluar dari zona nya-man menjadi salah satu targetku untuk menjadi pribadi yang dewasa dan lebih baik.

Sekian perkenalan diri yang singkat ini kubuat. Terimakasih bagi pembaca yang telah membaca cerita yang belum berbo bot ini, semoga terhibur.