11
ASUHAN KEPERAWATAN VERTIGO A. PENGKAJIAN 1. Identitas Data klien, mencakup ; nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan, suku bangsa, status perkawinan, alamat, diagnosa medis, No RM/CM, tanggal masuk, tanggal kaji, dan ruangan tempat klien dirawat. Data penanggung jawab, mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, suku bangsa, hubungan dengan klien dan alamat. 2. Riwayat Kesehatan Keluhan Utama Pada umumnya klien dengan gangguan sistem Persarafan akibat vertigo berupa pusing seperti berputar. Riwayat Kesehatan Sekarang Merupakan pengembangan dari keluhan utama dan data yang menyertai dengan menggunakan pendekatan PQRST, yaitu : P Paliatif / Propokative: Merupakan hal atau faktor yang mencetuskan terjadinya penyakit, hal yang memperberat atau memperingan. Pada klien dengan vertigo biasanya klien mengeluh pusing bila klien banyak bergerak dan dirasakan berkurang bila klien beristirahat. Q Qualitas: Kualitas dari suatu keluhan atau penvakit yang dirasakan.

Asuhan Keperawatan Vertigo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Vertigo

ASUHAN KEPERAWATAN VERTIGO

A. PENGKAJIAN 1. Identitas

Data klien, mencakup ; nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan,

suku bangsa, status perkawinan, alamat, diagnosa medis, No RM/CM, tanggal masuk,

tanggal kaji, dan ruangan tempat klien dirawat.

Data penanggung jawab, mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,

suku bangsa, hubungan dengan klien dan alamat.

2. Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama

Pada umumnya klien dengan gangguan sistem Persarafan akibat vertigo berupa

pusing seperti berputar.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Merupakan pengembangan dari keluhan utama dan data yang menyertai dengan

menggunakan pendekatan PQRST, yaitu :

P: Paliatif / Propokative: Merupakan hal atau faktor

yang mencetuskan terjadinya penyakit, hal

yang memperberat atau memperingan. Pada

klien dengan vertigo biasanya klien mengeluh

pusing bila klien banyak bergerak dan

dirasakan berkurang bila klien beristirahat.

Q Qualitas: Kualitas dari suatu keluhan atau penvakit

yang dirasakan. Pada klien dengan vertigo

biasanya pusing yang dirasakan seperti

berputar.

R: Region : daerah atau tempat dimana keluhan

dirasakan. pada klien dengan vertigo biasanya

lemah dirasakan pada daerah kepala.

S: Severity :derajat keganasan atau intensitas dari

keluhan tersebut. Pusing yang dirasakan seperti

berputar dengan skala nyeri (0-5)

T: Time : waktu dimana keluhan dirasakan, time juga

menunjukan lamanya atau kekerapan. Keluhan

pusing pada klien dengan vertigo dirasakan

Page 2: Asuhan Keperawatan Vertigo

hilang timbul.

Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Riwayat penyakit terdahulu, baik yang berhubungan dengan system persyarafan

maupun penyakit sistemik lainnya.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Penyakit-penyakit keluarga perlu diketahui terutama yang menular dam merupakan

penyakit turunan.

Riwayat Psikososial

Apabila mengkaji pasien dengan gangguan system persyarafan perhatikan juga

lingkungan rumah dan pekerjaan yang bersangkutan, ketegangan yan g bersumber

dari rumah, adanya kontak terhadap bahan toksik tertentu dan pemahaman akan

kondisi psikososial klien penting untuk dikaji.

3. Data Biologis dan Fisiologis

Meliputi hal-hal sebagai berikut :

Pola Nutrisi

Dikaji mengenai makanan pokok, frekuensi makan, makanan pantrangan dan

napsu makan, serta diet yang diberikan. Makanan yang mengandung kolesterol

tinggi, biasanya pada klien dengan vertigo terdapat mual-mual selama fase akut

yang diakibatkan karena peningkatan TIK (Tekanan Intra Kranial).

Pola Eliminasi

Dikaji mengenai pola BAK dan BAB klien, pada BAK yang dikaji mengenai

frekuensi berkemih, jumlah, warna, bau serta keluhan saat berkemih, sedangkan

pada pola BAB yang dikaji mengenai frekuensi, konsistensi, warna dan bau serta

keluhan-keluhan yang dirasakan.

Pola Istirahat dan Tidur

Dikaji pola tidur klien, mengenai waktu tidur, lama tidur, kebiasaan mengantar tidur

serta kesulitan dalam hal tidur. Biasanya klien dengan vertigo akan mengalami

gangguan istirahat tidur karena adanya nyeri kepala yang hebat.

Pola Aktivitas

Dikaji perubahan pola aktivitas klien, klien dengan vertigo akan merasa kesulitan

untuk melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis

serta merasa mudah lelah, susah beristirahat karena nyeri kepala.

Pola Personal Hygiene

Page 3: Asuhan Keperawatan Vertigo

Dikaji kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene (mandi,

oral hygiene, gunting kuku, keramas). Klien dengan vertigo akan tergantung

pada orang lain dalam memenuhi personal hygiene karena adanya keterbatasan

aktivitas fisik atau kelemahan.

4.   Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Dikaji mengenai tingkat kesadaran. Klien dengan vertigo biasanya akan

mengalami kesadaran, kadang tampak lemas.

Pemeriksaan Persistem

1). Sistem Persarafan

Pada system pesarafan yang dikaji adalah tingkat kesadaran diorientasi orang,

waktu, dan tempat, perubahan tanda-tanda vital, kemampuan klien mengingat

kejadian sebelum dan sesudah sadar.

Pada klien dengan vertigo biasanya ditemukan adanya gangguan kesadaran

dimana klien sadar dapat terlihat linglung atau tidak dapat mempertahankan

keseimbangan tubuh.

2.) Sistem kardiovaskuler

Ditemukan perubahan yaitu tekanan darah menurun kecuali apabila terjadi

peningkatan tekanan intracranial, maka tekanan darah meningkat, denyut nadi

bradicardi, dan kemudian takikardi dan iramanya tidak terarah.

3). Sistem Pernafasan

Pada klien dengan vertigo biasanya terjadi pola napas umumnya klien sesak karena

terjadi penyumbatan trakeo brokial karena adanya secret pada trakeogrankeolus irama

nafas tidak teratur nutrisi kedalam maupun frekuensi cepat dan dangkal.

4.) Sistem musculoskeletal

Pada klien dengan vertigo biasanya ditemukan terjadinya gangguan fungsi

motoris yang dapat berakibat terjadinya mobilisasi, pusing atau kerusakan pada

motor neuron mengakibatkan perubahan pada kekuatan otot tonus otot dan

aktifitas reflek .

5). Sistem musculoskeletal

Pada klien dengan vertigo biasanya ditemukan terjadinya gangguan fungsi

motoris yang dapat berakibat terjadinya mobilisasi, pusing atau kerusakan pada

motor neuron mengakibatkan perubahan pada kekuatan otot tonus otot dan

aktifitas reflek .

Page 4: Asuhan Keperawatan Vertigo

6). Sistem eliminasi

Pada klien dengan vertigo sistem eliminasi akan terdapat referensi atau trikontinen

dalam BAB dan BAK, terdapat ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, dimana

terdapat hiporat remia atau sipokalemia.

5. Data Psikologis

Menurut (Keliat, 2006 : 77) konsep diri terdiri atas lima komponen yaitu :

a)     Citra tubuh

Sikap ini mencakup persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang

disukai dan tidak disukai. Biasanya klien dengan vertigo menyadari akan

keterbatasan aktivitasnya.

b)      Ideal diri

Persepsi klien terhadap tubuh, posisi, status, tugas, peran, lingkungan dan

terhadap penyakitnya. Klien dengan vertigo berharap akan sembuh seperti

sedia kala.

c)     Harga diri

Penilaian/penghargaan orang lain, hubungan klien dengan orang lain.

Biasanya klien dengan vertigo mengalami penurunan harga diri.

d)     Identitas

Status dan posisi klien sebelum dirawat dan kepuasan klien terhadap status

dan posisinya. Biasanya klien dengan vertigo merasa terganggu dengan

keadaannya karena fungsinya tidak bisa berjalan dengan baik.

e)   Peran

Seperangkat perilaku/tugas yang dilakukan dalam keluarga dan kemampuan

klien dalam melaksanakan tugas. Biasanya klien dengan vertigo merasa

terganggu dalam melaksanaan tugas dan peran tersebut karena penyakitnya

sekarang.

6)   Data Sosial dan Budaya

Dikaji mengenai hubungan atau komunikasi klien dengan keluarga,

tetangga, masyarakat dan tim kesehatan termasuk gaya hidup, faktor sosio

kultural dan support sistem (Keliat, 2006 :78)

7)   Stresor

Setiap faktor yang menentukan stress atau menaganggu keseimbangan.

Seseorang yang mempunyai stresor akan mempersulit dalam proses suatu

penyembuhan penyakit.

Page 5: Asuhan Keperawatan Vertigo

8)   Koping Mekanisme

Suatu cara bagaimana seseorang untuk mengurangi atau menghilangkan

stres yang dihadapi (Keliat, 2006 :78).

9)   Harapan dan pemahaman klien tentang kondisi kesehatan Perlu dikaji

agar tim kesehatan dapat memberikan bantuan dengan efisien

10)   Data Spiritual

spiritual ini menyangkut masalah keyakinan terhadap tuhan Yang Maha

Esa, sumber kekuatan, sumber kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan

dan kegiatan keagamaan yang ingin dilakukan selama sakit serta harapan

klien akan kesembuhan penyakitnya (Keliat, 2006 :78).

a)     Aktivitas / Istirahat

Letih, lemah, malaise, keterbatasan gerak, ketegangan mata, kesulitan

membaca, insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala, sakit

kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena

perubahan cuaca.

b)     Sirkulasi

Riwayat hypertensi, denyutan vaskuler, misal daerah temporal, pucat, wajah

tampak kemerahan

c)      Integritas Ego

Faktor faktor stress emosional/lingkungan tertentu, perubahan

ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi, kekhawatiran,

ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala, mekanisme refresif/dekensif

(sakit kepala kronik)

d)     Makanan dan cairan

Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang, keju,

alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus, hotdog, MSG

(pada migrain), mual/muntah, anoreksia (selama nyeri), penurunan berat

badan

e)      Neurosensoris

Pening, disorientasi (selama sakit kepala), riwayat kejang, cedera kepala yang

baru terjadi, trauma, stroke, aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus, perubahan

visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis, parastesia,

kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore, perubahan pada pola

Page 6: Asuhan Keperawatan Vertigo

bicara/pola pikir, mudah terangsang, peka terhadap stimulus, penurunan

refleks tendon dalam, papiledema.

f)       Nyeri/ kenyamanan

Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain,

ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis, nyeri, kemerahan,

pucat pada daerah wajah, fokus menyempit, fokus pada diri sendiri, respon

emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah, otot-otot daerah

leher juga menegang, frigiditas vokal.

g)        Keamanan

Riwayat alergi atau reaksi alergi, demam (sakit kepala), gangguan cara

berjalan, parastesia, paralisis, drainase nasal purulent (sakit kepala pada

gangguan sinus).

h)      Interaksi sosial

Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang berhubungan

dengan penyakit

i)        Penyuluhan/ Pembelajaran

Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga, penggunaan

alkohol/obat lain termasuk kafein, kontrasepsi oral/hormone, menopause.

2.      Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul :

1. Resiko jatuh b/d pusing ketika menggerakkan kepala

2. Nausea b/d penyakit menierre, labirintitis

3. Deficit self care toileting, bathing, feeding

4. Deficit pengetahuan ttg penyakit pengobatan dan perawatan b/d kurangnya paparan

informasi

5. Perfusi jaringan tidak efektif; serebral b/d aliran arteri terhambat

Page 7: Asuhan Keperawatan Vertigo
Page 8: Asuhan Keperawatan Vertigo