45
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUMOR MATA Download makalah atau klik: http://www.ziddu.com/download/16502368/MATERITUMORORBITA.doc.html BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain, sekitar satu persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya terkadang sulit sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-menawar antara dokter dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebut karena setiap pengangkatan tumor ganas mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya sayatan harus dilakukan beberapa milimeter sampai beberapa centimeter di luar jaringan tumor. Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus mengorbankan bola mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang diangkat hanya sebagian, hal inilah yang menimbulkan kekambuhan dan akhirnya membawa kematian.

Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUMOR MATA

Download makalah atau klik: 

http://www.ziddu.com/download/16502368/MATERITUMORORBITA.doc.html

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain,

sekitar satu persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya

terkadang sulit sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-

menawar antara dokter dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebut karena setiap

pengangkatan tumor ganas mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya sayatan

harus dilakukan beberapa milimeter sampai beberapa centimeter di luar jaringan tumor.

Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus

mengorbankan bola mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang

diangkat hanya sebagian, hal inilah yang menimbulkan kekambuhan dan akhirnya membawa

kematian.

1.2  TUJUAN

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini antara lain

sebagai berikut :

A.    Untuk mengetahui landasan teoritis tumor mata

B.     Untuk mengetahui landasan teoritis asuhan keperawatan tumor mata

C.     Untuk mengetahui pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tumor mata

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  LANDASAN TEORITIS PENYAKIT

A.       Definisi

Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi

jinak dan ganas. Tumor ganas  disebut sebagai kanker.

Tumor pada mata disebut juga tumor orbita. Tumor orbita adalah tumor yang menyerang

rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf

mata dan kelenjar air mata.

       

B.       Etiologi

Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya

diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor

genetik. Selain itu sinar matahari, terutama sinar ultraviolet dan infeksi virus Papiloma. Tumor

mata juga bisa akibat penjalaran dari organ tubuh lain, seperti dari paru, ginjal, payudara, otak

sinus, juga leukemia dan getah bening. Sebaliknya, sel tumor mata yang terbawa aliran darah

sering mencapai organ vital lain seperti paru, hati atau otak, dan menyebabkan kanker di organ

itu. Penderita tumor mata, kecuali retino blastoma, umumnya berusia 24-85 tahun.Sebagian besar

tumor orbita pada anak-anak bersifat jinak dan  karena  perkembangan  abnormal. Tumor  ganas 

pada  anak-anak  jarang, tetapi  bila  ada  akan menyebabkan pertumbuhan tumor yang cepat dan

prognosisnya jelek.

C.      Klasifikasi

Berdasarkan posisinya tumor mata/orbita dikelompokkan sebagai berikut:

a.       Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti: 

         Tumor palpebra, yaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mata

         Misalnya : Tumor Adeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat membuka

dan menutup).

         Tumor konjungtiva, yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva  yang melapisi mata

bagian depan

b.      Tumor intraokuler yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata.

Contoh : Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer

bola mata terbanyak pada anak.

c.       Tumor retrobulber yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata.

D.      Epidemiologi

Tumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat

bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar

infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup,

tidak merusak tetapi menekan jaringan  disekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis.

Apabila ada massa tumor yang mengisi ronggga  orbita  maka  bola mata akan terdorong  ke

arah luar yang dalam bahasa kedokteran di sebut proptosis (mata menonjol). Arah tonjolan bola

mata bergantung pada asal massa tumor. Tumor orbita bisa berasal dari semua jaringan di sekitar

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

bola mata atau karena penyebaran dari sinus, otak, rongga hidung atau penyebaran dari organ

lain ditubuh. Tumor orbita dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak. Tumor orbital

dapat jinak atau ganas. Mereka dapat terjadi baik pada anak dan dewasa.

Anak Dewasa

Jinak Ganas Jinak Ganas

Kista

DermoidRhabdomiosarkoma Meningioma Limphoma

Fibrous

dysplasiaSarkoma Ewings

Glioma saraf

optikMestatases

Contoh1:

(a)

Pasien dengan kelopak atas kiri

bengkak dan kepenuhan

(b)

CT scan menunjukkan masa

limphoma pada bagian superonasal

orbit

Contoh 2:

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

(a)

Pasien dengan protrusi mata

kiri

(b)

CT scan menunjukkan masa lymphoma di kiri orbit, lokasi dan

penampakan masa saran tipe tumor kelenjar lakrimal ganas

disebut adenoma pleomorfik.

Seperti ditunjukkan contoh diatas, CT scan berguna dalam diagnosis dan biopsy sering kali

memberikan garansi untuk membantu diagnosis dan manajemen pasien.

Tumor orbita relatif jarang dijumpai. Pada proses pengambilan ruangan di orbita penderita

biasanya datang dengan keluhan seperti ada benjolan yang menyebabkan perubahan bentuk

wajah, protopsis, nyeri peri okular, inflamasi, keluarnya air mata, massa tumor yang jelas 

nampak. Insiden tumor orbita bervariasi, tergantung pada metode pemeriksaan yang dipakai.

Frekwensi relatif benigna dan maligna menurut handerson (1984); disebutkan sebagai berikut :

karsinoma (primer metastasis dan pertumbuhan terus 21 %, kista 12 %, tumor vaskular 10 %,

meningioma 9 %, malformasi vaskuler 5% dan tumor saraf tengkorak 4%, serta glioma optikus

dan neurisistik 5%.

Prognosis atau angka keberhasilan kelangsungan hidup penderita tumor orbita mencapai

80%, artinya masih ada harapan hidup yang cukup baik.  Angka  kematian  sangat dipengaruhi

oleh stadium dari tumor itu sendiri. Tentu saja pada stadium lanjut  angka  kelangsungan 

hidupnya  lebih  buruk. Pada jenis-jenis tertentu angka kekambuhannya juga cukup tinggi.

 

   

E.       Patologi  

Tumor  bisa tumbuh dari struktur yang terletak  didalam atau sekitar orbit:

a.      Kelenjar lakrimal:

Adenoma fleomorfik: tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpai pada kelenjar

parotid biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi lengkap.

b.      Karsinoma

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Jaringan limfoid:

Limfoma: kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-B

Retina:

Retinoblastoma: Tumor anak-anak yang sangat ganas.

c.       Melanoma

Tulang:

o   Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau  ethmoid, bisa menyebabkan

mukosel frontal.

o   Kista dermoid, adalah suatu kista atau tumor yang berisi cairan kental seperti bubur

yang disebut sebum, bisa berisi rambut, dimana kantungnya dilapisi oleh dermis.

Umumnya letaknya pada bidang garis tengah tubuh. Dapat tumbuh di kepala,

badan atau perut . Didapatkan pada anak-anak atau pada bayi sejak lahir.

o   Kista epidermoid adalah suatu kista yang kantungnya dilapisi epidermis berisi

massa kental. Sering terdapat di kulit telapak kaki atau tangan. Penyebabnya

diduga trauma dimana sel epidermis masuk ke subkutan dan tumbuh disana.

d.      Sinus paranasal, nasofaring:

Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial  orbit pada tahap dini penyakit.

e.       Selubung saraf optik:

Meningioma: sering meluas keintrakranial melalui  foramen optik.

 

f.        Saraf optik:

Glioma (astrositoma pilositik): tumor yang tumbuh di berbagai bagian otak. Tumbuh

sangat lambat.

Neurofibroma/neurinoma: benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari

jaringan saraf.

g.      Jaringan ikat:

Rabdomiosarkoma: Tumor  anak-anak ganas dengan  pertumbuhan dan penyebaran

lokal cepat.

h.      Metastasis melalui darah:

Dewasa:

         Karsinoma 'breast'

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

         Karsinoma bronchial

Anak-anak:

         Neuroblastoma

         Sarkoma Ewing

         Leukemia

         Tumor testikuler

i.        Lesi orbital non-neoplastik:

         Hemangioma/limfangioma  kavernosa: Lesi jinak yang  sering terjadi pada

dewasa.

         Pseudotumor

         Eksoftalmos endokrin

         Granulomatosis Wagener

         Histiositosis X

         Sarkoidosis

         Fistula  karotid-kavernosa  tampil  dengan  eksoftalmos pulsatif.

F.       Manifestasi Klinis

a.    Nyeri orbital

Jelas  pada tumor ganas yang tumbuh  cepat,  namun juga merupakan gambaran khas 

'pseudotumor' jinak dan fistula karotid-kavernosa.

b.    Proptosis

Pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang  sering dijumpai, berjalan

bertahap dan tak  nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau  cepat

(lesi ganas).

c.    Arah bola mata tidak lurus kedepan

d.   Turunnya penglihatan sampai buta

Penglihatan terganggu  akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak  langsung

akibat kerusakan vaskuler.

e.    Penglihatan ganda

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

f.     Nyeri

g.    Merah

h.    Pembengkakan kelopak atau terlihatnya massa tumor

Mungkin  jelas pada  pseudotumor, eksoftalmos endokrin atau fistula karotid-

kavernosa.

i.      Palpasi

Bisa  menunjukkan massa yang menyebabkan  distorsi kelopak atau bola mata,

terutama dengan tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel.

j.      Pulsasi

Menunjukkan lesi vaskuler;  fistula  karotidkavernosa atau malformasi arteriovenosa,

dengarkan adanya bruit.

k.    Gerak mata

Sering  terbatas oleh sebab mekanis,  namun bila nyata, mungkin akibat

oftalmoplegia endokrin  atau dari  lesi  saraf III, IV, dan VI pada  fisura  orbital

(misalnya sindroma Tolosa Hunt) atau sinus kavernosus.

 

G.     

Gangguan mekanisme

pengendalian pertumbuhan

normal 

Berfungsinya onkogen

(karsinogenic Agent) 

Patofisiologi

 Mutasi gen pengendali pertumbuhan 

Infeksi virus( Virus SV –4) 

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata
Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

 

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

    

H.      Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik       

Sebagian tumor orbita dapat dengan mudah diidentifikasi, namun ada tumor orbita

yang tidak terihat sampai berkembang membesar sehingga menimbulkan kelainan di

orbita. Tumor orbita  sering  didiagnosa  dengan  bantuan CT-Scan  atau  MRI, 

sementara itu diagnosa pasti melalui pemeriksaan patologi anatomi.

a.      Foto polos orbit

Menunjukkan erosi lokal  (keganasan),  dilatasi foramen optik  (meningioma,  glioma

saraf optik) dan terkadang kalsifikasi (retinoblastoma, tumor kelenjar lakrimal).

Meningioma sering menyebabkan sklerosis lokal.

b.      CT scan orbit

Menunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap

perluasan  keintrakranial.

c.       Venografi orbital

Mungkin membantu.

d.      Pencitraan tomografi terkomputer pada tumor orbita

Tomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat

dengan jelas seluruh jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun. Dengan

tomografi terkomputer diperoleh kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal

ini dapat dicapai, oleh karena dengan pemeriksaan tomografi terkomputer tampak

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis tumor tersehut Untuk lesi yang

terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer didapatkan nilai

akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat

terjadi bila lesi terbatas di daerah bulbus okuli.

   Pemeriksaan diagnostik pada mata secara umum sebagai berikut :

a.       Kartu mata Snellen/ mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) ;

mungkin terganggu dengan kerusaakan kornea, lensa, aqueus atau vitreus Humour, kesalahan

refraksi atau penyakit system saraf atau penglihatan ke retina atau jalan optic.

b.      Lapang penglihatan ; penurunanan yang disebabkan oleh CSV, massa tumor pada hipofisis/

otak, karotis atau patologis arteri serebral atau Glaukoma.

c.       Tonografi ; mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)

d.      Gonioskopi ; membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma.

e.       Oftalmoskopi ; mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema,

perdarahan retina dan mikroanurisme.

Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi (LED) ; menunjukkan anemia

sistemik / infeksi.

 

I.         Penatalaksanaan  

Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor.

Sebagian tumor orbita hanya membutuhkan terapi medis (obat-obatan) dan sebagian

membutuhkan tindakan  yang  lebih  radikal  yaitu  mengangkat  secara  total  massa 

tumor, sebagian  lainnya  tidak membutuhkan terapi.  Kadang-kadang  setelah

pengangkatan massa tumor pasien masih membutuhkan terapi tambahan seperti

radioterapi (sinar) dan kemoterapi.

a.      Tumor jinak

Memerlukan  eksisi, namun bila  kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak

dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservatif.

 

b.      Tumor ganas

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga berreaksi baik dengan

khemoterapi. Terkadang  lesi terbatas (misal karsinoma kelenjar lakrimal)

memerlukan reseksi radikal.

 

Pendekatan operatif :

Pengobatan tumor mata umumnya bersifat operatif. Kadang-kadang diperlukan pemberian

obat antikanker (sitostatika) atau penyinaran. Organ mata relatif kecil, sehingga operasi tumor

sering sulit dilakukan tanpa mengorbankan mata, apalagi jika datang pada stadium lanjut. Selain

itu, penanganan tumor harus tuntas, operasi tidak bersih menyebabkan kekambuhan.

a.       Orbital medial,  untuk tumor anterior, terletak dimedial saraf optik.

b.      Transkranial-frontal,  untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan

medial dari saraf optik.

c.       Lateral,  untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik. 

Prioritas Keperawatan

a.       Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut

b.      Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatan

c.       Mencegah komplikasi

d.      Memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan

J.        Komplikasi

a.       Glaukoma, adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi dari

pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan.

b.      Keratitis ulseratif, yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu  terdapatnya destruksi (kerusakan) pada

bagian epitel kornea.

Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan

mengakibatkan kornea menjadi keruh.

2.2  LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN

A.      Pengkajian

1.      Pengkajian Identitas Klien

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

         Pasien (diisi lengkap)

Nama                           :

Umur                           :

Jenis Kelamin              :

Status Perkawinan       :

Agama                         :

Pendidikan                  :

Pekerjaan                     :

Alamat                         :

Tgl Masuk RS             :

         Penanggung Jawab (diisi lengkap)

Nama                           :

Umur                           :

Jenis Kelamin              :

Agama                         :

Pendidikan                  :

Pekerjaan                     :

Alamat                         :

2.      Pengkajian Riwayat Kesehatan

         Keluhan utama

(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian).

Apakah klien mengalami gangguan penglihatan/adanya benjolan pada mata.

         Riwayat kesehatan sekarang

(riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).

Apakah ada benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat

adanya benjolan, nyeri, takut. Tampak benjolan pada daerah orbita, kaji ukuran benjolan, jenis

benjolan (keras, lunak, mobile/tidak ).

         Riwayat kesehatan yang lalu

(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor, memiliki faktor

resiko penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit mata dalam

keluarga seperti glaukoma, atau mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi mata).

         Riwayat kesehatan keluarga

(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat

penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak).

Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau

penyakit degeneratif lainnya

3.      Pemeriksaan Fisik

         Keadaan umum        

         GCS                         

         Tanda Vital ( tekanan darah,  nadi, respirasi, suhu)

         Kesadaran

      Pemeriksaan Mata       : Status lokalis (Visus, koreksi, skiaskopi, tonometri, kedudukan,

pergerakan, Palpebrae Superior, Palpebrae inferior, Konjungtiva palpabrae, Konjungtiva bulbi,

Konjungtiva forniks, skera, iris, pupil, lensa, funduskopi, refleks fundus, Corpus Vitreum, tens

oculi, Sistem Lakrimalis

B.       Pengkajian 11 Fungsional Gordon

Pengkajian berdasarkan pola fungsional Gordon preoperasi

1.      Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan

         Tanyakan pada klien bagaimana pemahaman pasien dan keluarga tentang rencana prosedur

bedah dan kemungkinan gejala sisanya yang dikaji bersamaan dengan reaksi pasien terhadap

rencana pembedahan mata.

         Menanyakan pada klien tentang pengalaman pembedahan, pengalaman anestesi, riwayat

pemakaian tembakau, alkohol, obat-obatan.

         Biasanya klien mengalami perubahan status kognitif karena pembedahan yang akan dihadapi.

2.      Pola nutrisi metabolik

         Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?

         Apakah ada perubahan pola makan klien?

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

         Kaji apa makanan kesukaan klien?

         Kaji riwayat alergi makanan maupun obat-obatan tertentu.

         Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang

mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, dan vitamin E

         Biasanya klien dengan glaukoma akut akan merasa mual / muntah

3.      Pola eliminasi

         Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien apakah mengalami gangguan?

         Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.

4.      Pola aktivas latihan

         Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari sebelum menghadapi pembedahan,

apakah klien dapat melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?

         Apakah aktivitas terganggu karena gangguan penglihatan yang dihadapinya?

5.      Pola istirahat tidur

         Kaji perubahan pola tidur klien sebelum menghadapi oprasi, berapa lama klien tidur dalam

sehari?

         Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeri pada mata, pusing, dan lain lain.

         Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat (Ruth F. Craven,

Costance J Himle, 2000). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan yang

mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 – 5 jam, sedangkan kebutuhan tidur dan

istirahat normal adalah antara 7 – 8 jam. (Gunawan L, 2001).

6.      Pola kognitif persepsi

         Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan penglihatan

         Apakah klien mengalami kesulitan saat membaca atau melihat

         Apakah menggunakan alat bantu melihat

         Bagaimana hasil visus

         Apakah ada keluhan pusing dan bagaimana gambarannya

         Klien akan mengalami gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau

dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/

merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar

sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan kacamata / pengobatan tidak

memperbaiki penglihatan.

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

         Pada mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan merah /

mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.

         Adanya ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat menetap

atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)

7.      Pola persepsi diri dan konsep diri

         Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanya apakah klien

merasa rendah diri ?

         Biasanya klien akan takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan setelah operasi.

         Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam penglihatan.

8.      Pola peran hubugan

         Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit

dan bagaimana hubungan sosial klien dengan masyarakat sekitarnya?

         Pola peran hubungan klien dengan orang lain tergantung dengan kepribadiannya. Klien dengan

kepribadian tipe ekstrovert pada orang biasanya memiliki ciri-ciri mudah bergaul, terbuka,

hubungan dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Hal ini akan menyebabkan seseorang lebih terbuka, lebih tenang serta dapat mengurangi rasa

cemas dalam menghadapi pra operasi.

9.      Pola reproduksi dan seksualitas

         Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?

         Apakah ada perubahan kepuasan pada klien berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan sebelum

operasi?

         Pada pasien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek

kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya

10.  Pola koping dan toleransi stress

         Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah?

         Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?

         Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan . Takut terhadap anestesi, takut

terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau

ancaman lain terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer

and Bare, 2002).

11.  Pola nilai dan kepercayaan

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

         Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi pembedahan?

Pengkajian pola fungsional Gordon postoperasi

1.      Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan

         Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan

pentingnya kesehatan bagi klien?

         Bagaimana pandangan klien tentang penyakitnya setelah pembedahan?

         Apakah klien merasa lebih baik setelah pembedahan?

         Apakah klien mengetahui cara merawat matanya pasca operasi?

2.      Pola nutrisi metabolik

         Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?

         Apakah ada perubahan pola makan klien?

         Kaji apa makanan kesukaan klien?

         Kaji riwayat alergi klien.

         Kaji apakah klien mengetahui makanan yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan matanya?

         Biasanya klien akan dipasangi infus, monitor, respirator pasca operasi

3.      Pola eliminasi

         Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien setelah pembedahan?

         Apakah mengalami gangguan?

         Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.

4.      Pola aktivas latihan

         Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat melakukannya

sendiri atau malah dibantu keluarga?

         Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dilarang dalam waktu tertentu pasca operasi.

         pasca operasi klien dalam posisi tertelentang dan monitor jika terjadi perdarahan dan adanya

penurunan kesadaran

5.      Pola istirahat tidur

         Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari?

         Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur pasca operasi seperti nyeri dan lain lain.

Biasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasi dan menjaga posisi saat

tidur.

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

6.      Pola kognitif persepsi

         Kaji apakah ada komplikasi pada kognitif, sensorik, maupun motorik setelah pembedahan,

terutama pada mata klien.

7.      Pola persepsi diri dan konsep diri

         Kaji bagaimana klien memandang dirinya pasca operasi?

         Apakah klien merasa optimis dengan kesembuhan pada matanya?

8.      Pola peran hubugan

         Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit

pasca operasi?

         Bagaimana hubungan social klien dengan masyarakat sekitarnya?

9.      Pola reproduksi dan seksualitas

         Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?

         Apakah ada perubahan kepuasan pada klien?

         Pada klien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek

kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya

10.  Pola koping dan toleransi stress

         Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah, terutama cemas karena tidak tahu

kepastian kesembuhan matanya?

         Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?

11.  Pola nilai dan kepercayaan

         Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?

         Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien?

C.       Asuhan keperawatan

Diagnosa keperawatan preoperasi

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:

1.      Gangguan persepsi penglihatan

2.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya massa pada mata

3.      Knowledge  deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d

kurangnya informasi

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

NANDA 1

Gangguan persepsi penglihatan

Defenisi:

Perubahan dalam jumlah maupun  pola rangsangan yang diterima yang disertai dengan

penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.

Batasan karakteristik:

         Berubahnya  ketajaman pancaindera

         Berubahnya respon yang  umum terhadap rangsangan

         Distorsi pancaindera

NOC 1 :

Orientasi Kognitif

Indikator:

  Mampu mengenal diri sendiri

  Mampu mengenal orang penting lainnya

  Mampu mengenal tempat yang sekarang

Kompensasi tingkah laku Penglihatan

Indikator:

  Pantau gejala dari semakin buruknya penglihatan

  Mampu memposisikan diri untuk penglihatan

  Menggunakan layanan pendukung untuk penglihatan yang lemah

  Menggunakan alat bantu penglihatan yang lemah

NIC 1:

Peningkatan Komunikasi : Defisit Melihat

Aktifitas:

o   Kenali diri sendiri ketika memasuki ruang pasien

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

o   Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak

kenyataan)

o   Menerima reaksi pasien  terhadap rusaknya penglihatan

o   Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya

o   Gambarkan lingkungan kepada pasien

o   Jangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasien

o   Memprakarsai untuk menyerahkan ke ahli terapi sebagaimana mestinya

o   Rujuk pasien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai

Manajemen Lingkungan

o  Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien

o  Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang

dapat dipindah-pindahkan)

o  Hilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkungan

o  Kawal klien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinya

o  Tempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan

o  Sediakan tempat tidur tinggi-rendah yang sesuai

o  Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik

o  Sediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang

sesuai

o  Susun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi

ketidakmampuan pasien ataupun keluarga

o  Tempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan

o  Kurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinya

o  Hindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakuti

o  Batasi pengunjung

o  Bawa benda-benda yang familiar dari rumah

o  Ijinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien

o  Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak

akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

o  Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang

aman bagi pasien

NANDA 2

Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya massa dalam mata   p. 352

Defenisi: merasakan kurang, bantuan, dan kelebihan fisik, psikospiritual, lingkungan dan

dimensi social.

Batasan karakteristik:

      Gejala penyakit yang berhubungan

      Gangguan pola tidur

      Melaporkan ketidaknyamanan

      Melaporkan gelisah

NOC 2

Comfort level (tingkat kenyamanan) p. 173

Indikator:

Melaporkan kecewa dengan control gejala

Melaporkan kecewa dengan control nyeri

Menyatakan kecewa dengan tingkat kenyamanan

NIC 2

Pain management (Manajemen nyeri) p. 412

Aktivitas:

o  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas, dan factor presipitasi

o  Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan

o  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

o  Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri

o  Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

o  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

o  Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri

o  Kurangi factor presipitasi nyeri

o  Pilih dan lakukan penanganan nyeri

o  Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri

o  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

o  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

o  Evaluasi keefektifan control nyeri

o  Tingkatkan istirahat

o  Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

o  Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

NANDA 3

Knowledge   deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d

kurangnya informasi

Defenisi           :tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif berhubungan dengan topik          

spesifik.

Batasan karakteristik:

      Mengikuti instruksi yang tidak akurat

      Tidak familiar dengan informasi

NOC 3

Pengetahuan :proses penyakit

            Indikator         :

Kenalkan pasien dengan nama penyakit

Deskripsikan proses penyakit

Deskripsikan penyebab atau factor yang berkonstribusi

Deskripsikan factor resiko

Deskripsikan efek penyakit

Deskripsikan komplikasi

Deskripsikan pengukuran untuk meminimalisasi perkembangan penyakit

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Pengetahuan : aktivitas pengobatan

  Mengidentifikasi aktifitas pengobatan

  Menjelaskan tujuan aktifitas

  Mendeskripsikan efek dari aktifitas

  Mendeskripsikan aktifitas yang terbatas

  Mendeskripsikan aktifitas pencegahan

  Mendeskripsikan faktor toleransi aktifitas yang rendah

  Mendeskripsikan strategi peningkatan aktifitas secara berlanjut

  Mendeskripsikan bagaimana mengamati aktifitas

  Melaksanakan pengontrolan aktifitas diri

  Mendeskripsikan hambatan-hambatan untuk melakukan implementasi rutin

  Mendeskrispsikan rencana pelaksanaan latihan

  Mendeskrispsikan praktik latihan

NIC 3

Mengajarkan :proses penyakit

Defenisi           :membantu pasien untuk memahami informasi berhubungan dengan proses

penyakit yang spesifik

            Aktivitas         :

o  Menilai level pengetahuan pasien berhubungan dengan proses penyakit

o  Jelaskan patofisiologi penyakit dan hubungannya dengan anatomi dan fisiologi

o  Deskripsikan tanda umum dan symptom penyakit

o  Mendeskripsikan proses penyakit secara tepat

o  Identifikasi penyebab yang mungkin

o  Sediakan informasi kepada pasien tentang kondisi

o  Sediakan informasi pada keluarga atau yang lainnya tentang kemajuan pasien

o  Sediakan informasi tentang pengobatab diagnostik

o  Diskusikan terapi atau pilihan pengobatan

o  Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

o  Memperjelas informasi, disediakan oleh anggota tim kesehatan lainnya

Mengajarkan : Prosedur/Pengobatan

o  Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang kapan dan dimana prosedur/pengobatan

akan dilakukan, dengan tepat

o  Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang berapa lama prosedur/pengobatan yang

diharapkan

o  Informasikan pada pasien/orang penting lainnya yang akan melakukan prosedur/pengobatan

o   Menjelaskan maksud dari prosedur/pengobatan

o   Menjelaskan prosedur/pengobatan

o   Instruksikan pada pasien bagaimana bekerjasam/berrpartisipasi selama prosedur/pengobatan,

dengan tepat

o   Mengatur perjalanan dari prosedur/ruang pengobatan dan area tunggu, dengan tepat

o   Memperkenalkan pasien pada staf yang akan terlibat dalam prosedur/pengobatan, dengan tepat

o   Menjelaskan kebutuhan untuk peralatan yang pasti (contoh: peralatan monitor) dan fungsinya

o   Mendiskusikan kebutuhan untuk tindakan khusus selama prosedur/pengobatan, dengan tepat

o   Informasikan pada pasien bagaimana mereka dapat membantu pada proses penyembuhan

o   Menyediakan informasi ketika dan dimana hasilnya akan didapat dan bagaimana menjelaskannya

o   Mendiskusikan pengobatan alternative, dengan tepat

o   Mengikutsertakan keluarga/orang penting lainnya, dengan tepat

Diagnosa keperawatan post operasi

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:

1.      Kecemasan berhubungan dengan hasil pembedahan.

2.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasi

NANDA 1

Cemas berhubungan dengan hasil dari pembedahan (p. 242)

Defenisi:

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Sebuah perasaan ketidaknyamanan, tidak enak atau takut samar-samar disertai oleh respon

otonom sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu; perasaan ketakutan

yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah mengubah sinyal yang memperingatkan

bahaya yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah untuk

menghadapi ancaman

Batasan karakteristik:

         Insomnia

         Kawatir

         Menggigil

         Gelisah

         Tidak nafsu makan

         Tekanan darah meningkat

         Sulit konsentrasi

NOC 1 :

Kontrol kecemasan (p. 116)

Indikator:

  Memonitor intensitas kecemasan

  Mengeliminasi penyebab kecemasan

  Menurunkan stimulasi lingkungan ketika cemas

  Merencanakan strategi koping 

  Gunakan strategi koping yag efektif

  Gunakan teknik relaksasi

  Perhatikan hubungan social

  Laporkan tidur yang tidak adekuat

  Control respon cemas

NIC 1:

Penurunan kecemasan (p.109)

Aktifitas:

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

o   Gunakan ketenangan, meyakinkan pendekatan

o   Jelaskan semua prosedur

o   Lihat untuk mengerti perspektif pasien terhadap situasi stress

o   Sediakan informasi tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosis

o   Tetap bersama pasien untuk kenyamanan dan mengurangi takut

o   Tanggapi perilaku

o   Ciptakan suasana untuk menfasilitasi kepercayaan

o   Menyemangati secara verbal mengenai perasaan, persepsi, dan ketakutan

o   Identifikasi perubahan tingkat kecemasan

o   Bantu pasien mengidentifikasi situasi yang menurunkan kecemasan

o   Ajarkan klien menggunakan teknik relaksasi

o   Gunakan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan, jika diperlukan

NANDA 2

Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasi

Defenisi:

Ketiadaan atau kekurangan informasi teori yang berhubungan yang berhubungan dengan suatu

topik tertentu/spesifik

Batasan karakteristik:

         Keterbatasan teori

         Kesalahan menafsirkan informasi

         Tidak terbuka

         Tidak ada minat dalam belajar

         Ketiadaan daya ingat

         Tidak tahu dengan sumber informasi

NOC 2 :

Pengetahuan: Prosedur Perawatan

Indikator:

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

  Mendeskripsikan prosedur perawatan

  Menjelaskan tujuan prosedur

  Mendeskripsikan langkah prosedur

  Mendeskripsikan bagaimana melakukan prosedur

  Mendeskripsikan tindakan pencegahan yang berhubungan dengan prosedur

  Mendeskripsikan prosedur yang terbatas Mendeskripsikan alat dan bahan perawatan Menunjukkan

prosedur perawatan

  Mendeskripsikan tindakan mengatasi komplikasi

  Mendeskripsikan efek samping yag potensial

NIC 2:

Mengajarkan: Setelah Operasi

Aktifitas:

o   Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting tentang tanggal yang tetap, waktu, dan

penempatan perawatan

o   Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting berapa lama perawatan diharapkan

berlangsung

o   Menentukan pengalaman pasien yang berhubungan dengan pembedahan sebelumnya dan tingkat

pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan

o   Mendeskripsikan berbagai pengobatan setelah operasi, efek yang akan terjadi pada pasien, dan

dasar pemikiran untuk mengguanakannya

o   Memperkenalkan pasien dengan staf yang akan dilibatkan dalam perawatan/perawtan setelah

operasi, dengan tepat

o   Menjelaskan maksud dari tujuan setelah operasi

o   Mendeskripsikan rutinitas sesudah operasi/perlengkapan (misalnya: pengobatan, perawatan yang

berhubungan dengan pernafasan, saluran, mesin, pendukung selang karet, pembalut luka

berhungan dengan pembedahan, ambulasi, diet, kunjungan keluarga, dan menjelaskannya secara

tepat, dengan tepat

o   Informasikan pada pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu proses penyembuhan

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

2.3  PENDIDIKAN KESEHATAN

Petunjuk Umum bagi Pasien setelah Operasi Mata

Petunjuk di bawah ini disiapkan sebagai informasi umum dan saran sehubungan dengan

kondisi mata dan dirancang sebagai panduan tentang bagaimana cara merawat mata.

Panduan perawatan mata ini tentunya tidak komprehensif dan mengikuti cara pencegahan ini

tidak sepenuhnya menjamin terhindar dari komplikasi. Namun, panduan ini berguna bagi untuk

perawatan mata setelah operasi dan dapat membantu mengurangi resiko yang dapat

menyebabkan komplikasi.

1. Tetap gunakan pelindung mata hingga keesokan harinya

2. Jangan menggunakan tetes mata / salep apapun pada mata yang akan dioperasi pada hari

operasi 

3. Klien mungkin diopname selama beberapa hari jika kondisi klien membutuhkan rawat

inap pada saat pemeriksaan dokter

4. Perawat akan membuka perban /pelindung mata keesokan harinya. Perawat akan

membersihkan mata dan mengenakan obat tetes mata / salep untuk klien. Sementara itu,

perawat akan menunjukkan kepada klien dan anggota keluarga cara menggunakan obat

tetes mata dan saran mengenai cara perawatan mata klien

5. Ada kemungkinan mata klien sedikit kemerahaan dan bengkak dan penglihatan menjadi

buram, namun efek ini akan hilang secara bertahap. 

 

Intruksi Khusus

1. Hindari menggosok mata atau menutup mata terlalu erat atau memberikan tekanan

apapun pada mata selama enam (6) minggu 

2. Nyeri ringan dapat diatasi dengan obat penahan nyeri (analgesic) yang diresepkan oleh

dokter

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

3. Mata mungkin merasakan tidak nyaman yang disebabkan oleh jahitan operasi dan

ketidaknyamanan ini dapat berlangsung hingga jahitan dibuka

4. Hindari berenang hingga dokter mengijinkan

5. Hindari sabun dan air masuk kedalam kelopak mata saat mencuci muka

6. Cairan bercak darah dapat keluar dari mata selama beberapa hari pertama. Usap dengan

tissue bersih

7. Gunakan pelindung mata pada malam hari selama 3 hingga 4 (3 – 4) minggu untuk

melindungi mata tergosok dengan tidak sengaja

8. Mencuci rambut di salon dengan cara menengadahkan kepala anda kebelakang

9. Hindari batuk dan bersin kuat

10. Tidak perlu posisi tidur tertentu. Klien dapat berbaring dengan posisi yang nyaman;

namun, hindari tekanan pada mata yang dioperasi

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

BAB III

PENUTUP

Seperti di bagian tubuh lain, mata juga bisa terserang tumor, baik jinak maupun ganas.

Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak

dan ganas. Tumor ganas  disebut sebagai kanker. Tumor pada mata disebut juga tumor orbita.

Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga

merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata. 

Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya

diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.

Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor

genetik. Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor.

Prioritas Keperawatan adalah mencegah penyimpangan penglihatan lanjut, meningkatkan

adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatan, mencegah komplikasi,

memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Tumor Mata

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St.

Louis :Mosby Year-Book.

Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book

Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGC

Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner

Suddarth, Vol. 3. EGC : Jakarta.

Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,

NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd

Singapore National Eye Centre. (2010). “kondisi mata dan perawatan” http://www.snec.com.sg/. Diakses

tanggal 16 September 2011

http://www.dexamedica.com, Tumor Orbita

http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Orbita.html, Tumor Orbita

http://cyberwoman.cbn.net.id, Waspadai kanker mata

http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail....

http://www.klinik mata nusantara-manado.com/file/859.pdf

http://ocw.usu.ac.id/course/download/...special.../sss155_slide_tumor_orbita.pdf