33
ASUHAN KEPERAWATAN HIDUNG •By : Nurcha 1

ASUHAN KEPERAWATAN HIDUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASKEP

Citation preview

  • ASUHAN KEPERAWATAN HIDUNGBy :Nurcha

    *

  • *

  • ASUHAN KEPERAWATAN HIDUNG

    Hidung dibagi menjadi 2 bagian :Hidung bagian luarHidung bagian dalam & rongga2 disekitar hidungHidung bagian luarApex nasiDorsum nasi Basis nasi Ala nasiHidung bagian dalam terdiri dari 2 ruang hidung (cavum nasi) kanan dan kiri, dipisahkan oleh septum nasi.*

  • Cavum nasi (rongga hidung) terbagi oleh septum nasi menjadi 2, kanan dan kiri.Didalam cavum nasi terdapat struktur penting :Konka nasi, inferior, medial, superior.Meatus yang merupakan celah, terdapat ostium dari sinus paranasal.Septum nasi, terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.*

  • Di septum bagian anterior terdapat Area little, tempat Plexus kieselbach, suatu anyaman pembuluh darah yang terbentuk dari beberapa cabang arteri.Kebelakang rongga hidung berhubungan dengan nasofaring melalui sepasang lubang yang disebut Koana, kedepan berhubungan dengan dunia luar melalui Nares.Atap rongga hidung dibentuk oleh tulang yang berlubang, tempat keluarnya ujung-ujung saraf pembauan, disebut Regio Olfaktoria.*

  • Aliran darah hidung berasal dari cabang arteri karotis eksterna dan interna.Sistem persarafan dilakukan oleh cabang N. Trigeminus.Rongga hidung seluruhnya dilapisi oleh mukosa, kecuali nares dan vestibulum (bagian depan hidung) dilapisi oleh kulit yang ditumbuhi rambut.*

  • Rongga2 disekitar hidung(sinus paranasal)Sinus frontalisSinus sphenoidalisSinus ethmoidalisSinus maxillarisFungsi sinus paranasal :Membantu cavum nasi memanaskan dan membersihkan udara inspirasiMengurangi berat tulang tengkorakUntuk resonansi suaraFungsi hidung :PembauResonansi suaraJalan udara pernafasan (respirasi)Pengatur suhuPengatur kelembaban

    *

  • Fungsi Pembauan; dikerjakan oleh pars olfaktoria (atap tulang) dimana pada daerah tersebut terdapat saraf pembau/N. Olfaktoria2 teori pembauanTeori Chemis : bau itu terdiri dari partikel-partikel kecil yang memberi reaksi kimia pada regio olfaktoria merangsang saraf pembauan orang dapat membauTeori Undulasi : bau itu terdiri dari gelombang energi yang dapat memberi rangsangan terhadap saraf pembau

    *

  • Fungsi Resonansi Resonansi udara adalah ikut bergetarnya udara akibat getaran suara yang frekuensinya sama. Akibat resonansi maka suara akan diperkeras.Fungsi RespirasiFungsi respirasi dari hidung karena udara didalam hidung diatur suhunya, kelembabannya, dan dibersihkan dari debu dan bakteri.*

  • Pengatur suhuPengaturan suhu udara pernafasan dilakukan oleh Concha nasalis, kalau udara terlalu panas maka akan didinginkan dan sebaliknya sehingga sesuai dengan temperatur tubuh.Pengatur kelembabanTugas ini juga dilakukan oleh Concha nasalis. Kalau udara terlalu kering, maka akan dilembabkan.Pembersihan udaraPembersihan udara inspirasi dilakukan olehVibrissae/ rambut hidungIngusCilia / rambut sel mukosa hidungPhagosyt/sel-sel darah putihAntibodyReflek bersin

    *

  • Simtomatology penyakit hidungRhinorrhoe (pilek, keluar ingus)Obstruksi (buntu)Sneezing (bersin-bersin)Anosmia (tak bisa membau)Foetor ex nasale (bau busuk dari hidung)Epistaxis (mimisan)nasolalia (sengau, bindeng)Gejala lain ; demam, pusing, dll.

    *

  • PEMERIKSAAN HIDUNGRinoskopy anterior, untuk melihat rongga hidung dari anterior, dengan menggunakan spekulum hidung.Rinoskopi posterior, melihat rongga hidung dari belakang, dilakukang dengan bantuan kaca yang diletakkan di orofaring.

    *

  • Pemeriksaan hidungTransiluminasi/Diapanoskopi, untuk melihat sinus maxilaris dan frontalis, dilakukan dikamar gelap,dengan menggunakan senter.Pemeriksaan tambahan, X-foto, sering posisi Water / SPN (sinus paranasal)*

  • Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan pada hidungRHINITIS Adalah peradangan mukosa hidung, dapat bersifat akut maupun kronis.Rhinitis Allergica Adalah reaksi antigen antibodi, antigen dapat berupa ;Inhalan : debu, buluIngestan : makanan, suntikanInjektan ; suntikan, obat tetes Gejala klinik subyektifBersin bersinObstruksi hidungRhinorrhoeIritasi hidung (gatal-gatal) Gejala klinik obyektifMukosa hidung bengkak dan sensitifSekret mukoid*

  • Patofisiologi Reaksi antigen antibodi histamin, bradikinin, asetilkolin vasodilatasi pembuluh darahdan peningkatan permeabilitas kapiler odema, bersin-bersin.PenatalaksanaanPemeriksaan rhinoscopy anterior dan posteriorTes allergiHindari alergen Antihistamin dan kortikosteroid*

  • b. Rhinitis Chronica Radang kronis dari mukosa hidung (> 3 bulan). Etiologi :Rhinitis akut/alergi yang menjadi kronisVocal infeksi sinusitis kronisInfeksi tempat lainAdenoiditis chronisBronchitis chronis*

  • Gejala dan tandaKadang tidak dirasakan oleh pasienPilek terus menerus, hidung buntuTenggorokan kering, pagi banyak dahakTidur ngorokPemeriksaanChonca nasalis membesar, merah tuaDischarge mukoidPenatalaksanaanIstirahat tidak perluAntibiotik, antihistaminSinusitis, adenoiditis operasi.*

  • Pencegahan Untuk mencegah agar rinitis tidak menular ke orang lain :Hindari kontak dengan penderitaMeningkatkan daya tahan tubuh dengan cara menghindari kelelahan, makan makanan yang bergizi.Menghindari badan supaya tidak kedinginan.KomplikasiOtitis media akutSinusitisInfeksi traktus respiratirius bagian bawah ( laringo-trakeo bronkitis, pneumonia).*

  • c. Rhinitis Atropicans/ozaena Penyakit dimana semua jaringan hidung (mukosa & tulang concha) mengalami atropi. Etiologi :Belum jelasKemungkinan :Infeksi bakteri (proteus, bacillus, klebsiela ozaena)Gangguan keseimbangan hormonal

    *

  • GEJALA :Hidung tersumbat, keluar crusta kehijauan dan berbau busukAnosmiaTerasing dari masyarakatTrias Ozaena : Atropi, Bau, CrustaPemeriksaan : Ruangan hidung sangat lebarConcha atropiPenuh crusta kehijauan, berbau busuk.PenatalaksanaanAntibiotik OperasiCuci hidung dengan :

    Bicarbonas Natricus NaCl Ammonium ChloridaAquades1 bagian obat dan 9 bagian air hangat

    *

  • 2. Sinusitis Maxillaris Acuta Radang akut dari mukosa sinus maxillaris Etiologi ;Rhinogen (90%)Rhinitis akut/ allergica : pus dari cavum nasimasuk kesinus maksillaris.Odonthogen (10%)Infeksi gigi menjalar kesinus (P1,P2,M1,M2,M3 gigi atas) Predisposisi :Septum deviasiHypertropi conchaPolip nasi*

  • GejalaBuntu pada hidungSakit rahang atas, pipi pada sisi yang terkena radangPilek pada sisi yang sakitIngus berbauMakin siang bau dan sakit kepala berkurangDiagnosaTransiluminasiFoto rongent SPN Kaak pungsiPenatalaksanaan/terapiIstirahatDrinage (kaak pungsi)Obat-obatan (antibiotik, analgesik, dekongestan)Operasi (gigi, septum)

    *

  • 3. Polip Nasi Massa didalam rongga hidung yang terjadi dari mukosa hidung atau sinus yang mengalami degeneraatif hydropik. EtiologiRhinitis allergicaSinusitis chronikGejalaBuntu terus menerusPilek terus menerusBindengPenatalaksanaanpolipectomy*

  • 4. Epistaxis Keluarnya darah dari rongga hidungEpistaxis Anterior Perdarahan hidung o.k plxus kisselbachi pecah banyak pada anak-anakEpistaxis Posterior Pecahnya A. Sphenopalatina dan atau arteri ethmoidalis posterior terdapat pada rongga hidung belakang*

  • EtiologiKelainan hidungCorpus alienumNeoplasmaTraumaKelainan generalDHFDefisiensi vit. KHaemophiliaHypertensi TumorDan lain-lain

    *

  • Penatalaksanaan/terapiEpistaxis anteriorTekan dorsum nasiKompres es dorsum nasiTamponCauterisasiEpistaxis posteriorTerapi kausalTransfusi darah bila perluTampon anterior, kp Belloque*

  • 5. Corpus Alienum Terdapat suatu benda asing dalam hidung (hidup/mati) Etiologi ;Anak kecil memasukkan mainan dalam hidungHewan yang masuk dalam hidung (lintah)Gejala dan tanda ; sekret purulen yang banyakEpistaxisBau busukInspeksi ; terdapat benda asing dlm rongga hidung*

  • PenatalaksanaanBenda asing EksraksiKapur barus, kacang, biji2an menggunakan alat; speculum hidung, ring haak, lampu kepalaKapas lampu kepala, speculum hidung, bayonet pincetHewan/ lintah lampu kepala, speculum hidung, kom berisi air, tampon tang.*

  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Corpus AlienumPengkajian Data subyektifKeluarga/ pasien mengatakan hidung buntuKeluarga mengatakan hidung anaknya kemasukan biji-bijian, berbau busukData obyektifPasien menangisNafas lewat mulutNafas tidak longgarHidung bau busukMasalah KeperawatanKetidakefektifan jalan nafasGangguan rasa nyamanIntervensiKaji tingkat kesulitan bernafasJelaskan tindakan yang akan dilakukanLibatkan keluarga dalam persiapan ekstraksiObservasi TTVBeri penyuluhan

    *

  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan SinusitisPENGKAJIANBIODATA Pekerjaan, alamat, dllKeluhan Utama Lihat data subyektif dan obyektifRPS dan RPD Lihat data subyektif dan obyektifData SubyektifObstruksi hidungRiwayat bernafas melalui mulut pada siang/malam hariKapan terjadi, lamanya, frekuensinyaRiwayat pembedahan hidungPenggunaan obat tetes/semprot hidung (jenis, jumlah, lama penggunaan)*

  • Sekret hidungWarna, konsistensiPerdarahan hidungAdanya crustaGangguan umum lainRasa tidak enak pada hidungKelemahanRiwayat sakit yang lainNyeri kepala, lokasi nyeri, beratnya nyeriGigi atas lubang (carries)5. Data obyektifDemamDischarge mucoidPolip hidungkemerahan & oedema pada mukosa hidungGigi atas lubang / carries6. Diagnostik : Rontgen SPN

    *

  • Analisa DataMasalah keperawatanKurang pengetahuanNyeri kepala, pipiJalan nafas tidak efektifGangguan keseimbangan suhu tubuh (febris)Kemungkinan penyebabInformasi yang kurangRadang pada sinusObstruksi hidung (sekret)Reaksi pirogenAnalisa Data Tujuan : Gangguan (nyeri kepala & sumbatan hidung ) berkurang/ membaikPasien dapat mencegah serangan lebih lanjut dengan cara ;Menghindari alergen Istirahat cukupDiet seimbangPasien dapat menunjukkan pemakaian obat tetes hidung dgn benarPasien menyatakan rencana untuk melakukan tindakan lebih lanjut

    *

  • IntervensiIntervensi KeperawatanMemberikan obat sesuai yang ditetapkan (antihistamin, decongestan, antibioti)Memberikan penyuluhan ;Menghindari faktor2 yang berperan dalam sinusitis (udara dingin, merokok, dll)Menganjurkan untuk operasi bila ditemukan ; septum deviasi, polip nasiBila gigi carries berobat ke gigiIntervensi MedikPembebasan rasa sakit dan drinage sinus, selain antibiotik.

    *