16
ASUHAN KEPERAWATAN PATENT DUKTUS ARTERIOSUS A. PENGKAJIAN a. Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi (apikal dan perifer), pernapasan, tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada. b. Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk, makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau infeksi saluran pernapasan yang sering. c. Observasi anak terhadap manifestasi penyakit jantung kongenital. Bayi 1) Sianosis-umum, khususnya membran mukosa, bibir dan lidah, konjungtiva, area vaskularisasi tinggi. 2) Dipsnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis, mengejan. 3) Keletihan 4) Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh) 5) Sering mengalami infeksi saluran pernapasan 6) Kesulitan makan

ASUHAN KEPERAWATAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PATENT DUKTUS ARTERIOSUS

A. PENGKAJIAN

a. Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi (apikal dan perifer), pernapasan, tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada.

b. Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk, makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau infeksi saluran pernapasan yang sering.

c. Observasi anak terhadap manifestasi penyakit jantung kongenital.

Bayi

1) Sianosis-umum, khususnya membran mukosa, bibir dan lidah, konjungtiva, area vaskularisasi tinggi.

2) Dipsnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis, mengejan.

3) Keletihan

4) Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh)

5) Sering mengalami infeksi saluran pernapasan

6) Kesulitan makan

7) Hipotonia

8) Keringat berlebihan

9) Serangan sinkop seperti hipernea paroksismal, serangan anoreksia

Anak yang lebih besar

1) Kerusakan pertumbuhan

2) Pembangunan tubuh lemah, sulit

3) Keletihan

4) Dipsnea pada aktivitas

5) Ortopnea

6) Jari tabuh

7) Berjongkok untuk menghilangkan dipnea

8) Sakit kepala

9) Epistaksis

10) Keletihan kaki

Pengkajian Psikososial, meliputi:

1) Usia anak

2) Tugas perkembangan anak

3) Koping yang digunakan

4) Kebiasaan anak

5) Respon keluarga terhadap penyakit anak

6) Koping keluarga

7) Penyesuaian keluarga terhadap stress

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Foto thorak: Atrium ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler paru meningkat.

2. Ekokardiografi: Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri) sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)

3. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna: digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan arahnya.

4. Elektrokardiografi (EKG): Bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.

5. Kateterisasi jantung: Hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan efek tambahan lainnya.

C. PATHWAY KEPERAWATAN

Duktus arteriosus terbuka

(Malformasi jantung)

Suplai Darah ke lambungOedem ParuAktivitas meningkat

Gangguan fungsiTekanan Paru MeningkatKerja Jantung

mukosa lambung meningkat

Mukosa lambung Proses difusi O2 + CO2CO sampai turun

terganggu

Asam lambung meningkatKelemahan Fisik

Merangsang medulla

Intake nutrisi kurangDaya tahan tubuh turun

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung b.d. malformasi jantung

2. Gangguan pertukaran gas b.d. hipoventilasi

3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang kurang

5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. tidak adekuatnya masukan nutrisi

6. Resiko infeksi b.d. malnutrisi.

E. INTERVENSI1. DX I

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan curah jantung normal.

NOC: Pompa jantung efektifKriteria Hasil:Skala

12345

a. Nadi dalam batas normal

b. Ukuran jantung normal

c. Tidak ada suara jantung yang abnormal

d. Tidak terjadi disritmia

Ket Skala:

1 = Tidak pernah menunjukkan

2. = Jarang menunjukka

3 = Kadang menunjukkan

4 = Sering menunjukkan

5 = Selalu menunjukkan

NIC: Cardiac Care

1) Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, dan durasi)

2) Catat adanya disritmia jantung

3) Monitor adanya perubahan tekanan darah

4) Monitor status pernapasan yang menandakan gagal jantung

5) Monitor toleransi aktivitas pasien

2. DX IITujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pertukaran gas kembali normal.

NOC: Status pernapasan: pertukaran gas

Kriteria Hasil:

a. Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan

b. Tidak ada gejala distensi pernapasan

c. GDA dalam rentang normal

Ket Skala:

1 = Tidak pernah menunjukkan

2. = Jarang menunjukka

3 = Kadang menunjukkan

4 = Sering menunjukkan

5 = Selalu menunjukkan

NIC: Terapi Oksigen

1) Observasi warna kulit dan kelembapan mukosa yang merupakan tanda sianosis.

2) Kaji status pernapasan

3) Awasi suhu tubuh

4) Pertahankan istirahat tidur

5) Monitor GDA

6) Kolaborasi perberian oksigen

3. DX III

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pola aktivitas normal.

NOC: Penghematan Energi

Kriteria Hasil:

a. Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas

b. Tanda-tanda vital dalam rentang normal

Ket Skala:

1 = Tidak pernah menunjukkan

2. = Jarang menunjukka

3 = Kadang menunjukkan

4 = Sering menunjukkan

5 = Selalu menunjukkan

NIC: Pengelolaan Energi

1) Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas

2) Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengnjung

3) Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat

4) Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

5) Jelaskan pentingnya istirahat dan perlunya antara istirahat dan aktivitas.

4. DX IV

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi terenuhi.

NOC: Status Nutrisi

Kriteria Hasil:

a. Mempertahankan status nutrisi

b. Mempertahankan berat badan

c. Melaporkan keadekuatan tingkat nergi

Ket Skala:

1 = Tidak adekuat

2 = Ringan

3 = Sedang

4 = Kuat

5 = Adekuat total

NIC: Manajemen Nutrisi

1) Kaji Status nutrisi pasien

2) Timbang berat badan interval yang tepat

3) Pantau asupan nutrisi parenteral yang adekuat

4) Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.

5) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit yang sesuai.

5. DX V

Tujuan: Setelah dilakukan tindalan keperawatan diharapkan peningkatan ukuran tubuh dan berat badan normal dan perkembangan normal.

NOC: Pertumbuhan

Kriteria Hasil:

a. Anak mencapai tahapan pertumbuhan normal yang diharapkan sesuai dengan beratbadan dan usia.

b. Anak mencapai tahapan yang penting mengenai perubahan fisik, kognitif dan kemajuan psikososial dengan pencapaian sesuai usia tanpa keterlambatan dari rentang yang diharapkan.

c. Pasien akan mencapai tingkat kesejahteraan yang tertinggi kemandirian pertumbuhan.

Ket Skala:

1 = Ekstreem

2 = Berat

3 = Sedang

4 = Ringan

5 = Tidak ada penyimpangan

NIC:

a. Pemantauan Nutrisi

1) Kaji keadekuatan masukan nutrisi

2) Kembangkan rencana untuk pengelolaan makanan

3) Timbang berat badan dalam interval yang sesuai

b. Peningkatan Perkembangan

1) Bantu Pasien dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan

2) Beri makan dan benda-benda yang sesuai dengan usia

3) Berikan aktivitas untuk meningkatkan interaksi diantara anak-anak.

6. DX VI

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi

NOC: Pengendalia Resiko

Kriteria Hasil:

a. Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitaurinaria, dan imun dalam batas normal

b. Terbebas dari tanda dan gejala infeksi

c. Mendapatkan imunisasi yang tepat

Ket Skala:

1 = Tidak pernah menunjukkan

2. = Jarang menunjukka

3 = Kadang menunjukkan

4 = Sering menunjukkan

5 = Selalu menunjukkan

NIC: Pengendalian Infeksi

1) Pantau tanda/gejala infeksi (suhu, kulit, suhu tubuh, lesi, kulit, keletihan, malaise)

2) Kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi (usia, tinggkat imun rendah, malnutrisi)

3) Instruksikan pada keluarga pasien untuk menjaga hygiene anaknya untuk melindungi tubuh terhadap infeksi.

4) Pantau hasil laboratorium (protein serum danalbumin)

5) Kolaborasi: pemberian antibiotik

F. EVALUASI

DXKriteria HasilKet Skala

Ia. Nadi dalam batas normal

b. Ukuran jantung normal

c. Tidak ada suara jantung yang abnormal

d. Tidak terjadi disritmia4

4

4

4

IIa. Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan

b. Tidak ada gejala distensi pernapasan

c. GDA dalam rentang normal4

4

4

IIIa. Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas

b. Tanda-tanda vital dalam rentang normal4

4

IVa. Mempertahankan status nutrisi

b. Mempertahankan berat badan

c. Melaporkan keadekuatan tingkat nergi4

4

4

Va. Anak mencapai tahapan pertumbuhan normal yang diharapkan sesuai dengan beratbadan dan usia.

b. Anak mencapai tahapan yang penting mengenai perubahan fisik, kognitif dan kemajuan psikososial dengan pencapaian sesuai usia tanpa keterlambatan dari rentang yang diharapkan.

c. Pasien akan mencapai tingkat kesejahteraan yang tertinggi kemandirian pertumbuhan.4

4

4

VIa. Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitaurinaria, dan imun dalam batas normal

b. Terbebas dari tanda dan gejala infeksi

c. Mendapatkan imunisasi yang tepat4

4

4

DAFTAR PUSTAKA

Baraas, Faisal. 1995. Penyakit Jantung Pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Bets & Sowden. 2002. KeperawatanPediatri, ed 3. Jakarta: EGC.

Jhonson, Marion, dkk. 2000. NOC. Jakarta: Morsby.

McCloskey, Cjoane, dkk. 1995.NIC. Jakarta: Morsby.

NANDA.2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta: EGC

Wahab, A Samik. 2003. Penyakit Jantung Anak, ed 3. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik, ed 4. Jakarta: EGC.

TUGAS UJIAN KHUSUSNC CARDIO

OLEH

DANNIAL BAGUS SAINTIKA

105070203131006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Cardiac Output Menurun

Gangguan Pertukaran Gas

Intoleransi Aktivitas

Resiko Infeksi

Gangguan

Pertumbuhan & Perkembangan

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh