50
Tugas Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III NY. D UMUR 25 TAHUN G 1 P 0 A 0 Ah 0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 6 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN DI RB AMANDA SLEMAN Dosen Pengampu : Prihastuti, M.Keb Disusun Oleh: 1. Yampa Eksa Daidella Ghilari (130012) 2. Wahyuni Astuti (130154) 3. Riska Setyorini (130157) AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA i

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI DENGAN ANEMIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asuhan Kebidanan

Citation preview

Tugas Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER IIINY. D UMUR 25 TAHUN G1P0A0Ah0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU

6 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN DI RB AMANDA SLEMAN

Dosen Pengampu : Prihastuti, M.Keb

Disusun Oleh:

1. Yampa Eksa Daidella Ghilari (130012)

2. Wahyuni Astuti (130154)

3. Riska Setyorini (130157)

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

i

LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER IIINY. D UMUR 25 TAHUN G1P0A0Ah0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU

6 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN DI RB AMANDA SLEMAN

Disusun Oleh:

1. Yampa Eksa Daidella Ghilari (130012)

2. Wahyuni Astuti (130154)

3. Riska Setyorini (130157)

Telah disetujui untuk seminar di depan penguji

Pada Tanggal November 2015

Pembimbing I Pembimbing II

( Suharni, S.ST., M.Kes ) ( Prihastuti, M.Keb )

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER IIINY. D UMUR 25 TAHUN G1P0A0Ah0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU

6 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN DI RB AMANDA SLEMAN

Disusun Oleh:

1. Yampa Eksa Daidella Ghilari (130012)

2. Wahyuni Astuti (130154)

3. Riska Setyorini (130157)

Telah diseminarkan di depan penguji

Pada Tanggal November 2015

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

(Retno Heru S, S.ST.Keb., MPH.) (Lutfiana, S.ST.)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai

alam semesta ini. Yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada

kita semua, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan

seminar Praktek Klinik Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

Patologi Trimester III pada Ny. D Umur 25 Tahun G1P0A0Ah0 Usia Kehamilan 34

Minggu 6 Hari Dengan Anemia Ringan di RB Amanda Sleman”.

Penyusunan laporan seminar ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,

bimbingan dan pengarahan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Istri Bartini, S.SiT.,MPH selaku Direktur di Akademi Kebidanan

Yogyakarta.

2. Ibu Suharni, SST., M.Kes., selaku pimpinan RB Amanda Sleman.

3. Ibu Prihastuti, M.Keb selaku Pembimbing Akademik

4. Ibu Lucky Nur W, Amd.Keb., selaku pembimbing lahan kelompok PKK II

di RB Amanda Sleman.

5. Ibu Retno Heru Setyorini, S.ST.Keb., MPH., selaku penguji I yang telah

memberikan masukan guna perbaikan makalah ini.

6. Ibu Lutfiana, S.ST., selaku penguji II yang telah memberikan masukan

guna perbaikan makalah ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kelancaran

penyusunan makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik,

saran dan evaluasi demi peningkatan kualitas makalah.

Yogyakarta, November 2015

Penulis

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

D. Manfaat......................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4

A. Pengertian Anemia....................................................................................4

B. Tanda dan Gejala Anemia.........................................................................4

C. Etiologi Anemia........................................................................................5

D. Patofisiologi anemia..................................................................................5

E. Klasifikasi anemia dalam kehamilan.........................................................6

F. Dampak anemia dalam kehamilan................................................................7

G. Pencegahan anemia...................................................................................8

H. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan................................................8

I. Pendokumentasian Varney..........................................................................10

BAB III KASUS....................................................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................23

BAB V KESIMPULAN.........................................................................................25

A. Kesimpulan..............................................................................................25

B. Saran........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

v

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67%

dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing.

Sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi

tumbuh kembang janin dalam rahim, Menurut WHO kejadian anemia saat

hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr %

sebagai dasarnya. (Manuaba, I.B.G, 2007).

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa

AKI pada tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai

359/100000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak

dibandingkan tahun 2007 sebesar 228/100000 kelahiran hidup atau kondisi

ini kembali ke tahun 1997 yang berarti kesehatan ibu mengalami kemunduran

selama 15 tahun. (Depkes, 2012)

Menurut sistem kesehatan nasional (SKN) tahun 2001 angka anemia

pada ibu hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup

tinggi di Indonesia bila diperkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia

masih tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun

yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari

tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu

berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. (anonym, 2010).

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang

gizi, selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang

dalam waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras

oleh keperluan janin yang dikandung berikutnya.

Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak

negatif terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan

maupun nifas yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir

rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan post partum, partus

1

lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak factor antara lain ;

status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono Prawirohardjo, 2005).

Karena masalah anemia pada ibu hamil merupakan masalah penting

yang erat hubungannya dengan masalah mortalitas maternal, maka dianggap

penting untuk diatasi dengan cara yang tepat dengan memperhatikan status

gizi setiap ibu hamil.Oleh karena itu kami mengambil kasus ini agar kami

lebih mengetahui tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi dengan anemia?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan anemia

ringan pada Ny.D dengan metode Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengkajian data kepada ibu hamil dengan anemia

pada Ny. D.

b. Dapat membuat intepretasi data kepada ibu hamil dengan anemia pada

Ny.D.

c. Dapat menentukan diagnosa potensial kepada ibu hamil dengan

anemia pada Ny.D

d. Dapat membuat antisipasi tindakan segera kepada ibu hamil dengan

anemia pada Ny.D.

e. Dapat melakukan perencanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada

Ny.D.

f. Dapat melakukan pelaksanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada

Ny.D.

g. Dapat melakukan evaluasi kepada ibu hamil dengan anemia pada

Ny.D.

2

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam

memberikan asuhan kebidanan.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas

kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

3. Bagi Ibu Hamil

Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk

mengetahui anemia dan cara penangannya yang dapat terjadi pada ibu

hamil.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama

kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari

10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).

Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang tidak diimbangi

dengan jumlah plasma menyebabkan pengenceran darah. Plasma 30%, sel

darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai

penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi

wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang

harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia

cardiac output meningkat (Saifuddin, 2006).

Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr

% pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II.

Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi

terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).

B. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala umum berdasarkan klasifikasi menurut organ yang terkena:

1. Sistem kardiovaskular: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak napas

saat beraktifitas, angina pektoris, dan gagal jantung.

2. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang,

kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada ekstermitas.

3. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun

4. Epitel: warna pucat pda kulit dan mukosa, elastilitas kulis menurun, serta

rambut tipis dan halus.

4

Gejala khas yang menjadi ciri dari masing masing jenis anemia:

1. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis

angularis.

2. Anemia defisiensi asam folat: lidah merah (buffy tongue)

3. Anemia hemolitik: ikterus dan hepatosplenomegali

4. Anemia aplastik: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda tanda

infeksi.

Tanda anemia pada pemeriksaan fisik kadang tidak menunjukkan tanda

apapun, diantaranya:

1. Mungkin ada pucat ( telapak tangan, konjungtiva)

2. ‘flow’ murmur sistolik

3. Tanda tanda penyakit yang mendasari

4. Pada anemia defisiensi fe yang telah berlangsung lama bisa dijumpai

koilonikia (kuku berbentuk sendok, spoon nail).

Tanda dan gejala menurut (Solihah, 2008 ; Saifuddin, 2006)

Cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak

nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat,permukaan kulit dan wajah

pucat, mual muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar –

debar.

C. Etiologi Anemia

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi.

Penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi dalam diit

3. Malabsorpsi

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan

lain-lain.

5

D. Patofisiologi anemia

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang

atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-

sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi

tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah

merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus

yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak

sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor

diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau

dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil

samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk

dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)

segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi

normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada

sklera.

Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar

hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah

membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini

kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat

kerja organ-organ penting.

E. Klasifikasi anemia dalam kehamilan

Klasifikasi dalam kehamilan menurut (Prawiroharjo,2006)

1. Anemia defiensi besi

Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai ialah anemia akibat

kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang

masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan reabsopsi,

gangguan pecernaan, atau karena terlampau banyaknya besi yang keluar

dari badan, misal pada perdarahan.

6

2. Anemia megaloblastik

Anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang

sekali karena defisiensi B12. Hal itu erat kaitanya dengan defisiensi

makanan.

3. Anemia hipoplastik

Anemia pada wanita hamil dikarenakan sumsum tulang kurang mampu

membuat sel – sel darah baru.

4. Anemia hemolitik

Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung

lebih cepat dari pada pembuatannya.

F. Dampak anemia dalam kehamilan

1. Bahaya selama kehamilan

a. Dapat terjadi abortus

b. Persalinan prematuritas

c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

d. Mudah terjadi infeksi

e. Ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr%)

f. Mola Hidatidosa

g. Hiperemesis Gravidarum

h. Pendarahan antepartum

i. Ketuban pecah dini (KPD)

2. Bahaya saat persalinan

a. Gangguan his – kekuatan mengejan

b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai

c. Kala kedua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan.

d. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum

karena atonia uteri

e. Kala keempat dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan

atonia uteri

7

3. Pada Kala nifas

a. Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post partum

b. Memudahkan infeksi puerpertum

c. Pengeluaran ASI berkurang

d. Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan

e. Anemia kala nifas

f. Mudah terjadi infeksi

4. Bahaya terhadap janin

Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :

a. Abortus

b. Terjadi kematian intro uterin

c. Persalinan prematuritas tinggi

d. Berat badan lahir rendah

e. Dapat terjadi cacat bawaan

f. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinantal

g. Intelegensi lemah.

G. Pencegahan anemia

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe dosis

rendah 30 mg pada trimester III ibu hamil non anemik Hb ≥11 gr/dl,

sedangkan untuk hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan

suplemen sulfat 325 mg 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh

defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis

pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12

100-200 mcg/hari (Budiarti, 2009).

H. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan

1. Tatalaksana Umum

a. Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan

apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.

b. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan

suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia

dipuskesmas adalah tablet tambah darah yang berisi 60mg besi

8

elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia,

tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari

muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca

salin. Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat

kadar hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien kepusat pelayanan

yang lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia.

2. Penatalaksanaan Khusus

a. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab

anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus

darah tepi.

b. Anemia micrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:

1) Defisiensi besi: Lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan

kadar ferritin < 15 mg/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara

180mg besi elemental perhari. Apabila kadar ferritin normal,

lakukan pemeriksaan SI dan TIBC.

2) Thalassemia : Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu

dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam

untuk perawatan yang lebih spesifik.

c. Anemia normocitik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:

1) Perdarahan: Tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi,

mola, kehamilan ektopik atau perdarahan pasca persalinan.

2) Infeksi kronik

d. Anemia macrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:

1) Defisiensi asam folat dan vitamin B12 berikan asam folat 1 x

2mg dan vitamin B12 1x 250-1000µg

e. Tranfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:

1) Kadar Hb <7gr% atau kadal hematokrit < 20%

2) Kadar Hb >7gr% dengan gejala klinis: pusing, pandangan

berkunang kunang atau takikardia (frekuensi nadi> 100x/mnt)

9

f. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan

memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG,

dan memeriksa denyut jantung secara berkala.

I. Pendokumentasian Varney

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian

tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus

terhadap klien.

Varney (2008) menambahkan satu langkah lagi dimana bidan

diharapkan dapat menggunakan kemampuannya untuk melakukan deteksi

dini dalam proses manajemen sehingga bila klien membutuhkan tindakan

segera atau kolaborasi, konsultasi bahkan dirujuk, segera dapat

dilaksanakan. Proses manajemen kebidanan ini ditulis oleh Varney

berdasarkan Proses Manajemen Kebidanan American College of Nurse

Midwife (ACNM) yang pada dasar pemikirannya sama dengan proses

manajemen menurut Varney.

Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney adalah sebagai

berikut :

Langkah I

PENGKAJIAN

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkap, yaitu :

1. Anamnesa

a. Mengenai identitas pasien, nama, umur, agama, suku/bangsa,

pendidikan, pekerjaan, dan alamat.

b. Keluhan utama yang dirasakan pasien

c. Riwayat ginekologi dengan mengkaji perdarahan diluar haid,

riwayat keputihan, riwayat dismenore.

10

d. Riwayat perkawinan dengan mengkaji umur pernikahan, dan

menikah yang keberapa.

e. Riwayat Obsterti dengan mengkaji G P Ab Ah

f. Riwayat Kontrasepsi pasien

g. Riwayat Kesehatan sekarang maupun yang pernah diderita

h. Riwayat Kesehatan Keluarga ada atau tidaknya riwayat penyakit

menurun

i. Pola kebiasaan, pola makan, nutrisi makanan, minum,

mengeleminasi bab, maupun bak, pola istirahat yang teratur, dan

aktivitas ibu sehari-hari.

Kebersihan, pola seksualitas.

j. Riwayat psikologis, spiritual, dan pengetahuan ibu mengenai nifas

2. Pemeriksaan Fisik

a. Mengenai keadaan umum, kesadaran, vital sign, bb, tb

b. Pemeriksaan khusus mengenai inspeksi kepala, muka, mata, mulut,

bibir, leher, dada, perut, genetalia, ekstremitas.

c. Pemeriksaan penunjang dengan mengukur hb

Langkah II

INTERPRETASI DATA

Pada langkah ini dilakukan identifikasi  yang benar terhadap

diagnose atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang

benar atas data-data yang telah dikumpulakan. Data dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnose

yang sfesipik. Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena

beberapa masalah tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosa tetapi

sungguh membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam sebuah

rencana asuhan terhadap klien.

Langkah III

DIAGNOSA POTENSIAL

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnose

potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi.

11

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan. Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu

mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah

potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi

agar masalah atau diagnose potensial tidak terjadi.

Langkah IV

ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter

dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini

mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan.

Bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas

masalah/kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan

tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa/masalah

potensial pada langkah sebelumnya, bidan juga harus merumuskan

tindakan emergency/segera untuk segera ditangani baik ibu maupun

bayinya. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu

dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.

Langkah V

PERENCANAAN

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah

teridentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak

lengkap dapat dilengkapi.

Dan bidan memberikan perencanaan yang akan diberikan kepada

pasien.Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh

ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori

yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan

dilakukan klien.

12

Langkah VI

PELAKSANAAN

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diurakan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah

bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang

menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan

biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

Langkah VII

EVALUASI

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi

didalam masalah diagnosa.

13

BAB III

KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGI

NY D UMUR 25 TAHUN G1P0A0Ah0 USIA KEHAMILAN

34 MINGGU 6 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN

DI RB AMANDA, SLEMAN

No. MR : 07.64.12

Tanggal Masuk : 30 September 2015

Jam : 17.00 WIB

I. PENGKAJIAN DATA 30 September 2015/17.00 WIB

A. Data Subyektif

1. Anamnesa

a. Identitas Istri Suami

Nama : Ny. D Tn. H

Umur : 25 tahun 27 tahun

Agama : Islam Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA SMK

Pekerjaan : IRT Polri

Alamat : Klaci 2, Margoluwih, Seyegan

No. Telp : 0857 – 2646 - 6426

b. Alasan datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

14

c. Keluhan utama

Ibu mengatakan sering lemas dan agak pusing.

d. Riwayat menstruasi

Menarche umur 14 tahun, siklus 28 hari, teratur, lama 5-7 hari, 3x

ganti pembalut, tidak disertai dismenore.

HPHT : 30 Januari 2015 HPL : 07 Oktober 2015

Usia kehamilan 30 Januari : 2 hari

Febuari : 4 minggu

Maret : 4 minggu 3 hari

April : 4 minggu 2 hari

Mei : 4 minggu 3 hari

Juni : 4 minggu 2 hari

Juli : 4 minggu 3 hari

Agustus : 4 minggu 3 hari

September : 4 minggu 2 hari

32 minggu 20 hari

Usia Kehamilan 34 minggu 6 hari

e. Riwayat perkawinan

Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama dengan suami

sekarang, menikah sejak umur 23 tahun lama pernikahan 2 tahun,

pernikahan sah menurut agama dan negara.

f. Riwayat Obstetri

Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama dan belum

pernah keguguran.

g. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan selama ini tidak menggunakan alat kontrasepsi

apapun.

h. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan yang lalu

15

Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit

menurun seperti DM, hipertensi, penyakit menular seperti TBC,

Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.

2. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan menderita penyakit anemia dan tidak menderita

penyakit menurun seperti DM, hipertensi, Penyakit menular seperti

TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan baik keluarganya maupun keluarga suaminya tidak

ada yang menderita penyakit menurun seperti DM, hipertensi,

penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti

jantung dan riwayat kehamilan kembar.

i. Riwayat kehamilan sekarang

Memeriksakan kehamilan pertama kali dilakukan di RB. Amanda pada

umur kehamilan 2 bulan

Gerakan janin dirasakan ± 12 kali dalam waktu 12 jam

Frekuensi kunjungan: TM I : 3x TM II : 2x TM III : 3x

Status imunisasi TT : 4x

Berdasarkan data dalam buku KIA jumlah Tablet Fe yang diberikan

selama hamil 120 tablet dan yang diminum ibu sebanyak 80 tablet.

Ibu mengatakan minum tablet Fe saat ingat saja dengan air putih.

Keluhan selama hamil

TM Keluhan KIE yang diberikan

TM I Sering BAK,mual

muntah, pusing,

lemas

kurangi minum dimalam hari dan di ganti

pada siang hari, makan sedikit tapi sering,

hindari makanan yang berlemak, mengatur

pola makan, istirahat, konsumsi tablet Fe.

TM II Pegel pegel pada

punggung

Istirahat yang cukup, kurangi aktifitas

TM III Pusing, lemas Istirahat yang cukup, atur pola makan,

konsumsi obat penambah darah

16

Kebiasaan waktu hamil

Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai kebiasaan merokok tidak

mengkonsumsi obat obatan dan jamu jamuan selain yang dianjurkan

oleh bidan atau dokter.

Ibu mengatakan sering lupa mengonsumsi obat dan vitamin yang

diberikan oleh bidan

j. Pola kebutuhan sehari hari

1. Nutrisi

Makan : 3x sehari, 1 piring sedang, jenis nasi, lauk, buah, sayur,

keluhan tidak suka makan lauk amis amis an seperti daging,

telur, ayam.

Minum: 8-10 gelas/hari jenis air putih, teh, keluhan tidak suka susu

2. Eliminasi

BAK :5-6 x/hari, warna kuning, keluhan tidak ada

BAB : 1 x/hari, warna coklat kehitaman, konsistensi padat lunak,

keluhan tidak ada

3. Istirahat

Tidak pernah tidur siang, malam 4-6 jam, keluhan sering kurang

tidur karena harus menjaga anak pertamanya

4. Aktifitas

Ibu mengatakan hanya beraktifitas pekerjaan rumahan seperti

menyapu rumah dsan menjaga anaknya.

5. Personal hygiene

Ibu mengatakan mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian

2x/hari, ganti celana dalam sesuai kebutuhan

6. Pola seksual

Ibu mengatakan tidak ada masalah pola hubungan seksual bersama

suaminya.

k. Riwayat psikososial spiritual

1. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya saat ini.

17

2. Ibu mengatakan sedikit khawatir tentang keadaannya sekarang.

3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.

4. Ibu mengatakan taat beribadah sesuai dengan kepercayaannya.

5. Hubungan ibu dengan keluarga maupun tetangga sangat baik

ditandai dengan ibu ikut berpartisipasi dalam kegiatan disekitar

rumahnya.

6. Ibu mengatakan tidak memelihara hewan peliharaan dirumah.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Vital Sign : TD: 90/60 mmHg, N: 80x/mnt, R: 24x/m, S: 37oC

BB : Sekarang: 62 kg Sebelum hamil: 52 kg

TB : 156 cm

LILA : 28cm

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : Bentuk mesocepal, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada

nyeri tekan

Muka : Pucat, simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odem

Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera putih

Hidung : Bersih tidak ada polip, tidak ada secret

Mulut : Bibir pucat, tidak ada stomatitis,tidak ada caries.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada kelainan

Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena

jugularis

Dada : Simetris, puting susu meninjol, tidak ada benjolan,

hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada nyeri tekan,

kolostrum belum keluar

Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea nigra, tidak

ada strie gravidarum

18

TFU : 30cm

Leopold I : TFU di pertengahan pusat dan px, teraba

bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)

Leopold II : Bagian kanan teraba keras seperti papan,

panjang (Punggung kanan), Bagian kiri

teraba bagian kecil- kecil dari janin

(ekstermitas)

Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras bulat

melenting ( kepala)

Leopold IV : Tangan kanan dan kiri menyatu

(Konvergen) belum masuk PAP

TBJ : (30-11)*155= 2.945 gr

Djj : (+), 139x/mnt, teratur

Genetalia : Tidak ada odem, tidak ada varices

Ekstremitas : Simetris, tidak ada odem, tidak ada varices, tidak

ada luka, ujung kuku pucat

3. Pemeriksaan penunjang 30 September 2015/ 17.05 WIB

Hb : 9,8 gr% Hb sebelumnya 20-02-2015 : 9,5 gr%

II. INTEPRETASI DATA 30 September 2015/ 17.05 WIB

1) Diagnosa Kebidanan

Ny. D umur 25 tahun G1P0A0Ah0 usia kehamilan 34 minggu 6 hari dengan

anemia ringan.

DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

Ibu mengatakan lemas, pusing

DO : KU : Sedang

Kesadaran : Composmentis

TD : 90/60 mmHg N : 80x/mnt

R : 24x/mnt S : 37oC

Hb : 9,8gr%

19

Muka : Pucat, simetris, tidak ada cloasma gravidarum,

tidak odem

Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera putih

Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea

nigra, tidak ada strie gravidarum

TFU : 30cm

Leopold I : TFU di pertengahan pusat dan px.

Bokong

Leopold II : Punggung kanan

Leopold III : kepala

Leopold IV : konvergen

TBJ : 2.945 gr

Djj : 139x/mnt

Genetalia : Tidak ada odem, tidak ada varices

2). Diagnosa Masalah

Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL 30 September 2015/ 17.10 WIB

Anemia sedang

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA 30 September 2015/ 17.11 WIB

KIE asupan nutrisi, cara konsumsi tablet Fe yang benar

V. PERENCANAAN 30 September 2015/ 17.12 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Beritahu ibu nutrisi ibu hamil dengan anemia

3. Beritahu ibu dampak anemia

4. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan

5. Beritahu persiapan persalinan

6. Beritahu ibu untuk mengonsumsi tablet Fe

20

7. Beri tablet Fe kepada ibu

8. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang

9. Dokumentasi

VI. PELAKSANAAN 30 September 2015/ 17.15 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa keadaan janin baik dengan hasil pemeriksaan

DJJ: 139 x/m. Hanya saja ibu mengalami anemia ringan atau keadaan

dimana kadar Hb dalam darah kurang dari 11 gr% dengan hasil

pemeriksaan TD: 90/60 mmHg dan hasil pemeriksaan Hb: 9,8gr%.

2. Memberitahu ibu nutrisi ibu hamil dengan anemia yaitu dengan

menambah asupan nutrisi guna memperbaiki kadar Hb seperti

mengonsumsi sayuran hijau dan makanan yang tinggi protein dan zat

besi. Selain itu ibu harus makan dengan gizi seimbang yaitu yang

mengandung karbohidrat (nasi, gandum,ketela), protein (lauk pauk),

vitamin (sayur dan buah), lemak (sayur dan lauk pauk), mineral (air

susu, buah,sayur) dan minum 1-2 liter sehari. Sebagai contoh menu

pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan 1 potong sedang (40

gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur bayam 1 mangkok(100

gram) dan buah jambu biji 1 potong besar (100 gram). Makan selingan:

susu 1 gelas dan buah melon 1 potong besar (190 gram). Makan siang:

nasi 3 porsi (300 gram), dengan dada ayam tanpa kulit 1 potong sedang

(40 gram), telur ayam goreng (55 gram), sayur sawi 1 mangkok(100

gram) dan buah apel 1 potong (85 gram). Selingan siang: susu 1 gelas

dan buah pisang 1 potong sedang. Makan malam: nasi 2,5 porsi (250

gram), 1 mangkuk sayur buncis (100 gram), 1 buah sedang hati ayam

(30 gram), 1 jeruk manis (55 gram), 1 gelas air putih.

3. Memberitahu ibu dampak anemia: gangguan his–kekuatan mengejan,

kala pertama dapat berlangsung lama, kala kedua berlangsung lama

sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi

kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan

postpartum karena atonia uteri, kala keempat dapat terjadi pendarahan

21

post partum sekunder dan atonia uteri, abortus, terjadi kematian intra

uterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, dapat

terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian

perinantal.

4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti: pusing hebat dan

menetap, mata berkunang-kunang, pandangan kabur, bengkak pada

muka tangan dan kaki, ketuban pecah dini, kejang, demam tinggi. Jika

ibu mengalami hal di atas segera memeriksakan ke tenaga kesehatan

terdekat.

5. Memberitahu ibu untuk melakukan persiapan persalinan: penolong

persalinan, tempat persalinan, yang mendampingi saat persalinan, biaya

persalinan, perlengkapan ibu dan bayi, kendaraan, donor darah.

6. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi tablet Fe ekstra untuk anemia

ringan yaitu tambahan 60mg 1 kali sehari diminum menggunakan air

putih atau air jeruk. Hindari minum dengan teh, susu, kopi karena akan

menghambat penyerapan tablet Fe. Minum tablet Fe minimal 2 jam

setelah makan, diusahkan dalam kondisi lambung yang kosong agar

penyerapannya maksimal.

7. Memberikan tablet Fe kepada ibu diminum 2x60 mg sehari pada pagi

dan malam hari minimal 2 jam setelah makan, diusahakan dalam

kondisi lambung yang kosong agar penyerapannya maksimal, diminum

menggunakan air jeruk atau air putih, hindari menggunakan air teh,

kopi ataupun susu karena akan mengganggu penyerapan Fe.

8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau

jika ada keluhan lain.

9. Mendokumentasikan dalam rekam medis dan buku KIA.

VII. EVALUASI 30 September 2015/ 17.20 WIB

1. Ibu mengerti tentang keadaanya saat ini

2. Ibu mengerti dan bersedia untuk menambah asupan nutrisi

3. Ibu mengerti tanda bahaya anemia

22

4. Ibu mengerti tanda bahaya kehamilan

5. Ibu mengerti dan bersedia melakukan persiapan persalinan setelah

berdiskusi dengan suami.

6. Ibu mengerti dan bersedia mengonsumsi tablet Fe

7. Tablet Fe sudah diberikan

8. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

9. Dokumentasi telah dilakukan

23

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari kasus diatas ibu mengatakan datang ke RB Amanda dengan

keluhan merasa lemas dan pusing.Berdasarkan teori anemia pada ibu

hamil adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 11 gr%, tanda dan gejala cepat lelah, lesu, mata berkunang,

pusing, gampang pingsan, sesak nafas saat beraktivitas atau berolahraga

berat,permukaan kulit dan wajah pucat, mual muntah lebih hebat dari

hamil muda, jantung berdebar – debar. Hal ini menunjukan bahwa keluhan

pada kasus sesuai dengan teori.

Berdasarkan anamnesa ibu mengatakan sering tidak meminum

tablet Fe yang diberikan bidan, dari TM II sudah didiagnosa bahwa ibu

mengalami anemia dengan kadar hb 9,5gr% dan dianjurkan untuk

mengatur pola makan dengan tinggi zat besi dan tablet Fe tetap diminum,

tetapi ibu tidak melakukan sesuai yang dianjurkan . Berdasarkan teori

salah satu penyebab anemia pada ibu hamil adalah anemia yang terjadi

akibat kekurangan zat besi dalam darah, Kebutuhan zat besi pada wanita

hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari,

sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi

digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang

lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan

ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.

Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar

20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288

hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga

kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba,

2001). Hal ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya anemia sudah

sesuai dengan teori.

Untuk mengetahui lebih lanjut ibu dianjurkan untuk cek lab kadar

hb untuk dilakukan tindakan lebih lanjutdan hasilnya adalah 9,8 gr%, dari

24

teori yang ada penatalaksanaan awal pada ibu hamil dengan anemia

dilakukan penegakkan diagnosa dengan pemeriksaan penunjang yaitu cek

kadar hb dalam darah, data penunjang pada kasus sudah sesuai dengan

teori.

Pelaksanaan pada kasus yaitu memberikan tablet Fe ekstra untuk

anemia ringan yaitu tambahan 60mg 1 kali sehari, berdasarkan teori yang

ada pengobatan diberikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang

saat ini banyak tersedia dipuskesmas adalah tablet tambah darah yang

berisi 60mg besi elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan

anemia, tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari

muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca salin.

Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar

hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien kepusat pelayanan yang lebih

tinggi untuk mencari penyebab anemia, dari kasus yang terjadi

menunjukkan sudah sesuai dengan teori.

Ny D umur 25 tahun mengalami anemia ditandai dengan gejala

lemas dan pusing, penyebab utama anemia yang terjadi pada ibu adalah

defisiensi zat besi karena ibu tidak rutin meminum tablet Fe dan

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi yang bertujuan untuk

meningkatkan kadar hb nya, setelah dilakukan pemeriksaan kadar hb ibu

9,8gr% dan tidak memiliki perubahan yang baik dari pemeriksaan dahulu.

Ini menunjukkan bahwa kasus tersebut sesuai dengan teori yang ada

ditambah dengan kebiasaan ibu yang sering meminum teh yang dapat

menghambat penyerapan Fe.

25

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kasus diatas ibu mengatakan pusing dan lemas, dari hasil

pengkajian data dan melakukan diagnosa ibu mengalami anemia ringan

dan telah dilakukan perencanaan serta pelaksanaan dan evaluasi untuk

mengatasi ibu hamil dengan anemia ringan, tidak ada kesenjangan antara

teori dan kasus.

B. Saran

1. Bagi mahasiswa diharapkan lebih memahami lagi dalam pengaplikasian

asuhan kebidanan pada ibu dengan anemia

2. Bagi petugas kesehatan agar lebih ikut berperan serta dalam pencegahan

dan penanganan anemia pada ibu hamil

3. Bagi ibu hamil diharapkan untuk menjaga kehamilannya dengan menjaga

pola makan yang bergizi untuk mempertahankan kadar hb yang normal

untuk mencegah terjadinya anemia.

26

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, E. 2014. Hamil Waspadai anemia. https://anggrainierni14.wordpress.com/. Diakses tanggal 27 Mei 2015 jam 17.00 WIB.

Davey, P. 2005. At a glance medicine. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Depkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Handayani, W. & Haribowo, A S. 2008. Asuhan Keperawaatan Pada Klien dengn Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Leveno, K J., et al. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Jakarta: EGC

Manuaba. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2006.Ilmu Kebidanan: Yayasan Bina Pustaka

Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saifuddin, Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sasmita, T.Y. 2013. Anemia Pada Ibu Hamil. http://tyogasas.blogspot.com/. Diakses tanggal 27 Mei 2015 jam 17.51 WIB.

Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Varney, H. 2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

26