Asuhan Kebidanan Ibu Nifas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kebidanan

Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. Y P1A0POST PARTUM HARI KE 1 DENGAN NIFAS NORMALDI RB CITRA PRASASTISUKOHARJOBAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangMasa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas nerlangsung selama kira-kira emam minggu. Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura. Puerperium (nifas) berlangsung selama enam minggu / 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, dkk, 2009).Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.Dengan demikian asuhan pada masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya (Saefudin,2001).Angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi, menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 pada angka 307/100.000 kelahiran hidup atau setiap 2 jam terdapat 2 orang ibu bersalin yang meninggal dunia karena berbagai sebab. Penyebab kematian di Indonesia adalah trias klasik yaitu perdarahan (40-90%), eklampsi (20-30%), dan infeksi (20-30%) (Saefudin,2000).Tingginya angka kematian ibu tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia dan peran serta seorang tenaga kesehatan yang khususnya bidan.Bidan adalah seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun tidak, danbukanseorang dokter, yang membantu kelahiran bayi serta memberi perawatan maternal terkait (SoepardancitChurchil, 2004).Peranan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah memberikan asuhan yang konsisten, ramah dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam prosespenyembuhannyadari stress fisik akibat persalinan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya. Dalam proses penyesuaian ini, dituntut kontribusi bidan dalam melaksanakan kompetensi, ketrampilan dan sensitivitas terhadap kebutuhan dan harapan setiap ibu dan keluarga. Bidan harus dapat merencanakan asuhan yang dapat diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan ibu tersebut(Ambarwati, dkk, 2009).Pada periode ini bidan dituntut untuk dapat memberikan asuhan kebidanan terhadap perubahan fisik dan psikologis ibu, dimana asuhan fisik lebih mudah diberikan karena dapat dilihat dan dinilai secara langsung, apabila terjadi ketidaknormalan bidan langsung dapat mendeteksi dan memberikan intervensi, sedangkan pemberian asuhan terhadap emosi dan psikologi ibu membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang lebih dari bidan. Untuk mencapai hasil yang optimal membutuhkan kerjasama yang baik antara bidan dan keluarga (BR. Sweet, 1997).Salah satu tujuan dari SDKI adalah mewujudkan persalinan yang sehat dan aman.Salah satu upayanya adalah dengan melakukan pemantauan dalam 24 jam pertama pada ibu post partum, oleh karena itu penulis mengambil kasus yang berjudul Asuhan Kebidananan Pada Ibu Nifas Ny.Yumur25tahun P1 Ao dalam masa nifas hari ke-1.

B.Tujuan1.Tujuan UmumUntuk memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny.YP1A0Umur30Tahun Dengan Nifas Normal Hari Ke IRB CITRA PRASASTIMojolaban,Sukoharjo dengan menerapkan manajemen Varney.2.Tujuan Khususa.Untuk melakukan pengkajian pada Ny.Y dengan nifas normalb.Untuk menginterpretasi data dasar pada Ny.Y dengan nifas normalc.Untuk mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny.Y dengan nifas normald.Untuk mengidentifikasitindakan segera pada Ny.Y dengan nifas normale.Untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada Ny.Y dengan nifas normalf.Untuk melaksanakan rencana tindakan pada Ny.Y dengan nifas normalg.Untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan yang diberikan pada Ny.Y dengan nifas normalBAB IITINJAUAN TEORI

A.Pengertian Masa NifasMasa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali ke keadaan seperti pra hamil, lama nifas yaitu 6-8 minggu.(Rustam, 1998). Masa nifas ( puerperium) dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu (Saifudin,2001).Menurur Sarwono, (2006) masa nifas (puerperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu, yang disertai perubahan fisik antara lain :1.Involusio uterus dan bagian-bagian lain dari traktus genitaia2.Pengeluaran ASI3.Perubahanfisiologis dan sistem lain di dalam tubuh

B.Periode Masa NifasMenurut Rustam, (1998) masa nifas dibagi dalam 3 periode,yaitu :1.Puerpurium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan jalan-jalan.2.Puerpurium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.3.Puerperium remote ( remote puerperium) adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu minggu.C.Perubahan FisiologiMasaNifas1.Sistem reproduksiDalam masa nifas,alat-alat genetalia interna maupun eksterna akanberangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat-alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi (Sarwono,2006).Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan relaksasi, akan menjadi keras sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi placenta.a.Uterus mengalami involusi yang dimulai dengan segera setelah placenta lahir akibat kontraksi otot polis. Jumlah sel miometrium tidak berubah, tapi ukuran uterus berubah.1)Segera setelah lahir : 1000 gr (sejajar pusat)2)Setelah 1 minggu : 500 gr (antara pusat dengan symphisis)3)Setelah 2 minggu : 350 gr (telah masuk PAP)4)Setelah 3 minggu : 100 gr5)Setelah 6 minggu : 50-60 grDimana fundus uteriturun 1-2 cm setiap hari.b.KontraksiIntensitas kontraksi uterus meningkat segera setelah bayi lahir, sebagian respon terhadap penurunan volume intra uterin yang sangat besar. Karena intensitas kontraksi tidak teratur, maka pertu dipertahankan timbul afterpains (rasa mules-mules) yang disebabkan kontraksi dan relaksasi.2.Perubahansistempencernaan.Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemoroid, laserasi jalan lahir.Agar buang air besar teratur dapat diberikan diet/makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Apabila ini tidak berhasil dapat di berikan supositoria biskodil per rektal untuk melunakkan tinja ( Derek Liewellyn Jones, 2002).Wanita yang menderita haemoroid selama kehamilan sering mengeluh bahwa mereka lebih merasakan nyeri pada masa post partum. Satu dari 20 wanita mengalami haemoroid untuk pertama kali sewaktu melahirkan , tetapi kebanyakan kasus ini akan hilangdalam waktu dua atau tiga minggu (Derrek LiewellynJones,2002)Nafsu makanmeningkatkonstipasi mungkin terjadinya karena :a.Efek relaksasi progesteron dalam waktu singkat.b.Pengobatan yang mungkin menghambat peristaltikc.Tonus otot abdomen yang menurun setelah meregang selama kehamilan.d.Nyeri jahitan perineum / jahitan post SC.e.Dehidrasi/ intake makananyang kurang.3.Perubahan sistem perkemihanKesulitan miksi mungkin terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan karena refleks penekanan aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada basis kandung kemih selama melahirkan. Jika tidak dapat mengeluarkan urin mungkin diperlukan kateterisasi ( Derek Liewellyn-Jones, 2002).Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kencing penuh atau sesudah kencing masih tertinggal urine residual (normal + 15 cc). Sisa urine dan trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi (Ambarwati, Eny Retna, dkk, 2009)Kandung kemih bisa trauma akibat kehamilan dan persalinan (mukosa menjadi oedema dan hiperemik). Anastesi epidural dapat meningkatkan rasa penuh pada kandung kemih dan nyeri perineum terasa lebih lama. Dengan mobilisasi dini bisa mengurangi hal tersebut diatas. Seringkali dengan adanya residu terjadi overdistensi. Dan pada miksi sering meninggalkan residu akibatnya sering Infeksi saluran kemih. Protein uri bisa terdapat pada 50% wanita post partum pada hari ke 1 sampai ke 2 post partum.4.Perubahan tanda-tanda vitala.Suhu badan.Satu hari (24jam) postprtum suhu badan akan naik sedikit (37,5C - 38C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, sehingga dapat berefek dehidrasi. Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis, tractus genitalis atau sistem lain.b.NadiDenyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan yaitu pada jam pertama post partum biasanya denyut nadi itu akan lebih cepatatau meningkatc.Tekanan darahBiasanyatidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya preeklampsi postpartum. Tekanan darah 48 jam pertama, hypotensi ortostastik (pusing seakan ingin pingsan segera setelah berdiri).d.RespirasiKeadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecualiapabila ada gangguan khusus pada saluran pernafasan(Ambarwati, Eny Retna, dkk, 2009).

D.PersiapanLaktasiLaktasidapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu (ASI), yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah (http://midwivesari.blogspot.com/).Berbagai hormon, misalnya estrogen, progesteron, korionik gonadotropin manusia, kortisol, insulin, prolaktin, dan laktogen placenta memainkan peran yang penting dalam mempersiapkan payudara untuk laktasi.Pada saat kelahiran ada dua kejadian yang merupakan alat untuk memulai laktasi. Pertama penurunan hormon placenta (terutama estrogen) memungkinkan terjadinya laktasi. Kedua, menyusui akan merangsang pelepasan prolaktin dan oksitosin (Hacker/Moore,2001).Menurut Ambarwati, Eny Retna, dkk (2009)produksi ASI masih sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak terjadi produksi ASI.Ada 2 refleks yang sangat dipengaruhi oleh keadaan jiwa ibu, yaitu:1.Refleks ProlaktinPada waktu bayi menghisap payudara ibu, ibu menerima rangsangan neurohormonal pada putting dan areola, rangsangan ini melalui nervus vagus diteruskan ke hypophysa lalu kelobusanterior, lobus anterior akan mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk melalui peredaran darah sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI dan merangsang untuk memproduksi ASI.2.Refleks Let DownRefleks ini mengakibatkan memancarnya ASI keluar, isapan bayi akan merangsang putting susu dan areola yang dikirim lobus posterior melalui nervus vagus, dari glandula pituitaryposteriordikeluarkan hormone oxytosin ke dalam peredaran darah yang menyebabkan adanya kontraksi otot otot myoepitel dari saluran air susu, karena adanya kontraksi ini maka ASI akan terperas ke arah ampula.Untuk menghadapi masa laktasi /menyusui sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamma yaitu :1.Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar,alveoli, dan jaringan lemak bertambah.2.Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrum, berwarna kuning-putih susu.3.Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.4.Setelah persalinan,pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang. Maka timbul pengaruh hormon Laktogenik (LH) atau prolaktin yang merangsang airsusu. Disamping itu, pengaruh oksitosin menyebabkan mio-epitel kelenjar susuberkonsentrasi sehingga air susu keluar.Produksi akan banyak sesudah 2-3hari post partum.Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih banyak. Sebagai efek positif adalah involusio uteri akan lebih sempurna. Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada bandingnya, menyusukan bayi sangat baik untukmenjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya (Rustam,1998).Cara menyusui yang benar dengan posisi duduk antara lain adalah sebagai berikut :1.lbu duduk dengan telapak kaki menapak lurus, menggendong bayi setinggi payudara ibu, jika kurang tinggi, dapat disangga bantal.2.Mengeluarkan sedikit Asl kemudian diolesi ke puting susu dan areola sekitarnya sebagai pelumas3.Bayidigenclongdengan satu lengan, kepala pada lengkung siku dan bokong ditahan ditelapak tangan ibu4.Sakutanganbayi diletakkan di belakang badan, perut bayi menempel perut ibu, kepala menghadap payudara dan pastikan telinga dan lengan bayi lurus (tidak hanya membelokkan kepala bayi saja)5.Memegangpayudara dengan ibu jari berada di bagian atas dan empat jari lain menyangga payudara6.Bayi dirangsang membuka mulut dengan cara menyentuh pipi bayi dengan puting susu ibu, setelah bayi membuka mulut dengan cepat masukkan puting susu serta areolanya.7.Tanda bayi kecukupan ASI adalah ibu merasakan perubahan tegangan payudaradanmerasa aliran ASI deras saat bayi menyusu dan bayi tampak puas sehingga dapat tidur nyenyak setelah menyusu.8.Caranrelepasputing yaitu dengan menekan dagu bayi kebawah sampai mulut bayi terbuka.9.Setelah selesai menyusui, keluarkan sedikit ASI kemudian oleskan ke putting susu dan areola.10.Jangan lupa, sendawakan bayi dengan cara gendong agak tinggi dan sandaran ke pundak ibu agar tidak gumoh.11.Untuk menyusui berikutnya mulailah dari payudara yang terakhir disusukan.

E.WaktuKunjunganIbu Nifas1.6-8 jam setelah persalinan.a.Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.b.Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan.c.Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uterid.Pemberian ASI awal.e.Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.f.Menjagabayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaanstabil.2.6 hari setelah persalinana.Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.b.Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.c.Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.d.Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperlihatkan tanda-tanda penyulit.e.Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.3.2 minggu setelah persalinan. Sama seperti 6 hari setelah persalinan.4.6 minggu setelah persalinan.a.Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami atau bayialami.b.Memberikan konseling untuk KB secara diniBAB IIITINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANANIBU NIFAS PADA Ny. YP 1 A 0 POST PARTUM HARI KE 1 DENGAN NIFAS NORMALDI RB CITRA PRASASTII. PENGKAJIANNo Register: 002Tgl masuk: 4 Agustus 2010Jam : 11.00 WIBDi rawat di ruang: VK

1.DATA SUBYEKTIFBIODATAIbuSuamiNama: Ny. Y: Tn. AUmur: 30 Tahun: 35 TahunAgama: Islam: IslamPendidikan: SMP: SMAPekerjaan/penghasilan: Ibu Rumah Tangga: SwastaSuku/bangsa: Jawa/Indonesia: Jawa/IndonesiaAlamat:Jatimalang,Mojolaban:Jatimalang,MojolabanNo. Telp/HP:Tidak ada: Tidak ada

a.Kunjungan saat iniKunjungan AwalKunjungan UlangKeluhan utama : Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya 6 jam yang lalu, ibu juga mengatakan badannya lemas dan perutnya terasa mules.

2.Riwayat perkawinanKawin1kali. Kawin pertama umur29tahun. Dengan suamisekarang 1 tahun

3.Riwayat MentruasiMenarcheumur 15 tahun. Siklus 28 hari (teratur). Lama haid 6-7 hari.Sifat darah encer. Bau khas, tidak terdapat flour abuse. Tidak disminore. Banyaknya 2 3 kali ganti pembalut perhari. HPHT: 28 Oktober 2009.4.Riwayat Kesehatana.Riwayat kesehatan sekarangIbu mengatakan tidak sedang menderita penyakit berat seperti DM, hipertensi, jantung, asma, TBC, HIV, Malaria, Anemia atau penyakit lainnya.b.RiwayatkesehatanlaluIbumengatakantidak pernah menderita penyakit berat seperti DM, hipertensi, jantung,asma, TBC, HIV, Malaria, Anemia atau penyakit lainnya.c.RiwayatkesehatankeluargaIbumengatakanbahwa keluarga tidak pernah / sedang menderita menderitapenyakitberat seperti DM, hipertensi, jantung, asma, TBC, HIV, Malaria, Anemia atau penyakit lainnya.d.RiwayatketurunankembarIbumengatakanbahwadalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan kembar.5.Riwayatkehamilan, persalinan, nifas yang lalu (P1A0h0)Ibumengatakanini merupakan kelahiran anaknya yang pertama, belum pernah abortus.NoTgl lahirUmur kehamilanPersalinanNifas

Jenis persalinanPeno longKomplikasiJenis kelaminBBlahirLaktasiKomplikasi

IbuBayi

1.

04/08/1039 Minggu

Spontan

Bidan

Tdk ada

Tdk ada

Laki-laki

3000 gr

Baik

Tidakada

6.Riwayatkehamilandan persalinan terakhira.Riwayat ANC : TM I: 3 x keluhan mual muntah, sering BAK. TM 2 : 4 x tidak ada keluhan. TM 3 : 6 x keluhan pegel-pegel.b.Umur kehamilan: 39 mingguc.Tempat persalinan : RB CITRA PRASASTI, Penolong: Bidand.Jenis pertolongan : spontane.Komplikasi : tidak adaf.Plasenta : lengkap, lahir: spontan, berat : 3500 gr. tali pusat : panjang 45 cm. Kelainan : tidak adag.Perinium : tidak ada episiotomi, jahitan jelujur.h.Perdarahan kala I : 10 cc. kala II : 50 cc. kala III : 100 cc. kala IV : 40 cc.i.Tindakan lain: infusj.Lama persalinan : kala I : 16 jam. kala II : 1,5 jam. kala III : 5 menit. kala IV : 15 menit7.RiwayatKBIbu mengatakan bahwa ibu belum pernah KB8.Polapemenuhan kebutuhan sehari-hari.KebutuhanSebelum nifasSelama nifasKeluhan

Nutrisi;a.Makan

b.MinumFrekuensi makan; 3x/hari nasi, sayur, lauk, 1 porsi habis6-8 gelas /hari (air putih, susu)Makan 1 kali (nasi,sayur,lauk) 1 porsi habis4 gelas, (air putih. Teh)Tidak ada

Tidak ada

Eliminasia.BAK

b.BAB5-6 kali/hari jernih, bau khas, encer1 kali sehari (kuning, padat, bau khas)1 kalijernih, bau khas, encerBelum BABTidak ada

Tidak ada

IstirarahatTidur siang 2jamTidur malam 8 jamTidur 1,5 jamBelum tidur malamTidak ada

AmbulasiBaik (ibu bisa duduk, bangun dari tidur dan jalan-jalan sendiri)Ibu sudah bisa miring, duduk, dan berdiri serta mulai berjalanTidak ada

Personal hygine

Mandi 2 kali/hari, ganti baju dan celana dalam 2 kali/hari, membersihkan genetalia tiap habis BAB/BAK, gosok gigi 2 kali/hariDisibin 1 kali setelah melahirkan, genetalia dibersihkanTidak ada

Pola seksualFrekuensi 1 kali /mingguBelum melakukanTakut

9.Keadaan Psikologisa.Kehamilan (diinginkan/direncanakan/tidak)Ibu mengatakan kehamilan ini sangat di inginkan dan direncanakanb.Kondisi perasaan ibu sekarangIbu mengatakan kondisi perasaannya bahagiac.KecemasanIbu mengatakan khawatir apabila kelak tidak bias merawat anaknya dengan baik.d.HarapanIbu mengatakan semoga kelak anaknya berbakti pada orangtua dan berguna bagi nusa dan bangsa.10.Keadaan Sosial dan Kulturalluarga baika.Hubungan dengan suamiIbu mengatakan hubungan dengan suami baikb.Hubungan dengan keluargaIbu mengatakan hubungan dengan keluarga baikc.Hubungan dengan masyarakatIbu mengatakan hubungan dengan masyarakat baik

d.Adat/kebiasaan keluarga/masyarakatIbu mengatakan adat/kebiasaan keluarga/masyarakat baik11.KeagamaanIbu mengatakan rajin mengerjakan sholat 5 waktu12.LingkunganIbu mengatakan lingkungannya bersih dan nyaman

B.DATA OBYEKTIF1.Pemeriksaanumum1)Keadaan umum: Baik2)Kesadaran: Composmentis1)Tanda vital TD : 110/80 mmHg. N : 84 x/menit. R : 20x/menit.S : 36,5C2)TB: 152 cm. BB: Saat hamil : 62 kgBB nifas : 57 kg. LILA : 24cm2.Pameriksaan fisik :a.Inspeksi1)Kepala dan leherRambut/Kulit kepala: kulit kepala tampak bersih, rambut hitam lurus, bersih tidak berketombe, tidak teraba benjolan.Wajah : tidak edema, tidak pucat, terdapat cloasma gravidarum.Mata : konjungtiva tidak anemis, simetris, sklera tidak ikterik.Hidung : tampak bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.Mulut : Bibir merah muda, lembab, tidak sumbing, tidak terdapatstomatitis, gusi tidak bengkak, tidak terdapat gigi caries.Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tampak bersih, tidak ada benjolan.Leher : tampak bersih, tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limfe/vena jugularis.Dada : tampak simetris, bersih, dengan auskultasi tidak terdengar ronkhi.Payudara : tampak simetris, bersih, putting susu menonjol, ASI keluar lancar, tidak teraba benjolan/kelainan, areola kehitaman.AbdomenBekas luka : tidak adaStriae gravidarum: adaGenetaliaEdema: Tidak adaVarices: tidak adaPerinium: terdapat robekanJahitan: jelujurPengeluaran Lochea: adaAnus/hemoroid: anus bersih, berlubang, tidak ada hemoroid.b.PalpasiMuka: terabatidak edema, tidak pucat, terdapat cloasma gravidarum.Leher:terabatidak adapembesaran kelenjar tyroid, limfe/vena jugularis.Payudara: terabasimetris, bersih, putting susu menonjol, ASI keluar lancar, tidak teraba benjolan/kelainan, areola kehitaman.AbdomenBekas luka: tidak adaTFU: 2 jari dibawah pusatKandung Kemih: kosongc.AuskultasiDada:Paru-paru: tidak terdengar rhonkiJantung: detak jantung taratur

d.PerkusiAbdomen: tidak ada kembungEkstremitas (reflek patela): +/+3.Pemeriksaan penunjang/LABa.protein urine:negatifb.urine reduksi : tidak dilakukanc.Hb : 11 gr dLd.Lain-lain : tidakdilakukan

B.INTERPRETASIDATA DASARTanggal: 4 Agustus 2010Jam : 11.15WIB1.Diagnosa : Ny.Yumur30tahun dengan nifas normal hari ke-1Dasara.Data subyektif1)Ibu mengatakan usianya 30 tahun2)Ibu mengatakan melahirkan anaknya 6 jam yang lalu denganpersalinan normal pada tanggal 4 Agustus 2010, pukul 05.00 WIB 3 jam post partumb.Data obyektif1)Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis2)Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg.N : 84 x/menit. R : 20 x/menit.S : 36,5Cc.Pemeriksaan fisik didapat putting susu menonjol dan ASI sudah keluard.Pemeriksaan abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong.e.Dari vagina keluar lokhea rubra, perineum bersih, terdapat jahitan.2.MasalahTidak adaDasarTidak ada

3.KebutuhanTidak adaDasarTidak ada

C.DIAGNOSA/MASALAHPOTENSIALTINDAKAN ANTISIPASITanggal: 4 Agustus 2010Jam : 11.17 WIB1.Diagnosa potensialtidak ada2.Dasartidak ada3.Tindakan antisipasitidak ada

D.IDENTIFIKASITINDAKANSEGERATanggal:4 Agustus 2010Jam : 11.19 WIBTidak ada

E.PERENCANAANTanggal : 4 Agustus 2010Jam : 11.20 WIB1.Beritahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan2.Anjurkan ibu senantiasa menjaga kebersihan dirinya3.Anjurkan ibu untuk menyajikan makanan bergizi4.Beri tahu ibu bahwa mules yang dirasakan adalah fisiologis5.Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini6.Jelaskan pada ibu bagaimana cara posisi menyusui yang benar7.Jelaskan tanda bahaya masa nifas8.Jelaskan mengenailokhea yang akan keluar dari vagina

F.PELAKSANAANTanggal : 4 Agustus 2010Jam : 11.25 WIB1.Menginformasikan pada ibu mengenai hasil pemeriksaana.VS: TD: 110/80 mmHgN: 84 x/menitR: 20 x/menitS: 36,5Cb.Reflekpatella : +/+c.TFU 2 jari dibawah pusatd.Ppv/lochea : terdapat lokhea rubra, warna merah segar, 20 cc bau khas2.Menganjurkanibuuntuk senantiasa menjaga kebersihan dirinya yaitu dengan mandi 2x sehari, mengganti pakaian dan pembalut secara rutin dan teratur, menjaga kekeringan daerah genetalia agar jahitan cepat kering dan tidak terjadi infeksi.3.Menganjurkan ibu untuk menyajikan makanan bergizi, yaitu makanan yang mengandung gizi seimbang (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral) dalam jumlah yang cukup.4.Memberitahu ibu bahwa mules yang dirasakannya adalah fisiologis/normal dan menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules tersebut disebabkan kontraksi rahim dalam proses pengembalian rahim seperti semula.5.Mengajariibuuntuk melakukan mobilisasi dini, yaitu dengan istirahat, tidur terlentang, selama 1 jam pasca persalinan, miring ke kanan, miring ke kiri, untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah, diperbolehkan duduk dan jalan jalan pada hari pertama6.Menjelaskan pada ibu bagaimana posisi cara menyusui yang benar salah satunya dengan posisi duduk:a.Ibu duduk dengan telapak kaki menapak lurusb.Bayi digendong sejajar dengan payudara dengan satu lengan, kepala bayi pada lengkung siku dan bokong di telapak tangan ibuc.Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badand.Badan bayi dimiringkan ke arah payudarae.Memegang payudara dengan ibu jari berada di atas dan 4 jari yang lain menyangga payudaraf.Mengoleskan sedikit ASI pada puting susu, areola dan sekitarnya. Rangsang bayi membuka mulut dengan cara menyentuh pipinya dengan puting susu, kemudian memasukkan puting susu dan areola ke mulut bayig.Caramelepas puting susu yaitu dengan menekan dagu bayi kebawahh.Jangan lupa sendawakan bayi dengan menggendong bayi di pundak ibu, kemudian punggungnya ditepuk agar tidak gumohi.Untuk menyusui berikutnya mulailah dari payudara yang terakhir disusukan7.Menjelaskan tanda bahaya masa nifasa.Perdarahan pervaginam yang hebat tidak berhenti hingga membuat ibu tidak sadarkan dirib.Badan ibu demam dan panasc.Tekanan Darah melebihi batas normal (Hipertensi)8.Menjelaskan mengenailokhea yang akan keluar dari vaginaa.Lokhea rubra : berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, vernik casoasa, lanugo dan meconeum, terjadi selama 2 hari pasca persalinanb.Lokhea sanguinolenta : warna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi pada hari ke 3 7c.Lokhea serosa : berwarna kuning dan cairannya tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7 14d.Lokhea alba : cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggue.Lckhea parulenta : jika terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busukf.Lokhiotosis : lokhea tidak lancar keluarnya.G.EVALUASITanggal : 4 Agustus 2010Jam : 11.35 WIBa.Subyektif : Ibu mengatakan bersedia senantiasa menjaga kebersihan dirinyab.Ibumengatakan bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizic.Ibu mengatakan mengerti dan paham bahwa mules yang dirasakannya adalah fisiologis/normald.Ibu mengatakan bersedia untuk melakukan mobilisasi dinu,yaitu miring, duduk apabila tidak pusing boleh berdirie.Ibu mengatakan mengerti dan paham mengenai cara menyusui yang benar dengan posisi dudukf.Ibu mengatakan mengerti dan pahammengenai lokhea rubra yang akan keluar dari vagina1.Obyektifa.Keadaan umum: baikb.Kesadaran: composmentisc.VSTD: 110/80 mmHgN: 84 x/menitR: 20 x/menitS: 36,5Cd.Kandung kemih kosonge.TFU 2 jari dibawah pusatf.lokhea : terdapat lokhea rubra, warna merah segar, 20 cc bau khasg.Asi lancar, diawali dengan pengeluaran kolostrumh.Mobilisasi : ibu sudah bisa miring, duduk, dan jalan2.DiagnosaNy. Y umur 30 tahun dengan nifas normal hari ke 13.Perencanaana.Ajari ibu untuk senantiasa merawat tali pusat bayib.Anjurkan ibu untuk senantiasa memberikan ASI eksklusif saja sampai dengan usia 6 bulanc.Beri imunisasi hepatiris B pada bayid.Beri tahu ibu mengenai tanda bahaya masa nifase.Jelaskan pada ibu mengenai macam macam metode KBf.Jadwalkan kepulanganpasien

DATA PERKEMBANGANTanggal : 4 Agustus 2010jam : 16.00WIB1.SubyektifIbu mengatakan perutnya tidak terasa mules lagi dan badannya pun tidak terasa lemas2.Obyektifa.Keadaan umum: baikb.Kesadaran: composmentisc.VSTD: 110/80 mmHgN: 84 x/menitR: 20 x/menitS: 36,5Cd.Reflek patella : baik (+)e.TFU 2 jari dibawah pusatf.Lokhea : terdapat lokhea rubra , warna merah segar, 20 cc bau khasg.Asi lancar, diawali dengan pengeluaran kolostrumh.Mobilisasi : ibu sudah bisa miring, duduk, dan jalan3.DiagnosaNy. Y umur 30 tahun dengan nifas normal hari ke 14.Perencanaana.-Mengajari ibu untuk senantiasa merawat tali pusat bayinya, yaitu dengan mengganti balutan dengan kasa bersih dan kering sehabis mandi atau jika tali pusat basah atau kotor-Ibu mengatakan bersedia untuk senantiasa merawat tali pusat bayinyab.-Menganjurkan ibu untuk senantiasamemberikan ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan-Ibu mengatakan bersedia memberikan ASI eksklusif pada bayinyac.-Memberikan hepatitis B pada bayi, yaitu dengan uniject 0,5ml secara IM pada paha kanan-Bayi telah diberi imunisasi hepatitis Bd.-Memberi tahu ibu mengenai tanda bahaya masa nifas, yaitu seperti perdarahan banyak dari vagina, bau menyengat dari vagina, demam, suhu > 38C, pusing, kaki bengkak-Ibu paham dan mengerti mengenai tanda bahaya masa nifas dan mampu menyebutkannya kembali

e.-Menjelaskan pada ibu mengenai macam macam metode KB, yaitu :Metode KB sederhana :~ Kondom~Amenore laktasi: dengan pemberian ASI selama 6 bulan~ Metode kalender: rentang berkala~ Coitusinteruptus: senggama terputusMetode modern :~Hormonal: pil, suntik, implan~ IUD/AKDR~ Kontrasepsi mantab: Tubektomi(untuk wanita),Vasektomi (untuk pria)-Ibu mengerti mengenai metode KB sederhana dan modernf.-Menjadwalkanpasien pulang pada pukul 16.30 WIB-Ibubersediapulang pada pukul 16.30 WIB

BAB IVPEMBAHASANDalam data subyektifterdiri daribiodatayangmencakup identitas klien serta suami yang terdiri dariNama yang jelas dan lengkap. Hal ini untuk mengetahui identitas ibu dan suami.bila perlu ditanyakan nama panggilan sehari-harihal ini untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.Dalam lahan pasien kami bernamaNy Y dan suaminya Tn A. Dalam praktek dan teori sudah sesuai kami melakukan anamnesa identitas ibu dan suami hal ini untuk mencegah kekeliruan dengan pasien yang lain.Dalam biodata juga tercantumumur dicatat dalam tahun.Sebaiknya juga tanggal lahir klien, umur berguna mengetahui apakah ibu tergolong dalam primi para tua atau primi para muda. Primi para tua yaitu hamil pertama saat umur 35 tahun dan untuk primi para muda adalah umur kurang dari 16 tahun saat hamil pertama. Dalam lahan kami mendapati umur Ny Y 30 tahun. Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan umur ibu tidak masuk dalam daftar resti yaitu kurang dari 16 tahun dan lebih dari 35 tahun.Alamat perlu dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak. Misalnya ibu yang dirawat memerlukan bantuan keluarga. Dengan adanya alamat tersebut keluarga klien dapat segera dihubungi. Demikian juga alamat dapat memberikan petunjuk tentang keadaan lingkungan tempat tinggal klien. Dalam lahan kami juga menanyakan alamat ibu kami mendapati alamat ibu di desaJatimalang,Mojolaban. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan.Dalam teori biodata juga dilengkapi dengan pekerjaan yangdicatat untuk mengetahui taraf sosial ekonomi ibu tersebut. Sejauh mana pengaruh pekerjaan dengan permasalahan kesehatan klien berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari dan juga pembiayaan hidupnya yang berkaitan dengan gizi, perencanaan tempat persalinan. Dilahan kami mencatat pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga dan suami bekerja swasta. Dengan demikian kami dapat menilai taraf social ibu termasuk katagori menengah sehingga pembiayaan hidup dan gizi ibu cukup baik.Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan karena dalam lahan pekerjaan juga ditanyakan.Agama perlu dicatat karena hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan termasuk kesehatan. Dengan diketahuinya agama klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan dalam melakukan asuhan kebidanan. Dilahan Agama juga kami tanyakan dan ibu dan suami beragama Islam sehingga pendekatan yang kami lakukan dengan menganjurkan ibu banyak berdoa dan sholat agar persalinannya dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan.Dalam teori pendidikan klien ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan dan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang. Dalam lahan kami ibu dan suami pendidikan terakhirnya adalah SMP sehingga hal ini dapat menjadikan acuan bagi bidan untuk memberikan asuhan dan pengarahan sesuai tingkat pendidikan agar mudah dimengerti. Oleh karena hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dengan lahan karena dilahan pendidikan juga menjadi daftar pertanyaan.Sesuai teori keluhan yang mungkin dapat terjadi dan dirasakan oleh ibu perlu ditanyakan agar dapat memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan keluhan ibu. Normalnya ibu mengalami mulas setelah melahirkan. Dilahan ibu juga mengatakan bahwa perutnya terasa mulas, hal ini fisiologis karena merupakan proses involusio uteri/kembalinya uterus seperti semula.Dari hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dengan lahan.Pengeluaran pervaginam harus dikaji untuk mengetahui apakah terjadi perdarahan serta infeksi atau tidak. Dilahan ditemui bahwa ibu mengeluarkan darah segar yang merupakan sisa selaput ketuban, vernik caseosa, lanugo, dan mekodium. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa selama 2 hari pasca persalinan ibu akan mengeluarkan lochia rubra.Status perkawinan ditanyakan pada klien untuk mengetahui sudah berapa lama ibu menikah dan berapa kali ibu menikah. Untuk kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan dan psikologis. Demikian juga dengan status anak yang dilahirkan dan psikologis ibu selama hamil dan bersalin.Dilahan kami menanyakan status perkawinan ibu dan hasilnya ibu mengatakan Kawin 2 kali. Kawin pertama umur 21 tahun. Dengan suami sekarang 1 tahun.Riwayat menstruasi yang perlu ditanyakan adalah menarche normalnya 10 tahun - 16 tahun, siklusnya normal 25-32 hari, teratur, lamanya menstruasi normalnya 3-7 hari, banyaknya darah yang keluar normalnya 16 cc / 2 kali ganti pembalut tiap hari, dismenorrhoe atau tidak. Hal ini perlu ditanyakan terutama untuk mengetahui usia kehamilan. Hasil anamnesa kami adalah Menarcheumur 15 tahun. Siklus 28 hari (teratur). Lama haid 6-7 hari. Sifat darah encer. Bau khas, tidak terdapat flour abuse. Tidak disminore. Banyaknya 2 3 kali ganti pembalut perhari. HPHT : 25 Oktober 2009.Riwayat kesehatan sekarang perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita suatu penyakit atau tidak, guna mengidentifikasi kemungkinan komplikasi yang timbul. Di lahan inu mengatakan tidak sedang menderita penyakit berat seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, Malaria, HIV dll. Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam riwayat kesehatan, riwayat kesehatan sekarang perlu ditanyakan pada ibu/pasien.Riwayat kesehatan yang lalu perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita suatu penyakit atau tidak, guna mengidentifikasi kemungkinan komplikasi yang timbul. Di lahan inimengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, Malaria, HIV dll. Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam riwayat kesehatan, riwayat kesehatan sekarang perlu ditanyakan pada ibu/pasien.Riwayat kesehatan keluarga perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah keluarga ada yangmenderita suatu penyakit atau tidak, guna mengidentifikasi kemungkinan komplikasi yang timbul. Serta adanya penyakit menurun. Di lahan ibu mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, Malaria, HIV dll. Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam riwayat kesehatan, riwayat kesehatan sekarang perlu ditanyakan pada ibu/pasien.Riwayat keturunan kembar perlu ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan adanya keturunan kembar pada persalinan ibu. Di lahan ibu mengatakan bahwa tidak pernah memiliki riwayat keturunan kembar baik darikeluarha ibu maupun suami. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa riwayat keturunan kembar perlu ditanyakan pada ibu/pasien.Riwayat persalinan dan nifas yang lalu perlu ditanyakan. Untuk megidentifikasi adanya kemungkinan komplikasi.Hasilnyaibu mengatakan ini merupakan kelahiran anaknya yang pertama, belum pernah hamil/abortus, anaknya lahir pada tanggal 8 Maret 2010, umur kehamilan 42 minggu 5 hari, jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan, BB lahir 3500 gr, tidak ada komplikasi pada ibu maupun bayi, jenis kelamin bayi laki-laki, laktasibaik/lancar. Hal ini sesuai dengan teori bahwa riwayat persalinan dan nifas yang lalu perlu ditanyakan.Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, yang perlu ditanyakan pada klien yang pernah hamil adalah untuk menentukan faktor risiko. Faktor resiko 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak. Pada klien yang pernah melahirkan yaitu tempat melahirkan, cara melahirkan BB anak saat lahir, PB anak saat lahir, usia saat ini, kelainan saat nifas dan riwayat meneteki. Di lahan kami juga menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu NyY. Hasilnya, ini merupakan kehamilan dan persalinan pertama, umur kehamilan 42 minggu 5 hari, tempat persalinan di BPS Nur Saadatul, ditolong oleh bidan, jenis pertolongan spontan, tidak ada komplikasi, plasenta lengkap, perinium terdapat jahitan jelujur, perdarahan kala I 10 cc, kala II 50 cc, kala III 100 cc, kala IV 40 cc, tindakan lain adalah infus, lama persalinan kala I 16 jam, kala II 1,5 jam, kala III 5 menit, kala IV 15 menit.Pola pemenuhan kebutuhan salah satunya menanyakan nutrisi ibu, Tanyakan kebiasaan makan dirumah selama hamil biasanya berapa kali dalam satu hari normalnya 3x sehari, berapa piring dalam satu kali makan, jenis makananyang bergizi dan berserat tinggi, dan adakah makanan yang berpantang selama hamil. Hal ini perlu ditanyakan karena kebiasaan makan mempengaruhi kesehatan klien .Dalam praktek kami mananyakan tentang nutrisi ibu selama hamil dan selama nifas, selama hamilibu mengatakan makan 3x sehari porsi ibu hamil jenis : nasi, lauk, sayur, buah-buahan dan minum 6-8 gelas /hari (air putih dan susu). Selama nifas (6 jam) ibu mengatakan makan 1x nasi, lauk sayur dan buah satu porsi habis, serta minum 4 gelas (air putih dan teh hangat). Kebutuhan nutrisi ibu sudah baik sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antara keduanya.Eliminasijuga perlu ditanyankan karena bila ada gangguan ini akan mengganggu berjalannya mas nifas Sela masa nifas (6 jam) ibu mengatakan BAK 1x jernih, encer bau khas.Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan karena yang dialami ibu dalam batas normal.Pola istirahat ibu juga perlu ditanyakan, hal ini untuk mengkaji kenyamanan dan mengembalikan tenaga ibu setelah persalinan. Di lahan ibu mengatakan telah tidur selama 1,5 jam. Dari hal tersebut diketahui tidak ada kesenjagan antara teori dan lahan.Pola sexualperlu ditanyakan untuk mengkaji perasaan ibu terhadap hubungan seksual, dilahan kami dapati ibu belum melakukan hubungan seksual karena masih merasa takut. Dari hal tersebut diadapati bahwa tidak ada kesenjangan antara lahan dengan teori.Dalam data objective berisi data-data dari hasil pemeriksaan ibu meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan Fisikyang diperiksaKeadaan umum ibu, Normalnya BaikdanKesadaran normalnya Compos mentis. Tanda-tanda vital,Normalnya : Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg, bila lebih dari normal ini akan menjadi tanda terjadinya preeklamsi-eklamsi.Denyut Nadi : 84-88 x/m,Pernafasan : 12-20 x/m,Suhu :36,5-37,5C, bila lebih dari normal ini akan menjadi tanda adanya infeksi persalinan.Dilahan hasil pemeriksaan Ny.YhasilnyaKeadaan Umum :BaikKesadaran : Composmentis. Tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg. Nadi : 84 x/m, Pernafasan : 20 x/m, Suhu: 36,5 C. Hasil pemeriksaan ibu menunjukan normal sehingga tidak ada kesenjangan antara lahan dan teori.Pada pemeriksaan selanjurnya, hasil pemeriksaan Ny. S hasilnyaKeadaan Umum :Baik, Kesadaran : Composmentis. Tanda vital : Tekanan Darah: 120/80 mmHg. Nadi : 85 x/m, Pernafasan : 20 x/m, Suhu : 37 C. Hasil pemeriksaan ibu menunjukan normal sehingga tidak ada kesenjangan antara lahan dan teori.Pemeriksaan berikutnya adalahtinggi badan dan berat badanibu.Normalnya tinggi badan lebih dari 145 cm, bila kurang dari normal ini akan menjadi resiko panggul sempit.Normalnya berat badan selama nifas mengalami penurunan 4-5 kg. Normalnya LILA lebih dari 23,5 cm, bila kurang dari normal ini termasuk KEK (kekurangan energy kronis).Dilahan kami memeriksa tinggi badan, berat badan dan LILA hasilnyaTinggi badan : 152 cm, Berat badan saat hamil : 62 kgsetelah melahirkan : 57 kg, LILA : 24cm. Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan hasilnya normal.PemeriksaanKepala dan Leher,Normalnya :Muka: Pucat, terdapat chloasma gravidarum atau tidak, ekspresi wajah serta ada oedema atau tidak.Kulit kepala : Bersih, tidak teraba benjolan.Mata: Conjungtiva an anemis, sclera an ikterik, simetris.Mulut: Terdapat stomatitis atau tidak, pada gigi terdapat caries atau tidak serta kebersihannya, simetris.Telinga: simetris, tidak ada secret.Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan.Leher: Pembesaran kelenjar tiroidtidakada, pembesaran vena jugularis tidakada.Dada: Bentuk dadasimetris,tidak ada retraksi dinding dada.Payudara: Terlihat simetris, bentuk putting susumenonjol, serta colostrumsudah keluar, ada hyperpigmentasi pada areola mamae, tidak ada massa (benjolan).Rambut/ kulit kepala : Rambut hitam, terlihat bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolanDilahan pemeriksaan kami mendapatkan hasil Wajah : Simetris, terlihat tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada kelainan. Mata : Konjungtiva terlihat an anemis, sclera an ikterik, simetris, tidak ada kelainan. Hidung : Simetris, tidak terlihat ada secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan. Mulut : bersih, tidak ada stomatitis , tidak ada caries gigi. Telinga : Tidak ada secret, terlihat simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan. Leher : Tidak teraba ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid. Dada : Terlihat Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada kelainan. Payudara : Hiperpigmentasi pada putting dan areola mamae, putting menonjol, tidak teraba benjolan, colostrum sudah keluar, simetris. Semua normal sesuai dengan teori tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan.Abdomen : bekas luka tidak ada, palpasi TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih tidak penuh. Pemeriksaan abdomen telah dilakukan hasilnya tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan.Ekstermitas atas dan bawahnormalnya tidak ada oedema bila ada oedema ini menandakan adanya preeklamsi, tidak ad varices, reflek patella +/+ bila hasilnya -/- ini menandakan adanya preeklamsi, kuku bersih dan kemerahan jika pucat ini menandakan ibu menderita anemia, tidak ada kelainan.Genetalia luarnormalnya tidak ada oedem, tidak ada avarices, tidak ada peradangan kelenjar bartholini, pengeluaran lendir darah normal (lochea rubra). Dari semua hasil pemeriksaan yang telah kami lakukan semuanya masuk dalam batasan normal sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan.Anus normalnya bersih, berlubang, tidak ada hemoroid, dilahan kami dapati hasil dalam batas normal sehingga tidak terdapat kesenjangan.Pemeriksaan penunjangnormalnya protein urine negative bila positif ini menandakan adanya preeklamsi, Hb >11 gram% bila kurang ini dapat menyebabkan perdarahan. Dalam lahan kami juga melakukan pemeriksaan penunjang dan hasilnya protein urine negative dan Hb 11gram%. Hasilnya masih dalam batasan normal sesuai dengan teori.Interpretasi data dasar berisidiagnosa kebidanan adalah hasil dari perumusan masalah yang diputuskan oleh bidan. Diagnosa kebidanan sebagai dasar dalam menanggulangi ancaman kehidupan klien.Contoh diagnosakebidanan dalam ibu bersalin Ny umur P A dengan ....Dalam lahan diagnosakebidanan yang kami buat pada N y.YadalahNyY umur 30 tahun PIAOdengan nifas normal hari ke IDasar data subyektif1.Ibu mengatakan usianya 30 tahun2.ibu mengatakan melahirkan anaknya 6 jam yang lalu denganpersalinan normal pada tanggal 4 Agustus 2010, pukul 05.00 WIB

Dasar Data obyektif1.Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis2.VS : TD: 110/80 mmHgN: 84 x/menitR: 20 x/menitS: 36,5C3.Pemeriksaan fisik didapat putting susu menonjol dan ASI sudah keluar4.Pemeriksaan abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong5.Darivagina keluar lokhea rubra, perineum bersih, terdapat jahitanMasalah normalnya tidak ada masalah. Namun bila ditemukan masalah maka kita harus membuat diagnose potensial dan juga menentukan tindakan segera apa yang harus segera diberikan kepada ibu. Di lahan Ny Y Tidak memiliki masalah. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan.Identifikasi diagnosa potensial ini dibuat untuk menentukan kemungkinan yang akan terjadi apabila ibu memiliki masalah yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Pada persalinan Normal tidak ada diagnose potensial. Dilahan tidak ada diagnose potensial sehingga tidak ada kesenjangan.Identifikasi tindakan segera ini dibuat untuk memberikan tindakan yang sesegera mungkin yang tepat untuk menangani masalah potensial yang dialami ibu. Normalnya tidak ada tindakan segera karena normalya tidak ada diagnose potensial. Dalam lahan tidak ada identifikasi tindakan segera.Perencanaan yang diberikan untuk ibu nifas ini disesuaikan dengan keadaan ibu pada saat nifas seperti :1.Observasi meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, anjurkan ibu untuk segera berkemih, observasi mobilisasi dini, jelaskan manfaatnya.2.Kebersihan diri : menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama daerah genetalia, ganti pembalut minimal dua kali sehari arau setiap kali selesai BAK.3.Istirahat: cukup istirahat, beri pengertian manfaat istirahat, kembali mengerjakan pekerjaan sehari-hari.4.Gizi : makanan bergizi, bermutu dan cukup kalori, minum 3 liter air atau segalas setiap habis menyusui. Minum tablet Fe/zat besi. Minum vitamin A.5.Perawatan payudara : menjaga kebersihan payudara, beri ASI eksklusif sampai umur 6 bulan.6.Hubungan sexual : beri pengertian kapan hubungan seksual boleh dilakukan.7.Keluarga berencana : anjurkan pada ibu untuk mengikuti KB sesuai dengan keinginannya.Disini tidak didapati kesenjangan antara lahan dengan teori.Pelaksanaan yang diberikan juga disesuaikan dengan perencanaan yang diberikan pada ibu, tidak didapati kesenjangan antara lahan dan teori.Evaluasi ini dilakukan untuk menilai semua tindakan yang kita berikan apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan ibu dan juga menilai keadaan ibu. Dilahan setelah melakukan evalusi semua kebutuhan ibu telah diberikan dan semua tindakan telah diberikan dengan baik. Keadaan ibu dan bayinya baik. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

BAB IVPENUTUP

A.KesimpulanAsuhan kebidanan pada ibu nifas yang diberikan oleh bidan dengan cara pengumpulan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan serta melaksanakanya untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.Berdasarkan tujuan penulisan, penulis memeberikan kesimpulan :1.Telah dilakukan pengkajian pada Ny.Yyang meliputi data subyektif dan Obyektif, dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, dan hasilnya dalam batas normal.2.Intepretasi data dasar dalam kasus adalah asuhan kebidanan padaNy. Y dengannifasnormalhari ke-1.Tidak ditemukan masalah pada Ny.Y3.Identifikasi diagnosa potensial pada Ny.Ytelah dilakukan, hasilnya tidakditemukandiagnosa potensial.4.Identifikasi tindakan segera pada Ny.Ytelah dilakukan, hasilnya tidakdidapati tindakan segera.5.Perencanaanasuhan pada Ny. Y telah dilakukan, hasilnya meliputi :observasi,kebersihan diri,Istirahat,gizi, perawatan payudara, hubungan sexual, dan keluarga berencana6.Pelaksanaan pada Ny. Y telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan.7.Evaluasi telah pada Ny. Y telah dilakukan, hasilnya Ny. Y dalam keadaan batas normal, Ny. Y mengerti dan paham mengenai penjelasan bidan, serta bersedia melaksanakan anjuran-anjuran bidan.

B.Saran1.Bagi ibu nifasDiharapkan bagi setiap ibu nifas lebih memperhatikan kebersihan diri, bekerjasama dengan bidan dan antusias mengikuti saran bidan dengan baik sehingga dalam nifas tidak ada komplikasi/bila terjadi komplikasi dapat terdeteksi secara dini.2.Bagi bidanDiharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah Varney serta selalu meningkatkan pengetahuan dan bisa menerapkannya dalam melaksanakan asuhan pada pasien, sehingga dapat terjalin keselarasan antara ibu nifas dengan bidan.

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, 1985. Bagian Ilmu Kesehatan anak FKUI.

Manuaba, IBG.1998.Ilmu Kebidanan dan Kandungan . Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono.2002. Acuan Maternal dan Neonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo, Sarwono.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Rustam, Mochtar.1998.Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.